PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN WORD OF MOUTH
TERHADAP PURCHASE INTENTION TRANSPORTASI
ONLINE PADA KONSUMEN DI KOTA SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strara I pada
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh :
RACHMAH ACILIA MILAN NANDA
B100140453
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN WORD OF MOUTH TERHADAP
PURCHASE INTENTION TRANSPORTASI ONLINE PADA
KONSUMEN DI KOTA SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
RACHMAH ACILIA MILAN NANDA
B100140453
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
(Imronudin, SE., M,Si., Ph.D)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN WORD OF MOUTH TERHADAP
PURCHASE INTENTION TRANSPORTASI ONLINE PADA
KONSUMEN DI KOTA SURAKARTA
Oleh :
RACHMAH ACILIA MILAN NANDA
B100140453
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari Sabtu, 19 Mei 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Drs. Moechammad Nasir M.M (.......................)
(Ketua Dewan Penguji )
2. Nur Achmad. S.E., M.Si. (.......................)
(Sekertaris Dewan Penguji)
3. Imrondin, S.E, M,Si., PhD. (.......................)
(Anggota Dewan Penguji)
Dekan
Dr. H. Syamsudin, SE, MM
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 03 Juli 2018
Penulis
RACHMAH ACILIA MILAN NANDA
B100140453
1
PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN WORD OF MOUTH TERHADAP
PURCHASE INTENTION TRANSPORTASI ONLINE PADA
KONSUMEN DI KOTA SURAKARTA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh kualitas pelayanan
terhadap purchase intention, (2) pengaruh harga produk terhadap purchase intention, (3)
pengaruh word of mouth terhadap purchase intention. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan pertimbangan perusahaan dalam berkompetitif pada harga produk,
mengevaluasi kualitas layanan, dan membentuk word of mouth mengenai apakah atribut
produk dan word of mouth dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen atau
pengguna layanan transportasi online di kota Surakarta. Jumlah sampel pada penelitian
ini adalah 100 responden, metode pengumpulan data menggunakan convenience
sampling dengan menyebarkan google form dan beberapa penyebaran kuesioner secara
personal. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji instrumen penelitian,
uji asumsi klasik, uji analisis regresi linier berganda, uji F, uji t dan koefisien
determinasi (R2). Hasil dari penelitian menunjukkan R2 sebesar 0,696 (69,6%) yang
berarti bahwa variabel Purchase Intention dapat dijelaskan oleh atribut produk dan word
of mouth, sisanya adalah 30,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
ke dalam model penelitian. Berdasarkan dari hasil penelitian telah didapat (1) kualitas
pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention, (2) harga produk
berpengaruh positif terhadap purchase intention, semakin kompetitif harga yang
diberikan perusahaan maka semakin tinggi minat beli calon konsumen, (3) word of
mouth berpengaruh positif terhadap purchase intention, semakin positif word of mouth
yang ada maka semakin tinggi minat beli konsumen.
Kata Kunci: Atribut Produk, Kualitas Pelayanan, Harga Produk, Word of Mouth,
Purchase Intention.
Abstract
This study aims to determine (1) the effect of service quality on purchase
intention, (2) the effect of product price on purchase intention, (3) the influence of word
of mouth on purchase intention. The results of this study are expected to be taken into
consideration of the company in berkompetitif on product prices, evaluate the quality of
services, and form a word of mouth about whether the product attributes and word of
mouth can affect consumer buying interest. This research is a quantitative research.
The population in this study are consumers or users of online transport services in the
city of Surakarta. Samples in this study were 100 respondents. Methods of data
collection using convenience sampling with spreading google form and some
distributing questionnaires personally. The analysis used in this research is test of
research instrument, classical assumption test, multiple linear regression analysis test,
F test, t test and coefficient of determination (R2). The result of research shows that R2
is 0,696 (69,6%) meaning that Purchase Intention variable can be explained by product
attribute and word of mouth, the rest is 30,4% influenced by other variable not included
in research model. Based on the result of the research, (1) the quality of service has no
2
significant effect to purchase intention, the higher the service quality given by the
company, the higher the buying interest in the prospect, (2) the price of the product has
a positive effect on purchase intention, given by the company, the higher the buying
interest of prospective consumers, (3) word of mouth positive effect on purchase
intention, the more positive the word of mouth is, the higher consumer buying interest.
