Download - Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
1/23
M
SEKOLAH
MAKALAH
KETAHANAN NASIONAL
Disusun Guna Melengkapi Tugas
ATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
Disusun oleh :
AHMAD SHOBIRON
SKC-14.2
TINGGI ELEKTRONIKA & KOM
STEKOM WELERI
ii
PUTER
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
2/23
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Ketahanan
Nasional” . Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon kritik dan saran bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada
tulisan yang saya buat kurang tepat.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Weleri, 25 Mei 2016
Ahmad Shobiron
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
3/23
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................iii
BAB II PEMAHASAN....................................................................................... 1
A. Pengertian Pertahanan Negara ....................................................................... 1
B. Definisi Keamanan Negara ........................................................................... 1
C. Pertahanan Terhadap Keamanan Negara ...................................................... 2
D. Komponen Pertahanan Negara ...................................................................... 3
E. Komponen Utama.......................................................................................... 3
F. Komponen Cadangan..................................................................................... 3
G. Komponen Pendukung................................................................................... 3
H. Redefinisi Doktrin Pembagian Wewenangan dan Strategi Pertahanan ......... 4
I. Ketahanan Pada Aspek Sosial dan Budaya.................................................... 6
1. Pokok Pertahanan dan Keamanan............................................................ 6
2. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan ........................................... 7
3. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan ................................. 8
4. Hakikat, Dasar, Tujuan dan Fungsi Pertahanan Negara RI .....................12
5. Upaya Penyelenggaraan Bela Negara dalam kerangka sistem
Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta ............................................14
6. Politik serta Strategi Pertahanan dan Keamanan .....................................16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................18
B. Saran-saran.....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
4/23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sejauh menyangkut ancaman militer dari luar, tidak diragukan bahwa
peningkatan kemampuan militer (modernisasi dan profesionalisasi)
merupakan sa1ah satu pilihan. Namun, selain karena pertimbangan ekonomi,
peningkatan kekuatan militer selalu mengundang kecurigaan pihak 1ain,
terutama jika hal itu dilakukan dengan lebih banyak memberikan prioritas
pada modernisasi senjata-senjata ofensif.
Dalam suasana anarki dan ketidakpastian, upaya unilateral bisa
menimbulkan dilema keamanan (security dilemma) terutama jika upaya
unilateral itu berupa penggelaran jenis senjata- senjata ofensif baru.
Pengembangan kekuatan militer yang mengarah pada non-provocative
defense merupakan salah satu pilihan strategis.
Selain itu, di tengah gelombang interdependensi dalam kehidupan
antarbangsa, suatu negara tidak bisa mengamankan dirinya dengan
mengancam orang lain. Upaya untuk membangun keamanan, oleh karenanya,
bergeser dari konsep “security against” menjadi “security with”. Apa yang
selama ini dikenal sebagai cooperative security, confidence building
measures, dan preventive diplomacy yang dilakukan secara bilateral,
regiona1, global, maupun multilateral adalah sebagian dari berbagai upaya
menjawab persoalan ini.
2. Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut:
1. Pengertian Pertahanan Negara?
2. Definisi Keamanan Negara?
3. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara?
4. Komponen Pertahanan Negara?
5. Redifinisi Doktrin, Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan ?
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
5/23
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertahanan Negara
Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala
usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah
negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.
Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat
semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan
kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.
Pertahanan negara dilakukan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini
dengan sistem pertahanan negara.
Pertahanan nasional merupakan kekuatan bersama (sipil dan militer)
diselenggarakan oleh suatu Negara untuk menjamin integritas wilayahnya,
perlindungan dari orang dan/atau menjaga kepentingan-kepentingannya.
Pertahanan nasional dikelola oleh Departemen Pertahanan. Angkatan
bersenjata disebut sebagai kekuatan pertahanan dan, di beberapa negara
(misalnya Jepang), Angkatan Bela Diri.
B. Definisi Keamanan Negara
Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti
sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan
ketakutan". Dalam kajian tradisional, keamanan lebih sering ditafsirkan
dalam konteks ancaman fisik (militer) yang berasal dari luar. Walter Lippmann merangkum kecenderungan ini dengan pernyataannya yang
terkenal: "suatu bangsa berada dalam keadaan aman selama bangsa itu tidak
dapat dipaksa untuk mengorbankan nilai-nilai yang diaggapnya penting
(vital) ...dan jika dapat menghindari perang atau, jika terpaksa melakukannya,
dapat keluar sebagai pemenang. Karena itu, seperti kemudian disimpulkan
Arnord Wolfers, masalah utama yang dihadapi setiap negara adalah
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
6/23
2
membangun kekuatan untuk menangkal (to deter) atau mengalahkan (to
defeat) suatu serangan.
Dengan semangat yang sama, kolom keamanan nasional dalam
International Encyclopaedia of the Social Science mendefinisikan keamanan
sebagai kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya
dari ancaman luar".
Kajian keamanan mengenal dua istilah penting, dilemma keamanan
(security dilemma) dan dilemma pertahanan (defence di1emma). Istilah yang
pertama, dilema keamanan, menggambarkan betapa upaya suatu negara untuk
meningkatkan keamanannya dengan mempersenjatai diri justru, dalam
suasana anarki internasional, membuatnya semakin rawan terhadap
kemungkinan serangan pertama pihak lain. Istilah kedua, dilema pertahanan,
menggambarkan betapa pengembangan dan penggelaran senjata baru maupun
aplikasi doktrinal nasional mungkin saja justru tidak produktif atau bahkan
bertentangan dengan tujuannya untuk melindungi keamanan nasional.
Berbeda dari dilema keamanan yang bersifat interaktif dengan apa yang
[mungkin] dilakukan pihak lain, dilema pertahanan semata-mata bersifat non-
interaktif, dan hanya terjadi dalam lingkup nasional, terlepas dari apa yang
mungkin dilakukan pihak lain.
C. Pertahanan terhadap Keamanan Neagara
Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin
perlindungan dari satu unit yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas,
misalnya tentang cara-cara membela diri sesuai dengan spesialisasi mereka,
pertahanan udara (sebelumnya pertahanan terhadap pesawat: DCA), pertahanan rudal, dll. Tindakan, taktik, operasi atau strategi pertahanan adalah
untuk menentang/membalas serangan.
Jenis pertahanan:
Pertahanan militer untuk menghadapi ancaman militer, dan
Pertahanan nonmiliter/nirmiliter untuk menghadapi ancaman
nonmiliter/nirmiliter.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
7/23
3
D. Komponen Pertahanan Negara
Di Indonesia, sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman
militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai "komponen utama"
dengan didukung oleh "komponen cadangan" dan "komponen pendukung".
Sistem Pertahanan Negara dalam menghadapi ancaman nonmiliter
menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur
utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan
didukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.
E. Komponen utama
"Komponen utama" adalah Tentara Nasional Indonesia, yang siap
digunakan untuk melaksanakan tugas tugas pertahanan.
F. Komponen cadangan
"Komponen cadangan" (Komcad) adalah "sumber daya nasional"
yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar
dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama.
G. Komponen pendukung
"Komponen pendukung" adalah "sumber daya nasional" yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama
dan komponen cadangan. Komponen pendukung tidak membentuk kekuatan
nyata untuk perlawanan fisik. "Sumber daya nasional" terdiri dari sumber
daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan. Sumber daya
nasional yang dapat dimobilisasi dan didemobilisasi terdiri dari sumber dayaalam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang
mencakup berbagai cadangan materiil strategis, faktor geografi dan
lingkungan, sarana dan prasarana di darat, di perairan maupun di udara
dengan segenap unsur perlengkapannya dengan atau tanpa modifikasi.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
8/23
4
Komponen pendukung terdiri dari 5 segmen :
Para militer
Polisi (Brimob) - (lihat pula Polri)
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
Perlindungan masyarakat(Linmas) lebih dikenal dengan sebutan
pertahanan sipil (Hansip)
Satuan pengamanan (Satpam)
Resimen Mahasiswa (Menwa)
Organisasi kepemudaan
Organisasi bela diri
Satuan tugas (Satgas) partai
H. Redifinisi Doktrin Pembagian Wewenang dan Strategi Pertahanan
Survival dan defence dilemma itu membawa implikasi serius. Pesan
yang hendaknya digarisbawahi adalah penggunaan eksesif dari resources
tidak boleh. Penggunaan kekerasan untuk menghadapi ancaman harus
sepadan. Ancaman tertentu harus dihadapi dengan instrumen tertentu yang
sesuai, efektif, efisien, dan tidak menimbulkan dislokasi sosial, ekonomi,
politik, ideologi. Security deficit yang timbu1 karena vu1nerabilitas
membawa kompleksitas tersendiri. Semuanya bermuara pada satu persoalan
besar: perlunya kajiulang terhadap doktrin keamanan dan pertahanan
nasional, khususnya sejauh menyangkut “apa yang harus dipertahankan”,
“bagaimana untuk mempertahankannya”, dan “siapa yang harus memikul
tanggungjawab” itu.
