USULAN PENELITIAN
PENGGUNAAN MEDIA TEKNOLOGI KOMPUTER DAN
MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS X IIS 2 MAN 1 KABUPATEN SUKABUMI
DALAM MEMAHAMI TIPE-TIPE IKLIM DI DUNIA
Oleh
Lutvia Resta Setyawati
(NIM. 1406973)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2016
PENGGUNAAN MEDIA TEKNOLOGI KOMPUTER DAN
MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS X IIS 2 MAN 1 KABUPATEN SUKABUMI
DALAM MEMAHAMI TIPE-TIPE IKLIM DI DUNIA
1. Latar Belakang
Guru memiliki peran yang cukup besar dalam Kegiatan Belajar Mengajar,
yakni sebagai motivator sekaligus fasilitator dalam mewujudkan suatu
pembelajaran sukses. Pembelajaran sukses merupakan aktivitas pembelajaran
yang dapat memberikan dampak positif yaitu meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap orang belajar.
Pembelajaran merupakan suatu cara untuk dapat merangsang,
memelihara dan meningkatkan terciptanya proses berpikir dari setiap individu
yang belajar. Kegiatan dalam proses pembelajaran merupakan tonggak
utama keberhasilan belajar karena dari kegiatan pembelajaran tercermin
pengalaman belajar yang akan dimiliki oleh peserta didik sehingga
pemanfaatan dalam pembelajaran dimiliki oleh peserta didik. Untuk
mewujudkan tujuan dari proses belajar tersebut maka guru harus pandai
memilih media dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
konsep-konsep pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Pemilihan media dan metode pembelajaran yang sesuai diharapkan dapat
meningkatkan daya nalar peserta didik khususnya pada Mata Pelajaran
Geografi.
Secara umum Mata Pelajaran Geografi dapat mengembangkan
kemampuan intelektual siswa dalam hal ruang atau daya nalar spasial. Mata
Pelajaran Geografi juga dapat meningkatkan rasa ingin tahu, daya untuk
melakukan observasi alam dan lingkungan, melatih ingatan dan citra terhadap
kehidupan dengan lingkungannya dan dapat melatih kemampuan
memecahkan masalah kehidupan yang terjadi sehari-hari atau secara
gamblang memiliki nilai edukatif tinggi (H. Nursid Sumaatmadja, 1996: 20).
Pelajaran geografi menyajikan berbagai konsep-konsep yang berkaitan
dengan objek-objek dan permasalahan di dalamnya yang terlingkup dalam
lima objek material geografi yaitu Atmosfer, Litiosfer, Biosfer, Hidrosfer dan
Antrposfer. Konsep-konsep dalam pelajaran geografi erat kaitanya dan tidak
dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia sehingga pelajaran geografi
dapat memberikan pengetahuan lebih dan penanaman rasa cinta tanah air bagi
peserta didik sejak dini. Monotonnya pengajaran, media dan model
pembelajaran seperti diskusi dan ceramah yang digunakan oleh guru dapat
menimbulkan kejenuhan peserta didik dalam belajar geografi yang mendapat
jadwal pelajaran pada jam-jam terakhir sehingga menurunkan motivasi, minat
belajar serta kemampuan daya nalar peserta didik.
Siswa tidak mempunyai rasa semangat belajar padahal guru tersebut
bersemangat untuk mengajar di kelas. Berdasarkan penelitian Sabtu, 26 Maret
2016, proses pembelajaran di MAN 1 Kabupaten Sukabumi dimulai dengan
pembacaan asmaul husna, kemudia guru menarik perhatia siswa dengan
bertanya mengenai materi-materi sebelumnya, siswa kemudian menjawab dan
berpendapat mengenai apa yang mereka pikirkan mengenai topic tersebut.
Namun tidak banyak yang mengikuti proses tersebut secara baik, dilihat dari
kurang minatnya siswa mengikuti pelajaran ini.
