Unified Modeling Language Metode Perancangan Program
2011
Bina Nusantara University
12/20/2011
Kelompok 10:
Andika Nugraha (1401094756)
Alfred Mansel (1401095506)
Daniel Sidarta (1401096433)
Marcell Bonfilio (1401094850)
http://contoh.in
1
Pendahuluan
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar untuk menulis rancangan
peranti lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, membuat spesifikasi,
membangun, dan mendokumentasikan sistem peranti lunak. Di kehidupan nyata saat
ini UML sangat berguna terutama dalam membangun sebuah sistem, di mana UML
ini merupakan bahasa yang dapat menghubungkan pemikiran terutama rancangan
yang diinginkan oleh client dengan desainernya. Namun, seiring berjalannya waktu
UML juga terus dikembangkan oleh para desainer-desainer yang menguasai bidang
ini dan beberapa desainer memiliki pemikiran yang berbeda dalam menerapkan
UML. Akhirnya ada beberapa dasar teori UML yang memiliki perbedaan. Maka dalam
makalah ini penulis ingin membahas mengenai diagram-diagram UML berdasarkan
teori-teori dari perancang UML terkenal. Diagram yang akan dibahas pada makalah
ini yaitu Class diagram, Use case diagram, Sequence diagram, Activity diagram, dan
Collaboration diagram. Dalam makalah ini penulis menyajikan deskripsi masing-
masing diagram per teori disertai contoh masing-masing diagram.
http://contoh.in
2
Kasir
-uang : int-pesanan : string
Pelanggan
-uang : int-struk : string
Mesin kasir-stok makanan : string-stok minuman : string
Dapur
Outlet
11
1
1
1
1
1. Teori Booch, Rumbaugh, & Jacobson
a. Class Diagram
Menurut teori Booch , class diagram menampilkan kumpulan kelas-kelas, antarmuka,
dan kolaborasi dan hubungan mereka. Diagram ini adalah diagram yang paling
umum ditemui pada pemodelan sistem berorientasi objek. Class diagram digunakan
dalam melihat sudut pandang sistem secara statik. Class diagram yang memasukan
kelas aktif menangani sudut pandang proses sistem secara statik.
Contoh class diagram :
Gambar 1.a.1: Class Diagram
http://contoh.in
3
b. Use Case Diagram
Menurut teori Booch, use case diagram adalah kumpulan gambaran relasi antara use
case dengan aktor. Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi suatu sistem.
Use case diagram digunakan untuk melihat sudut pandang sistem secara statik.
Diagram ini sangat penting dalam mengorganisasi dan pemodelan perilaku suatu
sistem.
Gambar 1.b.1: Aktor
Aktor adalah segala sesuatu yang berinteraksi dengan use case. Aktor digambarkan
menyerupai orang.
Gambar 1.b.2: Use case
Use case adalah deskripsi dari sekumpulan urutan tindakan. Use case digambarkan
menggunakan elips.
Gambar 1.b.3: Communicate
Communicate adalah garis yang menghubungkan antara aktor dengan use case.
Gambar 1.b.4: Extend
Extend digunakan untuk menetapkan bahwa use case yang dituju memperpanjang
perilaku dari sumber use case .
Actor
Use Case
«extends»
<<include>>
http://contoh.in
4
Pelanggan
System Pemesanan MakananRestoran Siap Saji
Memesan makanan
Kasir
Melakukanpembayaran
Menyiapkan makanan
Mengambil makanan
Gambar 1.b.5: Include
Include digunakan untuk menetapkan bahwa use case awal secara eksplisit
menggabungkan perilaku dari use case yang ditunjuk oleh use case awal.
Contoh use case diagram :
Gambar 1.b.6: Use Case Diagram
http://contoh.in
5
c. Sequence Diagram
Menurut teori Booch, sequence diagram adalah diagram interaksi yang menekankan
pada pengiriman waktu pesan. Sequence diagram menunjukan sekumpulan objek
dan pesan yang dikirim dan diterima oleh objeknya. Objek umumnya dinamai atau
anonim dari kelasnya, tapi juga merepresentasikan contoh dari objek lainnya,
contohnya kolaborasi, komponen, dan simpul.
Contoh sequence diagram :
Gambar 1.c.1: Sequence Diagram
: Pelanggan : Kasir
Menanyakan Pesanan
Memesan makanan
: Mesin kasir
Mendata pemesanan
Menyapa pelanggan
Proses Memesan Makanan
http://contoh.in
6
Gambar 1.c.2: Sequence Diagram
Gambar 1.c.3: Sequence Diagram
: Dapur: Kasir
Menyiapkan makanan
: Pelanggan
Menyediakan makananMenyajikan makanan
Proses Menyiapkan Makanan
: Pelanggan : Kasir : Mesin kasir
Menginput pesanan
Menampilkan total biayaMenginformasikan total biaya
Membayar
Menghitung total biaya
Menginput uang pelanggan
Menampilkan jumlah kembalianMenghitung kembalian
Mencetak struk
Memberikan uang kembalian & struk
Mengambil uang kembalian & struk
Mengambil uang kembalian
Proses Melakukan Pembayaran
http://contoh.in
7
Gambar 1.c.4: Sequence Diagram
d. Collaboration Diagram
Menurut teori Booch, collaboration diagram adalah diagram interaksi yang
menekankan pada struktur organisasinya dari objek yang dikirim dan diterima oleh
pesan. Collaboration diagram terdiri dari objek, hubungan antara objek dan pesan
yang dikirim dan diterima oleh objek. Objek biasa dinamai atau anonim dari
kelasnya.
Contoh collaboration diagram :
: Pelanggan
: Mesin Kasir
: Kasir
1: Menyapa pelanggan2: Menanyakan pesanan
3: Memesan makanan
Proses Memesan makanan
3.1: Mendata pemesanan
: Pelanggan : Kasir
Mengambil Makanan
Proses Pengambilan Makanan
http://contoh.in
8
Gambar 1.d.1: Collaboration Diagram
Gambar 1.d.2: Collaboration Diagram
Gambar 1.d.3: Collaboration Diagram
Proses Menyiapkan Makanan
: Pelanggan
: Dapur
: Kasir2.1: menyajikan makanan
1: Menyiapkan m
akanan
2: Menyediakan m
akanan
Proses Melakukan Pembayaran
: Pelanggan : Kasir
: Mesin kasir 5: Mencetak str
uk
4.1: Menampilkan jumlah kembalian
2.1: Menampilkan to
tal biaya
6: Mengambil u
ang kembalian
3.1: Menginput u
ang pelanggan
1: Menginput p
esanan
2: M
engh
itung
tota
l bia
ya4:
Men
ghitu
ng k
emba
lian
2.2: Menginformasikan total biaya7: Memberikan uang kembalian & struk
3: Membayar8: Mengambil uang kembalian & struk
http://contoh.in
9
Gambar 1.d.4: Collaboration Diagram
e. Activity Diagram
Menurut teori Booch. activity diagram adalah diagram yang merupakan bentuk lain
dari statechart diagram yang menunjukan aliran dari aktivitas ke aktivitas lainnya
dalam sebuah system. Activity diagram menangani sudut pandang sistem secara
dinamis. Mereka biasanya penting dalam pemodelan fungsi dalam sistem dan
menekankan pada kontrol aliran di antara objek.
Contoh activity diagram :
Proses Pengambilan Makanan
: Pelanggan : Kasir1: Mengambil makanan
http://contoh.in
10
Gambar 1.e: Activity Diagram
DapurMesin KasirKasirPelanggan
Menyapa customer
Menanyakan pesananMemesan makanan
Mendata pemesanan
Menyiapkan makanan
Menyediakan makanan
Menyajikan makanan
Menginput pesananMenghitung total biaya
Menampilkan total biayaMenginformasikan total biaya
Membayar
Menginput uang pelangganMenghitung kembalian
Menampilkan jumlah kembalian
Mencetak strukMengambil uang kembalian
Memberikan uang kembalian dan struk
Mengambil uang kembalian & struk
Mengambil makanan
http://contoh.in
11
2. Teori Lars Mathiassen
a. Class Diagram
Menurut teori Mathiassen, class diagram adalah sekumpulan kelas dan hubungan
timbal balik struktural. Dapat juga berisi perumpaan dalam bentuk objek dan tautan.
Semua Aggregation dideskripsikan sebagai logical. Associations dan aggregations
dapat memiliki hubungan banyaknya objek, seperti one to one, one to many, dan
lainnya. Class diagram memiliki tingkat kedetilan. Tingkat kedetilan perlu dibuat
sesuai kebutuhan. Class diagram dapat ditambahkan detail dengan menambahkan
atribut dan operasi. Detail berikutnya dapat ditambahkan stereotype, kemudian dapat
menambahkan jenis tipe atribut dan operasi parameter. Detail berikutnya dapat
menambahkan hak akses public atau private pada atribut dan operasi.
Contoh class diagram: sama dengan teori Booch.
b. Use Case Diagram
Menurut teori Mathiassen, Use case diagram adalah aktor eksternal di dalam konteks
suatu sistem, use case yang didukung oleh sistem, dan hubungan timbal balik
struktural. Biasanya use case dijadikan satu grup karena relasinya terhadap sistem.
Kumpulan use case dalam suatu sistem disebut use case group.
Gambar 2.b.1: Actor
«actor»
Actor
http://contoh.in
12
Gambar 2.b.2: Alternative Actor
Gambar 2.b.3: Kumpulan dari use case
Aktor dan use case adalah dua elemen utama di dalam deskripsi. Setiap use case
dapat memungkinkan terjadinya beberapa kemungkinan akibat interaksi antara aktor
dan sistem.
Use case group
http://contoh.in
13
Contoh use case diagram:
System Pemesanan MakananRestoran Siap Saji
Memesan makanan
Melakukanpembayaran
Menyiapkan makanan
Mengambil makanan
«actor»Pelanggan
«actor»Kasir
Gambar 2.b: Use case diagram
c. Sequence Diagram
Menurut teori Mathiassen, sequence diagram adalah interaksi dari waktu ke waktu
antara sekumpulan objek. Sequence diagram menitik beratkan pada waktu atau pada
hubungan antar objek. Sequence diagram mendeskripsikan interaksi antara beberapa
objek dalam kurun waktu tertentu. Di dalam sequence diagram, garis horizontal
menunjukan partisipasi objek dan garis vertical menunjukan urutan / sequence
dalam waktu. Interaksi ditunjukan dengan pesan yang saling dikirim oleh objek.
Lifeline sebuah objek ditunjukan dengan batang.
http://contoh.in
14
Contoh sequence diagram: sama dengan teori Booch.
3. Teori Carol Britton
a. Activity Diagram
Menurut teori Carol, activity diagram adalah diagram yang mirip dengan state
diagram namun lebih memfokuskan dengan pernyataan yang ada dan transisi dari
pernyataan tersebut. Activity diagram merupakan cara yang paling efektif untuk
menunjukkan pengerjaan suatu operasi. Dalam sebuah activity diagram semua
pernyataan adalah aktivitas dan transisi antar aktivitas tersebut terjadi karena
aktivitas tersebut telah selesai dijalani. Activity diagram biasanya digunakan untuk
menunjukkan sebuah aliran internal dalam sebuah proses misalnya alur kerja dalam
sebuah organisasi atau menjelaskan secara terperinci bagaimana sebuah operasi
dapat berlangsung.
Keuntungan dari activity diagram ini adalah:
- Activity diagram dapat memunculkan berbagai kemungkinan yang dapat
terjadi kemudian kondisi yang memungkinkan barulah diambil.
- Activity diagram dapat menggambarkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan
secara bersamaan
http://contoh.in
15
Gambar 3.a.1: Simbol-simbol dalam activity diagram
Contoh Activity diagram: sama dengan teori Booch.
b. Collaboration Diagram
Menurut teori Carol, collaboration diagram adalah diagram yang menyerupai
sequence diagram namun memiliki perbedaan yang spesifik yaitu tidak adanya
timeline dalam colaborration diagram. Di dalam collaboration diagram terdapat pesan
di antara objek yang satu dengan objek yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa
sebenarnya antara kelas yang satu dengan yang lain memiliki hubungan.
Contoh collaboration diagram:
http://contoh.in
16
Proses Menyiapkan Makanan
: Pelanggan
: Dapur
: Kasir
2.1: menyajikan makanan
1: Menyiapkan makanan
2: Menyediakan makanan
«actor» «actor»
«actor»
: Pelanggan
: Mesin Kasir
: Kasir
1: Menyapa pelanggan2: Menanyakan pesanan
3: Memesan makanan
3.1: Mendata pemesanan
«actor»
Proses Memesan makanan
Gambar 3.e.1: Collaboration diagram
Gambar 3.e.2: Collaboration diagram
http://contoh.in
17
Proses Melakukan Pembayaran
: Pelanggan : Kasir
: Mesin kasir
5: Mencetak struk
4.1: Menampilkan jumlah kembalian
2.1: Menampilkan total biaya
6: Mengambil uang kembalian
3.1: Menginput uang pelanggan
1: Menginput pesanan
2: M
engh
itung
tota
l bia
ya4:
Men
ghitu
ng k
emba
lian
2.2: Menginformasikan total biaya7: Memberikan uang kembalian & struk
3: Membayar8: Mengambil uang kembalian & struk
«actor» «actor»
Gambar 3.e.3: Collaboration diagram
Proses Pengambilan Makanan
: Pelanggan : Kasir
1: Mengambil makanan
«actor» «actor»
Gambar 3.e.4: Collaboration diagram
http://contoh.in
18
Bibliography
Booch, G., Rumbaugh, J., & Jacobson, I. (1999). The Unified Modeling Language User
Guide. Massachusetts: Addison Weslev.
Britton, C., & Doake, J. (2005). A Student Guide to Object Oriented Development.
Burlington: Elsevier.
Mathiassen, L., Madsen, A. M., Nielsen, P. A., & Stage, J. (2000). Object Oriented
Analysis and Design. Marko Publishing.
http://contoh.in