Download - Uji Sensivitas Antibiotik
1Uji Sensitivitas Antibiotika
BAB I
PENDAHULUN
A. Latar belakang
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau
renik), bio (hidup) dan logos (hidup). Jadi mikrobiologi
merupakan bidang ilmu biologi yang mengkaji tentang
mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok
organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal
maupun kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan
fungi mikroskopik, bahkan virus.
Antibiotik maupun jenis-jenis antimikroba lainnya
telah umum dikenal dikalangan masyarakat kita.
Penggunaan dari antibiotik dan antimikroba inipun telah
meningkat, seiring dengan bermunculannya berbagai jenis
infeksi yang kemungkinan ditimbulkan oleh jenis bakteri
baru ataupun virus baru. Kenyataannya adalah bahwa
penggunaanya dikalangan awam seringkali disalah artikan
atau disalah gunakan, dalam artian seringkali
penatalaksanaan dalam menangani suatu jenis infeksi
yang tidak tepat, yang berupa pemakaian antibiotik
dengan dosis dan lama terapi atau penggunaan yang tidak
tepat, karena kurangnya pemahaman mengenai antibiotik
ini sendiri. Hal ini pulalah yang kemudian hari merupakan
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
2Uji Sensitivitas Antibiotika
penyebab utama dari timbulnya resistensi dari obat-obat
antibiotik maupun antimikroba terhadap jenis bakteri
tertentu.
Obat-obat antimikroba efektif dalam pengobatan
infeksi karena kemampuan obat tersebut membunuh
mikroorganisme yang menginvasi penjamu tanpa merusak
sel.
Uji sensitivitas bakteri merupakan cara untuk
mengetahui antibiotik-antibiotik apa saja yang berpotensi
sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan
untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri
pada konsentrasi yang rendah. Uji sentivitas bakteri
merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat
kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk
mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas
antibakteri.
B. Maksud percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui
dan memahami cara penentuan sensitivitas beberapa obat
antibiotik terhadap mikroorganisme tertentu.
C. Tujuan percobaan
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
3Uji Sensitivitas Antibiotika
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan tingkat
sensitivitas antibiotik yang ada di pasaran terhadap bakteri
tertentu.
D. Prinsip percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah penentuan
sensitivitas suatu antibiotik yang beredar di pasaran
terhadap bakteri tertentu berdasarkan pengukuran luas
daerah zona hambatnya.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
4Uji Sensitivitas Antibiotika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros =
kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Jadi, Mikrobiologi
adalah ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup atau
jasad-jasad renik. Istilah lain yang digunakan selain
makhluk hidup yang kecil atau renik ialah mikroorganisme,
mikroba, protista (jasad atau organisme serendah-
rendahnya, hanya terdiri dari satu sel (Adam, 1992).
Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang organisme. Organisme tersebut misalnya bakteri,
jamur, virus, parasit, dan sebagainya. Teknik yang
digunakan meliputi pemkaian mikroskop pada material
yang telah di cat secara khusus. Pada berbagai infeksi
bakteri misalnya dapat ditentukan antibiotika yang paling
cocok untuk pengobatan. Hal ini dilakukan dengan cara
memeriksa sensitivitas bakteri terhadap bermacam-macam
obat (Underwood, 1999).
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme
hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat
diamati dangan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme
ada yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan ada yang
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
5Uji Sensitivitas Antibiotika
tersusun atas beberapa sel (multiseluler). Mikrobiologi
dalam bidang kesehatan difokuskan pada penemuan
substansi-substansi yang dapat menghancurkan
mikroorganisme pathogen tanpa menyebabkan hewan
atau manusia terinfeksi. Mikroorganisme terdapat dimana-
mana. Interaksinya dangan sesama mikroorganisme
ataupun organisme lain dapat berlangsung dangan cara
yang aman dan menguntungkan maupun merugikan
(Pratiwi, 2008).
Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang
dapat membunuh atau menghambat aktivitas
mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa
antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan
mekanisme daya kerjanya atau tujuan
penggunaannya.Bahan antimikroba dapat secara fisik atau
kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa
desinfektan, antiseptic, sterilizer, sanitizer dan sebagainya
(Lutfi, 2004).
Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander
Fleming pada tahun 1929, yang secara kebetulan
menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu
penisilin.Penisilin ini pertama kali dipakai dalam ilmu
kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. Antibiotik
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
6Uji Sensitivitas Antibiotika
ialah suatu bahan kimia yang dikeluarkan oleh
jasadrenik/hasil sintetis semi-sintetis yang mempunyai
struktur yang sama dan zat ini dapat merintangi
/memusnahkan jasad renik lainnya (Widjajanti, 1996).
