STUDI PERKEMBANGAN ISLAM TENTANG MANFAAT SHOLAT
DITINJAU DARI KACAMATA MEDIS
OLEH :
1. Luluk Hamidah : 10680059
2. Umi Hani : 10680030
3. Febrina Cholifatur : 10680062
4. Nova Ika : 10680025
5. Haswinta P : 10680027
6. Haibatun N : 10680051
7. Antik Anggreini : 10630021
8. Alfinaa Uzzahroh : 10651018
9. Laili : 10630046
10. Siti Makmuroh : 10600056
Asisten PPK: Nofita Wulan Sari
1
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nikmat yang penting bagi umat muslim sesudah Islam dan iman adalah kesehatan.
Allah telah menempatkan kesehatan jasad dan alat-alat tubuh sebagai amanat yang
diserahkan kepada manusia untuk dipelihara dan dijaga agar berfungsi dengan baik, lalu
digunakan untuk beramal shalih. Islam mengenal satu konsep yang dinamik tentang
kesehatan dan di dalamnya tercakup pengertian tentang shihah yaitu keadaan jasmani yang
memungkinkan seluruh anggota tubuh berfungsi dengan baik. Selain pengertian shihah masih
ada pengertian tentang aafiyah, yakni suatu keadaan yang lebih afdhal dan dampaknya
menjangkau kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.
Kesehatan merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Islam
menganjurkan kepada umatnya untuk hidup serba sehat dan didahului oleh perintah
mewujudkan kesucian dan kebersihan. Seorang yang akan shalat terlebih dahulu dianjurkan
harus suci serta bersih dari hadats dan najis.
Sholat merupakan tiang dan pondasi agama yang sangat penting bagi seorang muslim.
Ialah yang membedakan antara orang muslim dengan orang kafir. “Sungguh yang
memisahkan antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan
sholat.” (HR. Muslim)
Hukum meninggalkan sholat dalam agama Islam, menurut jumhur ulama adalah termasuk
dosa besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina,
mencuri, dan minum minuman keras. Apabila orang itu mengingkari wajibnya sholat, maka
2
dia telah kafir. misalnya, meyakini bahwa sholat itu hukumnya sunnah atau mubah (sholat
boleh, tidak sholat juga boleh). Selain itu, apabila mereka tetap meyakini bahwa sholat itu
wajib, namun tidak pernah melaksanakannya karena alasan malas, maka setidaknya ada tiga
pendapat ulama yang berbeda soal hal ini:
Menurut mazhab Hambali, sebagian ulama Syafi'i dan sebagian ulama Maliki,
dianggap murtad (keluar dari islam) dan hukuman atasnya adalah bunuh.
Menurut mazhab Syafi'i dan Maliki serta sebagian ulama Hambali, tidak dianggap
murtad/kafir, namun tetap dihukumi had dengan dibunuh.
Menurut mazhab Hanafi, dianggap fasiq (telah berbuat dosa besar) dan hukuman
atasnya ialah harus dipenjara sampai ia bertaubat dan mau melaksanakan sholat.
Kriteria malas jika dilihat secara kasuistik:
1. Malas mengerjakan sholat karena meyakini bahwa sholat itu tidak wajib. maka orang
yang seperti ini mutlak dihukumi kafir sebagaimana kesepakatan jumhur ulama.
2. Malas mengerjakan sholat karena menggampangkan dan ujung-ujungnya tidak
melaksanakan sholat itu. Bahkan ketika diajak sholat selalu enggan dan menembak
dengan kalimat "tar! tar! tar!". Orang yang semacam ini juga pantas dihukumi kafir
menurut Imam Ahmad dan mayoritas ulama salaf.
3. Malas mengerjakan sholat dengan rutin alias bolong-bolong, maka orang semacam ini
masih tetap dianggap sebagai muslim. Namun keimanannya sebatas perintah yang
dikerjakannya saja.
4. Malas mengerjakan sholat karena tidak mengetahui bahwa meninggalkan sholat itu
dapat membuat orang kafir. Maka baginya tetap dianggap muslim, namun mendapat
predikat jahil (bodoh).
5. Malas mengerjakan sholat pada waktunya. artinya dia tetap sholat, namun selalu
ditunda-tunda yang berakibat mengerjakan sholat diluar waktunya. baginya tidak
dianggap kafir namun dia tercela dan berdosa karena telah lalai. Sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qur’an:“Maka kecelakanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. (Q.S. Al-Maun, 107: 4-5)
3
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian sholat?
2. Berapa besar presentase umat Islam mengerjakan sholat dalam hidupnya?
3. Apa manfaat sholat apabila ditinjau dari dimensi rohani dan dimensi medis?
4. Apa manfaat gerakan sholat?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian sholat baik secara entimologi dan terminologi.
b. Mengetahui berapa besar presentase umat Islam mengerjakan sholat dalam
hidupnya.
c. Mengetahui manfaat sholat apabila ditinjau dari dimensi rohani dan dimensi
medis.
d. Mengetahui manfaat gerakan sholat.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sebuah Perhitungan
Sholat merupakan suatu kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap muslim. Waktu
yang dihabiskan untuk sholat tidak banyak, boleh dikatakan sangat sedikit apalagi jika
dibandingkan dengan waktu tidur umat muslim. Untuk mengetahui lebih jelas maka, maka
dapat dilakukan perhitungan tentang waktu solat dan waktu hidup seorang muslim di dunia.
Rata-rata usia hidup manusia saat ini adalah 60-65 tahun. Agar memudahkan perhitungan
maka di ambil usia 63 tahun (pertengahan dari usia rata-rata). Jika kita hidup selama 63
tahun berarti jumlah hari yang dilalui adalah 22680 hari (asumsi 1 tahun 360 hari). Seperti
yang diketahui bahwa 1 hari sama dengan 24 jam, dan 1 jam sama dengan 60 menit, maka
63 tahun= 22680 x 24 jam x 60 menit, sehingga hasil perhitunggan waktu hidup manusia
adalah 32.659.200 menit.
Selama hidup umat muslim mempunyai 32.659.200 menit, jumlah yang sangat
banyak sekali sedangkan jumlah sholat wajib yang dikerjakan dalam sehari hanya 5 kali.
Apabila umat muslim mengerjakan sholat wajib tersebut 5 menit maka dalam sehari umat
muslim hanya menggunakan waktu 25 menit. Umat muslim atau umat Islam mulai
5
mendapatkan kewajiban melaksanakan sholat pada usia 8 -12 tahun (pada saat sudah baliq).
Apabila diasumsikan umat muslim mulai wajib mengerjakan sholat pada usia 10 tahun, maka
umat muslim punya kewajiban sholat selama 53 tahun (53tahun x 360hari x 25 menit =
477.000 menit). Dengan jumlah waktu hidup umat muslim sebanyak 32.659.200 menit dan
kewajiban sholat selama 477.000 menit, maka persentase waktu yang dihabiskan untuk sholat
adalah 1.46% (477.000/32.659.200 x100%).
Hasil perhitungan menunjukan dengan jelas bahwa waktu yang digunakan untuk
sholat oleh umat muslim sangatlah sedikit yaitu sekitar 1.5% dari seluruh waktu hidupnya.
Sedangkan bagi kaum muslimin (perempuam) presentase waktu solat dapat mengalami
penguranggan karena pada hari-hari tertentu kaum muslimin ini dilarang untuk
melaksanakan solat dengan alasan-alasan tertentu.
Bagaimana jika dibandingkan dengan persentase waktu tidur manusia. Rata-rata orang
tidur 1 hari selama 6-10 jam. Namun dalam perhitungan ini diambil perhitungan 6 jam.
Dengan tetap menggunakan asumsi 63 tahun, maka waktu tidur yang digunakan adalah (63
tahun x 360 hari x 6 jam) 136.080 jam. Dengan waktu hidup yang umat Islam sebanyak
544.320 jam, waktu yang dihabiskan untuk tidur adalah 25% (seperempat dari hidup umat
Islam). Sebuah kenyataan yang perlu direnungan. Ternyata seperempat dari hidup ini, umat
Islam menghabiskan untuk tidur. 25% itu akan terus bertambah, karena kebanyakan orang
tidur lebih dari 6 jam setiap harinya. Secara keseluruhan perbandingan antara waktu sholat
dengan tidur ialah 1,5 % dibanding dengan 25 %. Oleh sebab itu, manusia khususnya orang-
orang yang beragama islam, harus merenungkan mengapa malas untuk mengerjakan ibadah
sholat, atau menunda-nunda sholat, yang seyogyanya tidak menyita waktu seluruh hidup
manusia. Jangankan setengah hidup, 10% dari hidup dari manusia saja tidak sampai 1,5%
merupakan jumlah yang sangat kecil.
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. MAKNA SHOLAT SECARA KESELURUHAN PADA SETIAP DIMENSI
Secara etimologi, kata sholat menurut para pakar bahasa adalah bermakna “doa”.
Sholat dengan makna doa tersirat di dalam salah satu ayat al-Qur’an: “Dan sholatlah
(mendo’alah) untuk mereka. Sesungguhnya sholat (do’a) kamu itu ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”(QS. At-Taubah: 103). Dalam
ayat ini, sholat yang dimaksud sama sekali bukan dalam makna kewajiban mendirikan sholat
yang lima waktu, melainkan dalam makna bahasanya secara asli yaitu berdoa. Sholat
diartikan dengan doa, karena pada hakikatnya sholat adalah suatu hubungan vertikal antara
hamba dengan Tuhannya, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya hamba, apabila ia
berdiri untuk melaksanakan sholat, tidak lain ia berbisik pada Tuhannya. Maka hendaklah
masing-masing di antara kalian memperhatikan kepada siapa dia berbisik”.
Adapun secara terminologi, sholat adalah sebuah ibadah yang terdiri dari beberapa
ucapan dan gerakan yang sudah ditentukan aturannya yang dimulai dengan takbiratul ihram
7
dan diakhiri dengan salam. Lebih jauh, definisi ini merupakan hasil rumusan dari apa yang
disabdakan Nabi SAW: “Sholatlah kalian, sebagaimana kalian melihat aku sholat”. Dengan
demikian, dasar pelaksanaan sholat adalah sholat sebagaimana yang sudah dicontohkan Nabi
SAW mulai bacaan hingga berbagai gerakan di dalamnya, sehingga tidak ada modifikasi dan
inovasi dalam praktik sholat.
Ada banyak sekali perintah untuk menegakkan sholat di dalam Al-Quran. Paling tidak
tercatat ada 12 perintah dalam Al-Quran dengan lafaz “Aqiimush-sholata” (Dirikanlah
Sholat) dengan khithab kepada orang banyak, yaitu pada surat: Al-Baqarah ayat 43, 83
dan110, An-Nisa ayat 177 dan 103, Al-An`am ayat 72, Yunus ayat 87, Al-Hajj: 78, An-Nuur
ayat 56, Luqman ayat 31, Al-Mujadalah ayat 13, dan Al-Muzzammil ayat 20. Juga,ada 5
perintah sholat dengan lafaz “Aqimish-sholata” (Dirikanlah sholat) dengan khithab hanya
kepada satu orang, yaitu pada Surat: Huud ayat 114, Al-Isra` ayat 78, Thaha ayat 14, Al-
Ankabut ayat 45, dan Luqman ayat 17.
Dalam Islam, sholat menempati posisi vital dan strategis. Shalat merupakan salah satu
rukun Islam yang menjadi pembatas apakah seseorang itu mukmin atau kafir. Nabi SAW
bersabda: “Perjanjian yang mengikat antara kami dan mereka adalah mendirikan sholat.
Siapa yang meninggalkannya, maka sungguh dia telah kafir”.(H.R Muslim)
Sedemikian vitalnya sholat, maka ibadah sholat dalam Islam tidak bisa diganti atau
diwakilkan. Sholat wajib bagi setiap muslim laki-laki dan wanita dalam kondisi apapun, baik
dalam kondisi aman, takut, dalam keadaan sehat dan sakit, dalam keadaan bermukim dan
musafir. Oleh karena itu, pelaksanaan sholat bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung
pada keadaan pelakunya. Apabila tidak bisa berdiri boleh duduk, kalau tidak bisa duduk
boleh berbaring, dan seterusnya. Oleh karena itu, sholat merupakan faktor terpenting yang
menyangga tegaknya agama Islam. Sehingga, sudah sepatutnya, umat Islam memahami
maknanya dan mengetahui manfaat dimensi sholat dalam kehidupan manusia, khususnya
dimensi rohani dan medis sholat.
Namun, sikap yang pertama kali harus ditunjukkan adalah bahwa umat islam wajib
menjadikan sholat sebagai suatu ibadah dulu. Kemudian setelah itu, baru mengetahui
manfaatnya dalam sendi kehidupan mereka.
8
1. Dimensi Rohani Sholat
Allah SWT berfirman di dalam al-Qur’an: "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak
ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan tegakkanlah sholat untuk
mengingat-Ku."(Qs. Thaha: 14). "(Yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan mengingat Allah, ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah, hati
menjadi tenang." (Qs. Ar-Ra'du: 28)
Dua ayat di atas mengisyaratkan kepada umat islam, bahwa soal ketenangan jiwa
adalah janji Allah yang sudah pasti akan diberikan kepada orang yang sholat. Hati bisa
tenang bila mengingat dan dzikir kepada Allah, sedang sarana berdzikir yang paling efektif
adalah sholat. Tentu bukan sembarang sholat. Sebagaimana dalam ayat di atas, perintah Allah
adalah tegakkan, bukan laksanakan.
Mendirikan sholat beda dengan sekadar melaksanakan. Mendirikan sholat punya
kesan adanya suatu perjuangan, keseriuasan, kedisiplinan, dan konsentrasi tingkat tinggi. Jika
sekadar melaksanakan, tak perlu susah payah, cukup santai asal terlaksana. Itulah sebabnya
Allah memilih kata perintah “aqim” yang berarti dirikan, tegakkan, luruskan. Maka, kualitas
sholat seseorang diukur dari tingkat kekhusyu’annya, yaitu hadirnya hati dalam setiap
aktifitas sholat. Dalam hal ini Imam al-Ghazali menyebutkan enam makna batin yang dapat
menyempurnakan makna sholat, yaitu: kehadiran hati, kefahahaman akan bacaan sholat,
mengagungkan Allah, “haibah” (segan), berharap, dan merasa malu.
Sholat dapat disebut sebagai dzikir, manakala orang yang sholatnya itu menyadari
sepenuhnya apa yang dilakukan dan apa yang diucapkan dalam sholatnya. Dengan kata lain
shalat tidak dilalaikan oleh hal-hal yang membuat sholatnya tidak efektif dan komunikatif.
Dalam hadist riwayat Abu Hurairah di sebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Berapa
banyak orang yang melaksanakan sholat, keuntungan yang diperoleh dari sholatnya,
hanyalah capai dan payah saja." (HR. Ibnu Majah).
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa yang lebih penting dan utama dalam sholat itu
bukan gerakan fisik, akan tetapi gerakan batin. Gerakan fisik bisa diganti atau ditiadakan jika
memang tidak mampu. Tapi dzikir kepada Allah SWT tetap harus berjalan, kapanpun dan
bagaimanapun juga. Seorang yang tidak mampu berdiri karena sakit, bisa mengganti gerakan
9
berdirinya dengan hanya duduk, mengganti gerakan ruku'nya dengan isyarat sedikit
membungkuk. Demikian juga sujudnya. Tidak bisa berdiri diperbolehkan duduk. Tidak bisa
duduk dengan berbaring dan sebagainya. Sedangkan gerakan batin tidak bisa di ganti. Hal ini
yang mutlak harus ada. Tanpa kehadiran hati, sholat hanya merupakan gerakan tanpa arti.
Itulah sebabnya Allah SWT memberi ancaman yang cukup keras kepada hamba-Nya, dengan
kalimat "Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, yaitu mereka yang lalai dalam
sholatnya." (Qs. al-Maa'uun: 4-5)
Jadi, janji-janji Allah SWT kepada orang yang sholat, seperti: ketenangan batin,
ketentraman hati dan apalagi pahala tidak serta merta diberikan Allah begitu saja. Ada syarat-
syarat tertentu yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Bagi yang lalai dalam sholatnya bukan
saja tidak bakal mendapatkan janji-janji tadi, malah ada ancaman keras dari Allah SWT.
2. Dimensi Medis Sholat
Rasulullah SAW bersabda: “Bagaimana pendapatmu apabila seandainya di depan pintu
salah seorang di antara kalian terdapat sungai, dimana ia mandi pada sungai tersebut setiap
hari sebanyak lima kali, adakah daki yang akan tersisa pada badannya? Mereka menjawab:
“Daki mereka tidak akan tersisa sedikitpun”. Rasulullah bersabda: “Demikianlah
perumpamaan sholat lima waktu, Allah menghapuskan dosa-dosa dengannya” (H.R Bukhari
Muslim)
Sebuah riset di Amerika yang diadakan Medical Center di salah satu universitas di sana
‘Pyok’ - seperti dilansir situs ‘Laha’- menegaskan, bahwa sholat dapat memberikan kekuatan
terhadap tingkat kekebalan tubuh orang-orang yang rajin melaksanakannya melawan
berbagai penyakit, salah satunya penyakit kanker. Riset itu juga menegaskan, adanya manfaat
rohani, jasmani dan akhlak yang besar bagi orang yang rajin sholat.
Riset itu mengungkapkan, tubuh orang-orang yang sholat jarang mengandung persentase
tidak normal dari protein imun Antarlokin dibanding orang-orang yang tidak sholat. Itu
adalah protein yang terkait dengan beragam jenis penyakit menua, di samping sebab lain
yang mempengaruhi alat kekebalan tubuh seperti stres dan penyakit-penyakit akut. Para
peneliti ini meyakini bahwa secara umum ibadah dapat memperkuat tingkat kekebalan tubuh
karena menyugesti seseorang untuk sabar, tahan terhadap berbagai cobaan dengan jiwa yang
10
toleran dan ridha. Sekali pun cara kerja pengaruh hal ini masih belum begitu jelas bagi para
ilmuan, akan tetapi cukup banyak bukti atas hal itu, yang sering disebut sebagai dominasi
akal terhadap tubuh. Bisa jadi melalui hormon-hormon alami yang dikirim otak ke dalam
tubuh di mana orang-orang yang rajin sholat memiliki alat kekebalan tubuh yang lebih aktif
daripada mereka yang tidak melakukannya.
Di samping itu, ada beberapa hasil riset medis yang memfokuskan pada gerakan-gerakan
sholat, misalnya: gerakan takbiratul ihram berhasiat melancarkan aliran darah, getah bening
(limfe) dan kekuatan otot lengan. Gerakan rukuk bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan
posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat
syaraf. I’tidal yang merupakan variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud merupakan
latihan pencernaan yang baik. Pada waktu sujud aliran getah bening dipompa ke bagian leher
dan ketiak dan posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir
maksimal ke otak, maka aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Duduk yang terdiri
dari dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir) yang
perbedaannya terletak pada posisi telapak kaki juga memiliki manfaat medis, saat iftirosy,
kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius, posisi ini
menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu
berjalan, sedangklan duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran
kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens, jika
dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Gerakan salam, berupa
memutarkan kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal, bermanfaat sebagai relaksasi otot
sekitar leher dan kepala untuk menyempurnakan aliran darah di kepala yang bisa mencegah
sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
Dari sini dapat diambil kesimpulan, bahwa tidak terlalu sulit dipahami jika orang yang intens
komunikasinya dengan Allah, melalui sholat yang khusyu’ sebagai sarananya, akan berhasil
mencapai kemenangan dan keberhasilan di berbagai sendi kehidupan. Sebab, pada saat sholat
seorang hamba sedang ada dalam komunikasi langsung dengan sumber energi dan kekuatan,
yaitu Allah SWT. Apabila manusia sudah dekat dengan sumber energi dan sumber kekuatan
itu, maka dengan izin-Nya energi dan kekuatan itu akan mengalir ke dalam diri manusia
tersebut, sehingga dari kemenangan dunia dan akhirat yang dicita-citakan insyaallah bisa
dicapai.
11
B. MACAM-MACAM GERAKAN SHOLAT SEBAGAI TELAAH DARI
MANFAAT KESEHATAN
Terdapat berbagai manfaat gerakan sholat bagi kesehatan tubuh manusia. Apabila umat
Islam melakukan gerakan sholat dengan benar, maka semakin banyak manfaat yang
diperoleh untuk kesehatan diri. Kewajiban sholat yang dilakukan lima kali sehari,
sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi kehidupan. Mulai
dari berwudlu, gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa untuk
kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional, tetapi hanya sedikit
dari yang memahaminya. Berikut rangkaian gerakan dalam sholat yang dapat dikaji.
Sebagai seorang muslim sebelum melakukan sholat, maka diwajibkan untuk
berwudhu. Adapun keuntungan atau terapi yang di dapatkan dari berwudhu menurut beberapa
penelitian ternyata bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
Wudhu memberi manfaat antara lain: meningkatkan tekanan darah, menambah gerakan
jantung, menambah jumlah sel-sel darah merah, mengaktifkan pertukaran (sirkulasi) dalam
tubuh, menambah kadar oksigen, serta memperbanyak kadar CO2 ( Carbon dioksida ) yang
keluar.
Muhammad Salim, seorang peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariah
dengan studinya tentang manfaat medis yang digali dari ibadah wudhu mengatakan, orang
yang tidak berwudhu warna hidung mereka memudar dan berminyak, kotoran debu lebih ke
dalam. Rongga hidung memiliki permukaan yang lengket dan berwarna gelap. Adapun
orang-orang yang teratur berwudhu, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih
dan tidak ada debu. Menurut pengamatan melalui mikroskop, hidung orang-orang yang tidak
berwudhu merupakan tempat pertumbuhan kuman dalam jumlah besar yang cepat
penularannya. Adapun orang yang selalu berwudhu hidung mereka tampak bersih dari
kuman. Penelitian itu juga menjelaskan pentingnya memasukkan air ke hidung sekali saja,
ketika berwudhu dapat membersihkan hidung dari separuh kuman. Sedangkan memasukkan
air dua kali, dapat menambah 1/3 kebersihan. Jika memasukkannya sampai tiga kali, maka
hidung benar-benar bersih dari kuman. Hikmah tersebut memperkuat sabda Rasulullah
“Sempurnakan wudhu, lakukan istinsyaq (mengambil air ke hidung) kecuali jika kamu
berpuasa”.
12
Secara ilmiah hidung terjaga kebersihannya selama 3 sampai dengan 5 jam
saja,kemudian kotoran kembali lagi, yang kemudian dapat dibersihkan melalui wudhu
berikutnya.
Dari penelitian juga menyatakan bahwa persentase terkena penyakit bagi orang yang
tidak sholat dan tidak berwudhu, lebih banyak dari pada orang-orang yang berwudhu.
Istinsyaq dan Istintsar dapat menghilangkan 11 bakteri membahayakan yang ada dalam
hidung, yang menyebabkan penyakit saluran pernafasan, radang paru-paru, dan panas
rheumati.
Dr. Ahmad Syauqy Ibrahim, anggota Ikatan Dokter Kerjaan Arab Saudi di London
dan Penasihat Jantung mengatakan, “Para Pakar berkesimpulan bahwa mencelupkan anggota
tubuh ke dalam air akan bisa mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi
kekejangan menjadikan rileks syaraf-syaraf dan otot, hilangnya kenaikan detak jantung dan
nyeri-nyeri otot, kecemasan dan insomnia”.
Selanjutnya, bagian-bagian sholat yang lain adalah:
1. Takbiratul Ihram
Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening
(limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah
mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang
sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di
depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan
persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
2. Ruku’
13
Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan
posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat
saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian
tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga
ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate
dapat dicegah.
3. I’tidal
Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ
pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami
pemijatan dan pelonggaran secara bergantian sehinga memberi efek melancarkan pencernaan.
4. Sujud
14
Posisi sujud berguna untuk memompa getah
bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya
oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan
wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi
kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
5. Duduk di antara sujud
Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang
sering menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan dan baik bagi pria sebab tumit
menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas
deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi. Variasi
posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai turut
15
meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga
kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak.
6. Salam
Salam bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala
menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga
kekencangan kulit wajah. Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa
manusia meneundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri.
Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut
pandang psikologis) yang di dalami Prof. Soleh, gerakan ini mengantarkan manusia pada
derajat setinggi-tingginya.
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk
menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang
memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah
kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan
kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.
Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara
normal. Darah tidk akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud
dalam shalat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini
berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang
telah diwajibkan dalam Islam.
Pada dasarnya, seluruh gerakan sholat bertujuan meremajakan tubuh. Apalagi jika
dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan, regenerasi pun
16
berlangsung dengan lancar. Semakin banyak rakaat yang dikerjakan, semakin banyak hikmah
yang diperoleh dari gerakan-gerakan tersebut untuk tubuh.
Gerakan-gerakan sholat memberi kontribusi yang besar bagi kesehatan tubuh.
Adapun beberapa penyakit yang dapat disembuhkan oleh sholat baik gerakan, wudhu, dan
prosesnya adalah:
a. Sholat mampu menyembuhkan rematik
Para ilmuan dan para dokter mengungkapkan, salah satu cara untuk
menyembuhkan rematik (khususnya pada tulang punggung) yang disebabkan
ketidakseimbangan otot adalah dengan berolahraga. Berdasarkan saran dari dokter ini
maka tidak ada solusi terbaik untuk menghindari rematik sejak dini kecuali dengan
melaksanakan sholat 5 waktu secara konsisten, karena gerakan sholat adalah jenis
gerakan terbaik yang mampu mengembalikan fungsi otot dengan baik.
Gerakan yang dimaksud adalah gerakan rukuk, berdiri tegak dan sujud. tentu saja
gerakan itu adalah gerakan yang tuma’nina (tidak tergesa-gesa) dan sebaiknya lebih
lama. Gerakan yang dilakukan secara berulang tersebut merupakan terapi terbaik
dan penyembuhan terhebat bagi siapapun yang menderita penyakit tulang dalam
waktu yang cepat.
b. Manfaat Sholat untuk kelancaran sistem peredaran darah dan terapi penyakit
jantung:
Penelitian kedokteran mengungkapkan bahwa kasus tersumbatnya peredaran
darah yang berimbas pada terhambatnya fungsi paru-paru dan kasus tersumbatnya
peredaran darah di kaki bukanlah termasuk kasus yang dialami oleh kaum
muslimin yang disiplin melakukan sholat. Kasus ini umumnya banyak dialami
oleh penderita degan persentase 5 dari seribu orang non muslim pasca bedah.
Kenapa, karena kajian kedokteran mengungkapkan bahwa gerakan ruku’ dan
sujud dalam waktu yang lama mampu menstabilkan detak jantung, sehingga
peredaran darah berjalan lancar serta meminimalisir tekanan darah tinggi secara
akut di kepala.
c. Sholat merupakan gerakan olahraga terbaik.
17
Beberapa tahun terakhir tersebar penyakit desk di kalangan penduduk prancis
tersebar penyakit desk dengan persentase 18 dari 20 orang karena duduk dalam
waktu yang lama di perpustakaan. Lucunya, para dokter yang menganalisisnya
malah merekomendasikan dan menyimpulkan bahwa sholat dalam agama Islam
adalah solusi terbaik untuk terapi penyakit desk. Kenapa?, karena diketahui secara
medis dengan disiplin melakukan sholat setiap waktunya plus sholat malam,
berdampak pada perubahan pada gerak otot dan hal ini mampu membangkitkan
semangat baru pada tubuh, mengikis timbunan lemak di sekitar perut dan paha dan
memperlambat efek-efek penuaan pada tubuh. Bahkan, konsistensi sholat pun
mampu menjaga bentuk ideal tubuh dan gerakannya serta mempercepat munculnya
vitalitas tubuh secara non stop 24 jam setiap harinya. dengan demikian sholat adalah
latihan yang paling mudah dan cocok dijadikan sebagai olah tubuh dalam menjaga
kesehatan tubuh.
d. Manfaat wudhu dalam terapi penyakit kanker kulit
Berbagai kajian yang berhubungan dengan faktor pemicu kanker kulit
mengungkapkan bahwa faktor yang mendominasi munculnya kanker kulit adalah
karena kulit banyak menyrap zat kimiawi; dan solusi terbaik untuk mencegahnya
adalah dengan menghilangkannya dengan membersihkannya secara berulang kali.
Selain itu keringat dan lemak yang keluar dari pori-pori tubuh dan bercampur dengan
debu pada umumnya mengandung zat kimiawi dan bakteri berbahaya.
e. Manfaat istinsyaq
Istinsyaaq adalah membersihkan lubang hidung dengan cara menyedot air pada
lubang hidung lalu menyemburkannya kembali. Sekelompok peneliti dari Fakultas
Kedokteran di Iskandariyah Mesir, bekerja sama dengan kelompok peneliti kesehatan
dan obat-obatan melakukan penelitian untuk mengungkap hubungan antara ilmu
pengetahuan dan aktivitas berwudhu. Hasil yang diperoleh adalah hidung bagian
dalam yang tidak dibasuh umumnya berwarna pucat, berminyak, serat penuh debu
dan kotoran. Di bagian bulu hidung umumnya rentan dihinggapi debu dan kotoran.
Otomasis Hidung yang kotor tersebut ditemukan kumpulan mikroba dan bakteri.
Padahal penyakit banyak tersebar melalui pernafasan, mulai dari influenza, radang
18
paru-paru, kelumpuhan dan penyakit lainnya. Jadi, Istinsyaaq adalah solusi dan terapi
terbaik karena dilakukan berulang-ulang ketika akan sholat.
Berbagai kajian psikologi modern mengungkapkan bahwa semua motivasi dan daya
rasa manusia sangat terkait erat dengan perubahan zat kimia dalam otak. Meningkatnya
adrenalin dalam tubuh sebanding dengan peningkatan kekhawatiran dalam diri seseorang.
Selanjutnya hal tersebut akan berpengaruh pada meningkatnya detak jantung akibat tekanan
darah menuju jantung. Selain itu, syaraf menjadi menjauh dari sistem pencernaan sehingga
prosesnya terganggu. Kadar gula pada hati makin menumpuk dan persentasenya meningkat
dalam aliran darah. Jika semuanya itu terus terjadi, maka permasalahan pada tubuh dan
akhirnya otak pun terjadi. Berbagai gejolak pemikiran dan penyimpangan perilaku ini
menjadi imbas pengaruh buruk tersebut.
Dalam harian surat kabar “London West” diungkapkan bahwa selama 10 tahun, Eropa
mengadakan penelitian komparasi antara mereka yang selalu disiplin melakukan ritual ibadah
dengan mereka yang tidak pernah sama sekali. kesimpulan yang mereka dapatkan adalah
bahwa persentase penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, depresi dan stress tidak
begitu banyak menyerang mereka yang konsisten dengan ritual ibadahnya.
Dengan sholat yang khusyu’ dapat dipastikan kekhawatiran dalam diri akan hilang. Maka
benarlah apa yang disabdakan Rasulullah : “Lapangkanlah diri kami dengan sholat wahai
Bilal”. yakni ajakan Rasulullah agar bilal mengumandangkan adzan agar Beliau dan sahabat
melakukan sholat untuk bermunajat dan menenangkan hati kepada-Nya
f. Manfaat sujud ditinjau dari sisi kesehatan
Pengulangan sujud dalam sholat setiap harinya minimal dilakukan 34 x. Bilangan tersebut
dianggan bilangan yang tepat untuk meningkatkan aktivitas otot dan saraf tubuh serja
menjaga keseimbangan antar sendi, khususnya tangan, paha. lutut dan kaki. Dengan aktivitas
sujud juga, peredaran darah dalam tubuh bisa berjalan dan bergerak dengan mudah dari atas
ke bawah. Selain itu meningkatnya lipatan tangan mampu melancarkan peredaran darah dari
atas pergelangan ke bawah hingga mampu mencegah infeksi yang umumnya menyerang
pergelangan tangan.
g. Manfaat kehusyukan dalam sholat
19
William Molton Marstein, seorang ahli psikolog pada majalah “Reader Digest”
mengungkapkan bahwa bahwa kemampuan untuk memusatkan pikiran biasa dialami oleh
setiap individu dalam kehidupannya. Misal, seorang pemimpin akan memusatkan pikirannya
dalam menghadapi masalah. Hal yang dapat menurunkan kemampuan memusatkan pikiran,
bahkan merusaknya merupakan penyimpangan serta terlalu sibuk dalam menuruti hawa
nafsu. William juga mengungkapkan bahwa akal merupakan alat yang mengagumkan dan
memiliki kemampuan yang sangat hebat jika difokuskan pada suatu titik.
Berkaitan dengan itu di Amerika dilakukan latihan berbicara kepada suatu obyek dengan
menghadirkan hati dalam setiap kalimat yang diucapkannya dengan tujuan meningkatkan
semangat dan kekuatan untuk berkeinginan dalam beraktivitas. Jika saja mereka tahu tentang
sholatnya kaum Muslim. Dan harap dicatat: obyek yang dituju dalam sholat adalah Dzat
Yang Maha Agung, tentu saja kekuatan yang didapatkan sangat jauh. Subhanallah
Akhir-akhir ini, muncul kontroversi hukum haram terhadap yoga. Banyak pro dan kontra atas
isu tersebut. Saya tidak bisa melakukan justifikasi akan hukum itu. Tapi, mengacu pada
manfaat kekhusyukan dalam sholat serta temuan bahwa sholat mampu menghilangkan
kekhawatiran dalam diri dengan menuju kepada Allah, Dzat Yang Maha Agung, lalu kenapa
kita malah memalingkan diri dari sholat yang merupakan manifestasi yang dahsyat dan
melakukan meditasi yoga? Sungguh tidak perlu diperdebatkan dengan menguras nalar.
“Sesungguhnya sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang
khusyu’ dalam sholatnya” (QS Al-Mu’minuun 1-2)
h. Kedahsyatan sholat tahajjud dan sholat subuh (yang tepat waktu)
Melalui berbagai penelitian, percobaan dan kajian, sebuah fakta ilmiah mengungkapkan
bahwa seseorang yang tidurnya dalam waktu yang sangat lama akan sangat mudah terserang
penyakit jantung. Hal ini dikarenakan lemak yang ada dalam darah menempel pada dinding
syaraf di sekitar jantung. Para ulama dan ilmuwan modern banyak menganjurkan agar setiap
manusia bangun dari tidurnya setelah 4 jam, kemudian melakukan gerakan tubuh ataupun
melakukan kegiatan yang membutuhkan otot selama 1/4 jam. Hal ini berguna untuk
menghindari bahaya serangan jantung dan menjaga vitalitas tubuh, khususnya jantung karena
menghindarinya dari timbunan lemak. Jadi ajaran Islam telah mendahului temuan modern
dalam mengungkapkan fenomena di atas untuk kemudian menyarankan suatu manajemen
20
kesehatan tubuh yang indah, yakni dengan menganjurkan setiap individu untuk bisa bangun
melakukan sholat tahajud pada 1/3 malam terakhir dan dilanjutkan dengan sholat subuh.
Diriwayatkan Ali, Rasulullah Saw bersabda, ” Dalam surga terdapat suatu ruangan yang dari
luar bisa terlihat dalamnya dan dari dalam bisa dilihat luarnya”. Lalu seorang Arab bertanya.”
Diperuntukkan untuk siapakah tempat itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, ” Bagi
siapa saja yang memiliki ucapan yang baik, memberikan makan kepada orang yang
membutuhkan, konsisten melaksanakan puasa dan melaksanakan sholat demi mengharapkan
ridha-Nya ketika orang lain sedang tertidur.” (HR Ahmad).
Sholat sebaiknya dilakukan secara tuma’ninh, karena tuma’ninah merupakan tekhnik
relaksasi dalam sholat. Relaksasi ini merupakan jalan meditasi atau perjalanan jiwa menuju
Allah sehingga diperlukan persiapan yang siap maupun rileks.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian sholat:
Secara etimologi, kata sholat menurut para pakar bahasa adalah bermakna “doa”.
Secara terminologi, sholat adalah sebuah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan
dan gerakan yang sudah ditentukan aturannya yang dimulai dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam.
2. Secara keseluruhan selama hidup umat Islam adalah 1,5 %
3. Menurut dimensi rohani dan dimensi medis melalui sholat yang khusyu’
merupakan sarana mencapai kemenangan dan keberhasilan di berbagai sendi
kehidupan. Sebab, pada saat sholat seorang hamba sedang ada dalam komunikasi
langsung dengan sumber energi dan kekuatan, yaitu Allah SWT. Apabila manusia
sudah dekat dengan sumber energi dan sumber kekuatan itu, maka dengan izin-
Nya energi dan kekuatan itu akan mengalir ke dalam diri manusia tersebut,
21
sehingga dari kemenangan dunia dan akhirat yang dicita-citakan insyaallah bisa
dicapai.
4. Manfaat gerakan sholat :
a. Takbiratul Ihram
Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe),
dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah
mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu
meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua
tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh
bagian atas.
b. Ruku’
Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang
belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi
jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian
tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot
bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih
sehingga gangguan prostate dapat dicegah.
c. I’tidal
Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan.
Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami
pemijatan dan pelonggaran secara bergantian sehinga memberi efek melancarkan
pencernaan.
d. Sujud
22
Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak.
Posisi jantung di atas otak menyebabkan daerah kaya oksigen bisa mengalir
maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh karena
itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari
gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat
luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
e. Duduk di antara sujud
Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering
menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan dan baik bagi pria sebab tumit
menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan
saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu
mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’
menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali.
Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-
organ gerak.
f. Salam
Salam bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala
menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta
menjaga kekencangan kulit wajah.
23
DAFTAR PUSTAKA
Sangkan, Abu.2007. Pelatihan Sholat Khusyu’ Sholat Sebagai Meditasi Tertinggi
dalam Islam. Jakarta: Shalat Center dan Baitul Ihsan
http://www.ucantik.com/healthy/healthy-detail/read/gerakan-salat-dilihat-dari-segi-kesehatan/ (diakses tanggal 27 pukul 10.00 WIB)
http://arrahmah.org/index.j?m=Artikel.Lengkap&id=51
(diakses tanggal 27 pukul 10.00 WIB)
http://ex3bogor.forumotion.com/t271-shalat-di-tinjau-dari-segi-medis-kesehatan
(diakses tanggal 27 pukul 10.00 WIB)
http://www.unri.ac.id/web-site/ukm-islam/artikel/menyehatkan_badan_dengan_shalat.htm l (diakses tanggal 27 pukul 10.00 WIB)
24