Download - tugas biofar perkutan
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh yang sempurna terhadap pengaruh luar, baik
pengaruh fisik maupun kimia. Kulit merupakan sawar fisiologik yang penting karena ia
mampu menahan menembus bahan gas, cair maupun padat baik yang berasal dari
lingkungan luar tubuh maupun dari komponen organisme. Meskipun kulit relative
permeable terhadap senyawa-senyawa kimia, namun dalam keadaan –keadaan tertentu
kulit dapat ditembus oleh senyawa obat atau bahan berbahaya yang dapat menimbulkan
efek terapetik atau efek toksik, baik yang bersifat setempat maupun sistemik (Yusriadi,
!"#$.
Kulit memiliki fungsi sebagai % pelindungan awal dari tubuh dengan lingkungan luar tubuh, melindungi åan yang lebih dalam dari kerusakan fisik, kimia, dan mencegah
masuknya mikroorganisme, melindungi tubuh dari kehilangan cairan tubuh dengan
mencegah, penguapan air yang berlebihan, bertindak sebagai pengatur panas, tempat
penyimpanan pro vitamin ' dan pembentukan vitamin ', merupakan salah satu organ
ekskresi, yaitu melalui keringat, sebagai organ pengindra, sebagai tempat pembentukan
kolagen.
Kulit, organ terbesar dalam tubuh manusia, terdiri dari dua lapisan epidermis dan
dermis. 'ibawah dermis. 'ibawah dermis terletak subkutan, yang sebagian besar terdiri
dari sel lemak. )pidermis membentuk lapisan luar. 'idasar lapisan ini, sel-sel terus
menerus terbagi, membentuk sel-sel baru. 'ermis membentuk lapisan dibawah epidermis
dan lebih tebal dari epidermis. 'ermis terutama terdiri dari serat kolagen dan elastin. *al
ini &uga berisi pembuluh darah, saraf , organ-organ sensorik,kelen&ar sebaceous, kelen&ar
keringat, dan folikel rambu. +ubkutan, lapisan ini terletak dibawah dermis dan terdiri dari
sel-sel lemak (+hai, ,dkk,!!$.
ada molekul yang dapat diserap, dera&at penembusan dapat diubah dengan
menggunakan bahan pembawa yang sesuai, dengan komposisi yang dapat mendorong
pelepasan /at aktif sedemikian agar dapat mencapai åan tempat yang menun&ukkan
aksi terapetiknya (Yusriadi,!"#$.
enilaian aktivitas farmakologik sediaan topikal menun&ukkan pentingnya bahan pembawa dalam proses pelepasan dan penyerapan /at aktif. +elain itu, terbukti pula
bahwa pemilihan bahan pembawa yang tepat dapat meningkatan aksi /at aktif, baik lama
aksi maupun intensitasnya.
enyerapan perkutan merupakan gabungan fenomena penembusan suatu senyawa dari
lingkungan luar ke bagian kulit sebelah dalam dan fenomena penyerapan dari struktur
kulit ke dalam peredaran darah atau getah bening. 0stilah 1perkutan2 menun&ukkan bahwa
penembusan ter&adi pada lapisan epidermis dan penyerapan dapat ter&adi pada lapisan
epidermis yang berbeda.
ada kosmetologi, umumnya hanya fase penembusan yang diteliti. +ediaan kosmetika
digunakan pada hampir seluruh permukaan kulit dan aneksanya. 3leh sebab itulahkemampuan menembus sediaan kosmetik harus dibtasi sampai difusi ke dalam lapisan
"
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
2/22
tanduk ( stratum corneum$, folikel rambut, dan kelen&ar keringat. ada keadaan tertentu
misalnya pada sediaan tabir surya, /at aktif relative tertahan cukup lama pada permukaan
lapisan tanduk ( stratum corneum$ demikian pula beberapa /at aktif lainnya. enyerapan
sistemik suatu sediaan kosmetik &uga dapat memberikan efek yang tidak dikehendaki dan
dapat mendorong timbulnya toksisitas perkutan.ada pengobatan setempat (lokal$, sering diperlukan penembusan /at aktif ke dalam
struktur kulit yang lebih dalam% hal tersebut penting bila konsentrasi dalam åan yang
terletak di bawah daerah pemakaian harus cukup tinggi untuk mendapatkan efek yang
dikehendaki. +ebaliknya penyerapan oleh pembuluh darah harus sesedikit mungkin agar
timbulnya efek sistemik dapat dihindari.
ada penelitan efek sistemik, /at aktif harus masuk ke peredaran darah dan
selan&utnya dibawa ke åan yang kadang-kadang terletak &auh dari tempat pemakaian
dan pada konsentrasi tertentu dapat menimbulkan efek farmakologik.
emahaman tentang anatomi dan fisiologi kulit seperti serta faktor-faktor fisiko-kimia
dan pato-fisiologik yang mempengaruhi permeabilitas kulit sangat diperlukan ahlidermatologi, farmakologi-toksikologi atau ahli kosmetologi terutama oleh formulator
yang akan memformula dan merancang bentuk sediaan yang sesuai dengan tu&uan
pemakaian yang dikehendaki.
1.2. Tujuan
". Mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi kulit.
. Mengetahui dan memahami lokasi serta mekanisme penyerapan obat secara perkutan.
4. Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan hayati
sediaan topikal.#. Memahami penilaian ketersediaanhayati obat yang diberikan melalui kulit.
BAB II
ANATOMI KULIT
1. Definisi kulit
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
3/22
Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang terletak paling luar yang melindungi tubuh
dari pengaruh lingkungan hidup manusia dan merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas
ukurannya, yaitu kira-kira "56 dari berat tubuh dan luas kulit orang dewasa ",5 m . Kulit
sangat kompleks, elastis dan sensitif, serta sangat bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks,
ras, dan &uga bergantung pada lokasi tubuh serta memiliki variasi mengenai lembut, tipis, dan
tebalnya. 7ata-rata tebal kulit "-m. aling tebal (8 mm$ terdapat di telapak tangan dan kaki
dan paling tipis (!,5 mm$ terdapat di penis. Kulit merupakan organ yang vital dan esensial
serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan.
2. Anat!i kulit se"ara #ist$atlgik
embagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu
2.1 E$i%er!is
9apisan epidermis terdiri atas
a. 9apisan basal atau stratum basale. +tratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk
kubus yang tersusun vertical pada perbatasan dermo-epidermal berbasis seperti
pagar ( palisade$. 9apisan ini merupakan lapisan epidermis paling bawah dan
berbatas dengan dermis. +el-sel basal ini mengalami mitosis dan berfungsi
reproduktif. 9apisan ini terdiri atas dua &enis sel yaitu sel-sel yang berbentuk
kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lon&ong dan besar, dihubungkan satu
dengan lain oleh &embatang antar sel, dan sel pembentuk melanin atau clear cell
yang merupakan sel-sel berwarna muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti
4
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
4/22
gelap, dan mengandung butir pigmen (melanosomes$. Melanosit adalah sel
dendritik yang membentuk melanin. Melanin berfungsi melindungi kulit terhadap
sinar matahari.
b. 9apisan malpighi atau stratum spinosum. +tratum spinosum atau disebut &uga
prickle cell layer (lapisan akanta$ merupakan lapisan epidermis yang paling kuat
dan tebal. +tratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk
poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
rotoplasmanya &ernih karena banyak mengandung glikogen, dan inti terletak
ditengah-tengah. +el-sel ini makin dekat ke permukaan makin gepeng bentuknya.
'i antara sel-sel stratum spinosun terdapat &embatan-&embatan antar sel yang terdiri
atas protoplasma dan tonofibril atau keratin. elekatan antar &embatan-&embatan ini
membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus :i//o/ero. 'i antara sel-
sel spinosum terdapat pula sel 9angerhans. +el-sel stratum spinosum mengandung
banyak glikogen.
c. 9apisan granular atau stratum granulosum (9apisan Keratohialin$. +tratum
granulosum terdiri dari atau 4 lapis sel gepeng, berisi butir-butir kasar (granul$
dan terdapat inti diantaranya. ;ranul ini terdiri atas keratohialin yang basofilik.
+tratum granulosum tampak &elas di telapak tangan dan kaki.
d. 9apisan lusidum atau stratum lusidum. +tratum lusidum terletak tepat di bawah
lapisan korneum.
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
5/22
9apisan dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang &auh lebih tebal daripada
epidermis. askularisasi di kulit diatur oleh pleksus, yaitu pleksus yang terletak di bagian atas
dermis (pleksus superficial$ dan yang terletak di subkutan (pleksus profunda$. leksus
yang di dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus yang di
subkutis dan di pars retikulare &uga mengadakan anastomosis, di bagian ini pembuluh
darah berukuran lebih besar. :ergandengan dengan pembuluh darah teedapat saluran
getah bening.
5
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
6/22
&. A%neksa kulit
dneksa kulit terdiri atas kelen&ar-kelan&ar kulit, rambut, dan kuku.
&.1 Kelenjar kulit terdapat di lapisan dermis, terdiri dari
a. Kelen&ar keringat
da dua macam yaitu kelen&ar ekrin yang kecil-kecil, terletak dangkal di dermis
dengan sekret yang encer, dan kelen&ar a$krin yang lebih besar, terletak lebih
dalam dan sekretnya lebih kental. =ungsi dari kelen&ar keringat meliputi mengatur
suhu. Kelen&ar ekrin terdapat di semua daerah di kulit, tetapi tidak terdapat di
selaput lendir, sekresinya bergantung pada beberapa faktor dan dipengaruhi oleh
saraf kolinergik, faktor panas, dan emosional. +edangkan kelen&ar apokrin adalah
kelen&ar keringat besar yang bermuara ke folikel rambut, dan dipengaruhi oleh
saraf adrenergik.
b. Kelen&ar palit (Glandula sebasea$
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
7/22
&.& 7ambut
7ambut, terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit dan bagian yang berada di luar
kulit. da macam tipe rambut, yaitu lanugo yang merupakan rambut halus, tidak
mrngandung pigmen dan terdapat pada bayi, dan rambut terminal yaitu rambut yang
lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, dan terdapat pada orang
dewasa. ada orang dewasa selain rambut di kepala, &uga terdapat bulu mata, rambut
ketiak, rambut kemaluan, kumis, dan &anggut yang pertumbuhannya dipengaruhi
hormone androgen. 7ambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.
7ambut tumbuh secara siklik, fase anagen berlangsung -8 tahun dengan kecepatan
tumbuh kira-kira !.45 mm per hari. =ase telogen berlangsung beberapa bulan. 'i
antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen. Komposisi rambut terdiri atas karbon
5!,8!6, hydrogen 8,486,, nitrogen "@,"#6, sulfur 56 dan oksigen !,A!6.
BAB III
KE)*A 'EDIAAN
III.1 Pen+era$an
@
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
8/22
Masalah penyerapan perkutan belum terselesaikan secara tuntas. engka&ian yang
dilakukan terbatas pada factor-factor yang dapat mengubah ketersediaan hayati /at aktif
yang terdapat dalam sediaan yang dioleskan pada kulit.
1. Lkalisasi 'a,ar
Kulit mengandung se¨ah bentukan bertumpuk dan spesifik yang dapat
mencegah masuknya bahan-bahan kimia. *al tersebut disebabkan oleh adanya lapisan
tipis lipida pada permukaan, lapisan tanduk dan lapisan epidermis malfigi. Bamun ada
suatu celah yang berhubungan langsung dengan kulit bagian dalam yang dibentuk oleh
kelen&ar sebasea yang membatasi bagian luar dan cairan ekstraseluler, &uga merupakan
sawar tapi kurang efektif, terdiri atas sebum dan deretan sel-sel germinatif.
9apisan lipida dapat ditembus senyawa-senyawa lipofilik dengan cara difusi dan
adanya kolesterol menyebabkan senyawa yang larut dalam air dapat teremulsi. eniadaan
bertahap lapisan seluler pada lapisan tanduk (stratum korneum$ dengan bantuan suatu
plester akan membersihkan lapisan malfigi dan secara nyata menyebabkan peningkatan
permeabilitas kulit terhadap air.
Cadi lapisan Malfigi menghalangi penembusan senyawa tertentu tetaDpi tidak
spesifik. 9apisan ini bersifat seperti membrane biologis lainnya dan menun&ukan
selektivitas tertentu terhadap senyawa yang murni lipofil, misalnya perhidroskualen atau
hidrofil Batrium dodesil sulfat yang tidak atau sedikit diserap.
