draft perda adat revisi pasca rapat tanggal 7 juli 2014

17
1 Draft terakhir 7Juli 2014 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR …..TAHUN 2014 TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR, Menimbang : a. bahwa keberadaan Masyarakat hukum adat di Provinsi Kalimantan Timur merupakan cerminan kebhinekaan bangsa Indonesia yang harus diakui dan dilindungi sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. bahwa pelaksanaan program pembangunan selama ini telah menyebabkan sebagian besar masyarakat hukum adat di Provinsi Kalimantan Timur kehilangan jati dirinya, sehingga menghalangi mereka untuk berdaulat, mandiri dan bermartabat sebagai bagian dari bangsa Indonesia; c. bahwa pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat hukum adat di Provinsi Kalimantan Timur

Upload: erikasiluq

Post on 26-Jun-2015

786 views

Category:

Law


1 download

DESCRIPTION

Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

1

Draft terakhir 7Juli 2014

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

NOMOR …..TAHUN 2014

TENTANG

PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT

DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR,

Menimbang : a. bahwa keberadaan Masyarakat hukum adat di Provinsi

Kalimantan Timur merupakan cerminan kebhinekaan bangsa

Indonesia yang harus diakui dan dilindungi sesuai dengan

amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945;

b. bahwa pelaksanaan program pembangunan selama ini telah

menyebabkan sebagian besar masyarakat hukum adat di

Provinsi Kalimantan Timur kehilangan jati dirinya, sehingga

menghalangi mereka untuk berdaulat, mandiri dan bermartabat

sebagai bagian dari bangsa Indonesia;

c. bahwa pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak

masyarakat hukum adat di Provinsi Kalimantan Timur

Page 2: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

2

merupakan kebutuhan yang mendesak untuk menempatkan

mereka pada harkat dan martabat mereka sebagai anak bangsa

sehingga dapat menikmati hak-hak mereka yang melekat dan

bersumber pada sistem politik, ekonomi, struktur sosial dan

budaya, tradisi keagamaan, sejarah dan pandangan hidup,

khususnya yang menyangkut hak-hak mereka atas tanah,

wilayah dan sumber daya alam;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud

dalam huruf a, huruf b, dan huruf c maka diperlukan

penyusunan Peraturan Daerah tentang Pengakuan dan

Perlindungan hak-hak masyarakat hukum adat di Provinsi

Kalimantan Timur.

Mengingat: 1. Undang -Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Otonomi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan

Selatan dan Kalimantan Timur;Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Kependudukan

dan Keluarga Sejahtera;

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan

Konvensi Internasional Mengenai Keanekaragaman Hayati;

5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia;

6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Penganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

7. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;

Page 3: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

3

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

Tentang Pemerintahan Daerah;

10. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan

International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights

(Kovenan Internasional tentang Hak- Hak Ekonomi Sosial dan

Budaya);

11. Undang-undang No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan

International Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan

Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik);

12. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang;

13. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;

14. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ;

15. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan;

16. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan;

17. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota

19. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 45/PPU/09/2011;

20. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 23/PPU/11/2012.

Dengan Persetujuan Bersama

Page 4: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

4

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

dan

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN

HAK-HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT DI PROVINSI KALIMANTAN

TIMUR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Masyarakat hukum adat di Provinsi Kalimantan Timur adalah kelompok

masyarakat asli Kalimantan Timur yang secara turun temurun bermukim di

wilayah geografis tertentu di provinsi Kalimantan Timur yang didasarkan oleh

adanya ikatan pada asal usul leluhur, adanya hubungan yang kuat dengan

tanah, wilayah dan sumber daya alam di wilayah adatnya, serta adanya sistem

nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial dan hukum yang

berbeda, baik sebagian maupun seluruhnya dari masyarakat pada umumnya.

2. Pengakuan masyarakat hukum adat Kalimantan Timur adalah suatu pernyataan

baik tertulis maupun tidak tertulis atas keberadaan masyarakat adat

Kalimantan Timur beserta hak- haknya yang diberikan oleh negara dan/atau

pihak-pihak lain di luar negara.

