Download - Teknik Pengambilan Gambar Produksi Mulok Tv
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
1
BABIX
TEKNIKPENGAMBILANGAMBAR
Dalam Teknik Pengambilan Gambar untuk sebuah produksi acara televisi
diperlukan kamerawan yang memahami kaidah-kaidah produksi acara televisi
maupun penyiaran televisi, agar gambar yang dibuat terlihat wajar dan tidak
mengganggu konsentrasi penonton, tanpa mengabaikan komposisi dan pergerakan.
II.1.1. K O M P O S I S I : Komposisi dapat diartikan sebagai pengaturan / penataan dan penempatan
secara tersusun terhadap unsur-unsur gambar dalam suatu peristiwa yang diambil
secara keseluruhan, menyampaikan tujuan dan maksud/arti kedalam frame / bingkai.
Komposisi sangat erat kaitannya dengan rasa seni, perasaan dan ekspresi
seseorang. komposisi gambar harus memperhatikan faktor keseimbangan,
keindahan, ruang dan warna dari unsur-unsur gambar serta daya tarik tersendiri.
Teknik pengambilan gambar, melibatkan kedua-duanya, yakni komposisi statis dan
komposisi dinamis.
1. Komposisi statis meliputi dari gambaran-gambaran yang telah ditetapkan.
2. Komposisi dinamis meliputi dari pengambilan gambar dengan mempertimbangkan
secara seksama efek dari waktu / kontinuitas cerita dalam satu pengambilan gambar
atau itu dapat diciptakan melalui penggabungan gambar..
Sebagai contoh pengambilan satu sore di balai kesenian tradisional apabila anda
dapat menggambarkan beberapa aktivitas mulai dari keadaan tempatnya, apasaja
kegiatannya, bagaimana penyampai, itu semua adalah sudah dapat dikatakan visual
Misalkan anda sedang lakukan suatu bentuk pengambilan gambar dokumen pada
pencemaran udara. anda bisa memperbicangkan tentang berbagai hal yang tidak
baik atau anda dapat menggambarkan potongan satu peristiwa .
Karena apa yang masyarakat dapat lihat di TV terkadang merupakan suatu rekayasa
semata bukan merupakan suatu realita yang ada.
Oleh karena itu adalah tugas kita sebagai broadcaster menyampaikan pesan yang
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
2 nyata kepada masyarakat dengan cara wajar.
Dalam beberapa hal ini, segala sesuatunya harus didiskusikan agar terbentuk
visualisasi yang baik yang mencangkup susunan cerita/naskah, komposisi gambar
(unsur-unsur gambar yang meliputi suatu peristiwa., mulai dari dimana lokasi kejadian
itu, apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, kenapa hal tersebut dapat terjadi, siapa
yang terlibat dalam konflik, kapan terjadinya karena sisa dari bagian ini kita akan
berkonsentrasi pada suatu yang lebih mendasar lengkap.
Visualisasi yang baik yang mencakup susunan cerita/naskah, komposisi gambar
(unsur-unsur gambar yang meliputi suatu peristiwa., mulai dari dimana lokasi kejadian
itu, apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, kenapa hal tersebut dapat terjadi, siapa
yang terlibat dalam konflik, kapan terjadinya karena sisa dari bagian ini kita akan
berkonsentrasi pada suatu yang lebih mendasar alisasi itu cukup
Terlebih ditambah berkonsultasi dengan mereka yang sudah mencapai keberhasilan
dalam produksi acara., akan dipastikan dapat menambah pengalaman yang berarti .
komposisi adalah suatu seni dan bukan satu ilmu pengetahuan.
Jika komposisi adalah secara total suatu ilmu pengetahuan, itu berarti dapat didikte;
tidak dinamis dan akan berakhir menjadi kaku dan dapat mematikan ruang kreativitas
kita.
Dan komposisi adalah suatu seni berarti tidak ada batasan tertentu untuk kita berkreasi
dalam pembuatan pengambilan gambar asalkan mengikuti pakem yang berlaku di
pertetevisian.
II.1.2.UNSUR-UNSUR GAMBAR DALAM KOMPOSISI (VISUAL ELEMENT) Perlu dipahami, dalam membentuk suatu pengambilan gambar yang baik, seorang
juru kamera harus mengetahui segala sesusatu gambar yang tertangkap oleh mata
atau lensa kamera.
Perlu kita ketahui bahwa seorang juru kamera merupakan mewakili mata penonton.
Yang harus diketahui oleh juru kamera diantaranya :
- Tokoh dan segala sesuatunya termasuk perlengkapan kostum dan make up
- Lokasi gedung / tempat kejadian
- Properti / perlengkapan dan dekorasi , warna, cahaya / lighting
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
3
GB 1. ..
II.1.2.1.FRAMING Pedoman penempatan unsur-unsur gambar kedalam bingkai. Yang bertujuan
menempatkan suatu objek pada komposisi yang baik serta terpenuhinya unsur
keseimbangan bingkai bagian kiri dan bingkai bagian kanan juga bagian atas dari
bingkai dan bagian bawah dari bingkai dalam pengelompokan. Ini sering kita sebut
framing atau membingkai. suatu unsur gambar itu yaitu misalnya letakkan objek
orang di tengah bingkai/frame dengan dengan berpedoman pembagian pada 2
buah garis vertikal dan 2 buah garis horizontal dalam sebuah bingkai atau frame,
sehingga membentuk suatu pertemuan garis vertikal dan garis horizontal , maka
dapat kita dapati 2 titik bagian atas dan 2 titik bagian bawah yang membentuk titik
pusat perhatian penonton atau interest point of object.
Keseluruhan ini disebut juga THE RULE OF THIRDS atau THE GOLDEN MEAN
GB 2 . The Rule Of Thirds
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
4 Untuk pengambilan gambar dengan objek orang, letakkan mata objek tersebut pada
titik perhatian sepertiga bagian atas.
GB 3 . THE RULE OF THIRDS DENGAN OBYEK ORANG
Sedangkan untuk pengambilan gambar panorama, letakkan batas cakrawala atau
langit dan daratan pada titik sepertiga bagian bawah. ( lihat gmb diberikut)
Gb 4 The Rule of Thirds dengan gambar Panorama
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
5 II.1.2.2. HEAD ROOM
Pertemuan titik perhatian itu akan membentuk batasan ruang diatas kepala sebesar
sepuluh persen dari bingkai yang ada ini disebut head room. Juga sebagai panduan garis batas dalam bingkai yang akan hilang sekitar sepuluh
persen mengelilingi setelah mengalami proses penyiaran melalui transmisi atau
pemancar dan diterima di rumah-rumah yang disebut safety zone
GB 5 SAFETY ZONE
GB 6. GAMBAR ORANG DALAM SAFETY ZONE
SAFETY ZONE
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
6 II.1.2. 3. LOOKING ROOM/NOSE ROOM .
Dan untuk menunjukkan jarak pandang suatu objek, harus memberikan ruang di
depan lebih luas dibanding ruang belakang, istilah ini disebut LOOKING ROOM / NOSE ROOM.
GB 7 LOOKING ROOM
II.1.2.4. WALKING ROOM
Untuk pengambilan gambar objek ( orang atau kendaraan) yang sedang bergerak
ke depan, harus memberikan ruang di depan objek untuk menunjukkan arah lebih
luas dibanding bagian belakang disebut juga dengan WALKING ROOM.
GB 8 WALKING ROOM
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
7 II.2. PENGOPERASIAN KAMERA
Sebagai juru kamera professional mempunyai prinsip-prinsip pengambilan yang
harus dilaksanakan . Kameraman dituntut untuk menghasilkan suatu visual yang
baik dan benar, untuk itu pastikan bahwa kamera adalah mewakili mata penonton
untuk melihat suatu adegan dilokasi peristiwa.
Gb. 9. Pengoperasian Kamera
Masalah pengoperasional kamera yang terpenting adalah sebagai berikut :
1. Kedalaman lapangan yang terbatas (Depth of field) sehingga daerah focus kritis.
2. Penanganan lensa kamera sangat sulit (narrow angle lens)
3. Distorsi gambar.
4. Kesulitan dalam melakukan framing gambar dan dalam mengikuti pergerakan.
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
8
SUDUT PENGAMBILAN KAMERA (CAMERA ANGLE) Sudut pengambilan kamera ( camera angle ) yang dipergunakan untuk mengambil gambar
sebuah objek, akan mempengaruhi sikap penonton. intercut yang dilakukan antara high
angle dan low angle dari seseorang akan memperlihatkan pengaruh yang dimaksud atau
ada kesan psikologis.
Dalam sebuah drama, seorang yang diambil dengan high angle shot akan menghilangkan
kesan kewibawaan subjek tersebut. dengan low angle shot adalah sebaliknya memberikan
kekuatan pada subjek.
Titik pandang yang normal adalah pada ketinggian mata seseorang.
III.1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAMERA ANGLE
Prinsip-prinsip pengambilan harus dikuasai oleh seorang juru kamera professional ,
kita dituntut untuk menghasilkan suatu visual yang baik dan benar, untuk itu pastikan
bahwa kamera adalah mewakili mata penonton untuk melihat suatu adegan dilokasi
peristiwa.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menghasilkan suatu visual yang
baik dan benar adalah sebagai berikut :
III.1.1 UKURAN GAMBAR ( SHOT SIZE)
Shot adalah bentuk pengambilan gambar sesuai dengan aturan yang berlaku dalam
pertelevisian.
Jadi, sebelum anda melakukan pengambilan gambar, ada dua hal menjadi acuan
dalam pikiran anda, yaitu:
A. alasan yang spesifik untuk melakukan pengambilan gambar.
B. maksud dan tujuan dalam pengambilan gambar dalam keseluruhan produksi. pengambilan gambar
Keseluruhan aspek pengambilan gambar ini disebut SHOT SIZE ADA 3 (TIGA) KLASIFIKASI SHOT SIZE SBB :
1. LONG SHOT
2. MEDIUM SHOT
3. CLOSE SHOT
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
9 AD.1 Yang tergolong dalam LONG SHOT adalah
A. EXTREME / EXTRA LONG SHOT ( E.L.S ) adalah pengambilan gambar suasana atau tempat yang tidak memilikki batasan ukuran, sedang objek
hampir tidak terlihat. biasanya pengambilan gambar panorama dapat juga
dikatakan SHOT ESTABLISHING.
Gb. 10 . Extreme / Estra Long Shot
B . LONG SHOT ( L.S )
adalah pengambilan gambar suasana dimana batasan objek sepertiga dari
bingkai atau frame, latar belakang lebih dominan.
Gb. 11. Long Shot (LS)
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
10 C. FULL SHOT ( F.S ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasan objek
mulai ujung kepala sampai ujung kaki. latar belakang masih menjadi bagian
dalam frame, akan tetapi mulai menyempit.
GB. 12. FULL SHOT ( FS )
D. KNEE SHOT / MEDIUM LONG SHOT ( K.S / M.L.S ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasan objek mulai ujung kepala sampai lutut, latar
belakang masih bagian dari frame, semakin sempit.
Gb. 13. Knee Shot/Medium Long Shot ( KS /MLS)
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
11 AD 2. Yang tergolong dalam MEDIUM SHOT adalah:
A. MEDIUM SHOT ( M.S ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasan objek
mulai dari ujung kepala sampai pinggang.
Gb. 14. Medium Shot ( MS )
B. MEDIUM CLOSE UP ( M.C.U ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasan
objek mulai dari ujung kepala sampai dada atau batas saku.
Gb. 15. Medium Close Up (MCU)
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
12 AD 3. Yang tergolong dalam CLOSE SHOT antara lain
A. CLOSE UP ( C.U )
adalah pengambilan gambar objek dengan batasan objek mulai dari ujung
kepala sampai dengan di bawah pundak.
Gb. 16. Close Up ( CU )
B. BIG CLOSE UP ( B.C.U ) adalah pengambiilan gambar objek dimana batasannya
ujung kepala sampai dengan bawah dagu. biasanya untuk menunjukkan ekspresi.
GB. 17. BIG CLOSE UP ( BCU )
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
13 C. VERY CLOSE UP ( V.C.U ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasannya
mulai dari dahi atau di bawah rambut sampai dengan dagu
GB. 18 . VERY CLOSE UP ( VCU )
D. EXTREME / EXTRA CLOSE UP ( E.C.U ) adalah pengambilan gambar detail dari
bagian objek orang misalkan mata, telinga, tangan dll.
Gb. 19. Extreme / Extra Close Up)
Dengan mempergunakan CLOSE SHOT akan menimbulkan anatara lain:
1. Efek yang kuat dari gambar.
2. Konsentrasi titik perhatian / point of interest.
3. TImbulnya reaksi, tanggapan dan emosi.
4. Informasi yang mungkin tidak terlihat penonton.
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
14
Apabila dipergunakan shot ini, harus diperhatikan bahwa penonton berkeinginan untuk
melihat ukuran gambar yang diisampaikan dan tidak merasa ;
1. Telah dirugikan, karena apabila diambil dengan shot yang lebih lebar, ada hal-hal yang
menarik untuk dilihat.
2. Terlalu dekat dengan objek ( wajah manusia ) yang dapat memperlihatkan noda nyang
tidak diinginkan pada wajah orang.
3. Penonjolan yang berlebihan terhadap subjek tertentu yang sebenarnya sudah umum
diketahui oleh penonton.
4. Shot yang diambil tidak berkaitan dengan shot-shot lainnya sehingga penonton akan
kehilangan orientasi terhadap lingkungan atau lupa akan hubungan dengan subjek
utama.
5. Hillangnya informasi karena depth of field yang sempit
III.1.2 .CAMERA ANGLE (SUDUT PENGAMBILAN KAMERA)
Sudut pengambilan kamera ( camera angle ) yang dipergunnakan untuk mengambil
gambar sebuah objek, akan mempengaruhi sikap penonton. intercut yang dilakukan
antara high angle dan low angle dari seseorang akan memperlihatkan pengaruh yang
dimaksud atau ada kesan psikologis.
Dalam sebuah drama, seorang yang diambil dengan high angle shot akan
menghilangkan kesan kewibawaan subjek tersebut. dengan low angle shot adalah
sebaliknya memberikan kekuatan pada subjek.
Ada 3 (tiga) jenis sudut pengambilan kamera yaitu :.
A. HIGH ANGLE
Shot yang memberikan penonton sesuatu kekuatan atau rasa superrioritas, efek ini
akan meningkat dengan pertambahan jaraki yang ditimbulkan.
Oleh karna iitulah high angle shot dibuat untuk mengurangi rasa superioritas dan
sekaligus subjek akan lemah kelihatan kedudukannya yang berarti mempunyai kesan
psikologis tertindas atau derajatnya dibawah pada umumnya.
B. EYE ANGLE
Shot ini yang normal atau umum dilakukan untuk pengambilan subjek yang setara
atau sama derajatnya.
Hal ini yang menjadikan seluruh subjek yang diambil adalah sama atau sederajat
tanpa membedakan kedudukan.
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
15 C. LOW ANGLE
Dengan shot ini membuat subjek nnampak kelihatan mempunyai kekuatan yang
lebih menonjol. disini seseorang ( subjek ) akan kelihaatan kekuasaannya atau
autoritas atau mempunyi kesan psikologis kewibawaan dan derajat yang lebih tinggi.
sebagai contoh seorang raja, presiden.
Demikian juga dalam pergerakan akan menjadi lebih dramatik.
lebih close gambar lebih kuat efek yang ditimbulkan
Gb. 20. High Angle, Eye Angle, Low Angle
III . 2. IMAGINARY LINE ( AXIS OF ACTION )
Pada produksi acara televisi sering penonton disajikan oleh shot-shot yang bagus,
tetapi mereka tak nyana bahwa pengambilan gambar mempunyai aturan.
Intercutting yang baik adalah dari shot-shot yang dihasilkan oleh kamera yang
letaknya pada bagian yang sama dari imaginary line ( axis of action ) Imaginary line ( axis of action ) yaitu antara kamera 1 dan kamera 2, atau antara kamera 3 dan kamera 4.
Akan tetapi intercutting antara kamera yang letaknya tidak pada satu bagian dari
imaginary line akan mengakibatkan jump cuts.
hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini
high
eye
low
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
16
GB. 21. IMAGINARY LI
Berikut contoh yang benar:
Berikut contoh yang salah
Gb. 22. Contoh Sudut Pandang
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
17
1. REVERSE ANGLE SHOT
A. Arah pandang akan terbalik pada saat melakukan cuting antara kamera 1 dan
kamera 2. hal ini disebabkan salah satu kamera telah melewati imaginary line.
B. Pada situasi di bagian ini, reverse angle ahot dapat dipergunakan dengan
ketentuan bahwasannya kamera berada pada satu bagian daripada imaginary
line
2. POSISI SUBJEK YANG MELIHAT KE DEPAN
A. Apabila posisi orang adalah seperti menunggang kuda, motor, berlari, kita
harus perhatikan arah awal kuda itu berjalan, apabila dimulai dari arah kanan
itu berarti pengambilannya harus terus mengarah ke kanan atau sebaliknya.
B. Kecuali terdapat netral shot atau pengambilan sebagai jembatan untuk
merubah arah pengambilan untuk menghindari jump cuts, caranya adalan
apabila itu seperti di atas netral shotnya adalah dengan mengambil gambar
dari arah depan baru lakukan pengambilan dengan arah yang berlawanan.
III.2 .1 BLOCKING CAMERA / PENEMPATAN KAMERA
Penempatan atau peletakan sebuah kamera yang mengarah kepada suatu
objek sesuai dengan tuntutan naskah atau story board yang dibuat.
Peletakan ini akan membentuk sebuah arah pandang antara lain: frontal adalah
penempatan kamera tepat didepan objek itu berarti gambar yang dihasilkan
adalah objek berada ditengah frame, sedang profile adalah penempatan
kamera menyamping dari objek, shot ini menghasilkan pengambilan gambar
objek seperti layaknya wayang kulit
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
18
GB. 23. BLOKING CAMERA
III.2.2 OVER SHOULDER SHOT
Pengambilan gambar dua subjek yang sedang melakukan pembicaraan,
sementara kamera diletakkan dibelakang pundak salah satu subjek, sehingga
di dalam frame terdapat subjek yang menghadap sedikit serong dari kamera,
dikarenakan subjek sedang menghadap lawan
bicaranya dengan foreground atau latar depan. begitu sebaliknya atau shot
berikutnya dengan shot yang sama.
Penyampaian suatu acara televisi baik dalam bentuk acara drama, sinetron dan
perbincangan, dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya;
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
19
Gb. 24. Over Shoulder Shot V.2.3. OBJECTIVE SHOT
Teknik pengambilan ini sering kali ditampilkan dalam hampir seluruh acara
televisi, sebagai contoh acara perbincangan, kuis, pariwara/iklan.
Dimana teknik pengambilan ini mempunyai kesan psikologis, bahwa
penonton hanya sebagai pengamat atau peninjau ( observer ), jadi kesan
yang ditimbulkan adalah penonton dimanjakan untuk menikmati oleh sajian-
sajian yang ditayangkan oleh stasiun televise.
V.2.4. SUBJECTIVE SHOT
Teknik pengambilan gambar ini hanya dilakukan untuk menciptakan suasana
dramatic khususnya acara sinetron yang memungkinkan suasana cerita ini
menjadi bagian dari penonton.
Untuk teknik pengambilan ini mempunyai kesan psikologis, bahwa seolah-
olah penonton dilibatkan dalam acara tersebut sebagai pelaku dalam adegan
ini.
Sebagai contoh pengambilan gambar suasana pasar yang ramai, sementara
juru kamera melakukan pergerakan kamera maju atau track ini diantara
keramaian orang-orang, yang ingin disampaikan disini oleh pengarah acara
adalah seorang pencuri melarikan diri dari kejaran seorang polisi, yang
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
20 dirasakan oleh penonton adalah seolah-olah penonton yang berlari sebagai
pencurinya
TYPE OF SHOT
Type of shot adalah proses pengambilan gambar yang dilihat dari pergerakan
kamera maupun lensa.
Ada 3 (tiga) type of shot sebagai berikut :
1. SIMPLE SHOTS
Proses pengambilan gambar dengan menggunakan pengambilan statis, yang
dimaksud dengan statis adalah pengambilan gambar cut to cut tanpa
mempergunakan pergerakan kamera atau lensa.
2. COMPLEX SHOTS
Proses pengambilan gambar dengan menggunakan pengambilan gambar yang
bervariasi antara lain mengkombinasikan antarastatis dan menggunakan
pergerakan kamera. Yang alhasil terciptalan suatu bentuk pengambilan yang
dramatic dan nikmat ditonton.
3. DEVELOPING SHOTS
Proses pengamabilan gambar dengan memperlihatkan seluruh pergerakan
kamera dari sebuah sudut pandang ke sudut pandang yang lain. Hal ini akan
memperlihatkan hubgungan yang terdapat dalam gambar.
Untuk mengikuti gambar memerlukan penanganan kamera yang baik, karena
hasilnya akan sangat efektif.
Pergerakan kamera yang kontinui akan menjelaskan suatu scene. Apabila dilakukan
intercuting akan menghancurkan suasana yang diinginkan.
Tujuanya antara lain :
a) Merubah suasana.
b) Merubah titik perhatian.
c) Merubah dan memberikan informasi baru.
d) Memberikan aksi reaksi.
e) Merubah sudut pandang.
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
21
MASALAH OPERASIONAL KAMERA :
1. Depth of field yang terbatas ( sempit ) sehingga daerah fokus kritis.
2. Penanganan lensa kamera sangat sulit ( narrow angle lens ).
3. Distorsi gambar.
4. Kesulitan dalam melakukan framing gambar dan dalam mengikuti pergerakan.
CAMERA MOVEAMENT ( PERGERAKAN KAMERA ) Mungkin kita hanya dapat menikmati hasil program acara televisi bahkan film layar
lebar, tetapi bagaimana terbentuknya / terciptanya tontonan yang menarik itu.
Sekelumit contoh pergerakan dari area gelap ke area yang bercahaya itu
menandakan suatu kebebasan, pergerakan ini penting guna mengangkat emosional
penonton.
Pengambilan gambar dari dalam kendaraan mengarah kedepan dengan mengikuti
alur jalan, setidak-tidaknya mengajak penonton itu ikut dalam cerita.
Ini semua harus dilakukan dengan pedoman dalam proses pembuatan untuk
menghasilkan pengambilan gambar yang tepat.
PEDOMAN MELAKUKAN PERGERAKAN KAMERA
1. PAD ( PERSIAPAN )
2. PACE ( KECEPATAN )
3. PRECISSION ( KETEPATAN / AKURAT )
1. P A D ( PERSIAPAN ) Persiapan sebelum melakukan pergerakan kamera atau lakukan ancang-ancang
terlebih dahulu, dimana dengan dimulai melakukan perekaman / recording suatu
gambar harus diawali dengan statis / tidak bergerak selama 5 detik diakhiri
dengan statis selama 5 detik juga sebelum berhenti recording.
Hal ini untuk memudahkan seorang editor melakukan penyambungan /
penggabungan gambar, bahkan dapat pula menjadi bahan shot bila diperlukan.
Contoh pengambilan gambar sebuah objek dengan menggunakan zoom untuk
menghasilkan detailnya, janganlah setelah tombol record ditekan langsung
bergerak dan pada saat masih melakukan pergerakan langsung pula berhenti
recording, lakukanlah ancang-ancang terlebih dahulu dan diakhiri dengan
ancang-ancang setelah itu barulah tekan tombol record.
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
22 2. P A C E ( KECEPATAN )
Kecepatan melakukan pergerakan kamera, lakukan pergerakan itu sesuai
dengan kebutuhan kita karena kamera kita mewakili mata penonton, kita harus
mengetahui seberapa cepat kita bergerak, karena kalau pergerakan kita lakukan
terlalu cepat mengakibatkan hasil yang kita buat tidak dapat diterima / dinikmati penonton yang berarti kurang informatif.
Contoh pengambilan gambar suatu seminar dimana dihadiri oleh berbagai
kalangan, kita perlu mengambil detail gambar perorang guna mengetahui siapa
saja yang hadir di seminar itu dengan melakukan panning yang terlalu cepat
mengakibatkan penonton kurang mengetahui siapa saja yang hadir, karena
terlalu cepat.
Pergerakan kamera yang lambat juga kurang baik, karena mengakibatkan
kejenuhan penonton dalam melihat / menikmati gambar.
Sebagai contoh pengambilan gambar objek orang yang sedang dimeja kerja
dengan beberapa teman kerja lainnya, sementara letak objek berjauhan, tetapi
kita melakukan pergerakan panning lambat ke objek lain akibatnya penonton
disajikan gambar yang tidak bermanfaat / kosong pada saat bergerak.
3. PRECISSION ( KETEPATAN / AKURASI )
Ketepatan pengambilan gambar dengan pergerakan yang sesuai dengan shot
size dan ketepatan membingkai / framing yang tepat.
mulai dengan ketepatan pada saat start recording dan melakukan pergerakan
kamera dan melakukan stop recording secara tepat.
Sebagai contoh pengambilan gambar suatu objek dengan pergerakan gambar
haruslah tepat, apabila pengambilan awal dengan komposisi yang tepat diakhiri
dengan komposisi yang tepat pula jangan sampai objek tersebut terpotong / tidak
tepat.
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
23
Maksud dan arti dari pergerakan kamera itu sendiri adalah:
Pengambilan gambar dengan melakukan :
1. PERPINDAHAN / PERGERAKAN LENSA KAMERA,
2. PERGERAKAN BADAN KAMERA PADA POROS PENYANGGA (TRIPOT)
3. PERGERAKAN SELURUH BADAN KAMERA PADA DOLLY TRIPOT,
Masing-masing pengambilan tersebut diatas mempunyai makna tersendiri. dan
dengan menggunakan zoom dengan menjaga titik focus / ketajaman gambar dan
irish / diafragma atau terang gelap objek
VII.1. PERGERAKAN LENSA KAMERA
Dalam suatu program acara televisi banyak kita dapati pengambilan-
pengambilan yang fantastis diantaranya pengambilan gambar terhadap suatu
objek dengan menggunakan wide lens / luas kemudian mendekat secara
perlahan dengan menggunakan narrow lens / tele
Tanpa menghiraukan latar belakang yang begitu cepat menyempit atau
sebaliknya ini semua disebut PERGERAKAN LENSA ZOOM.
Ada 2 (dua) pergerakan lensa ZOOM :
1. ZOOM IN : adalah pengambilan gambar terhadap suatu obyek dengan menggunakan wide lens/luas kemudian
mendekat secara perlahan-lahan ini berarti secara
START/
RECORD 5 DETIK STATIS
STOP/
RECORD 5 DETIK STATIS
PAN ZOOM TILT
TRACK SWING CRAB
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
24 psykologis adanya pusat perhatian yang utama ( point
interest )
2. ZOOM OUT : adalah pengambilan gambar terhadap suatu objek dengan menggunakan narrow lens / tele kemudian
menjauh secara perlahan dengan menggunakan wide
lens berarti juga menjauhkan pusat perhatian
Sebagai contoh di suatu sidang paripurna MPR misalnya terlihat pimpinan
sidang sedang memaparkan hasil kesimpulan dari rapat yang sedikit panjang,
sementara terlihat dari kejauhan meja sidang, para anggota sedang
mendengarkan secara seksama, tetapi di tengah itu tiba-tiba lensa kamera
itu mendekat ke salah satu sudut, dan terlihat salah satu anggotanya tertidur
pulas, itu berarti yang awal secara keseluruhan penonton disajikan yang
biasa-biasa saja tiba-tiba dipaksa untuk memusatkan perhatian pada orang
yang sedang tidur. itulah fungsi dari zoom, atau sebaliknya.
VII.2. PERGERAKAN PADA POROS PENYANGGA ( TRIPOT )
Pergerakan pada poros penyangga ada 2 (dua) gerakan yang disebut : 1. PAN
2. TILT
Masing- masing gerakan dapat dijelaskan sbb :
1. P A N
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
25 Pergerakan ini ingin menunjukkan keberadaan disekeliling pandangan
mata, pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan kamera masih
pada poros penyangga ( tripot ) ke kiri atau ke kanan dapat juga berfungsi
menjelaskan macam-macam objek yang masih berhubungan.
Beberapa gerakan PAN sbb :
1. PAN LEFT : adalah pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan kamera masih dalam poros kearah kiri.
2. PAN RIGHT : adalah pengambilan gambar dengan melakukan
pergerakan kamera masih dalam poros kearah kanan
3. PANNING : adalah pengambilan gambar dengan melakukan
pergerakan kamera masih dalam poros yang
berfungsi menjelaskan macam-macam objek yang masih berhubungan.
PAN LEFT
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
26 PAN RIGHT
Sebagai contoh live event seorang reporter melakukan reportase tentang jatuhnya pesawat terbang dengan latar belakang puing pesawat, sambil dia
melaporkan kepada penonton seorang juru kamera melakukan pergerakan
kamera ke salah satu sisi dari reporter untuk menunjukan gambar puing-puing itu
lebih detail sesuai dengan apa yang dibicarakan, tetapi dengan satu syarat lakukan pergerakan ini satu arah saja, itu berarti pada saat yang bersamaan reporter terus menyampaikan ulasannya, seandainya reporter itu di haruskan
muncul kembali juga, hendaklah muncul dari arah yang berlawanan yaitu jikalau
kamera itu berhenti bergerak dari salah satu sisi, berarti reporter harus masuk /
inframe dari sisi yagng berlawanan, tetapi kalau dalam posisi kamera masih
bergerak ingin juga muncul karena terbatasnya waktu live, seorang reporter
harus melintasi belakang kamera sambil masih mereportasekan ulasan tersebut
dan muncul dari sisi yang berbeda arah lalu kamera berhenti dengan komposisi
yang baik tentunya perhatikan focus, irish / diafragma, looking room dan head
room karena jarak kamera awal dengan setelah pergerakan mungkin saja
berbeda.
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
27
2. T I L T
Pengambilan gambar dengan maksud menunjukan ketinggian dan keutuhan
suatu objek mulai dari atas ke bawah dan mulai dari bawah ke atas juga untuk
menunjukan kontinuitas / kesinambungan suatu gambar satu ke gambar yang
lain. disebut juga tilting
1. Tilt down adalah Pengambilan gambar dengan maksud menunjukan
ketinggian dan keutuhan suatu objek mulai dari atas ke bawah
TILT DOWN
TILT UP
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
28 2. TILT UP : adalah Pengambilan gambar dengan maksud menunjukan
ketinggian dan keutuhan suatu objek mulai dari bawah ke atas 3. TILT ING : adalah Pengambilan gambar untuk menunjukan kontinuitas /
kesinambungan suatu gambar satu ke gambar yang lain.
Sebagai contoh sebuah gedung opera yang megah tempat para selebritis
berkumpul menikmati malam dengan suguhan drama dan sendra tari yang
menawan, akan tetapi bukan itu yang akan dtampilkan dilayar melainkan bentuk
atau arnamen yang ada dalam gedung tersebut, karena naskah yang diangkat
seperti itu, otomatis kita harus memberikan suatu gambaran gedung yang megah
itu dengan detail-detail ornamen yang ada. disini fungsi dari tilting untuk
menunjukan ketinggian suatu objek dan detailnya
VII.3.PERGERAKAN SECARA KESELURUHAN BADAN KAMERA
Pergerakan secara keseluruhan badan kamera yang merubah pandangan
penonton terhadap suatu objek seolah-olah mendekat dengan wide lens / tanpa
menggunakan zoom, sehingga terlihat tidak mengubah background sedangkan
objek semakin dekat, pergerakan kamera secara vertikal maju mundur
pergerakan horizontal kanan dan kiri, gerakan setengah melingkar gerakan
vertikal keatas kebawah dengan alat penyangga kamera serta gerakan kamera
dengan menggunakan leher layaknya katrol .
Beberapa pergerakan kamera diklasifikasikan sbb :
1.T R A C K
2.CRAB (TRUCK)
3. SWING
4. PEDESTAL
5. CRAIN
1. TRACK
Pergerakan seluruh badan kamera yang mengubah pandangan penonton
terhadap suatu obyek seolah-olah mendekat dengan wide lens/tanpa
menggunakan zoom ,sehingga terlihat tidak mengubah background
sedangkan obyek semakin dekat, pergerakan kamera secara vertikal maju
mundur .
Ada dua klasifikasi Trac :
a. Track in : adalah pergerakan kamera secara vertikal maju
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
29 b. Track out : adalah pergerakan kamera secara vertikal mundur
Sebagai contoh suasana dari balik kerumunan massa seseorang sedang
berorasi didepan umum tiba-tiba dari sela-sela massa kamera bergerak maju
mendekat hingga di depan beberapa meter dari seorang orator tadi ( track in
), tiba-tiba sepucuk pistol diacungkan mengarah masuk dalam frame lalu
letupan mesiupun mengejutkan massa dan tersungkurlah orator tadi, secepat
itulah kamera bergerak mundur menjauh dari kejadian itu ( track out ).
Pengambilan gambar seperti ini sangat dramatik melibatkan penonton, yang
awalnya merupakan objective shot yaitu hanya sebagai pengamat kemudian
berubah menjadi subjective shot karena kamera itu bergerak mendekat dan
menjauh.
Dengan pemikiran ini disepakati secara psikologis melibatkan penonton.
2. CRAB (TRUCK)
Pergerakan kamera dengan mengambil suatu objek secara horizontal dari
kanan / crab right ke kiri / crab left disebut crab / truck.
Tujuan mekanik melakukan crab/truck adalah sbb ;
A) Untuk melihat sebuah subjek dari sudut pandang yang lain ( tanpa terjadi
transisi gambar )
B) Unttuk mengikutiatau tidak mengikuti subjek-subjek pada foreground
maupun background.
C) Untuk memperbaiki posisi subjek yang salah letaknya.
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
30 D) Untuk memperlihatkan informasi ataupun subjek baru yang muncul dalam
gambar.
E) Untuk meng-komposisi- kan kembali gambar.
Tujuan artistik adalah untuk merubah titik perhatian pada penonton. Tujuan mekanik: melakukan subyek yang bergerak adalah :
A. pada close shots.
agar subjek tetap berada pada frame gambar untuk memperlihatkan
reaksi atau informasi secara detail.
B. pada long shots:
untuk memperlihatkan aktivitas subjek pada suatu lingkungan atau
hubungannya dengan subjek-subjek lainnya dalam gambar.
Tujuan artistiknya :
Untuk menghubungkan subjek dengan lingkungannya. Untuk menghindari transisi. Untuk menghindari perubahan sudut pandang. Untuk kontinuitas dapat dipertahankan dengan baik.
CRAB
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
31
Pergerakan ini dapat dibagi dua arti A. Pergerakan secara umum lebih menunjukan perubahan tempat, apabila dengan
menggunakan lensa narrow / tele untuk pengambilan medium sampai close
dapat dirasakan perubahannya, karena seolah meninggalkan objek. tetapi kalau
mencoba dengan objek yang bergerak baru telihat perubahannya. sebagai
contoh bila kita melakukan pengambilan seseorang sedang berjalan di tepi jalan
disekitar toko-toko dan kamera kita hanya tertuju kepada objek tersebut berarti
kamera tersebut mengikuti orang / follow the subject, yang kita dapat adalah
orang bergerak dengan background yang berubah.
B. Yang paling menarik dari pergerakan ini, apabila kita melakukan pengambilan
gambar dengan menggunakan wide lens untuk pengambilan suatu objek dengan
memanfaatkan benda di depan objek / foreground dengan membedakan titik
fokus dengan objek utama untuk menunjukan suatu dimensi gambar. seperti
contoh pengambilan sebuah rumah, kalau dilakukan dengan crab tanpa
menggunakan foreground tidak begitu terlihat perubahannya, tetapi dengan
menggunakan foreground baru terlihat kalau kamera itu bergerak.
3. S W I N G
Paling memikat jenis dari pergerakan adalah pergerakan kamera dengan membentuk
setengah lingkaran / diagonal ke kiri / swing left atau ke kanan / swing right disebut
juga swing, terutama bila itu dilakukan pergerakan yang diawali mulai dari bagian bawah objek menuju bagian atas.
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
32 Konsep ini yang dihubungkan dengan suatu pengambilan gambar dengan miring /
canted shot juga disebut dutch angle / sudut belanda.terutama dari satu penjuru /
sudut rendah, adalah sering digunakan untuk mengartikan juga kekuasaan / tenaga
atau energi.
Sebagai contoh pengambilan gambar seorang mafia yang sedang menatap ke
depan, diambil dengan miring / canted shot mulai dari sepatu yang bermerk dan
berkilau kemudian kamera bergerak perlahan swing sambil badan kamera naik /
crane up sampai wajah, ini menunjukan bahwa orang ini adalah seorang mafia yang
berkuasa dan kejam.
4. PEDESTAL Pergerakan pedestal ini adalah pergerakan kamera secara vertikal ke atas dan ke
bawah dengan menggunakan alat penyangga kamera yang umum disebut pedestal
Tujuannya adalah membuaat kesan psikologis high angle, eye angle dan low angle.
Ada 2 (dua) gerakan pedestral yaitu :
1. Pedestral Up
2. Pedestral Down
Tujuan mekanik melakukan Pedestral Up adalah :
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
33 a. untuk melihat suatu pergerakan secaa keseleruhan. b. untuk menghindari objek dari foreground yang menghalangi
Tujuan artistic Pedestral Up :
a. untuk melihat suatu objek/subjek dari atas ke bawah.
b. untuk mengurangi kekuatan dari subjek
c. untuk mengurangi dominasi dari foreground.
Sedangkan tujuan mekanik melakukan Pedestral Down :
a. untuk mendpatkan level shots dari subjek yang rendah letak kedudukannya.
b. untuk mengambil gambar dengan subjek/objek pada foreground gambar.
c. agar action yang terdapat di bagian belakang gambar tidak kelihatan dengan
jelas.
Tujuan artistik: melakukan Pedestral Down :
Untuk meningkatkan perhatian penonton.untuk menambah kekuatan subjek.
5. CRAINE
Pergerakan seluruh badan atau penyangga kamera dengan menggunakan leher
layaknya katrol yang sering kita lihat sehari-hari. Craine tersebut ada kalanya
ditunggangi oleh juru kamera dan peralatannya dan ada juga yang tidak. UP
DOWN
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
34 Tujuan penggunaan craine ini adalah untuk mendapatkan pengambilan yang
dramatic mulai dari low angle sampai dengan top/over head shot dalam satu
adegan/scene.
MINI CRAINE
JIB
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
35 TRANSISI GAMBAR
Dalam pertelevisian sering kita jumpai perubahan gambar ke gambar lain, hal
tersebut muncul pada saat melakukan pasca produksi di meja editing, tetapi bukan
ber arti seorang juru kamera tidak perlu tahu, justru hal itu menjadi panduan pada
saat pengambilan gambar yang diperlukan.
Perlu diketahui bahwa apa yang dilakukan di atas, akan mempunyai dampak
terhadap penampilan, penyajian dn suasana acara.
Secara artistik sebuah acara dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Sebuah acara dapat dilaksanakan dengan hanya sebuah kamera, walaupun
demikian berkat editing yang trampil penonton akan disuguhkan sesuatu yang
lain hasilnya.
b. Dengan editing, peristiwa-peristiwa yang berlainan waktunya maupun
tempatnya dapat diperlihatkan dalam satu bagian.
c. Berkat editing, informai dapat ditambahkan, serta perbaikan dan sensor.
d. Dengan editing dapat diciptakan hubungan, yng mungkin maupun yang tidak
mungkin ada.
e. Editing berarti dapat melakukan pemilihan gambar yang diinginkan dan
penyusunan tersebut tentunya akan mempengaruhi reaksi dan interprestasi
penonton.
Adapun jenis-jenis transisi antara lain:
1. Cutting 2. Dissolving / mix 3. Fading
1. CUTTING Perubahan atau peralihan gambar secara tiba-tiba, mulai dari gambar satu ke
gambar yang lain, tanpa mengesampingkan urutan pengambilan gambar. Dengan
kata lain penggabungan gambar secara tiba-tiba tetapi masih dalam satu adegan
( kontinuitas gambar ) .Yang dimaksud disini adalah masih dalam satu adegan yang
sama atau terkait.
2. MIX / DISSOLVING Perubahan atau peralihan gambar secara perlahan dengan cara menggabungkan
atau mencampur dua buah gambar yang bebeda, mulai dari gambar pertama
-
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV
36 digantikan dengan gambar berikutnya. Hal tersebut untuk menjembatani gambar satu
dengan yang lain yang berbeda suasana.
3. FADE Perubahan atau peralihan gambar mulai dari blank atau gelap menuju ke gambar
yang disebut fade in, ini berarti dimulainya atau dibuka acara tersebut atau sebaliknya mulai dari gambar menuju ke blank atau gelap disebut fade out, untuk mengakhiri acara.
Untuk itu seorang juru kamera diharuskan mengetahui shot-shot mana yang nantinya
dipergunakan untuk penggabungan gambar satu dengan yang lain dengan
memberikan suatu transisi. Visual yang digunakan untuk transisi haruslah menambah
sekitar lima sampai sepuluh detik dari yang biasanya.