Selama ini guru lebih banyak menerapkan media dan metode
pembelajaran diskusi dan ceramah yang membuat peserta didik menjadi jenuh
dan kurang aktif dalam pelajaran. Materi pelajaran yang terbilang rumit dan
membuat beberapa langkah pelajaran menjadi tersendat. Hal itu mendorong
peneliti untuk mengkaji mengenai dampak positif penggunaan teknologi
komputer dan multimedia interaktif guna meningkatkan minat belajar siswa
kelas X IIS 2 MAN 1 Kabupaten Sukabumi terutama dalam mempelajari
materi mengenai tipe-tipe iklim di dunia.
Pada dasarnya penggunaan komputer atau yang disebut sebagai teknologi
informasi dalam menyampaikan bahan pengajaran memungkinkan untuk
melibatkan peserta didik secara aktif serta dapat memperoleh umpan balik
secara cepat dan akurat. Komputer menjadi popular sebagai media pengajaran
karena memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media pengajaran lain
sebelumnya (Munir, 2005). Diantara keisimewaan komputer sebagai media,
yaitu:
a. Hubungan interaktif : komputer menyebabkan terwujudnya hubungan
antara stimulus dan respons, menumbuhkan inspirasi dan
meningkatkan minat.
b. Pengulangan : komputer memberikan fasilitas bagi pengguna untuk
mengulang materi atau bahan pelajaran yang diperlukan, memperkuat
proses pembelajaran dan memperbaiki ingatan, memiliki kebebasan
dalam memilih materi atau bahan pelajaran.
c. Umpan balik dan peneguhan : media komputer membantu pelajar
memperoleh umpan balik (feedback) terhadap pelajaran secara
leluasa dan dapat memacu motivasi pelajar dengan peneguhan positif
yang diberi apabila pelajar memberikan jawaban.
d. Simulasi dan uji coba : media komputer dapat mensimulasikan atau
menguji coba penyajian bahan pelajaran yang rumit dan teliti.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media
pengajaran dapat menghantarkan peran dan fungsi media menjadi semakin
luas dan luwes. Sehingga telah banyak memberikan pandangan dalam
pengembangan model, desain, dan strategi pembelajaran. Saat ini inovasi
teknologi informasi dan komunikasi terus dilakukan untuk kepentingan
kegiatan pembelajaran, salah satu terobosan adalah penggunaan multimedia
interaktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran geografi di kelas membutuhkan sentuhan baru dalam
kemasan proses belajar mengajarnya agar pembelajaran geografi lebih
menarik dan minat siswa dapat meningkat. Namun tidak mengesampingkan
tujuan serta hasil yang ingin dicapai. Salah satu usaha yang dilakukan yaitu
dengan penggunaan multimedia interaktif, dimana dalam prosesnya dapat
melibatkan siswa dan media secara lansung dan interaktif. Pengalaman siswa
akan lebih bertambah dan siswa tidak akan terpaku kepada materi yang ada,
akan tetapi dapat memilih sesuai apa yang dibutuhkannya dan
kemampuannya melalui kondisi yang berbeda dengan pembelajaran secara
konvensional di dalam kelas.
Berdasarkan wawancara dengan guru, aktivitas belajar siswa berjaan
kurang efektif karena minat belajar siswa yang kurang. Hal itu menyebabkan
hasil belajar menjadi tidak baik, sehingga diperlukan adanya remedial dan
penygayaan untuk penyelesaian tugas. Dengan dipilihnya metode yang baru
ini, guru berharap bahwa minat belajar siswa akan meningkat dengan
penggunaan teknologi computer dan multimedia interaktif ini.
Berdasarkan wawancara dengan siswa, materi pelajaran yang sedang
diajarkan memang terbilang rumit, yakni mengenai tipe-tipe iklim di dunia.
Bahasa yang digunakan oleh guru terbilang seperti ceramah dan instruksi
penyelesaian tugas terjadi kurang efektif karena siswa memang tidak terlalu
tertarik kepadanya Penilaian, penghargaan, dan sanksi atas tugas dinilai
cukup objektif, namun sola/test yang diberikan terbilang cukup susah.