Keywords: Attributes Product, SERVQUAL, Product Price, Word of Mouth, Purchase
Intention.
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman yang dimana teknologi (IT) memiliki
peran penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Tak terkecuali dengan
media online yang sekarang digadang-gadangkan sebagai alat pembantu yang
modern dan praktis dalam kegunaannya. Dewasa ini segala hal dalam kehidupan
masyarakat telah banyak di isi dengan kepraktisan teknologi. Tak terkecuali dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari yang tak luput dari kegiatan transportasinya.
Hampir setiap hari masyarakat melakukan kegiatan dengan transportasi untuk
penunjang aktivitasnya, ada yang menggunakan kendaraan bermotor, mobil, bahkan
mungkin masih ada yang menggunakan sepeda, hingga transportasi umum.
Transportasi online adalah salah satu inovasi layanan terbaru dalam m-
commerce. Layanan transportasi online atau angkutan bersama adalah layanan
transportasi perorangan tempat pel anggan dapat memesan tumpangan (mobil,
sepeda motor, dll.) Melalui aplikasi seluler dan pengemudi dapat menanggapi
pesanan melalui aplikasi (Wallsten, 2015)
Bagi masyarakat yang sudah jenuh dan merasa repot memakai kendaraan
pribadi dengan beberapa faktor alasan seperti mahalnya tarif tempat parkir yang
dipatok perjamnya, hingga kemacetan yang kadang membuat masyarakat merasa
ribet mengendarai kendaraan sendiri, bahkan jika sedang ada kepentingan mendadak
namun tidak ada kendaraan atau tidak ada orang yang mengantar itulah mungkin
yang menjadikan alasan mengapa transportasi online digemari oleh masyarakat
sekarang. Selain transportasi online ini menjadi suatu hal yang baru yang menarik
bagi masyarakat, diantaranya seperti jasa mengantar penumpang yang mengorder
atau memesan dari aplikasi berbasis online yang tersedia dalam smartphone, jasa
kurir barang yang di pesan (order) oleh pengguna biasanya untuk mengirim barang
dari suatu tempat ke tempat lainnya, selain itu juga ada jasa kurir makanan yang
3
dibelikan di tempat makan yang dipesan oleh pengguna dan diantar ke tempat yang
telah di pilih oleh pemesan tersebut. Transportasi online juga telah disajikan dengan
berbagai kemudahan dalam pemesanan, pemakaian, dan pembayarannya. Watanabe
(2016) menjelaskan bahwa layanan transportasi online adalah layanan yang
menghubungkan penumpang dan pemilik kendaraan (driver) secara real time
menggunakan teknologi seluler. Layanan transportasi online kini menjadi sarana
umum bagi orang untuk memenuhi kebutuhan perjalanan mereka. Chen, (2016)
mengusulkan bahwa faktor yang paling menonjol untuk mempengaruhi niat
pembelian belanja online dapat merujuk pada kualitas produk, harga produk, fitur
produk, dll. Dengan maraknya penggunaan transpotasi online oleh masyarakat,
maka hal-hal tersebut yang menjadi latar belakang penulis ingin melakukan
penelitian mengenai “PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN WORD OF
MOUTH TERHADAP PURCHASE INTENTION TRANSPORTASI ONLINE
PADA KONSUMEN DI KOTA SURAKARTA”
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang berasal dari angket
atau biasa disebut dengan kuesioner yang disebarkan kepada responden dan hasil
wawancara yang dilakukan dengan responden. Sumber data primer dalam penelitian
ini diperoleh langsung dari responden yaitu dari populasi masyarakat pengguna
transportasi online di kota Surakarta. Datanya berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
pengaruh atribut produk dan word of mouth terhadap purchase intention transportasi
online konsumen di kota Surakarta. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah 100
pengguna transportasi online di kota Surakarta. Penelitian ini memakai teknik
pengambilan sampel dengan cara dipermudah (Convenience Sampling) yaitu dengan
melakukan penarikan sampel yang didasarkan pada tujuan penelitian dan juga
penarikan sampel untuk mempermudah peneliti dalam pengumpulan data
(Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015). Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
dengan menggunakan angket atau kuesioner. Angket atau biasa dikenal dengan
istilah kuesioner merupakan serangkaian daftar pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang disusun secara sistematis untuk diisi oleh responden. Uji instrumen
4
penelitian dengan menggunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Uji asumsi klasik
dengan menggunakan Uji Normalitas, Uji Multikoleniaritas dan Uji
Heterokedastisitas. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis regresi linier berganda. Uji Koefisien Determinasi (R2) untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model menerangkan variabel dependen.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Deskripsi Responden Menurut Umur
Umur Jumlah Responden Persentase (%)
< 20tahun 28 28%
> 20tahun 72 72%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Dari data di atas diperoleh hasil bahwa sebanyak 28 responden (28%)
berusia kurang dari 20 tahun dan sisanya (72%) berusia lebihdari 20 tahun.
Tabel 2 Deskripsi Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)
Mahasiswa 75 75%
Karyawan 1 1%
Wirausaha 20 20%
Lain-lain 4 4%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Dari data di atas diperoleh hasil bahwa sebanyak 75 responden (75%)
berstatus sebagai mahasiswa, (1%) sebagai karyawan, (20%) adalah wirausaha, dan
sisanya sebanyak (4%) memiliki profesi selain yang disebut.
Tabel 3 Deskripsi Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase (%)
SMA 83 83%
SMK 3 3%
S-1 8 8%
Lain-lain 7 7%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Dari data di atas diperoleh hasil bahwa sebanyak 83 responden (83%)
memiliki pendidkan terakhir pada tingkat SMA, (3%) SMKA, (8%) S-1, (7%)
Lain-lain.
5
Tabel 4 Deskripsi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Laki-laki 68 68%
Perempuan 32 32%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Dari data di atas diperoleh hasil bahwa sebanyak 68 responden (68%)
adalah berjenis kelamin laki-laki dan sisanya (32%) perempuan.
Tabel 5 Deskripsi Responden Menurut Pendapatan
Pendapatan Jumlah Responden Persentase (%)
-+ 2.500.000 19 19%
2.500.000<|>1.500.000 30 30%
-+ 500.000 42 42%
Lain-lain 9 9%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Dari data di atas diperoleh hasil bahwa sebanyak 19 responden (19%)
memiliki pendapatan kurang lebih dari 2.500.000, (30%) memiliki pendapatan
kurang dari 2.500.000 namun lebih dari 1.500.000, (42%) responden memiliki
pendapatan kurang lebih 500.000, dan sisanya (9%) memiliki pendapatan lain-lain
(jauh lebih dari 2.500.000).
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan
Variabel Item Sig.(2-tail ed) Sig. Status
Kualitas Pelayanan
(X1)
KP-1 0,000 0,05 Valid
KP-2 0,000 0,05 Valid
KP-3 0,000 0,05 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Berdasarkan tabel 6, diperoleh bahwa ketiga butir pernyataan pada
kuesioner dinyatakan valid karena masing-masing pernyataan memiliki nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka pernyataan tersebut telah layak
dipergunakan untuk menjadi instrument penelitian variabel kualitas pelayanan.
6
Tabel 7 Hasil Uji Validitas Harga Produk
Variabel Item Sig. (2-tailed) Sig. Status
Harga Produk
(X2)
HP-1 0,000 0,05 Valid
HP-2 0,000 0,05 Valid
HP-3
HP-4
0,000
0,000
0,05
0,05
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Berdasarkan tabel 7, diperoleh bahwa ketiga butir pernyataan pada
kuesioner dinyatakan valid karena masing-masing pernyataan memiliki nilai
signifikansiyang lebih kecil dari 0,05 maka pernyataan tersebut telah layak
dipergunakan untuk menjadi instrument penelitian variabel harga produk.
Tabel 8 Hasil Uji Validitas Word of Mouth
Variabel Item Sig. (2-tailed) Sig. Status
Word of Mouth
(X3)
WOM-1 0,000 0,05 Valid
WOM-2 0,000 0,05 Valid
WOM-3 0,000 0,05 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Berdasarkan tabel 8, diperoleh bahwa ketiga butir pernyataan pada
kuesioner dinyatakan valid karena masing-masing pernyataan memiliki nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka pernyataan tersebut telah layak
dipergunakan untuk menjadi instrument penelitian variabel word of mouth.
Tabel 9 Hasil Uji Validitas Purchase Intention
Variabel Item Sig. (2-tailed) Sig. Status
Purchase Intention
(Y)
PI-1 0,000 0,05 Valid
PI2-2 0,000 0,05 Valid
PI3-3
PI4-4
PI5-5
0,000
0,000
0,000
0,05
0,05
0,05
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Berdasarkan tabel 9, diperoleh bahwa ketiga butir pernyataan pada
kuesioner dinyatakan valid karena masing-masing pernyataan memiliki nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka pernyataan tersebut telah layak
dipergunakan untuk menjadi instrument penelitian variabel purchase intention.
7
Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach Alpha Status
1 Kualitas Pelayanan 0,626 Reliabel
2 Harga Produk 0,672 Reliabel
3
4
Word of Mouth (WOM)
Purchase Intention
0,943
0.925
Reliabel
Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Hasil dari uji reliabilitas di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel
memiliki koefisien Cronbach Alpha > 0,6, maka seluruh variabel dapat dikatakan
reliabel.
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,,b Mean 0.0000000
Std. Deviation 2.24201534
Most Extreme Differences Absolute 0.090
Positive 0.056
Negative -0.090
Kolmogorov-Smirnov Z 0.898
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.395
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari ketiga variabel yang
dapat dilihat dari (Asymp. Sig. (2.tailed)) sebesar 0,395 > 0,05, hal ini berarti
bahwa keseluruhan data berdistribusi normal.
Tabel 12 Hasil Uji Multikolonieritas
Variabel Toleransi VIF Kesimpulan
Kualitas Pelayanan 0,651 1,536 Tidak Terjadi Multikolonieritas
Harga Produk 0,640 1,563 Tidak Terjadi Multikolonieritas
Word of Mouth
(WOM)
0,640 1,563 Tidak Terjadi Multikolonieritas
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Berdasarkan tabel 12, dapat disimpulkan bahwa variable kualitas pelayanan,
harga produk, dan word of mouth tidak mengalami multikolonieritas karena nilai
VIF < 10 dan toleransi > 0,1.
8
Tabel 13 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig Standar Sig Keterangan
Kualitas Pelayanan (X1) 0,065 0,05 Tidak terjadi
heteroskedastisitas
Harga Produk (X2)
0,772 0,05 Tidak terjadi
heteroskedasttisitas
Word Of Mouth
(WOM) (X3)
0,621 0,05 Tidak terjadi
heteroskedasttisitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Berdasarkan uji heteroskedastisitas, variabel kualitas pelayanan mempunyai
sig. 0,065. Selanjutnya variable harga produk memiliki sig. 0,772, dan variable
WOM memiliki sig. 0,621. Ketiga variabel lebih besar dari 0,05, maka dinyatakan
bebas heteroskedastisitas.
Tabel 14 Koefisien
Model B Beta T Sig.
1 (Konstan ) 2,150 1,698 0,093
Kualitas pelayanan 0,183 0,098 1,406 0,163
Harga Produk
Word of Mouth (WOM)
0,304
0,914
0,215
0,639
3,052
9,085
0,003
0,000
Variabel Dependen: Purchase Intention
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas menggunakan regresi linier
berganda dengan bantuan SPSS 16.0 dapat disusun persamaan regresi sebagai
berikut: Y = 2,150 + 0,183X1 + 0,304X2 + 0,914X3 + e
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan
menerangkan suatu variabel bebas terhadap variabel terikat dalam model regresi
dari suatu persamaan regresi. Pada pengukuran ini menggunakan nilai R2 berkisar 0
< 1. Jika nilai koefisien determinasi semakin mendekati 1, maka artinya model
yang digunakan juga semakin tepat. Karena sumbangan variabel bebas dapat
dikatakan sempurna apabila nilainya = 1 yang ada besarnya adalah 100%.
Koefisien determinasi (R2) = 0,696
Hasil menunjukkan nilai R2 sebesar 0,696. Hal ini berarti bahwa 0,696
(69,6%) variabel Purchase Intention dapat dijelaskan oleh atribut produk dan word
of mouth, sisanya adalah 30,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan ke dalam model penelitian.
9
Uji F digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen secara
simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil menunjukkan
bahwa nilai Fhitung sebesar 73,265 dan sig. sebesar 0,000 (<0,05). Hal ini berarti
bahwa model penelitian dinyatakan layak. Maka variabel Word of Mouth, Kualitas
Pelayanan, Harga Produk secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap
Purchase Intention.
Uji statistik t digunakan untuk menentukan seberapa signifikan dari
koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Berikut pembahasannya:
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Purchase Intention. Berdasarkan
tabel 4.14 diperoleh nilai thitung sebesar 1,406 dengan nilai sig 0,000 (<0.05). Hal ini
berarti bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya kualitas pelayanan tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention.
Pengaruh Harga Produk terhadap Purchase Intention. Berdasarkan tabel 14
diperoleh nilai thitung sebesar 3,502 dengan nilai sig. 0,000 (<0,05). Hal ini berarti
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap purchase intention.
Pengaruh Word of Mouth (WOM) terhadap Purchase Intention.
Berdasarkan tabel 14 diperoleh nilai thitung sebesar 9,085 dengan nilai sig. 0,000
(<0,05). Hal ini berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya word of
mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention.
3.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Purchase Intention
Hasil pengujian pengaruh kualitas pelayanan terhadap purchase intention
pada Transportasi Online diperoleh nilai thitung sebesar 1,405 dengan sig = 0,000 <
0,05, maka menunjukkan bahwa H1 diterima, artinya kualitas pelayanan tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention. Hal tersebut
mengindikasikan pelayanan yang diberikan, tidak mempengaruhi minat pembelian
calon konsumen untuk menggunakan jasa transportasi online. Hasil penelitian
tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wan-I Lee, Shan-Yin Cheng,
Yu-Ta Shih (2016) yang terdapat pengaruh positif dan signifikan antara atribut
produk terhadap purchase intention kecuali kualitas produk. Hasil penelitian dari
Koushiki Choudhury (2013) juga menunjukkan hasil bahwa kualitas pelayanan
10
berpengaruh positif terhadap purchase intention. Selain itu ada juga penelitian dari
Udo R. Gottlieb, Mark R. Brown, Judy Drennan (2011) menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang positif antara kualitas pelayanan dengan purchase intention. Hasil
penelitian yan dilakukan oleh Chun-Chen Huang et., al (2014) mengkonfirmasi
bahwa antara kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif terhadap purchase
intention.
3.2 Pengaruh Harga Produk terhadap Purchase Intention
Hasil pengujian pengaruh harga produk terhadap purchase intention pada
transportasi online diperoleh nilai thitung sebesar 3,052 dengan sig = 0,000 < 0,05,
maka menunjukkan bahwa H2 diterima, artinya harga produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap purchase intention. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
semakin kompetitif harga yang diberikan oleh perusahaan jasa transportasi online,
semakin besar minat beli calon konsumen jasa transportasi online. Hasil penelitian
tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wan-I Lee, Shan-Yin Cheng,
Yu-Ta Shih (2016) yang terdapat pengaruh positif dan signifikan antara atribut
produk yang didalamnya salah satunya adalah harga produk terhadap purchase
intention. Hasil penelitian dari Che-Hui Lien, Miin-Jye Wen, Li-Ching Huang,
Kuo-Lung Wu (2015) menunjukkan bahwa harga produk bepengaruh positif
terhadap purchase intention. Selanjutnya penelitian dari Faruk Anil Konuk (2015)
mengkonfirmasi bahwa adanya pengaruh harga produk terhadap purchase
intention.
3.3 Pengaruh Word of Mouth (WOM) terhadap Purchase Intention
Hasil pengujian pengaruh word of mouth terhadap purchase intention pada
transportasi online diperoleh nilai thitung sebesar 9,085 dengan sig = 0,000 < 0,05,
maka menunjukkan bahwa H2 diterima, artinya word of mouth berpengaruh positif
dan signifikan terhadap purchase intention. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
semakin positif word of mouth maka semakin besar pula minat beli calon konsumen
untuk menggunakan jasa transportasi online, dan sebaliknya jika semakin negatif
word of mouth maka semakin rendah pula minat beli calon konsumen untuk
menggunakan jasa transportasi online. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Wan-I Lee, Shan-Yin Cheng, Yu-Ta Shih (2016)
yang terdapat pengaruh positif dan signifikan antara word of mouth terhadap
11
purchase intention. Penelitian dari Lidia Estheryna Dewi Putri dan Fajar Sidiq Adi
Prabowo (2015) juga menunjukkan bahwa antara word of mouth berpengaruh
positif dan signifikan terhadap purchase intention. Hasil penelitian dari Chetna
Kudeshia Amresh Kumar (2017) menunjukkan bahwa word of mouth berpengaruh
positif terhadap purchase intention.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Penelitian ini didominasi beberapa karakteristik deskriptif responden
diantaranya responden yang berusia kurang dari 20th sebanyak 28%, responden yang
berusia lebih dari 20th sebanyak 72%, responden mahasiswa sebanyak 75%,
karyawan sebanyak 1%, wirausaha sebanyak 20%, lain-lain sebanyak 4%, dan
reponden yang memiliki pendidikan terakhir sma sebanyak 82& dari 100%
responden yang bejenis kelamin laki-laki 68% dan prempuan 32%. Pendapatan
responden lebih dari dari Rp500.000,00 sebanyak 42% dari jumlah seluruh
responden (100%)
Hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas pelayanan transportasi online
tidak berpengaruh terhadap purchase intention.
Hasil penelitian telah menyatakan bahwa harga produk transportasi online
sudah baik. Hal tersebut ditunjukkan salah satunya dengan adanya transportasi online
memberikan harga yang rendah tanpa melakukan usaha ekstra dan mendapat
keuntungan dari kupon atau potongan harga yang diberikan.
Hasil penelitian telah menyatakan bahwa word of mouth berpengaruh
terhadap transportasi online.
Berdasarkan dari hasil analisis uji hipotesis yang sudah dilakukan, maka
diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
pada purchase intention transportasi online. Hasil tersebut mengartikan bahwa
kualitas pelayanan merupakan salah satu dari beberapa factor yang penting untuk
membuat konsumen memiliki minat beli pada jasa transportasi online. Kualitas
pelayanan pelayanan yang dianggap baik dan tidak mengecewakan membuat
12
konsumen akan merasa senang sehingga konsumen memiliki minat beli terhadap jasa
transportasi online.