+awar kulit disusun terutama oleh lapisan tanduk (stratum korneum$, namun
demikian cuplikan lapisan tanduk terpisah mempunyai permeabilitas sangat rendah
dengan kepekaan yang sama seperti kulit utuh. 9apisan tanduk secra keseluruhan
berperan melindungi kulit. 'eretan sel-sel pada lapisan tanduk saling berikatan dengan
kohesi yang sangat kuat dan merupakan pelindung kulit yang paling efisien.
'engan demikian epidermis merupakan pelindung rangkap, yang pertama adalah
pelindung sawar spesifik yang terletak pada lapisan tanduk yang salah satu elemennya
berasal dari kuliy dan bersifat impermeable, pelindung kedua terletak di sub-&unction dan
kurang efektif, dibentuk oleh epidermis hidup yang permeabilitasnya dapat disamakan
dengan membrane biologis lainnya. ada sebagian besar kasus. ergantian kulit diatur
oleh lapisan tanduk yang impermeable dan membentuk suatu pelindung terbatas.
2. *alur Pene!(usan
Kulit, karena impermeabilitasnya, dpat dilewati oleh se¨ah senyawa kimia
dalam ¨ah sedikit. enembusan molekul dari luar ke bagian dalam kulit secara nyata
dapat ter&adi baik secara difusi melalui lapisan tanduk maupun secara difusi melalui
kelen&ar sudoripori atau organ pilosebasea.
A
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
9/22
enembusan senyawa kimia lewat pilosebasea lebih tergantung pada
permukaannya dibandingkan dengan penembusan lewat epidermis. ada manusia, kulit
diselubungi oleh #!-@! folikel rambut setiap cmE yang merupakan bagian dari permukaan
epidermis dan berperan pada proses penyerapan.
enelitian Blank dan '"#eu$lein membuktikan bahwa lintasan transepidermis
atau &alur transfolikuler merupakan fungsi dari sifat dasar molekul yang dioleskan pada
kulit. +enyawa yang dapat berdifusi mempunyai bobot molekul kecil dan bersifat lipofil,
dengan cepat dapat tersebar dalam lapisan tanduk dan dalam lipida yang terdapat dalam
kelen&ar sebacea. enyerapan ter&adi pada kedua tahap tersebut dengan intensitas yang
tergantung pada permukaan relative kedua struktur tersebut. +enyawa yang dapat
berdifusi sedikit akan melintasi sebum lebih cepat dibandingkan melalui lapisan tanduk.
ada tahap awal, lintasan transfolikuler lebih menentukan, selna&utnya pada tahap kedua,
karena perbedaan difusi ter&adi dalam lapisan tanduk, maka dengan demikian lintasan
transepidermis yang menentukan.
&. Pena#anan Dala! 'truktur Per!ukaan Kulit %an Pen+era$an Perkutan
enumpukan senyawa yang digunakan setempat pada struktur kulit, terutama
pada lapisan tanduk telah lama diketahui. Malkinsn dan -ergussn membuktikan
bahwa setelah pemakaian setempat hidrokortison berlabel, pengeluaran senyawa
radioaktif tersebut diperpan&ang beberapa hari.
ercobaan ini menyimpulkan bahwa dalam struktur kulit terdapat suatu daerah
depo dan dari tempat itulah /at aktif dilepaskan perlahan. kan tetapi bila selama
percobaan sediaan dibiarkan di tempat pengolesan tanpa pembersihan sisa sediaan, maka
akan ter&adi hambatan penyerapan hal ini disebabkan oleh penyerapan yang ter&adi
perlahan.
enelitian pendahuluan adanya penumpukan obat didalam kulit sesudah
pemakaian setempat telah disampaikan oleh >ickers yang melakukan penelitian tentang
penembusan perkutan senyawa fluosinolon asetonida. eneliti ini membuktikan bahwa
aksi penyempitan pembuluh darah oleh pembalut dapat diamati selama tiga minggu
tanpa pengolesan ulang obat tersebut dan sesudah kelebihan sediaan pada permukaan
kulit ditiadakan. >ickers membuktikan pula adanya 1)fek 'epo2 pada struktur kulit danselan&utnya se¨ah penelitian lan&utan menun&ukan bahwa penimbunan kortikosteroid
ter&adi pada lapisan tanduk.
+e¨ah obat ternyata &uga mudah tertahan dalam sel-sel tanduk, terutama
hidrokortison, heksaklorofen, griseofulvin, asam fusidat dan natrium fusidat serta
betametason. *al ini merupakan hal menarik yang tidak dapat diabaikan dalam
pengobatan dermatologic, karena efek obat dapat diperpan&ang sesudah hanya satu kali
pengolesan obat. 9ama penahanan /at aktif dalam lapisan tanduk sangat beragam. 'ari
semua molekul yang diteliti, steroid berflour ternyata paling lama bertahan pada
permukaan kulit. enahanan asetonida diperpan&ang sampai #" hari, kadang-kadangwaktunya lebih lama dari waktu rerata perema&aan sel epidermis. erpan&angan waktu
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
10/22
keberadaan /at aktif didalam sel-sel tanduk telah diuraikan oleh Munro yang
membuktikan adanya kortikoid tersebut menyebabkan hambatan aktivitas mitosis sel
epidermis basal.
*al ini diperkuat oleh penelitian >ickers yang telah membuktikan bahwa suatu
pengurangan waktu penahanan steroid berflour dari A men&adi "A hari dengan cara
meningkatkan aktivitas mitosis sel epidermis dengan suatu perlakuan pendahuluan pada
daerah pengolesan menggunakan natrium laurel sulfat.
9apisan tanduk tidak selalu merupakan penyebab tunggal dalam fenomena
penahanan senyawa dikulit, dalam hal tertentu dermis berperan sebagai depo, seperti
yang telah dibuktikan bahwa pcymen tertimbun pada lemak hypodermis dan bahwa
testosterone dan bensil alcohol tertahan dalam dermis. enahanan senyawa baik pada
lapisan tanduk maupun pada sel-sel yang hidup tidak mengikuti mekanisme yang sama
dan tidak pula berakibat sama. 'alam hal penahanan setempat pada struktur tanduk,
pengikatan senyawa sebagian besar tergantung pada koefisien partisi lipida yang
bersangkutan dan senyawa lain di lapisan tanduk.
enumpukan /at aktif dapat pula ter&adi karena senyawa terikat secara metabolitr
sesudah penyerapan sistemik (dalam hal griseofulvin dan asam amino yang tergantung
belerang $. 'an tergantung dalam struktur kulit yang hidup dan yang terkeratinasi.
"!
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
11/22
III.2 Penera$an Teri Difusi %ala! Pen+era$an Perkutan
+ebagian besar molekul kimia diserap melalui kulit secara difusi pasif. 9a&u
penyerapan melintasi kulit teramati karena adanya waktu
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
12/22
dengan demikian permeabilitas tetapan men&adi
(persamaan #$
Kp G Km . '
e
Kp mencerminkan kemampuan senyawa melewati membran tertentu, semakin
tinggi nilai tetapan tersebut maka kemampuannya semakin nyata.
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
13/22
ada sebagian besar sediaan tahanan difusi melapisi lapisan tanduk ( stratum
corneum$ sangat tinggi dan merupakan faktor penentu pada penyerapan perkutan.
+ebaliknya, tahanan epidermis malfigi dan dermis dapat diabaikan. 'engan demikian
terlihat bahwa difusi air "!!! kali lebih cepat melintasi lapisan tanduk daripada lapisan
epidermis dan lapisan dermis yang hidup.
ada molrkul yang sangat lipofil, misalnya oktanol, dekanol, atau perhidrosLualen,tahanan difusi terhadap lapisan yang hidup &uga bermakna dan berlawanan dengan
penyerapan, hal yang sama &uga ter&adi seandainya lapisan tanduk ditiadakan. Falau ada
beberapa pengecualian, pada umumnya tetapan permeabilitas kulit keseluruhan 0 p dapat
disamakan dengan tetapan permeabilitas stratum corneum K c.
K p G K c G Kmc . 'c
ec
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
14/22
enyempitan pembuluh darah sebagai akibat pemakaian setempat dari kortikosteroid
akan mengurangi kapasitas aliran darah, mendorong pembentukan suatu timbunan pada
lapisan kulit dan mengacu penyerapan senyawa bersangkutan. 'engan demikian,
penyerapan perkutan testosterone berkurang dengan nyata bila ia digunakan setelah
pengolesan 8- metal prednisolon.
&. Te!$at Penglesan
Cumlah yang diserap untuk suatu molekul yang sama, akan berbeda tergantung pada
anatomi tempat pengolesan kulit dada, punggung, tangan atau lengan. erbedaan
ketebalan terutama disebabkan ketebalan lapisan tanduk berbeda pada setiap bagian tubuh.
:eragamnya ketebalan membrane, sesuai dengan hokum =ick, pada satu sisi
menyebabkan peningkatan waktu laten yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan
konsentrasi pada lapisan tanduk, disisi lain menyebabkan pengurangan aliran darah.
0. Kele!(a$an %an 'u#u
ada keadaan normal, kandungan air dalam lapisan tanduk rendah 5-"56, tetapi
dapat ditingkatkan sampai 5!6 dengan pengolesan pada permukaan kulit suatu bahan
pembawa yang dapat menyumbat vaselin, minyak atau suatu pembalut impermeable.
eranan kelembapan terhadap penyerapan perkutan tidak diragukan lagi, stratum korneum
yang lembab mempunyai afinitas yang sama terhadap senyawa-senyawa yang larut dalam
air atau dalam lipida. +ifat ini disebbakan oleh struktur histology sel tanduk dan terutama
oleh helaian keratin yang dapat mengembang dalam air dan pada media lipida amorf yang
meresap di sekitarnya.
Kelembapan dapat mengembangkan lapisan tanduk dengan pengurangan bobot
&enisnya atau tahanan difusi. ir mula-mula meresap di antara åan-åan, kemudian
menembusa kedalam benang keratin, membentuk suatu ayaman rangkap yang stabil pada
daerah polar yang kaya air dan daerah non polar yang kaya lipida.
+ecara in vivo, suhu kulit yang diukur pada keadaan normal relative tetap dan tidak
berpengaruh pada peristiwa penyerapan. +ebaliknya secara in vitro pengaruh suhu dengan
mudah dapat diatur, :lank dan +chuplein membuktikan bahwa alcohol alifatik, pada suhu
anatra !NI dan 5!Nc, la&u penyerapannya meningkat sebagai fungsi dari suhu. 'ari penelitian &uga ditun&ukan bahwa impermeabilitas kulit hanya sedikit dipengaruhi oleh
pemanasan selama beberapa &am pada 8!NI. +esudah pemanasan pada suhu diatas 85NI
atau sesudah inkubasi dengan larutan berair pada p* dibawah 4 atau di atas , stratum
corneum mengalami perubahan struktur yang ireversibel.
BAB I
OPTIMA'I KETE)'EDIAAN HAATI 'EDIAAN TOPIKAL
"#
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
15/22
Kemampuan penembusan dan penyerapan perkutan obat terutama tergantung pada
sifat fisika-kimianya. eran bahan pembawa pada peristiwa ini sangat kompleks, pada
keadaan bila senyawa tidak menganggu fungsi fisiologik kulit, maka dapat dipastikan kulit
tiadak dapat melewatkan senyawa – senyawa yang tidak dapat diserap. 3leh karena itu
diperlukan pemilihan pembawa yang sesuai agar kemungkinan ketersediaan hayati /at aktif
dapat diperbaiki.
-aktr -isik3Ki!ia
".
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
16/22
Koefisien partisi yang tinggi mencerminkan afinitas senyawa yang diteliti terhadap
pembawanya. Koefisien partisi yang mendekati satu menun&ukkan bahwa molekul bergerak
dalam ¨ah yang sama menu&u lapisan tanduk. 'engan demikian senyawa yang
mempunyai afinitas sangat tinggi terhadap pembawanya tidak dapat berdifusi dalam lapisan
tanduk. Koefisien partisi yang sangat tinggi menyebabkan senyawa tertumpuk pada lapisantanduk dan akibatnya tidak mampu berdifusi ke dalam lapisan epidermis.
Bilai Koefisien partisi tidak hanya berkaitan dengan kelarutan relatif senyawa yang
menembus lapisan tanduk, tetapi &uga mencerminkan pengikatan yang reversible antara
senyawa – membran.
Pe!ili#an Pe!(a,a
embawa yang baik adalah pembawa yang dapat membawa /at aktif dapat berdifusi
dengan mudah ke struktur kulit. :ahan pembawa dapat mempengaruhi keadaan, dengan
mengubah permeabilitas kulit dalam batas fisiologis dan bersifat reversible, yaitu terutama
dengan cara meningkatkan kelembaban kulit atau dapat meningkatkan afinitas molekul padastruktur kulit.
"$ Kelarutan dan Keadaan
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
17/22
Qntuk beberapa senyawa ion yang penyerapannya ke kulit tidak baik, dan dengan
pemakaian enhancher kimia &uga tidak memberikan hasil yang diharapkan, maka pemberian
secara parentral merupakan suatu pilihan utama. +aat ini penyerapan perkutan senyawa kimia
yang dapat terdisosiasi dapat ditingkatkan secara iontoforesis, artinya dengan pengaliran
listrik terus menerus melintasi kulit yang diolesi
+eperti diketahui kulit mengandung air dalam ¨ah sedikit, sehingga kulit dapat
dianggap sebagai kapasitor. liran yang dipakai cukup lemah, antara !,5 - " mcm dengan
maksud agar tidak ter&adi kerusakan kulit. )lektroda aktif yang diletakkan pada daerah
pengolesan adalah anoda untuk molekul bermuatan positif dan katoda untuk molekul
bermuatan negatif. 'engan ionoforesis penyerapan beberapa ion-ion dapat ditingkatkan
(Kalsium, fosfat, natrium, fluor$
0ontoforesis terutama akan meningkatkan penyerapan sistemik obat yang dipakai,
dengan aliran listrik antara dua elektroda, /at aktif langsung menembus ke dalam dennis dan
memasuki sistem peredaran darah. Meskipun teknik iontoforesis telah terbukti dapat
meningkatkan absorbsi perkutan obat-obat yang dapat terionisasi atau obat dalam bentuk ion(meliputi lidokaine, salisilat dan peptida dan protein, misalnya insulin$, namun keamanan
secara klinis dan efikasi system penyampaian obat mempergunakan tehnik iontoforesis masih
harus dievaluasi dan diselidiki secara mendetail.
BAB
PENILAIAN KETE)'EDIAAN HAATI OBAT
AN4 DIBE)IKAN MELALUI KULIT
"@
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
18/22
Cumlah senyawa yang diserap lewat &alur perkutan sangat sedikit dan pada umumnya
sulit diacak, bahkan kadang tidak mungkin, hal itu karena sensitivitas metoda penentuan
kadar fisikokimianya sering tidak memadai. emakaian molekul bertanda menyelesaikan
masalah yang murni analitik yaitu dengan sensitivitas tinggi dan spesifitas mutlak terhadap
berbagai teknik yang digunakan. Cika senyawa yang diteliti merupakan senyawa yang normalterdapat di dalam tubuh misalnya vitamin dan hormon tidak dapat ditentukan secara
langsung dan tentunya memerlukan penggunaan runutan radioaktif secara radioimunologik
yang harus selalu dilaksanakan dengan sangat hati-hati untuk mencegah ter&adinya reaksi
samping, dan hanya dapat diterapkan untuk molekul-molekul tertentu yang peka terhadap
pembentukan antibody spesifik. Kromatografi gad an imunoen/imologi &uga dapat diterapkan
untuk memecahkan masalah analisis.
.1 'tu%i Difusi In3itr
:ertolak dari penilaian biofarmasetik obat-obatan yang diberikan melalui kulit, maka
sesudah dilakukan u&i kekentalan bentuk sediaan, ketercampuran, pengawetan maka
selan&utnya dilakukan u&i pelepasan /at aktif in vitro, agar dapat ditentukan pembawa yang
paling sesuai untuk dapat melepaskan /at aktif di tempat pengolesan.
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
19/22
". +tudi difusi melintasi
membran biologik
- Kulit utuh
- )pidermis terpisah
- 9apisan tanduk ( stratum
corneum$ terpisah
- +el difusi dengan atau tanpa
penggantian kompartemen
dermis
- ada kulit manusiahewan
- :anyak peneliti
menentukan
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
20/22
". enentuan kadar bahan
aktif
- dalam darah, air kemih
- dalam organ yang mengikat
senyawa (hati, gin&al, tiroid$
- sangat banya, studi peran
bahan pembawa
- Metode hanya berlaku
untuk penelitian tertentu
-
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
21/22
DA-TA) PU'TAKA
iache, C.M 'evissaguet, dkk. "4. Farmasetika 2 Biofarmasi. aris
-
8/16/2019 tugas biofar perkutan
22/22