STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
OLEH :
MACHFIRA ERNISOLIA P
100304107
AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
OLEH :
MACHFIRA ERNISOLIA P
100304107
AGRIBISNIS
Diajukan kepada Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara, untuk Memenuhi dari Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
JUDUL : STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN
NAMA : MACHFIRA ERNISOLIA P
NIM : 100304107
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
(Ir.Iskandarini, MM, Ph.D) (Ir.Lily Fauzia, M.Si) NIP : 196206241986031001 NIP : 196308221988032003
Mengetahui, Ketua Program Studi Agribisnis
(Dr.Ir.Salmiah, MS) NIP : 195702171986032001
Tanggal Lulus :
HALAMAN PENGESAHAN
Machfira Ernisolia P, NIM 100304107 dengan judul Skripsi STRATEGI
PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN
Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi
Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, dan Diterima
untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Guna Memeperoleh Gelar Sarjana
Pertanian.
Pada Tanggal,
Panitia Penguji Skripsi :
Ketua : Ir. Iskandarini, MM, Ph.D
NIP : 196206241986031001 ………………………….
Anggota :
1. Ir.Lily Fauzia, M.Si
NIP : 196308221988032003 ………………………….
Mengesahkan,
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian USU
Ketua
(Dr.Ir.Salmiah, MS) NIP : 195702171986032001
ABSTRAK
MACHFIRA ERNISOLIA P (100304107/AGRIBISNIS) dengan judul skripsi
STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA
MEDAN.Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret tahun 2014 dengan bimbingan
oleh Ir. Iskandarini, MM, Ph.D dan Ir.Lily Fauzia, M.Si.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman agroindustri pancake durian di Kota Medan serta untuk mengetahui strategi
pemasaran agroindustri pancake durian di Kota Medan. Penentuan daerah dilakukan
secara purposive yaitu berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu dengan
mempertimbangkan bahwa agroindustri pancake durian di daerah tersebut dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Metode pengambilan
sampel adalah metode snowball sampling. Metode analisis yang digunakan adalah
metode deskriptif dan metode SWOT.
Hasil Penelitian diperoleh : 1) Kekuatan agroindustri dalam pemasaran pancake
durian di daerah penelitian adalah penggunaan modal usaha pada agroindustri
pancake durian, jumlah produksi pancake durian per hari, harga jual produk pancake
durian per buah dan transportasi dalam pemasaran produk pancake durian. 2)
Kelemahan agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah variasi produk
yang dihasilkan agroindustri pancake durian, jumlah tenaga kerja pada agroindustri
pancake durian dan promosi/sistem penjualan produk pancake durian. 3) Peluang
agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah ketersediaan bahan baku
dalam agroindustri pancake durian, pangsa pasar produk pancake durian dan tingkat
selera masyarakat terhadap produk pancake durian. 4) Ancaman agroindustri pancake
durian di daerah penelitian adalah perusahaan pesaing agroindustri pancake durian,
pengeruh pergantian musim/cuaca terhadap agroindustri pancake durian dan daya
beli masyarakat terhadap produk pancake durian.
5)Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan pemasaran agroindustri pancake
durian di daerah penelitian adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths –
Oppurtunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada
dengan kegiatan, yaitu meningkatkan modal usaha dengan ketersediaan bahan baku,
memanfaatkan peluang pasar dengan harga jual produk dan memanfaatkan peluang
pada tingkat selera masyarakat dengan meningkatkan jumlah produksi.
Kata Kunci :Pancake Durian, Agroindustri, Strategi Pemasaran.
RIWAYAT HIDUP
MACHFIRA ERNISOLIA P dilahirkan di Jakarta pada tanggal 08 November 1992.
Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dari Bapak Erwinsyah, SE, Ak
dan Ibu Noni Aryati D.S.
Penulis telah menempuh jenjang pendidikan formal sebagai berikut.
1. Jenjang pendidikan tingkat dasar di SD Yapena’45
Medan, masuk pada tahun 1999 dan tamat tahun 2004.
2. Jenjang pendidikan tingkat menengah pertama di
SMP Negeri 2 Medan, masuk pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2007.
3. Jenjang pendidikan tingkat menengah atas di SMA
Negeri 2 Medan, masuk pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2010.
4. Jenjang pendidikan tingkat sarjana (S1) di
Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, masuk
tahun 2010 dan tamat pada tahun 2014.
5. Mengikuti Praktek Kerja Lapanagan (PKL) di
Desa Naga Raja, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi
Sumatera Utara, pada tahun 2013.
6. Mengadakan penelitian skripsi di Kecamatan
Medan Maimun dan Kecamatan Medan Johor, pada tahun 2014.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis penjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat,
dan karunia-Nya, serta segala kekuatan, kemampuan, dan kesempatan yang telah
dianugerahkan-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan masa
perkuliahan dengan skripsi yang berjudul STRATEGI PEMASARAN
AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN DI KOTA MEDAN. Skripsi ini dibuat
untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu sebagai berikut :
1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara dan Bapak Dekan beserta Pembantu
Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, yang telah memimpin
dan mengelola institusi pendidikan di tingkat universitas dan fakultas.
2. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS, sebagai ketua Departemen Agribisnis, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, yang telah memimpin dan mengelola
institusi pendidikan di tingkat departemen.
3. Bapak Dr.Ir Satia Negara Lubis, MS, sebagai sekretaris Departemen Agribisnis,
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, yang telah memimpin dan
mengelola institusi pendidikan di tingkat departemen.
4. Ir. Iskandarini, MM, Ph.D,sebagai ketua komisi pembimbing yang telah banyak
memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan, serta telah menanamkan jiwa
kewirausahaan kepada Penulis dan memberikan pelajaran akan pentingnya
berorganisasi.
5. Ir.Lily Fauzia, M.Si, sebagai anggota komisi pembimbing yang telah banyak
memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan, serta telah banyak memberikan
pengalaman kerja yang begitu berharga bagi Penulis sehingga terbentuk mental
kerja pada diri Penulis sendiri.
6. …………. Sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, ide
serta saran kepada Penulis demi kesempurnaan skripsi Penulis
7. Seluruh dosen di Departemen Agribisnis, Fakultas Pertanian,Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan ilmunya kepada Penulis selama Penulis
menjadi mahasiswi.
8. Seluruh staf akademik dan pegawai di Departemen Agribisnis, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, yang telah membantu seluruh proses
administrasi.
Secara khusus, Penulis mengucapkan banyak terima kasih, atas segala motivasi,
bantuan, serta dukungan berupa doa dan semangat, kepada ayahanda tercinta Bapak
Erwinsyah, SE. Ak dan Ibunda Noni Aryati D.S, Adik tersayang Rizky Aulia Syah
Putra dan Mhd. Fadly Syah Putra, serta Kekasih tercinta yang selalu mendampingi
Penulis dengan setia T. Roby Chairi, SIP M.Si. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada sahabat Penulis yang telah banyak membantu Penulis selama
masa perkuliahan, yaitu Refika Meilitha Sari Hrp, SP., Husna Fadhillah Hsb, SP.,
Lisda Putri, SP., Widya Lestari, M.Khaliqi, SP., Kurnia Rinanda FS, SP., Samir
Yasif, SP., Constantin GP, SP., Sari Maisyarah Damanik, SH dan semua rekan-rekan
di Departemen Agribisnis stambuk 2010 yang tidak dapat disebutkan namanya satu-
persatu.
Sebagai sebuah karya ilmiah, skripsi ini masih banyak kekurangan yang
disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki Penulis. Masukan dan saran
akan sangat berarti agar skripsi ini dapat dikembangkan dengan penelitian-penelitian
selanjutnya. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak.
Medan, April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................. i
RIWAYAT HIDUP .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xi
I PENDAHULUAN
1.1 ................................................................................................................ Lat
ar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 ................................................................................................................ Ide
ntifikasi Masalah .............................................................................................. 4
1.3 ................................................................................................................ Tuj
uan Penelitian ................................................................................................... 4
1.4 ................................................................................................................ Ke
gunaan Penelitian ............................................................................................. 5
II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI,
KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 6
2.1.1Pancake Durian ...................................................................................................... 6
2.1.2Agroindustri ........................................................................................................... 7
2.2 Landasan Teori ........................................................................................................ 8
2.2.1 Teori Pemasaran ................................................................................................ 8
2.2.2 Teori Strategi Pemasaran .................................................................................. 10
2.2.3 Analisis SWOT...................................................................................... 14
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................................... 20
III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ................................................................... 21
3.2 Metode Penentuan Sampel .................................................................................... 21
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 21
3.4 Metode Analisis Data ............................................................................................ 22
3.5 Definisi dan Batasan Operasional ......................................................................... 25
IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
DAN KARAKTERISTIK AGROINDUSTRI
PANCAKE DURIAN 4.1 Deskriptif Daerah Penelitian ................................................................................. 27
4.1.1Medan Maimun .............................................................................................. 28
4.1.2Medan Johor ................................................................................................... 28
4.2 Karakteristik Agroindustri Pancake Durian .................................................... 29
4.2.1Karakteristik Sampel ...................................................................................... 29
4.2.2 Permodalan ............................................................................................ 30
4.2.3 Tenaga Kerja ......................................................................................... 31
4.2.4Bahan Baku .................................................................................................... 31
4.2.5 Fasilitas Perusahaan .............................................................................. 32
4.3 Proses Pembuatan Pancake Durian ....................................................................... 34
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kekuatan, kelemahan, Peluang dan Ancaman Agroindustri
dalam Pemasaran Pancake Durian ................................................................................ 35
5.1.1 Kekuatan Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian ...............................35
5.1.2 Kelemahan Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian ............ 38
5.1.3 Peluang Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian .................. 39
5.1.4 Ancaman Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian ............... 41
5.2 Strategi Pemasaran Agroindustri Pancake Durian ................................................ 43
VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 ................................................................................................................ Ke
simpulan ............................................................................................................ 52
6.2 ................................................................................................................ Sar
an ....................................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Hal
1. Posisi Perusahaan Pada Berbagai Kondisi 17
2. Skema Kerangka Pemikiran 20
3. Matriks Posisi Strategi Pemasaran
Agroindustri Pancake Durian 48
DAFTAR TABEL
No. Judul Hal
1. Klasifikasi SWOT 16
2. Matriks Faktor Strategi Internal dan Eksternal 22
3. Peringkat (rating) Faktor Internal dan Eksternal 23
4. Matriks SWOT 24
5. Karakteristik Pengusaha Agroindustri Pancake Durian 30
6. Kebutuhan Bahan Baku Pada Agroindustri Pancake Durian
Di Daerah Penelitian Tahun 2014 32
7. Data Permintaan Penjualan Pancake Durian Per Bulan 41
8. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Pemasaran
Agroindustri Pancake Durian Di Kota Medan 44
9. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal (IFAS) 45
10. Matriks Evaluasi Faktor Eskternal (EFAS) 46
11. Penggabungan Matriks Evaluasi Faktor Strategi
Internal dan Eksternal Pemasaran Agroindustri Pancake Durian 47
12. Matriks SWOT 49
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Hal
1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT Pada
Pemasaran Agroindustri Pancake Durian Di Kota Medan 55
2. Karakteristik Sampel Pengusaha Agroindustri
Pancake Durian Di Kota Medan 56
3. Parameter Penilaian Faktor Internal Pemasaran Agroindustri
Pancake Durian Di Kota Medan 57
4. Parameter Penilaian Faktor Eksternal Pemasaran
Agroindustri Pancake Durian Di Kota Medan 58
5. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal (IFAS) 59
6. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Eksternal (EFAS) 60
7. Penggabungan Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal 61
dan Eksternal Pemasaran Agroindustri Pancake Durian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya.Aneka jenis
buah tropis mempunyai cukup banyak varietas, kultivar atau klon durian yang dapat
memenuhi keinginan.Awalnya durian merupakan tanaman hutan.Oleh karena rasanya
yang luar biasa, durian lalu berkembang menjadi tanaman perkarangan, selanjutnya
dikebunkan.Seiring perkembangan teknologi dan budidaya pertanian, di Indonesia
durian mulai dibudidayakan secara intensif sehingga kualitasnya meningkat.Hal ini
menjadi penting terutama karena Indonesia memiliki varietas durian yang sangat
beragam (Sobir, 2010).
