Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 1
transforming for sustainability
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tahunan 2015
Nobu Center Plaza Semanggi Lt. 9Kawasan Bisnis Granadha
Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930T. 021-2553-5128, F. 021-2553-5130
www.nobubank.comE. [email protected]
2 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Tahun 2015 menjadi momentum penting bagi Perseroan karena menjadi tahun penutup bagi tahapan 5 tahun pertama bagi Perseroan sejak melakukan reorganisasi dan redefinisi visi dan misi Perseroan di Tahun 2011. Selama 5 tahun terakhir Perseroan berusaha membangun fondasi yang kokoh sebagai pijakan untuk lompatan pertumbuhan 5 tahun berikutnya, menuju pencapaian visi Perseroan. Momentum penting ini menjadi refleksi bagi Perseroan untuk meneliti kembali langkah-langkah yang telah ditempuh dan menyusun langkah-langkah baru untuk tahapan berikutnya.
Sepanjang tahun 2015, Perseroan mencatatkan beberapa pencapaian penting yang menjadi bagian dari milestone Perseroan. Implementasi aktivitas Bank Devisa pada Februari 2015 merupakan salah satu langkah penting Perseroan dalam rangka melengkapi produk dan layanan yang dapat diberikan Perseroan dengan berbasis valuta asing.
Implementasi Nobu Link (corporate internet banking), Nobu Mobile dan NobuPay juga menunjukkan komitmen Perseroan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transaksi berbasis kanal elektronik dan digital yang tidak hanya aman dan akurat, namun juga nyaman digunakan.
Sementara itu, Pertumbuhan Aset, Penghimpunan Dana Pihak Ketiga, Penyaluran Kredit dan Pengembangan jaringan distribusi dicapai dengan mengutamakan aspek produktivitas dan berusaha untuk meningkatkan rentabilitas Perseroan secara berkelanjutan. Kesemuanya ini diraih Perseroan dalam kerangka pembangunan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Sustainability atau the ability to sustain adalah sebuah kemampuan yang dibangun oleh sebuah perusahaan untuk mampu tetap berdiri tegak di tengah gelombang kompetisi dalam industri dalam jangka panjang. Sustainability memiliki beberapa dimensi makna yang diantaranya adalah: visi yang kuat, integritas, persistensi, kerjasama, dan pertumbuhan (growth). Dengan visi yang kuat dan integritas yang tinggi maka sebuah organisasi dapat membangun kerjasama tim secara persisten dan menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
transforming for sustainability
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 3
Daftar Isi
Profil Perseroan 4
Analisis & Pembahasan Manajemen 29
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 71
Laporan Tata Kelola 77
Informasi Pemegang Saham 105
Data Perseroan 113
Pernyataan Manajemen 139
Referensi Peraturan 141
Laporan Keuangan 151
4 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Aset (Dalam juta Rp.)
Ekuitas (Dalam juta Rp.)
Kredit yang Diberikan (Dalam juta Rp.)
Penghimpunan Dana (Dalam juta Rp.)
Profil Perseroan
Kinerja Keuangan Penting
333.832
162.769
129.955
200.137
1.217.521
413.521
256.086
951.504
3.892.207
5.777.122 6.703.377
1.240.058
2.403.881
3.482.580
1.024.741
1.182.469 1.189.658
2.712.184
4.452.759
4.801.247
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 5
BOPO(Dalam %)
Jaringan Kantor (Dalam unit)
Laba Bersih (Dalam juta Rp.)
NIM (Dalam %)
5,44
1.915
13
94,39
3,83
2.796
38
95,53
3,22
3,74 3,89
14.643
15.825
18.206
64
77
89
88,30
95,94 95,59
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
Profil PerseroanKinerja Keuangan Penting
6 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Visi - Misi dan Nilai-nilai Perseroan
Visi Menjadi bank dengan standar global yang dapat memberikan kontribusi positif pada perekonomian dan perbankan Indonesia serta menjunjung tinggi kepercayaan dan kepuasan Nasabah.
Misi 1. Menjalankan fungsinya sebagai Bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana dengan memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional dan membantu meningkatkan daya saing dan kompetensi dunia UKM dalam era globalisasi.
2. Memberikan pelayanan prima kepada Nasabah serta didukung tenaga kerja profesional dengan melakukan praktek tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Nilai-nilai Perseroan• Trust & Integrity• Stewardship• Transformasi
Terus Berkembang Mencapai Kesempurnaan Berkat Kepercayaan Dunia Usaha
Profil PerseroanVisi, Misi, dan Nilai-nilai Perseroan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 7
Profil Singkat Perseroan
Sekilas Nobu BankPerseroan didirikan pada tahun 1990 sebagai Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa dan pada tahun 2010, PT Kharisma Buana Nusantara, perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh Bapak Mochtar Riady, mengakuisisi 60% saham Perseroan yang kala itu memiliki 4 kantor cabang.
Pasca akuisisi, Perseroan meredefinisi visi dan misi Perseroan dan melakukan berbagai langkah strategis untuk membangun kompetensi dan pengembangan jangkauan pemasaran yang lebih luas. Perseroan menyusun strategi pengembangan usaha yang bertumpu pengembangan segmen Usaha Kecil dan Menengah (Small Medium Enterprises) untuk mampu berkontribusi aktif pada pembangunan nasional.
Tahun 2011, merupakan tahun dimana Perseroan memulai membangun fondasi yang kokoh untuk dapat melanjutkan pengembangan pada tahap berikutnya. Pada tahun tersebut, dari 4 kantor cabang, Perseroan berhasil membuka 9 kantor sehingga total 13 kantor.
Dengan tujuan untuk semakin mampu menjangkau masyarakat luas, maka Perseroan kembali membuka 25 kantor dengan jumlah karyawan lebih dari 200 orang di tahun 2012. Di tahun tersebut Perseroan juga melakukan pengembangan e-channel melalui kerjasama dengan jaringan ATM Bersama guna memudahkan nasabah Perseroan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimanapun berada. Perseroan juga mengawali pengembangan internet banking untuk nasabah individu seiring tantangan kebutuhan masyarakat akan kemudahan transaksi melalui media digital.
Tahun 2013 menjadi momentum penting bagi Perseroan karena di tahun tersebut, dalam rangka memperkuat struktur permodalan, khususnya untuk dapat masuk ke dalam kategori bank BUKU 2 (Bank Umum Kegiatan Usaha), maka Perseroan secara resmi melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan melepas 52% saham Perseroan kepada publik. Tepat pada 20 Mei 2013, Perseroan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten ke 9 tahun tersebut dengan kode saham “NOBU”.
Di tahun 2014 Perseroan kembali memperkuat struktur permodalan dengan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank dengan kategori BUKU 2. Hal ini menjadi langkah esensial dalam mempersiapkan aktivitas perbankan yang lebih kompleks, termasuk aktivitas sebagai Bank Devisa.
Di Tahun 2015 Perseroan memperkuat kelengkapan produk dan layanannya dengan produk berbasis valas dengan menjalankan aktivitas Bank Devisa. Selain itu, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan e-channel, Perseroan kembali menambah layanannya dengan diluncurkannya Corporate Internet Banking, server based e-money, Mobile Banking, dan peningkatan kualitas “chip” card based e-money.
Pada 31 Desember 2015, Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional dan 88 kantor operasional yang tersebar di 45 kota besar di 27 propinsi di Indonesia.
Profil PerseroanProfil Singkat Perseroan
8 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
NamaPT Bank Nationalnobu Tbk
Kantor PusatPlaza Semanggi Lt. 9, Kawasan Bisnis GranadhaJl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930, Telp. 021-25535128; Fax. 021-25535130
Bidang UsahaBank Umum
Tanggal Pendirian13 Februari 1990
Kepemilikan 31 Desember 2015
Dasar Hukum PendirianAkta Pendirian Perusahaan Nomor 86 , Tanggal 13 Februari 1990Notaris di Jakarta Drs. Entjoen Mandoer Wiriatmadja
Bursa EfekBursa Efek Indonesia
Kode SahamNOBU
Tanggal Pencatatan Saham20 Mei 2013
Swift CodeNOBUIDJA
Contact [email protected]
Website Perseroanwww.nobubank.com
Call Center021 5573 0999
Pemegang Saham Kepemilikan
PT Kharisma Buana Nusantara 23,19%
OCBC Securities Pte Ltd Client A/C 22,86%
PT Prima Cakrawala Sentosa 20,15%
Nio Yantony 9,28%
Masyarakat (Di bawah 5%) 24,52%
Total 100,00%
Profil Nobu Bank
Sumber : PT Sharestar Indonesia selaku BAE
Profil PerseroanProfil Singkat Perseroan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 9
2013
2014
2015
2010
2012
1990
Milestone Perseroan
Perseroan didirikan pada tanggal 13 Februari 1990 sebagai Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa.
PT Kharisma Buana Nusantara yang 99% sahamnya dimiliki oleh Bapak Mochtar Riady mengakuisisi 60% saham Perseroan.
Perseroan pada saat itu memiliki 1 kantor pusat operasional dan 4 kantor cabang.
Perseroan melalui RUPS yang tertuang dalam Akta No. 7 Tanggal 10 Desember 2012 menyatakan secara resmi akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) untuk menjadi perusahaan publik.
Pada tanggal 31 Desember 2012 Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional dan 37 Kantor Cabang dan Kantor Kas.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tanggal 20 Mei 2013 sebagai emiten ke 9 pada tahun tersebut dengan kode saham ‘NOBU’.
Perseroan memiliki 64 jaringan kantor yang tersebar di 31 kota di 19 propinsi di Indonesia.
Perseroan memulai aktivitas Bank Devisa di Februari 2015 dan berhasil diimplementasikan di seluruh kantor Cabang.
Perseroan meluncurkan Corporate Internet Banking (cashflow management), server based e-money, Mobile Banking dan peningkatan kualitas chip card based e-money.
Perseroan memiliki 89 kantor yang tersebar di 45 kota di 27 propinsi di seluruh Indonesia.
Perseroan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada 3 September 2014 guna memperkuat struktur permodalan.
Memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing (Bank Devisa) pada November 2014.
Perseroan memiliki 74 kantor yang tersebar di 38 kota di 26 propinsi di seluruh Indonesia.
Profil PerseroanMilestone Perusahaan
10 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Peristiwa Penting 2015
Untuk melengkapi produk dan jasa layanan yang dapat diberikan. Perseroan mengimplementasikan produk dana
layanan Bank Devisa pada 9 Februari 2015.
Perseroan menyelenggarakan Public Expose pada 27 Mei 2015 untuk menyampaikan paparan kinerja
Perseroan hingga Kwartal I Tahun 2015.
Dalam Bulan Suci Ramadhan Perseroan menyelenggarakan acara Buka Puasa Bersama Karyawan
Perseroan pada 3 Juli 2015 dan juga memberikan apresiasi kepada karyawan.
Sebagai langkah Corporate Social Responsibility, Perseroan bekerjasama dengan Yayasan Titian Kasih
menyelenggarakan bhakti sosial pengobatan gratis pada 2 Agustus 2015 di Desa Tanjung Anom, Tangerang.
Sebagai bagian dari langkah peningkatan kualitas tenaga pemasaran, maka Perseroan meyelenggarakan
Sales Motivation Workshop pada 3 Juli 2015.
Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Mei 2015.
Profil PerseroanPeristiwa Penting 2015
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 11
Atas prestasi Perseroan dalam bidang Marketing, Keuangan dan Manajemen Risiko, Perseroan menerima anugerah Economic Review Award pada 5 November
2015 yang diterima Direktur Perseroan.
Perseroan menaruh perhatian besar pada pendidikan dan lewat kegiatan Corporate Social Responsibility, Perseroan menyalurkan donasi berupa prasarana belajar di Sekolah
Lentera Harapan Kupang pada 17 November 2015.
Perseroan kembali menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29
Desember 2015 dengan agenda tunggal pengangkatan Bp. Winardi Darmansa sebagai Direktur Perseroan.
Perayaan Natal Bersama Karyawan Perseroan diselenggarakan pada 30 Desember 2015 tidak hanya sebagai perayaan hari
besar keagamaan namun juga untuk mempererat persaudaraan dan kekeluargaan antar karyawan.
Masih dalam kerangka kegiatan Corporate Social Responsibility, Perseroan juga menyampaikan donasi prasarana pendidikan
kepada Sekolah Lentera Harapan Ambon yang diterima perwakilan sekolah pada 11 Desember 2015.
Secara reguler Perseroan mengadakan Outing Karyawan Perseroan untuk mempererat persaudaraan dan
kekeluargaan. Pada 14 November 2015, Outing Perseroan berlangsung di Cisarua Bogor.
Profil PerseroanPeristiwa Penting 2015
12 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Penghargaan
2011Infobank Awards 2011, Bank yang Berpredikat “SANGAT BAGUS”
Atas kinerja Keuangan Tahun 2010
2014Bisnis Indonesia Award 2014,
Best Bank, Kategori Bank Umum Non Devisa
2012Peringkat 3 The Best Bank 2012 in Good Corporate Governance
Perbanas
2012Infobank Awards 2012, Bank yang Berpredikat “SANGAT BAGUS”
Atas kinerja Keuangan Tahun 2011
2015Anugerah Perbankan Indonesia-
Peringkat 1, Untuk Kategori FinanceEconomic Review
2013Anugerah Perbankan Indonesia-
Peringkat 3, Untuk Kategori Marketing Economic Review
2012Peringkat 1 The Best Bank 2012
in Corporate Communication Perbanas
2015Anugerah Perbankan Indonesia-
Peringkat 1, Untuk Kategori MarketingEconomic Review
2015Anugerah Perbankan Indonesia- Peringkat 1, Untuk Kategori Risk Management, Economic Review
Profil PerseroanPenghargaan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 13
Ikhtisar Bisnis
Aset
Penghimpunan Dana
Aktivitas Bank Devisa
E-Channel
Kredit yang Diberikan
Laba Bersih
Jaringan Kantor
Pertumbuhan usaha Perseroan selama tahun 2015 tercermin pada pertumbuhan Aset Perseroan yang tumbuh seiring kemampuan Perseroan menghadirkan produk dan layanan perbankan yang makin berkualitas dan sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.
Selama tahun 2015, penghimpunan Dana Pihak Ketiga mengedepankan upaya untuk mencapai komposisi yang optimal dengan memberikan kelengkapan layanan yang makin komprehensif dengan dukungan e-channel yang handal.
Aktivitas sebagai Bank Devisa telah diimplementasikan sejak awal Februari 2015 di seluruh Kantor Cabang. Hadirnya beragam produk dan layanan dalam valuta asing melengkapi kemampuan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas akan produk dan jasa layanan perbankan yang berkualitas.
Perkembangan kebutuhan masyarakat di era digital mendorong Perseroan terus mengembangkan layanan electronic channel. Di tahun 2015, Perseroan melengkapi layanan e-channel yang dapat digunakan nasabah dengan Nobu Link (corporate internet banking dan cashflow management), Nobu Mobile dan NobuPay (pembayaran ecommerce), yang dapat memperkuat layanan terpadu “Payment Banking”.
Aktivitas intermediasi perbankan yang menjadi peran utama Perseroan senantiasa ditingkatkan agar mampu berkontribusi pada kegiatan usaha masyarakat luas dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian sehingga Non Performing Loan (NPL) dapat tetap terjaga nihil.
Pertumbuhan laba Perseroan diraih dengan peningkatan produktivitas jaringan distribusi dalam aktivitas intermediasi, pengelolaan biaya bunga yang konsisten dan optimalisasi excess likuiditas untuk meningkatkan kualitas rentabilitas dari waktu ke waktu.
Pengembangan jaringan kantor Perseroan dilakukan dengan tujuan untuk semakin mampu menjangkau daerah pemasaran yang makin luas dan meningkatkan citra Perseroan (brand awareness) Perseroan. Dengan penambahan selama tahun 2015, kini Perseroan telah hadir di 45 kota di 27 propinsi di seluruh Indonesia.
16%
7,8%
Produk & Layanan Valuta Asing
Nobu LinkNobu MobileNobuPay
44,9%
15%
12kantor baru
Profil PerseroanIkhtisar Bisnis
14 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Ikhtisar Keuangan
Dana Masyarakat (Dalam miliar Rp.)
200
952
2.712
4.453 4.801
Penyaluran Kredit (Dalam miliar Rp.)
163414
1.240
2.404
3.483
Aset (Dalam miliar Rp.)
334
1.218
3.892
5.7776.703
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
Profil PerseroanIkhtisar Keuangan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 15
I. Permodalan
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
II. Aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah
Kredit Bermasalah
Kredit Bermasalah-Bersih
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
III. Rentabilitas
Tingkat Pengembalian Aset (ROA)
Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE)
Margin Bunga Bersih (NIM)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
IV. Likuiditas
Kredit yang DiberikanTerhadap Dana Masyarakat (LDR)
V. Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
Persentase Pelampauan BMPK
Giro Wajib Minimum Rupiah
Giro Wajib Minimum Valas
87,34%
0,00%
0,00%
0,00%
0,48%
1,16%
1,60%
5,44%
94,39%
81,33%
0,00%
0,00%
9,55%
Neraca (dalam juta rupiah)
Laporan Laba Rugi (dalam juta rupiah)
Rasio Keuangan
Lain-lain
Total Aset Penempatan pada Bank Indonesia Efek-Efek & Reverse RepoKredit yang DiberikanDana Masyarakat •Giro •Tabungan •DepositoEkuitas-Bersih
Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga BersihLaba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional-Bersih Laba Tahun Berjalan Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan Laba Bersih
Jumlah Karyawan
Jumlah Jaringan Kantor
Jumlah Jaringan ATM*
2015 2014 2013 2012 2011
3.892.207753.000
1.528.1691.240.0582.712.1841.227.345
292.6831.192.1561.024.741
5.777.1221.436.1281.356.317
2.403.881 4.452.7591.331.152
389.3712.732.236
1.182.469
6.703.3771.139.1311.032.5543.482.5804.801.2471.609.989
606.5992.584.6591.189.658
87,49%
0,00%
0,00%
0,00%
0,17%
0,78%
1,85%
3,22%
88,30%
45,72%
0,00%
0,00%
11,38%
48,38%
0,00%
0,00%
0,00%
0,21%
0,43%
1,42%
3,74%
95,94%
53,99%
0,00%
0,00%
10,37%
27,48%
0,00%
0,00%
0,00%
0,27%
0,38%
1,59%
3,89%
95,59%
72,53%
0,00%
0,00%
8,29%
9,51%
74.058 (54.282)
19.7762
19.778(5.135)14.643
157.905(141.897)
16.0084.203
20.211(4.386)15.825
207.132(184.645)
22.487228
22.715(4.509)18.206
5066448
6727472
88489
102
68,60%
0,00%
0,00%
0,00%
0,17%
0,59%
1,33%
3,83%
95,53%
43,46%
0,00%
0,00%
11,55%
236
38
10
23.545(21.353)
2.1921.7783.970
(1.174)2.796
1.217.521571.200116.874413.521951.504422.89377.780
450.831256.086
333.832106.81839.553
162.769200.13765.4919.718
124.928129.955
12.811(11.641)
1.1701.4412.611(696)
1.915
116
13
8*)Tidak termasuk lebih dari 90.000 unit jaringan ATM Bersama dana ATM Prima yang terkoneksi dengan ATM Perseroan.
Profil PerseroanIkhtisar Keuangan
16 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Triwulan I /2015
Triwulan 2/2015
Triwulan 3/2015
Triwulan 4/2015
754
772
742
631
755
771
742
622
759
775
744
637
748
761
735
611
1.224.524
971.930
1.011.570
973.120
Harga & Volume Saham (Dalam Rp & Lembar)
Ikhtisar Saham
Open (Rp)Tanggal
High (Rp)
Low (Rp)
Last (Rp)
Volume (Lembar)
Merupakan angka rata-rata dalam periode
1000
800
600
400
200
0
140.000.000
120.000.000
100.000.000
80.000.000
60.000.000
40.000.000
20.000.000
-
20-May-2013 20-May-2014 20-May-201520-Jan-2014
Volume (RHS) Harga (LHS)
20-Jan-201520-Sep-2013 20-Sep-2014 20-Sep-2015 31-Dec-2015
Profil PerseroanIkhtisar Saham
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 17
No Keterangan Jumlah Saham Tanggal Bursa dikeluarkan (Lembar) Pencatatan
1
2
3
Penawaran Umum Perdana
Company Listing
PMTHMETD / Private Placement
Jumlah Modal Ditempatkan/ Disetor
2.155.830.000
4.145.830.000
165.500.000
4.311.330.000
13-14 Mei 2013
20 Mei 2013
4 September 2014
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia
Kronologis Pencatatan Saham
Komposisi Pemegang Saham (31 Desember 2015)
PT Kharisma Buana Nusantara
OCBC Securities Pte Ltd Client A/C
PT Prima Cakrawala Sentosa
Nio Yantony
Masyarakat (Di bawah 5%)
Nilai Nominal Rp. 100,-
23,19%
22,86%
20,15%
9,28%
24,52%
Profil PerseroanIkhtisar Saham
18 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
“Dewan Komisaris Perseroan menyampaikan bahwa di tengah perkembangan ekonomi Nasional yang diliputi oleh ketidakpastian global, Perseroan tetap dapat mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 16%. Aktivitas intermediasi perbankan yang menjadi core business Perseroan dapat tumbuh optimal dengan kualitas yang makin baik. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Perseroan tumbuh sebesar 7,8% dan pertumbuhan aktivitas penyaluran dana (loan growth) tumbuh sebesar 44,9%. Laba Bersih Perseroan tercatat tumbuh 15% sebagai hasil dari pertumbuhan volume usaha dan pengelolaan biaya yang optimal. Jaringan kantor Perseroan mencapai 89 kantor yang tersebar di 45 kota di 27 propinsi di Indonesia”.
Laporan Dewan Komisaris
Prof. Dr. Adrianus Mooy , Hadiah Herawatie, SH, LLM,dan Markus PermadiDewan Komisaris Perseroan
Profil PerseroanLaporan Dewan Komisaria
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 19
Pemegang Saham yang kami hormati,
Tahun 2015 merupakan tahun yang menggembirakan sekaligus tahun yang penuh tantangan bagi Perseroan. Sebelum kami membahas tentang kinerja Perseroan, dapat bersama kita lihat perkembangan kondisi ekonomi Nasional sepanjang tahun 2015 yang tentunya tidak lepas dari pengaruh ekonomi global dan regional. Kita bersama mencatat bahwa masih kuatnya ketidak pastian global pada perekonomian negara-negara di berbagai zona, baik Asia, Amerika maupun Eropa. Beberapa hal yang mengemuka sepanjang tahun 2015 antara lain adalah pemulihan ekonomi dunia yang masih cenderung lemah, berlanjutnya penurunan harga komoditas dunia, dan berkurangnya aliran modal ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Kondisi global tersebut kemudian menjadi makin challenging ketika kita juga mencatat adanya ketidakpastian rencana normalisasi suku bunga AS baik waktu maupun besarannya, selain langkah pemulihan ekonomi melalui pelonggaran moneter di Eropa, Jepang dan Tiongkok. Negara-negara berkembang termasuk Indonesia sempat pula dikagetkan dengan langkah devaluasi mata uang Yuan yang sempat membuat Rupiah tergerus hingga level Rp. 14.657,- di akhir September 2015 (sumber: www.bi.go.id).
Kondisi Ekonomi Nasional Tahun 2015
Dari dalam negeri, angka inflasi Nasional sepanjang tahun 2015 menunjukkan trend yang menggembirakan dimana dari level 8,36% (YoY) di akhir tahun 2014 terus mengalami penurunan hingga level 3,35% (YoY) di Desember 2015. Hal ini tentunya memberi ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan tingkat Suku Bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang sejak Februari 2015 berada di level 7,5%. Dalam kondisi ketidakpastian global, Bank Indonesia sebagai otoritas makroprudensial, mengambil kebijakan-kebijakan guna mendorong stabilitas makroekonomi dengan tetap memberi ruang pada potensi pertumbuhan dengan tingkat risiko yang relatif terkendali. Kebijakan ini antara lain kebijakan Loan to Value Ratio untuk kredit properti dan penurunan uang muka kredit kendaraan bermotor, juga penyempurnaan ketentuan Giro Wajib Minimum-Loan to Funding Ratio, selain pemantauan bank-bank yang memiliki eksposur risiko valuta asing terbesar guna memitigasi munculnya risiko yang bersifat sistemik. Di sisi Pemerintah, dorongan pelaksanaan proyek infrastruktur dan rangkaian paket kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan menjadi stimulus bagi perekonomian dan kepercayaan pasar. Dalam kondisi yang demikian tersebut, pertumbuhan ekonomi Nasional dapat terjaga dan bahkan sedikit meningkat di Kwartal III dan IV. Dapat disimpulkan secara umum, bahwa sejauh ini kondisi perekonomian Nasional masih cukup resilient terhadap berbagai gejolak global. Namun demikian, Pemerintah bersama Bank Indonesia masih terus berusaha untuk menjaga kondisi tersebut dan bahkan meningkatkan kualitasnya agar tetap kondusif bagi pertumbuhan usaha domestik.
Indikator Ekonomi Nasional : Inflasi, Suku Bunga Acuan Bank Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi & Nilai Tukar Rupiah
Inflasi YoY BI Rate
Des 12 31-Jan-13 25-Jul-1331-Oct-13 30-Apr-132013 20132013 2013 2014 20142014 2014 2015 20152015 2015Dec 13 Dec 14 Dec 15Jun 13 Jun 14 Jun 14
Inflasi dan BI Rate Pertumbuhan Ekonomi Kurs Rupiah - USD
6,03 5,81 5,62 5,725,14 4,96 4,97 5,04 4,73 4,66 4,74
5,04
Q1Q1Q1 Q3Q3Q3 Q2Q2Q2 Q4Q4Q4
15,000
14,000
13,000
12,000
11,000
10,000
9,000
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
Profil PerseroanLaporan Dewan Komisaria
20 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Dewan Komisaris Perseroan menyampaikan bahwa di tengah perkembangan ekonomi Nasional yang diliputi oleh ketidakpastian global, Perseroan tetap dapat mencatatkan pertumbuhan volume usaha sebesar 16%. Aktivitas intermediasi perbankan yang menjadi core business Perseroan dapat tumbuh optimal dengan kualitas yang makin baik. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Perseroan tumbuh sebesar 7,8% dan pertumbuhan aktivitas penyaluran dana (loan growth) tumbuh sebesar 44,9%. Laba Bersih Perseroan tercatat tumbuh 15% sebagai hasil dari pertumbuhan volume usaha dan pengelolaan biaya yang optimal. Jaringan kantor Perseroan mencapai 89 kantor yang tersebar di 45 kota di 27 propinsi di Indonesia. Satu hal penting patut dicatat adalah bahwa di Tahun 2015, Perseroan telah memulai langkah aktivitas Bank Devisa dengan menyediakan produk dan layanan berbasis valuta asing. Hal ini tentunya sangat menggembirakan, karena dengan langkah strategis tersebut, Perseroan telah satu langkah lebih maju dalam memperkuat positioning Perseroan di industri perbankan Nasional. Selain berbagai kemajuan tersebut, Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan bahwa kualitas tata kelola dan pengendalian risiko sepanjang Tahun 2015 juga meningkat seiring pertumbuhan usaha yang telah dicapai Perseroan. Hal ini menjadi bukti komitmen Manajemen Perseroan dalam mewujudkan tidak hanya pertumbuhan dalam kuantitas, namun juga dalam dimensi kualitas. Dewan Komisaris mengapresiasi kinerja Manajemen dan seluruh karyawan Perseroan yang senantiasa mengupayakan yang terbaik dalam berusaha memenuhi target pertumbuhan yang hendak dicapai.
Aktivitas Dewan Komisaris dan Pelaksanaan Tata Kelola
Dewan Komisaris secara aktif mensupervisi aktivitas usaha yang dilakukan Perseroan dan secara aktif pula memberikan arahan dan masukan agar kualitas pengelolaan Perseroan dapat terus ditingkatkan. Dengan dukungan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi, Dewan Komisaris memantau dan menganalisis capaian keuangan dan non keuangan secara berkala di dalam konteks peningkatan kualitas pengelolaan struktur, proses serta outcome Tata Kelola, pengendalian risiko, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia sehingga Perseroan mampu menapaki perjalanan pertumbuhan secara berkelanjutan (sustainable growth). Manajemen Perseroan juga secara aktif berdiskusi dan berkonsultasi dengan Dewan Komisaris terutama dalam strategi pengembangan usaha untuk memperoleh pandangan yang lebih luas sehingga keputusan dapat diambil secara lebih tepat dan tetap berlandaskan pada prinsip kehati-hatian.
RUPS Tahunan
Dewan Komisaris melaporkan bahwa Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada 27 Mei 2015 yang memutuskan antara lain: (1) Pengesahan Laporan Tahunan 2014 termasuk Laporan Keuangan 2014, (2) Menetapkan penggunaan laba tahun 2014 dimana Perseroan tidak membagikan dividen dan seluruh laba Perseroan, setelah penyisihan Rp 500 juta untuk dana cadangan, sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal Perseroan, (3) Penunjukan Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2015 dan (4) penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Pada hari yang sama juga dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa (RUPSLB) Perseroan yang memutuskan perubahan beberapa pasal dalam anggaran Dasar Perseroan dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan baru yang telah berlaku. Di penghujung tahun 2015, Perseroan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa untuk mengangkat Sdr. Winardi Darmansa sebagai anggota baru Direksi Perseroan.
Tanggung Jawab Sosial Perseroan
Dalam kerangka keberlanjutan (sustainability), Perseroan sebagai bagian dari lingkungan masyarakat melaksanakan beberapa aktivitas yang menjadi tanggung jawab sosial Perseroan. Kegiatan ini merupakan wujud kesadaran Perseroan untuk turut serta di dalam upaya membangun masyarakat Indonesia yang sehat dan berpendidikan. Perseroan secara rutin berpartisipasi dalam kegiatan bhakti
Profil PerseroanLaporan Dewan Komisaria
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 21
sosial pengobatan masyarakat mengingat masih begitu banyak anggota masyarakat yang membutuhkan akses pada pemeriksaan dan pengobatan yang terjangkau. Selain itu Perseroan memberi perhatian pada pengembangan pendidikan anak-anak dengan memberikan donasi sarana dan prasarana pendidikan bagi anak-anak di Kupang, Ambon dan Papua. Dengan donasi ini diharapkan kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak tersebut dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan mendorong anak-anak untuk senantiasa belajar lebih giat.
Pandangan atas Rencana Bisnis Perseroan 2016
Pencapaian selama kurun watu Tahun 2015 merupakan fondasi bagi pijakan pertumbuhan di tahun-tahun berikutnya. Untuk itu Manajemen Perseroan telah menyusun Rencana Bisnis Bank 2016 sebagai kelanjutan dari upaya untuk membangun keberlanjutan pertumbuhan di masa yang akan datang. Dewan Komisaris memandang bahwa Rencana Bisnis Bank 2016 yang telah disusun merupakan hasil kajian yang memadai yang akan membawa Perseroan pada tahapan pertumbuhan yang diharapkan baik dari sisi keuangan maupun non keuangan. Dewan Komisaris mengharapkan bahwa Rencana Bisnis Bank 2016 tersebut dapat dilaksanakan dengan senantiasa mengedepankan aspek kehati-hatian terutama menyadari kondisi ketidakpastian global dan regional yang masih membayangi. Di atas seluruh rencana dan strategi yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank 2016 tersebut adalah bagaimana Perseroan mampu memberi manfaat dan berkontribusi makin besar bagi perekonomian, terutama Usaha Kecil dan Menengah (UKM), meningkatkan daya saingnya dan membantu memperluas jaringan pemasaran sehingga dapat tumbuh dan makin berkembang.
Apresiasi
Atas nama Pemegang Saham, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan seluruh karyawan Perseroan atas etos kerja yang telah ditunjukkan selama ini. Organisasi Perseroan makin tumbuh besar dan membutuhkan kemauan untuk bekerjasama semakin solid guna mencapai tujuan bersama. Untuk itu Dewan Komisaris berharap bahwa soliditas ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan nilai-nilai Perseroan yang selama ini telah kita jaga. Dewan Komisaris juga menyampaikan apresiasi kepada Otoritas Perbankan dan Pasar Modal yang telah bekerjasama dengan Perseroan dan dengan aktif memberikan masukan-masukan yang diperlukan bagi kemajuan Perseroan.
Mengakhiri sambutan ini, perkenankan kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Nasabah yang telah mempercayakan kebutuhan dan aktivitas perbankan melalui Perseroan di manapun berada. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada produk dan layanan yang kami sediakan, namun demikian kami senantiasa berusaha memperbaikinya dari waktu ke waktu. Kami pun membuka diri bagi setiap masukan yang disampaikan kepada kami untuk kebaikan layanan perbankan kami agar apa yang kami siapkan betul-betul sesuai dengan perkembangan kebutuhan Nasabah kami.
Semoga Tuhan senantiasa melindungi langkah kita.Hormat kami,
Prof. Dr. Adrianus MooyKomisaris Utama/Independen
Profil PerseroanLaporan Dewan Komisaria
22 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laporan Direksi
Direksi Perseroan Hendra Kurniawan, Januar Angkawidjaja, Suhaimin Djohan, Winardi Darmansa, dan Migi Trisnadi
“Di tahun 2015 Perseroan mencatatkan pertumbuhan Aset sebesar 16%, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,8% dengan mengutamakan kenaikan proporsi Current Account Saving Account (CASA) yang mencapai 46,17%, sedangkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 44,9%”.
Profil PerseroanLaporan Direksi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 23
Pemegang Saham yang kami hormati,
Dalam kesempatan ini Direksi Perseroan ingin menyampaikan sekilas pertumbuhan Perseroan sepanjang tahun 2015 yang telah kita lalui dengan penuh semangat dan tentunya tidak lepas pula dari tantangan. Dari sisi volume usaha, Perseroan mencatatkan pertumbuhan Aset sebesar 16% dibandingkan akhir tahun 2014. Pada aktivitas penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), dalam kurun waktu 2015, Perseroan membukukan pertumbuhan 7,8% atau sejalan dengan pertumbuhan DPK perbankan Nasional (7,26%). Perseroan fokus pada peningkatan kualitas penghimpunan DPK dengan mengutamakan kenaikan proporsi Current Account Saving Account (CASA) yang mencapai 46,17% dan tentunya diikuti biaya bunga (cost of fund) yang secara gradual menurun selaras dengan terkendalinya pertumbuhan DPK secara keseluruhan. Dalam hal aktivitas intermediasi, Perseroan mencetak pertumbuhan penyaluran kredit (loan growth) sebesar 44,9%.
Pertumbuhan kredit yang relatif cukup tinggi ini jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan kredit perbankan Nasional (10,45%), merupakan langkah Perseroan untuk mendorong tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) agar menjadi semakin optimal. Pada bottom line, Perseroan menghasilkan Laba Bersih Rp. 18,2 miliar atau tumbuh sebesar 15% dibandingkan periode sebelumnya. Perseroan juga melanjutkan pengembangan jaringan distribusi sehingga di akhir tahun 2015 Perseroan telah memiliki 89 kantor yang tersebar di 45 kota di 27 propinsi di seluruh Indonesia. Dalam upaya untuk melengkapi keseluruhan produk dan layanannya, Perseroan juga telah mengimplementasikan layanan berbasis valuta asing dan memperkuat layanan e-channel untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan berbasis payment banking, antara lain dengan peluncuran Nobu Link (corporate internet banking dan cash management), Nobu Mobile dan NobuPay.
Industri Perbankan 2015
Bagi industri perbankan nasional, tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan. Beberapa sentimen dan ketidakpastian perbaikan ekonomi global secara langsung dan tidak langsung mendera perekonomian nasional yang tentunya berpengaruh pula pada kegiatan usaha secara umum, termasuk dunia perbankan. Selama kurun waktu tahun 2015, Aset Perbankan nasional tumbuh 9,22% atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di tahun sebelumnya yang sebesar 13,34%. Aktivitas intermediasi perbankan dari sisi penghimpunan dana tumbuh 7,26%, sedangkan penyaluran kredit tumbuh 10,45%. Dari sisi permodalan, CAR perbankan mengalami peningkatan dari 19,57% menjadi 21,59%. Dari sisi profitabilitas, perbankan nasional cukup menghadapi tantangan di tahun 2015. Meskipun NIM mengalami kenaikan dari 4,23% menjadi 5,39%, namun laba perbankan nasional turun 7,22%. Return on Asset (ROA) mengalami penurunan dari 2,85% menjadi 2,32%, dan BOPO meningkat dari 76,29% menjadi 81,50%. Dari sisi kredit bermasalah bersih (Net Non Performing Loan), tahun 2015 meningkat menjadi 1,14%
31-Dec-11 31-Dec-1331-Dec-12 31-Dec-14 31-Dec-15
Kredit Yang Diberikan Dana Pihak Ketiga (DPK) Aset Bank Umum
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
-
Profil PerseroanLaporan Direksi
24 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
dibandingkan tahun sebelumnya di 0,98%. Dengan gambaran indikator kinerja keuangan perbankan tersebut dapat kita lihat bahwa tahun 2015 bukanlah tahun yang mudah bagi industri perbankan Nasional. Namun demikian dengan perkembangan indikator perekonomian di kwartal ke IV 2015 yang makin membaik, ditambah dengan berbagai paket kebijakan ekonomi pemerintah yang makin komprehensif, optimisme mulai nampak untuk pertumbuhan di tahun 2016 dengan kualitas yang makin baik.
Kinerja Perseroan
Pencapaian kinerja Perseroan sepanjang tahun 2015 adalah hasil komitmen, kerja keras dan persistensi seluruh jajaran karyawan dan manajemen Perseroan yang berusaha untuk tidak hanya mencetak angka pertumbuhan, namun memberi makna lebih pada ‘kualitas’ pertumbuhan melalui berbagai langkah perbaikan di berbagai aspek.
• AsetPerseroan
Di akhir tahun 2015, aset Perseroan mencapai Rp. 6,7 triliun atau tumbuh 16%. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit sehingga di akhir tahun komposisi utama asset Perseroan adalah 51% di Kredit dan 44% pada pengelolaan portofolio berupa penempatan Bank Indonesia, bank lain dan surat berharga. Perseroan mengedepankan pertumbuhan asset yang berkualitas yang merupakan hasil dari kontribusi produktivitas jaringan distribusi yang semakin baik dari tahun ke tahun. • PenyaluranKredit&NPL
Pertumbuhan penyaluran kredit (loan growth) di tahun 2015 mencapai 44,9% dengan posisi di akhir tahun sebesar Rp. 3,48 triliun. Dalam mendorong aktivitas intermediasi ini Perseroan senantiasa melakukan monitoring secara konsisten dalam pengelolaan risiko sektor usaha debitur khususnya dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Perdagangan besar dan eceran serta industri pengolahan menjadi sektor dipilih Perseroan yang terbukti cukup tangguh di berbagai kondisi ekonomi. Dengan pengelolaan risiko yang terstruktur dan prudent tersebut, Perseroan dapat menjaga tingkat Non Performing Loan (NPL) nihil bahkan selama lima tahun terakhir. Perseroan tetap konsisten pula untuk mengutamakan segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sesuai dengan misi Perseroan selain tetap memanfaatkan peluang potensi pasar pada segmen consumer, medium and large commercial yang turut menopang pertumbuhan penyaluran kredit yang dilakukan.
• PenghimpunanDana
Strategi Perseroan pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berkualitas nampak pada fokus Perseroan untuk menjaga dan menumbuhkan perimbangan komposisi DPK dan tidak hanya mementingkan pertumbuhan kuantitasnya. Pertumbuhan DPK Perseroan di Tahun 2015 sebesar 7,8% atau mencapai Rp. 4,8 triliun di akhir tahun 2015. Komposisi Current Account Saving Account (CASA) dapat ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 46% di akhir tahun. Dengan komposisi yang optimal ini, dibarengi dengan pengelolaan suku bunga yang konsisten, Perseroan dapat memperbaiki Net Interest Margin (NIM) yang diperoleh. Dalam rangka memberikan layanan yang makin komprehensif bagi nasabah dan juga meningkatkan layanan “payment banking”, di tahun 2015 Perseroan memperkenalkan kehadiran corporate internet banking untuk mengelola cashflow (cash management) yang disebut Nobu Link, sebagai solusi pengelolaan keuangan nasabah
Profil PerseroanLaporan Direksi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 25
korporasi. Sedangkan untuk kebutuhan nasabah retail terhadap layanan perbankan berbasis smartphone, kami juga telah memperkenalkan hadirnya Nobu Mobile yang memberikan kemudahan akses bagi nasabah untuk melakukan transaksi perbankan dalam genggaman. Perseroan juga memperkenalkan NobuPay, sebuah sarana pembayaran bagi nasabah yang melakukan transaksi belanja secara online.
• Pendapatan&Laba
Laba Perseroan tumbuh 15% atau mencapai Rp. 18,2 miliar. Perseroan berupaya untuk menjaga pertumbuhan laba dari tahun ke tahun tetap meningkat meskipun Perseroan juga berusaha untuk meningkatkan kualitas layanan melalui pembukaan jaringan kantor yang makin luas, peningkatan kualitas tampilan di setiap kantor yang beroperasi, peningkatan kualitas jaringan dan sistem informasi, serta penambahan jenis dan fitur layanan berbasis elektronik. Pengelolaan biaya bunga dan overhead dilakukan dengan tetap menjaga competitiveness dalam industri dan cost management yang lebih baik.
• Rasiokeuangan
Kinerja keuangan Perseroan nampak pula pada pencapaian rasio-rasio keuangan yang beberapa di antaranya menunjukkan arah perbaikan dari periode sebelumnya. Perseroan masih berada dalam kategori BUKU II dengan rasio kecukupan modal (CAR) pada akhir Tahun 2015 berada di 27,12%. Perbandingan penyaluran kredit dengan penghimpunan DPK (LDR) Perseroan meningkat dari 53,99% menjadi 72,53% seiring pertumbuhan penyaluran kredit yang makin optimal. Tingkat pengembalian ekuitas (ROE) Perseroan berada pada level 1,63% dan tingkat pengembalian aset (ROA) sebesar 0,38%. Net Interest Margin (NIM) membaik dari 3,74% menjadi 3,89%. Trend perbaikan sudah mulai nampak dan diharapkan makin meningkat pada periode berikutnya.
• AktivitasBankDevisa
Implementasi aktivitas Bank Devisa telah dimulai sejak awal Februari 2015 yang berhasil berjalan dengan baik di semua jaringan Kantor Cabang. Penyediaan produk dan jasa layanan berbasis valas menambah kemampuan Perseroan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas yang juga secara bertahap dapat mensetarakan Perseroan dengan pelaku utama industri perbankan lainnya. Ke depan, Perseroan akan melanjutkan pengembangan produk dan jasa layanan berbasis valuta asing ini agar makin lengkap dan nasabah makin merasakan manfaat dalam berelasi dengan Perseroan.
• PengembanganJaringanDistribusi
Kehadiran jaringan kantor secara fisik diperlukan dalam memperkenalkan dan membangun citra Perseroan di kalangan masyarakat luas selain melalui jaringan berbasis digital. Perseroan melanjutkan pengembangan jaringan distribusi fisik dengan menambah kehadiran kantor-kantor Perseroan di berbagai daerah guna memperluas penetrasi pasar. Hingga akhir Tahun 2015, jaringan kantor Perseroan mencapai 89 kantor yang tersebar di 45 kota di 27 propinsi di Indonesia. Selain itu, Perseroan juga memperbaiki layout dan tampilan fisik kantor guna memberikan kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan dan memperkuat branding Perseroan di benak nasabah.
Profil PerseroanLaporan Direksi
26 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
• TanggungJawabSosialPerseroan
Perseroan memberi perhatian pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan berpendidikan karena dengan kesehatan dan pendidikan yang memadai maka akan terbentuk manusia Indonesia yang tangguh dan berdaya saing. Kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan dilakukan dengan mendukung kegiatan bhakti sosial pemeriksaan kesehatan gratis bekerjasama dengan Yayasan Titian Kasih. Perseroan juga mendukung kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak dengan membantu penyediaan sarana dan prasarana belajar di Kupang, Ambon dan Papua. Indonesia Timur dipilih mengingat talenta anak-anak cerdas yang memiliki potensi besar untuk berkembang namun masih terkendala sarana dan prasarana belajar.
• SistemPengendalianInternal
Sistem Pengendalian Internal yang merupakan kerjasama Satuan Kerja Kepatuhan, Audit Internal dan Manajemen Risiko merupakan unsur dalam organisasi Perseroan yang bertindak sebagai penyeimbang atas aktivitas usaha yang makin berkembang dan kompleks. Kajian dan monitoring atas paparan risiko yang dihadapi Perseroan dalam berbagai aktivitas dilakukan dalam kerangka meminimalkan dan memitigasi kemungkinan timbulnya risiko. Audit berkala dilakukan guna memastikan bahwa setiap aktivitas dilakukan melalui mekanisme kontrol yang memadai dan sesuai dengan prosedur operasi standar yang berlaku. Setiap peraturan baru dikaji dan disosialisasikan agar seluruh aktivitas usaha dapat memenuhi (comply) berbagai ketentuan yang berlaku, termasuk di dalamnya strategi Anti Fraud, mekanisme Whistle Blower, serta ketentuan terkait Undang-Undang Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT).
Penghargaan
Perseroan mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang telah diterima Perseroan lewat Penghargaan Peringat I Finance, Peringkat I Marketing dan Peringkat I Manajemen Risiko, Anugerah Perbankan Indonesia untuk kategori Bank BUKU II dengan aset di bawah Rp. 10 triliun. Penghargaan ini kami terima sebagai pemicu untuk berprestasi lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.
Tema Laporan Tahunan 2015
Perusahaan yang tangguh yang mampu menjaga keberlanjutannya adalah tujuan semua perusahaan. Untuk itu tema “tranforming for sustainability” menjadi relevan bagi Perseroan yang menyadari bahwa tahun 2015 adalah pijakan penting bagi Perseroan untuk membangun keberlanjutan di tahun-tahun mendatang. Tahun 2015 adalah tahun di mana Perseroan hadir dengan berbagai produk dan layanan yang relatif komprehensif, dari jumlah dan cakupan jaringan kantor, produk dan layanan berbasis Rupiah dan valas dan kelengkapan kanal elektronik yang dimiliki. Tahun 2015 merupakan tahapan penting bagi Perseroan untuk memperkuat daya saing di industri perbankan nasional.
Direksi Perseroan
Dalam rangka memperkuat jajaran Manajemen Perseroan, maka pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 29 Desember 2015, Sdr. Winardi Darmansa disetujui dan diangkat menjadi anggota Direksi Perseroan. Kami mengucapkan selamat bekerja dan semoga penambahan jajaran Manajemen ini dapat mengakselerasi laju pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang.
Profil PerseroanLaporan Direksi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 27
Hormat kami,
Suhaimin DjohanDirektur Utama
Prospek Tahun 2016
Perseroan melihat bahwa prospek pertumbuhan kinerja Perseroan di Tahun 2016 akan semakin membaik. Kondisi perekonomian yang makin kondusif dengan projeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% - 5,3% (asumsi dari OJK) dan tingkat inflasi serta suku bunga yang relatif terkendali akan mendorong aktivitas kegiatan usaha di berbagai sektor. Perseroan berencana untuk makin memperkuat kompetensinya dalam menyediakan layanan transaksi perbankan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain pengembangan jaringan fisik, Perseroan akan membangun kerjasama strategis dengan berbagai mitra usaha yang mempermudah akses nasabah dalam melakukan berbagai transaksi keuangan untuk berbagai kebutuhan melalui kanal perbankan elektronik yang dimiliki Perseroan (integrated payment banking).
Selain pengembangan produk simpanan, Perseroan juga akan melengkapi produk-produknya dengan alternatif produk wealth management yang sesuai dengan profil risiko nasabah. Perseroan juga berencana menambah produk dan layanan berbasis digital sesuai dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan digital yang handal. Rencana pengembangan usaha di 2016 menjadi wujud komitmen Perseroan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan bagi nasabah dari waktu ke waktu.
Apresiasi
Menutup laporan ini perkenankan kami mengucapkan terimakasih kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris Perseroan yang secara konsisten memberikan dukungan bagi pengembangan usaha Perseroan. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan Pengawas Perbankan dan Pengawas Pasar Modal, dan PT Bursa Efek Indonesia yang telah menjadi mitra kami dan telah memberikan bimbingan dan pengawasan atas aktivitas usaha yang berujung pada pencapaian kinerja Perseroan yang makin baik. Kami berterimakasih pula kepada seluruh mitra usaha kami yang bersama kami tumbuh dan berkembang serta membangun kerjasama saling menguntungkan hingga saat ini. Dengan rendah hati ijinkan kami pula menyampaikan rasa terimakasih kami kepada seluruh nasabah yang dengan setia memberikan saran dan masukan bagi kami agar produk dan layanan kami semakin berkualitas. Semoga kami mampu senantiasa menjaga kepercayaan yang telah diberikan dengan sikap dan integritas yang bermartabat. Terimakasih.
Profil PerseroanLaporan Direksi
28 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Rencana Strategis Jangka PendekPerseroan dalam jangka pendek akan melanjutkan pengembangan usaha yang bertumpu pada peningkatan produktivitas dan berujung pada profitabilitas Perseroan. Pengembangan jaringan distribusi dilakukan guna menambah jangkauan pangsa pasar Perseroan disamping mengoptimalkan kinerja jaringan distribusi yang telah beroperasi sehingga meningkatkan kontribusinya bagi volume usaha secara bankwide. Perseroan mendorong pula peningkatan CASA melalui berbagai program yang kontinyu dengan meningkatkan kualitas layanan melalui langkah memperkuat fitur dan kapabilitas kanal elektronik yang telah dimiliki dan memperluas kerjasama pembayaran dengan berbagai pihak guna memberikan kemudahan lebih bagi nasabah. Pengembangan produk-produk baru akan menunjang kemampuan Perseroan memberi alternatif produk yang makin beragam kepada nasabah seperti produk-produk berbasis investasi dan asuransi sesuai dengan profil risiko nasabah. Kesemuanya ini dilakukan melalui pengelolaan risiko yang memadai dan mengedepankan praktek tata kelola usaha yang baik.
Rencana Strategis Jangka MenengahPerseroan telah menyusun strategi jangka menengah yang memiliki kerangka utama yaitu memperkuat posisi Perseroan dalam industri perbankan. Reputasi yang dibangun sebagai supermarket banking yang salah satunya menutamakan kemampuan menyediakan layanan payment banking yang komprehensif menjadi tujuan yang hendak diraih dalam jangka menengah. Dengan layanan yang menyeluruh tersebut, baik melalui interaksi fisik di kantor-kantor Perseroan, maupun interaksi digital melalui seluruh pintu e-channel Perseroan akan dicapai ‘attachment’ yang kuat dengan nasabah sehingga Perseroan akan dapat memenuhi berbagai kebutuhan akan produk dan layanan perbankan yang berkualitas.
Fokus Strategi 2016Dalam menyusun strategi, Perseroan mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan. Tahun 2016 adalah tahun yang penuh tantangan sekaligus kesampatan bagi Perseroan. Dalam tahun tersebut Perseroan akan berfokus pada : • Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (“DPK”) dengan komposisi Current Account Saving Account (“CASA”) yang optimal dengan biaya bunga (Cost of Fund) yang tetap terkelola dengan baik;• Pertumbuhanpenyalurankreditdengankualitasyangterjagadantingkatsukubungayangkompetitif;• Meningkatkan rentabilitas Bank melalui peningkatan kualitas pendapatan Bank dan melakukan pengelolaan biaya secara efisien; • Peningkatanpotensipendapatannonbunga(fee based income) dari diversifikasi produk dan layanan Bank;• MeningkatkankualitaspengelolaanportofolioTreasury dalam rangka meningkatkan pendapatan Bank dengan tetap menjaga tingkat risiko yang dapat dikelola;• Pengembangan jaringan bank dalam rangka meningkatkan cakupan daerah pemasaran secara nasional;• Pengembanganprodukyangmakinberagamdanberkualitassertapengembanganlayananberbasis digital sesuai dengan perkembangan era digitalisasi perbankan yang mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT);• Meningkatkankualitasdankapasitaspengelolaansumberdayamanusia;• MeningkatkankualitassistempengendalianinternBankmelaluioptimalisasifungsiSatuanKerjaAudit Internal, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan;• MeningkatkankualitastatakelolausahayangbaikmelaluioptimalisasifungsiDewanKomisarisdan Komite-komite, dan peningkatan kualitas proses serta infrastruktur tata kelola.
Pembahasan Rencana dan Strategi
Profil PerseroanPemnahasan Rencana dan Strategi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 29
Jika kita melihat perekonomian nasional pada tahun 2015 dari triwulan ke triwulan, maka kita dapat melihat bahwa pertumbuhan masing-masing triwulan tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2014. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional secara umum mengalami tantangan yang cukup berat, terutama di kwartal kedua meskipun kemudian kembali rebound di kwartal keempat. Perkembangan perekonomian global sedikit banyak telah memberikan pengaruh pada kegiatan usaha di dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi global yang belum menampakkan tanda-tanda perbaikan, masih menurunnya harga-harga komoditas telah membuat para pelaku usaha cenderung wait and see. Pemerintah pun mengatakan bahwa terjadi penurunan investasi, belanja pemerintah dan belanja masyarakat sehingga di kwartal kedua perekonomian tercatat turun. Ketidakpastian besaran dan waktu kenaikan suku bunga The Fed dan langkah pelonggaran moneter di Eropa, Jepang dan Tiongkok yang berusaha memulihkan perekonomiannya memperberat kondisi ekonomi global dan regional. Ketika Pemerintah Tiongkok melakukan devaluasi mata uangnya, pasar keuangan regional dan global pun mengalami guncangan dan negara-negara berkembang mengalami tekanan.
Pasca kenaikan harga BBM di November 2014 angka inflasi masih menunjukkan kenaikan di kwartal pertama tahun 2015. Isu harga pangan memberi kontribusi besar pada pergerakan angka inflasi di kwartal pertama dan kedua. Dengan berbagai kebijakan pengendalian pangan dan harga barang, maka angka
Makro Ekonomi
Analisis & Pembahasan Manajemen
Inflasi & BI Rate
Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Indeks Harga Saham Gabungan
Nilai Tukar Rupiah terhadap USD
Sumber : www.bi.go.id, www.tradingeconomics.com, dan www.bps.go.id
10,00%
9,00%
8,00%
7,00%
6,00%
5,00%
4,00%
3,00%
2,00%
1,00%
0,00%
Inflasi YoY Volume (Juta lembar)BI Rate IHSG
Dec 12 Dec 14Jun 13 Jun 14Dec 13 Jun 14 Dec 15 Jan-15 Jul-15Apr-15 Oct-15 Dec-15
15.000.00
14.000.00
13.000.00
12.000.00
11.000.00
10.000.00
9.000.00
6.000.00
5.000.00
4.000.00
3.000.00
2.000.00
1.000.00
0.00
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
-
2013 2013 2013 2013 2014 2014 2014 2014 2015 2015 2015 2015 31-Jan-13 30-Jan-14 30-Jan-1531-Jul-13 25-Jul-14 31-Jul-15
6,035,81 5,62 5,72
5,14 4,97 4,97 5,044,71 4,67 4,73
5,04
Q1Q1Q1 Q3Q3Q3 Q2Q2Q2 Q4Q4Q4
30 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
inflasi berangsur-angsur dapat diturunkan dan mencapai titik terendah di Desember 2015 yaitu di angka 3,35%. Bank Indonesia sebagai pengelola kebijakan moneter, sejak Februari hingga akhir tahun 2015 mempertahankan kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) di level 7,5%. Hal ini tentunya tidak lepas dari situasi global dan regional yang berpengaruh pula pada pergerakan nilai tukar Rupiah yang sempat melemah hingga level Rp. 14.657,- di akhir September 2015. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tidak lepas dari tekanan. Hengkangnya modal asing sempat menekan Jakarta Composit Index yang sebelumnya pernah bertengger di level 5.478 di bulan April, turun hingga level 4.033 di September 2015. Di tengah ketidakpastian global tersebut, Pemerintah meluncurkan rangkaian Paket Kebijakan Ekonomi sejak 9 September 2015 yang kemudian nampak mulai dapat diterima pasar sehingga IHSG kembali rebound ke level 4.571 di akhir tahun.
Komitmen Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Nampak pada berbagai aspek yang telah disentuh melalui Paket Kebijakan Ekonomi dari Paket I hingga IX. Paket kebijakan tersebut diluncurkan untuk menangkal perlambatan ekonomi global dan domestik dengan memperbaiki struktur ekonomi sehingga lebih kondusif bagi perkembangan industri, kepastian usaha di bidang perburuhan, kemudahan investasi, dan memperluas akses masyarakat terhadap kredit perbankan. Dengan paket kebijakan itu pula, Pemerintah ingin mendorong percepatan penyerahan anggaran mampu memberi kontribusi lebih pada perekonomian. Paket kebijakan tersebut terdiri dari deregulasi atas berbagai aturan yang menghambat investasi, dan debirokratisasi atas berbagai perizinan dan data, seperti diberlakukannya Indonesia National Single Window (INSW) yang memangkas berbagai birokasi ekspor impor. Membaiknya nilai tukar Rupiah, kembalinya kepercayaan pelaku pasar saham, dan membaiknya pertumbuhan ekonomi di kwartal keempat diharapkan menjadi sinyal awal yang baik atas efektifnya berbagai paket kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan yang akan berlanjut di tahun-tahun mendatang.
Analisis dan Pembahasan ManajemenMakro Ekonomi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 31
Industri perbankan nasional sepanjang tahun 2015 mencatatkan pertumbuhan aset 9,22%. Pertumbuhan ini tentunya lebih mild dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di level 13,3%. Pertumbuhan aset perbankan nasional tentunya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi nasional yang memang menghadapi berbagai tantangan. Di tengah ketidakpastian global dan regional, penyaluran kredit perbankan masih dapat mencatatkan pertumbuhan 10,45% di mana angka ini hanya sedikit turun dibanding pertumbuhan di tahun sebelumya.
Namun dari sisi penghimpunan DPK, tercatat hanya tumbuh 7,26%, jauh dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang berada di level 12,29%. Rasio Kredit terhadap DPK (LDR) mengalami peningkatan sehingga mencapai 92,12%. Tingkat permodalan perbankan cukup terjaga di level yang tinggi yaitu di level 21,59%, jauh di atas ketentuan minimum. Surprisingly, Net Interest Margin (NIM) perbankan nasional mengalami peningkatan, meskipun rasio pengembalian aset (ROA) mengalami penurunan dan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami degradasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sepanjang tahun 2015, perbankan nasional memiliki ketahanan yang cukup tangguh di tengah pergerakan perekonomian yang cukup fluktuatif.
Perkembangan Industri Perbankan Indonesia
Aktivitas Bisnis
Indikator 2014 2015 Pertumbuhan/Perbedaan
Aset Bank Umum
Kredit Yang Diberikan
Dana Pihak Ketiga (DPK)
CAR
LDR
ROA
BOPO
NIM
5.615.150
3.674.308
4.114.420
19,57%
89,42%
2,85%
76,29%
4,23%
6.132.828
4.058.126
4.413.244
21,59%
92,12%
2,32%
81,50%
5,39%
9,22%
10,45%
7,26%
2,02%
2,70%
-0,53%
5,21%
1,16%
Data Perkembangan Perbankan Umum Nasional
Penghimpunan DanaPenghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan salah satu sisi dari kegiatan intermediasi perbankan yang menjadi kompetensi Perseroan. Perseroan menempatkan aktivitas penghimpunan dana simpanan menjadi garda terdepan dalam membangun basis nasabah yang kuat, perluasan penetrasi pasar dan membangun reputasi di benak masyarakat. Produk-produk simpanan seperti tabungan, giro dan deposito adalah produk yang paling dekat dengan nasabah karena bersinggungan dengan aktivitas sehari-hari. Untuk itu dalam strategi penghimpunan dana, Perseroan berpijak dari kebutuhan masyarakat yang menjadi segmen pasar Perseroan.
Perseroan secara kontinyu melakukan promotional campaign yang beragam sehingga nasabah dapat memperoleh manfaat dari berbagai produk yang ditawarkan. Dalam ‘membangun’ kebutuhan nasabah akan produk simpanan, maka Perseroan melengkapinya dengan kemudahan sarana pembayaran bagi
Analisis dan Pembahasan ManajemenPerkembangan Industri Perbankan Indonesia | Aktivitas Bisnis
32 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
kebutuhan yang bersifat reguler. Layanan pembayaran ini tidak hanya dilakukan melalui sarana fisik di kantor-kantor layanan, namun juga melalui e-channel yang telah dikembangkan Perseroan. Dengan diimplementasikannya aktivitas Bank Devisa, maka Perseroan telah melengkapi produk simpanannya dengan produk berbasis valuta asing. Dengan kelengkapan ini Perseroan membangun ‘kelekatan’ hubungan (deepening) dengan nasabah karena nasabah dapat memenuhi segala kebutuhan perbankannya di cukup satu bank (one supermarket banking).
a. Segmen Pasar, Jangkauan Penetrasi Pasar dan Tenaga Pemasar
Pemahaman Perilaku Segmen Pasar
Dalam menerapkan strategi pengembangan Dana Pihak Ketiga, tentunya tidak lepas dari positioning Perseroan untuk segmen pasar yang telah dipilih. Pemahaman Perseroan akan kebutuhan perbankan segmen pasar tersebut menjadi dasar dalam menentukan produk apa yang paling sesuai untuk dipasarkan kepada segmen tersebut. Untuk itu Perseroan melakukan kajian yang memadai sebagai riset untuk mengetahui aktivitas dan perilaku berbagai segmen pasar atas kebutuhan transaksi perbankan pada berbagai area cakupan. Mengingat Indonesia terdiri dari berbagai daerah pemasaran yang memiliki karakteristik geografis dan struktur demografi yang berbeda, maka perilaku ini dapat berbeda di area yang berbeda. Di area perkotaan, berkembangnya segmen kelas menengah
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 33
yang sangat signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir menjadikan kelas ini sebagai segmen pasar perbankan yang paling potensial. Kebutuhan dan perilaku kelas menengah dalam melakukan transaksi perbankan pun berevolusi seiring perkembangan teknologi digital yang sangat pesat. Untuk itu Perseroan juga harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan ini dengan menyediakan produk dan layanan yang sesuai. Untuk produk tabungan, cenderung memiliki segmen pasar yang cukup lebar, berbeda dengan giro yang cenderung tersegmentasi untuk aktivitas usaha dan pembayaran mitra bisnis, baik usaha perorangan maupun korporasi. Untuk produk deposito, produk ini memiliki rentang segmen tertentu yang tidak lepas dari profil risiko dan perencanaan keuangan. Dengan pemahaman yang komprehensif akan segmen pasar ini maka Perseroan dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat sasaran dan efektif.
JaringanPemasaranSebagaipoint of sales
Kemampuan Perseroan menjangkau calon nasabah adalah poin utama dalam membangun basis nasabah produk simpanan. Dalam membangun kemampuan memperluas jangkauan pemasaran ini maka Perseroan telah membangun jaringan distribusi fisik berupa kantor layanan (Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, dan Payment Point) secara bertahap untuk dapat menembus pasar di berbagai daerah di Indonesia. Kehadiran kantor-kantor tersebut sangat penting dalam membangun citra Perseroan di benak nasabah dan menjadi pintu pembuka (door opener) bagi hubungan Perseroan dengan nasabah. Hingga akhir tahun 2015, Perseroan telah hadir di 89 lokasi di 45 kota besar Indonesia yang tersebar di 27 propinsi. Melalui jaringan distribusi ini, maka kegiatan penghimpunan DPK dapat dilakukan dengan koordinasi dan program yang telah disusun oleh kantor pusat. Dengan kehadiran jaringan distribusi kantor secara fisik ini, maka secara bertahap brand awareness masyarakat dapat dibangun dan kepercayaan dapat diperoleh. Dengan demikian, jaringan distribusi kantor masih menjadi point of sales yang utama bagi Perseroan sehingga perannya dalam penghimpunan DPK sangatlah esensial.
Dalam memanfaatkan potensi pasar di lokasi kantor tertentu, Perseroan telah membuka layanan late banking dan weekend banking, terutama di lokasi kantor yang berada di pusat perbelanjaan, yang terbukti sangat membantu nasabah, khususnya tenant atau pemilik toko yang dengan mudah dapat menyimpan dana tunai di akhir hari.
Indonesia Timur 4,58%
Jabodetabek 67,14%
Indonesia Barat& Tengah 28,28%
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
34 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Tenaga Pemasar
Volume penghimpunan DPK melalui produk-produk simpanan bergantung pada kemampuan tenaga pemasar di jaringan distribusi. Produk baru dan berbagai program dilakukan sebagai strategi ‘marketing pull’ agar dapat menarik minat calon nasabah, namun demikian diperlukan juga ‘sales push’ yang dilakukan oleh tenaga penjual dalam melakukan kontak langsung dan menjelaskan manfaat atas produk. Perseroan menyadari pentingnya tenaga pemasar ini dalam keberhasilan peningkatan volume penghimpunan dana dari waktu ke waktu. Untuk itu Perseroan senantiasa memberi perhatian besar pada tenaga pemasar di setiap jaringan distribusi kantor, baik kuantitas maupun kualitasnya. Pemenuhan akan kebutuhan tenaga pemasar dipenuhi dengan merekrut tenaga- tenaga penjual yang berpotensi dan menjalani pendidikan bidang pemasaran secara intensif. Tenaga front liner ini dibekali dengan pengetahuan dan skill yang cukup untuk memahami karakteristik pasar yang menjadi target pemasarannya, produk-produk yang akan ditawarkan dan keterampilan pemasaran yang memadai. Kompetisi internal seperti Kontes CASA, Best Sales, dan berbagai seasonal program lainnya diselenggarakan untuk memacu semangat kompetisi para tenaga pemasar ini.
Pertumbuhan DPK (Dalam juta Rp.)
Komposisi DPK 2015
200.137
951.504
2.712.184
4.452.759
4.801.247
2011 2012 2013 2014 2015
CAGR: 219,6%(Compound Annual Growth Rate)
SimpananBerjangka 58,83%
Giro 33,53%
Tabungan 12,63%
b. Pengembangan Produk & Promosi
Pengembangan Produk
Produk-produk DPK ‘diramu’ dan diluncurkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik kebutuhan segmen nasabah itu sendiri, namun juga ‘kemasan’ yang sesuai dengan gaya hidup, trend, dan reputasi yang hendak dibangun. Untuk itu pengembangan produk baru diawali dengan penyusunan Product Development Plan (PDP) yang kemudian dikaji oleh Komite Produk untuk menentukan product feasibility dari proyeksi volume dan fiturnya serta kesesuaian produk tersebut dengan segmen yang dipilih Perseroan. Selanjutnya Divisi Kepatuhan bersama-sama dengan Divisi Manajemen Risiko juga turut mengkaji sejauh mana produk tersebut memenuhi
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 35
berbagai ketentuan yang berlaku dan seberapa besar ekposur risiko yang melekat pada produk tersebut. Dengan proses yang cukup komprehensif ini maka lahir produk-produk tabungan seperti Nobu Payroll untuk tabungan khusus rekening gaji, Nobu Savings Junior untuk anak-anak, Nobu Saving Plan untuk nasabah yang melakukan perencanaan keuangan dan Nobu Saving Plus untuk nasabah dengan saldo mengendap dalam jumlah tertentu.
PengembanganCASA& Pricing
Penghimpunan Dana Pihak ketiga sepanjang tahun 2015 menitikberatkan pada peningkatan kualitasnya, dalam hal ini adalah bagaimana perimbangan komposisi Current Account Saving Account (CASA) yang optimal dapat terpenuhi dengan meningkatnya volume Giro dan Saving dari rekening-rekening yang berkualitas. Rekening yang berkualitas memiliki makna bahwa nasabah pemilik rekening tersebut adalah nasabah yang berpotensi untuk berkembang baik secara volume maupun aktivitas transaksinya. Upaya untuk meningkatkan CASA dilakukan dengan berbagai program yang secara kontinyu ditawarkan melalui jaringan distribusi Perseroan dan menambah berbagai fitur layanan seperti internet banking (Nobu Link untuk nasabah korporasi), dan Nobu Mobile sehingga nasabah dapat merasakan berbagai keuntungan dan kemudahan. Melalui langkah-langkah yang telah ditempuh tersebut, CASA Perseroan dapat ditingkatkan dari 38,64% di akhir tahun 2014 menjadi 46,17% di akhir tahun 2015.
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
36 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Kebijakan suku bunga (pricing) ditentukan melalui mekanisme pengajuan proposal yang disertai kajian yang cukup pada Asset & Liabilities Committee Meeting yang diselenggarakan secara bulanan. Kebijakan suku bunga yang ditetapkan Perseroan dengan mempertimbangkan aspek product competitiveness dan perhitungan kemampuan Perseroan serta ketentuan perbankan yang berlaku. Sesuai dengan perkembangan suku bunga di pasar dan arahan otoritas dalam memberikan suku bunga simpanan, maka Perseroan telah melakukan monitoring dan upaya yang konsisten untuk melakukan repricing secara bertahap sehingga biaya bunga dapat lebih terarah dan berkontribusi pada peningkatan Net Interest Margin (NIM) Perseroan. NIM Perseroan meningkat dari 3,74% di akhir tahun 2014 menjadi 3,97% di akhir tahun 2015.
Produk Valas
Sejak Februari 2015, Perseroan telah mengimplementasikan aktivitas Bank Devisa dan sejak itu pula Perseroan telah menawarkan produk dan layanan berbasis valuta asing termasuk produk simpanan yaitu Nobu Savings Dollar, Nobu Giro Dollar dan Nobu Deposits Dollar. Kehadiran produk berbasis valuta asing ini melengkapi keberagaman produk yang dimiliki Perseroan sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi. Aktivitas Bank Devisa ini juga merupakan langkah maju Perseroan sehingga dapat semakin setara dengan sesama pelaku industri perbankan. Meskipun volume produk simpanan berbasis valuta asing hingga akhir tahun 2015 masih relatif kecil yaitu sekitar 6,38% dari
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 37
Nobu Bank menawarkan produk dan layanan berbasis valuta asing yaitu Nobu Savings Dollar, Nobu Giro Dollar
dan Nobu Deposits Dollar.
total DPK, namun pertumbuhan produk simpanan valas di tahun 2015 menjadi awal yang baik bagi pertumbuhan produk valas Perseroan seiring dengan makin aware-nya masyarakat luas akan produk dan layanan valas yang dimiliki Perseroan. Potensi pasar produk valas masih sangat besar seiring pula dengan aktivitas usaha ekspor/ impor yang meningkat dan kebutuhan gaya hidup masyarakat terutama di perkotaan untuk keperluan rekreasi, pendidikan serta kesehatan.
Promotional Campaign
Dalam menyebarluaskan informasi produk dan program, Perseroan terutama secara efisien menggunakan media promosi below the line seperti brosur dan flyer, standing banner di lokasi- lokasi kantor berada, dan sms serta email blast yang sangat efektif dalam menjangkau langsung ke nasabah. Penggunaan smartphone secara luas saat ini sangat membantu penyebaran informasi produk karena nasabah atau calon nasabah rata-rata telah cukup familiar dengan penggunaan email dan komunikasi digital lainnya. Hal ini semakin mempermudah penyebaran informasi karena dengan mudah informasi dapat diteruskan sehingga menciptakan viral marketing dalam waktu singkat. Laman Perseroan, www.nobubank.com merupakan sarana penyebaran informasi produk dan program yang secara reguler dikinikan setiap kali program baru diluncurkan. Pengunjung laman Perseroan dengan mudah menemukan berbagai informasi produk dan program terbaru secara
38 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
lengkap. Selain itu, informasi produk juga dilakukan melalui word of mouth marketing dengan pendekatan komunitas dan orang per orang oleh tenaga penjual. Sementara itu aktivitas marketing melalui sarana above the line dengan TVC dan media cetak dilakukan secara selektif dan efisien dengan bekerjasama dengan mitra strategis Perseroan. Perseroan juga melakukan kampanye program bekerjasama dengan mitra sinergis Perseroan seperti Siloam Hospitals, Aryaduta Hotel, Hypermart dan pengembang melalui Lippo Homes yang telah dilakukan sepanjang tahun dalam berbagai event kampanye pemasaran sehingga memberi manfaat yang lebih besar kepada nasabah.
LayananPembayaran
Menyadari bahwa produk simpanan sangat dekat dengan aktivitas perbankan sehari-hari baik nasabah individu maupun institusi, maka fitur pembayaran menjadi salah satu fitur penting yang diperlukan oleh nasabah. Semakin besar akses nasabah pada beragamnya biller (penerima pembayaran), maka nasabah akan semakin loyal karena terpenuhinya kebutuhan pembayaran melalui satu pintu. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini, sekaligus sesuai dengan strategi Perseroan untuk dapat menjadi ‘payment banking’, maka Perseroan memperluas kerjasama dengan berbagai institusi (biller) dalam menyediakan layanan pembayaran bagi nasabah termasuk melalui fasilitas
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 39
virtual account. Layanan pembayaran tersedia melalui layanan di teller di kantor-kantor Perseroan atau melalui opsi pembayaran/ pembelian yang tersedia di mesin ATM. Dalam perkembangannya ke depan, layanan ini juga akan tersedia di internet banking dan mobile banking. Perseroan telah bekerjasama dengan biller-biller terkemuka seperti: Iuran Lingkungan Lippo Village, Lippo Mall, XL, Telkomsel, Telkom Indonesia, Axis, Smartfren, TelkomVision, First Media, BigTV dan Bolt 4GLTE.
c. Layanan E-Channel
Layanan kanal elektronik (e-channel) merupakan layanan yang tidak dapat dipisahkan dan menyatu dengan strategi penghimpunan DPK Perseroan khususnya produk tabungan dan giro. Bagi nasabah retail, e-channel seperti ATM, internet banking dan mobile banking, menjadi sarana yang paling mudah diakses dimanapun berada di saat membutuhkan layanan perbankan. Bagi nasabah institusi, layanan corporate internet banking mempermudah perusahaan untuk melakukan pembayaran, penerima pembayaran dan melakukan rekonsiliasi atas data pembayaran tersebut. Untuk itulah, Perseroan menyadari betapa pentingnya pengembangan e-channel dalam melengkapi strategi
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
40 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
penghimpunan DPK Perseroan untuk membangun basis nasabah yang kuat terlebih lagi di era digital saat ini, yang menuntut tidak hanya kehandalan layanan, namun juga kemudahan bagi pengguna. Dengan kerangka strategi menghadirkan layanan perbankan elektronik yang komprehensif bagi nasabah, maka di tahun 2015, Perseroan secara bertahap telah meluncurkan layanan baru dari otoritas seperti Nobu Link (corporate internet banking), Nobu Mobile (mobile banking), NobuPay (server based e-money) dan peningkatan kualitas chip card based e-money.
NobuDebitPrima
Nobu Debit merupakan layanan debit dari kartu ATM Perseroan (Nobu Card) yang dapat dilakukan di merchant-merchant yang menggunakan jaringan mesin EDC Prima jaringan BCA. Dengan menggunakan Nobu Card, nasabah dapat berbelanja di berbagai toko secara non-tunai dengan lebih mudah dan aman. Seiring meningkatnya volume produk tabungan, maka transaksi debit menggunakan Nobu Card juga makin meningkat signifikan dari bulan ke bulan.
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 41
NobuATM
Mesin ATM Perseroan merupakan mesin layanan tunai dan non tunai yang tersedia bagi nasabah di berbagai lokasi strategis yang telah terhubung dengan dua jaringan sekaligus yaitu jaringan ATM Bersama dan ATM Prima sehingga memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi penarikan tunai dan transfer. Fitur-fitur dalam ATM telah dikembangkan sehingga nasabah dapat melakukan pembayaran beberapa biller/ tagihan dan pembelian pulsa prabayar, selain fitur utama seperti penarikan tunai, pengecekan saldo dan transfer. Fitur-fitur dalam ATM tersebut akan terus dikembangkan Perseroan melalui kerjasama dengan mitra strategis Perseroan agar nasabah dapat menikmati lebih banyak manfaat ketika menggunakan ATM Perseroan.
Internet Banking
• NobuInternetBanking
Layanan internet banking Perseroan telah diperkenalkan Perseroan kepada nasabah dan volume penggunaannya makin meningkat. Layanan internet banking ini memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan di manapun berada. Perkembangan kebutuhan masyarakat mendorong Perseroan untuk senantiasa meningkatkan kualitas layanan internet banking ini agar semakin memberikan manfaat bagi nasabah.
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
42 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
• NobuLink
Merupakan layanan baru bagi nasabah institusi yaitu layanan internet banking yang telah diperkenalkan Perseroan sejak Juni 2015. Fitur-fitur dalam layanan corporate internet banking Perseroan ini membantu nasabah dalam pengelolaan keuangan (cash management) seperti multi payment, payment workflow & privilege yang dilengkapi pula dengan sistem keamanan dynamic PIN yang dihasilkan oleh token. Selain itu tersedia pula fitur non transaksional seperti filtering, account grouping dan sharing document. Perkembangan penggunaan (jumlah pengguna dan frekuensi transaksi) selama 6 bulan terakhir menunjukkan kemajuan yang signifikan. Dengan kehandalan dan manfaat Nobu Link ini diharapkan Perseroan dapat terus meningkatkan kepercayaan nasabah pada produk dan layanan Perseroan. Transaksi rupiah sudah mencapai lebih dari 10.000 item per bulan.
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 43
NobuMobile
Merupakan layanan perbankan yang diakses melalui sebuah aplikasi di smartphone nasabah sehingga nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dengan mudah di manapun berada. Aplikasi yang saat ini dapat diunduh dari Google Playstore tersebut dipersiapkan bagi nasabah yang sering melakukan transaksi perbankan secara harian, namun cenderung mobile/ commuting sehingga membutuhkan akses perbankan yang mudah dan handal. Perseroan terus mensosialisasikan penggunaan Nobu Mobile kepada nasabah dan calon nasabah yang potensial.
NobuE-money
Nobu E-Money adalah e-money berbasis kartu yang telah dipasarkan Perseroan sebagai alat pembayaran. E-money menjadi kebutuhan nasabah yang melakukan transaksi secara harian dalam nilai transaksi yang kecil seperti pembelian makanan dan minuman. Dengan e-money nasabah tidak perlu repot menyiapkan uang tunai sehingga lebih praktis dan relatif aman. Dengan kemudahan penambahan ulang (top up) dan ketersediaan reader di berbagai lokasi, maka Nobu E-money sangat sesuai untuk anak sekolah dan mahasiswa. Besaran saldo dan batasan nilai top up Nobu E-money mengikuti ketentuan yang berlaku tentang batasan saldo uang elektronik.
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
44 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
NobuPay
Merupakan server based e-money yang diaplikasikan sebagai sebuah sarana pembayaran untuk transaksi nasabah di online shop, seperti MatahariMall.com yang saat ini telah bekerjasama. Dengan registrasi yang cepat dan langkah top up yang mudah, maka nasabah dapat menggunakan NobuPay dengan aman untuk pembayaran. Melalui aplikasi NobuPay (berbasis android), pemilik NobuPay juga dapat melihat saldo dan history transaksi. Agar pemilik NobuPay makin leluasa melakukan transaksi, maka Perseroan akan terus memperluas kerjasama dengan berbagai toko-toko online yang makin marak bermunculan dewasa ini.
Seluruh kanal elektronik yang telah dibangun Perseroan merupakan layanan yang melengkapi produk-produk simpanan Perseroan sehingga nasabah menikmati akses transaksi perbankan melalui berbagai cara dan kemudahan. Layanan e-channel Perseroan yang makin komprehensif ini menjadi kekuatan yang mampu mengangkat Perseroan bersanding dengan pelaku industri perbankan lainnya.
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 45
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
Penyaluran Kredita. Strategi Penyaluran Kredit
Sesuai dengan misi Perseroan, strategi penyaluran kredit yang dilakukan Perseroan adalah dengan memprioritaskan pelayanan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang telah terbukti memiliki ketahanan yang tinggi di berbagai kondisi perekonomian. Kerjasama fasilitas kredit dengan UKM bertujuan untuk meningkatkan daya saing UKM sehingga secara kuantitas dan kualitas dapat meningkatkan usahanya. Selain segmen UKM, tentunya Perseroan juga memanfaatkan peluang potensi pada segmen yang lain yaitu segmen medium and large commercial. Peluang pada segmen ini cukup besar sehingga dapat berkontribusi signifikan pada percepatan pertumbuhan aktivitas intermediasi yang dilakukan Perseroan.
Pengembangan potensi pasar dilakukan dengan menggunakan referensi debitur-debitur yang telah bekerjasama dengan Perseroan sehingga informasi yang diperoleh tentang prospek usaha calon debitur lebih komprehensif. Hubungan interpersonal yang terjalin baik dengan para debitur dan
46 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
calon debitur memungkinkan tenaga pemasar Perseroan untuk melakukan penilaian dan analisis yang mencukupi dalam pengajuan proposal kredit. Kerjasama dengan mitra Perseroan seperti Matahari Dept. Store dan Hypermart, dilakukan dalam rangka menyediakan fasilitas perkreditan bagi mitra usaha mereka yang terdiri dari para supplier yang telah terseleksi yang memiliki kondisi keuangan dan kondite yang cukup baik yang pada periode tertentu, seperti menjelang Hari Raya, memerlukan tambahan fasilitas pendanaan jangka pendek. Kerjasama saling menguntungkan ini menjadi salah satu business model yang dijalankan Perseroan dalam rangka memperbesar pangsa pasar perkreditan.
b. Eksposur Sektor Ekonomi
Dalam menyalurkan kredit, Perseroan memperhatikan eksposur Perseroan pada berbagai sektor ekonomi dalam rangka mengelola risiko yang mungkin timbul pada setiap sektor. Besaran batas alokasi penyaluran kredit pada sektor tertentu ditetapkan melalui Risk Management Committee yang kemudian disampaikan kepada Risk Monitoring Committee untuk dimintakan persetujuan kepada Dewan Komisaris. Pengelolaan risiko dari sisi eksposur sektor ekonomi ini penting untuk
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 47
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
IndustriPengolahan
29%
Lainnya 10% Perdagangan
besar dan eceran 30%
Perantara keuangan 15%
Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan
11%
Konstruksi 5%
menghindarkan Perseroan terpapar terlalu besar pada satu jenis sektor. Apabila terdapat sektor yang melebihi batas yang telah ditetapkan, maka Divisi Risk Management akan berkoordinasi dengan business unit untuk segera mencari solusi penyelesaiannya. Pada tahun 2015, secara umum penyaluran kredit yang dilakukan Perseroan didominasi oleh sektor Perdagangan Besar & Eceran, Industri Pengolahan dan Perantara Keuangan.
c. Pengembangan Produk
Perseroan mengembangkan fasilitas kredit sesuai dengan kebutuhan nasabah. Untuk itu Perseroan memiliki beberapa pilihan fasilitas antara lain: fasilitas kredit langsung, seperti kredit modal kerja dan kredit investasi, fasilitas tidak langsung yaitu Bank Garansi, serta kredit konsumsi seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM).
Penyaluran Kredit (Dalam miliar Rp.)
Komposisi Kredit
162.769413.521
1.240.058
2.403.881
3.482.580
2011 2012 2013 2014 2015
CAGR: 196,7%(Compound Annual Growth Rate)
Kredit Modal Kerja 80,98%
Kredit Investasi15,71%
Konsumsi3,31%
48 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
• KreditModalKerja
Fasilitas kredit jenis ini diberikan dalam bentuk rekening koran maupun demand loan yang ditujukan untuk menunjang kebutuhan modal kerja atau likuiditas jangka pendek dalam rangka mendukung kegiatan usaha nasabah. Batas maksimum untuk setiap pinjaman yang dapat diberikan ditentukan dengan memperhatikan kebutuhan nasabah, kecukupan agunan, dan ketentuan yang berlaku mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
• KreditInvestasi
Kredit jenis ini adalah kredit komersial yang pengembalian kreditnya ini dilakukan dengan angsuran sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Ditujukan untuk menunjang kebutuhan investasi nasabah dalam rangka mendukung kegiatan usaha nasabah seperti pembelian barang tidak bergerak, tempat usaha, mesin, atau ekspansi usaha. Batas maksimum untuk setiap pinjaman yang dapat diberikan ditentukan dengan memperhatikan kebutuhan nasabah, kecukupan agunan, dan ketentuan yang berlaku mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 49
• KreditKonsumsi
1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Perseroan menyediakan fasilitas KPR yang sesuai untuk karyawan, pengusaha dan profesional yang ingin memiliki, membangun atau merenovasi rumah/ruko atau apartemen atau pembelian kavling. Fasilitas ini tersedia melengkapi berbagai fasilitas kredit yang dimiliki Perseroan sehingga nasabah dapat merasakan berbagai manfaat dengan menjadi nasabah Perseroan.
2. Kredit Pemilikan Mobil (KPM)
Fasilitas kepemilikan kendaraan bermotor (roda empat) juga tersedia bagi karyawan, pengusaha dan profesional yang membutuhkan kemudahan untuk memiliki kendaraan bermotor dengan pembayaran yang bertahap sesuai dengan rencana pengelolaan keuangannya.
• RangkaianProsesPersetujuanKredit
Setiap pengajuan proposal kredit wajib memenuhi kriteria dan ketentuan kelengkapan dokumen sesuai dengan prosedur operasi standar Perseroan. Dari proses pendekatan kepada nasabah, pengajuan proposal, analisis dan evaluasi kredit hingga keputusan penyaluran kredit senantiasa memperhatikan aspek fairness dan akuntabilitasnya.
50 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
a. Proses Analisis dan Evaluasi Kredit
Proses ini diawali dari pengajuan proposal kredit yang berisi analisis kredit yang dievaluasi oleh Credit Unit yang berpedoman pada Kebijakan dan Prosedur Perkreditan Perseroan, Peraturan dan Ketentuan Bank Indonesia, serta tetap memperhatikan dan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan azas perkreditan yang sehat.
b. Kewenangan Kredit dan Persetujuan Kredit
Setiap pengajuan kredit baru, penambahan, perubahan maupun perpanjangan diputuskan oleh Komite Kredit Kantor Pusat atau Pejabat Pemutus Kredit yang mendapatkan kewenangan kredit dari Direksi atau Komite Kredit.
c. Pengawasan Kredit
Pengawasan kredit wajib dilakukan oleh Business Unit atau Kantor Cabang dan Credit Control Kantor Pusat. Pengawasan kredit dilakukan dengan melakukan monitoring atas kualitas pinjaman yang telah dibukukan dan early alert apabila terdapat debitur yang mengalami penurunan kualitas atas pinjaman yang diberikan.
Komite Kredit atau Pejabat Pemutus Kredit
Perseroan telah membentuk Komite Kredit atau Pejabat Pemutus Kredit yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis yang lengkap terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisis kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit.
TresuriDivisi Tresuri melaksanakan kebijakan Perseroan dalam mengelola dana excess likuiditas yang bersumber dari DPK dan dana modal untuk memperoleh imbal hasil yang optimal bagi pendapatan Perseroan. Penetapan kebijakan pengelolaan portofolio Tresuri dilakukan oleh Komite Aset dan Liabilitas (ALCO) dengan didahului paparan dan analisis atas potensi yield dan risiko yang mungkin timbul. Setiap proposal Divisi Tresuri untuk berbagai alokasi penempatan wajib dikaji oleh Divisi Manajemen Risiko sehingga Perseroan memperoleh gambaran yang lebih komprehensif terutama sejauh mana potensi yield yang akan diperoleh dan eksposur risiko yang dihadapi sesuai dengan risk appetite Perseroan.
Dukungan teknologi informasi telah diimplementasikan Perseroan dalam pengelolaan portofolio Tresuri terutama untuk menjaga eksposur risiko likuiditas, suku bunga, dan valas secara efektif dan efisien. Perseroan telah menerapkan aplikasi sistem Treasury-OSTS, secara paperless aktivitas Tresuri, pengelolaan dan pengendalian risikonya, dan setelmen dananya dilakasanakan oleh masing-masing divisi yang independen yaitu: Treasury Front Office (Divisi Tresuri), Treasury Middle Office (TMO- Divisi Manajemen Risiko), dan Treasury Back Office (TBO- Divisi Operation) sesuai fungsi dan tanggung jawabnya. Terkait aktivitas Bank Devisa yang telah diimplementasikan sejak Februari 2015, Divisi Tresuri bertugas menentukan nilai kurs valuta asing yang digunakan oleh seluruh Kantor Cabang sebagai acuan
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 51
Analisis dan Pembahasan ManajemenAktivitas Bisnis
dalam melayani transaksi nasabah. Kemampuan Divisi Tresuri dalam membangun kerjasama dengan mitra Perseroan menjadi kunci dalam memberikan dukungan penuh kepada Kantor-kantor Cabang berupa penentuan kurs yang kompetitif bagi para Nasabah.
Dalam pengelolaannya, Divisi Tresuri membagi portofolionya ke dalam dua bagian besar yaitu:
a. PengelolaanLikuiditasdanPortofolio(Liquidity and Portfolio Management).
Merupakan penggolaan dana yang bersumber dari kelebihan Dana Pihak Ketiga atas penyaluran kredit yang telah dikurangi pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dan GWM sekunder serta GWM LDR sesuai ketentuan. Alokasi atas dana ini ditempatkan pada instrumen keuangan Deposit Facility BI (FASBI), Term Deposit Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Reverse Repo Bank Indonesia, penempatan antar bank (interbank call money), dan Surat Berharga (Pemerintah, BUMN dan Korporasi) dan reksa dana pasar uang dan terproteksi.
b.PengelolaanModal(Capital Management).
Adalah pengelolaan dana yang bersumber dari ekuitas pemegang saham dan hanya ditempatkan pada instrumen keuangan yang tidak memiliki risiko kredit (zero credit risk) yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah.
Di dalam kerangka pengelolaan likuiditas, Perseroan melalui Divisi Tresuri senantiasa menjaga komposisi portofolio Tresuri dapat memenuhi kebutuhan likuiditas harian atas pergerakan dana, baik penarikan simpanan maupun penyaluran kredit. Sebagai langkah memitigasi adanya risiko likuiditas yang mungkin timbul, maka Perseroan memperluas relasi dan kerjasama dengan berbagai lembaga keuangan seperti: Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, Bank BNP Paribas Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank KEB Hana, Bank Commonwealth Indonesia, OCBC NISP, Bank Mizuho, Bank Resona Perdania, Bangkok Bank Indonesia, Bank CIMB Niaga, Industrial & Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Bank Mega, Bank Rabobank Indonesia, Deutche Bank Indonesia, Citibank Indonesia, Bank Jabar & Banten, Bank Muamalat Indonesia, Bank China Trust Indonesia, Bank QNB Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi Jakarta, Bank Ekonomi, Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Bank Bukopin, Bank CTB Indonesia dan lainnya.
Penetapan kebijakan pengelolaan portofolio Tresuri oleh Komite Aset dan Liabilitas didahului paparan dan
analisis atas potensi yield dan risiko yang mungkin timbul. Setiap proposal untuk berbagai alokasi
penempatan wajib dikaji oleh Divisi Manajemen Risiko
52 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Pendukung Bisnis
Pengembangan Jaringan KantorPengembangan jaringan kantor yang dilakukan Perseroan mengemban dua tujuan utama. Yang pertama sebagai langkah Perseroan untuk melakukan penetrasi pasar sehingga daerah pemasaran produk dan layanan Perseroan menjadi makin luas, dan yang kedua membangun kepercayaan dan citra Perseroan sebagai bank di benak masyarakat. Kehadiran dan keberadaan fisik sebuah kantor sebagai perpanjangan tangan Perseroan di suatu daerah masih sangat diperlukan dalam memperkenalkan dan membangun brand awareness tentang Perseroan di tengah ketatnya persaingan industri perbankan saat ini.
Sebaran lokasi jaringan kantor didasarkan pada potensi pasar dari setiap daerah di Indonesia, tidak hanya pada lokasi yang memang dikenal luas menjadi pusat kegiatan ekonomi, namun juga daerah-daerah baru yang memiliki potensi pengembangan di masa depan seperti Wilayah Indonesia Timur. Sebelum melakukan pembukaan jaringan, Perseroan melakukan kajian ekonomi dan demografi yang memadai untuk memperoleh gambaran yang cukup komprehensif tentang potensi daerah tersebut baik pada saat ini maupun di masa datang. Kajian ini digunakan sebagai dokumen pendukung dalam pengajuan ijin kepada pihak otoritas. Kantor Wilayah Indonesia Timur di Manado telah beroperasi menjadi koordinator untuk seluruh Kantor Cabang di Indonesia Timur. Untuk fungsi serupa, Perseroan berencana untuk membuka Kantor Wilayah di beberapa lokasi seperti Medan untuk Indonesia Barat dan Semarang untuk Indonesia Tengah.
Pemilihan lokasi, kesiapan fisik dan sistem pendukung dilakukan secara simultan dengan pemenuhan sumber daya manusia. Hal ini sangat penting karena sebagai perusahaan jasa, kehadiran Perseroan terwakili oleh sumber daya manusia yang ada pada setiap kantor yang dibuka. Kemampuan tenaga pemasar pada setiap kantor penting dalam memperkenalkan dan memasarkan produk dan layanan Perseroan, untuk itu sumber daya manusia ini memperoleh pelatihan-pelatihan khusus yang diperlukan untuk dapat mengemban tugas tersebut di setiap kantor. Perseroan secara berkala melakukan pemantauan kinerja dan produktivitas jaringan distribusi agar mampu berkontribusi lebih bagi pertumbuhan Perseroan.
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 53
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
Perseroan menyadari bahwa jaringan kantor sebagai tempat berinteraksi dengan nasabah tidak cukup hanya memenuhi aspek fungsional semata. Selain keamanan dalam bertransaksi, nasabah membutuhkan kemudahan akses dan kenyamanan setiap kali datang ke sebuah bank. Untuk itu dalam dua tahun terakhir Perseroan secara bertahap meng-upgrade jaringan fisik kantor agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah. Beberapa kantor mengalami renovasi dan relokasi ke tempat yang lebih luas dengan fasilitas yang lebih baik sehingga diharapkan dapat menghadirkan ‘banking experience’ yang baik bagi nasabah dan membuat nasabah hadir kembali. Kualitas tampilan jaringan kantor turut membantu meningkatkan citra Perseroan di benak nasabah.
Sampai akhir tahun 2015, Perseroan telah hadir di 89 (delapan puluh sembilan) lokasi di 45 kota yang tersebar di 27 propinsi di Indonesia. Beberapa kantor yang baru dibuka di tahun 2015 antara lain Kantor Cabang Cikarang, Ternate, Jember, Kantor Kas Pontianak, Semarang, Malang, Lampung, Manado, Bandung, Tangerang, dan Payment Point Cikarang Pasar Central. Sementara itu beberapa kantor yang direlokasi antara lain Kantor Cabang Mangga Dua Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bandung, Gajah Mada Jakarta, Malang, Lampung dan Pontianak. Perseroan juga menambah 34 (tiga puluh empat) mesin ATM di beberapa lokasi strategis sehingga total jumlah ATM saat ini 102 (seratus dua) mesin ATM, belum termasuk lebih dari 90.000 unit jaringan ATM Bersama dan ATM Prima yang terkoneksi dengan ATM Perseroan.
Operasi & Teknologi InformasiAktivitas operasi merupakan jantung dari kegiatan layanan perbankan, dimana jasa layanan yang tersedia dapat dinikmati oleh nasabah. Untuk itu peran Direktorat Operasi dan Teknologi Informasi (OTI) sebagai penyedia pelayanan yang berkesinambungan berupa performa teknologi dan operasional yang baik serta solusi teknologi informasi yang inovatif sangatlah esensial. OTI sangat mementingkan adanya proses yang efisien dalam Perseroan, juga adanya pengelolaan risiko dan pengendalian yang seksama. Di samping itu, Perseroan berkomitmen untuk terus mempraktekkan pendekatan Customer Centric Culture yang dapat diandalkan dan konsisten dalam hal layanan pelanggan.
Dalam usaha untuk menyediakan layanan terbaik untuk Pelanggan, Perseroan menetapkan beberapa tujuan yaitu sebagai berikut:
• SumberDayaManusia
Fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia dengan konsep ‘the right man on the right place’ dan membangun standar yang kuat dan dapat dipertahankan melalui pelatihan.
• StrategiTeknologiInformasi
Menerapkan Strategi Teknologi Informasi yang berkesinambungan yang bertujuan meningkatkan performa teknologi informasi dan mendukung pertumbuhan bisnis serta meningkatkan keamanan teknologi informasi.
• ProsesuntukLayananBerkualitas
Melakukan pengkinian proses melalui digitalisasi agar tercapai efisiensi. Fokus pada kebutuhan nasabah di mana kecepatan dan ketepatan layanan menjadi kunci dari keberhasilan dan secara bersamaan meningkatkan produktivitas karyawan.
54 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
• ManajemenRisiko
Meningkatkan kesadaran atas risiko untuk setiap aktivitas di setiap unit kerja termasuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko keamanan informasi.
OTI juga melaksanakan proses yang sangat penting dalam mempersiapkan Perseroan sebagai Bank Devisa yang diimplementasikan pada kwartal pertama tahun 2015. Sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan, Perseroan telah melakukan sejumlah pengembangan yang berfokus pada 4 (empat) area utama.
a. Strategis
Memperkenalkan sistem baru dan/ atau memperluas kemampuan sistem yang ada untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. • Persiapan Bank Devisa, merupakan sarana bagi Perseroan untuk mempersiapkan dan melengkapi seluruh rangkaian produk dan layanan bagi kebutuhan nasabah berbasis valuta asing. • Persiapan Sistem Tresuri untuk aktivitas Forex, Money Market, Fixed Income dan Repo dengan sistem yang terintegrasi dari Front Office, Middle Office dan Back Office. • Pengembangan Corporate Internet Banking yang merupakan fasilitas internet banking Perseroan yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal pengelolaan keuangan atau Cash Management. • Pengembangan E-Money (Enhancement) untuk meningkatkan tingkat kualitas chip dari e-money dalam hal enkripsi data yang lebih baru untuk melindungi pemilik e-money apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kartu tersebut. • Mengimplementasikan NobuPay yang merupakan layanan Bank berbasis internet yang menyediakan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi bagi nasabah yang melakukan pembelian atau pembelanjaan secara online pada portal-portal belanja yang telah bekerjasama dengan bank. • Mengimplementasikan Nobu Mobile yang menjadi salah satu sarana nasabah melakukan transaksi perbankan melalui aplikasi dalam smartphone. • ImplementasiTabunganBerjangka(Installment) yang dibuat khusus untuk penyetoran secara rutin setiap bulan dengan jangka waktu tertentu.
b. SistemInformasiManajemen
Perseroan melanjutkan pengembangan infrastruktur teknologi informasi yang memadai di tahun 2015 agar semakin mampu mendukung aktivitas Perseroan. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen bertujuan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai kinerja Bank yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan manajemen termasuk untuk pelaporan kepada regulator dan pengembangan produk dan layanan yang mendukung aktivitas bisnis Perseroan.
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 55
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
c. Peningkatan Proses Pengembangan
Perseroan meningkatkan proses manajemen teknologi informasi untuk mengelola Sumber Daya IT (Aplikasi, Fasilitas, Infrastruktur dan Data) dengan mentargetkan pengukuran yang dapat diterima dalam hal ketersediaan, integritas kehandalan, efektivitas, efisiensi, kepatuhan kerahasiaan, dalam mendukung bisnis.
Perseroan juga meningkatkan sistem yang ada untuk mengakomodasi sistem baru yang akan diterapkan oleh Bank Indonesia yang meliputi: • Pengembangan sistem untuk Implementasi NSICCS yang akan meningkatkan keamanan dalam bertransaksi menggunakan kartu Debet/ Kredit khususnya dalam mengantisipasi pengembangan usaha. • Pengembangan sistem untuk Implementasi SKN Generasi 2 dan RTGS Generasi 2 untuk meningkatkan Pelayanan dan juga Sistem Pelaporan. • PengembanganSistemdanImplementasiPelaporanXBRL,PengembanganSistemPelaporan BI terpadu yang mengintegrasikan setiap pelaporan yang ada saat ini seperti LBU, LHBU, LKPBU dan lain sebagainya.
Perseroan senantiasa mengoptimalkan perusahaan rekanan teknologi informasi melalui pengelolaan service level yang handal yang meliputi: • OptimalisasiPenggunaanJasaPihakKetigaTeknologiInformasi: a) Perusahaan rekanan untuk core IT Infrastructure Management b) Perusahaan rekanan untuk IT Application Development c) Perusahaan Rekanan untuk IT Desktop Management • PengelolaanService Level rekanan IT yaitu memastikan pengelolaan kerjasama perusahaan rekanan IT telah sesuai dengan SLA dan PBI 9/ 15 tahun 2007, dimana risiko operasional telah dikelola dengan baik.
d. Infrastruktur
Perseroan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan infrastruktur teknologi untuk menjamin ketersediaan, integritas, kehandalan, efektivitas, efisiensi, kepatuhan, dan kerahasiaan data dan sistem aplikasi yang ditunjuk dalam mendukung bisnis, meliputi: • Peningkatan InfrastrukturTelekomunikasiuntukmendukungkehandalanoperasicabangdan Central Back Office (CBO). • PenyempurnaanDisaster Recovery a) Meningkatkan kualitas jaringan komunikasi b) Meningkatkan kapasitas DRC Site dengan kelengkapan infrastruktur sesuai perkembangan produk dan layanan. c) Melakukan simulasi Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan secara berkala untuk memastikan seluruh back up sistem dan infrastrukturnya dapat beroperasi dengan baik. • Memastikan ketersedian infrastruktur Teknologi yang prima atas Pembukaan Kantor dan Jaringan ATM.
56 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Operasi dan Teknologi Informasi
Perseroan menetapkan komite yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi pengaturan tata kelola dan manajemen Operasi Teknologi Informasi yaitu Information Tecnology Steering Committee (ITSC) yang bertanggung jawab untuk memastikan terimplementasinya Tata Kelola yang baik melalui rapat bulanan yang dipimpin oleh Direktur Operasi dan Teknologi Informasi bersama Direktur Keuangan, Direktur Bisnis, Direktur Manajemen Risiko, dan beberapa Kepala Divisi terkait sebagai anggota ITSC. Rapat tersebut membahas mengenai rencana kerja, pencapaian dari setiap kegiatan dalam rencana kerja, dan membahas pengawasan dan penyelesaian masalah yang mungkin timbul. Dengan melakukan komunikasi, diskusi dan menyusun rekomendasi bagi pengambilan keputusan Manajemen atas langkah dan kebijakan yang penting, maka komite ini dapat memonitor setiap tahapan proses yang dilakukan sehingga setiap tahapan pemilihan, uji coba, implementasi dan mitigasi risiko secara komprehensif dapat dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai prosedur.
Sumber Daya Manusia Secara berkesinambungan Perseroan terus melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan strategi pengelolaan Sumber Daya Manusia guna peningkatan kapasitas dan produktifitas seluruh karyawannya. Beberapa aspek yang menjadi fokus utama adalah pengembangan kompetensi, penilaian kinerja, kesejahteraan karyawan maupun HR System.
Pengembangan Karir dan KompetensiTerkait pengembangan kompetensi, berbagai pelatihan yang sudah berjalan terus disempurnakan guna memenuhi kebutuhan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan karyawan. Program-program pendidikan dan pelatihan yang sudah dijalankan tersebut (baik dilakukan secara mandiri ataupun bekerjasama dengan pihak eksternal) berupa program peningkatan kemampuan pengetahuan dasar perbankan beserta produk-produknya, termasuk diantaranya terkait produk Bank Devisa, pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan prima (Service Excellence), Risk Awareness termasuk APU-PPT (Anti Pencucian Uang – Pencegahan Pendanaan Terorisme), ketrampilan manajemen (manajemen umum, fungsional, keuangan, dsb), pengetahuan audit (operasional, keuangan, teknologi informasi, SDM) dan program-program perluasan wawasan maupun pelatihan-pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan tuntutan jabatan.
Karyawan baru juga diberikan orientasi dan pelatihan (New Comers Orientation) agar mereka dapat memahami karakteristik organisasi tempat mereka bekerja, antara lain tentang visi dan misi perusahaan, peraturan perusahaan, maupun wawasan industri perbankan. Materi pelatihan dan tenaga pengajar terus dievaluasi dan ditingkatkan kualitasnya agar selalu update dan relevan dalam memberikan training. Selain In House Training, Perseroan juga mengirimkan karyawan untuk berbagai pelatihan atau seminar yang diselenggarakan oleh pihak eksternal, diantaranya mengenai Sertifikasi Manajemen Risiko yang juga merupakan bagian dari kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 57
Salah satu kebijakan Perseroan adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi para karyawan yang potensial untuk dapat meningkatkan kapasitas diri sekaligus karirnya. Kesempatan tersebut dilakukan melalui berbagai program pengembangan karir (Career Development Program) yang rutin dijalankan yaitu Officer Development Program (ODP) dan Relationship Officer Development Program (RODP). ODP adalah program pelatihan bagi karyawan yang berminat dalam bidang operasional perbankan. Tujuan dari program ini adalah menghasilkan tenaga-tenaga operasional yang handal untuk mengisi posisi Operation Supervisor atau Head Teller. Sampai akhir 2015, Perseroan berhasil menyelenggarakan 6 batch ODP dan menghasilkan lulusan sebanyak 114 karyawan, yang saat ini sudah ditugaskan di berbagai Cabang di seluruh Indonesia. Sedangkan RODP adalah program pelatihan bagi mereka yang tertarik mendalami bagian pemasaran dan kredit perbankan. Jadi lulusan dari program ini diharapkan siap untuk mengembangkan bisnis perusahaan sebagai tenaga-tenaga Relationship Officer yang berkualitas. Sampai akhir 2015, RODP sudah berlangsung 3 batch dan lulusannya saat ini sebanyak 26 karyawan. Program-program di atas akan terus dilanjutkan sejalan dengan kebutuhan Perseroan yang terus meningkat.
Sistem Penilaian Kinerja & Kesejahteraan KaryawanDi samping strategi pengembangan kompetensi, aspek penting lainnya yang perlu dimiliki oleh suatu organisasi adalah sistem/metode pengukuran kinerja dari para karyawannya. Perusahaan maupun karyawan sama-sama membutuhkan informasi tentang hasil kerja yang telah dilakukan dalam suatu periode tertentu ataupun realisasi terhadap target yang diberikan. Perseroan terus berupaya agar alat ukur yang dipergunakan semakin valid dan tingkat obyektifitas dari para penilai juga semakin tinggi. Dengan tercapainya hal tersebut diharapkan Perseroan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat bagi perkembangan bisnis dan organisasinya. Karyawan pun kemungkinan besar akan semakin termotivasi karena apa yang dikerjakannya semakin jelas penilaiannya. Tentunya hal ini perlu dibarengi dengan kebijakan kompensasi yang tepat pula. Karyawan yang berprestasi dan memberikan kontribusi bagi perusahaan perlu dihargai sesuai dengan capaian prestasinya, sedangkan sebaliknya karyawan yang tidak produktif tentu perlu dievaluasi kembali keberadaannya – apakah memang masih dapat dikembangkan atau tidak – sehingga tidak menjadi beban bagi organisasi itu sendiri.
Terkait kebijakan remunerasi dan kompensasi guna menunjang kesejahteraan karyawan dan menjaga ketenangan karyawan dalam bekerja, Perseroan juga terus mengupayakan perbaikan-perbaikan. Di samping pemberian upah bulanan yang terdiri dari gaji dan tunjangan operasional; pemberian jasa produksi maupun Tunjangan Hari Raya; Perseroan juga mengupayakan agar kondisi kesehatan karyawan tetap terjaga. Perseroan bekerjasama dengan pihak eksternal dalam program Asuransi Kesehatan, dan tentu saja juga dengan BPJS Kesehatan untuk mendukung biaya perawatan kesehatan karyawan baik dalam kondisi rawat jalan, rawat inap beserta rawat gigi. Selain itu, melalui program BPJS Ketenagakerjaan, karyawan ataupun ahli warisnya juga telah terlindungi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama yang bersangkutan bekerja. Beberapa program dari BPJS Ketenagakerjaan tersebut antara lain Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Di luar itu, ada beberapa program lain yang diberikan kepada karyawan yaitu Bantuan biaya kedukaan bagi karyawan dan keluarga inti karyawan yang meninggal dunia; Bantuan biaya melahirkan; Bantuan biaya pembelian kacamata/contact lens; termasuk Pinjaman Lunak dalam kondisi darurat; dan sebagainya.
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
58 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
HR SystemGuna menunjang seluruh proses administrasi kepersonaliaan dan tercapainya tingkat efisiensi dalam proses tersebut, baik internal Divisi HR maupun bagi seluruh karyawan, Perseroan juga akan mengimplementasikan HR Sistem. Dengan penggunaan HR Sistem ini diharapkan karyawan dapat semakin fokus terhadap pekerjaan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap bisnis perusahaan dengan semakin minimnya waktu yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat administratif. Tingkat kesalahan juga diharapkan dapat semakin minimal dan banyak laporan-laporan penting yang dibutuhkan manajemen dapat dihasilkan dengan usaha yang lebih mudah dan waktu yang lebih singkat. Implementasi HR Sistem ini sedang dilakukan dan ditargetkan dapat mulai berfungsi paling lambat pada akhir 2016.
Aktifitas KaryawanDalam menunjang potensi dan kreatifitas para karyawan, Perseroan juga membentuk suatu wadah untuk menunjang aktifitas karyawan di luar pekerjaan yang disebut Nobu Bankers Club (NBC) yang dikelola oleh para pekerja dan untuk para pekerja. Tujuannya untuk mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan diri karyawan, mempererat keakraban diantara para pekerja, meningkatkan work-life balance dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain di bidang olahraga, kerohanian, sosial, koperasi karyawan dan sebagainya. Dengan semakin lengkap dan seimbangnya aktifitas yang dapat dilakukan karyawan di dalam perusahaan, diharapkan karyawan juga semakin merasa nyaman dan memiliki engagement dengan perusahaan, yang pada akhirnya membuat karyawan semakin termotivasi untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.
Komposisi Pengurus dan KaryawanPada akhir tahun 2015, Perseroan memiliki 884 orang karyawan termasuk Direksi, karyawan tetap, karyawan kontrak kerja waktu tertentu dan karyawan outsourcing dari penyedia jasa tenaga kerja. Perseroan tidak memiliki karyawan asing dan seluruh karyawan Perseroan merupakan tenaga kerja lokal. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi sumber daya manusia Perseroan, termasuk Direksi, menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia.
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Status Kerja
Keterangan
Karyawan Tetap
Karyawan Percobaan & Kontrak
Karyawan Outsourcing
Jumlah
31 Des’14
378
289
5
672
31 Des’15
512
336
36
884
31 Des’13
237
264
5
506
31 Des’12
125
108
3
236
31 Des’11
68
1
47
116
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 59
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jabatan
31 Des’13Keterangan
Direktur
Manager
Supervisor
Staf lainnya
Jumlah
31 Des’14
4
143
202
323
672
31 Des’15
5
182
295
402
884
4
119
104
279
506
31 Des’12
4
57
43
132
236
31 Des’11
3
35
22
56
116
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Pasca Sarjana
Sarjana
Sarjana Muda / Diploma
SLTA, SLTP dan lainnya
Jumlah
17
344
86
59
506
34
599
142
109
884
31 Des’1531 Des’13
25
454
115
78
672
31 Des’14
10
167
47
12
236
31 Des’12
7
86
17
6
116
31 Des’11Keterangan
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Kelompok Usia
s/d 30 tahun
31 s/d 45 tahun
46 s/d 55 tahun
> 55 tahun
Jumlah
342
113
41
10
506
623
193
45
23
884
31 Des’1531 Des’13
467
149
39
17
672
31 Des’14
160
54
20
2
236
31 Des’12
66
35
14
1
116
31 Des’11Keterangan
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
Perseroan saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor KEP. 621/PHIJSK-PKKAD/PP/V/2015 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan atas nama PT Bank Nationalnobu Tbk tertanggal 27 Mei 2015. Peraturan Perusahaan ini bersama dengan Kebijakan-kebijakan Perusahaan lainnya menjadi landasan dalam menjamin hak dan kewajiban Perseroan maupun Karyawan agar tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja yang harmonis antara Perseroan dan Karyawan, yang pada akhirnya dapat mendukung kelancaran dan kemajuan usaha demi tercapainya tujuan bersama.
60 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Manajemen Risiko & Kepatuhan1. Manajemen Risiko
Pengelolaan Manajemen Risiko dilaksanakan dengan peningkatan kesadaran akan budaya risiko serta prinsip-prinsip kehati-hatian pada semua aktivitas bisnis Bank. Aktivitas Manajemen Risiko senantiasa mendapat perhatian dari Perseroan dalam upaya mengimbangi semakin kompleks dan beragamnya produk maupun aktivitas yang dihadapi Perseroan. Penerapan Manajemen Risiko yang konsisten, dalam jangka panjang diharapkan akan berperan penting dalam meningkatkan daya saing serta memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Penilaian profil risiko perseroan didasarkan pada faktor penilaian Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko, risiko yang masih tersisa (risiko residual) dari kedua aspek penilaian tersebut dimitigasi secara memadai dengan tujuan untuk meminimalisasi risiko dan mencegah risiko terjadi kembali di masa yang akan datang. Penilaian self assessment Profil Risiko Perseroan tahun 2015 secara komposit berada pada peringkat 2 (dua), dengan Risiko Inheren bernilai Low to Moderate sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko bernilai Satisfactory.
Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan dilaksanakan melalui pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi Manajemen Risiko berikut sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Beberapa langkah yang dilakukan oleh Perseroan dalam penerapan Manajemen risiko pada tahun 2015, antara lain penetapan risk appetite dan risk tolerance, pemantauan Risiko Kredit melalui limit sektor ekonomi, penyusunan kerangka baru Risiko Operasional serta sinergi pengendalian internal oleh SKAI, Risk Management, dan Compliance. Pelaksanaan Rapat Komite Manajemen Risiko dilakukan secara berkala (tiap bulan). Adapun Rapat Komite Pemantau Risiko selama tahun 2015 telah diadakan sebanyak 6 (enam) kali dan kuorum.
KebijakandanProsedurManajemenRisiko
Dalam rangka menyesuaikan pelaksanaan Manajemen Risiko dengan perkembangan tingkat usaha perbankan secara berkelanjutan maka Perseroan telah mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan Risiko dan struktur pengendalian internal yang terintegrasi dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi mengenai adanya potensi risiko secara lebih dini. Selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko yang kemungkinan akan timbul. Kerangka Manajemen Risiko tercermin dalam kebijakan, prosedur, limit transaksi maupun kewenangan serta berbagai perangkat lainnya dalam ruang lingkup bisnis dan operasional Perseroan.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko maka pengelolaan risiko Perseroan selama tahun 2015 dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik dan Risiko Kepatuhan, dengan penjelasan sebagai berikut:
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 61
RisikoKredit
Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counter party) atau debitur dalam memenuhi kewajiban jatuh tempo, yang timbul dari aktivitas bisnis Perseroan, antara lain mencakup aktivitas: perkreditan, tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Pengelolaan Risiko Kredit senantiasa diusahakan agar dalam melakukan ekspansi kredit Perseroan mampu mengelola kualitas kredit sejak saat diberikan sampai dengan pelunasannya. Pengelolaan kredit yang berjalan dengan baik serta efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan. Dalam rangka menjamin kelancaran aktivitas proses perkreditan, Perseroan membentuk Komite Kredit dan pejabat yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit. Pengelolaan risiko kredit didukung dengan kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Selain itu sebagai salah satu bentuk pengelolaan risiko konsentrasi, Perseroan telah menetapkan limit sektor ekonomi dalam pemberian kredit. Perseroan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit, peringkat debitur atau pihak lawan dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten.
Beberapa indikator penting terkait dengan pelaksanaan aktivitas perkreditan, antara lain sebagai berikut:
• TidakterdapatpelanggarandanpelampauanBMPKselamatahun2015. • Komposisi portofolio kredit pada sektorUKMdenganpersentase rata-rata sekitar 22%.Sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan dalam mengembangkan sektor UKM di Indonesia. • Kualitasaktivayangbaik,dimanaNPL(gross) sampai dengan akhir Desember 2015 tetap dijaga pada angka 0%, sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas penyaluran dana. • Risiko konsentrasi dijaga agar tidak terjadi konsentrasi yang berlebihan pada sektor ekonomi tertentu.
Pengembangan dan peningkatan kerangka sistem pengelolaan Risiko dan struktur pengendalian
internal, terintegrasi dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi mengenai adanya potensi risiko
secara lebih dini.
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
62 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
RisikoPasar
Risiko Pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Perseroan karena terjadinya pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk juga turunan dari kedua risiko tersebut. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perseroan seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang. Pada bagian lain, dalam usaha untuk memperoleh imbal hasil yang lebih baik maka Surat berharga yang dimiliki Perseroan tidak semuanya berupa surat berharga milik Pemerintah yang relatif bebas risiko namun juga surat berharga korporasi baik BUMN maupun swasta. Pembelian Obligasi Korporasi senantiasa dipertimbangkan secara matang dengan melihat kondisi perusahaan serta memperhatikan peringkat perusahaan minimal sama dengan investment grade. Penempatan surat berharga utamanya dialokasikan dalam buku Available for Sale (AFS) dan Held to Maturity (HTM), Bank belum memiliki investasi surat berharga dalam buku Trading. Portofolio surat berharga dialokasikan berdasarkan sumbernya, yaitu yang bersumber dari dana pihak ketiga maupun yang bersumber dari modal perusahaan, sebagai bagian dari pengelolaan neraca (balance sheet) secara keseluruhan. Posisi terbuka atas transaksi valuta asing juga senantiasa dikelola melalui pemantauan limit Posisi Devisa Netto (PDN) secara internal dengan tetap memperhatikan maksimum PDN sesuai ketentuan dari regulator. Mitigasi yang dilakukan atas posisi terbuka adalah dengan melakukan square position sehingga eksposure risiko nilai tukar tetap dalam batasan limit internal yang diperkenankan. Dalam memantau kondisi perekonomian global maupun dalam negeri maka pelaksanaan rapat Komite Manajemen Risiko (KMR) dan ALCO selama tahun 2015 telah diadakan secara rutin (bulanan).
RisikoLikuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko kerugian yang diakibatkan karena Perseroan tidak memiliki likuiditas yang memadai untuk memenuhi kewajibannya. Risiko likuiditas ini dapat dibedakan atas risiko likuiditas pasar di mana Perseroan tidak mampu melakukan off setting posisi tertentu yang dimilikinya dengan harga wajar pasar karena kondisi pasar yang tidak memadai, dan risiko likuiditas pendanaan di mana Perseroan tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. Perseroan menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar kelebihan jumlah liabilitas yang jatuh tempo pada setiap periode berada dalam tingkat yang terkendali. Sepanjang tahun 2015, fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang mengadakan pertemuan secara rutin (bulanan).
RisikoOperasional
Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Dalam usaha untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul selama tahun 2015, Perseroan telah mengelola data nasabah melalui penyempurnaan sistem informasi teknologi, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM secara berkelanjutan, menerbitkan kerangka baru (new framework) pengelolaan risiko operasional, melakukan penyempurnaan dan pengkinian kebijakan dan prosedur, meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem dan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, pembatasan akses sesuai tugas dan tanggung jawab melalui mekanisme user level.
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 63
RisikoHukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, Perseroan telah memiliki Divisi Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pemahaman Risiko Hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan. Perseroan akan selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan. Selama tahun 2015 tidak terdapat permasalahan hukum yang dapat mengganggu bisnis Bank.
RisikoStrategis
Risiko strategis adalah risiko yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang tidak tepat maupun pengambilan keputusan bisnis Perseroan yang kurang responsif terhadap perubahan eksternal. Sepanjang tahun 2015, Risiko Strategis dikelola oleh Perseroan antara lain melalui pemantauan Corporate Plan yang merupakan rencana jangka panjang Bank secara tertulis. Selanjutnya setiap tahun Bank juga membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) serta melakukan penyesuaian RBB pada pertengahan tahun bilamana diperlukan. RBB yang telah ditetapkan Perseroan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perseroan pada setiap jenjang Organisasi. Perseroan juga memantau kemajuan yang dicapai secara berkala sehingga hasilnya sesuai dengan harapan. Kinerja perusahaan sepanjang tahun 2015 masih berada dalam kisaran proyeksi yang telah ditetapkan sebelumnya.
RisikoKepatuhan
Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), RBB, Ketentuan Penerapan Program APU & PPT maupun ketentuan-ketentuan lainnya. Satuan Kerja Kepatuhan antara lain memantau dan memastikan bahwa Perseroan tidak melanggar ketentuan yang ada, memastikan pemenuhan seluruh pelaporan rutin kepada pihak otoritas, mengkomunikasikan peraturan eksternal kepada unit-unit kerja, melakukan analisa terhadap produk/aktivitas baru, melaksanakan training APU & PPT, memantau penerapan SIM program APU & PPT serta memastikan bahwa pemeriksaan dari pihak otoritas telah diselesaikan dengan baik.
RisikoReputasi
Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap Perseroan. Dalam rangka mengendalikan risiko reputasi ini, Perseroan secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif. Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka Perseroan menggunakan mekanisme call center sehingga memudahkan nasabah dalam berinteraksi dengan Perseroan. Pada bagian lain pengelolaan risiko reputasi juga diupayakan melalui optimalisasi tugas dan wewenang Corporate Secretary.
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
64 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
2. Kepatuhan
Dalam mendukung terciptanya budaya kepatuhan maka pengelolaan Kepatuhan oleh Direktur Yang Membawahi Fungsi Kepatuhan maupun Satuan Kerja Kepatuhan telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• Memantau ketentuan-ketentuan baru yang dikeluarkan oleh pihak Otoritas, dan selanjutnya mensosialisasikan serta mendiskusikan dengan Unit-Unit terkait • Melaksanakan kaji ulang mengenai kebijakan maupun produk dan aktivitas baru agar tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku • MemonitorpelaksanaanpenerapanprogramAntiPencucianUangdanPencegahanPendanaan Terorisme (APU & PPT), terutama yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen APU & PPT, sosialisasi/training penerapan APU & PPT serta pengkinian data nasabah secara berkala. • MelakukanCompliance Check List atas rencana pembukaan jaringan kantor untuk memastikan bahwa pembukaan jaringan kantor telah sesuai dengan ketentuan. • Memastikan temuanpemeriksaandari pihakOtoritas telahditindaklanjuti olehDivisi/Unit terkait sesuai komitmen yang ada.
Monitoring kegiatan usaha Bank dari penyimpangan ketentuan yang berlaku antara lain, dilakukan melalui pemantauan atas rasio kecukupan modal, BMPK, Giro Wajib Minimum (GWM), rasio NPL serta denda keterlambatan. Adapun untuk memastikan dan menjaga agar Bank memenuhi kewajiban dalam hal pelaporan ke Bank Indonesia maupun OJK maka Satuan Kerja Kepatuhan telah menerapkan sistem reminder kepada unit-unit terkait sebagai sarana peringatan agar tidak terjadi keterlambatan pelaporan. Pada bagian lain, pelaksanaan program APU & PPT dijalankan melalui pelaporan kepada Pusat Penelitian & Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang terdiri dari Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) dan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM).
Analisis dan Pembahasan ManajemenPendukung Bisnis
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 65
Perbandingan Aset pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2014
Total aset meningkat 16,03% menjadi Rp. 6.703.377 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 5.777.122 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan penyaluran kredit sebesar 44,87% sehingga mencapai Rp. 3.466.264 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 2.392.687 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Selain itu Giro pada Bank Lain naik 3332% menjadi Rp. 423.899 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 12.348 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Aset Tetap mengalami peningkatan sebesar 96,13% menjadi Rp. 52.844 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 29.358 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Pertumbuhan aset Perseroan lebih moderat dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya namun demikian masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total aset bank umum. Hal ini terkait perkembangan kondisi perekonomian yang membuat pelaku usaha cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi di tengah ketidakpastian global dan regional.
Kinerja Keuangan Perseroan
Aset
Aset 2015 2014 Δ%
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Penempatan Pada Bank Indonesia & Bank Lain
Efek-Efek
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali
Kredit yang Diberikan
- Pihak Ketiga (net)
Aset Tetap (net)
Aset Tak Berwujud (net)
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Aset Lain-lain
Jumlah Aset
49.797
424.897
12.348
1.436.128
974.703
381.614
2.392.687
29.358
-
34.006
41.584
5.777.122
97.493
386.383
423.899
1.139.131
1.032.554
-
3.466.264
52.844
4.738
47.815
52.256
6.703.377
95,78
(9,06)
3.332,94
(20,68)
5,94
(100,00)
44,87
80,00
-
40,61
25,66
16,03
Aset Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
Analisis dan Pembahasan ManajemenKinerja Keuangan Perseroan
66 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Liabilitas
Liabilitas 2015 2014 Δ%
Liabilitas Segera
Simpanan Nasabah
- Pihak-pihak Berelasi
- Pihak Ketiga
Simpanan dari Bank Lain
Utang Pajak
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Lain-lain
Jumlah Liabilitis
-
1.274.730
3.178.029
107.277
6.409
459
27.749
4.594.653
264
930.088
3.871.159
674.980
4.833
-
32.395
5.513.719
-
(27,04)
21,81
529,19
(24,59)
(100,00)
16,73
20,00
Liabilitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
Perbandingan Liabilitas pada 31 Desember 2015 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2014
Total Liabilitas Perseroan meningkat 20% menjadi Rp. 5.513.719 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 4.594.653 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Kenaikan ini dikarenakan kenaikan total Simpanan Nasabah yang meningkat 7,82% menjadi Rp. 4.801.247 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 4.452.759 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Selain itu juga dikarenakan kenaikan Simpanan dari Bank Lain yang meningkat 529,19% menjadi Rp. 674.980 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 107.277 juta pada tanggal 31 Desember 2014 terkait meningkatnya aktivitas interbank untuk memperluas hubungan kerjasama antar bank sekaligus untuk uji MCO (Maximum Cummulative Outflow) sebagai bagian dari pengelolaan likuiditas Perseroan.
Ekuitas 2015 2014 Δ%
Modal Saham
Agio Saham
Cadangan Umum
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasiatas Efek-efek dalam KelompokTersedia untuk Dijual
Saldo Laba/Rugi Tahun Lalu
Jumlah Ekuitas
431.133
764.675
800
(48.459)
41.509
1.189.658
431.133
764.675
500
(37.005)
23.166
1.182.469
-
-
-
30,95
79,18
0,61
Ekuitas
Ekuitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
Analisis dan Pembahasan ManajemenKinerja Keuangan Perseroan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 67
Perbandingan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2014
Ekuitas Perseroan meningkat 0,61% menjadi Rp. 1.189.658 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 1.182.469 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Posisi ekuitas ini dipengaruhi oleh peningkatan Saldo Laba sebesar 79,18% menjadi Rp. 41.509 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 23.166 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual meningkat 30,95% menjadi Rp. 48.459 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 37.005 juta pada tanggal 31 Desember 2014.
Analisis Laporan Laba Rugi Tabel berikut ini menunjukkan rincian pendapatan bunga per penempatan Perseroan dan beban bunga untuk setiap produk Perseroan serta jumlah Pendapatan Bunga Bersih Perseroan.
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga Perseroan yang diperoleh terutama dari kegiatan penempatan dalam bentuk penyaluran kredit, serta provisi dan komisi dari pemberian kredit, sedangkan excess dari likuiditas Perseroan ditempatkan pada berbagai instrumen seperti pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi negara dan korporasi, serta penempatan pada bank lain. Sebagai bank, maka kebijakan Perseroan akan mengoptimalkan pendapatan bunga dari perkreditan yang diberikan sesuai dengan target LDR yang telah ditetapkan. Pengelolaan excess likuiditas bertujuan untuk pengelolaan likuiditas Perseroan dan optimalisasi imbal hasil untuk meningkatkan pendapatan Perseroan.
Pendapatan & Beban Bunga 2015 2014 Δ%
Pendapatan Bunga
Kredit Yang Diberikan
Efek-efek
Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain
Giro Pada Bank Indonesia & Bank Lain
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Deposito Berjangka
Giro
Tabungan
Beban bunga kepada bank lain
Jumlah Beban Bunga
Jumlah Pendapatan Bunga – Bersih
340.380
92.697
60.960
2.204
496.241
(228.401)
(39.224)
(15.949)
(5.535)
(289.109)
207.132
215.654
98.636
65.598
1.697
381.585
(161.874)
(46.666)
(6.722)
(8.418)
(223.680)
157.905
57,84
(6,02)
(7,07)
29,88
30,05
41,10
(15,95)
137,27
(34,25)
29,25
31,18
Pendapatan Bunga Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
Analisis dan Pembahasan ManajemenKinerja Keuangan Perseroan
68 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Perbandingan Pendapatan Bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014
Total Pendapatan Bunga Perseroan mengalami peningkatan sebesar 30,05% menjadi Rp. 496.241 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 381.585 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014. Kenaikan ini dikarenakan kenaikan pendapatan bunga dari Kredit yang Diberikan sebesar 57,84% menjadi Rp. 340.380 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 215.654 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014. Selain itu pendapatan bunga dari Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain juga meningkat sebesar 29,88% menjadi Rp. 2.204 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 1.697 juta untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014.
Beban Bunga
Beban bunga terdiri dari beban bunga giro, tabungan, deposito, dan simpanan dari bank lain. Perseroan tetap akan mempertahankan komposisi sumber dananya antara deposito dengan giro dan tabungan secara berimbang untuk menjaga biaya dana yang sehat, sehingga kebijakan dan strategi tersebut akan difokuskan pada pengembangan nasabah baru dari giro dan tabungan dengan dukungan perkembangan cabang-cabang dan layanan electronic channel.
Perbandingan Beban Bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sebesar 29,25% menjadi Rp. 289.109 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 223.680 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga Deposito Berjangka sebesar 41,10% menjadi Rp. 228.401 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari sebesar Rp. 161.874 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Produk Tabungan juga mengalami peningkatan biaya bunga sebesar 137,28% menjadi Rp. 15.949 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari sebesar Rp. 6.722 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Terjadi peningkatan beban bunga Deposito Berjangka karena secara rata-rata volume produk Deposito Berjangka lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan produk Tabungan terjadi pertumbuhan yang cukup signifikan seiring meningkatnya kepercayaan nasabah pada produk Perseroan tersebut, terutama peningkatan Tabungan Payroll.
Pendapatan Bunga – Bersih
Perbandingan Pendapatan Bunga – Bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Pendapatan bunga – bersih meningkat 31,18% menjadi Rp. 207.132 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 157.905 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014, terutama karena peningkatan pendapatan yang signifikan dari penyaluran kredit.
Pendapatan Operasional LainnyaPendapatan Operasional Lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing merupakan 2,37% dan 3,08% dari jumlah pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya.
Analisis dan Pembahasan ManajemenKinerja Keuangan Perseroan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 69
Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing
Lain-lain
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
10.365
424
1.280
12.069
11.817
-
291
12.108
(12,29)
-
339,86
(0,32)
Pendapatan Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
Pendapatan Operasional Lainnya 2015 2014 Δ%
Perbandingan Pendapatan Operasional Lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Pendapatan Operasional Lainnya turun 0,32% menjadi Rp. 12,069 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 12.108 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Pendapatan Operasional Lainnya ini terutama diperoleh dari provisi dan komisi selain dari pemberian kredit yang meningkat menjadi Rp. 10,365 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp 11.817 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta keuntungan transaksi mata uang asing dan lain-lain juga mengalami kenaikan.
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Perseroan Perseroan menetapkan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset Perseroan mengacu pada PSAK no. 55 (revisi 2011). Dalam hal ini, Perseroan membentuk CKPN dalam jumlah yang memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya aset produktif.
Beban Operasional LainnyaBeban Operasional Lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing merupakan 39,86% dan 39,96% dari jumlah Beban Bunga dan Beban Operasional Lainnya.
Umum dan Administrasi
Tenaga Kerja
Jumlah Beban Operasional Lainnya
(102.654)
(88.938)
(191.592)
(85.336)
(63.515)
(148.851)
20,29
40,03
28,71
Beban Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
Beban Operasional Lainnya 2015 2014 Δ%
Perbandingan Beban Operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Beban Operasional Lainnya Perseroan meningkat 28,71% menjadi Rp. 191.592 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 148.851 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang disebabkan oleh peningkatan peningkatan Beban Umum dan Administrasi
Analisis dan Pembahasan ManajemenKinerja Keuangan Perseroan
Analisis dan Pembahasan ManajemenKinerja Keuangan Perseroan
70 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Laba 2015 2014 Δ%
Laba Operasional
Pendapatan Non-Operasional Bersih
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Bersih Tahun Berjalan
22.487
228
22.715
(4.509)
18.206
16.008
4.203
20.211
(4.386)
15.825
40,47
(94,58)
12,39
2,80
15,05
Laba Bersih Tahun Berjalan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
Perbandingan Laba Bersih Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
Laba Bersih tahun Berjalan Perseroan meningkat 15,05% menjadi Rp. 18.206 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 15.825 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, terutama karena peningkatan Laba Operasional sebagai hasil dari meningkatnya Pendapatan Bunga Kredit.
Prospek Usaha PerseroanTahun 2016 bagi Perseroan adalah tahun yang penuh optimisme di tengah berbagai tantangan. Tantangan tahun 2016 adalah bagaimana dalam tahun tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha yang berujung pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Bagaimana transformasi yang telah dijalankan Perseroan mampu membawa Perseroan pada tahapan penting pertumbuhan sebagai bank berskala nasional yang bersanding setara dengan pelaku industri perbankan lainnya. Pengembangan jaringan distribusi yang menitikberatkan pada peningkatan produktivitas akan menjadi perhatian Perseroan selain penambahan jumlah jaringan guna memperluas penetrasi pasar. Regionalisasi melalui penambahan kantor wilayah dilanjutkan untuk meningkatkan koordinasi dalam meningkatkan kemampuan setiap wilayah memberikan kontribusi pada pertumbuhan. Peningkatan kualitas produk dan layanan perbankan dilakukan dengan mengutamakan penambahan akses nasabah untuk melakukan berbagai pembayaran sesuai dengan kebutuhan terutama melalui layanan perbankan elektronik. Pertumbuhan kredit dan penyaluran DPK diharapkan dapat berjalan beriringan dengan target LDR 70-80% dan dengan kualitas yang makin baik. Mengoptimalkan kegiatan Bank Devisa dengan penambahan berbagai produk dan layanan sehingga volume aset dalam valuta asing dapat meningkat. Terakhir, seluruh aktivitas pengembangan usaha ini dijalankan dengan tetap mengoptimalkan peran sistem pengendalian intern dan berjalan dalam koridor tata kelola usaha yang baik.
sebesar 20,29% menjadi Rp. 102.654 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 85.336 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan beban tenaga kerja yang meningkat sebesar 40,03% menjadi Rp. 88.938 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp. 63.515 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama karena peningkatan jaringan kantor yang dibuka dan kebutuhan tenaga kerja selama tahun 2015.
Analisis dan Pembahasan ManajemenKinerja Keuangan Perseroan | Prospek Usaha Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 71
Kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan dilaksanakan dalam sebuah kerangka nilai-nilai sosial kemanusiaan yang mengedepankan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang sehat dan berpendidikan demi kemajuan bangsa.
Kerangka Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perseroan 1. Bahwa Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility) adalah kegiatan Perseroan yang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan dan kesetiakawanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang sehat, berpendidikan dan bermartabat.
2. Bahwa sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan yang saat ini mempunyai peranan yang cukup penting dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan
3. Bahwa Tanggung Jawab Sosial adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
4. Bahwa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2015 menerangkan aspek yang terkait dalam kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perseroan yaitu: a. Lingkungan hidup; b. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja; c. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan; dan d. Tanggung jawab produk dan/atau layanan.
5. Bahwa rangkaian kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perseroan dilaksanakan sesuai aspek-aspek yang telah diterangkan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2015 sehingga rangkaian kegiatan tersebut secara menyeluruh memberikan kontribusi positif bagi lingkungan Perseroan dan masyarakat luas.
Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perseroan Tahun 20151. Nobu Bank Berbagi Kasih
Kategori kegiatan : Kesehatan Masyarakat Kegiatan : Donasi kepada Bhakti Sosial Komunitas Sosial Titian Kasih Lokasi : Vihara/Klenteng Tjo Soe Kong, Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang Banten. Tanggal pelaksanaan : 2 Agustus 2015 Biaya kegiatan : Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
72 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Deskripsi kegiatan
Perseroan memberikan dukungan berwujud donasi dana atas kegiatan bhakti sosial Yayasan Titian Kasih yang dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2015 di Kampung Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Kegiatan bhakti sosial yang dilaksanakan berupa pengobatan gratis bagi masyarakat desa tersebut dan sekitarnya sekitar 400 orang. Kegiatan pengobatan gratis yang melibatkan dokter-dokter dan sukarelawan anggota Yayasan Titian Kasih ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Yayasan Titian Kasih 6 kali dalam setahun. Perseroan mengapresiasi Yayasan Titian Kasih yang beranggotakan para profesional yang bersedia meluangkan tenaga dan waktu untuk melaksanakan kegiatan sosial.
Komunitas Sosial Titian Kasih adalah kumpulan anggota masyarakat dari berbagai kalangan yang secara rutin melakukan kegiatan pengobatan gratis (2 bulan sekali) ke daerah-daerah yang membutuhkan di sekitar Jabodetabek tanpa batasan golongan, agama, atau kelompok tertentu. Anggotanya sebagian besar adalah para dokter dan masyarakat umum (relawan) yang memiliki keinginan yang sama yaitu berkontribusi pada masyarakat secara luas lewat bidang kesehatan. Melalui kegiatan pengobatan gratis ini diharapkan masyarakat yang kurang mampu memperoleh akses terhadap kesehatan secara murah (gratis) sehingga selain tidak terbebani biaya kesehatan, mereka juga dapat lebih fokus pada aktivitas bekerja untuk mencari nafkah.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 73
2. Nobu Bank Peduli Pendidikan
a. Nobu Bank Peduli Pendidikan Kupang
Kategori kegiatan : Pendidikan Masyarakat Kegiatan : Donasi prasarana belajar mengajar Lokasi : Sekolah Lentera Harapan Kupang Tanggal pelaksanaan : 17 November 2015 Biaya kegiatan : Rp. 36.500.000,- (tiga puluh enam juta lima ratus ribu rupiah).
Deskripsi kegiatan
Kegiatan CSR Perseroan berupa donasi prasarana belajar mengajar seperti laptop, screen, dan amplifier yang diperlukan oleh Sekolah Lentera Harapan Kupang untuk memperlancar dan menunjang aktivitas belajar sehari-hari. Perwakilan Perseroan menyerahkan secara simbolis donasi tersebut dan diterima oleh Kepala Sekolah perwakilan Komite Sekolah.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
74 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
b. Nobu Bank Peduli Pendidikan Ambon
Kategori kegiatan : Pendidikan Masyarakat Kegiatan : Donasi prasarana belajar mengajar Lokasi : Sekolah Lentera Harapan Ambon Tanggal pelaksanaan : 11 Desember 2015 Biaya kegiatan : Rp. 6.998.000,- (enam juta sembilan ratus Sembilan puluh delapan ribu rupiah).
Deskripsi kegiatan
Kegiatan CSR Perseroan di Ambon dilakukan dengan memberikan donasi berupa prasarana belajar berupa kipas angin yang diperlukan di beberapa ruang kelas di Sekolah Lentera Harapan Ambon. Perwakilan Perseroan menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis dan diterima oleh Kepala Sekolah dan perwakilan guru.
Sekolah Lentera Harapan adalah sekolah yang dirancang untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi bagi masyarakat kurang mampu dengan menerapkan pendidikan terpadu melalui visi: True Knowledge, Faith in Christ, and Godly Character. Saat ini terdapat 16 Sekolah Lentera Harapan dengan total 7.516 siswa. Sekolah Lentera Harapan berkomitmen untuk dapat terus berkembang dan tersebar di seluruh Indonesia, sehingga dapat membantu untuk meningkatkan pendidikan bagi masyarakat Indonesia yang kurang mampu.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 75
c. Nobu Bank Peduli Pendidikan Papua
Kategori kegiatan : Pendidikan Masyarakat Kegiatan : Donasi untuk Program Education for Papua Lokasi : Program Education for Papua Yayasan Pendidikan Pelita Harapan Tanggal pelaksanaan : 30 Desember 2015 Biaya kegiatan : Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Deskripsi kegiatan
Dalam kegiatan yang bertema ‘Education for Papua’ ini Perseroan memberikan donasi kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan dana pembangunan sarana pendidikan. Penyaluran donasi tersebut bekerjasama dengan sebuah yayasan yang memiliki komitmen yang tinggi dalam bidang pendidikan dan memiliki pengalaman dalam pengembangan pendidikan di daerah terpencil yaitu Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH). Direksi Perseroan secara simbolis menyerahkan donasi tersebut kepada Ketua YPPH Ibu Hannah Achmadi.
Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) adalah Yayasan yang memberikan kontribusi tinggi dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan di Indonesia dengan mendidik siswa-siswi melalui integritas spiritual, intelektual, emosional, sosial dan estetika kepribadian manusia. YPPH memiliki Visi untuk memberkati bangsa melalui pendidikan yang berlandaskan pada ilmu yang benar, iman di dalam Tuhan, dan memiliki Misi untuk menyatakan keunggulan Tuhan dan terlibat dalam pemulihan penebusan melalui pendidikan agama. Dalam rangka meningkatkan pendidikan di Indonesia, YPPH telah mengembangkan jaringan kemitraan dengan banyak lembaga-lembaga Internasional.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
76 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Kegiatan Edukasi Literasi Keuangan Kegiatan Edukasi Literasi keuangan merupakan tanggung jawab Perseroan sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 1/SEOJK.07/2014, perihal Program Edukasi Peningkatkan Literasi Keuangan Kepada Konsumen Dan Masyarakat.
1. Edukasi Literasi Keuangan Kupang
Tujuan : Memperkenalkan uang, menabung dan Bank Model Edukasi : Tatap muka presentasi Durasi : 90 menit Peserta : Murid Sekolah Lentera Harapan Kupang Jumlah Peserta : 69 anak Kelas V Tempat : Ruang Aula Sekolah Lentera Harapan Kupang Materi : Pengenalan uang, manfaat menabung dan pengenalan bank Pihak terkait : Komite Sekolah, Sekolah Lentera Harapan Kupang
2. Edukasi Literasi Keuangan Ambon
Tujuan : Memperkenalkan uang, menabung dan Bank Model Edukasi : Tatap muka presentasi dengan gambar peraga Durasi : 25 menit Peserta : Murid Sekolah Lentera Harapan Ambon Jumlah Peserta : 40 siswa kelas VI Tempat : Ruang Kelas VI Sekolah Lentera Harapan Ambon Materi : Pengenalan uang, manfaat menabung dan pengenalan bank
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 77
Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) merupakan prasyarat bagi keberhasilan dan keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Selama ini Penerapan prinsip-prinsip ini telah dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten oleh Perseroan. Tujuannya tidak sekedar untuk memenuhi ketentuan yang berlaku namun juga untuk mendukung kemajuan Perseroan dalam mencapai sasaran serta target usaha secara berkelanjutan. Hal ini selaras dengan usaha Perseroan dalam memperluas pelayanannya kepada Stakeholder, sehingga dapat melayani kebutuhan produk dan jasa perbankan serta wilayah operasi di seluruh Indonesia, menjalin kerjasama dengan mitra sinergis serta peningkatan manfaat bagi masyarakat.
Selama tahun 2015, Perseroan telah menerapkan aktivitas yang positif dalam implementasi GCG selaras dengan visi dan misinya. Terutama yang terkait dengan komitmen Dewan Komisaris dan Direksi yang merupakan kunci keberhasilan dalam penerapan GCG. Diikuti dengan implementasi kode etik, peraturan operasional, kepegawaian maupun aktivitas pengawasan internal. Penerapan GCG juga tercermin dalam aktivitas Perseroan seperti mekanisme rekrutmen Pengurus Perseroan, training/sosialisasi, penilaian kinerja, mekanisme penunjukkan KAP dan lain-lain.
Perseroan telah menerapkan pembentukan perangkat organisasi yang memadai agar penerapan GCG dapat berjalan dengan baik, yaitu melalui pembentukan komite-komite di bawah ruang lingkup Dewan Komisaris maupun Direksi sehingga dapat mendukung setiap pengambilan keputusan, baik dalam koridor pengawasan maupun eksekusi operasional. Pemantauan pelaksanaannya selain dengan pola self assessment juga dilakukan secara sinergis melalui unit-unit pengawasan internal yang independen seperti SKAI, SKMR, Kepatuhan. Selain itu Perseroan juga membuka saluran apabila terjadi Whistle Blowing yang bertujuan untuk menyediakan sistem pengelolaan pelaporan pelanggaran melalui berbagai media yang disediakan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, sehingga sistem ini dapat berfungsi sebagai media yang mendukung penyelesaian pelanggaran secara efektif, tanpa merugikan reputasi Perseroan ke pihak eksternal, dari sisi lainnya juga akan mampu membangun budaya keterbukaan dalam organisasi.
Sesuai pemaparan tersebut diatas, kedepan diharapkan agar seluruh jajaran Pengurus dan pegawai serta Pemangku Kepentingan Perseroan, dalam melakukan aktivitasnya senantiasa berpegang pada prinsip – prinsip GCG yang meliputi: keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan keadilan. Pelaksanaan dan penerapan prinsip-prinsip GCG selama tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mempunyai kewajiban untuk menjalankan pengawasan serta memberikan saran atas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Direksi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya maka Dewan Komisaris harus bersikap dan bertindak independen.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Desember 2015 maka Pemegang Saham telah menyetujui pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi sebagaimana dijelaskan di bawah ini. Hal ini sesuai dengan Akta No. 22, tertanggal 29 Desember 2015, tentang: Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Nationalnobu Tbk.
Laporan Tata Kelola
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)
Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris & Direksi
78 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Perseroan telah menerapkan ketentuan mengenai GCG yang menyatakan bahwa jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang terdiri dari tiga orang dan paling banyak sama dengan jumlah Direksi. Paling kurang satu orang anggota Dewan Komisaris harus berdomisili di Indonesia dan paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
Dewan Komisaris Perseroan tidak memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepungurusan, maupun hubungan kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris lain termasuk dengan Direksi, sebagaimana penjelasan di bawah ini:
Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama Independen. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 34 tanggal 19 Desember 2012, yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, Susunan Dewan Komisaris terdiri dari:
Komisaris Utama : Prof. Dr. Adrianus Mooy (Independen) Komisaris : Hadiah Herawatie, SH, LLM (Independen) Komisaris : Markus Permadi
Prof. Dr. Adrianus Mooy
Hadiah Herawatie, SH, LLM
Markus Permadi
Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan, kepemilikan
DewanKomisaris Direksi PSPengendali
Nama Ya Ya YaTidak Tidak Tidak
Direksi
Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan menjadi Direksi sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI), Undang-Undang Perseroan Terbatas, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Peraturan Bank Indonesia No. 13/27/PBI/2011, tentang perubahan atas PBI No. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum, menyatakan bahwa anggota Direksi wajib memenuhi persyaratan Integritas, Kompetensi, dan mempunyai reputasi keuangan yang baik.
Persyaratan untuk menjadi Direktur juga diatur di dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Pasal 93 dan Peraturan OJK (d/h Bapepam-LK) No. IX.I.6 lampiran keputusan ketua (d/h) Bapepam-LK No. Kep-45/PM/2004 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik yang meliputi:
• Mempunyaiakhlakdanmoralyangbaik; • Tidakpernahdinyatakanpailit; • Bukan anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan; dan • Tidak pernah dihukum karenamelakukan tindak pidana yangmerugikan keuangan negara dan/ atau yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 79
Suhaimin Djohan
Januar Angkawidjaja
Hendra Kurniawan
Lim Migi Trisnadi
Winardi Darmansa
Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan & kepemilikan
DewanKomisaris Direksi PSPengendali
Nama Ya Ya YaTidak Tidak Tidak
Direksi Perseroan semuanya bertempat tinggal di Indonesia dan berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Pengangkatan Anggota Direksi telah memenuhi persyaratan karena telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), sesuai Persetujuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. Susunan Anggota Direksi Perseroan terdiri dari:
1 Suhaimin Djohan Direktur Utama 26 Februari 2013
2 Januar Angkawidjaja Direktur 8 April 2011
3 Hendra Kurniawan Direktur 1 Desember 2011
4 Lim Migi Trisnadi Elias Direktur 11 November 2013
5 Winardi Darmansa Direktur 22 Oktober 2015
No. Nama Jabatan PersetujuanBI
Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham pada Perseroan. Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain. Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi maupun dengan anggota Dewan Komisaris, yaitu sebagai berikut:
b. Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam pelaksanaan dan penerapan GCG, meliputi: • Melaksanakantugasdantanggungjawabsecaraindependen. • Memastikan berjalannya pelaksanaan GCG pada seluruh kegiatan bisnis pada setiap jenjang organisasi seiring dengan skala serta kompleksitasnya. • MenjalankanpengawasanterhadaptugasdantanggungjawabDireksisertamemberikannasihat maupun pengarahan kepada Direksi. Termasuk juga memantau serta mengevaluasi kebijakan strategis Perseroan. • MemastikanbahwaDireksitelahmenindaklanjutitemuandanrekomendasiauditdariSKAI,auditor eksternal (KAP), Otoritas Jasa Keuangan maupun otoritas lainnya. • Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
80 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
• Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan aktivitas operasional Perseroan, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan/atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan. • DewanKomisariswajibmemberitahukan kepada pihakOtoritas (BI/OJK) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya: - Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan. - Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Sampai dengan akhir Desember 2015, tidak terdapat pelanggaran atas peraturan perundang- undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Perseroan. • Dalamrangkamendukungefektifitaspelaksanaantugasdantanggungjawabnya,DewanKomisaris telah membentuk: - Komite Audit - Komite Pemantau Risiko - Komite Remunerasi dan Nominasi • PengangkatanAnggotaKomitediatas telahdilakukanolehDireksiberdasarkankeputusanRapat Dewan Komisaris • Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Komite yang telah dibentuk diatas, menjalankan tugasnya secara efektif • DewanKomisaris telahmemiliki pedomandan tata tertib kerja yangmencantumkanpengaturan etika kerja, waktu kerja, dan jadwal rapat.
Direksi
Dalam pelaksanaan GCG, Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Melaksanakantugasdantanggungjawabsecaraindependen. • BertanggungjawabpenuhataspelaksanaankepengurusanPerseroan. • MengelolaPerseroansesuaikewenangandantanggung jawabnyasepertidiaturdalamAnggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Menjalankanprinsip-prinsipGCG dalamsetiapaktivitasbisnisdanoperasionalPerseroanpada seluruh jenjang organisasi, sesuai dengan volume dan kompleksitas usahanya. • Menyediakan data dan informasi secara lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Komisaris. • Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal (KAP), dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lain. • MempertanggungjawabkanpelaksanaantugaskepadapemegangsahammelaluiRUPS. • Menjelaskankebijakan-kebijakanPerseroanyangbersifatstrategisdibidangkepegawaiankepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai. • MembentukdanmemberdayakanSKAI,SKMR,danSatuanKerjaKepatuhanyangberfungsidalam pengendalian internal • Tidakmenggunakan penasehat perorangan dan atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali untuk proyek yang bersifat khusus. • Memilikipedomandan tata tertib kerja yang telahmencantumkanpengaturanetikakerja,waktu kerja, dan pengaturan rapat.
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 81
Suhaimin Djohan – Direktur Utama
Bersama dengan Direktur lainnya bertanggung jawab pada pengelolaan perusahaan demi kepentingan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, nasabah, pekerja, serta memberikan petunjuk dan menentukan strategi pada seluruh aktivitas perbankan yang menjamin profitabilitas dan perkembangan perusahaan baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Januar Angkawidjaja – Direktur
Bertanggung jawab dalam mengarahkan dan menetapkan strategi pengembangan Kepatuhan terhadap segala Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dan pelaksanaan semua aspek Manajemen Risiko guna memitigasi risiko yang dihadapi Bank. Selain itu juga bertanggung jawab memantau dan mengarahkan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia serta penanganan dan pengelolaan hukum.
Hendra Kurniawan – Direktur
Bertanggung jawab memastikan penyampaian Laporan Keuangan Bank, perpajakan, proses pembayaran kepada Pihak Ketiga, pemantauan saldo buku besar dan memastikan Kebijakan Akuntansi, Perpajakan, dan kebijakan lainnya yang terkait dijalankan dengan baik dan benar guna mendukung perkembangan perusahaan, serta bertanggung jawab dalam kegiatan tresuri, antara lain memastikan GWM terpenuhi sesuai PBI dan pengelolaan excess likuiditas dengan melalui penempatan pada interbank, instrumen keuangan (Obligasi) untuk menghasilkan imbal hasil (yield) yang optimal dengan tetap mempertahankan aspek kehati-hatian.
Lim Migi Trisnadi Elias – Direktur
Memastikan seluruh kegiatan operasional Bank terkait Sistem, Prosedur, dan Teknologi Informasi berjalan dengan efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank guna menunjang perkembangan perusahaan. Memastikan seluruh aktivitas Group/ Divisi/ Cabang yang terkait dengan pembelian, transportasi, keamanan, pengadaan barang, pemeliharaan, dan renovasi gedung kantor berjalan dengan baik.
Winardi Darmansa - Direktur
Bertanggung jawab dalam pengelolaan Bank dalam menghasilkan pendapatan secara optimal dengan menetapkan strategi pengembangan bisnis dari segi lending, produk, fitur, e-channel, card business serta kerjasama antar Bank. Disamping itu juga memastikan bahwa pencapaian bisnis Bank sejalan dengan tujuan Bank.
Tugas utama dan tanggung jawab dari masing-masing Direktur adalah sebagai berikut:
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
82 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
c. Pengawasan Dewan Komisaris
Selama tahun 2015 kegiatan pengawasan Dewan Komisaris telah berlangsung sesuai ketentuan, antara lain sebagai berikut: • Dalamsetiap rapat,DewanKomisaris telahmenerima laporandarimasing-masingkomite,yaitu: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. • MemberikanpengarahandanmenyetujuiRencanaBisnisBank (RBB) yangdisampaikankeOJK pada bulan November 2015. • MelakukanpengawasanatasrealisasipencapaianRBBtiapsemester. • Dewan Komisaris melakukan kaji ulang (review) atas kinerja keuangan Perseroan dalam Rapat Dewan Komisaris secara berkala. • DewanKomisarissenantiasamemastikanbahwaDireksitelahmenindaklanjutitemuanaudit,baik yang berasal dari SKAI maupun dari pihak eksternal (OJK dan KAP). • MelaluiusulanKomiteAudit,DewanKomisaristelahmenyetujuipenunjukkanKantorAkuntanPublik AAJM untuk pemeriksaan tahun buku 2015. Penunjukan ini sesuai dengan reputasi KAP tersebut dan merujuk pada daftar KAP yang diijinkan menjadi Auditor Bank oleh OJK. • Melalui Komite Pemantau Risiko, Dewan Komisaris senantiasa memantau Tingkat Kesehatan Bank yang mencakup juga pemantauan terhadap Manajemen Risiko yang meliputi: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, dan Risiko Kepatuhan serta kecukupan permodalan perseroan dan penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance. • Terkait dengan bidang SDM, Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi memantau mengenai strategi pengembangan SDM Perseroan serta kebijakan kepegawaian lainnya. • Membahas dan menganalisis mengenai kondisi makro ekonomi dan kaitannya dengan industri perbankan serta peraturan dan ketentuan-ketentuan baru yang dikeluarkan oleh BI dan OJK serta dampaknya bagi Perseroan.
d. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006, tentang: Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, pasal 15: Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. Selama tahun 2015 telah diselenggarakan 6 (enam) kali Rapat Dewan Komisaris, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut:
Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama/Independen 6/6 100%
Hadiah Herawatie, SH, LLM Komisaris Independen 6/6 100%
Markus Permadi Komisaris 5/6 83%
Nama Jabatan JmlKehadiran %Kehadiran
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 83
a. Struktur, Keanggotaan, Keahlian, dan Independensi Anggota Komite
Berdasarkan ketentuan Pelaksanaan GCG, Perseroan telah membentuk 3 (tiga) Komite yang bertugas untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, terdiri dari: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Komite Audit
Komite Audit, dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pengawasan secara efektif dan independen dalam ruang lingkup pengawasan secara umum. Pembentukan Komite Audit oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
Susunan keanggotaan Komite Audit tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : Sukarwan Anggota : I Nyoman Tjager Anggota : Markus Permadi
Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk mendukung Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan Penerapan dan pelaksanaan Manajemen Risiko di Perseroan. Pembentukan Komite Pemantau Risiko oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : Emmy Yuhassarie Ruru Anggota : I Nyoman Tjager Anggota : Markus Permadi
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Renumerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris melakukan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berkaitan dengan pengawasan maupun implementasi kebijakan Renumerasi dan Nominasi Direksi dan kepegawaian sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
Adapun susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Ketua : Hadiah Herawatie, SH, LLM Anggota : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : Markus Permadi Anggota : Chandra Kusdianto
Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
84 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG, maka tugas dan tanggung jawab Komite adalah sebagai berikut:
Komite Audit
• MenjalankanmonitoringsertaevaluasiatasperencanaandanpelaksanaanAuditsertapemantauan tindak lanjut hasil audit untuk menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. • KomiteAuditmelakukanpemantauandanevaluasiterhadap: − Pelaksanaan tugas SKAI; − Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar yang berlaku; − Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; dan − Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil pengawasan Bank Indonesia guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. • Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. • Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melakukan evaluasi atas aktivitas-aktivitas yang meliputi: - Kecukupan atas pengendalian internal dan sistem informasi manajemen, - Perencanaan dan pelaksanaan fungsi Audit Internal pada Perseroan, - Proses audit eksternal yang berjalan secara independen dan obyektif selaras dengan standar dan ketentuan yang berlaku, - Pelaporan keuangan yang berkualitas, - Peningkatan disiplin dan kesadaran akan pentingnya pengendalian internal.
Selain hal tersebut diatas maka sesuai ketentuan OJK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, tugas Komite Audit adalah: • Melakukanpenelaahanatas informasikeuanganyangakandikeluarkanEmitenatauPerusahaan Publik • Melakukanpenelaahanatasketaatanterhadapperaturanperundang-undanganyangberhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik • Memberikanpendapatindependendalamhalterjadiperbedaanpendapatantaramanajemendan KAP atas jasa yang diberikannya • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal. • Melakukan penelaahan pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik • Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik • Menjagakerahasiaandokumen,datadaninformasiEmitenatauPerusahaanPublik
Komite Pemantau Risiko
• Melaksanakan evaluasi atas kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Risiko dengan pelaksanaannya. • Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 85
• MenyampaikanrekomendasikepadaDewanKomisaristentangevaluasidanpemantauanaktivitas manajemen risiko. • Dalam periode selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telahmenjalankan tugasnya yang berkaitan dengan monitoring, antara lain: - Pemantauan Tingkat Kesehatan Bank, termasuk Profil Risiko, serta rentabilitas dan kecukupan permodalan Perseroan, - Mitigasi Risiko Kredit, pemantauan Risiko Pasar yang berkaitan dengan Surat Berharga yang dimiliki Perseroan serta pemantauan Risiko Likuiditas secara berkala, - Penetapan Risk Tolerance dan Risk Appetite, terutama terkait dengan Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional.
c. Frekuensi Rapat Komite
Berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja maka pelaksanaan rapat maka rapat hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri paling kurang 51% dari total anggota, termasuk Komisaris Independen dan Pihak Independen. Sepanjang tahun 2015, Komite-Komite telah menyelenggarakan Rapat sebanyak 6 (enam) kali dan selalu kuorum. Di bawah ini adalah frekuensi kehadiran dalam rapat Komite:
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ketua Komite 6/6 100%
Markus Permadi Anggota Komite 5/6 83%
Sukarwan Anggota Komite 5/6 83%
I Nyoman Tjager Anggota Komite 5/6 83%
Nama Jabatan JmlKehadiran %Kehadiran
Rapat Komite Audit
Rapat Komite Pemantau Risiko
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ketua Komite 6/6 100%
Markus Permadi Anggota Komite 5/6 83%
Emmy Yuhassarie Ruru Anggota Komite 5/6 83%
I Nyoman Tjager Anggota Komite 4/6 67%
Hadiah Herawatie, SH, LLM Ketua Komite 6/6 100%
Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota Komite 6/6 100%
Markus Permadi Anggota Komite 5/6 83%
Chandra Kusdianto Anggota Komite 6/6 100%
Nama Jabatan JmlKehadiran %Kehadiran
Nama Jabatan JmlKehadiran %Kehadiran
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
86 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
a. Fungsi Kepatuhan
Salah satu faktor penting dalam organisasi Perseroan diwujudkan melalui penerapan Budaya Kepatuhan yang diimplementasikan melalui Kebijakan Kepatuhan yang dimiliki Perseroan. Budaya Kepatuhan telah dikembangkan pada seluruh jenjang organisasi dan aktivitas usaha Perseroan serta memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan, termasuk melakukan penegakan ketentuan dengan konsisten.
Perseroan telah memiliki Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan dan Satuan Kerja Kepatuhan yang bertugas dalam pengelolaan Risiko Kepatuhan, yaitu risiko yang muncul apabila Perseroan melanggar atau tidak melaksanakan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pengelolaan Kepatuhan juga bertujuan untuk mengembangkan Budaya Kepatuhan di semua Unit Kerja sehingga pengelolaan kepatuhan menjadi salah satu bentuk disiplin pada setiap aktivitas Perseroan.
Fungsi Kepatuhan bersifat pencegahan dan memastikan bahwa semua kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta aktivitas bisnis Perseroan telah sesuai dengan ketentuan dari Otoritas. Di Perseroan aktivitas pelaksanaan program APU dan PPT, pengelolaan sistem whistle blowing serta pemantauan implementasi GCG dikelola oleh Satuan Kerja Kepatuhan.
Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan berperan dalam hal-hal sebagai berikut: • MemastikankepatuhanPerseroanterhadapketentuanBankIndonesia,OJKdanperaturanserta ketentuan yang berlaku lainnya, yang dijalankan dengan melalui: − Penetapan langkah-langkah yang diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian; − Memonitor dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; − Memantau dan menjaga kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat kepada Bank Indonesia, OJK, LPS dan lembaga otoritas lainnya yang berwenang. • Mencegah Direksi agar tidak menjalankan kebijakan maupun membuat keputusan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • DirekturyangmembawahiFungsiKepatuhansecaraberkalamelaporkanpelaksanaantugasdan tanggung jawabnya kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. • Penunjukan Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berkaitan dengan penerapan fungsi kepatuhan, Perseroan telah menjalankan hal-hal sebagai berikut: • Menyediakan dan menambah sumber daya yang memadai untuk menyelesaikan tugas secara efektif. • MenyampaikanlaporanpokokpelaksanaantugasDirekturKepatuhandanlaporankhususkepada OJK dan pihak terkait. • Menjalankan training Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme kepada seluruh pegawai Perseroan. • Memantaupelaksanaanprosespengkiniandatanasabah. • Menerapkan dan mengkinikan sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. • Melakukan kaji ulang terhadap Produk dan Aktivitas Baru sebelum disampaikan kepada OJK serta melakukan Compliance checklist untuk memastikan kesiapan beroperasinya kantor baru. • MemonitorpemenuhankomitmenkepadaOJKdanpihakOtoritaslainnya.
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal, dan Audit Eksternal
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 87
b. Fungsi Audit Internal
Direksi telah menjalankan hal-hal sebagai berikut: • Optimalisasi Sistem Pengendalian Intern dan berjalannya fungsi Audit Internal dalam setiap jenjang organisasi. • Melaksanakan penyelesaian tindak lanjut temuan audit internal Perseroan sesuai dengan kebijakan dan arahan Dewan Komisaris. • TersedianyalaporankegiatanpelaksanaanfungsiauditinternalPerseroan.
Dalam kaitannya dengan Fungsi Audit Internal, Perseroan telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut: • MemilikiStandarPelaksanaanFungsiAuditInternBank(SPFAIB),serta: − Menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter); − Membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI); − Menyusun panduan audit internal. • KelembagaanSKAIyangindependenterhadapsatuankerjaoperasional. • Melakukan review secara berkala atas efektifitas pelaksanaan kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB oleh pihak eksternal setiap tiga tahun. • Menyediakan dan menambah sumber daya manusia di bidang Audit dan pengawasan secara memadai seiring dengan peningkatan bisnis Perseroan.
SatuanKerjaAuditInternal(SKAI)
Perseroan telah menyusun Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perseroan telah menunjuk Deden Subagja selaku Ketua Satuan Kerja Audit Internal berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 28 April 2011.
Perseroan telah mengangkat Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan membentuk Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Kantor Pusat Perseroan No. 002/SK-DIR/HR/III/2011 tanggal 9 Maret 2011.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Divisi Audit Internal meliputi: 1. Bertanggung jawab dalam merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengarahkan audit intern serta mengevaluasi prosedur yang ada untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran dari Bank akan dapat dicapai secara optimal. 2. Berkewajiban untuk : a. Memberikan laporan audit kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. b. Mempersiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit yang akan disampaikan kepada OJK setiap semester yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan Dewan komisaris. c. Mempersiapkan segera laporan hasil audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank. Laporan tersebut harus disampaikan kepada OJK oleh Direktur Utama dan Dewan komisaris.
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
88 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Whistle Blowing System
Whistle Blowing adalah pengungkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Perseroan, maupun pihak yang mempunyai kepentingan terhadap Perseroan (Pemangku Kepentingan), yang dilakukan oleh karyawan, atau pimpinan organisasi; sehingga perlu diambil tindakan yang tegas atas pelanggaran tersebut.
Jenis Pelanggaran
Aktivitas pelanggaran dapat terdiri, namun tidak terbatas pada beberapa kategori:
1. Fraud Berkaitan dengan tindakan yang dilakukan secara sengaja yang bertujuan untuk mengambil keuntungan pribadi dengan cara yang melanggar peraturan internal maupun eksternal, sehingga mengakibatkan kerugian bagi Perseroan baik secara finansial maupun non-finansial. 2. Kesalahan operasional yang signifikan Berkaitan dengan tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja atau tidak disadari sehingga mengakibatkan kerugian finansial ataupun non finansial bagi Perseroan. 3. Pelanggaran ketentuan Meliputi semua bentuk pelanggaran terhadap ketentuan internal maupun ketentuan yang berlaku bagi bidang usaha perbankan. 4. Terjadinya benturan kepentingan (conflict of interest) terkait dengan tindakan penyalahgunakan nama, fasilitas atau hubungan baik Perseroan untuk kepentingan pribadi dalam bentuk apapun termasuk penerimaan uang, barang dan fasilitas dari pihak-pihak tertentu tanpa seizin dari Manajemen. 5. Tindakan melanggar etika moral Terkait dengan tindakan yang tidak terpuji yang dapat merugikan nama baik Perseroan, seperti konflik kepentingan, penggunaan data Perseroan, penyalahgunaan aset/inventaris dan lain-lain. 6. Tindakan melanggar hukum pidana maupun hukum perdata ataupun peraturan perundang- undangan lainnya, misalnya pemalsuan tanda tangan pejabat berwenang, penggunaan narkoba, pelecehan, perusakan barang dan lain-lain. 7. Tindakan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, membahayakan keamanan Perseroan, termasuk membahayakan aset pihak ketiga/nasabah.
Kategori Whistle Blower/Pelapor
Whistle Blower (“Pelapor”), dapat dikategorikan menjadi: 1. Pihak internal, meliputi karyawan pimpinan, karyawan baik karyawan tetap, kontrak maupun outsourcing. 2. Pihak eksternal, meliputi mantan karyawan, vendor, nasabah, konsultan, pihak eksternal lain.
Setiap Pelapor diharapkan dapat memberikan bukti berupa data, informasi atau indikasi awal atas terjadinya pelanggaran, sehingga kasus yang dilaporkan dapat ditelusuri dan ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. Laporan yang masih kurang lengkap akan dimintakan informasi tambahan kepada Pelapor melalui jalur yang aman.
Penyelesaian kasus Whistle Blowing
Laporan Whistle Blower akan diteruskan oleh Whistle Blowing Officer ke Internal Audit Bank, secara rahasia tanpa menyebutkan identitas Pelapor sama sekali.
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 89
KodeEtik&TanggungJawabProfesional
Sebagai pelaksanaan terhadap ketentuan yang berlaku sekaligus sebagai tanggung jawab kepada masyarakat, nasabah dan pemegang saham untuk memberikan kualitas layanan dengan standar etik dan profesionalisme yang baik, maka Perseroan telah menyusun Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 011/SK/DIR/VII/11 perihal Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional. Hal-hal yang diatur dalam Surat Keputusan tersebut antara lain: 1. Ketentuan Umum 2. Hubungan Kerja 3. Kepatuhan kepada Regulator 4. Perlindungan terhadap Aset Bank dan Nasabah 5. Kerahasiaan Informasi 6. Benturan Kepentingan 7. Pencegahan Suap, Korupsi, Penerimaan Hadiah dan Pemberian Lainnya 8. Komunikasi dengan Publik
c. Fungsi Audit Eksternal
Pada saat pemeriksaan oleh Auditor Eksternal telah dilakukan komunikasi dan kerja sama yang baik antara Auditor Eksternal dan pihak Manajemen yang dilakukan secara intensif. Direksi mendukung adanya temuan-temuan yang terkait dengan kebijakan akuntansi, interpretasi standar akuntansi yang berlaku, perkembangan peraturan OJK/BI dan lain-lain. Direksi juga memantau secara aktif tindak lanjut temuan pemeriksaan Auditor Eksternal tersebut sehingga diharapkan temuan serupa tidak terulang dimasa mendatang.
Penerapan Fungsi Audit Eksternal telah berjalan dengan baik, yang dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut: • PerseroanselalumenunjukAkuntanPublikdanKAPyangterdaftardiOJK. • PenunjukanAkuntanPublik danKAP yang sama oleh Perseroan tidak lebih dari 5 (lima) tahun buku berturut-turut. Selama beberapa tahun terakhir, KAP yang ditunjuk untuk mengaudit Perseroan adalah : − Junarto, Tjahjadi BAP (Tahun 2004, 2005 dan 2006). − Kanto, Tony Frans & Darmawan (Tahun 2007). − Tjahjadi, Pradhono & Teramiharja (Tahun 2008 dan 2009). − Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (AAJ Associates) (Tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014). − Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan – RSM Indonesia (Tahun 2015) • Penunjukan Akuntan Publik dan KAP telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan rekomendasi dari Komite Audit. • PenugasanpemeriksaankepadaAkuntanPubliktelahmemenuhiaspek-aspek: − Kapasitas Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk; − Legalitas perjanjian kerja; − Ruang lingkup audit; − Standar profesional akuntan publik; dan − Komunikasi antara OJK dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk.
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
90 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Akuntan Publik yang ditunjuk telah: • Menyampaikanhasilauditdanmanagement letter kepada Perseroan tepat waktu. • Mampubekerjasecaraindependen,memenuhistandarprofesionalakuntanpublikdanperjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian InternPelaksanaan fungsi Manajemen Risiko dijalankan dengan menjalankan pengelolaan Manajemen Risiko yang sehat, antara lain dengan membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen, merumuskan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko yang sesuai, guna menjaga tingkat risiko berada pada batas-batas yang ditetapkan.
Risiko yang dikelola Perseroan mencakup 8 jenis risiko, yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi dan Risiko Stratejik.
Perseroan melakukan kaji ulang atas efektivitas sistem Manajemen Risiko secara berkala yang dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko pada tingkatan Direksi serta Komite Pemantau Risiko pada level Dewan Komisaris. Selanjutnya hasil evaluasinya ditindaklanjuti oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Unit terkait lainnya.
Dewan Komisaris menjalankan tugas dan tanggung jawab Manajemen Risiko sebagai berikut:• MelakukanevaluasiatastanggungjawabDireksidalampelaksanaankebijakanManajemenRisiko.• Melakukan evaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Direksi menjalankan penerapan Manajemen Risiko sebagai berikut:• Memastikan kecukupan implementasi SIM, kebijakan, prosedur, dan penetapan limit telah dilakukan dengan baik sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Perseroan.• Penyediaan dan penambahan Sumber DayaManusia secaramemadai untukmenyelesaikan tugas pengelolaan risiko.• Peningkatan kwalitas serta keterampilan Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan risiko secara berkelanjutan.
Komite Manajemen Risiko Perseroan mempunyai tugas dan tanggung jawab meliputi:• Menyampaikan rekomendasi atas penyusunan strategi Manajemen Risiko, misalnya risk appetite dan risk tolerance• Melakukankajiulangdananalisaataslaporanprofilrisikoperseroan• MemberikanrekomendasikerangkakebijakanmanajemenrisikokepadaDireksi• Melakukankajiulangdananalisaataskecukupanmodaldanalokasimodalberdasarkanrisiko• Memantaumitigasirisikokredit,risikopasardanrisikolikuiditas• Melakukankajiulangatashal-halpentinglainnyayangperludibahaspadaKomiteManajemenRisiko
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 91
Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Internal Perseroan dilaksanakan melalui aktivitas sebagai berikut:• Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance (untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional)• Penetapan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko, termasuk kebijakan dan penetapan limit untuk transaksi Devisa.• Melakukanstress test.• MelakukankajiulangdananalisaprofilrisikoPerseroansecaraberkala• Melaksanakankajiulangdananalisaataskecukupanmodaldanalokasimodalberdasarkanrisiko• Melakukankajiulangdanevaluasiatasportofoliokredit(mitigasirisikokredit)• Kajiulang(review) dan analisa atas produk dan aktivitas baru• Untukmengidentifikasi,mengukur,memantaudanmengendalikan risiko telah dilaksanakanmelalui metode yang disesuaikan dengan kompleksitas transaksi Perseroan termasuk sistem informasi manajemen risiko yang memadai.• Menerapkansistempengendalianinternsecaramelekatpadasetiapunitkerjasertatingkatorganisasi.• Melaksanakanrapatkoordinasisecaraberkala(bulanan)diantara3satuankerja(SKAI,SKMRdanSKK).
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana BesarPenyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, mencakup hal-hal sebagai berikut:• Menyusunkebijakandanproseduruntukpenyediaandanakepadapihakterkaitdanpenyediaandana besar • Laporan berkala perihal penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar telah disampaikan kepada Bank Indonesia secara tepat waktu.• Per31Desember2015,tidakterdapatpenyediaandanakepadapihakterkaitdanpenyediaandana besar. Adapun penyediaan dana kepada 15 debitur inti adalah sebagai berikut:
A. Kepada Pihak Terkait 0 0
B. Kepada Debitur Inti
•Individu 5 814.413
•Group 10 583.264
PenyediaanDana Debitur Nominal(JutaRp)
Rencana Strategis PerusahaanRencana strategis disusun dalam bentuk Rencana Korporasi (Corporate Plan) yang merupakan rencana jangka panjang Perseroan dan selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) dalam jangka pendek (tahunan). Kedua hal tersebut telah disusun secara komprehensif, realistis, memperhatikan prinsip kehati-hatian serta responsif terhadap perubahan internal dan eksternal yang terjadi. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank tersebut disusun secara tertulis oleh Direksi dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
92 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Sejalan dengan semakin dinamisnya persaingan bisnis perbankan maka pada tahun 2015 Perseroantelah mempersiapkan sejumlah strategi pengembangan bisnis yang meliputi:• Mendorongpertumbuhankegiatanintermediasiperbankanbaikpenghimpunandanpenyalurandana sesuai dengan kompetensi utama Perseroan.• MemperkuatstrukturdaninfrastrukturyangberkaitandenganaktivitasBankDevisasehinggadapat memberikan produk dan layanan kepada Nasabah. • Membangunkerjasamadenganpartnerstrategisdalampengembanganjaringandistribusi• Penerapan strategi pemasaran yang efisien dan efektif terutama terkait dengan mendorong pertumbuhan nasabah baru• Pengembanganinovasiprodukdanlayananperbankanyangsesuaidengankebutuhannasabah.• Memperkuat infrastruktur sistem Teknologi Informasi yang mendukung aktivitas operasional Bank seperti e-channel, ATM, internet banking, mobile banking dan lain-lain.• Menyempurnakan kualitas dari aktivitas operasional melalui penyempurnaan/pengadaan prosedur operasi standar yang seiring dengan kompleksitas usahanya• MeningkatkanpengelolaanportofolioTreasury guna mengelola excess likuiditas• Mempercepat pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia untuk pembukaan jaringan distribusi dan meningkatkan kualitas SDM yang ada melalui sertifikasi standar yang diperlukan• PemantauanTingkatKesehatanBank(TKB)melaluipenilaianseperti,ProfilRisiko,GCG,Rentabilitas dan Permodalan
Dewan Komisaris senantiasa menjalankan pengawasan terhadap pelaksanaan Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) secara periodik (semesteran). Hal ini juga terkait dengan masukan dari Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pencapaian target dan kinerja Perseroan.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan PerseroanPerseroan telah menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis, dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai Transparansi Kondisi Keuangan Bank dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Triwulanan
Laporan Keuangan Publikasi triwulanan telah dimuat melalui surat kabar berperedaran nasional, yang berkedudukan sesuai dengan Kantor Pusat Perseroan di Jakarta.
Laporan Tahunan
1) LaporanKeuanganTahunan Laporan keuangan tahunan telah disampaikan secara tepat waktu kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan serta pihak-pihak yang berkepentingan lain.
2) Laporanlain
Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan GCG telah disampaikan kepada a. Bank Indonesia b. Otoritas Jasa Keuangan c. YLKI d. Lembaga Pemeringkat di Indonesia e. Asosiasi Bank-Bank di Indonesia (Perbanas)
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 93
f. LPPI g. 2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan Keuangan h. 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan.
Sekretaris Perusahaan
Menindaklanjuti ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) serta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para pemodal, Perseroan yang telah listing di bursa, berkewajiban untuk membentuk Sekretaris Perusahaan, yang berperan sebagai penghubung Perseroan dengan pihak investor, pelaku pasar modal, regulator dan para pengamat.
Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung komunikasi agar berjalan efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak dan berperan sebagai penghubung utama Bank dengan OJK dan publik. Bank telah melaporkan penunjukkan Sekretaris Perusahaan kepada OJK.
Saat ini, Perseroan telah memiliki homepage yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi keuangan serta non keuangan Perseroan melalui www.nobubank.com. Selain itu, Perusahaan juga telah menyampaikan laporan dan surat pemberitahuan kepada regulator (BI dan OJK) berkaitan dengan setiap rencana tindakan korporasi maupun aktivitas lainnya yang harus diketahui publik.
Berdasarkan Surat Perseroan No. 012/SK/DIR/IV/13 tanggal 10 April 2013 perihal Surat Penunjukkan Sekretaris Perusahaan, Perseroan menunjuk sdr. Mario Satrio Wibowo sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35 /POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten Atau Perusahaan Publik, antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi : • Kepatuhan Bertanggung jawab atas pemenuhan kewajiban Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi perusahaan terbuka, khususnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK-Pengawas Pasar Modal), dan Peraturan Bursa Efek Indonesia.
• Komunikasi Bertindak sebagai wakil Manajemen Perseroan dalam komunikasi dengan pihak internal (karyawan) dan pihak eksternal yang terdiri dari regulator, investor, dan media.
• KegiatanPerseroan Bertanggung jawab pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Perseroan khususnya yang terkait dengan posisi Perseroan sebagai perusahaan terbuka termasuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility).
• IdentitasPerseroan Menyusun, mendokumentasikan dan mensosialisasikan hal-hal yang terkait dengan identitas Perseroan dalam sebuah standard yang baku baik kepada internal Perseroan maupun kepada pihak eksternal serta mengelola website Perseroan.
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG)
94 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
• PengelolaanDokumen
Melakukan pengelolaan dokumen Perseroan yang mencakup hal-hal seperti menyimpan dan menjaga kerahasiaannya, terutama yang berhubungan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan perubahannya, identitas Perseroan sebagai perusahaan publik, kegiatan Perseroan dan aktivitas Manajemen Perseroan.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan DireksiPenjelasan atas Kepemilikan saham dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor di Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, serta Perusahaan lain adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Semua Anggota Komisaris tidak memiliki saham baik pada Perseroan, atau Lembaga Keuangan BukanBank lain maupun di perusahaan lainnya yang mencapai 5% atau lebih.
Direksi
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham baik di Perseroan, atau Lembaga Keuangan Bukan Banklain maupun perusahaan lainnya yang mencapai 5% atau lebih.
Hubungan Keuangan dan Hubungan KeluargaSemua anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga, baik antar anggota, antar anggota Dewan Komisaris dengan Direksi serta Pemegang Saham Pengendali Perseroan.
Kebijakan Renumerasi dan Fasilitas LainYang dimaksud dengan paket/kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain meliputi:
a) Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan
b) Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yakni penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yangdikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut:
Laporan Tata KelolaAspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan (GCG) | Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi | Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga | Kebijakan Renumerasi dan Fasilitas Lain
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 95
Di atas Rp. 2 miliar
Di atas Rp. 1 miliar s/d Rp. 2 miliar
Di atas Rp. 500 juta s/d Rp. 2 miliar 4
Rp. 500 juta ke bawah 3 1
Jumlah Remunerasi per Orang Jumlah Komisaris Jumlah Direksidalam 1 tahun yang diterima secara tunai
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, termasuk fasilitas lain dalam bentuk non natura).
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb.)
a. Dapat memiliki
b. Tidak dapat memiliki
Total
1
2
No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 Tahun (Juta Rp)
DewanKomisaris Direksi
3
-
-
3
5
-
-
5
742,9
-
-
742,9
2.971,6
-
-
2.971,6
Shares OptionAnggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi, serta Pejabat Eksekutif Perseroan tidak memiliki shares option atau opsi untuk membeli saham yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Perseroan, dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Perseroan.
Keterangan /Nama
Yang diberikan(lembarsaham)
Yang telah dieksekusi(lembarsaham)
Jumlah saham yang dimiliki (lembar saham)
HargaOpsi
JangkaWaktu
Jumlah Opsi
Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil
Laporan Tata KelolaKebijakan Renumerasi dan Fasilitas Lain | Shares Option
96 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Rasio Gaji Tertinggi dan TerendahKriteria yang digunakan dalam perhitungan rasio yang dimaksud adalah sebagai berikut:1) Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perseroan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.2) Pegawai adalah pegawai tetap Perseroan sampai batas pelaksana.3) Yang dihitung dalam perhitungan rasio adalah gaji atau jumlah yang diterima per bulan.
Dengan mempertimbangkan kriteria tersebut diatas, rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan persentase adalah sebagai berikut:a) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah 2.333%b) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 196%.c) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah 200%.d) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 153%.
Jumlah Penyimpangan Internal (Fraud)Pada setiap aktivitas bisnis selalu terdapat potensi tindakan kecurangan atau penyimpangan (fraud). Tindakan dimaksud akan menyebabkan terjadinya kerugian dan pada sisi yang lain serta berdampak pada reputasi Perseroan, lebih-lebih apabila dikaitkan bahwa Perseroan merupakan perusahaan publik. Berkaitan dengan hal ini maka Bank senantiasa melaksanakan sosialisasi/ training mengenai:• KesadaranakanRisikoOperasional• PenerapanStrategiAntiFraud• KebijakanPelaporanPelanggaran(whistle blowing)• TindakanPelanggaranDalamPelaksanaanKerja
Pada bagian lain, Perseroan juga telah membuat mekanisme penanganan whistle blowing. Dengan adanya pedoman dan mekanisme ini diharapkan mampu menjadi alat mitigasi awal untuk mencegah terjadinya fraud.
Selama tahun 2015, tidak terdapat penyimpangan internal yang dilakukan baik oleh pengurus, pegawai tetap, maupun oleh pegawai tidak tetap terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan secara signifikan (dengan dampak penyimpangan serta kerugiannya lebih dari Rp 100.000.000).
Internal Fraud Pengurus
TahunSebelumnya
TahunSebelumnya
TahunSebelumnya
TahunBerjalan
TahunBerjalan
TahunBerjalan
Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Nihil - - -- - -
Laporan Tata KelolaRasio Gaji Tertinggi dan Terendah |Jumlah Penyimpangan Internal (Fraud)
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 97
Permasalahan HukumSepanjang tahun 2015, tidak terdapat permasalahan hukum perdata dan pidana yang sedang dihadapi maupun yang telah diajukan melalui proses hukum.
Permasalahan Hukum
Perdata
Total
Pidana
Jumlah
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
Dalam Proses Penyelesaian
Nihil Nihil
- -
Transaksi yang Mengandung Benturan KepentinganSelama periode tahun 2015, tidak terdapat suatu transaksi yang mengandung benturan kepentingan di Perseroan.
- - - -
No. Nama dan Jabatan yang Memiliki
Benturan Kepentingan
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi (Juta Rp)
Keterangan
Nihil
Buy Back Shares dan Obligasi PerseroanSelama periode tahun 2015, tidak terdapat transaksi buy back shares maupun buy back obligasi yaitu upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Perseroan dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut.
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Politik dan SosialSelama periode tahun 2015, Perseroan tidak pernah memberikan dana untuk kegiatan politik. Adapun pemberian dana untuk kegiatan sosial dalam rangka program CSR jumlahnya relatif tidak material.
Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate GovernancePelaksanaan Good Corporate Governance dijalankan dengan melakukan penilaian sendiri (self assessment) dengan mempertimbangkan 3 (tiga) aspek yang terdiri dari: governance structure, berupa penilaian kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank, governance process bertujuan untuk menilai efektifitas pelaksanaan GCG serta governance outcome yang bertujuan menilai kualitas hasil pelaksanaan.
Laporan Tata KelolaPermasalahan Hukum |Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan | Buy Back Shares dan Oblgasi Pemeintah |
Pemberian Dana untuk Kegiatan Politik dan Sosial | Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance
98 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Penilaian atas Governance Structure, seperti: Komposisi, jumlah, kompetensi Pengurus (Dewan Komisaris dan Direksi) serta Komite-Komite maupun Satuan Kerja pengendalian intern telah tertata dengan baik. Demikian juga infrastruktur seperti: kebijakan dan prosedur, sistem informasi manajemen maupun fungsi masing-masing struktur organisasi telah berjalan sesuai dengan ketentuan.
Penilaian atas Governance Process, seperti: pengawasan Dewan Komisaris, kewenangan dan tanggung jawab Direksi, tindak lanjut pemeriksaan, mekanisme pelaksanaan rapat Pengurus, rekomendasi yang diberikan oleh Komite, pelaksanaan budaya kepatuhan, sistem pengendalian intern, peningkatan kwalitas SDM, mekanisme penunjukan KAP, evaluasi kebijakan dan strategi Manajemen Risiko, transparansi kondisi keuangan dan non keuangan serta penyusunan Rencana Bisnis, telah dijalankan dengan efektif.
Penilaian atas Governance Outcome, seperti: pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham melalui RUPS, aktivitas bisnis yang tidak melampaui kemampuan permodalan, tidak terdapat pelanggaran BMPK, kepatuhan terhadap ketentuan, perlindungan konsumen serta kinerja Bank, telah dijalankan dengan baik.
Berdasarkan hasil self assessment yang telah dijalankan maka pelaksanaan GCG yang mencakup ketiga aspek di atas, secara umum telah dilaksanakan Bank dengan Baik.
Laporan Tata KelolaHasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 99
Laporan Komite Audit
PTBANKNATIONALNOBUTBKLAPORANKOMITEAUDIT
TAHUN2015
I. Pendahuluan Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan tersebut adalah anggota Komite Audit paling kurang terdiri atas seorang Komisaris Independen dan bertindak sebagai Ketua Komite, seorang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang hukum atau perbankan.
Komisaris independen dan pihak independen yang menjadi anggota Komite Audit tersebut paling kurang 51% (Lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota Komite Audit.
Berdasarkan SK Pengangkatan Komite Audit No. 197/DIR/NNB/III/2011 tanggal 29 Maret 2011, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Ketua Adrianus Mooy Komisaris Independen Keuangan & Perbankan
Anggota Sukarwan Anggota Independen Keuangan & Perbankan
Anggota I Nyoman Tjager Anggota Independen Hukum & Perbankan
Anggota Markus Permadi Komisaris non Independen Keuangan & Perbankan
Jabatan Nama Status Keahlian
II. Kerangka Acuan Tugas Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank dan Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No. KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 . Dalam menjalankan fungsinya Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain: • Melakukanpenelaahandanpengawasanatasinformasikeuanganyangdisajikanmanajemen • Melakukanpemantauandanevaluasiatasperencanaandanpelaksanaanauditsertapemantauan atas tindak lanjut hasil audit. • Melakukanpemantauandanevaluasiterhadap: - Ketaatan atas peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Bank; - Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku ; - Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; - Adanya potensi benturan kepentingan oleh Bank; dan • Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
100 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
III. Pokok-pokok Persoalan yang ditangani pada tahun 2015. Pada piagam komite audit dicantumkan bahwa Rapat Komite diselenggarakan minimal 4 (empat) kali dalam setahun, atau lebih jika dianggap perlu oleh Komite sesuai dengan kebutuhan Bank. Selama tahun 2015 Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali yang dihadiri secara fisik dan memenuhi qorum. Pokok-pokok persoalan yang ditangani Komite Audit: 1. Melakukan penelaahan dan persetujuan terhadap Rencana kerja Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) tahun 2015, termasuk revisi rencana kerja SKAI yang disesuaikan dengan Revisi Rencana Bisnis Bank. 2. Menyusun laporan tahunan Komite Audit tahun 2014. 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas SKAI, termasuk menelaah independensi dan kecukupan jumlah auditor. 5. Menelaah usulan Direksi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk meminta persetujuan atas penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku yang berakhir per 31 Desember 2015. 6. Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan Triwulan publikasi dan Laporan Keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2015.
IV. Kesimpulan Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam rapat-rapat yang telah dilakukan, Komite Audit berpendapat bahwa: • Laporan keuangan tahun buku 2015 (Audited) yang dipublikasikan telah memenuhi azas keterbukaan. • Perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan tindak lanjut hasil audit baik internal maupun eksternal telah memadai. • Banktelahmemilikisistempengendalianinternalyangmemadai.
Jakarta, 16 Maret 2016
PT Bank Nationalnobu Tbk
Komite Audit
Prof. Dr. Adrianus MooyKetua
I Nyoman TjagerAnggota
SukarwanAnggota
Markus PermadiAnggota
Laporan Komite Audit
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 101
Komite Eksekutif
1. Komite Kredit
Sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit, maka Perseroan telah membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, serta restrukturisasi kredit.
Pembentukan Komite Kredit saat ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi yang antara lain mengatur tugas dan wewenang Komite Kredit sebagai berikut: a. Tugas Utama Komite Kredit adalah: • Memberikan Persetujuan atau penolakan atas permohonan kredit sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur Perkreditan yang berlaku. • MelakukankoordinasidenganAssets and Liabilities Committee (ALCO) dalam aspek pendanaan kredit. b. Setiap Anggota dapat menyetujui dan menolak permohonan kredit. c. Setiap Anggota dalam menggunakan wewenangnya masing-masing bertanggung jawab penuh atas keputusannya. d. Setiap Anggota diharapkan menggunakan common sense dan dapat mengambil keputusan yang baik dan rasional, terutama dalam menilai kelayakan proposal serta risiko yang mungkin ditimbulkan. e. Setiap Anggota wajib memastikan agar setiap permohonan kredit yang disetujui memenuhi persyaratan dalam peraturan perbankan.
SusunanAnggotaKomiteKreditper31Desember2015adalah:
Ketua : Suhaimin Djohan Anggota : Winardi Darmansa Anggota : Boyke Zulkifli
2. Komite Manajemen Risiko
Dalam rangka membangun infrastruktur pengelolaan risiko yang memadai untuk mampu mengelola setiap aktivitas fungsional Perseroan dan mengintegrasikannya ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif, maka Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan telah membentuk Komite Manajemen Risiko.
Komite Manajemen Risiko berfungsi membantu Direksi agar penerapan proses Manajemen Risiko berjalan efektif sehingga aktivitas usaha yang dilakukan tidak mengganggu kelangsungan usaha Perseroan atau menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan Perseroan.
SusunanKeanggotaanKomiteManajemenRisikoadalahsebagaiberikut:
Ketua : Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko & Personalia Wakil Ketua : Direktur Keuangan & Treasury Anggota : Direktur Bisnis, Direktur IT & Operasi, Kepala Divisi Manajemen Risiko, dan Kepala Divisi Kepatuhan Anggota lain : Kepala Divisi terkait yang diundang yang tidak memilki hak suara Sekretaris : Kepala Divisi Manajemen Risiko (merangkap anggota)
102 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
TugasdanTanggungJawab
Komite Manajemen Risiko memilki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • MenyusunkebijakanManajemenRisikosertaperubahannya,termasukstrategimanajemenrisiko, tingkat Risiko yang diambil dan toleransi Risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal; • Menyempurnakan prosesManajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil Risiko Bank dan tidak efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi; • Menetapkan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur Risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.
3. Komite Aset & Liabiilitas (ALCO)
Fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets & Liabilities Management (ALMA).Untuk mendukung keefektifan pelaksanaan ALMA, maka perlu dibentuk Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang merupakan wadah utama untuk mencapai tujuan utama dari ALMA serta bertanggung jawab untuk pengembangan dan implementasi dari strategi ALMA. Perseroan telah membentuk Asset and Liabilities Committee (ALCO) yang merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas mengevaluasi posisi aset dan liabilitas Perseroan serta menjaga keselarasan posisi pasiva & dana pihak ketiga dengan posisi kredit & aset produktif lainnya. Komite ini beranggotakan Direksi dan Kepala Divisi yang terkait, yang bertanggung jawab terhadap posisi aset dan liabilitas sebagai antisipasi terhadap perubahan kondisi moneter maupun perekonomian. Komite ini secara rutin setiap bulannya menyelenggarakan rapat ALCO (budget meeting) untuk mengevaluasi kinerja Perseroan sekaligus mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi dalam jangka pendek dan jangka menengah.
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Tentang Ketentuan-Ketentuan tentang Assets & Liabilities Committee (ALCO), maka tugas dan wewenang ALCO antara lain adalah : 1. Mengembangkan dan mengkaji strategi Pengelolaan Aset & Liabilitas (Assets and Liabilities Management). 2. Mengkaji posisi risiko suku bunga Bank dan strategi Pengelolaan Aset & Liabilitas untuk memastikan pengambilan keputusan risiko suku bunga konsisten dengan tujuan manajemen risiko. 3. Mengkaji suku bunga Aset & Liabilitas untuk memastikan penetapan suku bunga dapat mengoptimalkan pinjaman, pendanaan dan memelihara struktur Neraca Bank yang sejalan dengan strategi Pengelolaan Aset & Liabilitas. 4. Memastikan risiko pasar dan risiko likuiditas telah diidentifikasi, diukur, dipantau, dan dikendalikan / dimitigasi.
Laporan Komite Eksekutif
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 103
Laporan Komite Eksekutif
KeanggotanALCO Anggota Tetap (yang memiliki hak suara):
Ketua : Direktur Keuangan & Tresuri Wakil Ketua : Direktur Utama Anggota : Direktur Bisnis Anggota : Lending Business Group Head, Anggota : Sales & Distribution Group Head, Anggota : Product Development Division Head, Anggota : Treasury Division Head, Anggota : Risk Management Division Head
Anggota Tetap (yang tidak memiliki hak suara):
Anggota : Direktur Risk Management & Compliance Anggota : Direktur Operation & IT Anggota : SME Division Head* Anggota : FI & Large Commercial Division Head* Anggota : Management Reporting Division Head *Pengganti apabila Lending Business Group Head tidak hadir.
4. Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee – ITSC) merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas membahas pengembangan teknologi yang dilakukan Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan infrastruktur jaringan, pemenuhan peraturan terkait pelaporan dan menyesuaikan pengembangan teknologi informasi yang dilakukan regulator.
Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi tentang Komite Pengarah Teknologi Informasi PT Bank Nationalnobu. Susunan keanggotaan komite ini adalah sebagai berikut :
AnggotaTetap
1. Direktur IT & Operation, sebagai Ketua Komite 2. Direktur Manajemen Risiko
PenyelenggaraTeknologiInformasi
3. Kepala Divisi IT Operation, Policy & Quality Assurance, sebagai Sekretaris Komite 4. Kepala Divisi IT Relationship & Information Management
PenggunaUtamaTeknologiInformasi
5. Direktur Keuangan & Treasury 6. Kepala Divisi E-Channel Development 7. Kepala Divisi Operation
104 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
AnggotaTidakTetap
1. Kepala Divisi Manajemen Risiko (Kepala SKMR) 2. Kepala Divisi Internal Audit (Kepala SKAI) 3. Kepala Divisi Accounting and Tax 4. Kepala Divisi Treasury 5. Kepala Divisi Product Development 6. Kepala Divisi Card Business 7. Kepala Divisi lain bila diperlukan
Tugas,wewenangdanTanggungJawabkomiteiniadalahsebagaiberikut:
1. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan Rencana Strategis Teknologi lnlormasi (lnformation Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis Kegiatan usaha Perseroan; 2. Melakukan review dan memberikan rekomendasi atas perumusan kebijakan dan prosedur Tl yang utama seperti kebijakan pengamanan Tl dan manajemen risiko terkait penggunaan Tl; 3. Melakukan review dan Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian proyek-proyek Teknologi lnformasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi lnformasi yang telah dibuat oleh Perseroan serta menetapkan status prioritas proyek Tl yang bersifat kritikal (berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional Perseroan); 4. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek Teknologi lnformasi dengan rencana proyek yang disepakati; 5. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian Teknologi lnformasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Perseroan; 6. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Perseroan pada sektor Teknologi lnformasi dan bahwa investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Perseroan; 7. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan aktifitas pengawasan dan pemantauan atas kinerja Teknologi lnformasi dan upaya peningkatannya; 8. Membantu Direksi dalam me-review dan menetapkan serta memonitor penerapan prinsip-prinsip sistem pengawasan dan pengamanan terhadap penggunaan sistem dan aplikasi yang mengandung risiko tinggi, khususnya yang menyangkut teknologi database, komputer mikro, dan komunikasi data; 9. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi lnformasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara secara efektif, efisien dan tepat waktu; 10. Membantu Direksi dalam me-review dan menetapkan kebijakan dalam penggunaan Teknologi lnformasi agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Perseroan; 11. Membantu Direksi dalam menetapkan pengendalian manajemen yang meliputi perencanaan, penetapan kebijaksanaan, standar dan prosedur, serta organisasi yang berkaitan dengan penggunaan Teknologi lnformasi Perseroan; 12. Membantu Direksi dalam me-review menetapkan sistem kontrol terhadap sistem aplikasi Teknologi lnformasi yang akan digunakan yang mencakup pengadaan, pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaannya; 13. Melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam menetapkan vendor aplikasi Teknologi lnformasi apabila penyelenggaraan TSI diserahkan kepada pihak ketiga, apabila diperlukan.
Laporan Komite Eksekutif
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 105
Informasi Pemegang Saham
Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering)
1. Jumlah Saham :
2. Nilai Nominal :
3. Harga Penawaran :
4. Jumlah Penawaran Umum :
5. Jumlah Saham yang Dicatatkan :
6. Lembaga & Profesi Penunjang :
7. Bursa Efek :
8. Masa Penawaran :
9. Tanggal Pencatatan :
Sebanyak 2.155.830.000 (dua miliar seratus lima puluh lima juta delapan ratus tiga puluh ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 52,0% (lima puluh dua persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum
Rp. 100,- (seratus Rupiah) setiap saham
Rp. 375,- (tiga ratus tujuh puluh lima Rupiah) setiap saham
Rp. 808.436.250.000 (delapan ratus delapan miliar empat ratustiga puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah)
Sebanyak 4.104.371.700 (empat miliar seratus empat juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu tujuh ratus) atau 99,0% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh jumlah saham yang telah Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan sesudah Penawaran Umum.
Penjamin Pelaksanan Emisi : PT Ciptadana SecuritiesBiro Administrasi Efek : PT Sharestar IndonesiaKonsultan Hukum : Nindyo & AssociatesNotaris : Unita Christina, SH.Akuntan Publik : Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto, RSM AAJ Associates
Bursa Efek Indonesia
13-14 Mei 2013
20 Mei 2013
106 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Penggunaan Dana IPOPengunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana (IPO), sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X. K. 4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran umum, dilaporkan secara berkala setiap 3 bulan sekali.
Jumlah Hasil Penawaran Umum
Biaya
Laporan Posisi 30-Jun-13
Laporan Posisi 30-Sep-13
Laporan Posisi 31-Dec-13
Laporan Posisi 31-Mar-14
4.440
168.514
182.994
366.945
85.543
808.436
803.996
635.482
452.488
85.543
0
Pengunaan Sisa Dana
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih DahuluPerseroan telah melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak memesan Efek Terlebih Dahulu dengan keterangan sebagai berikut:
RUPSLB Perseroan dalam rangka PMTHMETD 19 Agustus 2014
Keterbukaan Informasi 17 Juli 2014 & 15 Agustus 2014
Tanggal Distribusi Saham Tahap I 3 September 2014
Pencatatan 4 September 2014
Harga Pelaksanaan Rp 790,-
Jumlah Saham yang didistribusikan/ dicatatkan 165.500.000 lembar
Aktivitas Keterangan
Informasi Harga SahamHarga saham Perseroan selama tahun 2015 secara kwartalan adalah sebagai berikut :
Triwulan I /2015 754 755 759 748 1.224.524
Triwulan 2/2015 772 771 775 761 971.930
Triwulan 3/2015 742 742 744 735 1.011.570
Triwulan 4/2015 631 622 637 611 973.120
Tanggal Open (Rp.) High (Rp.) Low (Rp.) Last (Rp.) Volume (Lembar)
Harga dan volume merupakan rata-rata harian dalam kwartal yang bersangkutan.
Informasi Pemegang SahamPenggunaan Dana IPO | Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu | Informasi Harga Saham
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 107
Perkembangan Struktur ModalPerkembangan struktur modal Perseroan adalah sebagai berikut:
Komposisi Pemegang saham
Modal Dasar 520.000.000.000 520.000.000.000 795.000.000.000 795.000.000.000 795.000.000.000
Modal Disetor 140.000.000.000 199.000.000.000 414.583.000.000 431.133.000.000 431.133.000.000
Saham belum 380.000.000.000 321.000.000.000 380.417.000.000 363.867.000.000 363.867.000.000disetor
Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015
PT Kharisma Buana Nusantara
OCBC Securities Pte Ltd Client A/C
PT Prima Cakrawala Sentosa
Nio Yantony
Masyarakat (Di bawah 5%)
PT Kharisma Buana Nusantara
OCBC Securities Pte Ltd Client A/C
PT Prima Cakrawala Sentosa
Nio Yantony
Masyarakat (Di bawah 5%)
23,19% 23,19%
22,86% 22,86%
20,15% 20,15%
9,28% 9,28%
24,52% 24,52%
31 Desember 2014 31 Desember 2015
Informasi Pemegang SahamPerkembangan Struktur Modal | Komposisi Pemegang Saham
108 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Struktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder
Mochtar Riady
PT MultipolarTbk
PT SinarCemerlang
Sejati
PTKBN PT PCS OCBCSec.ClientA/C
Masyarakat(Dibawah5%)
NioYantony
99,99%
23,19%
99,99%
24,52%22,86%20,15%
0,01%
9,28%
0,01%
KeteranganPT KBN : PT Kharisma Buana NusantaraPT PCS : PT Prima Cakrawala Sentosa
Informasi Pemegang SahamStruktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 109
Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum
PT Kharisma Buana Nusantara (“KBN”)
Riwayat Singkat
PT Kharisma Buana Nusantara berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta No. 2 tanggal 4 Januari 2005, yang dibuat di hadapan Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta yang telah:a. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan KeputusanNo. C-04382.HT.01.01.TH. 2005 tanggal 21 Februari 2005;b. didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215131252 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat No. 1415/BH.09-02/VI/2006; danc. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 8 Juni 2007, Tambahan No. 5662 Tahun 2007;
(“Akta Pendirian“)
Anggaran Dasar KBN sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pendirian. Anggaran Dasar KBN telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 28 tanggal 28 November 2011 yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang yang telah menerima persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-62700.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Desember 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-0104063.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 19 Desember 2011.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan didirikannya KBN sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 Anggaran Dasar yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham KBN No. 04 tanggal 05 Mei 2009, yang dibuat dihadapan Unik Setyawati, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah:i. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan KeputusanNo. AHU-31704.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009;ii. didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. AHU-0041327.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009; daniii. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 25 Agustus 2009, Tambahan No. 23006 Tahun 2009
Maksud dan tujuan KBN ialah berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, percetakan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan perbengkelan.
Informasi Pemegang SahamStruktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder
110 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Informasi Pemegang SahamStruktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder
PT Prima Cakrawala Sentosa (“PCS”)
Riwayat Singkat
PT Prima Cakrawala Sentosa merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. PCS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tertanggal 9 Mei 2011, dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-25011.AH.01.01.Tahun 2011 tertanggal 19 Mei 2011 (“Anggaran Dasar PCS”). Anggaran Dasar PCS telah mengalami perubahan, yaitu dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PCS No. 7 tertanggal 3 Mei 2012, dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Keputusannya Nomor: AHU-24710.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 8 Mei 2012 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor : AHU-AH.01.10-18681 tanggal 24 Mei 2012 (“Akta No. 7/2012”).
Maksud dan Tujuan
Adapun berdasarkan Anggaran Dasar PCS, maksud dan tujuan didirikannya PCS adalah untuk melakukan usaha dalam bidang perdangangan, perindustrian, pembangunan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan percetakan.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 111
Kepemilikan Saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
Kronologis Pencatatan Saham
No Nama Pemegang Saham Jumlah Efek % Kepemilikan
Total
- 0 0%
No Keterangan Jumlah Saham Tanggal Bursa dikeluarkan Pencatatan
Nilai Nominal Rp. 100,-
1 Penawaran Umum Perdana 2.155.830.000 13-14 Mei 2013 Bursa Efek Indonesia
2 Company Listing 4.145.830.000 20 Mei 2013 Bursa Efek Indonesia
3 PMTHMETD (Private Placement) 165.500.000 4 September 2014 Bursa Efek Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan/ Disetor 4.311.330.000
Bursa EfekBursa Efek IndonesiaJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Biro Administrasi EfekPT Sharestar IndonesiaBertaSatu Plaza 7th FloorJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950
Kantor Akuntan PublikKAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & RekanRSM IndonesiaAudit Assurance, Governance, Risk & Control, Corporate Finance & Transaction Support, Tax, Outsourcing Plaza ASIA Level 10,Jl. Jend. Sudirman Kav 59, Jakarta 12190
Informasi Pemegang SahamKepemilikan Saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan | Kronologis Pencatatan Saham | Bursa Efek |
Biro Administrasi Efek | Kantor Akuntan Publik
112 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
NotarisUnita Christina Winata, SHJl. Deplu Raya No. 16 A, Jakarta Selatan 12330
Konsultan HukumNindyo & AssociatesAttorney at Law and Capital Market ConsultantThe H Tower 16th Floor Unit B-2Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 20-21Jakarta 12940
Daftar Pemegang saham Berdasarkan Jenis Pemilik per 31 Desember 2015
No Status Pemilik Jumlah Pemegang Efek Jumlah Efek % Kepemilikan
1
2
3
4
5
6
1
2
3
773
0
0
0
7
0
780
2
9
0
11
791
876
4412.065.100
0
0
0
2.658.233.900
0
3.070.299.000
17.400
1.241.013.600
0
1.241.031.000
4.311.330.000
9,55%
0,00%
0,00%
0,00%
61,65%
0,00%
71,21%
0,00%
28,78%
0,00%
28,79%
100,00%
Pemodal Nasional
Perorangan
Yayasan
Dana Pensiun
Asuransi
Perseroan
Lain-lain
Subtotal
Pemodal Asing
Perorangan
Badan Usaha
Lain-lain
Subtotal
Total
Kapitalisasi PasarPer 31 Desember 2015, kapitalisasi pasar saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) adalah sebesar Rp. 1.948.721.160.000,00.
Informasi Pemegang SahamNotaris | Konsultan Hukum | Daftar Pemegang saham Berdasarkan Jenis Pemilik per 31 Desember 2015 | Kapitalisasi Pasar
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 113
Data Perseroan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 22 tanggal 29 Desember 2015, yang dibuat dihadapan Lily Harjati Soedewo, SH, MKn., Notaris di Jakarta, maka Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Independen : Prof. Dr. Adrianus Mooy
Komisaris Independen : Hadiah Herawatie, SH, LLM
Komisaris : Markus Permadi
Direksi
Direktur Utama : Suhaimin Djohan
Direktur : Januar Angkawidjaja
Direktur : Hendra Kurniawan
Direktur : Lim Migi Trisnadi Elias
Direktur : Winardi Darmansa
114 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Dewan Komisaris
Prof. Dr. Adrianus MooyKomisaris Utama/Independen
Data PerseroanProfil Dewan Komisaris
Warga Negara Indonesia, 79 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science dari Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada pada tahun 1958, gelar Master of Science dari University of Wisconsin Department of Economics di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1960 dan gelar PhD dari University of Wisconsin Department of Economics di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1966. Menjabat sebagai Komisaris Utama/Independen Perseroan sejak tahun 2011.
Memulai karir di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada sebagai Asisten Dosen (1958-1959), pada LEKNAS (Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional – LIPI sebagai Peneliti (1965-1966), Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada sebagai Dosen (1965-1969), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Dosen (1966-1969), Perguruan Tinggi Ilmu Statistik sebagai Dosen (1967), Kantor Menteri Utama Ekonomi dan Keuangan sebagai Pd Kepala Bagian Statistik (1967-1968), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai Kepala Biro Keuangan Dalam Negeri (1968-1969), United Nations Economic Commission for Asia and the Far East (UN-ECAFE) sebagai Associate Economic Affairs Officer (1969-1973), Bappenas sebagai Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter (1973-1988), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Dosen (1973-1993),
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 115
Data PerseroanProfil Dewan Komisaris
Sekolah Staf Komando (SESKO) ABRI sebagai Dosen (1976-1977), Kementerian Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (MENKO-EKUIN) Republik Indonesia sebagai Asisten Menko Bidang Moneter (1978-1983), Lembaga Pertahanan Nasional (LEMHANAS) sebagai Dosen (1980-1981), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Badan Pekerja MPR-RI sebagai Anggota (1982-1992), Panitia 11 GBHN sebagai Anggota (1982), Dewan Moneter sebagai Sekretaris (1983-1988), Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Asisten Menteri bidang Pembiayaan Pembangunan (1985-1988), Panitia 9 GBHN sebagai Anggota (1987), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Profesor/Guru Besar Luar Biasa (1987), Bank Indonesia (BI) sebagai Gubernur (1988-1993), Dewan Moneter sebagai Anggota (1988-1993), International Monetary Fund (IMF) sebagai Gubernur untuk Indonesia (1988-1993), Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) sebagai Gubernur Pengganti untuk Indonesia (1988-1993), Asian Development Bank (ADB) sebagai Gubernur Pengganti untuk Indonesia (1988-1993), Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Uni Eropa (1993-1995), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP) sebagai Under-Secretary General/Executive Secretary (1995-
2000), South East Asian Central Banks (SEACEN) Center sebagai Chief Consultant (2001), United Nations Support Facility for Indonesian Recovery (UNSFIR) sebagai Senior Advisor (2004-2005), ADB sebagai Institutional Advisor (2006-2007), BI sebagai Pewancara Fit and Proper Test (2006-2008), Forum Masyarakat Statistik sebagai Anggota (2007-2014), ABFI Institute Perbanas sebagai Chair Professor (2007-2009), PT Strategic Asia sebagai Partner/Direktur (2007-2010), Universitas Pelita Harapan sebagai Senior Advisor/Mentor (2007-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Komisaris Independen (2007-2011), PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Komisaris Independen (2007-2013). Fakultas Bisnis Universitas Pelita Harapan Karawaci sebagai Pj. Dekan (2010),PT Strategic Asia sebagai Member of Advisory Council (2010-sekarang) dan Universitas Pelita Harapan Surabaya sebagai Rektor (2010-sekarang).
116 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Markus PermadiKomisaris
Data PerseroanProfil Dewan Komisaris
Warga Negara Indonesia, 67 tahun, menempuh pendidikan di Fakultas Teknik (1964-1969) dan Ekonomi (1969-1971) dari Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012.
Memulai karir di SMP Desaputra – Lenteng Agung (Sekolah Menengah/Panti Asuhan di Jawa Barat) sebagai Guru (1969), Harian Berita Yudha (Harian Berita Nasional sebagai Tenaga Honorer (1970), berbagai posisi di Citibank, N.A terakhir sebagai Vice President User Coord. Automation Project (1971-1983), PT Systematic Banu Prakarsa sebagai President Director (1983-1987), berbagai posisi di PT Bank Central Asia terakhir sebagai Executive Director (1983-1990), berbagai posisi di PT Bank Lippo Tbk terakhir sebagai Direktur Utama (1989-1998), berbagai posisi di PT Lippo Securities terakhir sebagai Presiden Komisaris (1990-1998), Kantor Meneg P-BUMN/Badan Pengelola BUMN sebagai Asisten Menteri/ Deputi Bidang Usaha Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya (1998), PT Indosat (Persero) sebagai Komisaris (1998-2000), PT Jamsostek (Persero) sebagai Komisaris Utama (1998-1999), Kantor Meneg P-BUMN / Badan Pembina BUMN sebagai Asisten Menteri/Deputi Bidang Keuangan dan Jasa Lainnya (1998-2000), berbagai posisi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terakhir sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen (1998-2005), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (1999-2000), PT Pacific Utama Tbk sebagai Komisaris (2000-2001), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris Independen (2005-2007), Lembaga Penjamin Simpanan sebagai Komisioner (2005-2008), Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) sebagai Ketua Bidang Organisasi Litbang & Disiplin (2002-2006), PT Multi Media Interaktif sebagai Komisaris (2005-2008), PT First Media Tbk sebagai Komisaris (2006-2007), PT Ciptadana Multifinance sebagai Presiden Komisaris (2006-2007), PT Media Interaksi Utama sebagai Komisaris (2007-2011), dan Bowsprit Capital Corporation, Singapore sebagai Non-Executive Director (2007-2012). Terakhir menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Star Pacific sejak tahun 2009 hingga 2013.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 117
Hadiah Herawatie, SH, LLM Komisaris Independen
Data PerseroanProfil Dewan Komisaris
Warga Negara Indonesia, 58 tahun, memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1982 dan gelar LLM dari The London School of Economics and Political Science pada tahun 1990. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2011.
Memulai karir sebagai Perancang Peraturan PerUndang-Undangan di Sekretariat Kabinet RI bidang Financial Services, Korporasi dan HAKI. Turut membangun sistem pembinaan BUMN ketika menjabat sebagai Kepala Biro Hukum (Esl. 2) di Kementerian BUMN (ketika pertama kali dibentuk tahun 1998).
Saat ini purna tugas sebagai PNS setelah mencapai karir jabatan setara Eselon I di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Sekretariat Negara RI.
Pernah duduk di Expert Group on Commodity Exchange (UNCTAD) sebagai Anggota (1993), PT (Persero) Angkasa Pura I sebagai Komisaris (1999-2007), PT (Persero) Permodalan Nasional Madani sebagai Komisaris (1999-2010), PT (Persero) Perusahaan Pengelola Aset sebagai Komisaris (2004-2008), dan PT Bank Lippo Tbk sebagai Komisaris (2002-2003).
118 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Profil Direksi
Suhaimin DjohanDirektur Utama
Warga Negara Indonesia, 49 tahun, memperoleh gelar insinyur dari Insitut Pertanian Bogor pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2013. Memulai karir di Astra Credit Companies sebagai Branch Manager (1990-1993), kemudian Bank Danamon sebagai Team Leader (1993), Multipro Adiguna Semesta sebagai GM/Marketing Manager (1994-1996), Bank Sewu sebagai Consumer Bank Division Head (1996-1999), Citibank N.A – Indonesia sebagai Vice President, Consumer Finance Head (1999-2005), di LippoBank (2005 - 2008) dengan posisi terakhir sebagai Head of Consumer Banking, selanjutnya merger dengan CIMB Niaga (2008-2010), dengan posisi terakhirnya sebagai Retail Banking Director. Juga menjadi Komisaris Utama dari PT Kencana Internusa Artha Finance (yang merupakan perusahaan subsidiary, 2009-2010) dan Komisaris dari CIMB Niaga Auto Finance (2009-2010). UOB Indonesia sebagai Personal Financial Services Director (2010-2012).
Data PerseroanProfil Direksi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 119
Januar AngkawidjajaDirektur
Warga Negara Indonesia, 48 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science dalam Ekonomi dari University of Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1991. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011, bertanggung jawab atas bidang Risk Management, Compliance, Legal dan Human Resources.
Memulai karir di Lippobank Los Angeles California sebagai Analyst of Credit Division & Staff of Finance Division (1991-1992), Swiss Bank Corporation Hong Kong sebagai Trainee of Equity Research Analyst (1992), Hongkong Chinese Bank sebagai Trainee of Treasury Department (1993), dan berbagai posisi di Lippobank antara lain Risk Management Group Head, Commercial Banking Group Head, Credit Restructuring Group Head dan terakhir sebagai Head of Risk Management & Compliance (1993-2008).
Data PerseroanProfil Direksi
120 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Hendra KurniawanDirektur
Warga Negara Indonesia, 50 tahun, memperoleh gelar Sarjana Muda dalam Ekonomi/ Jurusan Akuntansi dari STIE Perbanas – Jakarta pada tahun 1990, Master of Business Administration dari Institut Management Newport Indoneisa (IMNI) – Jakarta Afiliasi Newport University Los Angeles – California pada tahun 1995, Sarjana Ekonomi dari Universitas Persada Indonesia YAI – Jakarta pada 1998, Sarjana Hukum dari Universitas Mpu Tantular pada tahun 2004 dan Magister Kenotariatan dari Universitas Indonesia pada tahun 2008. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012, bertanggung jawab atas bidang Treasury, Finance dan Financial Reporting.
Memulai karir di PT Bank Lippo Tbk sebagai Staff Bagian Akunting (1984-1990), selanjutnya PT Bank Dana Asia sebagai Kepala Bagian Administrasi Keuangan (1991-1999), kemudian berbagai posisi di PT Bank Lippo Tbk dan terakhir sebagai Finance Group Head (1999-2008), PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai Financial Support Head (2008-2009) dan PT Bank Nationalnobu sebagai Kepala Divisi Akunting dan Keuangan dan merangkap sebagai Kepala Divisi Tresuri (2011-2012).
Data PerseroanProfil Direksi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 121
Lim Migi Trisnadi EliasDirektur
Warga Negara Indonesia, 50 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atma Jaya Jakarta tahun 1989 dan Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan di tahun 2005. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014, bertanggung jawab atas bidang Operation, Teknologi Informasi, Network Development, dan General Affairs.
Memulai karir di Lippobank sebagai staf operasi kantor pusat pada tahun 1989, dan menapaki berbagai jenjang dan posisi seperti Kepala Bagian Operasional, Wakil Kepala Cabang, Pemimpin Cabang Cilegon dan Tangerang hingga menjabat sebagai Operation Group Head Kantor Pusat, dan terakhir, pasca merger menjadi bank CIMB Niaga, menjabat sebagai Head of Operations sampai tahun 2012. Bergabung dengan Perseroan pada Maret 2012 sebagai Kepala Divisi Operasi.
Data PerseroanProfil Direksi
122 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Winardi DarmansaDirektur
Warga Negara Indonesia, 55 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2015, bertanggung jawab atas bidang Bisnis. Memulai karir di PT Bank Perniagaan Indonesia pada tahun 1984, kemudian bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk sejak tahun 1989 dan menjabat berbagai posisi seperti Pemimpin Cabang di Jakarta, Regional Office Head Wilayah Barat di Jakarta, Central Credit Group Head hingga Head of Credit, dan setelah merger menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk menjabat sebagai Head of Commercial Credit hingga tahun 2009. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2013 dan menjabat sebagai Lending Business Group Head.
Data PerseroanProfil Direksi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 123
Komite AuditPerseroan telah membentuk Komite Audit melalui Keputusan Dewan Komisaris Perseroan SK No. 001/SK/KOM/III/11, tanggal 28 Maret 2011 tentang pembentukan Komite Audit. Susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Data PerseroanKomite-Komite
Komite-Komite
Komite Audit
Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota : Sukarwan
Anggota : I Nyoman Tjager
Anggota : Markus Permadi
Komite Pemantau Risiko
Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota : Emmy Yuhassarie Ruru
Anggota : I Nyoman Tjager
Anggota : Markus Permadi
Komite Remunerasi dan Nominasi
Ketua : Hadiah Herawatie, SH, LLM
Anggota : Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota : Markus Permadi
Anggota : Chandra Kusdianto
Komite Pemantau RisikoPerseroan telah membentuk Komite Pemantau Risiko sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 002/SK/KOM/III/11 tanggal 28 Maret 2011, susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:
Komite Remunerasi & NominasiPerseroan telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/SK/KOM/XI/11 tanggal 7 November 2011, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:
124 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
SukarwanAnggota Komite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tahun 1947. Memperoleh gelar master bidang manajemen bisnis dari Asian Institute of Management, Manila, Filipina. Mengawali karirnya di Bank Indonesia sebagai Staf Bagian Moneter di tahun 1977 hingga menjabat sebagai Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia di tahun 1999 sebelum akhirnya menjadi Staf Ahli Dewan Gubernur di tahun 2000 hingga pensiun di tahun 2003.
Anggota Tim Penulis Sejarah Bank Indonesia, Anggota Tim Kerja Pewawancara Fit and Proper Test New Entry Bank Indonesia tahun 2003-2008 dan menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon sejak 1998 hingga akhir 1999 dan Komisaris Bank ICBC Indonesia sejak 2008 hingga 2013. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2008.
Profil Anggota Komite
Data PerseroanProfil Anggota Komite
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 125
I Nyoman TjagerAnggota Komite Audit & Komite Pemantau
Risiko
Warga Negara Indonesia, lahir di Tabanan Bali pada tahun 1950. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; Master di bidang Ekonomi dari Fordham University, New York, AS; Doktor dari Program Doktor Hukum, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Berkarir di Biro Hukum Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), 1979-1999, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Biro Hukum, Bapepam. Tahun 1999-2005 menduduki di berbagai posisi penting di Kantor Menteri Negara PM-BUMN, terakhir sebagai staff ahli Menteri Negara BUMN bidang Kemitraan Usaha Kecil-Kementrian BUMN. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2011.
Tahun 1993-2014 pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Pelayaran Samudera Djakarta Lloyd, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, PT (Persero) Pupuk Kalimantan Timur Tbk., PT Bhakti Capital Investment Indonesia Tbk., PT Bank Lippo Tbk,. PT Bursa Efek Indonesia, PT Ancora Indonesia Resources Tbk. Tahun 2001 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Wakil Komisaris PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan Ketua Komite Audit, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk., Komisaris Utama PT Hanson International Tbk., Komisaris Utama PT Maybank Kim Eng Securities, Komisaris Utama dan Ketua Komite Audit PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk., Komisaris Independen AJB Bumiputera 1912, Komisaris Independen PT Home Credit Indonesia.
Peranan dalam beberapa asosiasi sampai dengan sekarang yaitu Dewan Penasehat Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI), Wakil Ketua Bidang Pengembangan dan Standarisasi Layanan Alternative Dispute Resolution (ADR) Badan Arbritase Pasar Modal Indonesia (BAPMI), Dewan Pembina Yayasan Indonesian Quality Award (IQA), Anggota Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), Ketua Umum BUMN Executive Club (BEC). Pernah berperan juga sebagai Dewan Penasehat Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) tahun 2009-2015.
Data PerseroanProfil Anggota Komite
126 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Emmy Yuhassarie RuruAnggota Komite Pemantau Risiko
Warga Negara Indonesia, lahir di Kediri pada tahun 1950. Memperoleh gelar LLM dari University of California Berkeley, USA. Mantan Staf Khusus Menteri BUMN, di Kabinet Indonesia Bersatu. saat ini menjadi konsultan hukum, pengajar di S-1 dan S-2 Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Selain itu Anggota Komite Etik Level Governance OJK, serta Komisaris di BUMN dan beberapa perusahaan lainnya. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2011.
Data PerseroanProfil Anggota Komite
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 127
Chandra KusdiantoAnggota Komite Remunerasi & Nominasi
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 6 Desember 1976, memperoleh gelar Sarjana Psikologi dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
Memiliki passion dalam dunia pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Development) dan selama kurang lebih 13 tahun bekerja dan mendalami berbagai fungsi di bidang HR pada beberapa jenis industri, mulai dari Media, Fast Moving Consumer Good (Manufacturing), Multi Finance, hingga Banking. Bergabung dengan Perseroan sebagai Kepala Divisi Personalia sejak April 2011 sampai sekarang.
Data PerseroanProfil Anggota Komite
128 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Direktur Bisnis
Direktur Keuangan & Treasury
Direktur TI & Operasi
Direktur Kepatuhan Mnj. Risiko & Personalia
SKAI
Corp Secretary
Accounting & Tax Division
Central Credit Group
Legal Division
Compliance &Special Unit Division
Risk Management Division
Human Resources Division
Credit AdministrationDivision
Credit ControlDivision
Credit ReviewDivision
S&DJabodetabek
Group
S&DNon
JabodetabekGroup
Regional Business - East
Indonesia
OperationsDivision
IT OperationPolicy & Quality
Assurance Division
Regulatory Reporting Division
NetworkDevelopment Division
GeneralServices Division
IT Relationship & Information Mgt.
DivisionManagement
Reporting Division
SME & Retail Business Division
Consumer Lending Division
Wealth Management Division
E-Channel Development Division
Product Development Division
Card Business Division
Large Commercial & Financial Institution
Division
TreasuryDivision
• Komite Manajemen Risiko• Komite Kredit• Komite Pengarah TI • Komite Aset dan Liabilitas• Komite Produk dan Bisnis
Direktur Utama
• Komite Audit• Komite Pemantau Risiko• Komite Remunerasi dan Nominasi
BranchManager
BranchManager
BranchManager
SalesManagement
Division
Data PerseroanStruktur Organisasi
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 129
Pejabat Eksekutif Perseroan
Pejabat Eksekutif Perseroan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Sales & Distribution Group Head – Jabodetabek : Susiyanti
Sales & Distribution– Non Jabodetabek & Special Project Group Head : Johana Haroen
Central Credit Group Head : Boyke Zulkifli
Large Commercial Business & Financial Institution Division Head : Alvin Karnadi Tedjo
SME & Retail Lending Division Head : Deny Ismantara
Credit Administration Division Head : Wang Gi
Credit Control Division Head : Andre Mulia Wiratama
Product Development Division Head : Puti Palupi
Wealth Management Division Head : Sandy Nugroho
Compliance & Special Unit Division Head : Suparjono Udjianto
Risk Management Division Head : Sjahruddin Dewang
Human Resources Division Head : Chandra Kusdianto
E-Channel Development Division Head : Suherman Lesmana
Network Development Division Head : Kusmanto Kuswandi
General Service Division Head : Christopher Hartono
Internal Audit Division Head (SKAI) : Deden Subagja
Operation Division Head : Retno Isworo
IT Operation, Policy & Quality Assurance Division Head : Suparyono
IT Relationship & Information Management Division Head : Riza Mustofa Afifi
Card Business Division Head : Njoto Sutikno
Accounting & Tax Division Head : Rani Anwar
Treasury Division Head : Manadi Suntawijaya
Regulatory Reporting Division Head : Fery Santoso
Corporate Secretary & Investor Relation : Mario Satrio
Data PerseroanPejabat Eksekutif Perseroan
130 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Struktur Kepemilikan
Produk dan layanan
PT Kharisma Buana Nusantara
OCBC Securities Pte Ltd Client A/C
PT Prima Cakrawala Sentosa
Nio Yantony
Masyarakat (Di bawah 5%)
23,19%
22,86%
20,15%
9,28%
24,52%
Produk Simpanan • Rupiah • NobuGiro • NobuJunior • NobuSavings • NobuPayroll • NobuSavingsPlus • NobuSavingsPlan • NobuDeposito • ValutaAsing • NobuGiroDollar(USD/SGD) • NobuSavingsDollar(USD/SGD) • NobuDepositsDollar(USD/SGD) • LayananValutaAsing• Remittance • Penjualanvalutaasing
Produk Pinjaman • KreditModalKerja • KreditInvestasi • AR Financing • Very Short Term Facility • KreditKonsumsi • KreditKepemilikanMobil(KPM) • KreditKepemilikanRumah(KPR) • KreditKepemilikanApartemen • KreditKepemilikanOffice Nobu Card • BerbagaitransaksidiNobuATMdanjaringanATMBersama&Prima • Dapat digunakan untuk pembayaran belanja sebagai kartu debit pada merchant-merchant yang tergabung dalam jaringan Prima Debit.
Nobu ATM • InformasiSaldo • PemindahbukuanantarrekeningNobuBank • PenarikanTunai • Transfer :JaringanATMBersama&ATMPrimasecaraReal Time Online • Pembayaran :TelkomselPascaBayar,InternetdanTVBerlanggananFirst Media, Telkomvision, BIGTV, Iuran Lingkungan, PSTN Telkom • Pembelian :PulsaPraBayarAixs,XL,Smartfren,BoltSuper4GLTE • PembayaranLainnya:PembayaranVirtual Account
Data PerseroanStruktur Kepemilikan | Produk dan Layanan
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 131
Nobu Internet Banking• InformasiSaldo,CekMutasirekening • TransferantarRekeningNobu • TransferOnline antar Bank • TransferSKN/LLG,RTGSdanReal Time Online • Pemindahbukuanterjadwal • PembayarankeVirtual Account Nobu Virtual Account Nobu VA adalah fasilitas pembayaran dengan menggunakan sebuah kode referensi yang berfungsi sebagai rekening tujuan dan identitas Pelanggan ketika melakukan pembayaran baik secara tunai melalui teller maupun non tunai melalui transfer in house, LLG/RTGS, dan Real Time Online melalui ATM/ Internet Banking. Nobu Direct Layanan formulir elektronik untuk pembukaan deposito secara online & paperless. Nobu E-Money Nobu E-Money adalah uang elektronik yang diterbitkan oleh Nobu Bank dalam bentuk kartu prabayar dengan nilai uang di dalamnya yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran belanja di merchant. Nobu Link Nobu Link adalah layanan perbankan berbasis web dengan akses jaringan internet untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan operasional transaksi finansial perusahaan Anda. • Informasisaldodanhistoritransaksi. • Single dan Multi Payment. • Payment Workflow dan User Privilege. • LaporanTransaksi. • Secure Token. • FiturTambahannonTransaksi. NobuPay NobuPay adalah layanan uang elektronik untuk transaksi pembayaran belanja online yang diterbitkan oleh Nobu Bank. NobuPay terhubung dengan situs belanja online milik mitra Nobu Bank sehingga transaksi dapat langsung divalidasi dengan cepat, praktis, dan aman. • InformasiSaldoNobuPay. • History transaksi NobuPay. • Pembayaranmerchant. • TransferdanaantarpenggunaNobuPay.
Nobu Mobile Aplikasi Perbankan dengan kemudahan akses melalui media smartphone dilengkapi dengan keamanan dan kenyamanan bertransaksi bagi Nasabah Nobu Bank dalam mengakses rekening dimana pun dan kapan pun. • InformasiKurs,SukuBunga,BeritadanPromoTerkini. • InformasilokasiATMdanKantorCabang. • Informasisaldo. • Informasi5transaksiterakhirpadamasing-masingRekeningNobuBank. • TransaksipemindahbukuanAntarRekeningNobuBank. • Transaksitransferreal time online ke rekening bank lain. • Pemeliharaandatanasabahpada(GantiPassword, Ganti PIN). • Penyimpananbuktitransaksidanfitursharing bukti transaksi melalui aplikasi lainnya. • Penyimpanandatabeneficiary sebagai favorite.
Data PerseroanProduk dan Layanan
132 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Jabodetabek
Plaza SemanggiKawasan Bisnis Granadha The Plaza Semanggi Lantai. UGJl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930Telp. 021 – 25535128 Fax. 021 – 25535130
Pejaten Village Pejaten Village MallLantai GF Jl. Warung Jati Barat No.39 Jakarta Selatan 12510Telp : 021 – 78833801 Fax : 021 – 78838274
MRCCC Rumah Sakit Siloam MRCCCJl. Garnisun Kavling 2-3 Karet SemanggiJakarta 12930Telp : 021 – 57974066 Fax : 021 – 57952044
Kemang VillageJl. Pangeran Antasari No. 36Jakarta Selatan 12150Telp : 021 – 7203359 Fax : 021 – 7203349
Cakupan dan Alamat Kantor
Lippo Mall Kemang Kemang Village Lower Ground LG-05Pangeran Antasari No. 36 Jakarta 12150 Telp. 021 – 29056832Fax. 021 – 29056835
Siloam SimatupangGedung R.S. Siloam Tb. Simatupang Jl. RA Kartini No. 8(Samping Garda Otto) Jakarta SelatanTelp. 021 – 75916990Fax : 021 – 75916989
Gajah MadaGajah Mada Tower Lt. GF unit G02 Jl. Gajah Mada No.19-26, Petojo Utara Gambir Jakarta Pusat 10130Telp : 021 – 6343856 Fax : 021 – 6345835
Pluit VillagePluit Village MallJl. Pluit Indah RayaJakarta Utara 14450Telp : 021 – 6684118 Fax : 021 – 6683978
Kelapa Gading BoulevardJalan Kelapa Gading Boulevard Blok LB 3 Nomor 24 Kelapa Gading Timur 14240Telp : 021 – 29578492 Fax : 021 – 29578494
Kelapa GadingJl. Boulevard Barat Blok Lc 7 No.54, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240Telp : 021 – 45878965 Fax : 021 – 45878652
KuninganJl. HR Rasuna Said Kav. B-12Jakarta Selatan 12940Telp : 021 – 29110093 Fax : 021 – 29110096
Lippo Mall St MoritzJl. Puri Indah Boulevard Blok U1Jakarta Barat 11610Telp : 021 – 29111363 Fax : 021 – 29111367
Data PerseroanCakupan dan Alamat Kantor
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 133
Tamini SquareMall Tamini SquareJl. Taman Mini Raya, Garuda, Pinang Ranti, Jakarta Timur 13560Telp : 021 – 87787792 Fax : 021 – 87787890
Siloam Kebon JerukR.S. Siloam Kebon Jeruk Lobby FloorJl. Raya Pejuangan Kav. 8 Kebon Jeruk Jakarta 11530 Telp : 021 – 536653016 Fax : 021 – 53663019
Kramat Jati Indah PlazaJl. Raya Bogor Km. 19Kramat Jati Jakarta Timur 13510Telp : 021 – 80879320Fax : 021 – 80879310
Cibubur JunctionJl. Jambore No. 1, Cibubur Jakarta Timur 13720Telp : 021 – 87755149Fax : 021 – 87755129
Bogor EkalokasariEkalokasari PlazaJl. Siliwangi No. 123Bogor 16142Telp : 0251 – 8375550Fax : 0251 – 8362941
Depok Town SquareJl. Margonda Raya No. 1Depok 16424Telp : 021 – 78870133 Fax : 021 – 78870135
Cimanggis SquareJl Raya Bogor Km. 29 Depok 16452Telp : 021 – 29378351 Fax : 021 – 29378352
WTC SerpongMall WTC Matahari SerpongJl. Raya Serpong No.5833 Tangerang 15326Telp : 021 – 53158624 Fax : 021 – 53158539
Gading SerpongHypermartJl. Bulevard Gading Golf M5/2Pakulonan Barat, Kelapa Dua TangerangTelp : 021 – 29207964Fax : 0251 – 29207965
Data PerseroanCakupan dan Alamat Kantor
MetropolisMall Metropolis Town SquareJl. Hartono Raya ModernKelapa Indah Tangerang 15117Telp : 021 – 55781552Fax : 021 – 55781554
Menara MatahariGedung Menara Matahari Lantai DasarJl. Boulevard Palem Raya No. 7Lippo KarawaciTangerang 15811Telp : 021 – 5469328 Fax : 021 – 5469329
Siloam KarawaciRS SiloamJl. Siloam No. 6 Lippo Karawaci Tangerang 15811Telp : 021 – 54220146Fax : 021 – 54220147
Ruko PinangsiaBlok M 27-29 Karawaci Office Park Lippo Karawaci, Tangerang 15811Telp : 021 – 5521215Fax : 021 – 55735582
134 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Cyber ParkRuko Cyber Park Jl. Boulevard Gajah Mada No. 2121, Lippo KarawaciTangerang 15811Telp : 021 – 5513488 Fax : 021 – 5513323
Grand Mall BekasiJl. Jend Sudirman Medan Satria, Bekasi 17143Telp : 021 – 8852664Fax : 021 – 8892931
Siloam Lippo CikarangRS. Siloam Lippo Cikarang Jl. M.H. Thamrin Kav.105Lippo Cikarang, Bekasi 17550Telp : 021 – 89902715Fax : 021 – 89902717
Mall Lippo CikarangMall Lippo Cikarang Jl MH ThamrinLippo CikarangBekasi 17550Telp : 021 – 8972602
Lippo Cikarang Mgt. OfficeGedung PT Lippo Cikarang TbkEaston Commercial CenterJl. Gn.Panderman Kav.05, Lippo Cikarang - Bekasi 17550Telp. 021 – 8972801 Fax. 021 – 8972170
Data PerseroanCakupan dan Alamat Kantor
Bogor - Bellanova SentulBellanova Country Mall Jl. MH. Thamrin No. 8Sentul 16810Telp : 021 – 87923849
Sekolah Pelita Harapan KarawaciNo. 2500Jl. Boulevard Palem RayaKarawaci, Tangerang 15811
Cikarang Pasar SentralJl. Utama BIIE No. 1
Kawasan Industri HyundaiLippo Cikarang, Bekasi 17550
Hypermart LKUHypermart Cyber Park KarawaciJl. Sultan FalatehanKarawaci Utara 15811Telp. 021 – 5532759 Fax. 021 – 5531576
Pasar BaruJl. Pasar Baru Raya Ruko No. 110Jakarta Pusat 10710Telp : 021 – 3514020Fax. 021 – 3514025
Tamini SquareTamini Square Jl. Taman Mini Raya,Jakarta Timur 13560 Telp : 021 – 87787792Fax. 021 – 87787809
Cikarang Orange CountyMaxxBoxx Orange County Cikarang CBDJl. OC Boulevard UtaraOrange County Business DistrictBekasi 17550Telp. 021 – 89911045 Fax. 021 – 89911049
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 135
NonJabodetabek
Malang Basuki RahmatJl. Jend. Basuki Rahma No. 63A, Malang 65119Telp : 0341 – 369925Fax : 0341 – 327856
Kudus Extention MallJl Lukmonohadi No 1Kelurahan Ploso, Kec. JatiKudus 59311Telp. 0291 – 4254683Fax. 0291 – 4254682
Gresik VeteranHypermart Gresik Jl. Veteran No.1 Kelurahan Sidomoro, Kec. KebomasKab. Gresik, Jawa TimurTelp : 031 – 3991519Fax : 031 – 3991525
Bandung Istana PlazaMall Istana Plaza Lt. GF Unit A5Jl. Pasirkaliki No. 121-123 Bandung 40173Telp : 022 – 6074580 Fax : 022 – 6003317
Malang - Batu SquareHypermart Batu Town SquareJl Diponegoro No.1 Batu - Malang 65314Telp : 0341 – 2991232Fax : 0341 – 2991233
Semarang Siliwangi Jl.Siliwangi/ Jl. Sudirman No 322 Kav 7 Semarang 50143Telp : 024 – 7621299Fax : 024 – 7627585
Sidoarjo - Lippo PlazaLippo Plaza SidoarjoJl Jati Raya No 1 SidoarjoTelp : 031 – 99010050Fax : 031 - 99010052
Jember Sultan AgungJl. Sultan Agung No. 18Jember 68137 Telp : 0331 – 412808 Fax : 0331 – 412858
Malang Town SquareJl. Veteran No 2 Malang 65113Telp : 0341 – 571092Fax : 0341 – 571091
Solo Urip SumoharjoJl. Urip Sumoharjo Ruko Mesen Square No.5Purwodiningratan, JebresSurakarta 57129Telp : 0271 – 656698Fax : 0271 – 661391
Data PerseroanCakupan dan Alamat Kantor
Bandung NaripanJl. Naripan No. 101, Bandung 40112Telp : 022 – 4240351 Fax : 022 – 4240354
Kediri Town SquareKediri Town Square Lt. Dasar Blok GF-42Jl. Hasanudin No. 2Kediri 64121Telp. 0354 – 673908 Fax. 0354 – 673912
Semarang Gajah MadaJl. Gajah Mada No. 23Semarang 50133Telp : 024 – 86400301Fax : 024 – 3542648
Surabaya CITO MallMall City of TomorrowJl. A. Yani No. 288 Unit No. GS06 No. 011 dan GE No. 025 Surabaya 60234Telp : 031- 58251260Fax : 031-58251265
Bandung Indah PlazaJl. Merdeka No. 56Bandung 40115Telp : 022 – 4219744 Fax : 022 – 4219747
136 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Yogya AdisuciptoLippo Plaza YogyaJl. Laksda Adisucipto No. 32-34Demangan Yogyakarta 55001Telp : 0274 – 2921106 Fax : 0274 – 2920596
Bali Kuta IconLippo Mall Kuta LG 03A & LG 03CJl. Kartika Plaza, Kuta – BadungBali 80361Telp : 0361 – 8978020Fax : 0361 – 9878019
Bali Sun SetLippo Plaza Sunset BuildingSiloam Hospital Jl. Sunset Road, Kuta Badung , Bali 80361Telp : 0361 – 768605 Fax : 0361 – 768609
Kupang Jendral SudirmanJl. Jend. Sudirman No. 154 BKupang Nusa Tenggara TimurTelp : 0380 – 828441 Fax : 0380 – 821924
Kupang El Tari (Hypermart)Jalan El Tari IIBundaran PU, KupangNusa Tenggara TimurTelp : 0380 – 8585055Fax : 0380 - 8585069
Mataram PejanggikJl. Pejanggik No. 30Kec. Cakranegara, Kel. Cakranegara BaratMataram,Nusa Tenggara BaratTelp : 0370 – 649195 Fax : 0370 – 648009
Batam PenuinKomplek PT Penuin Blok F No. 7, Kec. Lubuk Baja Kel. Batu SelicinKepulauan Riau 29441Telp : 0778 – 457590 Fax : 0778 – 459382
Batam Mega MallMega Mall Batam Center Lower Ground Jl. Engku Putri Depan Pelabuhan Ferry International Batam Centre - Batam 29466Telp : 0778 – 470187 Fax : 0778 – 470188
Bengkulu Jend. SudirmanJl. Jenderal Sudirman No. 26 Tengah Padang, Teluk Segara BengkuluTelp : 0736 – 345258 Fax : 0736 – 343639
Jambi Hayam WurukJl. Hayam Wuruk No 168 A/B Jelutung, Cempaka PutihJambi 36134Telp : 0741 – 7555824Fax : 0741 – 7555946
Medan PalladiumMall Grand PalladiumUnit GE2 No. 7 & 8Jl. Kapten Maulana Lubis No. 8 , MedanSumatera Utara 20112Telp : 061 – 4520045 Fax : 061 – 4520023
Jambi WTC BatanghariWiltop Trade Centre Batanghari Jl. Sultan Tahaha No 17 Jambi 36111Telp : 0741 – 7837416 Fax : 0741 - 7837415
Data PerseroanCakupan dan Alamat Kantor
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 137
Medan Plaza Medan FairPlaza Medan FairJl. Jendral Gatot Subroto No.30 Medan 20113Telp : 061 – 4140948Fax : 061 - 4140949
Lampung Laksamana MalayatiJl. Laksamana Malayati No. 32Lampung 35224 Telp : 0721 – 476231Fax : 0721 – 476235
Medan Sun Plaza Sun Plaza Medan Jl. H. Zainul Arifin No. 7 Medan 20152Telp : 061 – 4501672Fax : 061 – 4501670
Lampung Central PlazaCentral Plaza Lampung Jl. Kartini No. 21 Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung 35216Telp : 0721 – 250216 Fax : 0721 - 240598
Medan Lippo PlazaLippo Plaza Medan Jl. Imam Bonjol No 6, Medan 20112Telp : 061 – 80511103Fax : 061 – 80511104
Binjai Super MallJl Soekarno Hatta No. 14, BinjaiSumatera Utara 20731Telp : 061 – 8824017Fax : 061 – 8820582
Pangkal Pinang Jend SudirmanJl. Jend. Sudirman No. 19-20Kel. Gedung Nasional, Kec. Taman SariPangkal Pinang 33127Telp : 0717 – 432602 Fax : 0717 – 432110
Pontianak Tanjung PuraJl. Tanjung Pura No. 357Kel. Benua Melayu DaratKec. Pontianak SelatanPontianak 78122Telp : 0561 – 574070Fax : 0561 – 736487
Padang PondokJl. Pondok No. 114B/ No. 99, Padang 25119Telp : 0751 – 810260 Fax : 0751 – 810300
Data PerseroanCakupan dan Alamat Kantor
Pekanbaru Riau Bisnis CenterRiau Bisnis Center Blok A-3(Komplek Pertokoan Riau Plaza) Pekanbaru 28292Telp : 0761 – 44195Fax : 0761 – 43822
Pontianak Ahmad YaniAhmad Yani MegamallJl Ahmad Yani Pontianak 78122Telp : 0561 – 761630Fax : 0561 – 6580355
Palembang SquarePalembang Square MallR. 118 dan R. 119 Jl. Angkatan 45/ POM IX, Palembang 30137Telp : 0711 – 380012Fax : 0711 – 5630315
Balikpapan Ahmad YaniJl. Ahmad Yani No 16 AKel. Karang RejoKec. Balikapapan Tengah Balikpapan 76124 Telp : 0542 – 8800962 Fax : 0542 – 791912
138 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Data PerseroanCakupan dan Alamat Kantor
Samarinda Ahmad YaniJl. Ahmad Yani I No. 21SamarindaTelp : 0541 – 7273992 Fax : 0541 – 748675
Palembang JakabaringMall Lippo Plaza JakabaringJl Gubernur H.A BastariPalembang 30252Telp : 0711 – 5649554Fax : 0711 – 5649556
Banjarmasin Ahmad YaniJl. Jendral Ahmad Yani Km. 1, No 16Banjarmasin 70233Telp : 0511 – 3269318Fax : 0511 – 3269330
Gorontalo Business ParkJl. Hos Cokroaminoto Ruko Blok C No 22Business Park GorontaloKel. Heledulaa SelatanKec. Kota Timur, GorontaloTelp : 0435 – 8592480 Fax : 0435 – 8592484
Kendari Lippo PlazaLippo Plaza KendariJl. MT Haryono No. 61 – 63KendariTelp : 0401 – 3196382Fax : 0401 – 3196366
Makassar Tanjung BungaJl. Metro Tanjung Bunga(Daeng Patompo), Kav.9, Makassar Sulawesi Selatan 90125Telp : 0411 – 8111622Fax : 0411 – 8111859
Manado Siloam Sam RatulangiRumah Sakit SiloamJl. Boulevard Sam Ratulangi 22Manado, Sulawesi Utara 95111Telp : 0431 – 8883196Fax : 0431 – 8883199
Manado Lippo Plaza KairagiLippo Plaza KairagiJl. A A Maramis – KairagiManado 95254Telp : 0431 – 7210157Fax : 0431 – 7210159
Manado CalacaJl. Sisingamangaraja No. 81Manado 95121Telp : 0431 – 859151Fax : 0431 – 865399
Ambon AJ PatyJl. AJ PattyKel. Honipopu, Kec. Sirimau Ambon 97116Telp : 0911-349873Fax : 0911-349856
Ternate JatilandKawasan Bisnis Jatiland Ruko No.10 Ternate 97721Telp : 0921 – 3127240Fax : 0921 – 3127680
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 139
Pernyataan Manajemen
SURATPERNyATAANANggOTADEwANKOMISARISDANDIREKSI
TENTANgTANggUNgJAwABATASLAPORANTAHUNAN2015
PTBANKNATIONALNOBUTBK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Nationalnobu Tbk Tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 16 Maret 2016
Direksi Perseroan
Prof. Dr. Adrianus MooyKomisaris Utama/ Independen
Suhaimin DjohanDirektur Utama
Winardi DarmansaDirektur
Hadiah Herawatie, SH, LLM Komisaris Independen
Januar Angkawidjaja Direktur
Markus PermadiKomisaris
Hendra KurniawanDirektur
Migi TrisnadiDirektur
Dewan Komisaris Perseroan
140 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Halaman ini sengaja dikosongkan.This page is intentionally left blank.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 141
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada
halaman
A. Ketentuan Umum 1. Laporan tahunan wajib memuat: a. ikhtisar data keuangan penting; b. laporan Dewan Komisaris; c. laporan Direksi; d. profil perusahaan; e. analisis dan pembahasan manajemen; f. tata kelola perusahaan; g. tanggung jawab sosial perusahaan; h. laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan i. surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan. 2. Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal laporan tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan tahunan dalam bahasa Indonesia. 3. Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas. 4. Laporan tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.
B. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1. Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: a. pendapatan b. laba bruto; c. laba (rugi); d. jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; e. total laba (rugi) komprehensif; f. jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; g. laba (rugi) per saham; h. jumlah aset; i. jumlah liabilitas; j. jumlah ekuitas; k. rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset; l. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; m. rasio laba (rugi) terhadap pendapatan; n. rasio lancar;
1418227297771151139
terpenuhi
terpenuhi
terpenuhi
14
142 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
o. rasio liabilitas terhadap ekuitas; p. rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan q. informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. 2. Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi: a. jumlah saham yang beredar; b. kapitalisasi pasar; c. harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. volume perdagangan. 3. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai: a. tanggal pelaksanaan aksi korporasi; b. rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham; c. jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan d. harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi. 4. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut. 5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
C. Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan; 2. pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan 3. perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
D. Laporan Direksi Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala- kendala yang dihadapi perusahaan; 2. gambaran tentang prospek usaha; 3. penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
Referensi Peraturan
16/112
105
-
-
18
22
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada
halaman
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 143
E. Profil Perusahaan Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan; 2. riwayat singkat perusahaan; 3. kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan; 4. struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan; 5. visi dan misi perusahaan; 6. profil Dewan Komisaris, meliputi: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; c. riwayat pendidikan; d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada); 7. profil Direksi, meliputi: a. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; c. riwayat pendidikan; d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada); 8. dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam laporan tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya; 9. jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan; 10. uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari: a. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik; b. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan
Referensi Peraturan
78
78
128
6114
118
-
58
107
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada
halaman
144 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
c. kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik; 11. informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram; 12. nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama di mana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat; 13. kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada); 14. kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada); 15. nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada); 16. nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan 17. penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).
F. Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup: 1. tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai: a. produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya; b. pendapatan; dan c. profitabilitas; 2. analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: a. aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; b. liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; c. ekuitas; d. pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta e. arus kas; 3. kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan; 4. tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;
Referensi Peraturan
108
-
111
-111112
12
29
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada
halaman
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 145
5. struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut; 6. bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait; 7. informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan; 8. prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya; 9. perbandingan antara target/ proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan; 10. target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan; 11. aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar; 12. kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir; 13. realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: a. dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan b. dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut; 14. informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/ modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat: a. tanggal, nilai, dan obyek transaksi; b. nama pihak yang bertransaksi; c. sifat hubungan afiliasi (jika ada); d. penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan e. pemenuhan ketentuan terkait; 15. perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan 16. perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada
halaman
146 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
G. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal- hal sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris, mencakup antara lain: a. uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut; 2. Direksi, mencakup antara lain: a. ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan; c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut; d. keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan e. pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada); 3. Komite Audit, mencakup antara lain: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hokum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan anggota Komite Audit; e. pengungkapan independensi Komite Audit; f. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut; g. uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit; 4. komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan anggota komite e. pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite; f. uraian tugas dan tanggung jawab; g. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan h. uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;
Referensi Peraturan
77
77
78
83
83
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada
halaman
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 147
5. uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan; a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan sekretaris perusahaan; e. uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku; 6. uraian mengenai unit audit internal meliputi: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada); d. struktur dan kedudukan unit audit internal; e. tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantum- kan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan f. uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku; 7. uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan b. reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen; 8. sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan; b. jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan c. reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan; 9. perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, antara lain meliputi: a. pokok perkara/gugatan; b. status penyelesaian perkara/gugatan; dan c. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.10. informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada);11. informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: a. pokok-pokok kode etik; b. pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture); c. bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan d. pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan;12. uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan
Referensi Peraturan
93
87
90
90
-
-
89
-
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada
halaman
148 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
13. uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi: a. cara penyampaian laporan pelanggaran; b. perlindungan bagi pelapor; c. penanganan pengaduan; d. pihak yang mengelola pengaduan; dan e. hasil dari penanganan pengaduan.
H. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) 1. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: a. lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energy yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain; b. praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain; c. pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan d. tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 2. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report).
I. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
J. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi 1. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. 2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.
Referensi Peraturan
88
71
151
139
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada
halaman
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 149
3. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.4. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani laporan tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
Dipenuhi pada
halaman
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 14/ 14 /PBI/2012 Tentang Transparansi Dan Publikasi Laporan Bank.
Surat Edaran BI No. 14/35 /DPNP Tanggal 10 Desember 2012 tentang Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia
Laporan Keuangan Tahunan paling kurang mencakup:1. Informasi Umum a. Kepengurusan b. Rincian kepemilikan c. Perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank d. Strategi dan kebijakan manajemen dalam pengembangan usaha Bank e. Laporan manajemen yang memuat informasi mengenai pengelolaan Bank oleh pengurus dalam rangka good corporate governance,2. Laporan Keuangan Tahunan a. Laporan Keuangan Bank yang telah diaudit oleh Akuntan Publik b. Laporan Keuangan Tahunan juga mencakup Laporan Keuangan Konsolidasi c. Bagi Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, Bank juga wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan3. Opini dari Akuntan Publik4. Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank5. Aspek Transparansi sesuai Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan6. Aspek Pengungkapan yang terkait dengan Kelompok Usaha Bank wajib memuat informasi yang terkait dengan kegiatan di dalam kelompok usaha7. Aspek Pengungkapan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Aspek pengungkapan (disclosure) lain sebagaimana diwajibkan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
Referensi Peraturan
11317
2877
151
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada
halaman
150 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Halaman ini sengaja dikosongkan.This page is intentionally left blank.
Laporan Tahunan 2015 | PT Bank National Nobu Tbk | 151
LaporanKeuanganUntukTahun-tahunyangBerakhir
31Desember2015dan2014,sertaLaporanPosisiKeuangan
PadaTanggal1Januari2014/31Desember2013
Financial StatementsFor the Years EndedDecember 31, 2015 and 2014, andStatement of Financial PositionAs of January 1, 2014/December 31, 2013
152 | PT Bank National Nobu Tbk | Laporan Tahunan 2015
Halaman ini sengaja dikosongkan.This page is intentionally left blank.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page
Surat Pernyataan Direksi Director’s Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, serta Laporan Posisi Keuangan Pada Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013
Financial Statements For the Years Ended December 31,
December 31, 2015 and 2014, and Statement of Financial Position As of
January 1, 2014/December 31, 2013
Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3 Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas 6 Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan 7 Notes to Financial Statements
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
Draft/March 31, 2016 1 paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Per 31 Desember 2015 dan 2014, serta As of December 31, 2015 and 2014, and
1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31, 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013/
January 1, 2014/
ASET Catatan/ 2015 2014 *) December 31, 2013*) ASSETS
Notes Rp Rp Rp
Kas 4 97,493 49,797 23,584 Cash
Giro pada Bank Indonesia 5 386,383 424,897 265,191 Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 6 423,899 12,348 10,738 Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan Bank Lain 7 1,139,131 1,436,128 753,000 and Other Banks
Efek-efek 8 1,032,554 974,703 648,665 Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli Securties Purchased under
dengan Janji Dijual Kembali 9 -- 381,614 879,504 Resale Agreement
Kredit yang Diberikan Loans
Pihak Ketiga 10 3,482,580 2,403,881 1,240,058 Third Parties
Dikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for Impairment
Penurunan Nilai (16,316) (11,194) (6,039) Losses
3,466,264 2,392,687 1,234,019
Aset Tetap 11 70,733 36,070 16,290 Fixed Assets
Dikurangi: Akumulasi Penyusutan (17,889) (6,712) (1,953) Less: Accumulated Depreciation
52,844 29,358 14,337
Aset Takberwujud 12 5,006 -- -- Intangible Asset
Dikurangi: Akumulasi Amortisasi (268) -- -- Less: Accumulated Amortization
4,738 -- --
Aset Pajak Tangguhan 19.d 12,989 9,533 14,938 Deferred Tax Assets
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 13 47,815 34,006 26,018 Advance and Prepaid Expenses
Aset Lain-lain 14 39,267 32,051 22,213 Other Assets
JUMLAH ASET 6,703,377 5,777,122 3,892,207 TOTAL ASSETS
*) Disajikan kembali dalam Catatan 42 *) As restated in Note 42
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
Draft/March 31, 2016 2 paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(Lanjutan) (Continued)
Per 31 Desember 2015 dan 2014, serta As of December 31, 2015 and 2014, and
1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31, 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013/
January 1, 2014/
LIABILITAS Catatan/ 2015 2014 *) December 31, 2013*) LIABILITIES
DAN EKUITAS Notes Rp Rp Rp AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas Segera 15, 36 264 -- 133 Obligations Due Immediately
Simpanan Nasabah 16, 36 Deposits from Customers
Pihak-pihak Berelasi 33 930,088 1,274,730 861,575 Related Parties
Pihak Ketiga 3,871,159 3,178,029 1,850,609 Third Parties
Simpanan dari Bank Lain 17, 36 674,980 107,277 136,379 Deposits from Other Banks
Liabilitas Derivatif 18, 35 3 -- -- Derivative Liabilities
Utang Pajak 19.a 4,833 6,409 5,789 Taxes Payable
Liabilitas Imbalan Kerja 32 -- 459 30 Employee Benefits Liabilities
Liabilitas Lain-lain 20, 36 32,392 27,749 12,951 Other Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 5,513,719 4,594,653 2,867,466 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
Modal Saham Share Capital
Par Value Rp 100 (in full rupiah)
Authorized - 7,950,000,000 (in
satuan penuh) saham full amount) shares
As of December 31, 2015 and 2014,
and January 1, 2014/December 31, 2013
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -
4.311.330.000 (dalam satuan penuh) 4,311,330,000 (in full amount)
shares on December 31,2015
2014, serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 and January 1, 2014/December 31, 2013
4.145.830.000 (dalam satuan penuh) 4,145,830,000 (in full amount)
saham 1 Januari 2014/ shares on January 1, 2014/
31 Desember 2013 21 431,133 431,133 414,583 December 31, 2013
Agio Saham 22 764,675 764,675 651,838 Premium on Stock
Cadangan Umum 23 800 500 200 General Reserves
Kerugian yang Belum Direalisasi Unrealized Loss on
atas Efek-efek dalam Kelompok Marketable Securities
Tersedia untuk Dijual 8 (48,459) (37,005) (49,052) Available for Sale
Saldo Laba 41,509 23,166 7,172 Retained Earning
JUMLAH EKUITAS 1,189,658 1,182,469 1,024,741 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6,703,377 5,777,122 3,892,207 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Per 31 Desember 2015 dan 2014,
saham per 31 Desember 2015 dan
Nilai nominal Rp 100 (dalam rupiah penuh)
Modal Dasar - 7.950.000.000 (dalam
serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013
*) Disajikan kembali dalam Catatan 42 *) As restated in Note 42
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
Draft/March 31, 2016 3 paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended pada 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2015 2014 *)
Notes Rp Rp
PENDAPATAN (BEBAN) BUNGA INTEREST INCOME (EXPENSES)
Pendapatan Bunga 24 496,241 381,585 Interest Income
Beban Bunga 25, 33 (289,109) (223,680) Interest Expense
Pendapatan Bunga - Bersih 207,132 157,905 Interest Income - Net
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING INCOME
Provisi dan Komisi Selain Fees and Commissions Other than
dari Pemberian Kredit 10,365 11,817 Loans
Kerugian Transaksi Gain on Sale of
Mata Uang Asing 424 -- Financial Instrument
Lain-lain 26 1,280 291 Others
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 12,069 12,108 Total Other Operating Income
PEMBENTUKAN CADANGAN PROVISION FOR
KERUGIAN PENURUNAN NILAI 27 (5,122) (5,154) IMPAIRMENT LOSSES
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSES
Umum dan Administrasi 28 (102,654) (85,336) General and Administrative
Tenaga Kerja 29 (88,938) (63,515) Personnel
Jumlah Beban Operasional Lainnya (191,592) (148,851) Total Other Operating Expenses
LABA OPERASIONAL 22,487 16,008 OPERATING INCOME
PENDAPATAN NON OPERATING
NON OPERASIONAL - BERSIH 30 228 4,203 INCOME - NET
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 22,715 20,211 INCOME BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 19.b, 19.d (4,509) (4,386) INCOME TAX EXPENSES
LABA BERSIH NET INCOME FOR
TAHUN BERJALAN 18,206 15,825 THE CURRENT YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos-pos yang tidak akan Item that will not be reclassified
direklasifikasi ke laba rugi to profit or loss
Pengukuran kembali atas program Remeasurement on
imbalan pasti 32 583 625 Defined Benefit Plans
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Income Tax Relating to Items that
Tidak akan Direklasifikasi will not be Reclassified
ke Laba Rugi (146) (156) to Profit or Loss
437 469
Pos yang akan Direklasifikasi Item that may not be Reclassified
ke Laba Rugi Subsequently to Profit or Loss
Keuntungan/(Kerugian) atas Gain/(losses) from changes in Fair
Perubahan Nilai Wajar Aset Value of Available for Sale
Keuangan Tersedia untuk Dijual (15,272) 16,049 Financial Asset
Dikurangi: Penyesuaian reklasifikasi Less: Reclasification
atas keuntungan yang termasuk adjustment on gain which already
dalam laba rugi -- 14 included in Profit or Loss
Pajak Penghasilan Terkait dengan Income Tax Relating to Component
Penghasilan Komprehensif Lain 3,818 (4,016) of Other Comprehensive Income
(11,454) 12,047
Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income
Periode Berjalan Setelah Pajak (11,017) 12,516 For The Year
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN 7,189 28,341 (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR
-- --LABA BERSIH PER SAHAM DASAR EARNINGS PER SHARE
(dalam rupiah penuh) 31 4.22 3.77 (in full rupiah)
3,029 3,029*) Disajikan kembali dalam Catatan 42 *) As restated in Note 42
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
Draft/March 31, 2016 4 paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended pada 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Modal Agio Keuntungan Jumlah
Notes Ditempatkan Saham/ (Kerugian) yang Ekuitas/
dan Disetor Premium on Belum Direalisasi Telah Belum Total
Penuh/ Stock atas Efek-efek Ditentukan Ditentukan Equity
Issued and Tersedia untuk Penggunaannya/ Penggunaannya/
Fully Paid Capital Dijual/ Appropriated Unappropriated
Unrealized Gains
(Loss) on
Marketable Securities
Available for Sale
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2013 414,583 651,838 (65,402) 200 7,194 1,008,413 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
Dampak Penerapan PSAK 24 Effect of Implementation of PSAK 24
(Revisi 2013) -- -- -- -- (22) (22) (Revised 2013)
Penyesuaian Pajak Tangguhan Deferred Taxes Adjustment
atas Efek-efek Tersedia on Marketable Securities
untuk Dijual -- -- 16,350 -- -- 16,350 Available for Sale
SALDO PER 1 JANUARI 2014 *) 414,583 651,838 (49,052) 200 7,172 1,024,741 BALANCE AS OF JANUARY 1, 2014 *)
Modal Disetor 21 16,550 -- -- -- -- 16,550 Paid up Capital
Agio Saham 22 -- 112,837 -- -- -- 112,837 Premium on Stock
Cadangan Umum 23 -- -- -- 300 (300) -- General Reserves
Laba Komprehensif Comprehensive Income
Tahun Berjalan -- -- 12,047 -- 16,294 28,341 for the Current Year
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 *) 431,133 764,675 (37,005) 500 23,166 1,182,469 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014 *)
Saldo Laba (Rugi)/ Retained
Earning (Deficits)
*) Disajikan kembali dalam Catatan 42 *) As restated in Note 42
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
Draft/March 31, 2016 5 paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended pada 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Modal Agio Keuntungan Jumlah
Notes Ditempatkan Saham/ (Kerugian) yang Ekuitas/
dan Disetor Premium on Belum Direalisasi Telah Belum Total
Penuh/ Stock atas Efek-efek Ditentukan Ditentukan Equity
Issued and Tersedia untuk Penggunaannya/ Penggunaannya/
Fully Paid Capital Dijual/ Appropriated Unappropriated
Unrealized Gains
(Loss) on
Marketable Securities
Available for Sale
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo Laba (Rugi)/ Retained
Earning (Deficits)
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 *) 431,133 764,675 (37,005) 500 23,166 1,182,469 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014 *)
Cadangan Umum 23 -- -- -- 300 (300) -- General Reserves
Laba Komprehensif Comprehensive Income
Tahun Berjalan -- -- (11,454) -- 18,643 7,189 for the Current Year
SALDO PER 31 DESEMBER 2015 431,133 764,675 (48,459) 800 41,509 1,189,658 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2015 *) Disajikan kembali dalam Catatan 42 *) Restatement in Note 42
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan financial statements
Draft/March 31, 2016 6 paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended pada 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2015 2014
Notes Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi 24 493,463 370,809 Proceeds from Interest, Fees and Commissions
Pembayaran Bunga 25 (289,687) (216,825) Interest Payment
Provisi dan Komisi selain Kredit 10,790 11,816 Fees and Commissions Other than Loan
Pembayaran Kepada Karyawan (88,814) (62,460) Payment to Employees
Pengeluaran Lainnya (108,317) (90,692) Other Expenses
Pembayaran Pajak Penghasilan (3,306) (1,250) Income Tax Payment
Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan Cash Flows Before Changes in Operating
Liabilitas Operasi 14,129 11,398 Assets and Liabilities
Perubahan Aset dan Liabilitas yang Digunakan Changes in Assets and Liabilities
untuk Operasi: Used for Operating:
Penempatan pada Bank Lain 126,123 (242,428) Placement with Other Banks
Efek-efek (199,454) (209,246) Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli Securties Purchased under
dengan Janji Dijual Kembali 381,614 497,890 Resale Agreement
Kredit yang Diberikan (1,078,699) (1,163,823) Loans
Aset Lain-lain (817) 7,083 Other Assets
Liabilitas Segera 264 (133) Obligations Due Immediately
Simpanan Nasabah 348,487 1,740,576 Customer Deposits
Simpanan dari Bank Lain 567,704 (29,102) Deposits from Other Banks
Utang Pajak (2,563) (1,283) Taxes Payable
Liabilitas Lain-lain 6,476 6,205 Other Liabilities
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Flows Provided by
untuk) Aktivitas Operasi 163,264 617,137 (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Pembelian Aset Tetap 11 (34,767) (20,050) Acquisition of Fixed Assets
Hasil Penjualan Aset Tetap 11 -- 4,233 Proceeds from Sale of Fixed Assets
Pembelian Aset Takberwujud 12 (5,006) -- Acquisitions of Intangible Assets
Kas Bersih yang Digunakan untuk Net Cash Flows Used in
Aktivitas Investasi (39,773) (15,817) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Hasil dari Penerbitan Modal Saham -- 130,745 Proceeds from Issuance of Share Capital
Biaya Transaksi Penerbitan Saham -- (1,358) Transactions Cost Issuance of Share
Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by
Aktivitas Pendanaan -- 129,387 Financing Activities
Pengaruh perubahan kurs mata uang The Effect of Exchange Rate
pada kas dan setara kas 414 -- on Cash and Cash Equivalent
KENAIKAN BERSIH KAS NET INCREASE IN CASH
DAN SETARA KAS 123,905 730,707 AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AWAL TAHUN 1,806,696 1,075,989 THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AKHIR TAHUN 1,930,601 1,806,696 THE END OF THE YEAR
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Cash and Cash Equivalents consist of:
Kas 4 97,493 49,797 Cash
Giro pada Bank Indonesia 5 386,383 424,897 Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 6 423,899 12,348 Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Placement with Bank Indonesia and
Bank Lain - jangka waktu jatuh tempo Other Banks - mature within
tiga bulan atau kurang sejak three months
tanggal perolehan 7 1,022,826 1,193,700 since acquisition date
Sertifikat Deposito Bank Indonesia - jangka
waktu
Deposit Certificates of Bank Indonesia -
jatuh tempo tiga bulan atau kurang mature within three months
sejak tanggal perolehan 8 -- 125,954 since acquisition date
Jumlah 1,930,601 1,806,696 Total
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 7 paraf/sign:
1. Umum 1. General
1.a. Pendirian Bank 1.a. Establishment of the Bank
PT Bank Nationalnobu Tbk (dahulu PT Bank
Alfindo) (“Bank”) didirikan di Jakarta pada
tanggal 13 Februari 1990 sesuai dengan Akta
Notaris No. 86 dari Notaris Drs. Entjoen
Mansoer Wiriatmadja, S.H., notaris di Jakarta.
Anggaran dasar Bank telah diubah melalui
notaris yang sama dengan akta No. 129
tanggal 10 April 1990 dan telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan No. C2-2610.HT.01.01.TH.90
tanggal 7 Mei 1990 serta diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 80
Tambahan No. 3865 tanggal 5 Oktober 1990.
PT Bank Nationalnobu Tbk (formerly PT Bank
Alfindo) (“the Bank”) was established in Jakarta
on February 13, 1990 in accordance the
Notarial Deed No. 86 from Drs. Entjoen
Mansoer Wiriatmadja, S.H., a notary in Jakarta.
The Bank’s Articles of Association was
amended through the same notary by deed
No. 129 dated April 10, 1990 and was approved
by the Minister of Justice of Republic of
Indonesia in his Decree No. C2-
2610.HT.01.01.TH.90 dated May 7, 1990 and
was published in the State Gazette of Republic
of Indonesia No. 80 Supplement No. 3865
dated October 5, 1990.
Perubahan status Bank dari perseroan tertutup
menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal
10 Desember 2012, yang dibuat di hadapan
Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta,
dimana perubahaan tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal
14 Desember 2012.
The Bank changed the status from private
company to become a public listed company
pursuant to Notarial Deed No. 7 dated
December 10, 2012, made in the presence of
Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta,
which amendment was approved by the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in its letter
No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 dated
December 14, 2012.
Anggaran dasar Bank telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dinyatakan
dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) No. 21 tanggal 29 Desember 2015
yang dibuat di hadapan Notaris Lily Harjati
Soedewo, SH., Mkn., notaris di Jakarta,
mengenai perubahan susunan pengurus
perseroan.
Articles of association of the Bank have been
amended several times, most recently by
Notarial Deed No. 21 dated December 29, 2015
made in the presence Lily Harjati Soedewo,
S.H., Mkn., notary in Jakarta, regarding the
changes of the company management
structure.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Bank,
ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan
usaha di bidang perbankan.
According to article 3 of its articles of
association, the Bank scope of activities is to
conduct general banking services.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 949/
KMK.013/1990 tanggal 16 Agustus 1990, Bank
memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank
umum.
Based on the Decree of the Minister of
Finance of the Republic of Indonesia
No. 949/KMK.013/1990 dated August 16, 1990,
the Bank started it’s operation as a commercial
bank.
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank
devisa berdasarkan surat keputusan Otoritas
Jasa Keuangan No KEP-112/D.03/2014
tanggal 21 November 2014.
The Bank had obtained the license to operate
as a foreign exchange bank based on the
decision letter of Financial Services Authority
No. KEP-112/D.03/2014 dated November 21,
2014.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 8 paraf/sign:
Bank merupakan entitas anak dari
PT Kharisma Buana Nusantara, dimana
pemegang saham mayoritas adalah Bapak
Mochtar Riady.
The Bank is a subsidiary of PT Kharisma
Buana Nusantara, in which the majority
shareholder is Mr. Mochtar Riady.
Kantor pusat Bank berlokasi di The Plaza
Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. UG
dan 9, Jalan Jendral Sudirman Kav. 50, Jakarta
Selatan 12930. Bank mempunyai kantor pusat
non operasional, kantor cabang, kantor kas dan
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Indonesia
dengan rincian sebagai berikut:
The Bank’s head office is located at The Plaza
Semanggi Granadha Business District, UG and
9th Floor, Jalan Jendral Sudirman Kav. 50,
South Jakarta 12930. The Bank has non
operational head office, branch offices, cash
offices and Automatic Teller Machines (ATM) in
Indonesia, as follows:
2015 2014
Kantor Pusat Non Operasional 1 1 Non Operational Head Office
Kantor Cabang 39 36 Branch Offices
Kantor Kas 44 36 Cash Offices
ATM 102 80 ATMs
1.b. Penawaran Umum Saham 1.b Initial Public Offering
Pada tanggal 8 Mei 2013, Bank memperoleh
pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif
Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keungan
(OJK) berdasarkan Surat Keputusannya
No. S-109/D.04/2013 untuk melakukan
penawaran umum 2.155.830.000 saham biasa
dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai
penuh) dan harga penawaran sebesar Rp375
(nilai penuh) per saham. Pada tanggal 20 Mei
2013, saham Bank tersebut telah dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia.
On May 8, 2013, the Bank obtained an effective
statement from Capital Market Supervisory
Chief Executive of the Finance Services
Authority (FSA) by Decree
No. S-109/D.04/2013 to conduct a public
offering of 2,155,830,000 ordinary shares with
par value per share of Rp100 (full amount) and
the offering price of Rp375 (full amount) per
share. On May 20, 2013, the Bank's shares
have been listed in the Indonesia Stock
Exchange.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
No. 34 tanggal 26 Agustus 2014 dari Notaris
Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta,
disetujui penerbitan saham baru Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah
sebanyak-banyaknya 414.583.000 saham.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014,
saham baru yang diterbitkan sebanyak
165.500.000 (dalam satuan penuh) saham
biasa dengan nilai nominal per saham Rp100
(nilai penuh) dan harga penawaran sebesar
Rp790 (nilai penuh) per saham. Penambahan
saham Bank tersebut telah dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia pada tanggal
4 September 2014.
Based on the Deed of Extraordinary General
Shareholders Meeting No. 34 dated August 26,
2014 made by said Unita Christina Winata,
S.H., notary in Jakarta, granted the issuance of
pre-emptive rights of with the maximum of
414,583,000 shares. As of December 31,
2014, the new shares issued was 165,500,000
(full amount) ordinary shares with par value per
share of Rp100 (full amount) and offering price
of Rp790 (full amount) per share. The
additional of the Bank’s shares were listed on
the Indonesia Stock Exchange on
September 4, 2014.
1.c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan 1.c. Board of Commissioners, Directors and
Employees
Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 21 tanggal
29 Desember 2015, yang dibuat di hadapan
Based on the Deed of Extraordinary General
Meeting of Shareholders No. 21 dated
December 29, 2015 made in the presence of
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 9 paraf/sign:
Notaris Lily Harjati Soedewo, S.H., Mkn.,
notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris
dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
said Lily Harjati Soedewo, S.H., Mkn., notary in
Jakarta, the Board of Commissioners and
Board of Directors as of December 31, 2015
are as follows:
2015
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Independen Prof. Dr. Adrianus Mooy Independent President Commissioner
Komisaris Independen Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Independent Commissioner
Komisaris Markus Permadi Commissioner
Direksi Board of Directors
Direktur Utama Suhaimin Djohan President Director
Direktur Keuangan dan Tresuri Hendra Kurniawan Director of Finance and Treasury
Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko Director of Compliance, Risk Management
dan Personalia Januar Angkawidjaja and Human Resource
Direktur Teknologi Informasi dan Director of Information Technology and
Operasional Lim Migi Trisnadi Elias Operational
Direktur Bisnis Doktorandus Winardi Darmansa L*) Business Director
*) Telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan No. SR-200/D.03/2015 tanggal 22 Oktober
2015.
*) Approval from Financial Services Authority
No. SR-200/D.03/2015 dated October 22, 2015.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
No. 31 tanggal 13 Juni 2014, yang dibuat di
hadapan Notaris Unita Christina
Winata, S.H., notaris di Jakarta, susunan
Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal
31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Based on the Deed of Annual General Meeting
of Shareholders No. 31 dated June 13, 2014
made in the presence of said Unita Christina
Winata, S.H., notary in Jakarta, the Board of
Commissioners and Board of Directors as of
December 31, 2014 are as follows:
2014
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Independen Prof. Dr. Adrianus Mooy Independent President Commissioner
Komisaris Independen Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Independent Commissioner
Komisaris Markus Permadi Commissioner
Direksi Board of Directors
Direktur Utama Suhaimin Djohan President Director
Direktur Keuangan dan Tresuri Hendra Kurniawan Director of Finance and Treasury
Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko Director of Compliance, Risk Management
dan Personalia Januar Angkawidjaja and Human Resource
Direktur Teknologi Informasi dan Director of Information Technology and
Operasional Lim Migi Trisnadi Elias Operational
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
Bank memiliki karyawan masing-masing
sebanyak 855 dan 705 karyawan (tidak
diaudit).
As at December 31, 2015 and 2014, the Bank
has 855 and 705 employees, respectively
(unaudited).
1.d. Komite-komite Bank, Satuan Kerja Audit
Internal, Sekretaris Perusahaan
1.d. Bank’s Committees, Internal Audit Unit,
Corporate Secretary
Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006
yang telah diubah dengan PBI
To comply with Bank Indonesia Regulation
(PBI) No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006
which has been amended with PBI
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 10 paraf/sign:
No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006
tentang pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum dan Peraturan
No. IX.1.5 merupakan lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. Kep 643/BL/2012
tanggal 7 Desember 2012, Bank telah
membentuk beberapa Komite.
No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006
regarding the implementation of Good
Corporate Governance for Commercial Bank
and Regulation No.IX.1.5 which is an
attachment in the Decree of Bapepam-LK
No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012
the Bank has established several committees.
Susunan Komite Bank per 31 Desember 2015
dan 2014 adalah sebagai berikut:
The members of Bank’s Committees as of
December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Komite Audit Audit Committee
Ketua Prof. Dr. Adrianus Mooy Chairman
Anggota Sukarwan Member
Anggota I Nyoman Tjager Member
Anggota Markus Permadi Member
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
Ketua Prof. Dr. Adrianus Mooy Chairman
Anggota I Nyoman Tjager Member
Anggota Ny. E.Y. Ruru Member
Anggota Markus Permadi Member
Komite Remunerasi dan Nominasi Nomination and Remuneration Committee
Ketua Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Chairman
Anggota Prof. Dr. Adrianus Mooy Member
Anggota Markus Permadi Member
Anggota Chandra Kusdianto Member
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
Kepala Satuan Kerja Audit Internal Bank
adalah Deden Subagja.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank’s
Head of Internal Audit Unit is Deden Subagja.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
Sekretaris Perusahaan adalah Mario Satrio
Wibowo.
As of December 31, 2015 and 2014, the
Corporate Secretary is Mario Satrio Wibowo.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)
2.a.Compliance with the Financial Accounting
Standards (SAK)
Laporan keuangan Bank telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia yang meliputi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar
Modal yang berlaku antara lain Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang
pedoman penyajian laporan keuangan,
keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-
347/BL/2012 tentang penyajian dan
The consolidated financial statements were
prepared and presented in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards
which include the Statement of Financial
Accounting Standards (PSAK) and
Interpretation of Financial Accounting Standards
(ISAK) issued by the Financial Accounting
Standard Board – Indonesian Institute of
Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the
Capital Market include Regulations of Financial
Sevices Authority/Capital Market and
Supervisory Board and Financial Institution
(OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding
guidelines for the presentation of financial
statements, decree of Chairman of Bapepam-
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 11 paraf/sign:
pengungkapan laporan keuangan emiten atau
perusahaan publik.
LK No. KEP-347/BL/2012 regarding
presentation and disclosure of financial
statements of the issuer or public company.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan
Laporan Keuangan
2.b. Basis of Measurement and Preparation of
Financial Statements
Laporan keuangan Bank disusun dan disajikan
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta
atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas
Bank. Dasar pengukuran dalam penyusunan
laporan keuangan ini adalah konsep biaya
perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang
didasarkan pengukuran lain sebagaimana
dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-
masing akun tersebut. Biaya perolehan
umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan
yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
The Bank's financial statements have been
prepared and presented based on going
concern assumption and accrual basis of
accounting, except for the Bank's statements of
cash flows. Basis of measurement in
preparation of these financial statements is the
historical costs concept, except for certain
accounts which have been prepared on the
basis of other measurements as described in
their respective policies. Historical cost is
generally based on the fair value of the
consideration given in exchange for assets.
Laporan arus kas disajikan dengan metode
langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared
using the direct method by classifying cash
flows into operating, investing and financing
activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan ini adalah
Rupiah yang merupakan mata uang fungsional
Bank.
The presentation currency used in the
preparation of the financial statements is
Indonesian Rupiah which is the functional
currency of the Bank.
2.c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang
Asing
2.c Foreign Currency Transactions and
Balances
Dalam menyiapkan laporan keuangan, Bank
mencatat dengan menggunakan mata uang
dari lingkungan ekonomi utama di mana Bank
beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang
fungsional Bank adalah Rupiah.
In preparing financial statements, the Bank
record by using the currency of the primary
economic environment in which the Bank
operates (“the functional currency”). The
functional currency of the Bank is Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah
dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta
asing pada tanggal transaksi. Pada akhir
periode pelaporan, pos moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah
menggunakan kurs penutup, yaitu kurs spot
Reuters pada pukul 16.00 WIB pada
31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:
Transactions during the year in foreign
currencies are recorded in Rupiah by applying
to the foreign currency amount the spot
exchange rate between Rupiah and the foreign
currency at the date of transactions. At the end
of reporting period, foreign currency monetary
items are translated to Rupiah using the closing
rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at
December 31, 2015 and 2014 as follows:
2015 *)
Rp
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13,785 1 United States Dollar
1 Dolar Singapura (SGD) 9,759 1 Singapore Dollar
*) dalam angka penuh *) in full amount
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 12 paraf/sign:
Aset dan liabilitas non-moneter yang diukur
berdasarkan nilai wajar dijabarkan ke dalam
Rupiah dengan kurs pada tanggal nilai wajar
ditentukan.
Non-monetary assets and liabilities in a foreign
currency that are measured at fair value are
translated into Rupiah using the exchange rates
at the date when the fair value was determined.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang
timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing, diakui sebagai
laba/rugi.
Exchange gains or losses arising on
transactions in foreign currency and on the
translation of foreign currency monetary assets
and liabilities are recognised as profit or loss.
2.d. Pernyataan dan Interpretasi Standar
Akuntansi Baru
2.d. New and Revised Statements and
Interpretation of Financial Accounting
Standards Effective in the Current Year Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu:
The following are new standards, amendments
of standards and interpretation of standard
issued by DSAK - IAI and effectively applied for
the period starting on or after January 1, 2015,
as follows:
• PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian
Laporan Keuangan”
• PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan
Keuangan Tersendiri”
• PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
• PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”
• PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak
Penghasilan”
• PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai
Aset”
• PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Penyajian”
• PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
• PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”
• PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Bank”
• PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama”
• PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain”
• PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
• ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian
Kembali Derivatif Melekat”
• PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation
of Financial Statements”
• PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate
Financial Statements”
• PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments
in Associates and Joint Ventures”
• PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee
Benefits”
• PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income
Taxes”
• PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment
of Assets”
• PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial
Instruments: Presentation”
• PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial
Instruments: Recognition and
Measurement”
• PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial
Instruments: Disclosures”
• PSAK No. 65 “Bank’s Financial Statements”
• PSAK No. 66 “Joint Arrangements”
• PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in
Other Entities”
• PSAK No.68 “Fair Value Measurement”
• ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded
Derivatives” Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Bank:
The following is the impact of the amendments
in accounting standards that are relevant and
significant to the financial statements of the
Bank:
PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian
Laporan Keuangan”
PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation
of Financial Statements” PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan dari perubahan
PSAK No. 1 (Revised 2013) has introduced
changes in the format and revision of the
title of the report. The significant impact of
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 13 paraf/sign:
dalam standar akuntansi ini terhadap Bank antara lain:
changes of this accounting standard to the
Bank, among others, are: - Perubahan nama laporan yang
sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi
Komprehensif” menjadi “Laporan Laba
Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain”
- Change of report title which previously
named “Statement of Comprehensive
Income” become “Statement of Profit or
Loss and Other Comprehensive Income”
- Adanya persyaratan penyajian
penghasilan komprehensif lain yang
dikelompokkan menjadi (a) pos-pos
yang tidak akan direklasifikasi ke laba
rugi; dan (b) pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi
- Requirement for the presentation of other comprehensive income are grouped into (a) items that will not be reclassified to profit or loss; and (b) items that will be reclassified to profit or loss
Standar ini berlaku retrospektif dan oleh
karenanya informasi pembanding tertentu
telah disajikan kembali.
This standard is applied retrospectively and
certain comparative information have been
restated, accordingly.
PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee
Benefits” PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti.
This PSAK amending some accounting
provisions related to defined benefit plans.
The key amendments include elimination of
the “corridor approach”, modification of
accounting for termination benefits and
improvement of the recognition,
presentation and disclosure requirements
for defined benefit plans.
Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan Bank antara lain sebagai berikut:
Amended provisions that impacting the
Bank’s financial statements are as follows:
a. Pengakuan keuntungan (kerugian)
aktuaria melalui penghasilan
komprehensif lain;
a. The recognition of actuarial gains (losses)
through other comprehensive income;
b. Semua biaya jasa lalu diakui sebagai
beban pada tanggal yang lebih awal
antara ketika amandemen/kurtailmen
program terjadi atau ketika entitas
mengakui biaya terkait restrukturisasi
atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu
yang belum vested tidak lagi dapat
ditangguhkan dan diakui sepanjang
periode vesting; dan
b. All past service cost is recognized as an
expense at the earlier of the date when
the amendment/curtailment occurs or the
date when the entity recognizes related
restructuring costs or termination
benefits. Therefore the unvested past
service cost is no longer be deferred and
recognized over the vesting period; and
c. Beban bunga dan imbal hasil aset
program yang digunakan dalam PSAK
No. 24 terdahulu diganti dengan konsep
bunga neto, yang dihitung dengan
menggunakan tingkat diskonto liabilitas
(aset) neto imbalan pasti yang
ditentukan pada awal setiap periode
pelaporan tahunan.
c. Interest expense and returns on plan
assets used in the previous PSAK No.
24 is replaced by the concept of net
interest, which is calculated using a
discount rate liabilities net defined
benefit assets as determined at the
beginning of each annual reporting
period.
Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang
d. These amendments have been applied
retrospectively (except for changes to the
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 14 paraf/sign:
mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 42.
carrying value of assets that include
employee benefit costs in the carrying
amount) and the effect of the revised
standard is presented in Note 42.
PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak
Penghasilan”
PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income
Taxes” PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final.
This PSAK No. 46 (Revised 2013)
emphasize on measurement of deferred tax
on assets measured at fair value, assuming
that the carrying amount of the assets will
be recovered through sales. In addition, this
standard also removes provision on final
tax.
PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan
Nilai Aset”
PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of
Assets” Perubahan dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68.
Changes in PSAK No. 48 (Revised 2014),
mainly to incorporate the changes in
definition and requirements of fair value as
governed in PSAK No. 68.
Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.
The adoption of the revised standard had no
material effect to the financial statements.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55
(Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK
No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”
PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial
Instrument: Presentation”, PSAK No. 55
(Revised 2014) “Financial Instrument:
Recognition and Measurement”, and PSAK
No. 60 (Revised 2014) “Financial
Instrument: Disclosures”
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai wajar.
The amendment of these PSAKs mainly
related to the changes as an impact the
issuance of PSAK No. 68 concerning fair
value.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2014) removing
arrangement of income tax related to
dividend and will refer to PSAK No. 46.
Furthermore, PSAK No. 50 (Revised 2014)
provides more specific arrangement
(application guidelines) related to the criteria
for offsetting and net settlement of financial
asset and financial liability.
Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan.
The changes in PSAK No. 55 (Revised
2014) deals with measurement and
reclassification of embedded derivative,
arrangement of criteria and derecognition of
hedging instrument, and arrangement of
date of recording financial instrument.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 15 paraf/sign:
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan.
PSAK No. 60 (Revised 2014) deals with
additional disclosures relates to the fair
value, offetting financial asset and liability,
and transfers of financial assets.
Bank telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.
The Bank had adopting these PSAKs and
had completed the required disclosures
requirements.
PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68 “Fair Value Measurement”
PSAK No. 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar.
PSAK No. 68 defines fair value, sets out a
single framework for measuring fair value
and requires disclosures about fair value
measurements. PSAK No.68 applies when
other SAKs require or permit fair value
measurements.
Bank telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini.
The Bank has completed the disclosures
requirement as required under this
standard.
2.e. Instrumen Keuangan 2.e.Financial Instruments
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Bank mengakui aset keuangan atau liabilitas
keuangan dalam laporan posisi keuangan
Bank, jika dan hanya jika, Bank menjadi salah
satu pihak dalam ketentuan pada kontrak
instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal
aset keuangan atau liabilitas keuangan, Bank
mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset
keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar
tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan atau penerbitan
aset keuangan atau liabilitas keuangan
tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan
sehubungan dengan perolehan aset keuangan
dan penerbitan liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba
rugi dibebankan segera.
The Bank recognize a financial assets or a
financial liabilities in the Bank’s statement of
financial position when, and only when, it
becomes a party to the contractual provisions of
the instrument. At initial recognition, the Bank
measure all financial assets and financial
liabilites at its fair value. In the case of a
financial asset or financial liability not at fair
value through profit or loss, fair value plus or
minus with the transaction costs that are directly
attributtable to the acquisition or issue of the
financial asset or financial liability. Transaction
costs incurred on acquisition of a financial asset
and issue of a financial liability classified at fair
value through profit or loss are expensed
immediately.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Subsequent Measurement of Financial
Assets
Pengukuran selanjutnya aset keuangan
tergantung pada klasifikasinya pada saat
pengakuan awal. Bank mengklasifikasikan aset
keuangan dalam salah satu dari empat kategori
berikut:
Subsequent measurement of financial assets
depends on their classification on initial
recognition. The Bank classifies financial assets
in one of the following four categories:
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai
Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) (i) Financial Assets at Fair Value Through
Profit or Loss (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat
Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 16 paraf/sign:
pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (ii) Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) Pinjaman yang diberikan dan piutang
yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
(c) Pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
(a) Those that intends to sell immediately
or in the near term and upon initial
recognition designated as at fair value
through profit or loss;
(b) Those that upon initial recognition
designated as available for sale; or
(c) Those for which the holder may not
recover substantially all of its initial
investment, other than because of
credit deterioration.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(HTM) (iii) Held-to-Maturity (HTM) Investments
Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 17 paraf/sign:
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
(AFS) (iv) Available-for-Sale (AFS) Financial
Assets Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing, atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates, or that are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas
Keuangan
Subsequent Measurement of Financial
Liabilities
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan
tergantung pada klasifikasinya pada saat
pengakuan awal. Bank mengklasifikasikan
liabilitas keuangan dalam salah satu dari
kategori berikut:
Subsequent measurement of financial liabilities
depends on their classification on initial
recognition. The Bank classifies financial
liabilities into one of the following categories:
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada
Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)
(i) Financial Liabilities at Fair Value Through
Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan yang diukur pada
FVTPL adalah liabilitas keuangan yang
dimiliki untuk diperdagangkan atau yang
pada saat pengakuan awal telah
ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi. Liabilitas keuangan
diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki
Financial liabilities at FVTPL are financial
liabilities held for trading or upon initial
recognition it is designated as at fair value
through profit or loss. Financial liabilities
classified as held for trading if it is
acquired or incurred principally for the
purpose of selling and repurchasing it in
the near term, or it is a part of a portfolio of
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 18 paraf/sign:
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat, atau bagian
dari portfolio instrumen keuangan tertentu
yang dikelola bersama dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek aktual saat ini, atau merupakan
derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan
dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
identified financial instruments that are
managed together and for which there is
evidence of a recent actual pattern of
short-term profit taking, or it is a derivative,
except for a derivative that is a designated
and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, liabilitas
keuangan yang diukur pada FVTPL diukur
pada nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dari perubahan nilai
wajar diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial liabilities
at FVTPL are measured at its fair value.
Gains or losses arising from a change in
the fair value are recognized in profit or
loss.
(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya (ii) Other Financial Liabilities
Liabilitas keuangan yang tidak
diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada FVTPL
dikelompokan dalam kategori ini dan
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Financial liabilities that are not classified
as financial liabilities at FVTPL are Banked
in this category and are measured at
amortized cost using the effective interest
method.
Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan
ke dalam klasifikasi tertentu yang
mencerminkan sifat dari informasi dan
mempertimbangkan karakteristik dari instrumen
keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
The Bank classifies the financial instruments
into classificiation that reflects the nature of
information and takes into account the
characteristic of those financial instruments. The
classification can be seen in the table below:
Jenis Instrumen Keuangan/
Type of Financial Instrument
Klasifikasi saat Pengukuran Awal/
Classification of Initial Measurement
Aset
Keuangan/
Financial
Assets
Giro pada Bank Indonesia/
Current Account with Bank
Indonesia
Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and
receivables
Giro pada Bank Lain/ Current
Account with other banks
Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and
receivables
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain/
Placements with Bank Indonesia
and Other Banks
Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and
receivables
Efek-efek/ Marketable Securities Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to Maturity
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali/
Securities Purchased under
Resale agreements
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loan and
Receivable
Kredit yang Diberikan/ Loans Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and
receivables
Aset Lainnya - Piutang Bunga/
Other Assets – Interest
Receivables
Pinjaman diberikan dan piutang/ Loan and
receivables
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 19 paraf/sign:
Jenis Instrumen Keuangan/
Type of Financial Instrument
Klasifikasi saat Pengukuran Awal/
Classification of Initial Measurement
Liabilitas
Keuangan/
Financial
Liabilities
Liabilitas Segera/ Current
Liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at
amortized cost
Simpanan Nasabah/ Deposits
from Customers
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at
amortized cost
Simpanan dari Bank Lain/
Deposits from Other Banks
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at
amortized cost
Pinjaman yang Diterima/
Borrowings
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at
amortized cost
Liabilitas Lainnya/ Other Liabilities
– Accrued Interest Expenses
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at
amortized cost
Rekening
Administratif/
Off Balance
Sheet
Financial
Instruments
Fasilitas Kredit yang Diberikan yang Belum Digunakan/ Unused Loan Facilities
Granted
Garansi yang Diberikan/ Guarantees Issued
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas
Keuangan
Derecognition of Financial Assets and
Liabilities
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan,
jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset keuangan berakhir
atau Bank mengalihkan hak kontraktual untuk
menerima kas yang berasal dari aset keuangan
atau tetap memiliki hak kontraktual untuk
menerima kas tetapi juga menanggung
kewajiban kontraktual untuk membayar arus
kas yang diterima tersebut kepada satu atau
lebih pihak penerima melalui suatu
kesepakatan. Jika Bank secara substansial
mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan, maka Bank
menghentikan pengakuan aset keuangan dan
mengakui secara terpisah sebagai aset atau
liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang
timbul atau yang masih dimiliki dalam
pengalihan tersebut. Jika Bank secara
substansial tidak mengalihkan dan tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih
memiliki pengendalian, maka Bank mengakui
aset keuangan sebesar keterlibatan
berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Jika Bank secara substansial masih memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset keuangan, maka Bank tetap mengakui
aset keuangan tersebut.
The Bank derecognize a financial asset when,
and only when the contractual rights to the cash
flows from the financial asset expire or the Bank
transfer the contractual rights to receive the
cash flows of the financial asset or retains the
contractual rights to receive the cash flows but
assumes a contractual obligation to pay the
cash flows to one or more recipients in an
arrangement. If the Bank transfers substantially
all the risks and rewards of ownership of the
financial asset, the Bank derecognize the
financial asset and recognize separately as
asset or liabilities any rights and obligation
created or retained in the transfer. If the Bank
neither transfer nor retains substantially all the
risks and rewards of ownership of the financial
asset and has retained control, the Bank
continue to recognize the financial asset to the
extent of its continuing involvement in the
financial asset. If the Bank retains substantially
all the risks and rewards of ownership of the
financial asset, the Bank continue to recognize
the financial asset.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 20 paraf/sign:
Bank menghentikan pengakuan liabilitas
keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas
keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika
kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak
dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
The Bank remove a financial liability from its
statement of financial position when, and only
when, it is extinguished, ie when the obligation
specified in the contract is discharged or
cancelled or expires.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank
mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan
nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat
bukti objektif mengenai penurunan nilai
tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak
pada estimasi arus kas masa depan dari aset
keuangan atau kelompok aset keuangan yang
dapat diestimasi secara andal.
At the end of each reporting period, the Bank
assess whether there is any objective evidence
that a financial asset or Bank of financial assets
is impaired. A financial asset or Bank of
financial assets is impared and impairment
lossess are incurred, if and only if, there is
objective evidence of impairment as a result of
one or more events that occured after the initial
recognition of the asset (loss event), and that
loss event has an impact on the estimated
future cash flows of the financial asset or Bank
of financial assets that can be reliably
estimated.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai:
(a) Kesulitan keuangan signifikan yang
dialami penerbit atau pihak peminjam;
(b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
gagal bayar atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga;
(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
(d) Terdapat data yang dapat diobservasi
yang mengindikasikan adanya penurunan
yang dapat diukur atas estimasi arus kas
masa depan dari kelompok aset keuangan
sejak pengakuan awal aset, seperti
memburuknya status pembayaran pihak
peminjam atau kondisi ekonomi yang
berkorelasi dengan gagal bayar.
The following are objective evidence that a
financial asset or Bank of financial assets is
impaired:
(a) Significant financial difficulty of the issuer
or obligor;
(b) A breach of contract, such as default or
delinquency in interest or principal
payments;
(c) It becoming probable that the borrower will
enter bankruptcy or other financial
reorganization;
(d) Observable data indicating that there is a
measurable decrease in the estimated
future cash flows from a Bank of financial
assets since the initial recognition, such as
adverse changes in the payment status of
borrowers or economic condition that
correlate with defaults.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas,
penurunan yang signifikan atau penurunan
jangka panjang dalam nilai wajar instrumen
ekuitas di bawah biaya perolehannya
merupakan bukti objektif terjadinya penurunan
nilai.
For investment in equity instrument, a significant
and prolonged decline in the fair value of the
equity instrument below its cost is an objective
evidence of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman
yang diberikan dan piutang atau investasi
dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah
If there is objective evidence that an impairment
loss has been incurred on loans and receivable
or held-to-maturity investments carried at
amortized cost, the amount of impairment loss
is measured as the difference between the
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 21 paraf/sign:
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara
jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus
kas masa depan yang didiskonto menggunakan
suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan
diakui pada laba rugi.
carrying amount of the financial asset and the
present value of estimated future cash flows
discounted at the financial asset’s original
effective interest rate and recognized in profit or
loss.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset
keuangan tersedia untuk dijual telah diakui
dalam penghasilan komprehensif lain dan
terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut
mengalami penurunan nilai, maka kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain direklasifikasi
dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian
reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut
belum dihentikan pengakuannya. Jumlah
kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah
selisih antara biaya perolehan (setelah
dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan
nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan
nilai aset keuangan yang sebelumnya telah
diakui dalam laba rugi.
When a decline in the fair value of an available-
for-sale financial asset has been recognized in
other comprehensive income and there is
objective evidence that the asset is impaired,
the cumulative loss that had been recognized in
other comprehensive income shall be
reclassified from equity to profit or loss as a
reclassification adjustment even though the
financial assets has not been derecognized.
The amount of the cumulative loss that is
reclassified are the difference between the
acquisition cost (net of any principal repayment
and amortisation) and current fair value, less
any impairment loss on that financial asset
previously recognized in profit or loss.
Metode Suku Bunga Efektif The Effective Interest Method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang
digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan
(atau kelompok aset atau liabilitas keuangan)
dan metode untuk mengalokasikan pendapatan
bunga atau beban bunga selama periode yang
relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas masa depan
selama perkiraan umur dari instrumen
keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan
periode yang lebih singkat untuk memperoleh
jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku
bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas
dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen
keuangan tersebut, seperti pelunasan
dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi
tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa
depan. Perhitungan ini mencakup seluruh
komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau
diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari suku
bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh
premium atau diskonto lain.
The effective interest method is a method of
calculating the amortized cost of a financial
asset or a financial liability (or Bank of financial
assets or financial liabilities) and of allocating
the interest income or interest expense over the
relevant period. The effective interest rate is the
rate that exactly discount estimated future cash
payments or receipts through the expected life
of the financial instrument or, when appropriate,
a shorter period to the net carrying amount of
the financial asset or financial liability. When
calculating the effective interest rate, the Bank
estimate cash flows considering all contractual
terms of the financial instrument, for example,
prepayment, call and similar option, but shall
not consider future credit losses. The calculation
includes all fees and points paid or received
between parties to the contract that are an
integral part of the effective interest rate,
transaction costs, and all other premiums or
discounts.
Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan
identifikasinya ditentukan oleh manajemen
untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
The estimated period between a loss occurring
and its identification is determined by
management for each identified portfolio.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 22 paraf/sign:
Bank pertama kali menentukan apakah
terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan.
Penilaian individual dilakukan atas aset
keuangan yang signifikan yang mengalami
penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak
signifikan namun mengalami penurunan nilai
dimasukkan dalam kelompok aset keuangan
yang memiliki karakteristik risiko yang serupa
dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Initially the Bank assesses whether objective
evidence of impairment for financial asset exists
as described above. The individual assessment
is performed on the significant impaired financial
asset. The insignificant impaired financial asset
included in a group of financial asset with similar
credit risk characteristics and collectively
assessed.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, baik
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka aset keuangan tersebut akan masuk ke
dalam kelompok aset keuangan yang
penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset
keuangan yang signifikan dan telah terdapat
bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak
dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai
secara kolektif.
If the Bank determined that there is no objective
evidence of impairment in value of financial
assets which are assessed on an individual
basis, whether significant or not, then the
financial assets are included into the group of
financial assets that collectively assessed for
impairment. Significant financial assets that
have objective evidence to be impaired are not
included in the collective assessment of
impairment.
Perhitungan Penurunan Nilai secara Individual Individual Impairment Calculations
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus
kas masa datang yang didiskontokan
menggunakan tingkat suku bunga efektif awal
dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset
tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian
penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan
nilai diakui pada laba rugi. Jika pinjaman yang
diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh
tempo memiliki suku bunga variabel, maka
tingkat diskonto yang digunakan untuk
mengukur setiap kerugian penurunan nilai
adalah suku bunga efektif yang berlaku yang
ditetapkan di dalam kontrak.
The total impairment loss is measured as the
difference between the carrying value of
financial assets with the present value of
estimated future cash flows discounted using
the original effective interest rate of the financial
asset. The carrying amount of the asset is
reduced by allowance for impairment and the
amount of impairment losses is recognized as
impairment losses in profit or loss. If a loan or
held to maturity investment has a variable
interest rate, the discount rate for measuring
any impairment loss is the current effective
interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas
masa datang atas aset keuangan dengan
menggunakan agunan mencerminkan arus kas
yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan
agunan dikurangi biaya-biaya untuk
memperoleh dan menjual agunan, terlepas
apakah pengambilalihan tersebut berpeluang
terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of
estimated future cash flows of collateralized
financial assets reflects the cash flows that may
result from the foreclosure less costs for
obtaining and selling the collateral, regardless of
whether the foreclosure is likely to occur or not.
Perhitungan Penurunan Nilai secara Kolektif Collective Impairment Calculations
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara
kolektif, aset keuangan dikelompokkan
berdasarkan kesamaan karakteristik risiko
kredit seperti mempertimbangkan segmentasi
kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang
For the purposes of a collective evaluation of
impairment, financial asset are grouped on the
basis of similar credit risk characteristics such
by considering loan segmentation and past due
status. Those characteristics are relevant to the
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 23 paraf/sign:
dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas
masa datang dari kelompok aset tersebut yang
mengindikasikan kemampuan debitur atau
rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang
jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari
aset yang dievaluasi.
estimation of future cash flows for groups of
such assets by being indicative of the debtor or
counterpart ability to pay all amounts due
according to the contractual terms of the assets
being evaluated.
Arus kas masa datang dari kelompok aset
keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi
secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus
kas kontraktual dan kerugian historis yang
pernah dialami atas aset-aset yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang serupa dengan
karakteristik risiko kredit kelompok tersebut.
Kerugian historis yang pernah dialami
kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini
yang dapat diobservasi untuk mencerminkan
kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada
periode terjadinya kerugian historis tersebut
dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi
yang ada pada periode historis namun sudah
tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets
that are collectively evaluated for impairment
are estimated on the basis of the contractual
cash flows and historical loss experience for
assets with credit risk characteristics similar to
those in the group. Historical loss experience is
adjusted on the basis of current observable data
to reflect the effects of current conditions that
did not affect the period on which the historical
loss experience is based and to remove the
effects of conditions in the historical period that
do not currently exist.
Beban penurunan nilai yang terkait dengan
kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam
kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan
pinjaman yang diberikan dan piutang)
diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai.
Impairment loss relating to loans and
marketable securities (held to maturity and
loans and receivables categories) are classified
in impairment expenses.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan
tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui, maka kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik
secara langsung, atau dengan menyesuaikan
pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan
nilai diakui pada laba rugi.
If in the subsequent period, the amount of the
impairment loss decreases and the decrease
can be related objectively to an event occurring
after the impairment was recognized (such as
an improvement in the debtor’s credit rating),
the previously recognized impairment loss is
reversed either directly, or by adjusting the
allowance account. The amount of the
impairment reversal is recognized in profit or
loss.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih,
kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal
balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit
yang diberikan tersebut dapat dihapus buku
setelah semua prosedur yang diperlukan telah
dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is written off
against the related allowance for impairment
loss. Such loans are written off after all the
necessary procedures are completed and the
amount of the loss is determined.
Reklasifikasi Reclassification
Bank tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi selama
derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan
tidak mereklasifikasi setiap instrumen
keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada
pengakuan awal instrumen keuangan tersebut
ditetapkan oleh Bank sebagai diukur pada nilai
The Bank shall not reclassify a derivative out of
the fair value through profit or loss category
while it is held or issued and not reclassify any
financial instrument out of the fair value through
profit or loss category if upon initial recognition it
was designated by the Bank as at fair value
through profit or loss. The Bank may reclassify
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 24 paraf/sign:
wajar melalui laba rugi. Bank dapat
mereklasifikasi aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset
keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan
penjualan atau pembelian kembali aset
keuangan tersebut dalam waktu dekat. Bank
tidak mereklasifikasi setiap instrumen
keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi setelah pengakuan awal.
that financial asset out of the fair value through
profit or loss category if a financial asset is no
longer held for the purpose of selling or
repurchasing it in the near term. The Bank shall
not reclassify any financial instrument into the
fair value through profit or loss category after
initial recognition.
Jika, karena perubahan intensi atau
kemampuan Bank, instrumen tersebut tidak
tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi
tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk
dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika
terjadi penjualan atau reklasifikasi atas
investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam
jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga
jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia
untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi
tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah
mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok
telah diperoleh secara substansial sesuai
jadwal pembayaran atau telah diperoleh
pelunasan dipercepat; atau terkait dengan
kejadian tertentu yang berada di luar kendali,
tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi
secara wajar.
If, as a result of a change in Bank’s intention or
ability, it is no longer appropriate to classify an
investment as held to maturity, it shall be
reclassified as available for sale and
remeasured at fair value. Whenever sales or
reclassification of more than an insignificant
amount of held-to-maturity investments, any
remaining held-to-maturity investments shall be
reclassified as available for sale, other than
sales or reclassification that are so close to
maturity or the financial asset’s call date, occur
after all the financial asset’s original principal
has been collected substantially through
scheduled payments or prepayments, or are
attributable to an isolated event that is beyond
control, non-recurring, and could not have been
reasonably anticipated.
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan
Offsetting a Financial Asset and a Financial
Liability
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Bank
saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berintensi untuk menyelesaikan secara neto
atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
A financial asset and financial liability shall be
offset when and only when, the Bank currently
has a legally enforceable right to set off the
recognized amount; and intends either to settle
on a net basis, or to realise the asset and settle
the liability simultaneously.
Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan
liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan
pengakuan dan pengukuran atau untuk
keperluan pengungkapan.
Fair value is the price that would be received to
sell an asset or paid to transfer a liability in an
orderly transaction between market participants
at the measurement date. The fair value of
financial assets and financial liabilities must be
estimated for recognition and measurement or
for disclosure purposes.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 25 paraf/sign:
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:
Fair values are categorised into different levels
in a fair value hierarchy based on the degree to
which the inputs to the measurement are
observable and the significance of the inputs to
the fair value measurement in its entirety:
(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik yang dapat diakses pada tanggal
pengukuran (Level 1)
(i) Quoted prices (unadjusted) in active
markets for identical assets or liabilities that
can be accessed at the measurement date
(Level 1)
(ii) Input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Level 1 yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik
secara langsung maupun tidak langsung
(Level 2)
(ii) Inputs other than quoted prices included in
Level 1 that are observable for the assets or
liabilities, either directly or indirectly
(Level 2)
(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk
aset atau liabilitas (Level 3)
(iii) Unobservable inputs for the assets or
liabilities (Level 3) Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Bank sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
When measuring the fair value of an asset or a
liability, the Bank uses market observable data
to the extent possible. If the fair value of an
asset or a liability is not directly observable, the
Bank uses valuation techniques that appropriate
in the circumstances and maximizes the use of
relevant observable inputs and minimizes the
use of unobservable inputs.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Bank pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value
hierarchy are recognised by the Bank at the end
of the reporting period during which the change
occurred.
2.f. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi 2.f. Related Parties Transactions and Balances
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang
terkait dengan entitas pelapor:
A related party is a person or an entity that is
related to the reporting entity:
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya
mempunyai relasi dengan entitas pelapor
jika orang tersebut:
a. A person or a close member of that person’s
family is related to a reporting entity if that
person: i. memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i. has control or joint control over the reporting entity;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal
berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if
any of the following conditions applies:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain);
i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others;
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 26 paraf/sign:
2.g. Kas 2.g. Cash Kas meliputi kas kecil, kas besar, dan kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Cash includes petty cash, cash and cash in
Automatic Teller Machines (ATM).
2.h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2.h. Current Accounts with Bank Indonesia and
Other Banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Current Accounts with Bank Indonesia and
other banks are stated at amortized cost using
the effective interest method less allowance for
impairment losses. Current Accounts with Bank
Indonesia and other banks are classified under
loans and receivables.
2.i. Penempatan pada Bank Indonesia dan
Bank Lain
2.i. Placements with Bank Indonesia and Other
Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana pada Bank Indonesia berupa deposit facility, sedangkan penempatan dana pada bank lain berupa deposito on call, call money, dan sertifikat deposito.
Placements with Bank Indonesia and other
banks represent of funds in Bank Indonesia in
the form of deposit facility, whereas placement
with other bank is in the form of deposit, call
money, and certificates of deposits.
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
iii. Both entities are joint ventures of the same third party;
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan
dengan pihak berelasi diungkapkan dalam
Catatan 33.
All significant transactions and balances with
related parties are disclosed in the relevant
Notes 33.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 27 paraf/sign:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Placements with Bank Indonesia and other
banks initially measured at fair value plus
transaction costs that are directly attributable
and an additional cost to acquire the financial
asset and after initial recognition are stated at
amortized cost using the effective interest
method less allowance for impairment losses.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indoensia and other
banks are classified as loans and receivables.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Placements with Bank Indonesia and other
banks are initially measured at fair value plus
directly attributable transaction costs.
2.j. Efek-efek 2.j. Marketable Securities Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara yang dibeli di pasar, obligasi korporasi, reksadana, dan medium term notes.
Marketable securities consist of Certificate of
Bank Indonesia (SBI), government securities
were purchased in the market, corporate
bonds, mutual funds, and medium term notes.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.e untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Marketable securities classified as financial
assets as available for sale and held to
maturity. See Note 2.e for the accounting
policy for financial assets as available for sale
and held to maturity.
Efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Marketable securities are initially measured at
fair value plus directly attributable transaction
costs.
2.k. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji
Dijual Kembali
2.k. Securties Purchased under Resale
Agreement Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat perbendaharaan Negara (SPN).
Securties Purchased under Resale Agreement
consists of Government Securities and
Treasury Bills.
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat catatan 2.e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Securties Purchased under Resale Agreement
was classified as loans and receivables. Refer
to Note 2.e for the accounting policy of loans
and receivables.
Pada pengukuran awal, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Securties Purchased under Resale Agreement
are initially presented at fair value plus directly
attributable transaction costs.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 28 paraf/sign:
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.
Securties Purchased under Resale Agreement
are presented as receivables at the agreed
resale price net of difference between the
purchase price ang agreed resale price
(unearned interest income) and allowance for
impairment losses. The difference between the
purchase price and the agreed resale price are
amortised using effective interest rate as
interest income over the period, commencing
from acquisition date to the resale date.
2.l. Tagihan Derivatif dan Liabilitas Derivatif 2.l. Derivative Receivables and Derivative
Liabilities Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam laporan posisi keuangan berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas.
All derivative instruments (including foreign
currency transactions for funding and trading)
are recorded in the statement of financial
position at fair value. Fair value is determined
based on market value using Reuters rate at
reporting date or discounted cash flow method.
Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai. Liabilitas derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
Derivative receivables are presented for
unrealized gains from derivative contracts, net
of Allowance for Impairment Losses. Derivative
liabilities are presented for unrealized losses
from derivative contracts.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut:
Gains or losses on derivative contracts are
presented in the financial statements based on
its purpose on the transaction, as (1) a hedge
of the fair value, (2) a cash flow hedge, (3) a
hedge of a net investment in foreign operations
and (4) trading instruments, as follows:
a. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar asset dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
a. Gains or losses on derivative contracts that are designated and qualify as hedging instruments in the fair value and the gains or losses on changes in fair value of assets and liabilities that are protected, recognized as a gain or loss may be offset in the same accounting period. Any difference representing hedge ineffectiveness is recognized as profit or loss in current year.
b. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
b. The effective portions of gains or losses on derivative contracts designated as cash flow hedge are reported as other comprehensive income. The ineffective portions of the hedge are reported as profit or loss in current year.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 29 paraf/sign:
c. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai.
c. Gains or losses on derivative contracts designated as hedges of a net investment in a foreign operation are reported as other comprehensive income to the extent it is effective as a hedge.
d. Keuntungan atau kerugian dari kontrak
derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi pada tahun berjalan.
d. Gains or losses on derivative contracts not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized as profit or loss in current year.
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Derivative receivables are classified as
financial assets at fair value through profit or
loss, whereas the derivative liabilities classified
as financial liabilities in measured at fair value
through profit or loss.
2.m. Kredit yang Diberikan 2.m.Loans Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Loans are the provision of cash or cash
equivalent, based on agreements with
borrowers, where borrowers required to pay off
debts with interest after a certain period of
time.
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Loans are initially measured at fair value plus
transaction costs that are directly attributable
and an additional cost to acquire the financial
assets after initial recognition and are
measured at amortized cost using the effective
interest method less any allowance for
impairment losses.
Restrukturisasi Kredit Loans Restructuring Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru.
Loan restructuring includes the extension of
repayment periods and provision of new credit.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan
Restructured loans are stated at the lower of
carrying value of the loan at the time of
restructuring or net present value of the total
future cash receipts after restructuring. Losses
arising from any excess of the carrying value of
the loan at the time of restructuring over the
net present value of the total future cash
receipts after restructuring are recognised as
profit/loss. Thereafter, all cash receipts under
the new terms shall be accounted for as the
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 30 paraf/sign:
dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.
recovery of principal and interest revenue, in
accordance with the restructuring scheme.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan, ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah diupayakan untuk direalisasi atau sudah diambil alih. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan tersebut, dikreditkan ke cadangan kerugian penurunan nilai di laporan posisi keuangan.
Loans that written off, when there is no realistic
prospect of the returns in the future and all
collateral been attempted to be realized or
been taken over. Loans that can not be repaid
written off by debiting the allowance for
impairment losses. Then repayments of loans
written off are credited to the allowance for
impairment losses in the statement of financial
position.
2.n. Aset Tetap 2.n. Fixed Assets Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.
Fixed assets are initially recognized at cost,
which comprises its purchase price and any
cost directly attributable in bringing the assets
to the location and condition necessary for it to
be capable of operating in the manner intended
by management.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembong-karan dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
When applicable, the cost may also comprises
the initial estimate of the costs of dismantling
and removing the item and restoring the site on
which it is located, the obligation for which an
entity incurs either when the item is acquired or
as a consequence of having used the item
during a particular period for purposes other
than to produce inventories during that period.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
After initial recognition, fixed assets, except
land, are carried at its cost less any
accumulated depreciation, and any
accumulated impairment losses.
Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.
Lands are recognised at its cost and are not
depreciated. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets starts when its
available for use and its computed by using
straight-line method based on the estimated
useful lives of assets as follows:
Bangunan Buildings
Perlengkapan dan Peralatan Kantor Office Equipment
Renovasi Bangunan Building Renovation
Tahun/Year
20
5
5
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 31 paraf/sign:
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets
is derecognized on disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arrising from
derecognition (that determined as the
difference between the net disposal proceeds,
if any, and the carrying amount of the item) is
included in profit or loss when item is
derecognized.
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of each reporting period, the
Company made regular review of the useful
lives, residual values, depreciation method and
residual life based on the technical conditions.
2.o. Aset TakBerwujud 2.o. Intangible Assets Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.
Intangible asset is measured on initial
recognition at cost. After initial recognition,
intangible asset is carried at cost less any
accumulated amortization and any
accumulated impairment loss. The useful life of
intangible asset is assessed to be eiter finite or
indefinite. Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas
Intangible asset with finite useful life
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus. (atau metode lainya sepanjang mencerminkan pola manfaat ekonomik masa depan yang diperkirakan dikonsumsi oleh entitas)
Intangible asset with finite life is amortized over
the economic useful life by using a straight-line
method. (or other method as it reflecst the
pattern in which the asset’s future economic
benefits are expected to be consumed by the
entity) Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur ekonomisnya sebagai berikut:
Amortisation is calculated so as to write off the cost of the asset, less its estimated residual value, over its useful economic life as follows:
Perangkat Lunak Software
Tahun/Year
8
Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku.
The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year-end.
Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas
Intangible asset with indefinite useful life
Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi. Masa manfaat aset takberwujud dengan umur tak terbatas ditelaah setiap tahun untuk menentukan apakah peristiwa dan kedaan dapat terus
Intangible asset with indefinite life is not amotized. The useful life of an intangible asset with an indefinite that is not being amortized is reviewed annually to determine whether events and circumstances continue to support an
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 32 paraf/sign:
mendukung penilaian bahwa umur manfaat tetap tidak terbatas. Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tidak terbatas menjadi terbatas diterapkan secara prospektif
indefinite useful life assessment for that asset. If they do not, the change in the useful life assessment from indefinite to finite is accounted for on a prospective basis.
Aset takberwujud dengan umur tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan kapanpun terdapat suatu indikasi bahwa aset takberwujud mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible asset with indefinite life is tested for impairment annually and whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired.
2.p. Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lain-lain 2.p. Prepaid Expenses and Other Assets Biaya dibayar di muka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai biaya pada periode terjadinya. Biaya dibayar di muka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Biaya dibayar di muka akan diakui sebagai beban pada laba rugi pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.
Prepaid expenses are expenses which have
been incurred but have not been recognised as
expense in the period incurred. Prepaid
expenses will be benefitted for the future
Bank’s activities. Prepaid expenses are
recognised as expenses in profit or loss as
they are amortised in accordance with the
expected period of benefit.
Termasuk dalam biaya dibayar di muka adalah biaya sewa dan biaya asuransi. Biaya sewa merupakan pembayaran dimuka terkait sewa gedung kantor yang diamortisasi selama masa sewa dan dimulai sejak gedung digunakan. Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).
Included in prepaid expenses are rental
expenses and insurance expense. Deferred
rental cost is advance payment for office
building rental which will be amortised over the
rental period when building is in use. Prepaid
expenses are amortized over the useful life of
each prepayment by using straight line
method.
Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah pendapatan yang masih akan diterima, perlengkapan kantor, dan uang jaminan, dan tagihan kepada pihak ketiga.
Included in other assets are accrued income,
office supplies and security deposits, and third
parties bills.
2.q. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan 2.q. Impairment of Non Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Bank mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Bank menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.
At the end of each reporting period, the Bank
assess whether there is any indication that an
asset may be impaired. If any such indication
exists, the Bank shall estimate the recoverable
amount of the asset. Recoverable amount is
determined for an individual asset, if its is not
possible, the Bank determines the recoverable
amount of the asset’s cash-generating unit.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
The recoverable amount is the higher of fair
value less costs to sell and its value in use.
Value in use is the present value of the
estimated future cash flows of the asset or
cash generating unit. Present values are
computed using pre-tax discount rates that
reflect the time value of money and the risks
specific to the asset or unit whose impairment
is being measured.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 33 paraf/sign:
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.
If, and only if, the recoverable amount of an
asset is less than its carrying amount, the
carrying amount of the asset shall be reduced
to its recoverable amount. The reduction is an
impairment loss and is recognized immediately
in profit or loss. Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
An impairment loss recognized in prior period
for an asset other than goodwill is reversed if,
and only if, there has been a change in the
estimates used to determine the asset’s
recoverable amount since the last impairment
loss was recognized. If this is the case, the
carrying amount of the asset shall be increased
to its recoverable amount. That increase is a
reversal of an impairment loss.
2.r. Liabilitas Segera 2.r. Obligation Due Immediately Liabilitas segera merupakan liabilitas kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Obligation due immediately represent liabilities
to ther parties that immediately paid in
accordance with term of the relevant
agreements.
Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Obligation due Immediately is classified as
financial liabilities measured at amortized cost.
2.s. Simpanan dari Nasabah 2.s. Deposits from Customers Simpanan dari nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat (tidak termasuk bank) berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan lain yang dipersamakan dengan itu.
Deposits from customers are funds placed by
the public (excluding banks) based deposit
agreement funds. Included in this account are
current accounts, savings deposits, time
deposits and other deposits.
Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Current accounts are customer deposits which
may be withdrawn at any time by cheque or by
transfer using bank draft or other facilities of
payment orders.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan nasabah sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati.
Savings deposits are customer deposits which
can be withdrawn only by customers in
accordance with certain conditions.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dan Bank.
Time deposits represent customer deposits
which can be withdrawn only at a certain time
in accordance with an agreement between the
deposits holders and the Bank.
Simpanan dari nasabah pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan
Deposits from customers are initially measured
at fair value plus transaction costs that are
directly attributable and after initial recognition
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 34 paraf/sign:
setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
are measured at amortized cost using the
effective interest rate method.
2.t. Simpanan dari Bank Lain 2.t. Deposits from Other Banks Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, deposito, dan inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang lebih dari atau 90 hari. Simpanan dari bank lain dicatat sebagai liabilitas terhadap bank lain.
Deposits from other banks represent liabilities
to other banks, whether local or overseas, in
the form of current accounts, savings deposits,
time deposit, and inter-bank call money with
original maturities less than 90 days or more.
Deposits from other banks are recorded as a
liability to other banks. Simpanan dari bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits from other banks are initially
measured at fair value plus transaction costs
that are directly attributable and after initial
recognition are measured at amortized cost
using the effective interest rate method.
2.u. Pendapatan dan Beban Bunga 2.u. Interest Income and Expense Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui sebagai “pendapatan bunga” dan “beban bunga” di dalam laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense for all interest
bearing financial instruments are recognized as
“interest income” and “interest expense” in
profit or loss using the effective interest
method. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup komisi, provisi yang material, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
The effective interest method is a method of
calculating the amortized cost of a financial
asset or a financial liability and of allocating the
interest income or interest expense over the
relevant period. The effective interest rate is
the rate that exactly discounts estimated future
cash payments or receipts through the
expected life of the financial instrument or,
when appropriate, a shorter period to the net
carrying amount of the financial asset or
financial liability. When calculating the effective
interest rate, the Bank estimates cash flows
considering all contractual terms of the
financial instrument, but does not consider
future credit losses. The calculation includes
significant fees, commissions and other fees
paid or received between parties to the
contract that are integral part of the effective
interest rate, transaction costs, and all other
premiums or discounts.
Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui
Interest income on loans or other earning
assets that classified as non performing is
recognised only to the extent that the interest is
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 35 paraf/sign:
pada saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
received in cash. When a financial asset is
classified as non-performing, any interest
income previously recognised but not yet
collected is reversed against interest income.
The reversed interest income is recognised as
a contingent receivable.
2.v. Pendapatan Provisi dan Komisi 2.v. Fees and Commissions Income Pendapatan dan beban provisi dan komisi merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau liabilitas keuangan dimasukkan dalam suku bunga efektif.
Fees and commissions income and expenses
that are integral to the effective interest of a
financial assets or financial liability are included
in the calculation of effective interest rate.
Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laba rugi.
Fees and commissions income directly related
to significant lending activities, are recognized
as a part/(deduction) of lending cost and will be
recognized as interest income by amortizing
the carrying value of loan with effective interest
rate method and classified as a part of interest
income in profit or loss.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui dan/atau terkait dengan pemberian suatu jasa,sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi dan dicatat pada akun pendapatan operasional lainnya.
Fees and commissions income which are not
related to lending activities or a specific period
are recognized as revenues on the transaction
date as other operating income.
Beban provisi dan komisi lainnya sehubungan dengan transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
The expenses of the fees and commissions
relating to inter-bank transactions are
recognized as an expense when the services
are received. Apabila pinjaman diselesaikan sebelum jatuh tempo, maka saldo pendapatan provisi dan komisi yang belum diamortisasi diakui pada saat pinjaman diselesaikan.
If the loan is settled before maturity, the
unamortised fees and commissions income is
recognized when the loan settled.
2.w. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya 2.w.Other Operating Income (Expenses)
i. Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya i. Other Banking Services Income
Pendapatan jasa perbankan lainnya terdiri
dari komisi transfer, komisi inkaso, biaya
administrasi tabungan, giro dan jasa
pengelolaan keuangan.
Other banking services income includes
transfer fees, collection fees, and
commissions from deposits, saving
deposits, demand deposits, and financial
management services.
ii. Beban Tenaga Kerja ii. Personnel Expenses
Beban tenaga kerja meliputi beban
berupa gaji karyawan, bonus, lembur,
tunjangan dan pelatihan.
Personnel expense includes expenses
related with salaries for employees,
bonuses, overtime, allowances, and
training.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 36 paraf/sign:
iii. Beban Umum dan Administrasi iii. General and Administrative Expenses
Beban umum dan administrasi
merupakan beban yang timbul
sehubungan dengan aktivitas kantor dan
operasional Bank.
General and administrative expenses
represent expenses which relate to office
activities and the Bank’ operational
activities.
2.x. Pajak Penghasilan 2.x. Income Tax
Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
Tax expense is the aggregate amount included
in the determinination of profit or loss for the
period in respect of current tax and deferred
tax. Current tax and deferred tax is recognized
in profit or loss, except for income tax arising
from transactions or events that are recognized
in other comprehensive income or directly in
equity. In this case, the tax is recognized in
other comprehensive income or equity,
respectively.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Current tax for current and prior periods shall,
to the extent unpaid, be recognised as a
liability. If the amount already paid in respect of
current and prior periods exceeds the amount
due for those periods, the excess shall be
recognised as an asset. Current tax liabilities
(assets) for the current and prior periods shall
be measured at the amount expected to be
paid to (recovered from) the taxation
authorities, using the tax rates (and tax laws)
that have been enacted or substantively
enacted by the end of the reporting period.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Tax benefits relating to tax loss that can be
carried back to recover current tax of a
previous periods is recognized as an asset.
Deferred tax asset is recognized for the
carryforward of unused tax losses and unused
tax credit to the extent that it is probable that
future taxable profit will be available against
which the unused tax losses and unused tax
credits can be utilized.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
a) Pengakuan awal goodwill; atau
b) Pengakuan awal aset atau liabilitas dari
transaksi yang bukan kombinasi bisnis
dan pada saat transaksi tidak
mempengaruhi laba akuntansi atau laba
kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax liability shall be recognised for
all taxable temporary differences, except to the
extent that the deferred tax liability arises from:
a) The initial recognition of goodwill; or
b) The initial recognition of an asset or
liability in a transaction which is not a
business combination and at the time of
the transaction, affects neither accounting
profit nor taxable profit (tax loss).
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 37 paraf/sign:
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax asset shall be recognised for all
deductible temporary differences to the extent
that it is probable that taxable profit will be
available against which the deductible
temporary difference can be utilised, unless the
deferred tax asset arises from the initial
recognition of an asset or liability in a
transaction that is not a business combination
and at the time of the transaction affects
neither accounting profit nor taxable profit (tax
loss).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to
apply to the period when the asset is realized
or the liability is settled, based on tax rates
(and tax laws) that have been enacted or
substantively enacted by the end of the
reporting period. The measurement of deferred
tax liabilities and deferred tax assets shall
reflect the tax consequences that would follow
from the manner in which the Bank expects, at
the end of the reporting period, to recover or
settle the carrying amount of its assets and
liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Bank mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset
reviewed at the end of each reporting period.
The Bank shall reduce the carrying amount of
a deferred tax asset to the extent that it is no
longer probable that sufficient taxable profit will
be available to allow the benefit of part or all of
that deferred tax asset to be utilised. Any such
reduction shall be reversed to the extent that it
becomes probable that sufficient taxable profit
will be available.
Bank melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika:
a) Bank memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk
melakukan saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
b) Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh
otoritas perpajakan yang sama atas:
i. Entitas kena pajak yang sama; atau
ii. Entitas kena pajak yang berbeda
yang bermaksud untuk memulihkan
aset dan liabilitas pajak kini dengan
dasar neto, atau merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas
The Bank offset deferred tax assets and
deferred tax liabilities if, and only if:
a) The Bank has a legally enforceable right to
set off current tax assets against current tax
liabilities; and
b) The deferred tax assets and the deferred
tax liabilities relate to income taxes levied
by the same taxation authority on either:
i. The same taxable entity; or
ii. Different taxable entities which intend
either to settle current tax liabilities and
assets on a net basis, or to realize the
assets and settle the liabilities
simultaneously, in each future period in
which significant amounts of deferred
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 38 paraf/sign:
secara bersamaan, pada setiap
periode masa depan dimana jumlah
signifikan atas aset atau liabilitas
pajak tangguhan diperkirakan untuk
diselesaikan atau dipulihkan.
tax liabilities or assets are expected to
be settled or recovered.
Bank melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Bank:
a) Memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang diakui; dan
b) Bermaksud untuk menyelesaikan dengan
dasar neto atau merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.
The Bank offset current tax assets and current
tax liabilities if, and only if, the Bank:
a) Has legally enforceable right to set off the
recognized amounts, and
b) Intends either to settle on a net basis, or to
realize the assets and settle liabilities
simultaneously.
2.y. Imbalan Kerja 2.y. Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.
Short-term Employee Benefits
Shor-term employee benefits are recognized
when an employee has rendered service
during accounting period, at the undiscounted
amount of short-term employee benefits
expected to be paid in exchange for that
service.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, dan bonus.
Short term employee benefits include such as
wages, salaries, dan bonus. Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment Benefits
Post-employment benefits such as retirement,
severance and service payments are
calculated based on Labor Law No. 13/2003
(“Law 13/2003”). Bank mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
The Bank recognizes the amount of the net
defined benefit liability at the present value of
the defined benefit obligation at the end of the
reporting period less the fair value of plan
assets which calculated by independent
actuaries using the Projected Unit Credit
method. Present value benefit obligation
determine by discounting the benefit. Bank mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas.
The Bank account not only for its legal
obligation under the formal terms of a defined
benefit plan, but also for any constructive
obligation that arises from the entity’s informal
practices. Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Current service cost, past service cost and
gain or loss on settlement, and net interets on
the net defined benefit liability (asset) are
recognized in profit and loss.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 39 paraf/sign:
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit
liability (assets) comprises actuarial gains and
losses, the return on plan assets, and any
change in effect of the asset ceiling are
recognized in other comprehensive income.
Pesangon Bank mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: (a) Ketika Bank tidak dapat lagi menarik
tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) Ketika Bank mengakui biaya untuk
restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.
Termination Benefits
The Bank recognizes a liability and expense for
termination benefits at the earlier of the
following dates: (a) When the Bank can no longer withdraw
the offer of those benefits; and (b) When the Bank recognizes costs for a
restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits.
Bank mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja.
The Bank measures termination benefits on
initial recognition, and measures and
recognizes subsequent changes, in
accordance with the nature of the employee
benefits.
2.z. Segmen Operasi 2.z. Segment Information
Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam menilai kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Bank.
Bank presented operating segments based on
the financial information used by the chief
operating decision maker in assessing the
performance of segments and in the allocation
of resources. The segments are based on the
activities of each of the operating legal entities
within the Bank.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of the
entity:
Yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
That engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);
Hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
Whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assesses its performance; and
Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
For which separate financial information is available.
Pada saat ini manajemen Bank hanya menelaah alokasi aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah middle rate, dan nasabah korporasi, tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen berkeyakinan Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal.
Since the current management of the Bank
only examine certain financial asset allocation
among retail customers, middle rate
customers, and corporate customers, but not
for other operating results, and financial
information that can be separated is also not
available in the Bank, the management
believes that currently the Bank is managed as
a single operating segment.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 40 paraf/sign:
2.aa.Laba per Saham 2.aa.Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.
Basic earnings per share is computed by
dividing the profit or loss attributable to
ordinary equity holders by the weighted
average number of ordinary shares
outstanding during the period.
Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Bank menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
For the purpose of calculationg diluted earnings per share, the Bank shall adjust profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, and the weighted average number of shares outstanding, for the effect of all dilutive potential ordinary shares.
3. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan 3. Source of Estimation Uncertainty
Pertimbangan Akuntansi and Accounting Judgment
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan membutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in
the presentation of the financial statements
requires management judgement in
determining the appropriate methodology for
valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and
assumptions that affect the reported amounts
of assets and liabilities within the next financial
year. All estimates and assumptions required in
conformity with PSAK are best estimates
undertaken in accordance with the applicable
standard. Estimates and judgements are
evaluated on a continuous basis, and are
based on past experience and other factors,
including expectations with regards to future
events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are
based on management’s best knowledge of
current events and activities, actual result may
differ from those estimates and assumptions.
a. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan a. Fair Value of Financial Instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang tercatat pada laporan posisi
keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilai
wajar ditentukan dengan menggunakan
berbagai teknik penilaian termasuk
penggunaan model matematika seperti
yang dijelaskan dalam Catatan 2.e.
Masukan (input) untuk model ini berasal
dari data pasar yang bisa diamati sepanjang
data tersebut tersedia. Bila data pasar yang
bisa diamati tersebut tidak tersedia,
pertimbangan manajemen diperlukan untuk
Where the fair values of financial assets and
financial liabilities recorded on the
statement of financial position cannot be
derived from active markets, they are
determined using a variety of valuation
techniques that include the use of
mathematical models as described in Note
2.e. The inputs to these models are derived
from observable market data where
possible, but where observable market data
are not available, judgment is required to
establish fair values. The judgment include
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 41 paraf/sign:
menentukan nilai wajar. Pertimbangan
manajemen tersebut mencakup
pertimbangan likuiditas dan masukan model
seperti volatilitas dan tingkat diskonto,
tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi
tingkat gagal bayar.
considerations of liquidity and model inputs
such as volatility and discount rates,
prepayment rates, and default rate
assumptions.
b. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Aset Keuangan
b. Allowance for Impairment Losses of
Financial Assets
Bank mereviu kredit yang diberikan dan
piutang secara individu pada setiap tanggal
laporan posisi keuangan untuk menilai
apakah penurunan nilai harus dicatat dalam
laporan laba rugi komprehensif seperti yang
dijelaskan dalam Catatan 2.e. Secara
khusus, justifikasi oleh manajemen
diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu
arus kas di masa mendatang ketika
menentukan penurunan nilai. Dalam
estimasi arus kas ini, Bank membuat
justifikasi tentang situasi keuangan
peminjam.
The Bank reviews its loans and receivables
individually at each statement of financial
position date to assess whether an
impairment loss should be recorded in the
statement of comprehensive income as
described in Note 2.e. In particular,
judgment by management is required in the
estimation of the amount and timing of
future cash flows when determining the
impairment loss. In estimating these cash
flows, the Bank makes judgments about the
borrower’s financial situation and the net
realizable value of collateral.
c. Imbalan Pasca Kerja c. Post Employment Benefits
Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-
asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat
pengembalian investasi, tingkat kenaikan
gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran
diri dan lain-lain (lihat Catatan 2.y dan 32).
Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi
nilai liabilitas pensiun.
Actuarial calculations using assumptions
such as discount rates, investment returns,
salary increase rate, death rate, rate of
resignation and others (see Notes 2.y
and 32). Changes in these assumptions will
affect the value of the pension liabilities.
Bank menentukan tingkat diskonto yang
sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni
tingkat suku bunga yang harus digunakan
untuk menentukan nilai kini arus kas keluar
masa depan estimasian yang diharapkan
untuk menyelesaikan liabilitas pensiun.
Dalam menentukan tingkat suku bunga
yang sesuai, Bank mempertimbangkan
tingkat suku bunga obligasi pemerintah
yang didenominasikan dalam mata uang
imbalan akan dibayar dan memiliki jangka
waktu yang serupa dengan jangka waktu
liabilitas pensiun yang terkait. Asumsi kunci
liabilitas pensiun lainnya sebagian
ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat
ini.
Bank determines the appropriate discount
rate at the end of the reporting period, the
interest rate that should be used to
determine the present value of future cash
flows expected estimasian to resolve
pension liabilities. In determining the
appropriate level of interest rates, the Bank
considers the interest rates of government
bonds that are denominated in the currency
of the consideration will be paid and that
have terms to maturity similar to the period
of the related pension liability. Other key
assumptions pension liabilities are
determined based in part on current market
conditions.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 32.
Further details are disclosed in Note 32.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 42 paraf/sign:
4. Kas 4. Cash
2015 2014
Rp Rp
Rupiah 90,582 49,797 Rupiah
Mata Uang Asing Foreign Currency
Dolar Amerika Serikat 5,214 -- United States Dollar
Dolar Singapura 1,697 -- Singapore Dollar
Jumlah 97,493 49,797 Total
Per 31 Desember 2015 dan 2014, saldo kas
termasuk kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
masing-masing sebesar Rp7.389 dan Rp5.547.
As of December 31, 2015 and 2014, cash balance
includes cash in Automatic Teller Machines (ATM)
amounting to Rp7,389 and Rp5,547, respectively.
5. Giro pada Bank Indonesia 5. Current Accounts with Bank Indonesia
2015 2014
Rp Rp
Rupiah 347,785 424,897 Rupiah
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
(2015: USD2.800.000; 2014: Nihil) 38,598 -- (2015: USD2,800,000; 2014: Nil)
Jumlah 386,383 424,897 Total
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap
bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro
minimum di Bank Indonesia untuk cadangan
likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana
pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang
asing.
According to the regulation of Bank Indonesia, each
bank in Indonesia is required to maintain a
minimum liquidity reserve in certain percentage of
third party funds both in Rupiah and foreign
currencies.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro
Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan
PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013
jo PBI No. 17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015 jo
PBI No. 17/12/PBI/2015 tanggal 1 Desember 2015
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada
Bank Indonesia (BI) dalam Rupiah dan valuta asing
bagi Bank Umum Konvensional yang masing-
masing sebesar:
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank’s
Minimum Statutory Reserve complies with Bank
Indonesia (BI) Regulation No. 15/15/PBI/2013
dated December 24, 2013 jo with BI Regulation
No. 17/11/PBI/2015 dated June 25, 2015 jo with Bi
Regulation No. 17/12/PBI/2015 dated December 1,
2015 regarding concerning Minimum Statutory
Reserve of Commercial Banks with BI in Rupiah
and foreign currency which are as follows:
2015 2014
(%) (%)
Rupiah Rupiah
GWM Utama 7.50 8.00 Primary Statutory Reserves
GWM Sekunder 4.00 4.00 Secondary Statutory Reserves
Mata Uang Asing Foreign Currency
GWM Utama 8.00 8.00 Primary Statutory Reserves
GWM Sekunder 4.00 4.00 Secondary Statutory Reserves
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 43 paraf/sign:
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib
dipeilhara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening
Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM
Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib
dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang
Negara (SUN), dan/atau kelebihan saldo Rekening
Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara
di Bank Indonesia.
Primary Statutory Reserve is a minimum reserve
that should be maintained by the Bank in the
current accounts with Bank Indonesia, while
Secondary Statutory Reserve is a minimum reserve
that should be maintained by the Bank which
comprises of Bank Indonesia Certificates,
Government Debenture Debt (SUN), and/or excess
reserve of the Bank’s current accounts from the
Primary Statutory Reserve that should be
maintained in Bank Indonesia.
Giro Wajib Minimum Loan to Deposit Ratio (LDR)
adalah tambahan simpanan minimum yang wajib
dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening
Giro pada Bank Indonesia, jika LDR Bank di bawah
minimum LDR target Bank Indonesia (78%) atau
jika di atas maksimum LDR target Bank Indonesia
(92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif Bank
Indonesia sebesar 14%.
The Minimum Statutory Reserve on Loan to
Deposit Ratio (LDR) is the additional reserve that
shall be maintained by the Bank in the form of
Current Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s
LDR is below the minimum of LDR targeted by
Bank Indonesia (78%) or if the Bank’s LDR above
the maximum of LDR targeted by Bank Indonesia
(92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is
below Bank Indonesia requirement of 14%.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
No. 17/11/PBI/2015 tentang perubahan atas PBI
No. 15/15/PBI/2013 tentang GWM Bank Umum
dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum
Konvensional, Giro wajib minimum LFR adalah
tambahan simpanan minimum yang wajib
dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening
Giro pada Bank Indonesia, jika LFR Bank dibawah
minimum LFR target Bank Indonesia (78%) atau
jika diatas maksimum LFR target Bank Indonesia
(92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif Bank
Indonesia sebesar 14%. Peraturan ini mulai berlaku
pada tanggal 3 Agustus 2015.
Based on Bank Indonesia Regulation
No. 17/11/PBI/2015 regarding the amendment of
Regulation No. 15/15/PBI/2013 regarding GWM of
Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currency
for Conventional Commercial Bank, The Minimum
Statutory Reserve on LFR is the additional reserve
that should be maintained by the Bank in the form
of Current Accounts with Bank Indonesia, if the
Bank’s LFR is below the minimum of LFR targeted
by Bank Indonesia (78%) or if the Bank’s LFR
above the maximum of LFR targeted by Bank
Indonesia (92%) and the Capital Adequacy Ratio
(CAR) is below Bank Indonesia requirement of
14%. This regulation effective since August 3,
2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, GWM
Bank telah sesuai dengan ketentuan tersebut di
atas, dimana rasio GWM untuk rekening Rupiah
dan valas pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing sebesar:
As at December 31, 2015 and 2014, the reserve
bank in accordance with the above provisions,
where the GWM ratio for Rupiah and foreign
currency accounts as at December 31, 2015 and
2014 respectively are as follows:
2015 2014
(%) (%)
Rupiah Rupiah
GWM Utama 8.29 10.37 Primary Statutory Reserves
GWM Sekunder 8.38 11.26 Secondary Statutory Reserves
GWM Loan to Deposit Ratio 72.53 53.99 Loan to Deposit Ratio Reserve
Valuta Asing 9.51 -- Foreign Currency
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 44 paraf/sign:
6. Giro pada Bank Lain 6. Current Account with Other Banks
2015 2014
Rp Rp
Pihak Ketiga Third Parties
Rupiah Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 19,421 8,371 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 11,592 3,419 (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 667 553 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 5 5 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 162,197 -- (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 143,327 -- PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 48,385 -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
CIMB Bank Berhad Singapore 3,094 -- CIMB Bank Berhad Singapore
OCBC Bank Singapore 8,961 -- OCBC Bank Singapore
Dolar Singapura Singapore Dollar
OCBC Bank Singapore 24,060 -- OCBC Bank Singapore
CIMB Bank Berhad Singapore 2,190 -- CIMB Bank Berhad Singapore
Jumlah 423,899 12,348 Total
Tingkat suku bunga rata-rata Rupiah per tahun giro
pada bank lain masing-masing sebesar 1,25% dan
2,50% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Sedangkan tingkat suku bunga rata-rata valuta
asing sebesar Nihil kecuali PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk sebesar 0,1% pada tanggal
31 Desember 2015.
The average interest rate of Rupiah on current
account with other bank for the years ended
December 31, 2015 and 2014 is 1.25% and 2,50%,
respectively. While the interest rates on average
foreign currency amounted to Nil unless PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk is 0.1% on December 31,
2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh
giro pada bank lain digolongkan sebagai Lancar.
As of December 31 2015 and 2014, all current
accounts with other banks were classified as
Current.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga
tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan
nilai.
Management believes that there is no impaired
current account with other banks therefore no
allowance for impairment losses is provided.
7. Penempatan pada Bank Indonesia dan 7. Placements with Bank Indonesia
Bank Lain and Other Banks
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain adalah sebagai berikut:
The details of placements with Bank Indonesia and
other banks are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Rupiah Rupiah
F
a
Fasilitas Simpanan pada Bank Indonesia
Bank Indonesia ("FASBI")Bank Indonesia (FASBI) 242,189 599,700 Deposit Facility (FASBI)
242,189 599,700
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 45 paraf/sign:
2015 2014
Rp Rp
Call Money Call Money
PT Bank QNB Indonesia Tbk 120,000 -- PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank Resona Perdania 100,000 -- PT Bank Resona Perdania
PT Bank BNP Paribas Indonesia 100,000 -- PT Bank BNP Paribas Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia 100,000 -- PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 75,000 50,000 Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk 75,000 -- PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Mega Tbk 50,000 100,000 PT Bank Mega Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk 50,000 -- PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank Sahabat Sampoerna 10,000 -- PT Bank Sahabat Sampoerna
PT Bank Sumitomo PT Bank Sumitomo
Mitsui Indonesia -- 100,000 Mitsui Indonesia
Indonesia Eximbank -- 90,000 Indonesia Eximbank
PT Bank CTBC Indonesia -- 50,000 PT Bank CTBC Indonesia
PT Bank KEB Hana -- 50,000 PT Bank KEB Hana
Bangkok Bank Public Bangkok Bank Public
Company Limited -- 50,000 Company Limited
680,000 490,000
Deposito on Call Deposit on Call
PT Bank CIMB Niaga Tbk -- 104,000 PT Bank CIMB Niaga Tbk
-- 104,000
Sertifikat Deposito Certificates of Deposits
PT Bank Commonwealth 92,710 73,353 PT Bank Commonwealth
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 48,414 -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank KEB Hana -- 48,527 PT Bank KEB Hana
PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk -- 48,158 (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk -- 72,390 (Persero) Tbk
141,124 242,428
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
Call Money Call Money
PT Bank KEB Hana 75,818 -- PT Bank KEB Hana
75,818 --
Jumlah 1,139,131 1,436,128 Total
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain berdasarkan jangka waktu pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks
based on the periods of time as of December 31,
2015 and 2014 are as follows:
2015 2014
Rp Rp
dengan 1 bulan 998,007 1,193,700 Less than or up to 1 month
Lebih dari 1 - 3 bulan 24,819 -- More than 1 - 3 months
Lebih dari 3 - 6 bulan 9,738 242,428 More than 3 - 6 months
Lebih dari 6 - 12 bulan 106,567 -- More than 6 - 12 months
Jumlah 1,139,131 1,436,128 Total
Kurang dari atau sampai
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 46 paraf/sign:
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo
berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks
based on the remaining periods of maturity are as
follows:
2015 2014
Rp Rp
dengan 1 bulan 1,022,910 1,193,700 Less than or up to 1 month
Lebih dari 1 - 3 bulan 9,884 34,484 More than 1 - 3 months
Lebih dari 3 - 6 bulan 82,548 207,944 More than 3 - 6 months
Lebih dari 6 - 12 bulan 23,789 -- More than 6 - 12 months
Jumlah 1,139,131 1,436,128 Total
Kurang dari atau sampai
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
penempatan pada Bank Indonesia untuk tahun-
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The average interest rates on placements with
Bank Indonesia for the years ended December 31,
2015 and 2014 are as follows:
2015 2014
(%) (%)
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 5.53 5.75 Bank Indonesia Deposit Facility
Call Money Rupiah 6.78 6.55 Call Money Rupiah
Call Money USD 0.50 -- Call Money USD
Deposito on Call -- 7.50 Deposit on Call
Sertifikat Deposito 8.79 6.68 Certificates of Deposit Facility
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
indikasi penurunan nilai atas penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain sehingga tidak
diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no indication of
impairment of placement with Bank Indonesia and
other banks therefore no allowance for impairment
losses is provided.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak
terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain yang dijaminkan.
As of December 31, 2015 and 2014, there are no
placements with Bank Indonesia used as collateral.
8. Efek-efek 8. Marketable Securities
a. Berdasarkan tujuan investasi, jenis, dan mata
uang adalah sebagai berikut:
a. Based on the investment objectives, types, and
currency are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - Rupiah
Sertifikat Deposito Deposit Certificates
Bank Indonesia 50,000 180,000 of Bank Indonesia
Diskonto yang Belum Diamortisasi (1,249) (1,580) Unamortized Discount
Nilai Bersih 48,751 178,420 Net
Obligasi Korporasi 263,000 327,500 Corporate Bonds
Premium (Diskonto) Unamortized
yang Belum Diamortisasi 23 (83) Premium (Discount)
Nilai Bersih 263,023 327,417 Net
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 47 paraf/sign:
2015 2014
Rp Rp
Obligasi Pemerintah 30,000 30,000 Government Bonds
Premium yang Belum Diamortisasi 285 526 Unamortized Premium
Nilai Bersih 30,285 30,526 Net
Reksadana Terproteksi 160,000 60,000 Protected Funds
Nilai Bersih 160,000 60,000 Net
Medium Term Notes 118,000 150,000 Medium Term Notes
Diskonto yang Belum Diamortisasi (234) -- Unamortized Discount
Nilai Bersih 117,766 150,000 Net
Sub Jumlah 619,825 746,363 Sub Total
Tersedia untuk Dijual - Rupiah Available for Sale - Rupiah
Obligasi Pemerintah 271,460 271,460 Government Bonds
Kerugian yang Belum Direalisasi Unrealized Losses in
atas Penurunan Nilai (64,808) (49,340) Decrease in Value
Premium yang Belum Diamortisasi 5,881 6,220 Unamortized Premium
Nilai Bersih 212,533 228,340 Net
Reksadana 200,000 --
Keuntungan yang Belum Direalisasi Unrealized Gain in
atas Peningkatan Nilai 196 -- Increase in Value
Nilai Bersih 200,196 -- Net
Sub Jumlah 412,729 228,340 Sub Total
Jumlah 1,032,554 974,703 Total
b. Berdasarkan tujuan investasi, mata uang, dan
penerbit adalah sebagai berikut:
b. Based on the investment objectives, currency,
and issuer are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - Rupiah
PT Sinarmas Asset Management 100,000 -- PT Sinarmas Asset Management
PT Bank OCBC NISP Tbk 74,766 9,987 PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 66,000 16,000 PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
PT Batavia Prosperindo PT Batavia Prosperindo
Aset Manajemen 60,000 60,000 Aset Manajemen
Bank Indonesia 48,751 178,420 Bank Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 40,000 75,000 (Persero) Tbk
Pemerintah Government of
Republik Indonesia 30,285 30,526 the Republic of Indonesia
PT Pegadaian (Persero) 30,008 20,000 PT Pegadaian (Persero)
PT Toyota Astra Financial Services 30,000 -- PT Toyota Astra Financial Services
Indonesia Eximbank 29,988 10,012 Indonesia Eximbank
PT BFI Finance Indonesia Tbk 25,000 9,970 PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Sarana Multigriya PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero) 25,000 50,000 Finansial (Persero)
PT Federal International Finance 18,000 7,960 PT Federal International Finance
PT Adira Dinamika Multi PT Adira Dinamika Multi
Finance Tbk 17,000 40,961 Finance Tbk
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd 15,000 -- The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
PT Mandala Multifinace Tbk 10,027 -- PT Mandala Multifinace Tbk
PT Astra Sedaya Finance -- 61,507 PT Astra Sedaya Finance
PT Bank Permata Tbk -- 60,000 PT Bank Permata Tbk
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 48 paraf/sign:
2015 2014
Rp Rp
PT Bank ICBC Indonesia -- 50,000 PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk -- 26,997 Nasional Tbk
PT Indomobil Finance Indonesia -- 21,977 PT Indomobil Finance Indonesia
PT Mandiri Tunas Finance -- 9,051 PT Mandiri Tunas Finance
PT Surya Artha Nusantara Finance -- 7,995 PT Surya Artha Nusantara Finance
Sub Jumlah 619,825 746,363 Sub Total
Tersedia untuk Dijual - Rupiah Available for Sale - Rupiah
Pemerintah Government of
Republik Indonesia 212,533 228,340 the Republic of Indonesia
PT Bank Mega Tbk 150,078 -- PT Bank Mega Tbk
PT Sinarmas Asset Management 50,118 -- PT Sinarmas Asset Management
Sub Jumlah 412,729 228,340 Sub Total
Jumlah 1,032,554 974,703 Total
c. Berdasarkan jangka waktu adalah sebagai
berikut:
c. Based on period of time are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Lebih dari 1 - 3 bulan 126,988 125,954 More than 1 - 3 months
Lebih dari 3 - 12 bulan 286,552 379,883 More than 3 - 12 months
Lebih dari 1 - 5 tahun 406,481 241,194 More than 1 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 212,533 227,672 More than 5 years
Jumlah 1,032,554 974,703 Total
d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah
sebagai berikut:
d. Based on remaining period of maturity are as
follows:
2015 2014
Rp Rp
Kurang dari atau sampai
dengan 1 bulan -- 157,753 Less than or up to 1 month
Lebih dari 1 - 3 bulan 50,000 80,895 More than 1 - 3 months
Lebih dari 3 - 12 bulan 363,540 361,960 More than 3 - 12 months
Lebih dari 1 - 5 tahun 406,481 146,423 More than 1 - 5 years
Lebih dari 5 tahun 212,533 227,672 More than 5 years
Jumlah 1,032,554 974,703 Total
e. Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah
sebagai berikut:
e. The average interest rate per year is as follows:
2015 2014
(%) (%)
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 6.38 6.89 Deposit Certificates of Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah 6.78 6.48 Government Securities
Obligasi Korporasi 9.14 8.73 Coprporation Bonds
Medium Term Notes 8.81 9.24 Medium Term Notes
Reksadana 8.38 -- Funds
Tingkat bunga berdasarkan penerbit untuk efek-
efek yang dimiliki hingga jatuh tempo sebagai
berikut:
The average interest rate based on issuer for
held to maturity on marketable securitities are as
follow:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 49 paraf/sign:
Tanggal Bunga/
Jatuh Tempo/ Rate
Maturity
Date
Bank Indonesia 20-May-16 6.75% Bank Indonesia
PT Sarana Multigriya Financial (Persero) 28-Nov-16 8.90% PT Sarana Multigriya Financial (Persero)
PT Federal International Finance 21-Sep-16 8.50% PT Federal International Finance
Indonesia Eximbank 23-Mar-16 8.25% Indonesia Eximbank
PT Toyota Astra Financial Services 21-Jun-16 8.50% PT Toyota Astra Financial Services
PT Sarana Multi Infrasruktur (Persero) 11-Jun-17 9.55% PT Sarana Multi Infrasruktur (Persero)
PT Pegadaian (Persero) 17-May-16 8.50% PT Pegadaian (Persero)
PT BFI Finance Indonesia Tbk 29-Mar-16 10.19% PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Mandala Multifinance Tbk 18-May-16 10.50% PT Mandala Multifinance Tbk
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk 14-Jul-16 8.75% PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 7-Jul-16 8.40% PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk 20-Feb-16 8.00% PT Bank OCBC NISP Tbk
Pemerintah Republik Indonesia 5-Mar-17 8.75% Government of the Republic of Indonesia
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen 15-Oct-17 8.20% PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
PT Sinarmas Asset Management 15-Oct-18 8.90% PT Sinarmas Asset Management
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd 29-Nov-16 9.25% The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
Tingkat bunga berdasarkan penerbit untuk efek-
efek yang tersedia untuk dijual sebagai berikut:
The average interest rate based on issuer for
available for sale on marketable securitities are
as follow:
Tanggal Bunga/
Jatuh Tempo/ Rate
Maturity
Date
Pemerintah Republik Indonesia Government of the Republic of Indonesia
FR 062 15-Apr-42 6.38% FR 062
FR 064 15-May-28 6.13% FR 064
FR 065 15-May-33 6.63% FR 065
PT Sinarmas Asset Management 8-Sep-15 9.25% PT Sinarmas Asset Management
PT Bank Mega Tbk 8-Sep-15 9.22% PT Bank Mega Tbk
f. Nilai wajar efek tersedia untuk dijual didasarkan
pada harga pasar efek yang tercatat pada
tanggal pelaporan.
f. Fair values of available for sale securities
are based on market prices of listed securities
at the reporting date.
Mutasi keuntungan/(kerugian) yang belum
direalisasi akibat kenaikan/(penurunan) nilai
wajar efek efek dicatat sebagai bagian
komponen ekuitas, sehingga Bank mengakui
keuntungan/(kerugian) tahun berjalan atas
perubahan nilai wajar efek-efek, sedangkan
penyesuaian reklasifikasi atas keuntungan/
(kerugian) sudah termasuk dalam laporan laba
rugi.
Mutation of unrealized gains/(loss) resulting from
the increase/(decrease) in fair value of
marketable securities is recorded as part of the
equity component, and the Bank recognized
current year gain/ (losses) from changes in fair
value of marketable securities, whereas
reclassification adjustment on gains/(losses)
which already included in profit or loss.
Perubahan keuntungan/(kerugian) yang belum
direalisasi atas efek-efek dalam kelompok
tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The changes of unrealized gains/(losses) in fair
value of securities available for sale are:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 50 paraf/sign:
2015 2014
Rp Rp
Saldo Awal Tahun (49,340) (65,403) Beginning Balance of Year
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi Unrealized Gain (Loss)
yang Diakui di Ekuitas (15,272) 16,049 Recognized in Equity
Jumlah yang Direklasifikasi Amount Realized
Ke Laba Rugi -- 14 in Profit or Loss
Jumlah Sebelum Efek Pajak (64,612) (49,340) Total Before Tax Efect
Efek Pajak 16,153 12,335 Tax Effect
Saldo Akhir Tahun (48,459) (37,005) Balance at End of Year
g. Rincian peringkat obligasi korporasi dari
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo)
yang dimiliki oleh Bank adalah sebagai berikut:
g. Rating of corporate bonds by PT Pemeringkat
Efek Indonesia (PT Pefindo) for the Bank are
as follows:
2015 2014
Rp Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - Rupiah
Indonesia Eximbank idAAA idAAA Indonesia Eximbank
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk idAAA idAA+ PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
PT Toyota Astra Financial Services idAAA -- PT Toyota Astra Financial Services
PT Astra Sedaya Finance -- idAA+ PT Astra Sedaya Finance
PT Bank OCBC NISP Tbk idAAA idAAA PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Permata Tbk -- idAA+ PT Bank Permata Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk idAAA -- (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk -- idAA Nasional Tbk
PT BFI Finance Indonesia Tbk idA+ idA+ PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Federal International Finance idAAA idAA+ PT Federal International Finance
PT Indomobil Finance Indonesia -- idA PT Indomobil Finance Indonesia
PT Mandiri Tunas Finance -- idAA PT Mandiri Tunas Finance
PT Pegadaian (Persero) idAA+ idAA+ PT Pegadaian (Persero)
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) idAA+ idAA+ PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) idAAA idAA+ PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
PT Mandala Multifinace Tbk idA+ -- PT Mandala Multifinace Tbk
PT Surya Artha Nusantara Finance -- idAA- PT Surya Artha Nusantara Finance
Rincian peringkat surat utang jangka menengah
(MTN) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo)
yang dimiliki oleh Bank adalah sebagai berikut:
Rating of medium term notes by PT Fitch
Ratings Indonesia and PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PT Pefindo) owned by the Bank are
as follows:
2015 2014
Rp Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held to Maturity - Rupiah
PT Bank OCBC NISP Tbk AAA -- PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank ICBC Indonesia AAA AAA PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia AAA -- PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk AA+ AA+ (Persero) Tbk
PT Sarana Multigriya Finansial AAA AAA PT Sarana Multigriya Finansial
(Persero) (Persero)
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) A+ -- PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
PT BFI Finance Indonesia Tbk A+ -- PT BFI Finance Indonesia Tbk
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd AAA -- The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 51 paraf/sign:
h. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
seluruh efek-efek digolongkan sebagai Lancar.
h. As of December 31 2014 and 2013, all
marketable securities were classified as
Current.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak
diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no
impaired marketable securities therefore no
allowance for impairment losses is needed.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi.
As of December 31, 2015 and 2014, there
were no marketable securities from related
party.
9. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji 9. Securties Purchased under Resale Agreement
Dijual Kembali
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali pada tanggal 31 December 2015 dan 2014
masing-masing sebesar Nihil dan Rp381,614.
Securities purchased under resale agreement in
December 31, 2015 and 2014 are Nil and
Rp381,614, respectively.
Jenis Efek/ Nilai Nominal/ Tingkat Tingkat Tanggal Dimulai/ Tanggal Nilai Tercatat/
Pihak Penjual/ Type of Nominal Suku Bunga/ Kupon/ Commencement Jatuh Tempo/ Carrying
Counterparty Securitiy Account Interest Rate Coupon Rate Date Maturity Date Amount
Rp Rp
Bank Indonesia SPN12150611 15,277 6.010% 6.298% 4 Desember/December 2014 5 Januari/January 2015 14,038
Bank Indonesia FR0027 50,000 6.020% 6.300% 4 Desember/December 2014 5 Januari/January 2015 48,094
Bank Indonesia FR0027 34,723 6.010% 6.300% 4 Desember/December 2014 5 Januari/January 2015 33,400
Bank Indonesia FR0071 100,000 6.020% 7.340% 5 Desember/December 2014 6 Januari/January 2015 104,196
Bank Indonesia FR0064 25,000 6.010% 7.350% 8 Desember/December 2014 6 Januari/January 2015 19,809
Bank Indonesia SPN12150206 25,000 6.000% 6.180% 8 Desember/December 2014 6 Januari/January 2015 23,504
Bank Indonesia FR0071 50,000 6.000% 7.340% 10 Desember/December 2014 7 Januari/January 2015 51,961
Bank Indonesia FR0059 100,000 6.010% 7.300% 30 Desember/December 2014 27 Januari/January 2015 86,612
Jumlah/Total 400,000 381,614
2014
Pada tanggal 31 Desember 2014, rincian tagihan atas
efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
berdasarkan jangka waktu dan sisa umur jatuh tempo
adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the details of
Securties Purchased under Resale Agreement
based on period of time and remaining period to
maturity are as follows:
Jenis Efek yang Dibeli dengan ≤ 1 bulan/ > 1 - 3 bulan/ > 3 - 12 bulan/ Jumlah/
Janji Dijual Kembali month months months Total Type
Rp Rp Rp Rp
Surat Utang Negara 344,072 -- -- 344,072 Government Securities
Surat Perbendaharaan Negara 37,542 -- -- 37,542 Treasury Bills
Jumlah 381,614 -- -- 381,614 Total
2014
Reverse Repo
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat saldo
efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan
pihak yang berelasi.
As of December 31, 2014, there was no
securties purchased under resale agreement
with related party.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh efek yang
dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan sebagai
lancar.
As of December 31, 2014, all Securties
Purchased under Resale Agreement were
classified as current.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 52 paraf/sign:
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
penurunan nilai atas tagihan atas efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali sehingga tidak diperlukan
cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired
Securties Purchased under Resale Agreement
therefore any allowance for impairment losses is
needed.
10. Kredit yang Diberikan 10. Loans
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit
yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak
terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, loans
assessed collectively and there is no credit
impaired.
a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas
Kredit
a. By Type of Loans, Currency, and Loan Quality
Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Khusus/ Lancar/ Doubtful Loss Total
Special Mention Sub Standard
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga Third Parties
Rupiah Rupiah
Modal Kerja 2,820,132 -- -- -- -- 2,820,132 Working Capital
Investasi 547,256 -- -- -- -- 547,256 Investment
Konsumsi 115,192 -- -- -- -- 115,192 Consumer
Jumlah 3,482,580 -- -- -- -- 3,482,580 Total
Dikurangi: Less:
Cadangan Kerugian Allowance for
Penurunan Nilai (16,316) -- -- -- -- (16,316) Impairment
LossesJumlah - Bersih 3,466,264 -- -- -- -- 3,466,264 Total - Net
2015
Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Khusus/ Lancar/ Doubtful Loss Total
Special Mention Sub Standard
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga Third Parties
Rupiah Rupiah
Modal Kerja 1,854,994 -- -- -- -- 1,854,994 Working Capital
Investasi 479,783 -- -- -- -- 479,783 Investment
Konsumsi 69,104 -- -- -- -- 69,104 Consumer
Jumlah 2,403,881 -- -- -- -- 2,403,881 Total
Dikurangi: Less:
Cadangan Kerugian Allowance for
Penurunan Nilai (11,194) -- -- -- -- (11,194) Impairment
LossesJumlah - Bersih 2,392,687 -- -- -- -- 2,392,687 Total - Net
2014
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 53 paraf/sign:
b. Berdasarkan Sektor Ekonomi b. By Economic Sectors
Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Khusus/ Lancar/ Doubtful Loss Total
Special Mention Sub Standard
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga Third Parties
Rupiah Rupiah
Perdagangan, Restoran Trading, Restaurant
dan Hotel 1,027,120 -- -- -- -- 1,027,120 and Hotels
Industri 986,830 -- -- -- -- 986,830 Manufacturing
Konstruksi 181,349 -- -- -- -- 181,349 Construction
Pertambangan 2,014 -- -- -- -- 2,014 Mining
Jasa 1,067,239 -- -- -- -- 1,067,239 Services
Lain-lain 218,028 -- -- -- -- 218,028 Others
Jumlah 3,482,580 -- -- -- -- 3,482,580 Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Less: Allowance for
Penurunan Nilai (16,316) -- -- -- -- (16,316) Impairment Losses
Jumlah - Bersih 3,466,264 -- -- -- -- 3,466,264 Total - Net
2015
Lancar/ Dalam Perhatian Kurang Diragukan/ Macet/ Jumlah/
Current Khusus/ Lancar/ Doubtful Loss Total
Special Mention Sub Standard
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pihak Ketiga Third Parties
Rupiah Rupiah
Perdagangan, Restoran Trading, Restaurant
dan Hotel 710,901 -- -- -- -- 710,901 and Hotels
Industri 758,438 -- -- -- -- 758,438 Manufacturing
Konstruksi 112,584 -- -- -- -- 112,584 Construction
Pertambangan 2,782 -- -- -- -- 2,782 Mining
Jasa 384,417 -- -- -- -- 384,417 Services
Lain-lain 434,759 -- -- -- -- 434,759 Others
Jumlah 2,403,881 -- -- -- -- 2,403,881 Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Less: Allowance for
Penurunan Nilai (11,194) -- -- -- -- (11,194) Impairment Losses
Jumlah - Bersih 2,392,687 -- -- -- -- 2,392,687 Total - Net
2014
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
Bank tidak memiliki kredit bermasalah.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank
has no non performing loans.
c. Berdasarkan Jangka Waktu Kredit c. By Loan Periods
Rincian jangka waktu kredit yang diberikan
berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai
berikut:
Loan periods based on the loan agreements
are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Rupiah Rupiah
≤ 1 Tahun 2,011,427 1,126,139 ≤ 1 Year
> 1 - 3 Tahun 546,238 495,851 > 1 - 3 Years
> 3 - 5 Tahun 519,221 457,662 > 3 - 5 Years
> 5 Tahun 405,694 324,229 > 5 Years
Jumlah 3,482,580 2,403,881 Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Less: Allowance for
Penurunan Nilai (16,316) (11,194) Impairment Losses
Jumlah - Bersih 3,466,264 2,392,687 Total - Net
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 54 paraf/sign:
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo d. By Remaining Periods
Rincian jangka waktu kredit yang diberikan
berdasarkan sisa waktu dari tanggal posisi
keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo
adalah sebagai berikut:
Loans based on the remaining periods from
statement of financial position date to
maturity date are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Rupiah Rupiah
≤ 1 Tahun 2,401,908 1,465,270 ≤ 1 Year
> 1 - 3 Tahun 357,125 216,325 > 1 - 3 Years
> 3 - 5 Tahun 391,985 431,533 > 3 - 5 Years
> 5 Tahun 331,562 290,753 > 5 Years
Jumlah 3,482,580 2,403,881 Total
Dikurangi : Cadangan Kerugian Less: Allowance for
Penurunan Nilai (16,316) (11,194) Impairment Losses
Jumlah - Bersih 3,466,264 2,392,687 Total - Net
e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai e. Allowance for Impairment Losses
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang
diberikan dinilai secara kolektif dan tidak
terdapat kredit yang mengalami penurunan
nilai.
As of December 31, 2015 and 2014, the
allowance for possible of loans is assessed
collectively and there were no impaired loans.
Perubahan dalam cadangan kerugian
penurunan nilai kredit yang diberikan adalah
sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment
losses are as follows:
2015 2014
Rp Rp
Saldo Awal 11,194 6,040 Beginning Balance
Pembentukan selama Tahun Berjalan 5,135 5,317 Allowance during the Year
Pemulihan selama Tahun Berjalan (13) (163) Recovery during the Year
Saldo Akhir 16,316 11,194 Ending Balance
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
pembentukan penyisihan aset produktif yang
dihitung berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia masing-masing sebesar Rp34.826
dan Rp24.039 dan, sehingga pemenuhan
cadangan adalah masing-masing sebesar
46,85% dan 46,57%.
As of December 31, 2015 and 2014, the
minimum allowance for impairment losses
computed under the Bank Indonesia regulation
amounted to Rp34,826 and Rp24,039,
respectively, and thus fulfilling the allowance of
46.85% and 46.57%, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian kerugian penurunan nilai yang
dibentuk telah memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya
kredit yang diberikan.
Management believes that the above allowance
for impairment losses is adequate to cover
possible losses, which might arise from
uncollectible loans.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 55 paraf/sign:
f. Informasi Pokok Lainnya Sehubungan
dengan Kredit yang Diberikan
f. Other Significant Information in Connection
with The Loans
1. Umum 1. General
Kredit yang diberikan pada umumnya
dijamin dengan agunan yang diikat dengan
hak tanggungan atau surat kuasa untuk
menjual, deposito berjangka atau jaminan
lain yang dapat diterima oleh perbankan.
Loans are generally secured by collateral
tied to the mortgage or power of attorney to
sell, time deposits or other collateral
acceptable to banks.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan
rumah, kredit kendaraan bermotor dan
kredit perorangan lainnya.
Consumer loans consist of home mortgage
loans, automobile loans, and other personal
loans.
2. Tingkat Bunga 2. Interest Rates
Tingkat bunga rata-rata per tahun kredit
yang diberikan masing-masing sebesar
11,73% dan 11,55% untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014.
The average annual interest rates of loans
were 11.73% and 11.55% for the years
ended December 31, 2015 and 2014,
respectively.
3. Deposito Berjangka yang Dijaminkan
Sebagai Agunan
3. Time Deposits Pledged as Collateral
Kredit yang diberikan dijamin dengan
agunan yang diikat hak tanggungan,
deposito berjangka dan jaminan lainnya.
Loans are secured by mortgages, deposits
and other guarantees.
Jumlah kredit yang dijamin dengan deposito
berjangka per 31 Desember 2015 dan 2014
adalah masing-masing sebesar Rp214.119
dan Rp166.133.
Total loans secured by time deposits as of
December 31, 2015 and 2014 amounted to
Rp214,119 and Rp166,133, respectively
Deposito berjangka yang digunakan
sebagai jaminan atas kredit yang diberikan
per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp236.546
dan Rp183.428 atau sebesar 9,15% dan
6,71% dari jumlah deposito berjangka
(Catatan 16).
Time deposits pledged as collateral of loans
as of December 31, 2015 and 2014
amounted to Rp236,546 and Rp183,428 or
9.15% and 6.71% of total time deposits,
respectively (Note 16).
4. Batas Maksimum Pemberian Kredit 4. Legal Lending Limit
Pada tahun-tahun yang berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat
pelanggaran maupun pelampauan terhadap
ketentuan Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK).
For the years ended December 31, 2015 and
2014, the Bank did not violate or exceed the
Legal Lending Limit (LLL) requirement.
5. Kelonggaran Tarik 5. Unused Loan Facilities
Fasilitas kredit kepada nasabah yang
belum digunakan (kelonggaran tarik) per
31 Desember 2015 dan 2014 masing-
masing sebesar Rp677.408 dan Rp457.389
(Catatan 34).
Unused loan facilities as of December 31,
2015 and 2014, amounted to Rp677,408 and
Rp457,389, respectively (Note 34).
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 56 paraf/sign:
6. Kredit Hapus Buku 6. Written Off Loans
Kredit hapus buku per 31 Desember 2015
dan 2014 masing-masing sebesar Rp1.430
dan Rp1.459 (Catatan 34).
Writen off Loans as of December 31, 2015
and 2014 amounted to Rp1,430 and Rp1,459,
respectively (Note 34).
11. Aset Tetap 11. Fixed Assets
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acqusition Cost
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Renovasi Bangunan 22,922 23,294 104 46,112 Building Renovation
Perlengkapan dan Office Equipment
Peralatan Kantor 13,148 11,473 -- 24,621 and Supplies
36,070 34,767 104 70,733
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Renovasi Bangunan 3,463 7,993 39 11,417 Building Renovation
Perlengkapan dan Office Equipment
Peralatan Kantor 3,249 3,223 -- 6,472 and Supplies
6,712 11,216 39 17,889
Nilai Buku 29,358 52,844 Book Value
2015
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance
Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acqusition Cost
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan 270 -- 270 -- Building
Renovasi Bangunan 9,125 13,797 -- 22,922 Building Renovation
Perlengkapan dan Office Equipment
Peralatan Kantor 6,895 6,253 -- 13,148 and Supplies
16,290 20,050 270 36,070
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan 270 -- 270 -- Building
Renovasi Bangunan 466 2,997 -- 3,463 Building Renovation
Perlengkapan dan Office Equipment
Peralatan Kantor 1,217 2,032 -- 3,249 and Supplies
1,953 5,029 270 6,712
Nilai Buku 14,337 29,358 Book Value
2014
Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-
masing sebesar Rp11.227 dan Rp5.028 dicatat
sebagai beban umum dan administrasi
(Catatan 28).
Depreciation expense for the years ended
December 31, 2015 and 2014 amounted to
Rp11,227 and Rp5,028, respectively, are recorded
as general and administrative expenses (Note 28).
Pada tahun 2015, Bank melakukan penghapusan
aset tetap yang sudah tidak dapat dipergunakan,
dengan nilai buku sebesar Rp65, sehingga kerugian
atas penghapusan aset tetap yang diakui oleh Bank
sebesar Rp65 (Catatan 30).
In 2015, the Bank has been writen off fixed assets
which can not be used, with a net book value
amounted Rp65, so that the loss on writen off fixed
assets that are recognized by the Bank amounted
to Rp65 (Note 30).
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 57 paraf/sign:
Pengurangan aset tetap pada tahun 2014
merupakan penjualan aset tetap dengan rincian
sebagai berikut:
Deduction of fixed assets in 2014 is the sale of
fixed assets with the details as follows:
2015 2014
Rp Rp
Hasil Penjualan Aset Tetap -- 4,233 Selling Price of Fixed Assets
Nilai Buku - Bersih -- -- Book Value - Net
Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 30) -- 4,233 Gain from Sale of Fixed Assets (Notes 30)
Per 31 Desember 2015 dan 2014, bangunan, dan
peralatan dan perlengkapan kantor dengan nilai
buku masing-masing sebesar Rp52.844 dan
Rp29.359 telah diasuransikan pada PT Lippo
General Insurance Tbk, pihak berelasi, masing-
masing sebesar Rp101.072 dan Rp78.406.
Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut adalah cukup untuk
menutupi kemungkinan risiko kerugian.
As of December 31, 2015 and 2014, buildings, and
office equipment and supplies with book value
amounting to Rp52,844 and Rp29,359,
respectively, were insured with PT Lippo General
Insurance Tbk, related party, amounting to
Rp101,072 and Rp78,406, respectively.
Management believes that the insurance coverage
is adequate to cover the possible losses.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi
penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.
Management believes there is no indication of
impairment of fixed assets owned by the Bank.
Tidak terdapat aset tetap yang dijadikan jaminan
pada tahun 2015 dan 2014.
In 2015 and 2014 there are no fixed assets were
pledged as collateral In 2015 and 2014.
12. Aset Takberwujud 12. Intangible Assets
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance
Rp Rp Rp Rp
Perangkat Lunak Software
Harga Perolehan -- 5,006 -- 5,006 Acqusition Cost
Akumulasi Amortisasi -- (268) -- (268) Accumulated Amortization
Nilai Buku -- 4,738 -- 4,738 Book Value
2015
Aset takberwujud pada tahun 2014 adalah Nihil. Intangible assets in 2014 are Nil. Beban amortisasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp268 dan Nihil (Catatan 28).
Amortization expense of intangible assets for the
years ended December 31, 2015 and 2014
amounted to Rp268 and Nil respectively (Note 28).
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi
penurunan nilai atas aset takberwujud yang dimiliki
Bank.
Management believes there is no indication of
impairment of intangible assets held by the Bank.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 58 paraf/sign:
13. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 13. Advance and Prepaid Expenses
2015 2014
Rp Rp
Biaya Dibayar di Muka 43,424 26,372 Prepaid Expenses
Uang Muka 4,391 7,634 Advance Payment
47,815 34,006 TotalJumlah
Uang muka terdiri dari uang muka renovasi dan
uang muka lain-lain. Uang muka renovasi
merupakan uang muka yang dikeluarkan untuk
biaya renovasi gedung kantor pusat dan kantor-
kantor cabang. Uang muka lain-lain merupakan
uang muka pembelian perlengkapan dan peralatan
kantor serta pembelian hadiah untuk nasabah
produk Bank.
Advance payments consist of advance for
renovations and other advances. Advance for
renovations represent advances for the head office
and branch offices building renovation. Other
advances represent advances for the purchase
office equipment and office supplies, and also gift
on reward for the Bank’s customer.
Biaya dibayar di muka terdiri dari sewa dibayar di
muka, asuransi dibayar di muka, dan biaya-biaya
kepada pihak ketiga.
Prepaid expenses consist of prepaid rent, prepaid
insurance, and the costs to third parties.
14. Aset Lain-lain 14. Other Assets
2015 2014
Rp Rp
Pendapatan yang Masih akan Diterima 27,492 24,336 Accrued Income
Uang Jaminan 8,778 3,898 Security Deposits
Perlengkapan Kantor 2,887 3,031 Office Supplies
Tagihan Lain-lain 110 786 Others
39,267 32,051 TotalJumlah
Pendapatan yang masih akan diterima merupakan
bunga yang masih akan diterima atas penempatan
pada bank lain, efek-efek, tagihan atas efek yang
dibeli dengan janji dijual kembali, dan kredit yang
diberikan.
Accrued Income is interest on placements with
other banks, marketable securities, securties
purchased under resale agreement, and loans that
will be received.
15. Liabilitas Segera 15. Obligations Due Immediately
2015 2014
Rp Rp
Titipan Bunga Deposito Jatuh Tempo 264 -- Maturity Deposit Interest
Jumlah 264 -- Total
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 59 paraf/sign:
16. Simpanan Nasabah 16. Deposits from Customers
Pihak Berelasi/ Pihak Ketiga/ Jumlah/
Related Parties Third Parties Total
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Giro 772,968 802,455 1,575,423 Current Accounts
Tabungan 3,122 580,490 583,612 Saving Accounts
Deposito Berjangka 111,157 2,224,923 2,336,080 Time Deposits
887,247 3,607,868 4,495,115
Mata Uang Asing Foreign Currency
Giro 3,465 31,101 34,566 Current Accounts
Tabungan 424 22,563 22,987 Saving Accounts
Deposito Berjangka 38,952 209,627 248,579 Time Deposits
42,841 263,291 306,132
Jumlah 930,088 3,871,159 4,801,247 Total
2015
Pihak Berelasi/ Pihak Ketiga/ Jumlah/
Related Parties Third Parties Total
Rp Rp Rp
Rupiah Rupiah
Giro 702,007 629,145 1,331,152 Current Accounts
Tabungan 1,424 387,947 389,371 Saving Accounts
Deposito Berjangka 571,299 2,160,937 2,732,236 Time Deposits
Jumlah 1,274,730 3,178,029 4,452,759 Total
2014
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang
Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal
22 September 2004, efektif sejak tanggal
22 September 2005, sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang No. 7 tahun 2009 tanggal
13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun
2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas
tertentu bank-bank umum berdasarkan program
penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai
jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria
tertentu yang berlaku.
Under the Law No. 24 of the Indonesia Deposit
Insurance Corporation (LPS) dated September 22,
2004, effective dated September 22, 2005, as
amended by Act No. 7 year 2009 dated January 13,
2009 on Stipulation of Substituting of Government
Regulation No. 3 year 2008, LPS was formed to
guarantee certain liabilities with commercial banks
under the guarantee program, the amount of
collateral values can change if they meet certain
criteria applied.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008
mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin
LPS, pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah
simpanan sampai dengan Rp2.000 untuk per
nasabah per bank. Pada tanggal 31 Desember
2015, berdasarkan Surat Edaran LPS Nomor 19
Tahun 2015 tanggal 6 Oktober 2015, simpanan
nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama
dengan atau dibawah 7,50% untuk simpanan
dalam Rupiah dan 1,25% untuk simpanan dalam
mata uang asing (2014: 7,75% untuk simpanan
dalam Rupiah).
Based on Government Regulation No. 66/2008
dated October 13, 2008, regarding the amount of
deposit guaranteed by LPS, as of December 31,
2015 and 2014, the amount of deposits covered by
LPS is customer deposits up to Rp2,000 per
customer per bank. As of December 31, 2015,
based on Circular Letter Number 19 Year 2015
dated October 6, 2015, covered deposits from
customers are only required if the rate of interest is
equal to or below 7.50% for deposits denominated
in Rupiah and 1.25% for deposits denominated in
foreign currency (2014: 7.75% for deposits
denominated in Rupiah).
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 60 paraf/sign:
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank
adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
On December 31, 2015 and 2014, the Bank is a
participant of the guarantee program.
a. Giro a. Current Accounts
2015 2014
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 33) 772,968 702,007 Related Parties (Note 33)
Pihak Ketiga 802,455 629,145 Third Parties
Mata Uang Asing Foreign Currency
Pihak Berelasi (Catatan 33) 3,465 -- Related Parties (Note 33)
Pihak Ketiga 31,101 -- Third Parties
Jumlah 1,609,989 1,331,152 Total
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun The Average Annual Interest Rate
Rupiah 3.13% 3.60% Rupiah
Dolar Amerika Serikat 0.68% -- United States Dollar
Dolar Singapura 0.27% -- Singapore Dollar
Per 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada
saldo giro yang dijadikan jaminan kredit.
As of December 31, 2015 and 2014, there is no
current accounts used as loan collateral.
b. Tabungan b. Saving Accounts
2015 2014
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 33) 3,122 1,424 Related Parties (Note 33)
Pihak Ketiga 580,490 387,947 Third Parties
Mata Uang Asing Foreign Currency
Pihak Berelasi (Catatan 33) 424 -- Related Parties (Note 33)
Pihak Ketiga 22,563 -- Third Parties
Jumlah 606,599 389,371 Total
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun The Average Annual Interest Rate
Rupiah 2.73% 2.53% Rupiah
Dolar Amerika Serikat 0.43% -- United States Dollar
Dolar Singapura 0.25% -- Singapore Dollar
Per 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada
saldo tabungan yang dijadikan jaminan kredit.
As of December 31, 2015 and 2014, there is no
saving accounts used as loan collateral.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 61 paraf/sign:
c. Deposito Berjangka c. Time Deposits
2015 2014
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi (Catatan 33) 111,157 571,299 Related Parties (Note 33)
Pihak Ketiga 2,224,923 2,160,937 Third Parties
Mata Uang Asing Foreign Currency
Pihak Berelasi (Catatan 33) 38,952 -- Related Parties (Note 33)
Pihak Ketiga 209,627 -- Third Parties
Jumlah 2,584,659 2,732,236 Total
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun The Average Annual Interest Rate
Rupiah 8.93% 8.80% Rupiah
Dolar Amerika Serikat 1.79% -- United States Dollar
Dolar Singapura 0.41% -- Singapore Dollar
Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka
waktu kontrak:
The amount of time deposits based on term of
the contract:
2015 2014
Rp Rp
1 Bulan 1,726,860 1,697,371 1 Month
3 Bulan 728,140 895,339 3 Months
6 Bulan 54,116 72,267 6 Months
12 Bulan 75,543 67,259 12 Months
Jumlah 2,584,659 2,732,236 Total
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa
umur sampai dengan saat jatuh tempo:
The amount of time deposits based on their
remaining period of maturity:
2015 2014
Rp Rp
≤ 1 bulan 1,789,848 2,036,710 ≤ 1 month
> 1 bulan - 3 bulan 724,286 608,025 > 1 month - 3 months
> 3 bulan - 6 bulan 23,221 37,538 > 3 months - 6 months
> 6 bulan - 12 bulan 47,304 49,963 > 6 months - 12 months
Jumlah 2,584,659 2,732,236 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
jumlah deposito berjangka yang diblokir dan
dijadikan jaminan kredit yang diberikan adalah
sebesar Rp236.546 dan Rp183.428
(Catatan 10).
As of December 31, 2015 and 2014, time
deposits freezed and pledged as loan collateral
amounted to Rp236,546 and Rp183,428,
respectively (Note 10).
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 62 paraf/sign:
17. Simpanan dari Bank Lain 17. Deposits from Other Banks
2015 2014
Rp Rp
Rupiah Rupiah
Giro 28,152 18,339 Current Accounts
Deposito Berjangka 28,161 38,938 Time Deposits
Call Money Call Money
PT Bank Negara Indonesia Tbk 140,000 -- PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 130,000 -- PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank KEB Hana Indonesia 60,000 -- PT Bank KEB Hana Indonesia
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi 50,000 -- PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Bank Agris Tbk 25,000 -- PT Bank Agris Tbk
Indonesia Eximbank -- 40,000 Indonesia Eximbank
PT Bank Capital Indonesia Tbk -- 10,000 PT Bank Capital Indonesia Tbk
461,313 107,277
Dolar Amerika Serikat United States Dollar
Call Money Call Money
Indonesia Eximbank 96,495 -- Indonesia Eximbank
PT Bank J Trust Indonesia Tbk 48,247 -- PT Bank J Trust Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk 68,925 -- PT Bank Sinarmas Tbk
213,667 --
Jumlah 674,980 107,277 Total\ \
Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan jangka
waktu kontrak:
The amount of deposits from other banks based on
term of the contract:
2015 2014
Rp Rp
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 643,636 82,135 Less than or up to 1 month
Lebih dari 1 - 3 bulan 31,344 25,142 More than 1 - 3 months
Jumlah 674,980 107,277 Total
Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan sisa
umur sampai dengan saat jatuh tempo:
The amount of deposits from other banks based on
their remaining period of maturity:
2015 2014
Rp Rp
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan 641,050 86,735 Less than or up to 1 month
> 1 Bulan - 3 Bulan 33,930 20,542 > 1 Month - 3 Months
Jumlah 674,980 107,277 Total
Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai
berikut:
The average interest rate per year is as follows:
2015 2014
% %
Deposito Berjangka 7.73 9.53 Time Deposits
Giro 4.58 2.11 Current Accounts
Call Money IDR 5.50 6.17 Call Money IDR
Call Money USD 0.47 -- Call Money USD
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 63 paraf/sign:
18. Liabilitas Derivatif 18. Derivative Liabilities
Instrumen Jumlah Nilai Wajar Liabilitas Instruments
Nasional/ /Fair Values Derivatif/
National Tagihan Derivatif/ Derivative
Amount Derivative Liabilities
Receivables
Rp Rp Rp
Tidak Terkait Lindung Nilai Non-hedging Related
Kontrak tunai mata uang asing 3,532 -- 3 Foreign currency spots
2015
19. Perpajakan 19. Taxation
a. Utang Pajak a. Taxes Payable
2015 2014
Rp Rp
Pajak Penghasilan Income Taxes
Pasal 4 (2) 3,503 4,046 Article 4 (2)
Pasal 21 303 282 Article 21
Pasal 25 460 150 Article 25
Pasal 23 40 28 Article 23
Lainnya 1 -- Others
Pasal 29 526 1,903 Article 29
Jumlah 4,833 6,409 Total
b. Beban Pajak Penghasilan b. Income Tax Expense
2015 2014
Rp Rp
Pajak Kini 4,293 3,153 Current Tax
Pajak Tangguhan 216 1,233 Deferred Tax
Jumlah 4,509 4,386 Total
c. Pajak Kini c. Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
penghasilan yang disajikan dalam laporan laba
rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah
sebagai berikut:
A reconciliation between profit before income
tax as presented in statements of profit or loss
and estimated taxable income of the Bank is as
follows:
2015 2014
Rp Rp
Laba sebelum Pajak Penghasilan Profit before Current Income Tax
Menurut Laporan Laba Rugi 22,715 20,211 per Statement of Profit or Loss
Perbedaan Waktu: Timing Differences:
Penyisihan Kerugian Allowance for Impairment Losses of
Aset Keuangan: Financial Assets
Kredit yang Diberikan (5,649) (6,500) Loans
Lain-lain 1,001 -- Others
Penyusutan Aset Tetap 3,591 733 Fixed Assets Depreciation
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 64 paraf/sign:
2015 2014
Rp Rp
Penyusutan Amortisasi Accumulated Amrtization of
Aset Takberwujud (554) -- Intangible Assets
Beban Imbalan Kerja 124 -- Employee Benefits Expense
Pendidikan dan Seminar 554 (228) Training and Seminar
Jumlah (933) (5,995) Total
Perbedaan Tetap: Permanent Differences:
Promosi 2,083 1,418 Promotion
Tenaga Kerja 136 61 Personnel
Sewa 9 20 Rent
Pajak Penghasilan dan Denda Pajak -- 24 Income Taxes and Tax Penalty
Bunga (7,599) (572) Interest
Keuntungan Penjualan Aset Tetap -- (4,233) Gain on Sale of Fixed Asset
Sumbangan 116 -- Donation
Lain-lain 644 1,679 Others
Jumlah (4,611) (1,603) Total
Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan 17,171 12,613 Estimated Taxable Income Current Year
Taksiran Pajak Penghasilan Estimated Income Taxes
2015: 25% x Rp17.171 4,293 -- 2015: 25% x Rp17,171
2014: 25% x Rp12.613 -- 3,153 2014: 25% x Rp12,613
4,293 3,153
Dikurangi Kredit Pajak: Less Tax Credit:
PPh Pasal 23 -- 50 Income Tax Article 23
PPh Pasal 25 3,767 1,200 Income Tax Article 25
Taksiran Utang Pajak Penghasilan 526 1,903 Estimated Income Tax Payable
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk
tanggal 31 Desember 2015 tersebut di atas
adalah suatu perhitungan sementara yang
dibuat untuk tujuan akuntansi dan menjadi
dasar pada saat Bank menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
The calculation of corporate income tax for the
year ended December 31, 2015 represents
temporary calculation for accounting purpose
and will be a basis when the Bank submits its
Annual Tax Return.
d. Pajak Tangguhan d. Deferred Tax
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan
perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset
dan liabilitas menurut laporan keuangan
dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan
liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak
tangguhan adalah sebagai berikut:
Deferred tax is computed based on the
temporary differences between the carrying
amounts of assets and liabilities as per
financial statements and tax bases of assets
and liabilities with details as follows:
Dikreditkan Penghasilan
(Dibebankan) Komprehensif
ke laba rugi/ Lain/
Credited Other
(Charges) to Comprehensive
2014 Profit or Loss Income 2015
Rp Rp Rp Rp
Cadangan Kerugian Allowance for
Penurunan Nilai (3,157) (1,409) -- (4,566) Impairment Losses
Cadangan Imbalan kerja 115 31 (146) -- Provision for Employee Benefits
Yang Tersedia Untuk Dijual 12,335 -- 3,818 16,153 Available for Sale
Cadangan Training 158 138 -- 296 Allowance for Trainning
Penyusutan Aset Tetap 82 911 -- 993 Fixed Assets Depreciation
Amortisasi Aset Takberwujud -- (138) -- (138) Amortization of Intangible Assets
Lainnya -- 251 -- 251 Others
Aset Pajak Tangguhan - Bersih 9,533 (216) 3,672 12,989 Deferred Tax Assets Liabilities - Net
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 65 paraf/sign:
Dikreditkan Penghasilan
(Dibebankan) Komprehensif
ke laba rugi/ Lain/
Credited Other
(Charges) to Comprehensive
2013 Profit or Loss Income 2014
Rp Rp Rp Rp
Cadangan Kerugian Allowance for
Penurunan Nilai (1,532) (1,625) -- (3,157) Impairment Losses
Cadangan Imbalan kerja 7 264 (156) 115 Provision for Employee Benefits
Yang Tersedia Untuk Dijual 16,351 -- (4,016) 12,335 Available for Sale
Cadangan Training 213 (55) -- 158 Allowance for Trainning
Penyusutan Aset Tetap (101) 183 -- 82 Fixed Assets Depreciation
Aset Pajak Tangguhan - Bersih 14,938 (1,233) (4,172) 9,533 Deferred Tax Assets Liabilities - Net
Manajemen berpendapat bahwa aset dan
liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari
perbedaan waktu kemungkinan besar dapat
direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
The management believes that total deferred
tax assets and liabilities arising from temporary
differences are probable to be realized in the
future years.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil
perkalian laba akuntansi sebelum pajak
menurut laporan laba rugi dengan tarif pajak
yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense
and the amounts computed by applying the
effective tax rates to income before tax per
statements of profit or loss is as follows:
2015 2014
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Profit Before Current Income Tax
Menurut Laporan Laba Rugi 22,715 20,211 per Statement of Profit or Loss
Laba Sebelum Pajak Perusahaan 5,679 5,053 Income Before Tax of the Company
Perbedaan Tetap: Permanent Differences:
Promosi 521 355 Promotion
Tenaga Kerja 34 15 Personnel
Bunga (1,900) (143) Interest
Keuntungan Penjualan Aset Tetap -- (1,058) Gain on Sale of Fixed Asset
Pajak Penghasilan dan Denda Pajak -- 6 Income Taxes and Tax Penalty
Sewa 2 5 Entertainment
Sumbangan 29 -- Donation
Lain-lain 161 420 Others
Jumlah (1,153) (755) Total
Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan 4,526 4,298 Estimated Taxable Income Current Year
Pengaruh Pajak atas Perbedaan The Tax Effects of Temporary Differences
Temporer yang Sebelumnya Diakui (17) 88 Previously Recognized
Jumlah Beban Pajak 4,509 4,386 Total Tax Expense
e. Administrasi e. Administration
Sesuai dengan peraturan perpajakan di
Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan
pajak berdasarkan prinsip self assessment.
Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-
pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu
sesuai peraturan yang berlaku.
Under the taxation laws in Indonesia, the Bank
submit/pay tax returns on the basis of self
assessments. The tax authorities may assess
or amend taxes within the statute of limitations,
under prevailing regulations.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 66 paraf/sign:
20. Liabilitas Lain-lain 20. Other Liabilities
2015 2014
Rp Rp
Akrual Bunga 15,374 15,951 Accrued Interest
Beban Akrual 3,345 4,598 Accrued Expenses
Pendapatan yang Ditangguhkan 4,795 5,768 Deferred Income
Lain-lain 8,878 1,432 Others
32,392 27,749 TotalJumlah
Beban akrual terdiri dari beban kantor dan umum
kepada pihak ketiga.
Accrued expenses consist of office and
administrative expense to third parties.
Akrual bunga merupakan bunga yang masih harus
dibayar atas simpanan nasabah dan simpanan dari
bank lain.
Accrued interest is accrued interest on deposits
from customers and deposits from other banks.
Pendapatan yang ditangguhkan merupakan
pendapatan administrasi kredit yang diterima di
muka dan belum dapat diamortisasi.
Deferred income is earned income credit
administration in advance and not yet amortized.
Lain-lain terdiri dari liabilitas nominal ATM bersama
dan ATM Prima, dan rupa-rupa liabilitas lainnya.
Others consist of ATM Bersama and ATM Prima
nominal obligations, and other miscellaneous
obligations.
21. Modal Saham 21. Capital Stock
Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
The details of the shareholders and their
ownerships as of December 31, 2015 and 2014 are
as follows:
Jumlah Saham Persentase Jumlah/
Ditempatkan dan Pemilikan/ Total
Disetor Penuh/ Percentage of
Number of Shares Ownership
Issued and Fully Paid (%) Rp
PT Kharisma Buana Nusantara 1,000,000,000 23.19 100,000 PT Kharisma Buana Nusantara
OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C 985,500,000 22.86 98,550 OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C
PT Prima Cakrawala Sentosa 868,750,000 20.15 86,875 PT Prima Cakrawala Sentosa
Nio Yantony 400,000,000 9.28 40,000 Nio Yantony
PT Lippo General Insurance Tbk 210,750,000 4.89 21,075 PT Lippo General Insurance Tbk
PT Putera Mulia Indonesia 168,500,000 3.91 16,850 PT Putera Mulia Indonesia
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 677,830,000 15.72 67,783 Public (each below 5%)
Jumlah 4,311,330,000 100.00 431,133 Total
Berikut rekonsiliasi jumlah saham beredar pada
awal dan akhir tahun:
The following is the reconciliation of the number of
outstanding shares at the beginning and ending of
the year:
2015 2014
(Lembar/Shares) (Lembar/Shares)
Jumlah Saham Beredar pada Awal Tahun 4,311,330,000 4,145,830,000 Total Outstanding Shares at Beginning of the Year
Penerbitan Saham Baru -- 165,500,000 Issuance of New Shares
4,311,330,000 4,311,330,000 Total Outstanding Shares at End of the YearJumlah Saham Beredar pada Akhir Tahun
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 67 paraf/sign:
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 7 tanggal
10 Desember 2012 dari Notaris Unita Christina
Winata, SH, notaris di Jakarta, telah diambil
keputusan-keputusan sebagai berikut:
Based on Deed Extraordinary General Meeting of
Shareholders No. 7 dated December 10, 2012 of
Notary Unita Christina Winata, SH, notary in
Jakarta, has made the following decisions:
1. Menyetujui rencana Bank untuk melakukan
penawaran umum perdana saham-saham
Bank kepada masyarakat (Penawaran Umum)
dan mencatatkan saham-saham Bank tersebut
pada bursa efek di Indonesia serta mengubah
status Bank dari Perseroan Tertutup menjadi
Perseroan Terbuka.
2. Menyetujui untuk meningkatkan modal dasar
Bank dari semula sebesar Rp520.000 menjadi
Rp795.000, serta mengubah nilai nominal
masing-masing saham Bank dari semula
sebesar Rp1.000 (dalam rupiah penuh)
menjadi Rp100 (dalam rupiah penuh).
3. Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam
simpanan/portepel dalam jumlah sebanyak-
banyaknya 2.500.000.000 (dalam satuan
penuh) saham dan menawarkan/ menjual
saham baru yang akan dikeluarkan dari
portepel tersebut melalui Penawaran Umum
kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-
banyaknya 2.500.000.000 (dalam satuan
penuh) saham baru dengan nilai nominal
masing-masing saham sebesar Rp100 (dalam
rupiah penuh).
4. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham
Bank setelah dilaksanakannya Penawaran
Umum atas saham-saham yang ditawarkan
dan dijual kepada masyarakat melalui pasar
modal dan termasuk saham-saham yang
dimiliki oleh pemegang saham lama pada
Bursa Efek Indonesia (Company Listing).
1. Plans for initial public offering by issuing shares
to the public (Public Offering) and listed bank
shares on the Indonesia Stock Exchange and
change the status of the Bank from Private
Bank to be Publicly Listed, have been
approved.
2. Agree to increase the Bank's authorized capital
from Rp520,000 to Rp795,000, as well as
change the par value of each share of the Bank
from original amount of Rp1,000 (in full rupiah)
to Rp100 (in full rupiah).
3. Agree to issue shares in the portfolio
amounting to as much as 2,500,000,000 (in full
amount) shares and offer/sell new shares
through a public offering with amount as much
as 2,500,000,000 (in full amount) shares with a
par value of Rp100 per share (in full rupiah).
4. Agree to register all shares of the Bank after
the implementation of the Public Offering of the
shares and sold to the public through the
capital markets and includes shares held by
existing shareholders on the Indonesia Stock
Exchange (Company Listing).
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal
14 Desember 2012.
Amendment to the Articles of Association was
approved by the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia
No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 dated
December 14, 2012.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 19
tanggal 20 Mei 2013 dari Notaris Unita Christina
Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari
Rp199.000 menjadi Rp414.583. Peningkatan modal
ditempatkan dan disetor sebesar Rp215.583
berasal dari penawaran umum perdana sebanyak
2.155.830.000 (dalam satuan penuh) saham biasa
atas nama masing-masing dengan nilai nominal
Rp100 (dalam satuan penuh), yang ditawarkan
kepada masyarakat dengan harga Rp375 per
saham.
Based on Deed General Extraordinary
Shareholders No. 19 dated May 20, 2013 of Notary
Unita Christina Winata, S.H, notary in Jakarta,
approved an increase in the issued and paid up
capital of to Rp414,583 from Rp199,000. The
increase in the issued and paid up capital
amounting to Rp215,583 is derived from initial
public offering of as much as 2,155,830,000 (in full)
ordinary shares each with a par value of Rp100 (in
full), which is offered to the public at a price of
Rp375 per share.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 68 paraf/sign:
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
AH.01.10-21373 tanggal 31 Mei 2013.
Amendment to the Articles of Association was
approved by the Ministry of Justice and Human
Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-
AH.01.10-21373 dated May 31, 2013.
PCS juga mengambil bagian dalam penawaran
umum dengan membeli saham sebanyak
658.000.000 (dalam satuan penuh) saham atau
30,52% dari jumlah saham biasa atas nama yang
ditawarkan, sehingga jumlah kepemilikan PCS atas
saham Bank mengalami peningkatan dari
210.750.000 (dalam satuan penuh) saham setara
dengan Rp21.075 menjadi 868.750.000 (dalam
satuan penuh) saham setara dengan Rp86.875.
PCS also take part in a public offering to buy
658,000,000 shares (in full amount) or 30.52 % of
the ordinary shares, as a result, the number of PCS
ownership over the shares of the Bank was
increased from 210,750,000 shares (in full units)
which is equivalent to Rp21,075 into 868,750,000
shares (in full units) which is equivalent to
Rp86,875.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 34
tanggal 26 Agustus 2014 dari Notaris Unita
Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui
penerbitan saham baru Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu sejumlah sebanyak-banyaknya
414.583.000 saham. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2015, saham baru yang diterbitkan
sebanyak 165.500.000 (salam satuan penuh)
saham biasa dengan nilai nominal per saham
Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar
Rp790 (nilai penuh) per saham, yang diambil
seluruhnya oleh OCBC Securities Pte – Ltd A/C.
Based on the Deed of Extraordinary General
Shareholders Meeting No. 34 dated August 26,
2014 made in the presence of Unita Christina
Winata, S.H., notary in Jakarta, granted the
issuance of pre-emptive rights with the maximum of
414,583,000 shares. As of the date of
December 31, 2015, the new shares issued were
165,500,000 (full amount) ordinary shares with a
par value per share of Rp100 (full amount) and
offering price of Rp790 (full amount) per share
which is taken entirely by OCBC Securities Pte - Ltd
A/C.
22. Agio Saham 22. Premium on Stock
2015 2014
Rp Rp
Agio Saham 770,473 770,473 Premium on Stock
Beban Emisi Saham (5,798) (5,798) Share Issuance Costs
Jumlah 764,675 764,675 Total
Agio saham merupakan kelebihan harga
pelaksanaan di atas nominal dari penerbitan
saham. Per 31 Desember 2015 dan 2014, saldo
agio saham sebesar Rp770.473, dengan rincian
sebagai berikut:
Premium on stock represents the excess of
exercise price over par value of the issuance of
shares. As of December 31, 2015 and 2014, the
balance of additional paid in capital amounted to
Rp770,473, with the following details:
Harga Nominal/ Harga Beli/ Agio Saham/
Nominal Price Buying Price Premium on Stock
Rp Rp Rp
PT Prima Cakrawala Sentosa 86,875 290,481 203,606 PT Prima Cakrawala Sentosa
PT Lippo General Insurance Tbk 21,075 43,731 22,656 PT Lippo General Insurance Tbk
PT Putera Mulia Indonesia 16,850 34,963 18,113 PT Putera Mulia Indonesia
OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C 98,550 438,245 339,695 OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C
Masyarakat 67,783 254,186 186,403 Public
Jumlah 291,133 1,061,606 770,473 Total
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 69 paraf/sign:
23. Penggunaan Laba Bersih 23. Use of Net Income
Penggunaan Laba Bersih Tahun 2014 Use of Net Income for 2014
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) pada tanggal 27 Mei 2015,
disetujui seluruh laba bersih untuk tahun buku 2013
sebesar Rp15.562, disisihkan sebesar Rp300
sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat
sebagai laba ditahan.
Annual General Meeting of Shareholders dated
May 27, 2015, approved the entire net income for
the fiscal year 2014 amounting to Rp15.562, has
allocated amounting to Rp300 as reserve fund, and
the remaining was recorded as retained earnings.
Penggunaan Laba Bersih Tahun 2013 Use of Net Income for 2013
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) pada tanggal 11 April 2014,
disetujui seluruh laba bersih untuk tahun buku 2013
sebesar Rp14.643, disisihkan sebesar Rp300
sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat
sebagai saldo laba.
Annual General Meeting of Shareholders dated
April 11, 2014, approved the entire net income for
the fiscal year 2013 amounting to Rp14,643, has
allocated amounting to Rp300 as reserve fund, and
the remaining was recorded as retained earnings.
Cadangan Umum dan Wajib General and Reserval
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
cadangan umum dan wajib masing-masing sebesar
Rp 800 dan Rp500. Cadangan umum dan wajib ini
dibentuk sehubungan dengan Undang-undang
Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah
digantikan dengan Undang-undang No. 40/2007
efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai
Perseroan Terbatas, yang mengharuskan
perusahaan-perusahaan untuk membuat
penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-
kurangnya 20% dari jumlah modal yang
ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang
tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan
tersebut.
As of December 31, 2015 and 2014, general and
compulsory reserve amounted to Rp 800 and
Rp500, respectively. General and compulsory
reserve is formed in relation to the Law of the
Republic of Indonesia No. 1/1995 which has been
replaced by Law No. 40/2007 effective date of
August 16, 2007 regarding Limited Liability
Company, which requires companies to make
provision for general reserve at least 20% of the
total issued and fully paid. The law does not
regulate time limit for the allowance.
24. Pendapatan Bunga 24. Interest Income
2015 2014
Rp Rp
Kredit yang Diberikan 340,380 215,654 Loans
Efek-efek 92,697 98,636 Marketable Securities
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan Bank Lain 60,960 65,598 and Other Banks
Giro pada Bank Indonesia Current Accounts with Bank Indonesia
dan Bank Lain 2,204 1,697 and Other Banks
496,241 381,585 Total Jumlah
Pendapatan bunga lainnya merupakan pendapatan
bunga yang berasal dari pendapatan bunga dari
giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Other interest income represents interest on current
accounts with Bank Indonesia and current accounts
with other banks.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 70 paraf/sign:
25. Beban Bunga 25. Interest Expenses
2015 2014
Rp Rp
Simpanan Nasabah Deposits from Customers
Deposito Berjangka 228,401 161,874 Time Deposits
Giro 39,224 46,666 Current Accounts
Tabungan 15,949 6,722 Savings Accounts
Simpanan dari Bank Lain Deposits from Other Banks
Deposito Berjangka 4,091 6,781 Time Deposits
Giro 621 1,549 Current Accounts
Call Money 823 88 Call Money
Jumlah 289,109 223,680 Total
Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak-pihak
berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-
masing sebesar Rp51.330 dan Rp41.073 atau
sebesar 17,65% dan 18,36% dari seluruh beban
bunga (Catatan 33).
Interest expenses paid to the related parties for the
years ended December 31, 2015 and 2014
amounted to Rp51,330 and Rp41,073 or reflect
17.65% and 18.36% of the total interest expense,
respectively (Note 33).
26. Pendapatan Operasional Lainnya-Lain-lain 26. Others Operating- Others
2015 2014
Rp Rp
Lain-lain 1,090 291 Others
Pendapatan Selisih Kurs 190 -- Foreign Exchange Income
1,280 291 TotalJumlah
27. Pembentukan Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
27. Provision For Impairment Losses
2015 2014
Rp Rp
Aset Keuangan Financial Assets
Kredit yang Diberikan (Catatan 10) 5,122 5,154 Loans (Note 10)
Jumlah 5,122 5,154 Total
28. Beban Umum dan Administrasi 28. General and Administrative Expenses
2015 2014
Rp Rp
Barang dan Jasa 31,931 15,962 Goods and Services
Jasa Pihak Ketiga 16,273 12,951 Third Parties Service
Sewa Kantor 11,528 7,899 Offices Rental
Penyusutan (Catatan 11) 11,228 5,028 Depreciations (Note 11)
Asuransi 10,000 8,021 Insurances
Perjalanan Dinas 5,475 3,811 Business Travel
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 71 paraf/sign:
2015 2014
Rp Rp
Pemeliharaan dan Perbaikan 3,695 2,047 Maintenance and Repairment
Iklan dan Promosi 3,391 26,282 Advertising and Promotion
Keanggotaan 1,640 1,213 Membership
Pajak 1,209 288 Taxes
Seragam Kantor 425 495 Uniform Office
Amortisasi Aset Amortization of
Takberwujud (Catatan 12) 268 -- Intangible Assets (Notes 12)
Kerugian Risiko Operasional 41 59 Operational Risk Losses
Lain-lain 5,550 1,280 Others
Jumlah 102,654 85,336 Total
29. Beban Tenaga Kerja 29. Personnel Expenses
2015 2014
Rp Rp
Gaji Pokok 64,792 47,480 Basic Salaries
Imbalan Kerja (Catatan 32) 4,006 3,437 Employee Benefit (Note 32)
Pendidikan dan Pelatihan 4,191 2,907 Education and Training
Iuran Jamsostek 3,078 1,978 Jamsostek Contributions
Tunjangan Hari Raya dan Bonus 8,880 4,219 Holiday Allowances and Bonus
Honorarium Komisaris 480 480 Commissioners Honorarium
Honorarium Komite 185 185 Committee Honorarium
Lembur 302 6 Overtime
Lain-lain 3,024 2,823 Others
Jumlah 88,938 63,515 Total
30. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 30. Non Operating (Expenses) Income - Net
2015 2014
Rp Rp
Laba Selisih Kurs 1,953 -- Gain on Foreign Exchange
Kerugian Penghapusan Aset (Catatan 11) (65) -- Loss of Assets Elimination (Notes 11)
Sumbangan (116) (133) Donation
Kerugian Revaluasi Spot dan Swap Valas (1,539) -- Loss on Revaluation of Spot and Swap
Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 11) -- 4,233 Gain on Sale of Fixed Assets (Note 11)
Lain-lain-Bersih (5) 103 Others-Net
228 4,203 TotalJumlah
31. Laba per Saham 31. Earning per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan
membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang
jumlah saham yang beredar pada periode yang
bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing
net income by the weighted average number of
shares outstanding during the period.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 72 paraf/sign:
Laba Bersih: Net Income :
2015 2014
Rp Rp
Laba untuk perhitungan laba bersih Income for the calculation basic
earningsper saham dasar: 18,206 15,825 per share
Jumlah 18,206 15,825 Total
Jumlah Saham (dalam satuan penuh) : Total Shares (in full amount) :
2015 2014
Rp Rp
Jumlah rata-rata tertimbang Total weighted average common
saham biasa untuk perhitungan shares for the calculation
laba bersih per saham dasar 4,311,330,000 4,200,996,667 basic earnings per share
Laba Bersih per Saham yang Dapat Earnings per share
Diatribusikan kepada Attributable to
Pemilik Entitas Induk 4.22 3.77 Owners the Parent Entity
32. Imbalan Kerja 32. Employee Benefits
Bank menghitung dan membukukan beban imbalan
kerja berdasarkan Undang-undang Ketenaga-
kerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Bank calculates and records the employee
benefits expense in accordance with the Labor Law
No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003.
Bank melakukan pendanaan terhadap program
imbalan kerja yang dikelola oleh PT AIA Financial.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Bank
telah menempatkan dana sebesar Rp10.876 (2014: Rp6.962).
The Bank conduct its funding employee benefit
program managed by PT AIA Financial. As of
December 31, 2015, the Bank placed the funding of
Rp10,876 (2014: Rp6,962).
Liabilitas atas imbalan kerja per tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 dicatat berdasarkan
perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh
PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen,
masing-masing dengan nomor laporan No. 107/LA-
IK/SAU/02-2016 tertanggal 10 Februari 2016 dan
No. 081/LA-IK/SAU/03-2015 tertanggal 16 Maret
2015.
Liabilities for employment benefits as of December
31, 2015 and 2014 are recorded based on actuarial
conducted by PT Sienco Aktuarindo Utama, an
independent actuary, with the report number
No. No. 107/LA-IK/SAU/02-2016 dated Febuary 10,
2016 and No. 081/LA-IK/SAU/03-2015 dated
March 16, 2015, respectively.
Jumlah liabilitas imbalan kerja berdasarkan
perhitungan Aktuaria Independen PT Sienco
Aktuarindo Utama per tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 adalah sebagai berikut:
Total employee benefits liability balance based on
the Independent Actuary’s PT Sienco Aktuarindo
Utama calculation as of December 31, 2015 and
2014 is as follows:
2015 2014
Disajikan Kembali/
As Restated
Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja 10,855 7,421 Present Value of Employee Benefit Obligation
Nilai Wajar Aset Program (10,876) (6,962) Fair Value of Plan Asset
Defisit (Surplus) (21) 459 Defisit (Surplus)
Batasan Aset 21 -- Aset Limit
Liabilitas yang Diakui di Liability Recognized in
Laporan Posisi Keuangan -- 459 the Statement of Financial Position
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 73 paraf/sign:
Nilai kini liabilitas atas imbalan pasca kerja untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai
berikut:
Present value in liability for post employement
benefits for the years ended December 31, 2015
and 2014 is as follows:
2015 2014
Rp Rp
Nilai Kini Present Value of
Kewajiban Awal 7,421 4,381 Beginning Balance Obligation
Biaya Jasa Kini 3,728 3,435 Current Service Cost
Biaya Bunga 795 497 Interest Cost
Biaya Jasa Lalu Vested 239 -- Past Service Cost Vested
Pembayaran Manfaat (47) (197) Benefits Paid
Laba (Rugi) Aktuaria pada Kewajiban (1,281) (695) Gains (Losses) Actuarial on Liabilities
Saldo Akhir Tahun 10,855 7,421 Balance at End of Year
Nilai wajar liabilitas atas imbalan pasca kerja untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai
berikut:
Fair value in liability for post employement benefits
for the years ended December 31, 2015 and 2014
is as follows:
2015 2014
Rp Rp
Nilai Wajar Aset Program Awal 6,962 4,352 Fair Value of Plan Asset Beginning
Imbal Hasil Aset Program 755 495 Return on Asset Plan
Iuran Pemberi Kerja 3,882 2,382 Contribution From Employer
Pembayaran Manfaat (47) (197) Benefits Paid
Laba (Rugi) Aktuaria pada Aset (676) (70) Gains (Losses) Actuarial on Assets
Aset pada Akhir 10,876 6,962 Ending of Assets
Perubahan pada liabilitas yang diakui sesuai
perhitungan Aktuaria Independen:
The changes of liability that is recognized in
accordance with the Independent Actuary’s
calculation:
2015 2014
Disajikan Kembali/
As Restated
Rp Rp
Saldo Awal 459 29 Beginning Balance
Beban Imbalan Kerja pada Tahun Berjalan 4,006 3,437 Expense Recognized during the Year
Pembayaran Iuran pada Tahun Berjalan (3,882) (2,382) Contribution Payments during the Year
Jumlah yang Diakui Melalui OCI (583) (625) Amount Recognized Trough OCI
Saldo Akhir -- 459 Ending Balance
Beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
The employee benefits expense for the years
ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 2014
Disajikan Kembali/
As Restated
Rp Rp
Biaya Jasa Kini 3,728 3,435 Current Service Cost
Biaya Bunga 681 497 Interest Cost
Imbal Hasil Aset Program (642) (495) Return on Asset Plan
Beban Jasa Masa Lalu (Non Vested) 239 -- Past Service Cost (Non Vested)
Jumlah Beban Imbalan Kerja 4,006 3,437 Total Employee Benefits Expense
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 74 paraf/sign:
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan
biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015
dan 2014 adalah sebagai berikut:
The key assumptions used by the Independent
Actuary for the year ended December 31, 2015 and
2014 for the calculation of employee benefits
expense is as follows:
2015 2014
Usia Pensiun Normal 55 Tahun/ Years 55 Tahun/ Years Normal Pension Age
Tingkat Diskonto 9.10% 8.50% Discount Rate
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji 3.00% 5.00% Salary Increase Rate
Tingkat Mortalita Tabel Mortalita - TMI 2011/ Tabel Mortalita - TMI 2011/ Mortality Rate
Table of Mortality - TMI 2011 Table of Mortality - TMI 2011
Tingkat Cacat Tetap 1% dari Tingkat Mortalita/ 1% dari Tingkat Mortalita/ Disability Rate
1% of the Mortality Rate 1% of the Mortality Rate
Tingkat Pengunduran Diri 10% di Usia 20 Tahun dan 10% di Usia 20 Tahun dan Resignation Rate
Menurun Sampai Usia 54 Tahun/ Menurun Sampai Usia 54 Tahun/
10% at Age 20 Years and 10% at Age 20 Years and
Declined Until the Age of 54 Years Declined Until the Age of 54 Years
Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit Method
Program imbalan pasti memberikan eksposur Grup
terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi,
tingkat suku bunga dan risiko gaji.
The defined benefit pension plan typically
providesexposure for the Group to actuarial risks
such as investment risk, interest rate risk and salary
risk.
Risiko Investasi Investment Risk
Nilai kini liabilitas imbalan pasti pension kesehatan
dihitung menggunakan tingat diskonto yang
ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil
obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika
pengembalian aset program di bawah tingkat
tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit
program. Saat ini program tersebut memiliki
investasi yang relatif seimbang pada efek
reksadana dan saham, instrumen utang dan
lainnya. Karena sifat jangka panjang dari liabilitas
program, dewan dana pensiun perlu menetapkan
bahwa bagian wajar dari aset program harus
diinvestasikan pada efek reksadana dan saham
dan obligasi untuk meningkatkan imbal hasil yang
dihasilkan oleh dana.
The present value of the defined benefit health care
plan liability is calculated using a discount rate
determined by reference to high quality corporate
bond yields; if the return on plan asset is below this
rate, it will create a plan deficit. Currently, the plan
has relatively balanced investment in mutual fund
and equity securities, and debt instruments and
others. Due to the long-term nature of the plan
liablities, the board of the pension fund considers it
appropriate that a reasonable portion of the plan
assets should be invested portion of the plan and
equity securities and in debt instruments to
leverage the return generated by the fund.
Risiko Tingkat Bunga Interest Risk
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan
liabilitas program; namun, sebagian akan di offset
(saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas
investasi instrumen utang.
A decrease in the bond interest rate will increase
the plan liability; however, this will be partially offset
by an increase in the return on the plan’s debt
investments.
Risiko Gaji Salary Risk
Nilai kini liabilitas imbalan pasti dihitung dengan
mengacu pada gaji masa depan peserta program.
Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program
akan meningkatkan liabilitas program itu.
The present value of the defined benefit plan
liability is calculated by reference to the future
salaries of plan participants. As such, an increase
in the salary of the plan participants will increase
the plan’s liability.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 75 paraf/sign:
Sensitivitas dari liabilitas manfaat pasti terhadap
perubahan asumsi aktuaria di tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
The sensitivity of defined benefit obligation to
changes in the weighted assumptions in 2015 is as
follow:
Perubahan Asumsi/ Nilai Kini Biaya Jasa Kini/
Change in Assumption Liabilitas Current
Manfaat Pasti/ Service
Present value of Cost
Benefit obligation
Rp Rp
Tingkat Diskonto Kenaikan/Increasi 1% 10,254 3,469 Discount Rate
Penurunan/Decrease 1% 11,769 4,032
Tingkat Kenaikan Gaji Kenaikan/Increasi 1% 11,844 4,060 Salary Increase Rate
Penurunan/Decrease 1% 10,184 3,443
Dampak Tehadap Liabilitas Manfaat Pasti/
Impact on Defined Benefit Obligation
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat
pensiun adalah sebagai berikut:
Expected maturity analysis of undiscounted
pension benefit is as follows:
Kurang dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari Jumlah/
atau sampai 1 - 2 Tahun/ 2 - 5 Tahun/ 5 - 10 Tahun/ 10 tahun/ Total
dengan 1 Tahun/ More than More than More than More than
Less than or 1 - 2 Years 2 - 5 Years 5 - 10 Years 10 years
up to 1 Year
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Diskonto Arus Kas Masa Depan/
Discounted Future Cash Flows 3,590 -- 1,264 2,471 3,627 10,952
Tanpa Diskonto
Arus Kas Masa Depan/
Undiscounted Future Cash Flows 3,590 -- 1,712 4,362 18,003 27,667
33. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi 33. Nature and Transactions of Related Parties
Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan
perorangan yang mempunyai keterkaitan
kepemilikan atau kepengurusan secara langsung
maupun tidak langsung dengan Bank.
Related parties are companies and individuals who
directly or indirectly have relationships with the
Bank through ownership or management.
Pihak Berelasi/ Sifat Hubungan Berelasi/ Transaksi/
Related Parties Nature of Related Parties Transactions
PT Almaron Perkasa Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Giro/
Affiliated under Common Control Current Account
Mochtar Riady Keluarga Pemegang Saham Mayoritas/ Giro, Deposito Berjangka/
Family of Majority Shareholder Current Account, Time Deposit
Tjahaya Riady Keluarga Pemegang Saham Mayoritas/ Tabungan, Giro, Deposito Berjangka/
Family of Majority Shareholder Savings, Current Account, Time Deposit
Soebroto Djojonegoro Keluarga Pemegang Saham Mayoritas/ Giro/
Family of Majority Shareholder Current Account
PT Aryaduta International Management Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Aryaduta Karawaci Management Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Banten Sinar Dunia Televisi Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Deposito Berjangka/
Under Common Control Time Deposit
PT Ciptadana Asset Management Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Kharisma Buana Nusantara Pemegang Saham Mayoritas/ Giro/
Majority Shareholder Current Account
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 76 paraf/sign:
Pihak Berelasi/ Sifat Hubungan Berelasi/ Transaksi/
Related Parties Nature of Related Parties Transactions
PT First Media Tbk Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Giro/
Affiliated under Common Control Current Account
PT Lippo Cikarang Tbk Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Giro/
Affiliated under Common Control Current Account
PT Lippo General Insurance Tbk Pemegang Saham/ Giro, Deposito Berjangka/
Shareholder Current Account, Time Deposit
PT Lippo Karawaci Tbk Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Giro/
Affiliated under Common Control Current Account
PT Lippo Life Assurance Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro, Deposito Berjangka/
Under Common Control Current Account, Time Deposit
PT Lippo Securities Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro, Deposito Berjangka/
Under Common Control Current Account, Time Deposit
PT Lippo Karawaci Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Link Net Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro, Deposito Berjangka/
Under Common Control Current Account, Time Deposit
PT Matahari Departement Store Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Mandiri Cipta Gemilang Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Matahari Putra Prima Tbk Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Giro/
Affiliated under Common Control Current Account
PT Mulia Bangun Semesta Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Mulia Sentosa Dinamika Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Multipolar Tbk Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Giro/
Under Common Control Current Account
PT Prima Cakrawala Sentosa Pemegang Saham/ Giro/
Shareholder Current Account
PT Putera Mulia Indonesia Pemegang Saham/ Giro/
Shareholder Current Account
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Manajemen Bank/ Tabungan, Giro, Deposito Berjangka/
Eksekutif Bank/ Board of Commisioners, Bank's Management Savings, Current Account, Time Deposit
Directors and Executive Bank Officers
Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak
Berelasi
Related Parties Transactions and Balances
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan
transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-
transaksi tersebut dilaksanakan dengan
persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan
dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut
adalah sebagai berikut:
In course of business, the Bank has transactions
with related parties. These transactions are
conducted in a normal terms and conditions as well
as transactions with the third parties. Those
transactions are as follows:
Rp Valas Rp Valas
Liabilitas Liability
Simpanan Nasabah (Catatan 16) Deposits from Customers (Note 16)
Giro Current Accounts
Pihak Dibawah Pengendalian Parties under
Bersama 764,775 3,183 699,496 -- Common Control
Pemegang Saham 6,507 282 394 -- Shareholders
Keluarga Pemegang Saham 1,686 -- 2,117 -- Shareholder's Family
772,968 3,465 702,007 --
2015 2014
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 77 paraf/sign:
Rp Valas Rp Valas
2015 2014
Tabungan Saving Deposits
Keluarga Pemegang Saham 42 -- 41 -- Shareholder's Family
Dewan Komisaris, Direksi dan
Pejabat
Board of Commissioners, Directors
and Eksekutif Bank 3,080 424 1,383 -- Executive Employee of the Banks
3,122 424 1,424 --
Deposito Time Deposits
Pihak Dibawah Pengendalian Parties under
Bersama 61,784 -- 527,750 -- Common Control
Pemegang Saham 25,200 36,668 30,000 -- Shareholders
Keluarga Pemegang Saham 19,413 7,185 -- Shareholders's Family
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Board of Commissioners, Directors
and Eksekutif Bank 4,760 2,284 6,364 -- Executive Employee of Banks
111,157 38,952 571,299 --
Jumlah 887,247 42,841 1,274,730 -- Total
Persentase dari Jumlah Liabilitas 16.09% 0.78% 27.74% 0.00% Percentage from Total Liabilities
Beban Bunga (Catatan 25) Interest Expenses (Note 25)
Pihak Dibawah Pengendalian Parties under
Bersama 47,131 18 40,002 -- Common Control
Pemegang Saham 2,238 278 343 -- Shareholders
Keluarga Pemegang Saham 1,155 -- 294 -- Shareholder's Family
Dewan Komisaris, Direksi dan
Pejabat
Board of Commissioners, Directors
and
Eksekutif Bank 495 15 428 -- Executive Employee of Banks
Keluarga Direksi dan Family of the Bank's Director
Pejabat Eksekutif Bank -- -- 6 -- and Executive Employee
Jumlah 51,019 311 41,073 -- Total
Persentase dari Beban Bunga 17.65% 0.11% 18.36% 0.00% Percentage from Interest Expenses
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operational Income
Pihak Dibawah Pengendalian Parties under
Bersama -- -- 4,000 -- Common Control
Jumlah -- -- 4,000 -- Total
Persentase dari Pendapatan 0.00% 0.00% 33.04% 0.00% Percentage from
Operasional Lainnya Other Operational Income
Rincian gaji dan tunjangan untuk Direksi dan
Komisaris adalah sebagai berikut:
Details of salary and remuneration Board of
Directors and Board of Commissioners are as
follows:
2015 2014
Rp Rp
Direksi 2,972 1,820 Board of Directors
Dewan Komisaris 743 743 Board of Commissioners
3,715 2,563
34. Komitmen dan Kontinjensi 34. Commitments and Contingencies
Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai
komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan
dalam laporan keuangan.
As part of normal banking business, the Bank has
commitments and contingencies that are not
presented in the financial statements.
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang
dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai
berikut:
The following is a summary of the Bank’s
commitments and contingencies at contractual
amounts:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 78 paraf/sign:
2015 2014
Rp Rp
Komitmen Commitment
Tagihan Komitmen Commitment Charges
Spot Exchange Bought (SXB) USD 2,068 -- Spot Exchange Bought (SXB) USD
Spot Exchange Bought (SXB) SGD 1,464 -- Spot Exchange Bought (SXB) SGD
Jumlah Tagihan Komitmen - Bersih 3,532 -- Total Commitment Charges - Net
Liabilitas Komitmen Commitment Liabilities
Fasilitas Kredit kepada Nasabah
yang Belum Digunakan (677,408) (457,389) Unused Loans Facilities
Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih (677,408) (457,389) Total Commitment Liabilities - Net
Kontinjensi Contingencies
Liabilitas Kontinjensi Contingencies Liabilities
Bank Garansi (55,244) (27,605) Bank Guarantee
Lainnya (398) -- Others
Jumlah Kontinjensi - Bersih (55,642) (27,605) Total Contingencies - Net
Lainnya Others
Titipan Setoran Kliring 19,602 6,498 Deposit Clearing
Kredit Hapus Buku 1,430 1,459 Written Off Loans
Jumlah Lainnya 21,032 7,957 Total Others
Liabilitas Komitmen dan Total Commitment Liabilities and
Kontinjensi - Bersih (708,486) (477,037) Contingencies - Net
35. Informasi Segmen Usaha 35. Operating Segment Information
Seperti yang telah dijelaskan pada Catatan 2.z,
Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen
operasi tunggal. Pada saat ini, Bank menganalisa
segmen secara geografis dimana manajemen
menelaah laporan internal mananjemen secara
bulanan untuk masing-masing area.
As described in Note 2.z, the Bank is currently
managed as a single operating segment. At this
time, the Bank analyze the geographical segments
in which the internal management reports
mananjemen examined monthly for each area.
Informasi wilayah geografis dikelompokkan menjadi
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar
DKI Jakarta.
Information grouped into geographic regions
Special Capital Region (DKI) Jakarta and outside
Jakarta.
DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah
Rp Rp Rp
Pendapatan (Beban) Bunga Bersih 250,302 (43,170) 207,132 Net Interest Income (Expenses)
Pendapatan Operasional Lainnya 7,340 4,732 12,072 Other Operating Income
Pembentukan Cadangan Provision for
Kerugian Penurunan Nilai (2,529) (2,593) (5,122) Impairment Losses
Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan Impairment Fair Value of Financial Assets
Transaksi Spot dan Derivatif (3) -- (3) of Transactions Spot and Derivative
Beban Tenaga Kerja (63,617) (25,321) (88,938) Personnel Expenses
Beban Umum dan Administrasi (73,481) (29,173) (102,654) General and Administrative Expenses
Laba (Rugi) Operasional 118,012 (95,525) 22,487 Operational Income (Loss)
Pendapatan (Beban) Non Operasional 233 (5) 228 Non Operating Incomes (Expenses)
Laba (Rugi) Income (Loss)
sebelum Pajak Penghasilan 118,245 (95,530) 22,715 before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan (4,509) -- (4,509) Income Tax Expenses
Laba (Rugi) Bersih 113,736 (95,530) 18,206 Net (Loss) Income
Jumlah Aset 4,866,750 1,836,627 6,703,377 Total Assets
Jumlah Liabilitas 2,411,650 3,102,069 5,513,719 Total Liabilities
2015
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 79 paraf/sign:
DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah
Rp Rp Rp
Pendapatan (Beban) Bunga Bersih 223,905 (66,000) 157,905 Net Interest Income (Expenses)
Pendapatan Operasional Lainnya 8,617 3,491 12,108 Other Operating Income
Pembentukan Cadangan Provision for
Kerugian Penurunan Nilai (2,745) (2,409) (5,154) Impairment Losses
Beban Tenaga Kerja (63,420) (95) (63,515) Personnel Expenses
Beban Umum dan Administrasi (81,829) (3,507) (85,336) General and Administrative Expenses
Laba (Rugi) Operasional 84,528 (68,520) 16,008 Operational Income (Loss)
Pendapatan (Beban) Non Operasional 4,205 (2) 4,203 Non Operating Incomes (Expenses)
Laba (Rugi) Income (Loss)
sebelum Pajak Penghasilan 88,733 (68,522) 20,211 before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan (4,386) -- (4,386) Income Tax Expenses
Laba (Rugi) Bersih 84,347 (68,522) 15,825 Net (Loss) Income
Jumlah Aset 4,040,775 1,736,347 5,777,122 Total Assets
Jumlah Liabilitas 1,947,276 2,647,377 4,594,653 Total Liabilities
2014
36. Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan 36. Fair Value of Financial Assets and Liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai
wajar dari aset dan liabilitas keuangan Bank
adalah:
A s at 31 December 2015 and 2014, the fair values
of financial assets and liabilities Bank are as
follows:
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/
Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value
Rp Rp Rp Rp
Aset *) Assets *)
Kas 97,493 97,493 49,797 49,797 Cash
Giro pada Current Account with
Bank Indonesia 386,383 386,383 424,897 424,897 Bank Indonesia
Giro pada Current Account with
Bank Lain 423,899 423,899 12,348 12,348 Other Banks
Penempatan pada Bank Lain dan Placements with Other Banks and
Bank Indonesia 1,139,131 1,139,131 1,436,128 1,436,128 Bank Indonesia
Efek-efek 1,032,554 1,032,554 974,703 974,703 Marketable Securities
Efek-efek yang dibeli Securities Purchase Under
dengan Janji Dijual Kembali -- -- 381,614 381,614 Resale Agreement
Kredit yang Diberikan-Neto 3,466,264 3,466,264 2,392,687 2,392,687 Loans-Net
Aset Lain-lain-Netto 39,267 39,267 32,051 32,051 Other Assets-Net
Jumlah 6,584,991 6,584,991 5,704,225 5,704,225 Total
Liabilitas Liabilities
Liabilitas Segera 264 264 -- -- Obligations Due Immediately
Simpanan Nasabah Deposits from Customers
Giro 1,609,989 1,609,989 1,331,152 1,331,152 Current Accounts
Tabungan 606,599 606,599 389,371 389,371 Savings Account
Deposito Berjangka 2,584,659 2,584,659 2,732,236 2,732,236 Time Deposits
Simpanan dari Bank Lain Deposits from Other Banks
Call Money 618,667 618,667 50,000 50,000 Call Money
Giro 28,152 28,152 18,339 18,339 Current Accounts
Deposito Berjangka 28,161 28,161 38,938 38,938 Time Deposits
Liabilitas Lain-lain 32,392 32,392 27,749 27,749 Other Liabilities
5,508,883 5,508,883 4,587,785 4,587,785
*) Setelah Dikurangi dengan Cadangan Kerugian *) Net of Allowance for
Penurunan Nilai Impairment Losses
2015 2014
i) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain,
pendapatan yang masih akan diterima
i) Current accounts with Bank Indonesia, current
accounts with other banks, accrued income
Nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia
dan bank lain dengan suku bunga
mengambang adalah perkiraan yang layak
atas nilai wajar.
The carrying amount of floating rate current
accounts with Bank Indonesia and other banks
is a reasonable approximation of fair value.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 80 paraf/sign:
Estimasi nilai wajar terhadap pendapatan yang
masih akan diterima berdasarkan diskonto arus
kas dengan menggunakan suku bunga pasar
uang yang berlaku untuk hutang dengan risiko
kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa.
Karena sisa jatuh tempo di bawah 1 (satu)
tahun sehingga nilai tercatat dari pendapatan
yang masih akan diterima perkiraan yang layak
atas nilai wajar.
The estimated fair value of accrued income is
based on discounted cash flows using
prevailing money market interest rates for
debts with similar credit risk and remaining
maturity. Since the maturity is below 1 (one)
year, the carrying amount of accrued income is
a reasonable approximation of fair value.
ii) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain
ii) Placements with Bank Indonesia dand other
banks
Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia merupakan penanaman dana dalam
bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
(FASBI), call money, penempatan “fixed-term”,
deposito berjangka
Placements with other banks and Bank
Indonesia represent placements in the form of
Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call
money, “fixed-term” placements, time deposits.
Nilai tercatat dari penempatan dan simpanan
overnight dengan suku bunga mengambang
adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying amount of floating rate
placements and overnight deposits is a
reasonable approximation of fair value.
Estimasi nilai wajar terhadap penempatan
dengan suku bunga tetap ditetapkan
berdasarkan diskonto arus kas dengan
menggunakan suku bunga pasar uang yang
berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan
sisa jatuh tempo yang serupa.
The estimated fair value of fixed interest
bearing deposits is based on discounted cash
flows using prevailing money market interest
rates for debts with similar credit risk and
remaining maturity.
iii) Efek-efek iii) Marketable securities
Nilai wajar untuk efek-efek dan Obligasi
Pemerintah ditetapkan berdasarkan harga
pasar atau harga kuotasi perantara
(broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi
ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan
menggunakan harga pasar kuotasi efek yang
memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo, dan
yield yang serupa.
The fair value for marketable securities and
Government Bonds is based on market prices
or broker/dealer price quotations. If this
information is not available, fair value is
estimated using quoted market prices for
securities with similar credit, maturity, and yield
characteristics.
iv) Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
iv) Securities purchased under resale agreements
Estimasi nilai wajar terhadap efek-efek yang
dibeli dengan janji dijual kembali ditetapkan
berdasarkan diskonto arus kas dengan
menggunakan suku bunga pasar uang yang
berlaku untuk hutang dengan risiko kredit dan
sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa
jatuh tempo di bawah 1 (satu) tahun sehingga
nilai tercatat dari efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali adalah perkiraan yang layak
atas nilai wajar.
The estimated fair value of securities
purchased under resale agreements is based
on discounted cash flows using prevailing
money market interest rates for debts with
similar credit risk and remaining maturity. Since
the maturity is below 1 (one) year, the carrying
amount of securities purchased under resale
agreements is a reasonable approximation of
fair value.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 81 paraf/sign:
v) Kredit yang diberikan v) Loans
Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan
jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh
beban penurunan nilai. Estimasi nilai wajar
mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi
kini dari arus kas masa depan yang diharapkan
akan diterima. Arus kas yang diharapkan
didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar
terkini untuk menentukan nilai wajar.
Loans are recorded at carrying amount net of
charges for impairment. The estimated fair
value represents the discounted amount of
estimated future cash flows expected to be
received. Expected cash flows are discounted
at current market rates to determine fair value.
vi) Liabilitas segera, simpanan dari nasabah,
simpanan dari bank lain, dan akrual bunga
vi) Obligation due immediately, deposits from
customers, deposits from other banks, and
accrued interest expense
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh
tempo, termasuk simpanan tanpa bunga,
adalah sebesar jumlah terhutang ketika utang
tersebut dibayarkan.
The estimated fair value of deposits with no
stated maturity, which includes non-interest
bearing deposits, is the amount repayable on
demand.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset
dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
menggunakan hirarki nilai wajar adalah:
As at 31 December 2015 and 2014, financial assets
and liabilities measured at fair value based on
following fair value hierarchy:
Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/
Carrying Value Level 1 Level 2 Level 3
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan Financial Assets
Efek-efek 789,736 789,736 -- -- Marketable Securities
Obligasi Pemerintah 242,818 242,818 -- -- Government Bonds
Jumlah 1,032,554 1,032,554 -- -- Total
2015
Nilai Wajar/Fair value
Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/
Carrying Value Level 1 Level 2 Level 3
Rp Rp Rp Rp
Aset Keuangan Financial Assets
Efek-efek 715,837 715,837 -- -- Marketable Securities
Obligasi Pemerintah 258,866 258,866 -- -- Government Bonds
Jumlah 974,703 974,703 -- -- Total
2014
Nilai Wajar/Fair value
Tidak terdapat perpindahan antara tingkat 1 dan
tingkat 2 hirarki nilai wajar.
There is no transfer between level 1 and level 2 of
the fair value hierarchy.
Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk
melakukan penilaian pada instrumen keuangan,
antara lain:
Specific valuation technique used to value financial
instruments include:
a. Harga yang dikutip dari pasar atau pedagang
efek instrumen serupa;
a. Quoted market prices or dealer quotes for
similar instruments;
b. Nilai wajar dari swap tingkat suku bunga yang
diperhitungkan sebagai nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang berdasarkan kurva imbal
hasil yang dapat diobservasi;
b. Fair value of interest rate swap is calculated as
the present value of estimated future cashflow
based on observable yield curves;
c. Nilai wajar dari kontrak berjangka valuta asing
yang ditentukan berdasarkan kurs berjangka
pada tanggal pelaporan keuangan; dan
c. Fair value of foreign exchange contracts is
determined using forward exchange rates at
reporting date; and
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 82 paraf/sign:
d. Teknik-teknik lainnya, seperti analisis arus kas
diskontoan yang digunakan untuk menentukan
nilai wajar instrumen keuangan lainnya.
d. Other techniques, such as discounted cash
flow analysis, are used to determine fair value
for other financial instrument.
37. Manajemen Risiko 37. Risks Management
Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang
berkaitan dengan penghimpunan dana, pemberian
pinjaman maupun penyediaan jasa perbankan
lainnya, Bank tidak terlepas dari berbagai risiko.
Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat
mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi
kelangsungan usaha Bank bila tidak dikelola
dengan baik.
In carrying out its business activities related to fund
raising, lending and providing other banking
services, the Bank is in expose to the risks.
Implementation of these activities could result in a
negative impact on the Bank's business continuity if
not managed properly.
Manajemen risiko mendapat perhatian khusus dari
Bank sebagai upaya mengimbangi semakin
kompleksnya produk dan aktivitas yang dihadapi.
Dalam mencapai tujuan tersebut maka Bank telah
memiliki Komite Manajemen Risiko dan Satuan
Kerja Manajemen Risiko yang bertugas
menetapkan kebijakan termasuk strategi
manajemen risiko dan perencanaan dalam
keadaan darurat (contingency plan) untuk
menghadapi risiko yang timbul serta memperbaiki
dan menyempurnakan penerapan manajemen
risiko. Satuan Kerja Manajemen Risiko independen
terhadap satuan kerja yang melakukan aktivitas
Bank (Risk Taking Unit).
The risk management main objective is for the
Bank to counterbalance the effect of the complexity
of products. In achieving these objectives, the Bank
has the Risk Management Committee and the Risk
Management Unit in charge of setting policy
including risk management strategies and planning
in an emergency (contingency plan) to deal with the
resulting risks and improve and refine the
application of risk management. Risk Management
Unit independent of the working unit activities Bank
(Risk Taking Unit).
Penerapan manajemen risiko dilaksanakan melalui
pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi,
kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit
manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko,
serta penerapan sistem informasi manajemen risiko
dan sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Application of risk management is carried out
through active oversight board of commissioners
and directors, the adequacy of policies, procedures
and limits of risk management, adequacy the
processes of risk identification, measurement,
monitoring and control, and the implementation of
risk management information systems and a
comprehensive internal control system.
a. Risiko Kredit a. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat
kegagalan pihak lawan (counterparty) atau
debitur untuk memenuhi kewajibannya yang
timbul dari aktivitas fungsional Bank seperti
perkreditan, treasury, investasi dan
pembiayaan perdagangan (trade finance).
Credit risk is the risk of loss due to failure of the
counterparty or debtor to fulfill its obligations
arising from the functional activities such as
bank lending, treasury, investment and trade
finance (trade finance).
Risiko kredit diukur melalui probabilitas
terjadinya default pada masa mendatang.
Perhitungan probability default tersebut
selanjutnya akan dijadikan dasar untuk
perhitungan cadangan kerugian penurunan
nilai modal (capital at risk), pricing, alokasi
modal dan manajemen portofolio.
Credit risk is measured by the probability of
default in the future. Calculation of default
probability will then be used as the basis for the
calculation of impairment losses of capital
(capital at risk), pricing, capital allocation and
portfolio management.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 83 paraf/sign:
Manajemen risiko kredit menitikberatkan pada
pengelolaan kualitas aset yang baik, seleksi
debitur dengan mengacu pada ketentuan Risk
Acceptance Criteria (RAC), kemudian
melakukan pemantauan dan pemeriksaan
yang ketat, berskala dan terus menerus pada
kredit yang telah disalurkan, memberikan
saran-saran perbaikan, sehingga kerugian
yang mungkin terjadi dapat diminimalkan; four
eyes principles sebagai salah satu
pengendalian risiko kredit pada proses
pemberian kredit telah dilaksanakan unit-unit
kerja; dan Early Warning System (EWS)
sebagai salah satu alat pemantauan
(monitoring) dengan cara mendeteksi secara
dini debitur yang berpotensi default. Sistem
tersebut dapat mendukung proses pemantauan
pinjaman secara menyeluruh, mengidentifikasi
tindakan perbaikan, dan menyempurnakan
tindak lanjut secara efektif.
Credit risk management focuses on managing
asset quality, selecting the borrowers in
accordance to Risk Acceptance Criteria (RAC),
then monitoring and routinely examining
disbursed loans, giving
suggestions for improvement so that the losses
that may occur can be minimized;
implementing four eyes principles as one of
controlling credit risk in the loan process; and
Early Warning System (EWS) as one means of
early detection of potential borrowers default.
The system can help the whole process of
monitoring overall loans, identify corrective
actions, and effectively improve the follow-up
actions.
Pemberian kredit juga tidak mengabaikan
konsep hubungan total debitur (one obligor
concept), pemantauan terhadap konsentrasi
kredit pada sektor ekonomi tertentu,
pemenuhan terhadap ketentuan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta
penentuan limit kewenangan dalam proses
pemutusan kredit yang dilakukan secara
berjenjang.
The credit disbursement were made without
ignoring the concept of total debtor relations
(one obligor concept), concentration of credit
monitoring in certain economic sectors,
compliance with the provisions of Legal
Lending Limit (LLL) as well as the
determination of the authority limit the loan
approval process done in stages.
Analisa eksposur maksimum terhadap risiko
kredit tanpa memperhitungkan agunan yang
dimiliki atau peningkatan kualitas kredit lain
adalah sebagai berikut:
Analysis of the maximum exposure to credit
risk without taking into account any collateral
held or other credit quality improvement are as
follows:
Eksposur Maksimum Risiko Kredit Maximum Exposure of Credit Risk
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan
posisi keuangan, eksposur maksimum
terhadap risiko kredit sama dengan nilai
tercatatnya. Untuk fasilitas kredit yang belum
digunakan dan bank garansi yang diterbitkan,
eksposur maksimum terhadap risiko kredit
adalah nilai yang harus dibayarkan oleh Bank
jika kewajiban atas fasilitas kredit yang belum
digunakan dan bank garansi yang diterbitkan
terjadi.
For financial assets that are recognized in the
statement of financial position, the maximum
exposure to credit risk equal to its carrying
value. For unused credit facilities and bank
guarantees issued, the maximum exposure to
credit risk is a value that must be paid by the
Bank if liabilities for unused credit facilities and
bank guarantees issued to happen.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum
Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen
keuangan pada laporan posisi keuangan dan
rekening administratif, tanpa memperhitungkan
agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit
lainnya:
The following table presents the Bank's
maximum exposure to credit risk for financial
instruments in the statement of financial
position and balance sheet, regardless of the
collateral held or other credit protection:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 84 paraf/sign:
2015 2014
Rp Rp
Laporan Posisi Keuangan: Statement of Financial Position:
Giro pada Bank Indonesia 386,383 424,897 Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 423,899 12,348 Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan Bank Lain 1,139,131 1,436,128 and Other Banks
Efek-efek 1,032,554 974,703 Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Securties Purchased under
Janji Dijual Kembali -- 381,614 Resale Agreement
Kredit yang Diberikan 3,482,580 2,403,881 Loans
Pendapatan yang Masih Akan Diterima 27,492 24,336 Accrued Income
Sub Jumlah 6,492,039 5,657,907 Sub Total
Komitmen dan Kontinjensi Commitments and Contingencies
Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang
belum Digunakan (677,408) (457,389) Unused Loans Facilities
Spot Exchange Bought (SXB) USD 2,068 -- Spot Exchange Bought (SXB) USD
Spot Exchange Bought (SXB) SGD 1,464 -- Spot Exchange Bought (SXB) SGD
Bank Garansi yang Diterbitkan (55,244) (27,605) Bank Guarantees Issued
Sub Jumlah (729,120) (484,994) Sub Total
Jumlah 5,762,919 5,172,913 Total
Bank menetapkan jenis dan nilai agunan yang
dijaminkan sesuai skema kredit. Jenis dari agunan
terdiri dari:
The Bank set the type and value of the collateral
pledged appropriate credit schemes. Types of
collateral consisting of:
a. Agunan Utama yaitu terdiri dari: a. Main Collateral, consists of:
(1) Agunan Tunai antara lain terdiri dari
deposito, tabungan, giro, setoran agunan
tunai (margin deposit) dan sejenisnya yang
diterbitkan dan disimpan oleh Bank.
(1) Cash collateral is comprised of deposits,
savings, checking, deposit cash collateral
(margin deposit) and the like issued and
retained by the Bank.
(2) Agunan utama non tunai adalah sebagai
berikut:
(2) The main non cash collateral is as follows:
a. Tanah dan bangunan (termasuk
apartemen) yang terletak di daerah
yang marketable dan berkembang.
b. Tanah Kosong yang marketable dan
berkembang.
c. Kendaraan bermotor dengan umur
kendaraan maksimum 3 (tiga) tahun
pada saat pengajuan kredit.
d. Mesin-mesin produksi, Alat berat
(heavy equipment) yang dapat
didaftarkan secara fidusia.
e. Kapal laut (min 20 M3) yang dapat
dipasang Hipotik.
a. Lands and buildings (including
apartments) located in areas that are
marketable and growing.
b. Vacant Lands that are marketable and
growing.
c. Motor vehicles with a maximum vehicle
age of 3 (three) years at the time of
loan application.
d. The machines, heavy equipment
(heavy equipment) that can be
registered as a fiduciary.
e. Ships (min 20 M3) which can be
mounted Mortgages.
Di samping agunan utama yang dapat diterima
Bank, terdapat juga agunan tambahan
(secondary collateral) di dalam proses
pemberian kredit, namun tidak diperhitungkan di
dalam menghitung coverage ratio.
In addition to the main collateral acceptable to
the Bank, there are also additional collateral
(secondary collateral) in the credit granting
process, but not taken into account in
calculating the coverage ratio.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 85 paraf/sign:
b. Jenis agunan tambahan dapat berupa agunan
fisik maupun agunan non fisik, antara lain
sebagai berikut:
b. Additional collateral types of collateral can be
physical or non-physical collateral, as follows:
- Barang dagangan dan/atau bahan baku.
- Piutang dagang.
- Aktiva tetap lainnya.
- Merchandise and / or raw materials.
- Account receivable.
- Other fixed assets.
Proses penentuan peringkat kredit Bank
membedakan eksposur untuk menentukan
eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih
besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih
tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah
secara berkala dan perubahannya
diimplementasikan secepatnya. Peringkat kredit
yang diterapkan atas setiap debitur juga
mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur
tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank
lain.
The process of determining credit ratings of
Bank distinguish exposures to determine which
ones have the exposure factor greater risk and
potential loss rate is higher. The credit rating of
each debtor are reviewed regularly and
changes are implemented as soon as possible.
Credit ratings applied to each debtor also
considers the credit quality of the borrowers
who have been determined by other banks.
Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas
kreditnya disajikan di bawah ini:
Distribution of financial assets by credit quality
is presented below:
Belum Jatuh Mengalami Cadangan Jumlah/
Tempo dan Penurunan Kerugian Total
Mengalami Nilai/ Penurunan Nilai/
Penurunan Nilai/ Impaired Allowance for
Not Yet Due Impaiment
and Impaired Losses
Rp Rp Rp Rp
Aset pada Biaya Perolehan Assets at
Diamortisasi Amortized Cost
Giro pada Bank Indonesia 386,383 -- -- 386,383 Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 423,899 -- -- 423,899 Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan Bank Lain 1,139,131 -- -- 1,139,131 and Other Banks
Efek-efek 619,825 -- -- 619,825 Marketable Securities
Kredit yang Diberikan 3,482,580 -- (16,316) 3,466,264 Loans
Pendapatan yang Masih Akan Diterima 27,492 -- -- 27,492 Accrued Income
Aset Tersedia untuk Dijual Available For Sale
Efek-efek 412,729 -- -- 412,729 Marketable Securities
Jumlah 6,492,039 -- (16,316) 6,475,723 Total
2015
Belum Jatuh Mengalami Cadangan Jumlah/
Tempo dan Penurunan Kerugian Total
Mengalami Nilai/ Penurunan Nilai/
Penurunan Nilai/ Impaired Allowance for
Not Yet Due Impaiment
and Impaired Losses
Rp Rp Rp Rp
Aset pada Biaya Perolehan Assets at
Diamortisasi Amortized Cost
Giro pada Bank Indonesia 424,897 -- -- 424,897 Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain 12,348 -- -- 12,348 Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan Bank Lain 1,436,128 -- -- 1,436,128 and Other Banks
Efek-efek 746,363 -- -- 746,363 Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Securties Purchased under
Janji Dijual Kembali 381,614 -- -- 381,614 Resale Agreement
Kredit yang Diberikan 2,403,881 -- (11,194) 2,392,687 Loans
Pendapatan yang Masih Akan Diterima 24,336 -- -- 24,336 Accrued Income
Aset Tersedia untuk Dijual Available For Sale
Efek-efek 228,340 -- -- 228,340 Marketable Securities
Jumlah 5,657,907 -- (11,194) 5,646,713 Total
2014
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 86 paraf/sign:
Bank mengevaluasi penurunan nilai aset
keuangan secara individual dan kolektif.
Penurunan nilai secara individual terkait dengan
eksposur yang secara individual signifikan,
sedangkan penurunan nilai kolektif terkait
kelompok aset keuangan yang sejenis dimana
kerugian telah terjadi namun belum dapat
diidentifikasi atas aset yang secara individual
tidak signifikan dan eksposur yang secara
individual signifikan yang telah dievaluasi
penurunan nilainya secara individual namun
tidak ditemukan adanya penurunan nilai secara
individual.
The Bank assesses impairment of financial
assets individually and collectively. Individually
impaired associated with exposures that are
individually significant, while decreasing
collective values associated group of financial
assets that kind where losses have been
incurred but not yet identified for assets that
are individually insignificant and exposures that
are individually significant are evaluated for
impairment on an individual basis however,
there are no individually impaired.
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai
Not Yet Due and Not Impaired
Eksposur menunjukkan laba yang tinggi atau
stabil, modal dan likuiditas yang memadai,
secara umum tercermin dengan pembayaran
komitmen terhadap Bank secara tepat waktu.
Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan
secara jelas.
Exposure indicate a high or stable earnings,
capital and liquidity are adequate, it is generally
reflected in the Bank's commitment to the
payment in a timely manner. Source of
payment can be clearly identified.
Mengalami penurunan nilai Impaired
Eksposur dengan peringkat kurang lancar,
diragukan dan macet dimana Bank telah
menentukan bahwa terdapat bukti obyektif
penurunan nilai dan Bank tidak mengharapkan
untuk menerima kembali seluruh nilai pokok dan
bunga tertunggak sesuai dengan persyaratan
kontraktual dalam perjanjian.
Exposures rated as substandard, doubtful and
loss which the Bank has determined that there
is objective evidence of impairment and the
Bank does not expect to receive back the full
value of unpaid principal and interest according
to the contractual terms of the agreement.
Analisa Konsentrasi Kredit Credit Concentration Analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah
nasabah menjalankan kegiatan usaha yang
sejenis atau menjalankan kegiatan usaha dalam
wilayah geografis yang sama, atau ketika
nasabah memiliki karakteristik yang sejenis yang
akan menyebabkan kemampuan mereka untuk
memenuhi kewajiban kontraktualnya secara
serupa dipengaruhi oleh perubahan kondisi
ekonomi atau kondisi lainnya.
Concentration of credit risk arise when a
number of customers running a similar
business activities or carry out business
activities in the same geographical area, or
when the customer has similar characteristics
that would cause their ability to meet
contractual obligations similarly affected by
changes in economic conditions or other
conditions.
Konsentrasi risiko kredit pada posisi keuangan
berdasarkan jenis debitur:
Concentration of credit risk on the financial
position based on the type of debtor:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 87 paraf/sign:
Pemerintah dan Bank/ Lembaga Perusahaan Perseorangan/ Jumlah/
Bank Indonesia/ Banks Keuangan Lainnya/ Individuals Total
Government and Bukan Bank/ Other
Bank of Indonesia Non Bank Companies
Financial Institutions
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Giro pada Bank Indonesia/
Current Accounts with
Bank Indonesia 386,383 -- -- -- -- 386,383
Giro pada Bank Lain/
Current Accounts with -- 423,899 -- -- -- 423,899
Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain/ Placements with
Bank Indonesia and Other Banks 242,189 896,942 -- -- -- 1,139,131
Efek-efek/Marketable Securities 291,569 359,950 315,035 66,000 -- 1,032,554
Kredit yang Diberikan/ Loans -- -- 517,601 1,791,265 1,173,714 3,482,580
Pendapatan yang Masih
Akan Diterima/ Accrued Income 7,031 2,347 2,650 8,977 6,487 27,492
927,172 1,683,138 835,286 1,866,242 1,180,201 6,492,039
Dikurangi: Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/ Allowance for
Impairment Losses (16,316)
Jumlah/Total 6,475,723
2015
Pemerintah dan Bank/ Lembaga Perusahaan Perseorangan/ Jumlah/
Bank Indonesia/ Banks Keuangan Lainnya/ Individuals Total
Government and Bukan Bank/ Other
Bank Indonesia Non Bank Companies
Financial Institutions
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Giro pada Bank Indonesia/
Current Accounts with
Bank Indonesia 424,897 -- -- -- -- 424,897
Giro pada Bank Lain/
Current Accounts with
Other Banks -- 12,348 -- -- -- 12,348
Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain/ Placements with
Bank Indonesia and Other Banks 599,700 746,428 90,000 -- -- 1,436,128
Efek-efek/Marketable Securities 437,286 221,984 279,433 36,000 -- 974,703
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan
Janji Dijual Kembali/ Securities
Purchase Under Resale Agreement 381,614 -- -- -- -- 381,614
Kredit yang Diberikan/ Loans -- 78 325,500 1,117,455 960,848 2,403,881
Pendapatan yang Masih
Akan Diterima/ Accrued Income 3,921 3,415 2,461 7,817 6,722 24,336
1,847,418 984,253 697,394 1,161,272 967,570 5,657,907
Dikurangi: Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/ Allowance for
Impairment Losses (11,194)
Jumlah/Total 5,646,713
2014
Konsentrasi risiko kredit pada rekening
administratif berdasarkan jenis debitur:
Concentration of credit risk on the balance sheet
based on the type of debtor:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 88 paraf/sign:
Pemerintah dan Bank/ Lembaga Perusahaan Perseorangan/ Jumlah/
Bank Indonesia/ Banks Keuangan Lainnya/ Individuals Total
Government and Bukan Bank/ Other
Bank Indonesia Non Bank Companies
Financial Institutions
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Fasilitas Kredit kepada Nasabah
yang Belum Ditarik/
Unused Loans Facilities -- 2,000 -- 363,061 312,347 677,408
Tagihan Spot Exchange Bought /
Spot Exchange
Bought (SXB) Charges -- -- (3,532) -- -- (3,532)
Bank Garansi yang Dterbitkan/
Bank Guarantees Issued -- -- -- 50,894 4,350 55,244
Jumlah/Total -- 2,000 (3,532) 413,955 316,697 729,120
2015
Pemerintah dan Bank/ Lembaga Perusahaan Perseorangan/ Jumlah/
Bank Indonesia/ Banks Keuangan Lainnya/ Individuals Total
Government and Bukan Bank/ Other
Bank of Indonesia Non Bank Companies
Financial Institutions
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Fasilitas Kredit kepada Nasabah
yang Belum Ditarik/
Unused Loans Facilities -- 1,923 -- 184,950 270,516 457,389
Bank Garansi yang Dterbitkan/
Bank Guarantees Issued -- -- -- 16,247 11,358 27,605
Jumlah/Total -- 1,923 -- 201,197 281,874 484,994
2014
Konsentrasi risiko kredit dari kredit yang
diberikan berdasarkan jenis kredit, valuta dan
sektor ekonomi diungkapkan pada Catatan 10.
Concentration of credit risk of loans by type of
loan, currency and economic sector disclosed
in Note 10.
b. Risiko Likuiditas b. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank
tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada
nasabah maupun counterparty sesuai waktu
yang dijanjikan. Pengukuran risiko likuiditas
dilakukan dengan meneliti seluruh arus kas
masuk dan arus kas keluar dari Bank,
kemudian mengidentifikasi segala
kemungkinan kekurangan dana di masa depan
termasuk kebutuhan komitmen dan kontinjensi.
Liquidity risk is the risk which the Bank is
unable to comply its obligations to customers
and counterparties according to the time
appointed in due course. The liquidity risk
measurement is done by examining all cash
inflows and outflows from the Bank, then
identify all the possible shortage of funds in the
future including the need for commitments and
contingencies.
Pengelolaan likuiditas aset dan liabilitas
meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat
yang optimal untuk memenuhi kewajiban yang
jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan
risiko tingkat suku bunga yang timbul dari
setiap transaksi yang tercantum pada laporan
posisi keuangan maupun rekening
administrasi.
The management of liquidity asset and
liabilities include maintaining liquidity at a level
sufficient to comply the obligations that mature
at any time, and managing interest rate risk
arising from each transaction listed on the
statement of financial position or off balance
sheet.
Ketidaksesuaian antara jangka waktu
penghimpunan dana dari pihak ketiga yang
pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu
penyaluran kredit yang diberikan, akan
menyebabkan masalah likuiditas yang
mempengaruhi kemampuan Bank dalam
The gap between the period of funding from
third parties which are generally shorter than
the period of disbursement of loans, would
cause liquidity problems affecting the ability of
the Bank in fulfilling its obligations to its
customers. This can affect the level of public
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 89 paraf/sign:
memenuhi kewajibannya kepada para
nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat
kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya
dapat mempengaruhi kelangsungan usaha
Bank.
confidence which in turn can affect the survival
of the Bank.
Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada
penyesuaian arus dana masuk dan keluar.
Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui
pemeliharaan aset produktif yang likuid dan
memadai sejalan dengan perkiraan arus kas
serta struktur kewajiban yang ada.
Pemeliharaan aset produktif yang likuid terdiri
dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve
requirement) seperti yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia serta pemeliharaan efek-efek
berjangka pendek yang sangat likuid seperti
Sertifikat Bank Indonesia. Bank juga
memelihara cadangan aset produktif yang
likuid lainnya, terdiri dari penempatan dana
jangka pendek di bank lain serta efek-efek
berjangka panjang yang likuid seperti surat
utang negara. Pengelolaan likuiditas juga
dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber
dana dengan menerapkan batasan-batasan
konsentrasi deposan dan berusaha
mengurangi ketergantungannya pada dana
mahal seperti deposito dan menggantinya
dengan sumber dana murah seperti giro dan
tabungan. Selain itu, Bank senantiasa
memelihara kemampuan melakukan akses ke
pasar uang, dengan selalu memelihara
hubungan dengan bank-bank koresponden.
Bank secara berkala meninjau seluruh
keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan
guna menganeka-ragamkan cara pendanaan.
The Bank liquidity management emphasized on
the adjustment of the inflow and outflow of
funds. The gap in cash flows has been
anticipated by maintenance of liquid and
adequate productive asset in line with the
forecast of cash flow and existing structure of
liabilities. Liquid productive asset maintenance
consists of maintenance of reserve requirement
set by Bank Indonesia and maintenance of
short term marketable securities such as
Certificates of Bank Indonesia. The Bank also
maintains allowance of others liquid productive
assets consisting of short term current
accounts with other banks and long term liquid
marketable securities such as government
bonds. Liquidity management is also carried
out through management of the structure of
funding sources by applying the limits depositor
and trying to reduce its dependence on costly
funds such as deposits and replace them with
cheaper funding such as demand deposits and
saving deposits. In addition, the Bank
continues to maintain the ability to access the
money market, by always maintaining
relationships with correspondent banks. The
Bank periodically reviews the entire situation
above and also take action to diversify ways of
funding.
Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk
mengukur beda kumulatif antara aset produktif
(earning assets) dengan kewajiban berbunga
(interest bearing liabilities) dan dampaknya
terhadap likuiditas Bank serta exposure
terhadap perubahan tingkat bunga. Risiko
tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila
jatuh tempo aset produktif berbeda secara
signifikan dengan jatuh tempo kewajiban
berbunga.
Analysis of liquidity/maturity gap is to measure
the cumulative difference between earning
assets and interest bearing liabilities and their
impact on the liquidity of the Bank and its
exposure to changes in interest rates. Interest
rate risk arises when the maturity of assets
earning significantly different or its sensivity
with the maturity of interest-bearing obligations.
Seiring dengan ketatnya persaingan dalam
penghimpunan dana pihak ketiga, maka akan
mempengaruhi tingkat suku bunga simpanan
yang diberikan khususnya deposito, maka
Bank telah melakukan kajian yang memadai
atas pemberian tingkat suku bunga pada
beberapa nasabah yang melebihi tingkat suku
Along with the intense competition in third-party
funds, it will affect the interest rates on deposits
are given in particular deposits, the Bank has
conducted a study that is adequate for the
granting of interest rates on some customers
that exceeds the level of guaranteed interest
rates Deposit Insurance Corporation (LPS).
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 90 paraf/sign:
bunga penjaminan Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS). Langkah mitigasi risiko atas
kemampuan likuiditas Bank dalam memenuhi
kewajiban atas simpanan yang tidak termasuk
dalam skema penjaminan LPS tersebut
dilakukan dengan cara mengelola cadangan
sekunder (secondary reserve) yang memadai
di samping struktur permodalan Bank yang
masih cukup kuat. Mekanisme pengaturan
kebijakan pengelolaan tersebut dilakukan
secara berkala dalam rapat Komite Aset dan
Liabilitas untuk memonitor dan menentukan
langkah-langkah antisipatif yang perlu
dilakukan dalam meminimalisir risiko yang
mungkin timbul.
Risk mitigation measures on the ability of the
Bank's liquidity to meet obligations on deposits
which are not included in the scheme of LPS is
done by managing the secondary backup
(secondary reserve) are inadequate in addition
to the Bank's capital structure is still quite
strong. The management policy setting
mechanisms are conducted regularly in the
Asset and Liability Committee meeting to
monitor and determine the anticipatory
measures that need to be done in minimizing
the risks that may arise.
Sepanjang tahun-tahun yang berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah
menyediakan alat likuid yang cukup untuk
mengantisipasi liabilitas jangka pendek, arus
kas bersih dapat diatur dengan baik, cukup
baik dan cukup mudah untuk memperoleh
akses sumber dana pasar uang.
Throughout the years ended December 31,
2015 and 2014, the Bank has provided
sufficient liquid assets to anticipate short-term
liabilities , net cash flow can be regulated, is
good enough and easy enough to gain access
to sources of money market funds .
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan
informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari
aset dan liabilitas sesuai kontrak menjadi arus
kas masuk atau keluar.
The following table presents maturity
information on estimated maturities of assets
and liabilities under the contract to be cash
inflows or outflows.
Jumlah/ Tidak Mempunyai s/d 1 Bulan/ 1 s/d 3 Bulan/ 3 s/d 6 Bulan/ 6 s/d 12 Bulan/ > 12 Bulan/
Total Kontrak Until 1 Month 1 until 3 3 Until 6 6 Until 12 > 12 Months
Jatuh Tempo/ Months Months Months
No
Contractual
Maturity
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET
Kas/Cash 97,493 97,493 -- -- -- -- --
Giro Pada Bank Indonesia/
Current Accounts with Bank Indonesia 386,383 386,383 -- -- -- -- --
Giro Pada Bank Lain/
Current Accounts with Other Banks 423,899 423,899 -- -- -- -- --
Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain/Placements with
Bank Indonesia and Other Banks 1,139,131 -- 998,007 24,819 9,738 106,567 --
Efek-efek/Marketable Securities 1,032,554 -- -- 50,000 286,552 76,988 619,014
Kredit yang Diberikan/Loans 3,482,580 -- 315,669 359,434 603,825 1,122,980 1,080,672
Pendapatan yang Masih
Akan Diterima/Accrued Income 27,492 -- 27,492 -- -- -- --
Sub Jumlah/Sub Total 6,589,532 907,775 1,341,168 434,253 900,115 1,306,535 1,699,686
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/Allowance for
Impairment Losses (16,316)
Jumlah/Total 6,573,216
2015
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 91 paraf/sign:
Jumlah/ Tidak Mempunyai s/d 1 Bulan/ 1 s/d 3 Bulan/ 3 s/d 6 Bulan/ 6 s/d 12 Bulan/ > 12 Bulan/
Total Kontrak Until 1 Month 1 until 3 3 Until 6 6 Until 12 > 12 Months
Jatuh Tempo/ Months Months Months
No
Contractual
Maturity
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2015
LIABILITAS
Simpanan Nasabah/
Deposits from Customers 4,801,247 2,216,588 1,789,848 724,286 23,221 47,304 --
Simpanan dari Bank Lain/
Deposits from Other Banks 674,980 -- 641,050 33,930 -- -- --
Utang Pajak/Taxes Payable 4,833 -- 4,117 716 --
Liabilitas Lain-lain/
Other Liabilities 32,392 3,391 9,739 14,554 4,224 484 --
Jumlah/Total 5,513,452 2,219,979 2,444,754 772,770 28,161 47,788 --
Perbedaan Jatuh Tempo/
Differences In Maturity 1,076,080 (1,312,204) (1,103,586) (338,517) 871,954 1,258,747 1,699,686
Posisi Neto Setelah Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai/Net
Posisitions After Allowance for
Impairment Losses 1,059,764
Jumlah/ Tidak Mempunyai s/d 1 Bulan/ 1 s/d 3 Bulan/ 3 s/d 6 Bulan/ 6 s/d 12 Bulan/ > 12 Bulan/
Total Kontrak Until 1 Month 1 until 3 3 Until 6 6 Until 12 > 12 Months
Jatuh Tempo/ Months Months Months
No
Contractual
Maturity
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET
Kas/Cash 49,797 49,797 -- -- -- -- --
Giro Pada Bank Indonesia/
Current Accounts with Bank Indonesia 424,897 424,897 -- -- -- -- --
Giro Pada Bank Lain/
Current Accounts with Other Banks 12,348 12,348 -- -- -- -- --
Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain/Placements with
Bank Indonesia and Other Banks 1,436,128 -- 1,193,700 34,484 207,944 -- --
Efek-efek/Marketable Securities 974,703 -- 157,753 80,895 271,470 90,490 374,095
Efek-efek yang Dibeli dengan
Janji Dijual Kembali/
Securities Purchase Under
Resale Agreement 381,614 -- 381,614 -- -- -- --
Kredit yang Diberikan/Loans 2,403,881 -- 32,668 202,897 336,537 893,168 938,611
Pendapatan yang Masih
Akan Diterima/Accrued Income 24,336 -- 24,336 -- -- -- --
Sub Jumlah/Sub Total 5,707,704 487,042 1,790,071 318,276 815,951 983,658 1,312,706
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai/Allowance for
Impairment Losses (11,194)
Jumlah/Total 5,696,510
LIABILITAS
Simpanan Nasabah/
Deposits from Customers 4,452,759 1,720,523 2,036,710 608,025 37,538 49,963 --
Simpanan dari Bank Lain/
Deposits from Other Banks 107,277 18,338 68,397 20,542 -- -- --
Utang Pajak/Taxes Payable 6,409 -- 4,506 -- 1,903 -- --
Liabilitas Lain-lain/
Other Liabilities 27,749 4,598 1,431 15,952 -- 5,768 --
Jumlah/Total 4,594,194 1,743,459 2,111,044 644,519 39,441 55,731 --
Perbedaan Jatuh Tempo/
Differences In Maturity 1,113,510 (1,256,417) (320,973) (326,243) 776,510 927,927 1,312,706
4,594,194Posisi Neto Setelah Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai/Net
Posisitions After Allowance for
Impairment Losses 1,102,316
2014
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 92 paraf/sign:
c. Risiko Pasar c. Market Risk
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul
karena adanya pergerakan variabel pasar dari
portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat
merugikan Bank (Adverse movement).
Market risk is the risk arising from movements
in market variables of the portfolio held by the
Bank that can harm Bank (Adverse movement).
Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui
pendekatan analisis sensitivitas tingkat bunga
untuk risiko suku bunga dan risiko Surat
Berharga (Bonds). Risiko pasar dikendalikan
dengan penerapan limit, khususnya transaksi
trading limit. Limit-limit tersebut antara lain
adalah sensitivity limit, trigger loss limit, dan
position limit.
Market risk measurement is done through
interest rate sensitivity analysis approach to
interest rate risk and the risk of Securities
(Bonds). Market risk is controlled by the
application of the limit, especially trading limit
transactions. The limits include sensitivity limit, trigger loss limit, and position limit.
d. Risiko Suku Bunga d. Interest Risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko
kemungkinan turunnya pendapatan bunga
bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat
perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh
karena aset dan liabilitas seperti giro pada
bank lain, investasi dalam bentuk efek-efek,
pinjaman, giro, tabungan, deposito dan
sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan
liabilitas pasar uang lainnya memiliki berbagai
tingkat bunga dan jangka waktu, perubahan-
perubahan pada tingkat bunga dapat
mengakibatkan kenaikan atau penurunan
pendapatan bunga bersih.
Interest rate risk is the risk of possible decline
in net interest income and market value of the
portfolio of assets due to changes in interest
rates in the money market. Because assets
and liabilities as current accounts with other
banks, investments in marketable securities,
loans, current accounts, savings deposits, time
deposits and certificates of deposits,
borrowings and liabilities other financial
markets have different interest rate and term,
the changes on the interest rate may result in
an increase or decrease in net interest income.
Dalam menghadapi kemungkinan adanya
ketidakseimbangan aset dan liabilitas,
manajemen Bank, melalui mekanisne rapat
ALCO bulanan, selalu melakukan reviu
beberapa hal yang sifatnya sangat strategis,
antara lain:
In circumstances of a possible imbalance of
asset and liability management, the Bank,
through mechanism of monthly ALCO
meetings, always do a review of some of the
things that is very strategic, among others:
a. Pengelolaan pendanaan (funding) yang
memiliki jatuh tempo tidak seimbang,
b. Ketepatan pengelolaan aset dan liabilitas
yang memiliki sensitivitas terhadap
perubahan suku bunga,
c. Analisis dana pihak ketiga yang
menggambarkan trend berbagai produk
dana pihak ketiga yang berada pada
wilayah diseluruh Indonesia,
d. Penempatan dana pada portofolio efek-
efek,
e. Laporan perkembangan kredit yang ada
dan yang baru,
f. Strategi penetapan harga seusai dengan
kondisi pasar saat ini, dan
g. Perbandingan target dengan realisasi dana
pihak ketiga.
a. Management of funding which has a
maturity of not balanced,
b. Accuracy management of assets and
liabilities that have a sensitivity to interest
rate changes,
c. Analysis of third party funds that illustrate
trends of various products of third party
funds that are in the area around Indonesia,
d. Placement of funds in a portfolio of
securities,
e. The report credits the development of
existing and new,
f. After pricing strategy with current market
conditions, and
g. Comparison with the realization of the target
of third party funds.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 93 paraf/sign:
Tabel di bawah ini menyajikan aset berbunga
dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan
diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat,
berdasarkan jangka waktu kontraktual, adalah
sebagai berikut:
The table below presents the assets and
liabilities flowering bloom (not for trading
purposes) Bank at carrying value, based on the
contractual time period, are as follows:
≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan - > 1 tahun/ ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan - > 1 tahun/ Jumlah/
≤ 1 months 1 - 3 months 1 tahun/ > 1 year ≤ 1 months 1 - 3 month 1 tahun/ >1 year Total
3 months - 3 months -
1 year 1 year
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET/ ASSETS
Giro pada Bank Indonesia/
Current Accounts with
Bank Indonesia 386,383 -- -- -- -- -- -- -- 386,383
Giro pada Bank Lain/
Current Accounts with
Other Banks 423,899 -- -- -- -- -- -- -- 423,899
Penempatan pada Bank
Indonesia & Bank Lain/
Placements with Bank
Indonesia & Other Banks -- -- -- -- 998,007 24,819 116,305 -- 1,139,131
Efek-efek/ Marketable
Securities -- -- -- -- -- 50,000 363,540 619,014 1,032,554
Kredit yang Diberikan/ Loans 85,669 356,934 1,522,611 810,458 230,000 2,500 204,194 270,214 3,482,580
Jumlah Aset Keuangan/
Total Financial Assets 895,951 356,934 1,522,611 810,458 1,228,007 77,319 684,039 889,228 6,464,547
LIABILITAS/ LIABILITIES
Simpanan Nasabah/Deposit
from Customers
Giro/Current Accounts 1,609,989 -- -- -- -- -- -- -- 1,609,989
Tabungan/Saving
Accounts 606,599 -- -- -- -- -- -- -- 606,599
Deposito/ Time Deposits -- -- -- -- 1,726,860 728,140 129,659 -- 2,584,659
Simpanan dari Bank Lain/
Deposits from Other Banks -- -- -- -- 669,201 5,779 -- -- 674,980
Jumlah Liabilitas Keuangan/
Total Financial Liabilities 2,216,588 -- -- -- 2,396,061 733,919 129,659 -- 5,476,227
Jumlah Gap Repricing
Suku Bunga/ Total Gap
Repricing Interest Rate (1,320,637) 356,934 1,522,611 810,458 (1,168,054) (656,600) 554,380 889,228 988,320
2015
Bunga Mengambang/Floating Interest Bunga Tetap/ Fixed Interest
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 94 paraf/sign:
≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan - > 1 tahun/ ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan - > 1 tahun/ Jumlah/
≤ 1 months 1 - 3 months 1 tahun/ > 1 year ≤ 1 months 1 - 3 month 1 tahun/ >1 year Total
3 months - 3 months -
1 year 1 year
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
ASET/ ASSETS
Giro pada Bank Indonesia/
Current Accounts with
Bank Indonesia 424,897 -- -- -- -- -- -- -- 424,897
Giro pada Bank Lain/
Current Accounts with
Other Banks 12,348 -- -- -- -- -- -- -- 12,348
Penempatan pada Bank
Indonesia & Bank Lain/
Placements with Bank
Indonesia & Other Banks -- -- -- -- -- 1,193,700 242,428 -- 1,436,128
Efek-efek/ Marketable
Securities -- -- -- -- 157,753 80,895 361,960 374,095 974,703
Tagihan atas Efek yang Dibeli
dengan Janji Dijual Kembali/
Securities Purchase Under
Resale Agreement -- -- -- -- 381,614 -- -- -- 381,614
Kredit yang Diberikan/ Loans 29,006 196,271 973,125 752,942 2,083 1,314 256,581 192,559 2,403,881
Jumlah Aset Keuangan/
Total Financial Assets 466,251 196,271 973,125 752,942 541,450 1,275,909 860,969 566,654 5,633,571
LIABILITAS/ LIABILITIES
Simpanan Nasabah/Deposit
from Customers
Giro/Current Accounts 1,331,152 -- -- -- -- -- -- -- 1,331,152
Tabungan/Saving
Accounts 389,371 -- -- -- -- -- -- -- 389,371
Deposito/ Time Deposits -- -- -- -- 1,697,371 895,339 139,526 -- 2,732,236
Simpanan dari Bank Lain/
Deposits from Other Banks 18,339 -- -- -- 88,938 -- -- -- 107,277
Jumlah Liabilitas Keuangan/
Total Financial Liabilities 1,738,862 -- -- -- 1,786,309 895,339 139,526 -- 4,560,036
Jumlah Gap Repricing
Suku Bunga/ Total Gap
Repricing Interest Rate (1,272,611) 196,271 973,125 752,942 (1,244,859) 380,570 721,443 566,654 1,073,535
2014
Bunga Mengambang/Floating Interest Bunga Tetap/ Fixed Interest
Eksposur Bank terhadap Risiko Tingkat Suku
Bunga
The Bank’s Exposure to Interest Rate Risk
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank
terhadap risiko tingkat suku bunga.
The table below summarizes the Bank's exposure
to interest rate risk.
Sensitivitas Suku Bunga Interest Rate Sensitivity
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba
bersih Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:
The table below summarizes the sensitivity of net
income Bank on December 31, 2015 and 2014 on
interest rate changes are:
Peningkatan 100bps/ Penurunan 100bps/
Increased 100bps Decreased 100bps
Rp Rp
Pengaruh terhadap Laba Bersih (439) 439 Effect on Net Income
Peningkatan 100bps/ Penurunan 100bps/
Increased 100bps Decreased 100bps
Rp Rp
Pengaruh terhadap Laba Bersih (1,992) (1,992) Effect on Net Income
2014
2015
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 95 paraf/sign:
Proyeksi di atas menunjukkan bahwa jika
tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang
sama akan berpotensi mempengaruhi laba
bersih Bank dengan asumsi seluruh variabel
lainnya, tanggal pelaporan, dan posisi hingga
jatuh tempo adalah konstan.
The above projections show that if the interest
rate moves in the same amount will potentially
effected the Bank's net profit assuming all other
variables, the reporting date, and the position
to maturity is constant.
e. Risiko Mata Uang e. Currency Risk
Bank memiliki eksposur risiko mata uang
akibat adanya transaksi dalam valuta asing.
Pengelolaan posisi valuta asing Bank dapat
dikelompokkan dalam dua aktivitas yaitu
trading book, yang dikelola untuk
menghasilkan laba selisih kurs, dan banking
book, yang dikelola untuk mengendalikan
Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank secara
keseluruhan.
Bank exposure to currency risk as a result of
transactions in foreign currencies. Management
of foreign exchange position of the Bank can
be grouped into two activities, namely trading
book, which managed to generate foreign
exchange earnings, and the banking book,
which managed to control the Net Open
Position ("NOP") in its entirety.
Mata Uang Asing/ Aset dan Liabilitas/ Komitmen dan Jumlah Absolut/
Foreign Currency Assets and Liabilities Kontinjensi/ Absolute Amount
Commitments and
Contigents
Rp Rp Rp
Dolar Amerika Serikat/United Stated Dollars 71,197,579 150,000 71,347,579
Dolar Singapura/Singaporean Dollars 5,855,903 150,000 6,005,903
Jumlah/Total 77,353,482
2015
Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian
dari proses manajemen risiko pasar.
Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui
pengelolaan maksimum cash out.
Liquidity risk management becomes part of
market risk management process. Monitoring
of liquidity risk is through cash out maximum
management.
Sesuai dengan PBI No. 5/13/PBI/2003 tanggal
17 Juli 2003 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan PBI No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei
2015, keseluruhan Posisi Devisa Neto Bank
dan Posisi Devisa Neto on balance sheet
terhadap modal di akhir hari kerja pada tanggal
31 Desember 2015 masing-masing adalah
0,02% dan 0,27%
In accordance with PBI No. 5/13/PBI/2003
dated July 17, 2003 and the latest amendment
with No. 17/5/PBI/2015 dated May 29, 2015,
the overall Net Open Position of the Bank and
on balance sheet Net Open Position as at the
closing of business day against capital as at 31
December 2015 were 0.02% and 0.27%,
respectively.
f. Risiko Operasional f. Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko yang
disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, atau adanya
problem eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank.
Operational risk is the risk that due to
insufficient and / or failed internal processes,
human error, system failure, or the external
problems that affect the operations of the Bank.
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan
pengelolaan risiko operasional senantiasa
dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan untuk
memastikan kecukupan mekanisme kontrol
pada semua kebijakan dan prosedur. Bank
The related policy and procedures for the
management of operational risk are issued,
reviewed and improved continuously including
the Minimum Controls Standard Policy to
ensure the adequacy of control mechanisms in
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 96 paraf/sign:
secara aktif melakukan sosialisasi untuk
membangun risk awareness dan meningkatkan
kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko
operasional.
all of the Bank’s policy and procedures. The
Bank actively conducts the socialization
program to develop risk awareness and
enhance quality control to mitigate the
operational risk.
Penyusunan Laporan Profil Risiko Operasional
dan Risiko Lainnya dilaksanakan secara
triwulanan berdasarkan parameter dan
indikator risiko yang baru, sesuai ketentuan
Bank Indonesia sehingga diperoleh gambaran
mengenai tingkat potensi risiko bagi Bank
secara keseluruhan.
Preparation of Operational Risk Profile and
Other Risks Reports are undertaken on a
quarterly basis based on the parameters and
new risk indicators, according to Bank
Indonesia in order to obtain an idea of the level
of potential risk to the Bank as a whole.
Bank juga telah menghitung kecukupan modal
untuk risiko operasional sesuai dengan PBI
No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September
2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum dan SE-BI
No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009
tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional
dengan Menggunakan Pendekatan Indikator
Dasar (PID). Perhitungan beban modal risiko
operasional Bank adalah menggunakan
metode Basic Indicator Approach.
The Banks also have to calculate capital
adequacy for operational risk in accordance
with BI Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated
September 24, 2008 on the Capital Adequacy
of Commercial Banks and SE-BI
No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 about
the calculation of Risk Weighted Assets (RWA)
for Operational Risk Using the Basic Indicator
Approach (PID). The calculation of the Bank's
operational risk capital charge used the Basic
Indicator Approach.
g. Risiko Hukum g. Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan
oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang
antara lain disebabkan adanya tuntutan
hukum, ketiadaan peraturan perundang-
undangan yang mendukung, atau kelemahan
perikatan.
Legal risk is the risk caused by the weakness
of the juridical aspects, among others, due to a
lawsuit, the absence of laws and regulations
that support, or weakness engagement.
Berkaitan dengan risiko hukum, Bank telah
memiliki Divisi Legal yang bertugas memantau
atau mengurangi risiko hukum yang mungkin
timbul melalui pengadministrasian dokumentasi
hukum yang tertib dan memadai. Pengelolaan
risiko hukum juga ditanamkan pada seluruh
jajaran organisasi melalui penerapan kode etik
kepada seluruh karyawan.
With regard to legal risk, the Bank has the
Legal Division tasked with monitoring or
reducing legal risks that may arise through the
orderly administration of the legal
documentation and adequate. Legal risk
management is also embedded in all levels of
the organization through the implementation of
the code of ethics to all employees.
Bank juga selalu memperhatikan kelengkapan
dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan
dengan hukum serta memperhatikan
peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya
ketentuan perbankan.
The Banks also always take the completeness
and validity of the documentation relating to the
law and considering rules/ regulations that
apply specifically banking regulations.
h. Risiko Stratejik h. Strategic Risk
Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan
oleh adanya penetapan dan pelaksanaan
strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan
keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang
responsifnya Bank terhadap perubahan
eksternal.
Strategic risk is the risk caused by the adoption
and implementation of the Bank's strategy is
not right, making the right business decisions
or lack of responsiveness of the Bank to
external changes.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 97 paraf/sign:
Risiko stratejik yang dikelola oleh Bank antara
lain dengan cara membuat Rencana Bisnis
Bank (RBB) dengan jangka waktu tiga tahun
dan selalu direviu setiap tahun maupun direvisi
pada petengahan tahun. RBB ini disesuaikan
dengan visi dan misi serta strategi Bank.
Selanjutnya RBB yang telah ditetapkan Bank
dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai
pada setiap jenjang organisasi. Pada periode
tertentu (triwulanan) Bank memantau
kemajuan yang dicapai sehingga hasilnya
dapat dipergunakan sebagai evaluasi kinerja
Bank.
Strategic risks are managed by the Bank,
among others by making Bank Business Plan
(RBB) with a period of three years and always
be reviewed every year and revised in
petengahan year. RBB is tailored to the vision,
mission, and strategy of the Bank.
Furthermore, the Bank, established RBB which
is communicated to officers and employees at
every level of organization. At a certain period
(quarterly) Bank monitors progress so that it
can be used as an evaluation of the Bank's
performance.
i. Risiko Reputasi i. Reputation risk
Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan
oleh adanya publikasi negatif yang terkait
dengan kegiatan usaha atau persepsi negatif
terhadap Bank.
Reputation risk is the risk caused by the
negative publicity associated with the business
or negative perceptions of the Bank.
Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, Bank
secara terus menerus meningkatkan kualitas
pelayanan Nasabah sejalan dengan ketentuan
yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan
nasabah, termasuk menerapkan strategi
penggunaan media yang efektif untuk
mengantisipasi kemungkinan munculnya berita
negatif.
To control the reputational risk, the Bank is
continuously improving the quality of customer
service in line with the applicable regulations,
namely the protection of clients, including
implementing an effective strategy of using the
media to anticipate the possibility of negative
news.
Selain itu guna memastikan bahwa setiap
keluhan nasabah dapat disampaikan dengan
mudah serta ditangani dengan baik dan tepat
maka Bank telah membentuk call center yang
didukung oleh petugas yang berpengalaman.
Bank juga melaksanakan mystery shopper
yang dilakukan secara berkala untuk
memastikan pelayanan kepada Nasabah tetap
prima dari waktu ke waktu. Pemantauan dan
pengelolaan risiko reputasi diupayakan dengan
mengoptimalkan fungsi Sekretaris Perusahaan.
In addition, to ensuring that each customer
complaints can be delivered easily and handled
properly and appropriately, the Bank has
established a call center that is supported by
an experienced officer. The Bank is also
implementing a mystery shopper conducted
periodically to ensure excellent service to the
customer remains over time. Monitoring and
reputation risk management sought to optimize
its Corporate Secretary.
j. Risiko Kepatuhan j. Compliance Risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang
disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan lain yang berlaku.
Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan
mematuhi seluruh peraturan perundangan
yang terkait dengan kegiatan usahanya dapat
berdampak negatif terhadap kelangsungan
usaha Bank.
Compliance risk is the risk that caused the
Bank does not comply with or implement
legislation and other applicable provisions.
Inability of the Bank to follow and comply with
all laws and regulations relating to its business
activities could adversely affect the Bank's
business continuity.
Dalam mengelola Manajemen Risiko
Kepatuhan, upaya peningkatan Budaya
Kepatuhan yang terus menerus senantiasa
dilakukan melalui program-program antara lain:
In managing Compliance Risk Management,
effort to increase Compliance Cultures
continously is always performed through
programs such as:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 98 paraf/sign:
a. Melakukan kaji ulang (review) atas
rancangan kebijakan, ketentuan, sistem
maupun prosedur internal baru
b. Sosialisasi/pelatihan melalui regulations
update dan in-class training terkait
penerapan Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU/PPT) serta ketentuan baru lainnya.
c. Melakukan kaji ulang (review) terhadap
produk/aktivitas baru.
d. Memonitor pelaksanaan kepatuhan atas
penyampaian laporan-laporan yang harus
disampaikan kepada Bank Indonesia
sesuai ketentuan yang berlaku.
e. Pengkinian dan penatausahaan database
Peraturan/ ketentuan yang berlaku.
f. Pembuatan Laporan Kepatuhan kepada
Otoritas Jasa Keuangan serta untuk pihak
internal.
g. Pemantauan terhadap denda atau sanksi
yang diterima dari regulator/pihak
eksternal.
a. Conducting the review of the design of
policies, rules, new internal systems and
procedures
b. Socialization/training through regulation
updates and in-class training related to the
implementation of Anti-Money Laundering
and Combating the Financing of Terrorism
(APU/PPT) and other new provisions.
c. Conducting the review of products/activities.
d. Monitoring the implementation of on
submission of compliance reports must be
submitted to Bank Indonesia in accordance
with the regulations.
e. Updating and database administration
rules/regulations.
f. Preparing Compliance Reports to Financial
Services Authority as well as to internal
parties.
g. Monitoring of fines or penalties received
from regulators/ external parties.
38. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 38. Capital Adequacy Ratio
Kebijakan manajemen modal Bank adalah untuk
mempertahankan posisi modal yang kuat untuk
mendukung pertumbuhan bisnis dan
mempertahankan investor, deposan, pelanggan,
dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan
permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor
seperti: pengembalian modal yang optimal kepada
pemegang saham, menjaga keseimbangan antara
keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio
dan keuntungan, serta keamanan yang diberikan
oleh posisi modal yang sehat.
The Bank capital management objective is to
maintain a strong capital position to support
business growth and to sustain investors, depositor,
customer, and market confidence. In managing its
capital, the Bank considers factors such as:
providing optimal capital rate of return to
shareholders, maintaining a balance between high
return with gearing ratio and the advantages, and
safety provided by a sound capital position.
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum telah sesuai dengan PBI Nomor
10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008
sebagaimana telah diubah dengan PBI
Nomor 14/18/PBI/2012 dan terakhir diubah dengan
PBI Nomor 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember
2013 tentang "Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta
Asing bagi Bank Umum Konvensional" yang
berlaku sejak 1 Januari 2015.
Calculation of Capital Adequacy Ratio in
compliance with PBI No.10/15/PBI/2008 dated
September 24, 2008 which amanded by
PBI No. 14/18/PBI/2012 and the latest amandment
is PBI No. 15/12/PBI/2013 dated December 12,
2013 concerning "Minimum Capital Adequacy of
Commercial Banks in Rupiah and Foreign
Exchange for Conventional Bank” which effective
since January 1, 2015.
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan
memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional
dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank's capital adequacy ratios by considering
the credit risk, operational risk and market risk as at
December 31, 2015 and 2014 are as follows:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 99 paraf/sign:
2015 2014
Rp Rp
Aset Tertimbang Menurut Risk Weighted Assets With
Risiko Operasional Operational Risk
Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit Risk Weighted Assets With Credit Risk
Modal Capital
Modal Inti 1,131,389 1,174,625 Core Capital
Modal Pelengkap 51,580 30,120 Secondary Capital
Jumlah Modal 1,182,970 1,204,745 Total Capital
Jumlah ATMR Risiko Kredit 4,126,420 2,409,591 Total WRA Credit Risk
Jumlah ATMR Risiko Operasional 178,448 80,698 Total WRA Operational Risk
Jumlah ATMR Risiko Pasar 280 -- Total WRA Market Risk
Rasio Kewajiban Penyediaan Capital Adequacy
Modal Minimum: Ratio:
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit
dan Operasional 27.48% 48.38% Including Credit and Operational Risk
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Including Credit, Operational, and
Operasional, dan Pasar 27.48% 48.38% Market Risk
Rasio Modal Inti Terhadap Aset Tertimbang Ratio of Core Capital to Risk
Menurut Risiko Kredit 26.28% 47.17% Weighted Assets
Rasio Penyediaan Modal yang Diwajibkan 8% 8% Required Capital Adequacy Ratio
39. Perjanjian dan Perikatan Penting 39. Significant Agreements
a. Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas
Pembayaran Bank Umum
a. Government’s Security on Payment
Obligations of a Private Bank
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga
Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 tanggal
26 September 2005 tentang Program
Penjaminan Simpanan yang menyatakan
bahwa sejak tanggal 27 September 2005,
Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS)
menjamin simpanan yang meliputi giro,
deposito, sertfikat deposito, tabungan dan atau
bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang
merupakan simpanan yang berasal dari
masyarakat termasuk yang berasal dari bank
lain. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden
Republik Indonesia menetapkan Peraturan
Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang
Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS.
Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan
yang dijaminkan untuk setiap nasabah pada
satu bank adalah sebesar maksimum Rp2.000.
Based on the copy of Deposit Insurance
Corporation Regulation No. 1/PLPS/2005 dated
September 26, 2005 regarding the Deposit
Guarantee Program which states that since
September 27, 2005, the Deposit Insurance
Corporation (DIC) guarantees deposits including
demand deposits, time deposits, certificate of
deposit, savings and other forms equivalent
which is deposits from the community including
those from other banks. On October 13, 2008,
the President of the Republic of Indonesia
issued Government Regulation No. 66 Year
2008 about the magnitude of the Deposit Value
covered by DIC. Under the regulation, the value
of insured deposits for each customer in one
bank is at a maximum amount of Rp2,000.
b. Perjanjian dengan PT Visionet International
tentang Penyediaan Sewa dan Layanan
Pengelolaan Branch IT Infrastructure
b. Agreement with PT Visionet International
about Rental and Management Service of
Branch IT Infrastructure
Pada tanggal 2 Januari 2014, Bank
menandatangani addendum III perjanjian
kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan
sewa dan layanan pengelolaan Branch IT
Infrastructure. Perjanjian ini mengubah antara
lain waktu, biaya atas pekerjaan layanan
outsourcing dalam perjanjian sebelumnya.
On January 2, 2014, the Bank signed an
addendum III of cooperation agreement with
Visionet to provide rental and management
services IT Infrastructure Branch. This
agreement changed the time period, cost of job
for outsourcing service in the previous
agreement.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 100 paraf/sign:
c. Perjanjian dengan PT Visionet International
tentang Penyediaan Sewa dan Layanan
Pengelolaan Sistem Aplikasi Perbankan
Bank Vision dan Core IT Infrastructure
c. Agreement with PT Visionet International
about Rental and Management Service for
Bank Vision Banking Application System
and Core IT Infrastructure
Pada tanggal 2 Januari 2014, Bank
menandatangani addendum III perjanjian
kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan
sewa dan layanan pengelolaan Branch IT
Infrastructure. Perjanjian ini antara lain
mengubah jangka waktu, biaya atas pekerjaan
layanan outsourcing dalam perjanjian
sebelumnya.
On January 2, 2014, the Bank signed an
addendum III of cooperation agreement with
Visionet for the provision of rental and
management services IT Infrastructure Branch.
This agreement changed the time period, cost of
job for outsourcing service in the previous
agreement.
d. Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran
Elektronis tentang Pemanfaatan ATM
Bersama
d. Agreement with PT Artajasa Pembayaran
Elektronis about the utilization of ATM
Bersama
Pada tanggal 1 April 2011, Bank
menandatangani perjanjian kerjasama dengan
PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang
pemanfaatan ATM Bersama untuk principle
member. Perjanjian ini berlaku sampai dengan
1 April 2014 dan dapat diperpanjang secara
otomatis untuk jangka waktu 12 (dua belas)
bulan berikutnya.
On April 1, 2011, the Bank signed a cooperation
agreement with PT Artajasa Pembayaran
Elektronis regarding the utilization of ATM
Bersama for principle member. This agreement
is valid until April 1, 2014 and can be
automatically extended for a period
12 (twelve) months.
e. Perjanjian dengan PT Visionet International
tentang Layanan Fasilitas Disaster Recovery
Hot Backup
e. Agreement with PT Visionet International
about Services Disaster Recovery Hot
Backup
Pada tanggal 2 Mei 2011, Bank
menandatangani perjanjian kerjasama dengan
Visionet tentang layanan fasilitas disaster
recovery hot backup. Perjanjian ini berlaku
sampai dengan 20 April 2016 dan dapat
diperpanjang atas kesepakatan kedua belah
pihak.
On May 2, 2011, the Bank signed a cooperation
agreement with Visionet about service for hot
backup disaster recovery facility.This agreement
is valid until 20 April 2016 and may be extended
upon the agreement of both parties.
Pada tanggal 1 November 2011, Bank
menandatangani Addendum I perjanjian
kerjasama dengan Visionet untuk layanan
fasilitas disaster recovery hot backup.
Perjanjian ini mengubah perjanjian sebelumnya.
Addendum perjanjian ini berlaku sampai
dengan 30 April 2018.
On November 1, 2011, the Bank signed an
Addendum I of cooperation agreement with
Visionet to service hot backup disaster recovery
facility. This agreement modifies the previous
agreement. Amended agreement is valid until
April 30, 2018.
Pada tanggal 18 Juni 2012, Bank
menandatangani Addendum II perjanjian
kerjasama dengan Visionet untuk layanan
fasilitas disaster recovery hot backup.
Perjanjian ini mengubah daftar perangkat dalam
perjanjian sebelumnya.
On June 18, 2012, the Bank signed an
Addendum II of cooperation agreement with
Visionet to service hot backup disaster recovery
facility. This agreement changed the device list
in the previous agreement.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 101 paraf/sign:
f. Perjanjian dengan PT Visionet Internasional
tentang Sewa dan Layanan ATM
f. Agreement with PT Visionet International
about Lease and ATM Services
Pada tanggal 1 November 2011, Bank
menandatangani perjanjian kerjasama dengan
Visionet tentang penyediaan sewa dan layanan
pengelolaan ATM. Ruang lingkup pekerjaan
Visionet adalah (1) penyediaan unit ATM yang
dapat digunakan dengan baik oleh Bank dan (2)
layanan pemeliharaan ATM oleh Visionet
kepada Bank. Jangka waktu pekerjaan untuk
setiap purchase order adalah 84 bulan dimulai
sejak ATM terpasang dan dapat dipergunakan
dengan baik dan benar. Jangka waktu
perjanjian kerjasama ini berlaku sejak 1
November 2011 sampai dengan berakhirnya
jangka waktu purchase order paling akhir.
On November 1, 2011, the Bank signed a
cooperation agreement with Visionet concerning
the provision of lease and service management
of ATM. Visionet scope of work are (1) the
provision of ATMs that can be used by both
the Bank and (2) by Visionet ATM maintenance
services to the Bank. Long time jobs for each
purchase order are 84 months starting from the
ATM is installed and used properly. This
agreement is effective from November 1, 2011
until the expiry of the final purchase order.
g. Perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera
tentang Pemanfaatan ATM dan EDC Prima
g. Agreement with PT Rintis Sejahtera about
the utilization of ATM and EDC Prima
Pada tanggal 1 Juli 2013, Bank
menandatangani perjanjian kerjasama dengan
PT Rintis Sejahtera tentang pemanfaatan ATM
dan EDC Prima. Perjanjian ini berlaku sampai
dengan 30 Juni 2023 dan dapat diperpanjang
secara otomatis untuk jangka waktu 10
(sepuluh) tahun berikutnya.
On July 1, 2013, the Bank signed a cooperation
agreement with PT Rintis Sejahtera regarding
the utilization of ATM and EDC Prima. This
agreement is valid until June 30, 2023 and can
be automatically extended for a period
10 (ten) years.
40. Standar dan Interpretasi yang Telah Diterbitkan 40. Standards and Interpretation Issued
Namun Belum Diterapkan But Not Yet Adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif
untuk periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2016, dengan penerapan dini
diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards
effective for periods beginning on or after
January 1, 2016, with early application
permitted as are follows:
Standar Standard
PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk
Penyesuaian Adjustment
PSAK 5: Segmen Operasi PSAK 5: Operating Segments
PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi
PSAK 7: Related Party Disclosures
PSAK 13: Properti Investasi PSAK 13: Investments Property
PSAK 16: Aset Tetap PSAK 16: Property, Plant and Equipment
PSAK 19: Aset Tak berwujud PSAK 19: Intangible Assets
PSAK 22: Kombinasi Bisnis PSAK 22: Business Combination
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,
PSAK 25: Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates and Errors
PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham PSAK 53: Share-based Payments
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68: Fair Value Measureme
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 102 paraf/sign:
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri
tentang Metode Ekuitas dalam Laporan
Keuangan Tersendiri,
PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi,
PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program
Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,
PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi,
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi, dan
ISAK 30: Pungutan.
PSAK 4: Separate Financial Statements
about Equity Method in Separate Financial
Statements,
PSAK 15: Investment in Associates and
Joint Venture about Investment Entities:
Applying the Consolidation Exception,
PSAK 24: Employee Benefits about Defined
Benefit Plans: Employee Contributions,
PSAK 65: Consolidation Financial
Statements about Investment Entities:
Applying the Consolidation Exception,
PSAK 67: Disclosures of Interest in Other
Entities about Investment Entities: Applying
the Consolidation Exception, and
ISAK 30: Levies
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with prospective application are as follows:
PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi,
PSAK 19: Aset Takberwujud tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi dan
PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang
Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam
Operasi Bersama.
PSAK 16: Property, Plant and Equipment
about Clarification of Acceptable Methods
of Depreciation and Amortization,
PSAK 19: Intangible Asset about
Clarification of Acceptable Methods of
Depreciation and Amortization, and
PSAK 66: Joint Arrangements about
Accounting for Acquisitions of Interests in
Joint Operation.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 103 paraf/sign:
41. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 41. Events After the Reporting Period
Berdasarkan Laporan Hasil Pelaksanaan
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (PMTHMETD) No.104/DIR/II/2016
yang ditujukan kepada Ketua Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal
1 Februari 2016, Bank telah melaksanakan
penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 126.582.300
saham dengan PT Lippo General Insurance Tbk
sebagai pembeli pada harga pelaksanaan sebesar
Rp790 per saham. Total modal disetor dan
ditempatkan Bank setelah transaksi adalah
4.437.912.300 saham dengan nilai nominal Rp100
per saham dengan susunan pemegang saham
pada tanggal 1 Feb 2016 adalah sebagai berikut:
Based on Reports of the Implementation Result of
Capital Addition without Preemptive Rights
No.104/DIR/II/2016 which was directed to the Head
of Commission Board of Indonesian Financial
Service Authority (OJK), as of February 1, 2016,the
Bank had exercised a capital addition without
preemptive rights amounted to 126,586,300 share
with PT Lippo General Insurance Tbk as the buyer
at the exercise price of Rp790 per share.The total
of issued and paid-up capital are 4,437,912,300
stocks with a par price of Rp100 per share with the
composition of shareholders on Febuary 1, 2016
are as follows:
Pemegang Saham/
Shareholders Sebelum/ Sesudah/ Sebelum/ Sesudah/
Before After Before After
Rp Rp % %
OCBC Securities 985,500,000 985,500,000 22.86 22.21
PT Kharisma Buana Nusantara 1,000,000,000 1,000,000,000 23.19 22.53
Nio Yantony 400,000,000 400,000,000 9.28 9.01
PT Prima Cakrawala Sentosa 868,750,000 868,750,000 20.15 19.58
PT Lippo General Insurance Tbk 210,750,000 337,332,300 4.89 7.60
PT Putera Mulia Indonesia 168,500,000 168,500,000 3.91 3.80
Masyarakat
(masing-masing dibawah 5%) 677,830,000 677,830,000 15.72 15.27
Public (Each Under 5%)
Jumlah/Total 4,311,330,000 4,437,912,300 100.00 100.00
Jumlah Saham/Total Shares Kepemilikan
42. Penyajian Kembali Laporan Keuangan 42. Restatement of Financial Statements
a. Penyajian Kembali Laporan Keuangan karena
Penerapan Awal PSAK No. 24 (Revisi 2013)
a. Restatement of Financial Statements Due to
Initial Implementation of PSAK No. 24 (Revised
2013)
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
yang berlaku efektif untuk laporan keuangan
dengan periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal tersebut dan diterapkan secara
retrospektif, seperti yang dijelaskan pada
Catatan 2.y.
On January 1, 2015, the Bank adopted PSAK
No.24 (Revised 2013, “Employee Benefits”
which applicable effectively for financial
statements with period begins on or after that
date and applied retrospectively, as described in
Note 2.y.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 104 paraf/sign:
Sebelum Setelah
Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/
Before Adjustment Adjustment After Adjustment
Rp Rp Rp
Laporan Posisi Keuangan: Statement of Financial Position:
Aset Assets
Aset Pajak Tangguhan -- 9,533 9,533 Deffered Tax Assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan 1,055 (596) 459 Employee Benefits Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan 2,917 (2,917) -- Deffered Tax Liabilities
Ekuitas Equity
Saldo Laba Belum Ditentukan Unappropriated
Penggunaannya 22,456 710 23,166 Retained Earnings
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and Other
Komprehensif Lainnya: Comprehensive Income:
Beban Pajak Penghasilan (4,649) 263 (4,386) Income Tax Expenses
Pajak Penghasilan Terkait Pos yang Income Tax Relating to Items that
Tidak akan Direklasifikasi will not be Reclassified
ke Laba Rugi -- (156) (156) to Profit or Loss
Pengukuran kembali atas program Remeasurement on
imbalan pasti -- 625 625 Defined Benefit Plans
31 Desember 2014/December 31, 2014
Sebelum Setelah
Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/
Before Adjustment Adjustment After Adjustment
Rp Rp Rp
Laporan Posisi Keuangan: Statement of Financial Position
Aset Asset
Aset Pajak Tangguhan -- 14,938 14,938 Deffered Tax Asset
Liabilitas Liabilities
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan -- 30 30 Employee Benefits Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan 1421 (1,421) -- Deferred Tax Liabilities
Ekuitas Equity
Saldo Laba Belum Ditentukan Unappropriated
Penggunaannya 7,194 (22) 7,172 Retained Earnings
Kerugian yang Belum Direalisasi Unrealized Loss on
atas Efek-efek dalam Kelompok Marketable Securities
Tersedia untuk Dijual (65,402) 16,350 (49,052) Available for Sale
January 1, 2014/December 31, 2013
1 Januari 2014/31 Desember 2013/
b. Penyajian Kembali Laporan Keuangan b. Restatement of Financial Statements
Akun kerugian yang belum direalisasi atas efek-
efek dalam kelompok tersedia untuk dijual pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/
31 Desember 2013 serta akun pajak
penghasilan terkait dengan penghasilan
komprehensif lain pada tanggal 31 Desember
2014 dalam laporan keuangan yang berakhir
pada 31 Desember 2014 telah disajikan kembali
sesuai dengan penyajian laporan keuangan per
31 Desember 2015 untuk tujuan perbandingan.
Unrealized loss on marketable securities
available for sale account as of December 31,
2014 and January 1, 2014/December 31, 2013
and income tax relating to component of other
comprehensive income in the financial
statements ended December 31, 2014 have
been restated on the financial statement
presentation as of December 31, 2015 for
comparative purposes.
Akun-akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan posisi keuangan per 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut:
The accounts in the financial statements for the
year ended December 31, 2014 and Financial
Position of January 1, 2014/December 31, 2013
which have been restated are as follows:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Draft/March 31, 2016 105 paraf/sign:
Sebelum Setelah
Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/
Before Adjustment Adjustment After Adjustment
Rp Rp Rp
Ekuitas Equity
Kerugian yang Belum Direalisasi Unrealized Loss on
atas Efek-efek dalam Kelompok Marketable Securities
Tersedia untuk Dijual (49,340) 12,335 (37,005) Available for Sale
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and Other
Komprehensif Lainnya: Comprehensive Income:
Pajak Penghasilan Terkait dengan Income Tax Relating to Component
Penghasilan Komprehensif Lain -- (4,016) (4,016) of Other Comprehensive Income
31 Desember 2014/December 31, 2014
Sebelum Setelah
Penyesuaian/ Penyesuaian/ Penyesuaian/
Before Adjustment Adjustment After Adjustment
Rp Rp Rp
Ekuitas Equity
Kerugian yang Belum Direalisasi Unrealized Loss on
atas Efek-efek dalam Kelompok Marketable Securities
Tersedia untuk Dijual (65,402) 16,350 (49,052) Available for Sale
January 1, 2014/December 31, 2013
1 Januari 2014/31 Desember 2013/
43. Tanggung Jawab Manajemen 43. Management’s Responsibility
atas Laporan Keuangan on The Financial Statements
Manajemen Bank bertanggung jawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang
diotorisasi oleh Direksi untuk terbit pada tanggal
16 Maret 2016.
Management of the Bank is responsible for the
preparation and presentation of the financial
statements were authorized by Director for
issuance on March 16, 2016.
Nobu Center Plaza Semanggi Lt. 9
Kawasan Bisnis GranadhaJl. Jend. Sudirman Kav. 50
Jakarta 12930T. 021-2553-5128F. 021-2553-5130
www.nobubank.com