draft sop social activity - p2kp.org · pdf filelampiran- 4 : instrumen uji petik kegiatan...
TRANSCRIPT
DRAFT POB SOCIAL ACTIVITY
Oktober 2012
Sistematika POB Kegiatan Sosial 2012
Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................................................................................... i Daftar Isi ................................................................................................................. 1 I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 2
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 2 1.2. Dasar Pemikiran .................................................................................... 3 1.3. Prinsip dan Pendekatan ......................................................................... 4 1.4. Ketentuan Dasar .................................................................................... 5
II. URAIAN KEGIATAN SOSIAL ............................................................................ 7
2.1. Nama Kegiatan ..................................................................................... 7 2.2 Tujuan ................................................................................................... 7 2.3 Keluaran (output) .................................................................................. 7 2.4 Strategi Pelaksanaan ............................................................................ 8 2.5 Sasaran Lokasi dan Kelompok .............................................................. 10 2.6 Komponen Pendampingan dan Fasilitasi Kegiatan Sosial ...................... 12 2.7 Ruang Lingkup Kegiatan Sosial ............................................................. 15 2.8 Ketentuan Pemanfaatan BLM Kegiatan Sosial........................................ 16 2.9 Pembiayaan Kegiatan Sosial Lainnya .................................................... 16
Sistematika POB Kegiatan Sosial 2012
I. TAHAPAN PELAKSANAAN .............................................................................. 19 3.1. Tahap Perencanaan .................................................................................. 19 3.2. Tahap.Pelaksanaan..... ............................................................................... 24 3.3. Tahap Pengendalian dan Evaluasi ............................................................ 26
II. PEMANTAUAN DAN EVALUASI........................................................................ 29 4.1. Pemantauan ............................................................................................... 29 4.2. Posisi Kegiatan Sosial diantara Kegiatan Infrastruktur dan Ekonomi .......... 31 4.3. Pengendalian, Pemantauan dan keberlanjutan............................................ 32
Lampiran Lampiran-1 : Bahan Bacaan ; Perlindungan Sosial ......................................... 35 Lampiran-2 : Kegiatan Sosial untuk memperkuat SDM (Human Capital)........ 38 Lampiran-3 : Kegiatan Sosial, IPM dan MDGs................................................. 39 Lampiran-4 : Instrumen Uji Petik Kegiatan Sosial............................................ 41
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Orientasi PNPM Mandiri Perkotaan makin relevan dengan indikator IPM dan target MDGs;
2. Sejumlah kegiatan sosial kurang relevan dengan IPM-MDGs
3. Solidaritas Sosial dan kemitraan dengan Pihak ketiga harus dioptimalkan untuk keberlanjutan
4. Serapan BLM pendidikan dan kesehatan menurun,
5. kegiatan santunan dan lain-lain masih tetap ada
B.1. Dasar Pemikiran
1. Community Organization (CO) berorientasi pada peningkatan kapasitas masyarakat dan taraf hidupnya.
2. CO terkait dengan tujuan : a. peningkatan kesejahteraan melalui pemenuhan sejumlah
kebutuhan dasar (perumahan, permukiman, lingkungan hidup, kesehatan maupun pendidikan)
b. Mendorong kualitas hidup yang lebih baik dan berkelanjutan (sustainability livelihood)
c. Bertumpu pada kapasitas lokal ; • jaringan kerja sosial, • kemampuan akses terhadap sumberdaya dan prasarana, • kemampuan mempengaruhi lembaga-lembaga kunci, bukan
disuplai dari luar
• KSM sosial adalah ujung jeruji dibawah UPS dalam OMW yang menghubungkan pemerintah , masyarakat dan swasta.
• Dalam CSO, posisi pemerintah sebagai katalisator, fasilitator dan pendayung (rowing) elemen-elemen di luar dirinya; LSM, PT dan masyarakat (via UPS-BKM)
• So pembangunan tidak dijalankan sendirian (not do itself by government) tapi dikelola sinergis
B. Posisi Kegiatan Sosial dalam CO, lanjutan...... B.2. Dasar Pemikiran
• Dalam Pemberdayaan, kegiatan sosial tidak instan, permukaan, santunan, tak berkelanjutan, tidak terkait langsung dengan warga miskin, tidak berkorelasi dengan target IPM-MDGs.
• Kegiatan social harus mampu menjawab peningkatan kapasitas SDM bertumpu pada mata pencaharian, meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, serta akses terhadap sumberdaya.
B.3. Dasar Pemikiran
II. Uraian Kegiatan
Ruang Lingkup Kegiatan Sosial
• POB Kegiatan Sosial mengatur, menertibkan dan mengembalikan kegiatan sosial pada jalurnya, sebab selama ini Kegiatan Sosial belum memiliki referensi maupun petunjuk teknis.
• dalam arti luas adalah proses pemberdayaan masyarakat via siklus
• dalam arti sempit adalah jenis-jenis kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar
A. Nama Kegiatan (Nama POB)
Ruang Lingkup Kegiatan Sosial
• Meningkatkan kualitas hidup si miskin, buka kesempatan kerja
• Menguatkan modal sosial masyarakat.
• meningkatkan angka harapan hidup masyarakat kemampuan akses layanan kesehatan, sumberdaya dan kesempatan pendidikan.
• Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan kegiatan penanggulangan kemiskinan.
B. Tujuan Kegiatan Sosial
• Masyarakat mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar dengan baik, dari berbagai pihak/sektor
• Terjadinya keberlanjutan. Kegiatan Sosial menunjang fasilitasi pelayanan-pelayanan SKPD agar tepat sasaran
• Meningkatnya Modal Sosial. Dalam banyak aspek, kegiatan sosial yang dijalankan oleh KSM-KSM Sosial yang telah mengakar terbukti memperkuat sambung rasa, kepedulian dan kerjasama antar warga menghadapi persoalan kemiskinan.
C. Output Kegiatan Sosial
• Menjaga kegiatan selalu relevan dengan target IPM-MDGs
• Menguatkan modal social, kelompok yang suda ada
• Menunjang Kegiatan Ekonomi , mengaitkan dengan mata pencaharian
• Mengoptimalkan Keberlanjutan, meningkatkan peran SKPD
• Memberikan support Perlindungan Sosial • Mereview kualitas PJM Pronangkis
D. Strategy
E. Sasaran Kegiatan Sosial
Usia
Sekolah
• Balita dan Usia sekolah sesuai program wajib belajar
•Tidak memiliki kecukupan dana untuk mengakses pendidikan dan kesehatan
Usia Produktif
•Tidak memiliki pekerjaan
•pekerjaan tidak tetap
•Tidak berpendidikan
•Tidak memiliki ketrampilan
•Tidak memiliki akses perawatan kesehatan
Usia Tidak
Produktif
•telah melewati masa produktif
•pendapatan tidak tetap
•ketergantungan tinggi
•Tidak memiliki akses kesehatan
•Tidak memiliki jaminan hari tua
Sasaran Usia Tidak Produktif
• Santunan sempat menjadi polemik karena bersifat charity, kurang relevan dengan pemberdayaan, tidak tercover dalam IPM dan MDGs. Solusinya diintegrasikan dengan cluster I
CLUSTER I CLUSTER II CLUSTER III
Community Empowerment
Small & Micro Entrepreneurship Empowerment
Assistance and Social ProtectionFamily-Based
Reducing the burden of expenditure of the poor
Increasing the ability and income of the poor
Increase savings and ensure business continuity MSEs
CLUSTER IV
Cheap Program for
People
Provide "something" with very cheap price, with some government aid
KLASTER IV
1. Very Cheap Houses2. Cheap Vehicle3. Water For People
4. Cheap Electricity & Save5. Increased Life of Fishermen
6. Community Life Improvement Edge (marginalized) Urban
INSTRUMENT OF POVERTY ALLEVIATIONPresident Direction - Februari 2011
KLASTER I
1. PKH2. JAMKESMAS3. RASKIN
4. Beasiswa Siswa Miskin
5. BLT *
KLASTER II
PNPM Mandiri
KLASTER III
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
1. Peningkatan Angka Harapan Hidup melalui pelayanan Kesehatan.
2. Peningkatan Kapasitas SDM dan Pelayanan Pendidikan
3. Peningkatan Daya Beli, berkaitan dengan peningkatan pendapatan mata pencaharian
F. Komponen Kegiatan Sosial
G. Ruang Lingkup Kegiatan Sosial
Balita dan Usia Sekolah
Usia Produktif (dibiayai BLM
Sosial)
Usia Tidak Produktif
UPS
Pendidikan dan Kesehatan
Pelatihan
Kesehatan dan Jaminan Hari Tua
Dinas Kesehatan, LSM, Lembaga Sosial,
CSR
Dinas Sosial, LSM, CSR, Lembaga Sosial dan Perguruan Tinggi
Dinas Pertanian, Perikanan, Koperasi
dan UMKM, Lembaga Sosial, LSM, CSR dsb
Kurikulum dan Jenis Pelatihan
Sasaran Kegiatan Lembaga Mitra
Pengobatan Gratis dan Asuransi/Jaminan Hari Tua Bagi orang Jompo, Janda tua, dsb
KESEHATAN1. Imunisasi2. Penambahan Gizi Balita (Makanan Tamnbahan)3. Penambahan Alat Kesehatan (Tensi Digital, Test Gula Darah)4. Pengobatan Massal5. Vaksinasi Malaria6. Fogging7. Pencegahan Penyakit Menular8. Kesehatan Ibu dan Anak (Periksa Kehamilan)9. Pemberian Makanan Tambahan
PELATIHAN1. Pelatihan Ekonomi Rumah Tangga2. Pelatihan Kewirausahaan3. Pelatihan Ketrampilan4. Pelatihan Pertukangan5. Pelatihan Kesehatan6. Pelatihan Perbengkelan
PENDIDIKAN1. Beasiswa Berkelanjutan2. Perlengkapan Sekolah Anak-anak Tidak Mampu3. Pengadaan APE TK
1. Kegiatan sosial harus tidak overlap dengan kegiatan lingkungan dan ekonomi.
2. BLM hanya untuk membiayai pelatihan peningkatan kapasitas usia produktif, mencakup Pelatihan Ekonomi Rumah Tangga, Pelatihan Kewirausahaan, Pelatihan Ketrampilan
3. Biaya pelatihan bagi peserta dan instruktur, meliputi sewa tempat, modul pelatihan, dan training kit. Peralatan “berat” praktek dapat menyewa.
4. Demi keberlanjutan, pelatihan bekerjasama dengan dinas/instansi/ lembaga mitra. Lembaga Mitra bisa menjadi Penyelenggara Pelatihan
5. Pembelian alat bukan untuk dijadikan sebagai asset atau modal usaha bagi individu maupun KSM yang dilatih.
6. Magang (OJT) di perusahaan/IKM, disertai skema pembiayaan yang disepakati antara BKM/UPS dengan Perusahaan/IKM.
H. Ketentuan Pemanfaatan BLM Sosial
1. Pemanfaat PS2 dan KSM-KSM yang akan mengakses dana bergulir namun belum memiliki pengalaman usaha wajib mengikuti pelatihan dikoordinir oleh UPS.
2. skema pembiayaan BLM Kegiatan Ekonomi maupun infrastruktur mesti menunjang kegiatan sosial dan sebaliknya
3. sebagian keuntungan BKM dialokasikan untuk mendanai kegiatan sosial untuk PS-2 sesuai PJM Pronangkis dan IPM MDGs (diatur dalam ART BKM)
4. PS 2 non produktif diarahkan mengakses pembiayaan dari hasil pengelolaan dana bergulir maupun sumber lain
H. 1. Pemanfataan BLM dan PS 2
• PS-2 yang tidak mampu mengakses layanan pendidikan dan kesehatan diarahkan untuk mengikuti program-program cluster I yang terkait pemenuhan kebutuhan pokok (Raskin dan BLT), pendidikan (BOS), dan kesehatan (Jamkesmas), dengan syarat:
– Diwadahi Kegiatan Sosial PNPM Perkotaan karena terkait IPM-MDGs
– Disupport data PS 2 yang valid dan lengkap diverifikasi bekerjasama dengan program cluster I atau program lain yang sejenis
– dapat dijalankan tanpa menggunakan, biaya kegiatan Sosial dapat berasal dari SKPD-SKPD/lembaga-lembaga mitra dalam berbagai bentuk
H. 2. Pemanfataan BLM dan PS 2
Sekretariat
KSM
UPK
Pelatihan: kelas/
magang
Aktivitas
Pendidikan
Aktivitas
KesehatanUPS
Kegiatan Ekonomi Produktif (dana
bergulir)
Dinas Kesehatan, Lembaga Sosial,
LSM, CSR, Perguruan Tinggi
Dinas Pendidikan, Lembaga Sosial,
Perguruan Tinggi, LSM, CSR
Penyediaan Guru PAUD, dana BOS,
perlengkapan sekolah
Bidan desa, Obat-obatan,
asuransi kesehatan, alat-alat kesehatan, tenaga medis
KSM Pelaksana keg Sosial
KSM Pelaksana keg Sosial
Laba Perguliran
KSM Pelaksana Jenis-jenis Kegiatan Lembaga-Lembaga MitraBentuk Penyertaan
(Sharing)
Garis Koordinasi
Garis verifikasi
Garis pendanaan (BLM/perguliran)
Keterangan
J. Alur Pembiayaan Kegiatan Sosial
III. Pelaksanaan
1. Sosialisasi Pengelolaan Kegiatan Sosial, 2. Bimbingan dan pendampingan kepada BKM dan UPS, 3. Pembangunan/penguatan KSM Sosial, 4. Pendampingan KSM Sosial untuk penyusunan Usulan Kegiatan dan
Pelaporan, 5. KSM Sosial menyusun kegiatan 6. Verifikasi UPS dan BKM terhadap usulan KSM Sosial, 7. Pencairan dana ke KSM Sosial. 8. Substansi penting dalam tahap perencanaan adalah memposisikan
kegiatan sosial sebagai komponen program yang terintegrasi dengan kegiatan lingkungan dan ekonomi produktif untuk mengembangkan kapasitas manusia dan masyarakat berkesinambungan.
A. Perencanaan
• Pada tahap pelaksanaan terdapat dua hal utama pada langkah ke 8 dan 9, yaitu : – 8) Tahap Persiapan Pelaksanaan dan – 9) Tahap Pelaksanaan kegiatan sosial oleh panitia.
• Pelaporan Laporan adalah konsumsi public, bukan konsumsi
administratif, sehingga harus dipublikasikan kepada semua pihak, baik melalui penempelan pada papan pengumuman di 5 titik strategis maupun melalui berbagai pertemuan. Tahap pelaporan terdiri dari langkah 10) tahap penyusunan laporan dan 11) sosialisasi laporan.
B. Pelaksanaan dan Pelaporan
Sosialisasi pengelolaan
Kegiatan Sosial1
Bimbingan dan
Pendampingan pada BKM/
LKM + UPS
Pelaksanaan Kegiatan Sosial oleh KSM/
Panitia
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Diutamakan terkait pemenuhan
kebutuhan pendidikan dan
kesehatan
2. Kemanfaatan langsung kepada PS2
(cek daftar PS2)
3. Jika terkait mata pencaharian
diprioritaskan yang menunjang
ekonomi,meningkatkan lapangan
kerja (cek PJM Pronangkis)
4. Keberlanjutan
5. Penggalangan Swadaya
6. Kerjasama Kemitraan
7. Transparansi & Akuntabilitas
Pencairan dana kegiatan ke KSM (Layak)
Verifikasi UPS & keputusan BKM/LKM
KSM/Panitia Sosial menyusun Usulan
Kegiatan
9
8
7
6
5
Perbaikan usulan
kegiatan (Belum
Layak)
Pembangunan/penguatan
KSM/Panitia Sosial
Pendampingan KSM/
Panitia Sosial untuk
Penyusunan Usulan
Kegiatan dan Laporan
2
3
4
KSM/Panitia
Menyusun Laporan
Hasil Pelaksanaan
Kegiatan
Sosialisasi Laporan
Hasil Pelaksanaan
Kegiatan Sosial
10
11
C. Penjelasan Alur Pengelolaan C. Penjelasan Alur Pengelolaan
IV. Pemantauan dan Evaluasi
A. Pemantauan
• Dalam pemantauan diverifikasi kegiatan Sosial yang dapat didanai BLM adalah : a. kegiatan yang berdampak kepada pemanfaat langsung (KK
Miskin), b. menunjang pelayanan pendidikan, kesehatan, c. peningkatan SDM yang berkait dengan peningkatan
pendapatan, d. membuka lapangan kerja, e. berbasis pada mata pencaharian lokal f. Menggalang swadaya g. Memancing kontribusi pihak ketiga (SKPD dan CSR) h. Santunan yang dapat dijamin kemanfaatannya bagi PS2 yang
benar-benar jobless, miskin dan usia tidak produktif
B. Kegiatan Sosial Yang Menunjang Kegiatan Ekonomi
• Kegiatan yang berbasis pada mata pencaharian penduduk lokal
• Ditekuni sebagai profesi sehari-hari • Meningkatkan skill untuk mengeksplorasi
SDA setempat • Meningkatkan skill untuk membuka jejaring
kerjasama dengan berbagai pihak dan akses pasar
• Dilanjutkan dengan pembentukan KSM Ekonomi
• Membuka ketersumbatan akses dan aset komunitas (hutan, air, sungai, mineral)
• Meningkatkan pendapatan (income) dan daya beli
C. Keberlanjutan
Prospek kegiatan sosial dapat dilihat dari :
1. Dijalankan oleh KSM-KSM yg mengakar, bermodal sosial kuat dan memiliki jaringan luas
2. Tidak charity dan instan, ditandai dengan keberlanjutan maintenance-nya oleh :
a. Relawan-relawan sektoral/spesialis
b. SKPD-SKPD khususnya sektor kesehatan dan pendidikan
c. Perguruan Tinggi dan
d. CSR
3. Dukungan financial
4. Dukungan akses pasar dan sumberdaya
D. Pengendalian
KMP USK
COMMUNITY
ORGANIZING SOS ACTIVITY
PENGENDALIAN
RELAWAN
KESEHATAN
FASILITATOR SOSIAL
ASKOT SOSIAL
KMW
SKPD – SKPD
SEKTORAL
TA SOSIALISASI
KEBERLANJUTAN
RELAWAN
PENDIDIKAN
Relawan
Posyandu
Relawan
Pertanian
KSM SOSIAL
CSR
Perguruan
Tinggi
BKM
UPS KSM SOSIAL
KSM SOSIAL
KSM SOSIAL
1. Apa yang dikendalikan • Keterkaitan dengan IPM dan MDGs
• Seberapa jauh keterkaitan dengan Modal Sosial
• Seberapa jauh menunjang pelayanan pendidikan dan kesehatan (services provider)
• Seberapa jauh terkait dengan Program SKPD
2. Mengukur Pelayanan Sosial KSM
D.1. Pengendalian lanjutan.......
Pendekatan Sasaran: fokus pada keberhasilan dalam mencapai
sasaran tingkat output yang direncanakan; dalam hal : ketepatan sasaran masing-masing jenis kegiatan sosial
terhadap warga miskin usia sekolah, produktif dan tidak produktif
peningkatan jumlah pemanfaat KK miskin yang memperoleh akses layanan kesehatan, pendidikan maupun sumberdaya.
Seberapa besar kapasitas KK miskin meningkat setelah mendapatkan penguatan kapasitas melalui kegiatan sosial?
D.2. Pengendalian input
Pendekatan Sumber: mencoba mengukur efektivitas dari sisi input yaitu dengan mengukur keberhasilan UPS/KSM Sosial dalam hal :
jenis-jenis dan topic-topik pelatihan seperti apa yang dibutuhkan untuk mencapai pemahaman wawasan dan performansi (performance) yang baik untuk melayani masyarakat miskin,
jenis ketrampilan yang dibutuhkan dalam mengelola aset-aset penting yang menguasai hajat hidup orang banyak,
D.3. Pengendalian Sumber
Fokus Pengendalian Proses pada indikator internal seperti sejauh mana UPS/KSM Sosial telah bekerja efisien.
Apakah lingkungan UPS/KSM tersebut cukup mendukung budaya pelayanan yang baik?
Apakah UPS/KSM Sosial bebas intervensi kepentingan ?
Apakah dilakukan verifikasi serius kesesuaian kegiatan dengan PJM Pronangkis?
Apakah UPS memantau semua kegiatan yang dilaksanakan oleh KSM sosial secara periodic?
Apakah UPS memiliki kurikulum untuk menyelanggarakan Pelatihan sesuai amanah PJM Pronangkis?
D.4. Pengendalian Proses 1
Apakah KSM-KSM Sosial yang menangani program pendidikan dipantau bagaimana pengelolaan kegiatannya terhadap anak-anak miskin usia sekolah?
Apakah KSM-KSM Sosial yang menangani program kesehatan dipantau bagaimana pengelolaan kegiatannya terhadap KK miskin yang kesulitan mengakses layanan kesehatan?
Apakah KSM-KSM Sosial produktif dipantau bagaimana mekanisme pengelolaan kegiatannya terkait dengan peningkatan skill, pengetahuan dan produktivitas kegiatan sosial
D.5. Pengendalian Proses 2
1. Dalam pengendalian, jika ditemukan kelemahan disana-sini maka seluruh pelaku yang ditempeli tanggung jawab mengorganize kegiatan sosial akan di-up grade kapasitasnya (input, proses, output) melalui :
a. coaching,
b. pelatihan dan
c. kegiatan lain yang relevan
2. Pendekatan Sasaran, sejauh mungkin tidak terjadi mistarget
3. Pendekatan Sumber; memperbanyak pelatihan dan workshop untuk pengembangan kapasitas
4. Pendekatan Proses: apakah UPS telah bekerja efisien? Apakah UPS/KSM cukup memonitor dan mendukung budaya pelayanan yang baik dan bebas intervensi kepentingan
D.6. Prinsip Pengendalian
3. Pelaksanaan Pengendalian • Dilakukan secara hierarkis mulai level fasilitator
hingga KMP (Community Organization and Social Activity)
• Di KMW, substansi pengendaliannya diletakkan pada MSAP Fasilitator Sosial dan Askot Sosial dibawah kendali TA Sosialisasi.
• Uji Petik dilaksanakan pada lokasi-lokasi terpilih secara random kepada BKM, UPS, relawan, aparat desa dan SKPD
D.7. Pelaksanaan Pengendalian
D.8. Indikator dan Instrumen Uji Petik No
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Score
1 5 0
2 1 0
3 5 0
4 5 0
5 1 0
6
a. kader BKKBN 1 0
b. kader posyandu 2 0
c. kader PKK 1 0
d. guru bantu PAUD, relawan pendidikan lainnya 2 0
e. kelompok tani 1 0
f. kelompok nelayan 1 0
g. RT/RW 1 0
h. lainnya..... 1 0
7 5 0
B. Jenis Kegiatan, IPM MDGs dan BLM (kombinasi dengan data SIM)
8 5 0
9 Apakah Kegiatan KSM Sosial terkait dengan: 0
a. pendidikan 2 0
b. kesehatan 2 0
c. kebersihan/lingkungan 2 0
d. pertanian 1 0
e. peternakan 1 0
f. kelautan 1 0
g. pelatihan ketrampilan/ kewirausahaan/untuk ekonomi produktif 2 0
h. prasarana (infrastruktur), alat produksi (traktor, mesin jahit, dst) 1 0
i. perlengkapan pertemuan, sound system, tenda resepsi, meja kursi, 0 0
j. santunan usia tidak produktif 1 0
k. lainnya..... 0 0
10 Apakah kegiatan pelatihan ditindaklanjuti dengan pembentukan KSM? 2 0
11 Apakah alumni pelatihan dikirim ke sejumlah lembaga? 5 0
12 Apakah kegiatan penyediaan prasarana diikuti dengan kejelasan pengelolaannya? 5 0
13 apakah hasil penyewaan perlengkapan pertemuan diperuntukkan bagi KK miskin? 5 0
14 apakah hasil penyewaan perlengkapan pertemuan diperuntukkan bagi pendidikan dan kesehatan 5 0
15 Apakah pemberian santunan berkelanjutan? 5 0
16 Apakah Kegiatan Sosial telah berhasil menggalang kemitraan dengan SKPD? 5 0
17 Apakah Kegiatan Sosial telah menjadi bagian dari Program SKPD? 5 0
18 Apakah SKPD berkontribusi dalam pendanaan? 5 0
19 Apakah SKPD berkontribusi dalam penyediaan SDM, alat, prasarana, sumberdaya lain? 5 0
20 Apakah UPS mengendalikan proses dan output kegiatan sosial 3 0
Bobot
D. Kemitraan
C. Pengelolaan, Sasaran dan Keberlanjutan
E. Pengendalian
Apakah setelah dilaksanakan kegiatan sosial, interaksi masyarakat makin erat
Apakah Semua kegiatan KSM Sosial terkait IPM-MDGs?
Pertanyaan Jawaban
Apakah Mayoritas Kegiatan berhasil menggalang swadaya?
Apakah Mayoritas Kegiatan yang dilaksanakan KSM Sosial bermanfaat langsung bagi KK miskin?
Apakah KSM Sosial dibentuk dari kelompok yang sudah ada? Sebelumnya kelompok apa?
Apakah Mayoritas Kegiatan yang dilaksanakan KSM Sosial bermanfaat tidak langsung bagi KK miskin?
Apakah mayoritas kegiatan sosial terkait dengan pembangunan prasarana?
Apakah dalam KSM Sosial terlibat:
A. Pengelola, Swadaya dan Modal Sosial
IV. Lampiran
Potret Kegiatan Sosial A. Potret Kegiatan Sosial (2007-2011)
Lain-Lain 33%
Peningkatan Kesehatan
36%
Peningkatan SDM 21%
Santunan Sosial/Hibah
10%
Sumber: Final Report NMC 2 2011
B. Detail Kegiatan dan Misteri Kegiatan Lain-lain (2007-2011)
Beasiswa 11%
Lain-Lain 29%
Imunisasi 2%
Kesehatan Ibu dan Anak (Periksa Kehamilan)
7%
Perbaikan Gizi 23%
Pelatihan bidang Kesehatan
2%
Pelatihan bidang Keselamatan
0%
Pelatihan bidang Pendidikan
3%
Pelatihan bidang Pertanian
1%
Pelatihan bidang Pertukangan
0%
Pelatihan bidang Peternakan
1%
Pelatihan Ketrampilan 12%
Bazar/Sembako Murah 4%
Pemberian Uang Tunai 5%
Sumber: Final Report NMC 2 2011
Isu Strategis
• Serapan BLM untuk bidang kesehatan dan Kegiatan pendidikan (beasiswa) menurun dalam setahun terakhir
• Serapan BLM untuk kegiatan lain-lain dan santunan social tetap, padahal mestinya kedua kegiatan tersebut hilang.
• kegiatan lain-lain, sering dipakai bersembunyi bagi kegiatan-kegiatan yang kurang jelas dan abu-abu bahkan ada yang dikualifikasikan sebagai negative list.
• Santunan dari dana BLM cenderung berpotensi tidak berkelanjutan dan kurang produktif.
• Kalaupun ada kegiatan sosial untuk merespon ketiadaan jaminan social (kesehatan dan hari tua) dari Pemerintah terhadap warga miskin yang menua dan dalam usia tidak produktif.
• Kategorisasi kegiatan social dalam pencatatan data SIM masih belum clear dan carut-marut, sehingga perlu diklarifikasi kembali.
C. Isu Strategis
D. Tridaya, Social Capital dan Human Capital
E. Respon PNPM Urban
Terhadap Kemiskinan
F. Orientasi dan Target Tridaya
Membangkitkan daya
sosial agar tercipta
masyarakat effektif
Manusia
Membangkitkan daya
ekonomi agar tercipta
masyarakat yg
produktif
Pember
dayaan Sejati
Membangkitkan daya
lingkungan agar
tercipta masyarakat
pembangunan
G. Kegiatan sosial dalam
Pentagon aset dan akses
Human Capital
(SD-Manusia)
Natural Capital
(SD-Alam)
Financial Capital
(SD-Keuangan)
Physical Capital
(SD-Fisik)
Social Capital
(Modal Sosial)
Livelihood
Assets
Kegiatan Sosial untuk memperkuat modal sosial, human capital dan jaringan sosial agar tercipta kesinambungan
Catatan: Arsir coklat ini menurut temen2 dalam KBIK 19 Juni 2012 diminta dihilangkan karena seolah hanya kegiatan sosial yang terkait dengan peningkatan kapasitas SDM dan modal sosial
H. Hubungan Kegiatan Sosial
dengan MDGs
• Kegiatan Sosial mesti relevan dengan 8 orientasi MDGS, yang dikontekstualisasikan dengan kebutuhan lokal : 1. Kurangi kelaparan ekstrem
2. Pendidikan untuk semua
3. Kesetaraan gender
4. Kesehatan anak
5. Cegah potensi kematian Ibu Hamil
6. Kelestarian Lingkungan
7. Kemitraan
I. Hubungan Kegiatan Sosial dengan IPM
• IPM terdiri dari Angka Harapan Hidup tinggi (sehat), Terdidik dan Berdaya beli
• Kegiatan Sosial yang direncanakan dalam PJM Pronangkis , Serapan BLM dan Realisasinya harus :
1. berkontribusi terhadap seluruh bidang Kesehatan, pendidikan dan peningkatan daya beli (income) secara berimbang
2. Bertumpu pada mata pencaharian komunitas
3. kegiatan dapat tersalurkan dalam :
4. kegiatan sarana lingkungan yang berimplikasi pada peningkatan kesehatan lingkungan,
5. kegiatan yang berdampak langsung seperti pengobatan dan perbaikan gizi nilainya masih rendah.
6. kegiatan pelatihan untuk peningkatan keterampilan dan peluang usaha
J. Perlindungan Sosial
• Kegiatan Sosial menunjang Program Perlindungan Sosial terutama cluster I (pemenuhan kebutuhan dasar) dan IV (program serba murah)
Kemenko Kesra
PENINGKATAN DAN PERLUASAN PROGRAM PRO-RAKYAT
RTSM
RTM
RTHM
Klaster-1
1. BEASISWA MISKIN2. JAMKESMAS3. RASKIN4. PKH5. BLT (bila diperlukan
saat krisis)
6. Dll.
Klaster-2
PROGRAM-PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(PNPM)
Klaster-3
KREDIT USAHA RAKYAT
(KUR)
Klaster-41. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT4. PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT5. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan *)6. Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan
*)
KEBIJAKAN EKONOMI-MAKRO
Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat, serta
Perluasan dan
Peningkatan
Kesempatan Kerja
Pengurangan
Angka Kemiskinan
RTSM*)
RTM *)
RTHM
*) Program Peningkatan Kehidupan Nelayan dan Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan merupakan program dengan target sasaran kelompok tertentu, pada umumnya 60% RTS termiskin.
4
Terima Kasih