Download - UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) PADUAN SUARA …
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
77
UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) PADUAN SUARA MAHASISWA
(PSM) SUARA AKADEM UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH
oleh: Muhammad Alfath1*, Ahmad Syai1, Ramdiana1
1Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara
Mahasiswa (PSM) Suara Akadem Universitas Syiah Kuala Banda Aceh”. Adapun
yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses kegiatan
latihan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) paduan suara akademia Unsyiah Banda
Aceh, dan kendala apa saja yang dihadapi pada saat proses latihan paduan suara
Akademia Unsyiah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kegiatan
latihan paduan suara Akademia Unsyiah, serta mendeskripsikan kendala yang
dihadapi pada saat proses latihan paduan suara Akademia Unsyiah. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Pelatih dan Anggota paduan suara
akademia Unsyiah, objek penelitian ini yaitu Sentra UKM Paduan Suara
Mahasiswa Suara Akademia Unsyiah Banda Aceh. Sedangkan teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa proses latihan paduan suara akademia Unsyiah
Banda Aceh meliputi pemilihan latihan, pengenalan lagu Aneuk Nanggroe dan
pembagian nada suara lagu Aneuk Nanggroe. Kendala-kendala yang dialami ketika
proses latihan paduan suara akademia universitas syiah kuala Banda Aceh terdapat
beberapa kesulitan yang wajar seperti peserta anggota tidak fokus pada saat latihan,
pelatih tidak bisa mengajar dengan maksimal, kehadiran tidak tepat waktu dan
kurangnya pemahaman anggota terhadap lagu Aneuk Nanggroe yang telah
diberikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa proses latihan paduan
suara akademia Unsyiah Banda Aceh pada dasarnya sama dengan latihan pada
UKM paduan suara mahasiswa lainnya. Sebelum pelatih melakukan latihan, pelatih
mempersiapkan hal-hal penting dalam proses latihan paduan suara, yang meliputi
perencanaa latihan, mempersiapkan lagu, partitur dan mempersiapkan tempat
latihan.
Kata Kunci: Proses latihan, Unit Kegiatan Mahasiswa, paduan suara
PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung selama manusia hidup
yang ditandai dengan adanya perubahan pengetahuan, keterampilan dan nilai serta
sikap pada diri manusia, hal ini sesuai dengan pernyataan Sadiman (1984:2)
"Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. Salah satu
pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
78
dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang
bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif)".
Pembelajaran merupakan aspek kegiatan yang kompleks, yang tidak
sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai
produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengelaman hidup.
Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar
dari seseorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa
dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang di harapkan.
Tindakan yang amat dibutuhkan dalam pembelajaran adalah merupakan interaksi
dua arah dari pelatih dan anggota paduan suara, dimana antara keduanya terjadi
komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Menurut Sagala (2005:217), metode latihan atau drill adalah metode
pembelajaran dengan cara mengulang-ulang, metode ini pada umumnya digunakan
untuk memperoleh suatu ketangkasan dan keterampilan dari apa yang telah
dipelajari. Jadi metode latihan atau drill merupakan penanaman kebiasaan-
kebiasaan tertentu guna memperoleh keterampilan, ketangkasan, kesempatan serta
ketepatan. Pada metode latihan satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-
ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu
keterampilan agar menjadi permanen (Sudjana, 1991:6). Dari uraian kedua
pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan menujukkan bahwa metode latihan
(drill) dipaduan suara perlu diikuti para anggota paduan suara dalam kegiatan
proses latihan, untuk memperoleh suatu proses latihan yang menyempurnakan
suatu keterampilan para anggota paduan suara agar supaya memperoleh suatu
ketangkasan di paduan suara akademia unsyiah agar menjadi permanen.
Musik merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang dapat di pelajari dan
digali secara otodidak maupun di dalam pendidikan. Menurut Sylado (1988:1) seni
musik adalah wujud hidup dari kumpulan ilusi dan alunan suara. Lebih jelas beliau
mengatakan bahwa alunan musik dengan nada yang berjiwa akan mampu
menggerakkan hati penikmatnya. Karena keindahan pada saat kita mendengar,
musik menjadi hiburan yang dapat membawa perasaan kita kedalam susana
tertentu. Musik juga dapat juga menjadi sebuah identitas suatu daerah tertentu, serta
di sebahagian karya musik tertentu seperti karya musik Mozzart telah digunakan
dalam dunia kesehatan untuk mengobati pasien yang menderita penyakit jiwa. Seni
musik sangat penting untuk dipelajari sehingga pada jenjang SD, SMP, dan SMA
pelajaran seni budaya yang di dalamnya terdapat materi musik. Dengan adanya
pelajaran seni budaya khususnya seni musik setidaknya dapat mengurangi beban
yang ada pada siswa dan siswi tersebut.
Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang
umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya paduan suara
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
79
terdiri atas empat bagian suara (misalnya sopran, alto, tenor, dan bas), walaupun
dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat dalam paduan
suara. Selain empat suara, jumlah jenis suara yang paling lazim dalam paduan suara
adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Bila menyanyi dengan satu suara, paduan
suara tersebut diistilahkan menyanyi secara unisono. Paduan suara dapat bernyanyi
dengan atau tanpa iringan alat musik. Bernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya
disebut acappella. Bila bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring paduan
suara dapat terdiri atas alat musik apa saja, satu, beberapa, atau bahkan suatu
orkestra penuh.
UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) atau yang sering dikenal oleh mahasiswa
sebagai suatu kegiatan kampus merupakan suatu komunitas dimana mahasiswa-
mahasiswi dapat menyalurkan hobi, ide-ide, aspirasi, dan tenaga mereka yang
nantinya dapat berubah menjadi hal yang positif dan bermanfaat. UKM yang
sebagai suatu organisasi kemahasiswaan dikatakan sebagai tempat dimana
mahasiswa-mahasiswi dapat melatih kemampuan mereka dalam hal softskill. Hal
ini dikuatkan oleh Kepmendikbud RI. No. 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum
Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi bahwa organisasi kemahasiswaan
intra-perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke
arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawaan serta integritas
kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Adanya UKM dalam suatu
kampus adalah hal yang penting mengingat banyaknya manfaat yang dapat
diperoleh bagi mahasiswa. Pada masa orientasi mahasiswa baru biasanya
mahasiswa diperkenalkan dengan sederet UKM yang ada di dalam kampus. Namun
tidak menjadi jaminan bahwa mahasiswa tersebut dapat memilih suatu UKM yang
sesuai minat dan bakatnya.
Paduan suara akademia Universitas Syiah Kuala Banda Aceh merupakan
salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh yang merekrut mahasiswa bidang vokal dalam bentuk paduan suara
maupun dalam bentuk instrument musik. Paduan suara ini sering tampil dalam
acara wisuda Universitas Syiah Kuala setiap 3 bulan sekali dan sering tampil dalam
acara organisasi masyarakat, acara resmi yang seperti partai-partai politik.
Berdasarkan hasil observasi, pada proses kegiatan latihan paduan suara
meliputi beberapa tahapan yang dilakukan oleh pelatih paduan suara akademia
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Di saat melatih anggotanya seorang pelatih
harus memahami bagaimana mengajar materi paduan suara, untuk memudahkan
anggota paduan suara akademia memahami apa yang disampaikan oleh pelatihnya
dan sesuai yang diharapkan oleh anggotanya tersebut, sehingga membuat proses
kegiatan latihan dapat menyenangkan, tidak membosankan dan mencapai hasil
yang baik disaat latihan paduan suara. Waktu latihanlah dan proses pelatih
mengajarkan sebuah lagu wajib yang lain maupun lagu popular kepada anggota
paduan suara akademia menjadi sebuah lagu yang lebih menarik.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
80
Ukm Paduan suara akademia universitas syiah kuala banda aceh merupakan
ukm yang berada seputaran kampus unsyiah memiliki keinginan mahasiswa yang
besar tersebut termotivasi dengan adanya berbagai prestasi yang diraih dalam
bidang paduan suara/vokal serta keinginan mahasiswa untuk mengembangkan
kreativitasnya dalam bidang seni musik, khususnya paduanya suara
Berdasarkan uraian di atas sangat menarik untuk dilakukan penelitian
dengan berjudul “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Akademia
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh”
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
karena sesuai dengan masalah yang akan diteliti, yaitu menyangkut dengan
dinamika perkembangan paduan suara mahasiswa (PSM) suara akademia
universitas syiah kuala.
Selanjutnya penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Menurut
Noor (2010:34): “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusahan
mendeskripsikan suata gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.
Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah di Gelanggang Mahasiswa
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Alasan peneliti memilih lokasi di
Gelanggang Mahasiswa Universitas Syiah Kuala tersebut karena berdasarkan
observasi paduan suara akademia latihan mereka di Gelanggang Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh. Data dan informasi yang dikumpulkan selama penelitian digali
dari beberapa sumber, yaitu: Pelatih paduan suara (T. Awaluddin), Pemusik paduan
suara (Dara Ardilla), Para anggota paduan suara
Subjek penelitian ini adalah pelatih, pemusik dan anggota paduan suara.
Objek penelitian ini adalah PSM suara akademia Unsyiah.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi, wawancara,
dan dokumentasi untuk mengetahui tentang perkembangan PSM suara akademia
unsyiah dan proses produksi pertunjukkan yang berlangsung.