Berdasarkan dari hasil analisis uji hipotesis yang sudah dilakukan, maka
diambil kesimpulan bahwa harga produk berpengaruh positif dan signifikan pada
purchase intention transportasi online. Hasil tersebut mengartikan bahwa harga
produk yang diberikan oleh sebuah perusahaan akan mempengaruhi minat beli
konsumen. Semakin rendah harga dan semakin banyaknya potongan harga berupa
kupon atau semacamnya yang akan membuat konsumen merasa mendapat
keuntungan lebih, akan mempengaruhi minat beli konsumen pada transportasi online.
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis yang sudah dilakukan maka diambil
kesimpulan bahwa word of mouth berpengaruh positif dan signifikan pada minat beli
trasnportasi online. Hasil tersebut mengartikan bahwa word of mouth dari masyarakat
akan mempengaruhi sekaligus menjadikan tolak ukur calon konsumen dalam
membentuk minat beli calon konsumen transportasi online. Jika lebih banyak positif
word of mouth yang ada, maka akan semakin bertambah dan mempengaruhi minat
beli konsumen transportasi online.
4.2 Saran
Lebih baik menggunakan lebih banyak sample untuk penelitian selanjutnya, agar
memperoleh keakuratan dan konsistensi dari hasil penelitian yang dilakukan.
Sebaiknya menggunakan variabel yang lebih beragam untuk penelitian
selanjutnya, tidak hanya menggunakan variabel kualitas pelayanan, harga produk,
word of mouth, dan purchase intention. Dapat ditambahkan variabel kepuasan
pelanggan, kepercayaan (trust), persepsi konsumen, dan citra produk.
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I., & Fishbein, M. (1980). Understanding Attitudes and Predicting Social
Behaviour. New Jersey: Prentice-Hall.
Baber, A., Thurasamy, R., Malik, M.I., Sadiq, B., Islam, S., Sajjad, M. (2015), Online
Word-of-Mouth Antecendents, Attitude and Intention-to-Purchase Electronic
Products in Pakistan. Journal of Telematics and Informatics.
Boster, F, Shaw, A, Carpenter, C, & Massi Lindsey, L (2014), 'Simulation of a
Dynamic Theory of Reasoned Action', Simulation & Gaming, 45, 6, pp. 699-731,
Business Source Premier.
13
Caro, L. M., & Garcia, J. A. M. (2007). Measuring perceived service quality in urgent
transport service. Journal of Retailing and Consumer Services, 14(1), 60-72.
Chen, R. Y., 2016, Online marketing and innovative business services: Cloud business
and cases of the internet of things, (3rd ed.), Taipei: Gotop Information ([Text in
Chinese]).
Djaslim, Saladin, 2003, Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya.
Evelina, Handoyo, dan Sari. (2012) Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga, dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana Telkomflexi (Studi kasus
pada konsumen TelkomFlexi di Kecamatan Kota Kudus Kabupaten Kudus)
Journal of Social and Politic, 3.
Faruk Anil Konuk. (2015). The effect of price conscinousness, and sale proneness on
purchase intention towards expiration date-based priced perishable foods. British
Food Journal, Vol.177 Iss 2 pp. 793-804.
Ghazali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hansen, T., Møller, J., & Stubbe, H. (2004). Predicting online grocery buying intention:
A comparison of the theory of reasoned action and the theory of planned
behavior. International Journal of Information Management, 24, 539–550.
Hennig-Thurau, T., Gwinner, K., Walsh, G., & Gremler, D. (2004). Electronic word-
ofmouth via consumer-opinion platforms: What motivates consumers to articulate
themselves on the internet? Journal of Interactive Marketing, 18(1), 38 e52.
Kim, D, Ferrin, D, & Rao, H (2008), 'A trust-based consumer decision-making model in
electronic commerce: The role of trust, perceived risk, and their antecedents',
Decision Support Systems, 44, pp. 544-564.
Kotler, P. dan Kevin Lane Keller, (2012), Marketing Management, edisi 14..
Kumar, C.,K.,A. (2017). Social e-WOM: Does it affect the brand attitude and purchase
intention of brands?, Management Research Review, Vol.40 Iss 3.
Kuo, Ying-Feng. Chi-Ming Wu, Wei-Jaw Deng. (2009). The relationship among service
quality, perceived value, customer satisfaction, and post purchase intention in
mobile value-added services. Computers in Human Behaviour, pp. 887-896.
Kurnia, Dita. (2013). Pengaruh Iklan dan Word of Mouth (WOM) Terhadap Minat Beli
Mahasisa Universitas Negeri Padang Atas Kartu Perdana IM3.
Lee, Wan-I., Shan-Yin Cheng, and Yu-Ta Shih. (2017). Effects among product
attributes, involvement, word-of-mouth, and purchase
intention in online shopping. Asia Pacific Management Review.
Lupiyoadi, R. dan R. B. Ikhsan. 2015. Praktikum Metode Riset Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
14
Parasuraman, A., Zeithaml, V. and Berry, L.L. (1985). A Conceptual Model of Service
Quality and Its Implications for Future Research. Journal of Marketing, Vol. 49,
Autumn, pp. 41-50.
Putri, L., E., D., dan Fajar Sidiq Adi Prbowo. 2015. The influences of electronic word
of mouth (e-WOM) on purchase intention. E-Proceeding of Management, Vol.2,
No.3, pp. 2865-2871.
Priyatno, D., 2014, SPSS: Pengolahan Data Terpraktis, edisi pertama, Yogyakarta,
ANDI.
Rajiv Vaidyanathaan, Praveen Aggarwal, Donald E. Stem Jr, Darrel D. Muehling, and
U.N. Umesh. (2000). Journal of Product & Brand Management, Vol.9, 3, pp.
172-192.
Ruhamak ., M., D., dan Budi Rahayu. 2016. Pengaruh wod of mouth terhadap purchase
intention melalui brand image pada lembaga kursus bahasa inggris dynamic
English course pare. Journal Ekonomi Universitas Kediri, Vol.1, No.2, pp. 188-
204.
R. Udo., Gottlieb, Mark R. Brown, and Judy Drennan. (2011). The influence of sevice
quality and trade show effectiveness on post-show purchase intention. Eroupan
Journal of Marketing, Vol.45 Iss 11/12 pp. 1642-1659.
Salisbury, W, Pearson, R, Pearson, A, & Miller, D (2001), 'Perceived security and
World Wide Web purchase intention', Industrial Management & Data Systems,
101, 4, pp. 165-176.
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2005). Consumer Behavior Introduction: The Impact
of Digital Revolution on Consumer Behavior. New York: McGraw Hill.
Steffes, E. M., and Burgee, L. E. (2009). Social ties and online word of mouth. Internet
Research, 19(1), 42-59.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 2010th ed.,
Bandung: Alfabeta
Swani, K. and Yoo, B.H. (2010), “Interactions between price and price deal”, Journal of
Product and Brand Management, Vol. 19 No. 2, pp. 143-152.
Taylor, S., A., and Thomas, L.B. (1997), "An assessment of the relationship between
service quality and customer satisfaction in the formation of consumer's purchase
intention", Journal of Reatailing, vol.70, no.2, pp.163-178.
Wallsten, S. (2015). The competitive effects of the sharing economy: how is Uber
changing taxis. Technology Policy Institute, 22.
Watanabe, C., Naveed, K., & Neittaanmäki, P. (2016). Co-evolution of three mega-
trends nurtures un-captured GDP–Uber’s ride-sharing revolution. Technology in
Society, 46, 164-185.