dwi sudarsono - samanta foundationsamanta.id/wp-content/uploads/2016/07/buku-panduan-monev.pdf ·...

93
1 Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM | Dwi Sudarsono

Upload: lamcong

Post on 26-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Dwi Sudarsono

Pedoman Monitoring & Evaluasi

PHBM

Didukung oleh

Dwi Sudarsono, SH

ii | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Pedoman Monitoring dan Evaluasi (Monev) PHBMPenulis : Dwi Sudarsono, SH., SP.d

ISBN: ....

Kontributor ide : Dr. Ir. Markum, M.Sc, dan Sulistyono

Copyright@2016All rights reserved

Penata aksara & desain Sampul : Eko Susilo

Buku ini diterbitkan atas dukungan dari Ford Foundation

Diterbitkan oleh Yayasan Masyarakat Nusa Tenggara (SAMANTA)Jl Garut 29B Taman Indah Mataram kodepos 62127Telp 0370 648257email : [email protected]

cetakan I, April 2016

iiiPanduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Sekapur Sirih

Pengelolaan hutan berbasis masyarakat (PHBM) telah menjadi program strategis nasional di bidang kehutanan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mentargetkan minimal 12,5 juta ha dari 19 juta ha area hutan yang diperuntukkan PHBM atau juga dikenal den-gan perhutanan sosial sampai tahun 2019. Sebanyak 8 juta keluarga diharapkan mendapat hak kelola PHBM. Target PHBM itu di antaranya hutan kemasyarakatan (HKm), hutan desa (HD), dan hutan tanaman rakyat (HTR). PHBM diperuntukkan bagi masyarakat setempat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan. Target PHBM itu belum termasuk skema Pember-dayaan Masyarakat Melalui Kemitraan Kehutanan (KK).

Program 12,5 juta ha PHBM itu gayung bersambut dengan 3 persoalan utama di sektor ke-hutanan. Pertama, secara nasional, kerusakan hutan mencapai 42 juta ha dari 130 juta ha, baik di hutan produksi, hutan lindung maupun hutan konservasi. Kontributor kerusakan hutan terbesar adalah illegal logging dan perambahan hutan. Diperkirakan, tidak kurang dari 1,1 juta ha hutan rusak tiap tahun. Kedua, sektor kehutanan menghadapi berbagai ben-tuk konflik, di antaranya konflik hak ulayat masyarakat adat, tata batas sampai perambahan hutan. Sekitar 31.000 desa berada di sekitar dan di dalam hutan. Keberadaan 31.000 desa itu tentu berpeluang bersentuhan dengan konlik pengelolaan hutan.

Ketiga, kemiskinan di sekitar hutan menjadi masalah lain yang harus segera diselesaikan. Tidak kurang dari 10 % penduduk miskin di Indonesia tinggal di sekitar dan di dalam hutan. Kondisi ini sekaligus mencerminkan kurang adilnya kue pembangunan kehutanan. Di satu sisi, jutaan keluarga miskin tinggal di sekitar dan di dalam hutan, di sisi lain mereka men-galami keterbatasan hak akses mengelola dan memanfaatkan sumber daya hutan.

Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencapai target 12,5 juta ha PHBM itu. Sejak 2007 berbagai kalangan, termasuk Samanta, telah fasilitasi praktik PHBM hingga kini. Sejak 2007, Kementerian Kehutanan telah mengeluarkan penetapan area kerja HKm, HD dan HTR seluas 736,479.73 ha. Seluas 308,433 ha di antaranya telah mendapat ijin usa-ha pemanfaatan. Tantangannya ke depan adalah bagaimana masyarakat mampu mengelola 12,5 juta ha berbagai skema PHBM dengan baik. Seiring dengan cita-cita, mewujudkan hutan lestari, masyarakat sejahtera.

Pedoman monitoring dan evaluasi (Monev) PHBM ini diharapkan menjadi instrument untuk memperkuat pelaksanaan PHBM. Pemerintah dapat menggunakan pedoman Monev PHBM sebagai alat untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pengelola hutan. Sementara, kelompok/koperasi pengelola hutan dapat menggunakan pedoman Monev untuk meningkat-kan mutu tata kelola PHBM. Demikian pula bagi pelaku PHBM lain. Mereka dapat menggu-nakan pedoman ini untuk meningkatkan mutu pengelolaan proyek/program PHBM mereka.

Panduan Monev PHBM ini telah dibahas melibatkan berbagai kalangan. Mereka dari kalan-gan Dinas Kehutanan, Kesatuan Pengelola Hutan, dan LSM. Selain itu, kelompok/koperasi

iv | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

masyarakat juga dilibatkan secara. Tidak kurang dari 30 orang terlibat membahas panduan ini.

Penghargaan setinggi-tingginya kepada Dr. Markum dan Sulistiyono yang cukup banyak memberi warna terhadap mutu Pedoman Monev PHBM ini. Penulis juga menyampaikan penghargaan kepada kelompok-kelompok pengelola hutan, dinas/instansi dan kalangan LSM yang terlibat memperkaya Pedoman Monev ini. Terimakasih kepada rekan-rekan Sa-manta dan pegiat PHBM lainnya. Mereka adalah bagian dari sumber inspirasi sehingga Pan-duan Monev PHBM ini hadir di tengah pembaca.

Semoga panduan Monev PHBM ini bermanfaat.

Mataram, April 2016

Salam Penulis

vPanduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Daftar IsiSekapur Sirih ……………………………………………………………………….......Daftar isi ……………………………………………………………………............….Katalog ……………………………………………………………..................…………Daftar Tabel …………………………………………………………………………....Daftar grafik …………………………………………………………………………...

BAB I TENTANG PHBM A. Apa PHBM itu ? ………………………………………………………………B. Nilai dan Prinsip-prinsip ………………………………………………..… C. Mengapa PHBM ? ……………………………………………………………

BAB II TENTANG MONITORING DAN EVALUASI A. Apa monitoring dan Evaluasi itu ? ……………………………………… B. Mengapa Monev ? …………………………………………………………… C. Apa perbedaan Monev PHBM dengan Monev proyek/program ? ....D. Bagaimana menggunakan paduan ? ………………………………………E. Apa Kriteria dan Indikator Keberhasilan PHBM ? .……………………F. Penjelasan indikator keberhasilan ………………………………………

BAB III TAHAPAN PELAKSANAAN MONEV A. Persiapan Monev …………………………………………………………… B. Pengumpulan Data ………………………………………………………… C. Analisa Data ………………………………………………………………… D. Pelaporan …………………………………………………………………… E. Menyusun Kesimpulan dan Rekomendasi ……………………………

BAB IV PENUTUP

iiivviviiviii

112

578111618

1922283032

32

vi | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Katalog

DKB-FA : Daftar Kayu Bulat Faktur Angkutan

DR : Dana reboisasi

FA-KB : Faktur Angkutan Kayu Bulat

HD : Hutan Desa

HHBK : Hasil Hutan Bukan Kayu

HHK : Hasil Hutan Kayu

HKm : Hutan Kemasyarakatan

HTR : Hutan Tanaman Rakyat

ITSP : Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan

IUPHHK : Ijin Usaja Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

KK : Kemitraan Kehutanan

LHC : Laporan Hasil Chruising

LHP-KB : Laporan Hasil Pemanenan/Pemungutan Kayu Bulat

LMKB : Mutasi Kayu Bulat

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

Monev : Monitoring evaluasi

P2LHP : Pejabat Pengesah Laporan Hasil Penebangan

PAK : Penetapan area kerja

PHBM : Pengelolaan hutan berbasis masyarakat

PSDH : Pungutan Sumber Daya Hutan

Renja : Rencana Kerja

RKT : Rencana Kerja Tahunan

RU : Rencana Umuma

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

viiPanduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Daftar Gambar

Gambar 1. Perbandingan Luas Penetapan Area Kerja dan Ijin HKm, HTR dan HD

Gambar 2. Siklus Pengelolaan Proyek/Program

Gambar 3. Unsur-unsur Kriteria Monev PHBM

Gambar 4. Proses Penilaian Indikator Keberhasilan dari Rencana Kegiatan, Hasil Kegiatan, Kewajiban Lain dan Pemberdayaan Masyarakat.

Gambar 5. Langkah-langkah Monev

Gambar 6. Langkah-langkah Persiapan Monev

Gambar 6. Contoh Target Monitoring Rencana dan Capaian Penanaman HHK.

Gambar 7. Contoh Target Evaluasi Rencana dan Capaian Penanaman HHK

Gambar 8. Alur Hubungan Analisa Data, Kesimpulan Dan Rekomendasi

3

8

15

16

19

20

21

22

30

viii | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Daftar Grafik

Tabel 1. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi

Tabel 2. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi PHBM

5

10

ixPanduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

1Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Apa PHBM itu ?PHBM adalah singkatan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat, yaitu sistem pen-gelolaan hutan yang memberikan hak, kewajiban dan tanggungjawab masyarakat se-tempat untuk mengelola hutan. PHBM merupakan wujud keberpihakan negara agar kue pembangunan kehutanan menetes kepada masyarakat paling bawah. Siapa mas-yarakat setempat itu? Mereka adalah masyarakat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan, termasuk kelompok perempuan.

Lalu, apa sistem pengelolaan hutan itu? Secara sederhana dapat diartikan kesatuan dari bagian-bagian yang saling mempengaruhi keberhasilan pengelolaan hutan. Bagian-ba-gian itu diantaranya aturan-aturan pengelolaan hutan, lembaga pengelola hutan dan kualitas nilai masyarakat dalam mematuhi aturan pengelolaan hutan. Sistem itu ter-masuk sistem pengelolaan hutan yang secara tradisional berlaku di masyarakat.

Dengan demikian, untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang baik, aturan harus baik, Lembaga pelaksana pengelola hutan juga harus konsisten menerapkan semua aturan pengelolaan hutan. Semua bagian sistem pengelolaan hutan itu harus dijalankan den-gan baik jika menghendaki PHBM berhasil dan bermutu.

Nilai dan prinsip

Partisipatif, yaitu melibatkan para pihak, terutama masyarkat setempat, pada proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian, termasuk ikut mengambil keputusan.

Dari bawah ke atas (buttom up), yaitu setiap pengambilan keputusan dan perencanaan berdasarkan kesepakatan masyarakat.

Kesetaraan gender, yaitu antara laki-laki dan perempuan memiliki peluang sama dalam mendapat hak kelola dan memiliki hak kontrol dalam pengelolaan hutan.

Keberlanjutan, yaitu tidak mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dan mer-usak, tetapi memberi manfaat secara terus menerus.

Keterbukaan, yaitu setiap anggota pengelola memiliki hak yang sama mendapa-tkan informasi kegiatan PHBM. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi.

Kebersamaan, yaitu setiap anggota pengelola harus bertanggung jawab dan terlibat aktif bersama-sama dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai pe-mantauan dan evaluasi PHBM, termasuk mengambil keputusan.

Nilai-nilai yang harus dikembangkan dalam PHBM di antaranya :

BAB I

Tentang PHBM

2 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Sekurang-kurangnya PHBM harus memenuhi 7 prinsip, yaitu :

Masyarakat memiliki peluang hak ases dan kontrol dalam pengelolaan hutan.

Memberdayakan masyarakat setempat. PHBM berbeda dengan swasta yang memiliki modal, tehnologi dan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pemerintah paling ber-tanggung jawab terhadap pemberdayaan masyarakat.

Menghormati nilai-nilai dan budaya masyarakat setempat dalam mengelola hutan, ter-masuk pola kehidupan tradisional mereka.

Pemangku kepentingan harus berkolaboratif dan berbagi sumber daya baik masyarakat, pemerintah, pengusaha, LSM, maupun perguruan tinggi.

Diprioritaskan bagi keluarga miskin atau kelompok marginal lainnya, termasuk perem-puan.

Memberi manfaat ekonomi, tanpa merubah fungsi hutan.

Dikelola secara lestari dan berkelanjutan.

Mengapa PHBM ?

Tahun 2007 mencatat sejarah penting PHBM, karena pada tahun itu Kementerian Kehutan-an telah mengeluarkan Peraturan Menteri tentang Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Sejak itu, Pemerintah mengeluarkan berapa kebijakan yang mem-beri masyarakat hak akses dan kontrol dalam pengelolaan hutan. Masyarakat dapat memper-oleh ijin pengelolaan hutan hingga 35 tahun dan dapat diperpanjang. Kebijakan PHBM itu, selain HKm di antaranya adalah hutan desa (HD), hutan tanaman rakyat (HTR) dan Kemi-traan Kehutanan (KK). Saat ini, keempat bentuk PHBM itu diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) Kehutanan, antara lain:

P.55/Menhut-II/2011 dan perubahannya P.31/ Menhut-II/2013 tentang Tata Cara Per-mohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Rakyat Da-lam Hutan Tanaman sebagai pengganti Permen Kehutanan No. 23 tahun 2007 dan No. 5 tahun 2008.

P.39/ Menhut-II/2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kemitraan Kehutan-an.

P.88/ Menhut-II/2014 tentang Hutan Kemasyarakatan sebagai pengganti Permen Ke-hutanan No. 37 tahun 2007 dan beberapa perubahannya.

P.89/Menhut-II/2014 tentang Hutan Desa sebagai pengganti Permen Kehutanan No. 49 tahun 2008.

Cita-cita yang ingin diwujudkan oleh peraturan-peraturan menteri di atas tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap melestarikan hutan. Hutan lestari, masyarakat sejahtera. Berikut beberapa pengertian tentang HKm, HD, HTR dan KK menurut Permen Kehutanan di atas.

3Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

HKm adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberday-akan masyarakat setempat. Pemberdayaan masyarakat setempat adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat (P.88/ Menhut-II/2014).

HD adalah hutan negara yang belum dibebani izin/hak, yang dikelola oleh desa dan di-manfaatkan untuk kesejahteraan desa (P.89/Menhut-II/2014).

HTR adalah pemanfaatan hasil hutan berupa kayu dan hasil hutan ikutannya pada hutan produksi yang diberikan kepada perorangan atau koperasi untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur yang sesuai untuk menja-min kelestarian sumber daya hutan (P.31/ Menhut-II/2013).

KK adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setem-pat untuk mendapatkan manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui Kemitraan Kehutanan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat (P.39/ Menhut-II/2013).

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mentargetkan 12,7 juta ha perhutanan so-sial, meliputi HKm, HD, HTR, dan HD pada 2014-2019. Target luasan perhutanan sosial itu belum termasuk Kemitraan Kehutanan. Target minimal perhutanan sosial adalah seluas 12,7 juta ha di areal hutan lindung, produksi terbatas dan produksi tetap. Nantinya, perhutanan sosial diharapkan dikelola oleh minimal 8 juta keluarga (FKKM, 2015).

Hingga 2015, luas Penetapan Area Kerja (PAK) dan Ijin HKm, HD dan HTR mencapai 1,382,956.09 ha. Sementara area kerja yang sudah mendapat ijin usaha pemanfaatan baru seluas 308,433 ha. Dengan demikian luas PAK masih tersisa 840.287,09. Secara rinci, data PAK dan ijin dapat dilihat pada Gambar 1 berikut (FKKM, 2015).

