Gebrak
Pakumis Jadi
Percontohan
Nasional
Aroma
Pilkada Banten
Mulai Terasa
3
Tangsel Belajar
Olah Sampah
Dari Orang
Asing
5 6
EDISI V : 9-22 NOVEMBER 2015@TANGERANGNEWS_ TANGERANG RAYA NEWS BER R 20120 5
Rp. 1.500,-
Target
Renovasi
1000 Rumah
di Tahun 2015
4
10
di
Sebuah Gerakan Bersama
Rakyat Mengatasi Padat
Kumuh dan Miskin (Ge-
brak Pakumis) diluncur-
kan sebagai upaya mengatasi pe-
mukiman kumuh di Kabupaten
Tangerang. Gerakan ini digulirkan
bersamaan dengan hari jadi Pemk-
ab Tangerang ke-68 tahun 2011
silam. Sebagai simbol starting ge-
rakan, dilakukan penyerahan serti-
fi kasi hak atas tanah sebanyak 100
bidang kepada Masyarakat Ber-
penghasilan Rendah (MBR).
Sebagai tindaklanjut, dilaku-
kan Peningkatan Kualitas Rumah
(PKP) dengan skema cost sharing
APBN dan APBD sebanyak 500
unit rumah. Pilot projectnya ada-
lah Kampung Rawa Saban, Desa
Surya Bahari, Kecamatan Paku-
haji. Setelah nyaris lima tahun di-
terapkan, Gebrak Pakumis kian
membangun optimisme bahwa
Kabupaten Tangerang yang 0%
pemukiman kumuh bukan mimpi
kosong. (*)
Program Unggulan Pemkab Tangerang
MENGGEBRAK!
GEBRAK PAKUMIS
Belajar dari Kabupaten Tangerang
Pemimpin Umum/ Pemimpin Usaha : Ahan Syahrul Arifi n.
Pemimpin Redaksi:Hendri Teja.
Redaktur: Revi Marta Dasta.
Reporter : Akbar Fitriansyah, Adi Bandaro
Romi Pernando, Aspriadi.
Fotografer : Hadi Suwarman.
Design & Tata Letak: JEESHACE Magenta Bandung.
Keuangan dan Pemasaran : Ninuk.
Sirkulasi & Distribusi : Rosyid .
Penasehat Hukum : Arman Nusantara SH, MH
Redaksi : Tangerang Raya News; Jl. Asem Baris No. 9 Kebon Baru Tebet
Jakarta Selatan. Telp. 021-8351277.
Email : redaksitangerangrayanews.com
Percetakan : PT. Dian Rakyat; Jl. Rawagirang No.8 Kawasan Industri
Pulo Gadung, Jakarta Timur
Editorial
Mpok Romlah...REDAKSI
Dalam inventarisasi sos-
ial ekonomi masyarakat,
Bupati Tangerang Ahmed
Zaki Iskandar menemu-
kan kondisi menyedihkan di kawasan
yang dipimpinnya. Data dan fakta yang
disodorkan kepadanya berisi 407 ka-
wasan padat kumuh miskin (Pakumis)
di Kabupaten Tangerang. Kawasan itu
dihuni 13.950 keluarga yang menem-
pati 81.440 unit bangunan rumah tidak
permanen dan buruh sanitasi.
Berangkat dari data dan fakta ini,
Zaki kemudian memutuskan untuk
menjadikan Gerakan Atasi Kawasan
Pemukiman Padat Kumuh dan Miskin
(Gebrak Pakumis) sebagai program
unggulan. Data tersebut kemudian
dituangkan ke dalam Rencana Pem-
bangunan Jangka Menengah Daerah
2013-2018, dan secara operasional di-
susun rencana strategi penanganan
kawasan Pakumis. Target dari program
ini sendiri adalah peningkatan kualitas
lingkungan padat, kumuh, dan miskin
dengan penyediaan prasarana, sarana,
dan utilitas. Fokus utama Gebrak Pa-
kumis ini adalah sektor air bersih dan
sanitasi dengan titik tumpu pada pe-
ningkatan kualitas rumah.
Ada dua strategi yang diterapkan.
Pertama, community based develop-
ment, di mana masyarakat diberdaya-
kan untuk memperbaiki rumahnya
dengan bantuan stimulan dari Pemkab.
Kedua, itu, strategi partnership prop-
erty development, di mana swasta di-
dorong sebagai pemeran utama dalam
penanganan kawasan kumuh yang
didukung oleh Pemkab dan masyara-
kat. Pemkab Tangerang juga mendo-
rong keterlibatan mitra kerja lainnya,
seperti lembaga pemerintahan terkait,
NGO sampai TNI.
Hasilnya luas biasa. Sampai tahun
2014, Gebrak Pakumis sukses mere-
novasi 2.945 unit rumah. Pencapaian
ini tergolong luar biasa, karena dana
stimulan yang bersumber dari APBD
hanya sejumlah Rp 30,5 milyar. Target-
nya, pada 2015 adalah membedah 1.000
unit rumah keluarga miskin lainnya.
Artinya dalam pelaksanaan Gebrak Pa-
kumis, Pemkab Tangerang tergolong
sukses menyinergikan potensi dari se-
genap stakeholder-nya.
Namun Gebrak Pakumis bukan
sekadar bedah rumah.Titik tumpu-
nya adalah perbaikan sanitasi. Sistem
sanitasi yang buruk merupakan faktor
utama pembentuk dari kekumuhan
sebuah kawasan. Jadi yang diperbaiki
bukan hanya rumah warga namun juga
lingkungannya dan ekonomi kema-
syarakatan. Harapannya, pembangun-
an tersebut bisa dijaga dan taraf hidup
masyarakat meningkat.
Ambil contoh kampung nelayan Ci-
tuis Desa Surya Bahari Kecamatan Paku-
haji. Menurutnya, kawasan ini menjadi
prioritas guna mencegah agar tak ku-
muh. Sebab, kampung nelayan Cituis ini
berpotensi menjadi penghasil ikan asin
terbaik di Kabupaten Tangerang.
