Download - Tatalaksana Anak Gizi Buruk
DR. Dr. Yustina Anie I. MSc. SpGK
3 Maret 2016
Tatalaksana
Anak Gizi Buruk
Curriculum Vitae • DR. dr. Yustina Anie Indriastuti, MSc., SpGK
• Solo, 7 September 1952
• Pensiun : Dit. Bina Gizi Masyarakat, DepKes RI
• Wakil Ketua Pengurus Pusat - Perhimpunan Gizi Medik Indonesia (PP-PDGMI)
• Praktek Spesialis Gizi Klinik di :
1. RS St Carolus, Summarecon-Serpong, Tangerang
2. Klinik Husada, Jl. Boulevard Gading Serpong, BA 3, No 21, Tangerang.
• Pendidikan : • 1977 : S1 FK Universitas Indonesia, Jakarta • 1992 : S2 Master in Applied Nutrition, SEAMEO-TROPMED,FKUI • 2004 : Sp1 Spesialis Gizi Klinik(SpGK), Kolleqium PDGKI & FKUI • 2005 : S3 Doktor Gizi, SEAMEO-TROPMED, RCCN-UI
• Email : [email protected]; [email protected] ;
• Website:www//http//pdgmi.org
Severe Malnutrition
Definition (WHO) :
• Presence of oedema of booth feet or
• Severe wasting (< 70% Weight for Height/length or
• Clinical signs of severe malnutrition
No distinction has been made between the clinical condition of Kwashiorkor, Marasmus, and Marasmic-kwashiorkor, because the treatment is similar
PENGERTIAN GIZI BURUK
Klinis antropometris
DIAGNOSIS BALITA GIZI BURUK :
1. Terlihat sangat kurus dan atau edema,
dan atau
2. BB/TB atau BB/PB : <-3 SD (WHO, 2005)
dan atau
PENGERTIAN GIZI BURUK (lanjutan ……)
Kondisi Klinis Antropometri (BB/TB-PB)
Gizi Buruk
Tampak sangat kurus dan atau edema pd kedua punggung kaki sp seluruh tubuh
<-3 SD *) (bila ada edema BB bisa lebih)
Gizi Kurang
Tampak Kurus -3 SD ― -2 SD
Gizi Baik
Tampak sehat - 2 SD ― +2 SD
Gizi Lebih Tampak gemuk +2 SD
TIPE, TANDA DAN GEJALA KLINIS
ANAK GIZI BURUK
1. Kwashiorkor
2. Marasmus
3. Marasmik-kwashiorkor
Kwashiorkor • Perubahan status mental: apatis & rewel
• Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa sakit, rontok
• Wajah membulat dan sembab
• Pandangan mata sayu
• Pembesaran hati
• Otot mengecil (hipotrofi)
• Kelainan kulit berupa bercak merah muda
• yg meluas & berubah warna menjadi coklat
• kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)
• Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya akut) anemia dan diare
GAMBAR ANAK KWASHIORKOR
Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley. ……
MARASMUS
9
• Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus kulit
• Wajah seperti orang tua
• Cengeng, rewel
• Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit
sampai tidak ada (~pakai celana longgar- baggy pants)
• Perut umumnya cekung
• Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, “piano sign”)
• Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis
berulang) diare persisten
Gambar anak marasmus
Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley. ……
KWASHIORKOR
MARASMUS
Kurang Zat Gizi mikro
1. Kurang Vitamin A
2. Anemia (kurang Fe, Asam Folat)
3. Kurang vitamin B dan C
4. Kurang Zn
5. Kurang Vitamin & Mineral lain
Penyakit Penyerta atau
Penyulit
1. ISPA/Pneumonia
2. Diare Persisten & Cacingan
3. Tuberkulosis
4. Malaria
5. HIV/AIDS
6. Cacad/kelainan bawaan : hidrosephalus,
Cerebal palsy, bibir sumbing
Anamnesa
• Jumlah asupan makanan & kebiasaan makan
• ASI Eksklusif & MP-ASI
• Muntah & diare (lama & frekuensi)
• BAB Cair atau berdarah
• Kehilangan nafsu makan
• Batuk kronis atau kontak KP
• Suspek HIV/Aids
• Latar belakang : sosial, ekonomi, pendidikan
Pemeriksaan
• Tanda-tanda dehidrasi • Syok (tangan dingin, nadi cepat & lemah)
hipoglikemia • Telapak tangan pucat anemia • Kurang Vitamin A (KVA) Bitot’t spot pada mata • Infeksi lokal : kulit, telinga, tenggorokan • Tanda & gejala HIV • Demam ≥ 38* C atau hipotermia ≤ 36*C • Luka dimulut def . Vit C & Vit B2
• Perubahan warna kulit coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis)
Gejala Infeksi HIV
• Reccurent infection • Oral trust • ChronicParotitis • Generalized lymphadenopathy • Hepatomegaly • Persistent & reccurent fever • Neurological dysfuntion • Herpes zoster • HIV Dermatitis • Chronic suppurative lung disease
Gejala Infeksi HIV pada anak
(HIV/non HIV)
• Chronic Otitis media : ear
discharge lasting ≥ 14 days
• Persistent diarrhea: diarrhea
lasting ≥ 14 days
• Moderate & severe malnutrition
18
“10 langkah utama” Tatalaksana Gizi buruk
Tindakan Stabili-sasi
Transisi Rehabili-tasi
Tindak lanjut
1. Mencegah & mengatasi hipoglikemia
2. Mencegah & mengatasi hipotermi
3. Mencegah & mengatasi dehidrasi
4. Memperbaiki gangguan keseimbanagan elektrolit
5. Mengobati infeksi
6. Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro + Fe
7. Memberikan makanan utk Stabilisasi & Transisi
8. Memberikan makanan utk Tumbuh Kejar
9. Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang
10. Mempersiapkan utk TindakLanjut dirumah
tanpa Fe
Therapi Gizi
TUJUAN TERAPI GIZI
Memberikan energi & zat gizi guna mencegah dan mengatasi:
Hipoglikemia
Hipotermia
Dehidrasi
Kekurangan zat gizi mikro, vitamin mineral dan elektrolit (K, Mg, Cl, Zn, Cu)
Memulihkan kondisi kesehatan
•
PRINSIP DASAR TERAPI GIZI
Memberikan makanan secara bertahap karena terjadi kerusakan mukosa usus & enzim yang terlalu lama diare persisten
Pemberian Cairan dan Makanan:
Secara teratur (selama 24 jam)
Bertahap, mulai dari mknan cair, lumat & padat
(mudah diserap)
porsi kecil & sering, tidak boleh tergesa-gesa
Melalui fase stabilisasi, transisi & rehabilitasi
Selalu dipantau dan dievaluasi (mencegah kelebihan
pemberian cairan dan makanan)
22
Fase Stabilisasi
Tujuan memberikan makanan:
Agar kondisi anak stabil
Diberikan F75/MODIFIKASI F75/MODISCO ½
Cukup Energi
Cukup Protein
Cukup Cairan
Cukup Elektrolit
Fase Stabilisasi (lanjutan ….)
Bila edema berat (+++):
• Cairan : 100 ml/kg BB
• Energi : 80 – 100 Kkal/kg BB
• Protein: 1 – 1,5 g /kg BB
Bila tanpa edema atau edema (+, ++):
• Cairan : 130 ml/kg BB
• Energi : 80 – 100 Kkal/kg BB
• Protein: 1 – 1,5 g/kg BB
BB anak
(kg)
Volume F75/ 1 kali makan (ml)a) Total 80% dari total a)
Setiap 2 jam b )
(12x mkn)
Setiap 3 jam c)
(8 x mkn)
Setiap 4 jam
(6 X mkn)
Sehari (130 ml/kg)
Sehari
(minimum)
2.0 20 30 45 260 210
2.2 25 35 50 286 230
2.4 25 40 55 312 250
2.6 30 45 55 338 265
2.8 30 45 60 364 290
3.0 35 50 65 390 310
3.2 35 55 70 416 335
3.6 40 60 80 468 375
TABEL PETUNJUK PEMBERIAN F-75 UNTUK
ANAK GIZI BURUK TANPA EDEMA
Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Buku II, hal 19
TABEL PETUNJUK PEMBERIAN F-75 UNTUK
ANAK GIZI BURUK DENGAN EDEMA BERAT
Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Buku ii, hal 20
BB anak
(kg)
Volume F75/ 1 kali makan (ml)a) Total 80% dari total a)
Setiap 2 jam b )
(12 x mkn)
Setiap 3 jam c)
(8 x mkn)
Setiap 4 jam
(6 X mkn)
Sehari(100 ml/kg)
Sehari
(minimum)
3.0 25 40 50 300 240
3.2 25 40 55 320 255
3.4 30 45 60 340 270
3.6 30 45 60 360 290
3.8 30 50 65 380 305
4.0 35 50 65 400 320
4.2 35 55 70 420 335
4.4 35 55 75 440 350
Fase Stabilisasi Transisi
Tahap Akhir Stabilisasi:
F 75 interval 4 jam (dpt dihabiskan) diganti
F100 setiap 4 jam dg jumlah cairan sesuai BB
(tabel F 75) berikan selama 2 hari
Pada Hari ke 3:
F100 dgn jumlah cairan sesuai BB (tabel F100),
4 jam berikut cairan dinaikan 10 ml dilanjutkan
F 100 sesuai tabel tetapi tak melebihi jumlah max
Pada Hari ke 4:
F100 dengan jumlah cairan sesuai BB + 7-14 hr,
dilanjutkan ke fase rehabilitasi
Fase Transisi
Tujuan memberikan Makanan:
• Mempersiapkan anak untuk menerima cairan
dan energi lebih besar
Diberikan (F100/Modifikasi/Modisco I & II):
Cairan : 150 ml/kg BB
Energi : 100 – 150 Kkal/kg BB
Protein: 2 – 3 g /kg BB
TABEL PETUNJUK PEMBERIAN F-100
UNTUK ANAK GIZI BURUK
BB anak (kg)
Batas volume pemberian makan F-100
Per 4 jam (6 kali sehari)
Batas volume pemberian F100
dalam sehari
Minimum
(ml)
Maksimum (ml)
Minimum
150 ml/kg/hari
Maksimum 220
ml/kg/hari
2.0 50 75 300 440
2.2 55 80 330 484
2.4 60 90 360 528
2.6 65 95 390 572
2.8 70 105 420 616
3.0 75 110 450 660
Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Buku ii hal 21
Tujuan memberikan makanan: Untuk Mengejar pertumbuhan. Diberikan setelah anak bisa makan
Diberikan (F135/Modisco III ditambah makanan bayi/anak):
Cairan : 150 – 200 ml/kg BB Energi : 150 – 220 kkal/kg BB Protein : 3 – 4 gr/kg BB
Bentuk Makanan padat, diberikan menurut BB: • BB < 7 kg , diberikan makanan bayi/lumat • BB > 7 kg , diberikan makanan anak/lunak
Fase Rehabilitasi
KEBUTUHAN ZAT GIZI
( 0 sampai 9 tahun)
Kel. Umur
Bb (kg)
TB (cm)
Energi (Kkal)
Protein (g)
Lemak(g)
Tot n-6 n-3
0 – 6 bln 6 61 550 12 34 4,4 0,5
7 – 11 bln 9 71 725 18 36 4,4 0,5
1 – 3 thn 13 91 1125 26 44 7 0,7
4 – 5 thn 19 112 1600 35 62 10 0,9
7 – 9 thn 27 130 1800 49 72 10 0.9
Sumber : AKG, KeMenKes RI, 2014)
Fase Rehabilitasi (lanjutan …..)
Contoh Formula WHO : Kebutuhan energi seorang balita dgn berat badan 6 kg pada fase rehabilitasi adalah : “Energi :6 kg x 200 kkal/kgBB/hr = 1200 kkal/hr” “Protein: 6 kg x 3 g/kgBB/hr= 18 g/hr = 72 Kkal/hr” “Lemak : 44 g/hari = 398 Kkal/hr” “KH : 730 Kkal/hr = 182,5 g/hr” “Cairan : 6 x 200 ml/hr = 1200 ml/hr” Kebutuhan energi tersebut dapat dipenuhi :
F-135 : 3 x 100 cc 3 x 135 kkal = 405 kkal Makanan lumat/lembik 3 x 250 kkal = 750 kkal Sari buah 1 x 100 cc 1 x 45 kkal = 45 kkal +
Total = 1.200 kkal
3/7/2016 32
HAL-HAL PENTING
YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Jangan berikan Fe sebelum minggu ke 2
(Fe diberikan pada fase rehabilitasi)
2. Jangan berikan cairan intra vena, kecuali syok
atau dehidrasi berat
3. Jangan berikan protein terlalu tinggi
4. Jangan berikan diuretik pada penderita
kwashiorkor
Nilai gizi : Per 1000 ml F 75 F100 F 75
Energi Kkal 750 1000 1350
Protein g 9 29 33
Laktosa g 13 42 48
Kalium mmol 36 59 63
Natrium mmol 6 19 22
Magnesium mmol 4,3 7,3 8
Seng mg 20 23 30
Tembaga (Cu) mg 2,5 2,5 3,4
% energi-protein - 5 12 10
% energi-lemak - 36 53 57
Osmolaritas mosm/L 413 419 508
FORMULA WHO
KOMPOSISI
BAHAN MAKANAN
Per 1000 ml F 75 F100 F 135
Susu skim bubuk g 25 85 90
Gula pasir g 100 50 65
Minyak sayur
g 30 60 75
Larutan
elektrolit/mineral mix
ml 20 20 27
Tambahkan air sp ml 1000 1000 1000
CARA MEMBUAT FORMULA WHO
35
* CARA MEMBUAT LARUTAN
ELEKTROLIT/MINERAL MIX
Composition Quantity g Molar content
of 20 ml
Potassium Chloride : KCl 224 24 mmol
Tripotassium Citrate 81 2 mmol
Magnesium Chloride : MgCl26H2O
76 3 mmol
Zinc Acetate : Zn acetate 2H2O 8.2 300 umol
Copper Sulphate : CuSO45H2O 1.4 45 umol
Water : make up to 2500 ml
36 1 sachet MM untuk membuat : 1 liter resomal atau 1 liter F 75 / F 100
37
CARA MEMBUAT RESOMAL
Komposisi Jumlah Jumlah
Bubuk Oralit 1 pak
(untuk 1 L)
1 pak
(untuk 200 ml)
Gula pasir 50 g 12,5 g
Larutan elektrolit (mineral mix) * 40 ml 8 ml
Ditambah air sampai larutan menjadi 2000 ml (2 L) 400 ml
Setiap 1 liter cairan ReSoMal mengandung :
Na : 37,5 mEq
K : 40 mEq
Mg : 1,5 mEq
Memperbaiki kekurangan Zat Gizi Mikro
Suplemen Multi vitamin
Asam Folat :
- Hari I : 5 mg/hr
- selanjutnya : 1 mg/hr
Zinc : 2 mg/kgBB/hr
Cuprum : 0,3 mg/kgBB/hr
Fe : ,3 mg/kgBB/hr (setlh BB naik)
Diberikan setiap hari minimal selama 2 minggu
3/7/2016 39
BENTUK FORMULA Fe D O S I S
TABLET BESI/FOLAT (sulfas ferosus 200 mg atau 60
mg besi elemental + 0,25 mg as folat)
Bayi usia 6 – < 12 bln 1 x sehari ¼ tab
Anak usia 1–5thn 1 x sehari ½ tablet
SIRUP BESI (sulfas ferosus 150 ml),
setiap 5 ml mengandung 30 mg besi elemental
10 mg ferosulfat setara dengan 3 mg besi elemental
Bayi 6 – < 12 bulan 1 x sehari 2 ,5 ml
(½ sendok teh)
Anak usia 1–5 thn 1 x sehari 5 ml
(1 sendok teh)
DOSIS TABLET BESI DAN SIRUP BESI
UNTUK ANAK UMUR 6 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
3/7/2016 40
Umur Dosis
< 6 bulan 50.000 SI ( ½ kapsul biru )
6 – 11 bulan 100.000 SI ( 1 kapsul biru )
1 – 5 tahun 200.000 SI ( 1 kapsul merah )
DOSIS KAPSUL VITAMIN A DOSIS TINGGI
UNTUK ANAK UMUR 6 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
3/7/2016 41
Dosis
Vitamin C BB < 5 kg: 50 mg/hari (1 tablet) BB > 5 kg: 100 mg/hari (2 tablet)
Asam Folat Hari I: 5 mg/hari, selanjutnya 1 mg/hari
Vitamin B compleks
1 tablet/hari
Mineral Mix Zn, K, Mg, Cu (dalam Mineral Mix/larutan elektrolit)
DOSIS VITAMIN DAN MINERAL
UNTUK ANAK UMUR 6 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
3/7/2016 42
Kebutuhan energi dan protein sesuai dengan BB dan umur anak.
PMT- Pemulihan: Energi 350 Kkal/hr & prot. 15 g/hr
Ditambah makanan keluarga
Fase Tindak lanjut
3/7/2016 43
Anak gizi buruk: keterlambatan perkembangan mental dan perilaku
berikan:
• Kasih sayang • Lingkungan yang ceria
• Terapi bermain terstruktur selama 15 – 30 menit/ hari (Misalnya: permainan ci luk ba atau menggunakan Alat Permainan Edukatif)
• Aktifitas fisik segera setelah sembuh • Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan,
bermain dan sebagainya)
Memberikan stimulasi untuk
tumbuh kembang
Terima Kasih ……
Sumber : - WHO, Depkes RI, IDAI, 2008; Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak
di Rumah Sakit (Pedoman bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama
di Kabupaten.Kota)
- Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk Buku I & II, DepKes RI, 2002