Nama : Aat AtikahKelas : II.BProdi : Pendidikan EkonomiTugas : Kurikulum &
Pembelajaran Dosen : Akhmad Sudrajat, M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS KUNINGANJalan Pramuka 67 Kuningan 45512 Telp./Fax. (0232) 871982
Keterangan BukuJudul Buku : Prinsip-prinsip dan
Tekhnik
EVALUASI PEMBELAJARAN
Penulis : Drs. M. Ngalim
Purwanto, M.P.
Tahun terbit : Agustus 1984
Dicetak oleh : PT REMAJA
ROSDAKARYA
Offset-Bandung
Pengertian Evaluasi dalam
Pengajaran
Fungsi Evaluasi di
dalam Proses Belajar-
Mengajar
Kedudukan Evaluasi
Pendidikan Di Dalam Kurikulum dan Pengajaran
Hubungan antara
Pengajaran dan Evaluasi
Objek Evaluasi
Pendidikan
Kegunaan Data Evaluasi
Program Evaluasi
BAB IKEDUDUKAN EVALUASI PENDIDIKAN DI DALAM KURIKULUM DAN PENGAJARAN
Penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah nilai-nilai yang telah di tetapkan di
dalam kurikulum1.Mngetahui kemajuan perkembangan serta keberhasilan siswa.
2.Mengetahui tingkat keberhasilan programpengajaran
3.Keperluan Bimbingan Konseling
4.Keperluan Pengembangan dan perbaikan kurikulumsekolah
Mengajar tanpa melakukan tes tidak
masuk akal (Mehrens & Lehman (1978 : 2) )
Sarana pokok dalam setiap
kegiatan evaluasi pendidikan adalah
anak didik1.Penggunaan Administratif
2.Penggunaan Intruksional
3.Bagi Bimbingan dan Penyuluhan
4.Bagi PenyelidikanSuatu program yang
yang berisi ketentuan dan cara-cara tentang
penyelenggaran evaluasi pendidikan
Prosedur evaluasi harus di lakukan serta bentuk-bentuk tes atau alat evaluasi mana yang akan di pakai untuk menilai hasil pengajaran tersebut harus dikaitkan dan mengacu pada bahan dan metode mengajar yang di gunakan dan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak lepas dari tujuan evaluasi itu sendiri. Tujuan evaluasi pendidikan ialah untuk mendapat data pembuktian yang akan menunjukan samapai di mana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler.
Hubungan pengajaran dan evaluasi adalah pengajaran itu efektif jika mengarah kepada perubahan yang diinginkan di dalam diri siwa, dan evaluasi itu efektif jika dapat membuktikan sampai dimana perubahan itu terjadi di dalam diri siswa.
Objek evaluasi pendidikan adalah anak didik : sampai dimana perkembangan anak didik setelah mengalami pendidikan dan pengajaran selama jangka waktu tertentu. Contohnya: Perkembangan pengetahuan, sikapnya, kecerdasan, keterampilannya, dll.
BAB I- Kedudukan Evaluasi Pendidikan didalam Kurikulum dan Pengajaran
Kegunaan data evaluasi sebenarnya bergantung pada tujuan-tujuan yang akan di capainya. Penggunaan administratif: untuk melengkapi laporan-laporan kepada orangtua murid, untuk melengkapi kartu catatan tingkah laku, minat, dan folder komulatif, dll. Penggunaan Intruksional : untuk membantu/menolong guru-guru dalam cara mengajar yang lebih baik danuntuk menentukan status kelas/ murid dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan pokok kurikulum.
Penggunaan bagi Bimbingan dan Penyuluhan, dari data yang diperoleh dari evaluasi melalui berbagai teknik evaluasi, seperti: tes intelejensi, achievment test,attitude test,catatan observasi, catatan harian, inters inventories, dan catatan kumulatif dapat digunakan untuk membimbing ke arah pemilihan pekerjaan sesuai dengan minat, kemampuan dan kecakapan siwa masing-masing.