Jawaban atas pertanyaan pertama, apa yang harus dipertahankan,
memerlukan suatu kesepakatan politik. Pertimbangan historis, geografis,
ideologis dan perkembangan politik kontemporer harus dimasukkan dalam
kalkulasi itu. Gravitas hubungan antarnegara pada dinamika ekonomi tidak
sepenuhnya menghapus relevansi konteks politik geostrategi. Bagi sebuah
negara kepulauan, termasuk Indonesia, melindungi keamanan nasional adalah
usaha besar untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan maritim
berikut sumberdaya yang berada di dalamnya. Pada tingkat strategi,
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
9/23
5
bagaimana mempertahankan dari ancaman, tantangan yang dihadapi adalah
bagaimana merumuskan ancaman secara lebih realistik. Untuk waktu yang
dapat diperhitungkan ke depan, keamanan terhadap ancaman interna1 masih
akan mendominasi pemikiran strategis di Indonesia. Pluralisme sosial,
ketimpangan ekonomi, disparitas regional menjadikan upaya bina-bangsa dan
bina-bangsa menjadi soal serius. Indonesia adalah suatu entitas politik
(negara) yang dibangun di atas fondasi pluralitas. Persatuan Indonesia seperti
diikrarkan dalam Sumpah Pemuda 1928, selama ini lebih direkat oleh
common history anti-kolonia1isme. Common history menghadapi
kolonialisme kelihatannya perlu dijelmakan dalam wujud yang lebih konkret,
misalnya common platform dan komitmen untuk menegakkan keadilan
sosia1, dan dengan menggunakan instrumen yang lebih appropriate seperti
ketentuan hukum yang demokratik.
Di tengah keharusan untuk mempersiapkan diri terhadap keamanan
internal, ancaman militer dari luar merupakan sesuatu yang harus selalu
diperhitungkan, sekalipun pada saat yang sama harus diakui pula bahwa
untuk beberapa tahun yang dapat diperhitungkan ke depan sukar dibayangkan
terjadinya perang dalam pengertian tradisional. Menduduki wilayah asing
(occupation) menjadi sesuatu yang secara moral memperoleh gugatan
semakin tajam dan secara ekonomis semakin mahal. Konflik bersenjata, jika
harus terjadi, kemungkinan besar akan bersifat terbatas, berlangsung dalam
waktu singkat, dan menggunakan teknologi tinggi.
Amerika Serikat diperkirakan tetap memainkan peranan penting di
kawasan Asia Pasifik, baik karena potensi ketidakstabilan di semenanjung
Korea, hubungan tradisionalnya dengan Jepang dan Korea Selatan,kekhawatirannya terhadap tampilnya Cina sebagai kekuatan hegemon
regional, maupun karena kepentingan ekonominya di kawasan ini. Ancaman
militer dari luar terhadap Indonesia kelihatannya akan bersifat ancaman tidak
langsung yang terjadi karena ketidakstabiIan regional. Termasuk dalam
kategori ini adalah perlombaan senjata yang dapat terjadi karena
ketidakstabilan di Semenanjung Korea dan Asia Timur, prospek penyelesaian
masalah Taiwan, dan kemungkinan konf1ik tapalbatas.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
10/23
6
Masalah pokok, seperti dirumuskan sebagai pertanyaan ketiga, adalah
apa cara yang paling efektif dan efisien untuk menghadapi sumber dan watak
ancaman-ancaman tertentu. Ancaman internal harus diketahui dengan pasti
alasan timbulnya. Gagasan-gagasan, termasuk komunisme dan
fundamentalisme religius, tidak pernah secara langsung mempengaruhi
tindakan [kekerasan] politik. Menghilangkan deprivasi ekonomi, politik dan
kultural. Demokratisasi dalam penggunaan dan pengelolaan sumberdaya, dan
distribusi pembangunan. Penghormatan pada budaya lokal. Bhineka
Tunggal Ika adalah semboyan yang seharusnya ditafsirkan sebagai
komitmen untuk menghormati keragaman, bukan untuk menciptakan
keseragaman. Upaya nasional, unilateral, adalah demokratisasi. Pengenda1ian
dan resolusi konflik seharusnya semata-mata dilakukan sebagai tindakan
polisionil.
I. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya
diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan serta gangguan baik dari luar maupun dalam
Kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian
nasional berdasarkan pancasila. Esensi pengaturan dan penyelenggaraan
kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia adalah pengembngan kondisi
sosial budaya di mana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadidan segenap potensi manusiawinya yang dilandasi nilai-nliai pancasila.
Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan, yaitu:
1. Pokok-pokok pengetahuan pertahanan dan keamanan
Pertahanan dan keamanan negara RI dilaksanakan dengan
menyusun, mengerahkan dan menggerakan seluruh potensi nasional
temasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
11/23
7
secara terintegrasi dan terkoordinasi. Penyelenggaraan pertahanan dan
keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi utama dari
pemerintah dan negara RI. Ketahanan pertahanan dan keamanan
diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional.
Wujud ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin dalam
kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara
seluruh rakyatnya mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan dan keamanan negara yang dinamis.
Analog dengan pengertian ketahanan nasional maka ketahanan
pertahanan dan keamanan pada hakikatnya adalah keuletan dan
ketnguuhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela
negara, suatu perjuangan rakyat semesta, dalam mana seluruh potensi dan
kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya. Kesinambungan
pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang ditandai sebagai berikut.
a. Pandangan bangsa Indonesia tentang perang dan damai
b. Penyelanggaraan pertahanan dan keamanan negara kesatuan RI
c. Pertahanan dan keamanan negara merupakan upaya nasional terpadu
d. Pertahanan dan keamanan negara RI diselenggarakan dengan
siskamnas (sishankamrata)
e. Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat
semesta.
2. Postur Kekuatan Pertahanan Dan KeamananPostur Kekuatan Hankam. Untuk membangun postur kekuatan
Hankam terdapat empat pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
ancaman, misi, kewilayahan dan politik.
Pembangunan kekuatan Hankam. Konsepsi Hankam perlu
mengacu kepada konsep Wawasan Nusantara, dimana Hankam diarahkan
kepada upaya pertahanan seluruh wilayah kedaulatan Negara kesatuan
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
12/23
8
RI. Hakekat Ancaman. Rumusan ini akan mempengaruhi kebijaksanaan
dan strategi pembangunan kekuatan Hankam.
Gejolak Dalam Negeri. Di dalam era globalisasi saat ini dan di
masa mendatang, tidak menutup kemungkinan akan mengundang campur
tangan asing, dengan alasan menegakkan nilai-nilai HAM, demokrasi,
penegakan hukum dan lingkungan hidup, di balik kepentingan nasional
mereka.
Geopolitik Kearah Geoekonomi. Kondisi ini mengandung
implikasi semakin canggihnya upaya diplomasi guna mencapai tujuan
politik dan ekonomi.
Perkembangan Lingkungan Strategis. Penerapan cara-cara baru telah
melibatkan super power di dalamnya.
Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam. Susunan kekuatan
Hankamneg yang meliputi: pertama, perlawanan bersenjata yang terdiri
atas bala nyata merupakan kekuatan TNIyang selalu siap. Kedua,
perlawanan tidak bersenjata yang terdiri atas Ratih dengan fungsi Tibum,
Linra, Kamra dan Linmas. Ketiga, komponen pendukung perlawanan
bersenjata dan tidak bersenjata sesuai dengan bidang profesinya.
3. Ketahanan Pada Aspek Pertahanan dan Keamanan
a. Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan
serta upaya bela Negara, yang berisi ketangguhan, kemampuan dan
kekuatan melalui penyelenggaraan Siskamnas (Sishankamrata).
b. Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan
dan kedaulatannya.c. Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan
dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.
d. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai
harus dilindungi dari segala ancaman dan gangguan.
e. Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan
dan kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin harus
dihasilkan oleh industri dalam negeri.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
13/23
9
f. Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan
dan keamanan haruslah diselenggarakan oleh manusia-manusia yang
berbudi luhur, arif bijaksana, menghormati Hak Asasi Manusia
(HAM) dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai.
g. Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, TNI
berpedoman pada Sapta Marga yang merupakan penjabaran Pancasila
h. Sebagai kekuatan inti Kamtibmas
i. Masyarakat secara terus menerus perlu ditingkatkan kesadaran dan
ketaatannya kepada hukum.
Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia Kondisi kehidupan nasional
merupakan pencerminan Ketahanan Nasional yang mencakup aspek
ideologi, politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan.
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional diperlukan
kesadaran setiap warganegara Indonesia, yaitu:
1) Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjauangan Non
Fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal
menyerah.2) Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek
ideology, politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan.
Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional diperlukan suatu kebijakan
umum dan pengambil kebijakan yang disebut Politik dan Strategi
Nasional (Polstranas).
Berdasarkan pemahaman tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran
bahwa konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan yaitu :
1) aspek yang berkaitan dengan alamiah bersifat statis meliputi aspek
geografi, kependudukan, dan sumber daya alam
2) aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis meliputi aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
14/23
10
a. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan
kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi juga
terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan
oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung kepada
rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta
menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia baik
sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.
Secara teori suatu ideologi bersumber dari suatu aliran
pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah
itu sendiri.
b. Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran
pikiran ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum
(legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu)
dalam masyarakat itu (kontrak sosial). Menurut aliran ini,
kepentingan harkat dan martabat manusia (individu) dijunjung
tinggi sehingga masyarakat tiada lebih dari jumlah para
anggotanya saja tanpa ikatan nilai tersendiri. Hak dan kebebasan
orang seorang dibatasi hanya oleh hak yang sama yang dimiliki
orang lain bukan oleh kepentingan mastarakat seluruhnya.
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada
manusia sejak lahir dan tdak dapat diganggu gugat oleh siapapun
termasuk penguasa, terkecuali atas persetujuan yang
bersangkutan. Faham ini mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik)yaitu kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut
kebebasan individu secara mutlak yaitu kebebasan mengejar
kebahagiaan hidup ditengah-tangah kekayaan materiil yang
melimpah dan dicapai dengan bebas. Faham ini juga selalu
mengaitkan aliran pikirannya dengan hak asasi manusia yang
menarik minat/daya tarik yang kuat untuk kalangan masyarakat
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
15/23
11
tertentu. Aliran ini diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke,
Jean Jaques Rousseau, Herbert Spencer dan Harold J.Laski.
c. Komunisme
Aliran pikiran teori golongan (class theory) yang diajarkan
oleh Karl Marx, Engels, Lenin. Bermula merupakan kritikan
Marx terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal
revolusi industri. Aliran ini beranggapan bahwa negara adalah
susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Kelas atau
golongan ekonomi kuat menidas ekonomi lemah. Golongan
borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). Oleh karena
itu, Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi
politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum golongan kaya
kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan
mengatur negara. Aliran ini erat hubungannya dengan aliran
material dialiktis atau materialistik. Aliran ini juga menonjolkan
adanya kelas/penggolongan, pertentangan amtar golongan,
konflik dan jalan kekerasan/revolusi dan perebutan kekuasaan
negara.
Pikiran-pikiran Karl Marx tentang sosial, ekonomi, politik
yang kemudian disistematisasikan oleh Frederick Engels
ditambah dengan pikiran Lenin terutama dalam pengorganisasian,
dan operasionalisasinya menjadi landasan dari paham
komunisme. Sesuai dengan aliran pikiran yang melandasi
komunisme maka dalam upaya merebut kekuasaan ataupun
mempertahankan kekuasaannya maka komunisme akan :
1. menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-
golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan
2. ajaran komunisme adalah atheis dan didasarkan pada
kebendaan (materialistis) dan tidak percaya akan adanya
Tuhan Yang Maha Esa, bahkan agama dinyatakan sebagai
racun bagi kehidupan masyarakat.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
16/23
12
3. Masyarakat komunis bercorak internasional. Masyarakat yang
dicita-citakan komunis adalah masyarakat komunis dunia yang
tidak dibatasi oleh kesadaran nasional. Hal ini tercermin dalam
seruan Marx yang terkenal “kaum buruh di seluruh dunia
bersatulah !”. Komunisme menghendaki masyarakat tanpa
nasionalisme.
4. Masyarakat komunis yang dicita-citakan adalah masyarakat
tanpa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggap masyarakat yang
dapat memberikan suasana hidup yang aman dan tenteram,
tidak ada pertentangan, tidak adanya hak milik pribadi atas alat
produksi dan hapusnya pembagian kerja. Perombakan
masyarakat hanya dapat dilaksanakan melalui jalan revolusi.
Setelah revolusi berhasil maka kaum proletar akan memegang
tampuk pimpinan kekuasaan negara dan menjalankan
pemerintahan secara ditaktur mutlak (diktator proletariat).
4. HAKIKAT, DASAR, TUJUAN, DAN FUNGSI PERTAHANAN
NEGARA RI
Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat
semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak
dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.
Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara berdasarkan prinsip-
prinsip seperti berikut.
1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta mempertahankan
kemerdekaan negara.
2. Bahwa upaya pembelaan negara tersebut merupakan tanggung jawab
dan kehormatan setiap warga negara yang dilandasi asas:
a. keyakinan akan kekuatan dan kemampuan sendiri;
b. keyakinan akan kemenangan dan tidak kenal menyerah (keuletan);
c. tidak mengandalkan bantuan atau perlindungan negara atau
kekuatan asing.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
17/23
13
3. Pertentangan yang timbul antara Indonesia dengan bangsa lain akan
selalu diusahakan dengan cara-cara damai. Perang adalah jalan
terakhir yang dilakukan dalam keadaan terpaksa.
4. Pertahanan dan keamanan keluar bersifat defensif-aktif yang
mengandung pengertian tidak agresif dan tidak ekspansif. Ke dalam
bersifat preventif-aktif yang mengandung pengertian sedini mungkin
mengambil langkah dan tindakan guna mencegah dan mengatasi
setiap kemungkinan timbulnya ancaman.
5. Bentuk perlawanan rakyat Indonesia dalam membela serta
mempertahankan kemerdekaan bersifat kerakyatan dan kesemestaan.
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata)
Sishankamrata adalah suatu sistem pertahanan dan keamanan yang
komponennya terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan
nasional untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan dan
keamanan negara (tujuan Hankamneg) dalam mencapai tujuan nasional.
Sishankamrata bersifat semesta dalam konsep, semesta dalam ruang
lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya. Komponen kekuatannya
terdiri dari berikut ini.
1. Komponen dasar, yaitu rakyat terlatih.
2. Komponen utama, yaitu ABRI dan cadangan TNI.
3. Komponen Perlindungan Masyarakat (Linmas).
4. Komponen pendukung, yaitu sumber daya dan prasarana nasional.
Pengalaman penyelenggaraan hankam menghasilkan berbagai
doktrin pertahanan dan keamanan, yaitu doktrin perang gerilya rakyat
semesta, doktrin perang wilayah, doktrin perang rakyat semesta dan
doktrin pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Sasaran operasi
Hankamnas, yaitu mencegah dan menghancurkan serangan terbuka,
menjamin penguasaan dan pembinaan wilayah nasional RI dan ikut serta
memelihara kemampuan hankam Asia Tenggara bebas dari campur
tangan asing.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
18/23
14
Pola operasi Hankamrata, yaitu operasi pertahanan, operasi
keamanan dalam negeri, operasi intelijen strategis dan pola operasi kerja
sama pertahanan dan keamanan Asia Tenggara. Pola operasi pertahanan
bertujuan untuk menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari
kekuatan perang musuh. Pola operasi keamanan dalam negeri bertujuan
untuk memelihara atau mengembalikan kekuatan pemerintah/negara RI
pada salah satu atau beberapa daerah (bagian wilayah) negara yang
terganggu keamanannya.
Pola operasi intelijen strategis (Intelstrat) bertujuan untuk
memperoleh informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan strategi
nasional dan operasi-operasi Hankam, menghancurkan sumber-sumber
infiltrasi, subversi, dan spionase yang terdapat di wilayah musuh, dan
mengadakan perang urat syaraf dan kegiatan-kegiatan tertutup lainnya
untuk mewujudkan kondisi-kondisi strategis yang menguntungkan.
Pola operasi kerja sama, yaitu usaha bersama kemungkinan gangguan
keamanan stabilitas nasional dan perdamaian khususnya di Asia
Tenggara.
5. Upaya Penyelenggaraan Bela Negara dalam Kerangka Sistem
Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta
Kelangsungan hidup bangsa dan negara (national survival)
merupakan tanggung jawab (hak, kewajiban, dan kehormatan) setiap
warga negara dan bangsa. Untuk itu, diperlukan pembinaan kesadaran,
dan partisipasi setiap warga negara dalam upaya bela negara.
Persepsi tentang bela negara dihadapkan kepada
tantangan/ancaman yang dihadapi secara kontekstual dalam periode
waktu tertentu. Pada periode 1949 bela negara dipersepsikan identik
dengan perangtahun 1945 kemerdekaan. Hal ini berarti bahwa wujud
partisipasi warga negara dalam pembelaan negara adalah keikutsertaan
dalam perang kemerdekaan baik secara bersenjata maupun tidak
bersenjata.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
19/23
15
1965, bela negara dipersepsikan identik dengan upayaPada periode
1950 pertahanan dan keamanan yang dilaksanakan melalui komponen-
komponen hankam, seperti ABRI, HANSIP, PERLA SUKWAN/
SUKWATI. Hal ini sejalan dengan kondisi tantangan dan ancaman yang
kita hadapi pada periode itu, yaitu menghadapi pemberontakan di dalam
negeri, peperangan Trikora, membebaskan Irian Barat (sekarang Irian
Jaya) dan Dwikora.
Pada periode Orde Baru ATHG yang dihadapi lebih kompleks dan
lebih luas daripada periode sebelumnya. ATHG tersebut dapat muncul
dari segenap aspek kehidupan bangsa (ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan hankam). Oleh karena itu, dalam konteks ini bela negara
dapat dilakukan dalam bidang-bidang kehidupan nasional tersebut dalam
upaya mencapai tujuan nasional. Untuk itu, dikembangkan konsepsi
tannas. Dalam hal ini, bela negara dapat dikatakan pula sebagai
partisipasi warga negara dalam menciptakan dan membangun tannas di
segenap aspek kehidupan bangsa.
Upaya bela negara sebagaimana dipersepsikan merupakan pengertian atau penafsiran yang cukup luas (segala aspek kehidupan
bangsa). Dalam pengertian yang lebih sempit diartikan sebagai upaya
pertahanan dan keamanan yang dilandasi oleh dasar negara Pancasila,
UUD 1945 (Pasal 30 ayat (1) dan (2)) dan UU No. 20 Tahun 1982
tentang Pertahanan dan Keamanan Negara disempurnakan dengan UU
No. 3 Tahun 2000 tentang Pertahanan Negara
Wujud upaya bela negara dilakukan melalui pemberian kesadaran
bela negara yang dilakukan sejak dini di sekolah dasar dan berlanjut
sampai perguruan tinggi dan di luar sekolah melalui kegiatan pramuka
dan organisasi sosial kemasyarakatan. Di sekolah dilakukan melalui
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN), yang diintegrasikan ke
dalam kurikulum; Pendidikan dasar dan menengah, sedangkan di
pendidikan tinggi diwujudkan dalam mata kuliah Kewiraan (sekarang
Kewarganegaraan). Di luar Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wujud
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
20/23
16
bela negara dibakukan dalam bentuk Rakyat Terlatih, ABRI, Cadangan
ABRI, dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang merupakan
komponen khusus dalam Pertahanan dan Keamanan Negara.
6. Politik serta Strategi Pertahanan dan Keamanan
Fungsi ABRI mengandung pengertian bahwa ABRI mengemban
dua fungsi, yaitu fungsi sebagai kekuatan Hankam dan fungsi sebagai
kekuatan sosial politik. Fungsi sebagai kekuatan sosial politik hakikatnya
adalah tekad dan semangat pengabdian ABRI untuk ikut secara aktif
berperan serta bersama-sama dengan segenap kekuatan sosial politik
lainnya memikul tugas dan tanggung jawab perjuangan bangsa Indonesia
dalam mengisi kemerdekaan dan kedaulatannya.
Tujuannya ialah untuk mewujudkan stabilitas nasional yang
mantap dan dinamik di segenap aspek kehidupan bangsa dalam rangka
memantapkan tannas untuk mewujudkan tujuan nasional berdasarkan
Pancasila.
Lahirnya ABRI sebagai kekuatan sosial politik di Indonesia berangkat dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia merebut kemerdekaan
dan mempertahankan kemerdekaan RI. Pengalaman sejarah itu
mengakibatkan bagaimana ABRI memandang dirinya yakni sebagai alat
revolusi dan alat negara, juga sebagai pejuang yang terpanggil untuk
memberikan jasanya kepada semua aspek kehidupan dan pembangunan
bangsa. Keterlibatannya dalam memerankan fungsi sosial politik ini,
didorong oleh kondisi internal (ABRI) dan kondisi eksternal termasuk
lingkungan strategik internasional.
1949 (Agresi Militer Belanda II) pemimpin-pemimpinPada tahun
1948 politik ditangkap Belanda, peran ABRI menjadi meningkat. Pada
tahun 1959 ketika pem1957impin politik sipil juga tidak mampu
mengatasi pemberontakan daerah, ABRI tampil menyelamatkan negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pada saat pemberontakan G 30 S/PKI di
mana kepemimpinan sipil gagal menyelamatkan Pancasila dari
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
21/23
17
rongrongan Partai Komunis, lagi-lagi ABRI tampil di depan
menyelamatkan Republik ini. Secara historis dan budaya dwi fungsi
ABRI dapat diterima oleh rakyat Indonesia kendatipun harus disesuaikan
dengan perkembangan masyarakat.
Peran serta politik tersebut semakin besar setelah penumpasan G 30
S/PKI sehingga memungkinkan ABRI turut menentukan kebijaksanaan
nasional dalam pembangunan. Hal itu ditunjukkan oleh masuknya para
perwira ABRI ke dalam berbagai bidang; lembaga pemerintahan,
lembaga legislatif, lembaga ekonomi kemasyarakatan. Meskipun
demikian tidak berarti militer menggantikan peranan sipil. Perluasan
peran biasanya pada posisi-posisi kunci dengan cara penempatan
(kekaryaan) dan yang diminta oleh lembaga instansi terkait, serta dengan
memperhatikan perkembangan pembangunan dan kehidupan bangsa.
Luasnya penempatan personil militer tersebut pada instansi/lembaga
pemerintahan dan lembaga masyarakat menimbulkan silang pendapat
yang menuntut perlunya aktualisasi dwi fungsi ABRI (fungsi sospol) di
masa depan.
Aktualisasi dwi fungsi ABRI di masa depan ini akan efektif apabila
ada keseimbangan kepentingan, yaitu keharmonisan antara kepentingan
militer dan kepentingan sipil. Konsensus selalu dapat dibuat atas dasar
tidak satu pun pihak boleh mendominasi pihak yang lain. Kecurigaan
terhadap golongan lain harus dihindari, kearifan harus ditumbuhkan agar
konflik internal tentang hal ini tidak merebak menjadi perpecahan yang
mengganggu tannas.
Runtuhnya rezim orde baru diganti dengan orde reformasi
mengeliminasi peran TNI (militer) dalam negara secara bertahap. TNI
diharapkan menjadi kekuatan, pertahanan yang profesional sebagaimana
layaknya kekuatan pertahanan di negara-negara yang sudah maju untuk
itu segala keperluannya harus didukung oleh pemerintah dan pengelolaan
yang profesional.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
22/23
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertahanan adalah sebuah system yang harus diterapkan sebagai
sebuah kesadaran bersama antara Negara, pemerintah, masyarakat, dan
seluruh tatanan.
Pertahanan Negara melingkupi bidang-bidang:
1. politik
2. social
3. budaya
4. persatuan
5. ancaman-ancaman lain terhadap keselamatan bangsa dan Negara
Persoalan siapa yang harus bertanggungjawab untuk menjawab ancaman
keamanan tertentu menjadi rumit dan politikal: rumit, karena
perkembangan konsep dan ketidakpastian setelah berakhirnya Perang
Dingin dan politikal, karena landasan konstitusiona1, sejarah, maupun
realita politik bisa menjadi kekuatan inersia untuk membangun pola
pembagian kerja baru. Salah satu konsekuensi penting adalah perlunya
ketentuan yang mengatur level of engagement dan instrumen yang boleh
digunakan dalam setiap bagian dari spektrum ancaman terhadap keamanan
nasional.
B. Saran-SaranSaran-saran dalam menerapkan sistem pertahanan nasional adalah:
Sebagai pelajar ada baiknya menghindari pengaruh negative seperti
narkoba, pergaulan bebas, dan kriminalitas.
Menyikapi perbedaan suku bangsa, ras, atau agama di negera kita
sebagai keragaman yang indah untuk saling memahami dan bertukar
pengetahuan.
Tidak memicu atau ikut dalam tawuran atau perkelahian antar pelajar.
-
8/16/2019 Tugas Makalah PKn Ketahanan Nasional
23/23
19
DAFTAR PUSTAKA
blogspot.com/2010/03/pertahanan-dan-keamanan-negara.html
blogspot.com/2011/03/bab-3-pertahanan-dan-keamanan-ri.html
http://keamanan-negara.blogspot.com/