Download - Teknik Analisis Dampak Pendampingan
1
Teknik Analisis Dampak
Pendampingan
Rachmat Hendayana
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Jl. Tentara Pelajar No 10, Bogor. 16114
E-mail: [email protected]
endampingan merupakan fenomena sosial yang selama ini digunakan sebagai pendekatan untuk
mendorong pengguna teknologi (petani) mau dan mampu menerapkan anjuran teknologi produk
litbang pertanian. Sasarannya adalah untuk mendorong terjadinya peningkatan produktivitas usaha
pertanian (usahatani /usaha ternak). Oleh karena itu indikator keberhasilan pendampingan dapat
diukur dari peningkatan produktivitas usaha tani/usaha ternak.
Bagaimanakah teknik menganalisis dampak pendampingan secara ilmiah, sehingga hasilnya dapat
dipublikasikan dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI)?
Untuk menganalisis dampak pendampingan tersebut, alat statistik yang dapat digunakan adalah Uji Z
dan atau Uji t. Kedua alat uji statistik itu biasa disebut uji beda dua mean.
Uji Z , digunakan jika:
Jumlah responden besar (> 30 orang), dan
Standar deviasi populasi (σ) diketahui
Apabila jumlah responden kurang dari 30 orang, dan standar deviasi populasi tidak diketahui, maka
gunakan Uji t.
Uji t, ada dua jenis:
Pertama, Uji t berpasangan, atau biasa disebut dependent sample t-test. Dalam SPSS dikenal
dengan istilah Paired Sampel t-Test
Kedua, Uji t tidak berpasangan, atau independent sample t-test:
P
2
1. Uji t berpasangan
Uji t berpasangan, digunakan untuk menguji signifikansi dua perlakuan dari satu kelompok
yang sama. Dalam praktek analisis pendampingan, dapat diterapkan untuk menganalisis
perbedaan produktivitas padi yang terjadi pada sekelompok petani sebelum dan sesudah
pendampingan. Dalam analisis dampak dikenal “Before” versus “After”.
Syarat yang harus dipenuhi:
data berdistribusi normal
kedua kelompok data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan), dan
jenis data yang digunakan adalah numeric dan kategorik (dua kelompok).
Rumus t-test yang digunakan:
𝑡 = �̅�1 − �̅�2
√𝑆1
2
𝑛1+
𝑆22
𝑛2− 2𝑟 (
𝑆1
√𝑛1) (
𝑆2
√𝑛2)
Keterangan:
�̅�1 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙. 1
�̅�2 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙. 2
𝑆1 = 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙. 1
𝑆2 = 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙. 2 𝑆1
2 = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙. 1
𝑆22 = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑙. 2
r = korelasi antara dua contoh
Contoh:
Anda memiliki data produktivitas padi/ha dari 15 responden, yang dikumpulkan sebelum dan
setelah pendampingan, sebagai berikut (Tabel 1)
Tabel 1. Produktivitas padi petani sebelum dan sesudah pendampingan (data hipotesis)
No. Resp. Produktivitas Padi (kg gkg/ha)
Sebelum pendampingan Setelah pendampingan
1 3500 3600
2 3650 3700
3 4000 4500
4 3200 3300
5 3000 3300
6 3760 4000
7 4100 4500
8 3760 4000
9 2890 3000
10 2500 3000
11 3900 4300
12 3300 3500
13 2300 2700
14 3225 4000
15 3850 4300
3
Sebelum melanjutkan analisis, rumuskan dulu hipotesisnya sebagai berikut:
Hipotesis:
Ho = Produktivitas padi sebelum mengikuti pendampingan sama dengan (=) produktivitas
padi setelah mengikuti pendampingan,
H1 = Produktivitas padi sebelum mengikuti pendampingan tidak sama dengan (≠)
produktivitas padi setelah mengikuti pendampingan
Catatan:
Pada pengkajian, penampilan hipotesis adalah opsional. Boleh dikemukakan
secara eksplisit, dengan menyatakan kata “Hipotesis”, boleh juga tidak
ditampilkan eksplisit
Namun perlu diingat:
Meskipun hipotesis tidak dikemukakan secara eksplisit, tetapi dugaan jawaban
terhadap persoalan atau hipotesis itu tetap perlu menjadi pegangan untuk
memudahkan mengambil keputusan hasil analisis.
Untuk menyelesaikan analisis data, kita dapat menggunakan aplikasi statistik dalam program
Microsoft Excel, SPSS, Minitab, STATA, dan sejenisnya.
Aplikasi dengan Microsoft Excel.
Langkah 1: Buka program Excel, entry data Tabel 1 pada worksheet dalam Program Excel
(Gambar 1).
Gambar 1. Entry data hasil lapangan
4
Langkah 2: Klik icon Data, lalu klik icon Data Analysis. Letak Data Analysis berada berada
di Toolbar di bagian kanan atas worksheet (Gambar 2)
Bila icon Data Analysis belum tampil dalam Toolbar, berarti icon tersebut belum terinstal
dalam Program Excel. Untuk menginstalnya lakukan tahapan berikut:
1. Pada worksheet Program Excel, klik File lalu klik Options (Gambar 3).
Gambar 2. Klik Tab Data dan icon Data Analysis
Gambar 3. Letak icon Option pada Worksheet Program Excel
5
2. Setelah di mengklik Option, muncul pilihan icon. Klik Add-Ins yang terletak di bagian
kiri ke dua dari bawah (Gambar 4).
3. Dengan mengklik icon Add-Ins, muncul pilihan sub program pada kotak dialog Excel
Option. Klik Analysis ToolPak pada kotak dialog Excel Option. Kemudian klik Go
(Gambar 5)
Gambar 4. Letak icon Add-Ins
Gambar 5. Kotak dialog Excel Option dengan pilihan Analysis ToolPak
6
4. Setelah klik Go, muncul kotak dialog Add-Ins. Centang Analysis ToolPak, dan terakhir
klik OK (Gambar 6)
Setelah klik OK, maka Data Analysis sudah terinstal dalam program excel, sehingga Data
Analysis tampil dalam toolbar, dan segera dapat digunakan untuk melakukan analisis yang
diperlukan
Kembali ke tahap dua, setelah mengklik Data Analysis akan muncul kotak dialog yang berisi
pilihan beberapa alat analisis seperti tampak dalam Gambar 7. Karena yang akan dilakukan
adalah menganalisis data dari kelompok data berpasangan, maka klik t-Test: Paired Two
Sample for Means.
Gambar 6. Tahap akhir menginstal icon Data Analysis
Gambar 7. Klik t-Test: Paired Two Sample for Means
7
Hasilnya muncul kotak dialog t-Test: Paired Two Sample for Means (Gambar 8). Isilah kotak
Variable 1 Range dengan data dari Range B1 : B16 (data sebelum pendampingan), dan pada
kotak Variable Range 2 dari Range C1:C16 (data setelah pendampingan).
Karena data yang diambil tadi mulai dari baris pertama yang mengikutkan nama label, maka
centang (v) kotak Label. Kemudian isi Alpha dengan persentase taraf nyata yang diinginkan.
Jika menginginkan taraf nyata satu persen atau taraf kepercayaan 99 persen, isikan angka 0.01
(satu persen), dan jika taraf nyata yang diinginkan lima persen atau taraf kepercayaan yang
diinginkan 95 persen, isikan angka 0.05 (lima persen). Dalam contoh ini yang diisikan adalah
taraf kepercayaan 95 persen sehingga diisikan Alpha 0.05.
Langkah berikutnya, pada kotak New Worksheet Ply ketik nama untuk memuat hasil analisis.
Dalam contoh ini ditulis Hasil Uji t pendampingan.
Dari hasil analisis terlihat ada t Stat dengan nilai -6.211534421. Nilai t Stat ini adalah nilai t
hitung. Adapun nilai t tabel pada gambar itu ditunjukkan oleh t Critical Two-tall. Ini yang
disebut t tabel.
Gambar 8. Kotak dialog t-Test: Paired Two Sample for Means
Gambar 9. Hasil Akhir Analisis Uji t
8
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah : t hitung (-6,21) > t tabel (2.144). Artinya: Ho ditolak
dan H1 diterima, sehingga dari kajian ini disimpulkan:
Produktivitas padi yang dihasilkan petani sebelum didampingi tidak sama ( ≠ )
dengan produktivitas padi yang dihasilkan petani setelah dilakkan pendampingan.
Dengan kata lain:
Kegiatan pendampingan teknologi kepada petani padi memberikan pengaruh yang
nyata (signifikan) terhadap peningkatan produktivitas padi.
Penyelesaian Uji t dengan Aplikasi SPSS.
Tahap 1: Copykan data dari excel ke SPSS (Gambar 10)
Gambar 10. Hasil copy data dari Excel
9
Tahap 2: Klik icon Analyze, lalu klik Compare Means. Muncul pilihan analisis. Pilih Paired
Samples Test (Gambar 11 )
Tahap 3: Klik icon Analyze, lalu klik Compare Means. Muncul pilihan analisis. Pilih Paired
Samples Test (Gambar 12 )
Gambar 11. Kotak dialog Analyze
Gambar 12. Paired –Samples T Test
10
Tahap 4: Klik OK, dan muncul hasil akhir analisis (Gambar 13)
Hasil analisis Uji t yang diperoleh menggunakan aplikasi SPSS, tidak berbeda dengan hasil
analisis yang menggunakan aplikasi Program Excel. Artinya, alat analisis ini bisa menjadi
alternatif. Gunakan alat analisis yang paling Anda kuasai.
Catatan:
Tulisan ilmiah, tidak harus ditampilkan menggunakan alat analisis yang canggih dan rumit.
Alat analisis yang efektif adalah yang mampu menjawab persoalan .
2. Uji t Tidak Berpasangan
Uji t tidak berpasangan adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-
rata produktivitas dua kelompok data yang tidak saling berpasangan atau tidak saling
berkaitan.
Dalam prakteknya, data ini diperoeh dari pelaku yang berbeda. Dalam konteks
pendampingan, maka data yang akan dianalisis dikumpulkan dari kelompok tani yang
didampingi dan kelompok tani yang tidak didampingi. Dalam analisis dampak, kondisi seperti
ini dikenal dengan pendekatan “With” versus “Without”.
Prinsip pengujian ini adalah melihat perbedaan kedua kelompok data dari dua subyek yang
berbeda. Untuk menguji data seperti ini, sebelum dilakukan pengujian terlebih dahulu harus
diketahui apakah varian dari data itu sama (equal variance) atau berbeda (unequal variance).
Gambar 13. Hasil ahir analisis Uji t menggunakan aplikasi SPSS
11
Cara pengujian varians dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐹 =𝑆1
2
𝑆22
Keterangan: 𝐹 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐹 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
𝑆12 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑆22 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Data dinyatakan memiliki varian yang sama (equal variance) bila F-Hitung < F-Tabel, dan
sebaliknya, varian data dinyatakan tidak sama (unequal variance) bila F-Hitung > F-Tabel.
Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya
akan membedakan rumus pengujiannya.
Uji t untuk varian yang sama (equal variance) menggunakan rumus Polled Varians:
Uji t untuk varian yang berbeda (unequal variance) menggunakan rumus Separated Varians:
Keterangan: �̅� = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑆12 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 1
𝑆22 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 2
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Contoh: Jika Anda sebagai peneliti atau seorang penyuluh berkeinginan untuk mengungkap
efektivitas pendampingan, menggunakan indikator produktivitas.
Data yang dikumpulkan adalah produktivitas padi per hektar dari dua kelompok tani. Pertama
dari kelompok tani yang didampingi, dan kedua dari kelompok tani yang tidak didampingi.
Respondennya masing-masing 15 orang. Data yang dihasilkan sebagai berikut:
12
Tabel 2. Produktivitas Padi dari Kelompok tani yang Didampingi
dan Tidak Didampingi
No. Resp.
Produktivitas Padi (kg gkg/ha)
Kelompoktani yang
didampingi
Kelompoktani tidak
didampingi
1 6500 3600
2 5650 3700
3 5000 4500
4 6200 3300
5 7000 3300
6 6760 4000
7 6100 4500
8 6760 4000
9 5890 3000
10 6500 3000
11 5900 4300
12 4300 3500
13 4300 2700
14 5225 4000
15 5850 4300
Untuk menyelesaikan analisis data tersebut, sama dengan yang pertama. Bedanya rumus
yang digunakan berbeda karena menggunakan data dari dua kelompok tani yang berbeda. Jika
sebelumnya berasal dari kelompok yang sama, data berbeda, maka pada analisis ini
bersumber dari kelompok yang berbeda dan datanya berbeda.
Rumusan hipotesis:
Ho = Produktivitas padi tanpa pendampingan = Produktivitas padi yang didampingi.
H1 = Produktivitas padi tanpa pendampingan ≠ Produktivitas padi yang didampingi
Karena datanya bersumber dari dua kelompok yang berbeda dan tidak saling ketergantungan,
maka analisis yang digunakan adalah Uji T tidak berpasangan atau dikenal independent t test.
Namun sebelumnya perlu diketahui terlebih dulu apakah varians kedua data tersebut sama
atau tidak.
Bila variasinya sama, maka rumus yang digunakan adalah rumus Polled Varians:
Jika varians kedua kelompok data tidak sama digunakan Separated Varians:
13
Cara menguji homogenitas varians tersebut dapat dilakukan, dengan Program Excel sebagai
berikut:
Menghitung Varians
Tempatkan kursor pada baris kosong di bawah angka yang ada.
Lalu ketik =VAR (C4:C18). Hasilnya muncul nilai varians data kelompok 1 (kelompok tani
yang didampingi) = 712045.9524.
Dengan cara yang sama Ketik =VAR (D4:D18). Hasilnya adalah varians untuk data dari
kelompok dua (yang tidak didampingi) = 329809.5238.
Selanjutnya hitung F hitung dengan cara: Nilai varians yang tinggi dibagi nilai varians yang
lebih rendah. Tempatkan hasinya di bawah baris varians. Hasilnya muncul nilai F hitung =
2.158….
Berikutnya, hitung F-Tabel.
Rumusnya pada excel : ketik =INV (0.05,14,14) tekan enter.
Angka 0.05 mencerminkan nilai Alpha (𝛼), angka 14 menunjukkan degrees of freedom (df1)
dari kelompok data pertama, dan 14 berikutnya adalah df2 dari kelompok data kedua.
Rumus df adalah n -1 15 – 1 = 14. Dalam hal ini n adalah jumlah respoden. Setelah Enter
muncul nilai F Hitung 2.483….Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai F Hitung < F Tabel.
Artinya hipotesis nol diterima, dan H1 di tolak.
Gambar 14. Hasil analisis varians, F Hitung dan F Tabel
14
Hasil hitungan tersebut menunjukan bahwa data yang dianalisis itu memiliki varian yang
sama. Selanjutnya klik icon data analysis, sehingga muncul kotak dialog (Gambar 15).
Karena berasal dari varians yang sama, maka Data Analysis yang digunakan adalah t-test:
Two Sample Assuming Equal Variances
Langkah berikutnya, isilah Variable 1 Range dengan data dari kolom C3:C18 dan pada
Variable 2 Range dari kolom D3:D18 (Gambar 16)
Gambar 15. Kotak Dialog Data Analysis dengan pilihan t-Test: Two-
Sample Assuming Equal Variances
Gambar 16. Kotak Dialog t-Test: Two Sample Assuming Equal Variances
15
Dengan proses perhitungan seperti itu setelah klik OK, diperoleh informasi hasil analisis
seperti disajikan dalam Gambar 17.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah : t stat (8.15) > t tabel (2.048), yang berarti Ho ditolak
dan H1 diterima.
Disimpulkan bahwa produktivitas padi yang dihasilkan oleh petani yang tidak didampingi
berbeda nyata dibandingkan dengan produktivitas padi yang dihasilkan petani yang di
dampingi.
Dengan kata lain:
Pendampingan mampu mendorong laju peningkatan produktivitas padi perhektar.
Untuk menyelesaikan dengan aplikasi SPSS, tahapannya sama dengan yang dilakukan pada
analisis Uji t berpasangan. Bedanya ketika muncul pilihan alat analisis yang di klik bukan
Paired t Test, tetapi Independent t Test.
Selamat Mencoba.
Gambar 17. Hasil akhir analisis Uji t tidak berpasangan