Download - Tugas Belajar Dan Pembelajaran II
TUGAS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KURIKULUM 2013
DISUSUN OLEH:
NAMA: ROSITA MARTINI
NIM: E1M013046
PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1 GERUNG
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : Xl / 2
Materi Pokok : KOLOID
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit ( 3 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, ebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
KD dari KI-1
1.1 Menyadari adanya adanya keterkaitan sistem koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan
YME dan pengetahuan tentang adanya keterkaitan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang sebenarnya bersifat tentatif.
Indikator:
1.1.1 Menyadari adanya keterkaitan sistem koloid dengan kehidupan kita sehari-hari
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
KD dari KI-2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, jujur, terbuka dan
komunikatif) serta kerjasama, santun, toleran dalam merancang maupun berdiskusi
dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam dalam
melakukan percobaan yang diwujudkan dalam sikap sehari – hari.
Indikator:
2.1.1 Menunjukan perilaku ilmiah berupa mempunyai rasa ingin tahu, tanggung
jawab, jujur, terbuka dan komunikatif.
2.1.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, peduli lingkungan dan
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
KD dari K-3
3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
Indikator:
3.15.1 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifat-
sifatnya.
KD dari K-4
4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan
pengalaman membuat beberapa jenis koloid.
Indikator:
4.15.1Merancang ide atau gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid.
4.15.2Melakukan percobaan berdasarkan ide atau gagasan yang telah dirancang.
4.15.3Mempresentasikan hasil percobaan dalam pembuatan berbagai koloid
berdasarkan rancangan yang telah dibuat.
C. Indikator Dan Tujuan Pembelajaran
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
3.15.1 Menganalisis peran koloid dalam
kehidupan sehari-hariberdasarkan
sifat-sifatnya.
1. Siswa dapat mengidentifikasi sifat koloid
seperti efek tyndall, gerak brown,
pengendapan, sifat kelistrikan, dan
elektroforesis serta mengkaitkan beberapa
sifat koloid tersebut dalam kehidupan
dengan memberikan contohnya.
2. Siswa dapat menjelaskan beberapa peran
koloid dalam kehidupan sehari-hari dengan
memahami berbagai fenomena yang ada
disekitarnya.
4.15.1 Merancang ide atau gagasan untuk
memodifikasi pembuatan koloid.
4.15.2 Melakukan percobaan berdasarkan
ide atau gagasan yang telah
dirancang.
4.15.3 Mempresentasikan hasil percobaan
dalam pembuatan berbagai koloid
berdasarkan rancangan yang telah
dibuat.
1. Siswa dengan kelompoknya dapat
merancang ide atau gagasan dalam
memodifikasi pembuatan koloid
berdasarkan video dan pengalaman
membuat koloid sebelumnya.
2. Siswa dengan kelompoknya dapat
melaksanakan percobaan berdasarkan ide
atau gagasan yang telah dirancang.
3. Siswa dapat menyampaikan hasil dari
percobaan yang telah dilakukan dengan
komunikatif.
1.1.1 Menyadari adanya keterkaitan
sistem koloid dengan kehidupan
kita sehari-hari sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME.
Siswa dapat menyadari begitu eratnya system
koloid dengan kehidupan kita sehari-hari sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME.
2.1.1 Menunjukan perilaku ilmiah berupa
mempunyai rasa ingin tahu,
tanggung jawab, jujur, terbuka dan
komunikatif
1. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu
dalam mengumpulkan data.
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur
dalam menuliskan hasil pengamatan.
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku terbuka
dan tanggung jawab dalam berdiskusi.
4. Siswa dapat menyampaikan hasil
percobaannya dengan komunikatif.
2.1.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,
santun, toleran, peduli lingkungan
1. Siswa dapat menunjukkan perilaku
kerjasama, santun, toleran dalam
dan hemat dalam memanfaatkan
sumber daya alam.
berdiskusi, merancang dan melakukan
percobaan.
