Download - Tugas 4 sikm andik irawan
1
Tugas ke 4 Mata Kuliah
Sistem Industri Kecil dan Menengah ( 2 sks )
Dosen pengampu : Ir. Supranto, M.Sc., Ph.D.
Oleh :
Andik Irawan 11/ 322749/PTK/07426
MAGISTER TEKNIK SISTEM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
2
Kata Pengantar
Alhamdulliah puji syukur selalu kita pnjatkan kehadirat Allah SWT yang
selalu memberi keselamatan dan kesehatan serta rizki yang besar bagi kita semua.
Sholawat dan salam juga kita sampaikan kepada junjungan kita kekasih Allah
Nabi dan Rasul yang mulia Muhammad SAW atas segala ajaran dan pengajaran
beliau sehingga kita mengenal Allah SWT dan selalu dalam keimanan.
Alhamdullilah saya bisa menyelesaikan makalah Sistem Industri Kecil dan
Menegah sebagai tugas mata kuliah dan mampu memberikan hasil positif dan
dapat di gunakan sebagai bahan tugas mata kuliah yang ada, khususnya penulis
sendiri. Adapun sumber makalah berdasarkan tugas sebelumnya dan beberapa
data diambil dari Kementrian Perindustrian. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua untuk menjalankan tugas sehari-hari dan sebagai acuan yang lebih
baik.
Penulis.
3
Daftar Isi
Kata Pengantar ………………………………………………….. 2
BAB I LATAR BELAKANG
1.1 SIKM (Sistem Industri Kecil Menengah) …………………... 3
1.2 Kebutuhan SIKM (Sistem Industri Kecil Menengah) …... 4
1.3 SIKM Makro dan Mikro …………………………………… 5
Bab II Pembahasan
2.1 Evaluasi Makro - Mikro Industri Indonesia …………… 5
2.2 Evaluasi Tugas 1 dan Tugas 2 …………………………... 8
2.3 Evaluasi Tugas 3 …………………………………………… 14
2.4 Gagasan Utama …………………………………………… 16
2.5 Bagaimana Solusinya …………………………………... 18
2.6 Cara Yang Perlu Digunakan …………………………… 18
Bab III Kesimpulan
3.1 Kesimpulan Tugas 1, 2, 3 …………………………………… 20
3.2 Saran Visi dan Misi DEPRIN ……...……………………. 20
Daftar Pustaka …………………………………………………… 21
4
BAB I LATAR BELAKANG
1.1 SIKM (Sitem Industri Kecil Menengah)
Menurut Kartasapoetra (2000), Pengertian industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan
atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan
industri.
Menurut Badan Pusat Statistik (2008) industri mempunyai dua pengertian:
a. Pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan di
bidang ekonomi bersifat produktif.
b. Dalam pengertian secara sempit, industri hanyalah mencakup industri
pengolahan yaitu suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
mengubah suatu barang dasar mekanis, kimia, atau dengan tangan
sehingga menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi, kemudian
barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih nilainya dan
sifatnya lebih kepada pemakaian akhir.
Sedangkan Industri Kecil Menengah merupakan suatu kegiatan usaha yang
mengahasilkan barang atau jasa yang bisa diterima dan mampu membantu
kebutuhan pokok penting Manusia serta menopang nilai pendapatan ekonomi
kebutuhan manusia secara merakyat. Sehingga memberi hasil baik bagi kebutuhan
pokok manusia sebagai landasan kehidupan. Beberapa Industri kecil Menengah
yang ada di daerah pedesaan, kecamatan, kabupaten, atau profinsi merupaka
bagian terkecil (Mikro) dari Departemen Perindustrian. Departemen Perinduatrian
diharapakan mampu menaungi secara lebih spesifik agar Industri Kecil Menengah
yang dan bisa berkembang dan mengasilkan produk baik berupa produk unggulan
daerah atau produk IKM secara umum.
5
SIKM (Sistem Industri Kecil Menengah) memilki kapasitas terbatas
terhadap produksi sehingga membutuhkan bagian yang mampu mengelola secara
berkelompok di bawah naungan kepala induk dan memiliki rangkaian pohon
sistem yang mencakup Industri Kecil Menengah. Kepala induk mampu menjaga
keseimbangan antar Industri Kecil Menengah Mikro dan mampu memberikan
hasil produksi apa yang dibutuhkan manusia melalui kepala induk makro. Industri
Kecil Menengah yang ada memilki banyak perbedaan pengertian antara
perusahaan besar yang mencukupi masyarakat luas dengan tujuan keuntungan,
sedangkan Industri Kecil Menengah perorangan secara umum mampu mencukupi
kebutuhan pokok manusia, tetapi agar tetap bersinambungan Industri Besar dan
Industri Kecil Menengah diharapkan mampu memilki kerjasama yang baik agar
masing-masing Industri mampu berjalan dan memenuhi kebutuhan manusia
secara umum.
1.2 Kebutuhan SIKM (Sistem Industri Kecil Menengah)
Suatu sistem jelas membutuhkan elemen-elemen lain yang bisa membantu
dan bekerjasama agar mampu mencapai fungsi tujuan yang diharapkan. Manusia
secara nyata membutuhkan kebutuhan hidup yang dimulai dari kebutuhan pokok
hingga kebutuhan tambahan. Berikut pembagian kebutuhan manusia mulai dari
kebutuhan pokok hingga kebutuhan tambahan :
1. Pangan
2. Papan Kebutuhan Paling Utama
3. Pakaian
4. Kesehatan
5. Pendidikan
6. Komunikasi Kebutuhan Kedua
7. Transportasi
8. Luxsurius
9. Lain-lain Kebutuhan Tambahan
6
Dari pembagian dapat diketahui kebutuhan yang paling utama dan
haruslah ada, kemudian disusul kebutuhan kedua yang di butuhkan ketika
kebutuhan utama sudah terpenuhi kemudian terahir adalah kebutuhan tambahan
yang diharapakan mampu memberi kebutuhan tambahan manusia.
Kebutuhan paling utama memberikan poin penting agar kelangsungan
hidup manusia terpenuhi dan mampu mengembangakn pola fikir untuk
memberikan inovasi baru sehingga muncul kebutuhan lain yang digunakan untuk
menghasilkan karya dan cipta sehingga mampu memberikan kebutuhan kedua
yang dibutuhkan manusia sehingga hal-hal baru terus bertambah seiring waktu
kemudian menghasilkan kebutuhan tambahan atau sesuatu yang memliki nilai jual
dan nilai produksi baik dalam skala kecil ataupun skala besar. dari berbagai
kebutuhan yang dihasilkan manusia membutuhkan kebutuhan tambahan lain lagi
agar manusia mendapat kebutuhan jasmani yang lebih kompleks.
1.3 SIKM (Sistem Industri Kecil Menengah) Makro dan Mikro.
Disetiap kegiatan produksi jelas terjadi diagram alir yang menghubungkan
satu perushaan dengan perusahaan lain baik berupa perushaan atau industry kecil
sekalipun. Pengertian secara menyempit makro merupakan bagian yang mampu
mengelola secara kecil dengan hasil barang produksi secara lebih spesifik.
Sedangkan Mikro memliki pengertian bagian kecil dari industri yang dikelola
sehingga mampu mengasilkan barang produksi dan dikelola oleh industri secara
Makro.
Menurut Hasibuan (2000) pengertian industri sangat luas, dapat dalam
lingkup makro maupun mikro. Secara Mikro Industri adalah kumpulan dari
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang homogen, atau
barang-barang yang mempunyai sifat yang saling mengganti sangat erat. Dari segi
pembentukan pendapatan yakni cenderung bersifat makro. Jadi batasan industri
yaitu secara mikro sebagai kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang
sedangkan secara makro dapat membentuk pendapatan.
7
Diagram Makro dan Mikro untuk IKM :
IKM BESAR
MIKRO MIKRO
IKM KECIL IKM KECIL IKM KECIL IKM KECIL
Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro Mikro
Gambar 1. Diagram Makro Mikro IKM
Dari gambar 1 terlihat secara Sistem bagaimana IKM secara makro dan
mikro yang di pusatkan pada IKM Besar sehingga terjalin kerjasama yang baik
antara IKM Besar dan IKM kecil secara mikro.
8
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Evaluasi Makro - Mikro Industri Indonesia
Industri yang ada di Indonesia sebagian besar bertumpu pada Kementrian
Perindustrian Republik Indonesia . Berikut beberapa data yang menampilan
IKM di Indonesia.
Data IKM Kelompok makanan berdasarkan data dari KEMENPERIN di
Indonesia yang terdaftar sebanyak 529 Kelompok Industri Makanan yang
tersebar di seluruh Indonesia dan sampai saat ini masih berjalan dan beroperasi.
Berikut contoh beberapa kelompok industri makanan di Indonesia :
9
Contoh diatas beberapa data kelompok industri makanan di Indonesia yang di
tampilkan.
Pakaian merupakan kebutuhan utama setelah makanan. Data IKM
Kelompok pakaian berdasarkan data dari KEMENPERIN di Indonesia yang
terdaftar sebanyak 2574 kelompok industri pakaian yang ada dan tersebar di
seluruh Indonesia. Dengan berbagai hasil industri, salah satu contoh pakaian
sweter, jaket, kaos dan berbagai jenis produk yang dihasilkan. Dengan tujuan
memenuhi kebutuhan utama manusia.
10
Beberapa data Industri Pakaian di Indonesia :
11
Ruang Lingkup Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) bersarkan data
Kemenperin, rantai nilainya, industri pakaian ini dapat dikelompokkan menjadi 5
kelompok yaitu:
1. Industri Serat (Fiber)
Adalah industri yang memproduksi serat-serat baik serat alam
maupun serat buatan.
2. lndustri Benang (Pemintalan/Spinning)
Adalah industri yang mengolah serat menjadi benang.
3. Industri Kain (Pertenunan/Weaving, Perajutan/Knitting, Pencelupan/
Dyeing, Pencapan/Printing, Penyempurnaan/Finishing dan Non-Woven)
Adalah industri yang mengolah benang menjadi kain.
4. Industri Pakaian Jadi (Garment)
Adalah industri yang mengolah kain menjadi pakaian jadi.
5. Industri Tekstil dan Produk Tekstil Lainnya
Adalah industri yang mengolah serat atau benang atau kain
menjadi produk jadi lainnya selain pakaian jadi.
Pengelompokan Industri TPT
1. Kelompok Industri Hulu. Termasuk dalam Industri Hulu adalah
industri serat dan benang. Industri Serat Alam yang memproduksi serat
alam seperti kapas, sutera, rami, wol dan lain sebagainya
2. Kelompok Industri Antara. Termasuk dalam Industri Antara adalah
industri yang memproduksi kain.
3. Kelompok Industri Hilir Termasuk dalam Industri Hilir adalah industri
yang memproduksi barang-barang jadi tekstil konsumsi masyarakat
Diagram Alir Ruang Lingkup dan Pengelompokan Klaster Industri TPT dapat
digambarkan sebagai berikut :
12
Gambar 2. Diagram alir pengelompokan TPT
secara fisik kelompok-kelompok industri TPT di atas pada dasarnya sudah
membentuk klaster-klaster industri dari mulai industri hulu, antara dan industri
hilir yang beraglomerasi di suatu daerah tertentu seperti yang terlihat di wilayah
Bandung Selatan, Cimahi, Pekalongan, Purwakarta, Semarang Selatan, Solo Raya
dan Tanggerang.
13
Papan merupakan kebutuhan utama setelah pakaian . Data IKM Kelompok
papan berdasarkan data dari KEMENPERIN di Indonesia yang terdaftar
sebanyak 740 kelompok industri papan dan kebutuhan rumah yang ada dan
tersebar di seluruh Indonesia. Dengan berbagai hasil industri, salah satu contoh
internit, kayu lapis dan berbagai jenis produk yang dihasilkan. Dengan tujuan
memenuhi kebutuhan utama manusia. Berikut beberapa contoh data yang diunduh
dari kemenprin :
14
Data yang didapat merupakan bagian yang terpenting sebagai kebutuhan utama
manusia kemudian disusul kebutuhan kedua dan terdapat kebutuhan tambahan.
Kebutuhan kedua tersebar secara merata di Indonesia dan membantu akan
kebutuhan manusia. Kementrian Perindustrian Indonesia memiliki tujuan visi
guna pembenguan industri nasional yakni Visi pembangunan Industri Nasional
sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008
tentang Kebijakan Industri Nasional adalah Indonesia menjadi Negara Industri
Tangguh pada tahun 2025, dengan visi antara pada tahun 2020 sebagai Negara
Industri Maju Baru, karena sesuai dengan Deklarasi Bogor tahun 1995 antar para
kepala Negara APEC pada tahun tersebut liberalisasi di negara-negara APEC
sudah harus terwujud.
2.2 Evaluasi Tugas 1 dan Tugas 2
Evaluasi Tugas 1.
Tugas 1 men-Inventarisasi kan data Industri kecil menengah dimasing
masing daerah sesuai kebutuhan pokok manusia. Tugas 1 menjelaskan khusus
daerah Jember mengenai Pangan, Papan, pakaian, kesehatan, Pendidikan,
komunikasi, transportasi, luxurius dan lain lain. Pada tugas 1 banyak industri
kecil di daerah Jember yang belum tercatat di Disperindag kabupaten, karena
jenis industri nya cukup kecil. Sehingga tidak memungkinkan data industri
kecil perumahan dirangkum oleh Disperindag daerah kabupaten.
Evaluasi tugas 1:
Memberikan data inventasisasi industri daerah masing-masing
mahasiswa.
Evaluasi Tugas 2
Tugas 2 mengenai inventasisasi secara berkelompok mengenai kelompok
industri pakaian dan transportasi di 9 daerah, data tersebut menjelaskan daerah
tersebut mengenai keadaan industri pakaian dan transportasi di Mojokerto,
Palu, Jember, Kendal, Sukoharjo, Mataram, Wonosobo, Pontianak. Pada tugas
15
2 menjelaskan secara holistik bagaimana keadaan dearah tersebut jika
dijadikan sebagai acuan bahwa daerah tersebut dapat dikatakan mewakili
Indonesia secara keseluruhan. Dalam pengertian tugas 2 menyebutkan
bagaimana kelompok industri yang ada, apakah sudah mampu membantu
mencukupi kebutuhan manusia, bagaimana bahan baku nya, kemudian secara
ekonomi kerakyatan bagaimana.
Berikut simpulan 9 daerah (dua daerah sama) mewakili Indonesia untuk
kelayakan kelompok industri pakaian dan transportasi.
Industri Kecil dan Menengah Kerakyatan secara Hilostik di
INDONESIA dapat di simpulkan gambar di bawah.
INDONESIA
Palu
Kendal Mataram Mojokerto
Pontianak Wonosobo Jember
Sukoharjo
IMPOR export
Gambar 3. IKM Kerakyatan
Evaluasi pada tugas dua mampu memberikan dasar pengetahuan
mahasiswa akan kelompok industri secara menyeluruh apakah layak atau
tidak industri tersebut, apakah sudah mampu mencukupi kelompok masing-
masing masing daerah, sehingga nilai import atau export bisa menambah nilai
jual dan karya daerah.
Beberapa daerah pada tugas 2 memiliki nilai karya berbeda tergantung
bagaimana kreasi hasil kelompok indusri perorangan tersebut berjalan, nilai
bahan baku beberapa daerah masih menggunkan bahan alami yang di dapat
dari alam, sehingga selain menjadikan daerah tersebut sebagai potensi
kerajinan namun memiliki nilai tresendiri di kalangan IKM.Seandainya
terdapat 1 daerah yang belum bisa memberikan hasil karya kelompok industri
16
maka perlu perencanaan bagaimana potensi daerah tersebut sehingga dari
potensi bisa menghasilkan karya yang memiliki nilai untuk daerah tersebut.
Evaluasi tugas 2 :
Memberikan hasil inventarsasi 9 daerah mengenai industri sandang dan
transportasi
Memberikan hasil bagaimana bahan baku nya
Bagaimana nilai import export nya
2.3 Evaluasi Tugas 3
Pada tugas ketiga pengertian industri lebih menempit untuk satu kegiatan
indutri yang ada sehingga diharapkan mahasiswa mampu memahami
bagaimana industri tersebut apakah sudah bisa dijadikan sebagai salah satu
kelompok dalam hal membantu kebutuhan manusia. Bagaimana fisibilitas
teknik, fisibilitas ekonomi, bagiamana secara sosial dan lingkungan.
Dapat digambarkan Identifikasi secara mikro merupakan pendekatan dan
meng-identifikasi sebuah Industri Kecil dan Menengah secara lebih menempit
dan fokus terhadap salah satu Industri kemudian menjabarkan secara Holistik
Sistem sehingga dapat diketahui bagaimana Industri Kecil Menengah tersebut
dengan sistem ketenaga kerjaan, bagaiaman sumberdaya-nya, bagiamana
teknologinya, bagaimana sistem secara sosial terhadap lingkungan-nya, serta
bagaimana sistem produksinya sehingga mampu berkoordinasi antar sistem.
Identisikasi tugas akan menjabarkan lebih Mikro tentang Industri “Las
Konstruksi”. Las konstruksi bisa dikatakan sebagai Industri Kecil atau
Industri Menengah, tergantung bagaimana keadaan Industri tersebut. Las
konstruksi memiliki banyak jenis produksi dan kegiatan yang dihasilkan bisa
bebeda antar Industri. Tugas ketiga meng-identifikasi secara mikro Industri
tersebut.
17
Sehingga di dapat evaluasi sebagai berikut :
Hasil produk : Pintu pagar, railing , kanopi, mesin perontok padi,
pengelasan umum.
Nilai ekonomi : memiliki nilai jual yang cukup, sehingga mampu
mencukupi kebutuhan hidup manusia.
Lingkungan : kerjasama akan tenaga kerja, pengertian akan
tetangga atau kelompok-kelompok daerah sehingga tetap terjalin
hubungan yang akrap.
Fisibilitas teknik : cara kerja dan fungsi alat merupakan hal penting
untuk kerja industri sehingga keselamatan dan fungsi alat bisa berjalan
dengan baik.
2.4 Gagasan Utama
Dari beberapa data yang ada menjelaskan bagaimana keadaan daerah
tersebut apakah sudah bisa dikatakan mampu membantu mencukupi kebutuhan
manusia. Pokok utama memajukan potensi daerah adalah pemerintahan daerah
memliki ikatan kuat antara pihak industri kecil yang ada agar pengembangan
dapat dilaksanakan dan secara terus menerus melakukan perbaikan-perbaikan
agar industri yang ada di tiap daerah tidak mati. Setiap daerah memilki
keunggulan masing –masing dan hasil karya yang berbeda tetapi diharapkan
kerjasama yang baik agar tidak mucul pengertian saling menjatuhkan dan
saling meng-unggulkan hasil daerah masing-masing. Dari kelompok industri
dengan tugas yang ada mampu memberikan hasil yang positif agar kegiatan
industri perumahan perorangan tetap menghasilkan kegiatan produk yang
mampu mencukupi kebutuhan manusia bahkan diharapkan mampu
memberikan kebutuhan manusia luar daerah.
Seandainya masing-maisng daerah belum memilki karya yang bersifat
memenuhi kebutuhan manusia maka perlu dilakukan cara-cara yang akan
dibahas pada sub-bab selanjutnya.
18
2.5 Bagaimana Solusinya
1. Kendala, jika tidak ada IKM di daerah asal:
Pengertian masyarakat masih minim
Kebutuhan hidup masih minim
Ada potensi daerah yang belum dimanfaatkan
Solusi :
Perlu hubungan antar luar daerah agar pengertian saling
berbagi tersalurkan.
2. Kendala, ada IKM tetapi belum berkembang :
Kekurangan pengertian teknologi
Sosialisasi Departemen Industri dearah masih kurang.
Belum bisa mencukupi kebutuhan dasar manusia.
Solusi :
Penambahan pengertian teknologi.
Menggali akan kabutuhan dasar manusia.
3. Kendala, IKM ada pada daerah tetapi pemerintah daerah tidak
mengembangkan :
Kemungkinan lingkungan tidak menyetujui
Solusi :
Memerlukan sosialisasi Departemen Industri dearah.
Dari beberapa contoh yang ada menghasilakan suatu masalah yang akan
diselesaikan dan dibutuhkan cara yang akan digunakan yang akan dibahas
pada sub-bab selanjutnya.
2.6 Cara Yang Perlu Digunakan
Diketahui beberapa contoh masalah yang di dapat sehingga memerlukan cara -
cara agar industri yang ada mampu berkembang terutama mampu mencukupi
kebutuhan daerah tresebut.
Cara – cara yang perlu digunakan :
Kegiatan industri harus bisa mencukupi kebutuhan dasar manusia
Produk yang dihasilkan memberikan nilai daerah
19
Hubungan dan pengertian akan teknologi terapan
Memanfaatkan potensi bahan baku dari daerah asal
Informasi dan arah produk
Kerjasama yang kuat antar industri bahkan antar pemerintah daerah.
Mencoba memberikan perbaharuan produk unggulan
Lingkungan yang memadai dan menerima
Bisa mensuplai industri makro.
20
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan Tugas 1, 2, 3
Dari beberapa tugas yang ada memberikan masukan pengetahuan
mahasiswa akan potensi atau industri apa yang ada pada masing-masing
daerah sehingga diharapakan mampu mengelola, membuat, memperbaharui,
mengembangkan industri yang ada bahkan belum ada agar daerah memliki
hasil produk yang bisa mencukupi kebutuhan manusia secara menyeluruh.
Pada tugas awal pendataan industri daerah memberikan hasil pengertian
bagaimana lokasi dan apa kegiatan yang dihasilkan. Pada tugas dua lebih
secara menyeluruh jika penggabungan daerah disebut sebagai Indonesia
sehingga bagaiman potensi dari seluruh daerah kelompok menjelaskan hasil
industri berupa sandang dan transportasi, bisa dikatakan mampukan
mencukupi kebutuhan manusia. Pada tugas ketiga arah industri lebih
menyempit secara mikro pada industri yang diketahui, pengertian secara
mikro menyempit sehingga lebih detail penjelasan tentang industri yang ada.
3.2 Saran Visi dan Misi KEMENPRIN
Pada fungsi tujuan Kementrian Perindustrian Indonesia teralu mengarah
kepada industri manufaktur besar yang bertujuan memberikan produk
unggulan nasional, namun disisi lain pemerintah belum mengerti bagaimana
daerah terpencil yang juga menghasilkan produk industri kecil. Saran yang
diberikan adalah penjelajahan pemerintah dearah atau pemerintah pusat
sangat diperlukan sehingga selain perkembangan produk daerah juga
memberikan penambahan pengetahuan pada industri tersebut.
21
Daftar Pustaka
Data Kelompok Industri makanan menurut Kementrian Perindustrian Republik
Indonesia di unduh melalui http://www.kemenperin.go.id/direktori-
perusahaan?what=makanan&prov=0
Data Kelompok Industri pakaian menurut Kementrian Perindustrian Republik
Indonesia, di unduh melalui http://www.kemenperin.go.id/direktori -
perusahaan?what=pakaian&prov=0
Data Kelompok Industri papan menurut Kementrian Perindustrian Republik
Indonesia, di unduh melalui http://www.kemenperin.go.id/direktori-
perusahaan?what=papan&prov=0
Data Kelompok Industri rumah menurut Kementrian Perindustrian Republik
Indonesia, di unduh melalui http://www.kemenperin.go.id/direktori-
perusahaan?what=rumah&prov=0&hal=33
Tentang kebijakan industri nasional sesuai Kementrian Perindustrian Republik
Indonesia diunduh melalui http://www.kemenperin.go.id/artikel/19/Kebijakan
- Industri-Nasional
Data peneglompokan kluster Industri pakaian sesuai kemenprin di unduh melalui :
http://rocana.kemenperin.go.id/index.php?option=com_content&view=article
&id=81&Itemid=97