Bahan kimia pada zat antimikroba yang menentukan
distribusinya dalam tubuh, bergantung pada konsentrasi
bahan kimia aktif antimikroba yang bermakna, yang dapat
mencapai tempat infeksi untuk menghambat atau
membunuh mikroorganisme patogen penyebab infeksi.
Penetapan kerentangan patogen terhadap antimikroba
penting untuk menyelidiki antibiotik yang sesuai untuk
mengobati penyakit (Harmita, 2006).
B. Uraian bahan
1. Aquadest (Dirjen POM, 1979 : halaman 96)
Nama resmi : Aqua Destillata
Nama lain : Air suling
RM / BM : H2O / 18,02
Rumus struktur : H – O - H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna,
tidak berbau, tidak berasa.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
7Uji Sensitivitas Antibiotika
Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba
dan pelarut medium.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
2. Natrium klorida (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Natrii Chloridum
Nama lain : Natrium klorida
RM/BM : NaCl / 58,44
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air,dalam
2,7 bagian air mendidih,dan dalam
kurang lebih 10 bagian gliserol
P.,sukar larut dalam etanol (95%) P.
Pemerian : Hablur heksahedral tidak
berwarna atau serbuk hablur
putih, tidak berbau, dan rasa asin.
Kegunaan : Sebagai pelarut suspensi bakteri
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
3. Etanol (Ditjen POM.1979. Farmakope Indonesia Edisi III :
65)
Nama resmi : Aethanolum
Sinonim : Alkohol
RM / BM : C2H6O/46,07
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih,
mudah menguap dan mudah
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
8Uji Sensitivitas Antibiotika
bergerak; bau khas; rasa panas.
Mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air,
dalam kloroform P dan dalam eter
P.
Kegunaan : Sebagai antipiretik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya; di tempat
sejuk, jauh dari nyala api.
4. Agar (Dirjen POM, 1979 : 74)
Nama resmi : Agar
Nama lain : Agar-agar
Pemerian : Tidak berbau atau bau lemah,
berasa
musilago pada lidah.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin, dan
larut dalam air mendidih.
Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
C. Uraian sampel
1. Amoxillin (Antibiotik)
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
9Uji Sensitivitas Antibiotika
Indikasi
Infeksi yang disebabkan oleh strain bakteri yang peka ,
infeksi kulit dan jaringan lunak. Staphylococcus bukan
penghasil penicilinase, H.influenze, Streptococcus, E.coli
dan Streptococcus faecalis, Gonore: gonorrhoe.
Kontra Indikasi
Hipersensitif, pasien alergi terhadap penisilin.
Efek Samping
Reaksi kepekaan spterythematosus maculopapular,
rash.urtikaria, serum sickness, reaksi kepekaan yang
serius dan fatal adalah anafilaksis terutama terjadi pada
penderita yang hipersensitif pada penisilin, gangguan
saluran pencernaan, mual, muntah, diare. reaksi-reaksi
hematologik.
DosisDewasa dan anak dengan BB ]20 kg 250-500
mg tiap 8 jam dan anak dengan BB [20 kg sehari 20-40
mg/kgBB dalam dosis dibagi tiap 8 jam.
2. Cefadroxil
Indikasi & Kontraindikasi
Cefat adalah salah satu produk obat antibiotik
yang dipasarkan di Indonesia. Cefat memiliki kandungan
berupa cefadroxil monohidrat. Kandungan cefadroxil ini
yang memiliki Efek Sebagai Antibiotik.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
10Uji Sensitivitas Antibiotika
Efek Samping
Cefadroxil ataupun Cefat memiliki beberapa efek
samping yang dapat timbul pada siapapun.
Dosis
Dosis Cefat atau cefadroxil berbeda pada setiap
penyakit. Selain itu, dosis Cefat juga tergantung pada berat
badan seorang anak. Secara umum, dosis cefadroxil yang
digunakan adalah 1 sampai 2 gram per hari dibagi dalam 2
dosis. Sementara pada anak-anak, dosis cefadroxil yang
digunakan adalah 25-50 mg/kg berat badan/hari kemudian
dibagi dalam 2 dosis.
3. Ciproloxacin
Farmakologi
Ciprofloxacin merupakan antibiotik sintetik
golongan quinolone yang bekerja dengan menghambat
DNA-girase. Ciprofloxacin efektif terhadap bakteri yang
resisten terhadap antibiotika lain misalnya penisilin,
aminoglikosida, sefalosporin dan tetrasiklin.
Ciprofloxacin efektif terhadap bakteri gram-negatif dan
gram-positif.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
11Uji Sensitivitas Antibiotika
Indikasi
Indikasi antibiotik Ciprofloxacin adalah
pengobatan infeksi yang disebabkan oleh kuman
patogen yang peka terhadap siprofloksasin pada infeksi
berikut ini : Infeksi saluran kemih (kecuali prostatitis),
Infeksi saluran pernafasan kecuali pneumonia oleh
streptokokus dan nfeksi kulit dan jaringan lunak
Kontraindikasi
Kontraindikasi Ciprofloxacin adalah penderita
yang hipersensitif terhadap siprofloksasin atau
hipersensitif/alergi terhadap antibiotik golongan
quinolone lainnya, wanita hamil atau menyusui,
anak-anak dan remaja yang masih dalam masa
pertumbuhan.
Efek Samping
Dapat terjadi keluhan pada saluran pencernaan
seperti mual, diare, muntah, dispepsia, sakit perut,
kembung dan anoreksia, Dapat terjadi gangguan SSP
seperti pusing, sakit kepala, rasa letih dan jarang
terjadi gangguan penglihatan.
4. Chloramfenikol
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
12Uji Sensitivitas Antibiotika
Indikasi Dan Kontraindikasi
Kloramfenikol merupakan suatu golongan
antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri. Obat
jenis ini mempunyai spektrum kerja yang luas terhadap
banyak bakteri diantaranya: H.influenza, N.
meningitides, S. pneumonia, S. pyogenes, S.agalactiae,
S.pneumonia, S.aureus dan banyak bakteri lainnya.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi adalah reaksi
hipersensitivitas, demam, kemerahan pada tubuh,
mimpi buruk, bengkak pada wajah dan mata, anemia,
penurunan jumlah sel darah putih maupun trombosit
yang disebabkan karena supresi pada sumsum tulang,
mual, muntah, diare, kesemutan, gangguan
penglihatan. Penggunaan dosis tinggi pada bayi baru
lahir dapat menyebabkan grey baby syndrome dimana
keadaannya memburuk dengan cepat.
Dosis
Secara umum dosis kloramfenikol pada dewasa
adalah 50 mg/kg hari dibagi pemberian tiap 6 jam.
Dapat diberikan dosis tinggi hingga 10 mg/kg/hari.
Pada anak – anak, dapat diberikan dosis seperti
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
13Uji Sensitivitas Antibiotika
dewasa namun pada anak yang kecil dapat diberikan
dengan dosis 25 mg/kg/hari dibagi 4 kali pemberian.
5. Eritromisin
Farmakologi
Eritromisin bekerja dengan cara menghambat
sintesa protein tanpa mempengaruhi sintesa asam
nukleat. Pada pemakaian per oral eritromisin cepat
diabsorpsi. Terutama bila perut kosong,setelah
diabsorpsi, eritromisin terdifusi ke dalam cairan
tubuh dan akan dicapai kadar terapi yang efektif dari
eritromisin dalam darah selama 6 jam.
Indikasi
Infeksi saluran pernapasan bagian atas ringan
sampai sedang yang disebabkan oleh streptococcus
pyogenes (streptococci p-hemolitik group a),
streptococcus pneumonlae (diplococcus
pneumoniae), haemophilus influenzae.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
14Uji Sensitivitas Antibiotika
Efek samping
Gangguan pada saluran pencernaan seperti
mual. Muntah, diare, Reaksi-reaksi kepekaan seperti
urtikaria, ruam kulit, reaksi anafilaksis dapat terjadi
pada penderita yang hiper-sensitivitas.
Interaksi obat
Teofilin: mengurangi bersihan dan meningkat-
kan level serum teofilin, terutama pada dosis besar.
Dosis Anak-anak sampai 20 kg : 30-50 mg/kg berat
badan/hari dibagi dalam jumlah yang sama tiap 6
jam. Dewasa dan anak-anak diatas 20 kg : 1 kapsul
ery”,250 tiap 6 jam atau 1 kaplet eritromisin® 500
tiap 12 jam (sebaiknya sebelum makan).
6. Ofloxacin
Farmakologi
Ofloxacin adalah senyawa antibiotik sintetik dari
golongan kuinolon dan bersifat bakterisid. Ofloxacin
aktif terhadap bakteri aerobik gram positif termasuk
penghasil penisilinase dan bukan penghasil penisilinase,
terhadap sebagian besar bakteri aerobik gram negatif
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
15Uji Sensitivitas Antibiotika
termasuk Enterobakteria dan Pseudomonas aeruginosa,
dan terhadap Stafilokokus yang resisten terhadap
metisilin. Aktivitas antibakteri ofloxacin dengan jalan
menghambat DNA girase, suatu enzim essensial yang
merupakan katalis penting dalam duplikasi dan
transkripsi DNA bakteri.
Indikasi
Infeksi saluran kemih ringan sampai sedang dan
prostatitis, Infeksi saluran pernapasan bagian bawah
dan Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan
oleh bakteri aerobic gram negatif dan gram positif.
Kontraindikasi
Ofloxacin jangan diberikan pada pasien dengan
riwayat hipersensitivitas terhadap ofloxacin atau zat
antibakteri dari golongan kuinolon.
Dosis Dan Aturan Pakai
Dosis umum untuk dewasa : Ofloxacin 200 – 400
mg setiap 12 jam, dan Pengobatan infeksi saluran kemih
tanpa atau dengan komplikasi : Ofloxacin 200 mg setiap
12 jam.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
16Uji Sensitivitas Antibiotika
Efek Samping
Gangguan saluran pencernaan, seperti mual,
diare, muntah, mulut kering dan konstipasi dan
Gangguan sistem syaraf, seperti sakit kepala, insomnia
dan pusing. Reaksi dermatologik dan sensitifitas, seperti
ruam dan gatal.
D. Uraian mikroba
1. Pseudomonas aeruginosa(PA)
Pseudomonas aeruginosa tergolong bakteri gram
negatif, bersifat motil, tidak membentuk spora, berbentuk
batang, dan dapat ditemukan dalam bentuk tunggal atau
rantai pendek. Organisme tersebut bersifat aerobik dan
dapat tumbuh pada berbagai media yang umum dipakai
dalam mengisolasi bakteri (Tabbu, 2000).
a. Psediumonas aerugenosa
Kingdom : Protista
Divisi : Protophyta
Classis : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonales
Familia : Pseudomonaceae
Genus : Pseudomonas
Spesies : Pseudomonas aeruginosa
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
17Uji Sensitivitas Antibiotika
b. Morfologi
Sel tunggal, batang lurus atau melengkung,
namun tidak berbentuk heliks. Pada umumnya
berukuran 0,5 – 1,0 µm x 1,5 – 4,0 µm. Motil dengan
flagelum polar, monotrikus atau multitrikus. Tidak
menghasilkan selongsong prosteka.Tidak dikenal
adanya stadium istirahat.Gram
negatif.Kemoorganotrof.Metabolisme dengan respirasi,
tidak pernah fermentatif.Beberapa merupakan
kemilitotrof fakultataif, dapat menggunakan H2 dan
CO2 sebagai sumber energi.O2 molekuler merupakan
penerima electron universal; beberapa dapat
melakukandenitrifikasi dengan menggunakan nitrat
sebagai penerima pilihan. Aerobik sejati, kecuali
spesies-spesies yang dapat menggunakan denitrifikasi
sebagai cara respirasi anaerobic. Katalase
positif.Biasanya dalam bentuk pasangan dan rantai
pendek
2. Staphylococcus aureus
a. Klasifikasi
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
18Uji Sensitivitas Antibiotika
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Species : Staphylococcus aureus
b. Morfologi
Staphylococcus aureus merupakan bakteri
Gram Positif, tidak bergerak, tidak berspora dan
mampu membentuk kapsul. Berbentuk kokus dan
tersusun seperti buah anggur. Ukuran
Staphylococcus aureus berbeda-beda tergantung
pada media pertumbuhannya. Apabila ditumbuhkan
pada media gar, Staphylococcus memiliki diameter
0,5 – 1,0 mm dengan koloni berwarna kuning.
Dinding selnya mengandung asam teikoat, yaitu
sekitar 40% dari berat kering dinding selnya. Asam
teikoat adalah beberapa kelompok antigen dari
Staphylococcus aureus. Asam teikoat mengandung
aglutinogen dan N-asetilglukosamin.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
19Uji Sensitivitas Antibiotika
BAB III
METODE KERJA
A.Alat dan bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
a. Autoklaf
b. Bunsen
c. Cawan petri
d. Electro mantle
e. Gelas ukur
f. Incubator
g. Kuvet
h. LAF
i. Lumpang dan alu
j. Ose
k. Pipet tetes
l. Rak tabung
m. Spektronik-20G
n. Timbangan analitik
o. Tabung reaksi
p. Vorteks
2. Bahan
Bahan yang di gunakan pada percbaan ini adalah :
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
20Uji Sensitivitas Antibiotika
a. Alkohol
b. Amoxilin
c. Chloramphenicol
d. Ciprofloxacin
e. Erytromisin
f. Nutrient agar
g. Ofloxacin
h. Papper dis
i. Sefadroxil
j. Tissu
B. Prosedur kerja
1. Pembuatan Medium NA
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Ditimbang medium NA (Nutrient Agar) sesuai hasil
perhitungan.
c. Kemudian dilarutkan dengan akuades hingga
volumenya 250 mL.
d. Dipanaskan di Erlenmeyer 250 mL pada suhu 150oC
hingga larutan berubah menjadi bening.
e. Disterilkan dalam autoklaf selama 15 menit pada
suhu 121°C.
2. Pembuatan Suspensi Bakteri
a. Disiapkan alat dan bahan.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
21Uji Sensitivitas Antibiotika
b. Dinyalakan bunsen.
c. Diambil 1-2 ose bakteri Staphylococcus aureus.
d. Diambil NaCl fisiologi secukupnya.
e. Dihomogenkan dengan vorteks.
f. Ditaruh didalam kuvet.
g. Diukur tingkat kekeruhan Staphylococcus aureus
dengan menggunakan spektro-nik 20G dengan
panjang gelombang 62S.
h. Diulangi langkah diatas menggunakan kultur bakteri
Pseudomonas aureginosa.
i.
3. Pembuatan Larutan Antibiotik
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Ditimbang antibiotik masing-masing 50 mg.
c. Dilarutkan dalam 100 mL akuades.
d. Dibuat pengenceran antiobiotik dengan akuades
berdasarkan konsentrasi ppm masing-masing obat.
e. Dimasukkan ke dalam gelas kimia.
f. Direndam paper disc dalam antibiotik dan siap untuk
digunakan.
4. Uji Sensitivitas Antibiotik
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Dipipet suspensi biakan bakteri sebanyak 1 mL.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
22Uji Sensitivitas Antibiotika
c. Dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah dibagi
menjadi 2 bagian.
d. Ditambahkan medium sebanyak 20 mL.
e. Dihomogenkan.
f. Dipadatkan.
g. Dimasukkan 6 paper disc yang masing-masing telah
direndam dalam 6 larutan antibiotik yang berbeda.
h. Diinkubasi pada suhu 37 oC selama 1 x 24 jam.
i. Diamati zona hambat masing-masing antibiotik.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
23Uji Sensitivitas Antibiotika
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
1. Gambar hasil pengamata
a. Kelompok 1
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
MEDIUM : Nutrient Agar
BAKTERI : Pseudomonas aereginosa
ANTIBIOTIK : Amoxcilin, Cefadroxil, Eritromicin,
Ciprofloxacin, Chloramphenicol,
Ofloxacin
Nutrient Agar
Paper disc
Zona Hambat
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
MEDIUM : Nutrient Agar
BAKTERI : Staphylococcus aureus
ANTIBIOTIK : Amoxcilin, Cefadroxil, Eritromicin,
Ciprofloxacin, Chloramphenicol,
Ofloxacin
Nutrient Agar
Zona Hambat
Paper disc
24Uji Sensitivitas Antibiotika
b. Kelompok 2
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
MEDIUM : Nutrient Agar
BAKTERI : Pseudomonas aeruginosa
ANTIBIOTIK : Amoxcilin, Cefadroxil, Eritromicin,
Ciprofloxaein, Chloramphenicol,
Ofloxacin
Nutrient Agar
Zona Hambat
Paper disc.
25Uji Sensitivitas Antibiotika
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
26Uji Sensitivitas Antibiotika
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
MEDIUM : Nutrient Agar
BAKTERI : Staphylococcus aureus
ANTIBIOTIK : Amoxcilin, Cefadroxil, Eritromicin,
Ciprofloxaein,
Chloramphenicol
Nutrient Agar
Paper disc.
Zona Hambat
27Uji Sensitivitas Antibiotika
c. Kelompok 5
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
Nutrient Agar
Zona hambat
Paper disc.
28Uji Sensitivitas Antibiotika
MEDIUM : Nutrient Agar
BAKTERI : Staphylococcus aureus
ANTIBIOTIK : Amoxcilin, Cefadroxil, Eritromicin,
Ciprofloxaein, Chloramphenicol
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
MEDIUM : Nutrient Agar
BAKTERI : Pseudomonas aeruginosa
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
Nutrient Agar
Zona hambat
Paper disc
29Uji Sensitivitas Antibiotika
ANTIBIOTIK : Amoxcilin, Cefadroxil, Eritromicin,
Ciprofloxaein, Chloramphenicol
2. Tabel hasil pengamatan
a. Kelompok 1
NoNama
Zona Hambat (mm)
Pseudomonas
aureginosa
Staphylococcus
aureus
1. Amoxicillin®20.2
(Intermediet)
19
(Resisten)
2. Cefadroxil®16.2
(Resisten)
17.25
(Resisten)
3.Chlorampenicol
®
29
(Sensitif)
24.75
(Sensitif)
4. Ciprofloxacin®31
(Sensitif)
27.75
(Sensitif)
5. Erythromycin®23
(Sensitif)
24.25
(Sensitif)
6. Ofloxacin®24.5
(Sensitif)
22.75
(Sensitif)
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
30Uji Sensitivitas Antibiotika
b. Kelompok 2
NoNama
Zona Hambat (mm)
Pseudomonas
aureginosa
Staphylococcus
aureus
1. Amoxicillin®25.75
(Sensitif)
17.75
(Resisten)
2. Cefadroxil®25.25
(Sensitif)
27.5
(Sensitif)
3. Chlorampenicol®25.75
(Sensitif)
25.75
(Sensitif)
4. Ciprofloxacin®21.25
(Intermediet)
24.25
(Sensitif)
5. Erythromycin®22
(Sensitif)
26.25
(Sensitif)
6. Ofloxacin®24.75
(Sensitif)
29
(Sensitif)
c. Kelompok 5
Nama Zona Hambat (mm)
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
31Uji Sensitivitas Antibiotika
No Pseudomonas
aureginosa
Staphylococcus
Aureus
1. Amoxicillin®25,75
(Sensitif)
17,75
(Intermediet)
2. Cefadroxil®25,25
(Sensitif)
27,5
(Sensitif)
3. Chlorampenicol®25,75
(Sensitif)
25,75
(Sensitif)
4. Ciprofloxacin®21,25
(Sensitif)
24,25
(Sensitif)
5. Erythromycin®22
(Sensitif)
26,25
(Sensitif)
6. Ofloxacin®24,75
(Sensitif)
29
(Sensitif)
B. Pembahasan
Bahan antimikroba/antibiotik adalah bahan yang
berfungsi untuk mematikan, merusak, menghambat
pertumbuhan dari mikroba. Antimikroba bekerja dengan
cara merusak dinding sel atau merusak protein dari
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
32Uji Sensitivitas Antibiotika
mikroba sehingga mikroba tersebut mati. Bahan
antimikroba bekerja dengan beberapa mekanisme yaitu
membunuh dirinya sendiri, mempertahankan hidupnya,
dan melawan bakteri lain.
Sensitivitas bakteri terhadap antibiotik tergantung
kapada kemampuan antibiotik tersebut untuk menembus
dinding sel bakteri, membran sel dan menghambat sintesis
protein bakteri. Antibiotik dikatakan mempunyai spektrum
sempit apabila hanya mampu menghambat pertumbuhan
bakteri satu jenis bakteri saja. Sedangkan antibiotik
berspektrum luas yaitu jika pertumbuhan bakteri Gram
positif dan bakteri Gram negatif dapat dihambat oleh
antibiotik tersebut.
Resistensi antibiotika adalah adalah kemampuan
mikroorganisme untuk mengatasi pengaruh antibiotic.
Dengan kata lain, mikroorganisme yang resisten terhadap
antibiotik, misalnya bakteri, akan kebal dan tidak mati
walau diberi antibiotik.
Sensitivitas adalah suatu keadaan dimana mikroba
sangat peka terhadap antibiotik. Atau sensitivitas adalah
kepekaan suatu antibiotik yang masih baik untuk
memberikan daya hambat terhadap mikroba. Uji
sensitivitas terhadap suatu antimikroba untuk dapat
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
33Uji Sensitivitas Antibiotika
menunjukkan pada kondisi yang sesuai dengan efek daya
hambatnya terhadap mikroba. Suatu penurunan aktivitas
antimikroba akan dapat menunjukkan perubahan kecil
yang tidak dapat ditunjukkan oleh metode kimia, sehingga
pengujian secara mikrobiologis dan biologi dilakukan.
Biasanya metode merupakan standar untuk mengatasi
keraguan tentang kemungkinan hilangnya aktivitas
antimikroba.
Intermediat adalah suatu keadaan dimana terjadi
pergeseran dari keadaan sensitive ke keadaan yang
resisten tetapi tidak resisten sepenuhnya. Sedangkan
resisten adalah suatu keadaan dimana mikroba sudah peka
atau sudah kebal terhadap antibiotik.
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri Gram
negatif aerob obligat, berkapsul, mempunyai flagella polar
sehingga bakteri ini bersifat motil, berukuran sekitar 0,5-
1,0 µm x 1,5 – 4,0 µm. Bakteri ini tidak menghasilkan spora
dan tidak dapat menfermentasikan karbohidrat. Bakteri ini
merupakan penyebab utama infeksi pneumonia
nosokomial.
Uji sensitivitas antibiotik terhadap berbagai macam
mikroba dilakukan untuk mengetahui apakah suatu
antibiotik dapat membunuh beberapa jenis mikroba atau
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
34Uji Sensitivitas Antibiotika
berspektrum luas atau hanya dapat membunuh satu jenis
mikroba saja yang disebut berspektrum sempit. Karena
adanya beberapa penyakit yang tidak cocok dengan
antibiotik terhadap penyakit yang fatal, serta berhubungan
dengan waktu inkubasi untuk melihat antibiotik mana yang
kerjanya lebih cepat menghambat atau membunuh
mikroba.
Uji sensitivitas antibiotik dilakukan dengan beberapa
cara yaitu dengan metode broth dilution (pengenceran
media), agar dilution (pengenceran agar), dan agar difusion
(difusi agar). Pada percobaan uji sensitivitas antibiotik ini
dilakukan dengan metode difusi agar. Metode difusi sendiri
dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu metode silinder,
metode sumuran dan metode cakram kertas. Metode yang
digunakan pada praktikum ini adalah metode difusi dengan
cara kertas cakram. Metode difusi cakram kertas prinsip
kerjanya adalah kertas cakram (paper disk) dijenuhkan ke
dalam larutan bahan uji. Cakram kertas yang mengandung
bahan tertentu ditanam pada media perbenihan agar padat
yang telah dicampur dengan mikroba yang diuji, kemudian
diinkubasikan selama 1 X 24 jam. Selama inkubasi, bahan uji
berdifusi dari kertas cakram ke dalam media agar dan sebuah
zona inhibisi akan terbentuk. Sensitivitas suatu bakteri
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
35Uji Sensitivitas Antibiotika
terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat
yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin
terhambat pertumbuhannya, Diameter zona sebanding
dengan jumlah bahan uji yang ditambahkan ke kertas
cakram.
BAB V
PENURTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Uji sensitivitas antibiotik dapat dilakukan menggunakan
metode difusi agar dengan menggunakan media kertas
cakram (paper disc).
2. Antibiotik yang memiliki zona hambat terbesar yaitu pada
antibiotik cefadroksil pada bakteri Staphylococcus aureus
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini
adalah Sebaiknya waktu yang digunakan dalam
laboratorium lebih dimaksimalkan agar praktikum berjalan
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
36Uji Sensitivitas Antibiotika
lebih lancer dan mahasiswa lebih dapat bekerja dengan
maksimal.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
37Uji Sensitivitas Antibiotika
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Syamsunir, 1994, Dasar-dasar Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Perawat, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Harmita, dan Maksum R., 2006, Buku Ajar Analisis Hayati, Penerbit EGC, Jakarta.
Lutfi, 2004, Kimia Lingkungan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Pratiwi, Sylvia T., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Yogyakarta.
Underwood, J. C. E., 1999, Patologi Umum Dan Sistematik, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
38Uji Sensitivitas Antibiotika
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
a. Uji Sensitivitas Antibiotik
1. Pembuatan Suspensi Bakteri (Staphylococcus aureus
dan Pseudomonas aureginosa)
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
Secukupnya 1 Ose
Larutan NaCl Biakan Mikroba
Dihomogenkan
Diinkubasikan pada Suhu 37 OCSelama 1x24 jam
Bakteri+ NA
39Uji Sensitivitas Antibiotika
1. Antibiotik Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa
Suspensi biakan bakteri Medium NA
Dipadatkan
Cawan Petri Steril
Ciprofloxacin
Ofloxacin Kloramfenikol
Diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 1 x 24 jam
Di amati
Diukur zona hambatannya
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
Sampel+ NASampel+ NA
40Uji Sensitivitas Antibiotika
1. Antibiotik Terhadap Sampel Staphylococcus aureus
Suspensi Sampel nanah Medium NA
Dipadatkan
Cawan Petri Steril
Ciprofloxacin
Ofloxacin Kloramfenikol
Diinkubasi pada suhu 37⁰C selama 1 x 24 jam
Di amati
Diukur zona hambatannya
2. Komposisi Medium
1. Medium NA (Nutrient Agar), yaitu:
Peptic digest of animal tissue 5,00 gr
Sodium chloride 5,00 gr
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
41Uji Sensitivitas Antibiotika
Beef extract 1,500 gr
Yeast extract 1,500 gr
Agar 15,00 gr
Aquades 1000 ml
3. Perhitungan
Kelompok 1
a. Chloramphenicol
Zona hambat (PA) = A+B+C+D
4
= 3+2.8+2.8+34
= 2.9 cm
= 29 mm
Zona hambat (SA) = A+B+C+D
4
=2.3+2.5+2.5+2.64
= 2.475 cm
= 24.75 mm
b. Ofloxacin
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
42Uji Sensitivitas Antibiotika
Zona hambat (PA) = A+B+C+D
4
= 2.5+2.5+2.2+2.64
= 2.45 cm
= 24.5 mm
c. Cefadroxil
Zona hambat (PA) = A+B+C+D
4
= 1.6+1.6+1.6+1.74
= 1.625 cm
= 16.25 mm
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
43Uji Sensitivitas Antibiotika
d. Ciprofloxacin
Zona hambat (PA) = A+B+C+D
4
=3.2+2.9+3.1+3.24
= 3.1 cm
= 31 mm
Zona hambat (SA) = A+B+C+D
4
=2.6+2.9+2.7+2.94
= 2.775 cm
= 27.75 mm
e. Erythromycin
Zona hambat (PA) = A+B+C+D
4
=2.2+2.2+2.3+2.54
= 2.3 cm
= 23 mm
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
44Uji Sensitivitas Antibiotika
Zona hambat (SA) = A+B+C+D
4
=2.5+2.5+2.4+2.34
= 2.425 cm
= 24.25 mm
f. Amoxilin
Zona hambat (PA) = A+B+C+D
4
= 2+2+2+2.14
= 2.025 cm
= 20.25 mm
Zona hambat (SA) = A+B+C+D
4
= 1.8+1.9+1.9+24
= 1.9 cm
= 19 mm
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
45Uji Sensitivitas Antibiotika
Kelompok 2
Perhitungan Zona Hambat pada Bakteri Pseudomonas
aeruginosa
a. Amoxicillin®
ZonaHambat=2,6+2,5+2,6+2,64
=10,34
=2.575cm
= 25.75 mm
b. Cefadroxil®
ZonaHambat=2,8+2,5+2,3+2,54
=10,14
=2,525 cm
= 25.75 mm
c. Chlorampenicol®
ZonaHambat=2,4+2,6+2,7+2,64
=10,14
=2,575cm
= 25.75 mm
d. Ciprofloxacin®
ZonaHambat=2,1+2,1+2,0+2,34
=8,54
=2,125 cm
= 21.25 mm
e. Erythromycin®
ZonaHambat Zona Hambat=2,4+2,1+2,0+2,34
=8,84
=2,2cm
= 22 mm
f. Ofloxacin®
ZonaHambat=2,6+2,5+2,4+2,44
=9,94
=2,475cm
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
46Uji Sensitivitas Antibiotika
= 24.75 mm
Perhitungan Zona Hambat pada Bakteri Staphylococcus
aureus
a. Amoxicillin®
ZonaZona Hambat=1,8+1,8+1,8+1,74
=7,14
=1,77cm=17.7mm
b. Cefadroxil®
ZonaHambat Zona Hambat=2,8+2,6+2,6+3,04
=1,14
=2,75cm=27.5mm
c. Chlorampenicol®
ZonaHambat Zona Hambat=2,3+2,8+2,6+2,44
=10,14
=2,575cm=25.75mm
d. Ciprofloxacin®
ZonaHambat Zona Hambat=2,6+2,5+2,1+2,54
=9,74
=2,425cm=24.25mm
e. Erythromycin®
ZonaHambat Zona Hambat=2,5+2,8+2,7+2,54
=10,54
=2,625cm =
26.25 mm
f. Ofloxacin®
ZonaHambat=2,9+2,9+2,8+3,04
=11,64
=2,9cm=29mm
Kelmpok 5
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
47Uji Sensitivitas Antibiotika
1. Perhitungan Zona Hambat pada Bakteri Pseudomonas
aeruginosa
a. Amoxicillin®
ZonaHambat=2,6+2,5+2,6+2,64
=10,34
=2,575cm
= 25,75 mmb. Cefadroxil®
ZonaHambat=2,8+2,5+2,3+2,54
=10,14
=2,525 cm
= 25,25 mmc. Chlorampenicol®
zonahambat=2,4+2,6+2,7+2,64
=10,14
=2,575cm
=25,75 mm
d. Ciprofloxacin®
ZonaHambat=2,1+2,1+2,0+2,34
=8,54
=2,125 cm
= 21,25 mm
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
48Uji Sensitivitas Antibiotika
e. Erythromycin®
ZonaHambat=2,4+2,1+2,0+2,34
=8,84
=2,2cm
=22 mmf. Ofloxacin®
ZonaHambat=2,6+2,5+2,4+2,44
=9,94
=2,475cm
= 24,75 mm2. Perhitungan Zona Hambat pada Bakteri Staphylococcus
aureus
a. Amoxicillin®
ZonaHambat=1,8+1,8+1,8+1,74
=7,14
=1,775cm
= 17,75 mm
b. Cefadroxil®
ZonaHambat=2,8+2,6+2,6+3,04
=1,14
=2,75cm
= 27,5 mmc. Chlorampenicol®
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
49Uji Sensitivitas Antibiotika
Zona Hambat=2,3+2,8+2,6+2,44
=10,14
=2,575cm
= 25,75 mmd. Ciprofloxacin®
ZonaHambat=2,6+2,5+2,1+2,54
=9,74
=2,425cm
= 24,25 mme. Erythromycin®
Zona Hambat=2,5+2,8+2,7+2,54
=10,54
=2,625cm
= 26,25 mmf. Ofloxacin®
ZonaHambat=2,9+2,9+2,8+3,04
=11,64
=2,9cm
= 29 mm
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039
50Uji Sensitivitas Antibiotika
Rezky Nahdiati .R. Nur Af’idah Anas O1A1 14 039