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku peduli
lingkungan dan hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam dalam
melakukan percobaan
D. Materi Pembelajaran
KOLOIDDalam
kehidupan
sehari-hari kita
sering
bersinggungan
dengan sistem
koloid sehingga
sangat penting
untuk dikaji.
Sebagai contoh,
hampir semua
bahan pangan
mengandung
partikel dengan
ukuran koloid, seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Emulsi seperti susu juga termasuk koloid.
Dalam bidang farmasi, kebanyakan produknya juga berupa koloid, misalnya krim, dan salep
yang termasuk emulsi. Dalam industri cat, semen, dan industri karet untuk membuat ban
semuanya melibatkan sistem koloid. Semua bentuk seperti spray untuk serangga, cat, hair spray,
dan sebagainya adalah juga koloid. Dalam bidang pertanian, tanah juga dapat digolongkan
sebagai koloid. Jadi system koloid sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Sifat-Sifat Koloid
a. Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel
koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall
merupakan satu bentuk sifat optik yang dimiliki oleh sistem koloid. Pada tahun 1869, Tyndall
menemukan bahwa apabila suatu berkas cahaya dilewatkan pada sistem koloid maka berkas
cahaya tadi akan tampak. Tetapi apabila berkas cahaya yang sama dilewatkan pada dilewatkan
pada larutan sejati, berkas cahaya tadi tidak akan tampak. Singkat kata efek Tyndall merupakan
efek penghamburan cahaya oleh sistem koloid. Pengamatan mengenai efek Tyndall dapat dilihat
pada gambar
Efek Tyndall Koloid
Hamburan cahaya oleh koloid
Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dapat kita amati seperti:
Di bioskop, jika ada asap mengepul maka cahaya proyektor akan terlihat lebih
terang.
Di daerah berkabut, sorot lampu mobil terlihat lebih jelas
Sinar matahari yang masuk melewati celah ke dalam ruangan berdebu, maka
partikel debu akan terlihat dengan jelas.
b. Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi
tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra,
maka kita akan melihat bahwa partikelpartikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.
Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak.
Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas ( dinamakan gerak Brown),
sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat (tidak termasuk gerak Brown). Untuk
koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan
menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut
berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang
terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang
menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian
pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini
menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam
campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh
suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki
partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase
terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid,
maka gerak Brown semakin lambat.
Gerak Brown Partikel-Partikel Koloid
c. Adsorpsi
Zat-zat yang terdispersi dalam sistem koloid dapat memiliki sifat listrik pada
permukaannya. Sifat ini menimbulkan gaya an der aals bahkan ikatan valensi yang dapat
mengikat partikel-partikel zat asing. Gejala penempelan zat asing pada permukaan partikel
koloid disebut adsorpsi Zat-zat teradsorpsi dapat terikat kuat membentuk lapisan yang tebalnya
tidak lebih dari satu atau dua lapisan partikel. Jika permukaan partikel koloid mengadsorpsi suatu
anion maka koloid akan bermuatan negatif. Jika permukaan partikel koloid mengadsorpsi suatu
kation maka koloid akan bermuatan positif. Jika yang diadsorpsi partikel netral, koloid akan
bersifat netral. Oleh karena kemampuan partikel koloid dapat mengadsorpsi partikel lain maka
system koloid dapat membentuk agregat sangat besar berupa jaringan, seperti pada jel.
Sebaliknya, agregat yang besar dapat dipecah menjadi agregat kecil-kecil seperti pada sol.
Adsorbsi ion oleh koloid
d. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan
terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi
secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti
penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
e. Koloid Pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari
proses koagulasi.
f. Dialisis
Dialisis adalah suatu teknik pemurnian koloid yang didasarkan pada perbedaan ukuran
partikel-partikel koloid. Dialisis dilakukan dengan cara menempatkan dispersi koloid dalam
kantong yang terbuat dari membrane semipermeabel, seperti kertas selofan dan perkamen.