3. Perlindungan masyarakat adat Kalimantan Timur adalah suatu bentuk

pelayanan yang wajib diberikan oleh negara kepada masyarakat adat

Kalimantan Timur dalam rangka menjamin terpenuhi hak-hak mereka untuk

dapat hidup tumbuh dan berkembang sebagai satu kelompok masyarakat, ikut

Page 5: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

5

berpartisipasi sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaannya serta

terlindungi dari tindakan diskriminasi.

4. Hak-hak masyarakat hukum adat Kalimantan Timur adalah hak yang bersifat

asal usul yang melekat pada masyarakat hukum adat Kalimantan Timur, yang

bersumber dari tatanan politik, ekonomi, struktur sosial dan budaya mereka,

khususnya hak- hak atas tanah, wilayah dan sumber daya alam.

5. Hukum adat adalah seperangkat norma dan aturan baik yang tertulis maupun

tidak tertulis yang hidup dan berlaku untuk mengatur kehidupan bersama

masyarakat hukum adat Kalimantan Timur.

6. Lembaga adat adalah perangkat organisasi yang tumbuh dan berkembang

bersamaan dengan sejarah suatu masyarakat hukum adat Kalimantan Timur

untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan-

permasalahan kehidupan sesuai dengan hukum adat yang berlaku.

7. Wilayah adat adalah satu kesatuan geografis dan sosial yang secara turun

temurun dihuni dan dikelola oleh masyarakat hukum adat sebagai bagian yang

tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

8. Adat Kalimantan Timur adalah nilai-nilai yang diyakini dan dilaksanakan secara

turun temurun sebagai penyangga sumber-sumber penghidupan yang diwarisi

dari leluhurnya atau melalui kesepakatan dengan masyarakat adat lainnya.

9. Pemetaan wilayah adat adalah proses penerjemahan suatu bentang alam ke

dalam bentuk kartografi atas sejarah asal usul, tata pengaturan dan

pengurusan suatu wilayah sesuai dengan sistem pengetahuan dan praktek-

praktek yang berlaku di masyarakat hukum adat Kalimantan Timur.

10. Identifikasi diri sendiri adalah suatu proses penentuan keberadaan masyarakat

adat hukum Kalimantan Timur beserta hak-haknya yang dilakukan sendiri oleh

masyarakat adat yang bersangkutan.

11. Kearifan lokal adalah gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-padangan yang

bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang hidup dan berkembang

dalam satu komunitas masyarakat hukum adat dan dijalankan oleh anggota

masyarakat hukum adat Kalimantan Timur yang bersangkutan.

12. Konflik adalah tumpang tindih klaim antara satu pihak atau lebih mengenai hak-

hak masyarakat hukum adat Kalimantan Timur, termasuk di dalamnya

penguasaan, pengelolaan tanah, wilayah dan sumber daya alam didalamnya.

Page 6: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

6

13. Sengketa adalah pertentangan hak antar masyarakat hukum adat Kalimantan

Timur dan/atau dengan pihak pihak lainnya.

14. Peradilan adat adalah mekanisme penyelesaian sengketa berdasarkan hukum

adat atas pelanggaran terhadap hak-hak adat dan hukum adat.

BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

Pengaturan terhadap masyarakat hukum adat Kalimantan Timur dilaksanakan

berdasarkan asas:

a. keadilan sosial

b. Kesetaraan dan non-diskriminasi

c. Keberlanjutan Lingkungan

d. Transparansi.

e. partisipasi.

Pasal 3

Pengaturan masyarakat hukum adat Kalimantan Timur bertujuan untuk:

a. mewujudkan masyarakat hukum adat Kalimantan Timur yang sejahtera, aman,

tumbuh dan berkembang sebagai kelompok masyarakat sesuai dengan harkat

dan martabat kemanusiannya serta terlindungi dari tindakan diskriminasi;

b. mengakui dan melindungi hak-hak masyarakat hukum adat Kalimantan Timur

sebagai dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengembangan

program pembangunan;

c. memfasilitasi masyarakat hukum adat Kalimantan Timur agar dapat

berpartisipasi dalam pembangunan.

Page 7: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

7

BAB III

KEDUDUKAN MASYARAKAT HUKUM ADAT

Pasal 4

(1) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur berkedudukan sebagai subjek

hukum.

(2) Dalam kedudukannya sebagai subjek hukum, masyarakat hukum adat

Kalimantan Timur memiliki hak sebagai berikut:

a. menikmati secara penuh baik secara bersama-sama atau secara sendiri-

sendiri atas hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar yang melekat

pada dirinya sebagai manusia;

b.melakukan perbuatan-perbuatan hukum berkaitan dengan hak-hak

sebagaimana tercantum pada ayat (2) huruf a, termasuk hak atas tanah,

wilayah, dan sumber daya alam yang ada di dalam wilayah adat tersebut.

(3) Hak-hak adat yang dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) huruf b berlaku di

Kabupaten Kota menyesuaikan dengan karakteristik Masyarakat Hukum Adat

yang ada di kabupaten/ Kota tersebut.

BAB IV

HAK-HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT

Bagian Kesatu

Hak Atas Tanah, Wilayah Dan Sumber Daya Alam

Pasal 5

(1) Masyarakat hukum adat memiliki hak atas tanah, wilayah dan sumber daya

alam yang dimiliki atau diduduki secara turun temurun.

Page 8: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

8

(2) Hak atas tanah, wilayah dan sumber daya alam sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) meliputi hak untuk memiliki, menggunakan, mengembangkan dan

mengendalikan sesuai dengan ketetuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 6

Masyarakat hukum adat memiliki hak untuk menentukan dan mengembangkan

prioritas dan strategi untuk pengembangan atau penggunaan tanah, wilayah dan

sumber daya alam dengan menggunakan cara-cara yang sesuai dengan kearifan

lokal.

Pasal 7

Masyarakat hukum adat berhak untuk mendapatkan restitusi dan kompensasi yang

layak dan adil atas tanah, wilayah dan sumber daya alam yang dimiliki secara turun

temurun apabila dikuasai tanpa persetujuan dari masyarakat hukum adat yang

bersangkutan.

Pasal 8

(1) Hak atas tanah dapat bersifat komunal/kolektif dan bersifat perseorangan

sesuai dengan hukum adat yang berlaku.

(2) Hak atas tanah yang bersifat komunal/kolektif tidak dapat dipindah tangankan

kepada pihak lain.

(3) Pemanfaatan tanah yang bersifat komunal/kolektif dan perseorangan di dalam

wilayah adat oleh pihak lain hanya dapat dilakukan melalui mekanisme

pengambilan keputusan bersama masyarakat hukum adat yang bersangkutan

berdasarkan hukum adat yang dianut.

Bagian Kedua

Hak Atas Pembangunan

Pasal 9

Page 9: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

9

(1) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur berhak menentukan dan

mengembangkan sendiri bentuk-bentuk pembangunan yang sesuai dengan

kebutuhan dan kebudayaan setempat.

(2) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur dapat terlibat dalam pelaksanaan

program pembangunan yang berada dalam wilayah Masyarakat Hukum Adat

sesuai dengan mekanisme yang ada.

(3) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur memiliki hak untuk mendapatkan

informasi yang lengkap dan akurat mengenai program pembangunan yang

ditawarkan oleh pemerintah dan pihak-pihak lain di luar pemerintah yang akan

berdampak pada tanah, wilayah, sumber daya alam dan budaya setempat.

(4) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur berhak untuk menolak

bentuk-bentuk pembangunan yang dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan dan

budaya adat setempat.

Bagian Ketiga

Hak atas Spiritualitas dan Kebudayaan

Pasal 10

(1) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur berhak menganut dan melaksanakan

ajaran agama/kepercayaan dan atau nilai-nilai spiritualitas yang diwarisi dari

leluhurnya.

(2) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur berhak untuk mengembangkan

tradisi, adat istiadat yang meliputi hak untuk mempertahankan, melindungi

dan mengembangkan wujud kebudayaannya di masa lalu, sekarang dan yang

akan datang, seperti situs-situs arkeologi, sejarah, artefak dan upacara-upacara

adat.

Pasal 11

Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur memiliki hak untuk menjaga,

mengendalikan, melindungi dan mengembangkan pengetahuan tradisional dan

Page 10: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

10

kekayaan intelektual serta praktik-praktiknya seperti teknologi, budidaya, benih,

obat-obatan, desain, permainan tradisional, seni pertunjukan, seni visual dan

kesusasteraan.

Pasal 12

(1) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur memiliki hak untuk membentuk

media mereka sendiri dalam bahasa-bahasa mereka sendiri, dan memiliki akses

terhadap semua bentuk media umum tanpa diskriminasi.

(2) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur berhak atas program siaran,

penerbitan, penelitian dan pemberitaan yang menghormati sistem nilai adat.

Bagian Keempat

Hak atas Lingkungan Hidup

Pasal 13

(1) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur mempunyai hak atas perlindungan

lingkungan hidup.

(2) Dalam rangka pemenuhan hak atas lingkungan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1), masyarakat hukum adat Kalimantan Timur mempunyai hak untuk

mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses atas informasi, dan

partisipasi terhadap pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup

disesuaikan dengan kearifan lokal.

Pasal 14

(1) Masyarakat berhak untuk memastikan bahwa ada/tidak ada penyimpanan

atau pembuangan bahan-bahan berbahaya di atas tanah-tanah dan

wilayah-wilayah masyarakat adat.

(2) Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur mempunyai hak atas pemulihan

lingkungan hidup di wilayah adat yang mengalami kerusakan.

Page 11: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

11

Bagian Kelima

Hak Untuk Menjalankan Hukum Dan Peradilan Adat

Pasal 15

Masyarakat hukum adat Kalimantan Timur berhak untuk menyelenggarakan sistem

peradilan adat dalam penyelesaian sengketa terkait dengan hak-hak adat dan

pelanggaran atas hukum adat;

BAB V

KELEMBAGAAN MASYARAKAT HUKUM ADAT

Pasal 16

Lembaga adat dibentuk atas inisiatif warga masyarakat hukum adat pada setiap

wilayah adat.

Pasal 17

(1) Lembaga adat dibentuk secara berjenjang, mulai dari tingkat desa/ kelurahan,

hingga pada tingkat provinsi, dengan tingkatan sebagai berikut:

a. Lembaga adat desa/kelurahan untuk lembaga adat pada tingkat desa/

kelurahan

b. Lembaga adat kecamatan untuk lembaga adat pada tingkat kecamatan

c. Lembaga adat kabupaten / kota untuk lembaga adat pada tingkat kabupaten/

kota.

d. Lembaga adat provinsi untuk lembaga adat pada tingkat provinsi.

(2) Lembaga adat pada setiap tingkatan bersifat koordinatif dari tingkat teratas

sampai ke tingkatan terbawah.

Page 12: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

12

(3) Lembaga adat dipimpin oleh seorang kepala adat atau istilah lain dan dibantu

oleh dua orang atau lebih.

Pasal 18

(1) Prosedur pemilihan dan pengangkatan serta pergantian kepala adat atau istilah

lain ditentukan oleh masyarakat adat yang bersangkutan pada masing-masing

wilayah adat.

(2) Dalam hal terdapat masyarakat adat pada wilayah adat tertentu yang tidak

mengatur mengenai prosedur pemilihan dan pengangkatan serta pergantian

kepala adat atau istilah lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka

prosedur pemilihan dan pengangkatan serta pergantian kepala adat atau istilah

lain mengacu kepada ketentuan Ayat (1) Peraturan Daerah ini.

Pasal 19

(1) Kepala Adat atau istilah lainnya berhenti karena:

a. Meninggal dunia;

b. permintaan sendiri;

c. diberhentikan

(2) Kepala Adat atau istilah lainnya diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) huruf c karena:

a. Tidak dapat menjalankan tugasnya secara berkelanjutan atau berhalangan

tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;

b. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Kepala Adat atau istilah lainnya

Pasal 20

Page 13: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

13

Kepala adat atau istilah lain berwenang menjadi hakim adat, memberi fatwa adat,

menjadi narasumber bagi pengetahuan hukum adat dan kewenangan lainnya yang

menyangkut budaya, adat – istiadat dan hukum adat.

Pasal 21

Kepala adat dan para pemangku adat lainnya memimpin pemberdayaan,

pelestarian, dan pengembangan budaya dan adat - istiadat pada wilayah hukum

masyarakat hukum adat sesuai dengan tingkatannya masing-masing.

BAB VI

PENYELESAIAN SENGKETA

Pasal 22

Penyelesaian sengketa dalam masyarakat hukum adat Kalimantan Timur dapat

diselesaikan melalui dua cara, yaitu:

a. Di luar pengadilan Adat

b. Di Pengadilan Adat

Pasal 23

Sengketa yang diselesaikan melalui pengadilan adat sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 23 huruf b meliputi:

a. Sengketa yang bersifat keperdataan antar anggota masyarakat adat atau

antara anggota masyarakat hukum adat dengan pihak luar, termasuk sengketa

yang berhubungan dengan sumber daya alam;

b. Tindak pidana ringan

Page 14: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

14

BAB VII

KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH

Bagian Kesatu

Kewajiban untuk memberikan pengakuan

Pasal 24

(1) Pemerintah Daerah memfasilitasi masyarakat adat Kalimantan Timur untuk

melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah adat.

(2) Pemerintah Daerah memastikan bahwa peta-peta wilayah adat tersebut

dijadikan sebagai rujukan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW).

Bagian Kedua

Kewajiban untuk Memberikan Perlindungan

Pasal 25

Pemerintah Daerah memastikan semua pihak yang terlibat penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan untuk menghormati dan melindungi keberadaan

masyarakat hukum adat Kalimantan Timur beserta hak- haknya.

Pasal 26

Pemerintah Daerah berkewajiban menyediakan mekanisme yang efektif untuk

mencegah:

Page 15: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

15

a. setiap tindakan yang mengakibatkan hilangnya keutuhan sebagai masyarakat

hukum adat Kalimantan Timur yang berbeda, atau berakibat pada hilangnya

nilai-nilai dan identitas budayanya,

b. setiap bentuk pemindahan masyarakat adat Kalimantan Timur yang

mempunyai tujuan yang mengakibatkan dilanggarnya hak-hak masyarakat

hukum adat tersebut.

Pasal 27

Pemerintah Daerah bersama-sama dengan masyarakat hukum adat Kalimantan

Timur mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa perempuan dan anak

anak dalam masyarakat hukum adat Kalimantan Timur dapat menikmati

perlindungan dan jaminan penuh sehingga bebas dari segala bentuk pelanggaran

dan diskriminasi.

Pasal 28

Pemerintah Daerah memastikan partisipasi penuh dan efektif masyarakat hukum

adat Kalimantan Timur dalam pembuatan kebijakan dan perencanaan program

pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayah- wilayah adat dan berdampak

terhadap mereka.

Pasal 29

Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan, akses

informasi, dan partisipasi bagi masyarakat-masyarakat hukum adat Kalimantan

Timur serta mempromosikan kearifan lokal dalam pengelolaan dan perlindungan

lingkungan hidup.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Page 16: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

16

Pasal 30

Peraturan Daerah ini mulai berlaku mulai pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan

Timur.

Ditetapkan di Samarinda pada tanggal …………2014

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Dr. H. Awang Farouk Ishak, M. Si

Diundangkan di Samarinda

pada tanggal..................................

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI

KALIMANTAN TIMUR,

H.IRIANTO LAMBRIE

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 NOMOR………

Page 17: Draft Perda Adat Revisi Pasca Rapat Tanggal 7 Juli 2014

17