dwi sudarsono - samanta foundationsamanta.id/wp-content/uploads/2016/07/buku-panduan-monev.pdf ·...
TRANSCRIPT
ii | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Pedoman Monitoring dan Evaluasi (Monev) PHBMPenulis : Dwi Sudarsono, SH., SP.d
ISBN: ....
Kontributor ide : Dr. Ir. Markum, M.Sc, dan Sulistyono
Copyright@2016All rights reserved
Penata aksara & desain Sampul : Eko Susilo
Buku ini diterbitkan atas dukungan dari Ford Foundation
Diterbitkan oleh Yayasan Masyarakat Nusa Tenggara (SAMANTA)Jl Garut 29B Taman Indah Mataram kodepos 62127Telp 0370 648257email : [email protected]
cetakan I, April 2016
iiiPanduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Sekapur Sirih
Pengelolaan hutan berbasis masyarakat (PHBM) telah menjadi program strategis nasional di bidang kehutanan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mentargetkan minimal 12,5 juta ha dari 19 juta ha area hutan yang diperuntukkan PHBM atau juga dikenal den-gan perhutanan sosial sampai tahun 2019. Sebanyak 8 juta keluarga diharapkan mendapat hak kelola PHBM. Target PHBM itu di antaranya hutan kemasyarakatan (HKm), hutan desa (HD), dan hutan tanaman rakyat (HTR). PHBM diperuntukkan bagi masyarakat setempat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan. Target PHBM itu belum termasuk skema Pember-dayaan Masyarakat Melalui Kemitraan Kehutanan (KK).
Program 12,5 juta ha PHBM itu gayung bersambut dengan 3 persoalan utama di sektor ke-hutanan. Pertama, secara nasional, kerusakan hutan mencapai 42 juta ha dari 130 juta ha, baik di hutan produksi, hutan lindung maupun hutan konservasi. Kontributor kerusakan hutan terbesar adalah illegal logging dan perambahan hutan. Diperkirakan, tidak kurang dari 1,1 juta ha hutan rusak tiap tahun. Kedua, sektor kehutanan menghadapi berbagai ben-tuk konflik, di antaranya konflik hak ulayat masyarakat adat, tata batas sampai perambahan hutan. Sekitar 31.000 desa berada di sekitar dan di dalam hutan. Keberadaan 31.000 desa itu tentu berpeluang bersentuhan dengan konlik pengelolaan hutan.
Ketiga, kemiskinan di sekitar hutan menjadi masalah lain yang harus segera diselesaikan. Tidak kurang dari 10 % penduduk miskin di Indonesia tinggal di sekitar dan di dalam hutan. Kondisi ini sekaligus mencerminkan kurang adilnya kue pembangunan kehutanan. Di satu sisi, jutaan keluarga miskin tinggal di sekitar dan di dalam hutan, di sisi lain mereka men-galami keterbatasan hak akses mengelola dan memanfaatkan sumber daya hutan.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencapai target 12,5 juta ha PHBM itu. Sejak 2007 berbagai kalangan, termasuk Samanta, telah fasilitasi praktik PHBM hingga kini. Sejak 2007, Kementerian Kehutanan telah mengeluarkan penetapan area kerja HKm, HD dan HTR seluas 736,479.73 ha. Seluas 308,433 ha di antaranya telah mendapat ijin usa-ha pemanfaatan. Tantangannya ke depan adalah bagaimana masyarakat mampu mengelola 12,5 juta ha berbagai skema PHBM dengan baik. Seiring dengan cita-cita, mewujudkan hutan lestari, masyarakat sejahtera.
Pedoman monitoring dan evaluasi (Monev) PHBM ini diharapkan menjadi instrument untuk memperkuat pelaksanaan PHBM. Pemerintah dapat menggunakan pedoman Monev PHBM sebagai alat untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pengelola hutan. Sementara, kelompok/koperasi pengelola hutan dapat menggunakan pedoman Monev untuk meningkat-kan mutu tata kelola PHBM. Demikian pula bagi pelaku PHBM lain. Mereka dapat menggu-nakan pedoman ini untuk meningkatkan mutu pengelolaan proyek/program PHBM mereka.
Panduan Monev PHBM ini telah dibahas melibatkan berbagai kalangan. Mereka dari kalan-gan Dinas Kehutanan, Kesatuan Pengelola Hutan, dan LSM. Selain itu, kelompok/koperasi
iv | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
masyarakat juga dilibatkan secara. Tidak kurang dari 30 orang terlibat membahas panduan ini.
Penghargaan setinggi-tingginya kepada Dr. Markum dan Sulistiyono yang cukup banyak memberi warna terhadap mutu Pedoman Monev PHBM ini. Penulis juga menyampaikan penghargaan kepada kelompok-kelompok pengelola hutan, dinas/instansi dan kalangan LSM yang terlibat memperkaya Pedoman Monev ini. Terimakasih kepada rekan-rekan Sa-manta dan pegiat PHBM lainnya. Mereka adalah bagian dari sumber inspirasi sehingga Pan-duan Monev PHBM ini hadir di tengah pembaca.
Semoga panduan Monev PHBM ini bermanfaat.
Mataram, April 2016
Salam Penulis
vPanduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Daftar IsiSekapur Sirih ……………………………………………………………………….......Daftar isi ……………………………………………………………………............….Katalog ……………………………………………………………..................…………Daftar Tabel …………………………………………………………………………....Daftar grafik …………………………………………………………………………...
BAB I TENTANG PHBM A. Apa PHBM itu ? ………………………………………………………………B. Nilai dan Prinsip-prinsip ………………………………………………..… C. Mengapa PHBM ? ……………………………………………………………
BAB II TENTANG MONITORING DAN EVALUASI A. Apa monitoring dan Evaluasi itu ? ……………………………………… B. Mengapa Monev ? …………………………………………………………… C. Apa perbedaan Monev PHBM dengan Monev proyek/program ? ....D. Bagaimana menggunakan paduan ? ………………………………………E. Apa Kriteria dan Indikator Keberhasilan PHBM ? .……………………F. Penjelasan indikator keberhasilan ………………………………………
BAB III TAHAPAN PELAKSANAAN MONEV A. Persiapan Monev …………………………………………………………… B. Pengumpulan Data ………………………………………………………… C. Analisa Data ………………………………………………………………… D. Pelaporan …………………………………………………………………… E. Menyusun Kesimpulan dan Rekomendasi ……………………………
BAB IV PENUTUP
iiivviviiviii
112
578111618
1922283032
32
vi | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Katalog
DKB-FA : Daftar Kayu Bulat Faktur Angkutan
DR : Dana reboisasi
FA-KB : Faktur Angkutan Kayu Bulat
HD : Hutan Desa
HHBK : Hasil Hutan Bukan Kayu
HHK : Hasil Hutan Kayu
HKm : Hutan Kemasyarakatan
HTR : Hutan Tanaman Rakyat
ITSP : Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan
IUPHHK : Ijin Usaja Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
KK : Kemitraan Kehutanan
LHC : Laporan Hasil Chruising
LHP-KB : Laporan Hasil Pemanenan/Pemungutan Kayu Bulat
LMKB : Mutasi Kayu Bulat
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
Monev : Monitoring evaluasi
P2LHP : Pejabat Pengesah Laporan Hasil Penebangan
PAK : Penetapan area kerja
PHBM : Pengelolaan hutan berbasis masyarakat
PSDH : Pungutan Sumber Daya Hutan
Renja : Rencana Kerja
RKT : Rencana Kerja Tahunan
RU : Rencana Umuma
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
viiPanduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Daftar Gambar
Gambar 1. Perbandingan Luas Penetapan Area Kerja dan Ijin HKm, HTR dan HD
Gambar 2. Siklus Pengelolaan Proyek/Program
Gambar 3. Unsur-unsur Kriteria Monev PHBM
Gambar 4. Proses Penilaian Indikator Keberhasilan dari Rencana Kegiatan, Hasil Kegiatan, Kewajiban Lain dan Pemberdayaan Masyarakat.
Gambar 5. Langkah-langkah Monev
Gambar 6. Langkah-langkah Persiapan Monev
Gambar 6. Contoh Target Monitoring Rencana dan Capaian Penanaman HHK.
Gambar 7. Contoh Target Evaluasi Rencana dan Capaian Penanaman HHK
Gambar 8. Alur Hubungan Analisa Data, Kesimpulan Dan Rekomendasi
3
8
15
16
19
20
21
22
30
viii | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Daftar Grafik
Tabel 1. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
Tabel 2. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi PHBM
5
10
1Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Apa PHBM itu ?PHBM adalah singkatan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat, yaitu sistem pen-gelolaan hutan yang memberikan hak, kewajiban dan tanggungjawab masyarakat se-tempat untuk mengelola hutan. PHBM merupakan wujud keberpihakan negara agar kue pembangunan kehutanan menetes kepada masyarakat paling bawah. Siapa mas-yarakat setempat itu? Mereka adalah masyarakat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan, termasuk kelompok perempuan.
Lalu, apa sistem pengelolaan hutan itu? Secara sederhana dapat diartikan kesatuan dari bagian-bagian yang saling mempengaruhi keberhasilan pengelolaan hutan. Bagian-ba-gian itu diantaranya aturan-aturan pengelolaan hutan, lembaga pengelola hutan dan kualitas nilai masyarakat dalam mematuhi aturan pengelolaan hutan. Sistem itu ter-masuk sistem pengelolaan hutan yang secara tradisional berlaku di masyarakat.
Dengan demikian, untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang baik, aturan harus baik, Lembaga pelaksana pengelola hutan juga harus konsisten menerapkan semua aturan pengelolaan hutan. Semua bagian sistem pengelolaan hutan itu harus dijalankan den-gan baik jika menghendaki PHBM berhasil dan bermutu.
Nilai dan prinsip
Partisipatif, yaitu melibatkan para pihak, terutama masyarkat setempat, pada proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian, termasuk ikut mengambil keputusan.
Dari bawah ke atas (buttom up), yaitu setiap pengambilan keputusan dan perencanaan berdasarkan kesepakatan masyarakat.
Kesetaraan gender, yaitu antara laki-laki dan perempuan memiliki peluang sama dalam mendapat hak kelola dan memiliki hak kontrol dalam pengelolaan hutan.
Keberlanjutan, yaitu tidak mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dan mer-usak, tetapi memberi manfaat secara terus menerus.
Keterbukaan, yaitu setiap anggota pengelola memiliki hak yang sama mendapa-tkan informasi kegiatan PHBM. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi.
Kebersamaan, yaitu setiap anggota pengelola harus bertanggung jawab dan terlibat aktif bersama-sama dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai pe-mantauan dan evaluasi PHBM, termasuk mengambil keputusan.
Nilai-nilai yang harus dikembangkan dalam PHBM di antaranya :
BAB I
Tentang PHBM
2 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Sekurang-kurangnya PHBM harus memenuhi 7 prinsip, yaitu :
Masyarakat memiliki peluang hak ases dan kontrol dalam pengelolaan hutan.
Memberdayakan masyarakat setempat. PHBM berbeda dengan swasta yang memiliki modal, tehnologi dan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pemerintah paling ber-tanggung jawab terhadap pemberdayaan masyarakat.
Menghormati nilai-nilai dan budaya masyarakat setempat dalam mengelola hutan, ter-masuk pola kehidupan tradisional mereka.
Pemangku kepentingan harus berkolaboratif dan berbagi sumber daya baik masyarakat, pemerintah, pengusaha, LSM, maupun perguruan tinggi.
Diprioritaskan bagi keluarga miskin atau kelompok marginal lainnya, termasuk perem-puan.
Memberi manfaat ekonomi, tanpa merubah fungsi hutan.
Dikelola secara lestari dan berkelanjutan.
Mengapa PHBM ?
Tahun 2007 mencatat sejarah penting PHBM, karena pada tahun itu Kementerian Kehutan-an telah mengeluarkan Peraturan Menteri tentang Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Sejak itu, Pemerintah mengeluarkan berapa kebijakan yang mem-beri masyarakat hak akses dan kontrol dalam pengelolaan hutan. Masyarakat dapat memper-oleh ijin pengelolaan hutan hingga 35 tahun dan dapat diperpanjang. Kebijakan PHBM itu, selain HKm di antaranya adalah hutan desa (HD), hutan tanaman rakyat (HTR) dan Kemi-traan Kehutanan (KK). Saat ini, keempat bentuk PHBM itu diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) Kehutanan, antara lain:
P.55/Menhut-II/2011 dan perubahannya P.31/ Menhut-II/2013 tentang Tata Cara Per-mohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Rakyat Da-lam Hutan Tanaman sebagai pengganti Permen Kehutanan No. 23 tahun 2007 dan No. 5 tahun 2008.
P.39/ Menhut-II/2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kemitraan Kehutan-an.
P.88/ Menhut-II/2014 tentang Hutan Kemasyarakatan sebagai pengganti Permen Ke-hutanan No. 37 tahun 2007 dan beberapa perubahannya.
P.89/Menhut-II/2014 tentang Hutan Desa sebagai pengganti Permen Kehutanan No. 49 tahun 2008.
Cita-cita yang ingin diwujudkan oleh peraturan-peraturan menteri di atas tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap melestarikan hutan. Hutan lestari, masyarakat sejahtera. Berikut beberapa pengertian tentang HKm, HD, HTR dan KK menurut Permen Kehutanan di atas.
3Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
HKm adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberday-akan masyarakat setempat. Pemberdayaan masyarakat setempat adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat (P.88/ Menhut-II/2014).
HD adalah hutan negara yang belum dibebani izin/hak, yang dikelola oleh desa dan di-manfaatkan untuk kesejahteraan desa (P.89/Menhut-II/2014).
HTR adalah pemanfaatan hasil hutan berupa kayu dan hasil hutan ikutannya pada hutan produksi yang diberikan kepada perorangan atau koperasi untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur yang sesuai untuk menja-min kelestarian sumber daya hutan (P.31/ Menhut-II/2013).
KK adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setem-pat untuk mendapatkan manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui Kemitraan Kehutanan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat (P.39/ Menhut-II/2013).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mentargetkan 12,7 juta ha perhutanan so-sial, meliputi HKm, HD, HTR, dan HD pada 2014-2019. Target luasan perhutanan sosial itu belum termasuk Kemitraan Kehutanan. Target minimal perhutanan sosial adalah seluas 12,7 juta ha di areal hutan lindung, produksi terbatas dan produksi tetap. Nantinya, perhutanan sosial diharapkan dikelola oleh minimal 8 juta keluarga (FKKM, 2015).
Hingga 2015, luas Penetapan Area Kerja (PAK) dan Ijin HKm, HD dan HTR mencapai 1,382,956.09 ha. Sementara area kerja yang sudah mendapat ijin usaha pemanfaatan baru seluas 308,433 ha. Dengan demikian luas PAK masih tersisa 840.287,09. Secara rinci, data PAK dan ijin dapat dilihat pada Gambar 1 berikut (FKKM, 2015).
Gambar 1. Perbandingan Luas Penetapan Area Kerja dan Ijin HKm, HTR dan HD
4 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Grafik di atas memperlihatkan bahwa pencapaian ijin perhutanan sosial baru 22 % (308.433 ha) dari PAK seluas 1.382.956 ha. Ijin HKm baru 94,372 (29 %) dari PAK seluas 328.452,36 ha. Sedangkan, pencapaian ijin HD hanya mencapai 67.737 ha (22 %) dari PAK seluas 318.478,73 ha. Sementara pencapaian ijin HTR paling rendah, yaitu 146.324 ha (20%) dari PAK seluas 736,479.73 ha.
Terlepas dari minimnya pencapaian ijin, kebijakan Pemerintah di atas menunjukkan bah-wa PHBM cukup strategis dalam kontek pembangunan kehutanan dan pemberdayaan mas-yarakat ke depan. Oleh karena itu, panduan Monev ini penting sebagai instrument untuk mewujudkan PHBM yang baik. Panduan Monev ini dapat menjadi alat pengukur kemajuan pelaksanaan PHBM di masa datang.
5Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Apa Monitoring dan Evaluasi itu ?Seperti dijelaskan dalam BAB I bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) bukan saja menjadi kepentingan pengelola PHBM, yaitu masyarakat. Monev juga dapat dilakukan Pemerintah dan LSM pendamping, bahkan lembaga donor, ses-uai kepentingan masing-masing. Laporan Monev dapat menjadi pertimbangan bagi LSM pendamping/lembaga donor untuk memperbaiki pengelolaan program baik dalam skala managemen lembaga pengelola proyek maupun pelaksanaan program di lapangan.
Sesuai aturan, pemegang ijin HKm, HD dan HTR serta pelaksana KK harus mem-buat laporan setiap tahun. Sedangkan pemegang ijin harus menyerahkan laporan kepada pemberi ijin, dalam hal ini Bupati/Walikota/Gubernur. Selain itu, pemberi ijin akan mengevaluasi pelaksanaan PHBM sekurang-kurangnya setiap 5 tahun sekali. Dari hasil evaluasiitu, pemberi ijin dapat mencabut ijin atau mencabut ijin sementara waktu apabila PHBM tidak berhasil. Hal ini tentunya tidak boleh terjadi.
Oleh karena itu, Monev sangat penting dilakukan selama jangka waktu ijin dan perjanjian kerjasama Kemitraan Kehutanan selesai. Kita sering mendengar kegiatan “monitoring” digunakan secara bersamaan dengan “evaluasi”. Disingkat “Monev”. Misalnya, orang mengatakan mengatakan “Kita akan melakukan Monev program”. Padahal keliru menggunakan kata “Monev” secara bersamaan, karena kegiatan monitoring dan evaluasi berbeda, meskipun ada persamaannya. Berikut perbedaan dan persamaan antara monitoring dan evaluasi.
Tabel 1. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
Kapan dilakukan ? Terus menerus dalam pe riode waktu tertentu, setidaknya setiap 3 – 4 bulan sekali
Setidaknya setahun sekali
Apa yang diukur • Capaian hasil (out put) sesuai rencana kerja.
• Pelaksanaan kegiatan, terutama berdasarkan rencana kegiatan dalam rencana kerja tahunan.
• Proses pelaksanaan kegia-tan.
• Efektifitas dan efisiensi sumber daya yang ter-sedia.
• Dampak ekonomi, so-cial, budaya, politik & lingkungan.
• Keberlanjutan (sustain-ability) program.
BAB II
Tentang MONEV
6 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Siapa terlibat ? Dilakukan anggota pengelo-la hutan dan dapat dibantu pihak lain.
• Dilakukan pihak luar dengan melibatkan an-ggota pengelola hutan. Atau
• Dilakukan anggota pen-gelola hutan dan dibantu pihak lain.
Sumber informasi • Penglola PHBM atau pihak lain yang terlibat langsung
• Laporan survey capaian hasil (out putl).
• Laporan kegiatan.
• Dokumentasi foto/film
• Penglola PHBM atau pihak lain yang terlibat langsung
• Laporan survey dampak.
• Laporan monitoring.
• Dokumentasi foto/film.
Pengguna • Pengurus kelompok dan anggota/pemegang ijin.
• Pemerintah/pemberi ijin
• Pengurus kelompok dan anggota.
• Pemerintah/pemberi ijin
• Pihak lain (LSM, pergu-ruan tinggi dan pihak lain)
Penggunaan • Umpan balik bagi pelaksa-naan PHBM ke depan.
• Perubahan hasil (out put) dan kegiatan yang sifatnya terbatas.
