1 �
��
�
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
MOBILISASI PADA TN.S DENGAN DIABETES
MILITUS DI RUANG MELATI 3
RSUD Dr.MOEWARDI
SURAKARTA
�
�
�
�
�
�
�
DISUSUN OLEH :
TOMY DADIYANTO
NIM. P.09050
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
�
�
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
MOBILISASI PADA TN.S DENGAN DIABETES
MILITUS DI RUANG MELATI 3
UntukMemenuhi Salah SatuPersyaratan
DalamMenyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
��
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
MOBILISASI PADA TN.S DENGAN DIABETES
MILITUS DI RUANG MELATI 3
RSUD Dr.MOEWARDI
SURAKARTA
KaryaTulisIlmiah
UntukMemenuhi Salah SatuPersyaratan
DalamMenyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DI SUSUN OLEH :
TOMY DADIYANTO
NIM. P.09050
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
2
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
MOBILISASI PADA TN.S DENGAN DIABETES
DalamMenyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
�
ii �
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : TOMY DADIYANTO
Nim : P.09050
Proram Studi : DIII KEPERAWATA
Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN MOBILISASI PADA TN. S
DENGAN DIABETES MILITUS DI
RUANG MELATI 3 RSUD Dr.
MOEWARDI SURAKARTA.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
ketentuan akademik yang berlaku.
Surakarta, 26 April 2012
Tomi Dadiyanto
NIM. P.09050
�
iii �
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :
Nama : TOMY DADIYANTO
NIM : P.09050
Program Studi : DIII KEPERAWATAN
Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN MOBILISASI PADA TN. S DI
RUANG MELATI 3 RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
Telah disetujui untuk dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : STIKES Kusuma Husada Surakarta
Hari/Tanggal : Kamis, 26 April 2012
Pembimbing : Nurul Devi A, S.Kep.,Ns (...............................)
NIK. 201186080
�
v �
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “ ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN MOBILISASI PADA TN.S DENGAN DIABETES MILITUS DI
RUANG MELATI 3 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA”.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
yang terhormat:
1. Setiyawan ,S.Kep.,Ns , selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan
yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes
Kusuma Husada Surakarta.
2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekertaris Ketua Program studi
DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat
menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.
3. Nurul Devi A , S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai
penguji yang telah membimbing dengan cermat, membarikan masukan-
masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi
demi sempurnanya studi kasus ini.
�
vi �
4. Oktavianus , S.Kep.,Ns, sebagai penguji yang telah membimbing dengan
cermat, membarikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam
bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
5. Fakhrudin Nasrul S, S.Kep.,Ns, sebagai penguji yang telah membimbing
dengan cermat, membarikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan
nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi
kasus ini.
6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan
wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.
7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan
semangat untuk menyelesaikan pendidikan.
8. Teman-teman Mahasiswa Program studi DIII Keperawatan Stikes
Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan
spiritual.
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan. Amin.
Surakarta, 26 April 2012
Tomy dadiyanto
�
vii �
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang ....................................................................... 1
B. Tujuanpenulisan ................................................................... 3
C. Manfaatpenulisan ................................................................. 4
BAB II LAPORAN KASUS
A. Pengkajian ............................................................................ 6
B. Perumusanmasalahkeperawatan ........................................... 8
C. Perencanaankeperawatan ..................................................... 8
D. Implementasikeperawatan .................................................... 9
E. Evaluasikeperawatan ............................................................ 11
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan .......................................................................... 13
B. Simpulan .............................................................................. 18
Daftarpustaka
Lampiran
Daftarriwayathidup
1 �
��
�
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diabetes merupakanancamankesehatan yang
terusmembayangikehidupanmasyarakatdiseluruhdunia.Sekitar 12-20% penduduk
diduniadiperkirakanmengidappenyakitinidansetiap 10 detik orang
meninggalakibatkomplikasi yang ditimbulkan.Menurutsurvei yang dilakukanoleh
WHO, Indonesia menempatiurutankeempatterbesardalamjumlahpenderita Diabetes
Melitusdenganprivalensi 8,6% dari total penduduk.
Temuantersebutsemakinmembuktikanbahwapenyakit Diabetes
Melitusmerupakanmasalahkesehatanmasyarakat yang sangatserius. Hal
inidiperkuatdenganpernyataanDepartemenkesehatan RI yang
mengungkapkanbahwaprevalensi Diabetes di Indonesia adalahsebesar
12,7dariseluruhpenduduk Indonesia (Depkes, 2005)
Diabetes Melitus
(DM)merupakankelainanmetabolismehidratarangakibatberkurangnyahormon
insulin,baikkekuranganrelatifmaupunabsolut.HasilpenelitianDepartemenKesehatan
yang dipublikasikanpadatahun2008 menunjukanangkaprevalensi DM di Indonesia
sebesar 5,7%,yang berartilebihdari 12 jutapenduduk Indonesia saatitumenderita DM.
1
2 �
��
�
(AchmadRudijanto . 2009). Padatahun 2011
DirekturJendralPengendalianPenyakitdanPenyehatanLingkungan (PP danPL)
menyatakanprevalensi DM di Indonesia mencapai 14,7%.(Tjandra Yoga . 2012).
Diabetes Melitus (DM) adalahsuatukelainanmetabolismekarbohidrat,
lemakdan protein yang ditandaidenganpeningkatankadarguladarah yang
terjadikarenasekresi insulin, kerjainslinataukedua-duanya.
Peningkatankadarguladarah yang kronispada diabetes
dapatmenyebabkankerusakanjangkapanjang, disfungsidankegagalanbeberapa organ
tubuh, terutamamata, ginjal, syaraf, jantung, danpembuluhdarah (Soegondo, 2004).
Diabetes Melitusadalahpenyakit yang
ditandaiolehtingginyakadarguladalamdarah. Padadasarnya,
haliniterjadikarenatubuhkekuranganhormon insulin yang
diproduksiolehkelenjarpankreas.Kekurangandisinibisaberupajumlah insulin yang
memangkurangataujumlahnyacukuptetapikerjanyakurangbaik (Sri Hartini, 2009:24).
Diabetes Melitusadalahsuatupenyakitkronis yang menimbulkangangguan
multi sistemdanmempunyaikarakteristikhiperglikemia yang disebabkandefisiensi
insulin atauakibatkerja insulin yang tidakadekuat (Brunner danSudart, 2002).
Hubungan Diabetes Melitusdenganintoleransiaktivitasberpusatpada proses
metabolisme di dalamtubuh, insulin
memegangperanpentingyaitumemasukkanglukosadidalamsel yang
3 �
��
�
selanjutnyadapatdigunakansebagaibahanbakar. Insulin adalahhormon yang
dikeluarkansel beta pankreas. Insulin yang dikeluarkanolehsel beta
tadidapatdiibaratkansebagaianakkunci yang
dapatmembukapintumasuknyaglukosakedalamsel, yang
nantinyaakandiimobilisasimenjaditenaga. Bila insulin
tidakaktifmakaglukosatidakdapatmasukkedalamsel,
akantetapiberadadalampembuluhdarahsehinggakadarguladalamdarahakanmeningkat.
Dalamkeadaaninibadanakanmerasalemahkarenatidakadasumberenergi di dalamsel
(Soegondo, 2005).
Intoleransiaktivitasialahketidakcukupanenergisecarafisiologisuntukmenerus
kanataumenyelesaikanaktivitas yang dimintaatauaktivitassehari-hari yang
disebabkanolehkelemahanfisikpenderitaDiabetes
Melitus.Keadaantersebutdapatditandaiadanyakelelahanataukelemahan yang
dilaporkansecara verbal olehpenderita, respon abnormal
daritekanandarahataunaditerhadapaktivitasdanadanyadispneuatauketidaknyamanansa
atberaktivitas.( Haapanen, dkk., 2006 ).
Dari latar belakangtersebutpenulistertarikuntukmengambiljudul“
StudiKasusAsuhanKeperawatanPemenuhanKebutuhanMobilisasiPadaTn.SDengan
Diabetes Militus DiRuangMelati 3 RSUD Dr.Moewardi Surakarta”.
B. Tujuan penulisan
4 �
��
�
1. Tujuan Umum
MelaporkankasusintoleransiaktivitaspadaTn.Sdengan Diabetes
Melitus di ruangmelati 3 RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada
pasienintoleransiaktivitasdengan Diabetes Melitus.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien
intoleransiaktivitasdengan Diabetes Melitus.
c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada
pasienintoleransiaktivitasdengan Diabetes Melitus.
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada
pasienintoleransiaktivitasdengan Diabetes Melitus.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada
pasienintoleransiaktivitasdengan Diabetes Melitus.
f. Penulis mampu menganalisa kondisi yang
terjadipadapasienintoleransiaktivitasdengan Diabetes Melitus.
B. Manfaat Penulisan
1. Manfaatbagiprofesikeperawatan
5 �
��
�
Manfaat penulisan ini di maksudkan untuk memberi kontribusi
laporan kasus bagi pengembangan praktik keperawatan dan
pemecahan masalah dalam bidang / profesi keperawatan.
2. Manfaatbagipendidikan
Dapatdigunakansebagaireferensidanperbandinganketikaakandilaku
kanpenelitian yang
lebihlanjutmengenaimasalahintoleransiaktivitaspadapenderita
Diabetes Militus.
3. Manfaatbagipenulis
Sebagaisumberpengetahuan yang
lebihmendalamtentangmasalahintoleransiaktivitaspadapenderitaDia
betes Militus.
4. Manfaatbagirumahsakit
Sebagaiperbandingandalampenatalaksanaanperawatanmasalahintol
eransiaktivitspadapenderitaDiabetes Militus.
6 �
��
�
6 �
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
Pada tanggal 03 april 2012 dilakukan pengkajian kepada Tn.S dibangsal
melati 3 RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA dengan metode autoanamnesa
dan alloanamnese. Dari hasil pengkajian didapatkan data pasien sebagai berikut.
Nama Tn.S berumur 70 tahun, berjenis kelamin laki-laki, beragama islam, alamat
di Banyuagung Kadipiro, Surakarta. Tn.S masuk RSUD Dr.MOEWARDI pada
tanggal 27 maret 2012.Pendidikan terakhir Tn.S SMA, beliau sudah pensiun dari
pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil di sebuah kelurahan.Penanggung jawab
Tn.S di RSUD Dr.MOEWARDI ialah Ny.K yaitu istri dari Tn.S yang berumur 58
tahun. Pendidikan terakhir Ny.K adalah SMA, namun ia sekarang bekerja sebagai
ibu rumah tangga. Beliau tinggal bersama dengan Tn.S di
Banyuagung,Kadipiro,Surakarta.
Dari hasil pengkajian Riwayat Penyakit Sekarang Tn.S mengatakan
seluruh badannya lemas secara tiba-tiba, kemudian keluarga membawanya ke
IGD RSUD Dr.MOEWARDI dan oleh dokter Tn.S didiagnosa terjangkit penyakit
Diabetes Militus, kemudian pihak rumah sakit memindahkan pasien untuk dirawat
inap di bangsal melati 3. Sebelumnya Tn.S belum pernah mengalami tanda atau
gejala yang mengakibatkan badannya terasa lemas.Tn.S setiap bulan rutin
memeriksakan keadaan dirinya di rumah sakit.
6
7 �
Tn.S mengatakan saat kecil jarang terserang penyakit,sebelumnya Tn.S
juga belum pernah dirawat di rumah sakit apalagi menjalani operasi.Tn.S
mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan,obat,udara,debu,maupun zat kimia
lainnya.Tn.S mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit
menular atau keturunan.
Pada pola kesehatan fungsional didapatkan data-data sebagai
berikut.Untuk pengkajian pola aktivitas dan latihan kemampuan perawatan diri
yang meliputi makan/minum,toileting,berpakaian,mobilitas ditempat
tidur,berpindah,dan ambulasi/ROM,pasien dikategorikan dengan skore 3 yaitu
yang aktivitasnya dibantu oleh orang lain.Pola mekanisme koping pasien sebelum
sakit pasien mengatakan semua aktivitas dapat dilakukan secara mandiri.Namun
selama sakit pasien hanya bisa berbaring di tempat tidur,dan aktivitas dibantu
keluarga.
Pada tanggal 3 april 2012 dilakukan pemeriksaan fisik pada Tn.S.Pasien
dengan tingkat kesadaran sadar penuh (compos mentis) pasien tampak lemas dan
bedrest, dengan hasil tanda-tanda vital Tekanan Darah 120/80mmHg,nadi
80X/menit,pernafasan teratur sebanyak 20X/menit,dan suhu 36,40C.Pada
pemeriksaan fisik dadaparu didapatkan hasil, inspeksidada pasien datar,simetris
kanan kiri,dan tidak menggunakan otot bantu pernafasan, palpasi dada vocal
fremitus teraba sama kanan kiri, perkusi didapatkan bunyi sonor,dan auskultasi
suara nafas whezing.Ekstremitas pasien mengalami kelemahaan, saat
pemeriksaan ektermitas atas (tangan) danbawah (kaki) didapatkan skor 3,karena
pasien hanya dapat mengangkat ektermitas dan jatuh saat diberi sentuhan.
8 �
Pada tanggal 2 april 2012 dilakukan pemeriksaan penunjang pada Tn.S.
Leukosit 16.4 ribu/ul,GDS 206 mg/dl, ureum 53 mg/dl.Terapy yang didapat
pasien adalah infuse RL 20tpm, ceftriaxone 2gr/24jam, ranitidin25mg/12jam,
sohobion 200mg/24jam, insulin 4 unit/8jam setengah jam sebelum makan.
B. Perumusan Masalah
Pada tanggal 3 april 2012 didapatkan analisa data dengan data subyektif
yaitu pasien mengatakan badannya terasa lemas., Data obyektif pasien dalam
keadaan bedrest,pasien terlihat lemas,dan aktifitas pasien dibantu keluarga, saat
pemeriksaan ekstremitas atas ( tangan ) dan bawah ( kaki ) didapatkan skor
3,tekanan darah 120/80mmHg, nadi 80X/menit, pernafasan 20X/menit, suhu 36.20
C, GDS 206mg/dl. Sehingga dapat ditegakkan diagnosa keperawatan yang utama
adalah intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
C. Intervensi
Setelah didapatkan diagnosa diatas,penulis merumuskan rencana
keperawatan dengan tujuanyaitusetelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3X24jamdiharapkan masalah intoleransi aktivitas dapat teratasi dengan kriteria
hasil mobilitas pasien dapat meningkat menjadi 0 yaitu secara mandiri,kekuatan
otot meningkat menjadi 5 yaitu dapat mengangkat atau menggerakkan secara
mandiri,dan dapat beraktivitas secara mandiri kembali.Beberapa rencana
keperawatan yang dapat dilakukan adalah kaji keadaan umum dan kekuatan otot
pasien untuk mengetahui keadaan umum dan kekuatan otot pasien,berikan posisi
yang nyaman kepada pasien, untuk membantu aktivitas dan mobilitas
9 �
pasien,ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM untuk melatih kekuatan
otot pasien,ubah posisi pasien setiap 2 jam, untuk mencegah terjadinya kekakuan
otot dan dikubitus,berikan support psikososial dan spiritual untuk menambah
semangat pasien,dan kolaborasi dengan fisioterapi untuk merencanakan terapi
yang tepat.
D. Implementasi
Pada tanggal 3 april 2012 jam 08.15 tindakan yang dilakukanpenulis
adalahmemberikan terapy obat dengan data subyektif pasien bersedia diberikan
terapi injeksi, data obyektifmemberikan teraphy obat ceftriaxone 2gr,ranitidine
25mg,sohobion 200mg, insulin 4unit, obat masuk ke pasien.Jam 08.30 mengkaji
keadaan umum pasien dangan data subyektifpasien mengatakan seluruh tubuh
terasa lemas, data obyektifkekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 3,dan GCS
E4V5M5.Jam 09.15 memberikan posisi yang nyaman kepada pasien dengan data
subyekif pasien bersedia untuk diposisikan, data obyektif posisi pasien supinasi.
Jam 10.00 mengajarkan pasien latihan ROM dengan data subyektif pasien
mengatakan bersedia belajar latihan ROM, data obyektif mengajarkan pasien
latihan ROM.Jam 12.00 merubah posisi pasien setiap 2 jam dengan data subyektif
pasien mengatakan bersedia diposisikan semifowler, data obyektif mengubah
posisi pasien dari supinasi ke semifowler. Jam 12.15 mengkaji vitalsign dengan
data subyektif pasien mengatakan bersedia, data obyektif tekanan darah
120/70mmHg, nadi 80X/menit, pernafasan 22X/menit,suhu 36,20 C.Jam 14.00
merubah posisi pasien dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia
10 �
diposisikan supinasi, data obyektifmengubah kembali posisi pasien dari
semifowler ke posisi supinasi.
Tanggal 4 april 2012 jam 08.00 memberikan terapy obat kepada pasien
dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia untuk diberikan terapi injeksi,
data obyektifceftriaxone 2gr, ranitidine 25mg, sohobion 200mg, insulin
4unit/8jam obat masuk ke pasien.Jam 09.30 mengkaji keadaan umum dan
kekuatan otot pasien dengan data subyektif pasien mengatakan badannya lemas,
data obyektif kekuatan otot pasien untuk ekstremitas atas meningkat menjadi 4
dan yang bawah masih tetap 3, GCS E4V5M5.Jam 10.00menganjurkan pasien
untuk latihan ROM dengan data subyektif pasien mengatakan bersedia untuk
latihan ROM, data obyektifpasien terlihat senang dan dapat melakukan latihan
sendiri.Jam 12.00 memberikan posisi yang nyaman dengan data subyektif pasien
mengatakan bersedia diposisikan supinasi, data obyektif pasien terlihat nyaman
dengan posisi supinasi. Jam 12.15mengkaji vitalsign pasien dengan data subyektif
pasien mengatakan bersedia, data obyektiftekanan darah 120/70mmHg, nadi
80X/menit, pernafasan 22X/menit, suhu 36,20 C.Jam 14.00 memberikan posisi
yang nyaman kepada pasien dengan data subyektifpasien mengatakan masih
nyaman dengan posisi supinasi, data obyektif pasien tetap dengan posisi supinasi.
Tanggal 5 april 2012 jam 08.00 memberikan terapi obat dengan data
subyektif pasien mengatakan bersedia diberikan terapi obat, data obyektif
cefrtriaxone 2gr, ranitidine 25mg, sohobion 200mg, insulin 4unit/8jam obat
masuk ke pasien. Jam 08.30 mengkaji keadaan umum pasien dan kekuatan otot
dengan data subyektifpasien mengatakan masih sedikit lemas, data
11 �
obyektifkekuatan otot pasien ekstremitas atas bawah skore 4.Jam 09.00
menganjurkan pasien untuk latihan ROM dengan data subyektif pasien bersedia
melakukan latihan ROM, data obyektif pasien dapat melakukan latihan ROM
secara mandiri. Jam 09.15memberikan posisi yang nyaman kepada pasien dengan
data subyektif pasien mengatakan nyaman dengan posisi supinasi, data obyektif
pasien dengan posisi supinasi. Jam 11.00 merubah posisi pasien dengan data
subyektif pasien mengatakan nyaman dengan posisi supinasi, data obyektif pasien
tetap dengan posisi supinasi.Jam 12.00mengkaji vitalsign dengan data subyektif
pasien bersedia, data obyektif tekanan darah 120/80mmHg, nadi 84x/menit,
pernafasan 20X/menit, suhu 360C.
E. Evaluasi
Evaluasi pada tanggal 3 april 2012didapatkan data subyektif pasien
mengatakan seluruh badannya lemas.DataObyektifpasien bedrest,terlihat
lemas,kekuatan otot ekstremitas atas bawah skore 3,dan aktifitas pasien dibantu
keluarga.AssasmentMasalah keperwatan intoleransi aktivitas belum teratasi,
Planning lanjutkan intervensi kaji keadaan umum dan kekuatan otot pasien,
berikan posisi yang nyaman kepada pasien, ajarkan dan dukung pasien dalam
latihan ROM, ubah posisi pasien, berikan dukungan psikososial dan spiritual,
kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi.
Pada tanggal 4 april 2012 dilakukan evaluasi dengan data subyektif pasien
mengatakan masih lemas. Dataobyektif pasien bedrest,kekuatan otot ektermitas
atas meningkat menjadi skore 4 sedangkan ekstremitas bawah tetap skore
12 �
3,aktivitas pasien dibantu keluarga.AssessmentMasalah keperawatan intoleransi
aktivitas belum teratasi, Planning Lanjutkan intervensikaji keadaan umum dan
kekuatan otot pasien, berikan posisi yang nyaman kepada pasien, ajarkan dan
dukung pasien dalam latihan ROM, ubah posisi pasien, berikan support
psikososial dan spiritual, kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi.
Pada tanggal 5 april 2012 dilakukan evaluasi dengan datasubyektif pasien
mengatakan sudah tidak terlalu lemas, data obyektifpasien dapat berpindah posisi
tidur secara mndiri,kekuatan otot ekstremitas atas bawah skore 4,namun aktivitas
pasien masih dibantu keluarga, AssesmentMasalah keperawatan intoleransi
aktivitas belum teratasi, Planning Lanjutkan intervensi kaji keadaan umum dan
kekuatan otot pasien, berikan posisi yang nyaman kepada pasien, ajarkan dan
dukung pasien dalam latihan ROM, ubah posisi pasien, berikan support
psikososial dan spiritual, kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, R. 2009. BanyaknyaPenderita Diabetes Mellitus di Indonesia. Bandung: PT
MizanPustaka.
American Diabetes Association (ADA). 2005. The Genetic of Diabetic.URL
:http://www.diabetes.org. [diakses 17 April 2012].
Brunner danSuddarth.2002 Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah.Jakarta: EGC.
Vol. 2.
Budhiarta, dkk. 2005. HubunganObesitasDengan Diabetes
MilitusdanHipertensiPadaPendudukBaliage di DesaPedewa, Buleleng
Bali.JurnalPenyakitDalam,Januari 6(1), pp. 1-6.
DepartemenKesehatan RI., 2005, Penderita DiabetesMilitus di Indonesia urutanke4
dunia, Tersediadalam :http://www.depkes.go.id.[ Diakses 07 April 2012 ]
Haapanen, dkk. 2006. Association of Leisure Time Physical Activity with the Risk of
Coronary Hearth Disease, Hipertension and DiabetedIn Middle-Age Men and
Women. International Journal of Epidemiology,26(4), pp.739-747
Nanda. 2009-2011. Nanda Internasional
:DiagnosaKeperawatanDefisiensidanKlasifikasi. Jakarta: EGC.
NurulChayatindanWahitIqbal M. 2007.Buku Ajar
KebutuhanDasarManusia.TeoridanAplikasidalamPraktik. Jakarta: EGC.
Soegondo, S. 2004. Diagnosis danKlasifikasi Diabetes Mellitus Terkini.
PenatalaksananDibetes Mellitus Terpadu. Jakarta:
FakultasKesehatanUniversitas Indonesia.
Soegondo, S. 2005.Diagnosis danKlasifikasi Diabetes Mellitus Terkini.
PenatalaksananDibetes Mellitus Terpadu. Jakarta:
FakultasKesehatanUniversitas Indonesia.
Soegondo, S. 2007.Kritis Insulin di Pulau Langershan,http://www.majalah-
farmacia.com/rubik/one_news.asp?IDNews=577[ diakses 17 April 2012 ]
Sri Hartini, dkk. 2009. Diabetes SiapaTakut. Bandung: PT MizanPustaka.
Suyono, S. 2004. Masalah Diabetes di Indonesia.Buku Ajar IPD. EdisikelimaJilid II.
Jakarta: FakultasKesehatanUniversitas Indonesia.
Supartondo. 2004. Gejala Diabetes MilitusPadaLanjutUsia. Jakarta: EGC
Tjandra Y. 2012. KosensusPengelolaanPenerita Diabetes Militus di Indonesia,
(online), (www.tjandra.com) [ diakses 17 April 2012 ]