82
Transkrip wawancara 1 Pelabelan Konsep Konsep yang sering muncul Pengelompokan Konsep
Y : Dengan ibu Sarni ya, usianya
berapa bu?
I : Iya, saya usianya 56.
Y : Kalau pendidikannya apa bu?
I : SD nggak lulus (1a), wong jaman
dulu itu sekolahnya jauh
Y : Pekerjaan ibu apa ya?
I : Masak di panti asuhan (2a), kalo
sekarang kerjanya mulai jam 4
sampai jam 12 siang.
Y : Setelah pulang kerja, kegiatannya
apa lagi bu?
I : Enggak ada, ya nganggur di
rumah, paling ya jualan bensin di
jalan situ, buat tambah-tambah
sama biar ada kegiatan (5a). Ini aja
sebenernya tadi mau kesitu jualan
bensin, wong sudah leren-leren
sebentar, terus mau kesitu. Terus
nanti sorenya ambil air gitu,
sambil di bantu cucu-cucu (2b),
kalau anak saya sudah nikah
semua.
Y : Kalau ibu di rumah sini dengan
siapa saja bu?
I : Bertiga sama cucu-cucu, kalau
1. penyebab kemiskinan
perempuan
a. pendidikan rendah
2. kondisi kemiskinan
perempuan
a. pekerjaan kurang
produktif, karena
memakan banyak
waktu
b. bermasalah dengan
akses air bersih.
c. sebagai kepala rumah
tangga.
d. pendapatan rendah.
e. tidak punya rumah.
3. kemiskinan dalam
perspektif perempuan
a. orang yang
kehidupannya tidak
terjamin, baik dari
pekerjaan, dan tempat
tinggal.
4. konsep kecukupan
a. kesehatan
5. kontribusi
a. usaha sambilan
1. Penyebab kemiskinan
Pendidikan rendah
(1,2,3,4,8)
Usia tidak produktif (5)
2. Kondisi kemiskinan
perempuan
Pekerjaan kurang
produktif (1,2,3,4,5,6,7,8)
Bermasalah dengan akses
air bersih (1,2)
Sebagai kepala rumah
tangga (1,2)
Pendapatan rendah (1)
Tidak punya rumah (1)
Membiayai anak sekolah
(2)
Tidak punya modal usaha
(4,7)
Tidak punya usaha
sambilan (5,6,8)
Pekerjaan suami kurang
mencukupi (7,8)
Rumah tidak layak huni
(8)
3. Kemiskinan dalam
perspektif perempuan
Orang yang hidupnya
tidak terjamin, baik dari
pekerjaan dan tempat
1. Kondisi kemiskinan
perempuan
Pendidikan rendah
(1,2,3,4,8)
Usia tidak produktif (5)
Pekerjaan kurang
produktif
(1,2,3,4,5,6,7,8)
Bermasalah dengan
akses air bersih (1,2)
Sebagai kepala rumah
tangga (1,2)
Pendapatan rendah (1)
Tidak punya rumah (1)
Membiayai anak sekolah
(2)
Tidak punya modal
usaha (4,7)
Tidak punya usaha
sambilan (5,6,8)
Pekerjaan suami kurang
mencukupi (7,8)
Rumah tidak layak huni
(8)
2. Pandangan perempuan
tentang keberlanjutan
rumah tangga.
Usaha sambilan (1,7)
83
suaminya sudah meninggal 25
tahun yang lalu mbak (2c).
Y : Kalau penghasilan ibu setiap
bulannya dari bekerja sebagai
tukang masak itu berapa bu?
I : Dapetnya Rp 150.000, tapi dapet
beras, karena saya orang PK panti
karya. Berasnya 4 ons sama uang
Rp 2500 perhari, tapi dikasihnya
tiap bulan. Kalo dari bensin dapet
tambahan sedikit-sedikit ya
lumayan lah bisa sampai Rp
100.000an perbulannya, jadi bisa
buat nambahi makan tiap hari.
(2d)
Y : Pendapatan yang diperoleh itu
biasanya digunakan untuk apa saja
bu?
I : Macem-macem, buat makan,
bayar listrik, bayar sosial, terus
buat pirukunan sama tetangga-
tetangga. Nha yang berat itu ya
bayar pirukunan itu, kalo makan
kan bisa seadanya ndak ada yang
tahu, tapi kalo pirukunan itu ada
orang berangkat, terus tidak
sendiri kan ya malu, malunya itu
tinggal (1)
Tidak terlilit hutang (3)
4. Konsep kecukupan
Kesehatan (1,7)
Bayar sekolah (2,4,7,8)
Beli beras (2)
Makan seadanya (2,4,7,8)
Bayar listrik (4,8)
5. Kontribusi perempuan
Usaha sambilan (1,7)
Hubungan sosial dengan
tetangga (2,3)
Pendidikan anak (2)
Hutang (3,4,7,8)
Mengandalkan hasil
kebun (4,5)
Kayu bakar sebagai bahan
bakar memasak(5)
Makan seadanya (5,6)
Menabung (6)
Hubungan sosial dengan
tetangga (2,3)
Pendidikan anak (2)
Hutang (3,4,7,8)
Mengandalkan hasil
kebun (4,5)
Kayu bakar sebagai
bahan bakar memasak(5)
Makan seadanya (5,6)
Menabung (6)
Konsep kecukupan:
Kesehatan (1,7)
Bayar sekolah
(2,4,7,8)
Beli beras (2)
Makan seadanya
(2,4,7,8)
Bayar listrik (4,8)
Orang yang hidupnya
tidak terjamin, baik dari
pekerjaan dan tempat
tinggal (1)
Tidak terlilit hutang (3)
84
kok kayanya ra duwe tonggo ra
duwe sedulur gitu.
Y : Menurut ibu, kehidupan ibu
seperti sekarang ini gimana?
I : Kalo dilihat enak ya enak, kalo
dilihat nggak enak ya nggak enak.
Tapi ya pancen hidupnya kayak
gini ya mau apa, wong nggak ada
yang dituntuti kok. Ya semoga
badannya sehat, bisa cari
tambahan, yang penting ya
kerjanya setiap hari itu.
Y : Apa pendapatan ibu itu sudah
dirasa cukup?
I : Ya ndak cukup, pinter-pinternya
ngecakke duit aja mbak.
Y : Kalau ini rumahnya milik siapa
bu?
I : Ya punya yayasan, sebenernya
jatah saya itu rumah yang di depan
itu, tapi karena sudah rusakdi
suruh pindah. Dulunya saya minta
di perbaiki, tapi karena dari
yayasan tidak punya dana terus
disuruh pindah. Ya saya manut
saja dari pada keruntuhan rumah
ya mending pindah saja. Tapi
85
pindahnya masih dirumah milik
yayasan, di atas sana tempatnya.
(2e) Ya beginilah, tetap bersyukur,
yang penting di paringi kesehatan,
di paringi berkat setiap hari,
apapun yang diberi Tuhan bisa
dimakan, bisa memberikan
kesehatan. (4a)
Y : Kalau menurut ibu, orang miskin
itu seperti apa?
I : kalau menurut saya orang miskin
itu meskipun saya merasa miskin,
tapi yang di bawah saya itu juga
masih ada. Yang tidur-tidur di
pinggirjalan itu ya bisa di sebut
miskin, yang nggak punya
pekerjaan ya bisa juga di sebut
miskin. Kalau seperti saya itu ya
miskin, tapi kan hidup saya di
panti karya sudah ada yang
nanggung, walaupun dikit, tapi
tiap harinya sudah ada yang
merawat, yang penting kita
bekerja apa yang disuruh dari
kantor. (3a)
Transkrip wawancara 2 Pelabelan Konsep
Y : Niki kalih ibu sinten? 1. penyebab kemiskinan
86
I : Bu Sarmi
Y : Nyuwun sewu, pendidikannya ibu
apa ya?
I : Saya SD mbak (1a)
Y : Kalo umurnya bu, berapa?
I : Saya 58
Y : Pekerjaannya apa bu?
I : Kalo ada dagangan ya pisang,
kelapa, beli kelapa di mana gitu,
terus dijual lagi. Terus jualnya
dimana-mana gitu, sambil jalan
kemana-mana, gak di bawa
kepasar, kalau ke pasar malah gak
dapet uang, ya di jual sambil jalan
kemana-mana gitu sambil jalan
kaki mbak (2a).
Y : Kalo anaknya bu, sudah kerja?
I : Anak saya satu, masih sekolah
mbak di STM (2b) warak ambil
teknik perkayuan,
Y : Kalo suaminya bu?
I : Suami saya udah gak ngurusi di
rumah mbak, pergi-pergi gitu. (2c)
Y : Berarti pendapatannya ibu cuma
dari jual-jual gitua aja bu?
I : Ya gitu aja mbak, kalo g ada
dagangan ya enggak mbak. Paling
a. pendidikan rendah
2. kondisi kemiskinan
a. pekerjaan yang kurang
produktif.
b. membiayai anak
sekolah.
c. sebagai kepala rumah
tangga.
d. bermasalah dengan
akses air bersih
3.kemiskinan dalam
perspektif perempuan
4. konsep kecukupan
a. bayar sekolah dan beli
beras
b. makan seadanya,
beras, dan bumbu.
5. kontribusi
a. memiliki hubungan
sosial dengan tetangga.
b. pendidikan anak. Anak
sebagai harapan.
87
kalau ada yang suruh pijet ya
mijet, kalo enggak ya cuma di
rumah.
Y : Lalu pendapatannya gimana bu?
I : Pendapatannya ya ndak mesti
mbak, pokoknya di rumah ada
beras, bisa bayar sekolah gitu
aja,(4a) anak ku aja tadi berangkat
sekolah jalan kaki sampe sekolah
Y : Berarti buat ibu itu yang penting
bisa bayar sekolah sama beli beras
gitu aja ya bu?
I : Iya mbak, ini sekarang anak saya
baru PKL di warak sana
Y : Ow, biasanya kan kalo PKL gitu
dapet bayaran ya bu?
I : Iya, kemaren dapet 50rb, tapi buat
beli rinso, sabun, softex gitu
mbak, itu aja sudah senang dia
mbak. Masalah tiap keluarga di
sini itu beda-beda mbak, kalo saya
ya itu, kalo keluarganya bu RT itu
ya beda lagi mbak.
Y : Kalo ini kamar mandinya siapa
bu?
I : Saya mbak, ya Cuma gitu aja,
nggak ada airnya tapi (2d)
88
Y : Lha ini berarti kalo mau mandi
ambil airnya dimana?
I : Ya ambil di tempat sodara, situ to,
lha kalo mau pasang pam juga
ndak ada uangnya mbak (2d). Tadi
tu dapet informasi dari pak RT
belakang sana, kalo ada
pemasangan pam dari kelurahan,
katanya kalo mau ya daftar secepat
mungkin, soalnya jam 9 itu sudah
penutupan gitu. Mendadak kok
mbak, saya tahunya tu tadi malem,
lha ya belum siap-siap itunya.
Y : Hidupnya ibu yang seperti
sekarang ini menurut ibu gimana?
I : Ya gini ini, bertahan, makan
sedanya, di terima apa yang sudah
di berikan Tuhan, kalo orang desa
itu ya yang penting ada beras sama
bumbu, tar sayurnya ya masak
pepaya oseng-oseng, kan banyak
tetangga itu yang nawari (4b), kalo
di desa itu enaknya ya gini ini,
kadang ditawari sayuran ganti-
ganti. Gitu nanti ya gantian, kalo
saya lagi punya ya genti nawari
tetangga-tetangga gitu (5a). Ya
paling saya bisanya berharap sama
anak saya itu, biar bisa pinter
89
sekolahnya terus jadi orang sukses
gitu (5b).
Transkrip wawancara 3 Pelabelan Konsep
Y : Ini dengan ibu siapa?
I : Tukiyem, panggilnya mbah saja,
mbah Tukiyem.
Y : Usianya mbah?
I : 60
Y : Pendidikannya apa ya bu?
I : ndak sekolah mbak (1a)
Y : Kalau mbah pekerjaannya apa?
I : Di panti wreda, yang makpungi
simbah-simbah, yang kasih
makan, gantikan baju, yang
merawatlah gitu. (2a)
Y : Kalau kerja di panti dari jam
berapa mbah?
I : Berangkat jam setengah lima
sampai jam sembilan, terus saya
pulang sarapan, terus berangkat
lagi jam setengah sebelas sampai
jam setengah satu, terus berangkat
lagi jam dua.
Y : Kalau penghasilannya mbah?
I : Saya sebulannya Rp 250.000, sama
beras 12 kg, gula 0,5 kg, 1 sabun,
1 odol. Penghasilannya itu di
1. penyebab kemiskinan
a. pendidikan rendah.
2. kondisi kemiskinan
a. pekerjaan kurang
produktif
3.kemiskinan dalam
perspektif perempuan
a. tidak terlilit hutang.
4. konsep kecukupan
5. kontribusi
a. pirukunan
b. hutang
90
cukup-cukupkan lah. Kalau sudah
dapat uang, ya buat pirukunan
dulu, buat PKK, itu yang pertama,
nanti sisanya buat bayar utang ke
tukang-tukang bejanjan. Kalau
listrik sudah dibayari sama
kantor.(5a)
Y : Kalau mbah dirumah sini sama
siapa?
I : Sama suami, kalau anak-anak di
bawah. Suami saya kerja di panti
wreda juga, tapi dia jadi tukang
bubut-bubut.
Y : Kalau hidupnya mbah selama ini
kayak gini gimana mbah?
I : Ya kalau di bilang miskin ya
miskin, orang miskin itu kan yang
ndak punya apa-apa.
Y : Apa-apanya itu apa mbah?
I : Ya apa ya, kalau bisa ya ndak usah
punya utang gitu, tapi ya gimana
ya, wong keadaannya seperti ini.
(3a)
Transkrip wawancara 4 Pelabelan Konsep
Y : Namanya siapa bu?
I : Sri Sudarmani, usianya 53.
Y : Kalo pendidikannya bu?
1. penyebab kemiskinan
a. pendidikan rendah
2. kondisi kemiskinan
a. sebagai ibu rumah
91
I : SD (1a)
Y : Pekerjaannya apa bu?
I : Ya ndak ada, Cuma ibu rumah
tangga mbak (2a), mau nyambi
juga susah, wong tidak ada
modalnya,(2b) mau warungan juga
kondisinya kayak gini, kalo di
utang ya susah to, terus juga
tempatnya masuk gini, jauh dari
jalan. Kalo dulu saya pernah kerja
di panti asuhan, tapi karena waktu
itu pernah jatuh, terus tangannya
ini agak retak apa gimana gitu,
jadi susah kalo buat kerja, terus
saya keluar. Nha sekarang kalo
mau masuk lagi ya ndak bisa,
soalnya disana kan banyak teman-
teman, jadi wong sudah lama, kok
mau masuk lagi ya kan nggak
enak.
Y : Lalu pendapatan tiap bulannya
gimana bu?
I : Ya cuma dari suami Rp 75.000
perbulan sama dapet beras itu to
mbak. Ya seadanya aja lah mbak,
kalo ndak punya ya diem aja.
Paling ya cari-cari di kebun buat
tangga
b. tidak punya modal
usaha
3.kemiskinan dalam
perspektif perempuan
4. konsep kecukupan
a. makan, nyangoni
sekolah, bayar listrik
5. kontribusi
a. mengandalkan hasil
kebun
b. hutang
92
dimasak (5a). Kalo sudah kepepet
ya minta ke kakak (5b), kalo mau
pinjem tetangga ya gimana, wong
orang sini itu kondisinya sama
semua. Masalah nanti
ngembalikenya gimana ya nggak
tau nanti gimana.
Y : Biasanya pendapatkan yang
diperoleh itu digunakan untuk apa
saja?
I : Ya banyak mbak, makan,
nyangoni sekolah, belum lagi buat
bayar listrik. Sisanya juga kan
paling Cuma berapa, susah buat
sehari-harinya. Belum lagi kalo
dimintai buat urunan, ya berat to
mbak, wong saya masih buat
nyangoni anak sekolah. (4a)
Y : Apa ada pendapatan tambahan bu?
I : Paling-paling ya yang buat
tambah-tambah itu ya dari jual
pisang itu mbak, sama bapaknya
itu nyambi nggadohke kambing.
Kalo ndak gitu ya susah.
Transkrip wawancara 5 Pelabelan Konsep
Y : Ini dengan ibu siapa?
I : Suminem, tapi biasanya di panggil
1. penyebab kemiskinan
a. usia tidak produktif
93
mimi.
Y : Usianya berapa bu?
I : 71 (1a)
Y : Kerjanya di mana bu?
I : Di panti asuhan, dari jam delapan
sampai jam setengah sepuluh. Jadi
yang bersih-bersih di sana. (2a)
Y : Pendapatannya bu?
I : Sebulannya Rp 75.000, sama beras
12 kg, tapi bulan ini sudah ndak
dapet beras, soalnya sudah saya
ambil bulan kemaren.
Y : Kalau kegiatannya setelah pulang
kerja apa bu?
I : Ya apa ya, paling ini cuci piring,
kasih makan ibu, sama mandiin.
(2b) Saya tu Cuma berdua sama
ibu, anak-anak sudah pada nikah.
Pokoknya saya tu mau ngurusi ibu
sendiri, apa pun keadannya, saya
mdak mau ngerepoti anak-anak,
kalo dikasih ya saya terima, tapi
kalo minta ndak pernah.
Y : Lalu gimana cara mencukupi
kebutuhan sehari-hari dengan gaji
segitu bu?
I : Ya gimana ya di cukup-cukupke.
2. kondisi kemiskinan
a. pekerjaan kurang
produktif
b. tidak punya pekerjaan
sambilan
3.kemiskinan dalam
perspektif perempuan
4. konsep kecukupan
5. kontribusi
a. menggunakan kayu
bakar sebagai bahan
bakar memasak.
b. makan seadanya.
c. mengandalkan hasil
kebun
94
Masaknya ya pake kayu (5a),
gasnya jarang-jarang dipake.
Terus makannya ya seadanya (5b),
itu ibu saya ya makannya
seadanya, ndak tak kasih garem.
Terus sayurnya ambil di
pekarangan itu, saya kan juga
sambil nandur-nandur dikit biar
bisa buat tambah-tambah
makan.(5c)
Transkrip wawancara 6 Pelabelan Konsep
Y : ini dengan ibu siapa ya?
I : sobianah.
Y : usianya berapa bu?
I : 47 mbak.
Y : pendidikannya apa bu:
I : SD mbak.
Y : pekerjaannya apa bu?
I : ya gini-gini aja mbak, paling yo
kerjaan rumah, sorenya saya kerja
rumah tangga (2a) di argomulyo
sana
Y : kok sore bu?
I : iya sekalian nemeni jadi tidur
1. penyebab kemiskinan
2. kondisi kemiskinan
a. pekerjaan kurang
produktif
b. tidak punya pekerjaan
sambilan
3.kemiskinan dalam
perspektif perempuan
4. konsep kecukupan
5. kontribusi
a. menabung.
b. makan seadanya.
95
disana sekalian.
Y : anaknya ada berapa to bu?
I : empat mbak, yang besar dah
nikah, tinggal dua yang masih
sekolah.
Y : kalo suaminya kerja di mana bu?
I : di damatex.
Y : nggak ada pekerjaan sambilan lain
gitu bu, buat tambah-tambah?
I : ya apa mbak, nggak ada. Dah abis
waktunya, lagian juga ndak ada
modal.(2b)
Y : terus, pendapatannya selama ini
cukup ndak untuk kebutuhan
sehari-hari?
I : ya sebenere ya ndak mbak, tinggal
yang ngecakke duit aja. Pinter-
pinter lah.
Y : terus kalo ndak cukup gimana bu?
I : ya kan ada tabungan. Jadi setiap
96
ada uang ndak dipake semua,
disisakan, jadi nanti kalo lagi
kurang bisa pake yang di tabung
kemaren.(5a) Kalo makannya ya
seadanya aja mbak, ndak usah
yang aneh-aneh, penting gitu
aja.(5b)
Transkrip wawancara 7 Pelabelan Konsep
Y : ini dengan ibu siapa ya?
I : sakinem mbak.
Y : usianya bu?
I : umurnya 45 tahun.
Y : ini sedang apa bu?
I : ya ngomong-ngomong aja sama
temen-temen ini.
Y : nyuwun sewu, kalo kerjanya ibu
apa ya?
I : ini lagi nggak kerja mbak,
biasanya tu saya kalo malem
jualan nasi goreng,(2a) tapi ini lagi
habis modalnya, jadi ya leren dulu
jualannya.(2b)
Y : terus kalo lagi nggak kerja gini
gimana bu:
I : ya jadi pembantu dulu di tetangga
(5a), nanti kalo udah ada modal
jualan lagi.
1. penyebab kemiskinan
2. kondisi kemiskinan
a. pekerjaan kurang
produktif
b. kekurangan modal
usaha.
c. pekerjaan suami tidak
menentu.
3.kemiskinan dalam
perspektif perempuan
4. konsep kecukupan
a. makan
b. sehat
c. pendidikan anak.
5. kontribusi
a. menjadi pembantu
rumah tangga.
b. hutang.
97
Y : kalo suaminya kerja apa bu?
I : jadi tukang bangunan mbak, tapi
yo itu kerjanya nggak mesti kok
mbak (2c). Kadang kerja, kadang
ya nggak.
Y : terus untuk kebutuhan sehari-
harinya gimana bu?
I : ya itu tadi, paling ya jadi
pembantu, kalo kepepet ya pinjem
sama tetangga to mbak (5b).
Penghasilan ya Cuma segitu itu,
kalo mau makan ya seadanya aja
mbak. Kalo saya tu nggak neko-
neko mbak, yang penting tu bisa
makan (4a) meskipun Cuma
seadannya ya, sehat (4b), anak
bisa tetep sekolah, dah itu aja kalo
saya tu mbak(4c).
Transkrip wawancara 8 Pelabelan Konsep
Y : siang bu, ini dengan ibu siapa?
I : siang mbak, nama saya yati,
lengkapnya susmiyati.
Y : oh ya bu yati, kalo beleh tau,
usianya ibu berapa ya?
I : hmmmm saya 48an mbak.
Y : kalo dulu pendidikannya apa ya
bu?
I : saya tu Cuma lulus SMP tok mbak
(1a), nggak punya uang buat
lanjutin dulu tu mbak.
Y : terus sekarang pekerjaannya ibu
1. penyebab kemiskinan
a. pendidikan rendah
2. kondisi kemiskinan
a. pekerjaan kurang
produktif
b. tidak punya pekerjaan
sambilan.
c. pekerjaan suami tidak
mencukupi.
d. rumah tidak layak huni.
3.kemiskinan dalam
perspektif perempuan
98
apa?
I : ya itu jualan ayam di pasar (2a)
Salatiga sana.
Y : itu kalau ibu jualan mulai dari jam
berapa bu?
I : dari pagi mbak, pasar pagi saya
sudah jualan, nanti sampe jam 9
apa jam 10 gitu, terus pulang.
Kaya gitu tu sudah habis mbak
jualannya.(2a)
Y : wah cepet ya bu?
I : iya mbak, alhamdulilah sudah ada
lengganannya mbak.
Y : ooow iya bu, terus kegiatannya
ibu kalo setelah pulang dari jualan
apa bu?
I : ya gini ini mbak, istirahat, nyantai
duduk gini ini. Paling yo masak,
kalo pagi kan ndak sempet masak,
beres-beres rumah, tapi nanti kalo
sudah leren, sekarang leren
dulu.(2b)
Y : ndak ada kerja yang lainnya bu?
I : wah ndak mbak, jualan gini aja
udah capek awake mbak.
Y : kalo di rumah sini sama siapa saja
bu?
I : sama bapak, sama anak satu masih
smp.
Y : kalo boleh tau suami ibu kerja apa
ya bu?
4. konsep kecukupan
a. bayar sekolah
b. bayar listrik
c. makan
5. kontribusi
a. hutang.
99
I : jadi tukang reparasi payung, di
pasar juga.(2c)
Y : lha pendapatannya ibu sama bapak
itu kalo buat kebutuhan sehari-hari
cukup ndak bu?
I : ya cukup ndak cukup mbak,
pokoknya yo di cukup-cukupke,
buat bayar spp (4a), listrik (4b),
kalo makan ya seadanya aja mbak
(4c).
Y : kalo misalnya ni bu, keluarga ibu
di bilang miskin atau tidak mampu
itu gimana bu?
I : ya gimana ya mbak, liat sendiri
saja, rumah saya ya Cuma kaya
gini. Ini atapnya kalo hujan yo
banjir, sampe tak tadah-tadahi ini
di sini pake ember. Temboke ya
campur-campur gini (2d). Sudah
mengajukan bantuan tapi kok ya
nggak dapet-dapet mbak.
Y : ow iya, terus kalo pendapatannya
ibu sama bapak nggak cukup buat
kebutuhan sehari-hari, misalnya
buat bayar sekolah atau mau
betulin rumah gimana bu?
I : ya paling ya saya pinjem sama
orang pasar (5a). Di pasar tu kan
ada yang dari bank suka pinjem-
pinjemin uang itu. Saya mending
pinjem kesitu, dari pada ketempat
100
yang lain, misalnya pkk gitu. Enak
pinjem di pasar, soalnya setiap
harinya kan ketemu terus, jadi
percaya.
Transkip wawancara 9 Pelabelan Konsep
Y : ini dengan ibu siapa ya?
I : ibu Rini
Y : usinya berapa bu?
I : 37 mbak
Y : ini anaknya bu?
I : iya mbak, anak saya 2, ini yang
kecil, kalo yang besar masih
PAUD.
Y : lha ini ibu sekarang sedang apa?
I : ya gini-gini aja mbak, nyante
sambil momong anak, di suruh
tidur siang ndak mau, malah
nangis ngejak dolan.
Y : kalo kegiatannya ibu sehari-hari
ngapain aja bu?
I : nganggur mbak, paling ya
momong anak, sama nganter ke
PAUD kalo pagi, kalo siang ya
ngganggur aja.
Y : kalo suami ibu kerja apa bu?
I : kerjanya pindah pindah mbak,
kadang ya di Kalimantan, kadang
ya di Jakarta tergantung
kontraknya mbak (2a). Suami saya
itu kerjane jadi tukang las, tapi
1. penyebab kemiskinan
a. pendidikan rendah
2. kondisi kemiskinan
a. pekerjaan suami tidak
tetap.
b. istri tidak bekerja.
3.kemiskinan dalam
perspektif perempuan
4. konsep kecukupan
a. makan
b. beli susu
5. kontribusi
a. tabungan.
b. membuka usaha sendiri.
101
yang di pabrik-pabrik itu lho, nanti
kalo ada mesin yang rusak, suami
saya yang benerin, kadang juga di
pabrik susu Salatiga sini. Tapi ini
sekarang lagi nganggur mbak,
wong belum ada panggilan lagi.
Y : lha terus kalo suami ibu lagi
nggak kerja, untuk kebutuhan
sehari-harinya gimana bu?
I : ya gimana, di cukup-cukupke aja
mbak, pake uang yang kemarin.
Y : maksudnya ibu uang tabungan
gitu?
I : iya mbak, jadi kalo dikirimi uang
nggak tak habiskan semua, tak
sisakan buat njagani kalo lagi kaya
gini (5a).
Y : ibu nggak ada keinginan untuk
bekerja?
I : kalo keinginan kerja sih ya ada
mbak, tapi gimana lagi, kalo saya
kerja anak-anak nggak ada yang
ngurus, masih repotlah kalo mau
di tinggal-tinggal. Tapi ya bingung
juga sih mbak mau kerja apa,
wong yo saya ndak bisa apa-apa
(2b) wong yo Cuma lulusan SMP
(1a) mau kerja apa. Bisanya ya
cuma ngurusi rumah aja gini. Ya
wes di terima aja lah mbak,
paringane kaya gini ya bersyukur
102
aja.
Y : apanya bu yang disyukuri?
I : ya hidupnya itu to mbak,
paringane anak-anak masih bisa
makan (4a), beli susu (4b).
Y : lha nanti kalo suami ibu sudah
ndak bisa kerja di pabrik lagi
gimana bu untuk kedepannya:
I : rencana sih mau buka bengkel las
sendiri mbak di rumah, masih
nunggu modal juga sih mbak. Tapi
mgungkin nggak di salatiga,
soalnya kalo di salatiga kurang
begitu rame, maunya sih coba
keluar dari salatiga, kesemarang
apa kemana gitu, kota besar lah,
soalnya pasarnya kan masih luas
(5b).