Download - Tugas hematologi
Hematologi I 2014 Page 1i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
“Hematologi” ini dengan baik.
Makalah ini berisi tentang cara pengambilan darah serta macam-macam
pemeriksaan darah rutin yang sering dilakukan di laboratorium Akademi Analis Kesehatan
Fajar. Dengan mempraktekkan di laboratorium, mahasiswa dapat memahami mata kuliah
Hematologi.
Makalah praktikum ini masih sangat sederhana karena masih di sesuaikan dengan
kondisi laboratorium Akademi Analis Kesehatan Fajar. Saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah praktikum Hematologi ini.
Pekanbaru, Juni 2014
AAK Fajar Pekanbaru
Penulis
Hematologi I 2014 Page 2ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
VISI, MISI
TATA TERTIB LABORATORIUM
PRAKTIKUM 1 PENGAMBILAN DARAH VENA
PRAKTIKUM 2 PENGAMBILAN DRAH KAPILER
PRAKTIKUM 3 CARA MEMPEROLEH PLASMA DAN SERUM
PRAKTIKUM 4 PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN (HB)
PRAKTIKUM 5 PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN (HB)
PRAKTIKUM 6 PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT
PRAKTIKUM 7 PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)
PRAKTIKUM 8 PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS
PRAKTIKUM 9 MENGENAL JENIS-JENIS SEL LEUKOSIT
PRAKTIKUM 10 PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT
PRAKTIKUM 11 PEMERIKSAAN HEMATOKRIT MAKRO DAN MIKRO
DAFTAR PUSTAKA
Hematologi I 2014 Page 3iii
Visi Akademi Analis Kesehatan Fajar Pekanbaru
“Menjadi pusat pengembangan SDM Analis Kesehatan yang sesuai standar
kompetensi Analis Kesehatan melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat se-sumatera pada tahun 2017”
Misi Akademi Analis Kesehatan Fajar Pekanbaru
a. Menyelanggarakan proses pendidikan dan pengajaran dalam bidang analisis kesehatan
yang sesuai dengan standar kompetensi analis kesehatan di Propinsi Riau.
b. Melaksanakan penelitian sesuai dengan bidang kompetensi analisis kesehatan secara
berkesinambungan.
c. Mengembangkan program pengabdian kepada masyarakat berdasarkan keahlian dan
kompetensi keilmuan yang di miliki.
d. Melahirkan sumber daya manusia yang profesional dan mampu mengembangkan,
memajukan dan menerapkan ilmu analis kesehatan berdasarkan Tri Dharma Perguruan
Tinggi serta siap bersaing dunia kerja.
e. Membangun kerja sama dengan berbagai pihak dalam bidang pendidikan, penelitian
dan pengabdian masyarakat di tingkat lokal dan nasional secara efektif dan
berkesinambungan.
Hematologi I 2014 Page 4iv
TATA TERTIB LABORATORIUM HEMATOLOGI
AKADEMI ANALIS KESEHATAN FAJAR PEKANBARU
TEMPAT DAN WAKTU PARTIKUM
1. Praktikum hematologi di laksanakan di laboratorium II, AAK Fajar.
2. Waktu praktikum di laksanakan sesuai dengan jadwal praktikum yang telah di
tentukan.
3. Praktikan harus berada di tempat praktikum selambat-lambatnya 5 menit sebelum
praktikum di mulai.
4. Praktikan yang datang terlambat lebih dari 15 menit dari waktu yang telah di tentukan,
tidak di perkenankan melakukan percobaan.
5. Praktikan hanya boleh melakukan percobaan jika telah melakukan pembicaraan atau
responsi.
6. Sebelum pemicaraan di mulai, praktikan harus menyiapkan laporan praktikum awal.
7. Praktikan di larang menggunakan Handphone pada saat praktek berlangsung.
Hematologi I 2014 Page 5v
PRAKTIKUM 1
PENGMBILAN DARAH VENA
Hari/Tanggal : Senin/03-03-2014
Tujuan : Untuk mengetahui cara pengambilan darah vena
Prinsip : Pembendungan pembuluh darah vena di lakukan agar pembuluh
darah tampak jelas dan dengan mudah dapat di tusuk sehingga di
dapatkan sampel darah.
Metode : Langsung
Bahan : Darah vena
Alat :
Spuit
Torniquit
Plester
Kapas alkohol
Cara kerja :
1. Pasang torniquit ± 10-15 dari daerah yang akan di pungsi, palpasi vena yang di
pilih, lalu genggam tangan.
2. Desinfeksi kulit dengan alkohol 70% biarkan kering.
3. Pegang lengan bawah daerah pungsi, spuit di pegang di antara ibu jari dan jari
3,4,5. Jari telunjuk sebagai petunjuk.
4. Tusukan jarum searah dengan vena, membentuk sudut 30-45◦ dengan permukaan
kulit.
5. Bila jarum masuk ke vena dan terlihat darah masuk ke dalam spuit, genggaman
tangan di lepas segera.lepaskan torniquit sebelum jarum di tarik.
6. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol dan cepat tarik jarum dari vena.
7. Biarkan beberapa menit, kemudian pasang plaster.
Hematologi I 2014 Page 1
Hasil :
Nama Pasien : Clara sintia putri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun
Kesimpulan : Dari pratikum yang telah dilakukan mahasiswa/i
dapat mengetahui cara penambilan darah vena
yang baik dan benar.
Hematologi I 2014 Page 2
PRAKTIKUM 2
PENGMBILAN DARAH KAPILER
Hari/Tanggal :
Tujuan : Untuk mengetahui cara pengambilan darah kapiler
Prinsip :
Metode : Langsung
Bahan : Darah kapiler
Reagen :
Alat :
Lancet steril
Alkohol 70%
Kapas kering
Cara kerja :
1. Bersihkan ujung jari dengan alkohol 70%.
2. Tunggu sampaialkohol kering, tusuk ujung jari dengan lancet.
3. Usap tetesan 1 dengan kapas kering dan lakukan tekanan perlahan-lahan 1 cm di
atas tusukan, lepaskan kembali.
4. Tampung darah ke objek glass/tabung mikro, tekan ujung tusukan dengan kapas
sampai darah berhenti.
Hasil :
Nama Pasien : Clara sintia putri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun
Hematologi I 2014 Page 3
Kesimpulan : Dari pratikum yang telah dilakukan mahasiswa/i dapat mengetahui
cara pengambilan daraah kapiler yang baik dan benar.
Tempat pengambilan darah kapiler :
1. Bayi baru lahir : Tumit kaki,
2. Anak-anak :
3. Dewasa : Daun telinga
Hematologi I 2014 Page 4
PRAKTIKUM 3
CARA MEMPEROLEH PLASMA DAN SERUM
Hari/Tanggal : Senin,
Tujuan : Untuk mengetahui cara memperoleh plasma dan serum
Prinsip : Plasma darah dengan antikoagulandalam tabung di centrifuge/di
putar dengan kecepatan 3000 Rpm selama 30 menit, bagian atas
bewarna kuning muda adalah plasma.
Metode : Centrifuge
Bahan : Darah
Reagensia : EDTA
Alat :
Torniquit
Spuit
Kapas alkohol
Tissue
Cara kerja plasma :
1. Siapkan tabung reaksi kemudian bubuhi antikoagulan EDTA di
dalamnya.
2. Ambil darah vena kemudian masukkan ke dalam tabng EDTA,
homogenkan.
3. Putar centrifuge dengan kecepatan 3000 Rpm selama 30 menit.
4. Sel-sel darah akan mengendap dan bagian atas cairan akan
terpisah bewarna kuning jernih bagian ini di sebut plasma darah.
Hematologi I 2014 Page 5
Cara kerja serum :
1. Siapkan tabung reaksi tanpa antikoagulan EDTA di dalamnya.
2. Ambil darah vena kemudian masukkan ke dalam tabung.
3. Putar centrifuge dengan kecepatan 3000 Rpm selama 30 menit.
4. Sel-sel darah akan mengendap dan bagian atas cairan akan
terpisah bewarna kuning muda bagian ini disebut dengan serum.