Program evaluasi, setiap guru menyadari dan memahami tujuan bersama yang ingin dicapai dengan seluruh kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh sekolah itu yakni mengevaluasi seluruh dan perkembangan siswa dalam proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan seperti tercantumdalam kurikulum. Selain itu guru dapat mengetahui apa dan bagaimana melakukan evaluasi untuk mencapai tujuan bersama, dengan kata lain guru memiliki kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan evaluasi.
BAB I- Kedudukan Evaluasi Pendidikan didalam Kurikulum dan Pengajaran
BAB IIEVALUASI PENCAPAIAN SISWA
Prinsip-prinsip Dasar Tes Hasil
Belajar
PRINSIP-PRINSIP DAN TEKHNIK
EVALUASI PENGAJARAN
Evaluasi Pencapaian
Belajar Siswa
Ciri-ciri dari Empat Tipe Achievment
Tests
Norm-Referenced vs Criterion-
Referenced Test
Penilaian Formatif dan Penilaian
SumatifPerencanaan
dalam Menyusun Test
BAB II- Evaluasi Pencapaian Siswa
Prinsip-prinsip dasar tes hasil belajar•Learning Outcomes- yaitu tes yang dapat mengukur secara jelas hasil belajar yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan intruksional.•Mengukur sampel yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan- Dalam rangka mengevaluasi hasil belajar siswa kita hanya dapat mengambil beberapa sampel hasil belajar yang dianggap pentingbdan dapat “mewakili” seluruh performance yang telah diperoleh selama siswa mengikuti suatu unit pelajaran.•Macam dan bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur hasil belajar sesuai dengan tujuan – Bloom, kita menenal adanya hasil belajar yang berupa pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor) ; dari hasil tersebut masih dapat kita rinci lagi menjadi berbagai macamkemampuan yang dapat dikembangkan didalam pengajaran.•Dapat didesain sesuai dengan kegunaan- test placement (tes penentuan penempatan siswadalam suatu jenjang/jenis program pendidikan). Test formatif (test mencari feedback untuk memperbaiki proses belajar-mengajar). Tes Sumatif (test menukur sampai dimana pencapain siswa terhadap bahan pelajaran). Tes diagnostik (Tes mencari sebab-sebab kesulitan belajar siswa, seperti : fisik, lingkungan sosial ekonomi sosial).•Dibuat Seandal(Reliable) – Suatu tes yang andal belum tentu valid; akan tetapi, jika tes itu valid, sudah tentu andal.•Untuk memperbaikicara belajar siwa – Penyusunan dan penyelenggaraan tes hasil belajar digunakan untuk evaluasi suamtif dan evaluasi formatif.
Penilaian Formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik yang digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar. Penilaian Sumatif adala penilaian dilakukan untuk memperoleh data sampai dimana pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah di pelajarinya dalam jangka waktu tertentu.
Norm-Referenced Test (NRT) vs Criterion-Referenced Test (CRT)1) Cara tiap test itu dikembangkan,2) Standar yang digunakan untuk menimbang(men-judge) atau
menginterpretasikan hasil tes, dan3) Tujuan untuk apa tesitu disusun dan diadministrasikan.
Perencanaan dalam menyusun tes seorang guru perlu memikirkan apa tipe dan fungsi tes yang akan disusunnya sehingga dapat menentukan bagaimana karakteristik soal-soal yang akan dibuatnya.
Ciri-ciri dari empat tipe acievment test
TIPE TES FUNGSI TES KONSIDERASI SAMPEL CIRI-CIRI
PLACEMENT Menentukan entry formance tentang tujuan pelajaran
Memilih sampel yang mewakili tujuan pelajaran Items memiliki range kesukaran yang luas dan norm-referenced
FORMATIF Sebagai balikan bagi siswa + guru tentang kemajuan belajar
Jika mungkin, mencakup semua unit tujuan (yang esensial)
Items memadukan kesukan unit tujuan dan criterion-referenced
DIAGNOSTIK Menentukan kesullitan belajar yang muncul Mencakup sampel tugas-tugas yang berdasrkan sumber-sumber kesalahan belajar yang umum
Items mudah digunakan untuk menunjuk sebab-sebab kesalahan yang spesifikasi
SUMATIF Menentukan kenaikan tingkat/kelas atau kelulusan pada akhir program pengajaran
Memilih sampel tujuan-tujuan pelajran yang refresentatif
Items memiliki range yang yang susah dan norm-referenced
BAB II- Evaluasi Pencapaian Siswa
BAB IIIMACAM-MACAM BENTUK TES HASIL BELAJAR
PRINSIP-PRINSIP DAN
TEKHNIK EVALUASI
PENGAJARAN
5. Beberapa Model Tes
Pilihan ganda(Mul
tiple Choice)
6. Mempersiapkan Test Soal Essay
3. Syarat-syarat dan Menyusun
Tes Objektif
4. Tipe-tipe Hasil Belajar Kognitif
Macam-macam Bentuk Hasil
Belajar
2. Kebaikan
dan Keburukan
nya
1.Arti dan
Macamnya
Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru terhdap murid-muridnya, atau dosen kepada mahsiswanya dalam jangka waktu tertentu.
