Download - Tutorial Klinik 2
TUTORIAL KLINIK 2
ANAK DENGAN DIARE AKUT ANAK DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT DI SERTAI DEHIDRASI BERAT DI SERTAI
KEJANGKEJANG
ANAK DENGAN DIARE AKUT ANAK DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT DI SERTAI DEHIDRASI BERAT DI SERTAI
KEJANGKEJANG
DISUSUN OLEH:DISUSUN OLEH:1.Rizaldy Yoga P2.Febrian Naranggi A.P.3.Fajar Kresno Alfianto4.Niken Gladis5.Dwi purbo R
Kembali lagi ke etiologi diare oleh karna faktor makanan
Makanan basi Makanan beracun
Diare karena keracunan makanan terjadi akibat dua hal yaitu makanan mengandung zat kimia beracun atau makanan mengandung mikroorganisme yang mengeluarkan toksin, antara lain Clostridium perfringens, Stapylococcus
Alergi terhadap makanan, terutama disebabkan oleh Cow’s milk protein sensitive enteropathy (CMPSE), dan juga dapat disebabkan oleh makanan lainnya
Kehilangan air elektrolit(dehidrasi)
Gangguan gizi akibat kelaparan
hipoglikemia Gangguan sirkulasi darah
Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang, diare,
Masuknya mikroba kedalam usus halus setelah melewati barier asam lambung
Mikroba tersebut berkembang biak(multipikasi)
Mikroba mengeluarkan toksin
Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya menimbulkan diare
Karena kehilangan bikarbonat (HCO3) maka perbandingannya dengan asam karbonat berkurang mengakibatkan penurunan pH darah yang merangsang pusat pernapasan sehingga frekuensi pernapasan meningkat dan lebih dalam (pernapasan Kussmaul). Gangguan kardiovaskuler pada tahap hipovolemik yang berat dapat berupa renjatan dengan tanda-tanda denyut nadi cepat (> 120 x/menit), tekanan darah menurun sampai tidak terukur. Pasien mulai gelisah, muka pucat, akral dingin dan kadang-kadang sianosis. Karena kekurangan kalium pada diare akut juga dapat timbul aritmia jantung
Secara makroskopis warna tinja dapat menjadi indikasi adanya kelainan atau suatu proses pencernaan yang khas, misal :
putih keruh cair : Kolera Kelabu : pada steatorrhoe, makanan banyak
mengandung lemak yang tidak dapat dicerna
Merah muda segar : perdarahan segar di bagian distal Coklat tua : urobilin yang berlebihan Hitam : melena Lendir : disentri Hijau : karena makan sayuran yang
mengandung klorofil/ pada bayi yang baru lahir
Bau Tinja :Asam / tengik : malabsorbsi karbohidrat laktosaAmis : amuba / jamur
Tidak, tergantung etiologinya, jika diare osmotik dan karena gangguan motilitas, tidak disertai demam. Jika sekretorik disertai demam,karena melibatkan mikroba.
Seperti yang diketahui demam disebabkan adanya pirogen, pirogen eksogen maupun endogen.
Pirogen eksogen contohnya toksin mkroorganisme seperti endotoksin lipopolisakarida yang dihasilkan bakteri gram negatif.
Pirogen endogen antara lain IL-1, IL-6,TNF, IFN.Sumber dari pirogen endogen ini adalah monosit, neutrofil dan limfosit. Sementara itu, monosit, neutrofil dan limfosit ada karena terdapat infeksi/ inflamasi/ toksin mikroba.
Diare sering menimbulkan dehidrasi yang mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh yang dibutuhkan dalam proses metabolisme di hipotalamus anterior sehingga mempengaruhi fungsi hipotalamus anterior yang akhirnya memicu terjadinya demam dalam kejadian kejang demam sederhana
Demam (kenaikan suhu 1°C)
↓ metabolisme basal 10% - 15% ↑
+ kebutuhan O2 20% ↓
perubahan keseimbangan membran sel neuron ↓
difusi ion K maupun Na ↓
lepas muatan listrik (ke sel maupun ke membran sel )
↓ kejang
Suportif O2 nasal 2-3 L / menit Kompres hangatMedikamentosa Infus RL 20 tpm Inj. Vicillin 3x200 mg
Gentamycin 2x15 mgSibital 3x6 mg
P/O : L Bio 2x1Zinc Pro 1x1Neo Kaolana 3x1/2Paracetamol drop 0,7 (k/p)
Diit 3x bubur tempe Monitor : KU, TTV, pengawasan jika sesak
Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh. Zinc dapat menghambat enzim INOS (Inducible Nitric Oxide Synthase), dimana ekskresi enzim ini meningkat selama diare dan mengakibatkan hipersekresi epitel usus. Zinc juga berperan dalam epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan morfologi dan fungsi selama kejadian diare.
Mengurangi lama dan tingkat keparahan diare,
mengurangi frekuensi buang air besar mengurangi volume tinja menurunkan kekambuhan kejadian diare
pada 3 bulan berikutnya.
Berdasarkan bukti ini semua anak diare harus diberi Zinc segera saat anak mengalami diare.
Dosis pemberian Zinc pada balita:
a. Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari
b. Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari.
Zinc tetap diberikan selama 10 hari walaupun diare sudah berhenti. Cara pemberian tablet zinc. Larutkan tablet dalam 1 sendok makan air matang atau ASI, sesudah larut berikan pada anak diare.