Download - TMJ Lengkap
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan sendi temporomandibular merupakan suatu keadaan keradangan akut atau
kronis dari sendi temporomandibular, yang berhubungan dengan rahang bawah. Gangguan
yang terjadi pada temporomandibular dapat menyebabkan sakit yang signifikan dan
kerusakan. Tanda dan gejala dari kelainan sendi temporomandibular sangat beragam dan
disebabkan karena hal-hal yang kompleks.1
Penanggulangan non bedah terhadap gangguan sendi temporomandibula ialah
perawatan pendahuluan untuk mengatasi keluhan penderita, mengurangi beban yang
merusak, serta merestorasi fungsi dan aktivitas normal sehari-hari.2
1 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
2/25
BAB II
ISI
2.1 asar Teori
2.1.1 efinisi T!"
T!" #Temporomandibular Joint $ adalah sendi synovial yang menghubungkan
mandibula dengan os. temporal pada posisi yang tepat.
!enurut %nell #2&&'$, T!" adalah artikulasi antara tuber(ulum arti(ulare dan
bagian anterior fossa mandibulare ossis temporalis diatas dan (aput #pro(essus
mandibulare$ dibawah.
2.1.2 %truktur T!"
)da beberapa bagian yang ada pada regio T!" yaitu *
a; +ossa glenoidalis atau fossa mandibularis ossis temporalis
+ossa mandibularis terletak pada dasar kepala yaitu pada os. Temporalis. atas-
batasnya adalah sebagai berikut *
1; ateral * superior prosessus ygomatius os. Temporalis.
2; !edial * ala ossis sphenoidalis.
3; )nterior * ke atas ke bidang lengkung eminentia arti(ularis.
4; Posterior * fissura petrotympani(a / s0uamotympani(a memisahkan bagianfungsional anterior fossa mandibularis dengan lamina tympani(a non fungsional.
5; %uperior * dipisahkan dari bagian tengah fossa (ranii dan lobus temporalis
en(ephalon oleh bidang tulang ke(il pada ape fossa.
Gambar 1. Fossa glenoidalis (fossa mandibularis ossis temporalis)
b; Pro(essus (ondylaris os mandibula
Pro(essus (ondylaris os mandibula merupakan ujung tulang yang berbentuk
gulungan #rol$ yang mempunyai kepala dan leher. ilihat dari superior, sumbu
panjang menyudut sedikit ke posterior dari lateral ke medial. jung rol meluas ke
medial dan lateral, perluasan medial sedikit lebih besar daripada lateral.
Pada permukaan superior, tidak benar-benar bulat ke arah antero posterior.
3rista ke(il tampak meluas dari medial ke lateral, menghasilkan permukaan superior-
anterior yang datar dan permukaan postero-superior yang (embung. Permukaan
superior sedikit (embung ke arah medial-lateral.
2 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
3/25
Gambar 2 , Processus condylaris os mandibula.
c; 3apsula arti(ularis
Pada (apsula arti(ularis, dibagian superior melekat pada tepi fossa mandibularis.
Pada bagian posterior berada tepat di posterior fissura s0uamotympani(a. i anterior
berada di lereng anterior eminentia arti(ularis dan di inferior melekat pada bagian
tepi (ollum mandibula.
3 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
4/25
Gambar 3, Capsula articularis
d; igamentum
igamentum adalah pita jaringan ikat yang menghubungkan tulang atau
menyokong organ dalam (kamus kedokteran Dorland Ed.!). +ungsi dari ligamentum
yang membentuk Temporomandibular joint ini yaitu sebagai alat untuk
menghubungkan tulang temporal dengan pro(essus (ondylaris dari tulang mandibula
serta membatasi gerak mandibula membuka, menutup mulut, pergerakan ke samping,
dan gerakan lain. igamentum yang menyusun temporomandibular joint terdiri dari *
1; "igamentum temporomandibulare
%erabut ligamentum temporomandibulare berjalan oblik ke bawah dan posterior dari lateral eminentia arti(ularis #tuber(ulum glenoidalis$ ke posterior
(ollum mandibula. 4arena T!" bilateral maka ligamentum yang berlawanan
berfungsi sebagai ligamentum (olateral medial.
+ungsi dari ligamentum temporomandibulare yaitu menghalangi pergeseran
ke posterior dan inferior dari prosessus (ondylaris.
Gambar 4, "igamentum temporomandibulare.
2; "igamentum accesorius
igamen ini terdiri dari*
a; "igamentum stylomandibulare
igamentum stylomandibulare berjalan dari pro(essus styloideus os.
Temporalis ke angulus mandibularis. !emisahkan regio parotidea dari regio
infratemporalis.igament ini berfungsi sebagai bagian anterior (apsula
parotidea yang menebal.
b; "igamentum sp#enomandibulare
erjalandari ala os. %phenoidalis berupa jaringan fibrosa yang menebal
ke lingua mandibula.
4 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
5/25
Gambar 5, "igament sp#enomandibulare dan ligament
stylomandibulare.
e; is(us arti(ularis
!erupakan jaringan fibro kartilago yang terletak dalam (apsula sendi antara
prosessus (ondylaris dan fossa mandibularis dan melekat pada tepi dalam (apsul
sendi.
Gambar 6, Posisi Discus articularis.
f; 5ongga synovial
Pada rongga synovial, terdapat membrana synovialis yang mengelilingi
permukaan dalam (apsul sendi. %ynovium mengeluarkan synovia untuk melumasi
permukaan antagonis sehingga sendi Temporomandibular "oint dapat mudah
bergerak. 5ongga ini memiliki dua bagian yaitu kompartemen superior dan inferior.
5 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
6/25
Gambar 7. okasi rongga synovial
g; 6minentia arti(ularis
6minentia yaitu istilah umum untuk suatu tonjolan atau prominentia khususnya
pada permukaan tulang (kamus kedokteran Dorland, Ed. !). Perbedaannya dengan
tuberkulum, tuberkulum yaitu istilah umum dari tata nama anatomi untuk tuberkel,
nodul, atau tonjolan ke(il terutama digunakan untuk menunjukan tonjolan ke(il pada
tulang (kamus kedokteran Dorland, Ed. !). Perbedaanya terletak pada tingginya,
seperti pada pengertian di atas, eminentia dan tuberkulum berarti tonjolan, yang
membedakan yaitu pada eminentia lebih tinggi daripada tuberkulum karenatuberkulum hanya tonjolan ke(il.
Gambar 8. Eminentia articularis.
2.1.7 +ungsi T!"
+ungsi T!" digunakan untuk melakukan pergerakan pada mandibula.
Pergerakan yang dapat dilakukan oleh mandibula adalah*
a; Gerak membuka # epresi $
Pada saat gerakan membuka mandibula berotasi disekitar sumbu horisontal,sehingga prosessus (ondilus akar bergerak ke depan sedangkan angulus mandibula
6 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
7/25
bergerak kebelakang. %umbu tempat berotasinya mandibula tidak dapat tetap stabil
selama gerak membuka, namun akan bergerak ke bawah dan ke depan disepanjang
garis yang ditarik #pada keadaan istirahat$ dari prosessus (ondilaris ke orifisum
(analis mandibularis.
b; Gerak menutup # 6levasi $
Pada gerak ini dagu berputar ke atas dan ke anterior. Prosessus (ondilaris
bergerak ke posterior dan ke atas sepanjang eminentia arti(ularis. Gigi geligi sampai
men(apai oklusi sentrik.
c; Protrusi
Pada gerak ini gigi geligi dalam oklusi sentrik, mandibula didorong ke anterior.
Gigi insisive edge to edge, insisive inferior lebih anterior beberapa milimeter dari
gigi insisive superior. Pro(essus (ondylaris bergerak ke anterior dan inferior
sepanjang lereng posterior eminentia arti(ularis.
d; 5etrusi
Pada gerak ini mandibula bergerak ke posterior dengan gigi tetap kontak sampai
ke oklusi sentrik. Pro(essus (ondylaris dan dis(us bergerak ke atas dan ke posterior
pada eminentia arti(ularis.
e; Gerak lateral
Pada gerak ini, (aput mandibula pada sisi ipsilateral, kearah sisi gerakkan, akan
tetap ditahan pada fosa mandibularis. Pada saat bersamaan, (aput mandibula dari sisikontralateral akan bergerak translasional kedepan. !andibula akan berotasi pada
bidang horisontal disekitar sumbu vertikal yang tidak melintas melalui (aput yang 8
(ekat 8 tetapi melintas sedikit dibelakangnya. )kibatnya, (aput ipsilateral akan
bergerak sedikit ke lateral.
2.1.9 Posisi :ormal T!"
Posisi normal pada saat rahang tertutup adalah processus condilarys terletak
tepat di fossa mandibular sedangkan pada saat membuka processus condilarys
bergerak ke anterior melewati lengkung eminentia articularis hingga men(apai titik
tertinggi dari eminentia articularis bersamaan dengan pergerakan discus articularis #
ailey, 1;;2 $.
2.1.9 4elainan-4elainan T!"
4elainan yang terjadi dapat berupa posisi struktur anatomi pada T!" yang
abnormal serta terjadi inflamasi. erikut ini akan dibahas beberapa kelainan-
kelainan pada T!".
a; islokasi Temporomandibular "oint
4elainan ini terjadi karena posisi pro(.(ondylaris yang abnormal yaitu beradadi luar fossa mandibularis, tetapi masih di dalam kapsul sendi.
7 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
8/25
1; 4lasifikasi islokasi
islokasi mandibula dapat diklasifikasikan menjadi *
a; islokasi ke arah anterior, dimana kondilus bergerak ke anterior dari
eminentia arti(ulare. islokasi ke arah ini, paling sering terjadi dan
merupakan bentuk pergerakan sendi yang patologis.
b; islokasi ke arah posterior, dimana merupakan implikasi dari adanya
fraktur dasar tengkorak atau dinding depan dari tulang meatus.
c; islokasi ke arah lateral, terbagi atas 2 tipe * Tipe 1, merupakan
subluksasi lateral, dan tipe 2, merupakan keadaan dimana kondilus
tertekan ke lateral dan masuk ke fossa temporal.
d; islokasi ke arah superior, merupakan dislokasi ke arah fossa kranialis
bagian tengah yang biasanya berhubungan dengan adanya fraktur padafossa glenoidale.
2; 6tiologi islokasi
a; Pasien yang mempunyai fossa mandibular yang dangkal serta kondilus
yang tidak berkembang dengan baik.
b; )natomi yang abnormal serta kerusakan dari stabilisasi ligamen yang
akan mempunyai ke(enderungan untuk terjadi kembali #rekuren$.
c; !embuka mulut yang terlalu lebar atau terlalu lama.
d; )danya riwayat trauma mandibula, biasanya disertai dengan multiple
trauma.
e; 4elemahan kapsuler yang dihubungkan dengan subluksasi kronis.
f; iskoordinasi otot-otot karena pemakaian obat-obatan atau gangguan
neurologis.