Untuk melaksanakan evaluasi hasil mengajar dan belajar itu, seorang guru dapat menggunakan dua macam tes yaitutes yang telah di standarkan (standarized test) dan tes buatan guru itu sendiri (teacher-made test).Kebaikan dan Keburukannya :
Jenis Tes Kebaikan Keburukan
Tes (Ujian) lisan Lebih dapat menilai dan isis pengetahuan seseorang karena dilakukan secara face to face
Pribadi dan sikap pengetes dan hubungannya dengan yang di tes memungkinkan hasil yang kurang objektif
Tes (ujian ) tulisan
Karena pertanyaan sama, scope dan isi pengetahuan yang di nilai tiap-tiap orang pun sama
Mudah menimbulkan kecurangan dan kepalsuan jawaban
Tes Essay Melatih mengeluarkan buah fikiran dalam bentuk kalimat/bahasa yang teratur (melatih kreasi dan fantasi)
Kemungkinan jawaban yang heterogen sifatnya menyulitkan pengetes dalam menskornya.
Tes Objektif Memaksa siswa untuk belajar baik-baik karena sukar untuk berbuat spekulasi terhadap bagian nama dari seluruh pelajaran yang harus dipelajari
Kurang memberi kesempatan untuuk menyatakan isi hati / kecakapan yang sesungguhnya karena anak tidak membuat kalimatSyarat-syarat menyusun tes objektif
Tiap-tiap bentuk tes objektif harus didahului dengan “petunjuk”,bagaimana caramengerjakan tiap-tiap soal dari tes yang bersangkutan Sedapat mungkin hindarkan soal-soal yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Usahakan agar soal-soal dalam tesyang disususn mencakup berbagai aspek penalaran. Dll
BAB III- Macam - Macam Bentuk Tes Hasil Belajar
Tipe-tipe Hasil Belajar kognitif :•Pengetahuan hafalan(kognitif)•Pemahaman (Komprehensi)•Aplikasi (Penerapan)•Analisis•Kemampuan Sintesis (menyatukan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh)•Evaluasi(Penilaian tentang suatu pernyataan)
Beberapa model tes pilihan ganda (Multile choice)1) Melengkapi pilihan2) Analisis hubungan antar hal3) Analisis kasus4) Melengkapi berganda (Asosiasi pilihan ganda)5) Analisis Diagram
Mempersiapkan Tes Essaya. Tentukan bahwa siswa tidak akan menjawab tidak terlalu
banyak/terlalu panjang sehingga waktu tidak cukup.b. Jika beberapa soal essay akan diberikan, usahakan agar ada
rentangan kesukaran dan kompleksitasnya.c. Kebanyakan tes yang diberikan di kelas menuntut semua siswa
untuk menjawab soal-soal yang sama.d. Tulislah seperangkat petunjuk umum bagi tes tersebut.
BAB III- Macam - Macam Bentuk Tes Hasil Belajar
BAB IVPRINSIP-PRINSIP DAN PROSEDUR PENILAIAN TES HASIL BELAJAR
Prinsip-prinsip Penilaian
PRINSP-PRINSIP DAN
TEKHNIK EVALUASI
PENGAJARAN
Prosedur dan Pemberian
Niali Penskoran
dan penilaian
Prinsip-prinsip dan Prosedur Penilaian tes Hasil Belajar
Acuan Penilaian
Penskoran adalah suatu proses pengubahan jawaban-jawaban tes menjadi angka-angka (mengadakan kuantifikasi). Penilaian adalah angka-angka hasil penskoran itu kemudian diubah menjadi nilai-nilai melalui suatu proses pengolahan tertentu.