Dan yang disebut prioritas tersebut
ternyata bukan main-main. Pembe-
nahan cikal bakal sentra produksi ter-
sebut diikuti dengan gagasan yang le-
bih besar. Pemkab Tangerang sampai
berkeringat untuk menyusun Master
Plan Kawasan Kampung Nelayan dan
Pelabuhan Cituis. Penyusunan ini di-
ikuti dengan perumusan DED Alur
Layar, DED Dermaga, DED Break Wa-
ter, DED Kolam Labuh, DED Tanggul
Penahan Abrasi, sampai DED Pengeru-
kan Sedimentasi.
Berpijak atas pencapaian ini, men-
jadi wajar jika Gebrak Pakumis kemu-
dian dijadikan program percontohan
nasional dalam penanganan kawasan
pakumis. Penghargaan Social Respon-
sibility Award dari lembaga inter-
nasional Non Govermen Organication
(NGO) La Tofe Institute menjadi suatu
yang lumrah. Tanpa bermaksud mer-
endahkan kompetensi kepala daerah
lainnya, sudah selayaknya keberhasil-
an ini menjadi suatu motivasi bahwa
pembenahan kawasan Pakumis secara
manusiawi dan hemat anggaran bukan
sekadar mimpi kosong. (*)
Berita Foto
Penjual barang bekas melintas pintu kereta di Pondok Ranji-Bintaro. Tangsel.
Berbagai upaya dilakukan KPU guna suksesnya Pilwakot Tangsel 2015
terimakasih
Pakumis....Gebrak
PakumisGebrak
Kicau Tangerang
EDISI VI/9-22 NOVEMBER 20152
Tabloid “TANGERANG RAYA
NEWS” adalah media dengan
konsep citizen journalism yang
berfokus pada isu-isu pemba-
ngunan di kawasan Tangerang,
Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan. Tabloid ini diterbit-
kan oleh SAGI Media. Redaksi
mengundang pembaca untuk
berkontribusi dalam bentuk
opini, photo, karikatur maupun
berita seputar pembangunan
kawasan Tangerang. Untuk se-
tiap karya yang dimuat, redaksi
akan memberikan honorium/
cenderamata.
Member of SAGI Media:
Cover: Jeeshace Magenta
Kekeran
KEKERAN
Keberhasilan Pe-
merintah Kabu-
paten (Pemkab)
Tangerang dalam
penanganan ka-
wasan pemukiman kumuh dia-
presiasi oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bap-
penas). Program Gerakan Atasi
Kawasan Pemukiman Padat Ku-
muh dan Miskin (Gebrak Paku-
mis) yang diselenggarakan sejak
tahun 2011 tersebut kemudian
dirujuk Bappenas menjadi salah
satu program nasional penangan-
an kawasan kumuh 2015–2019.
Kawasan permukiman pen-
duduk di Kabupaten Tangerang
sejatinya terbagi menjadi tiga
tipologi. Ada kawasan nelayan
pesisir di bagian utara, kawasan
pertanian, serta perkotaan dan
industri. Pemukiman kumuh
di ketiga tipologi itu memiliki
kesamaan, yaitu memiliki sani-
tasi yang buruk dan kualitas
rumah yang tidak layak. Hal ini
yang mendorong digelontork-
annya program Gebrak Paku-
mis.
Diketahui, pada 2012 lalu,
di Kabupaten Tangerang ter-
dapat 407 lokasi permukiman
kumuh yang dihuni oleh 13.950
keluarga. Tercatat sebanyak
81.440 kualitas bangunan ru-
mah tidak permanen. Ditemu-
kan 5.283 jumlah keluarga yang
tinggal di bantaran sungai dan
3.836 jumlah rumah yang ter-
dapat di bantaran sungai.
“Yang dibedah tak hanya
rumah warga namun juga ling-
kungannya dan ekonomi kema-
syarakatan di lokasi. Harapan-
nya, semua yang dibangun itu
nantinya bisa dijaga dan taraf
hidup masyarakat mening-
kat,” papar Bupati Tangerang
Ahmed Zaki Iskandar
Dalam pelaksanaannya,
Pemkab Tangerang menerap-
kan strategi Community Based
Development. yaitu pola ke-
bersamaan dan gotong royong.
Masyarakat diberdayakan un-
tuk memperbaiki rumahnya
dengan bantuan stimulan dari
Pemkab. Belakangan, Pemkab
Tangerang juga melibatkan
unsur TNI sebagai pengawas
program.
“Pengawas program Gebrak
Pakumis tahun 2015 ini ada tiga
lapis, yaitu tim fasilitator, tim
teknis dan TNI. Bertambah nya
pengawas dari unsur TNI ini,
kami berkeyakinan bahwa peng-
awasan dilapangan akan lebih
ketat sehingga target program
pun dapat tercapai,” kata Kepa-
la Seksi Perumahan dan Fasili-
tas Umum Bappeda Kabupaten
Tangerang, Erwin Mawandy, di-
kutip dari tangselpos.co.id
Guna mensiasati anggaran,
Pemkab Tangerang menggan-
deng perusahaan-perusahaan,
melalui pemanfaatan dana Cor-
porate Social Responsibility.
“’Perusahaan akan ditanya dulu,
punya dana berapa dan mau
membangun apa,’’ kata Zaki.
Hasilnya luas biasa. Sampai
tahun 2014, dengan dana stim-
ulan sejumlah Rp 30,5 milyar
dari APBD, Gebrak Pakumis
sukses merenovasi 2.945 unit
rumah. Targetnya, pada 2015
adalah membedah 1.000 unit
rumah keluarga miskin lainnya.
Keberhasilan dalam men-
gandeng segenap stakeholder
tersebut menjadi salah satu
landasan Gebrak Pakumis men-
dapat penghargaan Indonesia
Social Responsibility Award
dari lembaga internasional Non
Govermen Organication (NGO)
La Tofe Institute.
“Program Gebrak Pakumis
yang berjalan saat ini men-
dapatkan penghargaan dari
NGO. Ini merupakan bentuk
keseriusan Pemkab Tangerang
dalam menangani kawasan
kumuh dan miskin,” tambah-
nya Erwin Mawardi, Kasu-
bid Perumahan dan Fasos
Fasum Bappeda Kabupaten
Tangerang. (*)
Proyek Kota Cerdas Tangerang Selatan (Tangsel) akan digarap pihak asing. Perima Infra Limited
dipercaya sebagai investor. Proyek ini diklaim akan memudahkan Pemkot untuk memantau
secara real time berbagai aspek dalam kota.
Gebrak Pakumis Jadi Percontohan Nasional
Sinergi Banyak Pihak
Popularitas Program Gebrak Pakumis PROGRAM Gerakan bersama rakyat atasi
pemukiman padat kumuh dan miskin (Ge-
brak Pakumis) merupakan ide dari Bupati
Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Agar prog-
ram tersebut bisa berjalan dengan baik maka
pemerintah menggandeng sejumlah pihak se-
bagai pengawas, salah satunya TNI. Sebelum-
nya juga telah ada tim fasilitator dan teknis
yang ikut mengawasi program tersebut.Tahun
2015, Pemerintah Kabupaten Tangerang ba-
kal membangun sebanyak 1.000 unit rumah
padat kumuh untuk mengatasi pemukiman
kumuh dan masyarakat miskin, yang tersebar
di 10 kecamatan dari 29 kecamatan.
Hasil penelusuran Tangerang Raya
News, masyarakat Kabupaten Tangerang
mengetahui dengan program Gebrak Paku-
mis itu. Namun masyarakat lebih familiar
dengan program bedah rumah.Tentu saja
program untuk orang miskin itu disambut
baik oleh masyarakat karena sangat ber-
manfaat membantu masyarakat yang ku-
rang mampu dan tidak memiliki rumah.
Seorang warga bernama, Yanti (38)
mengungkapkan bahwa Ia memang tidak
dapat program tersebut karena berada
di perumahan dekat pabrik yang dikate-
gorikan sebagai masyarakat yang mampu.
Ia menilai penerapan program Gebrak Pa-
kumis mengedepankan rasa keadilan, ka-
rena yang sepatutnya menerima program
tersebut yang dilakukan oleh pemerintah
kabupaten Tangerang.
“Sepertinya program ini fokus ke-
pada orang miskin, saya sangat mendu-
kung program ini biar rakyat orang mis-
kin mendapatkan rumah yang layak,” ujar
Yanti yang juga warga Talaga Kecamatan
Cikupa, kepada Tangerang Raya News,
Rabu (11/11). (*)
NET
3EDISI VI/9-22 NOVEMBER 2015
KEKERAN
DALAM rangka mengefektifk an program
Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Ku-
muh Dan Miskin (Gebrak Pakumis), Pemkab
Tangerang menggandeng Universitas Gajah
Mada (UGM) Yogjakarta. Kerjasama ini me-
nyangkut upaya untuk mengembangkan pe-
rumahan dan kawasan permukiman serta
penanganan kawasan kumuh di Kabupaten
Tangerang.
Menurut Kepala Bappeda Kabupaten
Tangerang, Hery Heryanto kerjasama ter-
sebut akan difokuskan pada wilayah utara.
Sebagaimana diketahui, kawasan utara Ka-
bupaten Tangerang merupakan daerah pe-
sisir pantai. Banyak pemukiman nelayan di
kawasan ini yang memiliki sanitasi buruk
dan kualitas rumah yang tidak layak.
“Kerjasama ini untuk mengidentifi kasi
persoalan kawasan kumuh dan peluang un-
tuk mencarikan solusi di tingkat pusat,” ujar
Hery Jumat (23/10). sebagaimana dikutip
dari jurnaltangerang.co.
Sedangkan Prof. Budi Prayitno dari UGM
mengajak segenap pihak terkait di Kabupa-
ten Tangerang untuk bersinergi dan melaku-
kan perubahan cara berpikir.
“UGM diberi amanah untuk mendorong
Kabupaten Tangerang menangani kawasan
kumuh. Harapan saya, tentu untuk mem-
bangun Kabupaten Tangerang di era saat ini
banyak sekali kendala tapi jangan anggap
itu sebagai kendala, itu harus dijadikan tan-
tangan. Pemerintah harus berfi kir out of the
box,” ungkap Prof. Budi Prayitno dari UGM
saat rapat bersama Kepala SKPD, di ruang
rapat Wareng, Jumat (23/10),
Sebelumnya, dalam pelaksanaan Gebrak
Pakumis, Pemkab Tangerang telah menjalin
kerjasama dengan banyak lembaga. Adapun
mitra yang bergabung antara lain; UWASH-
USAID (Perencanaan Teknis PSU Sanitasi),
Badan Pertanahan Nasional (Sertifi kasi Hak
Atas Tanah), KUD Mina Samudera (Chan-
nelling Pembiayaan Pembangunan Rumah),
LSM BEST (Pendampingan Pembangunan
PSU Sanitasi), Habitat for Humanity (Sin-
kronisasi Program), Satker Bangkim Ke-
menterian Pekerjaan Umum (GIS Kawasan
Pakumis), serta Suvarna Padi, Citra Raya,
Millenium Industri (CSR/TSLP). (*)
PEMKAB Tangerang terus
menggeber peningkatan kese-
jahteraan masyarakat. Mela-
lui Program Gerakan Bersama
Rakyat Atasi Kawasan Padat
Kumuh dan Miskin (Gebrak
Pakumis), Pemkab akan real-
isasikan pembangunan rumah
sebanyak 1000 unit.
Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabu-
paten Tangerang Hery Hary-
anto mengatakan, 1.000 unit
rumah itu akan tersebar di
10 kecamatan dari 29 keca-
matan yang ada di Kabupaten
Tangerang.
“Rumah yang akan dibangun
rumah dari semi permanen
menjadi permanen,” terangnya.
Pembangunan rumah ini
digiatkan untuk mengatasi
pemukiman kumuh dan ma-
syarakat miskin di Kabupaten
Tangerang yang masih tinggi.
Adapun sasaran dari prog-
ram tersebut adalah kawasan
permukiman kumuh, rumah
tidak layak hunui, sarana dan
prasana buruk, rumah tidak
memadai tingkat kesehatanya
dan utilitas rumah yang kurang
baik.