Pengembangan tanaman buah di Indonesia bisa dikatakan sudah meluas diberbagai
provinsi.Penggemar buah durian memang luar biasa, siapapun tak dapat
memungkirinya. Diluar negeri buah durian ini terkenal dengan nama “King of
Fruits”, rajanya buah. Oleh karena penggemar buah durian sangat banyak maka
harganya selalu naik.Meskipun buah durian selalu membanjiri pasar setiap
musimnya, harganya tidak pernah goyah bahkan kian melonjak (Susilo, 2013).
Durian ( Durio zibethinus Murr famili Bombacaceae ) merupakan tanaman asli Asia
Tenggara yang beriklim tropic basah, terutama Indonesia. Di Indonesia, pusat
keanekaragaman genetiknya terdapat di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah,
kemudian menyebar ke seluruh wilayah di Jawa dan Sumatera sehingga tidak asing
lagi bagi masyarakat sekalipun tinggal di pedesaan (Sunarjono, 1990).
Bagian utama yang dimanfaatkan durian adalah daging buahnya.Umumnya daging
buah durian berwarna kuning atau putih kekuningan.Daging buah ini menyelimuti
atau melindungi biji.Setiap ruang terisi oleh beberapa biji, biasanya berjumlah tiga.
Ketebalan daging buah biasanya beragam, tergantung varietas, tetapi pada kultivar
unggul dapat mencapai 3 cm. Rasa dan aroma daging buah sangat dipengaruhi oleh
kandungannya gula, alkohol dan asam amino aromatik lainnya (Sobir, 2010).
Rasa dan aroma daging durian membuat para pengusaha berinspirasi untuk mengolah
produk makanan dari bahan baku durian tersebut. yang sekarang di gemari banyak
masyarakat. Makanan olahan tersebut adalah pancake durian.
Di Kota Medan, salah satu produk industri yang berasal dari durian adalah pancake
durian. Pancake durian, walaupun merupakan bahan makanan yang lezat yang
menjadi salah satu ciri khas oleh-oleh Kota Medan, namun belum memasyarakat
karena harganya yang relatif mahal, sehingga sebagian besar masyarakat menganggap
hal ini sebagai kebutuhan sekunder.
Pancake durian kini merupakan salah satu ciri khas oleh-oleh dari Kota Medan. Akan
tetapi aspek pemasaran merupakan kendala utama dalam pengembangan usaha
pancake durian. Hal ini dikarenakan sifat dari produk yang tidak tahan lama
(perishable), bersifat musiman, sedangkan pada musim hujan dan di bulan puasa
pemasaran akan menurun, serta hanya merupakan produk makanan pelengkap
alternatif. Keberadaan pesaing lokal semakin memperketat persaingan dalam
pemasaran produk (Anonimous, 2013).
Permasalahan dalam pengembangan agribisnis dan agroindustri adalah lemahnya
keterkaitan antar subsistem di dalam agribisnis, yaitu distribusi dan penyediaan faktor
produksi, proses produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran (Soekartawi, 2000).
Banyak contoh yang menunjukkan pada kita adanya perusahaan agroindustri yang
mulanya berkembang pesat, namun akhirnya tutup karena berbagai alasan, apakah
disebabkan karena kesalahan manajemen, kekurangan bahan baku atau kurangnya
konsumen yang membeli produk agroindustri tersebut. Lantas timbul pertanyaan,
mengapa hal tersebut dapat terjadi? Upaya-upaya apa yang sekitarnya dapat
dilakukan agar penampilan masa depan agroindustri dapat ditingkatkan. Salah satu
jawabannya adalah membuat strategi pemasaran agroindustri (McGinity, 1979).
Adanya perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh
terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal
perusahaan.Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat
sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari pesaing
utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah.Konsekuensi perubahan
faktor eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan,
seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki perusahaan
tersebut (Rangkuti, 1997).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada
agroindustri pancake durian di Kota Medan untuk menentukan strategi
pemasarannya.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang didapat
antara lain :
1. Apa saja yang menjadi kekuatan dalam pemasaran pancake durian di daerah
penelitian ?
2. Apa saja yang menjadi kelemahan dalam pemasaran pancake durian di daerah
penelitian ?
3. Apa saja yang menjadi peluang dalam pemasaran pancake durian di daerah
penelitian ?
4. Apa saja yang menjadi ancaman dalam pemasaran pancake durian di daerah
penelitian ?
5. Bagaimana strategi pemasaran agroindustri pancake durian di daerah penelitian ?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengidentifikasi kekuatan dalam pemasaran pancake durian di daerah
penelitian.
2. Untuk mengidentifikasi kelemahan dalam pemasaran pancake durian di daerah
penelitian.
3. Untuk mengidentifikasi peluang dalam pemasaran pancake durian di daerah
penelitian.
4. Untuk mengidentifikasi ancaman dalam pemasaran pancake durian di daerah
penelitian.
5. Untuk menentukan strategi pemasaran agroindustri pancake durian di daerah
penelitian.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi para pengusaha agroindustri pancake durian dalam
memasarkan produknya secara efisien.
2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah dan pihak yang membutuhkannya.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pancake Durian
Pancake durianadalah jenis komponen makanan olahan dari paduan daging buah
durian. Pancake durian merupakan menjadi salah satu makanan khas di Kota Medan
dengan penampilan luar yang cukup menarik dan menggoda pencinta kuliner. Belum
lagi rasa di dalamnya yang cukup memanjakan lidah anda.Daging buah yang
dipisahkan dari bijinya di tamping menjadi satu.Setelah itu dibalut dengan tepung
beras untuk membungkus daging durian yang lembut seperti bubur.
Pancake durian yang dihasilkan tentunya bisa beragam ukurannya yang menyerupai
bantal dengan kualitas daging buah durian yang baik akan memenuhi standar kualitas
pancake durianyang baik pula.
Pancake dapat diusahakan bukan hanya dari durian saja, tetapi juga bisa dari berbagai
buah lainnya, seperti alpokat, mangga dan coklat. Oleh sebab itu, namapancake dapat
bermacam-macam sesuai dengan bahan yang digunakan, seperti misalnya pancake
alpokat, pancake mangga dan pancake coklat. Namun, di antara beberapa jenis bahan
yang dapat digunakan tersebut, durian merupakan bahan yang paling di gemari
masyarakat (Anonimous, 2013).
2.1.2 Agroindustri
Agroindustri dapat diartikan dua hal, yaitu pertama, agroindustri adalah industri yang
berbahan baku utama dari produk pertanian. Studi agroindustri pada konteks ini
adalah menekankan pada food processing management dalam suatu perusahaan
produk olahan yang berbahan baku utamanya adalah produk pertanian. Suatu industri
yang menggunakan bahan baku dari pertanian dengan jumlah minimal 20% dari
jumlah bahan baku yang digunakan adalah disebut agroindustri. Arti yang kedua
adalah agroindustri diartikan sebagai suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan
dari pembangunan pertanian, tetapi sebelum tahapan pembangunan tersebut mencapai
tahapan pembangunan industri (Soekartawi, 2000).
Pembangunan agroindustri dihadapkan pada berbagai tantangan, baik tantangan atau
permasalahan yang ada di dalam negeri atau di luar negeri.Beberapa permasalahan
yang ada di dalam negeri atau di luar negeri. Beberapa permasalahan agroindustri
khususnya permasalahan di dalam negeri antara lain :
1. Beragamnya permasalahan berbagai agroindustri menurut macam usahanya,
khususnya kurang tersedianya bahan baku yang cukup dan kontinu.
2. Kurang nyatanya peran agroindustri di pedesaan karena masih berkonsentrasi
pada agroindustri di perkotaan.
3. Kurang konsistennya kebijakan terhadap agroindustri.
4. Kurangnya fasilitas permodalan (perkreditan) dan kalau pun ada prosedurnya
ketat (Soekartawi, 2000).
Peranan sektor industri dalam kegiatan pembangunan semakin penting.Pemerintah
terus berusaha menyeimbangkan peranan sektor industri terhadap sektor pertanian,
untuk menciptakan struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat kemampuan
industri maju yang didukung oleh pertanian yang tangguh.Berdasarkan kenyataan di
atas, maka industri yang mengolah hasil-hasil pertanian di Indonesia memegang yang
strategis (Soekartawi, 2000).
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Teori Pemasaran
Pemasaran merupakan rantai terpenting yang menghubungkan perusahaan dengan
lingkungannya. Peranan pemasaran adalah mengidentifikasi konsumen, mengetahui
kebutuhan mereka dan cara yang mereka kehendaki untuk memenuhi kebutuhannya.
Melalui analisa permintaan (demand analysis) kebutuhan-kebutuhan konsumen dapat
dikaji, diukur dan dipahami.Analisa permintaan itu adalah fungsi dari kegiatan riset
pemasaran.
Perencanaan pemasaran adalah sebuah sub-fungsi dari perencanaan
perusahaan.Perencanaan kegiatan pemasaran haruslah sesuai dengan sasaran yang
menyeluruh dari perusahaan.Untuk mencapai orientasi perusahaan dalam meraih
pasarnya, maka pemasaran haruslah mempelajari dan menafsirkan kebutuhan
konsumen dan kemudian menuntun perusahan-perusahaan untuk melayani kebutuhan
tersebut.Secara kasar, rencana pemasaran dapat dianggap sebagai rencana
pertempuran suatu perusahaan (Rewoldt, 1991).
