-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
1/17
Laboratorium Dermatologi dan Venereologi Refleksi Kasus
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Tinea Kapitis et Kruris dengan Infeksi Sekunder
Oleh :
Radi!ana "utri
#$%##%'%
Pembimbing :
dr( Daulat Sinambela) Sp( DV
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
Laboratorium Dermatologi dan Venereologi
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
*#%&
1
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
2/17
L+M,-R "+./+S-0-.
R+FL+KSI K-SUS
TI.+- K-"ITIS +T KRURIS D+./-.I.F+KSI S+KU.D+R
Dipresentasikan pada *' .ovember *#%&
Disusun ole 1
Radhiyana Putri (0910015031)
2
"embimbing)
dr( Daulat Sinambela) Sp(DV
Pembimbing,
dr. Agnes Kartini, Sp.KK
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
3/17
,-, I
"+.D-0ULU-.
%(% Latar ,elakang
Dermatofitosis adalah penyait pada !aringan yang mengandung "at tandu# misalnya
stratum orneum pada epidermis# rambut dan uu# yang disebaban oleh golongan !amur
dermatofita$ %olongan !amur ini mempunyai sifat men&erna eratin# yang terbagi dalam 3 genus
yaitu : microsporum, trichophyton, dan epidermophyton$ Tinea kapitis merupakan
kelainan pada kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dermatoft sedangkan
Tinea kruris merupakan ineksi dermatoft pada daerah sela paha, perineum,
dan daerah perianal dapat meluas ke daerah gluteus dan pubis. Pioderma
merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh adanya ineksi dari
staphylococcus, Streptococcus, atau oleh kedua-duanya. Pioderma terbagi
menjadi pioderma primer yaitu ineksi yang terjadi pada kulit yang normal
sedangkan pioderma sekunder atau ineksi sekunder merupakan ineksi pada
kulit yang telah mengalami penyakit kulit lainnya.1
Tinea kapitis biasanya terjadi terutama pada anak anak berusia 3
tahun sampai 1 tahun, meskipun ada juga kasus pada orang de!asa yangbiasanya terineksi Trichophyton tonsurans. Pada tinea ruris ini menyerang
ebanyaan pada pria de'asa !uga pada orangorang yang sering menggunaan paaian etat$
Paling banya mengenai daerah tropis arena tingat elembapannya yang tinggi dan dapat
memi&u pengeluaran eringat yang banya men!adian fator predisposisi penyait ini$
*ransmisi meningat pada higiene dan sanitasi yang tida di!aga# daerah tempat tinggal
yang padat, dan status sosial ekonomi rendah sedangan pada infesi seunder
ondisi yang mempegaruhi antara lain turunnya daya tahan tubuh dan telah ada penyait lain di
ulit$1
Tinea kapitis dapat dibagi menjadi berbagai tipe yaitu" meradang, tidak
meradang, black dot, dan tinea a#us3. Penyebaran ineksi tinea kapitis dapat
disebarkan oleh spesies $ooflik, geoflik, dan antropoflik. %pesies $ooflik
umumnya ditemukan di tubuh binatang, tetapi ditransmisikan ke tubuh
3
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
4/17
manusia. &inatang maupun he!an peliharaan merupakan sumber utama
ineksi di daerah perkotaan. Transmisi dapat terjadi melalui kontak langsung
dengan binatang yang spesifk atau se'ara tidak langsung ketika rambut
binatang yang terineksi terba!a di baju atau terdapat pada gedung atau
makanan yang terkontaminasi. (aerah yang terekspos seperti kulit kepala,
jenggot, muka, dan tangan merupakan daerah a#orit untuk organisme jamur
tersebut. (ermatofta yang meradang biasanya disebabkan oleh ineksi yang
disebabkan organisme $ooflik 3. Pada *inea ruris# elainan yang tampa merupaan
lesi batas tegas$ Peradangan pada tepi lebih nyata daripada tengahnya$ +ffloresensi terdiri dari
atas ma&amma&am bentu primer dan seunder (polimorf)$ ,ila penyait ini men!adi menahun#
dapat berupa ber&a hitam disertai sisi$ +rosi dan eluarnya &airan biasanya aibat garuan3$
-orfologi yang dapat dilihat pada infesi seunder adalah terdapat pus# pustul# bula purulen#
rusta ber'arna uning ehi!auan# pembesaran elen!ar getah bening regional# leuositosis#
dapat pula disertai demam$1
Diagnosis dapat dibantu dengan melauan pemerisaan menggunaan lampu 'ood#
pemeriksaan lesi yang melibatkan kulit kepala atau jenggot mungkin
memperlihatkan gambaran dari patogen tertentu.3 .elain itu# dapat dilauan
pemerisaan miologi untu membantu menegaan diagnosis$ Pada pemerisaan miologi
untu mendapatan !amur diperluan bahan linis yang dapat berupa eroan ulit# rambut# danuu$ /emudian bahan eroan diperisa menggunaan larutan /O 10 untu sediaan rambut
