i
ANALISIS ISI KONTEN YOUTUBE BAND “ENDANK SOEKAMTI” DALAM BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
:
Oleh:
Sambadha Wahyadyatmika
115120202111003
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
ii
iii
LEMBAR DAFTAR PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji pada tanggal 21 Desember 2017
dengan daftar penguji sebagai berikut:
NO NAMA JABATAN PENGUJI
1 Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos., M.Si Ketua Majelis Sidang
2 Nufian Susanti Febriani, S.I.Kom., M.I.Kom Sekretaris Majelis
Sidang
3 Abdul Wahid, S.I.Kom., M.A Anggota Sidang Majelis
Penguji I
4 Yuyun Agus Riani, S.Pd., M.Sc. Anggota Sidang Majelis
Penguji II
iv
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini juga saya persembahkan kepada kedua dosen tercinta saya,
yang telah sabar membimbing dan membantu segala proses saya untuk
meyelesaikan studi saya di Universitas Brawijaya.
1. Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing I
2. Nufian Susanti Febriani, S.I.Kom., M.I.Kom selaku dosen pembimbing II
Malang, Desember 2017
Penulis
vi
DAFTAR RIWAYAR HIDUP
Nama : Sambadha Wahyadyatmika
Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 7 Desember 1992
Alamat : Jalan Mirah Delima 27, Malang
No. Telp :081230239905
E-mail : [email protected]
Pendidikan
SDN Tlogomas III 1999
SMP Lab. UM 2005
SMAN 3 Malang 2008
Universitas Brawijaya 2011
Pengalaman Kerja
Owner - GZZ Records 2010-sekarang
Project Director – Goldlake.lab 2014-sekarang
Keterampilan
Marketing, Komunikasi, Art Direction, Music
vii
ABSTRAK
Analisis Isi Konten Youtube Band “Endank Soekamti” Dalam Bauran Komunikasi Pemasaran Sambadha Wahyadyatmika, 115120202111003 Pembimbing : Bambang Dwi Prasetyo dan Nufian Susanti Febriani
Promosi yang dilakukan dalam industri musik telah mengalami pergeseran,
dimana banyak pelaku industri musik yang beralih dari promosi melalui media cetak dan elektronik beralih ke promosi melalui internet yang salah satunya adalah YouTube. Band Endank Soekamti dalam menarik perhatian dan memasyarakatkan produknya terutama pada bagaimana mereka menggunakan media Youtube sebagai kelompok musik dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan bauran komunikasi pemasaran dalam konten youtube Endank Soekamti.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui teknik dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis distribusi frekuensi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan setelah dilakukan pengkodingan data , maka dapat disimpulkan bahwa dalam konten YouTube band Endank Soekamti ini diambil 4 kategorisasi berkaitan dengan unsur-unsur marketing komunikasi di antaranya adalah : 1) Kategorisasi Periklanan, terdapat 26 kali atau 15,76 % dengan rincian promosi album muncul sebanyak 18 kali, promosi Merchandise muncul sebanyak 8 kali . 2) Kategorisasi Personal Selling, ini terdapat 46 kali atau 27,88 % dengan rincian Behind the Stage muncul sebanyak 13 kali, Team work muncul sebanyak 14 kali, Proses kreatif muncul sebanyak 19 kali. 3) Kategorisasi promosi penjualan, ini terdapat 36 kali atau 21,82 % dengan rincian ajakan membeli album Endank Soekamti sebanyak 19 kali, ajakan mengikuti project muncul sebanyak 7 kali, ajakan Partisipasi DOES University muncul sebanyak 10 kali. 4) Kategorisasi hubungan masyarakat, terdapat 57 kali atau 34,54 % dari total keseluruhan unsur-unsur marketing komunikasi yang muncul dengan rincian penyelesaian masalah/klarifikasi muncul sebanyak 13 kali , Community Service muncul sebanyak 23 kali, Edukasi dan Intelektualitas muncul sebanyak 21 kali. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan persentase kemunculan dari unsur bauran komunikasi pemasaran dalam konten youtube Endank Soekamti yaitu kategorisasi hubungan masyarakat dengan indikator Community Service yang mempunyai frekuensi kemunculan lebih banyak dari pada indikator lainnya, hal tersebut menunjukkan jika dalam konten YouTube band Endank Soekamti mengandung banyak sekali unsur yang mengacu kepada bagaimana kedekatan Endank Soekamti dengan penggemarnya dan bagaimana Endank Soekamti memperlakukan penggemarnya dengan baik atau bisa disebut dengan community service.
Kata kunci : Bauran Komunikasi Pemasaran, YouTube, Analisis Isi
viii
ABSTRACT
Contents Analysis of “Endank Soekamti” Band Youtube Content in Marketing Mix Communication Sambadha Wahyadyatmika, 115120202111003 Lecturer : Bambang Dwi Prasetyo & Nufian Susanti Febriani
Music industry promotion has been changed by the time, which is the music industry perpetrator got the new way to promoting, from print media to internet media, Youtube is the one of the internet media. Endank Soekamti Band got the spotlight especially about how they use Youtube for Marketing their band. The purpose of this research is we need to get know about what marketing mix communication elements that appear in the video of soekamti and how much the percentation of it.
The Research will using Content Analysis Method with quantitative descriptive approach. And using documentation technique for data mining. The data that already obtained will be analyzed with frequency analysis distribution teqnique.
From the result of the research after coding distributed , the conclution is we got 4 category that has marketing mix communication elements : 1) Advertising Category, got 26 times or 15,76 % with album promotion in detail 18 times, merchandise promotion in detail 8 times . 2) Personal Selling Category, got 46 times or 27,88 % with Behind the Stage in detail 13 times, Team work in detail 14 times, creative process in detail 19 times. 3) Selling Promotion Category, got 36 times or 21,82 % with the persuation of buying soekamti’s album in detail 19 times, the persuation of being project participan in detail 7 times, the persuation of being DOES University part in detail 10 times. 4) Public Relation Category, got 57 times or 34,54 % with problem solving/clarification in detail 13 times , Community Service in detail 23 times, Education and intelectuality in detail 21 times. The conclution of this research shows that the percentation of marketing mix communication elements “Public Relation Category” in Endank Soekamti’s youtube contents with the indicators has much frequency than the other category. It shows that Endank Soekamti’s youtube content has so much element that tends tp how they treat their fans and how they can treat them well is called community service. Key Words : Marketing Mix Communication, YouTube, Contents Analysis
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Analisis Isi Konten Youtube Band Endank Soekamti
Dalam Bauran Komunikasi Pemasaran”
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menempuh ujian sarjana ilmu komunikasi pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Brawijaya Malang.
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang sangat membantu
penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada :
3. Orang tua tercinta yang telah sangat banyak memberikan doa dan
dukungannya kepada penulis baik secara moril maupun materil sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan penulis.
4. Keluarga dan kerabat yang senantiasa memberikan doa serta dukungan
semangat kepada penulis.
5. Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing I
6. Nufian Susanti Febriani, S.I.Kom., M.I.Kom selaku dosen pembimbing II
7. Rekan-rekan FISIP UB Angakatan 2011
8. Sahabat serta rekan-rekan seperjuangan tercinta yang tak henti
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.
9. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Malang, Desember 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ................................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iv
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 12 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 12 1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 13
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 14 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 14 2.2 Marketing Komunikasi .................................................................................... 20 2.2.1 Ruang Lingkup Komunikasi Pemasaran ........................................................ 23 2.2.2 Promosi dan Bauran Pemasaran ..................................................................... 26 2.2.3 Fungsi Iklan Dalam Pemasaran ...................................................................... 30 2.3 New Media Sebagai Cara Berkomunikasi Baru ............................................... 32 2.4 Youtube Sebagai Media Informasi Baru ........................................................ 33 2.5 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 37
METODE PENELITIAN .......................................................................................... 38 3.1 Pendekatan Penelitian ....................................................................................... 38 3.2 Fokus Penelitian ................................................................................................ 39 3.3 Unit Analisis ..................................................................................................... 39 3.4 Populasi dan Sampel ......................................................................................... 40 3.5 Definisi Konseptual ........................................................................................... 40 3.5.1 Youtube .......................................................................................................... 40 3.5.2 Komunikasi Pemasaran dan Bauran Pemasaran ............................................ 41 3.6 Definisi Operational .......................................................................................... 43 3.6.1 Kategorisasi Penelitian ................................................................................... 44 3.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 45 3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................................ 46 3.8.1 Uji Validitas ................................................................................................... 46 3.8.2 Uji Reliabilitas ............................................................................................... 47 3.9 Teknik Analisis Data ......................................................................................... 49 3.9.1 Statistik Deskriptif ......................................................................................... 49
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA .................................................................... 51 4.1 Konten Youtube band "Endank Soekamti" Dalam Komunikasi Pemasaran .... 53 4.2 Uji Reliabilitas .................................................................................................. 63 4.2.1 Unit Analisa Kategori Periklanan .................................................................. 64 4.2.1.1 Nilai Reliabilitas antar Peneliti dan Koder 1 .............................................. 64 4.2.1.2 Nilai Reliabilitas antar Peneliti dan Koder 2 .............................................. 65 4.2.2 Unit Kategorisasi Personal Selling ................................................................ 66 4.2.2.1 Nilai Reliabilitas antar Peneliti dan Koder 1 .............................................. 67
xi
4.2.2.2 Nilai Reliabilitas antar Peneliti dan Koder 2 .............................................. 68 4.2.3 Unit Kategorisasi Promosi Penjualan ............................................................ 69 4.2.3.1 Nilai Reliabilitas antar Peneliti dan Koder 1 .............................................. 69 4.2.3.2 Nilai Reliabilitas antar Peneliti dan Koder 2 .............................................. 70 4.2.4 Unit Kategorisasi Hubungan Masyarakat ...................................................... 72 4.2.4.1 Nilai Reliabilitas antar Peneliti dan Koder 1 .............................................. 72 4.2.4.2 Nilai Reliabilitas antar Peneliti dan Koder 2 .............................................. 73 4.3 Analisis Konten Youtube Band "Endank Soekamti" Dalam Komunikasi Pemasaran ............................................................................................................... 74
PENUTUP .................................................................................................................. 77 5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 77 5.2 Saran .................................................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 79 LAMPIRAN ............................................................................................................... 82
12
DAFTAR TABEL
Tabel Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 18 Tabel Platform Bauran Komunikasi Pemasaran ..................................................... 29 Tabel Frekuensi Konten Youtube Endank Soekamti .............................................. 53 Tabel Distribusi Frekuensi ...................................................................................... 57 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Periklanan ..................................................... 58 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Personal Selling ............................................ 59 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Promosi Penjualan ........................................ 60 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Hubungan Masyarakat .................................. 62 Tabel Expected Agreement Unit Analisis Kategori Periklanan .............................. 64 Tabel Expected Agreement Unit Analisis Kategori Personal Selling ..................... 66 Tabel Expected Agreement Unit Analisis Kategori Promosi Penjualan ................. 69 Tabel Expected Agreement Unit Analisis Kategori Hubungan Masyarakat .......... 72
13
DAFTAR GAMBAR
Data Pengguna Internet APJII 2016 .......................................................................... 3 Screen Shot “ Endank Soekmati” Yang Dijuliki Band Kreatif Dalam Artikel Rolling Stone ............................................................................................................. 6 Screen Shot “Erix Soekamti” Sebagai The Innovator Dalam Rolling Stone Editor’s Choice Awards 2016 ................................................................................... 8 4 Screen Shot Video #MondayView milik Anji dalam akun Dunia Manji .............. 9 Screen Shot Akun Youtube “Endank Soekamti” .................................................... 10 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Personal Selling ............................................ 59 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Promosi Penjualan ........................................ 60 Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Hubungan Masyarakat .................................. 62 Tabel Expected Agreement Unit Analisis Kategori Periklanan .............................. 64 Tabel Expected Agreement Unit Analisis Kategori Personal Selling ..................... 66 Tabel Expected Agreement Unit Analisis Kategori Promosi Penjualan ................. 69 Tabel Expected Agreement Unit Analisis Kategori Hubungan Masyarakat .......... 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era digital dan teknologi mutakhir, industri musik juga mengalami
perkembangannya. Musik bisa digunakan sebagai sebuah media atau saluran yang
sangat efektif sebagai penyalur komunikasi dari penyampai pesan ke penerima
pesan. Oleh karena itu musik sering digunakan oleh industri sebagai salah satu
bentuk strategi untuk menyampaikan pesan atau untuk memperat hubungan antara
penyampai pesan kepada penerima pesan. Musik saat ini sudah menjadi bagian dari
kehidupan manusia dan budaya yang populer di berbagai kalangan, sehingga tidak
sedikit orang yang tertarik untuk terjun dalam dunia industri musik dengan berbagai
motif, untuk sekedar hobi, mencari popularitas, atau bahkan mencari keuntungan
materi sebagai motif individu untuk terjun di dunia industri musik tersebut.
Saat ini terdapat 2 kategori kelompok industri musik yang terbagi, atas
kalangan major label dan indie label. menurut, Privandani (2016) kalangan major
label adalah musisi yang berada di bawah naungan perusahaan besar seperti
Warner Music, Universal Music, dan Sony BMG, yang cenderung memenuhi
kebutuhan pasar Mainstream. Sebaliknya kalangan indie label adalah kalangan
musisi yang berkarya dan mendistribusikan karyanya secara mandiri tanpa terikat
kontrak pada major label manapun, walaupun tidak menutup kemungkinan mereka
membentuk label sendiri maupun terikat kontrak pada mi
2
ni label atau indie label yang cenderung berskala kecil dan tidak memiliki modal
sebesar major label.
Persaingan kreatifitas menjadi marak dengan berkembangnya industri ini.
Menurut Maulana dan Alamsyah (2014) Industri Musik adalah kegiatan kreatif
yang berkaitan dengan kreasi/komposisi musik, pertunjukan musik, reproduksi
musik, dan distribusi dari rekaman musik. Menurut, Nenny (2008) kreatifitas
adalah gagasan, atau ide. Saat ini yang terjadi adalah pelaku industri musik
terutama pada kalangan band indie berlomba-lomba untuk menjadi unik dan kreatif
dengan cara yang bebas dan tidak terbatas oleh media dan modal. Penekanan modal
juga kerap dilakukan dari kalangan band indie, antara lain bagaimana dapat
memproduksi album dan mendistribusikan album dengan modal yang kecil namun
tetap berkualitas, efektif dan efisien. Salah satu media promosi yang marak
digunakan karena dianggap lebih murah daripada media konvensional adalah sosial
media.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, jumlah masyarakat yang aktif
menggunakan internet di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan setiap
tahunnya. Pengguna aktif di Indonesia dalam penggunaan sosial media telah
mencapai angka 88,1 juta, dengan jumlah penduduk Indonesia yang terdapat 252,4
Juta (APJII, 2016). Dapat disimpulkan bahwa penetrasi pengguna internet pada
negara ini mencapai 34,9%. angka tersebut meningkat relatif banyak jika
dibandingkan tahun 2015 dimana penetrasi internet baru mencapai 28,6% (APJII
2016).
3
Gambar 1.1 Data Pengguna Internet APJII
Sumber: APJII 2016
Salah satu media sosial yang saat ini sering digunakan oleh pengguna
internet adalah Youtube. YouTube memiliki lebih dari satu miliar pengguna, yang
jumlahnya hampir sepertiga dari semua pengguna internet di dunia yang setiap
harinya terdapat ratusan juta jam video yang ditonton dan menghasilkan miliaran
kali penayangan (Youtube Pers). Banyaknya pengguna Youtube tampaknya juga
berkat fitur yang disediakan oleh Youtube, dimana creator atau orang yang
mengupload video di youtube dapat menganasilis data penonton videonya, Youtube
menyediakan seluruh statistik, dari usia, jenis kelamin, dan usia penonton yang
telah menonton video dari creator atau pembuat konten. Fenomena adanya
YouTube sebagai salah satu media sosial sangatlah luar biasa, lebih dari 2 miliar
orang dari seluruh penjuru dunia mengakses YouTube setiap harinya untuk
mendapatkan atau bahkan berbagi informasi yang mereka inginkan, sehingga
Youtube saat ini dapat diakui sebagai situs berbagi video terbesar di dunia
(Youtube Pers). Terdapat 70 % banyaknya netizen pengunjung YouTube berasal
berasal dari Negara-negara yang berada di luar Amerika Serikat, dan juga terdapat
23 negara yang memiliki layanan lokal YouTube. (Youtube Pers).
4
Promosi yang dilakukan dalam industri musik juga telah mengalami
pergeseran, dimana banyak pelaku industri musik yang beralih dari promosi melalui
media cetak dan elektronik beralih ke promosi melalui media sosial. Media sosial
yang paling diminati saat ini adalah Facebook, Twitter, Instagram, YouTube dan
masih banyak lagi. Media sosial saat ini dijadikan media promosi paling diminati
karena media sosial telah menjadi platform yang kerap digunakan calon konsumen
ketika menghabiskan waktunya secara online. Jadi, saat ini media sosial menjadi
tempat yang sangat tepat untuk mempromosikan produk kepada calon konsumen.
Dengan meningkatnya pengguna internet membuat semakin mudah untuk
menyebarluaskan informasi, terutama dalam ranah komunikasi pemasaran.
Kesempatan ini ditanggapi dengan sigap oleh Band Indie Asal Yogyakarta “Endank
Soekamti” yang memilih hengkang dari perusahaan labelnya “Nagaswara” untuk
menjadi lebih mandiri, bebas dalam berkarya dan memasarkan produk dari Endank
Soekamti secara independent. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada konten
Youtube Endank Soekamti, sebenarnya Endank Soekamti lahir dari sebuah
“pemberontakan” akan keadaan yang homogen. Endank Soekamti menolak
homogenitas itu dengan menjebol dinding-dinding pakem yang ada. Endank
Soekamti, memiliki entitas yang akhirnya disepakati. Endank Soekamti adalah
salah satu band yang cukup baik dalam memanfaatkan era komunikasi digital pada
beberapa tahun terakhir dengan menggunakan media Youtube sebagai platform
andalannya.
5
Peneliti juga melihat cara komunikasi pemasaran yang dilakukan Endank
Soekamti berkaitan dengan kemampuan dan ciri khas sebuah kelompok, berjalan
dengan natural dan sesuai dengan jam terbang keahlian yang dilakoninya. Beberapa
keunikan band asal jogja ini adalah Endank Soekamti memiliki caranya sendiri
dalam membuat kegiatan promosinya, adapun dijelaskan pada hasil interview
majalah Rolling Stone (2016) bahwa “Untuk mempromosikan album terbaru,
Endank Soekamti pun melakukan berbagai cara yang tidak konvensional, mulai
dari membuat video lirik, video diary, hingga melibatkan penggemar militan
mereka: Kamtis Family”. Pada berbagai kesempatan Endank Soekamti selalu
berusaha untuk melibatkan komunitasnya untuk mensukseskan tujunnya, seperti
halnya melalui segmen video Soekamti Karaoke, Endank Soekamti
mengembangkan music open source, yang bertujuan untuk bergotong royong
membangun akun Endank Soekamti dapat berkembang, dengan caranya merevisi,
memodifikasi, dan mengevaluasi karya musik dengan aksi, jika ada yang merasa
karya Endank Soekmati kurang maksimal, maka siapapun dapat mengubahnya
dengan syarat diwajibkan untuk melalui social media (Rolling Stone, 2016).
6
Gambar 1.2 Screen Shot “Endank Soekamti” Yang Dijuluki Band Kreatif
Dalam Artikel Rolling Stone
Sumber: Rolling Stone 2016
Berkaitan dengan hal tersebut, tidak mengherankan jika para pelaku musik
berlomba-lomba untuk mempromosikan diri dan memasarkan karyanya dengan
cara sebaik mungkin untuk merebut perhatian khalayak di tengah-tengah
persaingan dalam dunia musik yang semakin ketat. Dalam hal produksi, promosi
dan pemasaran, terdapat perbedaan yang signifikan antara pemasaran yang
dilakukan oleh musisi dari kalangan major label dengan musisi dari kalangan indie.
Indra Aziz (2017) memaparkan dalam Vokalplus, perusahaan besarnya major label
seperti Sony, Nagaswara, dan Universal sebagai perusahaan rekaman memberi
keuntungan bagi musisi major untuk melakukan kegiatan promosi melalui slot
interview televisi, awarding, radio dan lain-lain. Jadi, bukan hal yang unik ketika
musisi major melakukan promosi melalui media lini atas seperti televisi dan
mengadakan rangkaian promosi lainnya yang bisa dikatakn sudah pada umumnya.
7
Indra Aziz (2017) juga kembali memaparkan dalam Vokalplus, Berbeda dengan
musisi indie, seperti Demajors, dan artis independent, dengan semangat
memperjuangkan musik yang mereka mainkan tanpa ingin diintervensi kepentingan
bisnis perusahaan besar, lebih memilih jalur yang fokus pada pasar komunitas
dengan modal yang relatif lebih kecil dan mereka lebih leluasa bergerak
menentukan langkah. Dengan tidak adanya support dari perusahaan besar, otomatis
dana promo juga tidak besar. Tetapi saat ini untungnya sudah ada media seperti
YouTube sangat powerful jika digunakan dengan tepat. Endank Soekamti mulai
sangat aktif pada platform Youtube setelah hengkang dari Major Label dan
memilih untuk berdiri independent dengan label bentukannya sendiri, sampai
sekarang subscriber Endank Soekamti sudah mencapai 60.000 (Youtube Endank
Soekamti, 2017). Fenomena Youtube memang cukup menarik, tidak sedikit artis
yang namanya melambung karena Youtube, salah satunya adalah Justin Bieber,
penyanyi pop muda dunia asal Canada ini juga memulai karirnya dari Youtube dan
di Indonesia sendiri muncul penyanyi fenomenal yang terkenal karena Youtube,
Rich Chigga.
Seperti halnya seperti penelitian yang telah dilakukan Haryani Irbah,
Yuliani Rachma Putri, dan Dini Salmiyah Fithrah Ali,SS.,M.Si, dengan judul
“Strategi Komunikasi Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Promosi Band
Indie Mustache And Beard” didapatkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan
band indie Mustache and Beard menggunakan media sosial Instagram, Twitter,
Soundcloud, dan e-mail juga dianggap dapat merubah pengetahuan (Knowledge),
8
sikap (Attitude), dan perilaku (Behavior) khalayak terhadap lagu dan musik yang
diciptakan oleh Mustache and Beard.
Gambar 1.3 Screen Shot “Erix Soekamti” Sebagai The Innovator Dalam Rolling
Stone Editor’s Choice Awards 2016
Sumber: Rolling Stone 2016
Produk tayangan Youtube dari Endank Soekamti diantaranya adalah Story
of Soekamti Day, Ngintip Album Soekamti, dan Diary of Erix Soekamti. Ketiga
program dokumenter yang diunggah secara rutin dan berkala ini mendapat feedback
yang sangat baik dari masyarakat dan media, terbukti dengan diberikan sebuah
penghargaan oleh majalah Rolling Stone pada Erix (Leader dan Vokalis Endank
Soekamti) sebagai “The Inovator” dan diakui sebagai sosok yang penting dalam
dunia musik Indonesia. Endank Soekamti mempunyai program tayangan yang
menampilkan sisi lain dari Soekamti yang sebelumnya tidak banyak orang tau, atau
biasa dikatakan Behind The Scenes dari setiap kegiatan Soekamti, hal ini menjadi
9
cukup menarik ketika seseorang dapat mengetahui kegiatan dan pemikiran idolanya
setiap hari. Tanpa disadari apa yang dilakukan Soekamti adalah sebuah langkah
pemasaran, dengan sangat rutin mereka mengunggah video dokumenter harian
Soekamti, memberi memuaskan rasa penasaran orang-orang yang menggandrungi
band Endank Soekamti sehingga terjadi kedekatan, penularan pola pikir yang intim
kepada penonton tayangan Youtube Endank Soekamti. Efek dari produktivitas
Endank Soekamti juga sangat dirasakan bukan hanya pada komunitasnya saja,
namun dari kalangan musisi tanah air pun mengakui jika beberapa dari mereka
terinspirasi melakukan kegiatan berbagi video melalui video keseharian dan berbagi
energi positif dan dianggap bermanfaat, hal tersebut diungkapkan Anji pada akun
youtubenya “Duniamanji” pada video berjudul “Youtube Lebih Dari TV? Numbers
bukan Tuhan #MondayView” yang telah ditonton lebih dari 120.000 kali.
Gambar 1.4 Screen Shot Video #MondayView milik Anji dalam akun Dunia Manji
Sumber: Youtube
Melalui konten Youtube Endank Soekamti pada akhirnya, para penggemar
Endank Soekamti pun dapat mengerti bagaimana ketika awal Soekamti membuat
10
sebuah lagu, bagaimana proses rekamannya, bagaimana proses pembuatan strategi
penjualan albumnya, dan bagaimana lelahnya para personil Endank Soekamti,
hingga pada akhirnya mereka yang mengikuti perkembangan Endank Soekamti
akan dapat menghargai karya Endank Soekamti dengan membeli produk produk
originalnya, hal seperti ini yang juga perlu ditanamkan pada penikmat-penikmat
musik agar tidak mendukung pembajakan karya yang selama ini terjadi disekitar
kita, sehingga pada akhirnya pun dapat menimbulkan keuntungan material maupun
inmaterial pada band Endank Soekamti.
Gambar 1.5 Screen Shot Akun Youtube “Endank Soekamti”
Sumber: Rolling Stone 2016
Jika ditelisik kembali kegiatan komunikasi pemasaran Endank Soekamti
melalui youtube mencapai titik yang baik, mengingat jumlah pengikutnya telah
mencapai lebih dari 60.000 pengikut. Kuatnya brand merek dari band “Endank
Soekamti” ini tidak lepas dari kegitan komunikasi pemasaran itu sendiri. Kotler
(2001), menyatakan bahwa komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan
untuk menghubungkan merek-merek mereka dengan orang lain dan juga dapat
berkontribusi pada ekuitas mere, perasaan, dan barang. Kotler (2001), menjelaskan
11
jika kegiatan promosi apapun yang dilakukan untuk mengkomunikasikan value
kepada pelanggan dapat menggunakan bauran komunikasi pemasaran. Bauran
komunikasi pemasaran pun terdiri dari Periklanan, Promosi Penjualan, Hubungan
Masyarakat, dan Personal Selling. Pemasar perlu menilai pengalaman dan kesan
mana akan memiliki pengaruh paling banyak pada setiap proses kegiatan
komunikasi pemasaran, sehingga dapat mengalokasikan biaya, merancang, dan
mengimplementasikan program komunikasi pemasaran dengan benar (Kotler,
2001). Hal inilah yang membuat peneliti merasa perlu meneliti kecenderungan
unsur-unsur bauran komunikasi pemasaran pada konten youtube Endank Soekamti.
melalui keunikan dan pencapaian Endank Soekamti yang mayoritas kegiatan
komunikasi pemasaran Endank Soekamti menggunakan media internet dan
Youtube Khususnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia, data terakhir pengguna internet di Indonesia telah mencapai 88,1
juta. Di mana 48 persen di antaranya merupakan pengguna internet yang rutin
mengakses internet setiap harinya (APJII, 2016). Terdapat penyimpangan atau
melakukan hal yang tidak biasa dilakukan banyak orang atau banyak band dengan
apa yang dilakukan Endank Soekamti, di era masyarakat yang sangat haus dengan
informasi dengan perusahaan produk maupun jasa yang cenderung merahasiakan
informasi dibalik produknya. Endank Soekami malah melakukan hal sebaliknya,
mereka membagikan apapun yang orang ingin tahu. Apa yang dilakukan Endank
Soekamti tersebut memiliki andil yang cukup besar dalam pertambahan jumlah
pengguna internet.
12
Dari penjelasan di atas banyak hal yang perlu diungkap dari langkah-
langkah yang band Endank Soekamti lakukan dalam memasarkan dan
memasyarakatkan produknya terutama pada kecenderungan unsur bauran
komunikasi pemasaran yang mereka gunakan pada media youtube. Hal-hal yang
membuat keberhasilan Endank Soekamti inilah yang menjadi sangat menarik bila
diteliti, karena hasil penelitian akan menghasilkan referensi baru bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang komunikasi bisnis
terutama marketing komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan penjelasan peneliti di atas, maka rumusan
permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kecenderungan unsur-unsur
bauran komunikasi pemasaran dalam konten youtube band “Endank Soekamti” ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
kecenderungan unsur-unsur bauran komunikasi pemasaran dalam konten youtube
band “Endank Soekamti” .
13
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara akademis
maupun secara praktis.
a) Secara Akademis
Penelitian diharapkan dapat memperkaya kajian dalam ilmu komunikasi,
khususnya dalam kajian ilmu komunikasi bisnis yang terkait dengan
marketing komunikasi di era digital/era new wave yang dilakukan oleh
perusahaan di bidang entertaint untuk berkembang dalam era ini dengan
media youtube.
b) Secara Praktis
Bagi masyarakat dan penulis, diharapkan dapat memberikan wawasan
mengenai strategi komunikasi pemasaran khususnya pada ranah industri
music secara online dengan menggunakan youtube. Agar dapat
dimanfaatkan menjadi refrensi bagi masyarakat yang ingin
mengembangkan usaha dibidang entertaint dalam digital/era new wave.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Salah satu penelitian terdahulu yang penulis gunakan adalah penelitian
yang dilakukan oleh Muhammad A. Azhary, yaitu “Strategi Pemasaran Melalui
Media Sosial Akun Twitter @Coftofmks Dalam Meningkatkan Kunjungan
Pelanggan Coffee Toffee Makassar”. Tujuan peneliti dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan mengidentifikasi secara optimal strategi komunikasi
pemasaran yang digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan ke
Coffee Toffee Makassar, dan juga untuk menganalisis pemanfaatan media
sosial akun twitter sebagai strategi pemasaraan dalam menigkatkan
kunjungan pelanggan Coffee Toffee Makassar. Hasil penelitian dari penelitian ini
adalah melihat potensi efektifitas dari media sosial Twitter yang dapat membawa
keuntungan materi atau bahkan immaterial. Penelitian ini juga menggunakan
strategi bauran promosi seperti periklana, promo penjualan, publikasi, personal
selling, direct marketing dan juga interactive media. dampak yang terjadi pada
pengguna aktif sosial media twiter bersifat positive pada efek kognitif dan afeksi.
Penelitian terdahulu berikutnya peneliti menggunakan penelitian yang
dilakukam oleh Haryani Irbah, Yuliani Rachma Putr, dan Dini Salmiyah Fithrah,
dengan judul “Strategi Komunikasi Penggunaan Media Sosial Sebagai Media
Promosi Band Indie Mustache And Beard”. Tujuan dari pnelitian tersebut adalah
untuk dapat mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh band indie
Mustache and Beard dalam melakukan kegiatan promosi di media sosial, dan juga
untuk dapat mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan strategi komunikasi
promosi yang dilakukan band indie Mustache and Beard. Penelitian tentang strategi
promosi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan juga menggunakan
pendekatan studi secara deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya
dilakukan dengan teknik wawancara secara online maupun offline dan
menggunakan studi literatur. Pembahasan melalui hasil wawancara dengan jumlah
informan penelitian sebanyak 6 (enam) yang merupakan 3 orang pihak dari
personel band atau kelompok musik indie Mustache and Beard, 3 (tiga) informan
pendukung yaitu pengamat musik, pengamat media sosial, dan pengguna aktif
media sosial dan penggemar dari band atau kelompok musik Mustache and Beard.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa strategi komunikasi kelompok musik
Mustache and Beard menggunakan media sosial Instagram, Twitter, Soundcloud,
dan E-mail dianggap dapat merubah pengetahuan (Knowledge), sikap (Attitude),
dan perilaku (Behavior) khalayak terhadap lagu dan musik yang diciptakan oleh
Mustache and Beard.
3
Sedangkan penelitian terdahulu lainnya menggunakan “Strategi
Komunikasi Pemasaran Band Indie Fast Rock (Studi Deskriptif Kualitatif
Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Band Indie Fast Rock Kota“.
Penelitian yang dilakukan oleh Ari Prasetyo Utomo bertujuan untuk mengetahui
strategi yang dilakukan Fast Rock dalam menghadapi persaingan musik major
label terhadap indie label yang lebih dikenal dengan musik idealis dan
kreatif. Metode penelitian ini yaitu menggunakan deskriptif kualitatif dimana
peneliti hanya mendeskripsikan objek berdasarkan fakta dan dalam teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
Validitas penelitian ini menggunakan triangulasi data dan teknis analisis data
menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian Fast Rock terdapat
analisis SWOT sebagai analisis dengan menfaktor -faktorkan, yakni adanya
faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor ekternal (ancaman dan
peluang) hal ini untuk mengetahui Fast Rock akan tetap selalu mempertahankan
statusnya sebagai band indie label. Selanjutnya strategi komunikasi yang telah
dilakukan oleh Fast Rock lebih ke bauran promosi (promotion mix) yakni
pertama, adanya media iklan yang berperan seperti stiker, brosur, pamplet, dan
surat kabar “Suara Merdeka”. Kedua, publikasi melalui media sosial seperti
Facebook dan Youtube yang saat ini memiliki segmentasi dalam media
promosi online sangat luas untuk merambah konsumen dan calon konsumen
atau penggemarnya. Ketiga, pemasaran sponsorship yang terdapat di Fast Rock
adalah S.O.P. Production, Defendrs of Surokarto, dan RRI (Radio Republik
Indonesia) Surakarta. Ke-empat, pemasaran secara langsung yang telah dijalani
oleh Fast Rock yakni mereka menganut sistem konsep yang berbeda - beda
setiap event berlangsung disuatu tempat, seperti di THR Sriwedari Surakarta
yang dikenal dengan Classic Rock -nya, di Jogja Squar yang bertajuk Jogja
Rock X -Tended, dan RRI (Radio Republik Indonesia) Surakarta bertajuk
Rock Progresif.
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Terdahulu
Judul Penelitian
Tujuan Penelitian
Teori dan Metode penelitian
Hasil Penelitian Relevansi
Muhammad Arfa Azhary (2015) Haryani Irbah, Yuliani Rachma Putri, S.Ip.,MM, Dini Salmiyah Fithrah Ali,SS.,M.Si,
Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial Akun Twitter @Coftofmks Dalam Meningkatkan Kunjungan Pelanggan Coffee Toffee Makassar. Strategi Komunikasi Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Promosi Band Indie Mustache and Beard.
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi secara optimal strategi komunikasi pemasaran yang digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan ke Coffee Toffee Makassar. Untuk mengetahui strategi komunikasi band indie Mustache and Beard dalam melakukan promosi di media sosial, serta untuk mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan dari strategi komunikasi promosi band indie Mustache and Beard.
Metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian ini yaitu Terdapat strategi bauran promosi berupa iklan, promosi penjualan, publikasi, personal selling, direct marketing dan interactive media. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa strategi komunikasi band indie Mustache and Beard menggunakan media sosial Instagram, Twitter, Soundcloud, dan email dianggap dapat merubah pengetahuan (Knowledge), sikap (Attitude), dan perilaku (Behavior) khalayak terhadap lagu dan musik yang diciptakan oleh Mustache and Beard. Hasil penelitian ini adalah terdapat strategi komunikasi
Subjek penelitian, fokus penelitian. Subjek penelitian, fokus penelitian.
Ari Prasetyo Utomo. (2013) Tano Nazoeagi. (2011)
Strategi Komunikasi Pemasaran Band Indie Fast Rock (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Band Indie Fast Rock Kota Surakarta) Analisis Isi Pesan Kreatif Iklan Media Cetak Peraih Medali Emas Penghargaan Bulanan Dalam Forum http://www.adsoftheworld.com Periode Oktober 2008 hingga Maret 2011
Untuk mengetahui strategi yang dilakukan Fast Rock dalam menghadapi persaingan musik major label terhadap indie label yang lebih dikenal dengan musik idealis dan kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penjelasan mengenai bagaimana pesan kreatif iklan media cetak peraih medali emas kompetisi iklan bulanan pada sebuah situs forum periklanan http://www.adsoftheworld.com.
Metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Metode desktiptif dengan pendekatan kuantitatif.
yang telah dilakukan oleh Fast Rock lebih ke bauran promosi (promotion mix) Berdasar jenis iklan yang mendominasi adalah iklan komersil yang bertujuan untuk penjualan dan brand awareness kepada khalayak umum, lalu mengandung unsur gaya pelaksanaan serta daya tarik iklan berupa kombinasi dari beberapa elemen. Dalam penelitian ini pun ditemukan kategorisasi baru untuk menentukan apakah iklan tersebut mengandung pesan yang kreatif atau tidak, yaitu kategorisasi daya cangkup pesan.
Subjek penelitian, fokus penelitian. Subjek penelitian, fokus penelitian.
2.2 Marketing Komunikasi
Menurut Hermawan (2012), inti dari Marketing komunikasi adalah
pemenuhan kebutuhan manusia yang pada akhirnya bertransformasi menjadi
sebuah keinginan. Proses dari pemenuhan dari kebutuhan-kebutuhan manusia dan
juga keinginan-keinginan manusia ini adalah akar dari konsep pemasaran. Pada
ranah pemasaran marketer dituntut untuk dapat medapatkan kinerja pemasaran
yang baik dan sesuai. Kinerja marketer juga dapat dilihat dari beberapa indikator,
mulai dari merek brand yang kuat, pasar yangbagus atu luas, penjualan produk
yang tinggi, pelayanan, profit, loyalitas, dan banyak lagi.
Menurut W.Y. Stanton (dalam Buchory, 2010:2), pemasaran adalah hal-
hal yang meliputi segala system yang berhubungan atau berkaitan dengan tujuan
perencanaan dan penentuan harga sampai dengan kegiatan promosi dan kegiatan
distribusi barang dan jasa yang dapat mencapai tingkat memuaskan kebutuhan
pembeli actual maupun potensial.
Berdasarkan definisi dan penjelasan di atas proses pemasaran dimulai
dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Menurut Hermawan (2012)
pemasaran memiliki tujuan yaitu:
a. Konsumen potensial dapat mengetahui detail produk yang dihasilkan dan
juga perusahan atau produsen dapat menyediakan permintaan konsumen
dan calon konsumen.
b. Perusahaan atau produsen dapat menjelaskan dan mengaplikasikan secara
rinci semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
c. Mengenal dan mendalami kebutuhan konsumen secara rinci sehingga
produk dapat sesuai dengan yang konsumen butuhkan sehingga dapat
terjual dengan sendirinya.
Kegiatan pemasaran juga erat kaitannya dengan koordinasi beberapa
kegiatan-kegiatan bisnis yang ada. Strategi pemasaran ini juga sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Faktor Mikro, yaitu perantara markteing, distributor, kompetitor, dan
masyarakat
b. Faktor Makro, politik/hukum, demografi/ekonomi, teknologi/fisik dan
sosial/budaya (Hermawan, 2012:35)
salah satu pendekatan dalam lingkup pemasaran adalah konsep
Marketing holistik. Konse Holistik berdasar kepada perencanaan, dan
implementasi program marketing, proses dan kegiatan marketing. Dalam
Pemasaran holistik segala sesuatu bisa terjadi pada ranah marketing dan bahwa
marketing perspektif yang luas dan terpadu seringkali dibutuhkan. Empat hal
pemasaran holistik adalah pemasaran hubungan, pemasaran terpadu, pemasaran
internal, dan pemasaran yang bertanggung jawab.
a. Pemasaran Relasi
memiliki tujuan untuk membangun hubungan jangka panjang sehingga
dapat memuaskan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama. Hasil
akhir dari pemasaran hubungan adalah aset perusahaan yang disebut
jaringan pemasaran. Jaringan pemasaran terdiri dariperusahaan dan
stakeholder, pelanggan, karyawan, pemasok, pengecer, agen, dan lain-
lain, yang dapat menimbulan bisnis timbal balik yang saling
menguntungkan.
b. Pemasaran Terpadu
Program pemasaran terkait dengan banyak keputusan tentang kegiatan
pemasaran yang dirasa dapat meningkatkan value. Kegiatan marketing ini
adalah bagian dari bauran pemasaran, yang dapat juga diartikan sebagai
perangkat pemasaran yang bisa digunakan untuk mengejar tujuan
marketing. McCarthy menyampaikan jika perangkat tersebut dibagi
menjadi empat kelompok besar, yaitu 4P, atau Product, Price, Place,
Promotion.
c. Pemasaran Internal
inti dari pemasaran internal adalah kegiatan internal perusahaan terkait
pelatihan karyawan sehingga dapat melayani pelanggan dengan baik.
Pemasaran internal berlangsung pada dua hal. pertama, fungsi pemasaran,
kualitas tenaga penjual, iklan, kualitas layanan pelanggan, produk, riset
pemasaran. Pada hal lain pemasaran dapat bekerjasama dengan
departemen lain. perusahaan harus “memikirkan pelanggan”.
d. Pemasaran Yang Bertanggung Jawab
Pemasaran holistik adalah penggabungan pemasaran yang bertanggung
jawab sosial dan juga terkait gal-hal yang lebih luas seperti konteks
etis/rtika, lingkungan hidup, hukum, dan sosial dari kegiatan dan program
marketing. impact dari marketing jelas terkait perusahaan, konsumen, dan
masyarakat sebagai keseluruhan. Tanggung jawab social menuntut para
marketer untuk dapat lebih cermat mempertimbangkan peran yang di
mainkan dalam hal kesejahteraan sosial.
2.2.1 Ruang Lingkup Komunikasi Pemasaran
Menurut Mursyid (2010:26) Ruang lingkup dan kegiatan utama dari
pemasaran terdiri dari 4P (Product, Price, Place, Promotion) + Power.
a. Product (Produk)
Menurut Kotler, (2005:69), “produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk-
produk yang dipasarkan meliputi; barang fisik, jasa, pengalaman, acara-
acara, orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan”. Sementara
Saladin (2003:71), mendefinisikan “produk sebagai sekelompok sifat-sifat
yang berwujud (tangible), dan tidak berwujud (itangible) di dalamnya
sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer
dan pelayanan yang diberikan produsen dan pengecer yang dapat diterima
oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau
kebutuhan - kebutuhan konsumen”.
b. Price (Harga)
Menurut Saladin, (2003:95), “harga adalah sejumlah uang sebagai alat
tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga dikatakan
penentuan nilai suatu produk dibenak konsumen”. Sementara itu, Tjiptono
(2008:65), “mendefinisikan harga adalah jumlah uang (satuan moneter)
dan/atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung kegunaan (utility)
tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk”.
c. Place (Tempat)
Menyangkut pemilihan tempat dan pendistribusian barang/jasa agar
sampai ketangan konsumen tepat waktu. Saladin (2003:107)
mendefinisikan “distribusi sebagai seperangkat lembaga yang melakukan
semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan
status kepemilikannya dari produsen ke konsumen”. Sementara itu,
Tjiptono (2008:585), mendefinisikan “program penjualan dan distribusi
adalah program yang terdiri atas berbagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan
yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan)
Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang
mampu: 1) Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi
pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat,
waktu, dan kepemilikan. 2) Memperlancar arus saluran pemasaran
(marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik yang meliputi arus
barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi, arus negosiasi, arus
pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan risiko, dan arus
pemasaran”.
d. Promotion (Promosi)
Menurut Kotler, Armstrong (2001:74): "Promosi adalah aktivitas
mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pelanggan
sasaran untuk membelinya". Sedangkan Neni Yulianita (2001:6),
menambahkan variable-variabel komunikasi pemasaran yang perlu
diperhatikan meliputi semua komponen-komponen klasik pemasaran yang
dikenal dengan “4P” + Power.
e. Power
Konsep power yang dimaksudkan dalam variabel pemasaran adalah
mencakup “Who atau Siapa” penyandang atau sebutan, siapa yang berdiri
dibelakangnya, atau siapa yang memiliki peranan dalam konteks
produktivitas yang mempunyai kekuatan dalam terciptanya produk, sering
kali terlihat sebagai sosok atau company figure yang menjadi panutan dan
memiliki kekuatan besar dalam menciptakan pasar, sehingga dapat
mencapai kesuksesan dalam pemasaran produk.
Strategi pemasaran sangatlah dibutuhkan guna mencegah penurunan
konsumen dan juga jatuhnya daya saing produk dipasaran. Sedangkan strategi
juga merupakan upaya kreativitas dan upaya inovasi, serta juga merupakan cara
pencapaian sebuah tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh perusahaan.
Fokus pemasaran juga dilakukan oleh menager marketing. Melalui strategi-
strategi tersebut, sebuah proses marketing yang baik bisa dipertahankan, inovasi
cara-cara dan strategi baru yang dapat membuat konsumen senantiasa menemukan
keunikan dalam produk, dan desain strategi marketing tersebut.
2.2.2 Promosi dan Bauran Pemasaran
1. Promosi
Promosi dapat juga disebut sebuah teknik komunikasi yang
penggunaannya menggunakan media seperti: pers, TV,radio, papan reklame,
poster dan banyak hal lainnya yang intinya adalah menarik minat konsumen
terhadap hasil produksi. Promosi sebagai jembatan atau penyambung terkait
kepentingan konsumen dengan produsen.
Stanton (1991:138), mendefinisikan bahwa “Promosi merupakan usaha
dalam bidang informasi, himbauan (persuasion=bujukan) dan komunikasi”.
Sedangkan menurut Hermawan (2012:128), “Promosi penjualan merupakan
aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai tambah dari suatu produk dalam
jangka waktu tertentu guna mendorong pembelian konsumen, efektivitas
penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh tenaga penjual”.
Penjelasan di atas mengartikan bahwa, promosi adalah tindakan yang dapat
memengaruhi konsumen secara langsung ataupun tidak langsung untuk
menciptaan pertukaran dalam pemasaran oleh perusahaan.
Manajemen pemasaran tidak dapat terpisah dan berjalan sendiri dari
berbagai factor dan hal hal yang memengaruhi dalam menentukan strategi terbaik
guna mendapatkan efektifitas dalam penggunaan dana, tenaga dan waktu dalam
mencapai tujuan pemasaran itu sendiri.
Promosi memiliki tujuan untuk memperkenalkan barang hasil produksi
perusahaan, dengan tujuan konsumen dapat tertarik dan membeli hasil produksi
perusahaan. Dengan demikian grafik penjualan dapat meningkat tajam, dan juga
dapat meningkatkan laba perusahaan secara signifikan. Hal ini dapat dicapai
perusahaan jika promosi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran sehingga
pelaksanaan kegiatan promosi dapat berhasil dan menghasilkan hasil yang
maksimal. Menurut swastha dan Irawan (2003), “promosi memiliki tujuan
modifikasi tingkah laku yaitu promosi yang berusaha merubah tingkah laku,
pendapat dan memperkuat tingkah laku yang ada, memberitahu yaitu promosi
yang bersifat informasi pada umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap
awal di dalam siklus kehidupan produk, membujuk yaitu promosi yang bersifat
membujuk terutama diarahkan untuk mendorong pembelian dan mengingatkan
yaitu promosi yang dilakukan terutama untuk mempertahankan merk produk di
hati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus
kehidupan produk”.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, tujuan promosi adalah
suatu kebijakan perusahaan dalam kegiatan merancang dan menjalankan promosi,
dimana promosi memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan
perusahaan, jadi setiap perusahaan yang melakukan suatu kegiatan promosi,
memiliki beberapa tujuan. Dari segala kegiatan promosi tersebut antara lain
bertujuan untuk berbagi informasi, meningkatkan grafik penjualan, serta
memberikan nilai tambah dari suatu produk perusahaan, agar produk perusahaan
yang dijual dapat tetap dibeli oleh konsumen.
2. Bauran Pemasaran
Membangun hubungan pelanggan yang baik membutuhkan lebih dari
sekedar pengembangan produk yang baik, menetapkan harga juga dapat dilakukan
secara atraktif, dan juga menyediakan produk bagi pelanggan yang sesuai dengan
target sasaran. Perusahaan harus dapat mengkomunikasikan nilai produk kepada
pelanggan dan apa yang mereka komunikasikan tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Segala bentuk komunikasi harus direncanakan dan dipadukan ke dalam program
komunikasi pemasaran dengan secara cermat. Perusahaan yang baik merupakan
elemen penting dalam usaha perusahaan membangun hubungan dengan pelanggan
yang menguntungkan.
Kotler (2001), menyatakan bahwa komunikasi pemasaran
memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan merek-merek mereka dengan
orang lain dan juga dapat berkontribusi pada ekuitas merek, perasaan, dan barang.
Kotler (2001), menjelaskan jika kegiatan promosi apapun yang dilakukan untuk
mengkomunikasikan value kepada pelanggan dapat menggunakan bauran
komunikasi pemasaran. Bauran komunikasi pemasaran pun terdiri dari beberapa
unsur sebagaimana seperti berikut:
a. Periklanan
Iklan dapat menjangkau calon pembeli yang tersebar secara geografis, dan
iklan kemungkinan penjual mengulangi pesan berkali-kali.
b. Personal Selling
Personal Selling adalah cara yang efektif pada tahap tertentu dari proses
pembelian, terutama dalam membangun persepsi pembeli, keyakinan, dan
tindakan.
c. Promosi Penjualan
Promosi penjualaan seperti kupon, kontes, potongan harga dan lainnya
merupakan saran untuk menarik perhatian konsumen, menawarkan insentif
kuat untuk membeli, dan bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan.
d. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat seperti berita, fitur, program sponsor dan lainnya yang
dapat menjangkau banyak calon pelanggan yang menghindari wiraniaga dan
bukan sebagai komunikasi penjualan.
Tabel 2.2 Platform Bauran Komunikasi Pemasaran
Sumber: Kotler, 2011
Periklanan Personal Selling Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat
• Iklan cetak dan
siaran
• Kemasaran-luar
• Sisipan kemasan
• Film
• Brosur dan buklet
• Direktori
• Cetak ulang iklan
• Reklame
• Tanda pajangan
• Pajangan ditempat
pembelian
• Bahan Audio
Visual
• Simbol dan Logo
Videotape
• Presentasi
pemasaran
• Pertemuan
penjualan
• Program intensif
• Contoh produk
• Pekan raya dan
pameran dagang
• Kontes,
permainan, lotere
• Cendera mata dan
hadiah
• Contoh produk
• Pekan raya dan
pameran dagang
• Pameran dan
peragaan
• Kupon
• Rabat
• Pembiayaan
bunga rendah
• Hiburan
• Potongan harga
• Program
berkelanjutan
• Peralatan pers
• Ceramah
• Seminar
• Laporan tahunan
• Sumbangan amal
• Pemberitaan
• Hubungan
lingkungan
• Lobi
• Media Identitas
• Majalah perusahaan
Aktivitas komunikasi pemasaran melalui bauran komunikasi pemasaraan
dapat berkontribusi pada ekuitas merek melalui banyak cara, dengan meciptakan
kesadaran merek, menghubungkan asosiasi yang tepat dan relevan dengan gambar
dalam memori konsumen, mendapatkan penilaiam dan persaan merek yang
positif, dan atau memfasilitasi satu tautan konsumen kepada merek tang kuat
(Kotler, 2011).
2.2.3 Fungsi Iklan Dalam Pemasaran
Iklan adalah pesan yang ditawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat luas melalui media tertentu (Kasali, 1995:9). Iklan adalah sebuah
sarana komunikasi produk yang dikomunikasikan melalui berbagai media dengan
biaya pemrakarsa agar calon konsumen dapat tertarik untuk tertarik (Pujiyanto,
2001:3).
Secara garis besar komunikasi meliputi tiga tahap, yaitu sumber, pesan
dan penerima. Sumber bisa berasal dari sponsor, dirancang oleh penulis dan
dilaksanakan oleh personal komunikasi. Sedangkan pesan bisa berupa
autobiography yang disampaikan secara lisan maupun berbentuk drama. Dan
konsumen sebagai sasaran pesan akan mengaplikasikan/memakai pesan.
Menurut Jefkins (1997:18) “Iklan merupakan media informasi yang
dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta
memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau
khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai
dengan yang diinginkan pengiklan”. Ralph S. Alexander dalam Jefkins (1997:
110) merumuskan dengan Association Marketing Association (AMA), bahwa
“iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu: 1) penyajian gagasan terhadap
barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan berdasarkan konsep produknya;
2) iklan ditujukan kepada khalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat
kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar; 3) iklan mempunyai
sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang
membiayainya; 4) iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran,
penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan”.
Fungsi iklan dalam ranah pemasaran adalah untuk memperkuat dorongan
dari kebutuhan dan keinginan konsumen terhadapproduk untuk mencapai
pemenuhan kepuasan dari konsumen itu sendiri. Agar iklan dapat berhasil
merangsang pembeli untuk dapat membeli produk yang diiklankan, menurut
Djayakusumah (1982: 60) “setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu:
Attention, mengandung daya tarik. Interest, mengandung perhatian dan minat.
Desire, memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki. Conviction,
menimbulkan keyakinan terhadap produk. Decision, menghasilkan kepuasan
terhadap produk, Action, mengarah tindakan untuk membeli”. Berdasarkan
konsep tersebut, dalam kegiatan promosi periklanan diperlukan pengetahuan yang
cukup tentang perilaku, kebutuhan, dan segmentasi pasarnya. Dari konsep tersebut
diharapkan konsumen maupun calon konsumen dapat melakukan pembelian
berkelanjutan. Segala daya upaya iklan dengansegala tingkat persuasifnya
diharapapkan dapat membuat konsumen untuk mengkonsumsi produk yang
diiklankan.
2.3 New Media Sebagai Cara Berkomunikasi Baru
Teknologi media baru mempromosikan perubahan media dan
karakteristik Internet sebagai teknologi jaringan konvergen digital media yang
sekarang telah beragam bentuk media seperti ponsel atau Smartphone, e-books
dan televisi digital. Media baru ini juga dianggap sebagai media digital. Media
digital terbentuk dari konten media yang menggabungkan dan mengintegrasikan
data, teks, suara, dan media baru ini juga dianggap sebagai media digital.
Media baru ini merupakan media yang terdiri dari teknologi berbasis
komputer, seperti Internet, e-mail, dan televisi kabel digital (West & Turner,
2008:41). Menurut McLuhan dalam tulisan Okwor Nicholaas (2005:5) yang
bejudul New Media and Marshal McLuhan, menjelaskan bahwa definisi dari
media baru memiliki kesamaan dengan definisi dari penulis lain. Beberapa
menggambarkan media baru sebagai kemampuan untuk menggabungkan teks,
audio, video digital, media interaktif, virtual reality, web,email, chatting, ponsel,
aplikasi komputer, dan setiap sumber informasi diakses oleh komputer pribadi.
Menurut pandangan Ronald Rice (1984), mengambil kesimpulan ,
bahwa New Media pada masa sekarang ini sudah sangat membantu kita sebagai
Internet user, namun New Media bisa bermanfaat jika kita menggunakannya
sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Manfaat dari New Media contohnya
untuk mempermudah pekerjaan terdaat pada fungsi dari komputer lalu barang-
barang yang termasuk digital karena akan mudah untuk dikembangkan menjadi
lebih luas. Hal itu ditunjang oleh komponen New Media saat ini sudah sangat
banyak dan mulai familiar dimata semua orang.
2.4 Youtube Sebagai Media Informasi Baru
Menurut Mayfield (2008), “Kehadiran media baru semakin memudahkan
manusia dalam berkomunikasi. Media baru seperti internet, pada akhirnya
berfungsi sebagai media social”. dengan media sosial, komunikasi saat ini tidak
lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Saat ini media sosial dapat mempercepat arus
komunikasi dan juga dapat mentriger kontribusi dan feedback dari semua orang.
Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010), “media sosial
adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis Internet yang dibangun diatas dasar
ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content”. Jadi, user-generated content adalah
keseluruhan isi yang dipublikasikan oleh pengguna media internet, seperti halnya
artikel/gambar, komentar, audio, video dan berbagai bentuk yang melekat pada
media internet, seperti halnya blog, forum, komentar, dan berbagai bentuk lain.
Perkembangan teknologi kerap diikuti dengan perubahan gaya hidup masyarakat,
tidak terkecuali dimanapun mereka berada. Masyarakat Indonesia yang sudah
mengadopsi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terbilang sangat
aktif utamanya dalam menggunakan sosial media dibandingkan dengan
masyarakat dari Negara berkembang lainnya. Fenomena kemunculan Internet
yang disusul dengan berbagai layanan baru media sosial, membuat pola
komunikasi antara manusia dapat berlangsung secara real time dengan area
cakupan lebih luas lagi. Di Indonesia, media sosial telah memikat perhatian
masyarakatnya.
Saat ini pandangan media komunikasi kita terhadap new media di era
new wave semakin merebak karena new media hadir seiring dengan
perkembangan jaman. Semakin banyaknya populasi yang menginginkan hal
instan dalam segala aktivitas, disinilah new media berperan dan ikut berkembang
sehingga mereka menciptakan banyak media baru dengan tujuan untuk
mempermudah dan mempercepat proses aktivitas yang dibutuhkan. Menurut teori
Hebert Blumer dan Elihu Katz (1974), “pengguna media memainkan peran aktif
untuk memilih dan menggunakan media tersebut”. Hal tersebut berarti pengguna
media adalah pihak yang paling aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media
dapat mencari sumber media yang paling cocok dan dirasa terbaik untuk dapat
memenuhi kebutuhannya. Artinya, pengguna memiliki hak dan pilihan alternative
untuk memuaskan kebutuhannya sendiri.
Kemajuan dalam hal teknologi informasi dan multimedia ini membuat
manusia dapat melakukan banyak hal tanpa ada rasa keterbatasan, dikarenakan
manusia dapat mengakses segala hal informasi yang dibutuhkan melalui media
online yang terintegrasi. media Youtube ini menjadi salah satu alternative yang
dapat memudahkan dan dapat memberikan informasi bagi setiap individu guna
sebagai kepentingan, namun terdapat disisi lain dalam pemanfaatannya, baik itu
hal yang positif maupun negative juga hadir pada layanan media Youtube ini.
Penggunaan teknologi baru ini dapat dimanfaatkan pada berbagai kepentingan-
kepentingan seperti dari pekerjaan, pembelajaran, usaha, bahkan kejahatan.
banyak pengaplikasian media baru dengan segala fiturnya melalui youtube, karena
pada penggunaan internet khususnya pada media youtube, mencari informasi
sangatlah efektif dan sangatlah mudah untuk perkembangan kehidupan
masyarakat.
Youtube sebagai saat ini sebagai media komunikasi yang cukup global
karena manfaatnya. Seperti disaat para pengguna ikut berpartisipasi mengunggah
video pada laman youtube dan dibagikan ke seluruh dunia. Youtube merupakan
sebuah situs berbagi video yang juga dapat difungsikan sebagai media pertukaran
informasi media audio visual.
YouTube adalah portal atau situs video sharing milik Google Inc.
YouTube merupakan salah satu malah merupakan yang terbesar di dunia maya.
Jutaan video tersedia lengkap dan bisa dilihat secara gratis. Mulai dari
video amatir karya para pengguna YouTube yang di upload, sampai dengan
video - video musik karya para produsen industri musik dunia tersedia di
portal YouTube ini. Era internet video memang tengah memasuki jaman
keemasannya. Pengguna internet lebih tertarik untuk menyaksikan beragam
informasi, baik itu berita ataupun hiburan, lebih asyik dilihat dalam format video,
karena lebih mudah untuk dicerna dan lebih mampu menggambarkan kondisi,
emosi dan cerita dengan lebih simple dibandingkan format tulisan atau gambar
sekalipun.
Begitu tenarnya YouTube, bahkan telah dipakai sebagai barometer
popularitas bagi para artis dan selebriti dunia. Orang akan dengan
mudahnya menjadi populer hanya dengan mengupload video karyanya ke
YouTube. Tentu kita tidak lupa dengan berbagai popularitas yang
ditimbulkan oleh portal video YouTube ini, sebut saja nama Norman
Kamaru atau Sinta dan Jojo, atau bahkan Ayu Ting Ting. Pencarian seputar
YouTube pun stabil cenderung naik setiap harinya, diseluruh penjuru dunia,
hampir di semua negara, kata kunci YouTube masuk dalam jajaran keyword
dengan pencarian terbanyak.
Menurut Starubhaar dan LaRose (2004), “di era globalisasi ini
memudahkan pertukaran informasi dari teks, audio, visual maupun motion karena
sudah ada standarisasi bentuk”. Pengguna internet dapat saling berbagi dan
berinteraksi dengan perantara media youtube. Youtube tentu banyak memiliki
manfaat seperti dapat menonton video dan menunggah video yang kita suka,
bahkan dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi diri. Menurut Coehris D dan
Szul, LF (2002) “banyak keuntungan yang didapat dengan menggunakan
teknologi komunikasi, teknologi membuat komunikasi semakin cepat dan efisien
dan teknologi membantu mempertinggi nilai komunikasi”. Pada dasarnya,
manusia dalam melakukan interaksi dan komunikasi juga memiliki banyak
keterbatasan. Teknologi komunikasilah yang dapat memenuhi kebutuhan manusia
akan keterbatasan dalam komunikasi dan berinteraksi.
Youtube merupakan situs berbagi video yang juga menyediakan
berbagai macam informasi diberbagai dunia dan juga dapat dimanfaatkan sebagai
media komunikasi global. Youtube memungkinkan siapaun yang memiliki
koneksi internet untuk menonton dan mengunggah video. Menurut Boyd &
Ellison (2007), “Youtube merupakan layanan file sharing berbasis web, audio/
video yang memungkinkan individu untuk dapat membangun profil publik atau
semi-publik dalam sistem yang dibatasi, mengartikulasikan daftar pengguna lain
dengan siapa mereka akan berbagi sambungan, dan melihat daftar koneksi yang
dibuat oleh orang lain dalam sistem tersebut”.
2.5 Kerangka Berpikir
Perkembangan teknologi informasi
Kenaikan angka pengguna internet
Industri kreatif (musik)
Youtube sebagai cara komunikasi baru
Band Endank Soekamti
Konten youtube Endank Soekmati
Analis Konten Youtube Endank Soekamti
Pembentukan kategorisasi
Uji Data
Hasil
Komunikasi Pemasaran
Bauran Pemasaran
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan menyampaikan pendekatan, metodologi serta
metode yang akan dipergunakan dalam penelitian. Penelitian ini juga akan
membahas tentang metode pengukuran dalam bentuk kategori-ketegori beserta
indikatornya.
3.1 Pendekatan Penelitan
Pendekatan yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan positivistik dengan metodologi kuantitatif. Metodologi pendekatan
kuantitatif menurut Sugiyono (2009, h. 13) adalah “ Pendekatan penelitian yang
berdasarkan atas filsafat positivism yang digunakan meneliti populasi atau sample
tertentu, yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang sebelumnya telah
ditetapkan”. Metode yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis
isi. Terkait Analisis isi ini merupakan metode yang digunakan untuk meriset atau
menganalisis isi komunikasi secara objektif dan kuantitatif (Kriyantono, 2011).
Menurut McQuail (dalam Kriyantono, 2010) tujuan analisis isi ada tiga, yaitu
menggambarkan karakteristik pesan, membuat kesimpulan penyebab dari suatu
pesan (proses encoding), dan menarik kesimpulan mengenai efek dari komunikasi
(proses decoding). Tujuan penggunaan metode analisis isi di dalam penelitian
yang peniliti tulis adalah untuk menganalisis prosentase marketing komunikasi
yang berada dalam konten youtube Endank Soekamti.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif
menurut Sugiyono (2009) adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan variable yang lain.
3.2 Fokus Penelitian
Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah kecenderungan bauran
komunikasi pemasaran dalam konten youtube band “Endank Soekamti” .
Berdasar kategori pada penelitian dan unsur bauran komunikasi pemasaran yang
ada dalam konten youtube Endank Soekamti, yaitu Periklanan, Penjualan
Pribadi/Personal Selling, Promosi penjualan/Sales Promotion, Hubungan
Masyarakat.
3.3 Unit Analisis
Pada unit analisis isi unitnya berupa teks, pesan atau medianya sendiri.
Secara umum unit analisis di dalam analisis isi adalah unit tematik, unit fisik, unit
referens, unit sintaksis (Kriyantono, 2010). terkait penelitian ini, penulis akan
menggunakan unit analisis sintaktis berupa symbol, penghitungan jumlah
frekuensi kata atau symbol itu. Misalnya, berapa jumlah unsur bauran komunikasi
komunikasi yang munculs, dan juga berapa kali frekuensi kemunculannya. Unit
Sintaktis dalam penelitian ini berupa scene pada 30 video konten youtube Endank
Soekamti periode 2013-2017.
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan dari objek dan subjek, variable, konsep
atau fenomena yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu untuk diamati
sehungga peneliti dapat mengambil kesimpulan (Kriyantono, 2010) Dalam
analisis isi, terdapat dua dimensi yang digunakan dalam menentukan populasi,
yaitu topic dan periode waktu (Kriyantono, 2010). Populasi pada penelitian ini
menggunakan konten youtube Endank Soekamti dan Populasi video yang
digunakan adalah konten youtube Endank Soekamti yang memiliki rating viewers
tertinggi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling,
purposive sampling adalah teknik yang dilakukan secara sengaja memilih sampel
atau periode tertentu atas dasar pertimbangan ilmiah (Eriyanto, 2011). Dalam
penelitian ini peneliti memilih 30 sampel video endank Soekamti pada periode
2013-2017.
3.5 Definisi Konseptual
3.5.1 Youtube
YouTube adalah portal atau situs video sharing milik Google Inc.
YouTube merupakan salah satu malah merupakan yang terbesar di dunia maya.
Jutaan video tersedia lengkap dan bisa dilihat secara gratis. Mulai dari
video amatir karya para pengguna YouTube yang di upload, sampai dengan
video - video musik karya para produsen industri musik dunia tersedia di
portal YouTube. Fenomena kemunculnya youtube di masyarakat memunculkan
persepsi pro dan kontra. Bagi masyarakat yang pro terhadap perkembangan
teknologi seperti YouTube, mereka akan memanfaatkannya sebagai media
pembelajaran dan situs berbagi, atau bahkan menjadi sarana menuju popularitas
yang instan dan kemudian dapat dikembangkan menjadi “mesin pencetak uang”
melalui popularitas yang telah dibentuk melalui youtube.
3.5.2 Komunikasi Pemasaran & Bauran Pemasaran
Menurut Helsen (2001:9), “Secara garis besar komunikasi adalah penyampaian
informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan
berhasil baik apabila sekiranya timbul saling pengertian antara kedua belah pihak,
si pengirim dan penerima informasi. Jadi keduanya harus memahami serta
menyetujui suatu gagasan tersebut. Sedangkan pemasaran adalah aktifitas kreatif
perusahaan yang meliputi perencanaan dari konsep penetapan harga, promosi, dan
distribusi dari ide, produk, dan pelayanan dengan tujuan tidak hanya memuaskan
pelanggan saat ini, melainkan mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan mereka
dimasa mendatang untuk mendapatkan suatu keuntungan”.
Membangun hubungan pelanggan yang baik membutuhkan lebih dari
sekedar pengembangan produk yang baik, menetapkan harga juga dapat dilakukan
secara atraktif, dan juga menyediakan produk bagi pelanggan yang sesuai dengan
target sasaran. Perusahaan harus dapat mengkomunikasikan nilai produk kepada
pelanggan dan apa yang mereka komunikasikan tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Segala bentuk komunikasi harus direncanakan dan dipadukan ke dalam program
komunikasi pemasaran dengan secara cermat. Perusahaan yang baik merupakan
elemen penting dalam usaha perusahaan membangun hubungan dengan pelanggan
yang menguntungkan.
Kotler (2001), menyatakan bahwa komunikasi pemasaran
memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan merek-merek mereka dengan
orang lain dan juga dapat berkontribusi pada ekuitas mere, perasaan, dan barang.
Kotler (2001), menjelaskan jika kegiatan promosi apapun yang dilakukan untuk
mengkomunikasikan value kepada pelanggan dapat menggunakan bauran
komunikasi pemasaran. Unsur bauran komunikasi pemasaran pun terdiri dari
sebagai berikut:
a. Periklanan
Iklan dapat menjangkau calon pembeli yang tersebar secara geografis, dan
iklan kemungkinan penjual mengulangi pesan berkali-kali.
b. Personal Selling
Personal Selling adalah cara yang efektif pada tahap tertentu dari proses
pembelian, terutama dalam membangun persepsi pembeli, keyakinan, dan
tindakan.
c. Promosi Penjualan
Promosi penjualaan seperti kupon, kontes, potongan harga dan lainnya
merupakan saran untuk menarik perhatian konsumen, menawarkan insentif
kuat untuk membeli, dan bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan.
d. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat seperti berita, fitur, program sponsor dan lainnya yang
dapat menjangkau banyak calon pelanggan yang menghindari wiraniaga dan
bukan sebagai komunikasi penjualan.
Aktivitas komunikasi pemasaran melalui bauran komunikasi pemasaraan
dapat berkontribusi pada ekuitas merek melalui banyak cara, dengan meciptakan
kesadaran merek, menghubungkan asosiasi yang tepat dan relevan dengan gambar
dalam memori konsumen, mendapatkan penilaiam dan persaan merek yang
positif, dan atau memfasilitasi satu tautan konsumen kepada merek tang kuat
(Kotler, 2011).
3.6 Definisi Operational
Penelitian ini meneliti tentang kecenderungan bauran komunikasi
pemasaran dalam konten youtube band “Endank Soekamti” . Peneliti
menggambarkan bagaimana kecenderungan bauran komunikasi pemasaran yang
muncul di dalam konten youtube Endank Soekamti. Pada penelitian ini konten
youtube yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah konten youtube Endank
Soekamti yang memeiliki banyak viewers berdasarkan pada periode 2013-2017.
Dalam definisi operational, indikator unsur komunikasi pemasaran yang
akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah Periklanan, Personal Selling, Sales
Promotion, dan Hubungan Masyarakat. Pada penelitian ini penulis akan
mempergunakan analisis kuantitaif untuk mengukur frekuensi kemunculan konten
komunikasi pemasaran berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis
kuantitatif dengan cara setiap kategori marketing komunikasi dihitung
kemunculannya dengan menggunakan turus. Berdasarkan artikel (1980)
dijelaskan bahwa meneliti marketing komunikasi dapat digunakan dengan metode
analisis isi menggunakan koding sesuai dengan kategorisasi yang telah
ditentukan. Penghitungan tersebut dilakukan oleh peneliti dan dua interkoder yang
telah ditentukan. Pada penelitian ini, peneliti meilhat serta mendengarkan setiap
sequence konten youtube dalam dokementasi tayangan yang sudah ditentukan,
kemudian mencatat kemunculan konten marketing komunikasi seperti yang sudah
disebutkan dalam kategorisasi di atas.
3.6.1 Kategorisasi Penelitian
Adapun kategorisasi dalam penelitian ini dijelaskan pada table
kategorisasi dan spesisfikasi sebagai berikut mengacu pada Philip Kotler yang
berpendapat bahwa komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan untuk
menghubungkan merek-merek mereka dengan orang lain dan juga dapat
berkontribusi pada ekuitas mere, perasaan, dan barang (Kotler, 2011). Kotler
(2001), menjelaskan jika kegiatan promosi apapun yang dilakukan untuk
mengkomunikasikan value kepada pelanggan dapat menggunakan bauran
komunikasi pemasaran. Unsur bauran komunikasi pemasaran pun terdiri dari
sebagai berikut:
a. Periklanan
Iklan dapat menjangkau calon pembeli yang tersebar secara geografis, dan
iklan kemungkinan penjual mengulangi pesan berkali-kali.
b. Personal Selling
Personal Selling adalah cara yang efektif pada tahap tertentu dari proses
pembelian, terutama dalam membangun persepsi pembeli, keyakinan, dan
tindakan.
c. Promosi Penjualan
Promosi penjualaan seperti kupon, kontes, potongan harga dan lainnya
merupakan saran untuk menarik perhatian konsumen, menawarkan insentif
kuat untuk membeli, dan bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan.
d. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat seperti berita, fitur, program sponsor dan lainnya yang
dapat menjangkau banyak calon pelanggan yang menghindari wiraniaga dan
bukan sebagai komunikasi penjualan.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan peneliti lakukan dalam meneliti
dan memahami lebih detail konten youtube Endank Soekamti adalah dengan
teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang
berupa dokumen, teks, atau karya seni (Pawito, 2007, h. 96). Walizer and Wienir
(dalam Wimmer & Dominick, 2011) menjelaskan tentang analisis isi yang mana
metode pengumpulan datanya dengan merekam, atau mendokumentasikan isi dari
informasi yang telah ditentukan dalam penelitian, kemudian memasukan ke dalam
kategori menggunakan lembar koding. Penelitian ini menggunakan konten
youtube Endank Soekamti, sehingga dokumentasi berupa rekaman konten
youtube Endank Soekamti tersebut.
3.8 Uji Validitas dan Reabilitas
3.8.1 Uji Validitas
Validitas adalah pengukuran untuk menunjukan kevalidan atau kesahihan
dari sebuah instrument. Suatu instrument yang valid berarti memiliki validitas
tinggi, sedangkan instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah
(Arikunto, 2006). Setiap riset harus bisa dinilia, menurut Kriyantono (2006),
ukuran kualitas sebuah riset terletak pada kesahihan atau validitas data yang
dikumpulkan selama riset. Secara umum, validitas riset kuantitatif terletak pada
penentuan metodologinya. Berdasarkan pada penggolongan validitas instrument
riset yang dikemukakan Singarimbun dan Effendy (1989). Kriyantono (2010),
memaparkan “uji validitas yang sesuai dengan penelitian ini adalah validitas
konstruk (construct validity) validitas ini mencangkup hubungan antara
instrument peneliti dengan kerangka teori untuk meyakinkan bahwa pengukuran
secara logis berkaitan dengan konsep-konsep dalam kerangka teori”.
Pada penelitian dengan objek konten youtube Endank Soekamti ini,
penulis melakukan uji validitas dengan menyusun kerangka teori serta penelitian
terdahulu tentang kategorisasi bauran komunikasi pemasaran dalam konten
youtube Endank Soekamti. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dibuktikan
bahwa kategorisasi bauran komunikasi pemsaran dapat digunakan sebagai bahan
penelitian.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Kategorisasi dalam analisis isi merupakan instrument pengumpul data.
Fungsinya identic dengan kuisioner dalam survey (Kriyantono, 2006). Supaya
objektif, kategorisasi yang dibuat peneliti, maka sebaiknya diuji reabilitas agar
memiliki standart yang teruji. Dalam hal ini, peneliti menggunakan koder yang
dapat mengoperationalkan konsep. Peneliti menggunakan satu koder termasuk
peneliti, koder yang dipilih melakukan uji reabilitas memfokuskan pada
mahasiswa jurusan ilmu komunikasi, yaitu Wahyu Taufani Prialangga S.Ikom dan
Dadang Antoni. Salah satu uji reabilitas yang dapat digunakan adalah berdasarkan
rumus Ole R. Holsti. di sini peneliti melakukan pretest dengan cara mengkoding
sampel ke dalam kategorisasi. Kegiatan ini selain dilakukan peneliti juga
dilakukan oleh orang lain yang ditunjuk sebagai pembanding atau hakim. Uji ini
dikenal dengan uji antarkode (Kriyantono, 2006).
Hasil coding yang dilakukan coder kemudian ditelisik dan dibandingkan,
berikut rumus yang akan dipakai dalam penghitungan tingkat kepercayaan
intercoder pada penelitian ini yang akan menggunakan intercoder reability dari
Holsti:
2M
Reliabilitas (R) = N1 + N2
M = jumlah coding yang disepakati oleh peneliti dan dua orang coder;
N1 = total jumlah coding dari peneliti.
N2 = total jumlah coding dari koder pertama.
Dari hasil Coeficient Reability, Observed Agrement (persetujuan yang
diperoleh dari penelitian), kemudian untuk memperkuat hasil uji realibilitas,
tentunya dengan persetujuan koder, hasil yang diperoleh dari rumus diatas
kemudian dihitung kembali dengan menggunakan rumus Scoot, sebagai berikut:
Pi = % observed agreement - % expected agreement
1 - % expected agreement
Keterangan
pi : Nilai Keterandalan
Observed Agreement : Prosentase Persetujuan yang ditemukan
dari pernyataan yang disetujui antar
pengkode (nilai CR).
Expected Agreement : Prosentase persetujuan yang diharapkan.
Tingkat kesepakatan atau ambang penerimaan yang dipakai untuk
uji realibilitas kategorisasi adalah 0,75. Jika persetujuan antar pengkoding
mencapai 0,75 atau lebih maka data yang diperoleh dinyatakan realible.
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku
atau objek tertentu lainnya (Kriyantono, 2006). Pada tahap ini peneliti membaca
melalui proses pengkodingan data yang mencangkup proses mengatur data dan
mengorganisasikan data kedalam suatu pola kategori sehingga mempunyai makna
(Kriyantono, 2010).
Penelitian ini menggunakan table distribusi frekuensi untuk membantu
peneliti mengetahui begaimana frekuensi dari data penelitian. Keseluruhan data
yang telah diperoleh dan dikumpulkan akan dianalisa berdasarkan teori yang
terkait. Pada akhirnya, keseluruhan data tersebut akan dideskripsikan dan
diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu tahapan yang deskriptif. Langkah-
langkahnya adalah:
1. Menseleksi konten youtube yang akan diteliti.
2. Mengonsep penelitian yang akan dilakukan dengan menentukan
kategorisasi kekerasan yang kemudian akan dituangkan lewat lembar
koding.
3. Memilih koder, yaitu Wahyu Taufani Prialangga dan Dadang Antoni.
Keduanya adalah sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Muhamadiya
Malang 2007 dan 2008 yang dulunya juga pernah melakukan penelitian
tentang analisis isi konten visual, keduanya juga pernah mengikuti
organisasi Film Kine Klub, dan sangat aktif dalam dunia sinematografi
seperti menjadi DOP dan director film dan video klip. Dengan background
yang sangat relevan dengan penelitian ini lah kedua koder ini dipercaya
dalam menjadi koder guna mendapatkan data yang terukur.
4. Melatih, dan menjelaskan tata cara pengisian lembar koding kepada koder
5. Melakukan penelitian dengan memberikan kode pada lembar koding yang
telah disiapkan peneliti. Menghitung hasil koding dengan mencari jumlah
rata-rata setiap episode dalam konten youtube Endank Soekamti yang
kemudian dipersentasekan.
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
Penyajian dan analisis data pada bab ini dimaksudkan untuk
memaparkan hasil temuan penelitian dalam konten youtube Endank Soekamti.
Sebagai syarat untuk mendeskripsikan data, maka dibuatlah beberapa kategori
guna memudahkan peneliti dalam menganalisis data. Sehingga, hasil akhir yang
diperoleh sangat maksimal. Seiring dengan hal itu, data-data kemudian
dimasukkan dalam lembar koding yang terdapat di hal lampiran penelitian ini.
Pengkodingan data dilakukan oleh peneliti (sebagai hakim) dengan dibantu satu
orang (Koder 1) dan satu orang lagi (Koder 2). Koder 1 dan Koder 2 adalah satu
orang yang dipilih oleh peneliti, yang mempunyai latar belakang akademis yang
sama dengan peneliti. Hasil pengkodingan data dimaksudkan untuk menguji
data, apakah nilai validitas dan reliabilitasnya sudah tinggi dan memenuhi kaidah
penelitian atau belum. Nantinya, bentuk analisis datanya berupa tabel prosentase
yang di analisis dengan rumus kuantitatif kemudian dideskripsikan.
Metode analisis isi dirasa lebih obyektif dalam mendeskripsikan data
kuantitatif guna menjawab permasalahan penelitian. Selain itu, analisis isi juga
bertujuan mengungkap unsur-unsur marketing komunikasi apa saja yang muncul
dan seberapa banyak prosentase marketing komunikasi dalam konten youtube
Endank Soekamti, maka secara langsung hanya isi yang tersurat (tampak) dan
nyata (manifest contents) yang akan diinterpretasi. Pengkategorisasian yang
dimaksudkan guna menjawab permasalahan penelitian. adalah sebagai berikut:
a. Periklanan
Iklan dapat menjangkau calon pembeli yang tersebar secara geografis, dan
iklan kemungkinan penjual mengulangi pesan berkali-kali.
b. Personal Selling
Personal Selling adalah cara yang efektif pada tahap tertentu dari proses
pembelian, terutama dalam membangun persepsi pembeli, keyakinan, dan
tindakan.
c. Promosi Penjualan
Promosi penjualaan seperti kupon, kontes, potongan harga dan lainnya
merupakan saran untuk menarik perhatian konsumen, menawarkan insentif
kuat untuk membeli, dan bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan.
d. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat seperti berita, fitur, program sponsor dan lainnya
yang dapat menjangkau banyak calon pelanggan yang menghindari
wiraniaga dan bukan sebagai komunikasi penjualan.
Selanjutnya, peneliti melakukan proses pengkodingan dengan dibantu
oleh dua orang koder untuk memberikan penilaian terhadap seluruh isi konten
youtube berdasarkan kategori yang telah ditentukan oleh peneliti. Setelah itu,
peneliti menguji tingkat reliabilitas dengan menggunakan rumus Holsty untuk
mengetahui nilai Coeficient Reliability (CR). Untuk memperkuat hasil uji
reliabilitas, hasil yang telah diperoleh tersebut kemudian dihitung kembali
dengan menggunakan rumus Scott. Dalam pengukuran CR tersebut, peneliti
menggunakan hasil pengkodingan yang telah dilakukan oleh koder 1 dan koder 2
sehingga akan diketahui apakah hasil dari penelitian ini reliabel atau tidak
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Konten Youtube band
Endank Soekamti berjumlah 30 dan telah ditulis keterangan judul video dan
dimasukan ke dalam coding sheet yang sesuai. Pada penelitian ini, peneliti
membagi tiap indikator sesuai dengan video yang menunjukkan unsur-unsur
marketing komunikasi konten Youtube band Endank Soekamti.
4.1 Konten Youtube Band “Endank Soekamti” Dalam Komunikasi
Pemasaran
Berkaitan dengan marketing komunikasi dalam konten Youtube band
“Endank Soekamti”, terdapat 4 kategori yang digunakan oleh peneliti yaitu
Periklanan, Personal Selling, Promosi Penjualan, dan Hubungan Masyarakat.
Selanjutnya peneliti mendistribusikannya ke dalam tabel frekuensi dan
prosentase sebagai berikut :
Tabel 4.1
Tabel Frekuensi Komunikasi Pemasaran Dalam Konten Youtube Band
“Endank Soekamti”
Konten Youtube
Kategorisasi Periklanan Personal Selling Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat
Promosi Album
Promosi Merchandise
Behind The Stage
Team Work
Proses Kreatif
Ajakan Membeli Album Endank Soekamti
Ajakan Mengikuti Project
Ajakan Partisipasi DOES University
Penyelesaian Masalah/Klarifikasi
Community Service
Edukasi dan Intelektualitas
1 “X” “X” “X” “X” “X” 2 “X” “X” “X” “X” “X” 3 “X” “X” 4 “X” “X” “X” “X” “X” 5 “X” “X” “X” “X” 6 “X” “X” “X” “X” 7 “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” 8 “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” 9 “X” “X” “X” “X” “X”
10 “X” “X” “X” “X” “X” 11 “X” “X” “X” “X” 12 “X” “X” “X” “X” “X” 13 “X” “X” “X” “X” 14 “X” “X” “X” “X” “X” 15 “X” “X” “X” “X” “X” 16 “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” 17 “X” “X” “X” “X” 18 “X” “X” “X” “X” 19 “X” “X” “X” “X” “X” 20 “X” “X” “X” “X” “X” “X” 21 “X” “X” “X” “X” 22 “X” “X” “X” “X” “X” “X” 23 “X” “X” “X” “X” “X” “X” 24 “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” 25 “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” 26 “X” “X” “X” “X” “X” “X” 27 “X” “X” “X” “X” “X” 28 “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” 29 “X” “X” “X” 30 “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X” “X”
Total 18 8 13 14 19 19 7 10 13 23 21 26 46 36 57
Keterangan Konten Youtube :
1. Konten video “ Unforgetable Memories “ #Soekamti7thAlbum dengan
jumlah penonton lebih dari 267.000
2. Konten video “ Soekamti Karaoke “ #DOES dengan jumlah penonton
lebih dari 23.000
3. Konten video “ Rekaman di Atas Kapal “#Soekamti7thAlbum dengan
jumlah penonton lebih dari 74.000
4. Konten video “ AlbumTaji - JaluTP “ #thestoryofsoekamtiday dengan
jumlah penonton lebih dari 31.000
5. Konten video “ Belajar Dari Pengalaman “ #Thestoryofsoekamtiday
dengan jumlah penonton lebih dari 66.000
6. Konten video “ Budaya Tatto “ #thestoryofsoekamtiday dengan jumlah
penonton lebih dari 54.000
7. Konten video “ di Klaim Band Punk “ #thestoryofsoekamtiday dengan
jumlah penonton lebih dari 74.000
8. Konten video “ DOES University “#DOES dengan jumlah penonton
lebih dari 50.000
9. Konten video “ Endank Soekamti - The Making Of Album Angka 8 “
dengan jumlah penonton lebih dari 64.000
10. Konten video “ Maling Kondang “#thestoryofsoekamtiday dengan
jumlah penonton lebih dari 85.000
11. Konten video “ Everyone Can Collaborate With Us “ #DOES
dengan jumlah penonton lebih dari 60.000
12. Konten video “ Gathering Kamtis “ #thestoryofsoekamtiday dengan
jumlah penonton lebih dari 31.000
13. Konten video “ I Found The Rising Star “ “#DOES dengan jumlah
penonton lebih dari 37.000
14. Konten video “ Jogja Local Heroes” #thestoryofsoekamtiday dengan
jumlah penonton lebih dari 15.000
15. Konten video “ Konser Rumahan “ #thestoryofsoekamtiday dengan
jumlah penonton lebih dari 43.000
16. Konten video “BTS Rekaman Rayuan Pulau Kelapa” #DOES
dengan jumlah penonton lebih dari 139.000
17. Konten video “Museum Endank Soekamti “ #DOES dengan jumlah
penonton lebih dari 37.000
18. Konten video “ The Transportations ” #DOES dengan jumlah
penonton lebih dari 102.000
19. Konten video “ Original Merchandise ” #thestoryofsoekamtiday
dengan jumlah penonton lebih dari 36.000
20. Konten video “ Performing Right ” #DOES dengan jumlah penonton
lebih dari 47.000
21. Konten video “ Performing Right 2 “ #DOES dengan jumlah
penonton lebih dari 47.000
22. Konten video “ Standarisasi ” #Thestoryofsoekamtiday dengan
jumlah penonton lebih dari 21.000
23. Konten video “ Technical Riders ” The Storyof #Soekamtiday dengan
jumlah penonton lebih dari 40.000
24. Konten video “ Tutorial Cara Menonton Vlog Fest 2016 “ #DOES
dengan jumlah penonton lebih dari 18.000
25. Konten video “ Sepuluh Hal “ #DOES dengan jumlah penonton lebih
dari 167.000
26. Konten video “ Vlogfest “ #GrumpyKamtis dengan jumlah penonton
lebih dari 22.000
27. Konten video “ We’re Gonna Start The Music Revolution! “
#DOES dengan jumlah penonton lebih dari 30.000
28. Konten video “ Melamar Masa Depan ” #DOES dengan jumlah
penonton lebih dari 163.000
29. Konten video “ Aset Jogja” #DOES dengan jumlah penonton lebih
dari 24.000
30. Konten video “ Momen Kendali ” #DOES dengan jumlah penonton
lebih dari 28.000
Tabel 4.2
Tabel Distribusi Frekuensi Komunikasi Pemasaran Dalam Konten Youtube
Band “Endank Soekamti”
Kategori
Komunikasi Pemasaran Dalam Konten
Youtube Band “Endank Soekamti”
Frekuensi Kemunculan %
1. Periklanan 26 15,76 %
2. Personal Selling 46 27,88 %
3. Promosi Penjualan 36 21,82 %
4. Hubungan Masyarakat 57 34,54 %
Total 165 100 %
Sumber: diolah dari lembar coding
Tabel distribusi frekuensi tersebut menunjukkan, frekuensi kemunculan
komunikasi pemasaran dalam konten Youtube band “Endank Soekamti” untuk
kategori hubungan masyarakat muncul terbanyak dari kategorisasi lainnya yaitu
sebanyak 57 kali atau sebesar 34,54 %, kategori personal selling muncul sebesar
46 kali kemunculan atau 27,88 %, kategori periklanan muncul sebanyak 26 kali
atau sebesar 15,76 %, Sedangkan kategori promosi penjualan muncul sebanyak
36 kali atau sebesar 21,82, %. Penghitungan prosentase komunikasi pemasaran
dalam konten Youtube band “Endank Soekamti” secara keseluruhan
sebagaimana dijabarkan diatas, mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa konten
Youtube band “Endank Soekamti” mengindikasikan konten ini menampilkan
banyak sekali komunikasi pemasaran melalui pendekatan hubungan Masyarakat
seperti, Community Service, Edukasi dan Intelektualitas, Penyelesaian Sebuah
Masalah/Klarifikasi. Kemudian untuk melihat prosentase komunikasi pemasaran
dalam konten Youtube band “Endank Soekamti” dalam masing-masing kategori
secara terperinci bisa dilihat melalui tabel distribusi frekwensi serta analisa data
dari masing - masing kategori, yang akan diperjelas dengan penjabaran sebagai
berikut:
A. Kategori Periklanan
Kategori ini seperti Iklan yang dapat menjangkau massa pembeli yang
tersebar secara geografis pada biaya rendah per paparan, dan iklan
kemungkinan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Selanjutnya peneliti
mendistribusikannya ke dalam tabel frekuensi dan persentase sebagai
berikut :
Tabel 4.3
Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Periklanan
Indikator Frekuensi Persentase
1. Promosi Album 18 69,23 %
2. Promosi Merchandise 8 30,77 %
Jumlah 26 100 %
Sumber : Koding peneliti
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa indikator promosi album memiliki
frekuensi sebanyak 18 kali (69,23%). Sedangkan indikator promosi
merchandise memiliki frekuensi sebanyak 8 kali (30,77 %). Dari kategori
periklanan yang ditentukan oleh peneliti, ternyata indikator promosi album
memiliki frekuensi kemunculan terbanyak dibandingkan indikator lain
dalam kategori ini yaitu 69,23 %. Kemunculan indikator promosi album
paling banyak diantara indikator-indikator lainnya memperlihatkan jika
dalam konten Youtube band “Endank Soekamti” terdapat banyak adegan-
adegan atau percakapan yang mengacu kepada kegiatan mempromosikan
Album Endank Soekamti secara berulang-ulang dalam setiap konten –
konten YouTubenya.
B. Kategori Personal Selling
Kategori Penjualan personal merupakan sebuah sarana paling
efektif pada tahap tertentu dari proses pembelian, terutama dalam
membangun persepsi pembeli, keyakinan, dan tindakan. Selanjutnya
peneliti mendistribusikannya ke dalam tabel frekuensi dan persentase
sebagai berikut :
Tabel 4.4
Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Personal Selling
Indikator Frekuensi Persentase
1. Behind The Stage 13 28, 26 %
2. Team Work 14 30,43 %
3. Proses Kreatif 19 41,31 %
Jumlah 46 100 %
Sumber : Koding peneliti
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa indikator proses kreatif
memiliki frekuensi kemunculan sebanyak 19 kali (41,31 %). Indikator
team work muncul sebanyak 14 kali (30,43 %). Sedangkan indikator
behind the stage memiliki frekuensi sebanyak 13 kali (28,26 % ).
Dari kategori personal selling yang ditentukan oleh peneliti,
ternyata indikator proses kreatif memiliki frekuensi kemunculan terbanyak
dibandingkan indikator lain dalam kategori ini yaitu 41,31 %. Kemunculan
indikator proses kreatif muncul lebih banyak dari indikator lainnya
memperlihatkan jika konten Youtube band Endank Soekamti banyak
adegan-adegan atau percakapan yang mengacu kepada kejadian-kejadian
yang terjadi dibalik proses kreatif band Endank Soekamti seperti
pembuatan lagu, ide, dll.
C. Kategori Promosi Penjualan
Kategori ini merupakan sebuah promosi penjualan seperti kontes,
potongan harga dan lainnya merupakan saran untuk menarik perhatian
konsumen, menawarkan insentif kuat untuk membeli, dan bisa digunakan
untuk meningkatkan penjualan. Selanjutnya peneliti mendistribusikannya
ke dalam tabel frekuensi dan persentase sebagai berikut :
Tabel 4.5
Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Promosi Penjualan
Indikator Frekuensi Persentase
1. Ajakan Membeli Album
Endank Soekamti
19 52,78 %
2. Ajakan Mengikuti Project 7 19,44 %
3. Ajakan Partisipasi DOES
University
10 27,78 %
Jumlah 36 100 %
Sumber : Koding peneliti
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa indikator ajakan membeli
album Endank Soekamti memiliki frekuensi kemunculan sebanyak 19 kali
( 52,78 % ), indikator ajakan mengikuti project memiliki frekuensi
kemunculan sebanyak 7 kali ( 19,44 % ), sedangkan indikator ajakan
partisipasi DOES University memiliki frekuensi sebanyak 10 kali ( 27,78
% ).
Dari kategori promosi penjualan yang ditentukan oleh peneliti,
ternyata indikator ajakan membeli album Endank Soekamti memiliki
frekuensi kemunculan terbanyak dibandingkan indikator lain dalam
kategori ini yaitu 52,78 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa konten
Youtube band Endank Soekamti memperlihatkan banyak adegan-adegan
atau percakapan yang mengacu kepada ajakan/tawaran secara explicit
untuk membeli album Endank Soekamti. Rincian data di bawah ini
disajikan dalam bentuk penggalan video yang merepresentasikan data yang
didapat pada lembar koding.
D. Kategori Hubungan Masyarakat
Kategori ini merupakan bentuk hubungan masyarakat seperti
berita, fitur, program sponsor dan lainnya yang dapat menjangkau banyak
calon pelanggan yang menghindari wiraniaga dan bukan sebagai
komunikasi penjualan. Selanjutnya peneliti mendistribusikannya ke dalam
tabel frekuensi dan persentase sebagai berikut :
Tabel 4.6
Tabel Distribusi Frekuensi Kategori Hubungan Masyarakat
Indikator Frekuensi Persentase
1. Penyelesaian
Masalah/Klarifikasi
13 22,8 %
2. Community Service 23 40,35 %
3. Edukasi dan Intelektualitas 21 36,84 %
Jumlah 57 100 %
Sumber : Koding peneliti
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa indikator Penyelesaian
Masalah/Klarifikasi memiliki frekuensi kemunculan sebanyak 13 kali (
22,8 % ), indikator Community Service memiliki frekuensi kemunculan
sebanyak 23 kali ( 40,35 % ), sedangkan indikator Edukasi dan
Intelektualitas memiliki frekuensi sebanyak 21 kali ( 36,84 % ).
Dari kategori hubungan masyarakat yang ditentukan oleh peneliti,
ternyata indikator Community Service memiliki frekuensi kemunculan
terbanyak dibandingkan indikator lain dalam kategori ini yaitu sebanyak 23
kali ( 40,35 % ). Hal tersebut menunjukkan bahwa konten Youtube band
Endank Soekamti memperlihatkan konten dalam video yang menunjukkan
bagaimana kedekatan Endank Soekamti dengan penggemarnya dan
bagaimana Endank Soekamti memperlakukan penggemarnya dengan baik
atau dapat disebut dengan community service. Rincian data di bawah ini
disajikan dalam bentuk penggalan video yang merepresentasikan data yang
didapat pada lembar koding :
4.2 Uji Reliabilitas
Pada uji reliabilitas ini, peneliti membandingkan hasil
pengkodingan peneliti dengan koder 1 dan koder 2 dengan menggunakan
rumus Holsty kemudian untuk mengetahui hasil tersebut reliabel atau tidak,
maka peneliti mengolah data tersebut dengan menggunakan rumus Scott.
Jika tingkat kesepakatan mencapai 0,75 atau lebih, maka data yang
diperoleh dianggap reliabel. Namun jika tingkat kesepakatan tidak
mencapai 0,75, maka data yang diperoleh dianggap tidak reliable dan perlu
dibuat lebih spesifik. Berikut ini akan disajikan uji reliabilitas peneliti
dengan masing-masing koder :
4.2.1 Unit Analisa Kategori Periklanan
Tabel 4.7
Expected Agreement Unit Analisis Kategori Periklanan
Indikator Frekuensi kemunculan
Proporsi Persetujuan yang
diharapkan 1. Promosi Album 18 0,69 0,4761
2. Promosi
Merchandise
8 0,31 0,0961
Jumlah 26 1 0,5722
Nilai dari Expected Agreement pada kategori periklanan adalah 0,5722
Sumber : koding peneliti
4.2.1.1 Nilai reliabilitas antar peneliti dengan koder 1
M = jumlah yang disepakati peneliti dengan koder 1
N1 = total jumlah koding peneliti
N2 = total jumlah koding koder 1
R = nilai reliabilitas formula Holtsi
Pi = nilai reliabilitas rumus Scott
M = 24
N1 = 26
N2 = 26
N3 = 26
2M R = N1+N2
2 (24) R = 26 + 26
48 R = 52
R = 0,92
Pi = % observed agreement - % expected agreement
1 - % expected agreement
Pi = 0,92 – 0,5722 = 0,3478 = 0,81
1 – 0,5722 0,4278
Dari hasil diatas bisa dilihat bahwa koding peneliti dengan koder 1
dalam kategori periklanan dalam komunikasi pemasaran pada konten
Youtube band “Endank Soekamti” memiliki nilai reliable yang cukup.
4.2.1.2 Nilai reliabilitas antar peneliti dengan koder 2
M = jumlah yang disepakati peneliti dengan koder 2
N1 = total jumlah koding peneliti
N2 = total jumlah koding koder 1
N3 = total jumlah koding koder 2
R = nilai reliabilitas formula Holtsi
Pi = nilai reliabilitas rumus Scott
M = 25
N1 = 26
N2 = 26
N3 = 26
2M R = N1+N3
2 (25) R = 26 + 26
50 R = 52
R = 0,96
Pi = % observed agreement - % expected agreement
1 - % expected agreement
Pi = 0,96 – 0,5722 = 0,3878 = 0,9
1 – 0,5722 0,4278
Dari hasil diatas bisa dilihat bahwa koding peneliti dengan koder 2
dalam kategori periklanan dalam komunikasi pemasaran pada konten
Youtube band “Endank Soekamti” memiliki nilai reliable yang cukup
tinggi.
4.2.2 Unit Analisa Kategori Personal Selling
Tabel 4.8
Expected Agreement Unit Analisis Kategori Personal Selling
Indikator Frekuensi kemunculan
Proporsi Persetujuan yang
diharapkan 1. Behind The Stage 13 0,28 0,0784
2. Team Work 14 0,31 0,0961
3. Proses Kreatif 19 0,41 0,1681
Jumlah 46 1 0,3423
Sumber : koding peneliti
Nilai dari Expected Agreement pada kategori periklanan adalah 0,3423
4.2.2.1 Nilai reliabilitas antar peneliti dengan koder 1
M = jumlah yang disepakati peneliti dengan koder 1
N1 = total jumlah koding peneliti
N2 = total jumlah koding koder 1
N3 = total jumlah koding koder 2
R = nilai reliabilitas formula Holtsi
Pi = nilai reliabilitas rumus Scott
M = 45
N1 = 46
N2 = 46
N3 = 46
2M R = N1+N2
2 (45) R = 46 + 46
90 R = 92
R = 0,98
Pi = % observed agreement - % expected agreement
1 - % expected agreement
Pi = 0,98 – 0,3423 = 0,6377 = 0,97
1 – 0,3423 0,6577
Dari hasil diatas bisa dilihat bahwa koding peneliti dengan koder 1
dalam kategori personal selling dalam komunikasi pemasaran pada konten
Youtube band “Endank Soekamti” memiliki nilai reliable yang cukup
tinggi.
4.2.2.2 Nilai reliabilitas antar peneliti dengan koder 2
M = jumlah yang disepakati peneliti dengan koder 2
N1 = total jumlah koding peneliti
N2 = total jumlah koding koder 1
N3 = total jumlah koding koder 2
R = nilai reliabilitas formula Holtsi
Pi = nilai reliabilitas rumus Scott
M = 43
N1 = 46
N2 = 46
N3 = 46
2M R = N1+N3
2 (43) R = 46 + 46
86 R = 92
R = 0,93
Pi = % observed agreement - % expected agreement
1 - % expected agreement
Pi = 0,93 – 0,3423 = 0,5877 = 0,89
1 – 0,3423 0,6577
Dari hasil diatas bisa dilihat bahwa koding peneliti dengan koder 2
dalam kategori periklanan dalam komunikasi pemasaran pada konten
Youtube band “Endank Soekamti” memiliki nilai reliable yang tinggi.
4.2.3 Unit Analisa Kategori Promosi Penjualan
Tabel 4.9
Expected Agreement Unit Analisis Kategori Promosi Penjualan
Indikator Frekuensi kemunculan
Proporsi Persetujuan yang
diharapkan 1. Ajakan Membeli Album
Endank Soekamti
19 0,53 0,2809
2. Ajakan Mengikuti
Project
7 0,19 0,0361
3. Ajakan Partisipasi DOES
University
10 0,28 0,0784
Jumlah 36 1 0,3954
Sumber : koding peneliti
Nilai dari Expected Agreement pada kategori periklanan adalah 0,3954
4.2.3.1 Nilai reliabilitas antar peneliti dengan koder 1
M = jumlah yang disepakati peneliti dengan koder 1
N1 = total jumlah koding peneliti
N2 = total jumlah koding koder 1
N3 = total jumlah koding koder 2
R = nilai reliabilitas formula Holtsi
Pi = nilai reliabilitas rumus Scott
M = 32
N1 = 36
N2 = 36
N3 = 36
2M R = N1+N2
2 (32) R = 36 + 36
62 R = 72
R = 0,86
Pi = % observed agreement - % expected agreement
1 - % expected agreement
Pi = 0,86 – 0,3954 = 0,4646 = 0,77
1 – 0,3954 0,6046
Dari hasil diatas bisa dilihat bahwa koding peneliti dengan koder 1
dalam kategori promosi penjualan dalam komunikasi pemasaran pada
konten Youtube band “Endank Soekamti” memiliki nilai reliable yang
cukup.
4.2.3.2 Nilai reliabilitas antar peneliti dengan koder 2
M = jumlah yang disepakati peneliti dengan koder 2
N1 = total jumlah koding peneliti
N2 = total jumlah koding koder 1
N3 = total jumlah koding koder 2
R = nilai reliabilitas formula Holtsi
Pi = nilai reliabilitas rumus Scott
M = 32
N1 = 36
N2 = 36
N3 = 36
2M R = N1+N2
2 (32) R = 36 + 36
62 R = 72
R = 0,86
Pi = % observed agreement - % expected agreement
1 - % expected agreement
Pi = 0,86 – 0,3954 = 0,4646 = 0,77
1 – 0,3954 0,6046
Dari hasil diatas bisa dilihat bahwa koding peneliti dengan koder 2
dalam kategori promosi penjualan dalam komunikasi pemasaran pada
konten Youtube band “Endank Soekamti” memiliki nilai reliable yang
cukup.
4.2.4 Unit Analisa Kategori Hubungan Masyarakat
Tabel 4.10
Expected Agreement Unit Analisis Kategori Hubungan Masyarakat
Indikator Frekuensi kemunculan
Proporsi Persetujuan yang
diharapkan 1. Penyelesaian
Masalah/Klarifikasi
13 0,23 0,0529
2. Community Service 23 0,4 0,16
3. Edukasi dan
Intelektualitas
21 0,37 0,1369
Jumlah 57 1 0,3498
Sumber : koding peneliti
Nilai dari Expected Agreement pada kategori periklanan adalah 0,3498
4.2.4.1 Nilai reliabilitas antar peneliti dengan koder 1
M = jumlah yang disepakati peneliti dengan koder 1
N1 = total jumlah koding peneliti
N2 = total jumlah koding koder 1
N3 = total jumlah koding koder 2
R = nilai reliabilitas formula Holtsi
Pi = nilai reliabilitas rumus Scott
M = 55
N1 = 57
N2 = 57
N3 = 57
2M R = N1+N2
2 (55) R = 57 + 57
110 R = 114
R = 0,96
Pi = % observed agreement - % expected agreement
1 - % expected agreement
Pi = 0,96 – 0,3498 = 0,6102 = 0,94
1 – 0,3498 0,6502
Dari hasil diatas bisa dilihat bahwa koding peneliti dengan koder 1
dalam kategori hubungan masyarakat dalam komunikasi pemasaran pada
konten Youtube band “Endank Soekamti” memiliki nilai reliable yang
cukup tinggi.
4.2.4.2 Nilai reliabilitas antar peneliti dengan koder 2
M = jumlah yang disepakati peneliti dengan koder 2
N1 = total jumlah koding peneliti
N2 = total jumlah koding koder 1
N3 = total jumlah koding koder 2
R = nilai reliabilitas formula Holtsi
Pi = nilai reliabilitas rumus Scott
M = 54
N1 = 57
N2 = 57
N3 = 57
2M R = N1+N3
2 (54) R = 57 + 57
108 R = 114
R = 0,95
Pi = % observed agreement - % expected agreement
1 - % expected agreement
Pi = 0,95 – 0,3498 = 0,6002 = 0,92
1 – 0,3498 0,6502
Dari hasil diatas bisa dilihat bahwa koding peneliti dengan koder 2
dalam kategori hubungan masyarakat dalam komunikasi pemasaran pada
konten Youtube band “Endank Soekamti” memiliki nilai reliable yang
cukup.
4.3 Analisis Konten Youtube Band “Endank Soekamti” Dalam
Komunikasi Pemasaran.
Beberapa produk tayangan Youtube dari Endank Soekamti yang
paling diminati masyarakat adalah The Story of Soekamti Day, Ngintip
Album Soekamti, dan Diary of Erix Soekamti (DOES). Ketiga produk
tayangan yang diunggah secara rutin dan berkala ini mendapat feedback
yang sangat baik dari masyarakat dan media. Produk – produk tayangan ini
menampilkan sisi lain dari Soekamti yang sebelumnya tidak banyak orang
tau dari setiap kegiatan Soekamti, hal ini menjadi cukup menarik ketika
seseorang dapat mengetahui kegiatan dan pemikiran idolanya. Tanpa
disadari apa yang dilakukan Soekamti adalah sebuah langkah pemasaran,
dengan sangat rutin mereka mengunggah video dokumenter harian
Soekamti, memberikan rasa penasaran orang-orang yang menggandrungi
band Endank Soekamti sehingga terjadi kedekatan, penularan pola pikir
yang intim kepada penonton tayangan Youtube Endank Soekamti.
Para penggemar Endank Soekamtipun dapat mengerti bagaimana
ketika awal Soekamti membuat sebuah lagu, bagaimana proses
rekamannya, bagaimana proses pembuatan strategi penjualan albumnya,
dan bagaimana lelahnya para personil Endank Soekamti, hingga pada
akhirnya mereka yang mengikuti perkembangan Endank Soekamti akan
dapat menghargai karya Endank Soekamti dengan membeli produk produk
originalnya.
Philip Kotler (2008) berpendapat bahwa masing-masing promosi
mempunyai karakteristik dan biaya yang khas. Pemasar harus memahami
karakteristik ini untuk membentuk bauran promosi. Berdasarkan pendapat
Kotler, peneliti membuat kategorisasi terhadap unsur-unsur marketing
komunikasi dalam konten youtube Endank Soekamt. Selanjutnya
penelitian menggunakan pendekatan analisis isi terhadap konten YouTube
band “Endank Soekamti” dan mengacu pada rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu unsur-unsur marketing komunikasi apa saja yang
muncul dan seberapa banyak prosentase marketing komunikasi dalam
konten youtube Endank Soekamti. Pengkategorisasian yang dimaksudkan
guna menjawab permasalahan penelitian. adalah sebagai berikut:
a. Periklanan
b. Personal Selling
c. Promosi Penjualan
d. Hubungan Masyarakat
Konten YouTube band “Endank Soekamti” memperlihatkan
bagaimana program komunikasi pemasaran band Endank Soekamti
menggunakan bauran komunikasi pemasaran dengan fokus kepada
hubungan masyarakat dalam membentuk ekuitas merek band “Endank
Soekamti” seperti berita, fitur, layanan, program sponsor dan lainnya
yang dapat menjangkau banyak calon pelanggan dalam hal ini penonton
baik dari penggemar maupun dari penonton YouTube. Indikator ini
memperlihatkan jika Endank Soekamti banyak mengacu kepada
bagaimana Endank Soekamti mempunyai kedekatan dengan
penggemarnya dan bagaimana Endank Soekamti memperlakukan
penggemarnya dengan baik. Hal tersebut membuat daya tarik dalam
merangkul penggemar baik dari Kamtis maupun dari penonton Youtube
dalam hal sebuah promosi Endank Soekamti.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan pendekatan analisis
isi yang peneliti lakukan pada konten YouTube band “Endank Soekamti”,
dapat disimpulkan bahwa konten Youtube Endank soekamti memiliki
kecenderungan pada konten yang berisi tentang Hubungan Masyarakat.
Kategorisasi hubungan masyarakat ini mencapai angka
kecenderungan 34,54 % dari total keseluruhan unsur bauran komunikasi
pemasaran. Dari hasil tersebut kategorisasi Hubungan Masyarakat dengan
indikator Community Service mempunyai frekuensi kemunculan lebih
banyak dari pada indikator lainnya, dimana dalam indikator tersebut
“Endank Soekamti” melakukan kegiatan pemasaran dengan berbagai cara
seperti memberikan perhatian lebih kepada komunitas/penggemarnya,
dengan menggadakan berbagai macam cara, salah satunya seperti
mengadakan konser rumahan yang didokumentasikan, konser rumahan
sendiri adalah konser dadakan yang diadakan secara spontan dan rahasia di
rumah penggemar Endank Soekamti. Indikator Community Service paling
banyak diantara indikator-indikator lainnya memperlihatkan jika dalam
konten YouTube band Endank Soekamti mengandung banyak sekali unsur
yang mengacu kepada bagaimana kedekatan Endank Soekamti dengan
penggemarnya dan bagaimana Endank Soekamti memperlakukan
penggemarnya dengan baik atau bisa disebut dengan community service.
5.2 Saran
Seiring dengan semakin banyaknya penelitian tentang studi new
media, tentang YouTube dengan menggunakan analisis isi. Maka,
disarankan pada setiap peneliti hendaknya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang mendalam tentang analisis isi, dalam rangka menambah
khasanah keilmuwan tentang studi media. Seirama dengan itu, Metode
analisis isi dalam penelitian ini belum begitu detail dalam mengungkap
unsur-unsur marketing komunikasi dalam sebuah konten YouTube.
Terlihat dari penentuan struktur kategorinya, yang belum tentu mudah
diterima dan dipahami oleh pembaca. Oleh karena itu, penelitian ini jauh
dari kata sempurna. Sehingga, disarankan kepada penelitian yang
mendatang, agar menggunakan metode analisis yang lain, seperti analisis
semiotika, framing dan analisis wacana yang diharapkan dapat lebih
membongkar pemaknaan yang terselubung dalam sebuah karya visual
khususnya YouTube.
79
DAFTAR PUSTAKA
BUKU Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Ed Revisi VI.
Jakarta: PT Rineka Cipta Basu Swastha, & Irawan. 2003, Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta Buchory, Achmad Herry & Saladin Djaslim. 2010. Manajemen
Pemasaran:Edisi Pertama. Bandung: Linda Karya Coehris D and Szul, LF. 2002. Communication Technologies. Prentice Hall. Djayakusumah. 1982. Periklanan. Trans djaya kusumah. Rada karya. Eriyanto, 2011. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian
IlmuKomunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga Kaputa, Catherine. 2006. U R A Brand! How Smart People Brand Themselves For
Business Seccess. America: Davies-Black Publishing Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan. Jakarta: Pustaka Grafiti Katz. E., Blumer J. G. & Gurevitch, M. 1974. Utilization of Mass Communication
by The Individual. Dalam J.G Blumer dan E. Katz (eds). The Uses of Mass Communication. Beverlt Hills: Sage
Kertajaya, Hermawan. 2012. Hermawan Kertajaya on Marketing. Edisi Soft
Cover. Bandung: Mizan Media Utama Kotabe, Maasaki dan Helsen. 2001. Global Markerting Management Edisi
Kelima. Amerika: Wiley & Sons. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Alih Bahasa oleh
Hendra Teguh , Ronny A Rusly, Benjamin Molan. Edisi Milenium. Jakarta : PT. Prenhallindo.
Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid
1. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo
80
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik praktis riset komunikasi: disertai contoh
praktis riset media, public relation, advertising, komunikasi organisaso, komunikasi pemasaran. Jakarta: Kencana
Kriyantono, Rachmat. 2011. Public Relations Perspektif barat dan lokal. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Larose, Daniel T. 2004. Discovering Knowledge in Data: An Introduction to Data
Mining. John Willey & Sons, Inc. Michael, Haenlein. 2010. Instructional Techniques. New York: McGraw Hill
Books, Co. Mursyid, M. 2010. Manajemen pemasaran. Jakarta : Bumi Aksara Nicholaas, Okwor. 2005. “New Media” and Marshall McLuhan. London:
TheMIT Press
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Pelangi Aksara Yogyakarta.
Rice, R.E. 1984. The New Media: Communication, Research and Technology.
California: Sage. Saladin. 2003. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan
dan Pengendalian. Edisi Ketiga. Bandung : CV. Linda Karya. Singarimbun. Masri & Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta:
LP3ES Stanton, William J. 1991. Prinsip Pemasaran. Erlangga: Jakarta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta : Andi West, Ricard dan Lynn H. Turner. 2008. Teori Komunikasi : Analisis dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika Wimmer, R.D & Dominick, J.R. 2011. Mass Media Research: An Introduction,
Ninth Edition. Boston: Wadsworth Cengange Learning Yulianita Neni. 2001. Dasar-dasar Public Relation. Bandung : Pusat Penerbitan
81
INTERNET Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (2016) Profil Pengguna Internet
Indonesia 2016. Diperoleh pada 17 oktober 2016 daripada https://apjii.or.id/content/read/39/27/PROFIL-PENGGUNA-INTERNET-INDONESIA-2014
Indra Aziz (2016) Perbedaan Major dan Indie Label daripada
http://vokalplus.com/indraaziz/article/4/perbedaan-major-dan-indie-label/
Rolling Stone Indonesia (2016) 10 Penerima Rolling Stone Editors' Choice Awards 2016. Diperoleh pada 29 Desember daripada http://www.rollingstone.co.id/article/read/2016/05/03/140507553/83/10-penerima-rolling-stone-editors-choice-awards-2016
Rolling Stone Indonesia (2016) Endank Soekamti. Diperoleh pada 29 Desember 2016 daripada http://www.rollingstone.co.id/article/read/2016/04/08/140507236/1095/endank-soekamti
JURNAL Anggraini, Nenny, (2008). “Industri Kreatif”, Jurnal ekonomi Desember 2008.
XIII, 3 hal. 144. Antony Mayfield. (E-book) What is Social Media?. London: iCrossing. 2008 Boyd, D. M., & Ellison, N. B. (2007) : Social Network Sites: Definition,
History,and Scholarship. Dipetik September 20, 2008, dari Journal of ComputerMediated Communication: http://jcmc.indiana.edu/vol13/issues1/boyd.ellison.html
Kaplan, Andreas M & Michael Haenlein. (2010). Users of the World, Unite! The
Challenges and Opportunities of Social Media. Business Horizons, 53, hlm 59-68
Maulana. I & Alamsyah. A (2014) “Rekomendasi Model Bisnis Industri Musik
Pop Dan Rock Di Indonesia Berdasarkan Model Business Canvas”. Jurnal Manajemen Indonesia. 14, (2), 154
Privandi. E. C. (2016) “Komunikasi Pemasaran Album Fisik “IKrak” Oleh Band
Indie Fisip Meraung.” Universitas Sebelas Maret. 16, (1), 3 Tano Nazoeagi. (2011) “Analisis Isi Pesan Kreatif Iklan Media Cetak Peraih
Medali Emas Penghargaan Bulanan Dalam Forum http://www.adsoftheworld.com Periode Oktober 2008 hingga Maret 2011”. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta