durian monthong
DESCRIPTION
ekonomiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Beberapa tahun belakangan ini, banyak orang terlihat antusias dengan hobi
kuliner yang sedang mewabah di Indonesia ini. Seiring dengan kesuburan tanah
Indonesia yang mampu menanamkan banyak jenis tanaman sayur, umbi, maupun
buah-buahan. Hal ini dikarenakan makanan merupakan kebutuhan primer dari
setiap orang. Durian merupakan salah satu buah favorite yang dipilih oleh mereka.
Buah durian matang, atau tepatnya arilusnya, yang merupakan bagian yang dapat
dimakan, umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar. Di pasar, buah durian ini
mengiklankan diri melalui baunya yang keras dan khas. Terutama durian
monthong. Buah durian monthong sangat disukai orang, sehingga panen padi di
Indonesia akan terbengkalai jika bertepatan dengan panen buah durian, dan
sampai puncak masa panen durian orang-orang masih bernafsu besar untuk
memakannya. Buah durian diawetkan dengan cara mengeringkan daging buahnya
menjadi kue durian, atau diolah menjadi dodol; dapat pula difermentasi atau
dijadikan asinan. Kini arilus durian juga diciutkan dan dibungkus, lalu dibekukan
untuk memperpanjang penyediaan durian; dengan cara ini buah durian dapat
diterima di pasaran ekspor. Banyak orang yang mencarinya ke pelosok-pelosok
demi menikmati buah durian ini, sampai-sampai Indonesia sering menjadi
pengekspor durian ke berbagai Negara.
"Durian Indonesia semakin diminati konsumen luar negeri karena
memiliki rasa khas dan pas dengan selera lidah Eropa, ini peluang yang harus
segera ditangkap petani lokal," ujar kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian
dan Peternakan Kabupaten Bangka Barat. Hal ini juga dapat menjaring durian
lokal agar mampu bersaing di pasar internasional, pihaknya terus berupaya
membantu petani mengumpulkan berbagai jenis durian lokal untuk diseleksi
dengan standar yang sudah ditentukan pasar. Karena dengan memiliki potensi
durian lokal berkualitas ekspor diharapkan akan berdampak pada meningkatnya
1
kesejahteraan petani karena tidak susah memasarkan produksinya dengan harga
yang lebih tinggi. Dalam hal ini, kami memutuskan untuk membuat usaha
penjualan durian monthong. Selain banyak diminati warga Indonesia, usaha
durian juga dapat membantu petani lokal dalam meningkatkan kesejahteraan
mereka. Namun, dalam memulai sebuah bisnis usaha diperlukannya melakukan
sebuah studi kelayakan, sehingga bila dikembangkan dengan teknik dan
pendekatan pasar yang benar akan mendatangkan keuntungan yang besar. Studi
kelayakan usaha yang dilakukan akan ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek
pemasaran, aspek produksi, aspek manajemen, serta aspek keuangan.
1. 2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah, tim penyusun merumuskan
beberapa masalah, yang terdiri dari:
1) Apakah usaha Durian Monthong “Segar” layak untuk dijalankan
ditinjau dari aspek pemasaran?
2) Apakah usaha Durian Monthong “Segar” layak untuk dijalankan
ditinjau dari aspek produksi?
3) Apakah usaha Durian Monthong “Segar” layak untuk dijalankan
ditinjau dari aspek manajemen?
4) Apakah usaha Durian Monthong “Segar” layak untuk dijalankan
ditinjau dari aspek keuangan?
1. 3. Tujuan Penulisan
Tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran
penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak
menguntungkan, untuk menghindari resiko kegagalan suatu proyek yang
menyangkut investasi dalam jumlah besar (Husnan dan Suwarsono, 2000).
2
1. 4. Metode Penelitian
Dalam pengumpulan data makalah ini, penulis menggunakan metode
survey dan studi pustaka dalam mencari berbagai sumber literatur terkait.
1. 5. Ruang Lingkup
Dalam studi kelayakan ini, tim penyusun melakukan analisa dari berbagai
aspek, diantaranya:
1) Aspek pemasaran, yang berkaitan dengan perkembangan pasar saat
ini, prospek pasar dan pemasaran, sasaran pemasaran, rencana
penjualan pertahun
2) Aspek produksi, yang berkaitan dengn pengoperasian
3) Aspek organisasi dan manajemen, yang berkaitan dengan nama
perusahaan, bidang usaha, nama pemilik, jumlah karyawan maupun
bentuk perusahaan
4) Aspek keuangan, yang berkaitan dengan masalah kebutuhan dana
untuk investasi dan modal kerja, penggunaan dana, kalkulasi biaya,
proyeksi pendapatan, dan jadwal pengembalian pinjaman.
1. 6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan studi kelayakan ini dibagi menjadi tiga bab, yaitu
pendahuluan, analisis kelayakan usaha, dan penutup. Pada bab pendahuluan, tim
penyusun membagi menjadi enam subbab yang terdiri dari latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, ruang lingkup, dan
sistematika penulisan. Selain itu, pada bagian isi, tim penyususn menjelaskan
mengenai profil usaha, aspek pemasaran, aspek produksi, aspek manajemen, serta
aspek keuangan.. Pada bab penutup, penulis memberikan kesimpulan dan saran
berdasarkan hasil analisis tim penyusun dari makalah ini.
3
BAB II
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
2. 1. Profil Usaha
Nama perusahaan : Durian Monthong “Segar”
Nama Pemilik : 1.Astri Maulidina
2.Sheila Noor Aisyah
Alamat Tempat Produksi : Jalan Kedondong Raya no.52 Pondok Cina,
Depok, Jawa Barat
Bentuk Usaha : Firma
Bidang Usaha : Makanan
Pemegang saham : 1.Astri Maulidina (50%)
2.Sheila Noor Aisyah (50%)
2. 2. Aspek Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran dibutuhkan dalam menilai sejauh mana
potensi usaha dapat dijalankan. Analisis terhadap aspek ini menjadi perhatian
pertama agar dapat diketahui sejauh mana pangsa pasar dan peluang yang tersedia
dan dapat melihat kondisi pasar yang terjadi, sehingga dapat diperkirakan
anggaran usaha.
Usaha yang tim penyusun usulkan adalah penjualan durian monthong
berupa buah segar, maupun produk yang sudah di kemas pada sterofoam.
Keunggulan dari kami yaitu menyediakan durian monthong yang masih segar
dengan kualitas yang terbaik. Segmen konsumen yang ingin dicapai oleh Durian
Monthong “Segar” adalah penduduk Kota Depok, mencangkup seluruh kalangan,
baik yang menyukai ataupun tidak menyukai durian dikarenakan produk ini sehat,
berkualitas, unik, dan harga yang terjangkau.
4
Bentuk pasar produsen untuk Durian Monthong “Segar” adalah pasar
persaingan sempurna. Pasar konsumen yang dipilih adalah pasar penjualan
melalui distributor, agen, dan penjualan langsung (direct selling), karena tempat
penjualan ini memiliki tempat yang tetap di sebuah kontrakan sebagai tempat
produksi dan tempat penyimpanan produk.
2.2.1. Proyeksi Permintaan
Berikut adalah proyeksi permintaan Durian Monthong “Segar”:
1. Sasaran pembeli/konsumen : semua kalangan masyarakat
2. Jumlah konsumen : 5-10 konsumen/hari
3. Jumlah kebutuhan : 10 buah/hari
4. Total kebutuhan pertahun : 200 unit/bulan
2.2.2. Proyeksi Penawaran
Guna mengetahui lebih dekat dengan keinginan masyarakat selaku
konsumen, maka tim penyusun melakukan survei langsung ke lapangan dengan
membawa sampel buah durian yang akan kami jual. Pada survei sederhana ini, tim
penyusun ingin mengetahui tanggapan koresponden mengenai durian yang kami
tawarkan, baik dari ide, maupun rasa dari durian ini.
Dari hasil survei kecil yang kami lakukan di lingkungan kampus Fakultas
Farmasi UI, terdapat sekitar 20 orang koresponden yang dapat mencicipi sampel
durian kami. Setelah dilakukan wawancara, didapatkan hasil sebagai berikut,
koresponden sangat tertarik dengan sampel durian yang kami berikan dan puas
dengan kelezatan dari rasa durian tersebut.
2.2.3. Strategi Pemasaran
2.2.3.1. Produk dan Harga
Berikut spesifikasi penjualan durian monthong:
1. Buah segar
5
1. Ukuran : ± 4 kg
2. Kemasan : tali raffia/peti buah
3. Harga Jual : Rp. 25.000/kg
2. Kemasan sterofoam
1. Ukuran : ± 1 kg
2. Kemasan : sterofoam dengan plastic wrap
3. Harga Jual : Rp. 25.000/kg
2.2.3.2. Promosi
Promosi produk kami menggunakan dua media, yaitu:
a) Periklanan melalui leaflet
b) Periklanan di media sosial seperti twitter, facebook, dan blog.
2.2.3.3. Tempat & Jalur pemasaran (saluran distribusi)
Berbagai jalur distribusi produk dilakukan pada usaha Durian Monthong
“Segar”. Sistem saluran distribusi utama yang dijalankan adalah dari produsen -
agen - pedagang eceran - konsumen. Pemasaran produk kami terletak di sebuah
kontrakan mini di Jalan Kedondong Raya, di daerah Depok atau sering disebut
dengan layanan take away dimana sistem yang berlangsung adalah dari produsen
langsung ke konsumen. Konsumen kami akan membeli langsung di toko Durian
Monthong “Segar”, dan bisa juga melalui sistem layanan pesan antar (delivery
services) untuk wilayah Depok, yaitu dengan sistem produsen - agen - konsumen.
Konsumen langsung menelpon kami selaku produsen melalui telepon atau via
online dan agen kami akan mengantarkan langsung ke konsumen. Harga produk
belum termasuk dengan biaya kirim, sehingga biaya tambahan pengiriman akan
dikenakan sesuai jauh dekatnya dari lokasi produksi.
6
2. 3. Aspek Produksi
Aspek produksi membicarakan mengenai bagaimana cara produk Durian
Monthong “Segar” mengelola kegiatan produksi baik alur produksi, peralatan
yang digunakan, kapasitas produksi, pengawasan kualitas, letak tempat produksi,
dan tata letak peralatan. Kegiatan pemasaran dilakukan disebuah kontrakan di
Jalan. Kedondong Raya No 52, Pondok Cina, Depok. Pembuatan tempat produksi
meliputi tempat pengisian ke dalam kemasan, tempat penyimpanan produk, dan
kamar mandi.
Sedangkan penataan tata letak peralatan yang digunakan dalam kegiatan
produksi dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaannya. Pengelompokkan
peralatan dilakukan untuk memudahkan pengambilan bahan dan penyaluran ke
tahap selanjutnya. Begitupula dalam pengisian dalam kemasan, produsen
melakukan secara manual ke dalam kemasan. Peralatan yang digunakan dalam
pengemasan berkualitas baik dengan harga yang terjangkau. Setelah didinginkan,
produk dilsimpanan dalam sebuah kulkas berkapasitas sedang dengan suhu sekitar
5-15oC, sebelum didistribusikan ke agen atau konsumen. Dalam pencatatan
transaksi, untuk pembelian dan penjualan yang dilakukan di catat dalam buku
berisi kolom nama barang (buah segar atau kemasan sterofoam), jumlah, dan
harga yang selanjutnya akan di input kedalam komputer untuk pengolahan lebih
lanjut seperti mengetahui jumlah pendapatan dan pengeluaran, selain itu juga
berfungsi sebagai data penyimpanan data (database) bila sewaktu-waktu
dibutuhkan setiap satu minggu sekali. Alur proses pengemasan dari Durian
Monthong “Segar” dapat dilihat pada Gambar 1, sedangkan untuk peralatan dan
bahan yang digunakan secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.
7
Gambar 1. Alur proses persiapan dari pemasaran Durian Monthong “Segar”.
2.4. Aspek Manajemen
Durian Monthong “Segar” dipimpin oleh pemilik usaha tersebut dan
bertugas mengelola jalannya usaha dan memegang kendali keuangan perusahaan.
Kegiatan produksi dan pemasaran ditanggungjawabkan kepada seorang karyawan.
Dalam menjalankan kegiatan usahannya, pemilik usaha menerapkan sistem
kekeluargaan dengan setiap anggota keluarga yang sekaligus berfungsi sebagai
karyawan. Namun dalam hal pengelolaan dan pembagian tugas dilakukan secara
professional. Struktur organisasi yang terdapat pada Durian Monthong “Segar”
dapat dilihat pada Gambar 2.
Pemilik (Pendiri, Pemodal, Keuangan
& Operasional Produksi)
Bidang Produksi & Pemasaran: Karyawan
Gambar 2. Struktur Organisasi Durian Monthong “Segar”
8
BUAH DURIAN MONTHONG SEGAR
BUAH DURIAN MONTHONG SEGAR
PENGUPASAN KULIT BUAH DURIAN MONTHONG
PENGEMASAN (PACKAGING)
PENYIMPANAN
PENYIMPANAN
Durian Monthong “Segar” mengenal pembagian hasil keuntungan dengan
sistem yang dibuat berdasarkan peran di organisasi yaitu, pemilik sekaligus
pendiri perusahaan. Pembagian hasil dari keuntungan penjualan yang diperoleh
oleh Durian Monthong “Segar” dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini. Pemberian
gaji kepada karyawan dihitung berdasarkan tingkat kedatangannya ketempat kerja
yaitu diberikan sebesar Rp 400.000,00 perbulan. Dalam seminggu terdapat 5 hari
kerja. Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB tiap harinya.
Selain pemberian upah kerja, kami juga memberikan Tunjangan Hari Raya (THR)
kepada setiap pekerjanya sebesar Rp 400.000,00 senilai dengan gaji satu bulan
kerja.
No. Nama Peran dalam Organisasi Keuntungan
1 Astri Maulidina: Pendiri, Pemodal, dan Operasional
Produksi
50 %
2 Sheila Noor Aisyah: Pendiri, Pemodal, dan Operasional
Produksi
50 %
Tabel 2. Klasifikasi Perhitungaan Bagi Hasil dari Keuntungan Bersih
Penjualan Produk
2. 5. Aspek Keuangan
Aspek keuangan bertujuan untuk menentukan perkiraan besarnya dana
yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha produksi Durian Monthong “Segar”
ini. Dana yang di butuhkan untuk usaha ini digunakan untuk modal investasi dan
modal kerja.
9
BAB III
ANALISIS SWOT
3.1. Faktor Internal
1) Strength (Kekuatan)
a. Keunggulan produk
Kami menawarkan suatu produk makanan yang banyak digemari oleh warga
Indonesi pada umumnya.
b. Keterampilan dan keahlian
Keterampilan dan keahlian dari yang kami tawrkan adalah, produk kami
adalah produk terpilih dalam hal buah yang sangat segar
c. Bahan baku mudah di dapat
Durian ini, cukup mudah di dapat dikarenakan kondisi alam Indonesia yang
termasuk Negara subur.
2) Weakness (Kelemahan)
Belum memiliki cukup pengalaman
Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan
suatu kelemahan yang harus diatasi.
3.2. Faktor Eksternal
1) Opportunities ( Peluang )
a. Banyaknya konsumen
Banyak warga Indonesia yang suka dengan kuliner, dan durian merupakan
salah satu makanan berupa buah yang cukup diminati oleh banyak orang.
b. Sistem pemasaran
Pemasaran bisa dibilang cukup mudah karena kami melakukan pemasaran
di Jalan Raya
2) Threats ( Ancaman )
a. Keacuhan konsumen
Beberapa konsumen tidak menyukai buah durian.
10
STRATEGI SWOT
Strength
− Keunggulan produk
− Keterampilan dan keahlian
− Bahan baku mudah di dapat
Weakness
− Belum memiliki cukup pengalaman
Opportunity
− Banyaknya konsumen
− Sistem pemasaran
− Melakukan program promosi jitu
− Meningkatkan produksi
− Melakukan pelatihan keterampilan kepada karyawan baru yang memiliki motivasi tinggi
− Belajar berbisnis dengan segala fasilitas yang ada dan menjalin koneksi seluas-luasnya.
Threat
− Keacuhan konsumen − Melakukan promosi kepada konsumen yang sekiranya tertarik dengan produk kami.
− Menawarkan keuntungan dan kemudahan yang didapat dengan membeli produk kami
− Memperbaiki sistem manajemen
− Meningkatkan promosi
− Menjaga kualitas produk
11
BAB IV
PERENCANAAN BISNIS
4.1. Sasaran dan Target Pasar
Sasaran kami adalah warga Indonesia yang akhir-akhir ini gemar akan
kuliner. Untuk itu kami memulai promosi dari daerah yang mayoritas
penduduknya berhobi makan, atau strategis tempatnya untuk disinggahi.
Pemasaran produk kami terletak di sebuah kios di Jalan Kedondong Raya, di
daerah Depok atau sering disebut dengan layanan take away dimana sistem yang
berlangsung adalah dari produsen langsung ke konsumen. Konsumen kami akan
membeli langsung di toko Durian Monthong “Segar”, dan bisa juga melalui
sistem layanan pesan antar (delivery services) untuk wilayah Depok, yaitu dengan
sistem produsen - agen - konsumen. Konsumen langsung menelpon kami selaku
produsen melalui telepon atau via online dan agen kami akan mengantarkan
langsung ke konsumen. Harga produk belum termasuk dengan biaya kirim,
sehingga biaya tambahan pengiriman akan dikenakan sesuai jauh dekatnya dari
lokasi produksi.
4.2. Pembiayaan
4.2.1. Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun
Kami tidak banyak menggunakan alat tahunan karena proses pembuatan produk kami
menggunakan tenaga manusia. Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:
No Biaya Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
1 Sarung tangan wol 10 buah Rp 5.000 Rp 50.000
2 Pisau 5 buah Rp 7.000 Rp 35.000
TOTAL Rp 85.000,00
Gaji pegawai toko (1 orang)
400.000 × 1 orang × 13 = 5.200.000
Biaya Tetap (Fixed cost) per tahun
12
Rp 85.000,00 + Rp 5.200.000,00 = Rp 5.285.000,00
4.2.2. Biaya Variabel (Variable cost) - Per Bulan
NoNama
BarangJumlah Barang
Harga Satuan
Jumlah Harga
1 Durian
Monthong
200 buah
(±4kg/buah)
Rp
12.000/kgRp 9.600.000
2 Sterofoam2 lusin
Rp
10.000/lusinRp 20.000
3 Plastic Wrap 1 buah Rp. 8.000 Rp. 8.000
4 Kantong
plastik
1 pak
(25buah/pak)Rp 10.000 Rp 10.000
5 Tali Rafia 1 buah Rp. 10.000 Rp.10.000
6 Peti buah 5 buah Rp.2500 Rp. 12.500
7 Listrik,
Internet, Air,
Kebersihan,
telepon
Rp 50.000 Rp 250.000
8 Sewa ruko Rp 400.000 Rp 400.000
9 Transport Rp 300.000 Rp 300.000
10 Biaya pemasaran (leaflet, papan nama toko, dll)
Rp 50.000 Rp 50.000
11 Alat tulis (pulpen, isolasi, gunting, staples, dll)
Rp 30.000 Rp 30.000
TOTALRp
10.690.500,00
4.2.3. Biaya Fasilitas (Facility cost)
13
No Biaya Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
1 Timbangan
Elektronik2 buah Rp 350.000 Rp 700.000
2 Kulkas 1 buah Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
3 Golok 2 buah Rp 20.000 Rp 40.000
4 Telepon 1 buah Rp 100.000 Rp 100.000
5 Meja untuk
produk (kecil)1 buah Rp 500.000 Rp 500.000
7 Meja untuk
produk (besar)1 buah Rp. 700.000 Rp. 700.000
TOTAL Rp 3.540.000,00
biaya penyusutan:
Rp 3.540.000,00 12 bulan = Rp 295.000/bulan
4.2.4. Biaya total
Biaya total (modal)
= Fixed cost +Variable cost + Facility cost
= Rp. 5.285.000,00 + Rp 10.690.500,00 + Rp 3.540.000,00
= Rp 19.515.500,00
4.2.5. Biaya dan Harga Per Unit
Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan :
Rp 5.285.000,00 : 12 bulan = Rp 440.416,6667
Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan :
Rp 440.416,6667 + Rp 10.690.500,00 + Rp 295.000
= Rp 11.425.916,67
Biaya per unit adalah
14
Total biaya produksi 1 bulan : jumlah produk yang dihasilkan perbulan
Rp 11.425.916.67 ÷ 200 buah ÷ 4kg/buah
= Rp. 14.282,3958
Harga jual Rp 25.000,00/kg
4.2.6. Analisis Titik Impas (Break Even Point)
BEP =
= Rp. 11,425,916,67 + Rp. 295.000,00
Rp. 25.000,00 – (Rp. 10.690.500,00 ÷ 800)
= 1007.22kg = ± 252 buah
Jadi, untuk mencapai titik impas maka hijab lukis yang harus terjual adalah
252 buah dengan harga per produk adalah Rp 25.000,00
4.2.7. Analisis Keuntungan Bersih per bulan
Pendapatan : Durian monthong yang terjual x harga jual
= 200 buah/kg × 4kg × Rp 25.000,00
= Rp 20.000.000,00
Total biaya produksi per bulan :
= Rp 10.690.500,00 + Rp. 400.000,00 (gaji pegawai per bulan)
= Rp 11.090,500
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya produksi
= Rp 20.000.000,00 – Rp 11.090.500
= Rp 8.909.500,00
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 200 buah dengan harga
Rp 25.000,00/kg dalam 1 bulan adalah Rp 8.909.500,00
15
4.2.8. Payback Period
Diketahui :
a. Besarnya investasi : Rp 19.515.500,00
b. Keuntungan bersih per bulan : Rp 8.909.500,00
Ditanya : Periode Pembayaran Kembali?
Dijawab : Periode pembayaran kembali
= Rp 19.515.500,00 × 1 bulan = 2.19 bulan
Rp 8.909.500,00
4.2.9. Return on Investment
ROI =
Laba netto operasi = Rp. 25.000,00 – Rp. 14.282,3958 × 100% = 75%
Rp. 14.282,3958
Rata-rata aktiva operasional =
ROI =
= 75% × Rp. 20.000.000,00
Rp. 8.825.000,00
= 169,97%
4.2.10. Net Present Value
TahunBiaya Total (Ct)[jutaan rupiah]
Penerimaan Total (Bt)[jutaan rupiah]
0 137,111 240
1 151,237 273
2 150,588 281
3 147,863 289
16
Tahun(t)
PF(1+0)-t
Ct(jutaan rupiah)
Bt(jutaan rupiah)
PF (Ct)(x)
PF (Bt)(y)
NPV(y-x)
0 1 137,111 240 137,111 240 102,889
1 1 151,237 273 151,237 273 121,763
2 1 150,588 281 150,588 281 130,412
3 1 147,863 289 147,863 289 141,137
Total Net Present Value (NPV) 496,201
Karena modal kami tidak meminjam dari bank, maka i = 0, sehingga tabel
akan seperti berikut:
Berdasarkan perhitungan NPV di atas, maka keuntungan ekonomis usaha
hijab lukis adalah Rp. 496,201 juta. Karena NPV > 0, maka usaha ini dianggap
layak berdasarkan pertimbangan ekonomi.
4.2.11. Kriteria Rasio Biaya Manfaat (BCR)
Rumus:
Manfaat ekonomis diperoleh apabila BCR > 1. Dari kasus diatas, besar
BCR adalah sebagai berikut:
PFt (Bt) = 240 + 273 + 281 + 289 = 1083
PFt (Ct) = 137,111 + 151,237 + 150,588 + 147,863 = 586,799
Karena nilai BCR > 1, maka investasi pada bisnis Durian Monthong
“Segar” tersebut layak secara ekonomis. Dengan besar BCR = 1,85 berarti setiap
Rp 1 yang diinvestasikan akan memberikan hasil sebesar Rp 1,85 sehingga
17
investasi dalam usaha Durian Monthong “Segar” tersebut dapat dikatakan layak.
Bila BCR < 1, maka proyek bisnis merugikan secara ekonomis.
18
BAB V
PENUTUP
5. 1. Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah dari studi kelayakan usaha ini, penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aspek Pemasaran
Dilihat dari permintaan dan penawaran usaha puding Durian
Monthong “Segar” dengan strategi pemasaran yang ada, usaha ini layak
dijalankan.
2. Aspek keuangan
Aspek Keuangan Hasil
Return of Investement (ROI) 169,97%
Break Event Point (BEP) 252 buah
Total Laba Bersih per bulan Rp 8.909.500,00
Payback Period 2,19 bulanNet Present Value (NPV) 496,201Benefit Cost Ratio (BCR) 1,85
3. Aspek organisasi dan manajemen
Dilihat dari segi usaha, usaha ini masih skala kecil atau menengah
dan operasional dilakukan secara kekeluargaan, sehingga tidak masalah jika
karyawannya hanya 1 orang dengan struktur organisasinya masih sederhana.
4. Aspek produksi
19
Dipertimbangkan dari harga sewa lahan, bahan baku, sarana
transportasi, ketersediaan tenaga kerja, sarana dan pra sarana serta fasilitas
pendukung lainnya telah memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis kelayakan pada aspek pemasaran,
aspek produksi, aspek manajemen, dan aspek keuangan menunjukkan bahwa
usaha Durian Monthong “Segar” ini layak untuk dilaksanakan.
5. 2. Saran
Penulis memberikan saran yang berhubungan dengan analisis studi
kelayakan ini, yaitu selain dari aspek pemasaran, aspek produksi, aspek
manajemen, dan aspek keuangan, analisis/ studi kelayakan usaha dari Durian
Monthong “Segar” dapat dilanjutkan dengan analisis aspek sosial ekonomi, aspek
hukum, dan aspek dampak lingkungan, agar dapat menilai sejauh mana manfaat
yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.
20
DAFTAR PUSTAKA
Palupi, Reni. 2011. Budidaya Durian Monthong. http://www.iptek.net.id
Suryana. 2006. KEWIRAUSAHAAN Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Sukses, ed 3. Jakarta: Salemba Empat
Kusumo, Radityo. 2011. Analisis Kelayakan Usaha Pendirian Rumah Makan
”Ibu Sri”. Depok: Universitas Gunadarma
Syarif, Kasman. 2006. Analisis Kelayakan Usaha Produk Minyak Aromatik
Merek Flosh (Studi Kasus Pada UKM Marun Aromaterapi). Bogor: Institut
Pertanian Bogor
21