• Tidak menjadi pertimban-gan penghentian proyek/program
• Umpan balik bagi pelak-sanaan PHBM periode tahun berikutnya.
• Perubahan tujuan/strategi/kebijakan kelompok/koperasi.
• Dapat dijadikan pertim-bangan untuk menghen-tikan atau meneruskan proyek/program periode beriktunya.
Menurut Tjoetra (2008), manfaat Monev adalah :
• mengenali sejak dini dan menemukan masalah-masalah penting agar tidak semakin mel-uas dan menimbulkan krisis baik dalam organisasi, anggota pengelola hutan maupun lingkungan.
• menilai dan menemukan kebutuhan-kebutuhan baru untuk memperbaiki program atau kegiatan-kegiatan berikutnya.
• melacak perkembangan, kemajuan pelaksanaan proyek/program dan pengelolaan or-ganisasi sesuai dengan tujuan/strategis/visi/misi organisasi.
• membantu organisasi secara berkala dalam melakukan penilaian diri terhadap hubungan antara visi, misi dan posisi strategis organisasi.
• menarik pelajaran-pelajaran penting dari pengalaman pelaksanaan program yang lalu sebagai basis perencanaan program selanjutnya.
7Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Evaluasi dilakukan pada periode waktu tertentu setelah suatu proyek atau program selesai dilakukan. Ruang lingkup evaluasi meliputi penilaian dampak secara luas baik dampak positif maupun negatif. Mis-alnya, evaluasi terhadap dampak ekonomi. Apakah dalam kurun waktu tertentu PHBM telah memberi dampak terhadap meningkatkan pendapatan anggota pengelola hutan atau menambah lapangan pekerjaan ? Atau misalnya dari dampak lingkungan. Apakah PHBM telah meningkatkan debet mata air atau anak sungai ?
Apa monitoring itu ?
Apa evaluasi itu ?
Monitoring adalah pengukuran kemajuan dan pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan program PHBM secara berkala. Monitoring memungkinkan pengelola PHBM mengendalikan kemajuan program PHBM sesuai ren-cana pengelolaan hutan, yaitu Rencana Umum (RU) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT).
Monitoring dapat dilakukan kelompok/koperasi pen-gelola PHBM selama periode waktu tertentu, misalnya setiap 3 atau 4 bulan sekali. Monitoring berguna untuk fungsi pengendalian untuk memastikan RU dan RKT PHBM dilaksanakan sesuai rencana. Monitoring bertu-juan untuk:
• Mengetahui kegiatan dan proses yang dilaksanakan secara berkala oleh pengelola PHBM.
• Mengidentifikasi capaian kegiatan dan hasil (out put) secara berkala;
• Menemukan faktor pendukung dan penghambat dari waktu ke waktu dalam pelaksanaan PHBM;
• Menentukan cara mengatasi hambatan/kendala kemajuan PHBM dari waktu ke waktu;
8 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Mengapa Monev ?Monev merupakan siklus pengelolaan sebuah proyek atau program. Lalu, dimana posisi Monev ? Garis besarnya, ada 3 siklus pengelolaan proyek/program, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan Monev. Pengelolaan proyek/program dimulai dari perencanaan baik per-encanaan jangka pendek, menengah maupun panjang. Siklus berikutnya adalah pelaksanaan yang mengacu pada perencanaan. Monev merupakan siklus untuk memastikan proyek/program dijalankan sesuai rencana dan dapat mencapai hasil dan tujuan yang direncanakan.
Dengan demikian, Monev berguna untuk memperbaiki strategi dan perencanaan proyek/program yang baru. Siklus pengelolaan proyek/program terus berulang sebagai daur pem-belajaran di dalam organisasi (Tjoetra, 2008). Siklus pengelolaan proyek/program digambar-kan di bawah ini.
Permen Kehutanan No. 55 Tahun 2011 TentangTata Cara Permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Rakyat
Dalam Hutan Tanaman
BAB IX HAPUSNYA IZIN
Pasal 26 Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Rakyat dalam hutan tanaman hapus karena: a. dikembalikan oleh pemegang izin; b. dicabut oleh pemberi izin; c. berakhirnya masa berlaku izin; atau d. meninggalnya pemegang IUPHHK-HTR perorangan.
Pasal 27 Pencabutan IUPHHK-HTR sebagaimana dimaksud da-lam Pasal 26 huruf b, dikenakan apabila pemegang izin: a. memindahtangankan IUPHHK-HTR tanpa persetu-
juan tertulis dari pemberi izin; b. tidak melaksanakan kegiatan nyata di lapangan un-
tuk paling lambat 1 (satu) tahun sejak izin diberikan; atau
c. tidak menyusun RKUPHHK-HTR , paling lambat 2 (dua) tahun setelah izin diberikan.
Gambar 2. Siklus Pengelolaan Proyek/Program
Apa perbedaan Monev PHBM dengan Monev proyek/program ? Salah satu target Monev adalah rencana kerja proyek/program. Biasanya, kerangka rencana kerja proyek/program pada umumnya melipu-ti tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, hasil yang diharapkan (out put), dan kegiatan. Sementara, sesuai peraturan, kerangka RU dan RKT tidak terdapat tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, dan hasil yang diharapkan (out put). Tetapi RU dan RKT hanya berbasis pada ke-giatan dan rencana capaian kegiatan.
Mari kita lihat contoh salah satu bagian RU yang diatur Perdirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutan-an Sosial No. P.07/V-SET/2009 tentang Tata Cara
9Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan. Berikut contoh Rencana Umum Pengembangan Usaha HHK selama 10 tahun.
Tabel 2. Rencana Pengembangan Usaha Hasil Hutan KayuLuas : ……. ha )Zona : ….... )perlindungan/pemanfaatan
Blok KegiatanTahun ke
1 2 .…dst.… 10Jenis Btg Jenis Btg Jenis Btg Jenis Btg
Penanaman PanenPemungutan
Tabel Rencana Pengembangan Usaha HHK di atas memperlihatkan bahwa RU disusun ber-basis kegiatan. Tidak ada tujuan dan hasil yang dicapai (out put). RKT juga disusun berbasis kegiatan, seperti contoh dibawah ini sesuai Perdirjen di atas. Berikut contoh Rencana Kerja Tahunan Pengembngan Usaha HHK dan HHBK.
Rencana Kerja Tahun ………..Blok : ……………………….
Zona : ……………………… )Perlindungan/Pemanfaatan)
No. KegiatanLokasi
)Zona/Blok/Klp)Rincian Ke-
giatan Waktu Volume
A. Rencana Pengembangan Usaha HHK A.1 Penanaman A.2 Pemanenan A.3 Pemungutan
B. Rencana Pengembangan Usaha HHBK
B.1 Penanaman B.2 Pemanenan B.3 Pemungutan
C Dan seterusnya
Dengan demikian ada perbedaan antara kerangka rencana kerja PHBM dan rencana kerja proyek/program pada umumnya yang menjadi target Monev. Sehingga kerangka Monevn-ya juga berbeda dengan Monev PHBM. Batasan Monev PHBM dapat dijelaskan pada table berikut.
10 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Tabel 2. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Monitoring PHBM Evaluasi PHBMKapan dilaku-kan ?
Terus menerus dalam periode waktu tertentu, setidaknya setiap 3 – 4 bulan sekali
Setidaknya setahun sekali atau sesuai peraturan berlaku
Apa yang di-ukur
• Capaian kegiatan berdasarkan RKT.
• Proses pelaksanaan kegiatan.• Efektifitas dan efisiensi sum-
ber daya yang tersedia untuk melaksanakan PHBM.
• Capaian kegiatan selama tempo 1 tahun atau lebih ber-dasarkan RU dan RKT.
• Dampak ekonomi, sosial & lingkungan hutan.
• Keberlanjutan (sustainability) kegiatan.
Siapa pelaksa-na ?
• Dilakukan anggota pengelola hutan dan dapat dibantu pihak lain.
• Dilakukan oleh pemerintah selaku pemberi ijin.
• Dilakukan pemerintah selaku pemberi ijin; atau
• Dilakukan sendiri oleh pen-gelola PHBM, dapat dibantu pihak luar; atau
Sumber infor-masi
• Laporan survey.• Laporan kegiatan.• Dokumentasi foto/film
• Laporan survey dampak ekonomi, social dan lingkun-gan hutan.
• Laporan monitoring.• Dokumentasi foto/film.
Pengguna • Pengurus kelompok dan ang-gota; atau
• Pemerintah selaku pemberi ijin
• Pengurus kelompok dan ang-gota; atau
• Pemerintah selaku pemberi ijin
Penggunaan • Umpan balik untuk memper-baiki pelaksanaan PHBM ke depan.
• Mengetahui capaian kegiatan secara berkala.
• Memperbaiki RKT, jika dibu-tuhkan.
• Umpan balik untuk memper-baiki pelaksanaan PHBM periode tahun berikutnya.
• Memperbaiki RU, jika dibutuh-kan.
Pelaku Monev PHBM memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Misalnya berbeda kepent-ingan antara kelompok/koperasi selaku pemegang ijin dan pemerintah selaku pemberi ijin.
Sesuai ketentuan, kelompok/koperasi selaku pemegang ijin HKm/HD/HTR harus melaporkan kemajuan PHBM setiap tahun kepada pemberi ijin. Sesuai UU No. 23 tahun 2014, laporan kemajuan PHBM disampaikan kepada Gubernur. Laporan dapat disampaikan lewat Dinas Kehutanan Provinsi. Oleh karena itu, sebaiknya kelompok/koperasi melakukan evaluasi PHBM setiap tahun untuk bahan laporan kemajuan PHBM tahunan.
Sementara, pemberi ijin harus melakukan evaluasi PHBM sekurang-kurangnya 1 tahun sekali. Sesuai Permenhut No. 88 tahun 2015, evaluasi HKm dilakukan seti-ap 5 tahun sekali. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk menentukan apakah ijin diperpanjang, dicabut sementara atau dicabut permanen. Oleh karena itu, pemberi ijin dianjurkan melakukan evaluasi PHBM setiap tahun sekali. Hasil evaluasi tahu-nan dapat digunakan sebagai pertimbangan pemberi ijin untuk menyusun program/kegiatan penguatan PHBM. Bukahkah PHBM merupakan program pemberdayaan masyarakat ?
11Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
PHBM yang dimaksud dalam buku panduan ini adalah HKm, HTR dan HD. Buku panduan ini digunakan untuk melakukan Monev HKm, HD dan HTR yang telah mendapatkan ijin dari kepala daerah, bupati/walikota/gubernur. Se-lain itu, panduan ini juga dapat digunakan untuk melakukan Monev terhadap Kemitraan Kehutan-an yang telah diikat perjanjian antara kelompok/koperasi dengan KPH atau pihak lain yang diatur dalam Permenhut No.39 tahun 2013. Jadi, HKm, HTR dan HD yang belum mendapat ijin atau Ke-mitraan Kehutanan yang belum diikat perjanjian, tidak dalam kategori ini. Mengapa buku panduan ini digunakan untuk melakukan Monev HKm, HD, dan HTR yang su-dah mendapat ijin atau KK yang telah diperjan-jikan ? Karena setelah mendapat ijin atau setelah melakukan perjanjian kerjasama, kelompok/ko-perasi diikat oleh hak dan kewajiban mengelola area hutan dengan baik.
Sesuai ketentuan, kelompok/koperasi diwa-jibkan memberikan laporan pengelolaan hutan secara tertulis kepada pemberi ijin (bupati/wa-likota/gubernur) sekurang-kurangnya setahun sekali. Dengan demikian, setidaknya setahun sekali, kelompok/koperasi melakukan evaluasi terhadap kemajuan PHBM yang mereka kelola. Selain itu, sesuai ketentuan pula, pemberi ijin akan mengevaluasi HKm, HD dan HTR setiap 5 tahun sekali. Dari hasil evaluasi 5 tahunan, pem-
Bagaimana Menggunakan Panduan ini ?
Ingat ! Hasil Monev dapat
menjadi dasar pencab-utan ijin sementara atau
permanen. Untuk itu, Monev harus dilakukan dengan prosedur, krite-ria dan tolok ukur yang
jelas dan terukur.
12 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
beri ijin dapat mencabut ijin atau mencabut ijin sementara, apabila kelompok/koperasi ter-bukti tidak dapat mengelola area hutan dengan baik.
Panduan Monev ini bertujuan untuk:
1. Memberi pemahaman kepada pengguna panduan ini tentang konsep umum PHBM.
2. Memberi pemahaman kepada penggguna panduan ini tentang konsep dasar monitoring dan evaluasi.
3. Memberi tuntunan untuk memantau (monitoring) PHMB secara berkala dari proses per-encanaan sampai pelaksanaan kegiatan PHBM.
4. Memberi tuntutan untuk menilai (evaluating) capaian dan dampak PHBM sekurang-ku-rangnya pada periode satu tahun.
Cara Menggunakan PanduanPanduan Monev ini diramu berdasarkan aturan pemerintah dan praktik PHBM di lapan-gan. Secara umum, aspek-aspek yang akan dilakukan Monev, yaitu tata kelola kawasan, tata kelola usaha ekonomi dan kelembagaan. Panduan Monev bertujuan untuk menyediakan alat bagi pemangku kepentingan dalam melakukan pemantauan dan menilai keberhasilan di area kerja HKm, HD, HTR dan Kemitraan Kehutanan.
Panduan Monev ini selain dikhususkan untuk kelompok/koperasi masyarakat yang sudah mendapat ijin usaha pemanfaatan HKm, HTR dan HD dan pengelola KK, pemerintah juga dapat menggunakan panduan ini. Sebagai pemberi ijin, Pemerintah berkewajiban melaku-kan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan HKm, HTR dan HD. Misalnya, pemberi ijin harus melakukan evaluasi HKm setiap 5 tahun sekali.
Kelompok/koperasi pemegang ijin, lembaga desa pemegang ijin dan lembaga pemberi ijin bertanggung jawab dan/atau berkewajiban melakukan Monev dan membuat laporan kema-juan PHBM. Berikut pembagian perannya..
Bentuk PHBM Kegiatan Pelaksana WaktuHutan Kemas-yarakatan
Monitoring Pemberi ijin BerkalaEvaluasi Pemberi ijin Setahun sekali Laporan Pemegang ijin Setahun sekali
Dishut provinsi Setahun sekali Hutan Desa Monitoring Pemberi ijin Berkala
Evaluasi Pemberi ijin Setahun sekaliLaporan ke-majuan
Pemegang ijin Setahun skali
Pemberi ijin Setahun skali Hutan TanamanRakyat
Monitoring Pemberi ijin bulan sekali 3Evaluasi Pemberi ijin Setahun sekaliLaporan ke-majuan
Pemegang ijin Setahun sekaliPemberi ijin bulan sekali 3
13Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Kemitraan Ke-hutanan
Monitoring Para pihak yang melakukanperjanjian
Sesuai perjan-jian
Evaluasi Para pihak yang melakukanperjanjian
Sesuai perjan-jian
Laporan ke-majuan
Para pihak yang melakukanperjanjian
Sesuai perjan-jian
Namun demikian, panduan ini juga dapat dipakai oleh LSM, perguruan tinggi dan lemba-ga donor. Tentu tujuan penggunaan panduan berbeda-beda di antara mereka. Kelompok pengelola PHBM dapat menggunakan panduan ini untuk memantau dan menilai kemajuan program PHBM sesuai dengan rencana kerja hutan mereka. Sehingga kelompok dapat me-mastikan rencana kerja yang dibuat dilaksanakan dengan baik. Selain itu, kelompok/koper-asi dapat mempertanggung jawabkan area hutan yang dikelola dengan baik, terutama oleh pemegang ijin HKm, HD dan HTR kepada pemberi ijin, yaitu pemerintah.
Aparat pemerintah dapat menggunakan panduan ini untuk menilai dan mengevaluasi ke-majuan PHBM yang dikelola masyarakat pemegang ijin. Laporan Monev dapat dijadikan dasar bagi aparat pemerintah untuk menentukan kebijakan. Kebijakan itu dapat berupa memberikan dukungan pemberdayaan masyarakat. Selain itu pemerintah dapat menggu-nakan laporan Monev sebagai dasar penilaian keberhasilan PHBM, termasuk dasar pertim-bangan mencabut ijin baik sementara maupun permanen.
LSM/lembaga donor sebagai pendamping/penyandang dana juga dapat menggunakan panduan ini untuk Monev kemajuan proyek mereka di lapangan. Mereka dapat mengeta-hui kemajuan proyek dari proses perencanaan sampai pelaksanaan di lapangan. Kemajuan proyek itu termasuk dampak PHBM yang menjadi lokasi intervensi proyek.
Ada 3 target dalam panduan Monev ini. Target pertama adalah kemajuan pelaksanaan PHBM yang dikelola kelompok/koperasi. Titik berangkat target ini karena kelompok/ko-perasi terikat oleh hak dan kewajiban dalam mengelola PHBM. Kelompok/koperasi harus menjamin PHBM dikelola secara lestari dan berkelanjutan baik untuk tujuan ekonomi mau-pun lingkungan hutan.
Target kedua adalah peran dan kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan PHBM. Sesuai ketentuan, PHBM adalah bentuk pemberdayaan masyarakat di sekitar dan di dalam hutan.
Oleh karena itu, secara kebijakan pemerin-tah bertanggung jawab untuk memberday-akan kelompok/koperasi pengelola PHBM. Secara kebijakan dan etik, pemerintah ber-tanggung jawab atas kemajuan dan kemun-duran PHBM.
Target ketiga adalah faktor pendukung dan penghambat kemajuan PHBM yang meli-puti tata kelola kawasan, tata kelola usaha ekonomi, kelembagaan dan kewajiban lain.
Panduan Monev ini akan menyediakan in-strument Monev untuk target pertama, kedua dan ketiga. Pengguna panduan dapat menggunakan salah satu instrument Monev atau ketiga-tiganya, terganting kebutuhan.
Permen Kehutanan No. 89 Tahun 2014 tentang Hutan Desa
Pasal 47
Pembiayaan untuk penyelenggaraan Hutan Desa dapat bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
c. Anggaran/keuangan Desa; dan/ataud. Sumber-sumber lain yang tidak
mengikat.
14 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Ada beberapa syarat penting untuk diperhatikan bagi pengguna panduan ini.
Tidak kaku
Para pengguna panduan dapat menyesuaikan pengalaman mereka. Panduan ini dapat disesuaikan menurut tempat dan waktu.
Menuntut persiapan yang matang.
Monev dilakukan untuk mengetahui tingkat kemajuan program PHBM dan kebutuhan pemberdayaan masyarakat. Ingat ! Monev dapat dijadikan dasar penilaian pemberi ijin untuk mencabut ijin HKm, HD dan HTR. Untuk itu, pelaksana Monev dituntut melaku-kan persiapan dengan baik sebelum melakukan Monev.
Pelaksana harus terbuka dari persiapan, pelaksanaan sampai laporan hasil Monev.
Hasil laporan Monev akan menjadi penilaian tingkat keberhasilan satu lokasi PHBM. Hasil laporan akan berpengaruh pada citra pengelola atau pemegang ijin PHBM dalam mengelola hutan. Bahkan, sampai beresiko ijin PHBM dicabut selamanya atau sementa-ra. Oleh karena itu, keterbukaan sangat dituntut terutama kepada pengelola PHBM baik pemegang ijin maupun pengelola Kemitraan Kehutanan. Keterbukaan akan menjamin akuntabilitas laporan Monev.
Keterlibatan masyarakat pengelola PHBM selama proses Monev.
PHBM merupakan sistem pengelolaan hutan bersama, bukan individu layaknya swasta. Dengan demikian, kemajuan PHBM tergantung pada kerja bersama anggota kelompok pengelola PHBM. Selain itu, keterlibatan masyarakat penting karena, kegiatan Monev dapat menjadi proses pembelajaran mereka dalam mengelola PHBM.
Dituntut tim kerja, diutamakan dengan pemangku kepentingan.
Seperti dikemukakan di atas, PHBM merupakan hak pengelolaan hutan secara bersa-ma, oleh karena itu tim kerja (team work) dituntut dalam melaksanakan Monev. Hasil laporan Monev merupakan pertanggung jawaban bersama baik di tingkat kelompok, pe-merintah maupun LSM pendamping, termasuk lembaga donor yang memberi dukungan pendanaan. Mereka dapat melakukan Monev beranggotakan lintas pemangku kepentin-gan (multi stakeholders) atau satu pemangku kepentingan. Yang penting bekerja dalam tim.
Dituntut partisipasi pengelola PHBM.
PHBM merupakan bentuk pengelolaan hutan dengan mengusung pemberdayaan mas-yarakat. Monev akan menjadi pembelajaran bagi masyarakat dalam mengelola PHBM. Monev dilakukan dari persiapan, pengempulan data/informasi, analisa data dan pelapo-ran.
Berkesinambungan.
Monitoring dapat dilakukan berkala setidaknya 3 atau 4 bulan sekali. Sedangkan evalu-asi sekurang-kurangnya dilakukan setahun sekali. Kegiatan Monev secara berkala akan menjadi pengetahuan dan pengalaman berharga bagi masyarakat dan pemangku kepent-ingan lain. Dan apabila didokumentasikan dengan baik, pengetahuan dan pengalaman itu dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan mutu program PHBM.
15Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Apa Kriteria dan Indikator Keberhasilan PHBM ?
Untuk menilai kemajuan PHBM, Monev akan menggunakan KRITERIA, INDIKATOR KE-BERHASILAN (tolok ukur keberhasilan) dan VERIFIER (alat/bahan bukti). Unsur-unsur Kriteria Monev PHBM dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3. Unsur-unsur Kriteria Monev PHBM
Bagan di atas menjelaskan, terdapat 7 Kriteria penilaian untuk melakukan Monev PHBM, yaitu :
1. Kriteria Perencanaan yang pada pokoknya dinilai kesesuaian kaidah partisipasi dan ketentuan berlaku terkait dengan HKm, HD, HTR dan Kemitraan Kehutanan;
2. Kriteria Tata Kelola Kawasan yang pada pokoknya dinilai dari kegiatan penataan dan pengelolaan HKm, HD, HTR dan Kemitraan Kehutanan sesuai RU & RKT;
3. Kriteria Tata Kelola Usaha yang pada pokoknya dinilai dari kegiatan penataan dan pen-gelolaan usaha ekonomi pengelola HKm, HD, HTR dan Kemitraan Kehutanan sesuai RU & RKT;
4. Perlindungan hutan yang dinilai dari kegiatan pencegahan dan penanganan ancaman bencara penyakit tanaman, kebakaran hutan, pencurian kayu, tanah longsor, dll;
5. Kriteria Kelembagaan yang pada pokoknya dinilai dari kegiatan penataan dan penge-lolaan kelembagaan pengelola HKm, HD, HTR dan Kemitraan Kehutanan sesuai RU & RKT;
6. Kriteria Kewajiban Lain yang pada pokoknya dinilai dari pemenuhan kewajiban lain se-suai ketentuan berlaku, seperti membuat laporan tahunan.
7. Pemberdayaan masyarakat yang dinilai dari kegiatan dinas/instansi di daerah maupun kementerian terkait dalam memberdayakan pengelola PHBM;
16 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Indikator KeberhasilanSetiap Kriteria terdapat beberapa Indikator Keberhasilan atau tolok ukur penilaian untuk menilai apakah kegiatan PHBM berhasil atau kurang berhasil atau bahkan tidak berhasil. Indikator merupakan petunjuk yang terukur untuk menilai kemajuan pelaksanaan PHBM. Keberhasilan pelaksanaan PHBM dapat diukur dari pencapaian dan pemenuhan Indikator kegiatan PHBM. Secara umum, Indikator dinilai dari proses Perencanaan, Hasil Kegiatan, Kewajiban Lain dan Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut.
Gambar 4. Proses Penilaian Indikator Keberhasilan dari Rencana Kegiatan, Hasil Kegia-tan, Kewajiban Lain dan Pemberdayaan Masyarakat.
Setiap Indikator Keberhasilan memiliki beberapa komponen. Secara rinci alat Monev untuk menilai Kriteria dan Indikator Perencanaan disajikan pada Lampiran 1. Komponen dari mas-ing-masing Kriteria Keberhasilan adalah sebagai berikut:
Kriteria dan Indikator Keberhasilan Perencanaan
Sesuai ketentuan, setiap pemegang ijin PHBM wajib menyusun rencana RU dan RKT selama masa ijin berlaku. RU dan RKT akan menjadi dasar pemegang ijin dalam melak-sanakan berbagai kegiatan PHBM. Selain itu, RU dan RKT akan menjadi dasar pemberi ijin untuk melakukan evaluasi kemajuan PHBM.
Kriteria dan Indikator Keberhasilan Tata Kelola Kawasan
Indikator dari Kriteria Tata Kelola Kawasan berlaku untuk hutan lindung dan hutan pro-duksi. Baik hutan lindung maupun hutan produksi masing-masing dibagi lagi menjadi 2 zona, yaitu zona perlindungan dan pemanfaatan/budidaya. Kriteria Tata Kelola Ka-wasan dibagi lagi menjadi 6 sub kriteria, di antaranya.
1. Penetaan area kelola
2. Mutu zona perlindungan
3. Pengembangan usaha HHBK
4. Pengembangan usaha HHK
17Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
5. Pengembangan usaha jasa lingkungan.
6. Pengembangan usaha pemanfaatan kawasan
Kriteria dan Indikator Keberhasilan Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman cukup penting. Ibaratnya melindungi asset atau kekayaan yang dimiliki oleh anggota pengelola PHBM. Tanaman hutan merupakan sumber penghidupan mereka untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dari sini pula, mereka dapat mencip-takan lapangan pekerjaan.
Kriteria dan Indikator Keberhasilan Tata Kelola Usaha
Tata Kelola Usaha merupakan ujung dari tujuan PHBM yang mengusung pemberdayaan masyarakat. Ia akan menentukan tingkat kesejahteraan. Tata Kelola Usaha yang baik akan menghasilkan pendapatan pengelola PHBM. Tata kelola usaha juga berpotensi mencip-takan lapangan kerja di sekitar lokasi PHBM.
Kriteria dan Indikator Keberhasilan Kelembagaan
PHBM bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui pengemban-gan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat1.
Kelembagaan adalah roh dari PHBM yang menghidupkan rencana kegiatan menjadi pelaksanaan. Kelembagaan adalah roh untuk mencapai cita-cita hutan lestari masyarakat sejahtera.
Kriteria dan Indikator Keberhasilan Kewajiban Lain
Sesuai aturan, pemegang ijin atau pengelola PHBM Kemitraan Kehutanan diwajibkan membuat laporan sekurang-kurangnya setahun sekali. Bagi pemegang ijin, ada kewa-jiban untuk melaporkan kemajuan PHBM secara tertulis kepada pemberi ijin. Selain itu, pemberi ijin juga berkewajiban melakukan evaluasi setidaknya 1 tahun sekali. Evaluasi 5 tahun itu dapat menjadi bahan pertimbangan pencabutan ijin sementara atau permanen. Jadi, pelaporan itu cukup penting.
Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat
HKm, HD, HTR dan KK merupakan skema PHBM yang bertujuan untuk memberdaya-kan masyarakat. Pemerintah berperan dan bertanggung jawab melakukan pemberdayaan masyarakat. Wujudnya dapat berupa penguatan kapasitas masyarakat sampai soal pem-biayaan melalui anggaran desa, daerah dan nasional. Pemberdayaan masyarakat bukan saja tanggung jawab dinas/instansi di bidang kehutanan, tetapi juga lembaga pemeirin-tah lainnya.
1 Baca BAB Ketentuan Umum dalam Peraturan Menteri Kehutanan No. 88 Tahun 2014 tentang Hutan Kemasyarakatan. Baca juga Peraturan Menteri Kehutanan No. 39 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Setempat Melalui Kemitraan Kehutanan.
18 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Penjelasan Indikator KeberhasilanUntuk memudahkan memahami Indikator Keberhasilan, pembaca panduan perlu mema-hami setiap Indikator Keberhasilan. Penjelasan Indikator Keberhasilan dapat dibaca pada Lampiran 1.
Kegiatan tanpa perencanaan sama halnya dengan merencanakan kegaga-.lan. Persiapan yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula
Peraturan Menteri Kehutanan No. 88 Tahun 2014 tentang HKm
Pasal 37
Pembiayaan untuk penyelenggaraan HKm dapat bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); dan/atau
c. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat.
19Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
1. Persiapan Monev PHBM
Ingat perbedaan monitoring dan evaluasi PHBM ! Monitoring memantau :
• Capaian kegiatan berdasarkan RKT.
• Proses pelaksanaan kegiatan.
• Efektifitas dan efisiensi sumber daya yang ter-sedia untuk melaksanakan PHBM.
Sedangkan evaluasi menilai :
• Capaian kegiatan berdasarkan RU dan RKT ahir tahun.
• Dampak ekonomi, sosial & lingkungan hutan.
• Keberlanjutan (sustainability) kegiatan.
Setidaknya ada 5 langkah kegiatan Monev PHBM sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5. Untuk mengetahui penjelasan setiap langkah Monev, silahkan anda melanjutkan membaca panduan ini.
BAB III
Tahapan Pelaksanaan MONEV
Kegiatan tanpa perencanaan sama dengan merencanakan kegagalan. Persiapan yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula.
Gambar 5. Langkah-langkah Monev
20 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Tahapan Persiapan Monev dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini.
Gambar 6. Langkah-langkah Persiapan Monev
A. Persiapan Monitoring
Berikut penjelasan langkah-langkah persiapan monitoring.
1. Pertemuan persiapan pelaksana monitoring, sekurang-kurangnya dengan agenda:
Menyepakati rencana kegiatan dan jadwal monitoring.
Bentuk tim kerja minitoring setidaknya beranggotakan 7-9 orang, berasal dari pengu-rus kelompok/koperasi dan wakil anggota (jika dilakukan pengelola PHBM).
Menyusun pembagian kerja antar anggota tim kerja. Tim kerja sekurang-kurangnya bertugas/berperan:
o mengkoordinasi pelaksanaan monitoring;
o menyiapkan alat/bahan, seperti alat tulis, panduan pertanyaan survey, monitor-ing sheet, dan kebutuhan Monev lainnya;
o mengumpulkan dokumen RU, RKT, profil kelompok/koperasi, laporan rapat, dan dokumen pendukung lainnya
o survey
o analisa data
o menyusun laporan Monev.
o dan lain-lain.
2. Periksa dokumen RU dan RKT.
3. Menyiapkan target monitoring, dengan langkah-langkah:
a. Pilih rencana kegiatan dan rencana capaiannya yang ada dalam RKT.
b. Ingat ! Salah satu Target Monev adalah semua rencana kegiatan dan rencana capaiannya yang ada dalam RKT. Lebih khusus lagi, kita melakukan monitoring terhadap kegiatan dan rencana capaiannya dalam hitungan bulan. Misalnya, mon-itoring terhadap kegiatan dan capaiannya pada bulan ke-3, bulan ke-6 dan bulan ke-9. Priode 3 bulan berikutnya atau ahir tahun tidak dilakukan monitoring, tetapi dilakukan evaluasi.
21Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Cara ini tentunya berbeda jika evaluasi dilakukan 3 tahun sekali. Monitoring tidak dilakukan 3 atau 4 bulan sekali, tetapi minimal 6 bulan sekali. Dengan demikian tar-get monitoring adalah kegiatan dan capaiannya dalam kurun waktu 6 bulan sekali.
Berikut contoh target monitoring 3 bulanan.
Gambar 6. Contoh Target Monitoring Rencana dan Capaian Penana-man HHK.
4. Menyiapkan format monitoring, seperti Lampiran 2.
5. Siapkan alat tulis kantor dan alat/bahan lain pendukung.
6. Menyampaikan rencana monitoring kepada anggota pengelola hutan lain, jika kelom-pok/koperasi melakukan kegiatan monitoring sendiri.
B. Persiapan EvaluasiLangkah-langkah persiapan evaluasi di antaranya:
1. Lakukan pertemuan persiapan evaluasi, sekurang-kurangnya dengan agenda:
Menyepakati rencana kegiatan dan jadwal evaluasi.
Bentuk tim kerja evaluasi setidaknya beranggotakan 7-9 orang, berasal dari pengu-rus kelompok/koperasi dan wakil anggota (jika dilakukan pengelola PHBM).
Menyusun pembagian kerja antar anggota tim kerja. Tim kerja sekurang-kurangnya bertugas/berperan:
o mengkoordinasi pelaksanaan evaluasi;
o menyiapkan alat/bahan, seperti alat tulis, panduan pertanyaan, alat/bahan eval-uasi, dan kebutuhan lainnya;
o menyiapkan dokumen RU dan RKT;
o menyusun laporan evaluasi.
22 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
2. Menetapkan target evaluasi.
Ingat ! Evaluasi menilai pencapaian kegiatan sekurang-kurangnya setahun sekali. Den-gan demikian, Jika evaluasi dilakukan setahun sekali, maka targetnya RU dan RKT. Ha-nya saja, kemajuan pada akhir tahun yang dievaluasi, bukan hitungan bulan. Gambar di bawah ini contoh dari RTK HTR, yaitu Rencana Kegiatan Penanaman. Target evaluasi RU/RKT ini adalah “Jenis Tanaman, Luas/Jumlah Batang Tahun Ini dan Luas/Jumlah Batang Tahun Lalu + Tahun Ini”.
Gambar 7. Contoh Target Evaluasi Rencana dan Capaian Penanaman HHK.
3. Persiapkan format evaluasi, seperti Lampiran 2.
4. Siapkan alat tulis kantor dan alat/bahan lain pendukung.
5. Menyampaikan rencana evaluasi kepada anggota pengelola hutan lain, jika kelompok/koperasi melakukan kegiatan evaluasi sendiri.
2. Mengumpulkan Data
Perhatian ! Tahap ini sangat penting dan menentukan nilai kemajuan PHBM. Tidak per-lu membayangkan terlebih dahulu, seperti apa hasil Monev nantinya. Hasil Monev bukan untuk memvonis pengelola hutan kurang atau tidak berhasil mengelola PHBM. Justru hasil Monev menjadi pembelajaran pengelola PHBM untuk meningkatkan kemajuan dan mutu PHBM. Panduan pengumpulan data menggunakan Lampiran 1, 2, 3 dan 4.
Data yang berkualitas harus memenuhi 3 kaidah, yaitu
Valid. Tidak dimanipulasi. Keasliannya berbobot dan tidak diragukan.
Akurat. Tepat atau berhubungan langsung dengan tujuan atau objek Monev PHBM.
Terpercaya. Data harus berasal dari orang terpercaya yang terlibat langsung dengan PHBM yang di Monev. Misalnya pengurus atau anggota pengelola PHBM atau petugas dinas/instansi atau pihak lain yang terlibat langsung. Jika data dari dokumen, maka
23Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
dokumen itu juga harus terpercaya. Misalnya dokumen RU dan RKT asli atau laporan rapat asli. Intinya, dapat dipertanggung jawabkan.
Dari mana sumber data Monev ?Data Monev dapat diperoleh dari berbagai sumber, di antaranya:
Seseorang yang pernah terlibat langsung dalam PHBM dari proses penyusunan ren-cana sampai pelaksanaan kegiatan. Mereka bisa berasal dari pengurus atau anggota kelompok/koperasi pengelola PHBM, pegawai pemerintah, relawan LSM atau pi-hak lainnya.
Dokumen tulisan, seperti perencanaan, notulen rapat, laporan kegiatan, laporan survey, berita acara rapat, surat keputusan, profil kelompok/koperasi, dan lain-lain.
Dokumen foto atau film.
Ada beberapa cara mengumpulkan data Monev PHBM, di antaranya:
Wawancara
Wawancara sama halnya dengan tanya jawab dengan narasumber untuk mendapatkan data yang kita butuhkan. Wawancara dapat dilakukan dengan satu orang atau dengan beberapa orang secara bersamaan. Ingat ! Wawancara harus dilakukan tatap muka langsung dengan narasumber. Tidak boleh dilakukan melalui sambungan telepon atau media internet.
Survey
Survey adalah bagian dari kegiatan wawancara. Survey biasanya untuk mengetahui pendapat atau persepsi seseorang. Seseorang yang diwawancarai disebut dengan re-sponden. Alat yang digunakan survey disebut kuesioner atau panduan pertanyaan. Kue-sioner biasanya berisi data pribadi responden dan daftar pertanyaan khusus sesuai data/informasi yang dibutuhkan oleh pelaksana Monev.
Responden yang disurvey bisa perwakilan dan dipilih secara acak (random sampling). Pemilihan responden secara acak dilakukan karena cepat dan murah, tapi data/informa-si yang didapat mendekati kebenaran. Misalnya, untuk mengetahui pendapat 100 orang, yang disurvey cukup 10 orang (sampling).
Survey juga dapat dipakai untuk mengetahui jumlah pohon pada areal hutan. Misalnya pada areal zona atau blok. Data jumlah pohon dikumpulkan dengan cara random sam-pling. Misalnya, jika luas blok 25 ha, jumlah pohon yang dihitung hanya di area seluas 2,5 ha (10 %) dari 25 ha.
Data yang diperoleh dari survey bisa kuantitatif atau kualitatif. Contoh pertanyaan sur-vey untuk mendapatkan data kuantitatif, “Apa jenis HHK di lahan HKm kel-uarga anda ? Berapa jumlah HHK di lahan HKm keluarga anda ?”. Contoh pertanyaan survey untuk mendapatkan data/informasi kualitatif, “Bagaimana kondisi hutan di dekat desa anda ?”. Pilihan jawabannya: “1. Semakin baik; 2. Tidak berubah; 3. Semakin rusak”.
24 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Pengamatan lapangan
Pengamatan lapangan (observasi) adalah cara untuk mengetahui kondisi hutan secara langsung di lapangan. Misalnya untuk mengetahui tutupan pepohonan (vegetasi) pada satu hamparan hutan. Atau untuk mengetahui jumlah HHK atau HHBK di area hutan tertentu. Jadi, kita tidak melakukan wawancara dengan seseorang. Pengamatan lapan-gan juga dapat dibantu dengan mengambil foto atau film di lapangan.
Pengamatan lapangan juga bisa menggunakan survey. Misalnya untuk mengetahui jum-lah pohon dalam satu hamparan hutan dengan luasan tertentu.
Pemeriksaan dokumen
Pelaksana Monev PHBM akan banyak melakukan pemeriksaan dokumen. Pelaksana Monev tidak melakukan kajian dokumen sebagaimana layaknya penelitian. Tapi cukup memeriksa ketersediaan dan kelengkapan isi dokumen. Misalnya, memeriksa ada atau tidak adanya dokumen RKT. Jika dokumen RKT ada, apakah sudah disahkan Kepala Dinas. Jadi, pemeriksaan dokumen cukup mudah dilakukan.
Bagaimana mengumpulkan data Monev PHBM ? Panduan Monev menggunakan Lampiran 1 dan 2. Lampiran 1 berisi tentang cara melaku-kan Monev. Sedangkan Lampiran 2 merupakan format Monev terdiri dari KRITERIA, INDIKATOR, BOBOT, SKOR, HASIL PENILAIAN dan KISARAN NILAI. Berikut penjelasan masing-masing bagian itu:
Kriteria, adalah bidang-bidang yang terdiri dari beberapa Indicator. Ada 7 Kriteria Uta-ma penilaian.
Indikator Keberhasilan. Biasanya hanya disebut Indikator, yaitu tolok ukur atau tan-da keberhasilan untuk menilai keberhasilan pengelolaan PHBM. Ada sebanyak 60 Ind-ikator untuk menilai keberhasilan PHBM.
Bobot diberi angka 1 s/d 10. Masing-masing Indikator memiliki Bobot. Antar Indikator memiliki Bobot sama atau lebih rendah atau lebih tinggi.
Skor diberi angka 0 s/d 5. Jika sama sekali tidak memenuhi Indikator, maka nilainya 0. Jika memenuhi Indikator, nilainya 5. Contoh ! Kelompok/Koperasi dinilai dari Ind-ikator, “Ketersediaan dokumen RU dan RO yang telah disahkan Kepala Dinas terkait”. Jika kelompok/koperasi pengelola PHBM dapat menunjukkan dokumen RU dan RKT yang sudah disahkan Kepala Dinas, Skornya 5. Tetapi, jika tidak dapat menunjukkan RU dan RKT, mendapat Skor 0.
Nilai yaitu perkalian antara Bobot dan Skor. Setiap Indikator Keberhasilan memiliki Nilai.
Hasil Penilaian, yaitu penjumlahan setiap Indikator dalam satu Kriteria atau gabun-gan dari semua Kriteria . Hasil Penilaian untuk menentukan kategori PHBM, apakah berkategori “Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, Kurang Baik dan Tidak Baik”
Kisaran Nilai. Setiap Kriteria memiliki kisaran nilai maksimal. Kisaran nilai setiap Kriteria lihat Lampiran 2 bagian C (Penilaian Umum PHBM Berdasarkan Kri-teria). Ada 2 Kisaran Nilai, yaitu:
25Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Kisaran Nilai masing-masing Kriteria. Contoh penilaian Kriteria Perencanaan. Perencanaan PHBM berkategori “Sangat Baik” apabila mendapat nilai maksimal 150, nilai 120 untuk kategori “Baik”, nilai 60 untuk kategori “Cukup Baik”, nilai 50 untuk kategori “Cukup Baik”, nilai 20 untuk kategori “Kurang Baik” dan nilai 0 (nol) untuk kategori “Tidak Baik”.
Kisaran Nilai Kriteria Umum yang merupakan gabungan dari 7 Kriteria di-hitung mulai dari angka 0 sampai 1.500. Contoh. Dengan menggunakan Kriteria Umum, PHBM berkategori “Sangat Baik” apabila mendapat nilai total maksimal 1.399, nilai 677 untuk kategori “Baik”, nilai 421 untuk kategori “Cukup Baik”, nilai 190 untuk kategori “Kurang Baik” dan nilai 0 (nol) untuk kategori “Tidak Baik”.
Berikut langkah-langkah mengumpulkan data1. Pastikan semua dokumen dan alat/bahan keperluan Monev tersedia, seperti dokumen
RU, RKT, ATK, profil kelompok, daftar anggota, kuesioner, dan dokumen pendukung lain. Siapkan kamera foto/video, jika dibutuhkan.
2. Ingat ! Rujukan utama Monev adalah dokumen RU dan RKT. Karena target utama yang dipantau dan dinilai adalah kegiatan-kegiatan dalam RU dan RKT.
3. Pastikan masing-masing anggota tim kerja Monev memahami peran/tugasnya.
4. Mulai mengumpulkan data dengan menilai Indikator Keberhasilan sesuai format Lampiran 2 dengan cara sebagai berikut.
Melakukan wawancara.
Wawancara dilakukan dengan pengurus dan an-ggota kelompok/koperasi atau dengan para pi-hak terkait. Wawancara untuk megumpulkan data/informasi kualitatif dan kuantitatif. Dapat dilakukan dengan satu orang atau pertemuan dengan beberapa orang sekaligus. Ingat ! Waw-ancara harus dilakukan dengan tatap muka se-cara langsung, tidak boleh melalui saluran tele-pon atau internet.
Pemeriksaan dokumen.
Memeriksa ketersediaan dokumen-dokumen kelembagaan, perencanaan, laporan kegiatan, dll yang menjadi tergat Monev. Kegiatan ini dilaku-kan bersama pengurus kelompok/koperasi. Se-belum pemeriksaan dokumen dilaksanakan, tim kerja menjelaskan tujuan Monev dan penjelas-an lain yang perlu kepada pengurus. Sebaiknya dilakukan di kantor kelompok/koperasi, karena biasanya semua dokumen berada di kantor.
Contoh format untuk menilai Kriteria dan Ind-ikator Perencanaan dapat dilihat di bawah ini.
Monitoring dilakukan secarapartisipatif dan terbuka. Data/informasi dikumpulkan den-gan cara melakukan wawan- cara. Wawancara dilakukan dengan tatap muka individuatau ngobrol dengan beber- apa orang. Selain itu, kita dapat melakukan pengamatan la pangan dengan melihat langsung di lapangan. Jangan lupa mengambil foto/video sebagai bukti pendukung.Terahir, gunakan cara pe- meriksaan dokumen dari laporan-laporan kegiatan. Misalnya, laporan pembibitan, laporan penebangan, laporan.rapat, daftar hadir rapat, dll
INGAT!
26 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Angka pada kolom Bobot, Skor dan Nilai sudah dibuat baku. Meskipun pelaksana Monev dapat merubah sesuai kondisi masing-masing lokasi. Tugas kita mencari data dan memeriksa dokumen, indicator mana yang dipenuhi oleh kelompok/ko-perasi pada kolom Hasil Penilaian.
Contoh. Jika kelompok/koperasi memenuhi Indikator No. 1 huruf c, beri tanda centang dan bukukan angka 20 pada kolom Hasil Penilaian. Apabila kelom-pok/koperasi dapat memenuhi indikator No. 2 huruf a, beri tanda centang dan bukukan angka 50. Dan apabila memenuhi Indikator No. 3 huruf a, bukukan angka 50. Lalu, jumlahkan Hasil Penilaian Indikator 1 s/d 3 dan hasilnya 120. Dengan demikian, Hasil Penilaian dari Kriteria Perencanaan adalah 120, seperti tabel berikut
INDIKATORBobot Skor Nilai V Hasil Pe-
nilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)1. Tersedia data biofisik, potensi
HHBK, HHK dan jasa lingkunganun-tuk bahan penyusunan RU dan RKT
10
a. Tersedia data biofisik (topografi,
jenis tanah, ketinggian), potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan
5 50
b. Tersedia 3 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan
3 30
c. Tersedia 2 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan
2 20 V20
d. Tersedia 1 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan
1 10
e. Tidak tersedia data 0 02. Ketersediaan dokumen RU dan RKT
10a. Tersedia dan disahkan Kepala
Dinas terkait.5 50 V 50
b. Tersedia, tapi belum disahkan Kepala Dinas terkait
4 40
c. Masih rancangan 1 10d. Belum ada rancangan sama
sekali0 0
3. Adanya keterlibatan pengurus, anggota pengelola PHBM, perem-puan dan stakeholder terkait dalam menyusun RU dan RKT.
10a. Melibatkan pengurus dan anggo-ta (+perempuan)
5 50 V 50
b. Melibatkan pengurus saja 3 30c. Dibuat oleh orang lain 1 10d. Tidak ada 0 0
Kisaran Nilai )1 - 3) 0 – 150 120
27Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Survey
Ada beberapa data yang dapat dikumpulkan melalui survey. Misalnya, untuk men-getahui jumlah pohon pada satu area zona atau blok. Akan membutuhkan waktu lama, jika kita menghitung satu per satu semua pohon yang ada pada satu area tertentu. Cukup menggunakan survey dengan cara menghitung acak (ramdom sampling). Misalnya, untuk mengetahui jumlah pohon di areal hutan 100 ha, cuk-up menghitung jumlah pohon pada areal hutan 5 ha (5 %). Cara menyusun daftar pertanyaan survey dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.
Berikut contoh survey untuk menilai Indikator nomor 1: Mutu Zona Perlindun-gan. Untuk mengetahui mutu zona perlindungan, kita cukup mengetahui jumlah tanaman kayu, termasuk buah-buahan. Kita menggunakan standar ideal jumlah tanaman kayu pada zona perlindungan sebanyak 800 pohon per ha. Jika luas zona perlindungan 100 ha, maka 100 ha x 8000 pohon, maka jumlah ideal tanaman kayu pada zona perlindungan sebanyak 80.000 pohon.
Mutu zona perlindungan diukur dengan menghitung jumlah tanaman kayu yang tumbuh pada area zona perlindungan. Apabila hasil survey rata-rata tanaman kayu dalam 1 hektar terdapat 700 pohon, maka jumlah tanaman kayu pada zona per-lindungan adalah 100 ha x 700 pohon = 70.000 pohon. Dengan demikian, Hasil Penilaian Indikator 1 adalah, yaitu 50. Mengapa 50 ? Karena, tutupan pepohonan pada zona perlindungan lebih dari 80 % atau 70.000 pohon (87 %). Lihat indikator no. 1 huruf a pada tabel berikut.
INDIKATORBobot Skor Nilai Hasil
Penilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Tutupan pepohonan pada zona per-lindungan
10
a. Lebih 80 %. 5 50 50
b. Antara 60 s/d kurang 80 %. 2 20
c. Antara 40% s/d 60 % 3 30
d. Kurang dari 40 % 0 0
Pengamatan lapangan (observasi).
Melakukan Monev dengan cara mengamati kondisi hutan, seperti tutupan lahan, keragaman HHBK, sistim wanatani, dan lain-lain. Lebih khusus lagi, pengamatan lapangan dilakukan untuk mengetahui pencapaian hasil selama jangka waktu satu tahun usia RKT. Selain itu, pengamatan lapangan dilakukan untuk melihat dampak dari kegiatan PHBM. Jangan lupa mengambil beberapa foto/video sebagai bukti pencapaian rencana kegiatan dan dampaknya.
6. Setelah Indikator Keberhasilan telah terisi semua sesuai format Lampiran 2, langkah selanjutnya melakukan diskusi terarah. Diskusi terarah atau disebut foucused group discussion (FGD) adalah diskusi untuk membahas topik-topik khusus. Peserta diskusi sekurang-kurangnya 10 orang dari unsur pengurus dan kelompok. Boleh melibatkan pi-hak lain jika diperlukan.
Alat bantu diskusi terarah menggunakan format pada Lampiran 5. Hal-hal yang diba-
28 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Seluruh proses analisa data ha-rus melibatkan
pengurus dan an-ggota kelompok/koperasi, terma-suk perempuan. Disarankan meli-batkan pemangku kepentingan lain.
INGAT!
has di antaranya:
• Apa faktor-faktor pendukung capaian kegiatan PHBM ?
• Apa faktor-faktor penghambat capaian kegiatan PHBM?
• Bagaimana cara mengatasi hambatan pencapaian kegiatan PHBM?
• Apa kebutuhan kegiatan ke depan untuk meningkatkan kemajuan PHBM ?
• Silahkan ditambahkan daftar pertanyaan lain yang dibutuhkan.
3. Analisa DataPerhatikan ! Analisa data bagian terpenting dari Monev.Setelah melakukan pengumpulan data, langkah Monev lanjutnya adalah analisa data. Bayangkan kalau orang baca data yang belum diolah. Pasti orang itu bingung. Datanya tentu tidak jelas. Tidak bermakna. Bahkan tidak berguna. Sederhananya, analisa data adalah mer-angkum atau mengolah data mentah yang banyak atau besar menjadi informasi yang tertata dan mudah dimengerti1. Singkatnya, pengertian anali-
sa data adalah:
• Mengolah data
• Mengelompokkan data.
• Menafsir data.
• Menilai data.
• Menghitung data berupa angka.
• Menjelaskan/mengartikan data.
Analisa data bertujuan untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan (Sofian Effendi, 1987) dalam bukunya Metode Peneli-tian Survai (1987 : 231). Analisa data berguna untuk merumuskan kesimpulan dari rekomendasi hasil Mon-ev.
Bagaimana menganalisa data Monev PHBM ? Proses analisa data dikerjakan Tim Kerja. Berikut lang-kah-langkah analisa data.
1. Pastikan 2 data utama ini sudah tersedia sebelum melakukan analisa data, yaitu :
1 https://carapedia.com/pengertian_definisi_analisis_info2056.html
29Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
a. Data penilaian PHBM berdasarkan Indikator dan Kriteria Umum sesuai format Lampiran 2.
b. Data faktor pendukung, penghambat, kebutuhan kegiatan ke depan untuk mening-katkan kemajuan PHBM dan informasi lainnya.
2. Mulailah melakukan analisa data tahap pertama. Isi angka pada kolom Hasil Penilaian seperti contoh Lampiran 2 bagian C (Penilaian Umum PHBM Berdasarkan Kriteria) untuk menilai apakah PHBM berkategori Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, Kurang Baik dan Tidak Baik. Tugas anda hanya mengisi kolom Hasil Penilaian dengan cara menyalin angka Hasil Penilaian setiap Kriteria dari data no. 1 huruf a di atas. Cara ini juga dapat mengetahui kategori PHBM setiap Kriteria.
PHBM berkategori “Sangat Baik”, apabila mendapat nilai maksimal 1.399, nilai maksi-mal 677 untuk kategori “Baik”, nilai maksimal 421 untuk kategori “Cukup Baik”, nilai maksimal 190 untuk kategori “Kurang Baik”, dan nilai 0 (nol) untuk kategori “Tidak Baik”,
3. Setelah menyelesaikan tahap di atas, langkah kedua merumuskan faktor pendukung dan penghambat kemajuan PHBM. Gunakan format Lampiran 5. Rumusan fak-tor pendukung dan penghambat harus jelas. Berikut beberapa contoh rumusan faktor penghambat.
• Pengurus kelompok tidak bisa menyusun RU dan RKT.
• Sekitar 40 % tanaman kopi terserang penyakit dan gagal berbuah.
• Hanya sekitar 50 % anggota kelompok mau membayar iuran bulanan secara rutin.
• Tanaman sengon muda dimakan sapi.
Selain disajikan dalam tabel di atas, rumusan faktor pendukung dan penghambat di-uraikan dalam bentuk tulisan paragraph.
4. Merumuskan kebutuhan kegiatan penguatan kemajuan PHBM, seperti contoh berikut.
Kriteria Faktor Peng-hambat
Upaya Meningkatkan Mutu PHBM
Pihak Terli-bat
1. Kriteria Perencanaan2. Kriteria Tata Kelola Kawasan
2.1. Penataan Area Kelola2.2. Mutu Zona Perlindungan2.3. Kriteria Pengembangan
Usaha HHBK2.4. Kriteria Pengembangan
Usaha HHK2.5. Pengembangan Usaha
Jasa Lingkingan
30 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
c. Selain disajikan dalam tabel di atas, rumusan kebutuhan kegiatan diuraikan dalam ben-tuk tulisan paragraph.
4. Menyusun Kesimpulan dan Rekomendasi
Sebelum menyusun rekomendasi, lazimnya didahului dengan merumuskan Kesimpu-lan. Kesimpulan merupakan pernyataan-pernyataan singkat yang disusun dari hasil analisa data. Rujukan Kesimpulan adalah hasil analisa data. Sedangkan Kesimpulan menjadi rujukan merumuskan Rekomendasi, seperti digambarkan pada bagan beri-
2.6. Kriteria Pengembangan Usaha Pemanfaatan Ka-wasan
3. Kriteria Perlindungan Tanaman4. Kriteria Keberhasilan Tata
Kelola Usaha5. Kriteria Kelembagaan6. Kriteria Kewajiban Lain7. Pemberdayaan mayarakat
Hal-hal perlu diperhatikan !
a. Pihak terlibat bisa dari unsur pengurus kelompok/koperasi, dinas/instansi Pemda, LSM dan pihak lainnya yang dikenal.
b. Rumusan upaya meningkatkan mutu PHBM harus jelas dan terukur. Contoh.
• Pengurus dilatih cara menyusun RU dan RKT.
• Meminta bantuan Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mengatasi penyakit tanaman kopi.
• Menagih iuran ke setiap anggota kelompok yang tidak mau membayar iuran.
• Sapi dikandangkan dan menanam pakan ternak di lokasi HKm.
kut ini.
31Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Gambar 8. Alur Hubungan Analisa Data, Kesimpulan Dan Rekomendasi
Kesimpulan dapat perupa pernyataan positif maupun negatif. Contoh kesimpulan posi-tif, “Koperasi Maju Bersama selaku pemegang ijin HTR telah memenuhi prosedur dan persyaratan pemanfaatan HHK dari lokasi penebangan hingga pengangkutan”.
Bandingkan dengan contoh kesimpulan negatif ini, “Koperasi Maju Bersama selaku pe-megang ijin HTR belum sepenuhnya menjalankan prosedur dan melengkapi per-syaratan pemanfaatan HHK dari lokasi penebangan hingga pengangkutan. Satu contoh lagi Kesimpulan negatif, “Tutupan lahan Zona Perlindungan masih dibawah 60 % dan masih terdapat beberapa kali kasus penebangan pohon yang berfungsi lind-ung”. Garis tebal merupakan penanda kesimpulan positif atau negatif. Jadi, kesimpulan negatit tidak selalu menggunakan kata “tidak”.
Rekomendasi adalah tahap terakhir dari proses monev PHBM. Rekomendasi dib-uat dalam pernyataan-pernyataan singkat. Bahan dasar untuk membuat Rekomenda-si adalah hasil Kesimpulan. Antara Kesimpulan dan Rekomendasi harus berhubungan langsung. Jangan membuat Rekomendasi tidak terkait langsung dengan hasil Kesimpu-lan.
Rekomendasi adalah penyataan-pernyataan utama dan penting dari seluruh hasil Mon-ev. Dirumuskan dengan jelas dan terukur. Rekomendasi bukan saran, tapi usulan tinda-kan kongkrit. Berikut beberapa contoh rekomendasi,
Pengurus kelompok/koperasi harus memenuhi persyaratan administrasi peneban-gan/pemanenan kayu, seperti Laporan Penebangan Kayu Bulat (LP-KB), Laporan Rekapitulasi Penebangan Kayu Bulat, dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku.
Pengurus bersama anggota harus melakukan patroli secara bergilir untuk men-gamankan zona perlindungan dan segera melakukan rehabilitasi di area terbuka.
Kelompok Hutan Lestari harus memiliki kebun bibit HHBK sendiri untuk melaku-kan pengkayaan HHBK yang dipanen sehingga anggota kelompok memiliki sumber pendapatan secara berkelanjutan.
Isi rekomendasi dapat terkait dengan:
1. Usaha-usaha kelompok/koperasi untuk memperbaiki kinerja pengelola PHBM, setidaknya sesuai Kriteria. Gunakan lampiran 5.
2. Keterlibatan atau peran serta anggota kelompok.
3. Peran dinas/instansi terkait dalam memberdayakan masyarakat pengelola PHBM.
4. Kebijakan Pemda yang terkait langsung dengan lokasi PHBM yang dimonev.
Langkah-langkah merumuskan Rekomendasi.
1. Tim Kerja monev memastikan data sudah tersedia dalam bentuk tulisan, termasuk hasil analisa data.
2. Rencanakan pertemuan Tim Kerja dan dipastikan semua anggota hadir.
3. Bagikan foto kopi hasil analisa data kepada anggota Tim Kerja sekurang-kurangnya
32 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
3 hari sebelum pertemuan.
Jika dibutuhkan, Tim Kerja dapat mengundang ahli untuk menjadi narasumber meny-usun rekomendasi. Ingat ! Ahli hanya berperan menjadi narasumber. Tidak boleh ikut mengambil keputusan. Dia hanya memberi pendapat bagaimana merumuskan rekomen-dasi yang baik dan benar. Ahli juga dapat mememberi saran tentang keselarasan antara Kesimpulan dan Rekomendasi.
5. Pelaporan
Penting ! Pembaca laporan bukan hanya pelaksana Monev, tetapi juga pihak
lain, seperti aparat pemerintah, aktivis LSM, peneliti, dan lain-lain.
Sajikan laporan dengan bahasa yang mudah dipahami. Sejauh mun-gkin hindari menggunakan istilah asing, seperti hidrologi, ekologi, de-forestasi, degradasi, dan lain-lain. Jika harus menggunakan kata as-ing, karena tidak ada padanan kata Indonesianya, kata asing tersebut harus dicetak miring, misalnya multiplier effect, trade-off.
Ingat ! Salah satu manfaat hasil Monev untuk bahan pembelajaran meningkatkan kemajuan pengelolaan PHBM dan pemberdayaan kelompok/koperasi. Bukan hanya untuk kepentingan mencabut ijin.
Berikut saran-saran menyusun laporan Monev.
1. Tim Kerja memastikan semua data, hasil analisa data, rumusan kesimpulan dan rumusan rekomendasi telah terkumpul.
2. Lakukan pertemuan anggota Tim Kerja untuk mempersiapkan penulisan laporan. Setidaknya agenda pertemuan Tim antara lain:
a. Menyepakati kerangka isi laporan.
b. Pembagian tugas menyusun laporan. Kerangka isi laporan yang terdiri dari beber-apa bagian perlu dibagi antar anggota Tim Kerja.
c. Menyepakati jadwal penulisan laporan sampai laporan akhir.
3. Ada baiknya, sebelum laporan akhir, Tim Kerja melakukan pertemuan mambahas laporan dengan pengurus dan anggota kelompok/koperasi serta pihak lain.
4. Ada baiknya juga meminta bantuan relawan untuk menjadi narasumber dalam menyusun laporan. Relawan bisa berasal dari LSM, aparat pemerintah dan pihak lain yang dikenal.
Contoh kerangka isi laporan monitoring dan evaluasi dapat menggunakan Lampiran 6.
35Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Pemerintah sebagai pemberi ijin dapat mencabut ijin HKm, HD atau HTR baik se-mentara atau permanen. Pencabutan ijin itu mungkin akan mendapat protes keras dari pemegang ijin. Pertanyaannya adalah, apa kriteria dan indikator penilaiann-ya ? Bagaimana proses penilaiannya sebelum pencabutan ijin ? Namun, panduan Monev PHBM ini dihadirkan bukan semata-mata sebagai alat untuk mencabut ijin. Kehadirannya untuk meningkatkan mutu PHBM dengan mengusung cita-cita, hutan lestari, masyarakat sejahtera.
PHBM adalah sebuah keniscayaan untuk menyelesaikan konflik, kerusakan hutan dan mengurangi kemiskinan. Meski sebuah keniscayaan,PHBM tidak semerta-mer-ta menjadi obat mujarab pengobat sembuh 3 persoalan tersebut. PHBM adalah se-buah cara untuk memberdayakan masyarakat, terutama bagi keluarga miskin di dalam dan sekitar kehutanan. Hal ini berbeda dengan sektor swasta yang memiliki kemampuan sumber daya manusia, modal dan tehnologi.
Buku panduan Monev PHBM dihadirkan sebagai alat untuk memberdayakan kelom-pok pengelola hutan. Kelompok/koperasi pengelola hutan diharapkan dapat melaku-kan menilai dirinya sendiri untuk meningkatkan mutu PHBM. Panduan Monev ini juga penting bagi pemerintah untuk menilai kebutuhan pemberdayaan kelompok/koperasi pengelola hutan. Selain itu, hasil Monev dapat dijadikan proses pembelaja-ran bagi kelompok/koperasi pengelola PHBM.
BAB IV
Penutup
37Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Lampiran 1. Kriteria, Indikator,
Alat Penilaian Indikator & Metode Monev PHBM
38 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Kri
teri
aIn
dik
ator
Pen
jela
san
In
dik
ator
Ala
t/B
ahan
Pe-
nil
aian
In
dik
ator
Met
ode
Pih
ak T
erli
bat
A.
Per
enca
naa
n1.
Te
rsed
ia d
ata
biofi
sik,
po-
tens
i HH
BK
, HH
K d
an ja
sa
lingk
unga
nunt
uk b
ahan
pe
nyus
unan
RU
dan
RK
T
•D
ata
untu
k ba
han
peny
usun
an R
U d
an R
KT.
•D
ata
diku
mpu
lkan
mel
alui
iden
tifik
asi
pote
nsi H
HB
K, H
HK
dan
jasa
ling
kung
an…
Se
dang
kan
data
bio
fisik
dip
erol
eh d
ari d
oku-
men
tert
ulis
.
Dok
umen
fisi
k R
U
& R
KT
asli
yang
di
sahk
an K
epal
a D
inas
terk
ait
Peri
ksa
doku
men
kea
slia
n do
kum
en R
U &
RK
TPe
ngur
us d
an
angg
ota
kelo
mpo
k/ko
pera
si d
an/a
tau
Din
as K
ehut
anan
2.
Ket
erse
diaa
n do
kum
en R
U
dan
RK
T •
Sesu
ai k
eten
tuan
pem
egan
g iji
n w
ajib
men
y-us
un R
U d
an R
KT
•R
U H
Km
mer
upak
an r
enca
na p
enge
lola
an
area
l ker
ja H
Km
yan
g m
enja
min
kel
esta
rian
fu
ngsi
nya
seca
ra e
kono
mi,
ekol
ogi d
an s
o-si
al. D
isus
un u
ntuk
jang
ka w
aktu
10
tahu
n/se
lam
a ja
ngka
wak
tu ij
in.
•R
KTa
dala
h pe
njab
aran
lebi
h ri
nci d
ari
RU
yan
g m
emua
t keg
iata
n-ke
giat
an d
an
targ
et-t
arge
t dal
am ja
ngka
wak
tu 1
(sat
u)
tahu
n.3.
A
dany
a ke
terl
ibat
an p
en-
guru
s, a
nggo
ta p
enge
lola
PH
BM
, per
empu
an d
an
stak
ehol
der
terk
ait d
alam
m
enyu
sun
RU
dan
RK
T.
Peng
urus
dan
ang
gota
terl
ibat
akt
if m
enga
mbi
l ke
putu
san
sela
ma
pros
es p
enyu
suna
n R
U d
an
RK
T.
Lapo
ran
rapa
t dan
da
ftar
abs
en p
eser
ta
rapa
t
Peri
ksa
lapo
ran
rapa
t dan
da
ftar
nam
a pe
sert
a ra
pat
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
ata
u D
inas
K
ehut
anan
B.
Pen
ataa
n a
rea
kelo
la 1.
Ada
nya
peta
zon
a pe
rlin
d-un
gan,
zon
a pe
man
faat
an/
budi
daya
, blo
k da
n pe
tak.
Peta
are
a ke
rja
HK
m, H
D, H
TR &
KK
dib
agi
zona
per
lindu
ngan
, zon
a pe
man
faat
an, b
lok
dan
peta
k se
suai
kar
togr
afi y
ang
dita
nda
tang
ani
Ket
ua K
elom
pok/
Kop
eras
i.
Dok
umen
pet
a •
Peri
ksa
doku
men
pe
mba
gian
pet
a ar
ea
kerj
a
•Pe
riks
a ba
gian
tand
a ta
ngan
•Pe
riks
a pe
ta a
rea
kerj
a
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u D
inas
Keh
utan
an
2.
Bat
as z
onas
i mem
iliki
tan-
da fi
sik
B
atas
fisi
k un
tuk
men
ghin
dari
kon
flik
anta
r pe
n-ge
lola
hut
an. B
atas
laha
n se
tiap
pen
gelo
la h
utan
da
pat b
erup
a ba
tas
tana
man
ata
u ta
nda
fisik
lain
Dok
umen
foto
Su
rvey
ke
lapa
ngan
dan
m
enga
mbi
l fot
oPe
ngur
us d
an
angg
ota
kelo
mpo
k/ko
pera
si d
an/a
tau
Din
as K
ehut
anan
39Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
C.
Mu
tu z
ona
per
lin
du
nga
n1.
Tu
tupa
n pe
poho
nan
pada
zo
na p
erlin
dung
an
Zona
per
lindu
ngan
mel
iput
i sep
adan
sun
gai,
mat
a ai
r, d
anau
, kel
eren
gan
di a
tas
45 d
eraj
at a
t au
flor
a fo
una
yang
dili
ndun
gi
Dok
umen
pet
a zo
na
perl
indu
ngan
dal
am
peta
are
a ke
rja
PHB
M s
esua
i ijin
Peri
ksa
pem
bagi
an z
ona
perl
indu
ngan
dal
am p
eta
area
ker
ja P
HB
M s
esua
i iji
n
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
2.
Tida
k ad
a pe
neba
ngan
ta-
nam
an b
erka
yu, t
erm
asuk
je
nis
tana
man
bua
h-bu
ah-
an, y
ang
berf
ungs
i per
lind-
unga
n pa
da z
ona
perl
ind-
unga
n.
•Zo
na p
erlin
dung
an b
erfu
ngsi
lind
ung
sehi
ng-
ga d
ilara
ng m
elak
ukan
pen
eban
gan
poho
n.
•Zo
na p
erlin
dung
an d
apat
ber
ada
di h
utan
lin
dung
mau
pun
prod
uksi
.
Lapo
ran
surv
ey
tutu
pan
pepo
hona
n (v
eget
asi)
.
Laku
kan
surv
ey d
enga
n m
etod
e sa
mpl
ing
deng
an
men
ggun
akan
Lam
pir
an
3.
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok
da
n/at
au D
inas
K
ehut
anan
Dok
umen
foto
/film
Peri
ksa
doku
men
foto
/film
D.
Tat
a K
elol
a K
awas
an1.
P
enge
mba
nga
n
usa
ha
HH
BK
Pem
anen
an/P
eneb
anga
n.
1.
Ada
nya
lapo
ran
prod
uk-
si H
HB
K y
ang
min
imal
m
emua
t jen
is d
an v
olum
e ya
ng d
iatu
r da
lam
Per
a-tu
ran
Pem
erin
tah
No.
12
/201
4.
•Se
tiap
pen
gelo
la h
utan
waj
ib m
embu
at la
po-
ran,
teru
tam
a te
rkai
t den
gan
PSD
H.
•Je
nis-
jeni
s H
HB
K y
ang
dike
nai P
SDH
dia
tur
dala
m P
erat
uran
Pem
erin
tah
No.
12/
2014
Dok
umen
lapo
ran
prod
uksi
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
Reh
abil
itas
i HH
BK
2.
Ada
nya
kegi
atan
pen
ana-
man
HH
BK
ses
uai R
U/R
KT
Keb
erha
sila
n pe
laks
anaa
n PH
BM
dal
ah s
atun
ya
diuk
ur d
ari p
rose
ntas
e re
ncan
a (R
U &
RK
T) d
an
real
isas
i/pe
laks
anaa
n di
lapa
ngan
•D
oku
men
RU
/R
KT
•La
pora
n pe
n-ga
mat
an d
i la
pang
an
•D
okum
en fo
to/
film
•D
okum
en la
po-
ran
tahu
nan
•D
okum
en la
po-
ran
surv
ey
•B
andi
ngka
n d
okum
en
RU
/RK
T da
n la
pora
n ca
paia
n ke
giat
an r
eha-
bilit
asi
•Pe
riks
a fo
to/fi
lm
•Pe
ngam
atan
lang
sung
ke
lapa
ngan
dan
men
-ga
mbi
l fot
o
•M
enga
mbi
l fot
o ar
ea
pena
nam
an
•Pe
riks
a do
kum
en la
po-
ran
dan
peng
amat
an
lapa
ngan
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
40 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
3.
Ada
nya
kegi
atan
per
awat
an
tana
man
HH
BK
sek
u-ra
ng-k
uran
gnya
set
ahun
se
kali.
Ada
nya
kegi
atan
pem
angk
asan
, pem
bers
ihan
gu
lma
peng
gang
gu, p
ence
gaha
n pe
nyak
it, d
llD
okum
en la
pora
n ke
giat
anPe
riks
a do
kum
en la
pora
n da
n pe
ngam
atan
lapa
ngan
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u D
inas
Keh
utan
anD
okum
en fo
toPe
riks
a fo
to4.
K
erag
aman
tana
man
H
HB
KTe
rdap
at b
erba
gai j
enis
tana
man
HH
BK
seb
agai
su
mbe
r pe
ngha
sila
nD
okum
en fo
to/fi
lmM
elak
ukan
pen
gam
atan
la
pang
an d
an m
enga
mbi
l fo
to
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u D
inas
Keh
utan
an5.
M
emba
yar
Pung
utan
Sum
-be
r D
aya
Hut
an (P
SDH
) se-
suai
PP
No.
12
tahu
n 20
14
Seti
ap p
enge
lola
PH
BM
yan
g m
eman
en/
mem
u-ng
ut H
HB
K w
ajib
mem
baya
r PS
DH
Buk
ti p
emba
yara
n PS
DH
dar
i Din
as
terk
ait.
Peri
ksa
keas
lian
doku
men
pe
mba
yara
n PS
DH
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
2.
Pen
gem
ban
gan
u
sah
a H
HK
Per
enca
naa
n &
pen
ana-
man
1.
Ada
nya
doku
men
Inv
en-
tari
sasi
Teg
akan
Seb
elum
Pe
neba
ngan
(ITS
P)2.
A
dany
a La
pora
n H
asil
Chr
uisi
ng (L
HC
) dar
i has
il IT
SP
Dat
a po
tens
i HH
K d
alam
ben
tuk
blan
ko b
eris
i in
form
asi :
jeni
s po
hon,
kel
as d
iam
eter
(cm
),
jum
lah
poho
n da
n vo
lum
e ka
yu.
Dok
umen
asl
i LH
C
yang
dit
anda
tan-
gani
Ket
ua K
oper
a-si
/Kel
ompo
k
Peri
ksa
keas
lian
doku
men
LH
C
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u D
inas
Keh
utan
an3.
A
dany
a R
KT
pem
anen
an/
pem
ungu
tan
HH
K y
ang
suda
h di
sahk
an o
leh
Kep
ala
Din
as te
rkai
t.
Ada
nya
RK
T pe
man
enan
/pem
ungu
tan
HH
K
yang
dis
ahka
n K
epal
a D
inas
terk
ait a
tau
peja
bat
berw
enan
g la
inny
a.
Dok
umen
ren
cana
pe
man
enan
/pem
u-ng
utan
HH
K y
ang
disa
hkan
Kep
ala
Din
as te
rkai
t.
Peri
ksa
keas
lian
doku
men
re
ncan
a pe
man
enan
/pe-
mun
guta
n H
HK
bes
erta
la
mpi
rann
ya a
l:
•Pe
ta a
rea
pem
anen
an/
pem
ungu
tan
HH
K.
•SK
ijin
dar
i Bup
ati/
Wal
ikot
a/G
uber
nur.
•D
afta
r pe
ngur
us k
op-
eras
i
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
4.
Ada
nya
IUPH
HK
yan
g di
kelu
arka
n M
ente
ri
terk
ait.
Seti
ap p
emeg
ang
ijin
pem
anfa
atan
HH
K w
ajib
m
enda
pat i
jin d
ari M
ente
ri.
Dok
umen
SK
ijin
IU
PHH
K d
ari
Men
teri
Peri
ksa
keas
lian
SK I
UPH
-H
K d
ari M
ente
ri b
eser
ta
lam
pira
nnya
.
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
41Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Pem
anen
an/P
eneb
anga
n
5.
Ada
nya
petu
gas
penc
atat
ka
yu te
bang
an.
•Pe
meg
ang
ijin
waj
ib m
emili
ki p
etug
as p
em-
buat
LH
P-K
B.
•Pe
tuga
s Pe
mbu
at
LHP-
KB
ad
alah
te
naga
ya
ng b
erku
alifi
kasi
Pen
guji
Has
il H
utan
yan
g di
angk
at o
leh
Kep
ala
Din
as P
rovi
nsi.
Dok
umen
sur
at
peng
angk
atan
pet
u-ga
s pe
laks
ana
yan
g di
kelu
arka
n K
etua
K
oper
asi
Peri
ksa
keas
lian
doku
men
su
rat p
enga
ngka
tan
petu
-ga
s pe
laks
ana
.
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
6.
Ada
nya
Lapo
ran
Has
il Pe
man
enan
/Pem
ungu
tan
Kay
u B
ulat
(LH
P-K
B)
seti
ap p
erte
ngah
an d
an
akhi
r bu
lan
yang
dis
ahka
n Pe
jaba
t Pen
gesa
h La
po-
ran
Has
il Pe
neba
ngan
(P
2LH
P).
Lapo
ran
pem
anen
en d
ibua
t dal
am b
lank
o be
risi
N
omor
Bat
ang,
Jen
is K
ayu,
Kay
u K
elom
pok
Jeni
s, P
anja
ng, D
iam
eter
& V
olum
e
Dok
umen
LH
P-K
B y
ang
disa
hkan
P2
LHP
Peri
ksa
keas
lian
doku
men
LH
P-K
B d
an m
emba
nd-
ingk
an s
ecar
a ac
ak d
enga
n le
tak
kayu
yan
g di
pane
n/di
pung
ut.
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
7.
Ada
nya
LHP-
KB
yan
g te
lah
diki
rim
kep
ada
:
– K
epal
a D
inas
Pr
opin
si;
– K
epal
a B
P2H
P;
– Pe
nerb
it F
A-K
B;
dan
– P2
LHP.
Tiap
bul
an L
P-K
B d
irek
ap d
an d
ilapo
rkan
kep
a-da
pih
ak te
rkai
t.D
okum
en ta
nda
teri
ma
atau
sur
at
lain
pen
giri
man
LH
P-K
B
Peri
ksa
sura
t tan
da te
rim
a da
n ko
nfirm
asi k
epad
a:
– K
epal
a D
inas
Pro
pins
i;
– K
epal
a B
P2H
P;
– Pe
nerb
it F
A-K
B; d
an
– P2
LHP.
Peng
urus
ke
lom
-po
k/ko
pera
si
dan/
atau
Din
as
Ke-
huta
nan
8.
Ada
nya
Lapo
ran
Mut
asi
Kay
u B
ulat
(LM
KB
) yan
g di
tand
a ta
ngan
i Ket
ua
Kop
eras
i.
LMK
B a
dala
h bl
anko
ber
isi d
ata
Pers
edia
an
Aw
al, P
enam
baha
n,
Peng
uran
gan,
Per
sedi
aan
Akh
ir, K
ayu
Bul
at
Men
urut
Kel
ompo
k Je
nis
Kay
u (B
atan
g &
m3)
&
Tota
l (B
atan
g &
m3)
Dok
umen
LM
KB
ya
ng d
itan
da ta
n-ga
ni K
etua
Kop
era-
si/K
elom
pok
Peri
ksa
keas
lian
doku
men
LM
KB
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
Pen
gan
gku
tan
HH
K
9.
Ada
nya
Daf
tar
Kay
u B
ulat
Fa
ktur
Ang
kuta
n (D
KB
-FA
).
Dok
umen
pen
gang
kuta
n ka
yu b
eris
i dat
a: N
o.
dan
Tang
gal l
apor
an h
asil
pene
bagn
gan,
Nom
or B
atan
g, K
elom
pok
Jeni
s, P
anja
ng (m
),
Dia
met
er (c
m) d
an V
olum
e (m
3)
Dok
umen
DK
B-F
A
yang
dik
elua
rkan
pe
jaba
t ber
wen
ang
Peri
ksa
keas
lian
doku
men
D
KB
-FA
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
10.
Ada
nya
pert
ugas
FA
-KB
.Pe
tuga
s pe
meg
ang
ijin
yan
g di
teta
pkan
ole
h K
epal
a D
inas
Pro
vins
i ber
dasa
rkan
usu
lan
pim
pina
n pe
meg
ang
IU
PHK
m
42 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
11.
Ada
nya
sura
t Fak
tur
Ang
-ku
tan
Kay
u B
ulat
(FA
-KB
) •
Peng
angk
utan
HH
K w
ajib
dile
ngka
pi F
A-K
B.
•FA
-KB
mer
upak
an d
okum
en a
ngku
tan
dite
r-bi
tkan
Pen
erbi
t FA
-BK
.
Dok
umen
FA
-KB
ya
ng d
ikel
uark
an
peja
bat b
erw
enan
g
Peri
ksa
keas
lian
doku
men
FA
-KB
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
Reh
abil
itas
i
12.
Ada
nya
tem
pat p
embe
ni-
han/
pem
bibi
tan.
Pem
beni
han/
pem
bibi
tan
dike
lola
ole
h ke
lom
-po
k/ko
pera
si d
i sek
itar
hut
an y
ang
dike
lola
un
tuk
men
jam
in k
eber
lanj
utan
pen
gelo
laan
PH
BM
.
Dok
umen
foto
/film
•Pe
riks
a fo
to/fi
lm
•M
emfo
to lo
kasi
pem
-be
niha
n/pe
mbi
bita
n
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
13.
Ada
nya
capa
ian
kegi
atan
pe
nana
man
HH
K s
esua
i R
U/R
KT
Keb
erha
sila
n pe
laks
anaa
n PH
BM
dal
ah s
atun
ya
diuk
ur d
ari p
rose
ntas
e re
ncan
a (R
U &
RK
T) d
an
real
isas
i/pe
laks
anaa
n di
lapa
ngan
•D
okum
en R
U/
RK
T
•D
okum
en la
po-
ran
kegi
atan
•D
okum
en fo
to/
film
•D
okum
en R
U/R
KT
•Pe
riks
a la
pora
n ke
gia-
tan
•Pe
riks
a fo
to/fi
lm
•M
enga
mbi
l fot
o/fil
m
di la
pang
an
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
14.
Mem
baya
r Pu
ngut
an S
um-
ber
Day
a H
utan
(PSD
H)
dan
dana
reb
oisa
si (D
R).
Seti
ap k
elom
pok/
kope
rasi
yan
g m
eman
faat
kan
kayu
waj
ib m
emba
yar
PSD
H d
an D
RB
ukti
pem
baya
ran
PSD
H d
an D
RPe
riks
a ke
aslia
n PS
DH
da
n D
R d
an w
awan
cara
de
ngan
pet
ugas
terk
ait
yang
men
erim
a PS
DH
dan
D
R
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
3.
Pen
gem
ban
-ga
n u
sah
a ja
sa
lin
gku
nga
n
1.
Ada
nya
usah
a ja
sa li
ngku
n-ga
n:
Wis
ata
alam
; dan
/ata
u
Pena
ngka
ran
buru
ng/
bina
tang
yan
g di
bole
h-ka
n; d
an/a
tau
Perl
indu
ngan
kea
ne-
kara
gam
an h
ayat
i; da
n/at
au
Pem
anfa
atan
alir
an
sung
ai; d
an/a
tau
Kar
bon
mar
ket.
Kel
ompo
k/ko
pera
si m
emili
ki s
alah
sat
u at
au
lebi
h us
aha
jasa
ling
kung
an y
ang
mas
ih b
er-
jala
n.
Daf
tar
nam
a pe
nge-
lola
jasa
ling
kung
anPe
riks
a da
ftar
nam
a pe
n-ge
lola
jasa
ling
kung
an.
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u D
inas
Keh
utan
an
43Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Dok
umen
foto
Mem
foto
loka
si o
bjek
jasa
lin
gkun
gan
Dok
umen
ren
cana
lo
kasi
(sit
e pl
an)
Peri
ksa
keas
lian
renc
ana
loka
si2.
A
dany
a pe
ngur
us/p
enge
lo-
la u
saha
jasa
ling
kung
an.
Kel
ompo
k/ko
pera
si m
emili
ki p
engu
rus
yang
be
rtan
ggun
g ja
wab
men
gelo
la u
saha
jasa
lin
gkun
gan.
Dok
umen
daf
tar
nam
a pe
ngur
us/
peng
elol
a ja
sa
lingk
unga
n
Peri
ksa
daft
ar n
ama
pen-
guru
s/pe
ngel
ola
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
3.
Ada
nya
sara
na/p
rasa
rana
pe
nunj
ang
jasa
ling
kung
an.
Sara
na/p
rasa
rana
bai
k ya
ng d
iban
gun/
dise
-di
akan
sen
diri
mau
pun
bant
uan
pem
erin
tah
Lapo
ran
pen-
gam
atan
lapa
ngan
Peri
ksa
lang
sung
di l
apa-
ngan
Dok
umen
foto
Men
gam
bil f
oto
loka
si ja
sa
lingk
unga
n4.
A
dany
a ca
paia
n ke
giat
an
usah
a ja
sa li
ngku
ngan
ses
-ua
i RU
/RK
T
RU
/RK
T te
rcap
ai s
esua
i yan
g di
renc
anak
an
kelo
mpo
k/ko
pera
si a
tau
pem
buat
ker
jasa
ma
Kem
itra
an K
ehut
anan
•D
okum
en la
po-
ran
kegi
atan
.
•D
okum
en fo
to/
film
•B
andi
ngka
n an
tara
R
KT
dan
capa
ian
di
lapa
ngan
.
•Pe
riks
a la
pora
n da
n la
kuka
n pe
ngam
atan
la
pang
an
•Pe
rksa
foto
/film
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
4.
Pen
gem
ban
gan
u
sah
a p
eman
-fa
atan
kaw
asan
1.
Ada
nya
rag
am ta
nam
an
baw
ah te
gaka
n de
ngan
si
stim
wan
a ta
ni
Tana
man
di b
awah
tega
kan
poho
n ka
yu, s
eper
ti
empo
n-em
pon/
jam
ur/j
agun
g/pa
law
ija, p
oran
g,
cabe
jam
u, n
ilam
, jam
ur, r
umpu
t pak
an te
rnak
at
au la
inny
a.
Lapo
ran
kegi
atan
•Pe
riks
a la
pora
n ke
gia-
tan
•Pe
mer
iksa
an la
ngsu
ng
di la
pang
an.
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
2.
Ada
nya
capa
ian
kegi
atan
pe
nana
man
HH
K s
esua
i R
U/R
KT
RU
/RK
T te
rcap
ai s
esua
i yan
g di
renc
anak
an
kelo
mpo
k/ko
pera
si a
tau
pem
buat
ker
jasa
ma
Kem
itra
an K
ehut
anan
•D
okum
en R
U/
RK
T
•La
pora
n ca
paia
n ke
giat
an p
ena-
nam
an
•D
okum
en fo
to/
film
•Pe
riks
a do
kum
en R
U/
RK
T da
n la
pora
n ca
pa-
ian
kegi
atan
.
•Pe
riks
a fo
to/fi
lm
•M
enga
mbi
l fot
o/fil
m
di a
rea
pena
nam
an
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
44 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
3.
Ada
nya
kegi
atan
pe-
man
enan
/pem
ungu
tan
tana
man
baw
ah te
gaka
n se
kura
ng-k
uran
gnya
1 k
ali
seta
hun.
Keg
iata
n pe
man
enan
unt
uk d
ijual
ata
u di
gu-
naka
n se
ndir
i, se
pert
i oba
t, pa
kan
tern
ak, d
llLa
pora
n ke
giat
an•
Peri
ksa
lapo
ran
kegi
a-ta
n
•Pe
mer
iksa
an la
ngsu
ng
di la
pang
an
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
Dok
umen
foto
•M
enga
mbi
l fot
o di
ar
ea p
eman
enan
4.
Ada
nya
kegi
atan
per
awat
an
tana
man
baw
ah te
gaka
nPe
raw
atan
mel
iput
i pem
bers
ihan
laha
n, p
emu-
puka
n, p
eman
gkas
an,d
ll•
Lapo
ran
peng
amat
an
lapa
ngan
•D
okum
en fo
to
•W
awan
cara
•M
enga
mbi
l fot
o di
la
pang
an
Peng
urus
kel
ompo
k &
blo
k
D.
Per
lin
du
nga
n h
uta
n 1.
Ada
nya
kegi
atan
pen
cega
-ha
n/pe
nang
anan
pen
yaki
t ta
nam
an H
HB
K d
an H
HK
.
Ada
upa
ya p
engo
bata
n ta
nam
an y
ang
ters
eran
g pe
nyak
it a
tau
mer
awat
tana
man
unt
uk m
ence
-ga
h pe
nyak
it.
Dok
umen
lapo
ran
kegi
atan
kop
eras
i/ke
lom
pok
Peri
ksa
doku
men
lapo
ran
kegi
atan
Pe
ngur
us d
an
angg
ota
kelo
mpo
k/ko
pera
si d
an/a
tau
D
inas
Keh
utan
anD
okum
en fo
to/fi
lm•
Peri
ksa
foto
/film
•M
enga
mbi
l fot
o di
ar
ea p
enan
aman
2.
Ada
nya
kegi
atan
pat
roli
ru-
tin
peng
aman
an h
utan
ole
h di
laku
kan
satu
an k
husu
s/se
ksi p
enga
man
an.
Ada
nya
satu
an tu
gas
peng
aman
an h
utan
yan
g se
cara
rut
in p
atro
l. A
nggo
ta k
elom
pok/
kope
rasi
ju
ga te
rlib
at p
atro
li ru
tin.
Dok
umen
lapo
ran
kegi
atan
kop
eras
i/ke
lom
pok
Peri
ksa
doku
men
lapo
ran
kegi
atan
Pe
ngur
us d
an
angg
ota
kelo
mpo
k/ko
pera
si d
an/a
tau
D
inas
Keh
utan
anD
okum
en fo
to/fi
lm•
Peri
ksa
foto
/film
•M
enga
mbi
l fot
o di
ar
ea p
enan
aman
3.
Ada
nya
kegi
atan
pen
cega
h-an
/pen
anga
nan
keba
kara
n.A
dany
a at
uran
kel
ompo
k/ko
pera
si te
ntan
g la
rang
an m
emba
kar
laha
n. M
embe
rsih
kan
rum
-pu
t/al
ang-
alan
g pe
mic
u ke
baka
ran
Dok
umen
lapo
ran
kegi
atan
kop
eras
i/ke
lom
pok
Peri
ksa
doku
men
lapo
ran
kegi
atan
kop
eras
i/ke
lom
-po
k
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
Dok
umen
foto
/film
•Pe
riks
a fo
to/fi
lm
•M
enga
mbi
l fot
o di
ar
ea p
enan
aman
4.
Ada
nya
kegi
atan
pen
cega
-ha
n/pe
nyel
amat
an ta
nah
dan
air.
Ada
nya
kegi
atan
pen
anam
an d
i sek
itar
mat
a ai
r,
wad
uk/b
endu
ngan
dan
sun
gai.
Men
anam
poh
on
di a
rea
berp
oten
si ta
nah
long
sor.
Dok
umen
lapo
ran
peng
amat
an la
pa-
ngan
Pem
erik
saan
lang
sung
di
lapa
ngan
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u D
inas
Keh
utan
anD
okum
en fo
to/fi
lm•
Peri
ksa
foto
/film
•M
enga
mbi
l fot
o di
ar
ea p
enan
aman
45Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
5.
Ada
nya
patu
gas/
peng
urus
kh
usus
per
lindu
ngan
tana
-m
an h
utan
.
Petu
gas/
peng
urus
per
lindu
ngan
tana
man
mer
-up
akan
bag
ian
peng
urus
kel
ompo
k/ko
pera
siD
afta
r na
ma
petu
-ga
s pe
rlin
dung
an
tana
man
Peri
ksa
daft
ar n
ama
petu
-ga
s pe
rlin
dung
an ta
nam
anPe
ngur
us k
elom
-po
k/ko
pera
si d
an/
atau
Din
as K
e-hu
tana
nE.
T
ata
kelo
la u
sah
a1.
A
dany
a pe
ngur
us k
elom
pok
usah
a/ko
pera
si y
ang
ber-
tang
gung
jaw
ab d
i bid
ang
usah
a.
Ada
sal
ah s
atu
seks
i/di
visi
dal
am p
engu
rus
yang
be
rtan
ggun
g ja
wab
di b
idan
g us
aha
Dok
umen
daf
tar
peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
Peri
ksa
daft
ar p
engu
rus
kelo
mpo
k/ko
pera
siPe
ngur
us k
elom
-po
k/ko
pera
si d
an/
atau
Din
as K
e-hu
tana
n2.
A
dany
a pe
rtem
uan
ruti
n an
ggot
a/pe
ngur
us k
elom
-po
k us
aha
dala
m 2
tahu
n te
rahi
r
Ada
nya
pert
emua
n ti
ap d
ua b
ulan
sek
ali b
aik
hany
a di
hadi
ri p
engu
rus
mau
pun
peng
urus
dan
an
ggot
a.
.
Daf
tar
hadi
r pe
sert
a pe
rtem
uan
Peri
ksa
daft
ar h
adir
pes
era
pert
emua
nD
okum
en la
pora
n pe
rtem
uan
Peri
ksa
doku
men
lapo
ran
Dok
umen
foto
(jik
a ad
a)Pe
riks
a fo
to
3.
Ada
nya
kegi
atan
pel
atih
an
peng
uata
n ke
lom
pok/
kop-
eras
i usa
ha y
ang
dila
kuka
n se
cara
man
diri
ata
u de
ngan
pi
hak
lain
, sel
ain
pem
erin
-ta
h da
lam
12
bul
an te
rahi
r.
Keg
iata
n pe
lati
han
bisa
terk
ait u
saha
bis
nis,
bu
dida
ya, p
enge
lola
an u
saha
, dll.
D
afta
r ha
dir
pese
rta
pela
tiha
nPe
riks
a da
ftar
had
ir p
eser
-ta
pel
atih
anPe
ngur
us d
an
angg
ota
kelo
mpo
k/ko
pera
si d
an/a
tau
D
inas
Keh
utan
anD
okum
en la
pora
n pe
lati
han
Peri
ksa
doku
men
lapo
ran
pela
tiha
nD
okum
en fo
to (j
ika
ada)
Peri
ksa
foto
4.
Ada
nya
iura
n an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
tiap
bu
lan
sela
ma
seta
hun
tera
khir
.
Iura
n se
kura
ng-k
uran
gnya
dib
ayar
sat
u bu
lan
seka
li ol
eh a
nggo
taD
okum
en la
pora
n ke
uang
an/d
afta
r iu
ran
angg
ota
Peri
ksa
doku
men
lapo
ran
keua
ngan
/daf
tar
iura
n an
ggot
a
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
5.
Ada
nya
mod
al k
elom
pok/
kope
rasi
dal
am b
entu
k da
na u
saha
.
Mod
al k
elom
pok
ters
impa
n da
lam
tabu
ngan
ke
lom
pok/
kope
rasi
.D
okum
en la
pora
n ke
uang
anPe
riks
a bu
ku k
euan
gan
dan
buku
ban
k ke
lom
pok/
kope
rasi
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
6.
Ada
nya
prod
uk p
aska
pa
nen/
mak
anan
ola
han
Prod
uk H
HB
K o
laha
n ya
ng m
emili
ki n
ilai t
am-
bah
dan
tela
h di
kem
as.
Dok
umen
foto
.•
Men
gece
k la
ngsu
ng
prod
uk p
aska
pane
n
•M
enga
mbi
l fot
o
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
7.
Ada
nya
jari
ngan
pas
ar h
asil
prod
uksi
Jari
ngan
pas
ar d
inila
i dar
i lua
s ja
ngka
uan
penj
uala
n pr
oduk
loca
l,reg
iona
l dan
nas
iona
l/ek
spor
t
Buk
u ca
tata
n pe
n-ju
alan
bar
ang
Mem
erik
sa c
atat
an p
en-
jual
an b
aran
gPe
ngur
us k
elom
-po
k/ko
pera
si d
an/
atau
Din
as K
e-hu
tana
n
46 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
8.
Ada
nya
sum
bang
an h
asil
usah
a un
tuk
dana
kel
om-
pok.
Sum
bang
an d
iper
oleh
dar
i keu
ntun
gan
penj
ual-
an d
alam
ben
tuk
uang
.B
uku
pem
buku
-an
keu
anga
n da
n ta
bung
an k
elom
-po
k/ko
pera
si
Mem
erik
sa d
ana
kelo
m-
pok/
kope
rasi
di b
uku
pem
buku
an/t
abun
gan
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
, te
ruta
ma
bend
ahar
aF.
Kel
emba
gaan
1.
Ada
nya
doku
men
nam
a-na
-m
a pe
ngur
us d
an a
nggo
ta
kelo
mpo
k/ko
pera
si
Peng
urus
dip
ilih
oleh
ang
gota
dal
am m
usya
war
-ah
ang
gota
ses
uai a
tura
n ke
lom
pok/
kope
rasi
Daf
tar
nam
a pe
ngu-
rus
dan
angg
ota
Peri
ksa
doku
men
pro
fil
dan
atur
an k
elom
pok
atau
Ang
gara
n D
asar
/A
ngga
ran
Rum
ah T
angg
a K
oper
asi
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
2.
Ada
nya
penj
elas
an p
eran
/tu
gas
seti
ap p
engu
rus.
Pera
n/tu
gas
peng
urus
dib
uat t
ertu
lis a
tau
diur
aika
n da
lam
atu
ran
kelo
mpo
k/ko
pera
si d
an
diar
sipk
an.
Dok
umen
pro
fil d
an
atur
an k
elom
pok/
A
ngga
ran
Das
ar /
Ang
gara
n R
umah
Ta
ngga
Kop
eras
i (j
ika
berb
entu
k ko
eras
i).
Peri
ksa
dala
m d
okum
en
profi
l dan
atu
ran
kelo
m-
pok
atau
Ang
gara
n D
asar
/A
ngga
ran
Rum
ah T
angg
a K
oper
asi
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
3.
Ada
nya
atur
an k
elom
pok/
kope
rasi
ata
u at
uran
den
-ga
n se
buta
n na
ma
lain
.
Apa
bila
ses
uai a
tura
n, p
engu
rus
haru
s di
gant
i. M
isal
nya
seti
ap 3
ata
u 5
tahu
n se
kali
Dok
umen
atu
ran
kelo
mpo
k at
au s
e-bu
tan
nam
a la
in
Peri
ksa
doku
men
atu
ran
kelo
mpo
k at
au s
ebut
an
nam
a la
in
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
4.
Ada
nya
perg
anti
an p
engu
-ru
s (b
agi y
ang
mel
ampa
ui
bata
s w
aktu
kep
engu
rusa
n se
suai
atu
ran
kelo
mpo
k)
Ada
nya
atur
an k
elom
pok
atau
den
gan
sebu
tan
lain
yan
g di
arsi
pkan
sec
ara
tert
ulis
.D
okum
en la
pora
n m
usya
war
ah a
nggo
-ta
/kop
eras
i
Peri
ksa
Dok
umen
lapo
ran
mus
yaw
arah
Pe
ngur
us d
an
angg
ota
kelo
mpo
k/ko
pera
si d
an/a
tau
D
inas
Keh
utan
anD
okum
en b
erit
a ac
ara
perg
anti
an
peng
urus
Peri
ksa
doku
men
ber
ita
acar
a
5.
Ada
nya
pert
emua
n pe
ngu-
rus
dan/
atau
ang
gota
Pert
emua
n di
laku
kan
send
iri o
leh
kelo
mpo
k/ko
pera
si a
tau
beke
rjas
ama
deng
an p
ihak
lain
, se
lain
Lem
baga
pem
erin
tah
Dok
umen
lapo
ran
pert
emua
n Pe
riks
a do
kum
en la
pora
n pe
rtem
uan
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
Daf
tar
hadi
r pe
sert
a pe
rtem
uan
Peri
ksa
daft
ar n
ama
pese
r-ta
per
tem
uan
6.
Ada
nya
capa
ian
kegi
atan
pe
ngua
tan
kele
mba
gaan
se
suai
RU
/RK
T
•R
U/R
KT
terc
apai
ses
uai y
ang
dire
ncan
akan
ke
lom
pok/
kope
rasi
ata
u pe
mbu
at k
erja
sam
a K
emit
raan
Keh
utan
an
•D
okum
en R
U/
RK
T
•La
pora
n ca
paia
n ke
giat
an
•D
okum
en fo
to/
film
•D
okum
en R
U/R
KT
•La
pora
n ca
paia
n ke
-gi
atan
•D
okum
en fo
to/fi
lm
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
47Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
7.
Kel
engk
apan
adm
inis
tras
i ke
lom
pok,
sep
erti
buk
u in
-ve
ntar
is k
anto
r, k
euan
gan,
da
ftar
had
ir, n
otul
ensi
dan
bu
ku s
urat
-men
yura
t.
Suda
h je
las
•D
okum
en
kele
ngka
pan
adm
inis
tras
i
•M
emer
iksa
dok
umen
ke
leng
kapa
n ad
min
is-
tras
i
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
F. K
ewaj
iban
lain
1.
Ada
nya
doku
men
lapo
ran
tahu
nan
kem
ajua
n PH
BM
ke
lom
pok/
kope
rasi
Pem
egan
g iji
n w
ajib
mem
buat
lapo
ran
kem
a-ju
an p
elak
sana
an P
HB
M.
Dok
umen
lapo
ran
tahu
nan
Peri
ksa
keas
lian
doku
men
la
pora
n da
n w
awan
cara
ke
Din
as
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
2.
Pros
es p
enyu
suna
n la
pora
n ta
huna
n ke
maj
uan
PHB
M
kelo
mpo
k/ko
pera
si
Ket
erlib
atan
akt
if pe
ngur
us d
an a
nggo
ta, t
er-
mas
uk u
nsur
e pe
rem
puan
dal
am m
enyu
sun
lapo
ran.
Dok
umen
lapo
ran
dan
daft
ar h
adir
at
au b
erit
a ac
ara
rapa
t
Peri
ksa
keas
lian
doku
men
la
pora
n da
n da
ftar
had
ir
atau
ber
ita
acar
a ra
pat
Peng
urus
dan
an
ggot
a ke
lom
pok/
kope
rasi
dan
/ata
u
Din
as K
ehut
anan
G.
Pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t1.
A
dany
a fa
silit
asi p
eny-
usun
an R
U d
an R
KT
dari
di
nas/
inst
ansi
terk
ait.
Sesu
ai k
eten
tuan
, din
as/i
nsta
nsi t
erka
it w
ajib
m
emfa
silit
asi p
enyu
suna
n R
U d
an R
KT
dan
dapa
t dib
antu
pih
ak la
in
Dok
umen
lapo
ran
atau
ber
ita
acar
a ra
pat
Peri
ksa
lapo
ran
atau
ber
ita
acar
a ra
pat
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
Daf
tar
hadi
rPe
riks
a da
ftar
had
ir
2.
Ada
nya
kegi
atan
pel
atih
an/
peny
uluh
an d
ari d
inas
/in
stan
si te
rkai
t dal
am s
atu
tahu
n te
rahi
r
Din
as/i
nsta
nsi t
erka
it d
i kem
ente
rian
/pro
vins
i/ka
bupa
ten/
kota
men
yele
ngga
raka
n pe
lati
han/
peny
uluh
an te
rkai
t pem
berd
ayaa
n m
asya
raka
t. Pe
laks
ana
tida
k ha
rus
Din
as K
ehut
anan
. Bis
a da
ri p
etug
as B
akor
luh
atau
Bap
erlu
h at
au d
inas
/in
stan
si la
in.
•D
okum
en la
po-
ran
kegi
atan
•D
okum
en d
afta
r ha
dir
Peri
ksa
doku
men
lapo
ran
kegi
atan
, daf
tar
hadi
r da
n fo
to/fi
lm
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
3.
Ada
nya
pend
ampi
ngan
ru
tin
dari
din
as/i
nsta
nsi
terk
ait
Ada
nya
kunj
unga
n be
rkal
a da
ri p
etug
as d
inas
/in
stan
si te
rkai
t Din
as/i
nsta
nsi t
erka
it d
i pro
vin-
si/k
abup
aten
/ ko
ta. P
elak
sana
kun
jung
an ti
dak
haru
s da
ri D
inas
Keh
utan
an. B
isa
dari
pet
ugas
B
akor
luh
atau
Bap
erlu
h at
au d
inas
/ins
tans
i ko
pera
si, p
erda
gang
an d
an in
dust
ri, p
erta
nian
, pe
tern
akan
, dan
lain
nya.
•D
okum
en la
po-
ran
kegi
atan
•D
okum
en d
afta
r ha
dir
•D
okum
en fo
to/
film
Peri
ksa
doku
men
lapo
ran
kegi
atan
, daf
tar
hadi
r da
n fo
to/fi
lm
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
4.
Ada
nya
duku
ngan
ang
ga-
ran
dari
din
as/i
stan
si te
r-ka
it u
ntuk
mem
berd
ayak
an
mas
yara
kat s
elam
a 3
tahu
n te
rahi
r.
Din
as/i
nsta
nsi t
erka
it d
i kem
ente
rian
/pro
vins
i/ka
bupa
ten/
kota
men
yedi
akan
ang
gara
n un
tuk
pem
berd
ayaa
n. D
inas
/ins
tans
i buk
an s
aja
yang
te
raki
t den
gan
sect
or k
ehut
anan
. Bis
a di
nas/
in-
stan
si te
rkai
t kop
eras
i,per
daga
ngan
dan
indu
s-tr
y, p
erta
nian
, pet
erna
kan,
dan
lain
nya.
Dok
umen
Ren
ja
Din
as d
an S
KPD
te
rkai
t.
Dok
umen
Ren
ja D
inas
dan
SK
PD te
rkai
t yan
g su
dah
disa
hkan
/dis
etuj
ui
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
48 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
5.
Ada
nya
fasi
litas
i pem
erin
-ta
h da
lam
pem
asar
an H
HK
m
aupu
n H
HB
K.
Din
as/i
nsta
nsi t
erka
it d
i kem
ente
rian
/pro
vins
i/ka
bupa
ten/
kota
mem
fasi
litas
i pem
asar
an p
ro-
duk
HH
K d
an H
HB
K. D
inas
/ins
tans
i buk
an s
aja
yang
tera
kit d
enga
n se
ctor
keh
utan
an. B
isa
di-
nas/
inst
ansi
terk
ait k
oper
asi,
perd
agan
gan
dan
indu
stry
, per
tani
an, p
eter
naka
n, d
an la
inny
a.
•D
okum
en la
po-
ran
kegi
atan
•D
okum
en d
afta
r ha
dir
•D
okum
en fo
to/
film
Peri
ksa
doku
men
lapo
ran
kegi
atan
, daf
tar
hadi
r da
n fo
to/fi
lm
Peng
urus
kel
om-
pok/
kope
rasi
dan
/at
au D
inas
Ke-
huta
nan
50 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
A. Kriteria & Indikator Keberhasilan Pada Skala Masyarakat Pengelola PHBM
1. Penilaian Kriteria dan IndikatorKeberhasilan Perencanaan
INDIKATORBobot Skor Nilai
V Hasil Penilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Tersedia data biofisik, potensi HHBK, HHK dan jasa lingkunganuntuk bahan penyusunan RU dan RKT
10
a. Tersedia data biofisik (topografi, jenis tanah, ketinggian), potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan
5 50
b. Tersedia 3 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan 3 30
c. Tersedia 2 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan 2 20 V 20
d. Tersedia 1 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan 1 10
e. Tidak tersedia data 0 0
2. Ketersediaan dokumen RU dan RKT
10a. Tersedia dan disahkan Kepala Dinas terkait. 5 50 V 50
b. Tersedia, tapi belum disahkan Kepala Dinas terkait 4 40
c. Masih rancangan 1 10d. Belum ada rancangan sama sekali 0 0
3. Adanya keterlibatan pengurus, anggota pengelola PHBM, perempuan dan stakeholder terkait dalam menyusun RU dan RKT. 10a. Melibatkan pengurus dan anggota,
termasuk perempuan 5 50 V 50b. Melibatkan pengurus saja 3 30c. Dibuat oleh orang lain 1 10
Kisaran Nilai )1 - 3) 0 – 150 120
51Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
2. Penialian Kriteria dan IndikatorKeberhasilan Tata Kelola Kawasan
2.1. Penilaian Penataan Area Kelola
INDIKATORBobot Skor Nilai
V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Adanya peta zona perlindungan, zona pemanfaatan/budidaya, blok dan petak.
10a. Sudah ditanda tangani Ketua Kelompok/
Koperasi 5 50 V 50b. Belum ditanda tangani Ketua Kelompok/
Koperasi. 4 40c. Hanya ada salah satu peta (zona/blok/
petak). 2 20d. Belum ada peta zonasi.
0 02. Batas zonasi memiliki tanda fisik
10a. Batas fisik menggunakan pohon hidup/
tanaman tertentu 5 50b. Batas fisik menggunakan tanda (cat, kayu,
batu) 3 30c. Batas fisik menggunakan batas alam 2 20 V 20d. Tidak ada batas fisik 0 0Kisaran Nilai )1 - 2) 0 – 100 70
2.2. Penilaian Mutu Zona Perlindungan
INDIKATORBobot Skor Nilai
V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Tutupan pepohonan pada zona perlindungan
10
a. Lebih 80 %. 5 50 V 50b. Antara 60 s/d kurang 80 %. 2 20c. Antara 40% s/d 60 % 3 30d. Kurang dari 40 % 0 0
2. Penebangan tanaman berkayu dalam 1 tahun terahir, termasuk jenis tanaman buah-buahan, yang berfungsi perlindungan pada zona perlindungan. 10
a. Tidak pernah ada 5 50b. Pernah 0 0 V 0
Kisaran Nilai )1 - 2) 0 – 100 50
52 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
2.3. Penilaian Kriteria Pengembangan Usaha HHBK
INDIKATORBobot Skor Nilai
V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
Pemanenan/Penebangan 1. Adanya laporan produksi HHBK yang
minimal memuat jenis dan volume yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 12/2014.
6a. 3 kali setahun 5 30b. 2 kali setahun 4 24c. 1 kali setahun 1 6 V 6d. Tidak pernah ada pencatatan data 0 0
Rehabilitasi HHBK 2. Adanya kegiatan penanaman HHBK
sesuai RU/RKT
6a. Mencapai target lebih 80 % 5 30 V 30b. Mencapai target 60 % s/d 80 % 3 18c. Mencapai target 30 % s/d 60 % 2 12d. Mencapai target kurang dari 30 % 0 0
3. Adanya kegiatan perawatan tanaman HHBK
6a. 2 kali setahun 5 30 V 30b. 1 kali setahun 3 18c. Lebih dari 1 – 2 tahun sekali 1 6d. Tidak pernah 0 0
4. Keragaman tanaman HHBK
6
a. Lebih dari 10 jenis 5 30b. Antara 6-9 jenis 4 24 V 30c. Antara 4-5 jenis 3 18d. Dibawah 4 jenis 2 12
5. Membayar Pungutan Sumber Daya Hutan )PSDH) sesuai PP No. 12 tahun 2014
6a. 3 kali setahun 5 30b. 1 kali setahun 3 18c. Tidak tentu /kadang-kadang setahun
sekali2 12
d. Tidak ada/tidak pernah 0 0 V 0Kisaran Nilai )1 - 5) 0 – 150 96
53Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
2.4. Penilaian Kriteria Pengembangan Usaha HHK
INDIKATORBobot Skor Nilai
V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
Perencanaan & penanaman 1. Adanya dokumen Inventarisasi Tegakan
Sebelum Penebangan (ITSP)2
a. Ada dokumen laporan 5 10 V 10b. Sedang disusun 3 6c. Tidak ada 0 0
2. Adanya Laporan Hasil Cruising (LHC) dari hasil ITSP.
2
a. LHC dari hasil Inventarisasi ITSP ditandatangani oleh ketua kelompok/koperasi
5 10
b. Adanya Laporan Hasil Cruising (LHC) dari hasil Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP), tetapi tidak ditandantangani oleh kelompok/koperasi
4 8
V 8
c. Masih dalam bentuk rancangan LHC 3 6d. Tidak ada laporan Hasil Cruising (LHC) 0 0
3. Adanya RKT pemanenan/pemungutan HHK yang sudah disahkan oleh Kepala Dinas terkait .
2
a. Adanya rencana pemanenan/pemungutan HHK yang sudah disahkan oleh Kepala Dinas terkait.
5 10V 10
b. Adanya rencana pemanenan/pemungutan HHK yang belum disahkan oleh Kepala Dinas terkait.
4 8
c. Masih dalam bentuk rancangan 2 4d. Tidak ada dokumen rencana pemanenan/
pemungutan HHK0 0
4. Adanya IUPHHK yang dikeluarkan Menteri terkait.
2a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0
Pemanenan/Penebangan5. Adanya petugas pencatat kayu tebangan.
2a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0
6. Adanya Laporan Hasil Pemanenan/Pemungutan Kayu Bulat (LHP-KB) setiap pertengahan dan akhir bulan yang disahkan Pejabat Pengesah Laporan Hasil Penebangan (P2LHP).
2
a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0
7. Adanya LHP-KB yang telah dikirim kepada :
2
- Kepala Dinas Propinsi;- Kepala BP2HP;- Penerbit FA-KB; dan- P2LHP.a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0
8. Adanya Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) yang ditanda tangani Ketua Koperasi.
2a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0
Pengangkutan HHK
54 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
INDIKATORBobot Skor Nilai
V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
9. Adanya Daftar Kayu Bulat Faktur Angkutan (DKB-FA).
2a. Ada 5 10 V 10a. Tidak ada 0 0
10. Adanya pertugas FA-KB.
2a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0
11. Adanya surat Faktur Angkutan Kayu Bulat (FA-KB)
2a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0
Rehabilitasi12. Adanya tempat pembenihan/pembibitan.
2a. Ada 5 10 10b. Tidak ada 0 0
13. Adanya capaian kegiatan penanaman HHK sesuai RU/RKT
2
a. Target tercapai lebih 75 %. 5 10b. Target tercapai antara lebih 50 % s/d 75
%.3 6 6
c. Target tercapai antara 25-50 % 2 4d. Target tercapai kurang dari 25 % 0 0
14. Membayar Pungutan Sumber Daya Hutan (PSDH) dan dana reboisasi (DR).
2
a. Sebulan sekali 5 10b. 3 bulan sekali 4 8 V 8c. 6 bulan sekali 3 6d. 1 kali setahun 2 4e. Tidak pernah 0 0
Kisaran Nilai )1 - 14) 0 – 140 132
55Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
2.5. Penilaian Pengembangan Usaha Jasa Lingkingan
INDIKATORBobot Skor Nilai
V Hasil Penilaan)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Adanya usaha jasa lingkungan: Wisata alam; da/atau Penangkaran burung/binatang yang
dibolehkan; dan/atau Perlindungan keanekaragaman hayati;
dan/atau Pemanfaatan aliran sungai; dan/atau Karbon market; dan/atau Dan usaha lainnya
6
a. Memiliki 4 jenis usaha Jasling 5 30b. Memiliki 3 jenis usaha jasling 4 24c. Memiliki 2 jenis usaha Jasling 3 18d. Memiliki 1 jenis usaha jasling 1 6 V 6e. Tidak ada 0 0
2. Adanya pengurus/pengelola usaha jasa lingkungan. 6
a. Ada 5 30 V 30b. Tidak ada 0 0
3. Adanya capaian kegiatan usaha jasa lingkungan sesuai RU/RKT
6
a. Mencapai target lebih 75 % 5 30 V 30b. Mencapai target lebih 50 % s/d 75 % 3 18c. Mencapai target 25-50 % 2 12d. Mencapai target kurang 25 % 0 0
Kisaran Nilai )1 - 3) 0 – 90 66
56 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
2.6. Penilaian Kriteria Pengembangan Usaha Pemanfaatan Kawasan
INDIKATORBobot Skor Nilai
V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Ragam ragam tanaman bawah tegakan dengan sistim wana tani
8a. Adanya beragam jenis (di atas 6 jenis)
tanaman di bawah tegakan, dengan sistem wanatani.
5 40
b. Adanya 5 -6 ragam jenis tanaman dibawah tegakan
3 24
c. Adanya 3 – 4 ragam jenis tanaman dibawah tegakan
2 16 V 16d. Adanya tanaman bawah tegakan kurang
dari 3 jenis 1 8
e. Tidak ada tanaman bawah tegakan 0 02. Adanya capaian kegiatan penanaman HHK
sesuai RU/RKT
8
a. Mencapai target lebih 75% 5 40 V 40b. Mencapai target lebih 50-75% 3 24c. Mencapai target 25-50% 2 16d. Mencapai target kurang 25% 0 0
3. Adanya kegiatan pemanenan/pemungutan tanaman bawah tegakan
8
a. Mingguan-bulanan-musiman-tahunan 5 40a. Bulanan-musiman-tahunan 3 24 V 24b. Musiman – tahunan 2 16c. Tidak ada 1 8
4. Adanya kegiatan perawatan tanaman bawah tegakan
8
a. Setiap hari 5 40b. 1 kali seminggu 3 24 V 24c. 1 kali sebulan 2 16d. Tidak dirawat 0 0
Kisaran Nilai 1 + 4 0 – 160 104
57Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
3. Penilaian Kriteria dan Indikator Perlindungan Hutan
INDIKATOR Bobot Skor Nilai V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Adanya kegiatan pencegahan/penanganan penyakit tanaman HHBK dan HHK.
4
a. 3 bulan sekali 5 20b. 6 bulan sekali 3 12c. Setahun sekali 2 8d. Tidak pernah dilakukan 0 0 V 0
2. Adanya kegiatan patroli rutin pengamanan hutan oleh dilakukan satuan khusus/seksi pengamanan.
4
a. Seminggu sekali 5 20b. Dua minggu sekali 3 13c. Sebulan sekali 1 4 V 4d. Tidak ada 0 0
3. Adanya kegiatan pencegahan/penanganan kebakaran.
4
a. 3 kali setahun 4 16b. 2 kali setahun 3 12c. 1 kali setahun 2 8d. Tidak pernah dilakukan 0 0 V 0
4. Adanya kegiatan pencegahan/penyelamatan tanah dan air. 6
a. Ada 4 24 V 24b. Tidak ada 0 0
5. Adanya petugas/pengurus khusus perlindungan hutan. 4
a. Ada 5 20 V 20b. Tidak ada 0 0
Kisaran Nilai 1 - 5 0 – 100 48
58 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
4. Penilaian Kriteria dan IndikatorKeberhasilan Tata Kelola Usaha
INDIKATORBobot Skor Nilai
V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Adanya pengurus kelompok usaha/koperasi yang bertanggung jawab di bidang usaha. 5a. Ada 5 25 V 25b. Ada dokumen tapi tidak lengkap 3 15c. Tidak Ada 0 0
2. 2. Adanya pertemuan rutin anggota/pengurus kelompok usaha dalam 2 tahun terahir 5a. sebulan sekali 5 25b. 3 bulan sekali 4 20 V 20c. 6 bulan sekali 3 15d. 1 kali setahun 1 5e. Tidak pernah 0 0
3. 3. Adanya kegiatan pelatihan penguatan kelompok/koperasi usaha yang dilakukan secara mandiri atau dengan pihak lain, selain pemerintah dalam 12 bulan terahir.
5
a. Dilaksanakan secara mandiri/swadaya kelompok 5 25 V 25
b. Dilaksanakan oleh pihak lain 2 10c. Tidak ada 0 0
4. 4. Adanya iuran anggota kelompok/koperasi tiap bulan selama setahun terakhir. 5a. 3 kali setahun 5 25 V 25b. 2 setahun 4 20c. 1 kali setahun 3 15d. Tidak ada 0 0
5. Adanya modal kelompok/koperasi dalam bentuk dana usaha. 5a. diatas Rp 10 juta 5 25b. antara Rp 5-10 juta 4 20 V 20c. di bawah Rp 5 juta 3 15d. Tidak ada 0 0
6. Adanya produk paska panen/makanan olahan
5a. Diolah, berkemasan, berlebel dan sudah
mendapat PIRT/sertifikat POM 5 25 V 25b. Diolah, berkemasan dan berlebel, tapi
belum mendapat PIRT/sertifikat POM 4 20c. Diolah dan berkemasan, tapi belum
berlebel 2 10d. Diolah, tapi tidak berkemasan 1e. Tidak diolah 0 0
7. Adanya jaringan pasar hasil produksi
5 a. Keluar daerah 5 25
b. Dalam daerah 3 15 V 15
c. Tidak ada 0 08. Adanya sumbangan hasil usaha untuk dana
kelompok5 a. Ada 5 25 V 25
b. Tidak ada 0 0Kisaran Nilai 1 - 8 0 - 200 155
59Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
5. Penilaian Kriteria dan Indikator Keberhasilan Kelembagaan
INDIKATORBobot Skor Nilai
VHasil
Penilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Adanya dokumen nama-nama pengurus dan anggota kelompok/koperasi 5a. Ada 5 25 V 25b. Ada, tidak lengkap 3 15c. Tidak ada 0 0
2. Adanya penjelasan peran/tugas setiap pengurus. 5a. Ada 5 25 V 25b. Tidak ada 0 0
3. Adanya aturan kelompok/koperasi atau aturan dengan sebutan nama lain. 5a. Ada 5 25 V 25b. Tidak ada 0 0
4. Adanya pergantian pengurus (bagi yang melampaui batas waktu kepengurusan sesuai aturan kelompok)
5
a. Ada 5 25b. Tidak ada 0 0 V 25
5. Adanya pertemuan pengurus dan/atau anggota 5a. Setiap bulan 5 25 V 25b. 3 kali setahun 4 20c. 2 kali setahun 3 `15d. 1 kali setahun 1 5a. Tidak pernah 0 0
6. Adanya capaian kegiatan penguatan kelembagaan sesuai RU/RKT 5a. Mencapai target lebih 75% 5 25 V 25b. Mencapai target lebih 50 % s/d 70 % 3 15c. Mencapai target kurang 25-50 % 2 10d. Kurang dari 25% 0 0
7. Kelengkapan administrasi kelompok (Memiliki buku tamu, buku iventaris, keuangan, daftar hadir, notulensi, buku surat-menyurat)
5
a. Memiliki buku tamu, buku iventaris, keuangan, daftar hadir, notulensi 5 25 V 25
b. Memiliki buku tamu, buku iventaris, keuangan, daftar hadir 4 20
c. Memiliki buku tamu, buku iventaris, keuangan 3 15
d. Memiliki buku tamu, buku iventaris 2 10e. Hanya memiliki buku tamu 1 5f. Tidak memiliki kelengkapan administrasi 0 0
Kisaran Nilai 1 - 7 0 – 175 150
60 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
6. Penilaian Kriteria dan Indikator Kewajiban Lain
INDIKATORBobot Skor Nilai
V Hasil Penilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Adanya dokumen laporan tahunan kemajuan PHBM kelompok/koperasi 10a. Ada dan dilaporkan ke Dinas Kehutanan 5 50b. Ada, tapi tidak disampaikan ke Dinas
Kehutanan 4 40c. Masih sedang disusun 3 30 V 30d. Tidak ada 0 0
2. Proses penyusunan laporan tahunan kemajuan PHBM kelompok/koperasi
10a. Disusun oleh pengurus melibatkan
anggota 5 50a. Disusun oleh pengurus 3 30a. Disusun oleh satu orang pengurus/
anggota saja 2 20 V 20b. Tidak ada 0 0
Kisaran Nilai 1 - 2 0 – 100 50
B. Kriteria & Indikator Keberhasilan Pada Skala Pemberdayaan Masyarakat Pengelola PHBM.
INDIKATORBobot Skor Nilai
V Hasil Penilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)
1. Adanya fasilitasi penyusunan RU dan RKT dari dinas/instansi terkait. 4a. a. Ya 5 20 V 20b. b. Tidak 0 0
2. Adanya kegiatan pelatihan/penyuluhan dari dinas/instansi terkait dalam satu tahun terahir 4a. 2 kali setahun 5 20 V 20b. 1 kali setahun 3 12c. Pernah dalam 3 tahun terakhir 2 8d. Tidak pernah 0 0
3. Adanya pendampingan rutin dari dinas/instansi terkait 4a. 2 kali sebulan. 5 20b. 1 kali sebulan. 4 16 V 16c. 3 bulan sekali 2 8d. Tidak pernah. 0 0
4. Adanya dukungan anggaran dari dinas/istansi terkait untuk memberdayakan masyarakat selama 3 tahun terahir. 4a. Setiap tahun 5 20b. 2 kali dalam 3 tahun 2 8 V 8c. 1 kali dalam 3 tahun 1 4d. Tidak pernah 0 0
5. Adanya fasilitasi pemerintah dalam pemasaran HHK maupun HHBK. 4a. Ada 5 20 V 20b. Tidak ada 0 0
Kisaran Nilai 1 - 5 0 – 100 84
61Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
C.
Peni
laia
n U
mum
PH
BM
Ber
dasa
rkan
Krit
eria
KR
ITER
IAK
ISA
RA
N N
ILA
IK
ATEG
OR
I NIL
AI
HA
SIL
PEN
ILA
IAN
Sang
at B
aik
Bai
kC
ukup
B
aik
Kur
ang
Bai
kTi
dak
Bai
k
A.
Per
enca
naan
0 - 1
5012
1-15
091
-120
61-9
031
-60
0-30
120
B.
Tata
Kel
ola
Kaw
asan
1.
Pen
ataa
n A
rea
Kel
ola
0 - 1
0081
-100
61-8
041
-60
21-4
00-
2070
2.
Mut
u Zo
na P
erlin
dung
an0
- 100
81-1
0061
-80
41-6
021
-40
0-20
50
3.
Krit
eria
Pen
gem
bang
an U
saha
H
HB
K0
- 150
121-
150
91-1
2061
-90
31-6
00-
3096
4.
Krit
eria
Pen
gem
bang
an U
saha
H
HK
0 - 1
4010
5-14
079
-104
53-8
427
-52
0-26
132
5.
Pen
gem
bang
an U
saha
Jas
a Li
ngkU
ngan
0 - 9
073
-90
55-7
237
-54
19-3
60-
1866
6.
Pen
gem
bang
an U
saha
P
eman
faat
an K
awas
an0
- 160
129-
160
97-1
2865
-96
33-6
40-
3210
4
C.
Per
lindu
ngan
Tan
aman
0 - 1
0081
-100
61-8
041
-60
21-4
00-
2048
D.
Tata
Kel
ola
Usa
ha0
- 200
161-
200
121-
160
81-1
2041
-80
0-40
155
E.
Kel
emba
gaan
0 - 1
7514
1-17
510
6-14
071
-105
36-7
00-
3515
0
F.
Kew
ajib
an L
ain
0 - 1
0081
-100
61-8
041
-60
21-4
00-
2060
G.
Pem
berd
ayaa
n M
asya
raka
t0
- 100
81-1
0061
-80
41-6
021
-40
0-20
84
1.
Kis
aran
Nila
i )de
ngan
HH
K)
0 –
1565
12
45 –
156
5 93
4 –
1244
62
3 –
939
312
– 62
2 0
– 31
1 11
35
2.
Kis
aran
Nila
i )ta
npa
HH
K)
0 –
1425
11
41 –
142
5 85
6 –
1140
51
7 –
855
286
– 57
0 0
– 28
5 10
03
65Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Langkah-langkah
1. Siapkan peta zona perlindungan dan catat luasnya.
2. Survey tidak dilakukan di semua zona perlindungan. Misalnya, luas zona perlindun-gan 100 ha, survey cukup dilakukan di 5 ha atau 5 % dari zona perlindungan. Untuk menentukan 5 ha (5 %) itu, ikuti langkah-langkah berikut.
a. Bagi 100 ha zona perlindungan menjadi 100 petak atau setiap petak seluas 1 ha.
b. Beri nomor urut 1 s/d 100 pada setiap petak.
c. Pilih sebanyak 5 petak secara acak dengan cara seperti mengambil lotre (tertutup) untuk menentukan lokasi yang disurvey.
d. Mulailah survey di setiap petak (1 ha). Caranya mudah. Hanya mencatat jenis dan menghitung jumlah pohon kayu. Tidak perlu menghitung semua po-hon kayu di setiap petak. Di satu petak seluas 1 ha tentukan 3 tempat yang padat, agak padat dan jarang pohonnya. Hutunglah jenis dan jumlah pohon di 3 tempat itu. Simak contoh hasil survey berikut ini.
Zona Perlindungan : Sepadan Sungai/mata air/danau/kelerengan lebih 45 derajat/dan lain-lain
No. Nama Tanaman Kayu JumlahPetak 1
12345
JumlahPetak 2
123
JumlahPetak 3
1234
JumlahPetak 4
66 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
1234
JumlahPetak 5
123
JumlahJumlah 1 s/d 5
3. Ingat ! Seuai ketentuan, area PHBM baik di hutan lindung maupun di hutan produksi memiliki 2 zona, yaitu zona perlindungan dan zona pemanfaatan. Lokasi zona per-lindungan biasanya berada di sepadan sungai, danau, mata air, kelerengan lebih 45 % atau terdapat habitat tanaman/hewan langka yang harus dilindungi.
4. Gunakan acuan ini. Dalam 1 ha area zona perlindungan harus terdapat minimal 800 tanaman kayu baik di hutan lindung maupun produksi. Apabila luas area zona perlindungan adalah 100 ha, maka harus terdapat minimal 80.000 tanaman kayu
5. Apabila jumlah pohon kayu di 5 petak yang disurvey sebanyak 700 pohon, maka jumlah tanaman kayu di area zona perlindungan 100 ha diasumsikan 100 ha x 700 pohon = 70.000 pohon kayu. Dengan demikian, tutupan lahan zona perlindungan diasumsikan mencapai 87 % dari 80.000 pohon kayu atau dalam kategori “Baik”.
69Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Langkah-langkah1. Siapkan peta zona pemanfaatan dan catat luasnya.
2. Survey tidak dilakukan di semua zona pemanfaatan. Misalnya, luas zona peman-faatan 500 ha, survey cukup dilakukan di 5 % (25 ha) dari zona pemanfaatan. Untuk menentukan 25 ha (5 %) itu, ikuti langkah-langkah berikut.
a. Bagi 500 ha zona pemanfaatan menjadi 500 petak atau setiap petak seluas 1 ha.
b. Beri nomor urut 1 s/d 500 pada setiap petak.
c. Pilih secara acak sebanyak 25 petak dari 500 petak dengan cara seperti men-gambil lotre (tertutup) untuk menentukan lokasi yang disurvey.
d. Mulailah survey di setiap petaknya (1 ha). Caranya mudah. Hanya mencatat jenis dan menghitung jumlah pohon kayu. Tidak perlu menghitung semua po-hon kayu di setiap petak. Di satu petak seluas 1 ha tentukan 3 tempat yang padat, agak padat dan jarang pohonnya. Hutunglah jenis dan jumlah pohon di 3 tempat itu dengan menggunakan tabel berikut ini.
No. Nama Pohon Kayu JumlahPetak 1
12345
JumlahPetak 2
123
JumlahPetak 3
1234
JumlahPetak 4
1234
Jumlah
70 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Petak 5123
JumlahJumlah 1 s/d 5
3. Ingat ! Seuai ketentuan, area PHBM baik di hutan lindung maupun hutan produksi dibagi 2 zona, yaitu zona perlindungan dan zona pemanfaatan. Lokasi zona perlind-ungan biasanya berada di sepadan sungai, danau, mata air, kelerengan lebih 45 % atau terdapat habitat tanaman/hewan langka yang harus dilindungi.
4. Gunakan acuan ini.
a. Hutan lindung Zona pemanfaatan di hutan lindung harus terdapat minimal 800 pohon kayu/ha. Atau da-
lam 500 ha harus terdapat 500 ha x 800 pohon = 400.000 pohon.
Apabila jumlah pohon kayu di 25 petak yang disurvey terdapat 600 pohon, maka jumlah tanaman kayu di area zona pemanfaatan 500 ha diasumsikan 500 ha x 600 pohon = 300.000 pohon kayu. Dengan demikian, tutupan lahan zona pemanfaatan diasumsikan mencapai 75 % dari 400.000 pohon kayu atau dalam kategori “Baik”.
b. Hutan produksi Zona pemanfaatan di hutan produksi harus terdapat minimal 400 pohon kayu/ha. Atau
dalam 500 ha harus terdapat 500 ha x 400 pohon = 200.000 pohon.
Apabila jumlah pohon kayu di 25 petak yang disurvey sebanyak 200 pohon, maka jum-lah tanaman kayu di area zona pemanfaatan 500 ha diasumsikan 500 ha x 200 pohon = 100.000 pohon kayu. Dengan demikian, tutupan lahan zona pemanfaatan diasumsikan mencapai 50 % dari 200.000 pohon kayu atau dalam kategori “Cukup baik”.
73Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Krit
eria
Kat
egor
i Pe
nila
ian
Fakt
or
Pend
ukun
gFa
ktor
Pe
ngha
mba
tR
ekom
enda
si1.
Krit
eria
Per
enca
naan
2. K
riter
ia T
ata
Kel
ola
Kaw
asan
2.1.
Pen
ataa
n A
rea
Kel
ola
2.2.
Mut
u Zo
na P
erlin
dung
an
2.3.
Krit
eria
Pen
gem
bang
an U
saha
HH
BK
2.4.
Krit
eria
Pen
gem
bang
an U
saha
HH
K
2.5.
Pen
gem
bang
an U
saha
Jas
a Li
ngki
ngan
2.6.
Krit
eria
Pen
gem
bang
an U
saha
P
eman
faat
an K
awas
an
3. K
riter
ia P
erlin
dung
an T
anam
an
4. K
riter
ia K
eber
hasi
lan
Tata
Kel
ola
Usa
ha
5. K
riter
ia K
elem
baga
an
6. K
riter
ia K
ewaj
iban
Lai
n
7. P
embe
rday
aan
may
arak
at
77Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |
Kerangka Isi Laporan MonitoringKata Pengantar (dari penyelenggara monitoring)
A. Latarbelakang.
Berisi alasan-alasan mengapa monitoring dilakukan. Setidaknya dibuat 1 halaman.
B. Cara Melakukan Monitoring
Berisi informasi langkah-langkah melakukan monitoring, kapan dilaksanakan, siapa terlibat, dari mana sumber data, dan lain-lain)
C. Profil Kelompok/Koperasi
Berisi informasi nama kelompok/koperasi, sejarah berdiri, pengurus, jumlah anggota, luas area PHBM dan lain-lain.
D. Hasil Monitoring.
1. Rencana Kerja Tahunan Kelompok/Koperasi Tahun ……
Berisi table-tabel RKT, seperti Pengembangan Usaha HHK, HHBK, Jasa Lingkun-gan, Pemanfaatan Kawasan, Perlindungan Hutan.
2. Hasil Monitoring
Berisi hasil monitoring, termasuk informasi pelaksanaan/realisasi dari RKT.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat.
Berisi hasil monitoring.
4. Upaya meningkatkan mutu PHBM.
Berisi hasil monitoring.
E. Kesimpulan & Rekomendasi.
Lampiran-lampiran
78 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM
Kerangka Isi Laporan EvaluasiKata Pengantar (dari penyelenggara evaluasi)
A. Latarbelakang.
Berisi alasan-alasan mengapa evaluasi dilakukan. Setidaknya dibuat 1 halaman.
B. Cara Melakukan Evaluasi
Berisi informasi langkah-langkah melakukan evaluasi, kapan dilaksanakan, siapa ter-libat, dari mana sumber data, dan lain-lain)
C. Profil Kelompok/Koperasi
Berisi informasi nama kelompok/koperasi, sejarah berdiri, pengurus, jumlah anggota, luas area PHBM dan lain-lain.
D. Hasil Evaluasi.
1. Rencana Umum/RKT Kelompok/Koperasi Tahun ……
Berisi table-tabel RU/RKT, seperti Pengembangan Usaha HHK, HHBK, Jasa Lingkungan, Pemanfaatan Kawasan, Perlindungan Hutan.
2. Hasil Evaluasi
Berisi hasil evaluasi, termasuk informasi pelaksanaan/realisasi dari RU/RKT.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat.
Berisi hasil evaluasi.
4. Upaya meningkatkan mutu PHBM.
Berisi hasil evaluasi.
E. Kesimpulan & Rekomendasi.
Lampiran-lampiran