STUDI ANALISIS KETERCAPAIAN BRAND POSITIONING
DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Diajukan untuk seleksi mahasiswa berprestasi tingkat
Fakultas Ilmu Pendidikan
Nama : Septian Sugara
NIM : 1206544
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN SAINS (ILMU) INFORMASI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Karya Ilmiah :
Studi Analisis Ketercapaian Brand Positioning di Perpustakaan Universitas Pendidikan
Indonesia
2. Bidang Kajian : Branding, Kepustakaan, Brand Positioning
3. Mahasiswa
a. Nama : Septian Sugara
b. NIM : 1206544
c. Prodi : Perpustakaan dan Sains (Ilmu) Informasi
d. Universitas : Universitas Pendidikan Indonesia
e. Alamat Rumah : Jl. Pari 5 No. 165 BTN Pabean Kencana, Indramayu
f. E-mail : [email protected]
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Angga Hadiapurwa, S.Pd, M.I.Kom
b. NIP : -
c. Alamat : Lembang, Kabupaten Bandung
d. No Kontak : 085722923393
Bandung, 27 Maret 2014
Mahasiswa Pengaju,
Septian Sugara
NIM. 1206544
Menyetujui,
Ketua Program Studi
Dosen Pendamping Perpustakaan dan Sains (Ilmu) Informasi
Angga Hadiapurwa, S.Pd, M.I.Kom Dr. Laksmi Dewi, M.Pd.
NIP. - NIP. 197706132001122001
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah, karena berkat bantuan dan pertolongan-Nya penulisan karya ilmiah
ini dapat terselesaikan dalam waktu yang sangat singkat. Penulisan ini merupakan hasil studi
pustaka dan analisis pengolahan data, yang bertujuan untuk menguji apakah pelaksanaan Brand
Positioning di Perpustakaan UPI sudah tepat guna dan efisien. Hal ini merupakan salah satu
usaha untuk meningkat citra perpustakaan di mata pemustaka, melalui pengukuran ketercapaian
Brand Positioning sebagai bahan evaluasi.
Kegiatan branding, yang salah satunya adalah Brand Positioning, saat ini dianggap penting
dalam memenangkan tuntutan persaingan di era global. Perkembangan teknologi memungkinkan
informasi dapat diakses secara lebih mudah melalui internet, sehingga eksistensi perpustakaan
dalam kondisi terancam.
Melalui Brand Positioning yang tepat, perpustakaan dapat meningkatkan citra institusi, dan
secara bertahap akan mendapatkan dukungan dan kepercayaan pemustaka, sehingga mampu
terus berkembang dan menjalankan fungsi utamanya sebagai pusat informasi terpercaya.
Harapan penulis, semoga karya ilmiah ini dapat menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan
pengambilan kebijakan, serta bermanfaat bagi kemajuan kegiatan promosi di perpustakaan.
Bandung, Maret 2015
Septian Sugara
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………… .. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………. 2
C. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah ..………………………………………………………... 2
D. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah ……………………………………………………… 2
E. Cakupan Masalah ……………………………………………………………………….. 2
F. Metode Penulisan Karya Ilmiah…………………...…………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka ………………………………………………………………………….. 3
B. Analisis / Sintesis ………………………………………………………………………. 7
BAB III Penutup
A. Simpulan
a. Simpulan Umum …………………………………………………………………… 23
b. Simpulan Khusus ………………………………………………………………....... 23
B. Saran …………………………………………………………………………………… 23
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….. 25
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………. 26
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Brand Identity ……………………………………………….…………………. 4
Gambar 2 : Consumer’s Behavioral Hierarchy …………………….……...………………. 5
Gambar 3 : Category Point-of-Parity ………………………………………………………. 9
Gambar 4 : Competitive Point-of-Parity ………….……………………………………….. 10
Gambar 5 : Desirable to Consumer ...……………….…………………………………….. 12
Gambar 6 : Deliverable by the Company ………………………………………………….. 13
Gambar 7 : Differentiating from Competitors ………………………………………….…. 14
Gambar 8 : Keunggulan Pelayanan ……………………………………………………….. 15
Gambar 9 : Keunggulan Fasilitas …………………………………………………….…… 16
Gambar 10 : Keunggulan Teknologi ……………………………………..………………… 17
Gambar 11 : Communicate ………………………………………..…….………………….. 18
Gambar 12 : Simplify …………………………………………………………….................. 19
Gambar 13 : Inspire ...………………………………………………………………………. 20
Gambar 14 : Ketercapaian Rata-rata ………………………………………………………... 21
Gambar 15 : Brand Positioning …………………..………………………………………… 22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Branding (terjemahan bebas : Pencitraan) merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh kepala
perpustakaan, pustakawan dan staf dalam meningkatkan persepsi dan kepercayaan pemustaka
terhadap instansi perpustakaan yang dikelolanya. Kevin (2009) menyebutkan, Great brands are
no accidents. They are a result of thoughtful and imaginative planning (Citra yang baik bukanlah
kebetulan. Mereka merupakan hasil dari perencanaan yang matang dan imajinatif). Untuk
menghasilkan sebuah brand yang baik, diperlukan waktu yang cukup lama. Sebut saja Disney
yang telah merancang brand nya, fun magical family entertainment, sejak akhir tahun 1980.
Brand memungkinkan perusahaan, organisasi, atau perpustakaan sekalipun, dapat terus dikenal
dari generasi ke generasi.
Usaha yang paling umum untuk menciptakan brand yang baik adalah dengan menggunakan
Brand Positioning. Brand Positioning adalah usaha penggambaran citra dan penawaran suatu
brand, yang diharapkan dapat melekat pada pemikiran masyarakat luas. Sebagai contoh, ketika
kita mencari air mineral, secara tidak sadar kita akan menyebutkan merk ‘Aqua’, sekalipun kita
sebenarnya bisa menerima air mineral merk lain. Contoh lain kita mungkin lebih akrab
mendengar kata Pespoden daripada pasta gigi, Rinso lebih familiar daripada deterjen, Indomie
lebih terkenal daripada mie instan, atau infocus yang lebih terkenal daripada projector. Pun
demikian dalam dunia perpustakaan, Brand Positioning dapat dikatakan berhasil jika setiap kali
mendengar kata ‘Perpustakaan’ dapat langsung diasosiasikan dengan perpustakaan yang kita
kelola.
Salah satu ahli mengenai branding adalah Kevin Lane Keller yang mengemukakan 4 faktor
pendukung Brand Positioning, yaitu Competitive Frame of Reference, Point-of-Parity, Point-of-
Difference dan Brand Mantra. Hal ini kemudian melandasi penulisan karya ilmiah ini, untuk
menjawab apakah Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia telah berhasil melakukan
Brand Positioning dengan baik.
1
B. Rumusan masalah
Perumusan masalah dalam karya ilmiah ini secara umum untuk menguji :
1. Apakah Perpustakaan UPI telah berhasil menerapkan Brand Positioning?
Secara khusus untuk menilai :
2. Apakah Perpustakaan UPI telah memenuhi keempat syarat Brand Positioning?
3. Apakah Brand Mantra Perpustakaan UPI sudah cukup baik?
C. Tujuan Penulisan Karya lmiah
Penulisan karya ilmiah ini secara umum bertujuan untuk :
1. Mengetahui ketercapaian Brand Positioning di Perpustakaan UPI
Secara khusus bertujuan untuk :
2. Menganalisis kelengkapan syarat Brand Positioning di Perpustakaan UPI
3. Mengetahui efektivitas Brand Mantra Perpustakaan UPI
D. Manfaat Penulisan Karya ilmiah
1. Memberikan gambaran umum mengenai ketercapaian Brand Positioning di
Perpustakaan UPI
2. Menjadi bahan evaluasi bagi perencanaan Brand Positioning untuk masa yang akan
datang
E. Cakupan Masalah
Karya ilmiah ini hanya berfokus kepada pengukuran ketercapaian Brand Positioning di
Perpustakaan UPI dengan menggunakan perbandingan Ideal (ketercapaian syarat-syarat Brand
Positioning, Kevin Lane Keller) terhadap realita.
F. Metode Penulisan Karya ilmiah
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini meliputi kajian pustaka dan survey
melalui angket, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
Dalam dunia pemasaran, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan agar produksi bisa dikenal
luas oleh masyarakat. Pembahasan mengenai branding pada umumnya akan mengacu kepada
bagaimana produk tersebut memiliki kekhususan dan dapat terus bertahan di pasaran. Diantara
berbagai metode, cara yang paling digemari saat ini adalah Brand Positioning.
Menurut Philip Kotler (2003:278), Brand Positioning adalah tindakan untuk mendesain
penawaran dan citra perusahaan untuk mengambil tempat dalam benak pasar sasaran. Hal ini
sesuai dengan pendapat Jack Buckner yang menyatakan bahwa Brand Positioning adalah bagian
dari identitas brand dan rancangan nilai untuk dikomunikasikan kepada pangsa pasar (The part
of the brand identity and value proposition to be actively communicated to a target audience).
Brand Positioning dapat disimpulkan sebagai usaha menempatkan produk/jasa yang ditawarkan
ke dalam benak pemustaka, untuk mengalihkan perhatian mereka dari kompetitor. Hal ini
biasanya dapat terjadi apabila produk atau jasa yang ditawarkan secara pribadi benar-benar
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Relevan dengan yang dinyatakan oleh Aries dan Trout (2002:3-4), bahwa setiap produk, merek
dan perusahaan yang sukses selalu memiliki posisi yang kokoh dan unik dibenak pelanggannya
(..positioning is not what you do to a product. Positioning is what you do to the mind of the
prospect. That is, you position the product in the mind of the prospect)
Brand Positioning menjanjikan kemudahan, efektivitas, efisiensi, dan berbagai kemudahan
lainnya pasca pelaksanaan program, sebagaimana yang dinyatakan Clifton dan Simmons (2003) :
“Businesses with a strong brand positioning are benefiting from clarity of focus that provides
them with more effectiveness, efficiency, and competitive advantage across operations”.
3
Menurut Philip Kotler (2003:278&308), Hasil akhir di proses ini adalah keberhasilan dalam
menciptakan nilai proporsional yang berfokus pada pelanggan (Customer-Focused Value
proposition). Nilai akan menjadi pendorong yang kuat bagi pasar sasaran untuk membeli produk
tersebut (Positioning is Establish and communicate the key distinative benefit (s) of the
companys market offering for each target segment).
Hermawan (2004:23) menyatakan, brand sendiri merupakan resultan atau hasil kemampuan
untuk merealisasikan positioning produk, merek, dan perusahaan dengan diferensiasi yang
kokoh, melalui perwujudan positioning dalam bentuk keunggulan yang signifikan. Dan
sebaliknya bila positioning tersebut tidak bisa diwujudkan dengan diferensiasi yang kokoh, maka
tidak akan diperoleh apa-apa di mata pelanggan. Hubungan ini dapat disimak pada bagan berikut
ini :
Gambar 1 : Brand Identity Sumber : Keller dan Lehmann dalam Hermawan dalam Wibowo, Lili Adi (2011:3)
Dalam menentukan posisi pasar yang terfokus, perusahaan harus memutuskan seberapa banyak
perbedaan dan yang perlu dipromosikan kepada pelanggan dalam menciptakan Brand
Positioning.
Pada akhirnya, Brand Positioning dapat mempengaruhi pola pengaruh masing-masing
pemustaka terhadap perpustakaan yang dikunjunginya. Pola perilaku tersebut secara umum dapat
diamati pada hierarki berikut ini :
4
Gambar 2 : Consumer’s Behavioral Hierarchy Sumber : Park, C. Whan, Deborah J. MacInnis dan Joseph Priester (2008:4))
Bagan diatas menunjukan dimensi kekuatan hubungan antara brand dan pemustaka, dari bentuk
terendah seperti menyukai dan melakukan transaksi (jual beli pada perusahaan atau peminjaman
buku pada perpustakaan), hingga hubungan yang lebih kuat seperti keinginan pemustaka untuk
tetap bertahan (mengulang transaksi, menolak informasi negatif mengenai perpustakaan), aktif
mempromosikan perpustakaan (dari mulut ke mulut), mengorbankan kebutuhan pribadi
pemustaka (seperti membayar pendidikan disiplin pemustaka), dan menunda transaksi ketika
layanan tidak memungkinkan.
Kevin Lane Keller dalam bukunya Brand Planning (2009:7) menyatakan, terdapat empat
komponen yang paling mendasar dalam membentuk Brand Positioning, meliputi :
a. Competitive Frame of Reference (Kerangka Persaingan)
Kerangka persaingan, merupakan studi komparatif antara brand yang kita miliki dengan
brand lain, untuk mendapatkan gambaran objektif mengenai pola persaingan yang harus
dihadapi. Kegiatan ini umumnya dapat dilakukan dengan membandingkan sumber daya,
kemampuan, fasilitas, dan faktor pendukung lain dari masing-masing brand.
5
b. Point-of-Parity (Nilai Kesamaan)
Nilai kesamaan adalah segala sesuatu yang mungkin dapat diperoleh secara adil oleh
kedua belah pihak, seperti kesamaan konsumen, kesamaan harga, kesamaan kualitas barang, dan
lain sebagainya. Untuk mengukur Point-of-Parity (PoP), digunakan penilaian terhadap Category
Point-of-Parity (apa yang dibutuhkan pemustaka, tetapi belum terpenuhi) dan Competitive Point-
of-Parity (keterpercayaan konsumen dalam suatu bidang secara umum, contoh : Perpustakaan vs
Internet)
c. Point-of-Difference (Nilai Keunggulan)
Nilai keunggulan adalah ciri khas tertentu yang diunggulkan oleh masing-masing brand
yang pada akhirnya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk memilih
jasa/barang yang ditawarkan. Untuk menguji Point-of-Difference (PoD), perlu dilakukan analisis
terhadap beberapa sub yang meliputi Desirable to consumer (kebutuhan pribadi konsumen yang
relevan dengan produk yang ditawarkan), Deliverable by the company (kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut), dan Differentiating from competitors (faktor pembeda dari
pesaing lainnya).
d. Brand Mantra
Brand Mantra adalah sebuah frase, idealnya terdiri dari 3-5 kata, yang dapat merangkum
dan menggambarkan dengan jelas citra seperti apa yang akan disampaikan oleh merk tersebut.
Sebagai contoh, Sunlight dengan Bersih bersinar Sunlight, Lux dengan Just a Little Lux, Honda
dengan One Heart, Yamaha dengan Semakin di Depan, Indomie dengan Indomie Seleraku dan
lain sebagainya.
6
B. ANALISIS / SINTESIS
1. Pengujian Teori
Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia berdiri sejak 20 Oktober 1954. Memiliki motto
Answer at it Best to Any Quest, perpustakaan ini menempati gedung empat lantai seluas 12.000
m2. Melayani lebih dari 5.000 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia per hari dengan
100.000 koleksi, 9 titik layanan dan pelayanan 45 jam per minggu. Namun, sudahkah
perpustakaan ini berhasil melakukan Brand Positioning dengan baik?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, disebarkan 50 buah angket kepada responden yang berasal
dari 8 Fakultas yang berbeda untuk mendapatkan data mengenai kelengkapan komponen Brand
Positioning di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, serta ketercapaian branding yang
diharapkan. Setelah mendapatkan data, kemudian dilakukan analisis dengan hasil sebagai
berikut:
a. Competitive Frame of Reference
Perpustakaan UPI adalah salah satu perpustakaan perguruan tinggi terbesar di Indonesia, yang
bersaing dengan beberapa perpustakaan perguruan tinggi unggul di Kota Bandung, seperti
UNPAD, ITB, UNJANI, UIN Sunan Gunung Jati, UNPAS, UNIKOM, IPDN, STPB, dan
UNISBA. Pun demikian, dalam hal fasilitas dan teknologi, perpustakaan ITB saat ini masih
menjadi kompetitor terkuat bagi Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. Perpustakaan
yang berdiri sejak 1920 ini memiliki 207.000 buah buku, yang diantaranya merupakan karya
tokoh-tokoh terkenal seperti Bertrand Russell, H.A Lorentz, K.F Gauss, Charles D.Darwin, dan
William Shakespeare. Perpustakaan ini dikenal unggul dalam pelayanan dan teknologi yang
diterapkan, terutama berkat kerjasama yang dilakukan dengan beberapa lembaga dari berbagai
negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Jepang, dan Inggris.
Jika dianalisis, kekuatan UPI berada pada sistem menejemen yang diterapkan. Melalui sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008. Dengan bangunan yang ditempati saat ini, Perpustakaan UPI
dapat menampung koleksi hingga 1.000.000 eksemplar, yang memungkinkan Perpustakaan ini
untuk terus berkembang.
7
Perpustakaan ini juga unggul dalam hal Sumber Daya Manusia, dibandingkan dengan
perpustakaan ITB yang sempat harus membentuk panitia pelaksana perpustakaan karena
keterbtasan jumlah pustakawan, sebagaimana yang disampaikan dalam website resmi
perpustakaan ITB. Berbeda dengan Perpustakaan UPI yang memiliki 46 pegawai perpustakaan,
terdiri dari 25 pustakawan, 15 tenaga administrasi, 5 tenaga honorer dan 1 orang dosen tetap.
b. Point-of-Parity
Nilai kesamaan antara Perpustakaan UPI dan perpustakaan lainnya terletak pada kesamaan
pemustaka, yang pada umumnya berfokus kepada mahasiswa masing-masing perpustakaan.
Perpustakaan UPI juga memiliki kesamaan dengan perpustakaan ITB dan UIN dalam hal
penggunaan alat-alat digital seperti MPS, OPAC dan barcode scan.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih komperhensif mengenai PoP, diajukan angket mengenai
dua komponen PoP, yaitu Category Point-of-Parity (apa yang dibutuhkan pemustaka, tetapi
belum terpenuhi) dan Competitive Point-of-Parity (keterpercayaan konsumen dalam suatu
bidang secara umum). Komponen-komponen tersebut disintesiskan ke dalam bentuk angket
tertutup dengan menggunakan skala Likert dengan pernyataan sebagai berikut:
1 Perpustakan belum memenuhi kebutuhan
informasi yang saya harapkan
2 Hanya di Perpustakaan, saya dapat menemukan
informasi terpercaya
Untuk pernyataan pertama, hasil olah data dipaparkan sebagai berikut:
8
Gambar 3: Category Point-of-Parity
Sumber : Hasil Angket
Menggunakan skala Likert, total skor yang diperoleh adalah 171. Dengan demikian, ketercapaian
Category Point-of-Parity menurut persepsi 50 responden adalah
x100% = 68,4% dari kriteria
yang ditetapkan. Secara kontinum, nilai ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
Nilai 171 termasuk dalam kategori interval “ragu-ragu dan setuju”. Tetapi lebih mendekati ragu-
ragu. Hal ini berarti, mayoritas pemustaka sepakat bahwa kebutuhan informasinya telah
terpenuhi di perpustakaan (secara umum).
9
8%
48%
22% 22%
0%
SS S R TS STS
Perpustakaan belum memenuhi kebutuhan
informasi yang saya harapkan
SS S R TS STS
Untuk lebih mememahami harapan pemustaka, diajukan pertanyaan pedukung sebagai berikut:
Apa yang anda harapkan dari sebuah Perpustakaan?
Sebanyak
x100% = 100% responden dapat menjawab pertanyaan ini, dengan berbagai
harapan yang muncul seperti penambahan koleksi bahasa asing, kebutuhan koleksi yang lengkap
dan aktual, gedung yang nyaman, fasilitas yang lengkap, peningkatan media, penambahan
koleksi non-fiksi, pustakawan yang ramah, perpustakaan yang bersih dan tenang, serta penerapan
sistem yang canggih.
Kembali ke Competitive Point-of-Parity dengan pernyataan “Hanya di Perpustakaan, saya dapat
menemukan informasi terpercaya”, data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Gambar 4 : Competitive Point-of-Parity
Sumber : Hasil Angket
Dari data diatas, total nilai yang dikumpulkan adalah 177. Dapat dikatakan, pemenuhan
Competitive Point-of-Parity menurut persepsi 50 responden adalah
x100% = 70,8 % dari
kriteria yang ditetapkan, atau secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:
10
14%
48%
16% 22%
0%
SS S R TS STS
Hanya di Perpustakaan, saya dapat menemukan informasi
terpercaya
SS S R TS STS
Nilai 177 termasuk ke dalam kategori interval “ragu-ragu dan setuju”, tetapi lebih mendekati
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi pemustaka mengenai kualitas informasi di
perpustakaan sudah cukup tinggi, yang juga relevan dengan fungsi perpustakaan sebagai pusat
informasi.
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan UPI telah memenuhi aspek Point of
Parity, kesamaan dalam hal pemenuhan informasi.
c. Point-of-Difference
Point-of-Difference dapat dianalisis melalui tiga kriteria, yaitu Desirable to Consumer
(kebutuhan pribadi konsumen yang relevan dengan produk yang ditawarkan), Deliverable by the
Company (kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan tersebut), dan Differentiating
from Competitors (faktor pembeda dari pesaing lainnya). Untuk menguji ketiga aspek tersebut,
dikemukakan angket tertutup dengan pernyataan sebagai berikut:
3 Secara personal, saya membutuhkan sumber
informasi di Perpustakaan
4 Perpustakaan UPI telah berhasil memenuhi
kebutuhan saya
5 Perpustakaan UPI adalah yang terbaik yang
pernah saya kunjungi
Untuk pernyataan pertama, kenampakan data yang diperoleh antara lain sebagai berikut:
11
Gambar 5 : Desirable to Consumer
Sumber : Hasil Angket
Dari grafik diatas, dapat diketahui bahwa 50% responden menyatakan setuju, atau jika
menggunakan skala Likert, total nilai yang diperoleh mencapai 213. Dengan demikian,
pemenuhan kriteria Desirable to consumer menurut persepsi 50 responden adalah
x100% =
85.2% dari kriteria yang ditetapkan. Hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai
berikut:
Nilai 213 termasuk ke dalam interval “setuju dan sangat setuju”, akan tetapi lebih mendekati
setuju.
12
40%
50%
6% 4% 0%
SS S R TS STS
Secara personal, saya membutuhkan sumber
informasi di Perpustakaan
SS S R TS STS
Untuk pernyataan kedua, data yang terhimpun antara lain sebagai berikut:
Gambar 6 : Deliverable by the Company
Sumber : Hasil Angket
Dari nilai maksimum 250, pernyataan ini mengumpulkan nilai 173. Adapun pemenuhan kriteria
Deliverable by the Company menurut 50 responden adalah
x100% = 69.2% dari kriteria yang
ditetapkan. Secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:
Jumlah skor 173 menempati interval “ragu-ragu dan setuju”, tetapi lebih mendekati ragu-ragu.
Selanjutnya, berikut ini merupakan data yang diperoleh untuk pernyataan ketiga :
13
2%
52%
36%
10%
0%
SS S R TS STS
Perpustakaan UPI telah berhasil memenuhi
kebutuhan saya
SS S R TS STS
Gambar 7 : Differentiating from Competitors
Sumber : Hasil Angket
Pernyataan ini berhasil mengumpulkan nilai 161 berdasarkan skala Likert. Dengan kata lain,
kriteria Differentiating from Competitors terpenuhi sebanyak
x 100% = 64.4%. Sementara
secara kontinum, kategorinya sebagai berikut:
Dapat disimak, nilai 161 termasuk ke dalam interval “ragu-ragu dan setuju”, tetapi lebih
mendekati ragu-ragu.
14
6%
32%
40%
22%
0%
SS S R TS STS
Perpustakaan UPI adalah yang terbaik yang pernah
saya kunjungi
SS S R TS STS
Selain ketiga kriteria diatas, untuk lebih memastikan bahwa pemustaka benar-benar memahami
keunggulan yang ditawarkan oleh Perpustakaan UPI, dirumuskan pula alat uji kepada pemustaka
melalui tiga pernyataan sebagai berikut:
6 Perpustakaan UPI unggul dalam hal pelayanan
(keramahan pustakawan, kemudahan akses, dsb)
7 Perpustakaan UPI unggul dalam fasilitas (buku,
jurnal, e-book, e-journal, wifi, kantin, dsb)
8 Perpustakaan UPI unggul dalam teknologi (OPAC,
MPS, book drop, barcode scan, dsb)
Hasil yang diperoleh, terhimpun skor 172 untuk pernyataan yang pertama, dengan interval
sebagai berikut:
Gambar 8 : Keunggulan Pelayanan
Sumber : Hasil Angket
15
6%
40%
46%
8%
0%
SS S R TS STS
Perpustakaan UPI unggul dalam hal pelayanan
(keramahan pustakawan, kemudahan akses, dsb)
SS S R TS STS
Atau berdasarkan skala Likert, dapat disimpulkan bahwa
x100% = 68,8% responden
menyatakan setuju, Perpustakaan UPI unggul dalam hal pelayanan.
Untuk pernyataan yang kedua, didapatkan data dengan interval sebagai berikut:
Gambar 9 : Keunggulan Fasilitas
Sumber : Hasil Angket
Dengan total nilai 174, sebanyak
x100% = 69,6% responden menyatakan setuju bahwa
Perpustakaan UPI unggul dalam hal fasilitas.
Dari 50 responden, dihimpun data untuk pernyataan ketiga dengan interval sebagai berikut:
16
6%
44% 44%
4% 2%
SS S R TS STS
Perpustakaan UPI unggul dalam fasilitas (buku, jurnal,
e-book, e-journal, wifi, kantin, dsb)
SS S R TS STS
Gambar 10 : Keunggulan Teknologi
Sumber : Hasil Angket
Nilai yang terhimpun sebesar 191, atau sebanyak
x100% = 76,4% sepakat bahwa
perpustakaan UPI unggul dalam hal teknologi.
Hal ini menunjukkan bahwa Perpustakaan UPI berhasil memperkenalkan keunggulannya dengan
baik, sehingga dari serangkaian tes di atas dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan UPI telah
memenuhi Point-of-Difference, meskipun nilai keistimewaannya cenderung lemah.
d. Brand Mantra
Kevin (2009:18) mengemukakan, terdapat tiga kriteria dalam menentukan Brand Mantra, antara
lain sebagai berikut:
Komunikatif (Communicate)
Sebuah brand mantra harus menjelaskan produk/layanan yang disediakan, memastikan
perbedaannya dengan yang lain, serta menekankan keunikan yang dimiliki.
17
16%
52%
30%
2% 0%
SS S R TS STS
Perpustakaan UPI unggul dalam teknologi (OPAC,
MPS, book drop, barcode scan, dsb)
SS S R TS STS
Sederhana (Simplify)
Brand Mantra yang efektif harus mudah diingat : singkat, segar dan hidup.
Inspiratif (Inspire)
Idealnya, Brand Mantra mampu memberikan kesan yang baik, yang berhubungan dengan
kehidupan personal seseorang
Ketiga kriteria diatas kemudian diaplikasikan ke dalam bentuk angket terbuka, dengan
pertanyaan berikut ini :
Answer at it Best to Any Quest (Memberikan jawaban terbaik untuk semua pertanyaan). Jika kalimat diatas
merupakan motto sebuah instansi, instansi seperti apa yang terbayang dalam benak anda?
Pertanyaan tersebut mewakili kriteria komunikatif, karena Brand Mantra yang baik harus bisa
memberikan gambaran umum secara langsung mengenai pesan yang ingin disampaikan,
keunikan produk, serta menjelaskan keunggulan dari barang atau jasa yang ditawarkan. Dari 50
orang responden, ternyata hanya 26 orang responden yang mampu menjawab, yang kemudian
dianalisis dengan menggunakan skala Guttman, dan didapatkan hasil bahwa sebanyak
x100%
= 52% responden memahami maksud dari motto perpustakaan, atau secara grafik bisa disimak
pada tabel berikut ini:
Gambar 11 : Communicate
Sumber : Hasil Angket
18
52%
48%
Ya Tidak
Aspek Komunikatif Brand Mantra
Ya Tidak
Adapun gambaran yang diterima oleh pemustaka melalui motto tersebut sangat beragam, seperti
responsif, mudah diakses, lengkap, nyaman, profesional, edukatif, terpercaya, berdedikasi,
kreatif, dan disiplin. Pertanyaan selanjutnya, untuk menguji aspek kesederhanaan :
Apakah anda mengetahui motto Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui apakah motto Perpustakaan UPI sudah cukup
sederhana untuk diingat seluruh responden yang pernah berkunjung. Data yang terhimpun dari
50 orang responden adalah sebagai berikut:
Gambar 12 : Simplify
Sumber : Hasil Angket
Sayangnya, dari 50 orang responden, hanya 2 orang yang mampu menjawab dengan benar. Jika
dianalisis, berarti hanya
x100% = 4% responden yang mampu mengingat motto Perpustakaan
UPI, sehingga Brand Mantra yang diterapkan jelas tidak memenuhi aspek kesederhanaan.
Selanjutnya, dilakukan tes untuk menguji apakah motto Perpustakaan UPI sudah cukup Inspiratif
bagi pemustakanya. Mengingat salah satu aspek inspiratif adalah mampu memberikan kesan
pribadi bagi pemustaka, maka pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut:
19
4%
96%
Ya Tidak
Aspek Kesederhanaan Brand Mantra
Ya Tidak
Apakah kalimat diatas (Answer at it Best to Any Quest ) memberikan kesan bagi anda? Jika iya, kesan apa
yang anda dapatkan?
Dari pertanyaan diatas, data yang diperoleh sebagai berikut:
Gambar 12 : Inspire
Sumber : Hasil Angket
Dapat disimak, 27 orang responden menyatakan dapat menangkap kesan dari motto yang
disampaikan. Hal ini berarti, ketercapaian aspek Inspiratif dalam Brand Mantra Perpustakaan
UPI mencapai
x100% = 54% dari kriteria yang ditetapkan.
Kesan yang timbul juga beragam, baik kesan positif seperti profesional, jaminan kelengkapan,
instansi yang baik dan inisiatif tinggi, maupun kesan negatif yang menyatakan motto diatas
terlalu umum dan kurang logis.
Berdasarkan data dari ketiga tes diatas, Brand Mantra yang dimiliki Perpustakaan UPI baru
memenuhi aspek komunikatif dan inspiratif, atau dua dari tiga aspek yang dibutuhkan dalam
menerapkan sebuah Brand Mantra. Melalui Answer at it Best to Any Quest, pemustaka dapat
langsung memahami visi dan misi Perpustakaan UPI sekaligus menerima kesan yang positif,
akan tetapi masih cukup sulit untuk diucapkan dan diingat.
20
54%
46%
Ya Tidak
Aspek Inspiratif Brand Mantra
Ya Tidak
Dari analisis keempat elemen diatas (Competitive Frame of Reference, Point-of-Parity, Point-of-
Difference, dan Brand Mantra), dapat diambil kesimpulan bahwa pemenuhan keempat faktor
tersebut masih cukup rendah, terbukti dari nilai rata-rata ketercapaian faktor pendukung Brand
Positioning berikut ini:
Gambar 14 : Ketercapaian Rata-rata
Sumber : Hasil Angket
Secara umum, pemenuhan faktor pendukung Brand Positioning Perpustakaan UPI baru
menyentuh angka 47%. Namun, apakah rendahnya perolehan ini berpengaruh terhadap
pencapaian Brand Positioning Perpustakaan UPI?
2. Ketercapaian Brand Positioning
Setelah melakukan survey dan analisis untuk mengetahui apakah keempat faktor pendukung
telah tersedia, didapatkan hasil antara lain sebagai berikut:
Competitive Frame of Reference, bersaing dengan seluruh perpustakaan di kota Bandung,
dengan perpustakaan ITB sebagai kompetitor terkuat (studi pustaka).
Point-of-Parity, berbagi pemustaka dengan seluruh perpustakaan, memiliki kemiripan
sistem dengan perpustakaan ITB dan UIN. Memenuhi 68,4% Category Point-of-Parity
dan 70,8% Competitive Point-of-Parity.
21
47%
54%
Ya Tidak
Rata-rata Ketercapaian Aspek Pendukung Brand Positioning
Ya Tidak
Dalam hal Point-of-Difference, Perpustakaan UPI memenuhi 85,2% aspek Desirable to
Consumer. 69,2% Deliverable by the Company, dan 64,4% Differentiating from
Competitors. Keunggulan dalam hal pelayanan disepakati oleh 68,8% responden.
Sebanyak 69,6% responden sepakat dengan keunggulan dalam bidang fasilitas, dan
76,4% sepakat tentang keunggulan dalam bidang teknologi.
Brand Mantra, memenuhi aspek komunikatif sebesar 52%, kesederhanaan 4%, dan
inspiratif 54%
Sebagai pertanyaan akhir untuk menguji ketercapaian Brand Positioning Perpustakaan
Universitas Pendidikan Indonesia, dikemukakan pertanyaan berikut ini:
Ketika anda mendengar kata Perpustakaan, perpustakaan mana yang langsung terbayang dalam benak
anda?
Data yang diperoleh dapat disimak pada grafik berikut ini:
Gambar 14 : Brand Positioning
Sumber : Hasil Angket
Sebanyak 38 responden menjawab pertanyaan diatas dengan Perpustakaan Universitas
Pendidikan Indonesia, sementara12 orang menjawab perpustakaan lainnya. Artinya, ketercapaian
Brand Positioning Perpustakaan UPI menurut persepsi 50 responden adalah
x100% = 76%
dari nilai yang diharapkan
22
76%
24%
Ya Tidak
Brand Positioning Perpustakaan UPI
Ya Tidak
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
a. Simpulan Umum
Berdasarkan pengumpulan data dan analisis yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
bahwa Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia telah berhasil melakukan Brand
Positioning, dengan tingkat ketercapaian sebesar 76%.
b. Simpulan Khusus
Secara umum, Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia telah memenuhi keempat
faktor pendukung Brand Positioning yang terdiri dari Competitive Frame of Reference,
Point-of-Parity, Point-of-Difference, dan Brand Mantra. Akan tetapi, ketercapaian ini masih
dalam posisi lemah, yang jika diambil rata-rata berkisar antara 60-70%.
Sementara, Brand Mantra yang diterapkan oleh Perpustakaan Universitas Pendidikan
Indonesia masih dianggap kurang efektif, terbukti dari ketidaktercapaian aspek
kesederhanaan yang hanya mampu mencapai angka 4%, yang tentu saja mengakibatkan
rendahnya pemahaman pemustaka terhadap brand, dan menurunkan nilai Brand Positioning.
B. SARAN
Saran dari penulis, karena jumlah responden yang terbatas, karya ilmiah ini masih perlu
dikembangkan dan diperbaiki untuk menghasilkan data yang lebih optimal. Untuk Perpustaaan
Universitas Pendidikan Indonesia, saran yang diberikan antara lain sebagai berikut:
1. Mengingat ketercapaian Brand Positioning yang cukup tinggi (76%), perpustakaan harus
berbenah terutama dalam hal pelayanan (yang hanya disetujui 68,8% responden)
sehingga citra yang melekat dapat menjadi lebih positif.
2. Dibutuhkan studi komperhensif mengenai upaya pemenuhan dan optimalisasi keempat
faktor pendukung Brand Positioning di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia,
sehingga ketercapaian Brand Positioning dapat ditingkatkan.
23
3. Brand Mantra Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia disarankan untuk
diperbaiki atau bahkan diubah, sehingga dapat memenuhi ketiga aspek Brand Mantra
(Communicate, Simplify, dan Inspire) secara optimal, dan mampu memberikan kontribusi
positif bagi ketercapaian Brand Positioning.
24
DAFTAR PUSTAKA
Keller, Kevin Lane. (2009). Brand Planning. [s.l] : Shoulder of Giants.
Kotler, Philip dan Waldemar Pfoertsch. (2007). Journal of Bussiness and Industrial Vol. 22 No. 6
: Being Known or Being One of Many. [s.l] : Emerald.
Schmitt, Bernd H. and David L. Rogers. (2008). Handbook on Brand and Experience
Management. Massachusetts : Edward Elgar.
Wibowo, Lili Adi. (2011). Stategic Brand Management Series : Brand Positioning. Bandung :
Boswie.
Administrator. (2012). Profil Perpustakaan ITB. Bandung : Perpustakaan ITB. dapat diakses
melalui http://www.lib.itb.ac.id/tentang-perpustakaan [akses tanggal 17 Maret 2015]
Administrator. (2012). Profil Perpustakaan UPI. Bandung : Perpustakaan UPI. dapat diakses
melalui http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option=com content&view=article&id
=107&Itemid=193 [akses tanggal 17 Maret 2015]
Administrator. (2012). Koleksi Perpustakaan ITB. Bandung : Perpustakaan ITB. dapat diakses
melalui http://www.lib.itb.ac.id/jenis-koleksi [akses tanggal 17 Maret 2015]
25
LAMPIRAN
Angket Karya ilmiah
Studi Analisis Ketercapaian Brand Positioning
di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia
Nama Responden :
Usia Responden :
BAGIAN I
1. Ketika anda mendengar kata Perpustakaan, perpustakaan mana yang langsung terbayang dalam
benak anda?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………….................................................................................................................... .............…
2. Apakah anda mengetahui motto Perpustakaan UPI? Tuliskan
Ya / Tidak
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Apa yang anda harapkan dari sebuah Perpustakaan? (minimal 3)
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Answer at it Best to Any Quest (Memberikan jawaban terbaik untuk semua pertanyaan). Jika
kalimat diatas merupakan motto sebuah instansi, dapatkah anda membayangkan gambaran
sekilas mengenai instansi tersebut? Deskripsikan dalam 5 kata
Ya / Tidak
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Apakah kalimat diatas memberikan kesan bagi anda? Sebutkan kesan yang timbul
Ya / Tidak
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………...
BAGIAN II
Berikan tanda checklist (√ ) pada kolom yang tersedia
No Pernyataan SS ST RG TS STS
1 Perpustakaan belum memenuhi kebutuhan informasi yang saya harapkan
2 Hanya di Perpustakaan, saya dapat menemukan informasi terpercaya
3 Secara personal, saya membutuhkan sumber informasi di Perpustakaan
4 Perpustakaan UPI telah berhasil memenuhi kebutuhan saya
5 Perpustakaan UPI adalah yang terbaik yang pernah saya kunjungi
6 Perpustakaan UPI unggul dalam hal pelayanan (keramahan pustakawan, kemudahan akses, dsb)
7 Perpustakaan UPI unggul dalam fasilitas (buku, jurnal, e-book, e-journal, wifi, kantin, dsb)
8 Perpustakaan UPI unggul dalam teknologi (OPAC, MPS, book drop, barcode scan, dsb)
Keterangan
SS = Sangat Setuju
ST = Setuju
RG = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Terima Kasih
HASIL ANGKET KARYA ILMIAH STUDI ANALISIS KETERCAPAIAN BRAND POSITIONING
DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
No
Responden
Skala Guttman Skala Likert
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 0 1 0 0 4 4 5 4 5 3 3 3
2 1 0 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4
3 1 0 1 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4
4 0 0 1 1 1 4 4 3 3 3 3 3 3
5 1 0 1 0 0 4 4 4 4 4 3 3 3
6 1 0 1 1 1 3 4 4 4 4 3 5 4
7 1 0 1 0 0 4 5 5 4 4 3 3 3
8 1 0 1 0 0 5 3 5 2 2 3 3 4
9 1 0 1 0 0 2 4 4 4 3 3 3 3
10 1 0 1 0 0 2 2 4 2 4 2 2 4
11 1 0 1 0 0 4 4 4 3 4 3 3 3
12 1 0 1 0 0 4 3 4 3 2 4 3 5
13 1 0 1 0 1 2 3 4 3 2 2 3 3
14 1 0 1 1 1 4 5 5 4 4 4 4 5
15 1 0 1 0 0 4 4 5 3 4 4 4 3
16 1 0 1 0 0 4 4 4 3 4 3 5 4
17 1 0 1 1 1 4 2 5 4 3 3 3 5
18 0 0 1 0 0 2 2 2 4 3 3 3 3
19 1 0 1 0 1 5 2 5 4 3 4 4 4
20 0 0 1 0 0 4 2 3 3 3 4 3 4
21 1 0 1 1 1 2 2 4 3 2 4 4 4
22 0 0 1 1 1 5 4 5 3 3 4 3 5
23 1 0 1 1 1 2 4 5 4 2 4 3 4
24 1 0 1 0 0 3 4 4 4 4 4 3 4
25 1 0 1 1 1 3 3 4 4 2 3 3 3
26 0 0 1 1 1 3 2 3 4 3 3 4 4
27 0 0 1 1 1 4 3 4 4 3 3 3 3
28 0 0 1 1 1 3 5 4 4 3 4 4 4
29 0 0 1 1 1 4 4 5 3 2 5 4 5
30 1 0 1 1 1 5 5 5 2 2 2 1 2
31 0 1 1 1 1 4 5 5 4 4 4 4 5
32 1 0 1 1 1 4 5 5 3 5 4 3 4
33 1 0 1 0 0 4 3 4 2 3 4 4 4
34 1 0 1 0 0 4 4 4 3 3 3 4 4
35 0 0 1 1 0 4 2 4 2 2 2 4 4
36 1 0 1 1 1 4 4 5 4 4 4 4 4
37 1 0 1 0 0 4 4 4 3 3 4 4 4
38 1 0 1 1 1 2 4 4 4 4 3 3 3
39 1 0 1 1 1 4 2 5 3 3 3 2 3
40 1 0 1 1 1 4 2 4 3 4 3 4 4
41 1 0 1 0 0 3 4 5 4 3 4 4 4
42 1 0 1 0 0 3 2 4 3 3 3 3 3
43 0 0 1 1 1 2 4 4 4 3 4 4 4
44 1 0 1 0 0 3 4 5 4 4 4 3 3
45 1 0 1 0 0 2 5 5 5 3 5 5 5
46 1 0 1 1 1 3 4 4 4 3 3 4 4
47 1 0 1 1 1 3 3 2 3 2 3 4 4
48 1 0 1 1 1 3 4 4 3 3 3 4 4
49 1 1 1 1 1 2 4 5 4 5 5 4 4
50 0 0 1 0 0 4 3 5 4 2 3 3 5
Jumlah 38 2 50 26 27 171 177 213 173 161 172 174 191
Presentase 76 4 100 52 54 68.4 70.8 85.2 69.2 64.4 68.8 69.6 76.4
Rata-rata 3.42 3.54 4.26 3.46 3.22 3.44 3.48 3,82