Menurut hasil studi dokumentasi, berdasarkan RPP dan observasi
lapangan. Materi yang diajarkan adalah mengenai tipe-tipe iklim di dunia,
tujuannya pembelajarannya adalah siswa diharapkan dapat (a) memahami
kondisi iklim di atmosfer (b) memahami berbagai klasifikasi ikim (c)
memahami tipe-tipe iklim di dunia. Metode yang dilakukan adalah metode
cerramah dengan media buku paket dan langkah pembelajaran sederhana
dengan soal ujian harian. Nilai yang harus dicapai siswa adalah 75, namun
nilai rata-rata baru mencapai nilai 44,6 dengan nilai terendah adalah 32,7 dan
nilai tertinggi 70,7 (dengan presentase pencapaian KKM adalah 0%). Namun
hal tersebut cukup terbantu dengan nilai tugas yang rata-rata bisa memenuhi
nilai 80,0.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini yaitu mengenai apakah penggunaan teknologi komputer
dan multimedia interaktif dalam pembelajaran tipe-tipe iklim di dunia dapat
meningkatkan minat belajar siswa di kelas X IIS 2 MAN 1 Kabupaten
Sukabumi? Adapun yang menjadi batasan masalah dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Apakah penggunaan media pembelajaran teknologi komputer dan
multimedia interaktif dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X IIS
2 MAN 1 Kabupaten Sukabumi dalam memahami tipe-tipe iklim di
dunia?
b. Apakah penggunaan media pembelajaran teknologi komputer dan
multimedia interaktif dalam pembelajaran geografi siswa di kelas X IIS 2
MAN 1 Kabupaten Sukabumi dapat berjalan dengan kondusif?
c. Bagaimana penerapan media pembelajaran teknologi komputer dan
multimedia interaktif dalam pembelajaran geografi di kelas X IIS 2 MAN
1 Kabupaten Sukabumi?
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk:
a. meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas di kelas X IIS
2 MAN 1 Kabupaten Sukabumi melalui media pembelajaran teknologi
komputer dan multimedia interaktif;
b. mengetahui belajar siswa di kelas X IIS 2 MAN 1 Kabupaten Sukabumi
berjalan dengan kondusif;
c. menggunakan media pembelajaran teknologi komputer dan multimedia
interaktif dalam pembelajaran geografi di kelas X IIS 2 MAN 1
Kabupaten Sukabumi.
4. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini, diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. Manfaat teoritis
1) Penelitian ini bermanfaat sebagai bukti nyata bagaimana penggunaan
teknologi computer dan multimedia interaktif mampu meningkatkan
minat belajar siswa
2) Turut berkontribusi mengatasi permasalahan minat siswa dan
pengembangan keilmuan
b. Manfaat praktis
1) Bagi peserta didik: meningkatnya minat belajar siswa dalam
pembelajaran geografi melalui penggunaan media pembelajaran
teknologi komputer dan multimedia interaktif.
2) Bagi guru: meningkatnya pengetahuan, pengalaman dan keterampilan
guru dalam penggunaan media pembelajaran teknologi komputer dan
multimedia interaktif untuk meningkatkan minat belajar peserta didik;
memberikan pengalaman bagi guru dalam melaksanakan variasi
media; dan meningkatkan profesionalitas guru terutama pada aspek
pedagogis.
3) Bagi guru lain: sebagai sumber referensi dan motivasi untuk
memecahkan permasalahan pembelajaran dan peningkatan kualitas
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
4) Bagi sekolah: meningkatkan kualitas sekolah dengan meningkatnya
minat belajar siswa dalam media pembelajaran teknologi komputer
dan multimedia interaktif.
5) Bagi peneliti: meningkatkan kemampuan menulis karya tulis ilmiah
berbasis Penelitian Tindakan Kelas.
c. Siklus dan Tindakan terjadi beberapa tahap dan dilaksanakan secara
berkesinambungan
5. Cara Pemecahan Masalah
Masalah rendahnya minat belajar siswa mengenai tipe-tipe iklim di dunia
akan diatasi melalui penggunaan teknologi komputer dan multimedia
interaktif. Metode tersebut secara terperinci akan dibahas dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Geografi yang diadaptasi
berdasarkan Kurikulum Nasional Indonesia.
6. Kajian pustaka
a. Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Menurut Hamalik (2011: 57) Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru), material (buku,
papan tulis, kapur dan alat belajar), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan
proses yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
b. Definisi Penggunaan Teknologi Komputer dan Multimedia interaktif
Berbicara multimedia adalah identik dengan pembelajaran dengan
komputer, mandiri dan interaktif. Pembelajaran berbasis Teknologi
Multimedia (TM), dimaksudkan adalah model atau produk desain
pembelajaran yang secara sengaja didesain dan dikembangkan dengan
teknologi multimedia sebagai basis guna memfasilitasi dan memudahkan
belajar. TM yang sekarang ada merupakan aplikasi dari Pembelajaran
Berprograma (Programmed Instruction) yang merupakan produk/temuan
spektakular dari Skinner, atau yang oleh AECT dikenal dengan Pembelajaran
Arah Diri (Individually Prescribe Instruction) (AECT, 1977: 204). Dengan
TM sangat dimungkinkan perhatian dan partisipasi peserta didik dapat
ditingkatkan. Criswell (1989: 1) menggunakan istilah PBK (Pembelajaran
Berbasis Komputer). Ia mengemukakan: ….to any use of computer to present
instructional material, provide for active participation of the student action.
Very simply, the goal of Computer-Based Instruction (CBI) is to teach.
Dengan TM ini memungkinkan terjadinya interaksi interaksi yang
ekstensif antara komputer sebagai perangkat kerasnya dengan pebelajar,
artinya pada saat yang bersamaan, pebelajar dapat berinteraksi dengan
multimedia lewat komputer. Dalam TM pebelajar dapat melakukan interaksi
langsung secara individual dengan komputer. TM pada umumnya
dikembangkan secara linear atau branching. TM model linear disebut juga
Skinnerian Program, yang menggunakan langkah-langkah belajar yang kecil
dan penguatan langsung dengan jawaban benar adalah cara terbaik untuk
belajar. Dalam Skinnerian program ini, pebelajar melakukan kegiatan belajar
menggunakan prinsip maju berkelanjutan melalui penguasaan kompetensi
dalam pembelajaran, bergerak dari satu frame atau unit pembelajaran ke unit
pembelajaran berikutnya. Sedangkan dalam model branching, desain
pembelajaran menyediakan sejumlah cara yang dapat dilalui oleh pebelajar
dalam mengikuti pembelajaran, agar dapat berpindah dari satu unit
pembelajaran, ke unit pembelajaran berikutnya.
c. Keunggulan
Karakteristik utama dari pembelajaran dengan teknologi multimedia
adalah mengintegrasikan berbagai bentuk materi seperti: teks, gambar, grafis,
dan suara yang dioperasikan dengan komputer. Pembelajaran dengan
teknologi multimedia sangat bermanfaat bagi siswa, setidak-tidaknya dalam
beberapa hal seperti: mendorong rasa ingin tahu siswa, mendorong keinginan
untuk mengubah sesuatu yang sudah ada, dan mendorong keinginan siswa
untuk mencoba hal-hal yang baru, dan lain-lain.
Pembelajaran dengan teknologi multimedia memiliki kelebihan-
kelebihan antara lain: (1) memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa
dengan materi pembelajaran (2) proses belajar secara individual sesuai
kemampuan siswa (3) menampilkan unsur audiovisual. (4) langsung
memberikan umpan balik dan (5) menciptakan proses belajar yang
berkesinambungan. [Tersedia online di
http://singgiheducation.blogspot.co.id/2009/11/pemanfaatan-teknologi-
multimedia-dalam.html diakses pada 18 April 2016]
d. Langkah Penggunaan
Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, kegiatan pembelajaran
geografi dilakukan dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut
1) Pendekatan Akademik/Keilmuan
Para geograf umumnya sependapat bahwa pendekatan atau hampiran
(approach) di dalam geografi meliputi pendekatan keruangan, pendekatan
kelingkungan dan pendekatan kewilayahan (Hagett,1972)
2) Pendekatan Praktis/Pembelajaran.
Sesuai dengan karakteristiknya, maka pendekatan praktis yang
digunakan adalah Cooperative–Integreted Problem Based Learning, yaitu
proses pembelajaran yang dilakukan:
1) Secara kelompok. Dalam hal ini siswa melakukan kegiatan belajar
secara kelompok (kooperatif) untuk mendiskusikan materi dan
mengerjakan tugas-tugas, serta kegiatan belajar lainnya.
2) Materi terpadu dengan kehidupan. Materi yang masih berupa konsep-
konsep pokok kemudian dikembangkan dengan mendasarkan pada
kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) secara
terpadu.
3) Materi dipadukan dengan upaya peningkatan Iman dan Taqwa (Imtaq).
Materi pembelajaran yang sudah dikembangkan, kemudian dipadukan
dengan upay-upaya peningkatan Imtaq.
Geografi yang dikaitkan dengan nilai-nilai Imtaq (religiusitas)
diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan kualitas yang unggul (high
quality graduates) baik secara akademik (academic qualification) maupun
praktis (life skills).
Penerapakn dilakukan dengan mererapka beberapa langkah alternatif
berikut ini, melipti komponen-mkomponen sebagai berikut.
1) Bahan-bahan visual
Secara garis besar bahan visual ini dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu gambar, diagram, serta model dan realia.
2) Bahan-bahan Audio
Adalah berbagai bentuk/cara perekaman dan transmisi suara (manusia
dan suara lainnya) untuk tujuan pembelajaran.
3) Permainan dan Simulasi
“Permainan” (game) adalah suatu kegiatan dimana para pemain
berusaha mencapai tujuan yang ditetapkan dengan mengikuti aturan-aturan
yang dipersyaratkan. Sedangkan “simulasi” (simulation) adalah suatu
abstraksi atau penyederhanaan beberapa situasi atau proses kehidupan yang
sederhana.
e. Masalah
Minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran merupakan sesuatu
yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Siswa yang mempunyai
minat belajar tinggi dalam proses pembelajaran dapat menunjang proses belajar
mengajar untuk semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar siswa yang
rendah maka kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh pada
hasil belajar. Slameto (1995: 57) menerangkan minat adalah “Kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Minat merupakan sifat yang relatif menetap
pada diri seseorang. Minat adalah ketertarikan atau kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karena menyadari
pentingnya atau bernilainya hal tersebut.
Berdasarkan observasi di kelas, siswa-siswa kelas X IIS 2 MAN 1
Kabupaten Sukabumi memiliki minat belajar yang kurang baik, dilihat dari
tidak aktifnya mereka ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
f. Indicator Ketercapaian
Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan taraf sebagai berikut :
1) Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.
2) Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar bahan pelajaran dapat dikuasai 76%-99%.
3) Baik/minimal, apabila bahan pelajaran hanya dikuasai 60%-75%.
4) Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60%. (Djamarah, 2006).Sehubungan dengan hal di atas, adapun hasil pengajaran
dikatakan betul-betul baik apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa.
2) Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik.
Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan prilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk yaitu peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas prilaku yang diinginkan dan mereka mendapatkan bahwa prilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan prilaku yang sekarang dengan yang diinginkan.
7. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teoritis yang mendukung penelitian ini, maka
hipotesis tindakan yang diajukan atas permasalahan adalah penggunaan
teknologi komputer dan multimedia interaktif di MAN 1 Kabupaten
Sukabumi. Penelitian dilakukan untuk melihat apakah penggunaan metode ini
dapat meningkatkan minat belajar siswa ata tidak.
8. Prosedur Penelitian
a. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Kabupaten Sukabumi, pada
semester genap tahun ajaran 2015-2016. Subjek penelitian ditujukan
kepada peserta didik kelas X IIS 2 yang berjumlah 39 siswa dengan
permasalahan pada minat belajar mata pelajaran geografi.
b. Aspek Penelitian
Secara umum, penelitian tindakan ini akan terfokus pada dua aspek
kajian, yaitu:
1) Indikator Masalah
Aspek yang dikaji adalah pemahaman materi yang disampaikan oleh
guru tersampaikan atau tidak, jika tidak maka masalah bisa
teridentifikasi.
2) Indikator Solusi
Indikator keberahasilan solusi ini adalah ketika miat belajar siswa
meningkat saat guru menerapkan metode teknologi computer dan
multimedia interaktif ini. Muaranya adalah hasil belajar siswa akan
meningkat dengan cukup signifikan.
c. Rencana Tindakan
Dalam penelitian tindakan kelas ini, dilakukan penerapan model
penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc
Taggart dengan satu siklus. Tindakan ini digunakan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran
geografi di jam-jam terakhir. Terdapat empat siklus penelitian pada
model Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2008: 16), yaitu, perencanaan
(planning), pelaksanaan (action), pengamatan (Observation), dan refleksi
(reflection). Berikut rencana tindakan yang akan dilakukan pada
penelitian tindakan ini.
1) Perencanaan (Planning)
Langkah pertama kami berkoordinasi terlebih dahulu dengan guru
mata pelajaran. Kemudian guru menyiapkan perangkat pembelajaran
(berupa RPP, materi, dan media), disisi lain peneliti menyusun
instrument dan deskripsi tugas yang akan dilakukan. Menyiapkan
beberapa komponen yang diperlukan seperti membuat RPP, penyiapan
media, menyusun instrumen penilaian, dll untuk dilakukan pada hari
Sabtu, 26 Maret 2016 di MAN 1 Kabupaten Sukabumi dengan
terlebih dahulu memberitahukan pihak sekolah melaui surat resmi dari
departemen.
2) Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pelaksanaan dilakukan dengan mengimplementasikan perencanaan
telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah itu meliputi perencaan,
pelaksanaa, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan
secara langsung (observasi dan wawancara) dan tidak langsung (studi
pustaka, studi dokumentasi, dll).
3) Refleksi (Reflection)
Penelitian ini dilakukan pada Hari Sabtu, 26 Maret 2016 di MAN 1
Kabupaten Sukabumi. Dengan pelaksana adalah mahasiswi
Departemen Pendidikan Geografi 2014 dibantu lembar observasi yang
berisi aspek apa saja yang harus diobservasi.
d. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data penelitian yang terkait dengan aspek kajian,
maka akan digunakan tiga jenis instrumen pengumpulan data, yaitu:
1) Kualitatif
Instrument yang dipakai adalah lembar observasi yang diisi ketika
pembelajaran berlangsung. Instrument lainnya adalah dengan
wawancara.
2) Kuantitatif
Secara kuantitatif, penelitian ditinjau kuisioner mengenai minat
belajar siswa terhadap mata pelajaran geografi.
e. Analis Data
Analisis Data digunakan untuk membantu peneliti dalam
menginterpretasi data mentah yang diperoleh dari hasil observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Dalam penelitain ini penulis akan
menggunakan dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
1) Data deskriptif dianalisis secara kualitatif yang akan dkemudian akan
diperuntukan bagi refleksi siklus selanjutnya.
2) Data statistik dianalisis secara statistika sederhana dengan presentase
yang nantinya akan dibandingkan dengan kondisi siswa sebelum
tindakan dilaksanakan.
f. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dilakukan dengan satu siklus, namun jika diperlukan maka
peneliti dan guru bisa melakukan siklus selanjutnya dengan judul yang
sama. Penerapan pembelajaran berbasis teknologi komputer dan
multimedia interraktif dikatakan berhasil jika 94% siswa kelas X IIS 2
MAN 1 Kabupaten Sukabumi berhasil mencapai KKM dengan nilai >74.
9. Daftar Pustaka
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
File UPI. (2012). Jurnal Penggunaan Multimedia Interaktif. Jurnal.
Silontong. (2014). Informasi Pengertian Teknologi Menurut Para Ahli
[Online]. Tersedia di http://silontong.com/2014/05/21/7-informasi-
pengertian-teknologi-menurut-para-ahli [18 April 2016].
Singgih Education. (2009). Pemanfaatan Teknologi Multimedia [Online].
Tersedia di http://singgiheducation.blogspot.com/2009/11/pemanfaatan-
teknologi-multimedia-dalam.html [18 April 2016].
Bhian Rangga. (2013). Makalah Pemanfaatan Teknologi Multimedia dalam
Pembelajaran Geografi di Indonesia [Online]. Tersedia di
https://bhianrangga.files.wordpress.com/2013/12/makalah-pemanfaatan-
teknologi-multimedia-dalam-pembelajaran-geografi-di-indonesia.pdf [18
April 2015].
Ningrum Epon. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Ombak.
Sadiman, Arief. (1993). Media Pendidikan. Rajawali: Jakarta.
Wiriatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya.