1
Studi Perencanaan
Gampong Wisata Mandiri
Gampong Krueng Raya
Kecamatan Sukakarya
Kota Sabang
Bidang Penelitian, Pengendalian dan Evaluasi
Bappeda Kota Sabang
2014
i
SAMBUTAN
WALIKOTA SABANG
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya. Saya
mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan dokumen “Studi
Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya,
Kota Sabang”. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi alat untuk membantu
pengambilan keputusan investasi dan perencanaan strategis pembangunan
wilayah untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi unggulan di
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
Penyusunan dokumen ini sangat bermanfaat dan dibutuhkan sebagai
sumber informasi dalam mengenal, mengkaji dan memanfaatkan segenap
potensi yang terdapat di Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Kota
Sabang baik bagi pemerintah, instansi dan dinas serta pihak swasta/dunia
usaha maupun akademisi/cendekiawan serta masyarakat. Kami berharap
informasi yang disajikan dalam dokumen ini mampu memberikan gambaran
representatif tentang potensi Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya,
Kota Sabang.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Badan Perencanaan dan
Pembangunan Kota Sabang yang telah berupaya dengan sungguh-sungguh,
sehingga dapat menerbitkan dokumen ini. Saya mengharapkan agar dapat
senantiasa berkoordinasi dengan koordinasi yang baik dengan segenap
dinas/instansi/lembaga dalam mengoptimalkan pemanfaatan dokumen ini di
masa mendatang.
Sabang, November 2014
WALIKOTA SABANG
ZULKIFLI H. ADAM
ii
SAMBUTAN
KEPALA BAPPEDA KOTA SABANG
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur ke hadhirat Allah Swt. atas selesainya dokumen “Studi
Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya,
Kota Sabang”. Selaku pimpinan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Sabang, saya menyambut baik selesainya penyusunan dokumen ini
sebagai informasi potensi dan konsep perencanaan Gampong Wisata Mandiri
Krueng Raya, Kota Sabang secara berkesinambungan. Penyusunan dokumen
ini akan ditindak lanjuti dengan kegiatan penyusunan Rencana Strategis dan
Rencana Zonasi Wilayah Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Kota
Sabang.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada para
pihak yang telah bersama-sama menyusun dokumen Studi Perencanaan
Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang
dan penghargaan yang tinggi atas kerjasama dan keterlibatan yang intensif
mulai dari tahap perencanaan hingga selesainya dokumen ini. Secara khusus
kami juga mengucapkan terima kasih, kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota
Sabang, LSM serta seluruh masyarakat Kota Sabang atas penyampaian data,
informasi dan masukan yang konstruktif.
Harapan saya dokumen ini akan memberikan manfaat bagi
pembangunan Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang
khususnya dan Pembangunan Kota Sabang pada umumnya.
Sabang, November 2014
Kepala Bappeda Kota Sabang
Ir. Anas Fahruddin
NIP. 19650523 199303 1 005
iii
SAMBUTAN
GEUCHIK GAMPONG KRUENG RAYA
KECAMATAN SUKAKARYA KOTA SABANG
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur ke hadhirat Allah Swt. atas selesainya penyusunan dokumen
“Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kecamatan
Sukakarya, Kota Sabang”. Selaku Geuchik Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang saya menyambut baik selesainya penyusunan dokumen ini sebagai
landasan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi Gampong
Wisata Mandiri Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang secara
berkesinambungan.
Kondisi masyarakat Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya,
Kota Sabang secara umum dapat dikatakan masih relatif tertinggal apabila
dibandingkan dengan gampong-gampong lainnya di Kota Sabang. Berbagai
kegiatan dalam rangka pemberdayaan perekonomian masyarakat sangat
ditunggu-tunggu kehadirannya.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak baik pemerintah
melalui segenap pihak yang telah memberikan segenap sumbangsih tenaga
maupun pikiran dalam penyusunan dokumen ini. Harapan kami kiranya dapat
bermanfaat bagi segenap warga Gampong Krueng Raya, Kecamatan
Sukakarya, Kota Sabang di masa mendatang.
Sabang, November 2014
Geuchik Gampong Krueng Raya
Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang
Ibrahim
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia-Nya
kami telah dapat merampungkan dokumen “Studi Perencanaan Gampong
Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang”. Shalawat dan salam kita
sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW suri teladan bagi kita semua.
Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dokumen awal
sebagai alat untuk membantu pengambilan keputusan investasi dan
perencanaan strategis pembangunan wilayah. Sasaran yang ingin dicapai
adalah terwujudnya perencanaan sistematis dengan data akurat untuk
mendukung pengembangan sektor ekonomi unggulan di Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang.
Terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah banyak
memberikan kontribusi dalam penyusunan dokumen ini. Kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan tulisan ini di masa
mendatang.
Sabang, November 2014
Tim Peneliti
v
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN WALIKOTA SABANG ........................................... i
KATA SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA SABANG ................................ ii
KATA SAMBUTAN GEUCHIK GAMPOENG KRUENG RAYA ................. iii
KATA PENGANTAR ....................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................. v
DAFTAR TABEL ............................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian ........................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ...................................................... 3
1.3. Sasaran Penelitian ..................................................... 4
BAB II KAJIAN LITERATUR GAMPONG WISATA MANDIRI
2.1. Pengertian Gampong Wisata ...................................... 5
2.2. Komponen Gampong Wisata ..................................... 7
2.3. Kriteria Gampong Wisata .......................................... 9
2.4. Aspek-aspek Manajemen Gampong Wisata Mandiri ....... 10
2.5. Perspektif Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Pariwisata Pedesaan .................................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Pelaksana Kegiatan ................................................... 22
3.2. Lokasi dan Waktu ..................................................... 22
3.3. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 22
3.4. Teknik Analisa dan Pengolahan Data ........................... 24
3.5. Rencana Waktu Kerja ............................................... 24
vi
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH GAMPONG KRUENG RAYA
KOTA SABANG
4.1. Profil Gampong Krueng Raya, Kota Sabang ................... 26
4.2.1. Letak dan Lokasi ............................................. 26
4.2.2. Kondisi Masyarakat .......................................... 29
4.2.3. Potensi Gampong Krueng Raya, Kota Sabang ...... 42
4.2. Tata Ruang .............................................................. 46
4.2.1. Pola Ruang ..................................................... 46
4.2.2. Struktur Ruang ................................................ 50
4.3. Aksesibilitas ............................................................. 51
BAB V KONSEP GAMPONG WISATA MANDIRI KRUENG RAYA
KOTA SABANG
5.1. Landasan Pemikiran .................................................... 57
5.2. Usulan Rancangan Program ......................................... 60
5.2.1. Pengembangan Gampong Wisata Nelayan ........... 60
5.2.2. Pengembangan Industri Kelautan dan Perikanan .. 72
5.2.3. Pengembangan Wisata Kuliner .......................... 83
5.2.4. Pembangunan Sailing Terminal (Marina) ............. 91
5.2.5. Pengembangan Wisata Diving dan Snorkeling Pulau
Klah ............................................................... 99
5.2.6. Pengembangan Wisata Pemancingan ................... 106
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ............................................................... 114
6.2. Saran-saran ............................................................. 114
6.3. Rekomendasi ............................................................ 115
6.3.1. Aspek pengelolaan Gampong Wisata Mandiri
Krueng Raya, Kota Sabang ............................... 115
6.3.2. Arahan Strategis .............................................. 116
6.3.3. Arahan Teknis ................................................. 118
DAFTAR KEPUSTAKAAN ............................................................... 123
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Administrasi Kota Sabang ........................................ 27
Tabel 2 Jenis Kelamin ......................................................... 31
Tabel 3 Perubahan Jumlah Penduduk ................................... 32
Tabel 4 Mata Pencaharian .................................................. 33
Tabel 5 Angka Pengangguran ............................................. 37
Tabel 6 Tingkat Pendidikan ................................................ 39
Tabel 7 Tingkat Kesejahteraan ........................................... 41
Tabel 8 Klasifikasi Tahapan Operasional Usulan Rancangan
Program ............................................................... 122
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Administrasi Kota Sabang ................................ 1
Gambar 2 Desa Nelayan ........................................................ 7
Gambar 3 Tanah Pertanian .................................................... 7
Gambar 4 Pemandu Wisata .................................................... 9
Gambar 5 Tourism Information Center .................................... 9
Gambar 6 Aspek-aspek Manajemen Gampong Wisata Mandiri ..... 11
Gambar 7 Komponen Produk Wisata ....................................... 13
Gambar 8 Ilustrasi Struktur Organisasi Reguler ….. .................... 17
Gambar 9 Ilustrasi Struktur Organisasi Event ........................... 17
Gambar 10 Komponen pendukung pelaku pariwisata (Tourism
Stakeholder) ......................................................... 19
Gambar 11 Perencanaan Pembangunan .................................... 20
Gambar 12 Gotong Royong ..................................................... 20
Gambar 13 Panorama Pulau Klah di Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang ................................................................ 26
Gambar 14 Peta Gampong Krueng Raya, Kota Sabang ................ 28
Gambar 15 Kantor Geuchik Gampong Krueng Raya, Kota Sabang 29
Gambar 16 Aktivitas Warga saat Memecah Batu ........................ 30
Gambar 17 Perahu Nelayan ..................................................... 33
Gambar 18 Observasi Kegiatan Warga Pemecah Batu ................. 35
Gambar 19 Wawancara dengan Ibu Rosmini (53),
Buruh Pemecah Batu .............................................. 36
Gambar 20 Bapak Khalidin (47), Warga, sedang Mengurus Perahu
Nelayan Miliknya ................................................... 38
Gambar 21 Kehidupan Warga yang Berdomisili di Pesisir .............. 42
Gambar 22 Dermaga Nelayan .................................................. 43
ix
Gambar 23 Potensi Perikanan Budidaya di Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang ......................................................... 44
Gambar 24 Pantai Teupin Ciriek ............................................... 45
Gambar 25 Perumahan Bantuan Tsunami .................................. 48
Gambar 26 Potensi Perikanan Tangkap di Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang ......................................................... 49
Gambar 27 Transportasi Laut ................................................... 52
Gambar 28 Aksesibilitas Menuju Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang ................................................................ 54
Gambar 29 Peta Obyek Wisata Kota Sabang .............................. 56
Gambar 30 Produk Kerajinan Memanfaatkan Limbah Enceng
Gondok Hasil Kreasi Warga ..................................... 59
Gambar 31 Suasana Pulau Klah saat Matahari Terbenam ............ 61
Gambar 32 Suasana Desa Wisata Nelayan di Volendam, Belanda . 63
Gambar 33 Keunikan Alam di Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang ................................................................. 65
Gambar 34 Ilustrasi Taman Gampong (Road Park) ..................... 67
Gambar 35 Peta Arahan Spasial Pengembangan Wisata Gampong
Nelayan ................................................................ 68
Gambar 36 Infrastruktur Jalan di Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang. ............................................................... 70
Gambar 37 Peta Sebaran Daerah Penangkapan Ikan Pesisir dan Laut
Kota Sabang, Pusat Pendaratan Ikan (PPI) ............... 71
Gambar 38 Rumput Laut ......................................................... 73
Gambar 39 Budidaya Rumput Laut di Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang ................................................................. 76
Gambar 40 Peta Arahan Spasial Pengembangan Industri Kelautan
dan Perikanan ....................................................... 78
Gambar 41 Penanaman Mangrove untuk Mencegah Abrasi ........... 81
x
Gambar 42 Ilustrasi Pusat Pendaratan Ikan (PPI) ....................... 82
Gambar 43 Sate Gurita ........................................................... 84
Gambar 44 Ilustrasi Restoran Terapung .................................... 86
Gambar 45 Mie Jalak .............................................................. 88
Gambar 46 Peta Arahan Spasial Pengembangan Wisata Kuliner .. 89
Gambar 47 Boat-boat Wisata ................................................... 92
Gambar 48 Sailing Terminal (Marina) ........................................ 93
Gambar 49 Rumah Apung sebagai Daya Tarik Wisata ................. 94
Gambar 50 Peta Arahan Spasial Pembangunan Sailing Terminal
(Marina) ................................................................ 97
Gambar 51 Taman Bawah Laut ................................................ 100
Gambar 52 Wisata Diving dan Snorkeling .................................. 101
Gambar 53 Peta Arahan Spasial Pengembangan Wisata Diving
Dan Snorkeling (Marina) .......................................... 104
Gambar 54 Wisata Pemancingan Komoditi Budidaya ................... 107
Gambar 55 Wisata Pemancingan Lepas Pantai ........................... 110
Gambar 56 Peta Arahan Spasial Pengembangan Wisata
Pemancingan ......................................................... 111
Gambar 57 Bagan Tahapan Program ........................................ 119
Gambar 58 Peta Arahan Spasial Usulan Rancangan Program
Pengembangan Gampong Wisata Mandiri .................. 121
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Kota Sabang telah dirancang sebagai salah satu Pusat Kegiatan
Strategis Nasional (PKSN) dan merupakan ODTW (Obyek Daerah Tujuan
Wisata) bahari dengan keindahan alam yang menakjubkan. Nuansa
kepulauan dan banyaknya kawasan pesisir dapat dioptimalkan dengan
program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui
pengembangan ekonomi kreatif dan industri kreatif.
Gambar 1. Peta Administrasi Kota Sabang
Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang
memiliki potensi yang besar di bidang perikanan dan kelautan serta
pariwisata. Potensi di bidang perikanan dan kelautan tercermin melalui
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 2
potensi pengembangan perikanan tangkap dan budidaya, sementara
potensi wisata tercermin dari potensi pengembangan wisata bahari, wisata
alam dan wisata gampong nelayan. Berbagai potensi tersebut didukung
oleh keadaan alam yang sangat kompleks yang terdiri dari daerah
pegunungan, pantai dan pelabuhan nelayan.
Salah satu potensi wisata alam yang terdapat di gampong nelayan
ini, yaitu pesisir Pulau Klah, bahkan telah ditetapkan sebagai destinasi baru
untuk wisata kelautan dan sebagai kawasan promosi International Trade
and Promotion Center (ITPC). Penetapan itu tercantum pada Qanun No. 6
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Sabang
Tahun 2012- 2032 pada bagian kawasan budidaya sub kawasan pariwisata
sub kawasan pariwisata alam.
Sayangnya berbagai potensi itu belum dapat dimaksimalkan dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Sebagian masyarakat
bermata pencaharian sebagai pemecah batu, di samping menjadi nelayan
dan petani dengan peralatan yang masih sangat terbatas. Padahal di masa
lalu gampong ini merupakan wilayah yang dikenal sebagai gampong
nelayan ditandai dengan banyaknya pelaut handal dari kawasan ini.
Sejalan dengan dinamika, gerak perkembangan pariwisata
merambah dalam berbagai bidang terminologi seperti; suistainable tourism
development, village tourism dan ecotourism, yang merupakan pendekatan
pengembangan kepariwisataan dalam rangka menjamin agar wisata dapat
dilaksanakan di daerah tujuan wisata bukan perkotaan. Salah satu
pendekatan pengembangan wisata alternatif adalah gampong wisata untuk
pembangunan pedesaan yang berkelanjutan dalam bidang pariwisata atau
disebut Gampong Wisata Mandiri.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 3
Kondisi perekonomian masyarakat yang selama ini cenderung
berjalan di tempat, harus dihidupkan kembali dengan berbagai ide
kemandirian seperti ekonomi kreatif dan industri kreatif yang dikaitkan
dengan pengembangan pariwisata pedesaan. Dari berbagai kondisi dan
alasan yang telah dikemukakan di atas, maka pelaksanaan kegiatan studi
perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang
dipandang penting untuk dilaksanakan.
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian mengenai ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman mengenai Gampong Wisata Mandiri dan
pengelolaannya melalui pembahasan yang disederhanakan.
2. Meningkatkan kapasitas pemerintah Gampong dan segenap elemen
masyarakat Krueng Raya, Kota Sabang dalam memberikan pelayanan
kepada wisatawan.
3. Memberikan pengarahan tentang pengorganisasian pengelola Gampong
Wisata Mandiri serta tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).
4. Mendorong kewirausahaan masyarakat setempat dalam menghasilkan
produk-produk wisata Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
5. Melahirkan suatu kajian mengenai potensi Gampong Krueng Raya Kota
Sabang sebagai salah satu Gampong Wisata Mandiri guna mendukung
pertumbuhan dan peningkatan ekonomi.
6. Menghasilkan dokumen awal sebagai alat untuk membantu
pengambilan keputusan investasi dan perencanaan strategis
pembangunan wilayah.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 4
1.3. Sasaran Penelitian
Sasaran yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
1. Meningkatnya pemahaman mengenai Gampong Wisata Mandiri beserta
pengelolaannya.
2. Meningkatnya kapasitas pemerintah Gampong dan segenap elemen
masyarakat Krueng Raya, Kota Sabang dalam memberikan pelayanan
yang maksimal kepada wisatawan.
3. Terbentuknya sistem organisasi yang lebih terstruktur dan dapat
memahami tugas dan tanggung jawab dari masing-masing posisi (lintas
sektoral).
4. Terwujudnya mekanisme koordinasi pengembangan investasi terhadap
sektor ekonomi unggulan pariwisata di Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang.
5. Terwujudnya kegiatan promosi yang lebih efektif bagi peningkatan
minat investor dalam mengembangkan Gampong Wisata Mandiri Krueng
Raya, Kota Sabang.
6. Terwujudnya perencanaan sistematis dengan data akurat untuk
mendukung pengembangan sektor ekonomi unggulan di Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 5
BAB II
KAJIAN LITERATUR GAMPONG WISATA MANDIRI
2.1. Pengertian Gampong Wisata
Untuk memahami Gampong Wisata lebih lanjut, perlu diketahui terlebih
dahulu beberapa pengertian Desa Wisata dan wisata pedesaan.
1. Desa Wisata
“Village Tourism, where small groups of tourist stay in or near
traditional, often remote villages and learn about village life and the
local environment.”
(Inskeep, 1991)
-----------------------------------------------------------------------------
--------
“Desa Wisata, adalah di mana sekelompok kecil wisatawan tinggal
dalam atau dekat dengan suasana tradisional, biasanya di desa-desa
yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan
setempat.”
Maksud dari pengertian di atas adalah Desa Wisata merupakan
suatu tempat yang memiliki ciri dan nilai tertentu yang dapat menjadi
daya tarik khusus bagi wisatawan dengan minat khusus terhadap
kehidupan pedesaan. Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik utama dari
sebuah Desa Wisata adalah kehidupan warga desa yang unik dan tidak
dapat ditemukan di perkotaan.
Beberapa definisi lainnya dapat dikemukakan mengenai desa
wisata (Muliawan, 2008), yaitu:
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 6
- Desa yang memiliki potensi keunikan dan daya tarik wisata yang
khas, baik berupa karakter fisik lingkungan alam pedesaan maupun
kehidupan sosial budaya kemasyarakatan.
- Desa yang dikelola dan dikemas secara menarik dan alami dengan
pengembangan fasilitas pendukung wisatanya, dalam tata
lingkungan yang harmonis dan pengelolaan yang baik dan terencana
sehingga siap untuk menerima dan menggerakkan kunjungan
wisatawan ke desa tersebut;
- Desa yang mampu menggerakkan aktifitas ekonomi pariwisata yang
dapat meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat
setempat.
2. Wisata Pedesaan
Wisata pedesaan merupakan aktivitas yang dilakukan di suatu
Desa Wisata. Inti utama dari wisata pedesaan adalah aktivitas warga
pedesaan yang unik. Wisata pedesaan memberikan kesempatan
masyarakat kota untuk mengenal kehidupan pedesaan melalui aktivitas-
aktivitas tersebut. Wisata pedesaan mampu memberikan manfaat sosial
bagi masyarakat desa seperti kesempatan untuk berinteraksi dengan
orang dari luar desa, kemampuan untuk bersosialisasi, dan membuka
wawasan lebih luas mengenai dunia.
Kegiatan wisata pedesaan yang dapat dioptimalkan, yaitu:
a. Desa Nelayan
b. Tanah Pertanian
c. Peternakan
d. Wisata Desa
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 7
Gambar 2. Desa Nelayan
Gambar 3. Tanah Pertanian
2.2. Komponen Gampong Wisata
Sebuah gampong dapat dikatakan sebagai Gampong Wisata apabila
memiliki beberapa komponen yang memiliki potensi untuk pengembangan
pariwisata, seperti dijelaskan di bawah ini.
1. Atraksi
Atraksi, atau juga dikenal dengan istilah daya tarik wisata, di
suatu gampong adalah seluruh kehidupan keseharian penduduk
setempat beserta kondisi fisik lokasi gampong yang memungkinkan
wisatawan berpartisipasi aktif seperti: kursus tari, bahasa dan lain-lain
yang spesifik.
2. Akomodasi dan Fasilitas Pendukung
Akomodasi adalah fasilitas yang dimanfaatkan untuk tempat
tinggal wisatawan. Akomodasi ini dapat memanfaatkan sebagian dari
tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit-unit yang
dibangun sesuai konsep tempat tinggal penduduk. Dalam Gampong
Wisata, konsep yang diterapkan tentunya harus sejalan dengan
kekhasan dari desa tersebut, misalnya rumah panggung atau balai
nelayan.
Sementara fasilitas-fasilitas pendukung lainnya dalam memenuhi
kebutuhan wisatawan dapat dibuat dengan memanfaatkan sumber daya
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 8
yang telah dimiliki gampong, atau membuat sesuatu yang baru sesuai
kebutuhan namun tidak meninggalkan karakteristik dan keunikan
gampong tersebut. Sebagai contoh fasilitas pendukung ini antara lain
berbagai produk cenderamata (souvenir) dan kuliner khas masyarakat
setempat.
3. Aktivitas Wisata
Aktivitas wisata adalah apa yang dikerjakan wisatawan selama
keberadaan mereka di daerah tujuan wisata dalam waktu setengah hari
sampai berminggu-minggu. Aktivitas di Gampong Wisata dapat
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi lebih menarik untuk
menjadi pengalaman wisatawan.
4. Pelayanan Interpretasi
Pelayanan interpretasi adalah sebuah komunikasi yang bertujuan
untuk menyampaikan informasi melalui berbagai media penyampaian
baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa teknik interpretasi
yaitu:
a. Brosur dan Selebaran
Media interpretasi dalam bentuk brosur dan selebaran merupakan
bentuk yang paling umum digunakan sekaligus lebih mudah
disebarluaskan.
b. Pemandu Wisata
Pemandu wisata merupakan media langsung dalam interpretasi
karena pemandu wisata dapat menyampaikan informasi secara
personal kepada wisatawan.
c. Tourist Information Centre (TIC)
Tourism Information Center (TIC) atau pusat informasi wisatawan
adalah sebuah tempat yang menyediakan berbagai informasi umum
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 9
hingga khusus mengenai gampong dalam berbagai bentuk, seperti
peta wisata, buku, media pemasaran, dan lain-lain.
d. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik interpretasi yang memberikan peluang
bagi wisatawan untuk memberikan timbal balik terhadap segala
kegiatan di Gampong Wisata. Untuk itu, kuesioner biasa diberikan di
akhir kunjungan wisatawan ke gampong.
Gambar 4. Pemandu Wisata
Gambar 5. Tourism Information
Centre
2.3. Kriteria Gampong Wisata
Gampong Wisata merupakan suatu bentukan wisata di mana
masyarakat lokal diharapkan akan membangun, memiliki dan mengelola
langsung fasilitas wisata dan pelayanannya, sehingga masyarakat
diharapkan dapat menerima secara langsung keuntungan ekonomi maupun
keuntungan lainnya dari pariwisata. Gampong Wisata adalah gampong
yang digunakan untuk wisata karena potensi alam yang dimilikinya dan
bukan merupakan gampong buatan atau segala sesuatu yang dirancang
sedemikian rupa menjadi suatu kawasan gampong.
Gampong Wisata seharusnya memiliki keunikan yang tidak dimiliki
gampong lain pada umumnya. Untuk itu, sebuah gampong layaknya
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 10
memenuhi beberapa kriteria khusus agar dapat menjadi Gampong Wisata.
Kriteria-kriteria gampong wisata ada empat macam, meliputi:
1. Memiliki potensi keunikan dan daya tarik wisata yang khas (sebagai
atraksi wisata), baik berupa karakter fisik lingkungan alam gampong
maupun kehidupan sosial budaya kemasyarakatan.
2. Memiliki dukungan dan kesiapan fasilitas pendukung kepariwisataan
terkait dengan kegiatan pariwisata gampong yang antara lain dapat
berupa: akomodasi/penginapan, ruang interaksi masyarakat dengan
wisatawan/tamu, atau fasilitas pendukung lainnya.
3. Memiliki interaksi dengan pasar (wisatawan) yang tercermin dari
kunjungan wisatawan ke lokasi gampong tersebut.
4. Adanya dukungan, inisiatif dan partisipasi masyarakat setempat
terhadap pengembangan gampong tersebut terkait dengan kegiatan
kepariwisataan.
2.4. Aspek-aspek Manajemen Gampong Wisata Mandiri
Aspek-aspek manajemen Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota
Sabang dapat dijabarkan meliputi kepada aspek-aspek sebagai berikut:
1) Manajemen Produk Gampong Wisata Mandiri
2) Manajemen Keuangan Gampong Wisata Mandiri
3) Manajemen Pemasaran Gampong Wisata Mandiri
4) Manajemen Sumber Daya Manusia
Keempat aspek tersebut dapat digambarkan melalui bagan berikut:
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 11
Gambar 6. Aspek-aspek Manajemen Gampong Wisata Mandiri
1. Manajemen Produk Gampong Wisata Mandiri
Dalam rangka mewujudkan Gampong Wisata Mandiri yang
memiliki daya saing dengan objek-objek wisata lain, diperlukan
pengelolaan atau manajemen yang baik. Adapun komponen utama
manajemen produk tersebut terdiri dari komponen produk wisata dan
paket wisata.
a. Komponen Produk Wisata
Produk wisata terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan,
yaitu daya tarik wisata, akomodasi dan fasilitas lainnya, dan
aksesibiltas.
1) Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata merupakan bagian utama dari Gampong
Wisata. Daya tarik wisata dapat berbentuk alam, budaya,
maupun buatan, yang didukung dengan aktivitas-aktivitas
tertentu.
Manajemen Produk
Manajemen Keuangan
Manajemen Sumber
Daya Manusia
Manajemen Pemasaran
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 12
a) Daya Tarik Alam
Bentukan-bentukan alam seperti bukit-bukit, hutan, sungai,
dan sebagainya merupakan daya tarik yang memungkinkan
untuk dijadikan tempat untuk melakukan berbagai aktivitas
wisata dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem atau
lingkungan hidup.
b) Daya Tarik Budaya
Hasil-hasil kehidupan manusia, berupa adat istiadat, norma-
norma, kepercayaan masyarakat, kebiasaan sehari-hari
merupakan budaya yang dapat dikemas menjadi daya tarik
budaya tanpa menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
c) Daya Tarik Buatan
Daya tarik buatan merupakan sesuatu yang sengaja dibuat
secara inovatif, kreatif dan unik dalam rangka menarik minat
kunjungan wisatawan.
d) Aktivitas
Aktivitas merupakan bagian utama dari daya tarik wisata, hal
ini merupakan salah satu nilai tambah yang utama dari
sebuah produk Gampong Wisata Mandiri. Untuk membuat
aktivitas wisata lebih menarik, perlu diadakan inovasi-inovasi
seperti mengganti jenis permainan yang dapat dilakukan
mengiringi aktivitas utama.
2) Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Akomodasi ialah tempat dimana wisatawan atau orang
yang sedang berpergian atau yang berkunjung ke suatu tempat
membutuhkan fasilitas untuk beristirahat maupun menginap. Di
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 13
samping itu dibutuhkan juga fasilitas visitor center sebagai
tempat penerima tamu.
3) Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah faktor-faktor yang mendukung
kemudahan wisatawan untuk mencapai desa, seperti papan
penunjuk jalan (signage), tersedianya moda transportasi yang
dapat dimanfaatkan sebagai alat transportasi khusus wisatawan
untuk memudahkan wisatawan menjangkau berbagai obyek
wisata, dan kondisi jalan menuju gampong yang baik.
Gambar 7. Komponen Produk Wisata
b. Paket Wisata
Paket wisata (package tour) diartikan sebagai suatu perjalanan
wisata dengan satu atau lebih tujuan kunjungan yang disusun secara
baik. Paket wisata disusun dari berbagai fasilitas perjalanan tertentu
dalam suatu acara perjalanan yang tetap, serta dijual dengan satu
harga yang menyangkut seluruh komponen dari perjalanan wisata.
2. Manajemen Keuangan Gampong Wisata Mandiri
Pengelolaan keuangan adalah salah satu hal terpenting karena
merupakan pendukung dari bidang-bidang manajemen lainnya. Oleh
karena itu, di bawah ini disajikan beberapa penjelasan mengenai
pengelolaan keuangan yang sederhana dan mudah untuk diterapkan
Daya Tarik
Wisata
Akomodasi dan
Fasilitas Lainnya Aksesibilitas
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 14
serta beberapa pengertian penting yang perlu diingat dalam
menghindari berbagai kemungkinan penyimpangan.
a. Keuangan
Keuangan adalah fungsi atau aktivitas perusahaan untuk
mengoptimalkan penggunaan dana secara efektif dan efisien untuk
menghasilkan keuntungan, sehingga diperlukan adanya:
1. Perencanaan dan penganggaran (penyusunan dana yang
dibutuhkan).
2. Pengelolaan dan pengendalian dana.
3. Evaluasi (laporan pertanggung jawaban keuangan).
Adapun tujuan dari pengelolaan keuangan antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui kondisi keuangan bisnis yang dijalankan.
2. Mencegah matinya bisnis.
3. Sebagai dokumen untuk melakukan proses akuntansi,
perhitungan pajak dan dokumen pendukung pengajuan dana
pinjaman usaha.
b. Akuntansi
Kegiatan dalam akuntansi adalah mencatat kas masuk dan kas
keluar yang diatur secara berurutan dalam bentuk laporan
keuangan. Tahapan yang dilakukan dalam melakukan pencatatan
keuangan, yaitu:
1. Memisahkan rekening pribadi dan bisnis.
2. Melakukan pencatatan dengan format pencatatan terhadap
dokumen pendukung, menyiapkan buku pencatatan kas, piutang
dan hutang.
3. Membuat Perkiraan Uang Kas Masuk dan Keluar.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 15
3. Manajemen Pemasaran Gampong Wisata Mandiri
a. Tujuan Pemasaran
Melakukan pemasaran tentunya memiliki tujuan khusus. Secara
umum, tujuan melakukan pemasaran adalah untuk mengetahui dan
memahami calon wisatawan sehingga produk gampong wisata yang
dihasilkan cocok dengan wisatawan dan selanjutnya mampu menjual
produknya sendiri.
b. Alur Pemasaran
Tahapan-tahapan dalam alur pemasaran dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Menyiapkan Produk
Berdasarkan karakteristiknya produk dapat terbagi kepada
dua jenis, yaitu barang dan jasa. Barang merupakan hasil kerja
yang memiliki wujud (tangible) atau dapat dilihat, disentuh, dan
dirasakan, seperti souvenir, hasil pertanian, kerajinan tangan,
saung/pondok dan masakan. Sedangkan jasa adalah kegiatan
intangible (tidak dapat dirasakan oleh indra) yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pengguna bisnis.
Jasa hanya dapat dirasakan dan dikonsumsi pada saat jasa
tersebut diberikan, seperti jasa biro perjalanan dan pemandu
wisata.
2) Mencari Tahu Pasar
Setelah produk wisata yang dimiliki telah siap, maka perlu
dilakukan penentuan pengelompokan (segmentation) pasar,
penempatan produk (positioning) dan penetapan target
pemasaran (targeting) atau yang biasa dikenal dengan teori STP.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 16
3) Menentukan Harga
Setelah mengetahui siapa yang cocok untuk menjadi
target pemasaran, maka perlu dilakukan penetapan harga
penawaran dan harga minimum dari produk yang kita miliki
(paket, event, kuliner, dan lain-lain).
4) Promosi
Kegiatan promosi mencakup seluruh kegiatan teknis
pelaksanaan di mana pengelola selaku penjual melakukan
penawaran produk wisata yang dimiliki, baik itu promosi secara
langsung maupun tidak langsung, seperti periklanan, personal
selling, promosi penjualan dan pemasaran langsung.
4. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengelolaan sumber daya manusia sangatlah penting karena
dalam sebuah organisasi, manusia merupakan tenaga yang
menggerakkan organisasi tersebut. Terdapat dua cara dalam menyusun
struktur organisasi, yaitu:
a. Ilustrasi Struktur Organisasi Reguler
Struktur organisasi sangat diperlukan dalam sebuah organisasi,
begitu pula halnya dengan organisasi pengelola gampong wisata.
Adanya struktur organisasi memudahkan pembagian tugas dan
tanggung jawab setap individu, serta garis pertanggung jawaban
kepemimpinannya. Sebagai contoh, dapat dilihat pada gambar
berikut:
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 17
Gambar 8. Ilustrasi Struktur Organisasi Reguler
b. Ilustrasi Struktur Organisasi Event
Pada umumnya struktur organisasi event hanya bersifat sementara,
selain itu strukturnya seringkali berubah sesuai kebutuhan acara,
sedangkan pada struktur organisasi reguler strukturnya bersifat
permanen/tetap. Sebagai contoh, dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 9. Ilustrasi Struktur Organisasi Event
Ketua
Sie.
Acara
Sie.
Logistik
Sie.
Konsumsi
Sie.
Dokumentasi
Sie.
Humas
Sie.
Desain
Sie.
Keamanan
Sekretaris Bendahara
Wakil Ketua
Ketua
Pengurus
Wakil
Ketua
Koord. Daya
Tarik Wisata
Koord.
SDM
Koord.
Keuangan
Koord.
Pemasaran
Sekretaris
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 18
2.5. Perspektif Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pariwisata
Pedesaan
Pembangunan pariwisata terpadu dengan perencanaan
pengembangan yang baik terbukti mampu mengubah dan meningkatkan
perekonomian rakyat pada suatu daerah. Ditambah lagi, saat ini
pemerintah sedang dengan giatnya bekerja untuk meningkatkan
pembangunan di bidang pariwisata, terutama dalam hal community based
tourism atau industri pariwisata yang berbasis kepada partisipasi
masyarakat.
Pariwisata pada hakikatnya tidak bisa lepas dari komponen
pendukung yang disebut dengan pelaku wisata (tourism stakeholders).
Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011:
“Kelembagaan kepariwisataan adalah kesatuan unsur beserta
jaringannya yang dikembangkan secara terorganisasi, meliputi pemerintah,
pemerintah daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia,
regulasi dan mekanisme operasional, yang secara berkesinambungan guna
menghasilkan perubahan ke arah pencapaian tujuan di bidang
kepariwisataan”.
Para pelaku pariwisata ini saling terkait baik itu sebagai pengelola,
pemangku kebijakan, pihak yang menyediakan produk pariwisata, orang
yang melakukan kegiatan pariwisata hingga pihak yang terkena dampak
pariwisatanya dan yang menjadi daya tarik dari pariwisata tersebut.
Komponen pedukung atau yang disebut dengan “tourism stakeholders”
tersebut saling berinteraksi dalam menjalankan fungsinya masing-masing,
sebagaimana ditunjukkan oleh bagan berikut:
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 19
Gambar 10. Komponen Pendukung Pelaku Pariwisata (Tourism Stakeholder)
Partisipasi dapat diartikan sebagai bentuk peran serta atau
keikutsertaan secara aktif atau pro aktif dalam suatu kegiatan. Sumarto
dalam Sembodo (2006) menjelaskan bahwa partisipasi itu merupakan
suatu proses yang memungkinkan adanya interaksi yang lebih baik antara
para stakeholder sehingga kesepakatan-kesepakatan dan tindakan yang
bersifat inovatif lebih mungkin tercipta dalam suatu proses di mana ruang
untuk mendengarkan, belajar, mengkaji dan memulai suatu aksi bersama
bisa terjadi.
Dalam kaitannya dengan proses pembangunan, Adisasnita
(2006:42) mengatakan bahwa:
“Partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan dan pelibatan
anggota masyarakat dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam
perencanaan dan pelaksanaan program/proyek pembangunan yang
dikerjakan oleh masyarakat lokal.”
Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004
(penjelasan pasal 2 ayat 4 huruf d) menjelaskan bahwa partisipasi
Pemerintah
Masyarakat Swasta
Wisatawan
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 20
masyarakat merupakan keikutsertaan masyarakat untuk
mengakomodasikan kepentingan mereka dalam proses penyusunan
rencana pembangunan. Dengan demikian, partisipasi masyarakat
mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendorong proses
pembangunan agar lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Gambar 11. Perencanaan
Pembangunan
Gambar 12. Gotong Royong
Berdasarkan bentuknya, partisipasi masyarakat dapat diuraikan
sebagai berikut (Solekhan, 2014:153):
1) Partisipasi dalam pembuatan keputusan (participation in decision
making).
2) Partisipasi dalam pelaksanaan (participation in implementation).
3) Partisipasi dalam menerima manfaat (participation in benefits).
4) Partisipasi dalam evaluasi (participation in evaluation).
Dari sisi manfaat penerapannya, partisipasi masyarakat masih
memberikan potensi manfaat pengembangan, sebagaimana diungkapkan
oleh USAID (2007:3) bahwa ada potensi manfaat yang diharapkan dari
penerapan partisipasi masyarakat ini, yaitu (Solekhan, 2014:144):
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 21
1) Partisipasi dapat menjadi faktor untuk melakukan koreksi dari kebijakan
daerah yang penting, seperti perencanaan dan alokasi anggaran.
2) Pelibatan warga dan organisasi warga dalam tata pemerintahan menjadi
sumber munculnya pendekatan-pendekatan dan program
pengembangan yang lebih inventif dan inovatif.
3) Keterlibatan aktif kelompok marginal berpotensi menjadi alat untuk
menghasilkan program-program yang bersifat afirmatif dan menghapus
kebijakan yang bersifat diskriminatif.
4) Proses partisipasif berpotensi menjadi media komunikasi yang bisa
mengurangi potensi konflik dengan syarat forum dikelola sebagai forum
deliberatif.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 22
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA LAPANGAN
3.1. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Peneliti dari Bidang Penelitian,
Pengendalian dan Evaluasi Bappeda Kota Sabang, bekerjasama dengan
para pakar di bidang ekonomi dan pariwisata. Ruang lingkup penelitian
awal ini bertujuan untuk pembentukan konsep dan merancang Master Plan
(Rencana Induk) pengembangan kawasan Gampong Wisata Mandiri di
Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Hasil
penelitian ini akan dikembangkan menuju tahapan berikutnya yaitu studi
kelayakan hingga ke tahapan proses perencanaan pembangunan.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Gampong Krueng Raya, Kecamatan
Sukakarya, Kota Sabang Provinsi Aceh. Adapun lokasi yang menjadi target
daerah pengembangan di antaranya adalah: Jurong Mustika Kolam
Bermata, Jurong Ilham Syukuran dan Jurong Teupin Ciriek.
3.3. Waktu Penelitian
Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data primer dilaksanakan pada
minggu keempat September 2014 dan berakhir pada minggu keempat
November 2014. Di saat yang bersamaan, pengumpulan data sekunder
dilakukan dengan meminta bantuan pihak yang berkompeten dari masing-
masing dinas terkait.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 23
NO
AKTIVITAS / KEGIATAN
PERIODE WAKTU (2014)
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pelaksanaan pengumpulan data awal
Survei lapangan
Pengumpulan data sekunder
2 Proses Data Analysis awal dan persiapan FGD (Focus Group Discussion)
Elaborasi Variabel dan Indikator Penelitian
Overview Karakteristik Data Umum Penelitian
Kompilasi Data Primer Kuisioner dan Data Sekunder berupa Laporan dari Instansi Terkait
Finalisasi Data Summary awal
Persiapan presentasi untuk FGD
3
Meeting dengan Stakeholders (FGD - Focus Group Discussion)
Presentasi hasil analisa dan rekomendasi awal program
Pengumpulan Feedback dari Stakeholders atas Draft Laporan awal
Penentuan prioritas data yang akan digunakan dalam laporan lanjutan
4
Proses analisa dan penulisan lanjutan berdasarkan hasil FGD
Analisa Data Investasi Prioritas
Kajian Strategis Ekonomi dan Wilayah
Penentuan Sektor Prioritas Pengembangan Potensi Investasi Gp. Krueng Raya
Rekomendasi Program dan Kelanjutan Feasible Study
5
Presentasi Hasil Sementara dengan pihak Bappeda Kota Sabang dan Dinas terkait
Pemaparan Hasil laporan Akhir sementara
Evaluasi laporan
Input dan Feedback Akhir dari Bappeda Kota Sabang
Finalisasi dan Kesepakatan atas Draft Hasil Laporan Sementara
6 Penyelesaian Laporan Akhir
7 Serah terima Laporan Akhir kepada Bappeda Kota Sabang
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 24
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Sebagian besar data akan diperoleh melalui sumber
sekunder seperti laporan, hasil statistik, data-data terpilah dan sumber
data sekunder lainnya. Data sekunder ini akan dikumpulkan langsung dari
lembaga terkait yang bekerjasama dalam melaksanakan penelitian ini.
Data primer sebagian besar diperoleh dari masyarakat di kawasan
industri dan dari instansi terkait. Untuk masyarakat, teknik pengumpulan
data yang dilakukan adalah melalui FGD (Focus Group Discussion) dan
wawancara langsung dengan beberapa key person. Sedangkan untuk
instansi terkait akan menggunakan in-depth interview dengan beberapa
pihak yang bertanggung jawab dengan bidang penelitian ini.
Adapun untuk data sekunder akan diperoleh melalui instansi terkait
yang bekerjasama dalam penelitian ini, seperti PNPM, Dinas Pariwisata,
Dinas Perikanan dan Kelautan, BPKS dan lembaga terkait lainnya.
3.5. Teknik Analisa dan Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan baik primer dan sekunder akan
dianalisa dan diolah untuk pengambilan kesimpulan dalam pembuatan
laporan. Data-data sekunder akan menjadi bahan data deskriptif utama
dalam penjabaran kawasan secara umum. Sedangkan data primer baik
yang diperoleh dari pihak masyarakat maupun dari pihak instansi akan
menjadi bahan untuk melaksanakan analisa mendalam dalam pembuatan
laporan.
Setelah FGD (Focus Group Discussion), maka langkah selanjutnya
adalah melakukan proses analisa data. Langkah-langkah yang dilakukan
adalah mengelaborasi variabel dan indikator penelitian, melakukan
overview karakteristik data umum penelitian dan menggunakan data
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 25
sekunder berupa laporan dari instansi terkait dan melakukan finalisasi data
summary awal.
Langkah selanjutnya adalah penulisan laporan hasil survey dan data
sekunder. Proses ini mencakup penentuan fokus outline laporan serta
finalisasi dan pembuatan draft awal laporan. Sebagai tahap penutup,
dilakukan langkah-langkah yaitu mengedit input dan umpan balik dari para
stakeholder, analisa data prioritas serta Kajian Strategis Ekonomi dan
Wilayah.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 26
BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH
GAMPONG KRUENG RAYA KOTA SABANG
4.1. Profil Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
4.1.1. Letak dan Lokasi
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang secara geografis terletak pada
6,1 5,31 LU dan 44,40 95,2 BT dengan luas wilayah 6 km2 dan ketinggian
rata-rata 5-50 m di atas permukaan laut (dpl). Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang terdiri dari dua pulau, yaitu Pulau Weh dan Pulau Klah.
Adapun batas-batas wilayah Gampong Krueng Raya, Kota Sabang adalah
sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Gampong Aneuk Laot.
- Sebelah timur berbatasan dengan Gampong Paya Seunara.
- Sebelah selatan berbatasan dengan Gampong Paya Seunara.
- Sebelah barat berbatasan dengan pantai/laut.
Gambar 13. Panorama Pulau Klah di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
Secara administratif, Gampong Krueng Raya, Kota Sabang termasuk
ke dalam Kecamatan Sukakarya. Gampong Krueng Raya juga berada di
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 27
bawah Kemukiman Mukim Paya Raya Sabang. Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang terdiri dari 5 (lima) wilayah administrasi yang dinamai Jurong.
Berdasarkan Qanun Kota Sabang Nomor 2 Tahun 2009 kelima wilayah
jurong itu adalah Jurong Batu Singa Berfakta, Jurong Teupin Ciriek, Jurong
Mustika Kolam Bermata, Jurong Lhok Drien, Jurong Ilham Syukuran.
Masing-masing Jurong tersebut dipimpin oleh seorang Ulee Jurong.
Tabel 1
Administrasi Kota Sabang
No. Kecamatan No. Nama Gampong Luas (Ha)
A. Kecamatan Sukakarya
1 Gampong Kuta Ateuh 52,04
2 Gampong Kuta Timu 157,11
3 Gampong Kuta Barat 88,86
4 Gampong Aneuk Laot 449,67
5 Gampong Paya Seunara 564,23
6 Gampong Batee Shoek 1.129,51
7 Gampong Iboih 2.731,16
8 Gampong Krueng Raya 959,27
B.
Kecamatan
Sukajaya
No. Nama Gampong Luas (Ha)
1 Gampong Ie Meulee 306,89
2 Gampong Ujong Kareung 122,60
3 Gampong Anoe Itam 1.018,89
4 Gampong Cot Ba’U 531,09
5 Gampong Cot Abeuk 357,18
6 Gampong Balohan 772,41
7 Gampong Jaboi 490,14
8 Gampong Beurawang 469,32
9 Gampong Keuneukai 568,96
10 Gampong Paya 1.444,64
Jumlah 18 Gampong 12.213,97
Berdasarkan topografi, wilayah Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
berupa 30 % dataran rendah, 5% bergelombang, 40% berbukit dan 75%
berbukit sampai bergunung. Kondisi ini memberikan banyak alternatif
berwisata di mana selain wisata laut Pantai Teupin Ciriek juga terdapat
wisata hutan Cot Labu.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 28
Gambar 14. Peta Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
Jarak tempuh:
Balohan – Krueng Raya :14 KM
Kota Sabang – Krueng Raya : 3 KM
Jarak tempuh:
Krueng Raya - Iboih : 18 KM
Krueng Raya – KM 0 : 22 KM
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 29
Berdasarkan topologi, Gampong Krueng Raya, Kota Sabang memiliki
potensi untuk dikembangkan sektor jasa dan perdagangan. Hal ini
didukung oleh jarak Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dari pusat kota
Sabang tidak terlalu jauh dapat ditempuh hanya dalam waktu 5-10 menit
saja sehingga sangat potensial untuk dikembangkan kedua bidang
tersebut.
Dalam rangka menjalankan roda pemerintahan Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang, dipilih seorang Geuchik yang dibantu oleh sekretaris.
Di samping aparat gampong, berdiri pula lembaga Tuha Peut yang
berfungsi sebagai lembaga permusyawaratan masyarakat desa dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan sesuai dengan reusam atau adat-
istiadat yang berlaku.
Gambar 15. Kantor Geuchik Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
4.1.2. Kondisi Masyarakat
Sebagai daerah pedesaan, kondisi Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang tidak jauh berbeda dengan gampong lain yang belum berkembang.
Di samping itu, kondisi sosial ekonomi masyarakat masih relatif tertinggal,
hal ini terlihat pada sumber daya manusia yang ada di desa tersebut baik
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 30
dari segi pendidikan, kesehatan, mata pencaharian maupun taraf
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan mata pencahariannya, sebagian masyarakat masih
mengandalkan mata pencaharian sebagai nelayan dan bertani dengan
peralatan yang masih sangat terbatas, sementara sebagian lainnya
menggantungkan harapan hidupnya dengan bekerja sebagai pemecah
batu. Meskipun aksesibilitas menuju ke Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang relatif bagus dan lancar ditandai dengan infrastruktur jalan
beraspal, hal tersebut belum dapat dioptimalkan pemanfaatannya dalam
menghidupkan potensi perekonomian di gampong tersebut.
Gambar 16. Aktivitas Warga saat Memecah Batu
Dari segi budaya, di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang ini masih
melaksanakan tradisi adat istiadat dan budaya seperti halnya pedesaaan
seperti gotong-royong untuk kegiatan bersama seperti pendirian rumah
ibadah maupun kegiatan pedesaan seperti peringatan hari peringatan
nasional dan hari besar keagamaan. Nuansa religi juga dengan mudah
ditemukan pada mayoritas penduduk Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
yang beragama Islam.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 31
Secara terperinci karakteristik masyarakat Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang dapat dilihat dari berbagai segi, di antaranya dari aspek usia,
tingkat pendidikan, mata pencaharian dan tingkat pendapatan yang ada.
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013,
penduduk Gampong Krueng Raya, Kota Sabang berjumlah 1.393 orang,
yang terdiri dari 678 laki-laki dan 715 perempuan. Jumlah keluarga
yaitu sebanyak 458 KK. Indeks rasio jenis kelamin di Gampong Krueng
Raya Kota Sabang adalah 95.
Tabel 2
Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Banyaknya Persentase
1.
2.
Laki-laki
Perempuan
783
817
48,67
58,65
Jumlah 1.393 100
Sumber: BPS, (2013)
Angka kelahiran sepanjang tahun 2013 adalah sebanyak 10
orang laki-laki dan 12 orang perempuan, sementara angka kematian
adalah 8 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Jumlah penduduk
yang datang dan menetap di gampong sebanyak 30 orang laki-laki dan
41 orang perempuan, sedangkan jumlah penduduk yang pindah ke luar
gampong adalah sebanyak 4 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 32
Tabel 3
Perubahan Jumlah Penduduk
No.
Indikator
Laki-laki
(jiwa)
Perempuan
(jiwa)
Jumlah
1.
2. 3. 4.
Angka Kelahiran
Angka Kematian Migrasi ke dalam Migrasi ke luar
10
8 30 4
12
5 41 7
22
13 71 11
Sumber: BPS (2013)
b. Mata Pencaharian
Berdasarkan Data Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan,
Perkembangan dan Potensi Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
(2013), profesi warga Gampong Krueng Raya berturut-turut menurut
yang terbanyak adalah nelayan 99 orang (26,13 %), pekerjaan lainnya
70 orang (18,51 %), Pegawai Negeri Sipil 67 orang (17,72 %),
pedagang 38 orang (10,05 %), tukang batu 33 orang (8,73 %),
karyawan swasta 19 orang (5,03 %), guru 15 orang (3,97 % ), supir 9
orang (2,38 %), tukang kayu 7 orang (1,85 %), TNI/Polri 6 orang (1,59
%), buruh 5 orang (1,32 %), penjahit 4 orang (1,06 %), pengrajin 4
orang (1,06 %) dan kontraktor 2 orang (0,53%).
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa warga
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang sebagian besar berprofesi sebagai
nelayan. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila gampong ini
disebut gampong nelayan. Responden yang berprofesi nelayan
mengatakan bahwa pekerjaan sebagai nelayan tersebut lantaran sudah
dilakoni secara turun-temurun, meskipun dengan peralatan yang
terbatas.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 33
Gambar 17. Perahu Nelayan
Bidang lainnya yang cukup banyak dilakoni warga adalah
Pegawai Negeri Sipil, pedagang dan tukang batu. Hal ini menegaskan
bahwa berdasarkan mata pencaharian, warga Gampong Krueng Raya,
Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang masih relatif tertinggal.
Tabel 4
Mata Pencaharian
No.
Tingkat Pendidikan
Banyaknya
(jiwa)
Persentase
(%)
1. 2.
3. 4.
5. 6. 7.
8. 9. 10.
11. 12. 13.
14.
Nelayan Pekerjaan lainnya
Pegawai Negeri Sipil Pedagang
Tukang batu Karyawan swasta Guru
Supir Tukang kayu TNI/Polri
Buruh Penjahit Pengrajin
Kontraktor
99 70
67 38
33 19 15
9 7 6
5 4 4
2
26,19 18,51
17,72 10,05
8,73 5,03 3,97
2,38 1,85 1,59
1,32 1,06 1,06
0,53
Jumlah 378 100
Sumber: Data Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan, Perkembangan
dan Potensi Gampong Krueng Raya, Kota Sabang (2013)
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 34
c. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
masih berada dalam taraf memprihatinkan. Masyarakat yang berprofesi
sebagai nelayan juga sangat terbatas pendapatannya oleh karena
peralatan melaut yang digunakan masih sangat sederhana, di samping
masih adanya warga yang menggantungkan hidup pada pekerjaan
kasar sebagai buruh pemecah batu.
Berdasarkan data BPS pada tahun 2013, angka kemiskinan di
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang adalah sebanyak 146 KK (31,87
%). Hal ini menunjukkan masih banyaknya warga yang berada di
bawah garis kemiskinan di gampong tersebut.
Apabila dibandingkan dengan kondisi Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang tersebut di masa lalu, sangat jauh berbeda di mana
masyarakat memiliki banyak peluang kerja. Di masa lalu, sekitar tahun
1980-an, banyak warga yang dapat bekerja sebagai buruh pemetik
cengkeh oleh karena banyaknya kawasan perkebunan cengkeh di
gampong tersebut.
Warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang yang tinggal di
sekitar Pulau Klah yang sebagian besar berprofesi sebagai pemecah
batu menyatakan bahwa pekerjaan yang dipilihnya tersebut lantaran
terpaksa oleh karena penghasilan yang mereka peroleh tidak mampu
mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 35
Gambar 18. Observasi Kegiatan Warga Pemecah Batu
Bagi pemecah batu penghasilan yang dapat mereka peroleh
dengan memecah batu dapat mencapai rata-rata Rp 500.000 per kubik
batu, tergantung kepada kemampuan pemecah batu tersebut. Waktu
yang dibutuhkan untuk memecahkan satu kubik batu dapat
menghabiskan rata-rata waktu satu minggu.
Meskipun dapat memperoleh pendapatan dari pekerjaan
tersebut, seandainya mereka ditawari pekerjaan yang lebih layak tentu
mereka akan lebih memilih beralih profesi. Hal tersebut dikemukakan
oleh Rosmini, S.G. (53 tahun), seorang warga Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang yang telah melakoni pekerjaan sebagai buruh pemecah
batu selama 3 tahun.
Bagi Rosmini, selain merupakan pekerjaan kasar, pekerjaan
sebagai pemecah batu tersebut telah dilakoni selama bertahun-tahun
secara turun-temurun oleh warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
Rosmini sendiri mempunyai seorang ibu yang telah lebih dulu bekerja
sebagai pemecah batu sejak beberapa tahun sebelumnya. Di samping
itu, ia harus membiayai seorang anak yatim yang diasuhnya.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 36
Gambar 19. Wawancara dengan Rosmini (53), Buruh Pemecah Batu
Apabila ditelusuri lebih lanjut, tidak sedikit dalam satu keluarga
memiliki anggota yang semuanya bekerja sebagai buruh pemecah batu.
Sehingga tidak heran jika kita dengan mudah dapat menemui anak-
anak dan wanita yang bekerja sebagai pemecah batu di Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang.
Kondisi ini apabila dibiarkan secara terus menerus, dapat
menyebabkan warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang semakin
tertinggal. Apalagi anak-anak yang seharusnya dalam usia untuk
memperoleh pendidikan dan keterampilan yang layak, namun
dihabiskan untuk bekerja agar dapat mencukupi nafkah keluarga.
d. Angka Pengangguran
Berdasarkan Data Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan,
Perkembangan dan Potensi Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
(2013), angka pengangguran warga Gampong Krueng Raya menurut
klasifikasinya adalah 7 orang berusia > 15 tahun yang cacat dan tidak
bekerja, 15 orang berusia 15-56 tahun tidak bekerja, 330 orang wanita
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 37
tidak bekerja karena menjadi ibu rumah tangga dan 1.020 orang
berusia 15-56 tahun telah bekerja.
Tabel 5
Angka Pengangguran
No.
Kelompok
Banyaknya (jiwa)
Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
Usia > 15 tahun cacat dan tidak bekerja. Usia 15-56 tahun tidak
bekerja. Wanita tidak bekerja karena menjadi ibu rumah
tangga Usia 15-56 tahun bekerja.
7
15
330
1.020
0,01
0,01
0,24
0,74
Jumlah 1.372 100
Sumber: Data Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan, Perkembangan dan
Potensi Gampong Krueng Raya, Kota Sabang (2013)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2013, jumlah
angka pengangguran di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang adalah
sebanyak 153 KK (33,41%). Hal ini menunjukkan besarnya jumlah
warga yang tidak memiliki pekerjaan di gampong tersebut, sehingga
sangat dibutuhkan berbagai program pemberdayaan ekonomi padat
karya dalam rangka membuka banyak lapangan pekerjaan.
Khalidin (45 tahun), seorang nelayan warga Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang, menyatakan, meskipun profesi nelayan telah
menjadi tulang punggung perekonomian keluarganya, namun sebagai
warga ia berharap dapat meningkatkan potensi pendapatannya menjadi
lebih baik di masa mendatang. Apalagi ia menyatakan sangat setuju
apabila Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dapat menjadi pusat
pengembangan industri pengolahan hasil perikanan dan kelautan serta
industri kuliner di Kota Sabang.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 38
Untuk itu ia mengharapkan agar pemerintah dapat memberikan
bantuan dalam meningkatkan permodalan seperti peralatan melaut
dengan teknologi yang lebih canggih. Di samping itu, berbagai program
bantuan dan pendampingan wirausaha dapat diberikan setelah
dilakukan berbagai penelitian mendalam mengenai potensi kelayakan
usaha tersebut.
Gambar 20. Khalidin (45), Nelayan Warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
e. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, masyarakat Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang yang berusia di atas 15 tahun masih memiliki angka
buta huruf yaitu sebanyak 10 orang (1,76%), tidak tamat SD sebanyak
20 orang (3,52%), tamat SD sebanyak 112 orang (19,72%), tamat
SLTP sebanyak 150 orang (26,4%), tamat SLTA sebanyak 220 orang
(38,73%), tamat D-2 sebanyak 10 orang (1,76%), tamat D-3 sebanyak
20 orang (3,52%), tamat S-1 sebanyak 24 orang (4,23%) dan tamat S-
2 sebanyak 2 orang (0,35%).
Berdasarkan data tersebut, penduduk Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang secara berturut-turut menurut yang terbanyak adalah
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 39
lulusan SLTA (38,73%), lulusan SLTP (26,4%), lulus SD (19,72%),
tamat S-1 (4,23%), tamat D-3 (3,52%), tidak tamat SD (3,52%),
tamat D-2 (1,76%), buta huruf (1,76%) dan tamat S-2 (0,35%).
Tabel 6
Tingkat Pendidikan
No.
Tingkat Pendidikan
Banyaknya (jiwa)
Persentase (%)
1. 2. 3.
4. 5. 6.
7. 8. 9.
Buta huruf Tidak tamat SD Tamat SD
Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat D-2
Tamat D-3 Tamat S-1 Tamat S-2
10 20 112
150 220 10
20 24 2
1,76 3,52 19,72
26,4 38,73 1,76
3,52 4,23 0,35
Jumlah 568 100
Sumber: Data Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan, Perkembangan
dan Potensi Gampong Krueng Raya, Kota Sabang (2013)
Apabila angka tersebut diklasifikasikan kembali berdasarkan
kepada jumlah warga yang sudah memenuhi pendidikan dasar dan
menengah sampai dengan jenjang SLTA, maka baru 276 jiwa atau
sebesar 48,59% warga Gampong Krueng Raya Kota Sabang yang telah
menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa berdasarkan jenjang pendidikan, warga Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang masih relatif tertinggal dan secara tidak
langsung hal ini berkaitan erat dengan taraf hidup ekonomi warga
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang yang belum mendukung.
f. Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan tingkat kesehatan masyarakat, dari data kesehatan
bayi dan balita dapat disampaikan bahwa jumlah balita dengan gizi baik
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 40
mencapai 151 orang (100 %). Dari data angka harapan hidup pada
tahun 2013 telah mencapai 71 tahun, meningkat dari tahun sebelumnya
yang mencapai 68 tahun. (Sumber: Data Pelaksanaan Administrasi
Pemerintahan, Perkembangan dan Potensi Gampong Krueng Raya,Kota
Sabang, 2013)
Berdasarkan kecukupan air bersih dan kepemilikan jamban,
sebanyak 6 KK tidak memiliki jamban/WC, 25 KK pengguna MCK
Umum, 57 KK pengguna air sumur ganti, 385 KK pengguna perpipaan,
385 KK telah dapat mengakses air bersih dan 388 KK telah memiliki
jamban/WC. (Sumber: Data Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan,
Perkembangan dan Potensi Gampong Krueng Raya, Kota Sabang,
2013)
Berdasarkan data-data tersebut, tingkat kesehatan masyarakat
juga relatif rendah. Hal ini tidak terlepas dari taraf perekonomian yang
rendah yang menyebabkan akses warga terhadap sarana dan prasarana
kesehatan menjadi sangat terbatas.
g. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
Berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang, tidak ada keluarga yang masuk kategori Keluarga
Pra Sejahtera (0 %), 13 KK masuk kategori Keluarga Sejahtera 1 (31,4
%), 72 KK masuk kategori Keluarga Sejahtera 3+ (17,39 %), 84 KK
masuk kategori Keluarga Sejahtera (20,29 %), 245 KK masuk kategori
Keluarga Sejahtera 3 (59,14 %). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
secara mayoritas warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang berada
pada kategori Keluarga Sejahtera 3.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 41
Tabel 7
Tingkat Kesejahteraan
No.
Tingkat Pendidikan
Banyaknya (jiwa)
Persentase (%)
1. 2.
3. 4. 5.
Pra Sejahtera Sejahtera 1
Sejahtera 3+ Sejahtera 2 Sejahtera 3
- 13
72 84 245
0 31,4
17,39 20,29 59,18
Jumlah 414 100
Sumber: Data Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan, Perkembangan
dan Potensi Gampong Krueng Raya, Kota Sabang (2013)
h. Sarana dan Prasarana
Secara umum dapat dikatakan potensi sarana dan prasarana
yang tersedia di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang cukup baik
dipandang dari kondisi jalan, angkutan, pelabuhan, perikanan,
kehutanan, dan sarana pendukung lainnya. Namun berbagai perbaikan
tentu saja perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf
perekonomian masyarakat di masa mendatang.
Apabila ditinjau dari fasilitas pendidikan yang ada, di Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang terdapat 1 (satu) buah Taman Kanak-kanak
(TK) dan 1 (satu) buah Sekolah Dasar (SD). Sementara untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah warga dapat melanjutkan
pada lembaga pendidikan yang terdapat di gampong lainnya di Kota
Sabang.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 42
Gambar 21. Kehidupan Warga yang Berdomisili di Pesisir
Sarana kesehatan yang tersedia dapat disebutkan yaitu 1 (satu)
puskesmas pembantu, 1 (satu) tempat praktek bidan, 1 (satu) pondok
bersalin desa (polindes) dan 1 (satu) posyandu. Sebanyak 686 orang
warga telah menerima layanan Jamkesmas/Jamkesda selama tahun
2013, di mana 20 surat miskin telah dikeluarkan pada tahun tersebut
dan 175 warga menjadi peserta Badan Pengelola Jasa
Kesehatan/Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS/JKN).
4.1.3. Potensi Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang secara historis pernah dikenal
luas sebagai gampong nelayan terunggul baik dari segi teknologi melaut
maupun dari hasil tangkapan ikan yang diperoleh. Berdasarkan penuturan
warga setempat, kawasan ini pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
tsunami yang melanda Samudera Hindia pada tahun 2004 yang lalu
memperoleh alokasi bantuan perumahan bagi nelayan. Hal ini tidak
mengherankan karena nelayan merupakan profesi yang paling banyak
dilakoni oleh warga gampong tersebut.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 43
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang juga memiliki potensi wisata
sejarah yang ditandai dengan adanya sejumlah kuburan keramat dan
benteng sejarah peninggalan Jepang yang terdapat di kawasan hutan
lindung Cot Labu. Di kawasan tersebut juga cukup potensial untuk
dikembangkan wisata petualangan, di mana para wisatawan dapat
menjelajahi keasrian alam yang masih asri dari gampong nelayan ini
dengan kegiatan outbond, trekking dan hiking.
Oleh karena letak geografis Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
yang berbatasan langsung dengan laut, maka hal ini dapat membuka lahan
pekerjaan dan potensi pendapatan bagi masyarakat setempat, khususnya
bagi para nelayan. Terdapat potensi yang besar di bidang perikanan baik
perikanan tangkap maupun budidaya. Masyarakat dapat lebih diberdayakan
ekonominya melalui pembangunan industri pengolahan hasil perikanan dan
kelautan yang berkesinambungan.
Gambar 22. Dermaga Nelayan
Di samping dekat dengan laut sebagai sumber mata pencaharian
warga, Gampong Krueng Raya, Kota Sabang juga memiliki letak geografis
yang dekat dari pusat kota. Hal ini memberikan peluang ekonomi yang
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 44
sangat besar bagi warga gampong tersebut di mana hasil dari industri
pengolahan perikanan dan lainnya dapat langsung dipasarkan ke pusat
kota Sabang.
Selama ini di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang juga telah
dikembangkan budidaya hasil laut, di antaranya keramba ikan kerapu dan
rumput laut. Upaya tersebut dapat dipandang positif, di mana cukup
banyak terdapat kawasan perairan tenang di perairan Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai
kawasan budidaya hasil perikanan dan kelautan.
Gambar 23. Potensi Perikanan Budidaya di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
Dinas terkait dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kota
Sabang menyampaikan dalam kesempatan Focus Group Discussion (FGD)
bahwa selama ini telah pernah diselenggarakan berbagai pelatihan industri
pengolahan hasil kelautan dan perikanan, seperti seperti pelatihan
pembuatan abon, rumput laut dan bakso ikan bagi warga Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sabang juga mengharapkan agar
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dapat dikembangkan menjadi pusat
industri kuliner makanan laut (seafood) untuk mendukung kawasan obyek
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 45
wisata lainnya di Kota Sabang. Saat ini kendala utama yang dihadapi
adalah mencari investor untuk pengembangan industri wisata kuliner.
Di samping potensi di bidang perikanan, Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang juga memiliki potensi yang besar di bidang pariwisata. Hal ini
sesuai dengan topografi Gampong Krueng Raya, Kota Sabang yang sangat
kompleks karena memiliki daerah pegunungan, pantai dan pelabuhan
nelayan. Potensi wisata yang dapat menarik minat wisatawan antara lain
Pantai Teupin Ciriek, wisata hutan Cot Labu dan panorama Pulau Klah.
Gambar 24. Pantai Teupin Ciriek
Di samping wisata alam (nature based), terdapat pula potensi
pariwisata lainnya yang dapat dikaitkan dengan potensi di bidang perikanan
dan kelautan, di antaranya wisata budaya gampong nelayan, wisata
pemancingan, wisata kuliner serta wisata snorkeling dan diving. Berbagai
potensi tersebut tentunya harus dikelola dengan baik agar dapat
meningkatkan kesejahteraan dan menambah aktivitas utama ekonomi
warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 46
4.2. Tata Ruang
4.2.1. Pola Ruang
Dalam mewujudkan pengembangan pariwisata sebagai sektor
unggulan kota Sabang secara terpadu dan berkelanjutan, perlu
ditindaklanjuti dengan perumusan arahan kebijakan dan strategi pariwisata
dengan memperhatikan pengelolaan tata ruang wilayah. Salah satu upaya
yang dapat ditempuh yaitu melalui kebijakan pengembangan kawasan
budidaya yang mendukung kegiatan ekonomi yang produktif yang
disempurnakan dengan pengendalian pemanfaatan ruang yang optimal.
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dalam Qanun No. 6 Tahun
2012 mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Sabang 2012 –
2032 berdasarkan Rencana Pola Ruang Wilayah termasuk ke dalam
kawasan lindung serta kawasan budidaya.
1. Kawasan Lindung
Kawasan Lindung didefinisikan sebagai kawasan yang ditetapkan
dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah,
serta budaya untuk kepentingan berkelanjutan. Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang termasuk ke dalam kawasan lindung dengan sub kawasan
hutan lindung, sub kawasan resapan air dan sub kawasan perlindungan
setempat.
Sementara kawasan hutan lindung didefiniskan sebagai kawasan
hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, dan
mengendalikan erosi. Di samping itu keberadaan kawasan hutan lindung
dapat mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 47
Kawasan hutan lindung dapat menjadi potensi wisata alam, di
mana wisatawan dapat menikmati petualangan menjelajahi hutan
lindung Cot Labu dengan kegiatan outbond, trekking dan hiking. Pada
hutan lindung tersebut juga terdapat sejumlah makam keramat dan
benteng bersejarah peninggalan Jepang.
Kawasan resapan air merupakan kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan bawahannya. Kawasan ini harus terjaga
sebagai sebagai peresap air hujan yang turun di sekitarnya, sehingga
kawasan di bawahnya dapat memanfaatkan sumber air tanah yang
mengalir dari kawasan ini.
Sedangkan kawasan perlindungan setempat sebagaimana
dimaksudkan adalah kawasan sempadan sungai. Kawasan perlindungan
setempat merupakan kawasan yang harus dibebaskan dalam upaya
untuk memberikan perlindungan pada obyek khusus yang ada.
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang memiliki wilayah sempadan sungai
yang termasuk dalam kategori kawasan perlindungan setempat.
2. Kawasan Budidaya
Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan
fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang termasuk ke dalam kawasan
budidaya, dengan sub kawasan perumahan, sub kawasan perdagangan
dan jasa, sub kawasan industri dan sub kawasan pariwisata.
Pada sub kawasan perumahan dapat dijelaskan bahwa Gampong
Krueng Raya memiliki kawasan perumahan dengan kepadatan
penduduk sedang dan rendah. Di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
terdapat perumahan bantuan bagi korban tsunami. Wilayah Gampong
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 48
Krueng Raya, Kota Sabang tidak luput dari musibah gempa bumi dan
tsunami yang melanda Aceh dan Nias pada 26 Desember 2004.
Gambar 25. Perumahan Bantuan Tsunami
Pada sub kawasan perdagangan dan jasa dapat ditegaskan
bahwa kawasan pusat perdagangan dan jasa berada di pusat kota
Sabang, yang dikenal dengan Jalan Perdagangan. Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang memiliki lokasi yang strategis karena hanya berjarak
5-10 menit saja dari pusat kota Sabang.
Pada sub kawasan industri, terbagi menjadi kawasan industri
rumah tangga/kecil dan kawasan industri besar. Di antara kawasan
industri besar temasuk di antaranya kawasan rencana industri
perikanan yaitu kawasan potensi perikanan tangkap yang didukung
prasarana dengan luas lebih kurang 9,49 Ha yang berada di Gampong Paya
Seunara dan Gampong Aneuk Laot Kecamatan Sukakarya. Guna mendukung
potensi perikanan juga dikembangkan pula pelabuhan khusus perikanan yang
meliputi antara lain Pangkalan Pendaratan Ikan di Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 49
Secara lebih khusus, dalam Qanun No. 6 Tahun 2012 mengenai
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Sabang 2012 – 2032
disebutkan bahwa Gampong Krueng Raya, Kota Sabang termasuk salah
satu kawasan yang diperuntukkan bagi program pembangunan dan
pengembangan kawasan yang mendukung sektor perikanan. Program
lainnya adalah optimalisasi PPI dan TPI secara terpadu dengan
melibatkan daerah tetangga.
Gambar 26. Potensi Perikanan Tangkap di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
Pada sub kawasan pariwisata terbagi menjadi kawasan pariwisata
budaya, kawasan pariwisata alam dan kawasan pariwisata buatan.
Daerah pesisir Pulau Klah yang terletak di Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang merupakan kawasan pariwisata alam sub kawasan wisata
bahari. Daerah ini telah ditetapkan sebagai destinasi baru untuk wisata
kelautan dan sebagai kawasan promosi International Trade and
Promotion Centre (ITPC).
Lebih lanjut, Pulau Klah sebagai destinasi pariwisata baru yang
mengakomodir pengembangan wisata kelautan (taman tematik) di
samping juga merupakan kawasan untuk ajang promosi: International
Trade and Promotion Center (ITPC) dengan luas total 11 Ha. Saat ini
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 50
banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung
untuk mengabadikan keindahan panorama Pulau Klah terutama saat
matahari terbenam (sunset).
Secara khusus dapat disebutkan program-program yang terkait
dengan Sub Perwujudan Kawasan Budidaya Sub Kawasan Pariwisata
sebagaimana disebutkan dalam Qanun No. 6 Tahun 2012 mengenai
RTRW Kota Sabang 2012 – 2032, antara lain: penyediaan sarana
penunjang obyek wisata pada kawasan wisata bahari serta perbaikan
lingkungan dan terumbu karang; penyusunan Rencana Induk Pariwisata
Kota Sabang; serta peningkatan dan pengembangan daya tarik obyek
wisata budaya, alam dan buatan baik yang sudah ada maupun dalam
perencanaan.
4.2.2. Struktur Ruang
Sementara berdasarkan Rencana Struktur Ruang, Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang terkait dengan rencana pengembangan sistem
transportasi darat dan sistem jaringan prasarana sumber daya air. Hal
tersebut sesuai dengan Qanun No. 6 Tahun 2012 tentang RTRW Kota
Sabang 2012 – 2032.
Dalam rencana pengembangan sistem transportasi darat, telah
direncanakan jaringan jalan utama yang akan membentuk jalan lingkar luar
di Kota Sabang yang terdiri dari simpul-simpul ruas Pusat Kota Sabang–
Anoe Itam – Balohan – Paya Keuneukai – Ujung Gua Sarang – Ujung
Putroe – Ujung Ba’U – Iboih – Gapang – Cot Damar dan kembali ke pusat
Kota Sabang. Pengembangan kawasan jalan Primer di seputaran Kota
Sabang dan sekunder di kawasan Iboih (Teupin Layeu dan Gapang) serta
jalan tersier di daerah kawasan perumahan semakin memberikan
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 51
kemudahan bagi wisatawan untuk dan menikmati seluruh objek wisata
yang ada.
Pengembangan prasarana sumberdaya air dimaksudkan untuk
memenuhi berbagai kepentingan. Pengembangan prasarana sumberdaya
air diarahkan untuk penyediaan air bersih dengan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber air permukaan dan sumber air tanah. Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Pulau Klah seluas 13,18 Ha diharapkan dapat
membantu ketersediaan air bersih yang memadai untuk kebutuhan sehari-
hari warga.
4.3. Aksesibilitas
Tingkat aksesibilitas yang dimaksudkan di sini adalah tingkat
kemudahan untuk mencapai objek wisata strategis serta potensial yang ada
di wilayah Kota Sabang. Adapun indikator yang dapat digunakan yaitu: (1)
jenis transportasi, (2) prasarana perhubungan darat, (3) aksesibilitas
menuju Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dan (4) keberadaan dengan
obyek wisata lainnya.
1. Jenis Transportasi
Kota Sabang secara umum dapat ditempuh dengan sarana transportasi
melalui jalur laut. Jalur pelayaran yang saat ini tersedia adalah dari
Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh - Pelabuhan Balohan, Sabang dan
sebaliknya. Tersedia dua jenis angkutan kapal, yaitu Kapal Motor
Penyeberangan (kapal lambat) dengan waktu tempuh 1 Jam 30 menit
dan Kapal Motor Cepat Ferry dengan waktu tempuh 45 menit.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 52
Gambar 27. Transportasi Laut
2. Prasarana Perhubungan Darat
Prasarana jalan yang telah ada sangatlah mendukung untuk menuju
hampir sebagian besar objek wisata yang terdapat di wilayah ini.
Kondisi jalan yang masih sangat layak dengan ruas lebar jalan yang
memadai memudahkan para wisatawan baik yang menggunakan
transportasi roda empat maupun roda dua untuk mencapai wilayah
yang diinginkan.
Berdasarkan Qanun No. 6 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Sabang 2012
- 2032, telah direncanakan jaringan jalan utama yang akan membentuk
jalan lingkar luar di Kota Sabang yang terdiri dari simpul-simpul ruas
Pusat Kota Sabang– Anoe Itam – Balohan – Paya Keuneukai – Ujung
Gua Sarang – Ujung Putroe – Ujung Ba’U – Iboih – Gapang – Cot Damar
dan kembali ke pusat Kota Sabang. Pengembangan kawasan jalan
Primer di seputaran Kota Sabang dan sekunder di kawasan Iboih
(Teupin Layeu dan Gapang) serta jalan tersier di daerah kawasan
perumahan semakin memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk dan
menikmati seluruh objek wisata yang ada.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 53
Transportasi darat di dalam kota Sabang sendiri dapat dilayani oleh
becak mesin dan taxi menuju pelabuhan. Terdapat pula taxi private
serta penyewaan mobil dan sepeda motor yang dapat digunakan untuk
menuju lokasi wisata di wilayah Pulau Weh yang dapat disewa per jam,
per hari maupun per jarak tempuh.
3. Aksesibilitas Menuju Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
Hal yang tidak kalah pentingnya dalam mengukur potensi suatu obyek
wisata dari suatu gampong wisata adalah kemudahan aksesibilitas atau
keterjangkauan lokasi obyek wisata tersebut untuk dikunjungi. Para
wisatawan dapat menikmati berbagai keindahan alam Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang, seperti pemandangan Pulau Klah dari warung-
warung wisata kuliner yang tersedia di sepanjang jalan.
Tersedia beberapa alternative rute menuju Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang. Bagi wisatawan yang baru tiba di Balohan dan ingin berkunjung
ke Iboih, dapat singgah melalui Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
sambil menikmati keindahan pemandangan Pulau Klah. Alternatif
lainnya adalah berwisata menuju Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
melalui pusat Kota Sabang.
Apabila wisatawan yang berkunjung membawa kendaraan sendiri,
disarankan untuk melalui jalur Simpang Ciriek, yang terhubung dengan
berbagai tempat menarik di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
Alternatif lain yang dapat ditempuh adalah melalui Kantor Geuchik
Krueng Raya, Kota Sabang, yang lebih tepat bagi wisatawan yang
menggunakan jasa transportasi umum seperti taksi, becak atau ojek.
Dari lokasi ini berbagai tempat menarik di Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang relatif lebih mudah dijangkau meskipun dengan berjalan kaki.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 54
Gambar 28. Aksesibilitas Menuju Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
Menuju:
Kota Sabang
Balohan (Pelabuhan)
Bandara Maimun Saleh
Menuju:
Pulau Rubiah
Diving Centre (Iboih)
KM 0 Indonesia
TIC (Tourist Information Centre)
Akses Masuk 1 (Kenderaan Bermotor)
TIC (Tourist Information Centre)
Akses Masuk 2 (Pejalan Kaki)
TIC (Tourist Information Centre)
Warung Rujak
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 55
4. Konektivitas dengan Objek Wisata lainnya
Gampong Wisata Mandiri yang direncanakan akan berada di lokasi
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang yang memiliki akses dan
kedekatan dengan objek wisata di sekitarnya. Di samping menikmati
keindahan pesisir di seputar Gampong Krueng Raya dan panorama
Pulau Klah, wisatawan dapat pula mengunjungi Kilometer Nol yang
merupakan ikon utama Kota Sabang. Sedangkan di daerah
Gampong Paya Seunara dikenal dengan objek wisata Batu Gendang-
nya.
Sejumlah obyek wisata alam lainnya tersebar di Kota Sabang
meliputi kawasan pesisir dan hutan lindung serta sejumlah obyek
wisata sejarah dan budaya. Obyek wisata tersebut antara lain Pantai
Kasih, Pantai Sumur Tiga, Danau Aneuk Laot, Air Terjun Pria Laot,
Pantai Gapang (Iboih) , Gunung Berapi Jaboi, Pemandian Air Panas,
Taman Bawah Laut Pulau Rubiah dan wisata Mancing Mania Pulau
Rondo. Dalam Gambar 29 berikut ditampilkan peta obyek wisata
menarik yang dapat dikunjungi di sekitar Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 56
Gambar 29. Peta Obyek Wisata Kota Sabang
Gp.Krueng Raya
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 57
BAB V
KONSEP GAMPONG WISATA MANDIRI
KRUENG RAYA KOTA SABANG
5.1. Landasan Pemikiran
Ramuan utama Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang
dapat diwujudkan dalam gaya hidup dan kualitas hidup masyarakatnya.
Keaslian juga dipengaruhi keadaan ekonomi, fisik dan sosial daerah
pedesaan tersebut, misalnya ruang, warisan budaya, kegiatan pertanian,
bentangan alam, jasa, pariwisata sejarah dan budaya, serta pengalaman
yang unik dan eksotis khas daerah. Dengan demikian, pemodelan
Gampong Wisata Mandiri harus terus dan secara kreatif mengembangkan
identitas atau ciri khas daerah.
Ramuan penting lainnya dalam upaya pengembangan Gampong
Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang yang berkelanjutan yaitu
pelibatan atau partisipasi masyarakat setempat, pengembangan mutu
produk wisata pedesaan dan pembinaan kelompok pengusaha setempat.
Keaslian produk wisata akan memberikan manfaat bersaing bagi produk
wisata pedesaan.
Unsur-unsur keaslian produk wisata yang utama adalah kualitas asli,
keorisinalan, keunikan, ciri khas daerah dan kebanggaan daerah
diwujudkan dalam gaya hidup dan kualitas hidup masyarakatnya secara
khusus berkaitan dengan perilaku, integritas, keramahan dan kesungguhan
penduduk yang tinggal dan berkembang menjadi milik masyarakat
gampong tersebut.
Pada prinsipnya, pengembangan Gampong Wisata Mandiri Krueng
Raya, Kota Sabang adalah sebagai salah satu produk wisata alternatif yang
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 58
dapat memberikan dorongan bagi pembangunan pedesaan yang
berkelanjutan. Dalam menjalankan pengembangan Gampong Wisata
Mandiri tersebut, terdapat prinsip-prinsip pengelolaan utama, yaitu; (1)
memanfaatkan sarana dan prasarana masyarakat setempat; (2)
menguntungkan masyarakat setempat; (3) berskala kecil untuk
memudahkan hubungan timbal balik dengan masyarakat setempat; (4)
melibatkan masyarakat setempat; dan (5) menerapkan pengembangan
produk wisata pedesaan.
Terdapat beberapa kriteria yang mendasari pengembangan
Gampong Wisata Mandiri, Krueng Raya, Kota Sabang, yaitu:
1) Penyediaan fasilitas dan prasarana yang dimiliki oleh masyarakat lokal
yang biasanya mendorong peran serta masyarakat dan menjamin
adanya akses ke sumber fisik merupakan batu loncatan untuk
berkembangnya Gampong Wisata Mandiri.
2) Mendorong peningkatan pendapatan dari sektor pertanian dan kegiatan
ekonomi tradisional lainnya yang menjadi arus utama kegiatan ekonomi
warga agar memperoleh peningkatan menjadi sekurang-kurangnya
beralih pada industri berskala kecil dan menengah.
3) Penduduk setempat memiliki peranan yang efektif dalam proses
pembuatan keputusan tentang bentuk pariwisata yang memanfaatkan
kawasan lingkungan dan penduduk setempat memperoleh pembagian
pendapatan yang pantas dari kegiatan pariwisata.
4) Mendorong pengembangan kewirausahaan masyarakat setempat.
Berbagai pelatihan baik dalam hal keterampilan maupun manajemen
pengelolaan usaha dapat diberikan kepada masyarakat dalam
meningkatkan nilai tambah dari kegiatan pariwisata.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 59
Gambar 30. Produk Kerajinan dari Limbah Enceng Gondok
Dalam prinsip perencanaan, ada dua kondisi utama yang harus
diperhatikan sebagai prasyarat bagi pengembangan gampong wisata, yaitu:
1) Meskipun berada di wilayah pariwisata, tidak semua tempat dan zona
lingkungan harus menjadi obyek wisata.
2) Potensi gampong wisata tergantung juga kepada kemauan masyarakat
setempat untuk bergerak kreatif, inovatif dan kooperatif. Tidak semua
kegiatan pariwisata yang dilaksanakan di desa adalah benar-benar
bersifat gampong wisata. Agar dapat menjadi perhatian pengunjung,
sebuah wilayah hendaknya memiliki beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Memiliki keunikan, keaslian dan sifat khas.
b. Letaknya berdekatan dengan daerah alam yang luar biasa (nature
based)
c. Berkaitan dengan kelompok atau masyarakat berbudaya yang
secara hakiki menarik minat pengunjung.
d. Memiliki peluang untuk berkembang baik dari sisi prasarana dasar
maupun sarana lainnya.
Pada intinya kemajuan pariwisata akan bermuara pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat, karena pariwisata mempunyai dampak
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 60
pengganda (multiplier effects dan spin-off effects) yang besar, terutama
dengan industri kreatif yang memang memiliki hubungan yang sangat erat
dengan pariwisata. Berbagai sektor dalam industri kreatif sudah menjadi
atraksi pariwisata yang semakin populer, seperti kuliner, seni pertunjukan,
karnaval ataupun busana.
5.2. Usulan Rancangan Program
Dalam rangka perwujudan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya,
Kota Sabang, ada 6 (enam) usulan rancangan program yang dapat
dikembangkan:
1) Pengembangan wisata gampong nelayan.
2) Pengembangan industri perikanan dan kelautan.
3) Pengembangan wisata kuliner.
4) Pembangunan sailing terminal (marina).
5) Pengembangan wisata diving dan snorkeling Pulau Klah.
6) Pengembangan wisata pemancingan.
Dalam membahas keenam program tersebut, akan dikemukakan
hal-hal mencakup: 1) potensi pengembangan usulan rancangan program
tersebut baik terkait dengan potensi fisik maupun kesiapan sumber daya
manusia; 2) analisa hasil FGD dan studi lapangan, serta; 3) strategi
pengembangan usulan rancangan program tersebut.
5.2.1.Pengembangan Gampong Wisata Nelayan
1. Potensi Usulan Rancangan Program
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang merupakan salah satu
gampong yang berbatasan langsung dengan laut dan tidak jauh dari pusat
kota. Keunggulan geografis ini menyebabkan warganya sebagian besar
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 61
berprofesi sebagai nelayan. Di samping itu terdapat berbagai obyek wisata
di antaranya daerah pesisir Pulau Klah yang merupakan kawasan
pariwisata alam sub kawasan wisata bahari. Daerah ini telah ditetapkan
sebagai destinasi baru untuk wisata kelautan dan sebagai kawasan promosi
International Trade and Promotion Centre (ITPC).
Gambar 31. Suasana Pulau Klah saat Matahari Terbenam.
Merujuk kepada penuturan warga setempat, kawasan Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang secara historis pernah dikenal luas sebagai
gampong nelayan terunggul baik dari segi teknologi melaut maupun dari
hasil tangkapan ikan yang diperoleh. Di samping itu, warga Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, sehingga
tidak heran apabila gampong ini mendapat julukan sebagai gampong
nelayan.
Seorang warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang, Nilawati (44
tahun), istri seorang nelayan bernama M. Yahya (47 tahun), mengharapkan
agar pemerintah dapat mengupayakan penambahan lapangan kerja bagi
warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang. Dengan adanya pembukaan
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 62
lapangan kerja tersebut diharapkan dapat mengurangi pengangguran
terutama bagi generasi muda yang masih berusia produktif.
Nilawati yang sehari-harinya menjagai kedai sembako milik
keluarganya juga menyatakan kesetujuannya apabila Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang dijadikan sebuah pusat wisata budaya dalam hal ini
wisata gampong nelayan. Dengan banyaknya kunjungan para wisatawan
diharapkan kegiatan ekonomi dapat terus berputar sehingga masyarakat
dapat meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri.
Gampong wisata nelayan dapat dipahami sebagai gampong nelayan
yang dijadikan objek wisata yang bersinergi antara potensi wisata berupa
wisata alam pantai (laut-sungai) dan wisata perikanan laut. Dalam konsep
gampong wisata nelayan, masyarakat lokal dapat dilibatkan pada kegiatan-
kegiatan yang direncanakan seperti pemandu wisata di mana penduduk
memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pengunjung tentang
lingkungan dan kebudayaan nelayan setempat,sebagai host parents
homestay, pengajar ketrampilan, pertunjukan seni (performing arts)
maupun kegiatan lainnya.
Pengembangan wisata gampong nelayan di Gampong Krueng Raya,
Sabang merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
memberikan atraksi yang unik dan bernilai historis dalam menarik
wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Di gampong nelayan tersebut,
para nelayan dapat menampilkan suasana kehidupan para nelayan, mulai
dari aktivitas nelayan, cara pengolahan ikan tradisional (pengasinan dan
pengasapan), hingga sarana ‘Seuramoe Nelayan’ yang dapat dijadikan
sebagai museum perlengkapan para nelayan.
Dengan adanya ‘Seuramoe Nelayan’ ini dapat dimanfaatkan sebagai
sarana untuk wisata belajar (study tour) maupun sebagai wisata budaya.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 63
Para wisatawan baik lokal maupun asing dapat mengabadikan kunjungan
mereka ke gampong wisata nelayan melalui fotografi atau video di
‘Seuramoe Nelayan’ tersebut. Pengelola Seuramoe Nelayan dapat
menyewakan fasilitas berupa pakaian khas nelayan Aceh ataupun pakaian
adat Aceh sebagai nilai tambah (value-added). Dalam mengembangkan
‘Seuramoe Nelayan’ ini kita bisa menjadikan pengembangan desa nelayan
di Volendam, Belanda sebagai rujukan.
Gambar 32. Suasana Desa Wisata Nelayan di Volendam, Belanda.
2. Analisa Hasil FGD dan Studi Lapangan
Terdapat berbagai masukan terkait pengembangan gampong wisata
nelayan, yang diperoleh dari berbagai sumber baik observasi maupun hasil
wawancara dengan masyarakat dan penyelenggaraan Focus Group
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 64
Discussion (FGD). Setelah melakukan analisa mendalam terhadap berbagai
informasi yang diperoleh, maka diperoleh beberapa rekomendasi sebagai
berikut:
1) Masyarakat Gampong Krueng Raya, Kota Sabang menyambut baik
usulan rancangan program gampong wisata nelayan ini baik dalam
kesempatan Focus Group Discussion (FGD) maupun sejumlah
wawancara. Keberadaan warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
yang didominasi oleh para nelayan dan aspek historis gampong
tersebut yang pernah berjaya sebagai gampong nelayan serta harapan
agar unsur-unsur kearifan lokal gampong nelayan itu sendiri agar
dapat dilestarikan keberadaannya menjadi alasan utama atas
dukungan masyarakat.
2) Usulan rancangan program wisata gampong nelayan ini dapat
berkaitan erat dengan pengembangan industri kelautan dan perikanan
serta pengembangan wisata kuliner.
3) Berbagai pembekalan sadar budaya dan sadar wisata dapat diberikan
bagi masyarakat warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang serta
segenap stakeholder agar dapat menyukseskan keberadaan gampong
wisata nelayan sebagai sebuah obyek wisata belajar dan wisata
budaya. Para wisatawan juga dapat dibekali dengan berbagai
pedoman dan pelatihan agar tidak mengalami kejutan budaya
(cultural shock) saat berkunjung ke gampong wisata nelayan.
4) Dalam mengembangkan gampong wisata nelayan, masyarakat lokal
hendaknya dilibatkan pada kegiatan-kegiatan yang direncanakan
seperti pemandu wisata di mana penduduk memberikan pengertian
dan pengetahuan kepada pengunjung tentang lingkungan, sejarah dan
kebudayaan nelayan setempat, baik dengan berperan sebagai host
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 65
parents homestay, pengajar ketrampilan, pertunjukan seni
(performing arts) maupun kegiatan lainnya.
5) Baik pemerintah maupun masyarakat Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang hendaknya dapat menemukan dan melestarikan berbagai
kearifan lokal sebagai harta tidak berwujud (intangible assets) yang
tidak ternilai harganya dan dapat menarik minat para wisatawan agar
dapat berkunjung.
6) Di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang terdapat sebuah daratan yang
terbentuk saat surutnya air laut secara temporer di sebuah lokasi di
Jurong Ilham Syukuran. Keunikan alam tersebut selama ini
dimanfaatkan oleh warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang untuk
mengadakan pertandingan sepakbola.
Gambar 33. Keunikan Alam di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
7) Berbagai infrastruktur baru perlu dibangun dalam rangka mendesain
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang sebagai gampong wisata
nelayan--pusat rekreasi dan referensi mengenai kegiatan nelayan di
Kota Sabang. Bangunan utama ‘Seuramoe Nelayan’ perlu dirancang
dengan arsitektur yang indah dan menarik sebagai sebuah sarana
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 66
wisata pendidikan yang bersifat rekreatif dan sekaligus menghibur.
‘Seuramoe Nelayan’ ini nantinya dilengkapi sarana-sarana pendukung
lainnya dan dapat menjadi galeri untuk menampilkan aneka
perlengkapan melaut, arsip dokumentasi, karya-karya seni, serta
pakaian khas nelayan yang dapat disewakan oleh masyarakat untuk
kegiatan wisata fotografi dalam rangka menarik minat wisatawan.
8) Sebagai saran lokasi, tempat yang layak untuk dijadikan sebagai
‘Seuramoe Nelayan’ adalah di Jurong Mustika Kolam Bermata (lihat
gambar peta spasial). Sarana pusat informasi wisatawan atau Tourism
Information Center (TIC) dapat didirikan dalam rangka memberikan
layanan informasi bagi para wisatawan. Sebagai saran lokasi untuk
pendirian Tourism Information Center (TIC) ini dapat mengambil
lokasi di sepanjang jalan di sekitar Kedai Kuliner (lihat gambar peta
spasial).
9) Sebagai akomodasi bagi para wisatawan, terdapat potensi untuk
mendirikan penginapan di sejumlah kawasan di Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang dalam bentuk cottage-cottage yang nyaman dan
asri. Sebagai saran spasial, penginapan tersebut dapat mengambil
tempat di Jurong Ilham Syukuran, Jurong Mustika Kolam Bermata dan
Jurong Teupin Ciriek (lihat gambar spasial).
10) Dalam rangka memperindah dan memperkuat suasana gampong
nelayan, dapat dibangun sebuah taman yang dapat menjadi ruang
terbuka hijau di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang. Keberadaan
taman yang dibangun di tepi jalan utama ini (road park) selain
mempercantik gampong juga sebagai tempat rekreasi bagi para
wisatawan. Taman ini nantinya diharapkan dapat menjadi ikon atau
landmark kawasan Gampong Krueng Raya, Kota Sabang sebagai
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 67
sebuah gampong nelayan. Sebagai saran lokasi dapat mengambil
tempat di sepanjang jalan di sekitar Kedai Kuliner (lihat gambar peta
spasial).
Gambar 34. Ilustrasi Taman Gampong (Road Park)
11) Agar dapat diwujudkan ke dalam perencanaan program, hendaknya
dilakukan berbagai studi kelayakan (feasible study) terkait
pengembangan gampong wisata nelayan dalam menyikapi hasil studi
perencanaan ini.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 68
Gambar 35. Peta Arahan Spasial
Pengembangan Wisata Gampong Nelayan.
Keterangan Gambar: 1. Pusat Wisata Edukatif
Seuramoe Nelayan.
2. Penginapan. 3. Tourism Information
Center (TIC).
4. Garis merah menandakan
area yang akan dibangun
taman di tepi jalan (road
park).
Pulau Klah
4
3
3
3
13
23
23
23
23
23
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 69
3. Strategi Pengembangan Usulan Rancangan Program
Dalam rangka mewujudkan gampong wisata nelayan, terdapat
konsep-konsep yang telah disesuaikan dengan pendekatan pengembangan
pariwisata berbasis masyarakat (community-based tourism), yaitu:
1) Konsep penataan kawasan dan obyek-obyek wisata tetap
mempertimbangkan keseimbangan ekologi dan karakteristik masing-
masing objek.
2) Konsep pengembangan kegiatan wisata dibagi kedalam tiga jenis yaitu:
(a) wisata utama, yakni kegiatan wisata yang mendapat prioritas
pengembangan yang didasarkan pada ketersediaan potensi dan
kemampuannya untuk menyerap banyak pengunjung;
(b) kegiatan wisata penunjang, yakni merupakan kegiatan wisata yang
direncanakan dengan tujuan menahan wisatawan agar tinggal lebih
lama di daerah tujuan wisata, serta;
(c) kegiatan pelayanan yang memiliki tujuan untuk mengakomodasi
kebutuhan wisatawan pada saat berwisata.
3) Konsep memadukan kegiatan wisata – baik wisata alam, wisata
nelayan, maupun wisata sosial budaya – menjadi kegiatan wisata yang
didasarkan pada konsep yang berkaitan dengan spasial pariwisata,
karakteristik kegiatan, lokasi kegiatan dan masa tempuh kegiatan.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 70
Gambar 36. Infrastruktur Jalan di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
4) Konsep perjalanan konsep wisata berupa perlawatan keliling, yaitu
gabungan beberapa lokasi atraksi dan objek wisata menjadi satu
rangkaian yang utuh. Kelebihan konsep ini adalah mencegah
penggunaan fasilitas dan rute perjalanan wisata yang berulang-ulang.
Sedangkan kelemahan konsep ini adalah tidak dapat diterapkan apabila
letak antara atraksi dan obyek wisata terlalu jauh karena adanya
kendala topografi. Kelemahan ini dapat disiasati dengan pengadaan
transportasi yang memadai.
5) Konsep pengembangan kawasan kegiatan wisata nelayan didasarkan
pada daya dukung lahan terhadap karakter visual dan zona kawasan.
Pada setiap kawasan kegiatan terdapat pembagian daerah menjadi dua,
yakni daerah depan dan daerah belakang. Daerah depan sebagai area
penerimaan dan area pelayanan, sedangkan daerah belakang sebagai
daya tarik utama atau merupakan lokasi tempat berlangsungnya
kegiatan wisata.
6) Konsep penataan kawasan, di mana setiap kawasan kegiatan wisata
nelayan dibagi ke dalam dua zona (stage), yakni front stage (zona
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 71
depan) dan back stage (zona belakang). Front stage adalah tempat
pengalaman buatan/artifisial yang berfungsi untuk menarik wisatawan
atau memberikan kesan awal, terbagi ke dalam dua area, yakni
welcome area (area penerimaan) dan service area (area pelayanan).
Back stage (zona belakang) merupakan daerah dengan daya tarik
utama atau tempat kegiatan tersebut berlangsung. Antar area dalam
dua stage tersebut dihubungkan oleh jalur sirkulasi, baik jalan primer
atau sekunder.
7) Konsep sirkulasi yang dikembangkan didasarkan pada pola yang sudah
tersedia berupa jalan primer (utama) dan jalan sekunder (penunjang).
Jalur sirkulasi ini menghubungkan main gate/entrance dengan kawasan
kegiatan wisata dan antar kawasan kegiatan wisata yang juga berfungsi
sebagai koridor wisata (circulation corridor).
8) Konsep pelibatan atau partisipasi masyarakat yang didasarkan pada
hasil kuisioner mengenai persepsi mereka dan keinginan warga untuk
berpartisipasi, di mana pelibatan tersebut disesuaikan dengan
kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki warga lokal tersebut.
9) Konsep pengelolaan – berupa pengelolaan wisata yang berbasis
masyarakat –berarti masyarakat lokal membangun, memiliki dan
mengelola segala aset wisatanya. Namun, di sini dibutuhkan suatu
pihak yang mengenalkan ataupun pihak yang memberikan ide-ide
pengembangan yang sifatnya merintis hal-hal yang belum ada untuk
dikenalkan kepada masyarakat lokal, melalui kegiatan pemberian
teladan, assessment, evaluasi dan monitoring.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 72
5.2.2.Pengembangan Industri Perikanan dan Kelautan
1. Potensi Usulan Rancangan Program
Ketersediaan jumlah ikan yang sangat besar di kawasan Sabang
menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengembangkan pariwisata industri
kelautan sehingga menjadikannya sebagai ikon dan andalan industri di kota
Sabang. Berikut ditampilkan peta sebaran daerah penangkapan ikan pesisir
dan laut Kota Sabang, Provinsi Aceh.
Gambar 37. Peta Sebaran Daerah Penangkapan Ikan Pesisir dan Laut Kota
Sabang, Provinsi Aceh
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 73
Industri perikanan budidaya di Kota Sabang umumnya terdiri dari
budidaya ikan air payau, budidaya ikan air tawar dan budidaya
ikan/komoditi laut. Di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang terdapat
budidaya ikan atau komoditi laut berupa keramba jaring apung dengan
jenis komoditi ikan kerapu, ikan merah mata, lobster dan rumput laut. Hal
ini sesuai dengan kondisi pesisir di gampong tersebut di mana banyak
terdapat perairan tenang.
Gambar 38. Rumput Laut
Dalam rangka pengembangan industri terkait perikanan dan
kelautan, dapat dikembangkan berbagai jenis usaha, antara lain di bidang
kuliner dan pariwisata bahari. Di bidang kuliner, hasil-hasil perikanan
tangkap dan budidaya yang melimpah di sekitar Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang dapat dimanfaatkan untuk memasok bahan baku untuk
industri kuliner.
Dinas Kelautan dan Perikanan, Kota Sabang menyatakan bahwa
gampong tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan
sebagai pusat industri kuliner makanan laut (seafood). Hal tersebut
disampaikan dalam kesempatan Focus Discussion Group (FGD).
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 74
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sabang telah pernah melakukan
sejumlah kegiatan pelatihan pengolahan hasil perikanan, seperti abon,
rumput laut dan bakso ikan. Namun adanya kendala dalam pemasaran dan
permodalan menyebabkan program-program tersebut tidak dapat
berkelanjutan.
Sedangkan di bidang pariwisata bahari dapat dikembangkan
berbagai program yang saling berhubungan dengan industri perikanan
kelautan. Program-program tersebut antara lain wisata memancing, wisata
snorkeling dan diving dan wisata kuliner, yang akan dibahas secara khusus
pada usulan rancangan program selanjutnya.
2. Analisa Hasil FGD dan Studi Lapangan
Berdasarkan wawancara terhadap sejumlah wakil masyarakat dan
hasil Focus Group Discussion (FGD), diperoleh berbagai tanggapan dan
saran dalam rangka pengembangan industri perikanan dan kelautan.
Tanggapan dan saran tersebut setelah dikombinasikan dengan berbagai
hasil pengamatan di lapangan dan dianalisa lebih lanjut, maka dapat
disampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1) Warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang menyambut dengan
antusias rencana pengembangan industri perikanan dan kelautan yang
telah diajukan, baik dalam kesempatan wawancara maupun Focus
Group Discussion (FGD). Usulan rancangan program tersebut
diharapkan agar dapat disinergikan dengan berbagai program para
stakeholder (pemangku kepentingan) agar dapat berkelanjutan.
2) Usulan rancangan program pengembangan industri kelautan dan
perikanan berkaitan erat dengan pengembangan gampong wisata
nelayan, pengembangan wisata kuliner serta pengembangan wisata
pemancingan.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 75
3) Perlu senantiasa dijalin komunikasi dengan Lembaga Adat Panglima
Laot sebagai sebuah wadah bagi para nelayan di Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang yang secara geografis termasuk ke dalam teritorial
Panglima Laot Lhok Pasiran. Lembaga Panglima Laot memiliki peran
yang sangat penting dalam menegakkan Hukum Adat Laot dan memiliki
pengaruh yang besar bagi nelayan di Aceh, dibuktikan dengan
pengakuan keberadaan lembaga ini melalui Peraturan Daerah atau
Qanun No. 10 tahun 2008 oleh pemerintah provinsi Aceh. Melalui
kerjasama dengan Lembaga Panglima Laot diharapkan konsep
pengembangan Gampong Wisata Mandiri ini dapat segera direalisasikan
agar dapat dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat.
4) Pembangunan docking untuk perbaikan kapal, sejauh ini sudah
direncanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sabang. Sebagai
saran lokasi docking tersebut dapat dibangun di kawasan Jurong Teupin
Ciriek (lihat gambar peta spasial).
5) Di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang selama ini telah berkembang
budidaya rumput laut dan keramba ikan kerapu. Rumput laut dapat
dikembangkan menjadi kuliner dodol rumput laut, nugget rumput laut
dan sebagainya. Untuk pelaksanaannya program ini dapat dilaksanakan
di kawasan perairan tenang di Jurong Ilham Syukuran (lihat gambar
peta spasial).
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 76
Gambar 39. Budidaya Rumput Laut di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
6) Melalui FGD (Focus Group Discussion) diperoleh informasi bahwa pada
tahun 2015 ini Dinas Kelautan dan Perikanan Sabang telah
memprogramkan budidaya keramba mutiara atau kerang. Kerang bisa
dimanfaatkan untuk dibuat menjadi kuliner sate kerang dan keripik
kerang. Di samping itu pada tahun yang sama juga akan dilakukan
penanaman terumbu karang. Lokasi yang direncanakan untuk budidaya
keramba mutiara dan penanaman terumbu karang adalah kawasan
perairan di sepanjang daerah Timur Pulau Klah yang termasuk ke dalam
Jurong Mustika Kolam Bermata (lihat gambar peta spasial).
7) Pembangunan Pusat Pelelangan Ikan, sejauh ini juga sudah
direncanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sabang. Sebagai
saran lokasi Pusat Pelelangan Ikan dapat mengambil tempat di sekitar
dermaga nelayan yang sudah ada saat ini tepatnya di Jurong Mustika
Kolam Bermata. (lihat gambar peta spasial).
8) Untuk industri pengawetan ikan dan industri pengolahan tepung ikan,
maka dapat dilakukan sebagai industri skala kecil dan menengah yang
berbasis dari industri rumah tangga. Sebagai informasi, dahulu pernah
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 77
dilaksanakan berbagai program seperti industri rumah tangga abon,
namun akibat terputusnya pembinaan, maka program tersebut terpaksa
terhenti.
9) Meskipun berbagai program yang disampaikan telah mendapat
sambutan baik dari warga melalui Focus Group Discussion (FGD),
hendaknya dilakukan studi kelayakan (feasible study) lebih lanjut dalam
menguji sejauh mana hasil penelitian tahap awal ini dapat dilanjutkan
ke dalam perencanaan program.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 78
Gambar 40. Peta Arahan Spasial
Pengembangan Industri Perikanan dan Kelautan.
Keterangan Gambar: 1. Pembangunan Docking. 2. Budidaya rumput laut.
3. Budidaya ikan kerapu. 4. Budidaya mutiara (2015) 5. Budidaya terumbu
Karang (2015) 6. Pembangunan Pusat Pelelangan Ikan (PPI).
7. Dermaga nelayan.
1
5
4
2
3
2 2
3 3
6
7
Pulau Klah
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 79
3. Strategi Pengembangan Usulan Rancangan Program
Dengan berbagai kebijakan dan strategi, aneka sumber daya
perikanan tangkap dan budidaya tersebut dapat memberikan nilai tambah
(value-added) melalui pengembangan industri kecil dan menengah di
bidang perikanan dan kelautan. Secara strategis, terdapat 9 (Sembilan)
strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dapat diterapkan di
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang, yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) bidang
kelautan dan perikanan
Pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan, tidak hanya
mencakup aspek teknis, seperti optimalisasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, manajemen serta peningkatan keterampilan dan
produktivitas, tetapi juga mencakup aspek yang lebih mendasar, yaitu
peningkatan harkat, martabat dan kepercayaan terhadap diri sendiri,
kemampuan berwiraswasta serta tanggung jawab baik sebagai anggota
keluarga, warga masyarakat ataupun pribadi mandiri.
2. Memanfaatkan sumber daya kelautan perikanan secara optimal, efisien
dan berkelanjutan (suistainable)
Potensi lahan kelautan dan perikanan di Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang cukup besar dan berpeluang untuk dikembangkan secara
optimal tanpa mengganggu kelestariannya dengan tingkat efektivitas
melalui usaha ekstensifikasi, identifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi
serta dengan menggunakan teknologi tepat guna dan memberikan
prioritas utama terhadap komoditas ekonomi penting serta komoditas
unggulan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Di samping itu usaha
pengembangan kelautan dan perikanan juga memungkinkan untuk
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 80
dilakukan ekstensifikasi dengan mendorong ke arah penangkapan jarak
jauh serta pengembangan usaha budidaya laut pada lokasi yang
potensial.
3. Meningkatkan Mutu Hasil Perikanan
Sehubungan dengan meningkatnya permintaan dunia terhadap produk
hasil perikanan maka selain pencapaian target produksi, upaya
peningkatan pengawasan mutu hasil perikanan juga merupakan faktor
utama dalam meningkatkan hasil produksi. Langkah-langkah yang
dapat ditempuh oleh dinas terkait adalah penanganan dan pengolahan
pasca panen yang dilaksanakan oleh petani ikan sesuai anjuran teknis
serta peningkatan teknologi dan pemrosesan produk. Peningkatan akses
pasar yang tidak hanya lokal tetapi juga nasional bahkan internasional
(distribusi ekspor) sesuai dengan jenis komoditas yang diusahakan dan
diperlukan pasar.
4. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan
perikanan
Untuk lebih mengoptimalkan pengawasan, perlu didahului oleh
pembinaan dan sosialisasi tentang hukum kepada pelaku usaha
khususnya pembudidaya ikan dan nelayan serta masyarakat pada
umumnya. Di samping itu perlu dilaksanakan pembinaan sistem
pengawasan mandiri oleh masyarakat melalui penggalangan Siswamas
(Sistem Pengawasan Masyarakat) dan Pokwasmas (Kelompok
Pengawasan Masyarakat) oleh warga Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang.
5. Merehabilitasi Ekosistem Habitat Pesisir, Laut dan Perairan Umum
Potensi lahan kelautan dan perikanan Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang cukup besar dan berpeluang untuk dikembangkan dan
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 81
dimanfaatkan secara optimal tanpa mengganggu lingkungan dengan
mengutamakan kelestarian sumber daya hayati. Upaya yang dapat
dilakukan untuk peningkatan rehabilitasi dan konservasi sumber daya
kelautan dan perikanan antara lain dengan cara penanaman mangrove
(pohon bakau) di wilayah pesisir yang mengalami abrasi.
Gambar 41. Penanaman Mangrove untuk Mencegah Abrasi
6. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dalam Rangka Pemanfaatan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Dalam rangka peningkatan pengembangan kegiatan usaha kelautan dan
perikanan yang turut berpengaruh terhadap pemasaran. Pembangunan
infrastruktur dan rehabilitasi prasarana serta peningkatan sarana
menjadi hal yang utama dalam rangka pemanfaatan sumber daya
kelautan perikanan.
Di antara fasilitas yang akan segera dibangun adalah Pusat Pelelangan
Ikan (PPI) Gampong Krueng Raya, Kota Sabang untuk memperlancar
kegiatan pemasaran. Program yang dapat diupayakan dalam rangka
meningkatkan nilai guna perikanan adalah pendirian Cold Storage, yang
dapat memperlancar kegiatan produksi, pengolahan dan pemasaran
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 82
sekaligus pula dijadikan sebagai sentra pengembangan masyarakat
kelautan dan perikanan.
Gambar 42. Ilustrasi Pusat Pendaratan Ikan (PPI).
7. Menciptakan Lapangan Kerja Baru di Bidang Usaha Kelautan dan
Perikanan
Adanya pertambahan penduduk dari tahun ke tahun akan
mengakibatkan semakin sempitnya lahan pekerjaan di segala sektor.
Selaras dengan komitmen pemerintah Kota Sabang untuk mengurangi
tingkat pengangguran maka pembangunan infrastruktur pada sektor
kelautan perikanan sangat mendukung dalam menciptakan lapangan
pekerjaan baru di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
8. Memberdayakan Sosial Ekonomi Masyarakat Kelautan Perikanan
Dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa masyarakat pesisir
merupakan masyarakat yang relatif sangat tertinggal atau mempunyai
pendapatan yang relatif rendah dan merupakan salah satu kelompok
masyarakat yang memiliki strata sosial terendah. Oleh karena itu
pemanfaatan berbagai sumber anggaran termasuk alokasi dana desa
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 83
dan program pembangunan partisipatif lainnya seperti Gampong Wisata
Mandiri apabila dapat diwujudkan menjadi suatu program diharapkan
dapat menjadi sumber pendanaan dalam rangka mencapai tujuan
tersebut.
9. Mengembangkan dan Memperkuat Sistem Informasi Kelautan Perikanan
Pengetahuan, penguasaan dan penerapan teknologi terhadap
masyarakat perikanan umumnya masih sangat terbatas, oleh karena
itulah peranan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Perikanan dalam hal
ini sebagai media dalam mengembangkan dan memperkuat sistem
informasi yang berguna dalam meningkatkan pengetahuan, sikap,
keterampilan, inovasi dan motivasi masyarakat perikanan, terutama
dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
5.2.3.Pengembangan Wisata Kuliner
1. Potensi Usulan Rancangan Program
Istilah kuliner berkaitan erat dengan konsumsi makanan sehari-hari
dan merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia, karena sehari-hari setiap orang memerlukan makanan.
Dalam kamus Webster (1913) kuliner atau culinary adalah “Relating to the
kitchen, or to the art of cookery; used in kitchens; as, a culinary vessel;
the culinary art”.
Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan
konsumsi makanan sehari-hari. Kuliner merupakan sebuah gaya hidup
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari karena setiap orang
memerlukan makanan yang sangat dibutuhkan sehari-hari mulai dari
makanan yang sederhana hingga makanan yang berkelas tinggi dan
mewah.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 84
Potensi perikanan tangkap maupun budidaya di Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang memiliki potensi yang sangat besar sebagai bahan baku
Wisata Kuliner khususnya makanan laut. Berbagai olahan hasil perikanan
yang diperoleh dari para nelayan dapat disajikan melalui menu-menu
kuliner yang lezat dan berkualitas bagi para wisatawan lokal dan
mancanegara.
Baik pemerintah maupun investor dapat memanfaatkan potensi
tersebut dengan membangun sarana dan prasarana Wisata Kuliner di
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang. Potensi pasar dari kegiatan Wisata
Kuliner di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang sangat terbuka terutama
apabila dikaitkan dengan trend kunjungan turis yang terus meningkat.
Berbagai kuliner menarik khas Sabang seperti Mie Jalak dan Sate Gurita
dapat disajikan bersama dengan berbagai menu lezat lainnya.
Gambar 43. Sate Gurita.
Apabila dikaitkan dengan industri pengolahan hasil perikanan dan
kelautan, usulan rancangan program pengembangan wisata kuliner dapat
membuka banyak kesempatan kerja sekaligus meningkatkan pendapatan
masyarakat. Dengan kegiatan pengembangan industri wisata kuliner,
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 85
diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah (value-added) produk hasil
perikanan dan kelautan yang bermuara pada peningkatan pendapatan
daerah.
Di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang saat ini dapat ditemui
berbagai hasil laut seperti rumput laut dan ikan kerapu yang dibudidayakan
dalam keramba jaring apung. Berbagai hasil laut tersebut dapat diolah dan
disajikan sebagai menu wisata kuliner dalam rangka meningkatkan
pendapatan masyarakat Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
Hijrah Saputra, salah seorang pelaku ekonomi kreatif di Kota
Sabang, dalam kesempatan Focus Group Discussion (FGD) menyatakan
harapannya agar program-program yang akan dikembangkan di masa
mendatang bagi warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dapat
dimaksimalkan dari berbagai potensi yang telah ada. Sebagai contoh
adalah budidaya rumput laut yang dapat dikembangkan menjadi nugget
rumput laut. Di samping itu budidaya kerang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kuliner seperti sate kerang dan keripik kerang.
Di antara sarana dan prasarana yang dapat didirikan dalam rangka
pengembangan wisata kuliner di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
adalah rumah makan atau restoran yang menyajikan berbagai kuliner
makanan laut. Rumah makan atau restoran ini dapat didirikan di sepanjang
jalan di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dan dapat pula didirikan
sebagai restoran terapung dan juga restoran-restoran di tepi pantai.
Restoran-restoran Wisata Kuliner sangat potensial didirikan di
sepanjang jalan di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang karena jalur
tersebut merupakan jalur yang sering dilalui para turis yang berwisata
menuju ke obyek wisata Pantai Gapang, Iboih. Di samping itu, para
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 86
wisatawan biasanya akan sekedar transit di kedai-kedai kuliner sambil
menikmati keindahan Pulau Klah.
Rumah makan atau restoran tersebut juga dapat didirikan di pinggir
pantai ataupun dalam bentuk terapung untuk lebih menarik minat
pelancong. Dengan banyaknya kawasan perairan tenang dan adanya
sejumlah budidaya kelautan dan perikanan di Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang merupakan potensi untuk dibangunnya restoran terapung maupun
restoran di tepi pantai.
Gambar 44. Ilustrasi Restoran Terapung.
Restoran atau rumah makan yang didirikan dapat pula
dikombinasikan dengan tempat pemancingan buatan. Dengan menyediakan
fasilitas mulai dari memancing hingga mengolah sendiri hasil tangkapannya
menjadi menu masakan diharapkan dapat menawarkan rekreasi yang amat
menghibur bagi wisatawan tidak terkecuali bagi mereka yang berwisata
bersama keluarga atau rekan kerja.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 87
2. Analisa Hasil FGD dan Studi Lapangan
Berdasarkan wawancara terhadap sejumlah wakil masyarakat dan
hasil Focus Group Discussion (FGD), diperoleh berbagai masukan terkait
pengembangan Wisata Kuliner. Setelah dianalisa dan dipadukan dengan
hasil pengamatan di lapangan, maka dapat disampaikan beberapa
rekomendasi sebagai berikut:
1) Usulan rancangan program pengembangan Wisata Kuliner telah layak
untuk diterapkan di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang. Baik dalam
kesempatan Focus Group Discussion (FGD) maupun sejumlah
wawancara, masyarakat menyambut baik pengembangan wisata kuliner
di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang karena berkaitan erat dalam
mendukung pengembangan potensi perikanan dan kelautan yang
terdapat di gampong ini.
2) Oleh karena usulan rancangan program ini berkaitan erat dengan
pengembangan gampong wisata nelayan dan pengembangan industri
kelautan dan perikanan, maka Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
sangat diharapkan dan didorong pembangunannya agar dapat menjadi
kawasan sentra produksi kuliner laut (seafood).
3) Dalam melaksanakan pengembangan Wisata Kuliner, hendaknya
diprioritaskan kepada sumber daya yang telah ada sebagai hasil
budidaya di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
4) Saat ini telah berdiri pula sejumlah kedai-kedai kuliner di sepanjang
jalan di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang, di mana wisatawan dapat
bersantai sambil menikmati panorama Pulau Klah. Pemerintah dapat
memfasilitasi bagi para pengusaha tersebut maupun warga yang
berminat untuk membuka usaha serupa melalui program pendampingan
usaha berkesinambungan.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 88
5) Dalam pengembangan Wisata Kuliner ini sangat diharapkan adanya
kreativitas dan inovasi yang terus menerus dalam pengemasannya,
sehingga para wisatawan dapat tertarik untuk menikmati produk kuliner
tersebut. Misalnya dengan menyisipkan menu pembuka dan penutup
dalam penyajian hidangan, yang dapat meningkatkan nilai tambah
(value-added) yang berujung pada peningkatan pendapatan usaha.
Gambar 45. Mie Jalak.
6) Dengan banyaknya kawasan perairan tenang di Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang, maka terbuka peluang untuk mendirikan restoran
terapung dan restoran di tepi pantai. Sebagai saran lokasi, untuk
restoran terapung ini dapat didirikan pada Jurong Ilham Syukuran (lihat
gambar peta spasial), sedangkan untuk restoran di tepi pantai dapat
didirikan di Jurong Ilham Syukuran di sekitar pusat budidaya rumput
laut dan keramba lainnya (lihat gambar peta spasial).
7) Berdasarkan observasi maupun hasil daripada Focus Group Discussion
(FGD) pengembangan Wisata Kuliner di Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang ini telah layak untuk dilaksanakan. Begitupun, hendaknya dapat
dilakukan berbagai studi kelayakan (feasible study) lebih lanjut.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 89
Gambar 46. Peta Arahan Spasial
Pengembangan Wisata Kuliner.
Keterangan Gambar:
1. Restoran terapung.
2. Restoran di tepi pantai.
3. Kedai Kuliner.
1
2
2
3
Pulau Klah
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 90
3. Strategi Pengembangan Usulan Rancangan Program
Dalam rangka mengembangkan Wisata Kuliner agar dapat menjadi
sumber pendapatan keluarga dan membuka banyak kesempatan kerja bagi
warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang, terdapat strategi-strategi yang
dapat diterapkan, antara lain:
1) Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Sabang perlu menerbitkan
peraturan daerah (perda) atau qanun tentang penataan wisata kuliner.
Peraturan pemerintah ini penting, karena dapat digunakan sebagai
acuan dalam pembangunan pariwisata di Kota Sabang khususnya
terkait penataan pusat wisata kuliner.
2) Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
dapat melakukan pembinaan dan pelatihan bagi para pelaku usaha
kuliner nusantara baik terkait dengan manajemen, pengolahan
makanan yang bersih, pemasaran produk kuliner dan kemudahan akses
modal usaha.
3) Pemerintah Kota Sabang bekerjasama dengan para investor dapat
memfasilitasi pembangunan fasilitas dan sarana prasarana yang
diperlukan untuk pengembangan pusat-pusat usaha kuliner sesuai
dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Pembangunan fasilitas seperti
wisata kuliner restoran di sepanjang jalan, restoran terapung serta
restoran di tepi pantai dapat dikelola dengan pengaturan zona wilayah,
sehingga para wisatawan dapat dengan mudah menemukan pusat
wisata kuliner dan memilih tempat yang dekat sesuai tujuan
kedatangan mereka.
4) Untuk menambah sensasi liburan para wisatawan, masyarakat
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang juga bisa mendirikan restoran
dengan suasana yang berbeda. Di samping menawarkan menu kuliner
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 91
khas Aceh dan tempat pemanggangan ikan di bibir pantai, para
wisatawan dapat dihibur oleh pertunjukan kesenian tradisional Aceh
yang beragam, seperti tari-tarian tradisional Aceh, seni seulaweut dan
dalail khairat, pertunjukan hikayat Aceh, seni musik tradisional Aceh
dan sebagainya.
5) Perlu diadakannya berbagai pelatihan keterampilan dan pemasaran
dalam rangka meningkatkan nilai tambah (value-added) dari produk
wisata khususnya dalam pengembangan wisata kuliner. Sebagai
dampak positif yang diharapkan adalah peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
5.2.4.Pembangunan Sailing Terminal (Marina)
1. Potensi Usulan Rancangan Program
Keindahan alam Sabang telah mengundang banyak decak kagum
dari para turis baik lokal maupun mancanegara. Para turis tersebut dapat
menyewa kapal layar (yacht) ataupun boat nelayan untuk sekedar
berkeliling menikmati panorama indah di perairan Sabang. Dengan
menyewa Boat Kaca para wisatawan bisa menikmati keindahan bawah laut
Sabang, terutama ikan-ikan dan terumbu karangnya yang sangat indah
dan menawan.
Lokasi strategis Gampong Krueng Raya, Kota Sabang merupakan
potensi besar dalam mengembangkan wisata bahari, salah satunya dengan
membangun dermaga bagi berbagai jenis kapal yang hendak bersandar.
Salah satu jenis dermaga yang dapat dibangun yaitu sailing terminal
(marina) yang dapat menjadi tempat berlabuh kapal-kapal layar (yacht)
maupun boat.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 92
Ditinjau berdasarkan letak geografis, kawasan Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang memiliki salah satu obyek wisata yang sangat menarik
untuk dijadikan tempat wisata olahraga air, yaitu di bagian Timur Pulau
Klah di mana terdapat banyak spot yang menarik bagi kegiatan diving dan
snorkeling. Para nelayan dapat menyewakan boat-nya bagi wisatawan
untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Gambar 47. Boat-boat Wisata
Dengan adanya sailing terminal (marina) dapat mempermudah
transportasi jalur laut melalui obyek-obyek wisata di sekitar Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang. Dermaga sailing terminal (marina) ini nantinya
dapat menjadi tempat bersandar berbagai jenis kapal sebagai persinggahan
(transit) antara satu obyek wisata dengan obyek wisata lainnya.
Keberadaan sailing terminal (marina) dapat membuka jalur
transportasi dari Krueng Raya - Pulau Klah – Pulau Rubiah apabila para
wisatawan ingin langsung menuju Pulau Rubiah melalui jalur laut. Seperti
diketahui Pulau Rubiah memiliki taman bawah laut seluas 2.600 ha yang
menjadi surga bagi para penyelam.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 93
Dengan adanya sailing terminal (marina) diharapkan juga dapat
dibuka jalur pemancingan dari Krueng Raya - Pulau Klah – Pulau Rondo.
Dengan dibangunnya sailing terminal (marina) di wilayah pantai Pulau Klah,
maka akan semakin ramai pula wisatawan yang berkunjung ke Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang.
Gambar 48. Sailing Terminal (Marina).
Apabila nantinya Pulau Klah dapat dihidupkan dengan berbagai
kegiatan perekonomian, maka masyarakat setempat yang selama ini
menggantungkan mata pencaharian mereka dari menambang dan
memecahkan batu dari Pulau Klah, diharapkan akan beralih profesi kepada
pekerjaan yang lebih layak bagi kehidupan mereka. Dengan adanya
dermaga ini diharapkan dapat menjadi titik balik bagi perbaikan ekonomi
masyarakat yang tinggal di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
Sebagai variasi, dapat pula dilakukan berbagai inovasi dalam
mengundang kehadiran wisatawan dengan mendirikan rumah apung.
Wisatawan dapat menyaksikan pemandangan matahari terbenam (sunset)
yang sangat indah di Pulau Klah. Kehadiran rumah apung dapat ditawarkan
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 94
sebagai atraksi wisata yang unik. Rumah apung tersebut juga dapat
berfungsi sebagai tempat peristirahatan bagi para pengemudi yacht
ataupun boat yang hendak merapat ke sailing terminal (marina).
Gambar 49. Rumah Apung sebagai Daya Tarik Wisata.
2. Analisa Hasil FGD dan Studi Lapangan
Dalam rangka memperkuat usulan rancangan program
pembangunan dermaga penyeberangan (sailing terminal/marina) ini, telah
dihimpun pula sejumlah tanggapan dan saran berdasarkan wawancara dan
Focus Group Discussion (FGD). Berbagai masukan tersebut dikomparasikan
dengan sejumlah hasil observasi sehingga menghasilkan beberapa
rekomendasi sebagai berikut:
1) Pembangunan sailing terminal (marina) ini tentunya dipandang sebagai
investasi untuk menarik minat para wisatawan yang ingin berpelesir ke
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang. Oleh karena itu usulan rancangan
program ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang melalui Focus Group Discussion (FGD) dan
sejumlah wawancara langsung.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 95
2) Usulan rancangan program ini dapat dikaitkan pula dengan
pengembangan wisata gampong nelayan, pengembangan wisata diving
dan snorkeling Pulau Klah serta pengembangan wisata pemancingan.
3) Kawasan Sabang yang telah berada dalam jalur pelayaran internasional
(international shipping line) dapat menjadi faktor pendorong bagi
pembangunan dermaga ini. Dalam rangka pengadaan infrastruktur
tersebut dapat bersumber pendanaannya melalui anggaran pemerintah
maupun penanaman modal dari para investor.
4) Dengan adanya pendirian sailing terminal, maka dapat membuka
peluang adanya rute-rute baru dengan membuka jalur transportasi laut
dengan taxi boat dari Krueng Raya dan memanfaatkan Pulau Klah
sebagai tempat transitnya. Jalur yang mungkin terbuka antara lain dari
Pulau Klah menuju Pulau Rondo untuk wisata mancing mania dan dari
Pulau Klah menuju Pulau Rubiah untuk wisata snorkeling dan diving.
Sebagai alternatif transportasi dapat dilakukan langsung dari sailing
terminal di Krueng Raya tanpa harus melalui Pulau Klah.
5) Pembangunan dan pengelolaan infrastruktur sailing terminal (marina)
serta berbagai fasilitas pendukung lainnya diharapkan dapat membuka
banyak lapangan kerja dengan terbukanya jalur-jalur transportasi laut
dengan berbagai obyek wisata lainnya di Kota Sabang. Sebagai lokasi
yang disarankan, Jurong Mustika Kolam Bermata dapat menjadi tempat
pelaksanaan program pembangunan sailing terminal/marina ini (lihat
gambar peta spasial).
6) Terdapat pula peluang untuk berinovasi dalam pembangunan sailing
terminal (marina) dalam mengundang minat wisatawan untuk
berkunjung, antara lain dengan mendirikan rumah apung. Sebagai
saran lokasi dapat didirikan di sekitar dermaga sailing terminal (marina)
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 96
yang dibangun, yaitu di Jurong Mustika Kolam Bermata (lihat gambar
peta spasial).
7) Berdasarkan observasi maupun hasil daripada Focus Group Discussion
(FGD) pembangunan dermaga (sailing terminal/marina) ini layak untuk
dilaksanakan. Namun dalam menerjemahkan berbagai hasil penelitian
ini menjadi program nyata di lapangan, hendaknya dapat dilakukan
berbagai studi kelayakan (feasible study) lebih lanjut.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 97
Gambar 50. Peta Arahan Spasial
Pembangunan Sailing Terminal
(Marina).
Keterangan Gambar:
1. Pembangunan Sailing Terminal (Marina). 2. Rumah apung.
1
Trip Ke Pulau Rondo
(Fishing)
1 1
1
2
Trip Ke Pulau Rubiah (Diving & Snorkeling)
Trayek Wisata Taxi Boat
Pulau Klah
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 98
3. Strategi Pengembangan Usulan Rancangan Program
Agar pembangunan sailing terminal (marina) dapat dilaksanakan
dengan sukses dan berperan vital sebagai tempat persinggahan para
wisatawan dalam jalur transportasi laut di Kota Sabang, ada beberapa
strategi yang perlu ditempuh, antara lain:
1) Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Sabang hendaknya dapat
bersinergi dengan segenap stakeholder baik akademisi, kalangan
investor (bisnis), masyarakat, maupun dengan pemerintah provinsi
Aceh dalam menghimpun sumber pendanaan bagi pembangunan sailing
terminal (marina) di Gampong Krueng Raya, Kota Banda Aceh.
Keberadaan sailing terminal (marina) sebagaimana telah dikemukakan
dapat membuka banyak jalur transportasi laut yang akan mengundang
lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang.
2) Pemerintah Kota Sabang dengan melibatkan para investor dapat secara
perlahan membuka akses menuju Pulau Klah yang sebenarnya memiliki
letak geografis yang sangat strategis sebagai jalur pelayaran menuju
Pulau Rubiah (wisata diving dan snorkeling) dan Pulau Rondo (wisata
pemancingan/Mancing Mania).
3) Melalui pengaturan zona wilayah yang tepat, diharapkan akan diperoleh
titik-titik wilayah lainnya yang potensial dalam pembangunan sailing
terminal (marina) ini dalam rangka membuka akses jalur transportasi
laut dari dan menuju obyek-obyek wisata unggulan di Kota Sabang.
Dengan adanya pengaturan zona wilayah juga dapat dihindari berbagai
dampak negatif yang tidak diharapkan di masa yang akan datang.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 99
5.2.5. Wisata Diving dan Snorkeling Pulau Klah
1. Potensi Usulan Rancangan Program
Menurut Hidayat (2000), bahwa wisata bahari meliputi berbagai
aktivitas wisata yang menyangkut kelautan. Aktivitas wisata bahari
tersebut diantaranya adalah santai di pantai/menikmati lingkungan alam
sekitar, berenang, tour keliling (boat tour, cruising/extended boat tour),
surfing, diving, water sky dan sailing.
Pulau Weh sebagai pulau terbesar tempat dimana Kota Sabang
berada merupakan sebuah pulau atol (pulau karang) yang berada diatas
pulau vulkanik. Sehingga dapat dipastikan 97,71% batuannya adalah
vulkanik dan sisanya adalah batuan aluvial.
Wisata bahari taman bawah laut Sabang menawarkan keindahan
alam bawah laut berupa taman laut yang dipenuhi oleh aneka terumbu
karang dan berbagai varian ikan karang. Kawasan Pulau Weh, Sabang
didominasi oleh ekosistem terumbu karang di hampir seluruh bagian
pesisirnya. Lokasi-lokasi tersebut merupakan tempat strategis yang dapat
dikembangkan sebagai tempat olahraga diving dan snorkeling.
Terdapat perbedaan antara diving dan snorkeling. Biasanya
snorkeling dilakukan di perairan dangkal yang memungkinkan kita sudah
bisa melihat keindahan bawah laut berupa terumbu karang dan ikan – ikan
yang menghuni kawasan tersebut. Sedangkan diving sedikit lebih rumit dan
menuntut berbagai kesiapan fisik dan mental, dilakukan di bawah
permukaan laut dengan kedalaman yang lebih dalam, serta durasi waktu
penyelaman yang lebih lama.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 100
Gambar 51. Taman Bawah Laut
Jika dicermati lebih lanjut, keindahan ekosistem biota laut di pesisir
pantai Sabang juga tidak kalah indah dibandingkan dengan daerah lainnya.
Berdasarkan Survei Majalah National Geographic Traveller Indonesia pada
tahun 2009, Kota Sabang menempati urutan ke 10 lokasi penyelaman
terbaik di Indonesia, setelah Kepulauan Derawan. Menurut sebuah sumber
di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang, setidaknya terdapat 25
lokasi diving dan snorkeling di Kota Sabang.
Potensi pasar dari kegiatan wisata diving dan snorkeling ini sangat
terbuka terutama apabila dikaitkan dengan trend kunjungan turis yang
terus meningkat ke Sabang. Dengan menyewa perlengkapan diving dan
snorkeling serta menyewa jasa pemandu bagi penyelam pemula, taman
wisata bawah laut Sabang yang terkenal memiliki ikan-ikan yang cantik
dan terumbu karang yang masih asri sudah dapat disaksikan.
Pemandangan ala surgawi dari taman bawah laut Sabang menjanjikan
potensi jumlah kunjungan yang besar dari para wisatawan.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan taman bawah laut
sekitar Pulau Klah, masyarakat Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dapat
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 101
menyediakan peralatan diving dan snorkeling dengan harga yang
terjangkau. Bila dikaitkan dengan pembangunan fasilitas dermaga (sailing
terminal/marina), penyediaan infrastruktur seperti diving terminal dan
snorkeling terminal cukup layak untuk dipertimbangkan dalam
mengundang minat pelancong lokal maupun asing.
Gambar 52. Wisata Diving dan Snorkeling.
Keindahan taman wisata bawah laut yang sangat menjual ini bisa
menjadi potensi usaha yang menjanjikan keuntungan ekonomi yang besar.
Untuk pengembangan wisata diving dan snorkeling ini perlu melibatkan
pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang
untuk melakukan pemetaan dan pembangunan sejumlah infrastruktur yang
diperlukan termasuk penyewaan boat.
Masyarakat juga dapat turut memanfaatkan potensi usaha dari
kegiatan penyewaan boat serta alat diving dan snorkeling. Belum lagi
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 102
sejumlah peralatan canggih lainnya seperti kamera berteknologi tinggi yang
juga dapat disewakan untuk melakukan kegiatan fotografi dan videografi di
bawah laut. Terdapat potensi ekonomi lainnya yang dapat dikembangkan
yaitu bisnis penginapan-penginapan di tepi laut atau bahkan penginapan
terapung.
2. Analisa Hasil FGD dan Studi Lapangan
Berdasarkan hasil observasi maupun sejumlah wawancara dan Focus
Group Discussion (FGD), telah disimpulkan sejumlah saran dan masukan
yang dapat diuraikan ke dalam beberapa rekomendasi mengenai
pengembangan wisata diving dan snorkeling Pulau Klah sebagai berikut:
1) Pengembangan wisata diving dan snorkeling Pulau Klah memiliki arti
penting bagi warga Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dalam
menghidupkan berbagai potensi wisata Pulau Klah yang selama ini
masih belum tergali dan dalam mengganti kegiatan utama ekonomi
warga di sekitar Pulau Klah yang masih menggantungkan mata
pencaharian mereka sebagai penambang dan pemecah batu dari Pulau
Klah.
2) Pengembangan wisata diving dan snorkeling di Pulau Klah mendapat
dukungan positif dari masyarakat warga Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang. Salah seorang tokoh pemuda, Iswandi (23 tahun), dalam
kesempatan Focus Group Discussion (FGD) menyatakan bahwa wisata
bahari di Pulau Klah sangat potensial untuk dikembangkan. Keindahan
taman bawah laut Pulau Klah dapat menarik minat wisatawan untuk
berkunjung sehingga perlu disiapkan berbagai sarana dan prasarana
dalam mendukung kegiatan pengembangan wisata bahari tersebut.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 103
3) Pembangunan infrastruktur wisata diving dan snorkeling dapat
diupayakan pengadaannya oleh pemerintah maupun dengan melakukan
kerjasama dengan para investor. Pembangunan infrastruktur seperti
diving terminal dan snorkeling terminal dapat dikaitkan dengan
pembangunan sailing terminal (marina) dalam proses perencanaan dan
pembangunannya.
4) Terdapat potensi wisata diving dan snorkeling terutama di daerah
sebelah timur Pulau Klah, di mana pemandangan bawah lautnya yang
sangat indah sebagai obyek wisata bawah laut. Sebagai arahan spasial,
pendirian diving terminal dan snorkeling terminal dapat dilaksanakan di
Jurong Mustika Kolam Bermata, tepatnya di pantai sebelah timur Pulau
Klah (lihat gambar peta spasial).
5) Terdapat potensi dibukanya jalur transportasi laut dari Krueng Raya –
Pulau Rubiah atau Krueng Raya – Pulau Klah – Pulau Rubiah untuk
memudahkan bagi wisatawan pecinta olahraga diving dan snorkeling
mengunjungi taman bawah laut di Pulau Klah dan Pulau Rubiah.
6) Terbuka pula peluang mendirikan pusat informasi sekaligus tempat
penjualan atau penyewaan alat-alat diving dan snorkeling (Diving and
Snorkeling Center) di Jurong Mustika Kolam Bermata (lihat gambar peta
spasial).
7) Berdasarkan hasil observasi maupun Focus Group Discussion (FGD)
pengembangan wisata diving dan snorkeling Pulau Klah dapat dikatakan
telah layak untuk dilaksanakan. Namun demikian, hendaknya dapat
dilakukan berbagai studi kelayakan (feasible study) lebih lanjut dalam
rangka mengaplikasikan hasil penelitian ini.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 104
Gambar 53. Peta Arahan Spasial
Pengembangan Wisata Diving
dan Snorkeling Pulau Klah. Keterangan Gambar:
1. Diving dan Snorkeling Center.
2. Pembangunan Diving
Terminal. 3. Pembangungan
Snorkeling Terminal. 4. Lokasi diving Pulau Klah. 5. Lokasi Snorkeling Pulau
Klah. 6. Rute wisata Diving dan
Snorkeling Krueng Raya -
Pulau Klah – Pulau Rubiah.
6
3
2
4
4
5
5
1
Trip Ke Pulau Rubiah ( Diving & Snorkeling)
Pulau Klah
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 105
3. Strategi Pengembangan Usulan Rancangan Program
Beberapa strategi yang dapat dilaksanakan dalam mewujudkan
usulan rancangan program pengembangan wisata diving dan snorkeling di
Pulau Klah agar dapat berjalan secara maksimal, dapat diuraikan sebagai
berikut:
1) Pemerintah Kota Sabang dapat bekerjasama dengan para investor
dalam menghimpun sumber pendanaan untuk pembangunan sejumlah
infrastruktur yang diperlukan dalam pengembangan wisata diving dan
snorkeling ini, seperti diving terminal dan snorkeling terminal. Dalam
pelaksanaannya, pendirian infrastruktur tersebut dapat dikaitkan pula
dengan pembangunan sailing terminal (marina) yang berfungsi sebagai
tempat persinggahan (transit) bagi kapal-kapal layar (yacht) dan boat
di sekitar perairan di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
2) Pengembangan wisata diving dan snorkeling di Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang juga dapat dikaitkan dengan upaya membuka akses
menuju Pulau Klah dalam rangka mengganti aktivitas utama
masyarakat di sekitar pulau tersebut yang banyak berprofesi sebagai
penambang dan pemecah batu dengan kegiatan lainnya yang lebih
dapat mendatangkan keuntungan ekonomi dan tidak mengganggu
lingkungan hidup (ekosistem).
3) Melalui pengaturan zona wilayah yang tepat, diharapkan akan diperoleh
titik-titik wilayah lainnya yang potensial dalam pembangunan diving
terminal dan snorkeling terminal di seputar Pulau Klah sebagai obyek
wisata alternatif di Kota Sabang. Melalui pengaturan zona wilayah
berbagai dampak negatif yang tidak diharapkan dapat diantisipasi lebih
dini.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 106
4) Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
wisata bahari diving dan snorkeling di Pulau Klah ini. Pendayagunaan
laut sebagai obyek wisata harus memperhatikan persyaratan tertentu,
antara lain:
a) Keadaan musim/cuaca yang cukup baik sepanjang tahun.
b) Lingkungan laut yang bersih, bebas pencemaran.
c) Kedaan pantai yang bersih dan alami yang disertai peraturan-
peraturan tertentu akan bangunan dan macam kegiatan.
d) Keadaan dasar laut yang masih alami, misalnya taman laut yang
merupakan habitat dari berbagai flora dan fauna.
e) Gelombang dan arus yang relatif tidak terlalu besar serta
aksesibilitas yang tinggi.
5.2.6. Wisata Pemancingan
1. Potensi Usulan Rancangan Program
Salah satu cara memajukan sektor pariwisata di Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang adalah melalui pengembangan Wisata Pemancingan.
Hingga saat ini terdapat lebih dari lima ratusan lokasi memancing di
kawasan Kota Sabang baik untuk sport fishing maupun surf fishing
(memancing di pantai). Kegiatan memancing di tengah laut ini dapat
dilakukan dengan menyewa boat dan peralatan memancing yang
disediakan oleh masyarakat setempat.
Kegiatan memancing di tengah laut atau sport fishing memiliki
potensi yang sangat besar apabila dikaitkan dengan wilayah pemancingan
lainnya di Kota Sabang, yaitu Pulau Rondo yang sudah dikenal luas sebagai
tempat wisata Mancing Mania. Apabila rute pemancingan tersebut
diarahkan untuk mengambil starting point dari Pulau Klah, maka minat
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 107
para wisatawan untuk berkunjung ke Gampong Krueng Raya, Kota Sabang
akan menjadi lebih besar. Dengan waktu tempuh perjalanan sekitar dua
jam dari Pulau Klah-Pulau Rondo, maka akan membuka lapangan kerja
lainnya bagi fishing boat yang dapat disediakan oleh nelayan setempat
ataupun dengan bekerjasama bersama pemerintah dan para investor.
Di samping memancing di tengah laut, potensi yang sangat potensial
untuk digarap adalah pemancingan di areal tambak budidaya. Jenis wisata
pemancingan ini juga cukup potensial untuk dikembangkan mengingat
banyaknya kawasan perairan tenang di wilayah Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang. Berbagai jenis komoditi yang dapat dibudidayakan antara lain
rumput laut, ikan kerapu dan budidaya cumi.
Kegiatan Wisata Pemancingan ini dapat pula dipadukan dengan
adanya restoran, di mana para pemancing disediakan berbagai peralatan
dan umpan memancing kemudian dapat langsung dimasakkan menu
kesukaannya di restoran tersebut. Para penikmat Wisata Pemancingan
dapat ikut menikmati proses memasak seperti dengan membakar ikan,
meracik sendiri bumbu dan lalapan sesuai dengan seleranya.
Gambar 54. Wisata Pemancingan Kolam Buatan.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 108
Potensi pasar dari pengembangan Wisata Pemancingan ini sangat
terbuka terutama apabila dikaitkan dengan sumber daya ikan yang
melimpah di kota Sabang. Baik perikanan tangkap maupun perikanan
budidaya dapat menyediakan banyak tempat memancing yang dapat
menjadi daya tarik bagi wisatawan yang memiliki hobi memancing, baik
yang ditekuni secara amatir maupun profesional. Kegiatan Wisata
Pemancingan dapat dipromosikan secara luas baik sebagai kegiatan reguler
maupun agenda event tahunan.
Berbagai infrastruktur yang diperlukan dalam mendukung kegiatan
Wisata Pemancingan ini dapat diupayakan pengadaannya oleh pemerintah.
Terdapat beberapa infrastruktur yang dapat difasilitasi oleh pemerintah,
seperti berbagai jenis kapal seperti boat dan alat pancing lainnya yang
dapat disewakan kepada peminat hobi memancing. Masyarakat juga dapat
diajak serta untuk terlibat sebagai pengelola dari usaha penyewaan boat
dan alat pancing tersebut, bahkan terbuka peluang bagi masyarakat yang
ingin berinvestasi dalam usaha tersebut secara privat (swasta).
Dalam kesempatan Focus Group Discussion (FGD), Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang menyarankan agar dalam
pengembangan wisata kuliner ini memperhatikan aspek pemasaran dalam
rangka meningkatkan nilai tambah (value-added). Program yang dapat
ditawarkan antara lain wisata pemancingan cumi dengan memanfaatkan
banyaknya perairan tenang yang terdapat di pesisir Gampong Krueng
Raya, Kota Sabang. Dengan diadakannya event tersebut dapat
meningkatkan minat kunjungan para wisatawan.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 109
2. Analisa Hasil FGD dan Studi Lapangan
Dalam rangka memperkuat usulan rancangan program
pengembangan wisata pemancingan, telah dihimpun sejumlah tanggapan
dan saran berdasarkan wawancara dan Focus Group Discussion (FGD).
Setelah dilakukan sejumlah observasi dan dianalisis secara mendalam,
diperoleh beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1) Masyarakat Gampong Krueng Raya, Kota Sabang menyatakan
dukungannya bagi pengembangan wisata pemancingan, baik dalam
kesempatan wawancara maupun Focus Group Discussion (FGD), oleh
karena banyaknya kawasan perairan tenang yang dapat dimanfaatkan
dengan mendirikan kolam-kolam pemancingan komoditi perikanan
budidaya. Di samping itu, letak geografis Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang yang berada di pesisir menjadikannya sangat potensial bagi
pengembangan wisata pemancingan lepas pantai.
2) Usulan rancangan program pengembangan wisata pemancingan dapat
berkaitan erat dengan pengembangan gampong wisata nelayan,
pengembangan industri kelautan dan perikanan serta pembangunan
sailing terminal (marina).
3) Untuk pemancingan lepas pantai dapat membuka jalur Krueng Raya -
Pulau Klah – Pulau Rondo, oleh karena Pulau Rondo telah terlebih
dahulu dikenal sebagai pusat Mancing Mania dengan banyaknya spot
memancing lepas pantai. Sebagai alternatif dapat ditempuh langsung
rute Krueng Raya – Pulau Rondo (lihat gambar peta spasial).
4) Sementara untuk lokasi spasial pemancingan komoditi budidaya dapat
dilakukan di sejumlah kawasan perairan tenang yang menjadi pusat
budidaya perikanan dan kelautan, seperti di Jurong Ilham Syukuran
(lihat gambar peta spasial).
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 110
5) Terbuka peluang juga untuk membuka toko-toko alat pancing dalam
upaya meningkatkan pendapatan masyarakat, di mana lokasi yang
disarankan adalah Jurong Mustika Kolam Bermata (lihat gambar peta
spasial).
Gambar 55. Wisata Pemancingan Lepas Pantai.
6) Dengan banyaknya kawasan perairan tenang yang sangat cocok untuk
budidaya komoditi laut dan perikanan, terbuka peluang membangun
kolam pemancingan cumi dalam menambah pendapatan bagi warga
setempat. Untuk lebih menarik minat wisatawan dapat pula diadakan
festival memancing cumi secara berkala.
7) Setelah dilakukan observasi maupun Focus Group Discussion (FGD)
pengembangan wisata pemancingan dapat dikatakan telah layak untuk
dilaksanakan. Begitupun, hendaknya dapat dilakukan berbagai studi
kelayakan (feasible study) lebih lanjut dalam rangka mengaplikasikan
hasil penelitian ini.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 111
Gambar 56. Peta Arahan Spasial
Pengembangan Wisata
Pemancingan.
Keterangan Gambar:
1. Toko peralatan memancing. 2. Pemancingan komoditi
budidaya. 3. Rute Pemancingan Lepas
Pantai Krueng Raya – Pulau Klah - Pulau Rondo. 4. Spot memancing.
3
4
4
2 2
1
Trip Ke Pulau Rondo
(Fishing)
2
Pulau Klah
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 112
3. Strategi Pengembangan Usulan Rancangan Program
Dengan berbagai kebijakan dan strategi, potensi pengembangan
wisata pemancingan di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dapat lebih
dioptimalkan dalam rangka membuka lapangan kerja sekaligus
meningkatkan pendapatan masyarakat yang bermuara pada peningkatan
pendapatan daerah. Adapun strategi-strategi tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
1) Dalam pembangunan infrastruktur pemancingan dalam hal ini kolam
pemancingan buatan, perlu diperhatikan aspek-aspek mencakup:
a) Luas lahan;
b) Banyaknya pengunjung;
c) Kenyamanan;
d) Fasilitas pemancingan;
e) Aksesibilitas ke tempat pemancingan;
f) Fasiltas pendukung yang tersedia, dan;
g) Biaya pemancingan.
2) Pengadaan infrastruktur dengan teknologi tepat guna yang modern
diharapkan dapat semakin menarik minat wisatawan khususnya
peminat hobi memancing profesional untuk berkunjung. Berbagai
peralatan memancing tersebut dapat disediakan di berbagai toko
penjualan dan penyewaan alat-alat pemancingan yang dibangun di
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang sehingga dapat menghasilkan
tambahan pendapatan bagi warga.
3) Pengembangan wisata pemancingan dapat disinergikan dengan
keberadaan berbagai budidaya perikanan dan kelautan yang terdapat di
Gampong Krueng Raya, Kota Sabang. Dengan adanya hasil budidaya
kelautan dan perikanan tersebut, dapat didistribusikan ke dalam kolam-
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 113
kolam pemancingan buatan yang dibangun untuk para wisatawan yang
memiliki hobby memancing.
4) Pengembangan wisata pemancingan ini dapat pula disinergikan dengan
keberadaan restoran-restoran wisata kuliner baik restoran terapung,
restoran di tepi pantai ataupun restoran di sepanjang jalan di Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang. Di restoran-restoran tersebut dapat
dibangun kolam pemancingan buatan sehingga para wisatawan dapat
memancing sambil memilih ikan atau kuliner laut lainnya yang akan
disajikan bagi mereka.
5) Meskipun lapangan kerja yang dapat dibuka dari pengembangan wisata
pemancingan ini relatif tidak begitu besar, namun keberadaan wisata
pemancingan memiliki nilai atraksi yang unik yang dapat dijual sebagai
obyek wisata. Dalam mengembangkan wisata pemancingan ini tentunya
perlu senantiasa dikembangkan berbagai inovasi dan kreativitas dalam
meningkatkan minat kunjungan wisatawan.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 114
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1) Berdasarkan Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya,
Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, terdapat 6 (enam) usulan
rancangan program yang merupakan bagian dari pengembangan
Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang. Keenam program
tersebut adalah:
a. Pengembangan wisata gampong nelayan.
b. Pengembangan industri perikanan dan kelautan.
c. Pengembangan wisata kuliner.
d. Pembangunan sailing terminal (marina).
e. Pengembangan wisata diving dan snorkeling Pulau Klah.
f. Pengembangan wisata pemancingan.
2) Keseluruh program tersebut berdasarkan hasil penelitian studi
perencanaan ini telah dapat dilaksanakan di Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang.
6.2. Saran
1) Dalam mewujudkan pengembangan Gampong Wisata Mandiri
hendaknya dapat dilibatkan berbagai stakeholder (pemaku kepentingan)
dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang.
2) Dalam rangka mengaplikasikan hasil penelitian tahap awal ini, perlu
ditindaklanjuti dengan berbagai studi kelayakan (feasible study) yang
dibutuhkan.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 115
6.3. Rekomendasi
Dalam laporan ini kami sertakan pula hasil analisis yang telah kami
rangkum menjadi beberapa rekomendasi terkait Pengelolaan Gampong
Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang. Rekomendasi tersebut
mencakup:
1) Aspek pengelolaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota
Sabang;
2) Arahan strategis pengembangan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya,
Kota Sabang, dan;
3) Arahan teknis pengembangan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya,
Kota Sabang.
6.3.1. Aspek pengelolaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota
Sabang
Dalam pengelolaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota
Sabang perlu diperhatikan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka
mencapai tujuan utama yaitu efektivitas dan efisiensi dari pelaksanaan
program atau kegiatan. Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Planning (Perencanaan)
Merencanakan pengelolaan Gampong Wisata Mandiri yang terdapat di
kawasan Gampong Krueng Raya, Kota Sabang dengan melihat segala
potensi yang telah ada, dan dengan melibatkan segenap stakeholders
yang ada.
b. Directing (Mengarahkan)
Memberikan pengarahan dan membuat program pelatihan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas masyarakat dalam
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 116
menciptakan produk-produk wisata baru yang dapat meningkatkan
aktivitas pariwisata di kawasan Gampong Krueng Raya, Kota Sabang.
c. Organizing (termasuk Coordinating)
1) Menjaga agar semua program yang telah direncanakan dapat
dilaksanakan dan dikomunikasikan dengan baik pada seluruh
pemangku kepentingan.
2) Meningkatkan kegiatan promosi Gampong Wisata Mandiri yang telah
ada dengan mengadakan event kepariwisataan.
3) Membentuk kerjasama antar pelaku Gampong Wisata Mandiri dengan
asosiasi kepariwisataan lainnya.
d. Controlling (Pengawasan)
1) Menyusun instrumen controlling dan evaluasi terhadap program
penyelarasan baik secara parsial per program maupun secara
komprehensif.
2) Melakukan controlling dan evaluasi terhadap semua program
penyelarasan baik secara parsial maupun komprehensif.
3) Menyusun laporan hasil controlling dan evaluasi yang memuat
rekomendasi perbaikan atas pelaksanaan setiap program.
4) Menyusun laporan hasil controlling dan evaluasi terhadap hasil
pencapaian kinerja secara komprehensif di seluruh pelaksanaan
program penyelarasan.
6.3.2. Arahan Strategis
Dalam upaya pengembangan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya,
Kota Sabang yang berkelanjutan haruslah senantiasa diperhatikan identitas
atau ciri khas daerah, adanya pelibatan atau partisipasi masyarakat
setempat, pengembangan mutu produk wisata pedesaan dan pembinaan
kelompok pengusaha setempat. Dalam pengembangan potensi Gampong
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 117
Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang memerlukan sinergi antar para
stakeholder yang terlibat di dalamnya, yaitu pemerintah, cendekiawan, dan
sektor swasta (bisnis) dalam mengembangkan berbagai potensi yang ada
sehingga terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara
signifikan dapat tercapai.
Peran Pemerintah daerah di dalam pengembangan potensi Gampong
Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang hendaknya berperan sebagai
katalisator dan advokat di dalam kebijakan regulasi kegiatan Gampong
Wisata Mandiri. Selain itu pemerintah daerah juga harus mendukung
kreativitas yang dihasilkan oleh masyarakat yang turut berpartisipasi dalam
pembangunan sektor pariwisata khususnya wisata bahari di Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang.
Peran cendekiawan di dalam pengembangan potensi Gampong
Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang hendaknya berperan sebagai
pihak yang memberikan pelatihan kepada masyarakat bagaimana
memaksimalkan inovasi dan kreativitas suatu ide atau gagasan dari suatu
produk wisata. Tujuan akhirnya tidak lain agar produk wisata tersebut
digemari oleh wisatawan.
Peran Pelaku Usaha (sektor bisnis) hendaknya dapat memberikan
lapangan kerja khususnya kepada masyarakat di kawasan Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang agar dapat meningkatkan kesejahteraan dari
kegiatan Gampong Wisata Mandiri. Selain itu Pelaku Usaha dapat bekerja
sama dengan segenap stakeholder di dalam segi promosi dan distribusi
agar pengembangan Gampong Wisata Mandiri di Gampong Krueng Raya,
Kota Sabang berjalan secara optimal.
Diharapkan dengan usulan rancangan program yang telah diajukan
dalam studi awal perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 118
Sabang, dapat menyerap angkatan kerja usia produktif sebesar 30 persen.
Jadi, secara rata-rata dapat ditaksir masing-masing usulan rancangan
program menyumbang 5 persen. Meskipun pada kenyataannya ada
program-program yang memiliki sumbangsih yang lebih dominan dan ada
pula program yang tidak berpengaruh secara signifikan.
Terkait dengan budaya daerah dan penerapan syari’at Islam di
provinsi Aceh, pemerintah daerah bersama-sama dengan masyarakat
maupun segenap stakeholder agar dapat mensosialisasikan berbagai nilai-
nilai budaya dan agama yang berlaku sehingga tidak menimbulkan kejutan
budaya (cultural shock) bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Gampong
Krueng Raya, Kota Sabang. Masyarakat juga dapat diberikan berbagai
pembekalan di antaranya pembekalan sadar budaya sadar wisata agar
tetap memelihara nilai-nilai agama dan budaya serta kearifan lokal daerah
setempat.
6.3.3. Arahan teknis
Dalam melaksanakan studi perencanaan Gampong Wisata Mandiri
Krueng Raya, Kota Sabang, berbagai usulan rancangan program telah
disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD). Di samping itu
dilakukan sejumlah observasi atau pengamatan langsung di lapangan serta
diperkuat dengan sejumlah wawancara dengan sejumlah tokoh masyarakat
dan para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka
mengidentifikasi potensi dan menyusun konsep perencanaan terpadu.
Dari berbagai tanggapan dan saran dari masyarakat dan para
stakeholder lainnya tersebut telah diperoleh sejumlah umpan balik
(feedback) yang dapat menjadi dasar penyempurnaan studi perencanaan
Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang ini. Dukungan
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 119
masyarakat merupakan tolak ukur bagi keberhasilan pelaksanaan program-
program yang diusulkan dalam penelitian ini di masa yang akan datang.
Adapun untuk langkah dan penelitian berikutnya berupa studi
kelayakan (feasible study) untuk menentukan lokasi serta untuk melihat
kelayakan dari usulan-usulan rancangan program yang dikemukakan dalam
studi awal ini. Dalam tahapan tersebut antara lain akan mencoba untuk
melihat kelayakan rencana program baik dari sudut pandang ekonomis
(anggaran) maupun dari sudut pandang teknis (rancangan).
Tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan kajian DED (Detailed
Engineering Design) untuk menentukan rancangan detil dan terstruktur
untuk program yg bersifat konstruksi dan penentuan indikator pencapaian
yg diharapkan untuk program yg bersifat non konstruksi. Setelah tahap
implementasi, barulah program tersebut akan dinilai tingkat
keberhasilannya melalui tahapan monitoring dan evaluasi.
Gambar 57. Bagan Tahapan Program
Masing-masing langkah dalam proses ini saling terkait dan
mendukung, namun mekanisme proses dari satu lokasi dengan lokasi
lainnya tergantung pada kebutuhan dan kondisi setempat. Demikian pula
dengan lamanya proses pelaksanaan dari masing-masing tahapan tersebut
berdasarkan berbagai faktor pendukung maupun kendala yang dihadapi.
Identifikasi
Potensi & Konsep
Perencanaan
Persiapan Program
(Studi kelayakan &
DED)
Adopsi Program
(Persetujuan
atau pendanaan)
Implementasi/
Pelaksanaan
Monitoring
& Evaluasi
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 120
Baik masyarakat maupun para stakeholder sangat berharap dengan
adanya program-program pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan
Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya, Kota Sabang ini dapat mencapai
tujuan utamanya yaitu meningkatkan kesejahteraan dan tarah hidup warga
setempat. Berbagai usulan rancangan program yang telah diajukan, sangat
diharapkan dapat membuka banyak lapangan pekerjaan agar dapat
mengganti aktivitas utama masyarakat Gampong Krueng Raya, Kota
Sabang.
Dalam memperkuat penelitian ini, turut disampaikan pula sejumlah
arahan spasial yaitu saran mengenai daerah pengembangan terhadap
usulan-usulan rancangan program yang telah dikemukakan. Berbagai
arahan tersebut bersumber dari data-data yang diperoleh baik melalui
wawancara (interview), Focus Group Discussion (FGD) dan hasil observasi
atau pengamatan langsung di lapangan. Arahan spasial tersebut disusun
dengan mempertimbangkan aspek aksesibilitas dan tata ruang serta
partisipasi masyarakat dan dukungan segenap pemangku kepentingan
(stakeholder).
Arah spasial dari usulan-usulan rancangan program Gampong Wisata
Mandiri, Krueng Raya, Kota Sabang yang meliputi: 1) pengembangan
wisata gampong nelayan; 2) pengembangan industri perikanan dan
kelautan; 3) pengembangan wisata kuliner; 4) pembangunan sail terminal
(marina), 5) pengembangan wisata diving dan snorkeling Pulau Klah; dan
6) pengembangan wisata pemancingan; dapat diperhatikan secara rinci
pada Gambar 58 berikut ini.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 121
Gambar 58. Peta Arahan Spasial
Usulan Rancangan Program Gampong Wisata Mandiri
Krueng Raya, Kota Sabang.
Item Usulan Rancangan Program: 1. Seuramoe Nelayan. 2. Penginapan. 3. Tourism Information Center (TIC). 4. Taman Jalan (Road Park). 5. Pembangunan Docking (perbaikan kapal). 6. Budidaya rumput laut. 7. Budidaya ikan kerapu. 8. Budidaya mutiara (2015) 9. Budidaya terumbu karang (2015) 10. Pembangunan Pusat Pelelangan Ikan (PPI). 11. Dermaga nelayan. 12. Restoran terapung. 13. Restoran di tepi pantai. 14. Kedai Kuliner. 15. Pembangunan Sailing Terminal (Marina). 16. Rumah apung. 17. Diving dan Snorkeling Center. 18. Pembangunan Diving Terminal. 19. Pembangunan Snorkeling Terminal. 20. Lokasi diving Pulau Klah. 21. Lokasi Snorkeling Pulau Klah. 22. Rute wisata Diving dan Snorkeling Krueng Raya – P. Klah – P. Rubiah. 23. Toko peralatan memancing.
24. Pemancingan komoditi budidaya. 25. Rute Pemancingan Krueng Raya – P. Klah – P. Rubiah. 26. Spot memancing.
Lain-lain: 27. Perumahan Bantuan Tsunami. 28. Lembaga Riset LIPI. 29. Lapangan Sepakbola Mini
15
2
Trayek Wisata Taxi Boat
Pulau Klah
1
3
3
3
4
5
7
6
7 6
8
9
10
11
12 13
13
14
15
2 15
2
15
2
16
2
17
2
Trip Ke Pulau Rubiah ( Diving & Snorkeling)
20
2
20
21
21 19
2
18
2
22
23
2
24
2
24
2
24
2
25
2
Trip Ke Pulau Rondo (Fishing)
26
2 26
2
27
28
29
2
2
2
2
2
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 122
Dari berbagai usulan rancangan program tersebut, sebagian di antaranya
merupakan program yang sudah berjalan (existing) dan sebagian lainnya masih
dalam tahap perencanaan pengembangan. Melalui tabel 9 berikut ini dapat terlihat
sejauh mana tahapan yang telah dilalui oleh masing-masing item dalam tiap-tiap
usulan rancangan program.
Tabel 9
Klasifikasi Tahapan Operasional Usulan Rancangan Program
No.
Usulan Rancangan Program
Sudah Berjalan (Existing)
Tahapan Perencanaan
1 Pengembangan Wisata Gampong Nelayan
a. Seuramoe Nelayan. b. Penginapan. c. Tourism Information
Centre (TIC). d. Taman jalan (road park).
2 Pengembangan Industri Perikanan dan Kelautan.
a. Budidaya rumput laut. b. Budidaya ikan kerapu. c. Dermaga Nelayan.
a. Pembangunan docking. b. Budidaya mutiara (2015) c. Budidaya terumbu karang
(2015) d. Pembangunan Pusat Pelelangan Ikan (PPI)
3 Pengembangan Wisata Kuliner.
a. Kedai Kuliner. a. Restoran terapung. b. Restoran tepi pantai.
4 Pembangunan sailing terminal (marina).
- a. Pembangunan sailing terminal (marina) b. Rumah apung.
5 Pengembangan Wisata Diving dan Snorkeling
Pulau Klah.
- a. Diving dan Snorkeling Center.
b. Pembangunan diving terminal. c. Pembangunan snorkeling
terminal. d. Lokasi diving Pulau Klah. e. Lokasi snorkeling Pulau
Klah. f. Rute wisata Diving dan Snorkeling Krueng Raya -
Pulau Klah – Pulau Rubiah.
6 Pengembangan Wisata Pemancingan.
a. Spot memancing.
a. Toko peralatan memancing. b. Pemancingan komoditi
budidaya. c. Rute pemancingan lepas Krueng Raya – Pulau
Klah – Pulau Rondo.
Studi Perencanaan Gampong Wisata Mandiri Krueng Raya Kota Sabang 123
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Bappeda Kota Sabang, 2009. Revisi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kota Sabang Tahun 2007-2012. Sabang.
Bappeda Kota Sabang dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sabang, 2013.
Sabang dalam Angka 2013. Sabang.
Pemerintahan Gampong Krueng Raya, Kota Sabang, 2014. Presentasi
Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan, Perkembangan
Potensi Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Kota
Sabang. Sabang.
Pemerintah Kota Sabang, 2010. Atlas Sumber Daya Wilayah Pesisir
dan Laut Sabang. Sabang.
Pemerintah Kota Sabang, 2012. Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun
2012 - 2032. Sabang.
Pusat Studi Ekonomi Pedesaan, 2012. Sosialisasi Desa Wisata,
dipresentasikan di Yogyakarta pada 27 s.d. 30 Nopember 2014.
Yogyakarta.
Solekhan, Moch., 2014. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Berbasis Partisipasi Masyarakat. Setara Press, Malang.
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Tjiptono, Fandy, 2005. Brand Management & Strategy. Andi,
Yogyakarta.
Umar, Husein, 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis
Bisnis. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Wilopo, Tjahyo H., 2007. Jurus Jitu Membangun Merek untuk UKM.
Media Pressindo, Yogyakarta.
Witanto, D.Y., 2007, Hukum Adat Laut Sabang: Kearifan-kearifan
yang Terlupakan. Mandar Maju, Bandung.