Teknik analisis data yang dilakukan mencakup tiga kegiatan yaitu:
a. Data reduction (reduksi data)
b. Data display (penyajian data)
c. Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Proses Kegiatan Latihan UKM Paduan Suara Akademia Universitas Syiah
Kuala
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 12 April 2017 pukul 03:00 WIB,
UKM Paduan Suara Akademia Unsyiah ini berdiri sejak 10 Mei 2010 silam, yang
terletak di Skretariat: Gelanggang mahasiswa Prof. Madjid Ibrahim Jln. Syech
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
81
Abdurrauf No 1 Gelanggang Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,
diketahui anggota paduan suara berjumlah ±50 orang dan setiap tahun paduan suara
ini membuka pendaftaran baru untuk mahasiswa yang ingin bergabung dalam group
vokal paduan suara, yang diseleksi untuk mencari mahasiswa yang berbakat di
bidang vokal dan pendaftaran tersebut hanya merekrut ±50 mahasiswa yang sudah
mengikuti seleksi terlebih dahulu.
Pelatih atau instruktur paduan suara ada berjumlah dua orang, yaitu
Syawaludin dan Dara Aldila (pemusik/piano). Jumlah anggota yang diajarkan ada
20 orang dari ±50 orang yang terdaftar itu tergantung para anggota yang ada
diwaktu untuk latihan, karena jumlah anggota saat latihan bisa berubah-berubah
menjadi banyak atau sedikit.
Paduan suara akademia ada pembagian suara yang telah dipilih di saat
mahasiswa mendaftar masuk UKM tersebut, ada empat bagian suara yaitu:
1. Suara sopran : 27 Orang
2. Suara tenor : 6 Orang
3. Suara alto : 22 Orang
4. Suara bass : 4 Orang
Dalam kelompok paduan suara akademia menggunakan iringan musik yaitu
iringan keyboard yang dimainkan oleh Dara dan musik instrument. Berdasarkan
latar belakang dan kondisi yang ada pada UKM Paduan Suara Akademia Unsyiah,
maka Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti di UKM Paduan Suara Akademia
Unsyiah yang terletak di Jln. Syech Abdurrauf No 1 Gelanggang Mahasiswa Banda
Aceh. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan proses latihan
paduan suara, kemudian melakukan wawancara dengan pelatih sesuai dengan
panduan wawancara. Untuk melengkapi data hasil observasi dan wawancara
peneliti juga melakukan pengambilan foto dan video selama penelitian
berlangsung.
Latihan di mulai dari pelatih memberikan bahan lagu untuk paduan suara di
UKM paduan suara akademia yaitu lagu Aneuk Nanggroe. Latihan paduan suara
pada dasarnya hampir sama dengan pembelajaran musik vokal, bedanya hanya
dengan proses saat latihannya saja mereka lakukan, langsung mempraktikkan
sebuah lagu yang sudah ada. tidak mendalami lagi dengan teori-teori musik. Pelatih
memberikan proses latihannya dengan cara mendengar, meniru dan latihan
berulang-ulang. Kalau dilihat dari sebuah pembelajaran, prosesnya sama dengan
yang ada dalam metode pembelajaran yaitu metode imitasi dan metode latihan
(drill) Penggunaan metode imitasi pada paduan suara, yaitu menirukan apa yang
telah dicontohkan merupakan salah satu metode yang mempermudah dalam
pembelajaran khususnya vokal. Dari pembelajaran menirukan, diperlukan suatu
pengulangan materi dengan cara menerapkan hasil imitasi secara berulang ulang
yang dinamakan dengan metode drill.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
82
Dalam latihan paduan suara dengan mendengarkan dan menirukan, pelatih paduan
suara akademia menggunakan empat tahapan dalam latihannya yaitu sebagai
berikut:
1. Pemanasan
Pemanasan dalam bernyanyi sangat diperlukan karena dengan pemanasan
sebelum bernyanyi akan membuat pita suara lebih siap dalam menerima nada-
nada dalam sebuah lagu. Selain pemanasaan sebelum bernyanyi pelatih juga
menganjurkan kepada anggotanya untuk menjaga pola makan seorang vokalis
harus menjaga pola makan, menjaga pola makan menghindari makanan dan
minuman panas atau dingin yang didominasi rasa pedas, mengandung unsur
jahe, asam, dan berlemak dua jam sebelum pementasan.
Pemanasan sebelum melakukan latihan paduan suara dilakukan selama 10
menit yaitu dengan latihan pernafasan humming, latihan solmisasi. Latihan
pernafasan dilakukan dengan rileks dan mengambil udara sebanyak-banyaknya
kemudian dialirkan keseluruh tubuh, setelah itu dihembuskan sampai udara
dalam tubuh benar-benar habis, latihan pernafasan ini dilakukan berulang-ulang.
Menurut Syawaluddin latihan pernafasan dilakukan dengan tiga tahapan yaitu:
a. Ambil nafas dalam-dalam.
b. Tahan nafas selama beberapa hitungan. Dalam latihan-latihan selanjutnya,
hitungan ini secara berangsur-angsur ditingkatkan.
c. Setelah itu nafas dilepaskan.
Selanjutnya adalah muring. Muring adalah bersenandung tanpa membuka mulut,
dalam pemanasan di sini muring dilakukan sengan bersenandung “hmm”. Dalam
variasinya muring dilakukan dengan nada-nada tertentu sesuai dengan yang
dibutuhkan pelatih.
Pemanasan yang terakhir adalah dengan solmisasi, yang dilakukan adalah
menyanyikan nada nada sesuai dengan panduan pelatih. Misal arpegio (do mi
sol do sol mi do), tangga nada dari do- sol (do re mi fa sol fa mi re do), atau (do
si do re do re mi re mi fa mi fa sol fa sol la sol la si la si do). Setelah melakukan
berbagai rangkain pemanasan, maka sangat dirasa siap unruk melanjutkan
latihan paduan suara pada tahap berikutnya.
2. Latihan Pisah
Latihan pisah ini dilakukan dengan memisahkan 4 kelompok suara yang
sudah ada dalam daftar anggota UKM paduan suara akademia, yaitu suara satu
(Sopran), suara dua (Tenor), suara tiga (Alto) dan suara empat (Bass) . Hal ini
bertujuan agar masing-masing kelompok suara dapat berkonsentrasi pada bagian
suaranya masing-masing.
Dalam tahap latihan awal sebelum memisahkan kelompok paduan suara
sesuai dengan suaranya, pelatih memberikan contoh lagu yaitu dengan
membagikan partitur not angka lagu yang ada sekalian dengan lirik, mereka
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
83
hanya membaca liriknya saja karena hampir semua kurang bisa membaca
partitur not angka apa lagi not balok. Setelah partitur lirik ada ditangan mereka,
pelatih mengajak untuk menyanyikan lagu secara bersama-sama. Hal ini untuk
mengetahui secara bersama lagu dengan melodi aslinya.
3. Latihan Gabungan
Latihan gabungan adalah menggabungkan antara kelompok suara satu, dua,
tiga dan kelompok suara empat. Dalam tahap proses ini yang sangat sulit
dilakukan oleh pelatih. anggota paduan suara harus mampu berkonsentrasi
dengan bagian suaranya masing-masing. Jika dalam latihan gabungan ini ada
kelompok suara yang lupa dengan melodinya maka pelatih akan
membenarkannya. Dalam latihan gabungan, kelompok suara yang sering salah
dalam melodinya adalah kelompok suara dua, tiga dan empat, hal ini disebabkan
melodi yang dinyanyikan adalah bukan melodi asli melainkan terts nya. Biasa
saat latihan kesalahan yang sering kali dilakukan kelompok suara dua, tiga dan
empat dalam bernyanyi adalah ikut pada melodi kelompok suara satu. Jika ini
terjadi maka pelatih menghentikan mereka dan menyanyikan nada melodi yang
diantara suara dua, tiga dan empat yang salah untuk dinyanyikan lagi. Latihan
ini sangat membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Latihan ini dilakukan hingga
lebih dari 30 menit untuk sampai ke tahap benar dan lancar.
4. Pemusik
Berdasarkan hasil wawancara saya dengan pemusik paduan suara akademia
yaitu dengan kak dara adila pada tanggal 14 April 2017. Pemusik hanya
mengiringi anggota paduan suara memainkan instrument piano dengan beberapa
lagu yang menggunakan iringan piano dan ada juga hanya dengan musik yang
sudah ada. Dengan diiringan dengan pemusik sangat berbeda dengan putar
musik seperti karaoke, kalau langsung diringinkan oleh pemusik, penyanyi bisa
menyesuaiksan dengan pemusiknya jadi lagunya sangat menyatu dan sangat
berbeda dari musik karaoke. musik diputarin yang suda ada penyanyi hanya
mengikuti musiknya saja sambil bernyanyi tanpa ada dinamik.
Dari ada beberapa digunakan dalam latihan tersebut yang dilakukan pelatih
agar supaya para anggota untuk cepat menanggapi apa yang dilatihkan oleh
pelatih karena ini sangat memudahkan untuk anggota paduan suara bisa cepat
memahami lagu yang dia pelajari secara sama-sama melatihkan apa yang di
dengarkan dengan masing-masing bagian suara yang telah ditentukan, dengan
cara seperti ini pelatih paduan suara melakukan proses latihan akan lebih
memudahkan anggota paduan suara yang tidak bisa membaca not balok yaitu
partitur.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
84
Berdasarkan hasil observasi proses latihan ukm paduan suara akademia unsyiah ada
beberapa dalam bagian yaitu latihan pemanasahan, latihan pisah, gabungan dan
pemusik. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat diuraikan dalam selama proses latihan:
a. Pertemuan pertama (Hari Rabu tanggal 12 April 2017)
Pertemuan pertama ini pelatih paduan suara diproses awal pertemuan
latihan memberikan pemanasan terlebih dahulu baru sesudah itu pelatih
memberikan sebuah lagu yang akan dilatihkan kepada anggota paduan suara
yaitu lagu Aneuk Nanggroe. Pelatih menghidupi lagu Aneuk Nanggroe untuk
diperdengarkan kepada anggota paduan suara gimana lagunya itu, sesudah
mendengarkan masing-masing anggota di pisahkan dengan tingkat suara mereka
miliki yang telah ditentukan di awal masuk UKM paduan suara. Pertama-tama
pelatih memperdengarkan melodi nada suara 1 pakai nada dipiano dengan
dimainkan oleh pemusiknya, anggota paduan suara 1 menyimak nada-nada yang
didengarkannya sambil merekam nadanya menggunakan hp android, dan
menghafalkan nada-nadanya, suara 2, 3 dan 4 pun begitu juga. Pelatih juga
menyanyikan lagu tersebut supaya anggota paduan suara mengikuti apa yang
pelatih lakukan, kemudian pelatih memisahkan setiap anggotanya masing-
masing supaya mereka bisa mempelajari bagian nada suara mereka sambil
dipandu oleh pelatih juga agar pelatih bisa melihat apa mereka nyanyikan,
pelatih memberi 30 menit untuk latihan pisah ini. Baru kemudian pelatih
menyuruhkan untuk anggota suara 1 untuk menyannyikan nadanya tersebut
dengan diiringin pemusiknya dan seterusnya suara 2, 3 dan 4 sampai selesai
latihan. Sesudah latihan pelatih sama-sama menentukan jadwal latihan
selanjutnya.
b. Pertemuan kedua (Hari Sabtu tanggal 15 Maret 2017)
Para anggota masuk jam 4:20 sampai selesai latihan, sebelum melanjutkan
latihan yang kemarin mereka pelajari, pelatih seperti biasanya memberikan
latihan pemanasan terlebih dahulu, sesudah itu pelatih mengatur anggotanya
untuk gabung dengan masing-masing kelompok dan mengulang lagu yang
kemarin yang telah diajarkan dengan diiringinkan pemusik. Pelatih menyuruh
kelompok suara 1 untuk mengulang lagu pertemuan pertama dan begitu juga
suara kelompok 2, 3 dan 4. Di pertemuan ini setiap anggota kelompok sudah
hampir bisa dengan nadanya sendiri.
Di pertengah jam pertemuan kedua, pelatih mecoba menggabungkan
semua anggota kelompok untuk menyanyikan lagu Aneuk Nanggroe, sampai
menurut pelatih sudah hampir sesuai dengan pembagian-pembagian nada
mereka sendiri, baru pelatih mengakhiri proses latihannya pertemuan kedua ini.
Sebelum pulang mereka menentukan lagi jadwal selanjutnya.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
85
c. Pertemuan ketiga (Hari Rabu tanggal 19 April 2017)
Para anggota masuk jam 4:20, pelatih diawal pertemuannya tetap terlebih
dahulu untuk memberi pemanasan kepada anggota paduan suaranya. Kemudian
pemusik langsung mengiringin untuk melihat bagaimana hasil yang sudah
mereka belajar, untuk melihat tingkat latihan mereka selama ini dan disimak oleh
pelatih untuk mendengarkan hasil masing-masing anggota, apakah sudah sesuai
dengan partitur lagu Aneuk Nanggroe. Walaupun sudah digabungkan banyak
nada-nada yang baling, pelatih langsung mendekati suara nada tersebut dan
menyanyikan nada-nadanya dan dari anggota kelompok langsung mengikutinya,
itu dalam berlangsungnya saat lagi bernyanyi gabungan sampai semuanya bisa
mempertahankan nada dengan hasil yang sesuai dengan partitur. Dipertemuan
latihan ketiga ini, pelatih lebih memfokuskan anggota paduan suaranya untuk
latihan gabungan sampai bisa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses latihan paduan suara
akademia tidaklah diberikan sekaligus melainkan dengan tahapan-tahapan yang
harus dilakukan sehingga hasil yang didapatkan tercapai maksimal. Dengan cara
tersebut dapat menuntut para anggota untuk semakin aktif dalam mengasah tingkat
pemahamannnya.
Kendala yang Dihadapi pada Saat Proses Latihan Paduan Suara Akademia
Unsyiah Banda Aceh
Berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih paduan suara akademia, dengan
Syawaluddin, dalam pelaksanaan latihan paduan suara akademia unsyiah yang
menjadi sebuah kendala disaat latihan, hanya terlihat pada awal latihan yaitu
kesulitannya anggota untuk mengahafal nada-nada lagu, apalagi sudah
digabungkan suara mereka, konstrentrasi mereka terhadap nada-nada mereka
sendiri menjadi lupa atau meniru nada-nada suara satu, dikarenakan mereka hanya
latihannya di saat latihan saja diluar latihan mereka tidak dapat membagi waktu
latihannya, terjadi kendalanya dengan tugas-tugas kampus dan kegiatan organisasi
lain. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan ada beberapa kendala sebagai
berikut:
1. UKM paduan suara akademia tidak memiliki tempat latihan yang mereka miliki
sendiri, terkadang mereka mencari tempat latihan di Gelanggang, saat mereka
latihan banyak orang-orang keluar-keluar masuk dalam gelanggang mereka
latihan tidak begitu fokus. UKM paduan suara akademia hanya latihan di studio
musik prodigy dalam waktu 2 minggu atau 1 minggu mau acara, mereka
menyewa studio satu jam di saat latihan. Studionya juga kurang memadai,
membuat mereka kurang fokus karena kepanasan, alat pendingin tidak berfungsi
karena pesertanya terlalu banyak dan ruang yang kecil.
2. Kedisiplinan dan kehadiran anggota paduan suara tidak professional, jadi proses
latihannya tidak begitu maksimal pelatih untuk melatihkan mereka, disaat ada
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
86
anggota baru masuk, latihan bisa terganggu perhatian mereka menjadi terfokus
ke teman mereka yang telat masuk, jadi latihannya terjadi terganggu kosentrasi
mereka suasana bisa saja menjadi berubah suasana pelatih saat latihan.
3. Not balok/not angka atau partitur lagu sangat penting untuk belajar tentang
musik, tetapi para anggota paduan suara akademia hampir semua tidak bisa
membaca partitur mereka hanya mengandalkan tarik suara mereka yang bagus,
karena rata-rata anggota paduan suara di sekolah pembelajaran musiknya tidak
begitu mendalami. Di sekolah mereka hanya diajarkan tentang teori sekedarnya
saja tidak begitu mendalam. Jadi pelatihpun sedikit susah untuk mengajarinya
dan menghabiskan sedikit waktu untuk melatihnya.
4. Menyesuaikan tempo lagu sangatlah susah bagi mereka terkadang mereka cepat
atau lambatnya bernyanyi lagu, menjadi tidak sesuai dengan temponya
5. Untuk pemusiknya mereka masih satu instrument musik yaitu piano, terkadang
mereka memakai musik karaoke, bukan seperti dulu lagi yang pemusiknya
mereka langsung live dimainkan oleh pemain musiknya, jadi paduan suara
mereka menjadi lebih bagus, seperti konser-konser besar jadi hasil paduan suara
dengan pemusik livenya menjadi tertarik orang-orang mendengarnya.
Pembahasan
Proses Pembelajaran Paduan Suara Akademia Unsyiah Banda Aceh
Menurut Burhan (1971:81) “mendengarkan adalah suatu proses menangkap,
memahami, dan mengingat dengan sebaik-baiknya dari apa yang telah didengar”.
Ada tiga tahapan dalam proses mendengarkan yaitu menangkap, memahami, dan
mengingat. Menangkap merupakan tahap awal dimana menentukan keberhasilan
mendengarkan. Pada tahap ini dibutuhkan konsentrasi penuh agar hasil
pendengaran sesuai dengan apa yang disampaikan orang lain kepadanya. Kemudian
hasil dengaran harus dipahami dan selanjutnya mudah untuk diingat.
Metode mendengarkan merupakan suatu proses untuk melakukan tindakan
maupun aksi yang dilakukan dengan melibatkan indera pendengaran (telinga)
sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah
informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan
motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya
melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain. Dalam
proses latihan yang digunakan oleh pelatih paduan suara akademia unsyiah adalah
mendengarkan nada lagu kepada kelompok paduan suara yang dilatihnya. Dalam
proses latihan paduan suara dengan mendengarkan, pelatih paduan suara
menggunakan tiga tahapan proses latihan yaitu sebagai berikut:
1. Pemanasan
Pemanasan dalam bernyanyi sangat diperlukan karena dengan pemanasan
sebelum bernyanyi akan membuat pita suara lebih siap dalam menerima nada-
nada dalam sebuah lagu. Selain pemanasaan sebelum bernyanyi pelatih juga
menganjurkan kepada anggotanya untuk menjaga pola makan seorang vokalis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
87
harus juga dijaga, seperti menghindari makanan dan minuman panas atau dingin
yang didominasi rasa pedas, mengandung unsur jahe, asam, dan berlemak dua
jam sebelum pementasan.
2. Latihan Terpisah
Latihan pisah ini dilakukan dengan memisahkan 4 kelompok suara yang sudah
ada dalam daftar anggota UKM paduan suara akademia, yaitu suara satu
(Sopran), suara dua (Tenor), suara tiga (Alto) dan suara empat (Bass) . Hal ini
bertujuan agar masing-masing kelompok suara dapat berkonsentrasi pada bagian
suaranya masing-masing.
3. Latihan Gabungan
Latihan gabungan adalah menggabungkan antara kelompok suara satu, dua, tiga
dan kelompok suara empat. Dalam tahap proses ini yang sangat sulit dilakukan
oleh pelatih. Anggota paduan suara harus mampu berkonsentrasi dengan bagian
suaranya masing-masing. Jika dalam latihan gabungan ini ada kelompok suara
yang lupa dengan melodinya maka pelatih akan membenarkannya. Dalam
latihan gabungan, kelompok suara yang sering salah dalam melodinya adalah
kelompok suara dua, tiga dan empat, hal ini disebabkan melodi yang
dinyanyikan adalah bukan melodi asli melainkan terts nya.
4. Pemusik
Pemusik hanya mengiringi anggota paduan suara memainkan instrument piano
dengan beberapa lagu yang menggunakan iringan piano dan ada juga hanya
dengan musik yang sudah ada. Dengan diiringan dengan pemusik sangat berbeda
dengan putar musik seperti karaoke, kalau langsung diiringi oleh pemusik,
penyanyi bisa menyesuaikan dengan pemusiknya jadi lagunya sangat menyatu
dan sangat berbeda dari musik karaoke. Musik yang diputarin sudah ada,
penyanyi hanya mengikuti musiknya saja sambil bernyanyi tanpa ada dinamik.
Proses latihan inilah yang sekiranya dianggap layak dan membawakan hasil oleh
pelatih. Waktu yang relatif singkat dalam pencapaian satu materi dapat
mempermudah pelatih. Waktu yang dimiliki anggota paduan suara yang masih
duduk di bangku perkuliahan terhitung lumayan singkat. Apalagi proses latihan
paduan suara adalah salah satu ekstrakurikuler perkuliahan atau sebuah UKM
Paduan Suara Akademia Unsyiah. Sehingga waktu yang disediakan dari
latihanpun juga relatif singkat. Pelatih harus bisa mengatur waktu sedemikian
rupa agar latihan dapat tercapai sesuai dengan keinginan.
Menurut Pujiono (2009:1), metode Drill adalah merupakan suatu cara mengajar
dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa
sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Latihan pada drill
mengandung arti bahwa latihan tersebut selalu diulang-ulang untuk memperoleh
suatu keterampilan yang lebih sempurna. Menurut Jamalus dan Mahmud
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
88
(1981:34), metode drill digunakan untuk menanamkan suatu keterampilan
tertentu terhadap murid untuk belajar mandiri. Metode latihan atau drill ini
adalah metode yang digunakan untuk melatih siswa agar dapat memahami,
menghafal dan mengerti materi yang disampaikan, khususnya yang
berhubungan dengan teknik dan keterampilan untuk menanamkan kebiasaan.
Hal tersebut dikemukakan Sagala (2006:112) bahwa metode latihan (drill) atau
metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan
kebiasaan-kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu
ketangkasan, ketepatan, dan keterampilan.
Berdasar pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode latihan
(drill) adalah suatu cara mengajar dimana individu dilatih untuk belajar mandiri
dengan diberikan latihan-latihan untuk menanamkan suatu kebiasaan-kebiasaan
tertentu sebagai sarana untuk memperoleh ketangkasan, ketepatan dan
keterampilan. Contohnya, sebelum bernyanyi pelatih mencontohkan vokalisi a, i,
u, e, o. Kemudian individu menirukan vokalisi tersebut. Kegiatan menirukan yang
dilakukan secara berulang-ulang disebut latihan, dengan Metode drill.
Pembinaan paduan suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya latihan
disaat ada mau acara atau event-event saja. Padahal mestinya tidak demikian,
paduan suara memerlukan latihan terus menerus karena pada dasarnya paduan suara
adalah memadukan banyak suara. “Bila memahami trik/teknik latihan paduan suara
sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa dikerjakan sendiri, yang penting bisa
membuat program latihan yang baik, tentunya dengan sarana/tempat latihan yang
mendukung” (AFR, 2008:5).
Kendala yang Dihadapi pada Saat Proses Latihan Paduan Suara Akademia
Unsyiah Banda Aceh
Dalam proses pembelajaran pelatih memberikan bimbingan kepada para
anggotanya, pelatih sangat penting dalam suksesnya sebuah pembelajaran atau
latihan para anggota paduan suara, lebih dari itu pelatih sendiri membuat sebuah
strategi di saat latihan, dengan membuat sebuah strategi para anggota paduan suara
dapat memudahkan proses latihan dengan cepat menanggapi suatu proses latihan
paduan suara, tetapi dengan cara yang pelatih gunakan tidak jauh beda dengan guru-
guru yang latih paduan suara karena dengan strategi yang dia dapat dari pengalaman
dia ikut di paduan suara disaat masih duduk dibangku perkuliahan dengan materi
lagu aneuk nanggroe yang diajarkan kepada anak-anak paduan suara akademia
unsyiah.
Semua dari itu bisa saja proses latihan ada kendala-kendala yang dihadapi
pelatih di saat latihan, penyebab dari itu bisa terjadi para anggota latihan, di
karenakanakan sebuah UKM Paduan Suara Akademia merupakan sebuah kegiatan
ekstrakulikuler mahasiswa, para anggota tidak sepenuhnya maksimal untuk latihan
di saat latihan maupun di luar latihan karena beradu kegiatan kampus atau tugas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
89
tanggung jawab sebagai mahasiswa dengan mata kuliah yang diutamakan, maka
dari itu latihan bisa terjadi sebuah hambatan pelatih.
Menurut pengamatan di lapangan pada saat kegiatan latihan paduan suara
dilakukan sering mengalami berbagai kendala yang terjadi pada saat proses latihan
berlangsung dari para anggota dan sebagainya sehingga pelatih harus lebih optimal
dalam menghadapi kendala tersebut:
1. Disaat latihan tidak semua kehadirannya
2. Tidak fokus dalam latihan
3. Kurang bisa baca not balok atau not balok
4. Tempat latihan kurang memadai
5. Tidak punya tempat latihan yang khusus untuk UKM Paduan suara
6. Kehadiran tidak tepat waktu
7. Masing-masing para anggota terkendala dengan waktu kuliah
Menurut uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa kendala-
kendala yang dihadapi pelatih bermacam ragam terhadap para anggota ketika saat
latihan paduan suara berlangsung.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan unit kegiatan mahasiswa (UKM) paduan suara akademia
universitas syiah kuala banda aceh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Proses kegiatan pelaksanaan latihan paduan suara adalah kesimpulan penelitian
ukm paduan suara akademia unsyiah Banda Aceh adalah proses latihan paduan
suara akademia unsyiah terdiri dari tahapan latihan pemanasan, latihan pisah
dan latihan gabungan. Kegiatan pemanasan pelatih menyuruh anggota untuk
pemanasan vokal terlebih dahulu agar supaya anggota paduan suara sangat di
rasa siap untuk proses latihan, latihan gabungan untuk memfokuskan masing-
masing suara nada 1, 2 dan 3, latihan gabungan ditandai dengan bernyanyi
bersama dengan digabungkan suara nada 1, 2 dan 3.
2. Kendala yang dihadapi proses latihan berlangsung yaitu :
a. Dihadapi pada saat tidak memiliki tempat latihan sendiri
b. Tidak fokus dalam latihan
c. Kurang bisa baca not balok atau not balok
d. Tempat latihan kurang memadai
e. Tidak punya tempat latihan yang khusus untuk UKM Paduan suara
f. Kehadiran tidak tepat waktu
g. Masing-masing para anggota terkendala dengan waktu kuliah
Saran
Penelitian UKM paduan suara akademia unsyiah Banda Aceh terdapat
beberapa kelemahan yang dapat dijadikan sebagai saran bagi peneliti selanjutnya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah
Volume III, Nomor 1:77-90
Februari 2018
90
untuk melanjutkan atau mengembangkan penelitian ukm paduan suara akademia
unsyiah. Adapun saran dari peneliti sebagai berikut.
1. Seorang pelatih harus terlebih dahulu mendalami teori-teori musik agar supaya
dapat memberi sebuah pembelajaran kepada anggotanya untuk melakukan suatu
kegiatan dalam bermusik yaitu dalam bidang vokal.
2. Diharapkan kepada mahasiswa/anggota agar lebih disiplin dalam hal waktu
kuliah dengan organisasi maupun ekstrakuliler mahasiswa agar semua yang
dijalani bisa berjalan dengan lancar dan menjadi yang terbaik.
3. Diharapkan kepada instansi-instansi terkait dalam universitas syiah kuala untuk
mensosialisasikan dan memberikan wadah yang sesuai dengan yang di harapkan
kepada ukm paduan suara akademia.
DAFTAR PUSTAKA
AFR, Albert. 2008. Teknik Paduan Suara. Jakarta: Majalah Cakrawala TNI.
Alsa, Asmadi. 2010. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya
dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius
Bramantyo, R waskito Jati. 2007. Pembelajaran Vokal Paduan Suara Mudika
Greja Kristen Raja Ungaran. Skripsi. UNNES
Effendi, Rustam. 2014. Metodologi Penelitian Ekonomi. Banda Aceh: Fakultas
Ekonomi Universitas Syiah Kuala.
Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif Edisi
Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hamalik, Oemar. 1983. Metode 567 Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito
Jamalus dan Mahmud, A. T. 1981. Musik 4. Proyek Pengembangan Buku SPG.
Jakarta: CV. Titik Terang.
Jamalus. 1988. Musik dan Praktek Perkembangan Buku Sekolah Pendidikan
Guru. Jakarta: CV. Titik Terang.
Raharjo, Slamet. 1990. Teori Seni Vokal untuk SMA, Guru, dan Umum.
Semarang
Sugiyono 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta
Tim Pusat Musik Liturgi. 1993. Menjadi Dirigen III Membina Paduan Suara.
Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Tim B3PTKSM. 1989. Cara Belajar Orang Dewasa. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Winkel, W. S. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.