Selanjutnya merendam kantong tersebut dalam air yang mengalir. Oleh karena ion-ion atau
molekul memiliki ukuran lebih kecil dari partikel koloid maka ion-ion tersebut dapat pindah
melalui membran dan keluar dari sistem koloid. Adapun partikel koloid akan tetap berada di
dalam kantung membran.
g. Elektroforesis
Muatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid.
Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik. Karena partikel
koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid
dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid bermuatan positif akan bergerak menuju
elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid
akan menggumpal (koagulasi). Elektroforesis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan suatu
sistem koloid. Jika koloid bergerak menuju elektroda positif maka koloid yang dianalisa
mempunyai muatan negatif.
Begitu juga sebaliknya, jika koloid bergerak menuju elektroda negatif maka koloid yang
dianalisa mempunyai muatan positif.. Contoh percobaan elektroforesis sederhana untuk
menentukan jenis muatan dari koloid diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Elektroforesis
E. Strategi Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran: Saintifik
Metode pembelajaran : Demonstrasi, Diskusi, Eksperimen, Persentasi
Model pembelajaran : Discovery Learning, Project Based Learning
F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan pembelajaran Indikator Berfikir Alokasi
Tingkat Tinggi waktu
Kegiatan awal
- Guru mengucapkan salam pembuka
- Guru menginstrusikan ketua kelas untuk
memimpin do’a
- Guru mengecek kehadiran siswa.
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
- Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi.
Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis siswa, guru memberikan
sebuah permasalahan mengenai pelajaran yang
akan diajarkan, misalnya: “Anak-anak
pernahkah kalian melihat ibu kalian memasak
menggunakan santan? Atau pernahkah kalian
melihat kabut atau asap? Tahukah kalian
termasuk campuran apakah santan atau kabut
itu?nah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, kita akan pelajari materinya pada
pertemuan kali ini. Sebagai motivasi kepada
para siswa misalnya “Setelah kalian
mempelajari tentang materi koloid ini, salah satu
manfaat dari pembelajaran kita adalah kalian
dapat mengetahui bahwa disekitar kita ini
terdapat campuran yang berupa koloid, tidak
hanya larutan dan suspensi, selain itu kalian juga
akan mengetahui jenis-jenis koloid, sifat-sifat
koloid serta peranan koloid dalam kehidupan
kita sehari-hari berdasarkan sifatnya”.
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
secara heterogen.
Memberi penjelasan
sederhana
(Menganalisis
argument)
10 menit
- Siswa bergabung bersama anggota kelompoknya
masing – masing.
Kegiatan inti
Mengamati (Observing)
siswa dengan rasa ingin tahu mengamati materi
pengantar mengenai koloid. Kemudian, dengan rasa
ingin tahu siswa mengamati gambar yang
diperlihatkan oleh guru yang berupa gambar (a)
jenis-jenis koloid dan (b) larutan. Guru
memberikan bimbingan.
Menanya (Questioning)
- siswa dengan berpikir logis diharapkan
mengajukan pertanyaan apa sajakah yang
membedakan gambar (a) dengan gambar (b)?
mengapa pada gambar (a) campurannya lebih
keruh dan menyatu sedangkan pada gambar (b)
lebih jernih ?
- Setelah memberi respon, siswa diberikan untuk
menemukan permasalahan mengenai koloid.
- Guru mengumpulkan permasalahan-
permasalahan yang ditemukan oleh siswa,
kemudian diberikan kepada masing-masing
kelompok.
Mengumpulkan Data (Experimenting)
- Siswa dalam kelompok mendiskusikan tentang
permasalahan yang diberikan mengenai koloid
- Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang berhubungan
dengan masalah yang diberikan guru.
Memberikan
penjelasan
sederhana
(memfokuskan
pertanyaan)
Memberikan
penjelasan
sederhana
(memfokuskan
pertanyaan)
Memberi penjelasan
sederhana
(menganalisis
argument)
Membangun
70 menit
Mengasosiasi (Associating)
- Siswa dengan kelompoknya menyatukan
pendapat dan menyelesaikan masalah yang
diberikan guru.
- Guru membimbing setiap siswa dalam
kelompoknya untuk aktif agar hasil diskusi yang
diperoleh berasal dari asosiasi pemikiran siswa.
Mengkomunikasikan (Communicating)
- Masing-masing kelompok akan
mempresentasikan hasil diskusinya didepan
kelas secara begantian.
- Kelompokyang lainnya akan menyimak dan
dapat memberikan pertanyaan atau pendapat
tentang materi yang disampaikan apabila ada
yang kurang jelas dan belum dimengerti.
keterampilan dasar
(mempertimbangkan
apakah sumber
dapat dipercaya
atau tidak)
Menyimpulkan
(menginduksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi)
Kegiatan akhir
- Guru memberikan apresiasi kepada kelompok
yang telah mempresentasikan hasil diskusinya
dan mengulas kembali materi yang telah
didiskusikan.
- siswa diminta menyimpulkan tentang sifat- sifat
koloid dan jenis- jenis koloid secara mandiri dan
bertanggung jawab, guru memberikan panduan.
- Guru memberitahukan materi pelajaran yang
akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya agar
siswa mempersiapkannya.
- Guru menutup pelajaran dan mengucapkan
salam.
Menyimpulkan
(menginduksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi)
10 menit
Pertemuan kedua
Kegiatan pembelajaran Indikator Berfikir
Tingkat Tinggi
Alokasi
waktu
Kegiatan awal
- Guru mengucapkan salam dan menyapa siswa.
- Guru menginstruksikan ketua kelas untuk
memimpin doa.
- Guru mengecek kehadiran siswa.
- Guru menyampaikan materi selnjutnya dengan
tujuan pembelajaran
- Guru menyampaikan apersepsi serta motivasi.
Taukah kalian bahwa ginjal merupakan salah
satu organ penting yang tuhan berikan kepada
kita???
Ya salah satu fungsinya untuk mengeluarkan zat
yang tidak berguna yang dihasilkan tubuh yang
terdapat dalam darah. Bagaimanakah jika ginjal
kita tidak berfungsi normal (rusak) dan adakah
solusinya???
Ya maka zat yang tidak berguna tersebut akan
menumpuk dalam darah, sehingga dapat
mengakibatkan kematian. Oleh karena itu kita
harus banyak bersyukur kepada tuhan dengan
menerapkan pola hidup sehat agar organ-organ
tubuh kita tetap berfugsi dengan baik. Dan yang
perlu kita syukuri ternyata dengan akal pikiran
yang tuhan berikan, gagal ginjal bisa diatasi
dengan mesin ginjal buatan dengan
menggunakan prinsip dari koloid yakni
pemurnian darah secara dialisis.
- Guru memulai memfokuskan pembelajaran
dengan menarik hubungan pertanyaan dengan
materi yang akan diajarkannya dengan
menjawab Coba kalian banyangkan
Memberi penjelasan
sederhana
(Menganalisis
argument)
10 menit
kemungkinan jika tidak ada mesin ginjal buatan
ini, beribu-ribu orang tidak bisa menyelamatkan
kehidupannya. Untuk itu jika kita amati sekitar
kita banyak sekali kekuasaan tuhan yang
memang harus disyukuri salah satunya caranya
dengan mempelajari materi koloid ini dengan
bersungguh-sungguh sehingga kita bisa
menemukan banyak manfaat dalam materi kolid
ini untuk kita aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari
- Siswa duduk berdasarkan kelompoknya yang
telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya,
menjadi 6 kelompok secara heterogen dalam satu
kelompok terdiri dari 4 orang.
- Siswa bergabung bersama anggota kelompoknya
masing – masing.
Kegiatan inti
Mengamati (observing)
- Siswa diarahkan untuk memperhatikan gambar
yang ditampilkan dan mendengarkan pertanyaan
yang diajukan guru didepan kelas.
- Siswa diarahkan untuk membaca LKS yang
sudah dibagikan kepada masing – masing
kelompok
Menanya (questioning)
- Siswa bertanya tentang hal – hal yang belum
dipahami baik dari segi demonstrasi, gmbar yang
ditampilkan, dan pertanyaan yang diberikan oleh
guru.
- Guru menanyakan mengenai LKS yang telah
diberikan, apakah ada yang belum di mengerti?.
Memberikan
penjelasan
sederhana
(memfokuskan
pertanyaan)
Memberikan
penjelasan
sederhana
(memfokuskan
pertanyaan)
75 menit
Mengumpulkan data ( experimenting)
- Siswa bersama kelompoknya berdiskusi dan
mencari materi koloid yang akan di
praktikumkan dari berbagai literatur dan
informasi yang relevan.
- Siswa dengan terarah merancang percobaan dan
memodifikasi pembuatan koloid dengan
mengkaitkannya dengan fenomena dalam
kehidupan.
Mengasosiasi ( associating)
- Siswa bersama kelompoknya berdikusi
menganalisis data yang telah diperoleh untuk
dapat mengisi LKS dengan tepat sehingga akan
memperoleh suatu konsep yang utuh mengenai
pembuatan koloid.
Mengkomunikasikan ( communicating)
- Siswa bersama kelompoknya mencatat hasil
diskusinya dan mengumpulkan hasil diskusinya
berupa rancangan percobaan yang akan di
lakukan.
- Guru memberikan masukan terkait rancangan
yang telah disusun oleh masing-masing
kelompok.
- Siswa diberikan kebebasan untuk merancang
ulang konsep atau memodifikasi percobaan
yang akan dilakukan dirumah jika masih ada
yang tidak sesuai dengan konsep sebelumnya
dan tetap mengkonsultasikannya pada guru.
Memberi penjelasan
sederhana
(menganalisis
argument)
Memberi penjelasan
sederhana
(menganalisis
argument)
Menyimpulkan
(menginduksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi)
Kegiatan akhir
- Guru menginformasikan pembelajaran yang
Menyimpulkan
(menginduksi dan
5 menit
akan datang adalah mempresentasikan hasil
percobaan yang telah di lakukan bersama
kelompoknya dirumah dan bisa menampilkan
presentasinya sebaik-baiknya.
- Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
mempertimbangkan
hasil induksi)
Pertemuan ketiga
Kegiatan pembelajaran Indikator Berfikir
Tingkat Tinggi
Alokasi
waktu
Kegiatan awal
- Guru mengucapkan salam
- Guru meminta ketua kelas memimpin do’a
- Guru menanyakan kehadiran siswa.
- Guru menginformasikan bahwa pembelajaran
hari ini akan diisi dengan presentasi hasil
percobaan yang telah dilakukan.
- Guru menyampaikan apersepsi serta motivasi
Setiap hari kita selalu menggunakan sabun dan
detergen,baik digunakan untuk membersihkan
badan,mencuci pakain dari kotoran/lemak,mencuci
piring dan lain-lain.Taukah kalian bagaimana sabun
tersebut dapat membersihkan kotoran atau lemak??
Ya sabun didalam air tidak membentuk larutan tetapi
membentuk koloid buih. Sabun dapat membersihkan
pakaian kita karena koloid sabun memiliki dua
bagian bagian polar (kepala) dan bagian nonpolar
(ekor). Bagian polar akan menghadap ke air karena
memiliki gaya tarik yang kuat dengan air sedangkan
bagian nonpolar akan mendesak masuk ke dalam air,
akibatnya gugus nonpolar dari sabun akan menarik
partikel kotoran(lemak)kemudian mendispersikannya
Memberi penjelasan
sederhana
(Menganalisis
argument)
10 menit
ke dalam air.
Selain itu juga pernahkah kalian menerawang bahwa
koloid selalu memberikan solusi dalam hidup kita,
salah satunya banyak makanan atau obat yang
berwujud padat sehingga memberikan kesulitan
terutama untuk adek-adek kita untuk
menelannya,tambah lagi jika zat ini tidak larut dalam
cairan (air). Untuk mengatasinya zat tersebut
dikemas dalam bentuk koloid sehingga mudah untuk
dikonsumsi. Contohnya seperti obat batuk sirup,susu
dan lain-lain. Nah begitu banyaknya peran koloid
dalam hidup kita, maka tidak ada alasan untuk kalian
bermalas-malasan dalam mendalami materi koloid
ini.
- Siswa mengatur diri dalam kelompok masing –
masing dan siap untuk mempersentasikan
percobaannya.
Kegiatan inti
- Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan
masing-masing hasil percobaannya, dan
kelompok lain diberi kesempatan menanggapi
(bertanya) bila ada yang belum dimengerti.
- Guru meluruskan dan memberikan penguatan
terhadap materi jika ada yang belum jelas
Menyimpulkan
(menginduksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi)
75 menit
Kegiatan akhir
- Siswa diminta untuk menyimpulkan hasil
pembelajaran dari materi koloid dan siswa
mampu memberikan gagasannya bahwa betapa
pentingnya kita mempelajari materi koloid
dengan mengkaitkan semua hal tersebut bisa
terjadi atas kebesaran tuhan, serta guru
Menyimpulkan
(menginduksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi)
5 menit
memberikan penguatan terhadap materi jika ada
yang belum jelas.
- Guru memberikan pekerjaan rumah untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dipelajari dan
membuat peta konsep koloid yang jelas dan
semenarik mungkin yang dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
- Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan
salam.
G. Media, Alat Dan Sumber Belajar
1. Media
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. LCD Projector
c. Laptop
d. Video (percobaan koloid yang dilakukan )
2. Alat
a. Spidol
b. whiteboard
3. Sumber Belajar
a. Pegangan Siswa
- Buku kimia SMA : Agnesia, Meta Indah. 2014. Intisari Kimia SMA Kurikulum
2013. Bandung : Pustaka Setia
- Rahardjo, Sentot Budi. 2014. Kimia Berbasis Eksperimen II. Solo : Platinum.
- Internet : http//:Chemistry.org
b. Pegangan Guru
- Sunarya, Y. dan Setiabudi, A. Mudah dan Aktif Belajar Kimia II Untuk Kelas XI
SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Dapertemen Pendidikan Nasional.
- Chang, Raymond. 2011. General Chemistry : The Essential Concepts. 6th ed.
New York: McGraw-Hill.Buku - Buku Kimia SMA kelas XI.
- Sutresna, Nana. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Grafindo. Bandung.
H. Penilaian
No Aspek Mekanisme dan Prosedur Instrumen
1. Kognitif Tes Tulis Soal Uraian
2. Afektif Pengamatan sikap siswa selama
pembelajaran berlangsung
Lembar pengamatan sikap
siswa
3. Psikomotor Pengamatan kinerja siswa dalam
diskusi dan presentasi
Lembar pengamatan
keterampilan siswa
Praya, 10 Juli 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Dr.Kemas Omi Andrian, M. P d
NIP.199404202015017001
Guru Mata Pelajaran Kimia
Rosita Martini,M. P d
NIP.199520042015015002
LAMPIRAN I
LEMBAR KERJA SISWA
Dalam kehidupan kita sehari-hari kita selalu bersinggungan dengan system koloid.
Sehingga sangat penting untuk kalian kaji. Sebagai contoh hampir semua bahan pangan
mengandung partikel ukuran koloid seperti protein, karbohidrat dan lemak. Begitu juga dalam
bidang farmasi dan kosmetik sebagian besar juga dalam bentuk koloid misalnya krim, salep
dalam bentuk emulsi dalam industri juga selalu melibatkan system koloid seperti pembuatan cat
atau semen. Oleh karena itu sangat penting dilakukannya praktikum mengenai sistem koloid ini
mengingat begitu banyak kegunaannya, serta begitu erat dengan hidup dan kehidupan sehari-hari
dan amat berguna terutama dalam pengaplikasilainnya.
Dalam kehidupan kalian sehari-hari secara tidak sadar kalian telah melakukan pembuatan
beberapa koloid, maka dengan pemahaman yang telah kalian miliki rancang dan modifikasilah
sebuah percobaan sederhana untuk membuktikan konsep koloid yang telah kalian susun,
kemudian praktikumkanlah rancangan yang telah kalian buat. Usahakan percobaan yang kalian
buat berkaitan dengan peristiwa dan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari,
sehingga diharapkan dari percobaan yang kalian lakuakan bisa dimanfaatkan dan diaplikasikan
dalam kehidupan. Contoh cara menemukan ide rancangan percobaan salah satunya yang bisa
kalian ikuti seperti yang telah ditampilkan dalam video yaitu keresahan yang sering terjadi
dimasyarakat ketika mengalami kekurangan air bersih pada saat musim kemarau yang
berkepanjangan.
LAMPIRAN 2
PENILAIAN KOGNITIF
1. Indikator berfikir tingkat tinggi: memberi penjelasan sederhana (menganalisis argument)
Tentunya kalian pernah melihat atau mungkin pernah merasakan minuman-minuman
diatas. Ada 3 jenis minuman, yaitu sirup, susu dan kopi. Analisislah larutan diatas
tersebut, termasuk dalam sistem dispersi manakah ketiga jenis larutan itu. Kemudian,
buatlah simpulan dari ketiga jenis dispersi yang anda amati dalam bentuk tabel dibawah
ini! Skor (40)
Pembeda
Sistem disperse
LARUTAN KOLOID SUSPENSI
Penampilan Fisik
Pemeriksaan
Penyaringan
Contoh (minimal 5)
2. Indikator di depan tinggi: Menyimpulkan (menginduksi dan mempertimbangkan hasil
induksi)
Mengapa saat siang hari langit berwarna biru dan saat matahari terbenam atau saat terbit
warna langit menjadi orange atau merah? Skor (30)
3. Indikator berfikir tingkat tinggi : Membangun keterampilan dasar (mempertimbangkan
apakah sumber dapat dipercaya atau tidak)
Kondensasi merupakan cara kebalikan dari dispersi yaitu penggabungan molekul-
molekul kecil menjadi partikel yang lebih besar. Cara ini salah satunya dapat dilakukan
dengan reaksi kimia. Coba tuliskan reaksi-reaksi dalam membuat koloid secara kimia dan
uraikan bagaimana pembentukan delta pada muara sungai! Skor (30)
LAMPIRAN 3
JAWABAN
1. Hasil analisis dan simpulan
Pembeda
Sistem disperse
LARUTAN
(sirup)
KOLOID
(susu)
SUSPENSI
(kopi)
Penampilan Fisik Warnanya jernih Warnanya keruh Terpisah antara
dua bagiannya,
bagian bawah
ampas kopinya,
dan bagian atas
kopi yang siap
diminum.
Pemeriksaan Tidak dapat diamati
dengan mikroskop
biasa,tapi teramati
dengan mikroskop
elektron.
Dapat diamati
dengan mikroskop
ultra.
Dapat diamati
dengan
mikroskop
biasa.
Penyaringan Tidak dapat disaring
dengan kertas saring
biasa maupun
saringan permeabel.
Tidak dapat disaring
dengan kertas saring
biasa, namun dapat
disaring dengan
kertas saring
permeabel.
Dapat disaring
dengan kertas
saring biasa.
Contoh (minimal 5) - Sirup
- Alkohol
- Larutan gula
- Susu
- Keju
- Santan
- Agar-agar
- Kopi
- Pasir dalam
air
2. Tidak ada langit yang bebas dari partikel-partikel koloid. Partikel-partikel koloid tersebut
menghamburkan cahaya matahari ke mata manusia.Efek Tyndall dapat menjelaskan
mengapa langit pada siang hari berwarna biru sedangkan pada saat matahari terbenam,
langit di ufuk barat berwarna jingga atau merah. Hal itu disebabkan oleh penghamburan
cahaya matahari oleh partikel koloid di angkasa dan tidak semua frekuensi dari sinar
matahari dihamburkan dengan intensitas sama. Jika intensitas cahaya yang dihamburkan
berbanding lurus dengan frekuensi, maka pada waktu siang hari ketika matahari melintas
di atas kita frekuensi paling tinggi (warna biru) yang banyak dihamburkan, sehingga kita
melihat langit berwarna biru. Sedangkan ketika matahari terbenam, hamburan frekuensi
rendah (warna merah) lebih banyak dihamburkan, sehingga kita melihat langit berwarna
jingga atau merah.
3. Reaksi kimia untuk menghasilkan koloid meliputi :
Reaksi Redoks
2 H2S(g) + SO2(aq) → 3S(s) + 2 H2O(l)
Reaksi Hidrolisis
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
Reaksi Substitusi
2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(g) → As2S3(s) + 6 H2O(l)
Reaksi Penggaraman
Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat
membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer.
AgNO3(aq) (encer) + NaCl(aq) (encer) → AgCl(s) + NaNO3(aq) (encer)
Pembentukan delta pada muara sungai yaitu air sungai mengandung partikel-
partikel koloid,pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut
mengandung ion-ion Na+, Mg+2, danCa+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai
bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akan menetralkan muatan pasir dan
tanah liat sehingga mengendap. Lama kelamaan endapan yang terbentuk semakin banyak
karena terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.
LAMPIRAN 4
PENILAIAN AFEKTIF
Indikator pada KD 2
Meningkatkan kemampuan berfikir kritis melalui perilaku ilmiah(ingin tahu,jujur,
bertanggung jawab, komunikatif, kerja sama, terbuka, toleran, dan santun)dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari
1. Ingin tahu
a. Memperhatikan penjelasan guru, mengumpulkan sumber informasi lain dari buku
ajar dan penjelasan guru.
b. Menunjukkan sikap antusias dalam belajar dengan mengajukan pertanyaan kepada
teman atau guru, dan aktif dalam kegiatan kelompok.
2. Jujur
a. Melaporkan hasil percobaan yang telah dilakukan secara jujur dan apa adanya.
b. Mencatat data hasil pengamatan sesuai dengan yang diperoleh serta mencantumkan
sumber rujukan yang digunakan.
3. Bertaggung jawab
a. Menyelesaikan tugas individu atau kelompok dengan baik.
b. Mengerjakandan mengumpulkan tugastepatwaktu.
4. Komunikatif
a. Mengemukakan gagasan atau ide, mempresentasikan hasil percobaan dengan benar
dan menyampaikan pendapatnya dengan jelas.
5. Terbuka, toleran, santun
a. Tanggap terhadap pertanyaan dan pendapat yang dilontarkan oleh temannya.
b. Menghargai segala tanggapan yang diberikan oleh kelompok lain.
c. Santun dalam berbicara baik dalam berdiskusi, percobaan dan persentasi.
6. Kerja sama
a. Siswa dan kelompoknya bekerja sama dalam memecahkan masalah.
Instrumen Penskoran Pengamatan Sikap
Skor Kriteria Indikator
1 Kurang
BT(belum tampak) jika sama sekali tidak
menunjukkan usaha sungguh – sungguh dalam
menyelesaikan tugas.
2 Sedang
MT(mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi
masih sedikit dan blum konsisten.
3 Baik
MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaaikan tugas yang
cukup sering dan mulai konsisten.
4 Sangat baik
MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha
sungguh – sungguh dalam menyelesaikan tugas secara
terus-menerus dan konsisten.
Lembar Pengamatan Siswa
No Nama
Sikap yang DinilaiTotal
Skor
Jujur Bertanggung
jawab
Terbuka
&
Toleran
Komunikatif Santun Rasa
ingin
tahu
1 noni
2 fitri
3 fatim
4 cici
LAMPIRAN 5
PENILAIAN PSIKOMOTOR
Indikator Penilaian :
Aspek Kriteria
Aspek 1 Merancang dan melaksanakan praktikum
Aspek 2 Menyajikan hasil praktikum dengan bahasa
komunikatif
Aspek 3 Teknik bertanya/menjawab
Kriteria Skor
Skor Kriteria
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang