TESIS
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERKAWINAN
DI BAWAH UMUR
Nama : Mardhijah, S.Pd
NIM : 12107005
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU HUKUM
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2009
TESIS
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman sampul depan iHalaman sampul dalam ii Halaman prasyarat gelar iiiHalaman persetujuan panitia penguji ivHalaman ucapan terima kasih vHalaman ringkasan viHalaman abstarksi viiHalaman daftar isi viiiHalaman peraturan perundang-undangan xDaftar lampiran xiDaftar singkatan xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 11.2 Rumusan Masalah 41.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan umum 41.3.2. Tujuan khusus 4
1.4 Manfaat1.4.1. Manfaat teoritis 51.4.2. Manfaat praktis 5
1.5 Tinjauan Pustaka1.5.1. Kerangka teoritis 51.5.2. Kerangka konseptual 7
1.6 Metode Penelitian 271.7 Bahan hukum
1.7.1. Sumber bahan hukum 281.7.2. Pengumpulan bahan hukum 28
1.7.3. Analisis bahan hukum 281.8 Sistematika 29
BAB II ASPEK HUKUM PERKAWINAN TERHADAP PERKAWINAN DI BAWAH UMUR2.1. Larangan perkawinan di bawah umur 312.2. Batalnya suatu perkawinan 502.3. Sanksi hukum perkawinan di bawah umur
a. Menurut UU Perkawinan Tahun 1974 55 b. Menurut KUHP 58 c. Menurut UU Perlindungan Anak 60
BAB III PENEGAKAN HUKUM PERKAWINAN TERHADAP DI BAWAH UMUR
3.1. Melalui Peradilan Agam 623.2. Melalui Peradilan Umum
a. Aspek Pidana 67 b. Aspek Perdata 743. Perlindungan Hukum Bagi Anak Menikah di Bawah Umur 76
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan 82
4.2. Saran 83Daftar pustaka 85
RINGKASAN
Pembahasan tentang penegakan hukum terhadap perkawinan di bawah umur belum
banyak dilakukan oleh para ahli hukum perdata. Pembahasan mengenai aspek hukum
perkawinan di bawah umur, perlu penanganan/pembahasan secara serius karena objek
yang dijadikan dalam perkawinan di bawah umur adalah manusia tunas bangsa Indonesia.
Dengan cara menegakkan hukum terhadap perkawinan di bawah umur dapat mengurangi
angka perkawinan di bawah umur di Indonesia, melalui masyarakat yang tanggap, aparat
pemerintah di bidang hukum serta yang lainya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
masalah yang perlu dibahas adalah tentang:
1. Aspek hukum perkawinan di bawah umur
2. Proses penegakan hukum terhadap perkawinan di bawah umur.
Beranjak dari permasalah dan setelah dianalisi, maka kesimpulannya adalah:
Aspek peraturan hukum perkawinan di bawah umur, kurang relevan karena pada
kenyataanya dalam aturan Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974 dan Peraturan
Pemerintah No.9 Tahun 1975 sanksi pada orang yang melakukan perkawinan di bawah
umur sangat tidak sesuai dengan yang dilakukan, bunyi aturan pelaksanaan Peraturan
Pemerintah No9 Tahun 1974 pasal 45 ayat (1) a, bahwa barang siapa yang yang
melanggar ketentuan yang diatur dalam pasal 3, 10 ayat (3), dan 40 Peraturan Pemerintah
ini dihukum dengan hukuman denda setinggi-tingginya Rp. 7.500,-. Jadi kesimpulannya
sanksi dalam perundang-undangan di Negara kita adalah sangat tidak relevan. Sudah
barang tentu karena masalah masyarakat sangat kurang memperhatikan masalah ini.
Melihat pentingnya generasi penerus bangsa yang kaya akan sumber daya manusia yang
handal.
Proses penegakan hukum terhadap perkawinan di bawah umur, sangat ditentukan oleh
faktor-faktor yang terkait diantaranya: masyarakat, penegak hukum seperti polisi sebagai
penyidik, dan jaksa penuntut umum. Untuk kewenangan peradilan menurut ketentuan
pasal 1 huruf bPeraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 bahwa pengadilan adalah
Pengadilan Agama bagi yang beragama islam dan Pengadilan Negeri bagi yang lainnya.
ABSTRACT
In principle, underage marrying problem is very privacy problem for everyone, but when this problem related how important for nation and law reinforcement in Indonesia is imperative to be discussed. Government will facing difficulty to changes our nation if our generation most of them decided marrying underage, cause there are negative impacts from these marries, and the most important thing is education one who underage marry, from one education segment who marrying underage will be hindered cause can not get high education as well as less interaction with his or her peer. The problem will be revealed underage marry law aspect and law reinforcement process on underage marry, by normative law research method and clarifying basic theories relevant to underage marrying as well as studying and analyzing Marry Act No. 1 of 1974.
From the statement problem above will outlined by the writer to gain answer from the important thing be perceived of this nation in our country that is not relevant. Of course, cause people negligent this problems particularly civil law theorists in our country. Seen how important for successor generation of this country on reliable human resources ; (2) Law reinforcement process on underage, determined by relevant facts namely : society, law reinforcers such as police as investigator, and general attorney. For jurisdiction authority pursuant to article 1 letter b Government Regulation No. 9 of 1975 that court is Religion Court for Muslims and State Court for another.
DAFTAR PUSTAKA
Sution Usman Aji, 2002. Kawin Lari dan Kawin Antar Agama. Liberty. Yogyakarta.
Ali As Shabuni Muhammad, 1996. Pernikahan Dini yang Islami. Pustaka Amani.
Jakarta.
H. Wahid Hamid Abdul, 2007. Pernikahan Dini, Sosial Keagamaan. Thursday. 13
September
H.A. Arifin Nurdi, 1981. Hukum Perceraian Menurut Undang-Undang Perkawinan.
Abdurrahman dan Syahrani Ridwan, 1978. Masalah-Masalah Hukum Perkawinan di
Indonesia. Alumni Bandung.
Soerjono Soekanto, 1984. Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
R. Wirjono Pradjodikoro, 1984. Hukum Perkawinan di Indonesia. Bandung.
Saleh, Watjik,K, 1976. Hukum Perkawinan Indonesia. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Abdul Mustaqim, 2004. Perkembangan Ilmu Tafsir. Pustaka Insani. Bandung.
Muhammad Salam Madkur, 1964. Al Qodlo fil Islam, alih bahasa M. Imron. Bina Ilmu.
Surabaya.
Mahmud Syaltoot, 1996. Al Islamau Al Aqidah Wa Syariah. Darul Qalam.
Hans Kelsen, 2006. Teori Umum Tentang Hukum dan Negara. Nusa Media dan Nuasa.
Bandung.
Roeslan Saleh, 1968. Perbuatan Pidana dan Pertanggung Jawab Pidana. Penerbit
Centra. Jakarta.
R. Soetojo Prawirohamidjojo, 2002. Pluralisme dalam Perundang-Undangan
Perkawinan di Indonesia. Airlangga University Press. Surabaya.
Harian Pagi, Jawa Pos. Kamis, 30 Oktober 2008
Majalah Hukum,VARIA PERADILAN, Juni 2008