sedangan larutan /O 0 untu sediaan ulit dan uu1$ Penegaan diagnosis infesi
seunder dapat dibantu dengan pemerisaan darah lengap yaitu ditemuannya leuositosis#
sedangan pada asusasus yang ronis dan suar sembuh dilauan ultur dan tes resistensi$ 1
)dapun pengobatan dermatoftosis adalah pemerian obat-obatan anti
jamur seperti obat-obatan golongan a$ole yaitu mikona$ole, klotrima$ole,
sulkona$ole, dan obat-obatan lainnya. *bat dapat diberikan topikal maupun
oral. *bat topikal bisa digunakan bila daerah yang terkena sedikit, tetapi bila
ineksi jamur luas maka lebih baik menggunakan obat oral seperti
griseoul#in, terbinafn, atau itrakona$ole. *bat topikal tidak eekti pada
tinea kapitis, sehingga dianjurkan untuk diobati dengan
griseoul#in.Pengobatan untuk ineksi sekunder dapat diberikan antibiotik.1
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
5/17
%(* Tu2uan
*u!uan dibuatnya reflesi asus ini adalah agar doter muda mampu untu melauan
penegaan diagnosis dan tatalasana pada asus Tinea Kapitis et Kruris dengan infeksi
sekunderdan diharapan !uga# dengan membuat reflesi asus ini dapat menambah 'a'asan
pengetahuan bai bagi penulis maupun temanteman se!a'at lainnya$
,-, II
L-"3R-. K-SUS
Identitas "asien
2ama : n$ RP
4sia : tahun bulan
lamat : .angasanga
Pendidian : ,elum .eolah
Peer!aan : ,elum ,eer!a
namnesis dan pemerisaan fisi dilauan tanggal 16 2o7ember 015 di Poli /ulit dan
/elamin R.4D bdul 8ahab .!ahranie .amarinda$
Keluan utama
%atal pada ulit epala# telinga# dan boong$
Riwa!at pen!akit sekarang
%atal pada ulit epala dirasaan se!a urang lebih 2bulan yang lalu$ %atal ini dirasaan
terusmenerus# terutama saat malam hari$ 'alnya gatal dirasaan pada ulit epala bagian
belaang# pasien terus menggarunya dan biasanya terdapat bagian dari ulit epala yang
terelupas$ Pada epala bagian belaang mun&ul ber&a emerahan# namun tiga hari setelahnya
mulai mun&ul bintil yang emudian pe&ah$ ,intil yang pe&ah tersebut mengeluaran &airan yang
emudian mengenai daerah seitarnya dan membuat daerah yang mengalami hal serupa semain
meluas$ .eminggu setelah mengalami gatal pada bagian epala# pasien mulai mengalami hal
serupa pada telinganya dan seminggu setelahnya lagi# pasien mulai mengalami hal serupa pada
daerah boongnya$%atal yang dirasaan semain bertambah sepan!ang hari dan pasien terus
+
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
6/17
menggarunya hingga sulit untu beristirahat# emudian ayah pasien memba'a pasien untu
diperisa di poli ulit dan elamin$ Pasien tida menglami demam$ Pasien belum pernah
mengobati eluhan tersebut sebelumnya.
Riwa!at pen!akit daulu
Pasien tida pernah mengalami eluhan yang sama sebelumnya$ Ri'ayat alergi terhadap obat
obatan# maanan# dan udara disangal$
Riwa!at pen!akit keluarga
*ida ada eluarga yang memilii eluhan yang serupa$
Riwa!at Sosial +konomi
Pasien merupaan ana pertama$ Pasien tinggal satu rumah dengan orang tua pasien dan
aenya$
"emeriksaan Fisik
Status generalisata
/eadaan umum : tampa sehat/esadaran : omposmentis
,erat ,adan : 11# g
*anda 7ital
2adi : 106 ;
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
7/17
Regio gluteal
Regio auri&ula sinistra
+ffloresensi : plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh
suama asar ber'arna putih dan rusta ber'arna euningan pada
regio o&&ipitalis ranial
plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh
suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna putih pada regio
gluteal
papul eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh
suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna putih pada regio
auri&ular sinistra
/ambar %( Foto Klinis Regio 344ipitalis Kranial
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
8/17
/ambar *( Foto Klinis Regio
/luteal
/ambar '( Foto Klinis Regio -uri4ula Sinistra
Diagnosis ,anding
%( *inea /apitis et /ruris @ Anfesi seunder
*( Dermatitis seboroi @ *inea /ruris @ Anfesi .eunder
'( Psoriasis Bulgaris @ Anfesi .eunder
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
9/17
Usulan "emeriksaan "enun2ang
1$ Pemerisaan ?ampu 8ood
*( Pemerisaan /O
'( Darah ?engap
Diagnosis Ker2a
*inea /apitis et /ruris @ Anfesi .eunder
"enatalaksanaan
1$ >*- ; C tablet
$ mo;y&ilin syr$ 3 ; &th A
3$ %riseoful7in 15 mg
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
10/17
,-, III
"+M,-0-S-.