Prinsip-prinsip Penilaian •Di dasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif.•Harus di bedakan antara penskoran (scoring) dan penilaian (grading).•Kegiatan pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari prose belajar-mengajar.•Penilaian harus bersifat komparabel (tahap pengukuran yang menghasilkan angka-angka yang dilaksanakan menduduki skor yang sama harus memperoleh nilai yang sama pula).•Sistem penilaian yang dipergunakan hendaknya jelas bagi siswa dan bagi pengajar sendiri.
BAB IV – Prinsip-prinsip dan Prosedur Penilaian Tes Hasil Belajar
Acuan PenilaianI. Penilaian Acuan Patoakan (PAP) – Penilaian yang mengacu
kepada kriteria pencapaian tujuan(intruksional) yang telah dirumuskan sebelumnya)
II. Penilaian Acuan Norma (PAN) – Penilaian yang di lakukan dengan mengacu pada norma kelomop; nilai-nilai yang diperoleh dibandingkan dengan nilai-nilainsiswa lainnya yang termasuk dalam kelompok itu.
Prosedur pemberian nilaiBeberapa prosedur Penilaian :1. Prosedur penilaian yang paling sederhana2. Prosedur memisahkan fase pengukuran dan fase penilaian
(peringkat skor-skor dalam bentuk-bentuk tabel distribusi).3. Prosedur penilaian dengan menggunakan persentase (%).4. Prosedur yang menggunakan teknik statistik yang lebih
kompleks (prosedur perstandarisasian dan penormalisasian).
BAB IV – Prinsip-prinsip dan Prosedur Penilaian Tes Hasil Belajar
BAB VTEKNIK PENGOLAHAN SKOR HASIL EVALUASI
PRINSIP-PRINSIP DAN
TEKNIK EVALUASI
PEMBELAJARAN
Teknik Pengolahan Skor
Hasil Evaluasi
Mengolah Skor
Mentah Menjadi
Nilai Huruf
Mengolah Skor
Mentah Menjadi
Skor Standar T
Mengolah Skor
Mentah Menjadi
Skor Standar Z
Penilaian dengan Persen
Mengolah Skor
Mentah Menjadi
Bilai 1- 10
Mengolah skor menjadi nilai huruf adalah masalah penentuan batas lulus /passing grade dengan tujuan penilaian itu untuk mempertinggi mutu hasil belajar siswa. Cara menilai seperti ini cocok digunakan untuk program pendidikan yang menganut sistem kredit semester (SKS).
Mengolah skor menjadi nilai 1-10, kebaikan sistem penskoran seperti ini bahwa nilai-nilai yang diperoleh siswa benar-benar mencerminkan kapasitas kelompok (disesuaikan dengan kondisi atau tingkat kepandaian kelompok yang bersangkutan). Kelemahannya; bahwa niali-nilai yang diperoleh sistem tersebut belum mencerminkan sampai mana pencapaian scope bahan pelajaran yang di skor.
Penilaian dengan persen (percentages correction), jika materi tes benar-benar mewakili seluruh bahan pelajaran yang telah diajarkan sesuai dengan kurikulum, maka nilai yang diperoleh siswa menunjukan besarnya persentase penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran.
BAB V – Teknik Pengolahan Skor Hasil Evaluasi
Mengolah skor mentah menjadi skor standar Z adalah
skor yang penjabarannya didasarkan atas unit deviasi
dari mean (mean = 0) dimaksudkan untuk melihat
bagaimana kedudukan skor-skor tersebut dibandingkan
dengan rata-rata skor kelompoknya.
Mengolah skor mentah menjadi skor standar T adalah
untuk mengetahui bagaimana kedudukan seorang anak
yang memperoleh skor tersebut dibandingkan dengan
kelompok nya di dalam suatu tes (misalnya: batas lulus
dari berbagai mata pelajaran).
BAB V – Teknik Pengolahan Skor Hasil Evaluasi
BAB VIEVALUASI DALAM SISTEM PENGAJARAN PPSI
PRINSIP-PRINSIPNDA
N TEKNIK EVALUASI
PENGAJARAN
Evaluasi Dalam Sistem
Pengajaran PPSI
2. Cara, Teknik dan
Jenis Standar
penilaian
1. Tujuan , Jenis dan
Fungsi
4. Cara Menilai Tes
Formatif dan Tes Sumatif
5. Penentuan Nilai Rapor
3. Tes dan Prinsip
Pelaksanaannya
PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional) Tujuan Evaluasi • Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki program satuan pelajaran atau proses mengajar.• Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain berguna sebagai
bahan laporan kepada orang tua,penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus tidaknya seorang siswa.
• Dll.
Jenis dan Fungsi Evaluasi1. Penilaian formatif, yakni penilaian yang dilakukan pada setiap akhir satuan
pelajaran, dan fungsinya untuk memperbaiki proses belajar-mengajar.2. Penilaian sumatif, yakni penilaian,yakni penilaian yang dilakukan tiap
semester.3. Penilaian penilaian, yang berfungsi untuk menempatkan siswa dalam situasi
belajar-mengajar yang tepat.4. Penilaian diagnostik, berfungsi untuk membantu meemcahkan kesulitan
belajar ssiwa.
Cara dan teknik penilaian.• Cara menilai,cara kuantitatif (penilaian dalam bentuk angka), cara kualitatif
(bentuk pernyataan)Teknik penilaian, teknik berbentuk tes (menilai kemampuan siswa mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,sikap,dll). Teknik bentuk notes (menilai sikap,, minat, dan kepribadian siswa,mungkin digunakan wawancara,observasi)
• Jenis-jenis standar penilaian, standar mutlak (hasil yang dicapai masing-masing siswa dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya). Standar relatif (hasil yang dicapai masing-masing siswa dibandingkan dengan norma kelompok).
BAB VI- Evaluasi dalam Sistem Pengajaran PPSI
Tes dan prinsip pelaksanaanya• Berbagai jenis tes• Tes tertulis• Tes lisan, dan• Tes perbuatan (performance tes)
Bentuk-bentuk item tesMacam-macam bentuk item tes untuk menilai tujuan intruksional khusus (TIK)
di dalam sistem pengajaran PPSI (tes formatif). Untuk menentukan angka/ hasil belajar siswa dalam tahap-tahap tertentu (tes sumatif), dapat dibagi menjadi 2 golongan,yaitu bentuk essay dantes objektif.
Cara menilai tes formatif dan sumatif• Cara menilai tes formatif adalah tes yang diberikan kepada murid-murid
pada setiap akhir program satuan pelajaran. Yang penting adalah bahwa setiap soal betul-betul mwngukur tujuan intruksional yang hendak dicapai.
• Cara menilai tes sumatif biasanya diadakan tiap semester, pada umumnya jumlah soal-soal sumatif lebih banyak daripada tes formatif dan bentuk soalnya dapat terdiri atas campuran beberapa bentuk item tes (multiple choice, completion,matching,dan essay).
Penentuan nilai raporSebenarnya hasil penilaian formatif itu tidak boleh dimasukkan untuk
menentukan nilai rapor, selain itu guru harus melakukan pula tes-tes submatif pada tahap-tahap tertentu. Dan kemudian digabung dengan niali sumatif untuk mengisi rapor (caranya yaitu dengan merata-ratakan hasil tes sumatif dan tes subsumatif).
BAB VI- Evaluasi dalam Sistem Pengajaran PPSI
BAB VIITEKNIK ANALISIS DAN INTERPRETASI TES HASIL BELAJAR
PRINSIP-PRINSIP DAN
TEKNIK EVALUASI
PENGAJARAN
Teknik Analisis dan
Interpretasi Tes Hasil Belajar
1. Teknik Analisis Tes Soal (item Analysis)
2. Analisis dan InterpretaAsi Soal
Tes Objektif
3. Prosedur analisis item yang Lebih
Sederhana untuk Norm-Referenced
Tests
4. Interpretasi Dana Analisis
Item Tes Norm-Referenced
5. Prosedur Analisi Item
untuk Criterion-Referenced Test
Teknik Analisis Soal Tes merupakan salah satu cara untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang paling efektif , dengankata lain hasil tes itu kita olah sedemikan rupa sehingga hasil pengolahan itu dapat diketahui komponen-komponen manakah dari prose belajarmengajar itu yang masih salah..
Analisis dan Interpresikan soal tes objektif, berguna bagi perbaikan penyusunan kembali soal-soal tes, juga berguna untuk melihat/meneliti materi-materi mana dari bahan pelajaran mana yang belum dikuasai siswa. Soal yang sukar bagi keseluruhan kelas berguna untuk pembimbingan ke arah eksplorasi yang lebih luas.
Prosedur analisys item yang lebih sederhana untuk “norm-referenced test” berguna untuk mengevaluasi suatu item tes dan jika dikombinasikan dengan makdud untuk memriksa item itu sendiri, hasil analisis itu memberikan informasi yang sangat berguana bagi penembangan item itu
BAB VII – Teknik Analisis dan Interpretasi Tes Hasil Belajar
Interpretasi Dana Analisis Item Tes Norm-Referenced, tidaklah bijaksana menentukan suatu tingkat minimum dari daya pembeda untuk pemilihan item. Jika suatu item menunjukan indeks posistif dalam deskriminasi berfungsi efektif hendaknya dipertahankan dan dismpan dalam file item untuk digunakan pada waktu yang akan datang.
Prosedur Analisi Item untuk Criterion-Referenced Test adalah sampai sejauh mana tiap item dapat mengukur hasil pengajaran (effect of intruction), jika suatu sistem dapat dijawab dengan benar oleh semua siswa tidak mengukur hasil pengajaran. Namun jika salah semua oleh siswa tidak berfungsi sebagai alat evaluasi. Kedua-duanya penting bagi pencapaian pengukuran hasil pengajaran sebagai suatu dasar bagi penentuan kualitas item.
BAB VII – Teknik Analisis dan Interpretasi Tes Hasil Belajar
BAB VIIKUALITAS DAN CIRI-CIRI TEKNIK EVALUASI YANG BAIK
PRINSIP-PRINSIP DAN
TEKNIK EVALUASI
PENGAJARAN
Kualitas dan Ciri-ciri Teknik Evaluasi Yang baik
Objektivitas
Validitas
Keandalan
Kepraktisan
Validitas, suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (disebut valid) jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. Olehnkarena itu validitas harus ditentukan dalam hubunganya dengan tujuan yang akan dicapai dengan alat evaluasi.
Keandalan (reliability) adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi, suatu tes/ alat evaluasi dikatakan andal jika ia dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif. Jadi, yang dipentingkan disini ialah ketelitiannya; sejauh mana tes atau alat tersebut dapat dipercaya kebenarannya
Objektif adalah suatu tes ditentukan oleh tingkat atau kualitas kesaman skor-skor yang diperoleh dengan tes tersebut meskipun hasil tes itu dinilai oleh beberapa orang penilaian. Untuk ini diperlukan kunci jawaban tes (scoring tey).
Kepraktisan, suatu tes dikatakan mempunyai kepraktisan yang baik jika memungkinkan untuk menggunakan tes itu besar. Kriteria untuk mengukur praktis-praktis suatu tes dapat dilihat dari : biaya, waktu, sukar mudahnya menyusun tes, sukar mudahnya menilai, lamanya waktu yang diperlukan..
BAB VIII– Kualitas dan Ciri-Ciri Teknik Evaluasi Yang aik
BAB IXOBSERVASI SEBAGAI ALAT EVALUASI
PRINSIP-PRINSIP DAN TEKNIK
EVALUASI PENGAJARAN
Observasi sebagai Alat
Evaluasi
Pengertian Observasi
Keduddukan Observasi di
dalam EvaluasiSituasi dalam
Observasi
Cara-cara Mencatatkan
Observasi
Kebaikan dan Kelemahan data
Observasi
Lamanya Observasi dan
Posisi Pengamat
Validitas Observasi
Interpretasi data Observasi
Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pengcatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
Kedudukan observasi didalam evaluasi, observasi merupakan metode langsung terhadap tingkah laku sampling didalam situasi sosial; dengan demikian merupakan bantuan yang vital sebagai suatu alat evaluasi. Dalam rangka evaluasi hasil belajar, digunakan sebagai teknik evaluasi untuk menilai kegiatan-kegiatan belajar yang bersifat keterampilan atau skill.
