dt gangguan mood.pptx
TRANSCRIPT
DISKUSI TOPIKGANGGUAN MOOD
Oleh:Erlin Irawati(I11109059)
Kepaniteraan Klinik Jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Kalimantan Barat
Definisi Mood adalah suatu emosi yang meresap
dan dipertahankan, yang dialami secara subjektif dan dilaporkan oleh pasien dan terlihat oleh orang lain.
Gangguan mood adalah suatu kelompok kondisi klinis yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat.
Etiologi
•Disregulasi heterogen pada amin biogenik
Faktor biologis
•Hubungan antara gangguan mood khususnya bipolar I dan petanda genetik dilaporkan pada kromosom 5, 11 dan X.
Faktor genetika
•peristiwa kehidupan yang menyebabkan stress lebih sering mendahului episode pertama gangguan mood daripada episode selanjutnya
Faktor psikososial
Klasifikasi Gangguan mood DSM-IV
Gangguan depresif
296.xx
.2x
.3x
300.4
311
Gangguan depresi berat
Episode tunggal
Rekuren
Gangguan distimik
Gangguan depresif yang tak tergolongkan (YTT)
Gangguan bipolar
296.xx
.0x
.40
.4x
.6x
.5x
.7
296.89
301.13
296.80
293.83
296.90
Gangguan bipolar I
Episode manik tunggal
Episode terakhir hipomanik
Episode terakhir manik
Episode terakhir campuran
Episode terakhir terdepresi
Episode terakhir tidak ditentukan
Gangguan bipolar II
Gangguan siklotimik
Gangguan bipolar yang tak tergolongkan (YTT)
Gangguan mood karena kondisi medis umum
Gangguan mood akibat zat
Gangguan mood yang tak tergolongkan (YTT)
Klasifikasi gangguan mood dalam PPDGJ III F30 Episode manik F31 Gangguan afektif bipolar F32 Episode depresif F33 Gangguan depresif berulang F34 Gangguan suasana perasaan
(mood[afektif]) menetap F38 Gangguan suasana perasaan
(mood[afektif]) lainnya F39 Gangguan suasana perasaan (mood
[afektif]) yang tak tergolongkan (YTT)
Gambaran kllinis Episode Depresi Berat
Suatu mood depresi dan hilangnya minat atau kesenangan (gejala utama)
Hampir semua pasien terdepresi (97 persen) mengeluh adanya penurunan energi yang menyebabkan kesulitan dalam menyelesaikan tugas, sekolah dan pekerjaan, dan penurunan motivasi untuk mengambil proyek baru
Kira-kira 80 persen pasien mengeluh sulit tidur, khususnya terbangun pada dini hari (yaitu, insomnia terminal) dan sering terbangun pada malam hari, selama mana mereka mungkin merenungkan masalahnya.
Gambaran kllinis Episode Depresi Berat
Nafsu makan menurun, berat badan menurun, atau sebaliknya
Ketidakmampuan berkonsentrasi Gangguan dalam berpikir Pada anak sikap fobia sekolah dan menggendong
pada orang tua yang berlebihan. Prestasi akademik yang memburuk, penyalahgunanaan zat, perilaku antisosial, promiskuitas seksual, membolos, dan melarikan diri juga mungkin merupakan gejala depresi pada remaja.
Lanjut usia : berhubungan dengan status sosioekonomi rendah, kematian pasangan, penyakit fisik yang menyertai, dan isolasi sosial.
Gambaran klinis Episode manik Suatu mood yang meningkat, meluap-luap, atau lekas
marah merupakan tanda episode manik. Mudah tersinggung Suatu kecendrungan menanggalkan pakaian di
tempat ramai, berpakaian dan mengenakan perhiasan dengan warna-warna yang terang dan dengan kombinasi yang tidak sesuai, dan tidak memperhatikan perincian-perincian yang kecil (seperti lupa meletakkan gagang telepon pada tempatnya) juga merupakan gejala gangguan
Pasien sering kali terokupasi oleh gagasan agama, politik, finansial, seksual, atau penyiksaan yang dapat berkembang menjadi sistem waham yang kompleks
Gambaran klinis episode campuran Episode campuran ditandai dengan
adanya suatu periode waktu (paling sedikit 1 minggu) yang sesuai dengan kriteria episode manik dan episode depresi, yang tejadi hampir setiap hari (kriteria A).
Gambaran klinis episode hipomanik
Episode hipomanik didefinisikan sebagai adanya periode yang terpisah dari mood yang abnormal dan secara menetap meningkat, meluap dan lekas marah yang berlangsung selama minimal 4 hari (kriteria A)
Pemeriksaan status mental depresif berat
Retardasi atau agitasi psikomotor Secara klasik, seorang pasien depresi memiliki postur
yang membungkuk, tidak terdapat pergerakan spontan, dan pandangan mata yang putus asa dan memalingkan pandangan
Penarikan sosial dan penurunan aktivitas yang menyeluruh
Kecepatan dan volume bicara yang menurun, berespon terhadap pertanyaan dengan kata tunggal, dan menunjukkan respon yang melambat terhadap pertanyaan
Bisa terdapat waham baik yang sesuai mood ataupun yang tidak sesuai mood
Pemeriksaan status mental episode depresif Isi pikiran mereka sering kali melibatkan
perenungan tentang kehilangan, bersalah, bunuh diri, dan kematian
Kira-kira 10 persen dari semua pasien depresi memiliki gejala jelas gangguan berpikir, biasanya penghambatan pikiran (thought blocking) dan kemiskinan isi pikiran yang melanda.
Tilikan pasien terdepresi terhadap gangguannya sering kali berlebihan; mereka terlalu menekankan gejalanya, gangguannya dan masalah hidupnya.
Pemeriksaan status mental episode manik
Pasien manik sangat bergairah, banyak bicara, kadang-kadang menggelikan, dan sering hiperaktif.
Pasien manik biasanya euforik tetapi juga dapat lekas marah.
Secara emosi labil, beralih dari tertawa menjadi lekas marah menjadi depresi di dalam beberapa menit atau jam.
Pemeriksaan status mental episode manik
Pasien manik tidak dapat disela saat mereka bicara, mereka sering kali rewel dan pengganggu bagi orang-orang sekitarnya. Saat mania menjadi lebih kuat, pembicaraan menjadi lebih lantang, lebih cepat, dan sulit untuk dimengerti. Saat keadaan teraktivasi meningkat, pembicaraan menjadi penuh gurauan, kelucuan, sajak, permainan kata-kata, dan hal-hal yang tidak relevan. Saat tingkat aktivitas lebih meningkat lagi, asosiasi menjadi longgar. Kemampuan untuk berkonsentrasi menghilang, menyebabkan gagasan yang meloncat-loncat (flight of ideas), kata yang campur aduk (word salad), dan neologisme. Pada kegembiraan manik akut, pembicaraan mungkin sama sekali inkoheren dan tidak dapat dibedakan dengan pembicaraan orang skizofrenik.
Pemeriksaan status mental episode manik
Isi pikiran pasien manik termasuk tema kepercayaan diri dan kebesaran diri.
Pasien manik sering kali mudah dialihkan perh
Fungsi kognitif keadaan manik ditandai oleh aliran gagasan yang tidak terkendali dan dipercepat. atiannya.
Kriteria diagnosis episode depresif mayor
A. Lima (atau lebih) gejala berikut ditemukan selama periode 2 minggu yang sama dan menunjukkan suatu perubahan dari fungsi sebelumnya; paling kurang satu gejala dari salah satu mood terdepresi atau dua kehilangan minat atau kesenangan.
B. Gejala tidak memenuhi kriteria Episode CampuranC. Gejala menyebabkan penderitaan secara klinis yang bermakna
atau gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi bidang penting lainnya.
D. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari zat (misalnya penyalahgunaan zat, pengobatan) atau suatu kondisi medis umum (misalnya hipotiroidisme).
E. Gejala tidak lebih baik dijelaskan Berduka, yaitu setelah kehilangan seorang yang dicintai, gejala menetap lebih lama dari 2 bulan atau ditandai oleh gangguan fungsional yang nyata, preokupasi morbid dengan perasaan tidak berharga, ide bunuh diri, gejala psikotik, atau retardasi psikomotor.
Kriteria diagnostik gangguan distimiki
Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Distimik
A. Mood terdepresi untuk sebagian besar hari, lebih banyak hari dibandingkan tidak, seperti yang
ditunjukkan keterangan subjektif atau pengalaman orang lain, sekurangnya 2 tahun. Catatan: pada
anak-anak dan remaja, mood dapat mudah tersinggung dan lama harus sekurangnya 1 tahun.
B. Adanya saat terdepresi dua (atau lebih) berikut:
(1) Nafsu makan yang buruk atau berlebihan
(2) Insomnia atau hipersomnia
(3) Energi lemah atau lelah
(4) Harga diri yang rendah
(5) Konsentrasi buruk atau sulit mengambil keputusan
(6) Perasaan putus asa
C. Selama periode 2 tahun (1 tahun untuk anak-anak atau remaja) gangguan, orang tidak pernah tanpa
gejala dalam kriteria A dan B selama lebih dari 2 bulan suatu waktu.
D. Tidak pernah ada episode depresif berat selama 2 tahun pertama gangguan (1 tahun untuk anak-anak
dan remaja), yaitu gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan depresif berat kronis, atau
gangguan depresif berat, dalam remisi parsial.
Catatan: mungkin terdapat episode depresif berat sebelumnya asalkan terdapat remisi lengkap (tidak ada
tanda atau gejala bermakna selama 2 bulan) sebelum perkembangan distimik. Di samping itu setelah
2 tahun awal dari gangguan distimik mungkin terdapat episode gangguan depresif berat yang
menumpang pada kasus tersebut, kedua diagnosis dapat diberikan jika memnuhi kriteria untuk
episode depresif berat.
E. Tidak pernah terdapat episode manik, episode campuran, atau episode hipomanik, dan tidak pernah
memenuhi kriteria untuk gangguan siklotimik.
F. Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan psikotik kronis, seperti skizofrenia
atau gangguan delusional.
G. Gejala tidak merupakan efek fisiologis langsung dari suatu zat atau suatu kondisi medis umum.
H. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
Kriteria diagnostik episode manik
Kriteria Diagnostik untuk Episode Manik
A. Suatu periode yang nyata dari mood yang meningkat, meluap-luap, atau iritabel yang
secra abnormal dan menetap, paling kurang 1 minggu (atau durasi kapan saja jika
membutuhkan perawatan di rumah sakit).
B. Selama periode gangguan mood, tiga (atau lebih) gejala berikut menetap (empat jika
mood hanya iritabel) dan terjadi dalam derajat yang bermakna:
1. Harga diri yang melambung atau kebesaran
2. Penurunan kebutuhan tidur (misalnya, merasa telah beristirahat setelah tidur hanya 3
jam)
3. Berbicara lebih banyak dari yang biasanya atau tekanan untuk terus berbicara
4. Loncat gagasan atau pengalaman subyektif bahwa pikirannya berpacu
5. Distraktibilitas yaitu, prhatian sangat mudah dialihkan pada stimulus eksternal yang
tidak penting atau tidak relevan)
6. Peningkatan aktivitas yang diarahkan oleh tujuan (baik secara sosial, pada pekerjaan
atau sekolah, atau secara seksual atau agitasi psikomotor
7. Keterlibatan berlebihan pada aktivitas menyenangkan yang kemungkinan besar
mempunyai akibat yang menyakitkan (misalnya, berbelanja yang tidak terkendali,
melakukan hubungan seksual yang tidak bijaksana, atau investasi bisnis yang bodoh)
A. Gejala tidak memenuhi kriteria episode campuran
B. Gangguan mood cukup parah untuk menyebabkan gangguan yang nyata pada fungsi
pekerjaan atau pada aktivitas sosial atau hubungan dengan orang lain seoerti yang
biasanya, atau membutuhkan perawatan rumah sakit untuk mncegah bahaya bagi diri
sendiri maupun orang lain, atau terdapat ciri psikotik.
C. Gejala bukan efek fisiologis langsung dari zat atau suatu kondisi medis umum.
Kriteria diagnostik gangguan bipolar I
Kriteria Diagnosis Gangguan Bipolar I, Episode Manik Tunggal
A. Terdapat hanya satu Episode Manik dan tidak ada Episode Depresi
Mayor sebelumnya.
Catatan : Rekurensi didefinisikan sebagai suatu perubahan polaritas dari
depresi atau suatu interval paling kurang 2 bulan tanpa gejala manik.
B. Episode Manik tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan Skizoafektif
dan tidak bertumpang tindih dengan Skizofrenia, Gangguan
Skizofrenifrom, Gangguan Waham, atau Gangguan Psikotik yang
tidak ditentukan.
Kriteria diagnostik gangguan bipolar I
Kriteria Diagnosis Gangguan Bipolar I, Episode Paling Akhir
Manik
A. Saat ini (atau paling akhir) dalam Episode Manik
B. Terdapat paling kurang satu Episode Depresi Mayor, Episode
Manik, atau Episode Campuran sebelumnya.
C. Episode Mood pada kriteria A dan B tidak lebih baik dijelaskan oleh
Gangguan Skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
Skizofrenia, Gangguan Skizofreniform, Gangguan Waham, atau
Gangguan Psikotik Yang Tidak Ditentukan.
Kriteria diagnostik gangguan bipolar I
Kriteria Diagnosis Gangguan Bipolar I, Episode Paling
Akhir Campuran
A. Saat ini (atau paling akhir) dalam Episode Campuran.
B. Terdapat paling kurang satu Episode Manik, atau Episode
Campuran sebelumnya.
C. Episode Mood pada Kriteria A dan B tidak lebih baik dijelaskan
oleh Gangguan Skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
Skizofrenia, Gangguan Skizofreniform, Gangguan Waham, atau
Gangguan Psikotik Yang Tidak Ditentukan.
Kriteria diagnostik gangguan bipolar I
Kriteria Diagnosis Gangguan Bipolar I, Episode Paling Akhir
Depresi
A. Saat ini (atau paling akhir) dalam Episode Depresi Mayor.
B. Terdapat paling kurang satu Episode Manik, atau Episode Campuran
sebelumnya.
C. Episode Mood pada Kriteria A dan B tidak lebih baik dijelaskan oleh
Gangguan Skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
Skizofrenia, Gangguan Skizofreniform, Gangguan Waham, atau
Gangguan Psikotik Yang Tidak Ditentukan.
Kriteria diagnostik gangguan bipolar I
Kriteria Diagnosis Gangguan Bipolar I, Episode Paling Akhir Tidak
Ditentukan
A. Kecuali durasi, saat ini (atau paling akhir) memenuhi kriteria untuk
suatu Episode Manik, Hipomanik, Campuran, atau episode Depresi tunggal.
B. Terdapat paling kurang satu Episode Manik, atau Episode Campuran sebelumnya.
C. Gejala mood menyebabkan penderitaan secara klinis yang bermakna atau
gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi bidang penting lainnya.
D. Gejala Mood pada Kriteria A dan B tidak lebih baik dijelaskan oleh Gangguan
Skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan Skizofrenia, Gangguan
Skizofreniform, Gangguan Waham, atau Gangguan Psikotik Yang Tidak
Ditentukan.
E. Gejala mood pada Kriteria A dan B bukan karena efek fisiologis langsung dari zat
(misalnya, penyalahgunaan zat, pengobatan, atau terapi lainnya) atau suatu
kondisi medis umum (misalnya, hipertiroidisme).
Kriteria diagnostik gangguan bipolar II
Ciri khas yang penting pada gangguan bipolar II secara klinis adalah ditandai dengan munculnya satu atau lebih episode depresif berat (kriteria A), yang disertai dengan paling sedikit satu episode hipomanik (kriteria B). adanya episode manik atau episode campuran menyingkirkan diagnosis gangguan bipolar II (kriteria C). selain itu gejala mood pada kriteria A dan B tidak lebih baik untuk dimasukkan ke dalam gangguan skizoafektif, dan tidak tumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform,gangguan delusional, atau gangguan psikotik YTT (kriteria D). gejala menyebabkan gangguan yang nyata pda fungsi sosial, pekerjaan, dan bidang penting lainnya (kriteria E).
Kriteria diagnostik gangguan siklotimik
Kriteria diagnostik untuk Gangguan Siklotimik
A. Selama sekurangnya 2 tahun, adanya banyak episode dengan gejala hipomanik dan banyak periode
dengan gejala depresif yang tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif berat.
B. Selama periode 2 tahun di atas, orang tidak pernah tanpa gejala dalam kriteria A selama lebih dari 2
bulan.
C. Tidak ada episode depresif berat, episode manik, atau episode campuran yang ditemukan selama 2 tahun
pertama gangguan.
Catatan: setelah 2 tahun pertama dari gangguan siklotimik, mungkin terdapat episode manik atau
campuran yang menumpang atau episode depresif berat.
D. Gejala dalam kriteria A tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan skizoafektif dan tidak menumpang
pada skizofrenia, gangguan skizofreniform, gangguan delusional, atau gangguan psikotik yang tidak
ditentukan.
E. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau suatu kondisi medis umum.
F. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
Terapi depresif berat Terapi di rumah sakit Terapi psikososial farmakoterapi
Terapi bipolar IFarmakoterapi Mood Stabilizing Medications Atipikal antipsikotik Antidepresan
Terapi bipolar IPsikoterapi Terapi kognitif (Cognitive Behavioral
Therapy) Terapi interpersonal Terapi perilaku Terapi berorientasi psikoanalitik Terapi keluarga
Terapi bipolar ITerapi lain ECT (Electro Convulsive Therapy) Medikasi Tidur
Terima kasih