Reflesi asus dilauan pada pasien n$ RP usia tahun bulan# dengan eluhan
utama gatal pada ulit epala# boong# dan telinga yang dialami pasien se!a urang lebih 2
bulan yang lalu sebelum pasien memerisaan diri e Polilini /ulit dan /elamin R.4D 8.$
Diagnosis pada pasien ini adalah tinea apitis et ruris dan tinea auriularis disertai infesi
seunder yang didasaran pada anamnesis dan pemerisaan fisi$
,erdasaran epidemiologi# tinea apitis biasanya ditemukan pada anak berusia3 tahun sampai 1 tahunsedangan tinea ruris menyerang ebanyaan pada pria de'asa
!uga pada orangorang yang sering menggunaan paaian etat$Transmisi meningkat
dengan berkurangnya higienitas personal, daerah tempat tinggal yang
padat, dan status sosial ekonomi rendah.1
Pada anamnesis didapatan %atal pada ulit epala dirasaan se!a urang lebih 2bulan
yang lalu$ %atal ini dirasaan terus menerus# terutama saat malam hari$ 'alnya gatal
dirasaan pada ulit epala bagian belaang# pasien terus menggarunya dan biasanya terdapat
bagian dari ulit epala yang terelupas$ Pada epala bagian belaang mun&ul ber&a
emerahan# namun tiga hari setelahnya mulai mun&ul bintil yang emudian pe&ah$ ,intil yang
pe&ah tersebut mengeluaran &airan yang emudian mengenai daerah seitarnya dan membuat
daerah yang mengalami hal serupa semain meluas$ .eminggu setelah mengalami gatal pada
bagian epala# pasien mulai mengalami hal serupa pada telinganya dan seminggu setelahnya lagi#
10
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
11/17
pasien mulai mengalami hal serupa pada daerah boongnya$%atal yang dirasaan semain
bertambah sepan!ang hari dan pasien terus menggarunya hingga sulit untu beristirahat#
emudian ayah pasien memba'a pasien untu diperisa di poli ulit dan elamin$ Pasien belum
pernah mengobati eluhan tersebut sebelumnya$ al ini sesuai dengan teori dimana didapatan
rasa gatal yang dirasaan oleh pasien$ Penyakit dia!ali dengan papul merah yang
ke'il disekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk ber'ak, yang
menjadi pusat dan bersisik. Tinea kapitis ini disebut tipe tida meradangsedangan
pada asus tinea ruris yang dialami pasien sesuai dengan teori yaitu adanya eluhan gatal di
derah lipat paha# seitar anogenital# atau boong sering bertambah berat se'atu tidur sehingga
digaru emudian timbul erosi dan infesi seunder$3
&entuk tinea kapitis tipe tidak meradang atau grey patch ringworm
yang biasanya disebabkan oleh genus Microsporumdan sering ditemukan
pada anak-anak. Penyebabnya berupa organism antropoflik ektotrik seperti
M.audounii atau M.canis. &entuk dari tinea kapitis ini dikenal juga sebagai
bentuk seboroik dari skuama yang menonjol. Peradangan bersiat minimal.
ambut yang terineksi menjadi abu-abu dan kusam pada selubung
artrokonidianya, dan rambut putus pada bagian atas dari kulit kepala.
%eringkali tidak terdapat kerontokan rambut. mumnya, lesi memberikan
tampilan berbatas tegas, hiperkeratotik, skuama pada daerah alopesiaakibat putusnya rambut sehingga tampak gambaran seperti ladang
gandum4. Pada pemeriksaan lampu 5ood didapatkan 6oresensi ber!arna
hijau pada sisa rambut dan skuama. Penyakit mulai dengan papul merah
yang ke'il disekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk ber'ak, yang
menjadi pusat dan bersisik. 7eluhan penderita adalah rasa gatal. 5arna
rambut menjadi abu abu dan tidak berkilat lagi. ambut mulai patah dan
terlepas dari akarnya, sehingga mudah di'abut dengan pinset tanpa rasa
nyeri. %emua rambut di daerah tersebut terserang oleh jamur, sehingga
dapat terbentuk alopesia setempat. Tempat tempat ini terlihat sebagai grey
pat'h 1,3.
11
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
12/17
/ambar 5( Tinea Kapitis tipe tidak meradang) tidak ditemukan adan!a kerontokan
rambut
/ambar &( Tinea Kapitis tipe tidak meradang) 6Gray Patch type
Pada pemerisaan fisi# status dermatologis plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas
difus ditutupi oleh suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna euningan pada regio
o&&ipitalis ranial# plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh suama
asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna putih pada regio gluteal# dan papul eritem berbentu
tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna
putih pada regio auri&ular sinistra$ Pada pemerisaan fisi# ditemuan !uga pembesaran elen!aar
getah bening ser7ialis posterior$ ,erdasaran teori# pada tinea apitis tipe tida meradang lesi
memberikan tampilan berbatas tegas, hiperkeratotik, skuama pada daerah
12
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
13/17
alopesia akibat putusnya rambut sehingga tampak gambaran seperti
ladang gandum4. Penyakit dia!ali dengan papul merah yang ke'il disekitar
rambut. Papul ini melebar dan membentuk ber'ak, yang menjadi pusat dan
bersisik. Peradangan yang terjadi bersiat minimal dan seringkali tidak terjadi
kerontokan rambut.2,3
Pada *inea /ruris# mulamula timbul sebagai ber&a eritematosa# gatal yang lama
elamaan meluas# dapat meliputi srotum# pubis# gluteal# bahan sampai paha# boong# dan perut
ba'ah$ *epi lesi atif# polisili# ditutupi suama# dan adangadang dengan banya 7esiel
lesi e&ile&il$ +ffloresensi terdiri dari atas ma&amma&am bentu primer dan seunder
(polimorf)$ ,ila penyait ini sudah berlangsung lama atau ronis# dapat berupa ber&a hitam
disertai sisi$ +rosi dan eluarnya &airan biasanya aibat garuan$ Pada infesi aut# ruam
biasanya basah dan esudatif$ Pada infesi roni# permuaannya ering dengan tepi papuler
anular atau asiner$ rea sentral hiperpigmentasi dan terdapat papul eritema yang tersebar$ ibat
pruritus dapat ter!adi esoriasi# lienifeasi dan impetignisasi3$ Pada infesi seunder dapat
ditemuan adanya pus# pustul# bula purulen# rusta ber'arna uning ehi!auan# pembesaran
elen!ar getah bening regional# dapat pula disertai demam1$Pada pasien ini tida ditemuan
adanya demam# namun pada ulit epala ditemuan adanya rusta ber'arna euningan dan
adanya pembesaran elen!ar getah bening regional pada pemerisaan fisi$
Diagnosis banding pada pasien ini adalah dermatitis seboroi dan psoriasis$ ,erdasaranteori# Predilesi utama psoriasis 7ulgaris adalah s&alp# perbatasan daerah tersebut dengan mua#
estremitas bagian estensor terutama siu serta lutut dan daerah lumbosa&ral$ /elainan ulit
terdiri atas ber&a ber&a yang meninggi (pla) dengan suama diatasnya$ ,esar elainan
ber7ariasi yaitu lenti&ular# nummular atau plaat dapat beronfluensi1#Pada psoriasis 7ulgaris#
bila pada ulit yang masih normal terena trauma
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
14/17
terdapat lesi has dermatitis seboroi adalah ber&a (pat&h) eritematosa dengan sisi berminya
yang luas$ Pada pasien ini tida tampa adanya ber&a eritematosa dengan sisi berminya
sehingga diagnosa dermatitis seboroi dapat disingiran$ 1
Pemerisaan penun!ang yang diusulan adalah pemerisaan lampu 'ood# pemerisaan
/O# dan darah lengap$ ?ampu 'ood digunaan untu memper!elas gambaran tiga penyait
ulit yaitu organisme tertentu penyebab ber&aber&a !amur di pada ulit epala memberian
fluoresensi hi!au# organisme yang berperan dalam ter!adinya eritrasma memberian fluoresensi
merah terang# dan beberapa elainan pigmen dapat lebih !elas terlihat$=Pada asus tinea apitis
tipe tida meradang yang dialami pasien !ia dilauan pemerisaan lampu 'ood maa
ditemuan fluoresensi ber'arna hi!au pada rambut dan suama$ .elain itu# dapat dilauan
pemerisaan /O dengan terlebih dahulu melauan eroan pada rambut dan ulit$ /emudian
pada sediaan ulit aan terlihat adanya hifa# sebagai dua garis se!a!ar# terbagi oleh seat# dan
ber&abang# maupun spora berderet pada elainan ulit lama dan*-
diberian sebagai pengobatan simptomati oleh arena pasien mengeluhan gatal$ >*- dapat
mengurangi gatal arena er!anya sebagai anti histamin$5 pabila gatal yang dialami pasien
berurang# maa pasien tida menggaru tempat yang gatalsehingga tida memperparah ondisi
penyait ulit yang dialami pasien$
%riseoful7in untu dosis de'asa 500 mg
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
15/17
sekunder. (osis yang diberikan untuk anak adalah ,+-2+ mg:kg&&:hari.
Pengobatan topikal yang dapat diberikan untuk pengobatan tinea kapitis
adalah sampo selenium sulphide dan povidone iodine digunakan 2 kali
seminggu. Selenium sulphide dan povidone iodine berungsi mengurangi
hantaran spora dan mengurangi ineksi +
*erapi nonmediamentosa !uga penting diberian epada pasien yaitu diberian eduasi
mengenai penyaitpasien# fator penyebab dan fator yang mempengaruhi timbulnya penyait#
terapi dan aturan penggunaan# ompliasi dan prognosis dan !angan menggaru bagian tubuh
yang gatal$1
,-, IVRI./K-S-.
Dilaporan pasien ana lai lai berusia tahun bulan datang e poli ulit dan elamin
dengan eluhan %atal pada ulit epala dirasaan se!a urang lebih 2bulan yang lalu$ Pada
epala bagian belaang mun&ul ber&a emerahan# namun tiga hari setelahnya mulai mun&ul
bintil yang emudian pe&ah$ ,intil yang pe&ah tersebut mengeluaran &airan yang emudian
mengenai daerah seitarnya dan membuat daerah yang mengalami hal serupa semain meluas$
.eminggu setelah mengalami gatal pada bagian epala# pasien mulai mengalami hal serupa pada
telinganya dan seminggu setelahnya lagi# pasien mulai mengalami hal serupa pada daerah
boongnya$
Pada pemerisaan fisi didapatan plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus
ditutupi oleh suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna euningan pada regio
1+
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
16/17
o&&ipitalis ranial# plaat eritem berbentu tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh suama
asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna putih pada regio gluteal# dan papul eritem berbentu
tida beraturan# berbatas difus ditutupi oleh suama asar ber'arna putih# dan rusta ber'arna
putih pada regio auri&ular sinistra$ Pada pemerisaan fisi# ditemuan !uga pembesaran elen!ar
getah bening ser7ialis posterior$
,erdasaran anamnesis dan pemerisaan fisi ditegaan diagnosa *inea /apitis et ruris
disertai infesi seunder$ Penatalasanaan berupa pemberian terapi sistemi berupa obat
antibioti dan obat anti fungal serta penggunaan sampo selenium sulfida$
1
-
7/24/2019 Tinea kapitis et Kruris dengan Infeksi sekunder
17/17
D-FT-R "UST-K-
1$ D!uanda $Mikosis$ Dalam : D!uanda # am"ah -# isah .$ Eed$F# Almu Penyait /ulit dan
/elamin$ +disi /elima$ Gaarta : Haultas /edoteran 4ni7ersitas Andonesia$ 00I# hal : 9
100$
$ .iregar R$ Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. +disi /edua$ Gaarta : Penerbit ,uu
/edoteran +%>$ 005$ al 9=100
3$ Berma$ .# effernan$ -P$ (00) Hungal Disease$ Fitzpatricks Dermatoloy in !eneral
Medicine "th#d$ Bol$ 1 J $ 2e' Kor# 4.$ al$ 10I11
=$ %raham,ro'n R$# ,urns *$ $ecture %otes & Dermatoloi$ +disi /edelapan$ Gaarta :
Penerbit +rlangga$ 005$ al 33
5$ ?ando' R$# Kapita Selekta 'erapi Dermatoloik$ Gaarta : Penerbit ,uu /edoteran +%>$
19=$ al 31==
6$ .uyoso .$# +r7ianty +$# Lularnain A$# Dermatofitosis$ Pedoman Dianosis dan 'erapi (lmu
Penyakit Kulit dan Kelamin$+disi etiga$ .urabaya : Haultas /edoteran 4ni7ersitas
irlangga$ 005# hal : 596I
1