3; 3iri-(iri
a; Perasaan tidak nyaman saat membuka mulut disertai adanya rasa sakit
b; 4etidakmampuan untuk menutup mulut disertai adanya rasa sakit
4; Pemeriksaan +isik
Pada pemeriksaan ini tergantung pada lamanya dislokasi, apakah
terjadinya bersamaan dengan suatu fraktur dan dislokasinya bilateral atau
unilateral.
a; islokasi unilateral
!andibula miring dan pada bagian yang terkena lebih ke bawah
posisinya. iasanya disertai pembengkakan, lunak jika ditekan serta
dengan palpasi kelainannya terjadi di sekitar sendi T!". Gigi-gigi tidak
dapat dioklusikan baik se(ara aktif maupun pasif.
b; islokasi bilateral
8 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
9/25
"ika dislokasi terjadi pada kedua kondilus mandibula, pasien akan
terlihat prognati dan terdapat pembengkakan bilateral serta lunak jika
ditekan pada kedua sisi T!". Gigi-gigi tidak dapat dioklusikan, baik
aktif maupun pasif, karena adanya hambatan mekanis. iasanya spasme
otot masseter bilateral dapat teraba.
b; is( ispla(ement with 5edu(tion
$eduction pada kelainan ini berarti kesalahan saat penurunan posisi dis(
artinya saat membuka mulut, dis( menurun pada posisi normal, tetapi pada saat
menutup mulut, posisi dis( menjadi abnormal. !emiliki (iri < (iri (li(king pada
saat membuka dan menutup mulut.
c; =steoarthrosis
=steoarhtrosis merupakan penyakit non inflamasi yang disebabkan
memburuknya sendi karena proliferasi tulang. 4eburukan sendi terutama terjadi
karena hilangnya kartilago artikularis dan terjadi erosi tulang. edanya dengan
osteoarhtritis yaitu pada osteoarthritis terjadi peradangan. 6tiologi dari
osteoarthrosis ini yaitu karena trauma dan faktor usia lanjut. !emiliki (iri < (iri
rasa sakit pada regio T!", keterbatasan membuka mulut, dan (repitus.
d; 5heumatoid arthritis
5heumatoid terjadi karena inflamasi pada membran sinovial. >illous
synovitis berperan penting untuk membentuk jaringan synovial granulomatosa
#pannus$ yang melibatkan fibro(artilage dan lapisan dalam tulang. Pannus
melepaskan enim yang menyebabkan kartilago atau tulang menjadi rusak.
!emiliki (iri < (iri sakit pada daerah T!", ragio T!" membengkak, pergerakkan
rahang terbatas, (repitus.
e; 6ffusion
!erupakan pemasukan (airan ke dalam sendi, biasanya terjadi pendarahan
karena terjadi trauma atau eksudat inflamasi. !emiliki (iri < (iri rasa sakit pada
sendi, benjolan pada daerah sendi, gerak rahang terbatas, terjadi tuli sementara,
dan sulit untuk merapatkan oklusi gigi posterior.
2.1.? 5adiografi untuk pemeriksaan kelainan T%J
4ondisi T!" #Temporomandibular Joint $ dapat diketahui dengan beberapa
teknik radiograf, diantaranya yaitu *
a; Transcranial Pro&ection
Transcranial pro&ection adalah teknik radiografi untuk melihat hubungan kepala
kondilus dengan fosa glenoid.Prosedur Pemeriksaan Trans(ranial Proje(tion*
9 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
10/25
i; Pasien diposisikan supine atau duduk tegak, dengan mid sagital plane #!%P$
tubuh tepat pada mid line meja pemeriksaan . ahu bertumpu sejajar pada bidang
transversal dan lengan diletakan disamping tubuh dalam posisi yang nyaman.
ii; 4epala diposisikan ateral, dengan menempatkan *
a; !%P kepala sejajar pada bidang film.
b; @nterpupillary ine #@P$ tegak lurus bidang film.
iii;Pastikan tidak terjadi perputaran pada objek kepala.
iv;)tur 35 dengan penyudutan 2? < 7& derajat (audally menuju titik tengah dari
T!".
v; )tur 3entral Point pada daerah 2,? (m anterior dan ? (m superior !)6 yang jauh
dari film.
Aasil Gambar*
1; T!" yang diperiksa terlihat di anterior dari !)6 dipertengahan film
2; 3ondilus mandibula terlihat berada pada fosa mandibula.
3; T!" yang tidak diperiksa terproyeksi di bagian anterior dan superior T!" yang
diperiksa.
4; Tampak batas luas lapangan penyinaran sesuai dengan objek yang difoto
5; Tampak !arker 5B di tepi objek yang difoto
10 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
11/25
http*BBposradiografer.blogspot.(omB2&&CB&?Bteknik-radiografi-tmj.html
b; Transorbital Proje(tion
Transorbital proje(tion adalah teknik radiografi untuk melihat eminentia
artikularis dan kepala kondilus pada penampang melintang coronal obli'ue.
Gambar . 5adiografi dengan teknik Transorbital Pro&ection
c; Transpharyngeal Proje(tion
Transphayngeal proje(tion adalah teknik radiografi untuk menggambarkan
kepala kondilus dalam pandangan lateral #Aarty, 1;;?$.
@ndikasi *
1; T%J pain dysfun(tion syndrome.
2; !enyelidiki adanya penyakit pada sendi, parti(ulary osteoarthritis danrheumatoid arthtritis.