Sistem pemasaran pertanian merupakan satu kesatuan urutan lembaga-lembaga
pemasaran.Tugasnya melakukan fungsi-fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran
produk pertanian dari produsen awal ke tangan konsumen akhir.Begitu pula
sebaliknya memperlancar aliran uang, nilai produk yang tercipta oleh kegiatan
produktif yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, baik dari tangan
konsumen akhir ke tangan produsen awal dalam suatu sistem komoditas (Gumbira,
2001).
Menurut Sarma (1994), pemasaran mempunyai fungsi untuk mengusahakan agar
pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu, bentuk dan harga
yang tepat dengan cara :
1. Menggunakan kegunaan tempat (place utility), yaitu mengusahakan barang dan
jasa dari daerah produksi ke daerah konsumen.
2. Menaikkan kegunaan waktu (time utility), yaitu mengusahakan barang dan jasa
dari waktu belum diperlukan ke waktu yang diperlukan.
3. Menaikkan kegunaan bentuk (form utility), yaitu mengusahakan barang dan jasa
dari bentuk semula ke bentuk yang lebih diinginkan.
Salah satu kesalahpahaman yang sering dilakukan terhadap pemasaran dalam
perusahaan agribisnis adalah pembatasannya pada fungsi penjualan saja, padahal
dalam kenyataannya, pemasaran di dalam suatu perusahaan meliputi berbagai aspek
keputusan dan kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan guna menghasilkan laba.
Proses pemasaran yang sesungguhnya mengidentifikasi kebutuhan pelanggan,
mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan, menetapkan program
promosi dan kebijakan harga, serta menerapkan sistem distribusi untuk
menyampaikan barang dan jasa kepada pelanggan. Dengan demikian, setiap program
pemasaran harus diawali dengan identifikasi atas kebutuhan pelanggan.Pemasaran
harus berorientasi pada pelanggan, bukan pada produk dan perusahaan yang
mengabaikan perspektif ini biasanya menghadapi kesulitan besar.
Keberhasilan secara dini dalam agribisnis biasanya dapat dicapai karena agribisnis
tersebut mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan.Tetapi
seringkali organisasi menjadi begitu terpaku untuk menghasilkan produk dan jasa
sehingga tidak tanggap lagi terhadap kebutuhan pengusaha tani dan pelanggan.
Organisasi semacam itu akan menganggap pelanggan hanya sebagai garis
penghubung dalam rantai produksi-distribusi-konsumsi, bukan sebagai tujuan utama
organisasi. Akibatnya, mereka akan dapat disingkirkan dengan cepat oleh para
pesaing yang lebih peka terhadap perubahan pasar. Karena kebutuhan pelanggan
terus berubah, maka program pemasaran juga harus selalu diubah (disesuaikan).
2.2.2 Teori Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang hendak diikuti oleh manajer
pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan
perusahaan yang merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut. Perencanaan
strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan mengenai pemakaian faktor-
faktor pemasaran yang dapat dikendalikan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditentukan. Disini keputusan-keputusan diambil mengenai cara dan besarnya
pemakaian masing-masing faktor strategi pemasaran yang dapat dikendalikan dan
bagaimana faktor-faktor ini digabungkan bersama ke dalam suatu total strategi.
Dalam merencanakan strategi pemasaran, manajer pemasaran haruslah mengambil
keputusaan mengenai bagaimana ia akan menggunakan alat-alat pemasaran yang
dimilikinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Ada dua tipe faktor yang
dihadapi manajer pemasaran dalam strategi perencanaan pemasaran yaitu, faktor yang
dapat dikendalikan (controllable) dan faktor yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable) (Rewoldt, 1991).
1. Faktor Lingkungan (Tidak Dapat Dikendalikan)
Banyak faktor yang tidak dapat dikendalikan yang mempengaruhi strategi pemasaran,
yaitu :
Permintaan
Permintaan adalah hasil dari kebutuhan dan sasaran konsumen.Permintaan dibatasi
oleh kekuatan-kekuatan pokok seperti penghasilan (income).Permintaan juga bisa
terpendam (latent) dan eksistensinya tidak diketahui. Strategi pemasaran dapat
digunakan untuk mengubah permintaan yang terpendam itu menjadi permintaan
efektif dengan menawarkan suatu produk atau jasa-jasa dengan cara yang sesuai
dengan kekuatan permintaan yang terpendam itu.
Persaingan
Keadaan persaingan sekarang, perkiraan persiangan di masa depan dan antisipasi
tindakan pembalasan dari pihak saingan, tentu akan mempengaruhi perencanaan
strategi pemasaran. Perencanaan strategi pemasaran itu haruslah memperhitungkan
sifat dan luasnya saingan, baik sekarang maupun di masa depan, dalam menentukan
rangkaian tindakan optimal yang akan diambil.
Struktur Distribusi
Untuk mendistribusikan sesuatu produk, suatu perusahaan mungkin mendirikan
jaringan penjualannya sendiri, tetapi cara ini sangat mahal dan seringkali tidak sesuai
untuk perusahaan-perusahaan yang lain. Strategi pemasaran haruslah
memperhitungkan hal-hal seperti ada atau tidak adanya saluran distribusi yang sesuai,
kesanggupan perusahaan untuk memasuki saluran tersebut, persaingan yang akan
dihadapi produk tersebut, serta kebutuhan saluran tersebut terhadap fungsi-fungsi
pemasaran.
Hukum Pemasaran
Hambatan (constraints) terhadap kebebasan bertindak dari penjualan akan
memaksanya untuk mendapatkan jalan lain untuk memaksimumkan labanya. Salah
satu kemungkinan adalah menawarkan model yang berbeda-beda dari produknya,
yang masing-masing dengan ciri-ciri yang ditujukan untuk menarik segmen pasar
yang berbeda-beda pula dan untuk kebijaksanaan harga yang berbeda untuk masing-
masing model.
Biaya Non Pemasaran
Dalam merencanakan strategi pemasaran, biaya-biaya non-pemasaran seperti biaya
produksi dan umum (overhead), juga menimbulkan keterbatasan pada strategi yang
direncanakan. Kenaikan biaya produksi atau biaya overhead untuk suatu produk,
mungkin akan memaksa diadakannya perubahan dalam strategi pemasaran,
barangkali kearah pengurangan penekanan pada harga dan lebih banyak penekanan
pada faktor-faktor lain dalam pemasaran (marketing mix).
2. Faktor-Faktor Strategi Pemasaran (Dapat Dikendalikan)
Dalam merumuskan strategi pemasaran, penjual mengatur faktor-faktor yang
dikuasainya sedemikian rupa sehingga mencapai pendekatan strategi yang optimum
untuk sasaran pemasarannya. Faktor-faktor yang dapat dikendalikan adalah sebagai
berikut :
Produk
Produk adalah salah satu faktor terpenting yang dapat dikendalikan oleh manajer
pemasaran dan dalam banyak hal merupakan alat yang paling efektif baginya. Produk
dapat diubah dengan berbagai cara untuk meningkatkan tercapainya sasaran
pemasaran. Produk dapat diubah kualitasnya, ukurannya, bentuknya, warnanya,
variasinya dan lain-lain.
Distribusi
Para perencana strategi pemasaran mempunyai banyak pilihan bagi kebijaksanaan
distribusinya. Misalnya seperti memilih daerah dimana akan memasarkan produk,
memutuskan berapa jumlah penyalur yang dibutuhkan masing-masing pasar dan
banyak masalah lain yang harus diputuskan dalam hal faktor distribusi.
Harga
Harga yang ditawarkan untuk suatu produk adalah faktor yang dapat dikendalikan
dalam batas-batas tertentu.Diskon dapat digunakan untuk membedakan harga
berdasarkan kualitas yang dibeli atau untuk mencapai harga yang berbeda untuk kelas
perdangan yang berbeda pula.Pilihan harga yang tersedia dalam perencanaan strategi
pemasaran dibatasi oleh faktor biaya.
Promosi
Para manajer pemasaran dapat memilih pemakaian alat-alat promosi dalam berbagai
jumlah dan kombinasi. Mereka dapat memilih memakai iklan sebagai metode utama
untuk komunikasi dengan konsumen atau halnya sebagai pelengkap untuk bentuk
komunikasi yang lain. Promosi penjualan pun merupakan suatu faktor bagi strategi
promosi yang bentuknya beraneka ragam dan dapat digunakan dalam berbagai
jumlah.
2.2.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara
sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman
(threats) (Rangkuti, 1997).
Perumusan strategi didasarkan pada analisis yang menyeluruh, yaitu :
1. Analisis Internal
Analisis Kekuatan (Strenght)
Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para
pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi,
sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran dan basis
pelaggan yang dimiliki. Strenght (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang
dimiliki oleh perusahaan pesaing.
Analisis Kelemahan (Weaknesses)
Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan
dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta keahlian.Jika
orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis,
yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan
dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi
yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan
tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki,
kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai
dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna
atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.
2. Analisis Eksternal
Analisis Peluang (Opportunity)
Setiap perusahaan memiliki sumber daya yang membedakan dirinya dari perusahaan
lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan beberapa peluang
membutuhkan sejumlah besar modal untuk dapat dimanfaatkan. Dipihak lain,
perusahaan-perusahaan baru bemunculan. Peluang pemasaran adalah suatu daerah
kebutuhan pembeli di mana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.
Analisis Ancaman (Threats)
Ancaman adalah tantangan yang diperlihatkan atau diragukan oleh suatu
kecenderungan atau suatu perkembangan yang tidak menguntung-kan dalam
lingkungan yang akan menyebabkan kemerosotan kedudukan perusahaan. Pengertian
ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang.Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis.
Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Dengan melakukan
kedua analisis tersebut maka perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT
(Kotler, 2000).
Dalam analisis SWOT, umumnya masalah kekuatan atau keunggulan dan kelemahan
adalah masalah internal, sementara masalah kesempatan dan ancaman adalah masalah
eksternal.Masalah eksternal umumnya sulit dikuasai dan bahkan masuk ke dalam
kategori variabel yang tidak terkontrol (Soekartawi, 2000).
Tabel 1. Klasifikasi SWOT
Internal Environment External Environment
1. Strength (kekuatan) 1. Opportunity (peluang)
2. Weakness (kelemahan) 2. Threat (ancaman)
Sumber : Soekartawi, 2000.
Membuat keputusan untuk memilih alternatif strategi dilakukan setelah perusahaan
mengetahui dahulu posisi perusahaan untuk kondisi sekarang berada pada kuadran
sebelah mana sehingga strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling tepat
karena sesuai dengan kondisi internal dan eksternal Posisi perusahaan dapat
dikelompokkan dalam empat kuadran, yaitu kuadran I, II, III dan IV. Pada kuadran I
strategi yang sesuai adalah strategi agresif, kuadran II strategi diversifikasi, kuadran
III strategi turn around dan kuadran IV strategi defensive.
KuadranIII Kuadran I
(mendukung strategi (mendukung strategi turn around) agresif)
Kuadran IV Kuadran II
(mendukung strategi (mendukung strategi defensif) diversifikasi)
Gambar 1. Posisi perusahaan pada berbagai kondisi
Gambar di atas menunjukan berbagai kemungkinan posisi suatu perusahaan dan tipe
strategi yang sesuai. Dengan mengetahui posisi perusahaan pada kuadran yang tepat
maka perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih tepat, yaitu :
1. Jika posisi perusahaan berada pada kuadran I maka menandakan bahwa situasi ini
sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
untuk perusahaan yang berada pada posisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif.
2. Perusahaan yang berada pada kuadran II berarti perusahaan menghadapi berbagai
ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus
dilakukan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi.
3. Perusahaan yang berada pada kuadran III menunjukkan bahwa perusahaan
mempunyai peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak perusahaan memiliki
kelemahan internal. Fokus yang harus di ambil oleh perusahaan adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik.
4. Posisi perusahaan pada kuadran IV menunjukkan bahwa peusahaan menghadapi
situasi yang sangat tidak menguntungkan, dimana selain perusahaan menghadapi
berbagai ancaman juga menghadapi kelemahan internal.
2.3 Kerangka Pemikiran
Perusahaan agroindustri yang sukses adalah perusahaan yang dapat mengenali dan
berinteraksi secara menguntungkan terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
kecenderungan-kecenderungan yang belum terpenuhi dalam lingkungannya.
Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat secara
objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Adapun faktor-faktor internal pada
agroindustri pancake durian adalah modal, produksi, produk, tenaga kerja, harga,
serta promosi pemasaran produk yang dihasilkan agroindustri tersebut. Sedangkan
faktor eksternal agroindustri pancake durian adalah bahan baku, pasar, perusahaan
pesaing, daya beli masyarakat, serta musiman pada bahan baku agroindustri pancake
durian yaitu tanaman pada buah durian.
Setiap perusahaan agroindustri disarankan agar melakukan analisis SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities dan threats) yaitu analisis tentang strength atau kekuatan
(keunggulan) perusahaan agroindustri pancake durian, weakness (kelemahan)
perusahaan agroindustri pancake durian, opportunity (kesempatan) yang dimiliki
perusahaan agroindustri pancake durian dan threat (ancaman) yang dimiliki
perusahaan agroindustri pancake durian.
Maka, akan dapat kesimpulan pada strategi pemasaran agroindustri pancake durian
yang tepat untuk dilakukan pada perusahaan-perusahaan pancake durian yang
berdasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaaan.
Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan :
: Menyatakan Pengaruh
: Menyatakan Hubungan
AGROINDUSTRI
PANCAKE DURIAN
FAKTOR INTERNAL :
Modal Produksi Produk Tenaga Kerja Harga Promosi Transportasi
FAKTOR EKSTERNAL :
Bahan Baku Pasar Perusahaan Pesaing Daya Beli
Masyarakat Musim Selera
KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
STRATEGI PEMASARAN
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, yaitu di Kecamatan Medan Maimun, dan
Kecamatan Medan Johor. Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu
berdasarkan kriteria pada kecamatan-kecamatan tersebut dapat ditemui perusahaan
pancake durian dengan tujuan untuk mengidentifikasikasi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman pada agroindustri pancake durian di daerah tersebut agar dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Metode yang digunakan untuk menentukan sampel adalah metode snowball sampling
(bola salju), yaitu dengan menemui satu orang pengusaha pancake durian untuk
menunjuk responden/sampel berikutnya yang sesuai dengan karakteristik yang
dibutuhkan dalam penelitian ini. Karakteristik yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah industri rumah tangga yang memproduksi pancake durian. Besar sampel yang
di dapat adalah sebanyak 4 sampel.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data primer. Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dengan cara melakukan
wawancara langsung dengan pengusaha agroindustri pancake durian dengan
menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk menyelesaikan masalah 1,2,3 dan 4 digunakan analisis deskriptif dan masalah
5 digunakan analisis SWOT. Proses yang harus dilakukan dalam pembuatan analisis
SWOT agar keputusan yang diperoleh lebih tepat perlu melalui berbagai tahapan
sebagai berikut :
1. Tahap pengambilan data evaluasi faktor eksternal dan internal
2. Tahap analisis yaitu pembuatan matriks internal, eksternal dan matriks SWOT.
3. Tahap pengambilan keputusan.
Tahap pengambilan data ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan dapat dilakukan dengan
wawancara terhadap ahli perusahaan yang bersangkutan.Setelah mengetahui berbagai
faktor dalam perusahaan maka tahap selanjutnya adalah membuat matriks internal
dan eksternal.
Tabel 2. Matriks Faktor Strategi Internal dan Eksternal
Faktor Strategi Internal & Eksternal Rating Bobot Skor (Rating x Bobot)
Kekuatan/Kelemahan 1. 2. 3.
Total Skor Kekuatan/Kelemahan 100
Peluang/Ancaman 1. 2. 3.
Total Skor Peluang/Ancaman 100
Sumber : Rangkuti, 1997.
Berdasarkan tabel berikut, tahapan yang dilakukan dalam menentukan faktor strategi
adalah menentukan faktor strategi adalah menentukan faktor-faktor yang menjadi
kekuatan/kelemahan serta peluang/ancaman dalam kolom 1, lalu beri peringkat
(rating) untuk setiap faktor pada kolom 2 berdasarkan respon sampel penelitian
terhadap faktor-faktor tersebut, yaitu :
Tabel 3. Peringkat (Rating) Faktor Internal dan Eksternal
Rating Kategori Faktor Internal Faktor Eksternal
5
4
3
2
1
1
2
3
4
5
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Kekuatan
Kekuatan
Kekuatan
Kekuatan
Kekuatan
Kelemahan
Kelemahan
Kelemahan
Kelemahan
Kelemahan
Peluang
Peluang
Peluang
Peluang
Peluang
Ancaman
Ancaman
Ancaman
Ancaman
Ancaman
Sumber : Rangkuti, 1997.
Kemudian beri bobot masing-masing faktor tersebut yang jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1 pada kolom 3 dengan rumus seperti berikut :
Bobot = rating x total bobot
Total rating
Kemudian yang terakhir, kalikan setiap bobot faktor dengan rating untuk
mendapatkan skor dalam kolom 4 (Rangkuti, 1997).
Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki. Dari matriks ini akan terbentuk empat kemungkinan
alternatif strategi.
Tabel 4. Matriks SWOT
STRENGTHS (S)
Tentukan 5-10
faktor-faktor
kekuatan internal
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10
faktor kelemahan
internal
OPPORTUNITIES (O)
Tentukan 5-10
faktor peluang
eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
THREATHS (T)
Tentukan 5-10
faktor ancaman
eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti, 1997
Keterangan :
1. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST
Strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman (Rangkuti, 1997).
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka
dibuat Defenisi dan Batasan Operasional sebagai berikut :
Definisi :
1. Agroindustri adalah industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian
berupa daging pada tanaman buah durian.
2. Pancake durian adalah makanan olahan dari paduan daging buah durian.
3. Strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang hendak diikuti oleh manajer
pemasaran yang berdasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaan.
4. Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada didalam organisasi
tersebut dan secara normal memiliki implikasi langsung dan khusus pada
perusahaan.
5. Lingkungan eksternal adalah suatu proses yang dilakukan oleh perencana strategi
untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang dan ancaman.
6. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal, lingkungan eksternal, peluang
dan ancaman yang dihadapi di dunia bisnis.
Batasan Operasional :
1. Tempat penelitian adalah perusahaan pancake durian di Kota Medan, yaitu
Kecamatan Medan Maimun dan Kecamatan Medan Johor.
2. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2014.
BAB IV
DESKRIPTIF DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK
AGROINDUSTRI PANCAKE DURIAN
4.1 Deskriptif Daerah Penelitian
Kota Medan terletak antara 3º.27 - 3º.47 Lintang Utara dan 98º.35 - 98º.44 Bujur
Timur, dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Kota Medan
mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara 22,49º C – 23,97º C
dan suhu maksimum berkisar antara 32,15º C – 34,21º C. Kelembapan udara di
wilayah Medan rata-rata 76 – 81 %. Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli
Serdang pada sebelah utara, selatan, barat dan timur.
Kota Medan merupakan salah satu dari 30 Daerah Tingkat I di Sumatera Utara
dengan luas daerah sekitar 265,10 km². Kota ini merupakan pusat pemerintahan
Daerah Tingkat I Sumatera Utara.Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan
dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai
Babura dan Sungai Deli.
Berikut adalah deskripsi kecamatan di Kota Medan yang merupakan lokasi penelitian
agroindustri pancake durian, yaitu Kecamatan Medan Maimun dan Kecamatan
Medan Johor.
4.1.1 Medan Maimun
Kecamatan Medan Maimun merupakan salah satu kecamatan di Kota Medan yang
mempunyai luas sekitar 3.342 km². Kecamatan Medan Maimun berbatasan dengan :
- Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Medan Barat
- Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Medan Polonia
- Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Medan Polonia
- Sebelah Timur berbatsan dengan : Kecamatan Medan Kota
Dari enam kelurahan di Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Kampung Baru
memiliki luas wilayah terluas yaitu sebesar 1,27 km² sedangkan Kelurahan Suka Raja
memiliki luas wilayah terkecil yaitu 0,23 km².
Kecamatan Medan Maimun dihuni oleh 39.581 orang dimana penduduk paling
banyak berada di Kelurahan Kampung Baru yakni sebanyak 16.969 orang, jumlah
penduduk paling kecil berada di Kelurahan Jati yakni sebanyak 768 orang.
Perusahaan industri di Medan Maimun sudah mulai banyak bermunculan, terutama
industri rumah tangga. Perusahaan industri besar banyak terdapat di Kelurahan
Kampung Baru, pada tahun 2012 tercatat sebanyak 1 industri besar dan sedang, dan 7
industri kecil dan industri rumah tangga di Kecamatan Medan Maimun.
4.1.2 Medan Johor
Kecamatan Medan Johor merupakan salah satu kecamatan di Kota Medan yang
mempunyai luas sekitar 16,96 km². Kecamatan Medan Johor berbatasan dengan :
- Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Medan Polonia
- Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kabupaten Deli Serdang
- Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Medan Selayang
- Sebelah Timur berbatsan dengan : Kecamatan Medan Amplas
Dari enam kelurahan di Kecamatan Medan Johor, Kelurahan Kwala Bekala memiliki
luas wilayah terluas yaitu sebesar 5,50 km² sedangkan Kelurahan Kedai Durian
memiliki luas wilayah terkecil yaitu 0,98 km².
Kecamatan Medan Johor dihuni oleh 123.851 orang dimana penduduk paling banyak
berada di Kelurahan Kwala Berkala yakni sebanyak 32.599 orang, jumlah penduduk
paling kecil berada di Kelurahan Kedai Durian yakni sebanyak 6.572 orang.
Perusahaan industri di Medan Johor sudah mulai banyak bermunculan, terutama
industri rumah tangga. Perusahaan industri besar banyak terdapat di Kelurahan Kedai
Durian, pada tahun 2012 tercatat sebanyak 23 industri besar dan sedang, dan 247
industri kecil dan industri rumah tangga di Kecamatan Medan Johor.
4.2 Karakteristik Agroindustri Pancake Durian
4.2.1 Karakteristik Sampel
Karakteristik sampel dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan, lama
berusaha, serta luas lahan dan bangunan usaha.Secara rinci, karakteristik sampel
pengusaha agroindustri pancake durian dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 5. Karakteristik Pengusaha Agroindustri Pancake Durian
Karakteristik Sampel Satuan Rataan Range
Umur Tahun 35 25 - 42
Tingkat Pendidikan Tahun 10 5 – 12
Lama Usaha Tahun 9 3 - 19
Luas Lahan Usaha m² 206,7 60 - 375
Luas Bangunan Usaha m² 156,5 60 - 240
Sumber : Analisis data primer, Lampiran I
Dari table tersebut diketahui bahwa rata-rata umur pengusaha agroindustri pancake
durian adalah 35 tahun dengan rentang antara 25 - 42 Tahun. Dilihat dari tingkat
pendidikan yang dijalani pengusaha tersebut rata-rata adalah 10 tahun, ini
,menunjukkan bahwa pendidikan pengusaha pancake durian adalah tingkat
SMA/sederajat Sedangkan pengalaman berusaha di bidang agroindustri pancake
durian tersebut rata-rata adalah 9 tahun dengan rentang antara 3 - 19 tahun. Rata-rata
luas lahan usaha pancake durian adalah 206,7 m² dengan rentang antara 60 - 375 m²,
sedangkan luas bangunan untuk memproduksi pancake durian rata-rata adalah
156,5m² dengan rentang antara 60 - 240 m².
4.2.2 Permodalan
Modal usaha bagi pengusaha skala besar ataupun kecil merupakan unsur yang utama
dalam mendirikan suatu usaha yang bertujuan untuk mendukung peningkatan
pendapatan (profit) yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup pengusaha itu
sendiri. Modal usaha berasal dari modal sendiri, modal keluarga ataupun pinjaman
dari lembaga keuangan (bank).
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha pancake durian di daerah penelitian,
rata-rata modal yang digunakan untuk mendirikan usaha adalah modal sendiri.
4.2.3 Tenaga Kerja
Tenaga Kerja merupakan salah satu faktor penting dalam suatu kegiatan produksi.
Tenaga kerja dalam usaha agroindustri pancake durian di daerah penelitian
diperlukan untuk mengerjakan berbagai kegiatan produksi seperti pembelian bahan
baku, pembuatan kulit dadar, melipat kulit dadaryang telah diisi daging buah durian,
pengemasan hasil, pengangkutan hasil, dll.
Bedasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pengusaha pancake durian di
daerah penelitian, rata-rata jumlah tenaga kerja yang dipakai adalah 3 orang dengan
rentang antara 2 – 4 orang. Jam kerja untuk memproduksi pancake durian rata-rata
dari jam 9 pagi sampai 4 sore. Upah tenaga kerja pada industri ini adalah sebesar Rp
35.000/hari atau sekitar 1.050.000/bulan.
4.2.4 Bahan Baku
Bahan baku sangat penting bagi perusahaan agroindustri yang mengolah suatu
produk, karena bahan baku merupakan salah satu faktor penentu kualitas dari produk
yang dihasilkannya. Bahan baku yang digunakan dalam memproduksi pancake durian
berkualitas, yaitu tidak kotor, tidak bau dan tidak basi. Hal tersebut dilakukan untuk
mendapatkan kualitas pancake durian yang baik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha pancake durian di daerah penelitian,
penyediaan bahan baku daging buah durian cukup tersedia untuk kebutuhan produksi
yaitu rata-rata sekitar 25 kg/hari dengan rentang antara 20 – 40 kg/hari. Umumnya
pengusaha memperboleh bahan baku dari pedagang buah durian yang berada di Kota
Medan.
Tabel 6. Kebutuhan bahan baku pada agroindustri pancake durian di daerah
penelitian tahun 2014.
Sampel Kebutuhan Daging Buah Durian per Hari
1 20 kg
2 20 kg
3 20 kg
4 40 kg Sumber : Analisis data primer
4.2.5 Fasilitas Perusahaan
Fasilitas perusahaan agroindustri pancake durian pada lokasi penelitian meliputi
seluruh peralatan dan perlengkapan yang terdapat dalam perusahaan untuk
memperlancar kegiatan produksi. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada
agroindustri pancake durian di lokasi penelitian, fasilitas-fasilitas tersebut adalah :
1. Fasilitas Produksi
Alat-alat yang digunakan untuk memproduksi pancake durian adalah :
- Mixer untuk mengaduk adonan tepung terigu dan whipcream pada pancake
durian.
- Sendok untuk takaran bahan-bahan adonan yang akan diaduk rata.
- Saringan untuk menyaring adonan tepung terigu yang telah di mixer.
- Panci untuk meletakkan adonan tepung terigu yang akan di masak.
- Kompor gas untuk memasak adonan tepung terigu menjadi kulit dadar.
- Wajan atau teflon untuk memasak adonan tepung terigu hingga menjadi kulit
dadar
- Centong untuk menuangkan adonan tepung terigu yang telah di mixer ke dalam
Teflon.
- Garpu untuk meletakkan daging buah durian di atas kulit dadar.
- Meja untuk tempat para tenaga kerja melipat kulit dadar yang telah diisi daging
buah durian.
- Plastik sablon untuk membungkus pancake durian yang siap untuk dikemas.
- Lemari pendingin (freezer) untuk menyimpan pancake durian yang telah dikemas.
2. Fasilitas Penyimpanan
Daging buah durian serta pancake durian yang telah dicetak dan dikemas disusun rapi
di dalam lemari pendingin berupa lemari pendingin (freezer). Apabila pancake durian
yang ingin di jemput oleh agen atau konsumen-konsumen akan disusun rapi di dalam
sterefoamdan di kemas sedemikian rapi.
3. Fasilitas Transportasi
Masing-masing industri rumah tangga pancake durian memiliki 1 sepeda motor
dengan kapasitas mengangkut 40 kg bahan bakupancake durian yaitu daging buah
durian atau juga dapat mengangkut 100 buah pancake durian yang telah di kemas dan
siap di antar ke konsumen-konsumen.
4.3 Proses Pembuatan Pancake Durian
Proses olahan daging buah durian menjadi pancake durian terdiri dari tiga tahapan,
yaitu pembuatan kulit dadar, pembuatan whipcream dan pengkemasan.
1. Pembuatan kulit dadar
Campurkan telur, tepung terigu dan garam.Kemudian tuangkan santan dengan
perlahan sambil terus diaduk agar tidak menggumpal, lalu masukkan pasta yang anda
inginkan dan aduk sampai rata. Panaskan wajan atau Teflon dalam api yang kecil,
kemudian buat dadar tipis dari adonan. Angkat dan dinginkan.
2. Pembuatan Whipcream
Campurkan gula tepung dan garam secukupnya aduk hingga merata.
3. Pembuatan pancake durian
Ambil selembar kulit dadar.Letakkan campuan whipcream ditengah adonan kulit
dadar, lalu daging buah durian diatasnya.Lipat kanan dan kirinya dan bentuk persegi
menyerupai amplop.Tarik ujung sisi-sisi kulit dengan hati-hati adonan isi padat dan
rapi ditengah lipatan. Bungkus pancake durian dengan plastik sablon yang telah
disediakan. Lalu, masukkan pancake durian yang telah dikemas ke dalam lemari
pendingin (freezer).
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Agroindustri dalam
Pemasaran Pancake Durian.
5.1.1 Kekuatan Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian
Adapun kekuatan agroindustri dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian
adalah :
1. Penggunanaan modal usaha pada agroindustri pancake durian
Setiap perusahaan akan memerlukan modal untuk biaya investasi atau operasi. Modal
usaha dapat berasal dari modal sendiri, modal keluarga ataupun pinjaman dari
lembaga keuangan/bank.Lembaga keuangan memang sangat dibutuhkan oleh dunia
usaha agribisnis, terutama bagi usaha kecil yang biasanya membutuhkan modal
tambahan sebagai modal investasi dan modal usaha.
Di daerah penelitian modal merupakan kekuatan dalam menjalankan
usahanya.Dikarenakan perusahaan industri rumah tangga pancake durian tidak
memerlukan modal yang besar untuk biaya investasi atau penjualan, maka modal
usaha agroindustri pancake durian hanya membutuhkan modal Rp 5.500.000 dengan
rentang antara Rp 5.000.000 – Rp 7.000.000.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha industri rumah tangga pancake
durian di daerah penelitian, rata-rata modal yang digunakan untuk mendirikan usaha
adalah modal pribadi.
2. Jumlah produksi pancake durian per hari
Dikarenakan jumlah permintaan pada pancake durian semakin meningkat dari tahun
2008 – 2013. Dengan jumlah permintaan yang meningkat serta produk yang cukup
tahan lama apabila disimpan dilemari pendingin membuat pengusaha agroindustri
rumah tangga pancake durian memproduksinya lebih banyak setiap harinya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha pancake durian di daerah penelitian,
jumlah produksi pancake durian per hari rata-rata adalah 475 buah/hari dengan
rentang antara 200 – 800 buah/hari dengan modal Rp 1.225.000. Dalam skala industri
kecil/rumah tangga, produksi harian pancake durian dengan jumlah tersebut dianggap
besar.
Maka, jumlah produksi pancake durian per harinya menjadi kekuatan bagi pengusaha
agroindustri rumah tangga pancake durian dikarenakan dapat memenuhi permintaan
konsumen.
3. Harga jual produkpancake durian per buah
Dalam menetapkan harga produk, perusahaan tidak hanya menetapkan harga
berdasarkan kehendak perusahaan.Penetapan harga harus melihat penetapan harga
pesaing, sehingga perusahaan dapat mempertahankan pelanggan dan memperoleh
keuntungan yang memuaskan.Penetapan harga yang terlalu tinggi menyebabkan
kehilangan pelanggan karena berpindah menjadi pelanggan dari perusahaan pesaing.
