Strategi Pemerintah Desa Gumeng Melalui “Electronic Government” Sistem
Pemberdayaan Masyarakat Dan Potensi Desa Berbasis Web
M.Ashof Sulaiman
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan-FEB Trunojoyo Madura
Abstrak
Pola perkembangan kualitas sumberdaya manusia di perdesaan
menjadikan program penting dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat desa,
salah satunya mengenai pemberdayaan dan perkembangan potensi desa. Dengan
semakin majunya teknologi informasi, seharusnya di manfaatkan penuh dalam
pengembangan perdesaan dengan membuka peluang dan mengakses mengenai
informasi dalam dalam volume besar secara cepat dan akurat dan luas, baik
melalui informasi pemberdayaan manusia dan pemanfaatan potensi perdesaan.
Dan dalam perkembangan perdesaan dengan e-government berbasis web yaitu
dilakukan dengan Pengembangan sistem dilakukan berdasarkan pendekatan
metode System Development Life Cycle (SDLC) yang meliputi tahapan tahapan
perencanaan, analisis,desain, dan implementasi sistem. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi Pustaka, Sistem informasi
yang akan penulis bangun berbasis web dengan bahasa pemprograman
pemberdayaan manusia yang berkualitas, dan aplikasi dan database mengenai
pemasaran produk dan lowongan kesempatan kerja terpusat di server dan dapat
diakses langsung oleh masyarakat desa. Dengan adanya tujuan pelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan pemanfaaan
potensi desa dengan menggunakan konsep e-government di Desa Gumeng,
Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik dengan berbasis Wab. Dalam
pengembangan tersebut juga diharapkan pemerintah desa Gumeng dapat
mengembangkan jaringan sistem online mengenai pengembangan web dan
aplikasi desa dengan dalam pengelolaan potensi produk dan peningkatan sarana
berbasis web dengan pemberdayaan e-governament pemerintah dan masyarakat
desa dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Kata kunci: E-Governmen, Pemberdayaan Masyarakat, Desa Basis Web, Potensi
Desa.
Pendahuluan
Kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
kemajuan bidan teknologi komunikasi dan infromasi yang harus di penuhi
didalam masyarakat, sehingga menempatkan suatu bangsa pada kedudukan sejauh
mana bangsa tersebut maju didasarkan atas seberapa jauh bangsa itu menguasai
kedua bidang tersebut di atas. Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa
yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat
dalam maju mundurnya penguasaan Iptek, khususnya untuk kepentingan bangsa
sendiri. Untuk mencapai maksud tersebut pemerintah menuangkannya dalam
salah satu bentuk dari tujuan dan arah Pembangunan Nasional, yaitu
Sektor/Bidang Iptek. Dalam perkembangan tersebut kebanyakan difokuskan pada
perkembangan masyarakat desa, sebab masyarakat desa tersendiri kebanyakan
masih gaptek mengenai perkembangan teknologi dan sistem infromasi yang
terbaru dalam melihat kondisi yang baru untuk dikembangkan diperdesaan
tersendiri.
Menyadari akan besar manfaatnya teknologi informasi Pemerintah didesa
gumeng berinisitif untuk membangun jaringan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) sebagai salah satu solusi untuk mengatasi hambatan
keterbatasan akses antar wilayah. Inisiatif pembangunan jaringan TIK dimulai
sejak tahun 2015. Kantor kepala desa dalam Pengelola Data Elektronik diberi
wewenang dan tanggungjawab untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengembangan serta pengelolaan teknologi informasi. Hasilnya keseluruhan
pembangunan jaringan TIK akan direalisasikan pada tahun 2017 sehingga
jaringan TIK di desa gumeng online telah dapat berjalan dengan baik.
Pembangunan infrastruktur online di Pemerintah desa gumeng dilakukan secara
bertahap yang imulai sejak tahun 2017 sehingga seluruh Satuan Kerja Perangkat
Desadan masyarakat desa (SKPD) sudah online, tahapan pembangunan pada
tahun 2017-2019 seperti digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel 1.Tahap pembagunan jaringan online desa Gumeng
No Tahun Instansi yang dibangun jaringan online
1 2017 Kantor kelurahan, sekertariat desa,
perangkat desa
2 2018 Kantor BUMdes, koperasi desa, koperasi
wanita, kantor ibu PKK
3 2019 Pada tiap RT, RW desa
4 2019 Penerapan program basis web e-
government, dan pemantauan
pemrogaman
Penerapan jaringan online secara bersamaan tersebut, pada pemerintah
desa gumeng melalui pembangunan sistem aplikasi e-government. Dengan
manfaat meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat dan sistem pelayanan
pemerintah mengenai program pemasaran produk potensi Desa Gumeng,
Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik
Tabel 2. Pegembangan e-government di desa gumeng
No Pengembangan sistem e-government Keterangan
1 Sistem informasi kependudukan dan pelayanan
masyarakat desa Sudah
2 Sistem informasi kesehatan masyarakat Belum
3 Sistem koperasi peminjaman modal Belum
4
Sistem pelayanan BUMDES pada informasi
harga barang (padi, ikan laut, krupuk, udang,
petis)
Belum
5 Sistem perdagangan kebutuhan pokok Belum
6 Sistem pemberdayaan masyarakat Belum
7 Sistem informasi ketenagakerjaan Belum
8 Sistem pengelolaah potensi desa Belum
Dengan adanya sistem pelayanan e-government secara online melalui
pengelolaan kelembagaan berbasis web, merupakan sistem pengelolaan sistem
kelembagaan desa yang baru dengan diterapkan melalui sistem-sistem informasi
yang terbaru. Dengan diterapkan desa basis web tersebut. Pemerintah desa
gumeng memiliki tujuan yaitu pengembangan potensi desa secara lebih baik lagi,
sebab pola perkembangan yang masih diterapkan di desa gumeng tersebut masih
belum efektif baik dari sistem pelayanan dan pengelolaan perdesaan yang masih
gaptek mengenai aplikasi pelayanan basis web.
Oleh karena itu seiring dengan perkembangan sistem informasi berbasis
online, maka strategi pemerintahan desa melalui Electronic Government tersebut
sangat cocok diterapkan di Desa Gumeng Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.
Dengan perkembangan nya melalui perdesaan berbasis web secara online dari
setiap perangkat desa dan masyarakat desa, melalui pemberdayaan masyarakat
desa melalui potensi-potensi yang ada di desa gumeng yang patut dikembangkan.
Dari potensi desa gumeng tersebut kebanyakan pada mata pencarian, di
pabrik, nelayan, kuli bangunan, dan wira swasta, akan tetapi kebanyak masyarakat
berpenghasilan pada masyarakat nelayan sekitar 70% dari pekerja pada penduduk
desa Gumeng Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik yang kemudian hasil lautnya
dioelah menjadi ikan asin, petis udang, krupuk ikan. Akan tetapi dalam proses
pemasaranya masih belum terorganisir secara sistem kelembagaan yang baik,
melain kan dijual pada tengkulak yang siap memperoleh keutungan yang lebih
tinggi dari pada masyarakat nelayan. Oleh karena itu perlu adanya penerapan
sistem kelembagaan yang baik dalam meningkatkan pendapatan masyarakat
nelayan dan sekitarnya di desa gumeng melalui sistem kelembagaan e-
government dengan program desa berbasis web. Dan sistem permberdayaan
masyarakat agar menjadi masyarakat yang memiliki keahlian yang penuh
mengenai sistem informasi dan perkembangan dunia luar dengan menjadikan
masyarakat desa yang berkualitas.
Kajian Teori
Electronic government merupakan suatu proses sistem pemerintahan
dengan memanfaatkan ICT (information, communication and technology) sebagai
alat untuk memberikan kemudahan proses komunikasi dan transaksi kepada
warga masyarakat, organisasi bisnis dan antara lembaga pemerintah serta stafnya.
Sehingga dapat dicapai efisiensi, efektivitas, transparansi dan
pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakatnya. Konsep pengembangan
e-Government menentukan prioritas pengembangan e-Government suatu lembaga
pemerintah, menyangkut hubungan Government toGovernment (G2G),
Government to Business (G2B) dan Government to Citizen (G2C), Kesiapan
menuju keberhasilan e-Government menurut Heeks (2001) berkaitan dengan:
1. Infrastruktur legal/hokum. Perlu adanya perangkat hokum untuk
menangkal kejahatan digital, serta melindungi privasi, sekuriti
data/informasi dan transaksi digital perorangan, perusahaan dan lembaga
pemerintah.
2. Infrastruktur kelembagaan. Perlu adanya instansi khusus yang menangani
e-Government yang memberikan layanan informasi kepada masyarakat
termasuk layanan digital.
3. Infrastruktur SDM. Sistem kepegawaian perlu dapat dikembangkan agar
mampu menarik SDM berkualitas professional dalam bidang telematika
untuk ikut berkiprah dalam e-Government milik pemerintah.
4. Infrastruktur teknologi. Meskipun teknologi yang diperlukan relative
mahal, tapi peluang kerjasama dengan swasta perlu dikembangkan dalam
membangun infrastruktur teknologi untuk mendukung e-Government.
5. Suport, Capacity, Value
6. Political environment, Leadership, Planning, Stakeholder, Transparency,
Budgets, Technology, Innovation.
Informasi merupakan hasil data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih
penting bagi pengguna dan lebih bermanfaat dalam mengambil keputusan. Sifat-
sifat informasi adalah sebagai berikut :
1. Informasi harus berkualitas dan akurat bebas dari kesalahan karena sumber
informasi yang sampai ke pengguna informasi kemungkinan besar banyak
gangguan yang dapat merusak informasi.
2. Tepat pada waktunya, berarti sampai informasi harus tepat waktu tidak
boleh terlambat sebab informasi yang usang tidak ada artinya lagi.
3. Informasi harus relevan sehingga informasi tersebut mempunyai nilai atau
manfaat untuk penggunanya.
4. Informasi harus jelas, nilai informasi yang disajikan bisa dibaca dan
dipahami dengan baik.
5. Informasi harus lengkap, yaitu nilai informasi yang disajikan kepada user
tersedia dengan lengkap.
“Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama
lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan
menyimpan serta mendistribusikan informasi”. Pemberdayaan mengandung
makna adanya perubahan pada diri seseorang dari ketidak mampuan menjadi
mampu, dari ketidak-memiliki kewenangan menjadi memiliki kewenangan, dari
ketidakmampuan untuk bertanggung jawab menjadi memiliki tanggung jawab
terhadap sesuatu yang dikerjakan.
Metode Penelitian
Dalam penilitian ini menggunakan metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem sebagai berikut :
Jenis Penelitian
Menurut jenisnya maka data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data
primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, yaitu
dengan melakukan wawancara terhadap informan yang dijadikan tempat
penelitian thesis ini. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan:
para tokoh masysrakat, perangkat desa juga langsung masyarakat
setempat, yang mengetahui data potensi dan peluang investasi yang ada di
desa Gumeng .
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal,
dokumen-dokumen, laporan, peraturan pemerintah, dll.
Metode Pengumpulan Data
a. Metode Kepustakaan
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari referensi
berupa dokumen/berkas dan mengumpulkan data, peraturan perundang-
undangan, buku, jurnal penelitian dsb, Melalui studi pustaka dilakukan
kajian terhadap peraturan-peraturan perundangan yang terkait pengelolaan
potensi daerah. Kebutuhan data-data yang mengungkapkan tentang
indikator-indikator yang digunakan oleh calon investor untuk pengambilan
keputusan investasi diperoleh melalui studi pustaka terhadap buku-buku
dan jurnal penelitian. Studi pustaka juga dilakukan untuk mengetahui
kemampuan teknologi informasi yang akan diterapkan dalam sistem
b. Metode Observasi
Metode observasi merupakan metode penelitian dimana, peneliti
melakukan pengamatan/melihat dan meneliti langsung ke obyek penelitian
tentang seluruh aktifitas yang berhubungan dengan maksud penelitian,
Dengan menganalisa mengevaluasi sistem yang sedang berjalan dan
memberikan solusi melalui sistem informasi yang akan dibangun sehingga
dapat lebih bermanfaat.
c. Metode Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara peneliti dengan informan.
Peneliti disini yang berharap mendapatkan informasi, sedangkan informan
adalah seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang
suatu obyek, Wawancara dilakukan langsung kepada para pegawai
perangkat desa, masyarakat, serta instansi terkait tehadap sistem
pemerintahan desa maupun potensipotensi yang ada di desa
Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem
yang telah ada. Sedangkan tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem
terdiri dari : metode pengembangan terstruktur dengan pendekatan siklus hidup
pengembangan sistem (System Development Life Cycle/SDLC). Terdiri dari
beberapa fase antara lain sebagai berikut :
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini lebih fokus pada penafsiran kebutuhan dan diagnosa
masalah dengan mendefinisikan sasaran dan tujuan dari sistem yang akan
dibangun.
b. Analisa Sistem (System Analysis)
Pada fase ini dilakukan analisa terhadap sistem yang ada dengan metode
yang digunakan yaitu metode wawancara dengan pihak-pihak yang terkait
dan melakukan pengamatan terhadap kondisi desa yang menjadi ruang
lingkup penelitian. Pada fase ini meliputi: menentukan obyek, mempelajari
organisasi, menganalisis kebutuhan output, menganalisis kebutuhan input,
evaluasi efektifitas sistem.
c. Perancangan Sistem (System design)
Dalam merancang sistem ini berdasar pada kebutuhan dan masalah yang
dihadapi pada obyek penelitian. Pada fase ini meliputi perancangan basis
data, perancangan antarmuka pengguna, kebutuhan perangkat keras,
perancangan jaringan, kebutuhan perangkat lunak.
d. Implementasi Sistem (System Implementation)
Setelah melalui tahapan requirement, analysis dan design, maka seluruh
sistem siap untuk diimplementasikan. Dalam tahapan implementasi ada
beberapa tugas yang dijalankan diantaranya mengimplementasikan design
dalam komponen-komponen, souce code, script, executable dan
sebagainya. Kemudian menyempurnakan arsitektur dan mengintegrasikan
komponen-komponen (mengkompile dan link ke dalam satu atau lebih
executable) untuk integrasi dan testing system. Setelah rancangan sistem
dibuat, kemudian dilakukan implementasi dengan membuat program dan
pengujian program.
e. Operasi dan pemeliharaan sistem (System operation and maintenance)
Pada tahap ini dilakukan pelatihan terhadap pengguna dan evaluasi
terhadap sistem yang berjalan, apabila ada kekurangan maupun kesalahan
diadakan perbaikan dan perawatan.
Fokus Penelitian
Penelitian terfokus pada sistem informasi e-government yang sudah ada di
Pemerintah desa gumeng dan sistem informasi e-government yang dibutuhkan
saat ini guna mempromosikan potensi-potensi desa untuk menarik investor,
penelitian yang dilakukan di desa-desa terfokus pada:
1. Potensi Sumber Daya Manusia (pendidikan, skill)
2. Potensi Sarana dan Prasarana (jalan, listrik, jaringan telpon, air bersih)
3. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
4. Potensi Industri yang ada di desa (home industri)
5. Potensi Pertanian, Perkebunan, Kehutanan
6. Potensi Sosial Budaya (keamanan)
7. Aset Desa
8. Data Perangkat Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Pemerintah di Desa Gumeng, Kecamatan Bungah,
Kabupaten Gresik di Kantor Pengelola Data Elektronik, Bagian Pemerintahan
Desa , BUMDES, Koperasi wanita desa di desa Gumeng.
Pembahasan
Dalam pembahasan dalam penelitian ini yaitu, peneliti ingin
mengembangkan bagaimana sistem kelembagaan pemerintahan desa gumeng
melalui e-government, terhadap pengembangan strategi desa berbasis web sebagai
berikut:
Perkembangan e-government basis web
Kantor kelurahan Sekertariat desa
Kantor BUMdes Kantor koperasi desa
Pemberdayaan wanita
RT (Rukun Tetangga)
RW (Rukun Warga)
e-government basis web
Desa Gumeng
Pelayanan informasi harga
Sistem pengolaan potensi desa
Padi, ikan laut, krupuk, udang,
petis
Pelayanan masyarakat Sistem ketenaga kerjaan
Sistem
Perdagang
an potensi
desa
Koperasi peminjaman
modal
Dari penjelasan skema pengembangan e-government berbasis desa
tersebut yaitu mengembangankan sistem kelembagaan yang diterapkan didesa
Gumeng Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik yaitu meliputi Beberapa
kebijakan yang harus diterapkan yaitu:
1. Dari sistem pengembangan infromasi pada kantor kelurahan dengan basis
web meliputi pada pengembangan sistem,
a. Sistem informasi ketenagakerjaan yaitu dimana sistem ini
mengembangkan kerjasama pemerintah desa dengan perusahaan
yang ada dikabupaten gresik mengenai kerja sama sistem informasi
dengan web di perusahaan tersebut, dengan penyambungan link
web perusahaan yang infromasi tersebut dihimpun pada kelurahan
didesa gumeng.
b. Sistem informasi perdagangan dan potensi desa yaitu meliputi
sistem informasi pelayanan yang diberikan pada kelurahan
mengenai pasar penjualan potensi desa gumeng yang memilki nilai
yang tinggi.
2. sistem pengembangan infomasi pada sekertariat daerah yaitu pelayanan
tersebut berfokus pada pelayanan penduduk desa yang berbasis pada web.
Dengan secara cepat diakses oleh masyarakat langsung. Baik infromasi
dan pelayanannya.
3. Sistem pengembangan informasi pada kntor koperasi desa, yaitu dengan
(1) sistem pemberdayaan masyarakat wanita dengan hal tersebut
melakukan pelatihan berbasis web, agar dapat meningkatkan kualitas
masyarakat dan memperoleh pekerjaan yang lebih baik dengan berbasis
computer. (2). Sistem infromasi peminjaman modal, yaitu peminjaman
modal dengan trasnparan dengan bungah yang rendah seperti pada
peminjaman modal dari luar dengan diakses secara mudah pada
masyarakat.