3; !enyelidiki kondisi patologis yang mempengarugi kepala kondilus
4; Patah pada kepala atau leher kondilus.
4egunaan *
1; !emperoleh informasi mengenai bentuk kepala kondilus
dan kondisi permukaan artikular.
2; apat membandingkan langsung kedua kepala kondilus.
Teknik pengambilan gambar *
11 | P a g e
http://posradiografer.blogspot.com/2008/05/teknik-radiografi-tmj.htmlhttp://posradiografer.blogspot.com/2008/05/teknik-radiografi-tmj.html
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
12/25
Gambar. Pengambilan radiograf dengan teknik Transp#aryngeal Pro&ection.
Gambar . 5adiografi
Transpharyngeal
Proje(tion
d; Tomografi
!etode tomografi dibagi
menjadi 2, yaitu *
1; 3onventional
Tomography
Tomography sendi
temporomandibular dihasilkan melalui pergerakan yang sinkron antara tabung
D-ray dengan kaset film melalui titik fulkrum imaginer pada pertengahan
gambaran yang diinginkan termasuk juga inear tomography dan (omple
tomography.
eberapa penelitian menyatakan bahwa tomografi merupakan metode yang baik untuk menggambarkan perubahan tulang dengan arthrosis pada sendi
temporomandibular. ntuk mengevaluasi posisi kondil pada fossa glenoid,
tomografi lebih terper(aya daripada proyeksi biasa dan panoramik. %e(ara
klinis, posisi kondil tetap merupakan aspek yang penting dalam melakukan
bedah orthognati and orthodonti( studies. 4erugian yang paling besar dalam
tomografi adalah kurangnya visualisasi jaringan lunak sendi
temporomandibular, juga pada radiography biasa.
2; 3omputed Tomography
Tomografi adalah teknik radiografi untuk mendapatkan rangkaian gambaran
potongan melintang dengan mula-mula mengamati suatu irisan jaringan dari
berbagai sudut pandang dengan menggunakan sinar D yang diameternya ke(il,
kemudian menghitung atenuasi #jaringan tertentu diukur relatif terhadap air$
linier untuk berbagai elemen jaringan pada irisan tersebut dan akhirnya
membentuk gambaran abu-abu. )ngka 3T yang paling tinggi adalah tulang,
yang terendah adalah udara.
12 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
13/25
4euntungan dari tomografi adalah tumpang tindihnya gambar berkurang,
tetap mempertahankan detail jaringan lunak, bisa memperbesar daerah tertentu
yang ingin diamati.
@ndikasi penggunaan tomografi adalah *
1; Penilaian sendi se(ara keseluruhan untuk mengetahui keberadaan dan tempat
dari penyakit pada tulang atau abnormality.
2; !enyelidiki kondilus dan fossa artikularis ketika pasien tidak bisa membuka
mulut.
3; Penilaian jika terjadi fraktur pada fossa artikularis dan intrakapsular.
Gambar . 5adiografi 3T %(an
e; T!" )rthrografi
Terdapat dua tehnik arthrography pada sendi temporomandibular. Pada single-
(ontrast arthography, media radioopak diinjeksikan ke rongga sendi atas atau bawah
atau keduanya. Pada double-(ontrast arthography, sedikit udara diinjeksikan ke
dalam rongga sendi setelah injeksi materi kontras.Penelitian menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan antara kedua tehnik.
"ika sejumlah ke(il bahan kontras medium air disuntikkan pada ruang superior dan inferior sendi, diskus artikularis dan perlekatannya akan terlihatbatasnya dan
posisinya bisa dila(ak sepanjang pergerakan mendibula. agaimanapun, hanya
ruang interior yang dibutuhkan untuk menetapkan posisi normal dan abnormal dari
diskus tehadap hubungannya dengan kondil selama translasi. entuk ruang sendi
#synovial (avities$ akan bervariasi tergantung perubahan mulut apakah membuka
atau menutup dan kondil akan bertranslasi kedepan pada eminensia. )rthrogram ini
merupakan satu-satunya metode yang tersedia untuk melihat hubungan yang
sebenarnya antara diskus dan kondil yang dapat divisualisasikan, dan ia sangat penting untuk pnegakkan diagnosis pada kelainan internal yang terjadi.
13 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
14/25
4eakuratan diagnosa posisi diskus C9E sampai 1&&E dibandingkan dengan t#e
corresponding cryosectional morp#ology dan dari penemuan bedah. Performasi dan
adhesi juga dapat ditunjukkan dengan teknik ini. Penelitian-penelitian telah
menunjukkan pentingnya diagnosis dan identifikasi kerusakan sendi
temporomandibular internal. Penelitian yang baru-baru ini dilakukan dengan
menggunakan tehnik arthography, menunjukkan bahwa arthography dapat
meningkatkan keakuratan diagnosa perforasi dan adhesi diskus %endi
Temporomandibular dengan !5@.
f; Panoramik
%uatu gambaran dari rahang, yang dihasilkan dari mesin yg didesain khusus
untuk mendapatkan gambaran panoramik dari rahang dan sekitarnya se(ara
menyeluruh pada suatu film tunggal. 4onsep dasar dari teknik ini adalah +ilm dan
tube#ead berputar mengelilingi pasien dan akan menghasilkan suatu gambaran
individual. +ilm dan kepala tube ray berputar mengelilingi pasien pada posisi
berlawanan padaradiografi panoramik.
Gambar. Teknik
pengambilan radiograf
panoramik
Gambar . 5adiografi Penoramik
4euntungan *
1; 3akupan yang luas dari fa(ial tulang dan gigi
2; osis radiasi pasien yang rendah
3; Pemeriksaan yang menyenangkan untuk pasien
4; apat digunakan pada pasien yang tidak dapat membuka mulut
5; Faktunya singkat, biasanya 7-9 menit
6; antuan visual dalam edukasi pasien dan presentasi kasus
14 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
15/25
7; isa digunakan pada pasien yang tidak bisa toleransi dengan prosedur intra
oral
4elemahan *
1; Tidak menunjukkan detail anatomi yang baik yang didapatkan dari intra oral
#gambaran periapikal$.
2; Tidak digunakan untuk deteksi karies ke(il, struktur halus jar. Periodontum
tepi atau penyakit periapikal.
3; Permukaan proksimal gigi-gigi premolar ter(etak overlap.
g; Teknik $e*erse To+ne
Teknik ini dilakukan dengan (ara menempatkan $adiograp#ic baseline sejajar
dengan horiontal plane. 4emudian sinar diarahkan ke atas dari bawah o((ipitaldengan membentuk sudut 7&o terhadap horiontal dan sinar melewati (ondyle.
Gambar . teknik pengambilan radiograf 5everse Towne
h; !5@
Gambar. 5adiografi
dengan teknik !5@.
BAB III
PEMERIKSAAN SENDI TEMPOROMANDIBULA
15 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
16/25
ntuk menegakkan diagnosa maka diperlukan anamnesa yang teliti, pemeriksaan
intra oral, ekstra oral dan bantuan radiografi.
3.1 Aam!"a
ila anda merasa gangguan pada T!" anda, maka (obalah untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini 7,9 *
1; )pakah grinding dan (len(hing anda lakukan dalam keadaan sadar
2; )pakah anda bangun dengan perasaan sakit dan kaku otot di sekitar rahang
3; )pakah anda sering mengalami sakit kepala
4; )pakah dalam keadaan stres membuat anda sering melakukan kebiasaan
(len(hing
5; )pakah ketika membuka mulut anda merasa ada suara (li(king, popping, atau
rahang terasa terkun(iB terbatas gerakannya
6; )pakah anda merasa sulit dan sakit ketika membuka mulut dan menguap
7; )pakah )nda pernah (edera leher, kepala atau rahang
8; )pakah )nda memiliki gigi yang tidak saling menyentuh bila dalam keadaan
mengunyah
9; )pakah gigi anda terasa berbeda dari waktu ke waktu
10; )pakah gigi anda ada yang sensitif, goyang, rusak atau aus
ila anda menjawab ya untuk sejumlah pertanyaan di atas, maka dapat dipastikan
sendi temporomandibula anda terganggu.7
3.2 P!m!r#$"aa K%##"
mumnya penderita gangguan sendi temporomandibula tampak pada ekstra oral
yaitu dengan melihat fa(ial profil, deviasi pergerakan rahang ataupun adanya bunyi clicking
dan popping ketika membuka tutup rahang. ntuk kasus-kasus tertentu hal ini mungkin saja
tidak bisa terlihat, seperti pada disc dislocation +it#out reduction. Pemeriksaan intra oral bisa
diperhatikan keadaan rongga mulut panderita, adanya malposisi, maloklusi ataupun adanya
pergeseran garis median pada in(isivus sentral.9
16 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
17/25
Pemeriksaan selanjutnya adalah palpasi, sebelumnya kita harus mengukur jarak
deviasi pergerakan rahang. 4arena palpasi sering memperburuk otot-otot pengunyahan dan
sendi rahang, yang dapat menyebabkan penurunan jangkauan gerak. Palpasi dilakukan di
daerah otot-otot sekitar fasial.9
Gb 7.1 =tot !asseter Gb 7.2 =tot temporalis
Gb 7.7 =tot
Pterigoideus !edialis Gb 7.9
=tot Pterigoideus ateralis
3.3 P!m!r#$"aa Ra'(ra)#
ntuk menunjang penegakkan diagnosa, selain dengan anamnesa dan pemeriksaan
klinis diperlukan pemeriksaaan penunjang radiografi. Pemeriksaan radiografi membantu
menjelaskan perin(ian tulang dari sendi dan menganalisa jaringan lunak. )dapun
pemeriksaan yang dapat membantu yaitu, arthrograpy, sefalometri, panoramik, 3T %(an dan
BAB I*
PENATALAKSANAAN GANGGUAN
SENDI TEMPOROMANDIBULAR
4eberhasilan perawatan gangguan sendi temporomandibular pada sebagian besar
keadaan tergantung pada etiologi dan pemeriksaan yang menyeluruh dari keadaan klinis.
3ara perawatan yang rasional diarahkan untuk menghilangkan beban yang berlebih pada
sendi, terutama dengan mengurangi aksi otot yang berlebihan serta abnormal. )dapun,
perawatan gangguan sendi temporomandibular yang dapat dibedakan sebagai berikut
2
*
17 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
18/25
1; Perawatan :on edah #4onservatif$
2; Perawatan edah #=peratif$
3ara perawatan tersebut hanya suatu pedoman karena ada beberapa tehnik perawatan
yang mengikutsertakan lebih dari satu bidang ilmu. Perawatan dari setiap keadaan harus
disesuaikan dengan kebutuhan pasien, serta waktu dan fasilitas juga perlu dipertimbangkan.