Penetapan harga yang terlalu rendah juga menyebabkan berkurangnya keuntungan
(profit) yang diperoleh perusahaan, hal ini akan berpengaruh pada kelangsungan
usaha.
Dalam penentuan harga jual produknya pengusaha terlebih dahulu menghitung
beberapa biaya seperti biaya tenaga kerja, biaya material/bahan baku dan sebagainya.
Setelah itu baru ditentukan beberapa keuntungan yang ingin diperoleh.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha pancake durian di daerah penelitian,
dapat diperhitungkan modal biaya pembelian bahan baku Rp 1.225.000 untuk
pembuatan 475/buah pancake durian dan Rp 105.000 untuk biaya upah tenaga kerja
sebanyak 3 orang per harinya.
Harga rata-rata jual produk pancake durian adalah Rp 4.250/buah dan pengusaha
mendapatkan keuntungan Rp 1.450/buah pancake durian. Dengan penetapan harga
tersebut merupakan kekuatan pada perusahaan industri rumah tangga pancake durian
dibandingkan dengan harga pengusaha agroindustri pancake durian pada perusahaan
besar yang cenderung tinggi di Kota Medan sebesar Rp 10.000/buah.
4. Transportasi dalam pemasaran produk pancake durian
Transportasi pada pemasaran usaha industri rumah tangga pancake durian merupakan
sebagai alat angkut atau membawa produk pancake durian dari satu tempat ke tempat
lainnya.
Dengan adanya transportasi, pemasaran pada produk yang dibutuhkan sampai ke
tempat tujuan atau konsumen tepat waktunya dengan tidak mengecewakan
konsumen. Maka transportasi sangat diperlukan dalam proses pemasaran untuk
mempermudah proses pemasaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha industri rumah tangga pancake
durian di daerah penelitian, hal ini menjadi kekuatan dalam melakukan proses
pemasaran produk pancake durian bagi pengusaha industri rumah tangga. Dengan
adanya transportasi membuat konsumen lebih tertarik dikarenakan pengusaha
agroindustri pancake durian siap mengantar pesanan sampai tujuan tepat waktu.
5.1.2 Kelemahan Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian
Adapun kelemahan agroindustri dalam pemasaran pancake durian di daerah
penelitian adalah :
1. Variasi produk yang dihasilkan agroindustri pancake durian
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pengusaha pancake durian di
daerah penelitian, agroindustri pada sampel penelitian hanya memproduksi pancake
durian dalam ukuran, bentuk dan warna yang seragam.
Tidak adanya variasi pada produk pancake durian yang dianggap sebagai kelemahan
industri rumah tangga. Padahal dengan memiliki kekuatan modal ,pancake durian
tersebut dapat diolah beragam warna kulit dadar, bentuk yang bervariasi serta
bermacam ukuran dengan harga yang berbeda-beda dalam kemasan menarik yang
tentunya dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
2. Jumlah tenaga kerja pada agroindustri pancake durian
Dari segi sosial, usaha pancake durian menyerap tenaga kerja dalam kota maupun
luar kota baik perusahaan besar, menengah, kecil maupun rumah tangga. Usaha ini
tidak membutuhkan tenaga kerja yang berpendidikan formal atau pengetahuan
khusus, tetapi lebih memerlukan keterampilan dan ketekunan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha industri rumah tangga pancake
durian di daerah penelitian, pengusaha susah mendapatkan tenaga kerja dengan
rentang waktu bekerja yang cukup lama setiap harinya. Jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam industri pancake durian skala kecil-rumah tangga rata-rata 3 orang
dengan jam kerja kurang lebih 7 jam/hari yaitu mulai dari jam 9 pagi – 4 sore.
3. Promosi/sistem penjualan produk pancake durian
Akses ke saluran distribusi merupakan kendala dalam agroindustri pancake durian
karena saluran distribusi untuk produk pancake durian umumnya sudah dikuasai oleh
perusahaan-perusahaan besar pancake durian, sehingga para pengusaha pancake
durian skala kecil-rumah tangga mengalami kesulitan untuk melakukan distribusi
produknya.
Promosi/sistem penjualan produk yang dijalankan agroindustri pancake durian di
daerah penelitian lebih banyak ditujukan ke agen (distributor) karena para pengusaha
pancake durian tidak memiliki akses (link) ke industri besar. Hal ini merupakan
kendala bagi usaha tersebut untuk memperluas jaringan pemasaran produknya.
5.1.3 Peluang Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian
1. Ketersediaan bahan baku dalam agroindustri pancake durian
Bahan baku sangat penting bagi perusahaan agroindustri yang mengolah suatu produk
karena bahan baku merupakan salah satu faktor penentu kualitas dari produk yang
dihasilkannya. Keberlangsungan input juga merupakan hal yang penting dalam
manajemen agribisnis termasuk pancake durian.
Durian merupakan bahan baku yang mudah didapat tersedia sepanjang tahun dan
harganya yang relatif. Pada mulanya durian yang susah di temukan dan tergantung
musiman akan tetapi sekarang durian mudah ditemui di Kota Medan. Dalam hal
penyediaan bahan baku, perusahaan industri rumah tangga pada produk
pancakedurian tidak kesulitan untuk menemukan bahan baku sehingga proses
produksi akan terus berjalan dan dapat mencapai target produksi yang dibutuhkan.
Hal ini merupakan peluang bagi pengusaha agroindustri untuk meningkatkan jumlah
produksinya.
2. Pangsa pasar produk pancake durian
Buah durian yang biasanya dijulukin rajanya buah adalah buah yang banyak sekali
produk-produk yang bisa diturunkan menjadi suatu olahan agroindustri. Salah
satunya adalah pancake durian yang menggunakan bahan baku buah durian.
Dari segi skala perusahaan, usaha pancake durian dilakukan oleh beberapa
perusahaan besar-menengah dan juga perusahaan kecil-rumah tangga.Tentu saja
mereka memiliki segmentasi pasar sendiri-sendiri.
Perusahaan besar-menengah memiliki pasar yang relatif lebih luas mencakup pasar
domestik dan pasar ekspor.Sedangkan perusahaan kecil-rumah tangga memiliki pasar
lokal dan daerah sekitar.
3. Tingkat selera masyarakat terhadap produk pancake durian
Produk pancake durian merupakan produk yang menjadi salah satu ciri khas oleh-
oleh dari Kota Medan. Dari kalangan anak-anak hingga dewasa gemar
mengokunsumsi pancake durian.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha industri rumah tangga pancake
durian di daerah penelitian, hingga saat ini selera masyarakat untuk mengkonsumsi
semakin meningkat.
Tabel 7. Data permintaan penjualan pancake durian per bulan.
Tahun Bulan Jumlah (buah)
Oktober 9.375 buah
Tahun 2013 November 10.125 buah
Desember 12.000 buah
Januari 12.750 buah
Tahun 2014 Februari 14.250 buah
Maret 14.250 buah Sumber : Analisis Data Primer
Hal ini menjadi peluang bagi pengusaha industri rumah tangga pancake durian dalam
memproduksi pancake durian.
5.1.4 Ancaman Agroindustri dalam Pemasaran Pancake Durian
1. Perusahaan pesaing agroindustri pancake durian
Pola konsumsi terhadap pancake durian dan potensi pasarnya mempunyai prospek
cerah. Keadaan ini dapat dimanfaatkan oleh industri penghasil produk ini.
Agroindustri pancake durian terus berkembang dan menghasilkan produk untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
Semakin meningkatnya permintaan terhadap produk pancake durian, maka banyak
industri tersebut adalah terjadinya persaingan dengan industri sejenis dalam
memperebutkan konsumen dan mendapatkan bahan baku. Besar kecilnya ancaman
masuknya pendatang baru/pesaing ke dalam agroindustri pancake durian tergantung
pada rintangan masuk yang ada dan reaksi dari para pengusaha agroindustri.
2. Pengaruh pergantian musim/cuaca terhadap agroindustri pancake durian
Ancaman produksi utama yang dihadapi oleh industri pancake durian adalah
musim/cuaca yaitu musim penghujan dikarenakan cuaca yang dingin membuat para
konsumen enggan untuk mengkonsumsi pancake durian karena pancake durian yang
bersifat dingin.
Maka, pada saat musim hujan permintaan pancake durian menurun sehingga
produsen harus menurunkan produksinya yang akhirnya berdampak profit
perusahaan.
3. Daya beli masyarakat terhadap produk pancake durian
Produk pancake durian merupakan produk yang dikonsumsi para konsumen
menengah hingga ke atas di karenakan harganya yang relatif mahal.Maka, harga yang
sedemikian rupa menjadi tolak ukur bagi para konsumen bagi para konsumen
menengah ke bawah untuk mengkonsumsinya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha industri rumah tangga pancake
durian di daerah penelitian, hal ini menjadi ancaman bagi pengusaha industri rumah
tangga pancake durian dalam memproduksi pancake durian.
5.2 Strategi Pemasaran Agroindustri Pancake Durian
Perusahaan dalam menghadapi berbagai masalah dalam mencapai tujuan harus dapat
menentukan strategi pemasaran yang tepat agar menempatkan diri pada posisi yang
menguntungkan.Dalam menetapkan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan,
dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh
bagi perusahaan.
Melalui faktor internal dapat diketahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan pada perusahaan.sedangkan melalui
faktor-faktor eksternal dapat diketahui perusahaan yang dapat berubah pada setiap
saat dengan cepat yang melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang dating
dari perusahaan pesaing maupun dari iklim yang senantiasa berubah.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengolahan data yang diperoleh dari agroindustri
pancake durian di daerah penelitian, dapat dilihat faktor-faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang mempengaruhi
pemasaran pancake durian di Kota Medan sebagai berikut :
Tabel 8. Kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman pemasaran agroindustri pancake
durian di Kota Medan
Faktor-Faktor Parameter
Faktor Internal - Kekuatan 1. Penggunaan modal usaha pada agroindustri
pancake durian 2. Jumlah produksi pancake durian per hari 3. Harga jual produk pancake durian per buah 4. Transportasi dalam pemasaran produk
pancake durian
- Kelemahan 1. Variasi produk yang dihasilkan agroindustri
pancake durian 2.Jumlah tenaga kerja pada agroindustri
pancake durian 3.Promosi/sistem penjualan produk pancake
durian
Faktor Eksternal
- Peluang 1. Ketersediaan bahan baku dalam agroindustri pancake durian
2. Pangsa pasar produk pancake durian 3.Tingkat selera masyarakat terhadap produk pancake durian
- Ancaman 1. Perusahaan pesaing agroindustri pancake durian
2. Pengaruh pergantian musim/cuaca terhadap agroindustripancake durian
3. Daya beli masyarakat terhadap produk pancake durian
Sumber : Analisa data primer
Setelah diketahui faktor-faktor internal dan eskternal pada pemasaran agroindustri
pancake durian di daerah penelitian, tahap selanjutnya adalah tahap pengumpulan
data. Model yang digunakan adalah Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS) dan
Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS).
Hasil identifikasi faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan,
rating dan pembobotan dipindahkan ke tabel matriks IFAS untuk diberi skoring
(rating x bobot) seperti tabel berikut :
Tabel 9. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal (IFAS)
Faktor-Faktor Strategi Internal Rating Bobot Skor
Strength (Kekuatan) 1. Penggunaan modal usaha pada 5 13,89 69,45
Agroindustri pancake durian 2. Jumlah produksi pancake durian 5 13,89 69,45
per hari 3. Harga jual produk pancake durian 4 11,11 44,44
per hari 4. Transportasi dalam pemasaran produk 4 11,11 44,44
pancake durian Weakness (Kelemahan) 1. Variasi produk yang dihasilkan 4 15,38 61,52
agroindustripancake durian 2. Jumlah tenaga kerja pada agroindustri 4 15,38 61,52
pancake durian 3. Promosi/sistem penjualan 5 19,24 96,2
produkpancake durian
TOTAL 31 100 447,02 Sumber : Analisis data primer, Lampiran 5.
Hasil pembobotan faktor internal yang paling tinggi pada kekuatan adalah
penggunaan modal usaha pada agroindustri pancake durian dan harga jual produk
pancake durian per buah, sedangkan hasil yang paling tinggi pada kelemahan adalah
promosi/sistem penjualan produk pancake durian.
Selanjutnya, hasil identifikasi faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang dari
ancaman. Rating dan pembobotan dipindahkan ke tabel matriks EFAS untuk di beri
skoring (rating x bobot) seperti tabel berikut :
Tabel 10. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Faktor- Faktor Strategi Eksternal Peluang Bobot Skor
Oppurtunity (Peluang) 1. Ketersediaan bahan baku dalam 5 17,86 89,3
agroindustripancake durian 2. Pangsa pasar produk 5 17,86 89,3
pancake durian 3. Tingkat selera masyarakat terhadap 4 14,28 57,12
produkpancake durian Threats (Ancaman) 1. Perusahaan pesaing agroindustri 5 19,24 96,2
pancake durian 2. Pengaruh pergantian musim/cuaca 4 15,38 61,52
terhadap agroindustri pancake durian 3. Daya beli masyarakat terhadap 4 15,38 61,52
produkpancake durian TOTAL 27 100 454,96
Sumber : Analisis data primer, Lampiran 6.
Hasil pembobotan faktor eskternal yang paling tinggi pada peluang adalah
ketersediaan bahan baku dalam agroindustri pancake durian dan pangsa pasar produk
pancake durian, sedangkan hasil yang paling tinggi pada ancaman adalah perusahaan
pesaing agroindustr pancake durian.
Selanjutnya dilakukan penggabungan antara faktor strategis internal dan faktor
strategis eksternal sebagai berikut :
Tabel 11. Penggabungan matriks evaluasi faktor strategis internal dan eksternal
pemasaran agroindustri pancake durian.
Faktor-Faktor Strategis Rating Bobot Skor Faktor Strategi Internal Strength (Kekuatan) 1. Penggunaan modal usaha pada 5 13,89 69,45
Agroindustri pancake durian 2. Jumlah produksi pancake durian 5 13,89 69,45
per hari 3. Harga jual produk pancake durian 4 11,11 44,44
per hari 4. Transportasi dalam pemasaran 4 11,11 44,44
produkpancake durian Total Skor Kekuatan 18 50 227,78 Weakness (Kelemahan) 1. Variasi produk yang dihasilkan 4 15,38 61,52
agroindustripancake durian 2. Jumlah tenaga kerja pada agroindustri 4 15,38 61,52
pancake durian 3. Promosi/sistem penjualan 5 19,24 96,2
produkpancake durian Total Skor Kelemahan 13 50 219,24 Selisih (Kekuatan – Kelemahan) 8,54 Faktor Strategis Eksternal Oppurtunity (Peluang) 1. Ketersediaan bahan baku dalam 5 17,86 89,3
agroindustripancake durian 2. Pangsa pasar produk 5 17,86 89,3
pancake durian 3. Tingkat selera masyarakat terhadap 4 14,28 57,12
produkpancake durian Total Skor Peluang 14 50 235,72 Threats (Ancaman) 1. Perusahaan pesaing agroindustri 5 19,24 96,2
pancake durian 2. Pengaruh pergantian musim/cuaca 4 15,38 61,52
terhadap agroindustri pancake durian 3. Daya beli masyarakat terhadap 4 15,38 61,52
produkpancake durian Total Skor Ancaman 13 50 219,24 Selisih (Peluang – Ancaman) 16,48 Sumber : Analisis data primer, Lampiran 7.
Tabel 10 menunjukkan bahwa selisih faktor strategis internal (kekuatan – kelemahan)
adalah sebesar 8,54 yang artinya pengaruh kekuatan lebih besar dibandingkan
pengaruh kelemahan terhadap pemasaran agroindustri pancake durian di Kota
Medan. Sedangkan selisih faktor strategis eksternal (peluang – ancaman) sebesar
16,48 yang artinya pengaruh peluang lebih besar dibandingkan pengaruh ancaman
terhadap pemasaran agroindustri pancake durian di Kota Medan.
Berdasarkan penggabungan matriks evaluasi faktor internal dan eksternal tersebut,
maka dapat diketahui posisi strategi pemasaran agroindustri pancake durian di Kota
Medan. Posisi strategis pemasaran dianalisis menggunakan matriks posisi, sehingga
akan menghasilkan titik koordinat (x,y). Nilai x diperoleh dari selisih faktor internal
(kekuatan – kelemahan) dan nilai y diperoleh dari selisih faktor eksternal (peluang –
ancaman). Posisi titik koordinatnya dapat dilihat sebagai berikut :
Y ( + )
Kuadran III 16,48 Kuadran I
Strategi Turn Around Strategi Agresif
X ( - ) X ( + ) 8,54 Kuadran IV Kuadran II Strategi Defensif Strategi Diversifikasi
Y ( - )
Gambar 3. Matriks Posisi Strategi Pemasaran Agroindustri Pancake Durian
Faktor Eksternal
F a k t o r i n t e r n a l
Posisi perusahaan agroindustri dalam pemasaran produk pancake durian di daerah
penelitian berada di kuadran I, artinya posisi ini menandakan bahwa situasi
perusahaan sangat menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Setelah menyusun hasil pada gambar di atas, maka perlu dilakukan analisis dengan
menyusun faktor-faktor strategis dalam matriks SWOT.
Tabel 12. Matriks SWOT
INTERNAL EKSTERNAL
KEKUATAN (S) 1. Penggunaan modal usaha pada
agroindustri pancake durian. (S1)
2. Jumlah produksi pancake durian per hari. (S2)
3. Harga jual produk pancake durian per buah. (S3)
4. Transportasi dalam pemasaran produk pancake durian. (S4)
KELEMAHAN (W) 1. Variasi produk yang
dihasilkan agroindustri pancake durian. (W1)
2. Jumlah tenaga kerja pada agroindustri pancake durian. (W2)
3. Promosi/sistem penjualan produk pancake durian. (W3)
PELUANG (O) 1. Ketersediaan bahan baku
dalam agroindustri pancake durian. (O1)
2. Pangsa pasar produk pancake durian. (O2)
3. Tingkat selera masyarakat terhadap produk pancake durian. (O3)
STRATEGI SO 1. Meningkatkan modal usaha
dengan ketersediaan bahan baku. (S1,O2)
2. Memanfaatkan peluang pasar dengan harga jual produk. (S2,S3,S4,O2,O3)
3. Memanfaatkan peluang pada tingkat selera masyarakat dengan meningkatkan jumlah produksi. (S2,O2,O3)
STRATEGI WO 1. Meningkatkan kualitas
produk. (W1,W2,O1,O2)
2.Mempertahankan konsumen. (W1,W3,O2)
3. Menjalin kerja sama yang baik dengan pemasok bahan baku. (W1,O1,O2)
ANCAMAN (T) 1. Perusahaan pesaing
agroindustri pancake durian. (T1)
2. Pengaruh pergantian musim terhadap agroindustri pancake durian. (T2)
3. Daya beli masyarakat terhadap produk pancake durian. (T3)
STRATEGI ST 1. Mengadopsi teknologi dalam
proses pemasaran. (S1,S4,T1,T2)
2. Memberikan variasi baru memproduksi produk. (S1,S3,T3)
STRATEGI WT 1. Melakukan promosi ke
perusahaan besar. (W3,T3)
2. Memberikan pelatihan dan pengembangan bagi tenaga kerja. (W2,T1)
Matriks ini menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis yaitu strategis SO
(Strenghts – Opportunities), Strategi ST (Strenghts – Threats).Strategi WO
(Weakness – Opportunities) dan Strategi WT (Weakness – Threats).
Keempat berbagai kemungkinan strategi di atas tidak di gunakan seluruhnya dalam
pemasaran agroindustri pancake durian di daerah penelitian melainkan disesuaikan
dengan posisi yang telah diketahui dalam matriks posisi SWOT.Di daerah penelitian,
posisi perusahaan agroindustri dalam pemasaran pancake durian berada di kuadran I,
sehingga strategi yang tepat digunakan dalam posisi tersebut adalah strategi agresif.
Strategi agresif merupakan strategi yang fokus pada strategi SO (Strenghts-
Oppurtunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Sehingga
strategi-strategi yang tepat digunakan perusahaan agroindustri dalam pemasaran
pancake durian di daerah penelitian adalah :
1. Meningkatkan modal usaha dengan ketersediaan bahan baku. (S1,O2)
Modal merupakan hal yang sangat penting dalam mengembangkan suatu usaha.Modal usaha
yang digunakan pengusaha agroindustri pancake durian ialah modal pribadi, maka dari itu
pengusaha agroindustri pancake durian dapat membeli alat atau teknologi untuk
mengembangkan produk serta menambah tenaga kerja yang terampil untuk memproduksi
pancake durian dalam jumlah besar.
2. Memanfaatkan peluang pasar dengan harga jual produk. (S2,S3,S4,O2,O3)
Tingginya permintaan akan pancake durian sebagai salah satu ciri khas oleh-oleh Kota
Medan merupakan peluang bagi para pengusaha pancake durian untuk meningkatkan
produksinya serta menjual hasil produksinya ke para konsumen atau perusahaan-perusahaan
besar di bawah harga perusahaan pesaing yang beskala besar. Untuk itu perlu adanya kerja
sama dengan pemerintah agar perusahaan agroindustri skala kecil – rumah tangga memiliki
akses(link) ke perusahaan-perusahaan besar.
3. Memanfaatkan peluang pada tingkat selera masyarakat dengan meningkatkan jumlah
produksi. (S2,O2,O3)
Permintaan masyarakat terhadap produk agroindustri pancake durian berdasarkan tingkat
selera masyarakat mengkonsumsi olahan dari daging buah durian tersebut. Tingginya
permintaan berpengaruh terhadap jumlah produksi perusahaan industri rumah tangga pancake
durian. Permintaan yang menjulang tinggi dikarenakan pancake durian yang menjadi salah
satu ciri khas oleh-oleh dari Kota Medan. Maka, peluang ini sangat berpengaruh bagi industri
rumah tangga untuk meningkatkan produksi produk pancake durian.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Kekuatan agroindustri dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian
adalah penggunaan modal usaha pada agroindustri pancake durian, jumlah
produksi pancake durian per hari, harga jual produk pancake durian per buah dan
transportasi dalam pemasaran produk pancake durian.
2. Kelemahan agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah variasi
produk yang dihasilkan agroindustri pancake durian, jumlah tenaga kerja pada
agroindustri pancake durian dan promosi/sistem penjualan produk pancake
durian.
3. Peluang agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah ketersediaan
bahan baku dalam agroindustri pancake durian, pangsa pasar produk pancake
durian dan tingkat selera masyarakat terhadap produk pancake durian.
4. Ancaman agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah perusahaan
pesaing agroindustri pancake durian, pengeruh pergantian musim/cuacaterhadap
agroindustri pancake durian dan daya beli masyarakat terhadap produk pancake
durian.
5. Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan pemasaran agroindustri pancake
durian di daerah penelitian adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths –
Oppurtunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang
ada dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Meningkatkan modal usaha dengan ketersediaan bahan baku.
2. Memanfaatkan peluang pasar dengan harga jual produk.
3. Memanfaatkan peluang pada tingkat selera masyarakat dengan meningkatkan
jumlah produksi.
6.2 Saran
1. Kepada pengusaha agroindustri pancake durian
Pengusaha agroindustri pancake durian dapat memberikan variasi bentuk, ukuran
dan harga dalam kemasan yang menarik konsumen
Perusahaan agroindustri pancake durian dapat memperluas jaringan promosi
distribusi produk seperti bekerja sama dengan perusahaan besar seperti rumah
makan dan sebagainya.
2. Kepada pemerintah
Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan dan melakukan pembinaan mengenai
industri skala kecil - rumah tangga, untuk itu pemerintah (Dinas Perindustrian dan
Perdagangan) perlu mendata ulang guna mendapatkan informasi yang akurat
mengenai profit dan karakteristik agroindustri pancake durian di Kota Medan.
3. Kepada peneliti selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut mengenai strategi
pemasaran agroindustri pancakedurian di berbagai daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2013.Diakses pada tanggal 30 Desember 2013, Pukul 20.00 WIB. Gumbira, E. dan A. Harizt Intan, 2001.Manajemen Agribisnis. Jakarta: Penerbit
Ghalia Indonesia. Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran. Erlangga : Jakarta. McGinity, G., 1979. Agribusiness Management for Developing Countries.
Cambridge: Ballinger Pub. Rangkuti, Freddy, 1997.Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum. Rewoldt, Stewarth H., et.al, 1991. Perencanaan dan Strategi Pemasaran. Jakarta:
Rineka Cipta. Sarma, M., 1994.Pengantar IImu Ekonomi Pertanian. Bogor: FP-IPB. Sobir, PhD, Rodame M. Napitupulu, 2010. Bertanam Durian Unggul. Jakarta:
Penebar Swadaya. Soekartawi, 2000.Pengantar Agroindustri. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sunarjono, Hendro, 1990. IImu Produksi Tanaman Buah-Buahan. Bandung:
Sinar Baru. Susilo, Joko, 2013. Sukses Bertanam Durian Varietas Unggul. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran
Agroindustri Pancake Durian di Kota Medan
No.
Indikator
SWOT
Parameter
1 2 3 4 5
Faktor Internal
1. Modal (S)/(W) √
2. Produksi (S)/(W) √
3. Produk (S)/(W) √
4. Tenaga Kerja (S)/(W) √
5. Harga (S)/(W) √
6. Promosi (S)/(W) √
7. Transportasi (S)/(W) √
Faktor Eksternal
1. Bahan Baku (O)/(T) √
2. Pasar (O)/(T) √
3. Perusahaan Pesaing (O)/(T) √
4. Daya Beli Masyarakat (O)/(T) √
5 Musim (O)/(T) √
6. Selera (O)/(T) √
Lampiran 2. Karakteristik Sampel Pengusaha Agroindustri Pancake Durian di Kota Medan
Sampel Nama
Pemilik
Umur
(Tahun)
Tingkat
Pendidikan
(Tahun)
Nama
Perusahaan
Tahun
Berdiri
Usaha
(Tahun)
Luas
Lahan
Usaha (m²)
Luas
Bangunan
Usaha (m²)
Kecamatan
1 Ibu yun 42 12 Pancake
Durian
2008 375 m² 240 m² Medan
Maimun
2 Alex 33 5 Hafiza
Pancake
2011 60 m² 60 m² Medan
Maimun
3 Bunda 39 12 Bunda
Pancake
2007 200 m² 200 m² Medan
Johor
4 Riki 25 12 Pancake
Kurnia
2005 192 m² 126 m Medan
Maimun
Lampiran 3. Parameter Penilaian Faktor Internal Pemasaran Agroindustri
Pancake Durian di Kota Medan
Sampel
Faktor Internal
Kekuatan Kelemahan
A B C D E F G
1 5 4 5 4 4 5 4
2 5 5 4 4 5 4 5
3 5 5 4 5 4 4 5
4 4 5 4 4 5 4 5
Total 19 19 17 17 18 17 19
Rataan 5 5 4 4 4 4 5
Keterangan : 1. Sampel 1 – 4 adalah pengusaha agroindustri pancake durian
2. Faktor Internal :
a. Kekuatan
A = Penggunaan modal usaha pada agroindustri pancake durian
B = Jumlah produksi pancake durian per hari
C = Harga jual produk pancake durian pe buah
D = Transportasi dalam pemasaran produk pancake durian
b. Kelemahan
E = Variasi produk yang dihasilkan agroindustri pancake durian
F = Jumlah tenaga kerja pada agroindustri pancake durian
G = Promosi/sistem penjualan produk pancake durian
Lampiran 4. Parameter Penilaian Faktor Eksternal Pemasaran Agroindustri
Pancake Durian di Kota Medan
Sampel
Faktor Eksternal
Peluang Ancaman
A B C D E F
1 5 4 4 5 4 5
2 4 5 4 5 4 4
3 5 5 4 5 4 4
4 5 5 5 5 4 4
Total 19 19 17 20 16 17
Rataan 5 5 4 5 4 4
Keterangan : 1. Sampel 1 – 4 adalah pengusaha agroindustri pancake durian
2. Faktor Eksternal :
a. Peluang
A = Ketersediaan bahan baku dalam agroindustri pancake durian
B = Pangsa pasar produk pancake durian
C = Tingkat selera masyarakat terhadap produk pancake durian
b. Ancaman
D = Perusahaan pesaing agroindustri pancake durian
E = Pengaruh pergantian musim/cuaca terhadap agroindustri pancake durian
F = Daya beli masyarakat terhadap produk pancake durian
Lampiran 5. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal (IFAS)
Faktor-Faktor Strategi Internal Rating Bobot Skor
Strength (Kekuatan)
5. Penggunaan modal usaha pada 5 13,89 69,45
Agroindustri pancake durian
6. Jumlah produksi pancake durian 5 13,89 69,45
per hari
7. Harga jual produk pancake durian 4 11,11 44,44
per hari
8. Transportasi dalam pemasaran produk 4 11,11 44,44
pancake durian
Weakness (Kelemahan)
4. Variasi produk yang dihasilkan 4 15,38 61,52
agroindustripancake durian
5. Jumlah tenaga kerja pada agroindustri 4 15,38 61,52
pancake durian
6. Promosi/sistem penjualan 5 19,24 96,2
produkpancake durian
TOTAL 31 100 447,02
Lampiran 6. Matriks Evaluasi Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Faktor- Faktor Strategi Eksternal Peluang Bobot Skor
Oppurtunity (Peluang)
4. Ketersediaan bahan baku dalam 5 17,86 89,3
agroindustripancake durian
5. Pangsa pasar produk 5 17,86 89,3
pancake durian
6. Tingkat selera masyarakat terhadap 4 14,28 57,12
produkpancake durian
Threats (Ancaman)
4. Perusahaan pesaing agroindustri 5 19,24 96,2
pancake durian
5. Pengaruh pergantian musim/cuaca 4 15,38 61,52
terhadap agroindustri pancake durian
6. Daya beli masyarakat terhadap 4 15,38 61,52
produkpancake durian
TOTAL 27 100 454,96
Lampiran 7. Penggabungan Matriks Evaluasi Faktor Strategis Internal dan
Eksternal Pemasaran Agroindustri Pancake Durian
Faktor-Faktor Strategis Rating Bobot Skor Faktor Strategi Internal Strength (Kekuatan) 5. Penggunaan modal usaha pada 5 13,89 69,45
Agroindustri pancake durian 6. Jumlah produksi pancake durian 5 13,89 69,45
per hari 7. Harga jual produk pancake durian 4 11,11 44,44
per hari 8. Transportasi dalam pemasaran 4 11,11 44,44
produkpancake durian Total Skor Kekuatan 18 50 227,78 Weakness (Kelemahan) 4. Variasi produk yang dihasilkan 4 15,38 61,52
agroindustripancake durian 5. Jumlah tenaga kerja pada agroindustri 4 15,38 61,52
pancake durian 6. Promosi/sistem penjualan 5 19,24 96,2
produkpancake durian Total Skor Kelemahan 13 50 219,24 Selisih (Kekuatan – Kelemahan) 8,54 Faktor Strategis Eksternal Oppurtunity (Peluang) 4. Ketersediaan bahan baku dalam 5 17,86 89,3
agroindustripancake durian 5. Pangsa pasar produk 5 17,86 89,3
pancake durian 6. Tingkat selera masyarakat terhadap 4 14,28 57,12
produkpancake durian Total Skor Peluang 14 50 235,72 Threats (Ancaman) 4. Perusahaan pesaing agroindustri 5 19,24 96,2
pancake durian 5. Pengaruh pergantian musim/cuaca 4 15,38 61,52
terhadap agroindustri pancake durian 6. Daya beli masyarakat terhadap 4 15,38 61,52
produkpancake durian Total Skor Ancaman 13 50 219,24 Selisih (Peluang – Ancaman) 16,48