TATA LETAK MESIN PRODUKSI DAN PROCESSLAYOUT PT. PANCA TEHNIK
DISUSUN OLEH :
DIAN PRAMANA PUTRA (H1F112015)HARIS NURAFRIAN (H1F112053)
PT. Panca Tehnik merupakan salah satu perusahaan gabungan dari Panca Group yang bergerak dalam bidang jasa perbengkelan dan repair untuk melayani permintaan dan kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan pertambangan, perkebunan, minyak dan gas serta perusahaan bidang lainnya.
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
TIPE LAYOUT PT. PANCA TEKNIK
Karena PT. Panca Tehnik memproduksi berbagai jenis produk yang berbeda (proses produksi tidak baku) maka dalam sistem produksinya PT. Panca Tehnik menggunakan jenis Tata Letak Proses (Process Layout) dimana alat yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama.
TATA LETAK MESIN PRODUKSI PT. PANCA TEKNIK
Kantor
Area
Pen
gela
san
Sert
a Pe
raki
tan
Mat
eria
lGe
rga
ji
Bubu
t
Bubu
tBu
but
Bubu
tBu
but
Bubu
tBu
but
Bubu
t
Bor
Sloti
ng Bo
r
Bubut Las Bubut
Frai
s
Bor
Hand
Pre
ss
BubutBubutSpepart
Grinding Press FraisPress Press
Sekr
up
Bubut
LasLas Las
Las Las
KELEBIHAN TATA LETAK MESIN PT. PANCA TEKNIK
1. Memudahkan dalam proses produksi karena mesin telah disusun berdasarkan fungsinya masing-masing.
2. Penggunaan ruang dapat dimaksimalkan karena mesin telah disusun dengan rapi.
KEKURANGAN TATA LETAK MESIN PT. PANCA TEKNIK1. Masih ada peletakan mesin yang kurang sesuai, contohnya mesin las
yang diletakkan diantara mesin bubut sehingga dapat mengganggu mekanik yang sedang membubut.
2. Tempat peletakan sperepart yang kurang sesuai karena diletakkan pada lantai.
CONTOH PROSES LAYOUT PT. PANCA TEKNIK
Sebagai contoh process layout dari PT. Panca Teknik maka kami mengamati salah satu proses yaitu pembuatan rumah bearing yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan bearing.
1. PROSES PEMOTONGAN MATERIAL
Langkah awal dalam proses pembuatan rumah bearing ini adalah melakukan pemotongan material dengan menggunakan mesin gergaji sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. PROSES PEMBUBUTANLangkah selanjutnya setelah melakukan pemotongan material adalah melakukan pengeboran untuk diamater dalam bearing dengan menggunakan mesin bubut yang kemudian dilanjutkan dengan proses pembubutan pada diameter luar dan dalam hingga diperoleh ukuran yang presisi sesuai dengan yang telah ditentukan.
3. PROSES PENGELASAN
Setelah dibubut bagian kepala dan landasan rumah bearing kemudian disambung dengan menggunakan proses pengelasan.
4. PROSES PENGEFRAISAN
Setelah dilakukan proses penyambungan dengan menggunakan mesin las, pada bagian landasan rumah bearing kemudian diratakan dengan menggunkan mesin frais untuk menghilangkan bagian kasar hasil pengelasan.
5. PROSES PENGEBORAN
Langkah selanjutnya dari pembuatan rumah bearing ini adalah melakukan pembuatan lubang sebanyak 4 buah dengan menggunakan mesin bor. Lubang tersebut kemudian akan di ulir sebagai tempat untuk memasang baut.
5. PEMBUATAN ULIR
Langkah terakhir dari pembuatan rumah bearing ini adalah melakukan penguliran pada bagian yang telah di bor dengan menggunakan Tab. Setelah pembuatan rumah bearing selesai kemudian dilakukan inspeksi terhadap ukuran dan dibawa ke gudang tempat penyimpanan.