Melalui program ini diha-
rapkan masyarakat semakin
sejahtera dan dapat memiliki
rumah yang layak huni. (*)
Target Renovasi 1000 Rumah di Tahun 2015
UGM Bantu Tangani Kawasan Kumuh
Kawal Gebrak Pakumis, Pemkab Tangerang Gandeng TNIDALAM rangka menyuk-
sekan program Gerakan
bersama rakyat atasi pe-
mukiman padat kumuh dan
miskin (Gebrak Pakumis),
Pemkab Tangerang bekerja-
sama dengan TNI. Sebanyak
41 prajurit dari Kodim 0506
Tangerang dilibatkan un-
tuk melakukan pengawasan
program tersebut.
Sebelum terjun ke la-
pangan para prajurit ini men-
dapatkan pembekalan tek-
nis dari Pemkab Tangerang.
Bimtek ini dilakukan pada
Kamis (5/11), oleh Badan Pe-
rencanaan Pambangunan
Daerah (Bappeda) Kabupa-
ten Tangerang. Para fasilita-
tornya berasal dari IUWASH
USAID.
Menurut Kasi Pe-
rumahan dan Fasilitas
Umum Bappeda Kabupaten
Tangerang, Erwin Mawandy,
program ini adalah bagian
dari Karya Bakti TNI untuk
rakyat. Apalagi secara teknis,
para TNI memiliki tingkat
disiplin yang tinggi dan ko-
mitmen dalam membangun
bangsa. Kedisiplinan dan
komitmen yang tertanam
pada jiwa TNI diharapkan
dapat ditansformasikan ke-
pada masyarakat khususnya
keluarga penerima bantuan
Gebrak Pakumis.
Nantinya para prajurit
TNI tersebut akan menye-
bar ke 41 titik lokasi Gebrak
Pakumis di 29 desa dan 10
kecamatan. Mereka akan
bekerja selama 15 hari, mu-
lai dari pembekalan teknis,
pelaksanaan pengawasan
dan paska pelaksanaan.
Dengan penglibatan ini
maka pengawasan program
Gebrak Pakumis tahun 2015
ini ada tiga lapis, yaitu tim
fasilitator, tim teknis dan
TNI. (*)
NET
EDISI VI/9-22 NOVEMBER 20154
KOTA KITE
Bayar Pajak Cukup di Alfamart
TEROBOSAN sistem pe-
layanan pajak diberlakukan
di Kabupaten Tangerang.
Masyarakat Kabupa-
ten Tangerang kini dapat
membayar Pajak Bumi dan
Bangunan Pedesaan dan
Perkotaan (PBB - P2) di gerai
Alfamart di seluruh wilayah
Kabupaten Tangerang.
“Masyarakat cukup mem-
bawa nomor pajak kepada
kasir Alfamart. Setelah itu,
konsumen dapat membayar
secara tunai,” ujar Roni di
Kabupaten Tangerang, Rabu
11/11/2015
Dengan sistem seperti ini,
masyarakat lebih mudah dan
cepat untuk membayar pajak.
Tidak lagi antri dan harus ke
kantor pajak. “Lebih mem-
permudah masyarakat untuk
membayar,” ujarnya.
Menurutnya, sistem ini
sudah berjalan kurang lebih
empat bulan dan cukup efek-
tif untuk menggaet masyara-
kat membayar pajak.
Diketahui, Bank BJB te-
lah bekerja sama dengan PT
Sumber Alfaria Trijaya (Tbk)
untuk memperluas delivery
channel bagi pembayaran
PBB - P2.
“Melalui layanan ter-
sebut diharapkan dapat
memberikan kemudahan
sekaligus meningkatkan
kesadaran masyarakat da-
lam membayar pajak dae-
rah,” ujar Direktur Utama
(Dirut) Bank BJB, Ahmad
Irfan.
Sistem ini diharapkan
dapat jadi percontohan dis-
eluruh Indonesia. Program
ini juga mendapatkan du-
kungan penuh dari Pemkab
Tangerang. (*)
Tangsel Belajar Olah Sampah Dari Orang Asing
Kota Tangerang Ogah Tampung Sampah Jakarta PEMKOT Tangerang menya-
takan keengganannya untuk
menampung sampah di TPA
Rawa Kucing. Menurut Wali
Kota Tangerang Arief R Wis-
mansyah, Pemkot Tangerang
sekarang sudah kewalahan
mengatur sampai 1000 ton/
hari.
“Memang baru 15 hektar
dari 35 hektar yang terpakai
di TPA Rawa Kucing, tetapi
masalahnya kita fokus untuk
tangani masalah sampah di
Tangerang saja,” katanya.
Arief mengaku telah ber-
komunikasi dengan Gubernur
DKI Jakarta Basuki Djaja Pur-
nama atau Ahok. Namun tidak
ada pembahasan tentang pena-
waran DKI untuk membuang
sampah ke Kota Tangerang.
Diketahui, pengelolaan
sampah DKI yang biasanya dis-
alurkan ke TPA Bantargebang.
Akan tetapi truk-truk sampah
DKI yang dikirim ke Bantarge-
bang dicegat di Cileungsi, Ka-
bupaten Bogor. Masyarakat
dijalan yang dilalui truk-truk
tersebut mengaku terganggu
dengan air yang tumpah dari
sampah dan antrian truk yang
memanjang.
Soal sampah DKI, memang
ada perjanjian antara Peme-
rintah Provinsi DKI Jakarta
dan Pemerintah Kota Bekasi
soal rute truk sampah ke Ban-
targebang.
Sore hingga subuh, truk
lewat Jalan Tol Cikampek,
keluar di Bekasi Barat atau
Bekasi Timur, lalu ke Ban-
targebang lewat Jalan Sili-
wangi (Jalan Narogong).
Pagi hingga sore, truk lewat
Jalan Alternatif Cibubur (Ja-
lan Transyogi) dan belok ke
Jalan Narogong di simpang
Cileungsi. Tetapi selama ini,
DKI Jakarta tidak memiliki
perjanjian dengan Pemerin-
tah Kabupaten Bogor. (*)
PERMASALAHAN sampah ma-
sih menghantui Tangsel. Meskipun
kini terdapat Tempat Pembuan-
gan Sampah Reduce, Reuse dan
Recycle (TPS3R ) di 25 titik. Pena-
nganan sampah di Tangsel masih
bermasalah.
Dipimpin Walikota Timra, Eva
Lungstradt, tim dari Swedia ter-
sebut memberikan tips dan trik
pengelolaan sampah yang dilaku-
kan di Timra, Swedia.
“Ketika mereka butuh waktu
puluhan tahun mengatasi masalah
sampah, saya berharap kami le-
bih cepat,” kata Benyamin Davnie,
yang menjamu pertemuan ter-
sebut.
Tangsel dalam pengelolaan
sampah terbilang cukup mem-
prihatinkan. Temuan Kemen-
terian Lingkungan Hidup (KLH),
menyebutkan jika TPA yang me-
layani Tangsel beroperasi tidak
sebagaimana ketentuan yang ber-
laku dan fasilitas di TPA hanya
mampu melayani area pelayanan
sebesar 30%.
Bahkan, dalam keteranganya,
KLH juga menyebutkan, lokasi
TPA Cipecang yang berada tepat di
pinggir sungai membuat sampah-
sampah terbawa arus sungai dan
mencemari air sungai. “Lokasi pe-
mukiman tersebut adalah di de-
kat Perumahan,” Deputi Bidang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun, dan Sampah, Ilham Malik
pertengahan tahun ini saat menin-
jau proses sampah di Tangsel. (*)
5EDISI II/14-27 SEPTEMBER 2015
KABAR WARGA
PILKADA Banten 2017 masih lama, na-
mun para kandidat yang akan bersaing
sudah muncul satu persatu. Hal tersebut
dilihat dari baliho besar yang dipasang
oleh kandidat. Salah satu calon yang me-
masang baliho tersebut adalah Wahidin
Halim, yang dulunya merupakan Waliko-
ta Tangerang dua periode
Billboard Wahidin dengan ukuran be-
sar terpasang di beberapa sudut ditempat
strategis di pusat kota Tangerang. Begitu
juga di Kabupaten Tangerang, tepatnya di
jalan Raya Cikupa-Pasar Kemis, gambar
mantan Camat Tigaraksa ini tersenyum
menyapa masyarakat yang lalu lalang tiap
hari.
Diketahui,pada Pilkada Banten 2011
lalu Wahidin Halim berpasangan dengan
Irna Narulita Dimyati, istri mantan Bupa-
ti Pandeglang.Saat itu Wahidin kalah ber-
saing dengan Ratu Atut-Rano Karno yang
memenangkan Pilkada Banten.Saat kalah
menjadi orang nomor satu di Banten, Wa-
hidin tidak patah semangat, Ia kemudian
mencalonkan diri sebagai anggota DPR
RI dari Parta Demokrat dan terpilih me-
wakili daerah pemilihan Tangerang Raya,
yakni Kota Tangerang, Kota Tangerang
Selatan, dan Kabupaten Tangerang.
Selain Partai Demokrat, Partai Am-
anat Nasional (PAN) Provinsi Banten
ternyatajuga sudah menyiapkan salah
satu kadernya, Yandri Susanto untuk
mengikuti pertarungan Pilkada Banten.
Yandri merupakan kader terbaik PAN
yang kini duduk menjadi anggota DPR
RI, dari Dapil Banten. Dipilihnya Yandri
tertuang saat acara apel siaga dan temu
kader bersama Ketua Umum DPP PAN,
Zulkifl i Hasan, di Gedung Catur, Ciruas,
Kabupaten Serang, Minggu (8/11).
Sedangkan incumbent, Rano Karno
awalnya masih malu-malu menyampai-
kan keinginannya untuk kembali berkaga
di Pilkada Banten. Namun begitu, bela-
kangan, mantan artis itu sudah secara
terbuka mengakuikesiapannya maju dan
siap untuk bersaing dengan kandidat
lainnya.Ia menyatakan siap maju kembali
apabila ada perintah partai. (*)
Aroma Pilkada Banten Mulai Terasa
KABUPATEN Tangerang kaya
akan potensi wisata religi. Salah
satunya adalah Keramat Solerar,
yang berlokasi di Kecamatan Solear,
pemekaran dari Kecamatan Cisoka
Tangerang. Biasanya, menjelang ta-
hun baru Islam, kawasan itu penuh
dikunjungi para peziarah dari ber-
bagai daerah termasuk dari Cire-
bon, Kudus, Jombang, Lampung
maupun Kuningan
Dalam Keramat Solear me-
mang terdapat beberapa makam
kerabat Kesultanan Banten dan
juga para pengikut setia para wali
dari Cirebon. Yang paling kesohor
adalah makam Syekh Mas Massad,
yaitu panglima tentara Islam ditu-
gaskan Sultan Banten untuk me-
nyebarkan agama di Tigaraksa dan
sekitarnya. Konon Keramat Solear
sudah ada sejah tahun 1552, sebagai
petilasan bagi para wali dalam perja-
lanan Cirebon menuju Banten.
Guna melestarikan nilai seja-
rah dan budaya Islam yang kental
di kawasan Tangerang, Pemkab
Tangerang berencana mengem-
bangkan Keramat Solear. Pengem-
bangan ini juga dimaksudkan untuk
memperkuat sektor pariwisata di
Kabupaten Tangerang. Tahap awal-
nya adalah memperbaiki sarana
dan prasarana penunjang.
“Sudah dibuatkan rencana in-
duk proyek wisata dan nantinya
dibangun awal Januari 2016,” kata
Sekda Pemkab Tangerang Iskandar
Mirsyad, sebagaimana dikutip dari
republika.online.
Nantinya Kawasan Solear akan
dilengkapi dengan sejumlah kios
untuk memasarkan hasil produk
kerajinan usaha kecil menengah
(UKM) penduduk sekitar. Khusus-
nya beragam kuliner, seperti kripik
Cisoka dan Kronjo yang menjadi
ciri khas Kabupaten Tangerang.
Keberadaan Keramat Solear
memang membawa berkah bagi
masyarakat sekitar. Menurut
PESTA rakyat sekaligus
agenda kepedulian masyara-
kat terhadap Situ Bungur
kembali digelar pada tang-
gal 24 – 25 Oktober 2015.
Berbagai acara sosial dan
kepedulian terhadap ling-
kungan diagendakan disana.
Beberapa agenda yang
digelar antara lain : lomba
mancing, lomba rakit bambu,
lomba mulung sampah, lomba
dayung perahu karet dan pho-
tography contest.
“Menjaga kelestarian Situ
wajib jadi tanggungjawab ber-
sama, antara pemerintah dan
masyarakat. Dengan agenda
ini, diharapkan masyarakat
memiliki inisiatif untuk men-
jaga kelestarian lingkungan,”
ujar Muthohar Adjky Al Istik-
hory ketua panita acara.
Acara pesta rakyat situ
sendiri digelar oleh Forum
Silaturrahmi Under Child.
Pagelaran ini sendiri pertama
kali dilaksanakan pada 2013
tepatya, tanggal 15 – 16 Juni
2013, lalu yang kedua pada– 26
Oktober 2014 dan pada saat itu
diikuti dengan Festival Palang
Pintu se-Tangerang Selatan
2014 sekaligus peryaan HUT
Kota Tangerang Selatan ke-6
pada tanggal 15 November
2015.
Untuk diketahui, merujuk
pada situs http://www.situ-
bungur.or.id, Forum Silatur-
rahmi Under Child adalah or-
ganisasi kepemudaan yang
terus berusaha dan aktif ter-
libat dalam mengembangkan
aktifi tas-aktifi tas yang positif
di masyarakat. Aktifi tas-akti-
fi tas ini diharapkan mampu
menjadi oase bagi para orang
tua yang khawatir dengan
maraknya pergaulan bebas
yang menjurus pada seks be-
bas dan konsumsi narkoba.
Forum ini berbasis di Kelurah-
an Pondok Ranji, Kecamatan
Ciputat Timur, Tangsel. (*)
Pesta Rakyat Situ Bungur
b d k i k b
Keramat Solear Akan Dikembangkan
EDISI VI/9-22 NOVEMBER 20156
NGOMONG KOTA
Akhir tahun 2015 sesuai de-
ngan amanat konstitusi,
akan diadakan pilkada (pe-
milihan kepala daerah)
langsung yang diadakan
secara serentak bagi daerah yang masa
jabatan kepala daerahnya habis di tahun
2015 atau sebelum tahun 2015. Negeri
yang menganut sistem demokrasi seper-
ti indonesia memang butuh energi lebih
dalam hal memilih pemimpin, karena di
setiap periode habis masa jabatan di har-
uskan untuk memilih kembali pemimpin
daerah yang baru. Namun kemudian per-
tanyaannya, sejauh apakah pilkada lang-
sung ini mampu menghasilkan pemimpin
daerah yang cakap dan tangguh dalam
memimpin daerahnya ?
Kita mengharap yang terbaik bagi
daerah kita, pemimpin yang mampu
mengatasi berbagai masalah kedaerahan
dengan solusi mumpuni. Tapi kenyata-
annya banyak pemimpin daerah yang di-
hasilkan dari pilkada langsung ini malah
membuat hal yang sebaliknya, melaku-
kan hal-hal yang bersifat menyalahguna-
kan wewenang dan jabatannya, seperti
korupsi, kolusi dan nepotisme. Tidak
sedikit kepala daerah yang melakukan
penyalahgunaan wewenang ini dan akhir-
nya mengakhiri masa jabatan di balik je-
ruji besi. Kita ambil contoh saja, Ratu Atut
Chosiyah, gubernur banten non aktif yang
tersangkut kasus korupsi saat memimpin
Provinsi Banten sebagai Gubernur.
Dianggap sebagai representasi pilihan
masyarakat Banten, Ratu Atut bukannya
melakukan perbaikan besar-besaran bagi
kesejahteraan masyarakat banten malah
justru melakukan tindak pidana korupsi
yang merugikan anggaran daerah banten,
padahal seharusnya anggaran daerah ter-
sebut digunakan untuk pembangunan
daerah Banten yang dalam jangka pan-
jang dapat membawa kesejahteraan bagi
masyarakat Banten. Belum lagi soal ma-
salah penyalahgunaan wewenang yang
melibatkan teman, keluarga dan kroni
para pemimpin daerah. Seperti calon
walikota petahana Tanggerang Selatan
(Tangsel), Airin Rachmi Diany. Memang
secara implisit dan hukum positif Airin
tidak menjadi tersangka korupsi, tapi ba-
gaimana dengan keluarganya yang secara
jelas juga ikut memainkan APBD (ang-
garan pembangunan dan belanja daerah)
Tangsel. Hal tersebut harus disoroti seba-
gai kesalahan Si pemangku kebijakan da-
lam hal ini Airin sebagai Walikota Tangsel
yang membiarkan adanya tindak pidana
korupsi di lingkungan kekuasaannya, ga-
watnya lagi melibatkan suami sendiri dan
kroninya.
Ke depan hal seperti ini tidak boleh
terjadi lagi, demokrasi hadir demi keper-
cayaan masyarakat pada pemimpinnya,
bahwa demokrasi dapat menjadi harapan
dan impian jika pemimpin yang dipilih
dapat membawa kemakmuran dan ama-
nah untuk memimpin daerah tersebut
dengan penuh tanggung jawab, hingga
tercapailah tujuan daerah yang dirumus-
kan para wakil rakyat di daerah.
Lalu apa yang salah dengan sistem pe-
milihan secara langsung, sehingga meng-
hasilkan pemimpin daerah yang di luar
ekspektasi masyarakat dan khalayak luas
? Saya rasa tidak ada yang salah dengan
sistem pemilihan langsung ini, hanya
saja objek demokrasi dalam hal ini ma-
syarakat, belum terlalu menyadari betapa
pentingnya memilih pemimpin yang baik
bagi daerahnya, artinya masih banyak
pemilih yang kurang terdidik dan dis-
adarkan secara politik. Masyarakat ma-
sih belum dapat memahami bagaimana
tipikal pemimpin yang layak dipilih. Ra-
sionalitas masyarakat pemilih juga ma-
sih banyak yang irrasional, mendasarkan
pilihan pada “wani piro” alias perilaku
transaksional. Sehingga pemimpin yang
di hasilkan pada objek masyarakat seperti
ini pun pemimpin dengan motif mencari
untung. Jika di analogikan maka, pemilih
adalah barang yang sudah dibeli, pemim-
pin yang melakukan transaksi dengan
pemilih, bebas memperlakukan barang
tersebut sesukanya, lantas bukan rasa
mengabdi yang jadi tujuan pemimpin tapi
motif bagaimana mencari keuntungan
atas barang yang sudah dibelinya. Ini ke-
nyataan dan sangat miris menyadari ke-
nyataan seperti itu.
Lalu untuk membenahi itu semua,
saya fi kir masyarakat butuh memahami
lebih mengenai fi gur calon pemimpin
yang akan memimpin daerahnya. Ba-
gaimana visi misi, program si calon jika
sudah jadi, background, trackrecord, ke-
seharian si calon dalam bermasyarakat,
keluarga, pergaulan sosialnya, asal usul
dan sebagainya. Ini penting diketahui
agar rasionalitas pemilih dalam memper-
timbangkan pilihannya benar-benar di-
dasarkan pada alasan-alasan yang terbaik.
Masalah memilih pemimpin terbaik ten-
tu masing-masing pribadi memiliki indi-
katornya sendiri, mungkin karena masih
kerabat, karena programnya bagus, ka-
rena secara fi sik enak di lihat dan lainnya.
Namun yang jelas, trackrecord dan vi-
simisi seorang pemimpin harus menjadi
acuan utama kelayakan seseorang pan-
tas di jadikan pilihan untuk memimpin.
Mengingat karakter seseorang akan ter-
bentuk setelah melalui jalan panjang ke-
hidupannya. Jika dia terbiasa mengabdi
pada masyarakat, senantiasa melayani
dan siap kapanpun masyarakat butuh
bantuannya maka dapat dipastikan se-
telah menjadi pemimpin pun karakter
seperti itulah yang timbul dari dirinya.
Jangan dulu berstigma negatif mengenai
jika orang sudah ada di tampuk kekua-
saan maka lupa dengan masyarakat. Kita
harus selalu memiliki harapan jika masih
ada orang baik yang bisa diandalkan men-
jadi pemimpin.
Bagaimana pula jika trackrecordnya
sebagai pemimpin buruk, misalnya peri-
laku korupsi, tidak dekat dengan rakyat
dan mendahulukan golongannya daripa-
da kepentingan masyarakat luas ? Maka
dia akan tetap seperti itu, kecuali jika
dalam masa dekat diadakannya pilkada
kembali dan dia berkepentingan atas itu
karena akan calonkan diri kembali. Pasti-
nya dia akan lakukan tebar pesona, coba
dekati rakyat kembali dengan alibi keber-
hasilan yang telah dilakukan selama masa
jabatannya. Padahal realitasnya dia sudah
membuat jarak pada masyarakat ketika
pilkada masih lama dan utamakan kepen-
tingan keluarga juga kroninya.
Masyarakat harus disadarkan secara
politik jika memilih pemimpin seperti
mempertaruhkan sebagian kehormatan
daerah dipundaknya, jika salah memi-
lih maka 5 tahun kedepan akan menjadi
tahun-tahun masyarakat hidup dalam
pemerasan pemimpin yang coba cari un-
tung atas biaya yang telah dikeluarkannya
saat masa pilkada. Akhirnya kesejahtera-
an masyarakat terabaikan. Sebagai ma-
syarakat kita harus memiliki indikator
dan syarat mengenai karakter kepemim-
pinan yang ideal dalam memilih nanti, hal
tersebut harus didasarkan pada pilihan
Kita Harus Punya Syarat Pemimpin Ideal
7EDISI VI/9-22 NOVEMBER 2015
STRATEGI PENANGANAN KUMUH DI KAB TANGERANG
DATA KUMUH YANG TERSEDIA, SECARA KEBIJAKAN DITUANGKAN KEDALAM
RPJMD 2013-2018, DAN SECARAOPERASIONAL DISUSUN RENSTRAPENANGANAN KAWASAN PADAT,
KUMUH, DAN MISKIN
APBD TA 201150 Unit Rumah Tidak Layak Huni dan PSU (Kp. Rawa saban Desa Suryabahari Kec. Pakuhaji) senilai 500 juta (pilot project)
APBD TA2012(2 tahap)Penanganan 1.052 Unit RTLH dan PSU dengan nilai 8 milyar rupiahTAHAP 1 : 523 Unit (6 Kecamatan, 11 Desa/Kel, 19 kawasan)TAHAP 2 : 529 Unit (8 Kecamatan, 12 Desa/Kel, 12 kawasan)
APBD TA 2013800 Unit RTLH dan PSU dengan nilai anggaran 8 milyar di (13 Kecamatan, 22 Desa/Kel, 29 kawasan )
APBD TA 20141.041 Unit RTLH dan PSU dengan nilai anggaran 14 milyar (9 Kecamatan, 19 Desa/Kel, 29 kawasan) on going
1. Community Based Development 2. Partnership Property Development
KETERLIBATAN MITRA
• Masyarakat diberdayakan untuk memper-baiki rumahnya dengan bantuan stimulan dari PEMDA (sudah berjalan sejak tahun 2011 melalui program Gebrak Pakumis (Gerakan Bersama Rakyat, Atasi Kawasan Padat, Kumuh, dan Miskin)
• Swasta didorong sebagai pemeran utama dalam penanganan kawasan kumuh yang didukung oleh Pemerintah Daerah dan Ma-syarakat (on going)
• IUWASH-USAID (Perencanaan Teknis PSU Sanitasi)
• BPN (Sertifi kasi Hak Atas Tanah)• KUD Mina Samudera (Channelling Pembia-
yaan Pembangunan Rumah)• LSM BEST (Pendampingan Pembangunan PSU
Sanitasi)• Habitat for Humanity (Sinkronisasi Program)• Satker Bangkim KemenPU (GIS Kawasan
Pakumis)• Suvarna Padi, Citra Raya, Millenium Industri,
(CSR/TSLP)
GADO-GADO
Dalam menjalani hubung-
an ini tentu saja hati dan
logika bercampur-aduk.
Banyak hal yang harus
kita ketahui agar kita bisa
menjalani hubungan jarak jauh dengan
sisi yang positif.
1. Saling percaya
Dalam sebuah hubungan, keper-
cayaan terhadap pasangan berperan
sangat vital terhadap kelangsungan
dan keharmonisan hubungan. Percay-
alah bahwa pasangan Anda akan baik-
baik saja di sana. Percayalah bahwa
Anda dan pasangan Anda akan mam-
pu mempertahankan hubungan jarak
jauh ini.
2. Jaga komitmen
Komitmen perlu Anda pegang de-
ngan kuat. Pastikan Anda berdua sudah
saling mengerti apa komitmen yang su-
dah disepakati. Bicarakan apa saja yang
terasa mengganjal di hati kepada pa-
sangan Anda. Jangan sungkan, lebih baik
bicara apa adanya daripada menyimpan-
nya di hati.
3. Menjaga Komunikasi
Dengan Baik
Hal terpenting dalam menjalani LDR
adalah komunikasi. Usahakan untuk te-
tap menjalin dan menjaga komunikasi.
Berusahalah melakukan komunikasi
yang “berkualitas”. Pilihlah momen yang
tepat untuk menghubungi pasangan
anda. Bicarakanlah sesuatu yang berbo-
bot, tidak harus melulu membahas soal
hubungan Anda.
4. Meminimalisasi Ego
Ego adalah hal yang sangat mempe-
ngaruhi suatu hubungan. Jangan me-
maksakan kehendak. Hubungan dijalani
oleh dua orang yang notabenenya adalah
dua orang yang memiliki pola pikir ber-
beda. Memaksakan ego adalah hal yang
salah dalam suatu hubungan. Cobalah
bersikap adil terhadap pasangan.
5. Jangan Mudah Terhasut
B i a s a - nya dalam
menjalani hubungan jarak jauh. Sema-
kin jauh jaraknya semakin besar pula rasa
kecurigaan yang akan timbul. Akan ada
orang-orang yang menjadi pengadu dom-
ba antara Anda dan pasangan. Ada yang
disengaja ada juga yang tidak disengaja.
Hal yang harus diperhatikan jika mulai
mendengar hal miring tentang pasangan
adalah jangan emosi. Percayalah, tidak se-
mua yang kita dengar sama dengan yang
kita lihat. Daripada langsung percaya dan
marah-marah ke pasangan, lebih baik kita
cari tahu sendiri kebenarannya.
6. Sempatkan Bilang
“I Love You”
Hubungan bukan hanya mengenai
kata-kata indah. Dalam LDR bukan hal
yang mudah untuk memberikan per-
hatian berupa tindakan. Cukup ingat-
kan dia bahwa Anda sangat mencintai-
nya. Jangan biarkan jarak memudarkan
rasa cinta pasangan Anda. Buatlah dia
merasa bahwa apa yang telah kalian
jalani selama ini tidak akan
berakhir sia-sia.
7. Berikanlah kejutan
Jika memang memungkinkan, ti-
dak ada salah nya mengunjungi pa-
sangan Anda sebagai kejutan seka-
ligus memberikan hadiah barang
kesukaan dia. Hal ini tidak bisa di-
anggap sepele. Bisa jadi kedatangan
Anda adalah sebuah anugerah terin-
dah bagi pasangan Anda sekaligus da-
pat memberikan sebuah kepercayaan
bahwa Anda memang benar-benar
serius menjalin hubungan.
8. Dekati orang tua dan
teman-teman pasangan anda
Berusahalah untuk tetap menjaga ko-
munikasi dengan keluarga dan teman-
teman dekat pasangan Anda. Secara tidak
langsung hal ini juga memiliki efek positif
terhadap hubungan Anda. Bagaimanapun
juga orang-orang terdekat pasangan Anda
pasti juga sering menjalin komunikasi de-
ngan pasangan Anda.
Anda pasti mengalami yang nama-
nya kebuntuan ide atau ilham dalam
berkarya, baik itu memunculkan ide
menulis maupun ide-ide kreatifi tas lain.
Biasanya ini terjadi apabila kita dalam
kondisi tekanan yang berlebih seperti
dikejar batas waktu dan kondisi penuh
kontraproduktif. Namun kebuntuan ide-
ide cemerlang terkadang juga terjadi saat
kita dalam keadaan santai sekalipun.
Ambil inisiatif untuk menunda peker-
jaan kita dengan cara relaksasi dan pere-
gangan, baik otot badan maupun pikiran.
Karena otak dan badan harus bersinergi
untuk memunculkan ide-ide segar dalam
pikiran kita.
Ada 3 hal yang bisa kita lakukan untuk
menyegarkan kembali pikiran kita se-
hingga bisa membangkitkan ide-ide baru :
1. Refreshing
Melakukan sedikitnya 5 menit be-
ranjak dari kursi kita. Lakukan hal-hal
kecil, seperti menggerak-gerakan ang-
gota badan dan menghirup udara segar.
Agar otak kita kaya akan oksigen dan me-
lancarkan peredaran darah.
2. Hiburan.
Mendengarkan musik kesayangan
dan juga menonton fi lm yang disukai juga
akan menambah relaksasi otot dan mata.
Agar kepenatan dan suntuknya pikiran
akan berkurang dengan perlahan.
3. Browsing Internet.
Surfi ng atau berselancar di dunia
maya menjadi alternatif untuk mengu-
rangi kepenatan otak. Tentunya dengan
konten-konten yang positif dan bila per-
lu konten yang sesuai dengan bidang kita.
Menjalin Hubungan Jarak Jauh (LDR) Long Distance Relationship (LDR) atau yang akrab disebut hubungan jarak jauh adalah hubungan yang dibatasi jarak antar pasangan.
Membangkitkan Ide dan Kreatifi tasOleh : Hadi SW
EDISI VI/9-22 NOVEMBER 20158