Hasil :
Gambar plasma dan serum
Nama Pasien : Clara sintia putri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun
Kesimpulan : Dari praktikum yang telah di lakukan, mahasiswa dapat membuat
plasma dan serum dengan baik dan benar.
Hematologi I 2014 Page 6
PRAKTIKUM 4
PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN (HB)
Hari/Tanggal : Senin,
Tujuan : Untuk mengetahui kadar hemoglobin seseorang
Prinsip : Hemoglobin (hb) dalam darah di ubah oleh HCL 0,1 N menjadi
asam hematin (asm yang bewarna coklat tua) kemudian di
encerkan dengan aquades sehingga sesuai dengan warna standar
dari alat sahli.
Metode : Sahli
Bahan :
Darah
HCL
Aquades
Reagensia : HCL 0,1 N
Alat :
Spuit
Jarum
Haemoglobinometer
Torniquit
Kapas alkohol
Tissue
Rak tabung
Cara kerja :
Siapkan alat-alat yang akan di gunakan
Ambil darah pasien dengan menggunakan spuit dan masukkan
ke dalam tabung reaksi.
Hematologi I 2014 Page 7
Masukkan HCL 0,1 N ke dalam tabung sahli sampai angka 2.
Hisap darah dengan pipet sahli sampai angka 20 ul (0,02 ml).
Berihkan ujung pipet dengan tissue.
Kemudian pipet yang berisi darah tadi di masukkan ke dalam
tabung yang berisi HCL 0,1 N, biarkan 3-5 menit.
Encerkan dengan aquades tetes demi tetes, sambil di aduk
dengan batang pengaduk sampai warna campuran sama dengan
warna standar.
Nilai normal : Laki-laki :14-16 gr/ dl
Perempuan :12-14 gr/ d
Bayi baru lahir :17-22 gr/ dl
Hasil :
Nama Pasien : Clara sintia putri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun
Kadar hb : 16,4 gr/dl
Kesimpulan : Dari praktikum di atas di dapatkan kadar
Hb pasien 16,4 gr/dl diatas batas normal.
Hematologi I 2014 Page 8
PRAKTIKUM 5
PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN (HB)
Hari/Tanggal : Senin, 29 maret 2014
Tujuan : Untuk mengetahui kadar hemoglobin seseorang
Prinsip : Semua bentuk Hb (met hemoglobin, karboxi hemaglobin) kecuali
sulf hb di ubah menjadi cyanmet hb dalam larutan drabkin yang
mengandung kalium syanida dan kalium ferisyanida kemudian di
ukur pada spektrofotometer panjang gelombang 540 nm.
Metode : Cyanmet hemoglobin
Bahan :
Reagensia : Drabkin
Alat :
Tabung reaksi
Pipet volume
Pipet klinik
Spektrofotometer
Torniquit
Kapas alkohol
Tissue
Cara kerja :
1. Isap larutan drabkin sebanyak 2,5 ml masukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Isap darah sebanyak 20 ul dan masukkan ke dalam tabung reaksi tadi,
homogenkan.
3. Tunggu selama 10 menit pada temperatur kamar.
4. Blanco di gunakan reagensia.
5. Baca pada alat spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm.
Hematologi I 2014 Page 9
Nilai normal : Laki-laki :14-16 gr/dl
Perempuan : 12-14 gr/dl
Hasil :
Nama Pasien : Clara sintia putri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun
Hasil : OD=0,3781
10,76 gr/ dl =ABS x FAKTOR
0,3781 x 36,5=13,8 gr/dl
Kesimpulan : Dari praktikum di atas di dapatkan kadar Hb pasien 13,8 gr/ dl
masih dalam batas normal.
Hematologi I 2014 Page 10
PRAKTIKUM 6
PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT
Hari/Tanggal : Senin, 14-April-2014
Tujuan : Untuk mengetahui jumlah sel leukosit pasien.
Prinsip : Darah diencerkan 20x dengan larutan yang biasa melisiskan
eritrosit dan trombosit kemudian sel leukosit dihitung di bawah
mikroskop lensa 10x.
Metode : Improved neubauer
Bahan : Darah vena
Reagensia : Larutan pengencer turk
Alat :
Hemocytometer
Mikroskop
Tissue
Deck glass
Cara kerja :
1. Isap darah sampai tanda 0,5 dengan pipet thouma leukosit
hapus kelebihan darah yang melekat pada luar pipet
tambahkan larutan pengencer turk sampai tanda 11 jangan
sampai terjadi gelembung udara.
2. Homogenkan selama 3-5 menit.
3. Buang darah 2-3 tetes, tetesan selanjutnya diteteskan pada
kamar hitung yang telah terpasang deck glass.
4. Diamkan 2-3 menit untuk memberi kesempatan pada leukosit
mengendap.
5. Periksa dibawah mikroskop lensa 10x.
Hematologi I 2014 Page 11
Nilai normal : 4000-10000 /mm darah
Perhitungn : NxTKPxP/ISI
L1: 37 L2:36 L3:32 L4:30
NxTKPxP/ISI
=135x10x20/4
=9750/mm3 darah
Hasil :
Nama Pasien : Clara sintia putri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun 6750/mm3 darah
Jumlah leukosit :
Kesimpulan : Dari pratikum yang telah dilakukan didapatkan jumlah leukosit
6750/mm3 darah dan masih dalam batas normal.
Hematologi I 2014 Page 12
PRAKTIKUM 7
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)
Hari/Tanggal : Senin, 7-April-2014
Tujuan : Untuk mengetahui tebal lapisan plasma darah seseorang
Prinsip : Bila darah yang dibubuhi antikoagulant kedalam pipet, diletakkan
berdiri tegak lurus setelah beberapa lama akan mengendap dan
tinggi lapisan plasma akan terbentuk.
Metode : Westergren
Bahan : Darah vena
Reagensia : Natrium citrat 3,8%
Alat :
Pipet westergren
Rak westergren
Spuit 3cc
Torniquit
Kapas alkohol
tissue
Cara kerja :
1. Ambil darah vena sebanyak 1,6 ml.
2. Tambahkan 0,4 ml larutan natrium citrat 3,8% , homogenkan.
3. Masuk kedalam pipet westergren sampai tanda 0. Letakkan
pada rang westergren dan biarkan selama 1 jam.
4. Baca tinggi lapisan plasma ynag terbentuk.
Nilai normal : laki-laki : 0-10 mm/jam
perempuan : 0-15 mm/jam
Hematologi I 2014 Page 13
Hasil :
Nama Pasien : Clara sintia putri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun
Hasil : 9 mm/jam
Kesimpulan : Dari pratikum yang telah dilakukan didapatkan hasil LED
9mm/jam dan masih dalam batas normal.
Penafsiran hasil :
LED meningkat pada :
1. Wanita hamil
2. Wanita haid
3. Anemia
4. Keadaan orang peradangan
5. Kadar kolestrol tinggi
LED menurun pada :
1. Kekurangan nutrisi
2. Hipertensi
3. Alergi
4. Penyakit jantung
5. Menggunakan obat anti radang
Hematologi I 2014 Page 14
PRAKTIKUM 8
PEMBUATAN SEDIAAN HAPUS
Hari/Tanggal : Senin,
Tujuan : Untuk mengetahui cara pembuatan hapusan darah
Prinsip : Setetes darah di teteskan di objek glass lalu di buat sediaan hapus.
Metode : Langsung
Bahan : Darah Kapiler
Alat :
Objek glass
Gelas penghapus
Tissue
Cara kerja :
1. Teteskan darah di salah satu ujung dari kaca objek glass.
2. Dengan kaca pendorong bentuk sudut 30 dan geserkan ke arah
tetesan tadi.
3. Dengan cepat kaca pendorong di geserkan ke arah yang
bertentangan sehingga di dapatkan sediaan hapus dengan
lapisan yang tipis yang berbentuk lidah api.
Hasil :
Kesimpulan : Dari praktikum di atas, kita dapat mengetahui cara pembuatan
sediaan hapusan darah yang baik dan benar.
Hematologi I 2014 Page 15
Ciri-ciri sediaan yang baik dan benar :
1. Hapusan darah tidak melebar smpai kesisi objek glass
2. Hapusan darah harus tipis dan rata dan tidak berlubang-lubang
3. Lapisan yang tipis dimana eritrosit tersebar berdampingan dan tidak membentuk
roloux
4. Leukosit tidak bergerombol dibagian ujung dan tersebar merata
Hematologi I 2014 Page 16
PRAKTIKUM 9
MENGENAL JENIS-JENIS SEL LEUKOSIT
Hari/Tanggal : Senin,
Tujuan : Untuk mengetahui jenis-jenis sel leukosit
Metode : Langsung
Bahan :
Alat :
Mikroskop
Cara kerja :
1. Ambil sediaan /preparat yang sudah jadi.
2. Tetesi dengan imersi oil pada bagian yang tipis.
3. Periksa di bawah mikroskop dengan lensa objektif 100x.
Cara pewarnaan sediaan hapus darah :
Pewarnaan / pilasan Giemsa :
1. Sediaan hapus darah letakkan di atas rak, keringkan.
2. Bubuhi Methanol dan tunggu 3-5 menit, berfungsi untuk
merekatkan sediaan hapusan darah (fiksasi).
3. Teteskan larutan giemsa (10-20 tetes larutan pokok giemsa dalam
10 ml buffer).
4. Tunggu 20-30 menit.
5. Zat pulas di buang / di cuci dengan air keran / air mengalir
sampai tidak ada lagi zat warna.
6. Keringkan di udara.
7. Periksa di bawh mikroskop.
Hematologi I 2014 Page 17
Hasil :
1. Eosinofil
Bentuk inti : Bersegmen 2-3 lobi
Warna inti : Ungu kemerah-merahan
Chromatin : Kasar
Granula dalam cytoplasma : Kasar, sama
besar, tersebar merata, bewarna merah oren
2. Basofil
Bentuk inti : Tidak jelas karena tertutup
granula- granula.
Warna inti : Kebiru-biruan
Chromatin : Ditutupi granula tidak jelas
cromatin berkelompok atau
kasar.
Granula dalam cytoplasma :Kasar, tidak sama
besar, dan tersebar tidak merata, bewarna biru
keungu-unguan.
3. Neutrofil stab
Bentuk inti : Bentuk batang
Warna inti : Biru keunguan
Chromatin : Kasar bergelombang
Granula dalam cytoplasma : Biasa
(Netrophilic)
Hematologi I 2014 Page 18
4. Neutrofil segmen
Bentuk inti : Bersegmen-segmen 2-5
Warna inti : Biru pucat keunguan
Chromatin : Kasar lebih kompak
Granula dalam cytoplasma : Tersebar halus
warna ungu
5. Limfosit
Bentuk inti : Bulat atau lonjong kadang-
kadang berlekuk ditengah
Warna inti : Berwarna ungu gelap
Chromatin : Padat mengumpal
Granula dalam cytoplasma : Tidak
mengandung granula kadang-kadang
mengandung butir-butir halus
6. Monosit
Bentuk nti : Bulat/ bentuk lonjong
Warna inti : Biru kelabu/biru merpati/
keunguan
Chromatin : Halus
Granula dalam cytoplasma : Kadang-kadang
mengandung butir-butir azurophilic(merah)
yang halus tersebar merata
Hematologi I 2014 Page 19
Kesimpulan : Dari praktikum di atas dapat mengetahui bentuk leukosit dan
menjelaskan ciri-ciri leukosit.
Hematologi I 2014 Page 20
PRAKTIKUM 10
PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT
Hari/Tanggal : Senin, 26 mei 2014
Tujuan : Untuk mengetahui dan melihat persentase jenis leukosit
Prinsip : Menghitung persentase dari jenis leukosit
Metode : Langsung
Bahan :
Alat :
Mikroskop
Cara kerja :
1. Ambil sediaan yang sudah jadi.
2. Tetesi dengan imersi oil pada bagian yang tipis.
3. Periksa di bawah mikroskop dengan lensa objektif 100x
Nilai normal :
1. Basofil 0-1%
2. Eosinofil 1-3%
3. N. Stap 2-6%
4. N. Segmen 50-70%
5. Limposit 20-40%
6. Monosit 2-8%
Hematologi I 2014 Page 21
Hasil :
No Sel 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1001 Basofil 2 Eosinofil 3 N.Segmen 4 N.Stab 5 Limposit 6 Monosit Jumlah 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
Kesimpulan : Dari pratikum yang telah dilakukan didapatkan jumlah leukosit
pada:
Basofil : Masih dalam batas normal 0%
Eosinofil : Masih daalam batas normal 2%
N.segmen : Masih dalam batas normal 52%
N.stab : Kurang dari batas normal 0%
Limposit : Lebih dari batas normal 44%
Monosit : Masih dalam batas normal 2%
Hematologi I 2014 Page 22
PRAKTIKUM 11
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
Hari/Tanggal : Senin,
Tujuan : Untuk mengetahui nilai mematokrit pasien
Prinsip : Darah dengan antikoagulan dalam tabung di pusing selama 30
menit dengan kecepatan 3000 Rpm sehingga eritrosit di dapatkan
membenuk kolom di bagian bawah dari tabung tingginya kolom
mencerminkan nilai hematokrit.
Metode : Makro
Bahan : Darah vena
Alat :
Tissue
Torniquit
Spuit
Kapas kering
Tabung wintrobe
Botol penampung wintrobe
Contrifuge
Cara kerja :
1. Isi tabung wintrobe dengan darah sampai tanda 10 diatas.
2. Masuk tabung tadi kedalam centrifuge pusinglah selama 30
menit dengan kecepatan 3000 rpm.
3. Catat tinggi eritrosit yang didapatkan.
Nilai normal : laki-laki 40-48%
Perempuan 37-43%
Hematologi I 2014 Page 23
Perhitungan : Ht =tinggi volume eritrosit yang diendapkan
Hasil :
Nama Pasien : Clara sintia putri
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun
Hasil : 50%
Kesimpulan : Dari praktikum di atas di dapatkan nilai hematokrit pasien 50%
lebih dari batas normal.
Hematologi I 2014 Page 24
PRAKTIKUM 12
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
Hari/Tanggal : Senin,
Tujuan : Untuk mengetahui nilai mematokrit pasien
Prinsip : Darah dengan antikoagulan dalam tabung di pusing selama 30
menit dengan kecepatan 3000 Rpm sehingga eritrosit di dapatkan
membenuk kolom di bagian bawah dari tabung tingginya kolom
mencerminkan nilai hematokrit.
Metode : Mikro
Bahan : Darah kapiler
Alat :
Tissue
Kapas alkohol
Kapas kering
Pipet mikro
Lancet
Centrifuge
Cara kerja :
1. Bersihkan ujung jari dengan kapas alkohol tunggu kering
2. Setelah itu tusuk dengan menggunakan lanset darah yang
pertama keluar dilap dengan tissue.
3. Kemudian pipet darah dengan menggunakan pipet mikri.
4. Kemudian sumbat dengan lilin,lalu pusing dengan centrifuge
selama 3-5 menit dengan kecepatan 1600 rpm.
5. Hitung nilai ht catat tinggi eritrosit yang diendapkan.
Hematologi I 2014 Page 25
Nilai normal : Laki-laki 40-48%
Perempuan 37-43%
Perhitungan :
Hasil :
Nama Pasien : M.iqbal
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 19 tahun
Hasil : 45%
Kesimpulan : Dari praktikum di atas di dapatkan nilai hematokrit pasien 45%
masih dalam batas normal.
Hematologi I 2014 Page 26