Download - Tugas Besar Ergonomi
STUDI ERGONOMI PADA RUANG TIDUR UTAMA
Disampaikan pada Mata Kuliah: Ergonomi Interior
Disadur oleh:
CHATERINA MELISSA LUBIS
1403130045
Dosen Pengampu:
Rangga Firmansyah S.Sn., M.Sc./NIP. 14811519-2
Program Studi Desain Interior
School Creative Industries
Telkom University
2015
Artikel ini disusun & dipublish oleh:
CHATERINA MELISSA LUBIS
1403130045
TEORI YANG DIGUNAKAN
Teori pendekatan yang digunakan pada analisis ini adalah
PENDEKATAN PROGRAMATIK (Responsif Langsung).
Pendekatan lebih menekankan pada upaya untuk
mengidentifikasi permasalahan pada suatu proyek/
perancangan.
Jadi ketika kita dihadapkan pada suatu perancangan, kenali
dahulu permasalahannya, identifikasi lebih detail kemudian
mencari solusi desain dengan pemecahan dari berbagai
sumber.
Hal ini disebut programatik/ tanggapan langsung dan
pemecahan masalah.
PERMASALAHAN
Kurangnya zona sirkulasi pada sisi kiri tempat tidur
sehingga memungkinkan user kurang nyaman saat
beraktivitas pada zona tersebut.
DENAH KHUSUS
RUANG TIDUR UTAMA
Ukuran : 6m x 4,5m
POTONGAN KHUSUS
ANALISA ERGONOMI
Jarak minimal yang disarankan sehingga
memungkinkan untuk sirkulasi, pencapaian dan
merapihkan tempat tidur adalah 36 inci atau
91,4cm.
(sumber: buku Dimensi Manusia & Ruang Interior,
halaman 151)
Sedangkan,
A adalah jarak sirkulasi dari tempat tidur ke dinding
dan A itu sendiri berukuran 60cm.
Hal tersebut menunjukkan bahwa jarak sirkulasi A
belum termasuk ergonomis akibat terlalu kecil,
sehingga memungkinkan user merasa tidak nyaman
saat melakukan aktivitas di zona sirkulasi tersebut.
Jarak minimal yang disarankan sehingga
memungkinkan untuk sirkulasi, pencapaian dan
merapihkan tempat tidur adalah 36 inci atau 91,4.
Namun bila dibawah tempat tidur terdapat tempat
penyimpanan, maka jarak sirkulasi yang memadai
adalah penting untuk disediakan. Jarak bersihnya
adalah 46-62 inci atau 116,8-157,5cm sehingga pada
jarak tersebut dapat mengakomonodasi tubuh manusia
pada posisi berlutut serta proyeksi dari laci yang
ditarik ke luar.
(sumber: buku Dimensi Manusia & Ruang Interior,
halaman 151)
Sedangkan, B adalah jarak terpendek sirkulasi dari
tempat tidur ke zona aktivitas sekitarnya dan B itu
sendiri berukuran 60cm.
Hal tersebut menunjukkan bahwa jarak sirkulasi B
sudah termasuk ergonomis dan melebihi jarak minimal
nya karena user dapat dengan bebas dan leluasa
melakukan aktivitas
E adalah jarak sirkulasi dari tempat tidur ke furniture terdekatnya (lemari) dan E
itu sendiri berukuran 122cm.
Hal tersebut menunjukkan bahwa jarak sirkulasi E sudah termasuk ergonomis dan
melebihi jarak minimal nya karena user dapat dengan bebas dan leluasa
melakukan aktivitas
Jarak minimal sebesar 36 inci atau 91,4cm
diperlukan untuk memungkinkan
berlangsungnya kegiatan memilih pakaian atau
mengambil pkaian dengan nyaman.
(sumber: buku Dimensi Manusia & Ruang
Interior,halaman 156)
Sedangkan,
C adalah jarak sirkulasi lemari ke dinding dan
C itu sendiri adalah 123cm.
Hal tersebut menunjukkan bahwa jarak sirkulasi
B sudah termasuk ergonomis dan melebihi jarak
minimal nya karena user dapat dengan bebas
dan leluasa melakukan aktivitas (berpakaian,
mengambil pakaian, dll)
Jarak bersih minimal yang disarankan antara
meja rias dan tempat tidur atau penghalang
fisik lainnya adalah sebesar 24-28 inci atau
61-71,1 cm.
(sumber: buku Dimensi Manusia & Ruang
Interior,halaman 153)
Sedangkan,
D adalah jarak sirkulasi meja dan kursi rias ke
furniture terdekatnya (tempat tidur) dan D itu
sendiri berukuran 132cm.
Hal tersebut menunjukkan bahwa jarak sirkulasi
D sudah termasuk ergonomis dan melebihi jarak
minimal nya karena user dapat dengan bebas
dan leluasa melakukan aktivitas.
SOLUSI
Solusi yang saya dapatkan atas permasalahan A, yaitu zona sirkulasi tempat tidur
yang kurang, adalah dengan menggeser nakas dan tempat tidur ke samping
sepanjang 30cm sehingga zona A semakin besar.
Alternatif 1:
Menaruh pot tanaman palsu
atau hiasan apapun di samping
nakas sehingga zona sirkulasi A
menjadi 90cm dan ergonomis.
Alternatif 2:
Mengganti 1 nakas menjadi
kabinet yang lebih panjang
berukuran panjang 90cm
sehingga zona sirkulasi A
menjadi 90cm dan ergonomis.
KEPADATAN RUANG
Ukuran ruang tidur: 6m x 4,5m = 27m2 – 6,25m2 = 20,75m2 Persentase ruang yang baik adalah jika persentase furniture sebesar 60% dan
persentase sirkulasi/zona aktivitas sebesar 40 %. Jika persentase tidak
mendekati itu, maka ruangan akan terasa kurang nyaman.
Fasilitas Dimensi Luas bersih furniture
(panjang x lebar)
(60%)
Sirkulasi (40%)
1. Tempat Tidur
2. Lemari
3. Nakas
4. Meja Rias
5. Kursi Rias
1. 200 cm x 150 cm
x 48cm
2. 250 cm x 60 cm x
200 cm
3. 60cm x 40cm x
45cm
4. 190cm x 46cm x
75cm
5. 38cm x 38cm x
50cm
1. 3 m2
1. 1,5 m2
1. 0,36 m2
1. 0,88 m2
1. 0,15 m2
Total=
5,89 m2 ~ 6 m2
Sirkulasi =
( (luas bersih
furniture) x 4 ) / 6
= ( 6 x 4 ) / 6
= 4 m2
Sirkulasi = 4 m2
Maka, total besaran ruang minimal pada ruang tidur ini
adalah:
(luas bersih furniture) + (luas sirkulasi),
yaitu 6 m2 + 4 m2 = 10 m2
Harus ada luas paling minimal 10 m2 pada ruang tidur
tersebut sedangkan luas ruangan itu sendiri adalah
27m2 – 6,25m2 (luas kamar mandi) = 20,75 m2.
Maka ruang tersebut sudah termasuk ergonomis karena tidak
memiliki kepadatan yang tinggi melainkan zona sirkulasi yang
besar. Konsep dan tema yang diterapkan juga adalah
Industrial Kontemporer, dimana zona sirkulasi yang besar
adalah hal yang menjadi ciri khas pada konsep ini.
DAFTAR PUSTAKA
PANERO, JULIUS, AIA, ASID dan MARTIN ZELNIK, AIA, ASID. Dimensi
Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga, 1979.