STUDl KOMP ARASI PRESTASI BELA.JAR ANT ARA SISW A
KELAS AKSELERASl DENG AN SISW A KELAS REGULER
DI SEK OLAH MENENGAH PERT AMA NEGERI (SMPN)
2 CIPUTAT
OLEH:
RIF' ATUL ADA WIY AH NIM.101011020596
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS lLMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (!JIN)
SY ARIF HIDAYATULLAH JAl(ARTA
1426 HJ2005 M
STUD I KOMP ARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SISW A KELAS
AKSELERASI DENGAN SISWA KELAS REGULER DI SEKOLAH
MENENGAH PERT AMA NEGERI (SM:PN)
2 CIPUTAT
SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh:
RIF' A TUL ADA WIY AH NIM. 101011020596
Di Bawah Bimbingan:
Drs. H. Akyas Azhari NIP. 150 023 218
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAJ\1
FAKULTAS ILMUTARBIYAHDAN KEGURUAN
UNIVERSIT J\S ISLAM NEGERI (UIN)
SY ARIF HIDA YATULLLAH JAKARTA
1426 H / 2005 M
2. Bapak Drs. H. Abdul Fatah Wibisono, M. A., Ketua Jurnsan Pendidikan Agama
Islam dan Bapak Akhmad Sodiq, M. Ag., Sekretaris Jurnsan Pendidikan Agama
Islam.
3. !bu Dra. Heny Narendrany Hidayati, S. Ag., Dosen Pembimbing Akademik, yang
mengarahkan dan membimbing penulis selama masa perkuliahan.
4. Bapak Drs. H. Akyas Azhari, Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan petunjuk yang berharga kcpada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Para Dosen, Staf Tata Usaha, Pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang telah memberikan ilmu dan bantuan
serta kemudahan yang berarti kepada penulis selama masa per>::uliahan dan dalam
menyelesaikan skripsi.
6. Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha dan Dewan Guru SMP Negeri 2 Ciputat, yang
telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian
dalam rangka penulisan skri psi ini.
7. Kedua Orang Tua, Bapak Mushlih dan Ibu Khumaidah, penulis sampaikan
honnat, bakti dan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala kasih sayang
dan do' a mereka yang senantiasa mengiringi penulis selama ini.
8. Kakak dan Adik tercinta, Mas Farih, Mas Sugeng, Mbak Yuni, Mbak Ilul, Mbak
Azky, Adik Arina dan keponakanku Tiya, yang telah memberikan dorongan
moral berupa semangat dan do'a sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar.
9. Rahman Suminto, yang dengan setia dan sabar mendampingi serta bersedia
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, mulai dari tahap pengajuan judul,
penelitian, penulisan sampai diterimanya skripsi ini sebagai persyaratan
memperoleh gelar Sarjana (S 1) Pendidikan Agama Islam.
10. Teman-teman PAI Kelas B Angkatan 2001, yang telah memberikan pengalaman
tentang bagaimana memperjuangkan tujuan dan cita-cita serta menanamkan
pentingnya arti persahabatan.
Selanjutnya disadari bahwa sungguh pun upaya untuk menghasilkan skripsi
yang terbaik sudah dilakukan, namun karena keterbatasan kemmnpuan yang dimiliki,
diakui bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.
Akhimya kepada Allah jualah penulis berdo'a mudah-mudahan skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua dan mendapat ridho dari Allah SWT. Amin Allahuma
Amin.
Jakarta, September 2005
Penulis
A. Latar Bclakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Setiap anak adalah unik, dalam arti pola, saat pertumbuhan dan
perkembangannya, baik tingkah laku, kepribadian, kemampuan, gaya pembelajaran
maupun latar belakang keluarga. Oleh karena itu, kurikulum dan interaksi antara
orang dewasa dengan anak harus disesuaikan dengan perkembangan masing-masing
anak. Pembelajaran pada anak harus sejalan dengan perkembangannya guna
mengidentifikasi tentang ketepatan tingkah laku, aktifitas dan materi-materi yang
diperlukan suatu kelompok anak, yang sekaligus dapat cligunakan untuk lebih
memahami pola perkembangan anak, minai, bakat, kekuatan dan pengalaman serta
guna merencanakan lingkungan pembelajaran yang sesuai.
Setiap orang tentu menginginkan putra-putrinya berhasil dalam menggapai
cita-citanya termasuk dalam ha! stucli. Oleh karena itu berbagai macam langkah
ditempuh, guna merealisasikan keinginan tersebut. Diantara Gara tersebut misalnya
dengan mencarikan sekolah favorit, menyediakan sarana belajar yang kondusif dan
bila perlu mengundang guru privat.
Untuk mewujudkan anak yang sehat, cerdas dan berprestasi tentu tak semudah
membalikkan telapak tangan. Bebagai faktor dapat mempengaruhi tumbuh kembang
anak, baik faktor genetika, perawatan yang baik pada waktu kehamilan, gizi yang
memadai baik ketika janin berada dalam kandungan maupun pada masa tumbuh
2
kembang anak, perumahan yang layak, pemeliharaan kesehatan, kasih sayang,
lingkungan serta stimulasi yang terarah.
Komponen yang tidak kalah pentingnya dalam menggali potensi anak kearah
pembentukan diri yang optimal adalah pendidikan. Pendidikan disepakati oleh
banyak ahli memiliki peran yang besar dalam menyediakan sumber daya manusia
yang berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi. Lamanya mengenyam pendidikan
dinilai memiliki banyak pengaruh terhadap pembentukan claya saing seseorang.
Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pelmmg seseorang unluk
meningkatkan kualitas daya saing mereka dan semakin rendah tingkat pendidikan
akan semakin sulit menumbuhkan kemampuan daya saing seseorang. Oleh karena itu
tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pendidikan mempunyai peranan yang sangat
menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri seorang anak.
Tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalan1 UU RI No. 20 tahun
:2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah "untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, manrftri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab." Sehingga diharapkan pendidikan
mampu menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya, yakni "mengembangkan
kemampuan dan rnembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa."1
1 UU SISDIKNAS 2003 {UU R.l. No. 20 tahun 2003), (Jakarta: PT. Sinar Grafika Offset, 2003), cet. ke-1, h. 5-6
4
berimplikasi pada perlakuan pembelajaran yang harus disesuaikan dengan potensi
peserta didik.
Salah satu dasar pertimbangan diselenggarakannya perlakuan khusus bagi
anak yang berkemampuan tinggi adalah adanya pendidikan luar biasa bagi mereka
yang tingkat kecerdasannya jauh di bawah rata-rata. Pada umumnya mereka tidak
dapat menarik manfaat dari pendidikan biasa (reguler) yang ditujukan bagi mayoritas
peserta didik dengan tingkat kecerdasan rata-rata. Demikian pula peserta didik
dengan kemampuan dan potensi jauh di atas rata-rata, rnemerlukan perlakuan
pembelajaran khusus agar dapat mewujudkan sepenuhnya segala bakat dan potensi
yang mereka miliki, sehingga dapat dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya.
Alternatif sistem program pendidikan. untuk anak yang berpotensi di atas rata-
rata cukup banyak dan bervariasi, diantaranya "Akselerasi/percepatan (kemungkinan
menyelesaikan suatu program pendidikan lebih cepat dari waktu yang ditentukan),
Enrichment/pemberian pengayaan materi, Pemadatan kurikulum regnlcr dan
pengelomvokan menurut kemampuan. "' Sehubungan dengan program percepatan,
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor : 054/U/1993, pasal 16 ayat 1
menyatakan s== eksplisit bahwa "setiap peserta didik yang memiliki bakat yang
_istimewa dan kcccrdasan iuar biasa dapat menyelcsaikan progrn .. -n beiajar icbih a·w:tl
dru-i \Vaktu y·ang ditcntukan. ~~
3 Su1niarti Pannonode\l.o, Bunga Rutn/iu.i /-~;;,ikoiugi f'erkt:1nbangan ;.~ribudi : f)uri SUJ'i Su.1u1Jui U'sia La;ijul, {Jakarta: U.L ?res.s, 200l), ceL ke-l, h. l i.2
5
Pelayanan yang demikian ini, tentu menguntungkan bagi siswa yang
berpotensi tinggi, tetapi pengorganisasiannya tentu tidak mudah, demikian pula
kemampuan yang dituntut dari guru. Sekolah Menengah Pertarna Negeri (SMPN) 2
Ciputat adalah salah satu lembaga pendidikan yang telah mendukung program
pendidikan bagi anak didik yang berkemampuan di atas rata-rata, yakni dengan
menyelenggarakan program akselerasi. Meski cukup banyak orang, termasuk para
pakar yang mempertanyakan perlunya ha! itu. Mereka berpendapat bahwa jika anak
betul-betul mernpunyai kemampuan lebih dari teman-temannya tentu dapat
memenuhi kebutuhan pendidikannya sendiri. Ada juga pendapat lain yang
menyatakan baiiwa jika seorang guru melakukan tugasnya dengan baik, maka anak
berkemampuan tinggi tidak perlu mendapatkan perlakuan pembelajaran khusus.
Keberatan yang muncul dengan adanya program percepatan ialah bahwa
mungkin siswa yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata secara intelektual lebih
maju dari teman-teman sebayanya, namun secara sosial dan emosional kurang
matang, sehingga ha! tersebut dapat mendatangkan kesulitan baginya di dalam kelas
untuk dapat beradaptasi dengan temannya yang kronologis umurnya lebih tinggi.
Masalah lain yang timbul adalah jika kebutuhan anak dipertimbangakan clan
diprogram sedemikian rupa yakni dengan kelas akselerasi, i.pakah mereka dapat
menunjukkan peningkatan yang nyata dalam prestasi? sehingga dalam waktu yang
relatif lebih singkat, kualitas mereka tidak diragukan lagi dan bahkan secara konsisten
dapat mengimbangi prestasi peserta didik di kelas reguler.
6
Beberapa ha! diataslah yang menjadi dasar pertimbangan penelitian ini.
Bahwa pengembangan dan pemberdayaan peserta didik perlu diselenggarakan sesuai
dengan bakat, minat dan kemampuannya guna mengantarkan Indonesia ke posisi
terdepan, atau setidaknya sejajar dengan negara-negara maju lain, khususnya dalam
ha! pendidikan. Penemukenalan dan pengembangan bakat-bakat unggul yang dimiliki
pese11a didik perlu dikembangkan dan diberdayakan, khususnya dalam program
pendidikan anak berkemampuan tinggi, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik yang salah satu pelayanannya adalah melalui program akselerasi.
Mengingat perlunya mengetahui sejauh mana tingkat perbedaan prestasi
belajar antara peserta didik yang berada di kelas akselerasi dengan pese11a didik yang
berada di kelas reguler, penulis membahasnya dengan judul : "Studi Komparasi
Prestasi Belajar Antara Siswa Kelas Akse!erasi dengan Siswa Kelas Regnier di
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Ci1mtat."
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Banyak masalah yang terkait dengan penelitian ini, oleh karena itu perlu ada
pembatasan masalah agar tidak terjadi perluasan pembahasan yang menjadikan tidak
. terarahnya uraian dalam penelitian ini. Batasan penelitian dan pembahasan hanya
difokuskan pada siswa SMPN 2 Ciputat kelas II tahun ajaran 2004-2005, dengan
pertimbangan bahwa pada kelas tersebut telah ada siswa program akselerasi.
Sedangkan untuk kelas diatasnya yaitu kelas III belum ada siswa program akselerasi.
Hal ini mengingat penyelenggaraan program akselerasi barn be1jalan dua tahun.
7
Prestasi belajar yang dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini adalah
meliputi semua mata pelajaran dilihat dari nilai raport yang kemudian dirata-rata.
Adapun mengenai waktu penelitian masalah di atas, dilakukan pada bulan februari
sampai bulan juni (selama penulis melakukan tugas Program Profesi Keguruan
Terpadu/PPKT di SMPN 2 Ciputat).
2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
I. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas akselerasi?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas reguler?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan mengenai prestasi belajar a.1tara siswa
kelas akselerasi dengan siswa kelas reguler?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk bisa mendapatkan hasil penelitian yang optimal maka terlebih dahulu
dikemukakan tujuan penelitian yang hendak dicapai, yaitu:
I. Untuk mengetahui perbedaan sistem pembelajaran kelas akselerasi dengan
sistem pembelajaran kelas reguler;
2. Cntuk mengetahui sejauh mana perbedaan prestasi belajar (nilai hasil evaluasi)
siswa yang tergolong dalam kelas akselerasi dengan siswa yang tergolong
dalam kelas reguler;
2. Untuk mengetahui kualifikasi penyaringan anak didik yang layak masuk ke
kelas akselerasi;
8
4. Untuk mengetuk kepedulian dan kesadaran pemerintah dan masyarakat luas
akan pentingnya pelayanan pendidikan bagi anak berkemampuan di atas rata-
rata.
2. Manfaat Penelitian
Yang perlu ditekankan disini bahwa penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya wawasan masyarakat luas tentang adanya program pendidikan khusus
bagi anak yang berpotensi tinggi. Selain itu dapat pula membantu mengembangkan
profesionalitas pendidik dalam membantu mewujudkan bakat, minat dan kemampuan
anak secara optimal melalui kelas akselerasi.
Mudah-mudahan juga setelah membaca hasil penelitian ini, akan dapat
memperbaiki kesalahan yang terlanjur terjadi atas perlakuan pendidikan bagi anak
yang berpotensi tinggi. Disamping itu, pula dapat meningkatkan sikap rasa ingin tahu
semua pihak tentang program pend;dikan akselerasi bagi anak berpotensi tinggi dan
terakhir semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan
bagi penyelenggaraan program pendidikan akselerasi.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I. Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Penulisan.
BAB 11. Kajian Teori, Kerangka Berpikir dan Hipotesis, yang pembahasannya
meliputi Belajar (Pengertian Belajar, Hakikat Prestasi Belajar, Faktor-
9
faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar), dan Akselerasi (Pengertian
Akselerasi, Landasan Hukum dan Sasaran Program, Kualifikasi Peserta
Didik, Penataan dan Modifikasi Kurikulum, Perbedaan Belajar Tradisional
dengan Belajar Akselerasi).
BAB Ill. Metodologi Penelitian, berisi tentang Lokasi Penelitian, Populasi dan
Sampel, Metode Penelitian, Metode Pengambi!an Data, dan Metode
Analisis Data.
BAB IV. Hasil Penelitian, membahas tentang Gambaran Umum SMP Negeri 2
Ciputat, Deskripsi Data, Pengolahan dan Analisis Data serta Interpretasi
Data.
BAB V. Penutup, memuat Kesimpulan dan Saran-saran.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Belajar
Setiap anak sejak awal kehidupannya, senantiasa dihadapkan bahkan dituntut
untuk selalu mampu menyesuaikan diri atau bersosialisasi dengan lingkungannya.
Setiap anak harus diusahakan agar mampu berkembang secara optimal agar mereka
berhasil dengan baik dalam menghadapi setiap tantangan. Erat kaitannya dengan hal
tersebut, maka manusia tidak akan bisa dilepaspisahkan dari pendidikan. Dan
mungkin karena itulah bisa dikatakan bahwa pendidikan merupakan cara utama bagi
manusia untuk menjalani kehidupan. Tanpa pendidikan maka manusia tidak akan
berubah dari waktu ke waktu.
Pendidikan diharapkan menjadi ajang transfonnasi nilai dan pembentukan
kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya bukan hanya sebagai proses
transfer ilmu belaka. Masalah lain yang perlu mendapat perhatian adalah masalah
metode pembelajara.n yang sangat berkaimn dengan kualitas guru. Sebagian besar
guru hanya menjadikan peserta didik sebagai seorang anak yang hanya mau
.mendengar dan menerima seluruh informasi. Dalam keadaa.n demikian, perlu adanya
upaya pembaharuan, pengembangan clan pemberdayaan sistem pendidikan. Sehingga
perlu adanya perumusan kembali paradigma dan visi pendidikan agar hasil yang
diharapkan dari proses belajar lebih berdaya guna dan siap menghadapi kebutuhan
masyarakat.
13
Gredler (Margaret E. Gredler, 1986) menyatakan bahwa belajar adalah "proses
orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap. "5 Sementara itu
Gogne memberikan dua definisinya tentang belajar:
I. "Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh modifikasi dalam
pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku."
2. "Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari
instruksi. "6
Sedangkan menurut Ernest R. Hilgard belajar merupakan "proses perbu1tan
yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan adanya
perubahan."7 Kimble dan Germazy mengartikan sebagai berikut: "Learning is
relatively permanent charge in behavioral tendency is the result of reinforced
practice. "8 Maksudnya adalah bahwa praktik yang diperkuat/disengajfl
(reinforced practice) merupakan sebab belajar. Seseonmg dikatakan belajar jika
kemudian dia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya dia tidak dapat
melakukannya.
5 Tengku Zahara Djaafar, Kontribusi Stratec:i Pmbeiajaron Terhadap Hasil Be/ajar, (Jakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan, 200 I), h. 2
6 Roestiyah N.K., Masa/ah-masa/ah llmu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), h. 148
7 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1984), h. 252
8 Abd. Rahman Abror, Psikologi Per.did.'kan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993), Cet. ke-4, h. 67
14
Tidak jauh berbeda dengan pendapat Ernest, Mouly mengemukakan
bahwa "belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang
berkat adanya pengalaman. "9
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan hal-
hal penting yang berkaitan dengan belajar sebagai berikut :
1. Tingkah laku
Yang dimaksud tingkah laku di sini bukanJah tingkah laku dalarn arti
popular melainkan tingkah laku dalam arti yang Iuas, meliputi tingkah
laku terbuka, yakni tingkah laku yang dapat diamati dan tingkah laku
tertutup, yakni tingkah laku yang tidak dapat diamati;
2. Perubahan
Belajar menimbu!kan adanya perubahan, yakni perubahan tingkah laku.
Perubahan ini adalah perubahan yang sadar, pe1manen, bukan karena
kematangan/bawaan;
3. Latihan
Perubahan dalarn belajar adalah perubahan karena mengalarni atau
latihan. Dengan mengalarni maka ada interaksi dengan situasi tertentu,
bahkan ada dalam situasi itu sehingga dapatlah perubahan itu dalarn
mengerti, memaharni, dapat melakukan, menjelaskan dan sebagainya.
9 George S. Mouly, Psychology For Ejfectife Teaching, (New York: Holt Rinehart And Wbston). h. 278
15
Secara singkat dapat dinyatakan bahwa yang dinamakan dengan belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
pengalaman/latihan, yang perubahan itu disadari dan relatiftetap.
Perubahan tingkah laku sebagaimana dipaparkan di alas, dapat
digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Pengetahuan (Knowledge) Perubahan yang diharapkan adalah dari tidak mengetahui menjadi mengetahui, dari tidak paham menjadi paham dan lain-lain, yang sifat perubahannya adalah kognitif;
2. Keterampilan (Ski I l) Perubahan yang diharapkan adalah dari tidak dapat melakukan, membuat, membentuk dan sebagainya menjadi dapat melakukan, dapat membuat dan dapat membentuk, sifat perubahannya adalah psikomotorik;
3. Sikap (Attitude) Perubahan yang diharapkan adalah dari sikap negatif, menjadi sikap positif, dari sikap salah menjadi sikap baik/benar. Sifat perubahannya adalah afektif. 10
Oleh karena itu. belajar merupakan proses aktif. Belajar adalah proses
mereaksi terhadap situasi yang ada di sekitar individu, diarahkan pada satu
tujuan. Hasil interaksi tersebut adalah perubahan tingkah laku seperti
pengetahuan, sikap, kebiasaan, keterampilan dan lain-lain. Dalam konteks inilah
belajar bisa bermakna sesuai dengan hakikat belajar sebagai suatu proses.
Lebih lanjut Shakuntala Devi menyatakan bahwa belajar merupakan bagian
dari kehidupan. Bahkan setiap langkah dari kehidupim merupakan proses
'° M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rhineka Cipta, I 997), Cet. ke-l, h. 50
16
belajar. 11 Dari sini dapat dipahami bahwa kegiatan belajar yang dilakukan
manusia itu berlangsung secara terus-menerus, sepanjang hayat, di dalam sekolah
maupun di luar sekolah, dibimbing atau tidak. Belajar sekaligus merupakan suatu
keharusan bagi setiap manusia untuk melakukam1ya. demi meningkatkan
kualitasnya.
b. Hakikat Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam dunia
pendidika.n. lstilah tersebut lazim digunakan sebagai sebutan dari penilaian dari
ha.sil belajar. Dimana penilaian tersebut bertujuan mel:ihat kemajuan belajar
peserta. didik dalam ha! penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Presta.si belaja.r terdiri dari dua kata,
yakni prestasi dan belajar. Prestasi belajar digunakan untuk menunjukan ha.sil
yang optimal dari suatu aktivita.s belajar sehingga artinya pun tidak dapat
dipisahkan dari pengertian belajar yang telah diuraikan sebelumnya.
"Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari usaha yang tel.ah
dilalrnkan dan dikerjakan." 12 Atau dalam definisi yang lebih singl<at bahwa
presta.si adalah "ha.sil yang telah di capai (dilalrnkan dan dikerjakan)."13 Senada
11 Shakuntala Devi, Bangunkan Kejeniusan Anak Anda, Penerjemah: Lala Herawati Dharma, (Bandung: Nuansa, 2002), Cet. ke-2, h. 29
12 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), Edisi II, Cet. ke-10, h. 787
13 W .J .S. Purdaminta, Kam us Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1987), Cet. ke-10, h. 768
17
dengan pengertian di atas, prestasi adalah "hasil yang telah di capai dari apa yang
dike~jakan/yang sudah diusahakan." 14
Menurut Mas'ud Khasan Abdul Qahar, prestasi adalah "apa yang telah
dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
denganjalan keuletan kerja."15 Tidakjauh dari pengertian yang dikemukakan oleh
Mas'ud, Syaiful Bahri Djamarah menyatakan bahwa prestasi adalah "hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam
bidang kegiatan tertentu."16
Dengan demikian, dapat dinyatakan beberapa rw1msan dari pengertian
prestasi belajar, diantaranya bahwa "prestasi belajar adalah penguas2an
pengetahuan atau materi yang dikembangkan oleh mata pelajaran." 17 Hasil belajar
menwut Nana Sudjana adalah "kemampuan yang dimiliki siswa, setelah ia
menerima pengalaman belajarnya." 18 Sedangkan menurut Hadari Nawawi prestasi
belajar adalah "tingkat keberhasilan murid untuk mempelajari materi pelajaran di
14 J .S. Badudu dan Sultan M. Zein, Kam us Um um Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, !994), Cet. ke-2, h. !088
15 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Be/ajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, l 994), h. 20
16 Ibid, h. 21
17 Habeyh, Kamus Populer, (Jakarta: Cantre, 1974), h. 139
18 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Be/ajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), Cet. ke-4, h. 22
18
sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes
. . I h . "19 mengenai SeJUm a maten.
Dalam dunia pendidikan, bentuk penilaian dari suatu prestasi biasanya
dapat dilihat atau dinyatakan dalam bentuk simbol huruf atau angka-angka. Jadi,
prestasi belajar adalah hasil yang diraih oleh peserta didik dari aktivitas
belajamya yang ditempuh untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
dapat diwujudkan dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku dan pada
umumnya dinyatakan dalam bentuk simbol huruf atau angka-angka
Hasil belajar selain berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana
keberhasilan tujuan telah dirumuskan dalam proses belajar mengajar, juga
berguna dalam menindaklanjuti hasil belajar 'ersebut. Sedangkan menurut
Cromnbach, prestasi belajar "berfungsi sebagai umpan balik bagi pendidik dalam
mengajar, juga diperlukan untuk diagnostik, bimbingan dim penyuluhan, seleksi,
penempatan dan penjurusan, menentukan isi kurikulum, serta menentukan
kebijakan sekolah. ··20
Suatu aktivitas pembelajaran dapat diketahui efektivitasnya bila proses
belajar tersebut dapat mewujudkan sasaran atau hasil belajar tertentu. Robert M.
Gagne mengemukakan 5 macam kemampuan manusia sebagai hasil belajar,
yaitu:
19 Hadari Nav~'awi, Pengaruh Hubungan Manusia dikalangan Murid terhadap I'restasi Be/ajar di SD, (Jakarta: Analisa Pendidikan, 1981), h. 100
20 Zainal Arifin, Eva/uasi fnstrak.siona/, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), h. 5
19
1. Informasi Verbal (Verbal Information)
2. Keterampilan Intelektual (Jntelectual Skill)
3. Setrategi Kognitif(Copgnitive Strategies)
4. Sikap (Attitude)
5. Keterampilan Motorik21
Selanjutnya berkaitan dengan kemampuan yang diperoleh sebagai hasil
belajar, Benyamin S. Bloom beserta kawan-kawannya khususnya Kratwholl
membagi hasil belajar dalam 3 ranah. Hal ini seperti yang dikutip oleh Ahmad
Rohani bahwa "perubahan tingkah laku yang didapat setelah proses belajar dapat
diamati melalui ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik."22
Pada umurnnyJ ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh guru
karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai bahan pelajaran.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari aspek
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Selain ranah kognitif, hasil belajar juga tidak Jepas dari aspek afektif. Tipe
belajar afektif mencakup nilai dan sikap. Hal ini tampak. dalam berbagai tingkah
laku siswa. Ranah afektif meliputi 5 kategori, yaitu penerimaan, partisipasi,
penilaian/penentuan sikap, organisasi dan pembentukan po la hidup.
21 Tengku Zahara Djaafar, op.cit., h. 82-83
" Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakmta: PT. Rhineka Cipta, 1991), Cet. ke-1, h. 41-42
21
lain sebagainya sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap
informasi dan pengetalman, klmsusnya y<mg disaj ikan di kelas.
b. Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa.
Diantaranya adalah tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat
siswa dan motiuvasi siswa.
Intelegensi Siswa
Tingkat kecerdasan merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya
hasil belajar yang diharapkan. Jika tingkat kecerdasan rendah, maka hasil
belajar yang di capai akan rendah pula. Clark mengemukakan bahwa "basil
belajar siswa di sekolah 70% clipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%
dipengaruhi oleh lingkungan."24 Sehingga tidak diragukan lagi bahwa tingkat
kecerdasan siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
Sikap Siswa
Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi dengan cara yang relatif tetap terhadap objek,
baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif terutama kepada
guru dan mata pelajaran yang diterima merupakan tanda yang baik bagi proses
belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif yang diiringi clengan kebencian
24 Hallen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. ke-1, h. 130
22
terhadap guru dan mata pelajarannya menimbulkan kesulitan belajar siswa
tersebut, sehingga prestasi belajar yang di capai siswa akan kurang
memuaskan.
Bakat Siswa
Sebagaimana halnya intelegensi, bakat juga merupaka wadah untuk
mencapai hasil belajar tertentu. Secara umum bakat merupakan kemampuan
potensial yang dimilki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang. Selanjutnya bakat juga diartikan sebagai kemampuar1
individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya
pendidikan dan latihan. Peserta didik yang kurang atau tidak berbakat untuk
suatu kegiatan belajar tertentu akan mengalami kesulitan dalam belajar.
Minat Siswa
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas
pencapaian hasil belajar siswa. Siswa yang menaruh minat besar terhadap
bidang studi tertentu akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada
siswa lain, sehingga memungkinkan siswa tersebut ur1tuk belajar lebih giat
dan pada akhimya mencapai prestasi yang diinginkan.
Motivasi Siswa
Tanpa motivasi yang besar, pese1ia didik akan banyak mengalami
kesulitan dalam belajar, karena motivasi merupakan faktor pendorong
kegiatan belajar·. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
23
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah ha! dan
keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya
melakukan tindakan belajar. Adapun motivasi ekstrinsik adalah ha! dan
keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk
melakukan kegiatan belajar. Motivasi yang dipandang lebih esensial ada!ah
motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung
pada dorongan atau pengaruh orang lain.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi/keadaan
lingkungan di sekitar siswa. Adapun faktor eksteren yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa adalah :
a. Lingkungan sosial
Yang termasuk lingkungan sosial siswa di sekolah adalah para guru,
staf administrasi dan teman-teman sekelasnya, yang dapat mempengaruhi
semangat belajar siswa. Masyarakat, tetangga dan teman-teman sepermsinan
di sekitar perkampungan siswa juga termasuk lingkungan sosial bagi siswa.
Namun lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
siswa ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendhi. Sifat-sifat orang tua,
praktik pengelolaan kel uarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga
(letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik dan buruk terhadap
kegiatan belajar dan hasil yang di capai siswa.
b. Lingkungan non sosial
32
semester yaitu semester 1 (Juli, Agustus, September, Oktober, November dan
Desember) dan semester 2 (Januari, Februari, Maret, April, Mei dan Juni).
Sedangkan untuk kelas akselerasi yang menggunakan metode belajar
akselerasi, 1 semestemya adalah 4 bulan sehingga dalan1 1 tahun ada 3 semester,
yaitu semester I (Juli, Agustus, September dan Oktober), semester 2 (November,
Desember, Januari dan Februari), dan semester 3 (Maret, April, Mei dan Juni).
Drs. Martinis Yamin, M. Pd. dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berbasis
Kompetensi menulis bahwa "Mary Jane Gill, telah menerapkan akselerasi
pembelajaran dalam dua mata pelajaran temyata berhasil menghemat separuh waktu
pelatihan sekaligus meningkatkan pembelajaran dan prestasi kerja secara pesat."29
Selanjutnya Dave Meier mengungkapkan beberapa hal yang !':lembedakan
antara pembelajaran yang ditempuh dengan cara tradisional dan pembelajaran yang
ditempuh dengan menggunakan program akselerasi, yaitu :30
Tabel 2
Perbedaan Belajar Tradisional dengan Belajar Akselerasi
Belajar Tradisional Cenderung ·
Kaku
Muram dan serius
Satujalan
29 Martinis. op. cit., h. 12
JO Ibid, h. 13
Bel<\iar Akselerasi Cenderung :
Luwes
Gembira
Banyakjalan
33
Mementingkan sarana Mementingkan tuj uan
Bersaing Bekerjasama
Behavioristis Manusiawi
Verbal Multi-indrawi
Mengontrol Mengasuh
Mementingkan materi Mementingkan aktivitas
Mental (kognitif) Mental/emosional/fisik
Berdasarkan waktu Berdasarkan hasil
B. Kerangka Berfikir
Peneliii berasumsi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa yang tergolong dalam kelas akselerasi dengan hasil belajar siswa yang
tergolong dalam kelas reguler. Artinya siswa yang tergolong dalam kelas akselerasi
hasil belajar mereka akan lebih bagus dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
tergolong dalam kelas reguler. Sebab untuk menentukan layak tidaknya seorang
peserta didik masuk ke kelas akselerasi, salah satu faktor y:mg turut menentukan
adalah tingkat kecerdasan seorang peserta didik.
Sebab lain yang mendukung asumsi peneliti adalah bahwa berbeda dengan
anak didik yang tergolong dalam kelas biasa yang harus menyelesaikan studinya
selama 3 tahun (untuk bisa lulus), anak didik yang termasuk kelas akselerasi hanya
membutuhkan waktu 2 tahun masa SMP-nya, dengan ketentuan satu semestemya
34
adalah 4 bulan. Namun sangat bisa dirasakan keefektivan pembelajarannya, karena
lingkungan dan gaya pembelajaran yang diberikan sesuai dengan minat, balrnt dan
kemampuan mereka, sehingga mereka akan termotivasi untnk mempertalmnkan
prestasi yang telah mereka capai, bahkan mereka akan senantiasa berpacu untuk
meningkatkan dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Berbeda dengan kondisi pembelajaran dalam kel as reguler, dimana populasi
yang tergolong dalam kelompok ini adalah mereka dengan latar belalcang
kemampuan yang berbeda-beda, dari anak dengan potensi dibawal1 rata-rata sampai
anak dengan potensi di atas rata-rata. Hal ini tentu tmut mempengaruhi pembelajaran
yang berlangsung. Pembelajaran secara optimal akan sulit dapat memfasilitasi
keberagaman kemampuan mereka. Umumnya anak yang beq>otensi di bawah rata
rata merasa tidak bisa menarik manfaat dari pembelajaran yang mereka ikuti,
sebaliknya mereka yang berpotensi di atas rata-rata merasa bosan dengan
pembelajaran yang berlangsung karena tidak memperoleh pengalan1an pendidikan
yang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
Dengan beberapa dasar pemikiran di atas, maka tidak berlebihan jika peneliti
mengatal<an bahwa prestasi belajar anak didik dalam kelas alcselerasi Jebih llllggul
dari pada prestasi belajar anak didik dalam kelas reguier.
C. Hipotesis
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti akan menghadapi suatu problem.
Sebelum mencari jawaban secara faktual terlebih dahulu harus mencoba menjawab
secara teoritis. Jawaban atas problem secara teoritis sering disebut dengan hipotesis.
35
Hipotesis berasal dari kata hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hypo berarti
kurang dari sedangkan thesis adalah pendapat. Jadi hipotesis adalah "suatu pendapat
atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus sebagai
suatu tesis."31 Hipotesis baru merupakan suatu kerangka jawaban dari masalah yang
diajukan.
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu propos1s1 atau anggapan yang
mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau
pemecahan persoalan atau untuk dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan atau asumsi
dari suatu hipotesis juga merupakan data, akan tetapi karena kemungkinan besar
salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji
dengan menggunakan data hasil observasi.
Hal tersebut sesuai dengan pemyataan Agus Irianto yang mendefinisikan
hipotesis sebagai "jawaban semantara yang masih perlu diuji kebenarannya melalui
fakta-fakta."32 Sedangkan S. Margono mengemukakan bal1wa hipotesis adalah
''.jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
tinggi tingkat kebenarannya. Sehingga secara teknik, hipotesis merupakan pemyataan
31 Margoro, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 2000), Cet. ke-2, h. 80
32 Agus lrianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004), Edisi l, h. 98
BAB HI
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang dimaksud disini adalah cara/teknis yang dilakukan dalam proses
penelitian. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode
komparasional. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat "potret tentang suatu
keadaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat atau
daerah tertentu." 1
Dalam hal ini penulis mengadakan penelitian dengan cara sebagai berikut:
1. Penelitian lapangan (field research), yaitu pengumpulan data dengan cara
langsung turun ke lapangan penelitian dengan melakukan ob:;ervasi;
2. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan cara membaca dan
menelaah buku-buku, majalah, catatan kuliah dan koran yang ada kaitannya
dengan masalah yang dibahas.
Sedangkan metode komparasional bertujuan "untuk mencan perbedaan
diantara dua variabel tertentu pada dua kelompok yang berbeda."2
B. Lokasi Pe11elitia11
~-~--~---
! R.udi WibO\VO, Seri A1etodologi ·~~·osial I:.konon1i: Peneiitian lfnriah dan Tahapan Prosesnya, (Jeinber: Fakullas Pe1ianian tJniversitas Je1nber, 2000). Cet. ke-·1, Jilid I, h. 34
2 MardaEs, Mctode Pe11elilian Sualfl J)e.'1dekatan Proposal. (Jakarta: p·r. Bumi Aksara, 2003), Cot. ke-6, h. 50
39
Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan metode sampling yang disengaja
(Purpose Sampling Methode). Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMPN 2 Ciputat
dengan pertimbangan bahwa SMPN ini telah menyelenggarakan program akselerasi
bagi anak didik yang berpotensi tinggi dan karena SMPN 2 ini pula yang menjadi
tempat penulis melakukan tugas PPKT.
Dalam suatu penelitian terlebih dahulu harus ditentukan populasi dan san1pel
guna membatasi ruang lingkup penelitian. Dalam melakukan penelitian, seseorang
tidak harus meneliti seluruh populasi yang ada, tetapi dapat juga menggunakan
sebagian dari populasi yang ada yang di sebut sampel.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan o~jek penelitian. Dalam definisi lain disebut
dengan "universe yaitu jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya bisa di
duga."3
Dalam sebuah penelitian, populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah
yang ingin diketahui iebih jauh. Ad?.pnn populasi dari penelitian ini adalah:
a. Populasi target
Populasi target pendiiian ini adalah seluruh siswa SMPN 2 Ciputat kelas IJ,
yang terdiri dari 8 kelas reguler dengan jumlah 386 siswa dan 1 kelas akselerasi yang
be1jumlah 18 siswa.
3 tviasri Singarimbun dan Sofian Effendi (ed.), A1etode J7 enelitian Survei, (Jakarta: PT. Pustoka LP3ES, 1995), Cct. ke-c. h. 152
37
2. Hipotesis Altematif (Ha)
' Ha : Ada perbedaan antara prestasi belajar siswa dalam kelas akselerasi dengan
prestasi belajar siswa dalam kelas reguler.
41
Simple random sample merupakan cara pemilihan sampel dimana anggota populasi
dipilih satu persatu secara acak (semua mendapat kesempatan yang sanJa untuk
dipilih) dan jika sudah dipilih maka tidak boleh dipilih lagi.
D. Metode Pengambilan Data
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yaitu data dari instansi
terkait dengan penelitian ini. Atau bisa juga disebut dengan studi dokumentasi
dimana penulis mengumpulkan dokumen mengenai data siswa terutama tentang basil
belajar siswa. Data tersebut diambil dari SMPN 2 Ciputat, berupa nilai raport siswa
yang diperoleh dari wali kelas akselerasi dan wali kelas reguler.
Selain itu penulis juga melakukan observasi yaitu mengadakan pengamatan
dan pencatatan secara langsung dan sistematis terhadap gejala yang diteliti di SMPN
2 Ciputat. Dan untuk melengkapi data studi dokwnentasi dzm observasi, penulis
melakukan wawancara yakni tanya jawab lisan secara langsung.
E. Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis mengenai adanya perbedaan hasil belajar antara
siswa kelas akselerasi dan siswa keias reguler digunalcan rumus t-tes. Uji t-tes adala11
tes statistik yang dipakai untuk menguji perbedaan/kesamaan dua kondisi/perlakuan
atau dua kelompok yang berbeda dengan prinsip memperbandingkan rata-rata kedua
kelornpok/perlakuan tersebut.7
7 Subanda dan Sudrajat, [Jasar-D~1sar Pene/itian I!tuiah, (Bandung: c:v. Pustaka Setia, 2001 ), Cct. ke-i. h. 158
42
Adapun rumusnya adalah:8
Untuk sampai pada penggunaan rumus di atas, diperlukan pula beberapa
lambang dan penggunaan beberapa rumus lain, karena dalam rumus Hes tersebut ada
beberapa lambang yang perlu dijabarkan lebih <lulu kedalam keterangan tertentu
untuk sampai pada penggunaan langsung, seperti runms di bawah ini.
SE = SDA MA ~NA-]
SE = SDB MB~ 1
SD =)I.x/ A N
A
SD =)I,xn' B N
B ]
8 Anas Sudjijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakaita: PT. Graflndo Persada, 1999), Cet. ke-9, h. 316
Keterangan:
~ : Perbedaan score
NA : Banyaknya subyek penelitian pada kelompok I
NB : Banyaknya subyek penelitian pada kelompok 2
MA : Mean kelompok l
Ms : Mean kelompok 2
SDA : Simpangan baku kelompok I
SDB : Simpangan baku kelompok 2
SEMA : Standar error mean pada kelompok I
SEMn : Standar enor mean pada kelompok 2
SEMA-MB : Standar error mean pada kelompok 1-2
db : Derajat kebebasan
Adapun kriteria pengujiannya adalah :
L Tolak Ho jika t hitung > t tabel
2. Terima Ho jika t hitung < t tabcl
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMPN 2 Ciputat
1. Sejarah Singkat SMPN 2 Ciputat
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil wawancara dengan kepala
sekolah dan dokumentasi dari kepala tata usaha yang ada di SMPN 2 Ciputat, maka
diperoleh keterangan bahwa SMPN 2 Ciputat didirikan pada pertengahan tahun 1976
di atas tanah seluas 2.500 m2 milik Yayasan Pembangunan Madrasah Islam Ichsan
(YPMJI) dengan nomor hibah No. 087/B/YPMII/II/80, modal pembangunan
sepenuhnya diberikan oleh gubernur OKI Jakarta yang pada saat itu diberikan oleh
Mayjen KKO Ali Sadikin dengan pemborong PT Himaiaya. Bangunan ini baru dapat
digunakan untuk kegiatan belajar mengajar setelah diresmikan oleh Bupati Kabupaten
Tangerang (Letko!. HE. Muchdi) pada tanggal 10 April 1977.
Pada awal berdirinya sekolah ini berada dalam pengelolaan SMPN 2
Tangerang yang sampai dengan tanggal 1 April 1997 semua SMP dan SMU di
Kabupaten Tangerang berada dalam tanggungjawab Kanwil Oepdikbud OKI Jakarta.
Status SMP ini ketika itu adalah kelas jauh dari SMPN 2 Tangerang di Ciputat yang
.kemudian ditingkatkan menjadi filial, pada saat diintegrasikan kepada Kanwil
Oepdikbud Jawa Barat (1 April 1979). Terhitung mulai tahun ajaran 198 lil 982
statusnya berubah menjadi sekolah yang mandiri dengan nama SMPN Ciputat dengan
No. SK Oepdikbud No. 0220/0/1981. Kemudian pada saat berdirinya SMPN 2
45
Ciputat yang berlokasi di Kemantren Pamulang Ciputat, maka SMPN Ciputat
menjadi SMPN 1 Ciputat.
Dengan ditetapkannya kepala sekolah yang definitif berdasarkan SK
Depdikbud No. 27707/C/2/1983, maka SMPN 1 Ciputat dil,epas secara penuh dari
SMPN 2 Tangerang yang telah mengelola sejak 1997 sampai dengan tahun
1983/1984.
Kemudian ketika SMPN Cireundeu hams mendapat nomor dan karena SMPN
Cireundeu paling pertama lahir di Ciputat maka SMPN Cireundeu mendapat nomor I
dan SMPN I Ciputat menjadi SMPN 2 Ciputat hingga sekarang.
Sebelum mandiri, SMPN 2 Ciputat pada mulanya dikepalai oleh Bapak R,
Sakri Ganda Perwira, kepala SMP Persiapan Negeri (sekarang SMP PGRI), pimpinan
sementara ini hanya sampai pada tanggal 10 Januari 1977, selanjutnya penanggung
jawab harian dipegang oleh Bapak Wandar Saibun (Guru SMPN 2 Tangerang).
SMPN 2 Ciput~t berangkat dengan jumlal1 siswa 132 siswa yang terdiri dari
98 putra dan 34 putri yang dibagi 3 lokal kelas I. Jumlah tenaga guru dan tata usaha
sebanyak 9 orang. Adapun proses belajar mengajar dimulai trmggal 3 Januari 1977.
Di samping belajar mengajar juga melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler seperti
, Pramuka, PMR, Sepak bola dan Bola volly.
Selanjutnya untuk mengetahui keadaan guru, keadaan staf TIJ dan keadaan
siswa serta sarana dan prasarana yang ada di SMPN 2 Ciputat dapat dilihat pada
uraian berikut.
46
2. Visi
SMPN 2 Ciputat mempunyai visi sebagai berikut: Unggul dalam prestasi,
teladan dalam bersikap dan bertindak serta konsisten dalam melaksanakan ajaran
agama.
3. Misi
Misi SMPN 2 Ciputat adalah :
I. Mewujudkan peningkatan kualitas/mutu lulusan
2. Mev.-ujudkan peningkatanjumlah lulusan yang masuk ke SMU/SMK Negeri
3. Membina sikap percaya diri, semangat gotong royong dan cinta tanah air
4. Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan penghargaan yang
banyak serta dilandasi dengan semangat ketauladanan dan keikhlasan
5. Meningkatkan status sekolah menjadi sekolal1 unggulan.
4. Keadaan Siswa Tahun 2004-2005
Dari studi dokumentasi yang penulis lakukan terhadap keadaan siswa SMPN
2 Ciputat, maka diperoleh keterangan bahwa SMPN 2 Ciputat dari tahun ke tahun
siswanya mengalami peningkatan. Untuk tahun ajaran 2004-2005 selurnhnya
berjumlah 1.114 siswa yang terdiri dari 403 siswa berada di kelas VII, 386 siswa
dikelas II, dan 325 siswa berada di kelas III. Untuk lebih jelasnya berikut uraian
tentang keadaan siswa menurnt kelompok belajar dan agama yang mereka peluk.
Tabel3
Keadaan Siswa SMPN 2 Ciputat Menurnt Kelompok Belajar dan Jenis Kelamin
Tahun Ajaran 2004-2005
Ke las Kelompok Belajar L p Jumlah
VII Akselerasi I 6 14 20
VII 9 191 192 383
II 9 170 216 386
III 7 138 187 325
Jumlah 26 505 609 1.114
Tabel4
Keadaan Siswa SMPN 2 Ciputat Menurut Agama yang dipeluk
Tahun Ajaran 2004-2005
Jumlah Siswa Menurut Agama Ke las Jumlah
Islam Protestan Katholik Hindu Budha
VII Akselerasi 20 - - - - 20
VII 366 12 3 2 - 383
II 372 10 2 2 - 386
III 311 7 6 1 - 325
Jumlah 1.069 29 11 5 - 1.114
47
48
Tabel 3 menunjukkan bahwa perbandingan antara siswa laki-laki dan
perempuan tidak terlalu tinggi. Jika dipresentasikan maka jumlah siswa laki-laki
adalah 45% sedangkan siswa perempuan sebanyak 55%, ini berarti bahwa siswa
perempuan lebih tinggi jumlahnya dari siswa Jaki-laki. Sedangkan tabel 4
menunjukkan bahwa ada sekitar 95% siswa yang memeluk agama Islam.
5. Keadaan Guru dan Staf Tata Usaha Tahun 2004-2005
SMPN 2 Ciputat dikepalai oleh Bapak Drs. H. Kuswanda M. Pd., dengan
tenaga pengajar sebanyak 52 orang dan memiliki tenaga staf TU sebanyak 11 orang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label 5.
Tabel 5
Keadaan Guru SMPN 2 Ciputa1 menurut Tingkat Pendidikan, Bidang Tugas, dan
Jabatan Tahun Ajaran 2004-2005
Pendidikan No. Guru Pengajar Mata Pelajaran Jabatan
Akhir/Tahun
!. Drs. H. Kuswanda, M. Pd S.2/1999 BP/BK Kep.Sek
2. Saonah D.3/1990 Bahasa Inggris Guru
3. Bingan Edi Saputra, B.A. Sarmud/1989 BP/BK Guru
.4. H.M. Nasir Rinun, B.A. Saimud/1989 Agama Islarr Wakasek '
5. Kamaluddin D.3/2000 Penjaskes Guru
6. Drs. Syaifullah S.1/1996 Bahasa Indonesia Guru
7. Maryono, S.E. S.1/2000 Fisika dan Biologi Guru
50
28. Evi Syarfiarti, S.Pd. S.1/1999 Sains-Biologi Guru
29. Ors. Anwaruddin S.1/1999 Agama Islam Guru
30. Takhriyah Aguestina, SPd S.1/1999 Bahasa Indonesia Guru
31. Ors. Nofiardi S.1/1991 S.Rupa & Geografi Guru
32. Ora. Yuliani S.1/1999 Bahasa Indonesia Guru
"" .).). Hj. Si ti Budaya, S.Pd S.1/1997 Matematika Guru
34. Suparman SG0/1998 Penjaskes Guru
35. Edining Sudiyati, S.Pd. S.1/2000 PPKn Guru
36. Harman to D.312000 Sejarah & S.Rupa Guru
37. Ida Yulia Farida D.3/1993 Ket. Jasa & Ekop Guru
38. Vedra Yoloska, S.Pd. S.1/2000 Sains-Fisika Guru
39. Nina Diana D.3/1989 Geografi&S.Musik Guru
40. Nenden Hazriatin, S.Pd S.112000 Bahasa lnggris Guru
41. Bayoangin Suhut D.3/1998 BP/BK Guru
42. Wiwit Turtinowati D.2/2001 Matematika Guru
43. Ors. Sholeh Fathoni S.1/1998 Geografi & Ekop Guru
44. Zuraedah, S.Pd S.1/1999 Sejarah Guru
45. Dadang Y ohana D.311999 PPKn Guru
46. Ora. Lilis Susilowati S.111998 Sains-Biologi Guru
47. Rd. Lendra, S.Pd S.111995 Matematika Guru
51
48. Laila Lubis, S.Pd S.1/2000 Sains-Biologi Guru
49. Ujang Suryana, S.Pd S.1/2000 Matematika Guru
50. Arie Fardianawati, S.Pd S.1/1997 Sains-Biologi Guru
51. Musfrida Hanus, S.Pd S.1/1999 Sejarah Guru
52. Nandang Sabanudin D.1/1999 Komputer Guru
53. Nining Wahyuni, S.Pd S.1/2000 Bahasa Indonesia Guru
Pada tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar guru di SMPN 2
Ciputat berpendidikan S !. ini terbukti dari 52 orang guru terdapat 27 orang atau
sekitar 52% guru yang berpendidikan S 1. ha! ini menunjukkan bahwa sebagian besar
guru SMPN 2 Ci putat memiliki kemampuan sebagai tenaga pengajar yang berkualitas
dan ini merupakan salah satu faktor keberhasilan pendidikan dalam usaha mencapai
visi dan misinya.
Tabel 6
Keadaan StafTU SMPN 2 Ciputat Menurut Tingkat Pendidikart, Status dan Jabatan
Tahun Ajaran 2004-2005
No. Nama Status Pendirlikan Jabatan
1. Suherman PNS S. l/ Adm.Perkantoran Bendahara Rutin
2. Gino PNS S .1 I Adm.Perkantoran Bendahara BP3
0 Iskandar PNS SMA Kesiswaan _).
52
4. Nur Widiyanti Honorer SMA Penerima BP3
5. A. Badru Tamam Honorer SMEA Kesiswaan
6. Asmin PNS KPAA Pesuruh
7. Rubaya Honorer SMA Pesuruh
8. NurHayat Honorer PGA Satpam
9. Juwahir Honorer SD Penjaga Malam
10. Sukami Honorer SD Kebersihan
11. Nasih Honorer SD Kebersihan
Jumlah staf TU sebanyak 11 orang di SMPN 2 Ciputa.t adalah sudah cukup
memadai. Dari 11 orang staf TU tersebut terdapat 4 orang yang berstatus PNS dan
lainnya masih honorer yang dipekerjakan oleh Yayasan. Dengan demikian status
kepegawaian mereka adalah pegawai yayasan. Hal ini mengingat bahwa pada
mulanya SMPN 2 Ciputat adalah Yayasan yang terns berkembang menjadi sekolah
Negeri.
6. Sarana dan Prasarana
SMPN 2 Ciputat mc:rniliki sarana dan fasilitas pendidikan yang memadai, baik
secara fisik bangunan seperti gedung, tempat belajar maupun non fisik seperti
kurikulum, metode pendidikan, dan suasana dalam belajar.
53
Secara fisik bangunan, SMPN 2 Ciputat mempunyai sirrana belajar yang terns
mengalami kemaj uan dengan pesat dari tahun ke tahun. Hal ini terbukti dengan
adanya gedung sekolah yang megah dan dilengkapi dengan sarana belajar yang baik.
Tabel 7
Keadaan Sarana dan Prasarana SMPN 2 Ciputat Tahun Ajaran 2004-2005
No. Uraian Jumlah Luas (m') Kondisi
!. Ruang Belajar 26 1.540 Layak Pakai
2. Ruang Perpustakaan 1 56 Layak Pakai
0 Ruang Laboratorium 2 163 Layak Pakai ~.
4. Ruang Kepala Sekolah 1 35 LayakPakai
5. Ruang Guru I 37 Layak Pakai
6. Ruang Tata Usaha 1 35 Layak Pakai
7. Ruang Serba Guna 1 91 Layak Pakai
8. Ruang Ibadah I 80 LayakPakai
9. Ruang UKS/PMR 1 56 Layak Pakai
10. RuangBP/BK 1 21 Layak Pakai
11. Ruang Ket.Komputer 2 106 Layak Pakai
12. Ruang Kesenian I 56 Layak Pakai
13. Kan tin I 105 Layak Pakai
14. RumahJaga 1 42 Layak Pakai
15. WC Sisiwa 2 50 Layak Pakai
16.
17.
18.
54
WC Guru 3 18 Layak Pakai
Sanggar Pramuka/OSIS 1 21 Layak Pakai
Ruang Makan 1 54 Layak Pakai
Jumlah 2.606
Tabel 8
Keadaan Sarana Penunjang Kegiatan SMPN 2 Ciputat
Tahun Ajaran 2004-2005
No. Uraian Jumlah Kondisi
I. Kesenian:
a. Karawitan 2 set Layak Pakai
b. Angklung 2 set Layak Pakai
c. Calung 2 set Rusak
d. Qasidah 2 set Layak Pakai
e. Band 1 set Layak Pakai
2. Olah Raga:
a. Lapangan Basket 1 unit Layak Pakai
b. Lapangan Badminton 1 unit LayakPakai
c. Lapangan Volley 1 unit Layak Pakai
d. Lapangan Lembing 1 unit Layak Pakai
55
B. Deskripsi Data
Sebagaimana dijelaskan dalam pembatasan masalah bahwa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yang diperoleh melalui studi
dokumentasi penulis, berupa data nilai rata-rata rapmt siswa kelas II pada semester I
tahun pelajaran 2004-2005.
Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang penulis lakukan, maka dapat
diperoleh dua kelompok nilai, yaitu nilai siswa kelas II Aksderasi dan nilai siswa
kelas II Reguler. Nilai yang ada pada tabel adalah nilai pembulatan untuk
mempermudah perhitungan. Adapun kelompok nilai tersebut disajikan sebagai
berikut:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tabel q
Daftar Nilai Rata-rata Siswa Kelas II Akselerasi Semester I
Tahun Pelajaran 2004-2005
N.I.S Nama Nilai Rata-rata
04051385 Amanda Puspa Dewi 86
04051386 Auliyannisa Widuana 84
04051387 Dita Rizqie Ramadhany 81
04051388 Firda Meidi Irshanty 85
04051389 Lindi Mahesi 82
04051390 Listahayu Lupia 83
··-04051391 Meilani Yudi Astuti 82
57
I 5. 03041228 Ayu Wahyuni 66
6. 03041056 Dina Nurdiana 67
7. 03041277 EkaFaizah 68
8. 03041189 Hirma Prasidya M 71
9. 03041199 Rahmawati 69
10. 03041019 Siti Hajar 70
11. 03041340 Uswatun Hasanah 71
12. 03041117 Arief Kurniawan 67
13. 03041344 Bagus Pandu Imawan 65
14. 03041346 Donny Ramadhona 68
15. 03041031 Edward Andika 68
16. 03041081 Eka Darmawan 70
17. 03041213 Ibrahim Azis 71
18. 03041313 Saftian Darul K 68
19. 03041356 Saleh Arif! 71
20. 03041090 Titis Nur Rahmadi 65
C. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah diketahui semua data tersebut di atas, selanjutnya dilakukan
penghitungan untuk mengetahui tingkat perbedaan, dengan langkah sebagai berikut :
1. Menghitung mean
58
Bila data sampel terdiri dari sejumlah nilai-nilai basil pengamatan yang tidak
terlalu besar, rata-rata hitungnya dapat langsung dicari dari data yang bersangkutan
tanpa harus terlebih dahulu menyusunnya ke dalam ditribusi frekuensi. Dalam hal
yang demikian itu, rata-rata hitung dari nilai hasil observasi X1, X2, X:i, ..... XN, ialah
hasil penjumlahan nilai-nilai di alas dibagi jumlah subjek penelii:ian sebesar N.
Bila rata-rata hitung dinyatakan dengan X , maka rumusnya dapat dinyatakan
dengan: 50
Tabel 11
Perhitungan Uji t
No. XA XA 2
XB XB
I 2
I XA Xg
I. 86 3 9 73 " 9 " I 2. 84 1 1 80 10 JOO
3. 81 -2 4 70 0 0
4. 85 2 4 73 3 9
5. 82 -1 1 66 -4 16
6. 83 0 0 67 -3 9
7. 82 -I 1 68 -2 4
8. 86 3 9 71 1 1
9. 83 0 0 69 -1 1
50 Anto Dajan, Pengantar Metode Statistik, (Jakarta: LP3ES, 1986), Jilid I, Cet. ke-2, h. 115
59
10. 82 -1 1 70 0 0
11. 85 2 4 71 1 1
12. 84 1 1 67 -3 9
13. 84 1 1 65 -5 25
14. 83 0 0 68 -2 4
15. 86 0 9 68 -2 4 .)
16. 81 -2 4 70 0 0
17. 79 -4 16 71 1 1
18. 80 0 9 68 -2 4 -.)
19. 71 1 1
20. 65 -5 25
l:XA = 1496 Ix =0 Ix A 2
=74 EXB = 1391 Ixg = -9 2 A Ex 8 =223
Dari tabel 11 di atas, maka dapat dilakukan perhitungan untuk mencari harga
t. Adapun harga mean masing-masing kelompok adalah sebagai berikut:
-- IX XA =--A
N
1496
18
= 83
2. Menentukan harga simpangan baku (SD)
Xs = IX_r;_ N
i391 ---
20
=70
60
Simpangan balm merupakan rata-rata penyimpangan setiap skor dengan rata-
rata skornya. Langkahnya adalah :
a. Pertama-tama hitung <lulu rata-rata skornya
b. Hitung perbedaan masing-masing skor dengan rata-rata skor, x : x = X- X
c. Selisih masing-masing skor dengan rata-rata dikuadratkan dan dijumlahkan
d. Hasil penjumlahan dibagi dengan N, hasil ini disebut dengan variance
e. Akar dari variance merupakan SD51
SD =)I:x/ A N
=Ri
=2
3. Menghitung standart error mean (SEM)
= ~222;
=Ji]
0 0 = .),.)
Standart en-or (SE) menyatakan seberapa jauh akurasi rata-rnta sampel
mendekati rata-rata populasi, sehingga semakin kecil standart errornya maka semakin
akurat.52 Oleh karena yang kita hadapi adalah keseluruhan error sampel dalam
J.llendekati kedua rata-rata populasi, maka langkah awal adalah harus mencari masing-
masing en-or, baru kemudian digabungkan untuk mencari error bersama.
51 Anas, op.cit., h. 145 52 Agus Irianto, Statistik Konsep Desar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004), Edisi I, h.
115
2 =
JI8=t
2
4,1
= 0,48
SE =-SD" MB -JN-::]
= 3,3
~
3,3 --4,3
= 0,76
61
Dengan demikian, maka besar nilai standard error mean kelompok I dan
kelompok 2 adalah:
= )(0,48) 2 + (0,76) 2
= ..j0,2304 + 0,5776
= ..j0,808 = 0,89
4. Menghitung t-tes/ t-score
83-70 =--
0,89
13
0,89
= 14,60
62
Dari penghitungan di atas, temyata angka perbedaan kedua kelompok
tersebut be1ianda positif dengan memperhatikan besarnya "t'' hitung yang diperoleh
(yakni 14,60)
Selanjutnya untuk mengetahui apakah perbedaan itu signifikan atau tidak,
maka "t" basil penghitungan dibandingkan dengan "t" tabeL Dan sebelum
Membandingkannya terlebih dahulu dicari df (degree of freedom) atau db (derajat
kebebasan). Derajat kebebasan adalah suatu angka yang menjelaskan sekumpulan
skor sampel yang bebas dari kesalahan.
Telah diketahui sebelumnya bahwa NA= 18 dan Ns = 20, selanjutnya data
tersebut dimasukkan ke rumus df sebagai berikut :
df=NA +Ns-2
=18+20-2
=36
Dengan taraf sebesar 36 jika dikonsultasikan dengan tabel nilai "t" , pada taraf
signifikansi 5% dan I%, temyata dalam tabel tidak dijumpai df sebesar 36, karena itu
df yang digunakan adalah df yang terdekat yaitu 35. Dengan df sebesar 35 diperoleh
"t" tabel sebesar :
Pada taraf signifikansi 5% = 2,03
Pada taraf signifikansi I% = 2,72
Jika dilihat dari harga "t" tabel tersebut, temyata "t" hitung (yaitu 14,60) lebih
besar dari "t" tabel baik pada signifikansi 5% (2,03) maupun pada taraf signfikansi
I% (2,72) atau dengan pemyataan lain bahwa 2,03<14,60>2,72. Mengingat kriteria
63
penerimaan adalah bahwa tolak Ho jika "t" hi tung lebih besar dari "t" tabel, sehingga
mengakibatkan Ha diterima, maka dengan demikian terdapat perbedaan yang
signifikan antara prestasi belajar siswa kelas akselerasi dengan prestasi belajar siswa
kelas reguler.
D. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil uji coba penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas akselerasi
dengan prestasi belajar siswa kelas reguler. Hal ini berarti bahwa Ha yang
menyatakan ada perbedaan antara prestasi belajar siswa kelas akselerasi dengan
prestasi belajar siswa kelas reguler diterima. Sebaliknya Ho yang menyatakan tidak
ada perbedaan yang sieflifikan antara prestasi belajar siswa kelas akselerasi dengan
siswa kelas reguler ditolak.
BABY
PENUTUP
Berdasarkan uraian mengenai studi komparasi prestasi belajar antara siswa
kelas akselerasi dengan siswa kelas reguler di SMPN 2 Ciputat dan setelah peneliti
mengadakan penelitian di lapangan serta melakukan analisa terhadap data yang
diperoleh dengan menggunakan statistik, maka dalam bab ini penulis mengemukakan
beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari basil penelitian ini adalah:
I. Prestasi belajar siswa dalam kelas akselerasi adalah bagus, karena nilai rata-rata
yang diperoleh adalah. 83 dengan standart deviasi sebesar 2. Dan dari 18 siswa
ada 44% atau sebanyak 8 orang siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata;
2. Prestasi belajar siswa dalam kelas reguler adalah cukup, karena nilai rata-rata
yang diperoleh adalah 70 dengan standart deviasi sebesar 3,3. Dan dari 20 siswa
ada 35% atau sebanyak 7 orang siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata;
3. Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas akselerasi
dengan prestasi belajar siswa kelas reguler, yaitu siswa clalan1 kelas akselerasi
prestasi belajarnya lebih tinggi dari prestasi belajar siswa kelas reguler.
B. Saran
Ada beberapa saran yang dikemukakan setelah penelitian dilakukan, yaitu :
I. Pembelajaran yang berlangsung di SMPN 2 Ciputat menunjukkan hasil yang
bagus, meskipun demikian, untuk guru, hendaknya senantiasa memberikan
65
motivasi dan menumbuhkan minat belajar siswa, karena guru merupakan salah
satu faktor yang turut berperan dalam pencapaian prestasi belajar siswa, selain itu
alangkah baiknya jika guru melakukan komunikasi dengan siswa mengenai
kebutuhan siswa serta kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam belajar;
2. Bagi siswa kelas akselerasi, meski prestasi belajamya sudah bagus namun tetap
dibutuhkan pembinaan yang konsisten untuk mendapatkan basil belajar yang
lebih bagus sehingga dapat senantiasa dipacu perkembangan prestasi dan
bakatnya;
3. Untuk siswa kelas reguler, hendaknya tak hanya mengandalkan guru, tetapi juga
harus bersikap aktif dan kreatif dalam belajar serta mau menanyakan hal yang
tidak dimengerti baik itu kepada guru ataupun kepada teman yang lebih mengerti
untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan;
4. Siswa secara keseluruhan hendaknya dapat memanfaatkan fasilitas yang
ada/tersedia dengan sebaik mungkin guna meningkatkan prestasi belajar;
5. Baik di kelas akselerasi maupun di kelas reguler, sebaiknya guru dan s1swa
bekerjasama dalam melakukan pembelajaran untuk mewujudkan kondisi belajar
yang diinginkan.
67
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003, Cet. ke-6
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 2000, Cet. ke-2
Mouly, George S., Psychology For Effectife Teaching, New York, Holt Rinehart And Winston
Munandar, Utami, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999, Cet. ke-1
Nata, Abuddin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Bandung: Angkasa. 2003, Cet. ke-1
Nawawi, Hadari, Pengaruh Hubungan Manusia dikalangan Afurid terhadap Prestasi Be/ajar di SD. Jakarta: Analisa Pendidikan, 1981
Patmonodewo, Sumiarti, Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi Dari Bayi Sampai Usia Lanjut, Jakarta: U.I. Press, 2001, Cet. ke-1
Prayitno dan Amti, Erman. Dasar-drrsarBimbingan dan Konseling, Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 1999, Cet. ke-1
Purdaminta, W.J.3., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1987, Cet. ke-10
Rahman Abror, Abd., Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiarn Wacana, 1993, Cet. ke-4
Rasito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, i ()9 J
Roestiyah N.K., Masalah-masalah !!mu Keguruan, Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989
Rohani, Ahmad dan Ahmadi, Abu, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 1991, Cet. ke-1
Tabet Nilai "t" Untuk Berbagai df.
dfataudb Barga Kritik "t" Pada Taraf Si~fikansi:
5% 1% I 12,71 63,66 2 4,30 9,92 3 3,18 5,84 4 2,78 4,60
·-5 2,57 4,03 6 2,45 3,71 7 2,36 3,50 8 2,31 3,36 9 2,26 3,25 10 2,23 3,17 11 2,20 3,11 12 2,18 3,06 13 2,16 3,01 14 2,14 2,98 15 2,13 2,95 16 '.:i,12 2,92 17 2,11 2,90 18 2,10 2,88 19 2,09 2,86 20 2,09 2,84 21 2,08 2,83 22 2,07 2,82 23 2,07 2,81 24 2,06 2,80 25 2,06 2,79 26 2,06 2,78 27 2,05 2,77 28 2,05 2,76 29 2,04 2,76 30 2,04 2,75 35 2,03 2,72 40 2,02 2,71 45 2,02 2,69 50 2,01 2,68 60 2,00 2,65 70 2,00 2,65
PEDOMAN WAWANCARA
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Juni 2005
Interviewee : Drs. H. Kuswanda, M. Pd.
Jabatan : Kepala Sekolah
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Waktu : 08.00-09.00
Pokok-pokok Wawancara:
1. Bagaimana sejarah berdirinya SMPN 2 Ciputat ''
2. Sarana apa saja yang ada di SMPN 2 Ciputat 0
3. Apa yang melatarbelakangi diselenggarakannya program akselerasi di SMPN
2 Ciputat ini ?
4. Apa tujuan yang ingin dicapai dari diselenggarakannya program akselerasi 0
5. Kendala apakah yang menghambat penyelenggarakan program akselerasi?
6. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut ?
iewer
""' Rifatul 1 dawivah N.IM. I01011020596
HASIL WAWANCARA
I. SMPN 2 Ciputat didirikan pada pertengahan tahun 1976 di atas tanah seluas 2.500
m2 milik Yayasan Pembangunan Madrasah Islam lchsan (YPMII) dengan snrat
hibah No. 087 /B/YPMII/II/80. Awalnya sekolah ini berada dalam pengelolaan
SMPN 2 Tangerang sampai tanggal I April 1979. Terhitung mulai tahun ajaran
1981 /1982 statusnya menjadi seko!ah mandiri dengan nama SMPN Ciputat
dengan nomor SK Depdikbud No. 0220/0/1981. Kemudian pada saat berdirinya
SMPN 2 Ciputat yang berlokasi di Kemantren Pamulang Ciputat, maka SMPN
Ciputat menjadi SMP Negeri 1 Ciputat. Selanjutnya ketika SMPN Cirendeu yang
pertama lahir di Ciputat maka SMPN Cirendeu mendapat nomor I dan SMPN
Ciputat menjadi SMPN 2 Ciputat hingga sekarang.
2. Sarana dan prasarana yang ada di SMPN 2 Ciputat meliputi ruang belajar 26
lokal, ruang perpustakaan I lokal, 2 lokal laboratorium, 2 ruang kantor (kepala
sekolah dan guru), ruang tata usaha 1 lokal, 1 lokal untuk ruang serba guna.
Selain itu ada juga ruang UKS, BP/BK, sanggar Pramuka, OSIS, ruang
keterampilan, ruang kesenian masing-masing I lokal. Ruang komputer ada 2
lokal, mushalla, gudang dan kantin I lokal, WC 6 lokal, lapangan upacara dan
lapangan olah raga.
3. Program Akselerasi diselenggarakan dalam rangka merespon program Pendidikan
Nasional guna memberikan pelayanan khusus bagi siswa yru1g berbakat dan
berprestasi di atas rata-rata siswa pada umumnya.
4. Program percepatan belajar (akselerasi) yang dilaksanakan di SMPN 2 Ciputat ini
pada dasamya bertujuan untuk memberikan layanan khusus kepada siswa yang
memiliki bakat luar biasa (siswa unggul), sehingga diperolel1 rasa keadilan. Selain
itu diharapkan pula semoga dengan program ini dapat mengembangkan cara
berpikir kreatif, bema hr komprehensif dan optimal serta dapat diperoleh
kese1mbangan antara IQ, EQ dan SQ.
5. Tidak ada Kendala yaug semis selama program akselerasi dilaksanakan. Hanya
saja, ketika materi yang harus disampaikan begitu banyak dan waktu yang
tersedia relatif cukup singkaL sebagian besar guru merasa kesulitan untuk
menyampaikan materi kepada siswa. Karena bagaimanapun semua materi yang
ada harus dapat disaj ikan sesuai dengan alokasi waktunya dan siswa dapat
menerimanya secara optimal.
6. Untuk mengatasi kendala tersebut kami mencoba memodifikasi kurikulum. Hal
ini ditempuh dengan cara memilih dan memilah materi esensial dan non esensial.
Juga bisa melalui cara modifikasi proses KBM (agar bervariasi).
PEDOMAN WA WAN CARA
Hari/Tanggal : Sabtu. 18 Juni 2005
Interviewee : Hj. Siti Budaya, S. Pd .
.Tabatan : Wali Kelas Akselerasi
Waktu : 09.00-10.00
Pokok-pokok Wawancara :
1. Bagaimana kualifikasi siswa yang akan masuk ke kelas akselerasi ?
2. Apa perbedaan dari program akselerasi dengan program reguler ?
3. Apakah siswa kelas akselerasi diberi jam pelajaran tamb:ihan di luar jam
pelajaran reguler ?
4. Dalam merekrut guru untuk program akselerasi apakah ada syarat khusus
yang hams dipenuhi ?
5. Sejauh ini apakah media yang tersedia eukup representatifuntuk pembelejaran
akselerasi ?
Interviewee
w a/iil1L j \ !Y\tt [ ~,- v
Hj. SitU3uoaya'. S. Pd. N.I.P~ 132 209 565
I /.
1"~' Rif' avd1 ~vivah N.I.M.3101011020596
HASIL WA WANCARA
I. Siswa yang dapat diterima sebagai peserta didik program percepatan belajar
adalah mereka yang Tes Potensi Akademiknya minimal rata-rata 7,50, memiliki
tingkat kecerdasan lebih dari 125, memiliki minat yang tinggi, fisiknya prima dan
sehat rohani. Selain itu juga harus lulus 2 kali tes penyaringan yakni tes general
dan tes psikologi (meliputi IQ dan SQ).
2. Banyak ha! yang membedakan antara program akselerasi dengan program reguler,
namum yang paling mendasar adalah waktu yang dibutuhkan siswa selama
pembelajaran sampai bisa lulus. Jika siswa dalam program reguler Iulus dalam
waktu 3 tahun, maka siswa program akselerasi hanya butuh waktu 2 tahun.
Akselerasi 0elajar hanya memakan waktu 4 bulan I semestemya scdangkan
reguler 6 bulan.
3. Siswa program akselerasi diberi jam tambahan 3 kali dalam seminggu meliputi
mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris dan Fisika. Untuk satu kali pertemuan
alokasi waktunya adalah 2 jam mata pelajaran (90 menit).
4. Rekrutmen guru pengajar kelas akselerasi oleh kepala sekolah dengan dasar hasil
supervisi mengajar. Penetapannya berdasarkan kriteria tertentu. Diantaranya
adalah pendidikan minimal S.I, sesnai dengan latar belakang pendidikan,
pengalaman mengajar Iebih dari 3 tahun, berdaya juang tinggi, peka terhadap
kemajuan IPTEK dan apabila tidak berhasil mengajar di kelas akselerasi, bersedia
kembali/diturunkan mengajar di kelas reguler.
5. Media yang tersedia cukup representatif untuk pembelajaran akselarasi. Untuk
kelas akselerasi tersedia seperangkat Audio Visual, OHP, Slide Proyektor, VCD
Player, Komputer, Laboratorium, LCD dan Charla yang mendukung sekali bagi
berlangsungnya pembelajaran.
Jakarta, JI Dcscrnbcr - 200-1
Ila! : l'crmohonan Pcngajuan .Judul Skripsi
f(cpada Ylh.
Kctua .I u rusa n PA!
1:ak. fI1nu 'l'arbiyah L~ l{eguruan
ll!N SYAH!D Jakarta
ilssuluu/1111 'u/uik11n1 fl·,._ u-·h.
Nania : Hif'atul Adawiyah
NIM : IOIOl I020596
.Jur. I Scm. : l'cndidiLrn .-\.gama Islam I VH
f)cngan lni sa~~t !11cngajukan pcnulisan skripsi y·ang bl'rjuJu! : ·•t;rgen.si
Pcndidikan llsia Dini dalam Mcmbcniui< Kcpribadian Anak".
Sebagai bahan ''crurnbangan. bcrsarna ini saya larnpirk<ln proposal
pcnulisan skripsi bescrla Out Line. Dcmikian pcnnohonan ini saya ajukan, atas
perhatian saya ucapkan lcrima kasih.
Wassalw1111 'u/wk11111 ll'r. WI>.
tt;1ih-; /vc ~~?J<\ /~ · L-----' .. A hf!v
Mcnyetujui, \
Doscn Seminar Proposal Skripsi
Ors. II. Mu'arrifSam, ,\I.Pd. N 11'. 150 268 586
Rif'at1 I Adawi •ah 101 11020596
Mengctahui,
Dosen l)embimbing Akadcmik
~&~f-' =
Dra. Hcny Narcndra v. S. Ag. NII'. 150277688
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
la Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Nomor: ET/TT .. 02.2/ f /2005 i .amp. : . I i>s1raksi 0111/ine Hal : BlMBINGAN SKRIPS!
. ·!ssa!arnu'a!uikzun Hr. lvb.
Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7402982
Email : [email protected]
Jakarta, I 0 Januari 2005
Kepada Yth. Drs. H. Akyas Azhari Dosen l'ak. Ilmu Tarbiyah & Keguruan U!N SyarifHidayatullah Jakarta .
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing I/II I rn11cri/1cknis) penulisan skripsi niahasiswa.
\;am a : RiPatul Adawiyah
\, 1 .\1 : !01011020596
Ju:LJ.'<l!l SL'111cs1cr : Pcndidikan 1\g.an1a Islan1
.ludul Skripsi :"l :rgcnsi Pcndidikan llsia Dini Dalam Mcmbcntuk Kcpribadian Anak"
.':.,iul ter":hut lclah Jisdujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 7 Januari ~<:105 dengan abstraksi I outline sebagaimana terlampir.
l3imhingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, yakni 'ampai dengan tanggal 7 Juli 2005 .
..\tas perhatian dan kesediaan Saudara, kami ucapkan lerima kasih.
fl ·u.~su/c11nu 1all1ikz11n Hr. lFb.
11b11sa11:
Dekan Ketua Jurusan ybs . .\fahasiswa yang bersangkutan.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor 95, Ciputat I 5412, Indonesia
'1omor : ETfPP.02.3/ V/2005 .. amp. -'erinhal : Perubahan Jndul Skripsi
Assalamu'alaikum wr. wb.
Tolp. •(62-21)7443328, 7401925, Fax. (62-21)7402982
Email : [email protected]
Jakarta, 27 Mei 2005
Kepada Yth. Ors. H. Akyas Azhari Dosen Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidaytullah Jakarta
Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Umversitas Islam Negeri (U!N) Syarif Hidayatullah Jakarta, memberitahukan bahwa:
Nama
No.Pokok
Jurusan
Judul Skripsi
: Rif'atul Adawiyah
: 101011020596
: Pendidikan Agama Islam
·' Urgensi Pendidikan Usia Dini da/am Membeniuk Kepribadian Anak"
Setelah judul skripsi tersebut dikonsultasikan oleh mahasiswa yang bersangkut<~n dengan pihak-pihak yang terkait berubah menjadi: "Studt Komparasi Prestasi Be/ajar An Iara Siswa Ke/as Akselerasi dengan Siswa Ke/as Biasa di SMP Negeri 2 Ciputat"
Demikianlah, agar dapat diberikan bimbingan selanjutnya.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
'e111b11sa11 : . Dekan FITK . Ketua Jurusan ybs. . Mahasiswa yang bersangkutan.
a.n. Dekan Pembantu Dekan Bid.ang Akademik,
tfro~'~'' MA NIP l~t'fy356:1
/
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Tdp. : (62-21)7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7402982
l No1nor 95, Ciputat 15412, Indonesia Email : [email protected]
No1nor Lamp. Hal
: ET ffL.02.2N/2005 : /11strume11 Rise! : RISET I W AW AN CARA
Kepada Yth.
Kepala SMP Negen 2
Ciputat Tangerang
Dengan hormat kam1 sampaikan bahwa:
Nam a : Rifatul Adav.~yah
Jakarta, 27 Mei 2005
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jaka1ta:
NIM
Jurusan
Semester
: 10 l 0 l 1020596
: Pendidikan Agama Islam
: VIII (delapan)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang be1judul: "Studi Komparasi Prestasi Bela.Jar Anrara Siswa Ke/as Akse/erasi dengan Siswa Ke/as Biasa di SMP Negeri 2 (~i1111ta1 ,.
Kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima dan membantu mahasiswa/i tersebut.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassa/a11111'alaik11111 ll'r. wb. a.n. Dekan
Pe_l)1bantu Dekan Bidmlg Akademik,
~\ v\~ re1nbusa11:
:::>e~an FITK
4.Prof Dr. ~d~yada, MA NIP. l 507-.J56.1
' Ketua Jurusan ybs. :. i\1ahasis\.va yang bersangkutan.
I
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKUL TAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
fomor: ET/PP.01. lNI/2005 ,amp. : -'erihal : Perpanjangan Bimbingan Skripsi
Assalamu'alaikum \\T. wb.
Tolp. '(62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21)7402982
En1ail : [email protected] .... Jakarta, 29 Juni 2005
Kepada Yth. Ors. H. Akyas Azhari Dasen Pembimbing Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanjang waktu Bimbingan I/II (materi/teknis)*) penulisan skripsi mahasiswa :
Nama No. Pakak Jurusan I Smt J udul Skripsi
Penulisan ditentukan sejak 7 Januari 2005.
: Rifatul Adawiyah : 101011020596 : Pendidikan Agama Islam/ VIII : "Studi Komparasi Prestasi Be/ajar antara siswa kelas Akselerasi
dengan siswa kelas biasa di SMP Negeri 2 Ciputat"
skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah tanggal 7 Juli 2005 dan diperpanjang sampai dengan tanggal
Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami uc:wkan terima kasih. Wassalamu'alaikum wr. wb.
embusan: Dekan FITK Ketua Jurusan ysb. Mahasiswa yang bersangkutan
I caret yang tidak perlu.
a.n. Dekan
PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG
DINAS PENDIDIKAN DAN l(l~BUDA.YAAN SMP NEGERI 2 CIPtrTAT
Jalan Ir. H. Juanda Ciputat 15412 Tangerang Telp. 7401312
SURAT KETERANGAN Nomor: 422.5/421.3/ 087 /SMPN 2 Ciputat
mg bertanda tangan dibawah ini Kepala SMP Negeri 2 Ciputat Kabupaten Tangerang Provinsi
mten, menerangkan bahwa :
ama
IM
.kultas
trusan
: RIF' ATUL ADA WIY AH
: 101011020596
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syahid Jakarta
: Pendidikan Agama Islam ( PAI )
:nar nama tsb. diatas telah melakukan penelitian pada sekolah yang kami pimpin guna mencari
ta dalam penyusunan skripsi ybs. yang berjudul" STUD! KOMPARASI PRESTASI BELAJAR
l!TARA SISWA KELAS AKSELERASI DENGAN SISWA KELAS REGULER (BIASA) DI
1PNEGERI2 CIPUTAr'.
:mikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana me:stinya ..