ila perawatan dilakukan di rumah sakit, maka harus ada ruang khusus untuk tujuan ini,
tetapi walaupun demikian, ruang operasi pribadi atau kamar praktek merupakan lingkungan
yang paling sesuai.2
BAB *
PENATALAKSANAAN NON BEDAH
Perawatan untuk gangguan sendi temporomandibular adalah rumit yang disebabkan
berbagai faktor, seperti salah diagnosa, salah pengertian terhadap etiologi, dan respon yang
tidak spesifik. Gejala-gejala berhubungan dengan faktor psiko fisiologis sehingga
perawatannya juga harus se(ara fisik dan psikologis dan menggunakan dulu metode
re*ersible sebelum yang irre*ersible, dan perawatannya harus multidisipliner antara dokter
gigi ahli, ahli farmasi, ahli psikologi, ahli terapi fisik, ahli psikiatri dan ahli neurologi.
erikut akan diuraikan perawatan konservatifB re*ersible.7
5.1;4omunikasi engan Penderita
18 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
19/25
Praktisi diharapkan dapat menjelaskan ada pasien bahwa gejala yang timbul bukanlah
disebabkan oleh kelainan struktur atau penyakit organik tetapi suatu kelainan reversibel yang
mungkin saja berhubungan dengan pola hidup pasien. engan demikian bisa memotivasi
pasien agar lebih per(aya diri hingga timbul kerjasama yang baik antara dokter dengan
pasien,dan pasien pun se(ara bertahap bisa meninggalkan kebiasaan-kebiasaan (len(hing atau
parafungsi.7
5.2;!engistirahatkan 5ahang
Pasien dianjurkan untuk mengistirahatkan rahang, menghindari pergerakan rahang
yang berlebihan seperti menguap, atau gerak untuk mengunyah makanan yang keras. Pasien
dianjurkan untuk memakan makanan yang ke(i-ke(il atau telah di potong-potong.2,'
5.3;Perawatan %endiriB +isioterapi B Terapi +isik
Pasien bisa melakukan perawatan ini sendiri dirumah. Terapi fisik merupakan terapi
yang mendukung terapi gangguan sendi temporomandibular lainnya yakni terapi oklusal dan
psikososial. Terapi fisik dibagi dua yaitu* 2,7,?,'
1; !odalitas.2,7,?
!odalities yaitu (ara-(ara fisis untuk pengubahan termal, histokemikal dan
fisiologik. Tipe-tipe modalities terdiri dari terapi panas, terapi dingin, elektroterapi, terapi
ultrasound dan akupuntur.
Terapi panas dapat mengurangi rasa nyeri dan kekakuan otot, (aranya meletakkan
handuk basah hangat, atau lap diletakkan botol berisi air panas. Terapi 1&-1? menit terus-
menerus sekurang-kurangnya tiga minggu di daerah yang terserang. Terapi dingin adalah
metode yang sederhana dengan menggunakan es yang diletakkan pada area yang spasme
untuk mengurangi nyeri.
2; Tehnik !anual.2,7,?
Tehnik manual terdiri dari tiga kategori yaitu * mobilisasi jaringan lunak, mus(le
(onditioning dan joint distra(tion. !obilisasi jaringan lunak merupakan stimulasi dengan
(ara massage pada daerah nervus sensori kutaneus untuk mengurangi nyeri.
!us(le (onditioning adalah terapi fisik yang bertujuan merestorasi fungsi otot
menjadi normal. Tehniknya ada beberapa kategori antara lain membatasi pergerakanmandibula dan terapi relaksasi dengan mengontrol stress emosional. istraksi pasif pada
19 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
20/25
sendi dapat menambah pergerakan dan menghambat aktivitas otot yang menarik melawan
sendi sehingga otot dapat relaksasi. 3ara dini dilakukan dengan menekan daerah area molar
mandibula menggunakan ibu jari operator.
Gambar 9.1 3ara
5eposisi !anual
Prinsip reposisi adalah mengembalikan posisi kondilus ke fossa dengan (ara
menembalikan kebawah lalu (audal dan dorsal. 3aranya letakkan ibu jari di oklusal
mandibula hingga ke posterior, jari-jari yang lain diletakkan di inferior mandibula. 4emudian
bagian oklusal ditekan ke bawah, dengan saat yang bersamaan dorong kebelakang mandibula
hingga keposisi normal. Pasien usahakan dalam keadaan tenang.9 ila terlalu lama dapat
menggunakan obat-obat pelemas otot misal valium iv sebanyak 1&mg dan gerakan reposisi
dimulai setelah menit ketiga.
Prosedur reposisi yang telah dijelaskan biasanya dilakukan pada gangguan
dislokasi mandibula yang bersifat akut, adapun pada dislokasi yang yang kronis atau long
standing biasanya selain non bedah juga dilakukan penatalaksanaan bedah. !enurut radley
dkk #1;;9$, pada gangguan ini #long standing $ penatalaksanaanya yaitu * Pertama, reduksi
se(ara manual. 4edua, reduksi se(ara tidak langsung dengan penarikan melalui sudut
sigmoid not(h atau pro(essus (oronoideus serta penekanan pada kondilus. 4etiga, reduksi
se(ra tidak langsung melalui pembedahan pada sendi. C
5.4;Perawatan dengan +armakoterapi
=bat-obatan dapat membantu meredakan gejala gangguan sendi temporomandibular
seperti rasa sakit, hiperaktivitas otot, ansietas dan depresi. aik pengalaman klinis maupun
studi eksperimental terkendali menunjukkan bahwa farmakoterapi dapat menjadi katalis kuat bagi rasa nyaman pasien dan rehabilitasinya bila digunakan sebagai program penatalaksanaan
20 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
21/25
komprehensif. =bat-obatan yang bermanfaat terdiri dari, analgetik, anti inflamasi,
kortikosteroid, relaan otot, anti anietas dan anti depresi. untuk meringankan rasa sakit yang
timbul bisa diberikan * aspirin, asetaminophen, ibupropen. )nti inflamasi H :%)@, yaitu
:aproen, ibupropen. )ntianiety H iaepam. !usle relaan H 3y(lobenaprine #+leeril$.
okal )nastetik H idokain dan !epivakain.7,?,'
5.5;atihan 5ahang
atihan untuk penanggulangan gangguan sendi temporomandibula
diperkenalkanpertamakali oleh %(hwart. atihan akan menolong untuk relaksasi otot dan
menambah nobilitas sendi rahang. Terdapat beberapa ma(am latihan yang disarankan untuk
mengatasi gangguan sendi temporomandibula, yaitu tretc#ing E-ercise #latihan peregangan$,
$esisti*e E-ercise #latihan resistif$ $etruded pening E-ercise #latihan pembukaan mulut
dengan tekanan$ dan %idline E-ercise #latihan keseimbangan rahang$. iasanya dengan
latihan teratur dan terarah keluhan akan hilang dalam 7-? hari.2,7,',I
5.5.1; atihan PereganganI
atihan ini dianjurkan untuk penanggulangan spasme dan pembukaan
rahang yang terbatas, latihan ini terdiri dari * 1$ Peregangan )ktif, setelah periode
waktu pemanasan awal yaitu dengan gerakan yang lembut dalam jarak terbatas,
pasien diminta untuk perlahan-lahan membuka mulut selebar mungkin. 2$
Peregangan Terbantu, pasien diminta untuk membuka mulut selebar
mungkin.kemudian pasien atau terapis menggunakan jari dan ibu jari untuk se(ara
lembut memisahkan gigi insisif maksila dan mandibula. Posisi dipertahankan selama
satu menit tiap satu ruas jari. 4emudian perlahan-lahan menambah jumlah jari
tangan menjadi dua jari dan akhirnya tiga jari tangan tiap satu menit.
5.5.2; atihan 5esistif I
atihan ini digunakan untuk penanggulangan spasme otot, pergerakan
terbatas, lemah otot dan inkoordinasi otot. atihan ini melibatkan kontraksi otot-otot
mandibula melawan resistensi selama gerakan pembukaan, penutupan dan lateral
rahang.
1; atihan resistif Penutupan rahang, pada latihan ini posisi jari dan tangan sama
seperti yang digunakan pada latihan peregangan terbantu, digunakan untuk
memberikan resistensi pada penutupan mandibula.
2; atihan 5esistif Pembukaan 5ahang, pada latihan ini kepalan tangan diletakkan
di bawah dagu pasien dan memberikan resistensi yang diperlukan pada
pembukaan mandibula.
21 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
22/25
3; atihan 5esistif Gerakan ateral, pada latihan ini dilakukan dengan satu tangan
yang diletakkan berseberangan dengan sisi mandibula untuk menyediakan
resistensi pada gerakan lateral.
5.5.3; atihan Pembukaan !ulut dengan Tekanan I
Pada latihan ini pasien diajarkan untuk membuka dan menutup mulut dalam
posisi tertekan untuk menghindari gerakan posisi protrusif. @bu jari menyandar pada
dagu yang dapat berperan sebagai penanda dan mendeteksi gerakan kedepan. "ika
terdapat translasi, pasien juga dapat memonitor gerakan translasi yang terlalu dini
dari kondilus dengan menempatkan jari diatas sendi temporomandibula. atihan ini
seringkali disarankan untuk meminimalisasi atau menghilangkan clicking pada sendi
temporomandibula.
5.5.4; atihan 4eseimbangan 5ahang I
atihan ini dilakukan untuk melatih otot memperbaiki gerakan pembukaan
dan penutupan mulut yang disharmoni oleh karena deviasi mandibula. atihan ini
bertujuan untuk mengembalikan keadaan otot tidak seimbang yang disebabkan oleh
distribusi tekanan pada sendi temporomandibula yang tidak berimbang.
Pasien menempatkan posisi lidah bagian 1B7 anterior pada palatum, rahang
dalam keadaan terbuka, dan tempatkan jari telunjuk kedua tangan pada masing-
masing sisi mandibula, serta ibu jari pada bagian bawah dagu. akukan gerakan
mandibula menutup dan membuka rahang. sahakan tidak menyimpang pada salah
satu sisi. atihan dilakukan di depan (ermin agar dapat dievaluasi.5.6;!emakai alat di dalam mulut #splint, night guard$
6fektivitas penggunaan splin oklusal sampai sekarang masih dipertanyakan, akan
tetapi menurut 3arraro #1;I?$, penggunaan splin oklusal ternyata dapat mengurangi rasa
nyeri pada sendi dan otot bahkan dapat hilang.2
)dapun fungsi splin oklusal yaitu* 2,7
1; !enghilangkan kebiasaan parafungsi
2; !enghilangkan gangguan oklusi3; !enstabilkan hubungan gigi dan sendi
4; !erelaksasi otot
5; !elindungi abrasi terhadap gigi
6; !engurangi beban sendi temporomandibula
7; !enghilangkan nyeri akibat disfungsi
8; %ebagai alat diagnostik untuk memastikan bahwa oklusi lah yang
menyebabkan rasa nyeri dan gejala-gejala yang sulit diketahui penyebabnya.
!a(am-ma(am splin *
2,7,?
1; %plin %tabilisasi
22 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
23/25
Pembuatan splin dengan hubungan rahang atas dan rahang bawah pada posisi
sentrik.kriteria untuk pemakaian splint ini apabila masalahnya murni dari otot tapi sendi
dalam keadaan normal, maka dibuat splin itu, juga pada keadaan dimana untuk men(apai
keadaan treatment position pada kasus internal derangement menyebabkan nyeri, adanya
degeneratif sendi, keadaan nyeri sendi dan otot tanpa dapat didiagnosa dengan tepat. %plin
ini dipakai 9-' bulan dipakai setiap waktu ke(uali makan.
Gambar 9.2 %plin stabilisasi
2; %plin 5eposisi
ila gejala yang diderita pasien diantaranya ada deviasi #rahang yang menyimpang$,
adanya (li(king sendi yang diindikasikan adanya inkoordinasi diskus-kondilus #interkoral
derangement$ maka diperlukan splin reposisi dengan maksud mereposisi rahang bawah ke
posisi normal dan mengembalikan keseimbangan tonus otot-otot pengunyahan, juga
menghilangkan (li(king.
%plin reposisi bertujuan menghilangkan gejala pergeseran diskus dengan reduksi
(li(king resiprokal, (li(king waktu membuka mulut terjadi saat gerak translasi kondilus
dimulai, dan (li(king waktu menutup mulut terjadi sebelum men(apai oklusi maksimal.
%plint dipasang sesaat sebelum (li(king resipro(al ketebalannya tidak boleh melewati
freeway spa(e.
5.7;Perawatan Psikososial
)ktivitas neuromuskular yang menimbulkan beban yang besar dan berulang-ulang
dari sendi, disebabkan oleh tekanan emosi dan ketegangan. =leh karena usaha
menghilangkan faktor-faktor diatas merupakan tujuan utaman dalam merawat faktor
penyebab sindrom ini. 4arena dokter gigi yang sering menghadapi gangguan sendi
temporomandibular (enderung kurang memiliki pengetahuan psikiatrik. !aka tahap ini
mungkin merupakan tahap tersulit dalam perawatan gangguan tersebut. Tekanan emosional
23 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
24/25
yang meningkat dapat mempengaruhi fungsi otot dan mengaktifkan sistem nervus simpatik,
yang dengan sendirinya merupakan sumber rasa sakit pada otot.2
Tekanan dan tegangan yang dterima manusia, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan yang disebabkan oleh keadaan tertentu.
%tress sehari-hari dapat dialami seluruh manusia setiap waktu walaupun dalam ambang
toleransi dan respon yang berbeda-beda. 3ontohnya adalah hubungan pribadi, kesulitan
keuangan, kesulitan pekerjaan.2
4elompok yang kedua adalah stress emosional yang disebabkan oleh keadaan tertentu
seperti problem dalam keluarga, penyakit yang parah atau perubahan mendadak dalam segi
penghasilan. Timbulnya gangguan sendi temporomandibula sering bersamaan dengan salah
satu keadaan tersebut.2
5.8;4aries dan 4elainan Patologi ain
%emua karies harus dihilangkan, dan restorasi yang kurang memuaskan atau yang
bo(or harus diganti. Gigi dengan karies yang besar dan tidak dapat dirawat lagi harus di(abut
dan kelainan gigi atau patologi yang lain harus dirawat. +aktor-faktor tersebut merupakan
sumber rasa tidak enak dan dapat mempengaruhi (ara pasien mengigit atau mengunyah.
Tetapi harus tetap diingat bahwa gangguan sendi temporomandibular dapat makin parah
perawatan gigi yang terlalu lama dan oleh karena itu waktu perawatan harus dibuat sesingkat
mungkin.2,7,'
5.9;Prothesa
5estorasi prostetik atau penggantian gigi ditentukan berdasarkan jumlah dan letak
gigi-gigi yang hilang atau apakah protesa yang sekarang digunakan menggangu fungsi.
Terutama pada keadaan dimana kurangnya dukungan oklusal dari gigi-gigi belakang atau bila
pasien menggunakan gigi tiruan yang abrasi, tidak memiliki desain yang baik dan longgar.
Gigitan yang terlalu tinggi dapat merangsang sendi terkena beban yang lebih besar dari biasa.
Protesa yang longgar dapat merangsang aktivitas otot parafungsional atau fungsi abnormal
untuk menstabilkan selama pasien mengunyah atau istrahat.
2,7,'
5.10; Terapi oklusal
Terapi oklusal bertujuan mengubah gigitan untuk mengurangi tekanan yang
berlebihan pada sendi. Terapi ini meliputi perawatan ortodontik, restorasi mahkota, dan
selektif grinding.2,7,'
24 | P a g e
-
8/16/2019 TMJ Lengkap
25/25
BAB *I
KESIMPULAN
Temporo !andibular "oint # T!" $ adalah sendi synovial yang menghubungkan
mandibula dengan os. temporal pada posisi yang tepat. T!" terdiri dari beberapa
regio antara lain, +ossa glenoidalis atau fossa mandibularis ossis temporalis,
Pro(essus (ondylaris os mandibula, 3apsula arti(ularis,igamentum
temporomandibulare, igamentum a((esorius #igamentum stylomandibulare dan
igamentum sphenomandibulare $, is(us arti(ularis, 5ongga synovial, 6minentia
arti(ularis. Pergerakkan yang dilakukan oleh T!" meliputi pergerakan elevasi,
depresi, protrusi, retrusi, gerak lateral ke kanan dan gerak lateral ke kiri. 4elainan