Download - Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dengan segala sifat dan tingkah lakunya merupakan makhluk yang sangat kompleks.
Proses mempelajari manusia tidak cukup hanya ditinjau dari segikeilmuan. Berdasarkan hal tersebut,
dapat dipahami bahwa untuk mengembangkanergonomi diperlukan dukungan dari berbagai disiplin,
antara lain psikologi,antropologi, faal kerja, biologi, sosiologi, perencanaan kerja, fisika, dan lain-lain
(Sutalaksana, !"!#. Perubahan waktu, walaupun secara perlahan-lahan, telah merubah manusia dari
keadaan primitif menjadi manusia yang berbudaya. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya,
sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. $rtinya
peralatan dan teknologi merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produkti%itas
untuk berbagai jenis pekerjaan. &isamping itu, disisi lain akan terjadi dampak negatifnya bila kita
kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. 'al ini tidak akan terjadi jika
dapat diantisipasi dan tidak akan ada risiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja.
rgonomi dan )* ()eselamatan dan )esehatan )erja# merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. )eduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan
kerja (quality of working life). $spek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting
yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan yang
berujung pada produkti%itas dan kualitas kerja. )enyataannya, kecelakaan kerja masih terjadi di
berbagai perusahaan yang secara administratif telah lulus audit sistem manajemen )*. $da ungkapan
bahwa without ergonomics, safety management is not enough. Sangat disayangkan apabila
ergonomi sering disalah-artikan dan hanya dikaitkan dengan aspek kenyamanan (perancangan kursi#
atau dimensi fisik tubuh manusia. $kibatnya, aplikasi ergonomi masih belum dianggap penting,
terutama di perusahaan + perusahaan di ndonesia, sehingga banyak sekali rancangan sistem kerja
yang tidak ergonomi. 'al ini terlihat dari ketidaksesuaian antara pekerja dengan cara kerja, mesin,
atau alat kerja yang dipakai, lingkungan tempat kerja, atau menyangkut pengaturan beban kerja yang
tidak optimal.
1.2 Rumusan Masalah
$pa &efinisi dari ergonomi
Bagaimana aplikasi ergonomi di industri
$pa saja dampak yang ditimbulkan jika prinsip ergonomi diabaikan
Bagaimana pencegahan dan pengendalian pada industri yang belum menerapkan prinsip
ergonomi
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
2/17
1.3 Tujuan
ujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas keselamatan industri
yang diberikan oleh dosen pengampu dan juga sebagai bahan pertimbangan pembelajaran bersama.
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
3/17
BAB II
Tnjauan Pustaka
1. De!ns Erg"n"m
rgonomi berasal dari kata /unani ergon (kerja# dan nomos (aturan#, secara
keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. rgonomi adalah suatu
cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh
manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan
dengan cara yang paling efektif termasuk alat + alat peragaan untuk memberi informasi
kepada manusia. Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar
dibidangnya antara lain0
a. rgonomi adalah 1lmu1 atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan
mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan
lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien (Manuaba, $, !2#.
b. rgonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun
istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental
sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (arwaka. dkk, 3445#.
c. rgonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan di
lingkungan kerja (6urmianto, !!7#.
d. rgonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan
dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas
dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-
optimalnya (Suma8mur, !2"#.
e. rgonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai
dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. (9S'$,
3444#.
&ari berbagai pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi
adalah manusia. )onsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan
kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera,
meningkatkan produkti%itas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara
lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut.
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
4/17
&efinisi ergonomi juga dapat dilakukan dengan cara menjabarkannya dalam fokus,
tujuan dan pendekatan mengenai ergonomi (Mc :oinick !!*# dimana dalam penjelasannya
disebutkan sebagai berikut0
a. Secara fokus
rgonomi menfokuskan diri pada manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan,
fasilitas, prosedur dan lingkungan dimana sehari-hari manusia hidup dan bekerja.
b. Secara tujuan
ujuan ergonomi ada dua hal, yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja serta
peningkatan nilai-nilai kemanusiaan, seperti peningkatan keselamatan kerja, pengurangan
rasa lelah dan sebagainya.
c. Secara pendekatan
Pendekatan ergonomi adalah aplikasi informasi mengenai keterbatasan-keterbatasan
manusia, kemampuan, karakteristik tingkah laku dan moti%asi untuk merancang prosedur dan
lingkungan tempat akti%itas manusia tersebut sehari-hari.
Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut diatas, definisi ergonomi dapat terangkumkan
dalam definisi yang dikemukakan :hapanis (!2;#, yaitu ergonomi adalah ilmu untuk
menggali dan mengaplikasikan informasi-informasi mengenai perilaku manusia, kemampuan,
keterbatasan dan karakteristik manusia lainnya untuk merancang peralatan, mesin, sistem,
pekerjaan dan lingkungan untuk meningkatkan produkti%itas, keselamatan, kenyamanan dan
efektifitas pekerjaan manusia.
Sedangkan
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
5/17
kecepatan operasi, pelayanan dan pemeliharaan.
&esain dan modifikasi metode kerja, termasuk otomatisasi dan alokasi tugas antara
operator (manusia# dan mesin.
Perancangan kondisi lingkungan fisik kerja yang mampu memberikan kenyamanan,
keamanan>keselamatan dan kesehatan kerja bagi manusia untuk meningkatkan moti%asi
kerja, kualitas lingkungan kerja dan produkti%itas.
=aktor fisik dari lingkungan kerja0
. )ebisingan0 2; dB$.
3. klim )erja0 suhu kering (35-37 o:#, suhu basah (3-*4 o:#, )elembaban (7;-
!; ?#.
*. @etaran0 5-; 'A untuk organ perut dan tulang belakang sedangkan 54-24 'A
untuk ketajaman mata.
3. A%lkas Dan Penera%an Erg"n"m1. Posisi )erja, terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak
terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri
dimana posisi tulang belakang %ertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada
dua kaki.
a. Posisi kerja duduk
Berikut beberapa tips untuk posisi kerja duduk di depan komputer
P"ss &u&uk
+ Posisi paha horiAontal, sejajar dengan lantai
+ Posisi telapak kaki menapak ke tanah. Bila tidak, berarti posisi duduk $nda terlalu
tinggi
+ Bantalan kursi menopang punggung bagian bawah, sehingga punggung tetap tegak
+
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
6/17
+ Punggung santai tapi tidak membungkuk
+ )epala tak membungkuk atau terlalu condong ke depan
M"nt"r
+ Pastikan layar monitor dalam kondisi
bersih, sehingga tak ada noda yang
menghalangi pandangan mata
+ $tur setelan brighthness dan kontraslayar secukupnya sehingga nyaman bagi
mat
+ $tur posisi tak layar monitor agar tak
memantulkan cahaya yang menyilaukan
mata
+ $tur posisi bagian atas layar sejajar
atau sedikit di bawah pandangan mata
+ arak antara mata ke layar antara ;4-74 cm
P"ss Meja
+ Cetakkan keyboard pada posisi yang membuat lengan terasa rileks
+ Posisi siku dengan meja membentuk sudut !4 derajat
+ Pergelangan tangan pada posisi netral, lurus dan nyaman
+ Saat mengetik, pergelangan tangan berada pada posisi yang tetap, namun bisa
menjangkau tombol keyboard dengan jari
+ empatkan tetikus> mouse dekat dengan keyboard, sehingga tak perlu menggerakan
tangan terlalu jauh untuk meraihnya.
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
7/17
)euntungan0
. Mengurangi kelelahan pada kaki.
3. erhindarnya sikap yg tidak alamiah.
*. Berkurangnya pemakaian energi.
)erugian0
. Melembeknya otot perut.3. Melengkungnya punggung.
*. fek buruk bagi organ bagian dalam.
b. Posisi )erja Berdiri
)euntungan0 9tot perut tidak kendor,
sehingga %ertebra (ruas tulang belakang#
tidak rusak bila mengalami pembebanan.
)erugian0 9tot kaki cepat lelah.
Pengaturan meja kerja %a&a %"ss 'er&r
2. Proses )erja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu
bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. 'arus dibedakan ukuran
anthropometri barat dan timur.
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
8/17
@ambar0 angkauan
3. ata letak tempat kerja. &isplay harus jelas terlihat pada waktu melakukan akti%itas
kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional harus lebih banyak
digunakan daripada hanya kata-kata saja.
ata
Cetak empat )erja antara yang rgonomis (kanan# dan yang idak rgonomis (kiri#
(. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan
kepala, bahu, tangan, punggung dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan
yang berlebihan. Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan C9
sebagai berikut0
&eskripsi ingkat &ewasa ingkat Muda
Pria ()g# Danita ()g# Pria ()g# Danita ()g#
Sekali-sekali 54 ; ; 4-3erus-menerus ;-2 4 4-; 7-!
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
9/17
Met"&e mengangkat 'e'an
Semua pekerja harus diajarkan bagaimana cara mengangkat beban yang baik.
&isamping itu, jenis kelamin seseorang juga dapat mempengaruhi kegiatan mengangkat dan
mengangkut. :ara mengangkat dan mengangkut yang baik harus memenuhi 3 prinsip kinetis,
yaitu 0
. Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang
kuat dan sebanyak mungkin otot tulang yang lemah
dibebaskan dari pembebanan.
3. Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk
mengawali gerakan.
Prinsip mengangkat beban0
. $nda harus selalu melindungi tangan dan kaki $nda dengan mengenakan $lat Pelindung
&iri yang sesuai.
3. Selalu gunakan otot perut $nda untuk membantu pinggang di saat mengangkat.
*. Periksa bawaan $nda dan pastikan sudah didistribusikan secara merata serta tidak
menonjol atau memiliki tonjolan tajam.
5. Periksa lajur yang akan $nda lewati untuk memastikan bahwa tidak ada benda-benda yang
akan membuat anda tersandung dan jatuh.
;. @unakan lutut sebagai tumpuan, baik dalam mengambil maupun menurunkan benda.
angan membungkuk atau memutar tubuh $nda sambil membawa benda.
7. Pastikan berat beban sesuai dengan kemampuan $nda dan membuat $nda nyaman saat
membawanya. Minta bantuan rekan jika beban terlalu besar atau terasa berat untuk
diangkat oleh satu orang.
". $ngkat dengan benar dan pastikan pijakan $nda kuat. aga punggung tetap lurus, tanpa
melengkung atau membungkuk. Pusatkan tubuh $nda di atas kaki, dapatkan pegangan
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
10/17
yang baik pada objek dan tarik hingga dekat dengan $nda. $ngkat dengan kaki $nda,
bukan punggung.
2. ika $nda perlu untuk mengubah jalur, putar badan beserta kaki $nda dan jangan hanya
memutar punggung $nda saja.
!. Entuk benda yang berada di tempat tinggi, gunakan tangga yang kokoh untuk mencapai
beban tersebut . &ekatkan rak ke tubuh $nda, geser, dan ambil. Cakukan semua pekerjaan
dengan lengan dan kaki, bukan punggung.
4. Benda yang berada di bawah rak dan lemari membutuhkan perawatan ekstra. arik benda
ke arah $nda sebelum $nda mengangkat. @unakan kaki $nda untuk menambah daya
angkat.
(. Baha)a* Rsk" Erg"n"m
=aktor resiko yang terpenting jika kita mengabaikan faktor ergonomi dalam tempat
kerja adalah kita akan mengalami MS&s (musculoskletal disorders#. 'al ini terjadi jika
melakukan sesuatu pekerjaan dalam waktu yang lama. $dapun faktor-faktor kumulatif yang
akan menyebabkan MS&s0
F @erakan repetitif
Melakukan gerakan berulang. Bergantung pada berapa kali aktifitas itu dilakukan, banyak
otot yang terlibat, kecepatan dalam pergerakan atau perpindahan. @erakan ini akan
menimbulkan ketegangan pada syaraf dan otot yang terakumulatif dan akan semakin
meningkat jika tidak ada gerakan untuk meregangkan.
FAwkwardPostur
Sikap tubuh sangat menentukan sekali pada tekanan yang diterima otot pada saat melakukan
suatu akti%itas. Postur ini meliputi reaching, twisting, bending, kneeling, squatting, working
overheaddan menahan benda dengan posisi yang tetap.
F Contact Stresses
ekanan yang diakibatkan oleh interaksi antara bagian tubuh pekerja dengan benda. 'al ini
dapat menghambat kerja syaraf dan aliran darah.
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
11/17
F Vibration
@etaran yang diterima oleh anggota tubuh akibat penggunaan mesin dan alat-alat penunjang
pekerjaan.
F &urasi
umlah waktu yang digunakan dalam melakukan suatu pekerjaan. Semakin lama melakukan
suatu pekerjaan, maka semakin besar resiko yang diterima, dan semakin besar pula waktu
yang dibutuhkan untuk proses pemulihan.
F )ondisi lain
)ondisi selain yang diatas, yaitu0
o emperatur
o am istirahat
+. E,aluas &an Analsa Resk" Erg"n"m
Sebelum memilih program inter%ensi ergonomi diperlukan proses e%aluasi dan analisis
ergonomi untuk mengidentifikasi permasalahan ergonomi di suatu lingkungan kerja. %aluasi
ergonomi mencakup beberapa hal yang meliputi analisis lingkungan kerja, postur kerja, jenis
tugas>pekerjaan, pengangkatan dan pengangkutan, faktor-faktor resiko bahaya, derajat tingkat
resiko bahaya, prioritas>fokus program peningkatan, tindakan koreksi. 'al-hal yang
die%aluasi dalam ergonomi mencakup lingkungan kerja fisik, kimia, biologi maupun faktor
ergonomi. ujuan dilakukannya e%aluasi dalam ergonomi adalah untuk mengetahui faktor-
faktor potensi tidak aman dan tidak sehat, melakukan koreksi terhadap faktor-faktor yang
menyebabkan tidak aman dan tidak sehat, serta menentukan faktor-faktor yang memiliki
resiko tinggi sebagai prioritas untuk dilakukan koreksi.
Berdasarkan $ntropometri, Biomekanika, =isiologi )erja, Pencegahan danPengendalian Bahaya.
&engan diterapkannya ergonomi, sistem kerja dapat menjadi lebih produktif dan
efisien.&ilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat dikelompokkan
dalam beberapa bidang penelitian, yaitu0
# $ntropometri
# Biomekanika
# =isiologi
# Pencegahan dan Pengendalian Bahaya
1. Antr"%"metr
$ntropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
12/17
tubuh manusia dan karakteristik khusus lain dari tubuh yang rele%an dengan
perancangan alat-alat>benda-benda yang digunakan manusia.$ntropometri dibagi
atas dua bagian utama, yaitu0
$ntropometri Statis (struktural#. Pengukuran manusia pada posisi diam, dan linier
permukaan tubuh.
b# $ntropometri &inamis (fungsional#. /ang dimaksud dengan antropometri dinamis
adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak
atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut
melaksanakan kegiatannya.
/ang sering disebut sebagai antropometri rekayasa adalah aplikasi dari kedua
bagian utama di atas untuk merancang workspace dan peralatan.Permasalahan
%ariasi dimensi antropometri seringkali menjadi faktor dalam menghasilkan
rancangan sistem kerja yang fit untuk pengguna. &imensi tubuh manusia itu
sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus menjadi salah satu
pertimbangan dalam menentukan sampel data yang akan diambil. =aktor-faktor
tersebut adalah0
. Emur. Ekuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 34
tahun untuk pria dan " tahun untuk wanita. $da kecenderungan berkurang
setelah 74 tahun.
3. enis kelamin. Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar
kecuali bagian dada dan pinggul.
*.
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
13/17
dengan pekerjaan yang bersifat material handling, seperti pengangkatan dan
pemindahan secara manual, atau pekerjaan lain yang dominan menggunakan otot
tubuh. Meskipun kemajuan teknologi telah banyak membantu akti%itas manusia,
namun tetap saja ada beberapa pekerjaan manual yang tidak dapat dihilangkan
dengan pertimbangan biaya maupun kemudahan.
Pekerjaan ini membutuhkan usaha fisik sedang hingga besar dalam durasi
waktu kerja tertentu, misalnya penanganan atau pemindahan material secara manual.
Esaha fisik ini banyak mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun low back pain, yang
menjadi isu besar di negara-negara industri belakangan ini.
3. -s"l"g
Pengukuran "nsums Energ
Secara garis besar, kegiatan-kegiatan kerja manusia dapat digolongkan
menjadi kerja fisik (otot# dan kerja mental (otak#. Pemisahan ini tidak dapat
dilakukan secara sempurna, karena terdapat hubungan yang erat antara satu
dengan lainnya. $pabila dilihat dari energi yang dikeluarkan, kerja mental murni
relatif lebih sedikit mengeluarkan energi dibandingkan kerja fisik. )erja fisik
akan mengakibatkan perubahan pada fungsi alat-alat tubuh, yang dapat dideteksi
melalui perubahan 0
a# )onsumsi oksigen.b# &enyut jantung.
c# Pengeluaran nergi.
d# Peredaran udara dalam paru-paru.
e# emperatur tubuh.
f# )onsentrasi asam laktat dalam darah.
g# )omposisi kimia dalam darah G air seni.
h# ingkat penguapan, dan faktor lainnya.
)erja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat dengan
konsumsi energi. )onsumsi energi pada waktu bekerja biasanya ditentukan
dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran 0
a# )ecepatan denyut jantung
b# )onsumsi oksigen
Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan peubah yang penting dan
pokok, baik dalam penelitian lapangan maupun dalam penelitian laboratorium.
&alam hal penentuan konsumsi energi, biasa digunakan parameter indeks
kenaikan bilangan kecepatan denyut jantung. ndeks ini merupakan perbedaan
antara kecepatan denyut jantung pada waktu kerja tertentu dengan kecepatan
denyut jantung pada saat istirahat. (Didyasmara, 344"#.
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
14/17
Pengukuran Be'an Psk"l"gs
$spek psikologi dalam suatu pekerjaan dapat berubah setiap saat. Banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan psikologi tersebut. =aktor-faktor
tersebut dapat berasal dari dalam diri pekerja (internal# atau dari luar diri
pekerja>lingkungan (eksternal#. Baik factor internal maupun eksternal sulit untuk
dilihat secara kasat mata, sehingga dalam pengamatan hanya dilihat dari hasil
pekerjaan atau faktor yang dapat diukur secara objektif, atau pun dari tingkah
laku dan penuturan pekerja sendiri yang dapat diidentifikasikan. Pengukuran
beban psikologi dapat dilakukan dengan 0
Pengukuran beban psikologi secara objektif
a. Pengukuran denyut jantung.
Secara umum, peningkatan denyut jantung berkaitan dengan meningkatnya
le%el pembebanan kerja.
b. Pengukuran waktu kedipan mata.
Secara umum, pekerjaan yang membutuhkan atensi %isual berasosiasi
dengan kedipan mata yang lebih sedikit, dan durasi kedipan lebih pendek.
c. Pengukuran dengan metoda lain.
Pengukuran dilakukan dengan alat flicker, berupa alat yang memiliki
sumber cahaya yang berkedip makin lama makin cepat hingga pada suatu
saat sulit untuk diikuti oleh mata biasa.
Menurut 6euman (3447# dalam satu artikel tentang ergonomi 6oor =itrihana,
menyatakan ada 2 jenis tool yang dapat digunakan untuk melakukan e%aluasi ergonomi yaitu0
F ool untuk pengambilan keputusan strategis
F ool untuk sistem kerja dan desain produk
F Peralatan uji yang digunakan untuk menge%aluasi lingkungan kerja
F ool e%aluasi yang berbasis computer
F Checklist untuk e%aluasi lingkungan kerja
F )uesioner untuk mengetahui persepsi faktor-faktor yang menimbulkan resiko
F )uesioner untuk mengetahui kesehatan dan kenyamanan
F Model ekonomi
)ekuatan otot dan keluhan pada otot merupakan salah satu indikator untuk
menge%aluasi penerapan ergonomi. Menurut artikel tersebut, ada beberapa faktor dari
pekerjaan yang dapat mempengaruhi kekuatan otot dan biasanya menyebabkan keluhan otot
adalah0F Posisi kerja yang tidak alamiah awkward 'osture)
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
15/17
F Pengulangan pekerjaan pada satu jenis otot
F Penggunaan tenaga yang berlebihan
F Posisi kerja yang statis
F erjadi kontak bagian tubuh dengan lingkungan ataupun peralatan kerja
F Metode>cara kerja
F am kerja yang terlalu panjang
Selain faktor diatas, ada juga yang mempengaruhi seperti faktor lingkungan fisik,
kimia dan psikososial. Menurut buku(ealth and Safety $ecutive('S, 3447# dalam artikel
tentang ergonomi 6oor =itrihana, ada beberapa panduan langkah-langkah untuk melakukan
analisis bahaya di tempat kerja yang meliputi identifikasi sumber bahaya, menentukan siapa
yang kemungkinan terkena tersebut dan bagaimana bahaya tersebut mengenai mereka,
melakukan e%aluasi resiko bahaya dan menentukan program pencegahan,
mendokumentasikan temuan>solusin dan mengimplementasikannya serta meninjau ulang
hasil analisis dan memperbaikinya jika diperlukan. &alam melakukan program ergonomi,
perlu memperhatikan beberapa prinsip dasar, yaitu0
F Sebagai upaya proaktif untuk pencegahan terjadinya kecelakaan
dan gangguan kesehatan
F Pelaksanaannya didasarkan pada hasil ilmu pengetahuan dan hasil
penelitian yang terbaik
F Bekerjasama dengan pekerja dan departemen terkait
F =leksibel dan hindari satu ukuran untuk semua
F Program yang dilaksanakan harus terjangkau dan sesuai kekuatan
sumberdaya yang dimiliki
F Program yang dilaksanakan harus jelas, singkat dan sederhana
Sementara untuk melakukan pengendalian terhadap sumber bahaya ada * strategi yang dapat
dilakukan meliputi0
F Pengendalian secara teknis misalnya misalnya terhadap jalur pemindahan material,
komponen dan produk, merubah proses atau benda untuk mengurangi paparan bahaya
pada pekerja, merubah layout tempat kerja, merekayasa bentuk desain komponen,
mesin dan peralatan, memeprbaiki merode kerja dan lainnya
F Pengendalian secara administratif misalnya dengan memberikan pelatihan kerja,
%ariasi jenis pekerjaan, memberikan pelatihan tentang faktor-faktor bahaya di tempat
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
16/17
kerja, melakukan rotasi pekerjaan, mengurangi jam kerja dan mengatur shift kerja,
memberikan istirahat yang cukup dan lainnya
F Menggunakan alat perlindungan diri misalnya masker, sarung tangan, pelindung
mesin dan lainnya.
/. Pen0egahan &an Pengen&alan Baha)a
Menghilangkan, mengurangi, atau mengontrol adanya faktor resiko.
. Pengendalian secara eknik
3. Pengendalian secara $dministrasi
*. &esain )antor )erja
5. Pelatihan
1. Pengen&alan se0ara Teknk
eknik kontrol adalah mekanisme yang lebih disukai untuk mengendalikan bahaya
ergonomis. ni mungkin memerlukan merancang ulang stasiun kerja, metode kerja, danalat untuk mengurangi tuntutan pekerjaan, seperti tenaga, pengulangan, dan posisi yang
aneh. Seperti pada gambar dibawah ini salah satu cara dalam bekerja secara ergonomis
dengan cara pengadaan suatu alat (yaitu berupa tempat duduk>kursi seperti yang
ditunjukkan gambar dibawah ini#.
@ambar0
Bekerja secara rgonomis (kiri# dan idak rgonomis (kanan#
2. Pengen&alan se0ara A&mnstras
- Penggantian personil untuk berbagai macam pekerjaan dengan persyaratan
fisik yang berbeda.- Membuat jadwal kerja > jadwal istirahat istirahat.
- Pelatihan personil untuk menggunakan metode kerja yang sesuai > cocok.
3. Desan ant"r erja.
)antor kerja harus mudah disesuaikan untuk mengakomodasi pekerja dalam
melakukan tugas.
(. Pelathan
#Pelatihan harus memungkinkan setiap orang untuk mengenali faktor risiko dan memahami
prosedur yang digunakan untuk meminimalkan resiko.
-
7/25/2019 Tugas Keselamatan Industri (Ergonomi)
17/17
- Pelatihan penyegaran harus disediakan setiap tahun dan pelatihan ulang harus
dilakukan ketika personil ditugaskan ke pekerjaan baru dengan risiko yang berbeda, atau
risiko baru ditemukan.