4. Sistem pengembangan infromasi melalui kantor BUMDES, dari fungsi
pelayanan informasi ini (1) pengolaan potensi desa yang baik, yaitu
mengenai pengembangan infromasi perkembangan pengolaan ikan, padi,
petis udang dengan sistem pengelolaan yang efektif dan efisien, (2)
BUMDES juga harus menyediakan informasi mengenai harga produk
yang dihasilkan oleh desa gumeng, agar dapat meudah dalam pemasaran
dan mengenai tingkat harga yang menguntungkan.
5. Sistem pengembanag informasi mengenai RT dan RW, yaitu
pengembangan tersebut sebagai pemantai bagaimana jalannya sistem
informasi dapat berjalan dengan lancar, seperti pada pengelompokan pada
warganya, melalui pekerjaan yang dimiliki sudah mengetahui bagaimana
infromasi yang diterapkan oleh pemerintahan desa dapat berjalan dengan
lancar.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian tersebut melalui aplikasi pengembangan e-
government berbasis desa web. Dalam pemberdayaan pemerintah dan masyarakat
desa dengan potensi yang dimiliki oleh desa gumeng dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Dari segi kelebihan dalam pengembangan tersebut merupakan proses
percepatan pembangunan perdesaan yang efektif dan efisien dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat, dan kualitas pemberdayaan
masyarakat, sebab masyarakat sudah dikatakan dapat memenuhi
kebutuhan yang diminta pada pasar global yaitu mengenai tantangan pada
sistem pelayanan infromasi yang semakin tahunya semakin berkembang.
Dan dalam pengembangan potensi tersebut dapat terorganisir penuh
melalui sistem kelembagaan yang diterapkan oleh desa gumeng menjadi
masyarakat yang berkualitas.
2. Dari segi negatifnya tersendiri yaitu sistem keleuargaan smakin berkurang
sebab masyarakat tersendiri adanya sistem tersebut dapat mempermudah
dalam menjangkau dan informasi yang langsung dari rumah sendiri tanpa
melalui musayawarah desa dulu, sebab web desa tersebut bisa diakses
secara langsung oleh masyarakat. Dan sistem perkumpulan atau
paguyuban semakin berkurang dari tiap tahunnya.
Dari adannya hal tersebut dalam perkembangan pedesaan gumeng juga
harus memeperhatikan keduanya yaitu dari pengembangan sistem kelembagaan
yang global juga harus memperhatikan kondisi masyarakatnya agar desa bisa
berkembang secara baik dan global tanpa meninggalkan sistem kebudayaan desa
melalui paguyuban desa juga harus meningkat dan seimbang. Salah satunya
dengan mengembangkan potensi-potensi yang telah diolah oleh masyarakat desa
gumeng kecamatan bungah, kabupaten gresik, dan bisa memnuhi kebutuhan
sendir maupun masyarakat disekitarnya
Daftar Pustaka
Ashari, & Friyanto, S. (2004). Perspektif pendirian bank pertanian di indonesia.
Agro Ekonomi, 24(70), 107–122.
Budiarti, T., & Muflikhati, I. (2013). Pengembangan Agrowisata Berbasis
Masyarakat pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan
Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian ( Community-Based Agritourism
Development on Integrated Farming to Improve the Farmers ’ Welfare and
the Sustastai. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 18(3), 200–207.
Dharmawan, A. H. (2007). Sistem Penghidupan dan Nafkah Pedesaan : Pandanga
Sosiologi Nafkah (Livelihood Sociology) Mazhab Barat dan Mazhab Bogor.
Sosiologi, 01(02), 169–192.
Hartono, Utomo, D., & Mulyanto, E. (2010). ELECTRONIC GOVERNMENT
PEMBERDAYAAN PEMERINTAHAN DAN POTENSI DESA
BERBASIS WEB. Jurnal Teknologi Informasi, 6(April), 9–21.
Mubarak, Z. (2010). evaluasi pemberdayaan masyarakat ditijau dari proses
pengembangan kapasitas pada kegiatan pnpm mandiri perkotaan didesa
sastrodirjan kabupaten pekalongan.
Suyastiri, N. M. (2008). diversifikasi konsumsi pengan pokok berbasis potensi
lokal dalam mewujudkan ketanahan pangan rumah tangga perdesaan
dikecamata semin kabupaten gunung kidul. Ekonomi Pembangunan, 13(1),
51–60.
Ulyo, G. T. M., & Saputri, E. D. (n.d.). STRATEGI PENGEMBANGAN
KELEMBAGAAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INTEGRASI
TANAMAN PADI – TERNAK SAPI DI DESA GROGOL KECAMATAN
WERU.