Download - tugas manajemen(3)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apotek merupakan suatu bentuk usaha yang mempunyai fungsi ekonomi
dan fungsi sosial. Selain itu apotek merupakan tempat dilaksanakan suatu
pekerjaan kefarmasian dimana farmasis mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang
berorientasi kepada pasien dalam pengobatan yang rasional. Sebagai salah satu
tenaga kesehatan, seorang apoteker harus mampu menempatkan profesinya
diantaranya yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan,
peyimpanan dan distribusi obat, pelayanan atas resep dokter, pelayanan informasi
obat, serta pengembangan obat.
Adapun motivasi pendirian apotek “Biak Farma” di daerah Biak kota yaitu
melihat adanya peluang bisnis karena sarana apotek yang masih kurang sementara
jumlah penduduk tinggi. Selain itu letaknya yang tergolong strategis yaitu dekat
dengan kompleks pasar, bank, pelabuhan, bandara, sekolah, swalayan dan rumah
makan yang memungkinkan untuk memperoleh keuntungan yang besar. Dengan
adanya apotek tersebut juga dapat membantu masyarakat untuk memperoleh obat
dengan jarak yang lebih dekat dan masyarakat akan memperoleh informasi yang
tepat mengenai obat yang mereka gunakan.
1.2. Tujuan Pendirian Apotek
1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker.
2. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan
farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan berorientasi
kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi
kompetensi profesi farmasis.
3. Memberikan dan menyediakan informas, edukasi dan konsultasi
kesehatan kepada masyarakat sehingga dapat mningkatkan pegetahuan
masyarakat tentang kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang
tepat.
1.3 Visi dan Misi
1. Visi Pendirian Apotek
Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang
bermutu, berkualitas dan terpercaya serta menguntungkan bagi
konsumen dan karyawan.
2. Misi Pendirian Apotek
a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya
yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat,
b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah,
informatif dengan memerapkan konsep Pharmaceutical care secara
profesional,
c. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan
pemilik modal.
BAB II
ANALISIS INVESTASI
2.1 Aspek Pemasaran
1. Potensi Pasar
Apotek tersebut berada pada jalur poros, yang menjadi penghubung beberapa
jalan alternatif, sangat mudah dijangkau dari segala arah sehingga sangat
strategis sebagai lokasi pendirian apotek. Area tersebut merupakan salah satu
area padat penduduk sehingga menjadi sumber pelanggan apotek yang
potensial.
2. Market Share
Jumlah perkiraan pasien di sekitar Apotek Biak Farma: 100 pasien/hari.
Menurut keputusan Menkes No 278/1981 tentang persyaratan apotek, lokasi
apotek harus mempertimbangkan segi penyebaran dan pemerataan pelayanan
kesehatan, jumlah penduduk, jumlah dokter yang berpraktek, sarana
pelayanan kesehatan, higienisitas lingkungan, dan faktor lainnya.Lokasi
apotek sangat menentukan keberhasilan apotek dan erat hubungannya dengan
aspek pasar. Lokasi apotek sebaiknya berada di :
a. Daerah yang ramai
b. Daerah yang aman
c. Daerah yang dekat dengan rumah sakit/klinik
d. Daerah yang sekiranya ada beberapa dokter yang berpraktek
e. Daerah yang mudah dijangkaui, mudah dicapai oleh masyarakat banyak
dengan kendaraan.
f. Daerah yang cukup padat penduduknya dan mampu
2.2 Aspek Teknis
Aspek teknis yang dimaksud di sini adalah kondisi fisik dan peralatan yang
dibutuhkan untuk menunjang pelayanan kefarmasian di apotek. Aspek teknis,
meliputi :
1. Lokasi dan Keadaan Lingkungan Sekitar
Apotek Biak Farma yang akan didirikan terletak di lokasi di Jl.
Diponegoro No.20 Kel. Fandoi RT 5 RW 11 Kec. Biak Kota, Kota Biak
Numfor. Lokasi apotek ini tergolong sangat strategis yang dapat
mendorong keberhasilan dan erat hubunganya dengan profit yang
diperoleh nantinya.
a. Denah lokasi (Terlampir)
b. Data-data pendukung:
1) Kepadatan penduduk
Apotek “Biak Farma” berada didaerah dengan kepadatan penduduk
yang tinggi, yaitu jumlah pria 21.341 jiwa dan perempuan 20.042
jiwa, dekat dengan perumahan warga, kompleks pasar lama,
Perumahan dan kantor polisi, sekolah, rumah makan, dan tempat
perbelanjaan.
2) Tingkat sosial dan ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat menengah dan tinggi mengingat
penduduknya sebagian besar nelayan, petani, pegawai, siswa dan
wiraswasta. Tingkat kesadaran akan kesehatan masyarakat cukup
tinggi. Tingkat ekonomi & konsumsi penduduk secara umum
cenderung menengah keatas.
3) Pelayanan kesehatan lain
Sarana pelayanan kesehatan di sekitar apotek yaitu terdapat Rumah
Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit AURI.
4) Jumlah Apotek
Jumlah Apotek terdekat sebagai mitra adalah 5, yaitu Apotek
Nurfa ( 1 k m) dan Apotek Agung (1,25 Km), Apotek Nurfadilla
(1,35 km), Apotek Meta (300 m) dan Apotek Papua (400 m).
Dengan melihat lokasi yang strategis maka diharapkan apotek
dapat bersaing dengan apotek lainnya.
5) Aman
Lingkungan Apotek “Biak Farma” relatif aman karena berada dekat
dengan Kantor Polisi.
6) Mudah dijangkau
Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan,
merupakan jalan poros serta memiliki area parkir.
2. Tata Letak Bangunan
Tanah dan bangunan yang digunakan oleh Biak Farma, yaitu:
Tanah dan Bangunan : Milik pribadi
Luas Bangunan: Bertingkat dua dengan luas bangunan masing-masing
130 m2.
2.3 Aspek SDM
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Untuk dapat mengelola sebuah apotek
diperlukan tenaga kerja yang sesuai bidangnya, oleh karena itu diperlukan
sumber daya manusia yang efektif dan efisian sehingga tujuan organisasi
tercapai. Apotek Biak Farma merekrut karyawan dengan susunan sebagai
berikut :
a. Apoteker Pengelola Apotek : 1 orang
b. Apoteker Pendamping : 1 orang
c. Asisten Apoteker : 6 orang
d. Akuntan : 1 orang
e. Dokter : 5 orang
f. Perawat Gigi : 1 orang
g. Perawat Umum : 1 orang
h. Pembantu Umum : 2 orang
i. Security : 2 orang
Dasar pertimbangan perekrutan karyawan tersebut adalah :
1. Jam kerja Klinik: Jam 16.00-22.00, kecualu hari minggu dan hari raya
libur.
2. Jam kerja Apotek: 24 Jam, dibagi menjadi 3 shift, yaitu jam 08.00‐14.00,
jam 14.00‐21.00 dan 21.00 – 08.00.
3. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya)
4. Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu
sendiri. Kerjasama antar karyawan harus diiaga sehingga dapat
menciptakan suasana kerja yang kondusif serta mampu memberikan
kenyamanan pada pasien. Karenanya diperlukan adanya pembagian
tugas, wewenang, hak dan kewajiban serta rasa memiliki terhadap
apotek dari para karyawan. Untuk itu kemempuan manajerial dari
apoteker sangat diperlukan.
Job Description
A. Apoteker Pengelola Apotek
Tugas dan kewajiban pengelola apotek antara lain :
1. memimpin seluruh kegiatan apotek
2. berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk mengelola
apotek yang meliputi beberapa bidang antara lain :
a) Pelayanan Kefarmasian
b) Adsministrasi dan Keuangan
c) Ketenangan atau Personalia
d) Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek
3. Melakukan langkah‐langkah untuk mengembangkan hasil dna
kualitas apotek Tanggungjawab pengelolah apotek yaitu : APA
bertanggungjawab atas kelancaran segala bidang dalam apotek serta
bertanggungjawab terhadap kelancaran hidup apotek yang
dipimpinnya.
B. Apoteker Pendamping Tugas dan kewajiban :
- Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, bilamana APA
berhalangan selam jam kerja apotek.
- Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal‐hal penting
yang mendasar dan strategis, harus mendapat persetujuan dari APA.
Tanggungjawab dan wewenang : Apoteker Pendamping
bertanggungjawab penuh kepada APA dan melaksanakan tugas dan
fungsi sebagai apoteker pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau
instruksi dari APA.
C. Asisten Apoteker Tugas dan kewajiban :
1) Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagai
asisten apoteker, yaitu meliputi :
a. Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas san obat dengan
resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek.
b. Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedían racikan dan
meracik.
c. Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik.
d. Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi
(narkotik, psikotropik, statistik resep dan OGB, OWA) dan
waktu kadaluarsa.
e. Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu
kelancaran kegiatan pembelian.
f. Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani
faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan
menjaga agar daftar harga tetap up to date.
g. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang
pelayanan dan peracikan obat.
h. Mengelompokkan dan menata obat sesuai abjadnya.
2) Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir dan
lain sebagainya. Tanggungjaab dan wewenang : Bertanggungjawab
kepada pimpinan apotek atas segala kebenaran tugas yang
diselesaikannya. Berwenang melaksanakan pelayanan kefarmasian
sesuai petunjuk dan atau instruksi pimpinan apotek.
D. Pembantu Umum Tugas dan kewajiban :
1. Menjamin kebersihan di seluruh lingkungan kerja apotek
2. Mengelolah sampah apotek dengan peb\nuh tanggungjawab
3. Membantu AA dalam pengadaan dan penyiapan obat
E. Akuntan
1. Mengelola keuangan (kasir)
2. Membeli daftar kebutuhan yang telah dicatat AA
F. Security
1. Menjaga keamanan apotek
II.5 Aspek Modal dan Keuangan
1. Modal
Kebutuhan modal terbagi atas modal tetap, modal operasional dan cadangan
modal. Secara terperinci adalah sebagai berikut :
a. Modal tetap
1. Perlengkapan (mebel, kulkas, AC, dll) Rp. 245.000.000,-
2. Biaya perizinan Rp. 5.000.000,-
b. Modal operasional Rp. 200.000.000,-
c. Cadangan modal Rp. 50.000.000,-
Total modal Rp. 500.000.000,-
2. Rencana Anggaran dan Pendapatan Tahun I
A. Biaya Rutin Per Bulan Tahun I
a. Tenaga kerja
1. Apoteker (1 orang) Rp. 3.000.000,-
2. Apoteker pendamping (1 orang) Rp. 2.200.000,-
3. Asisten apoteker (6 orang) Rp. 9.000.000,-
4. Akuntan (1 orang) Rp. 1.500.000,-
5. Dokter (5 orang) Rp.10.000.000,-
6. Perawat (2 orang) Rp. 3.000.000,-
7. Pembantu umum (2 orang) Rp. 3.000.000,-
8. Security (2 orang) Rp. 4.000.000,-
Total Rp.35.700.000,-
b. Biaya lain-lain
1. Biaya penyusutan peralatan Rp. 1.000.000,-
2. Listrik, air, telepon, koran Rp. 1.000.000,-
3. Biaya lain-lain Rp. 500.000,-
Total Rp. 2.500.000,-
Biaya keseluruhan Rp. 38.200.000,-
B. Biaya Rutin Tahun I
1. Biaya rutin bulanan x 12
Rp. 38.200.000,00 x 12 Rp. 458.400.000,-
2. THR (1 bulan gaji) Rp. 35.700.000,-
Total biaya rutin tahun I Rp. 494.100.000,-
C. Proyeksi Pendapatan Tahun I
Pada tahun I diproyeksikan resep masuk 30 lembar perhari dengan harga rata-rata
Rp. 100.000,00. Dengan demikian akan diperoleh pendapatan pada tahun I
sebagai berikut :
1. Penjualan obat resep 30 x 30 x 12 x Rp.100.000,- = Rp.1.080.000.000,-
2. Penjualan obat bebas dan Alkes
30 x 12 x Rp. 800.000,- = Rp. 288.000.000,-
3. Penjualan OWA 30 x 12 x Rp. 400.000,- = Rp. 144.000.000,-
Total Rp.1.512.000.000,-
D. Pengeluaran Rutin Tahun I
1. Pembelian obat resep Rp. 400.000.000,-
2. Pembelian obat bebas dan alkes Rp. 100.000.000,-
3. Pembelian OWA Rp. 60.000.000,-
4. Pengeluaran rutin tahun pertama Rp. 494.100.000,-
Total Rp. 1.054.100.000,-
E. Perkiraan Rugi-Laba Tahun I
1. Pemasukan tahun I Rp. 1.512.000.000,-
2. Pengeluaran tahun I Rp. 1.054.100.000,-
Laba kotor Rp. 457.900.000,-
Pajak pendapatan (10%) Rp. 45.790.000,-
Laba bersih Rp. 412.110.000,-
F. Perhitungan BEP tahun 1
1. Pay Back Periode
Pay Back Periode =
Total InvestasiLaba Bersih
=Rp .500.000 .000 ,− ¿Rp .412.110 .000 ,−¿=1,21tahun ¿
¿
2. ROI
ROI =Laba Bersi h
Total Investasi=Rp .412.110.000 ,− ¿
Rp .500 .000 .000 ,−¿×100 %=82,42% ¿¿
3. Break Even Point (BEP)
BEP = 1
1−BiayaVariabel
Pendapatan
× BiayaTetap
BEP =
1
1−Rp .1.054 .100 .000 ,− ¿Rp .1.512 .000 .000 ,−¿
× Rp .494 .100 .000 ,−¿¿¿
BEP = 1
1−0,6972× Rp .494 .100 .000 ,−¿
BEP = Rp. 1.631.770.145,- / tahun
BEP = Rp. 135.980.845,- / bulan
Persentase BEP = BiayaTetap
Pendapatan−BiayaVariabel×100 %
Presentase BEP =
Rp .494.100 .000 ,− ¿Rp .1 .512.000 .000 ,−−Rp .1 .054 .100 .000 ,−¿× 100 %¿
¿
= 107,91 %
Kapasitas BEP = persentase BEP x jumlah lembar resep/tahun
= 107,91% x 10.800
= 11.655 resep / tahun
= 33 lembar / hari
BAB III
PEMBAHASAN
Meninjau dari segi potensi pasar dan segi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan. Lokasi Apotek Biak Farma terjangkau baik dari segi
ekonomi juga dari segi lokasi. Dapat dilihat pula laba bersih yang diperoleh Rp.
412.110.000,- pertahun.
Studi kelayakan menunjukkan bahwa Pay Back Periode membutuhkan
1,21 tahun. Semakin kecil waktu balik modal, maka semakin prospektif pendirian
apotek, hal ini menandakan semakin besar tingkat pengembalian modal dan
keuntungan bersih rata-rata juga besar (Anief, 2005). Apotek Biak Farma layak
untuk direalisasikan.
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Dengan adanya apotek ini maka apoteker dapat melaksanakan kerja
profesinya. Dari hasil study kelayakan menunjukkan Apotek Biak Farma
layak didirikan di Jl.Diponegoro, No.20, Biak Kota.
Lampiran 1
Denah Lokasi
Denah Bangunan
Lantai 1
Denah Lantai 2
Keterangan:
1. Ruang Racikan
2. Loket
3. Ruang Prakter Dokter
4. Gudang Alat
5. Gudang Obat dan Alkes
6. Toilet
7. Ruang tunggu Pasien
8. Swalayan Farmasi
MAKALAH
Tugas Manajemen Farmasi
STUDI KELAYAKAN APOTEK
Oleh:Kelompok 4 (Kelas A)
RAMLAH SUKARDI N21113815RIZKA RAHMADHANI N21113816NI WAYAN EKA MERIATI N21113818DEWI ASTRINI N21113820FARAH M. YULINDA N21113821ZULFIKAR USMAN N21113823ADE AYU WAHYUNI N21113822IRMA TRISTANTI N21113830JAMALUDDIN N21113831SELVIAH D. SULASTRI N21113834
SEMESTER AKHIR 2013/2014PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014