Situasi di dalam observasi •Yersild dan Meigs :•Situasi bebas adalah klien yang diamati dalam keadaan bebas, tidak terganggu, dan tidak mengetahui bahwa ia tau mereka sedang diamati.•Situasi yang dibuat, pengamat telah sengaja membuat atau menambahkan kondisi-kondisi tertentu, kemudian mengamati bagaimana reaksi yang timbul•Situasi campuran adalah siuasi dalam obsrvasi yang merupakan gabungan dari kedua macam situasi tersebut diatas.
Cara-cara mencatatkan observasi•Ada 2 pokok tentang mencatatkan observasi yaitu;Unit-unit tingkah laku yang akan diamati dirumuskan terlebih dahulu (dibuat hanyalah mengenai aspek-aspek yang telah ditentukan)Mencatat apa saja yang terjadi dalam situsi itu, dalam hal ini pengamat dapat memperoleh data yang luas dan bervariasi.
BAB IX – Observasi Sebagai Alat Evaluasi
Lamanya observasi dan posisi pengamat, hal ini bergantung pada atau berkaitan langsung dengan tujuan evaluasi yang dilakukan dengan observasi itu. Posisi pengamat dalam rangka observasi informal hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga siswa yang diamati tidak mengetahui bahwa ia sedang diobservasi.
Validasi observasi sangat tergantung pada tujuan yang akan diukur/ dinilai. Suatu teknik evaluasi yang dapat mempunyai validitas yang berbeda-beda jika dipergunakan untuk mengukur tujuan kegiatan belajar yang berlainan dan sangat bergantung pada kecakapan, pengertian, pengetahuan, dan sifat-sifat itu sendiri.
Interpretasi data observasi, pada penilaian yang dilakukan dengan teknik observasi waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data dapat lebih singkat daripada waktu yang diperlukan untuk menganalisis atau mengolah data. Hal ini bergantung pada tujuan dan teknik observasi yang dipergunakan.
Kebaikan dan kelemahan data observasi• Kebaikannya adalah data observasi diperoleh secara langsung dengan mengamati kegiatan atau ekspresi siswa dalam berbuat atau bereaksi terhadap suatu perangsang tertentu sehingga data tersebut dapat lebih objektif .•Kelemahannya adalahdata yang hanya diperooleh dari observasi tidak dapat memberikan gambaran(insight) yang sama tentang struktur kepribadian individu.Untuk itu masih diperlukan data yang diperoleh dengan teknik lain.
BAB IX – Observasi Sebagai Alat Evaluasi
Kesimpulan BukuBuku Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran ini
sangat berguna untuk seorang pengajar (guru SD, ustadz, dosen
atau apapun itu namanya). Buku ini berisi cara mengajar, soal
yang akan dibuat atau cara mengevaluasi yang salah. Dan
segala masalah yang bertalian dengan pengetesan dan
pengevaluasi hasil belajar siswa/mahsiswa, bahkan sekaligus
mengevaluasi para pengajar itu sendiri.
Namun dalam cetakan buku ini masih ada kesalahn cetak
yaitu pada BAB V yang membuat para pemakai buku ini
kesulitan untuk membaca dan memahaminya karena ada
beberapa halaman yang berulang-ulang, untuk itu perlu
diperbaiki.
Untuk keseluruhan isi buku yang berjudul Prinsip-prinsip
dan Teknik Evaluasi Pengajaran ini sudah sesuai dengan isi
(materi) yang terkandung didalamnya,yaitu mengikuti
perkembangan dan tuntutan kebutuhan dalam praktek
kependidikan pada umumnya. Sehingga buku ini dapat menjadi
salah satu referensi di samping buku-buku lainnya.