dufi vr manual (durux fuel injection)
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

DuFI VR MANUAL (Durux Fuel Injection)
rev 4
Tentang DuFI VR
DuFI VR adalah sebuah ECU (Electronic Control Unit) experimental yang digunakan untuk
mengatur sistem bahan bakar kendaraan secara elektronik atau biasa dikenal dengan sistem
injeksi. DuFI dibuat sebagai alternatif untuk yang ingin mencoba sistem injeksi yang
sebelumnya menggunakan sistem karburator. Dengan mengikuti petunjuk di manual ini,
pembaca setuju bahwa segala bentuk resiko pemasangan dari DuFI merupakan tanggung
jawab dari pembaca dan pemasang. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala bentuk
resiko/kerusakan mesin/kecelakaan dengan penggunaan DuFI.
Kriteria Pemasang/Mekanik.
Diharapkan untuk memasang DuFI, orang tersebut mengerti tentang kelistrikan mobil dan
mesin serta mengetahui resiko dari tiap hal yang dilakukan.
Alat-alat pendukung untuk instalasi
Pemasangan DuFI agar maksimal membutuhkan beberapa alat pendukung agar pemasangan
lebih maksimal, antar lain:
• Solder dan timah, penyambungan kabel akan lebih kuat dengan disolder, walaupun
bisa juga jika kabel hanya disambung seperti biasa.
• Kabel USB-serial untuk tuning
• Multimeter
• Alat pemadam kebakaran (wajib)

Sparepart Untuk sistem injeksi
DuFI adalah sebuah controller saja dan dibutuhkan part-part lain agar sistem injeksi dapat
bekerja. Berikut beberapa sparepart yang dibutuhkan:
• DuFI sebagai control unit
• Fuel Pump/pompa bensin dengan spek untuk mobil injeksi, bisa yang dipasang
eksternal, maupun yang intank
• Fuel Filter, sebagai filter bensin sebelum masuk ke fuel rails
• Fuel rail beserta injektor
• Throttle body beserta sensor sensor dan aktuatornya antara lain: TPS (throttle position
sensor), MAP (manifold absolute pressure) sensor, ISCV (idle speed control valve)
• ECT (engine coolant temperature) sensor
• Wideband O2 sensor (opsional tapi sangat membantu tuning)
• Narrowband O2 sensor (opsional jika ingin running closed loop)

Instalasi Crank Trigger
DuFI VR menggunakan Vr sensor/pulser untuk melakukan pembacaan RPM. Untuk mesin 4
silinder, dibutuhkan dua buah gigi yang terpasang di Crank shaft/puli mesin. Gigi dapat
dibuat dengan baut besi ataupun bracket. Dua buah gigi tersebut harus berjarak 180 derajat,
sedangkan posisi nya bebas.

Menyalakan DuFI
Setelah wiring selesai, berikutnya adalah menyalakan dufi. Putar kunci kontak ke posisi
“On” (tanpa starter), maka fuel pump akan menyala beberapa detik, kemudian mati. Ulangi
beberapa kali menghidup dan mematikan kontak untuk mengetahui jika ada kebocoran
bensin pada selang selang dan sambungan selang bensin. Jika fuel pump tidak menyala,
maka harus dilakukan pengecekan wiring pada relay dan fuelpump.
Lakukan pengaturan di screw butterfly valve pada throttle sehingga udara bisa masuk tanpa
harus mengatur ISC, tujuannya agar mesin bisa idle walaupun idle di RPM tinggi.
Koneksi ke DuFI
Masih pada posisi kontak On, hubungkan komputer dengan DuFI dan buka aplikasi “DuFI
client” lakukan koneksi ke DuFI dan pastikan “DuFI Client” terkoneksi dan menampilkan
nilai nilai bacaan sensor.

Kalibrasi TPS
Kalibrasi TPS diperlukan agar ketika pedal gas pada kondisi tidak ditekan, penunjukan nilai
pada 0%. Dan ketika pedal gas ditekan penuh menunjukan 100%.
Untuk mengkalibrasi TPS, buka top menu "Calibrate" lalu pilih "Calibrate TPS" kemudian
dengan posisi pedal gas tidak diinjak tekan tombol “Get Current” pada “Closed Throttle
ADC”. Lalu injak pedal gas hingga posisi full / wide open throttle (WOT), kemudian tekan
tombol “Get Current” pada “Full Open Throttle ADC”. Setelah itu tekan “Apply”
kemudian “Burn”. Setelah kalibrasi, penunjukan TPS ketika pedal gas tidak diinjak akan
menunjukan 0% sedangkan ketika WOT akan menunjukan 100%.
Kalibrasi ECT dan IAT
Kalibrasi ECT dan IAT pada dasarnya sama, sehingga disini kalibrasi ECT saja yang akan
dicontohkan. Buka menu “Calibrate ECT”, lalu dengan bantuan termometer isi 3 kondisi
suhu. Untuk condition “hot” isi dengan temperature yang panas misalkan dengan air
mendidih suhu 100 derajat lalu tekan “Get Current”. lakukan hal yang sama dengan
condition “room” dan “cold”.

Kalibrasi MAP sensor
Berikutnya adalah kalibrasi MAP sensor, kalibrasi ini cukup memasukkan nilai berdasarkan
spek dari MAP sensor. Map at 0 volt diisi dengan nilai tekanan yang mungkin ditunjukan
ketika map sensor menunjukan 0 volt. Sedangkan “Map at 5 volt” diisi dengan nilai diatas
nilai maksimal pembacaan tekanan MAP sensor.
Kalibrasi untuk MAP sensor avanza/xenia/futura/APV. 2v: 43kpa. 3v: 81kpa
Kalibrasi untuk MAP sensor honda CRV. 2v: 66kpa. 3v: 104kpa.
Kalibrasi untuk MAP sensor MPX4250AP. 2v: 110kpa. 3v: 160kpa
Konfigurasi Basic Parameter
Setelah melakukan kalibrasi pada beberapa sensor, saatnya menentukan beberapa basic
parameter dengan memilih Tab Dashboard. Target awal adalah mesin bisa idle dulu. Yang
perlu diperhatikan untuk awal instalasi antara lain:
Req Fuel, menunjukan waktu/lama injektor terbuka dalam satuan ms dan menjadi acuan
untuk nilai nilai yang lain. Nilai 8.0 ms biasanya cukup. nilai ini nantinya bisa dinaikkan dan
diturunkan untuk menjaga nilai VE table dalam range yang normal.
• Injector Open Time, menunjukan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk injector
untuk terbuka dari posisi awal tertutup. Nilai 0.1 - 1.0 ms biasanya cukup.
• EFI Method, strategi perhitungan bensin. Gunakan selalu “Speed Density”.

• Spray Mode, Gunakan “Every 2 Ignition Event Alternating”
• Active VE Table, gunakan “Table 1”
• Multiply VE by Map, jangan di tandai (biarkan tidak aktif)
• Accel By, gunakan “TPS”
• TPS AE threshold, isi dengan nilai 100 sehingga accel enrichment hanya akan aktif
ketika nilai TPS Rate mencapai angka 100
• MAP AE threshold, isi dengan nilai 100 sehingga accel enrichment hanya akan aktif
ketika nilai MAP Rate mencapai angka 100
• Cranking Cycle, isi 20.
Lalu klik apply dan burn.
Berikut contoh tampilan Tab Dashboard.

Cranking awal
Pastikan kondisi aki terisi penuh, karena pada tahap ini akan banyak melakukan cranking.
Kebutuhan supply bahan bakar ketika cranking/starter awal dan ketika running sangat
berbeda. Ketika cranking, bensin yang dibutuhkan lebih banyak sehingga pulse width (lama
injektor terbuka) harus lebih panjang. Untuk itu buka tab “Enrichment” dan lihat nilai
“Cranking Pulse Width”. Kolom temperature menunjukan suhu coolant, sedangkan “Pulse
Width” menentukan berapa lama injector membuka. Berikutnya lakukan “cranking” 1-5
kali agar mesin menyala. Jika mesin tidak menyala, naikkan nilai "pulse width" untuk
menambah bensin atau turunkan "pulse width" untuk mengurangi bensin pada suhu yang
ditampilkan oleh ECT. Jika terjadi “banjir” bensin di intake, bisa dicoba masuk ke mode
“Flood Clear” dengan menekan gas secara full ketika cranking.
Jika mesin bisa menyala kemudian mati dalam beberapa detik, maka proses cranking bisa
dikatakan berhasil. Tetapi jika setelah beberapa kali cranking mesin tidak menyala, bisa dicek
busi mesin, jika hitam maka bersihkan terlebih dahulu. Jika proses cranking masih belum bisa
menyalakan mesin, bisa juga memanfaatkan "priming fuel". Priming fuel adalah semprotan
awal yang dilakukan ketika DuFI dinyalakan. Tabel priming dapat diakses dari Tab "Idle
Compensation" -> "Priming Fuel Table". Dengan "Priming fuel" kita bisa memancing mesin
agar mudah hidup dengan beberapa kali menghidup matikan DuFI melalui Kunci Kontak
sebelum cranking.

Mengatur Required Fuel
Setelah cranking berhasil yang ditandai dengan mesin menyala beberapa detik kemudian
mati. Selanjutnya kita atur supaya mesin bisa idle. Agar mesin bisa idle, maka dibutuhkan
bukaan injektor yang cukup agar supply bensin cukup.Untuk itu kita buka Tab "Dashboard"
lalu kita tambahkan atau turunkan nilai "req fuel" sehingga mesin bisa idle. Periksa dan atur
kembali screw untuk mengatur bukaan throttle agar mesin bisa idle. Lakukan cranking
beberapa kali sampai mesin bisa idle.

Tuning VE Table
Setelah mesin bisa idle, ada kemungkinan mesin idle hanya sebentar kemudian mati lagi,
atau bisa juga mesin bisa idle tapi ketika digas perlahan langsung mati. Hal tersebut terjadi
karena Tabel VE belum di tune sehingga mesin mendapat jumlah bensin yang kurang atau
berlebih. Pada Tab "VE Table" akan terlihat pergerakan cursor active cell dimana gerakan
horizontal dari kiri ke kanan menunjukkan naiknya RPM, sedangkan gerakan vertikal dari atas
ke bawah menunjukan naiknya load mesin (dari MAP sensor).
Lakukan Editing pada active cell dengan melakukan double click pada active cell kemudian
naikan atau turunkan nilainya supaya mesin dapat idle. Setelah idle dicapai, tunggu suhu
mesin agar mencapai suhu ideal mungkin perlu 10-20 menit.
Setelah suhu ideal dicapai, saatnya melakukan tuning VE table. tekan gas perlahan sambil
melihat gerakan cursor active cell. Ketika dirasakan mesin akan mati ketika di gas, tandai
kursor dimana mesin akan mati, kemudian naikkan atau turunkan nilai VE pada posisi cursor

active cell tadi. Lakukan berulang ulang sampai mesin dapat di gas secara perlahan tanpa
mati.
Tuning warmup enrichment
Warmup enrichment adalah penambahan jumlah bensin yang dilakukan ketika mesin dingin
sampai mencapai suhu ideal. Untuk itu sebaiknya tuning dilakukan ketika mesin belum
mencapai suhu ideal. Setelah mesin masuk ke fase running, maka perhitungan pulse width
akan ditentukan oleh table VE, dengan adanya warmup enrichment ini, maka pulse width dari
VE akan ditambahkan dengan nilai warmup enrichment dengan melakukan perkalian
terhadap pulse width VE dengan multiplier dari Warmup.
Misalkan nilai pulse width dari VE adalah 2ms, warmup enrichment multiplier 1.50, maka nilai
pulse width akan menjadi 1 setengah kali lebih besar. Yaitu 2ms x 1.50 = 3ms. Sehingga
didapatkan pulse width yang lebih besar pada suhu tersebut. Warmup enrichment dapat

diakses melalui Tab enrichment.
Tuning TPS acceleration enrichment
acceleration enrichment adalah penambahan bensin ketika akselerasi terjadi, akselerasi
terjadi ketika pedal gas secara tiba tiba diinjak. Ada dua pilihan akselerasi pada DuFI, yaitu
bisa dengan TPS, bisa juga dengan MAP. Pada bagian ini akan dibahas akselerasi dengan TPS.
Ketika pedal gas secara tiba tiba diinjak, maka dufi akan membaca kecepatan pembukaan tps
(persen/detik). Dari kecepatan pembukaan tps tersebut, dufi akan menambahkan pulse width
tambahan ke injektor. Semakin cepat pedal gas dibuka, maka semakin besar juga kebutuhan
penambahan pulse width. Jumlah penambahan bensin dilakukan dengan parameter enrich
multiplier dikali dengan "required fuel".
Pada tab dashboard, pastikan Accel by terisi oleh TPS. TPS AE threshold adalah nilai batas
untuk men trigger Acceleration enrichment. Ketika kecapatan bukaan gas berada di bawah
nilai threshold, maka enrichment tidak akan di trigger.

Tabel accel enrichment by TPS
Tuning MAP acceleration enrichment
Pada dasarnya tuning MAP acceleration enrichment sama dengan TPS acceleration
enrichment, perbedaannya hanya pada jenis triggering, disini digunakan MAP sensor untuk
mendeteksi akselerasi. Ketika perubahan load (kpa/detik) melebihi nilai threshold, maka
multiplier table akan ditambahkan.
Pada tab dasboard, pastikan accel by menunjuk ke MAP.
Tuning Intake Temperature Correction
Tuning ini digunakan untuk mengurangi atau menambah pulse width berdasarkan suhu di
intake. Hampir Sama dengan warmup enrichment dimana warmup berdasarkan ECT,

sedangkan intake berdasarkan IAT.
Tuning Injector Open Time
Injector open time/dead time adalah waktu yang dibutuhkan oleh injector dari posisi
menutup ke posisi terbuka penuh. Injector open time sangat dipengaruhi oleh kondisi
kelistrikan/baterai. Ketika tegangan baterai di posisi normal, maka pembukaan injector dapat
dilakukan dengan cepat, sedangkan ketika kelistrikan berkurang maka waktu pembukaan
injector menjadi lebih lama. Fungsi dari tuning tabel ini adalah mengkompensasi kelistrikan
ketika kebutuhan penggunaan listrik bertambah, misalkan ketika AC menyala, lampu depan
menyala dan kebutuhan lainnya. DuFI menggunakan pembacaan tegangan untuk
menambah pulse width injector. Untuk mengatur Injector Open time, bisa diakses dari tab
idle compensation -> Injector Open Time Table.

Pengaturan Idle Speed Control Valve
Setelah mesin bisa running dengan cukup stabil, kita akan membahas pengaturan idle speed
control valve (ISCV). Pembahasan tuning sebelumnya menggunakan pengaturan screw pada
throttle supaya udara bisa masuk ke mesin sehingga mesin bisa idle. Disini akan dibahas
penggunaan ISCV.
Cranking Idle Speed
Ketika proses cranking, untuk memudahkan mesin menyala DuFI memberikan pulse width
yang berlebih dengan mengatur cranking pulse width, namun penambahan udara juga bisa
sangat membantu proses menyalakan mesin. Untuk itu kita bisa mengatur bukaan ISCV
ketika cranking. Pengaturan ini bisa diakses dari tab idle compensation -> Idle speed control
(cranking).

Atur Open percent ke nilai yg cukup besar agar lebih banyak udara yang masuk selama
cranking, sehingga mesin mudah menyala. Nilai Delay ISCV akan menahan ISCV tetap terbuka
selama beberapa detik.
Idle Speed Open Loop
Pengaturan ini berfungsi untuk mengatur bukaan ISCV berdasarkan temperature mesin.
Misalkan ketika mesin running kondisi dingin, maka ISCV kita buka lebih besar supaya RPM
lebih tinggi.

Idle Up AC
Ketika AC dinyalakan, mesin akan sedikit drop karena beban bertambah. Fungsi pengaturan
ini akan membantu mesin menaikkan RPM mesin. Bisa diakses melalui tab idle compensation
-> Open loop AC idle Up (Idle Up IAC Open). Atur nilai ini sehingga mesin tidak drop ketika AC
dinyalakan.
Pengaturan Dashpot
Pengaturan Dashpot berfungsi untuk menahan ISCV agar tetap terbuka selama beberapa
waktu ketika pedal gas dilepas, hal ini memberikan waktu kepada mesin untuk mendapatkan
udara yang cukup selama beberapa saat setelah throttle tertutup sehingga menghindari
mesin yang terasa menyentak. Bisa diakses melalui "idle compensation" -> "Idle speed
control" (dashpot).
Dashpot akan ditrigger ketika pedal dilepas dengan nilai TPS dibawah "TPS Threshold" dan
akan dinonaktifkan ketika TPS diatas "Disable when TPS Above". Max ISCV open menentukan
maksimum bukaan ISCV. Untuk pengaturan bukaan dashpot bisa diakses dengan menekan
"Open Dashpot Table".

Untuk dashpot table, misalkan RPM pada di 1500, maka ketika pedal gas dilepas maka ISCV
akan dibuka sebesar 20% selama 150 ms. Dengan setting dashpot maka turunnya RPM akan
berlangsung secara perlahan.

Overrun Fuel Cut
Fuel cut berfungsi untuk mengurangi penggunaan bensin ketika berada di jalan menurun,
injector akan di set sehingga pulse width bernilai sekecil mungkin sehingga tidak ada bensin
yang disemprotkan.
DuFI memulai fuel cut ketika rpm mesin diatas nilai "RPM exceed", pembacaan load mesin
dibawah nilai "Load below", TPS berada dibawah nilai "TPS below", temperature mesin diatas
nilai "Coolant exceed". DuFI akan mematikan fuel cut ketika RPM mencapai nilai "Return RPM"
Exhaust Gas Control
Pengaturan ini digunakan untuk menghidupkan fitur closed loop berdasarkan pembacaan
oxygen sensor. Dapat diakses dari tab "Idle compensation" -> "Other settings"(EGO

correction)
Simple ISCV Closed Loop
Fitur ini digunakan untuk mengaktifkan ISCV agar bekerja secara closed loop. Dapat diakses
melalui tab "Idle compensation" -> "Idle Speed Control" (CL Config)
Sedangkan untuk target RPM bisa di set melalui tab "Idle compensation" -> "Idle Speed

control" (CL Target RPM)
Referensi
EFI Method: Menentukan teknis perhitungan bahan bakar. Jika dipilih "speed density", maka
perhitungan bahan bakar akan dihitung berdasarkan "rpm" dan "load" dari map sensor.
Sedangkan pilihan "alpha-n" akan memberikan perhitungan berdasarkan "rpm" dan "tps".
Rekomendasi untuk "Efi Method" menggunakan "speed density", karena secara perhitungan
akan lebih linier ketika kendaraan melaju di turunan dimana kevacuuman bisa lebih besar
dibandingkan kondisi idle. Pemilihan "alpha-n" lebih cocok untuk mesin yang kestabilan
tekanan manifoldnya sulit dicapai, yang biasa terjadi di mesin dengan CC yang kecil seperti
sepeda motor 100cc.
Accel By: parameter ini menentukan sensor yang digunakan untuk mendeteksi acceleration.
acceleration atau percepatan dideteksi dari kecepatan perubahan sensor. Menginjak gas dari

posisi idle ke rpm tinggi secara perlahan akan menghasilkan percepatan yg kecil, sedangkan
menginjak gas dari posisi idle ke rpm tinggi secara tiba-tiba akan menghasilkan percepatan
yang besar. Jika dipilih "MAP", maka pendeteksian percepatan akan dihitung berdasarkan
MAP sensor. Sedangkan jika diisi TPS, maka percepatan akan dihitung berdasarkan nilai TPS.
Rekomendasi untuk pilihan ini adalah "TPS", karena tuning dengan TPS lebih mudah
dibandingkan dengan MAP.
TPS AE Threshold: Menentukan dinilai berapakah Acceleration Enrichment berdasarkan TPS
harus terjadi. Pendeteksian ini berdasarkan kecepatan TPS, bukan dari tegangan/sudut TPS.
Misalkan diisi 60. maka jika terdeteksi perubahan TPS 60%/s. Maka Acceleration enrichment
akan ditrigger. Sebaliknya nilai dibawah 60 %/s tidak akan mentrigger acceleration
enrichment. Degan terdeteksinya acceleration enrichment, maka bahan bakar akan ditambah
ke mesin untuk kompensasi bukaan TPS yang terjadi secara tiba-tiba.
MAP AE Threshold: Menentukan dinilai berapakah Acceleration Enrichment berdasarkan MAP
harus terjadi. Pendeteksian ini berdasarkan kecepatan MAP atau load, bukan dari tegangan
atau tekanan MAP. Misalkan diisi 90. maka jika terdeteksi perubahan Load 90 Kpa/s. Maka
Acceleration enrichment akan ditrigger. Sebaliknya nilai dibawah 90 Kpa/s tidak akan
mentrigger acceleration enrichment. Degan terdeteksinya acceleration enrichment, maka
bahan bakar akan ditambah ke mesin untuk kompensasi bukaan gas yang terjadi secara tiba-
tiba.
Afterstart Count: Nilai ini menentukan jumlah "Afterstart enrichment" setelah proses
cranking. Misalkan diisi nilai 5, maka "afterstart enrichment" akan berlangsung sebanyak 5
kali setelah proses cranking, dimana "afterstart enrichment" terjadi berdasarkan trigger dari
signal RPM. Untuk menonaktifkan "afterstart enrichment", nilai ini bisa diisi dengan "0".
"Afterstart enrichment" sendiri adalah proses penambahan bahan bakar untuk memudahkan
mesin menyala setelah proses cranking berlangsung.

Priming Fuel
Priming Fuel adalah semprotan bahan bakar awal oleh injektor ketika kunci kontak On atau
ketika DuFI dinyalakan. Tujuan priming fuel adalah menyemprotkan bahan bakar untuk
memudahkan mesin menyala. Priming fuel diatur berdasarkan waktu dalam ms, semakin
besar waktunya, maka semakin banyak bensin yang disemprotkan. Nilai priming fuel yang
terlalu besar bisa mengakibatkan mesin sulit menyala karena busi menjadi terlalu basah.
Menghidup matikan DuFI juga akan memberikan priming fuel terjadi berkali kali. Untuk
mematikan priming fuel, bisa dilakukan dengan mengisi nilainya dengan 0 (nol). Priming fuel
direpresentasikan dengan bantuan tabel berdasarkan suhu dari ECT.

Mengatur idle up ac.
Idle Up ac digunakan untuk memberitahu DuFI, sehingga ketika AC dinyalakan, maka DuFI
akan memperbesar pembukaan idle speed control valve sehingga rpm bisa dinaikkan.
Tps Adder: Jumlah presentasi TPS akan ditambah, hanya dipake untuk sistem alpha-n
Enrich Multiplier: Factor pengali penambahan jumlah bensin, hanya dipake untuk sistem
alpha-n
ISC Open: nilai bukaan idle speed ketika AC menyala
Idle Up AC pada dufimob
Main Menu > Idle > Menu > Idle Up

Battery correction
Digunakan untuk menambahkan pulse width injector ketika tegangan listrik turun.
Pengunaan multiplier yang berlebih juga akan membuat mesin tidak stabil karena perubahan
pulse width terlalu cepat.

Idle Speed Cranking Config
Digunakan untuk mengatur bukaan katup idle speed ketika cranking. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan start awal mesin agar cepat menyala dengan menaikkan RPM mesin.
Idle Speed Open Loop Table
Digunakan untuk mengatur RPM idle berdasarkan temperatur coolant. Pengaturan ini
digunakan agar pada mesin kondisi dingin RPM naik, sedangkan pada kondisi mesin panas,
RPM berada di nilai normal

Idle Speed from Battery
Fungsi: Menambahkan udara ke mesin melalui komponen ISC berdasarkan tegangan baterai/
accu yang terukur. Berguna untuk membantu mesin mengkompensasi drop tegangan.
Dashpot setting
fungsi: membantu mesin kembali ke posisi idle setelah rpm tinggi.
cara kerja: membuka katup idle speed, kemudian menutup secara perlahan.

Referensi
Pin Out MAP sensor APV/Futura


Pin Out ISCV suzuki futura/APV/Honda CRV
Troubleshooting
Penunjukan RPM loncat-loncat.
Indikasi ada noise masuk ke dufi lewat signal RPM. Bisa dicoba dengan memperbesar nilai
gap filter ke angka 7000 di tab "Advance setting".

Pulsewidth ketika idle kadang-kadang menunujukan Nol 0.
Salah satu kemungkinannya adalah fitur overrun fuel cut active dengan parameter yang
salah. Bisa dicoba mematikan fitur ini, atau mengganti parameter agar tidak aktif ketika idle.
created at: July 2 2021 by sugiarto
rev #7: july 2 2021
rev #8: july 7 2021 add APV map sensor
rev #9: july 19 2021 change wiring diagram ground
rev #10: August 16 2021 add Idle speed from battery doc