Download - TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
![Page 1: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/1.jpg)
TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
MAIZA FIKRI, S.T.,M.M
Jurusan Ilmu Komunikasi
UNIVERSITAS BINA DARMA PLG
![Page 2: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/2.jpg)
TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Gudykunst menjelaskan komunikasi antarbudaya (KAB) merupakan “tipe” dari komunikasi antarkelompok, yaitu komunikasi antara para anggota dari kelompok sosial yang berbeda.
Komunikasi antarkelompok mencakup beberapa tipe: komunikasi able-bodied dengan disables, komunikasi antargenerasi, komunikasi antara para anggota kelas sosial yang berbeda dan komunikasi antar ras/antaretnis.
![Page 3: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/3.jpg)
TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Kegiatan berteori dalam KAB mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mencakup berbagai aspek dalam KAB.
Gudykunst dan Nishida (1989) mengunakan cara berpikir Burrell dan Morgan (1979) yaitu pendekatan subjectivist dan objectivist untuk membandingkan teori-teori KAB.
![Page 4: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/4.jpg)
PENDEKATAN OBJECTIVIST ONTOLOGI. Realisme: ada realitas
eksternal yang nyata bagi individu; realitas itu ada bahkan ketika realitas tersebut tidak dipahami dan tidak dilabelkan.
EPISTEMOLOGI. Positivisme: menjelaskan dan memprediksikan pola-pola komunikasi dengan mencari keteraturan-keteraturan dan/atau hubungan kausal.
![Page 5: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/5.jpg)
PENDEKATAN OBJECTIVIST
SIFAT MANUSIA. Determinisme: peristiwa komunikasi ditentukan oleh situasi atau lingkungan dimana komunikasi tersebut berlangsung.
METODOLOGI. Nomothetic: penelitian harus didasarkan pada aturan yang sistematis dan prosedur ilmiah yang ketat.
![Page 6: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/6.jpg)
PENDEKATAN SUBJECTIVIST ONTOLOGI. Nominalisme: tidak ada
realitas eksternal yang nyata bagi individu; nama, konsep dan label bersifat artifisial dan dipakai untuk mengkonstruksikan realitas.
EPISTEMOLOGI. Anti Positivisme: komunikasi hanya dapat dipahami dari perspektif partisipan komunikasi; tidak ada penelusuran terhadap keteraturan-keteraturan yang mendasarinya.
![Page 7: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/7.jpg)
PENDEKATAN SUBJECTIVIST SIFAT MANUSIA. Voluntarisme:
partisipan komunikasi memiliki otonomi dan kehendak yang bebas.
METODOLOGI. Idiographic: untuk memahami peristiwa komunikasi, maka pengetahuan dari tangan pertama harus diperoleh melalui analisis catatan subyektif.
![Page 8: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/8.jpg)
OBJECTIVIST & SUBJECTIVIST
Gudykunst dan Nishida menegaskan bahwa pemilahan perspektif objectivist atau subjectivist secara ekstrim tidak perlu dipertahankan.
Kedua pendekatan tersebut penting untuk memahami KAB dan idealnya kedua pendekatan itu pada akhirnya perlu diintegrasikan (triangulasi).
![Page 9: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/9.jpg)
PENDEKATAN ETIC
Mengkaji perilaku dari posisi di luar sistem.
Mengkaji lebih dari satu budaya dan membandingkannya.
Struktur “diciptakan” oleh analis (peneliti).
Kriteria dipertimbangkan mutlak atau universal.
![Page 10: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/10.jpg)
PENDEKATAN EMIC
Mengkaji perilaku dari dalam sistem. Mengkaji hanya satu budaya. Struktur “ditemukan” oleh analis
(peneliti). Kriteria bersifat relatif.
![Page 11: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/11.jpg)
Kategori:EFFECTIVE OUTCOMES
Cultural Convergence
Anxiety/Uncertainty Management
Effective Group Decision Making
![Page 12: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/12.jpg)
Kategori: ACCOMODATION/ADAPTATION
Communication Accomodation
Intercultural Adaptation
Co-Cultural
![Page 13: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/13.jpg)
Kategori:IDENTITY NEGOTIATION
Identity Management
Identity Negotiation
Cultural Identity
![Page 14: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/14.jpg)
Kategori:COMMUNICATION NETWORKS
Networks and Outgroup Communication Competence.
Intracultural Versus Intercultural Networks
Networks and Acculturation
![Page 15: TEORI-TEORI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082422/5681354d550346895d9ca970/html5/thumbnails/15.jpg)
Kategori:ACCULTURATION AND ADJUSTMENT
Communication and Acculturation
Anxiety/Uncertainty Management
Assimilation, Deviance and Alienation States