Gambar 1. Perbandingan Luas Penetapan Area Kerja dan Ijin HKm, HTR dan HD

4 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Grafik di atas memperlihatkan bahwa pencapaian ijin perhutanan sosial baru 22 % (308.433 ha) dari PAK seluas 1.382.956 ha. Ijin HKm baru 94,372 (29 %) dari PAK seluas 328.452,36 ha. Sedangkan, pencapaian ijin HD hanya mencapai 67.737 ha (22 %) dari PAK seluas 318.478,73 ha. Sementara pencapaian ijin HTR paling rendah, yaitu 146.324 ha (20%) dari PAK seluas 736,479.73 ha.

Terlepas dari minimnya pencapaian ijin, kebijakan Pemerintah di atas menunjukkan bah-wa PHBM cukup strategis dalam kontek pembangunan kehutanan dan pemberdayaan mas-yarakat ke depan. Oleh karena itu, panduan Monev ini penting sebagai instrument untuk mewujudkan PHBM yang baik. Panduan Monev ini dapat menjadi alat pengukur kemajuan pelaksanaan PHBM di masa datang.

5Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Apa Monitoring dan Evaluasi itu ?Seperti dijelaskan dalam BAB I bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) bukan saja menjadi kepentingan pengelola PHBM, yaitu masyarakat. Monev juga dapat dilakukan Pemerintah dan LSM pendamping, bahkan lembaga donor, ses-uai kepentingan masing-masing. Laporan Monev dapat menjadi pertimbangan bagi LSM pendamping/lembaga donor untuk memperbaiki pengelolaan program baik dalam skala managemen lembaga pengelola proyek maupun pelaksanaan program di lapangan.

Sesuai aturan, pemegang ijin HKm, HD dan HTR serta pelaksana KK harus mem-buat laporan setiap tahun. Sedangkan pemegang ijin harus menyerahkan laporan kepada pemberi ijin, dalam hal ini Bupati/Walikota/Gubernur. Selain itu, pemberi ijin akan mengevaluasi pelaksanaan PHBM sekurang-kurangnya setiap 5 tahun sekali. Dari hasil evaluasiitu, pemberi ijin dapat mencabut ijin atau mencabut ijin sementara waktu apabila PHBM tidak berhasil. Hal ini tentunya tidak boleh terjadi.

Oleh karena itu, Monev sangat penting dilakukan selama jangka waktu ijin dan perjanjian kerjasama Kemitraan Kehutanan selesai. Kita sering mendengar kegiatan “monitoring” digunakan secara bersamaan dengan “evaluasi”. Disingkat “Monev”. Misalnya, orang mengatakan mengatakan “Kita akan melakukan Monev program”. Padahal keliru menggunakan kata “Monev” secara bersamaan, karena kegiatan monitoring dan evaluasi berbeda, meskipun ada persamaannya. Berikut perbedaan dan persamaan antara monitoring dan evaluasi.

Tabel 1. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi

Kapan dilakukan ? Terus menerus dalam pe riode waktu tertentu, setidaknya setiap 3 – 4 bulan sekali

Setidaknya setahun sekali

Apa yang diukur • Capaian hasil (out put) sesuai rencana kerja.

• Pelaksanaan kegiatan, terutama berdasarkan rencana kegiatan dalam rencana kerja tahunan.

• Proses pelaksanaan kegia-tan.

• Efektifitas dan efisiensi sumber daya yang ter-sedia.

• Dampak ekonomi, so-cial, budaya, politik & lingkungan.

• Keberlanjutan (sustain-ability) program.

BAB II

Tentang MONEV

6 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Siapa terlibat ? Dilakukan anggota pengelo-la hutan dan dapat dibantu pihak lain.

• Dilakukan pihak luar dengan melibatkan an-ggota pengelola hutan. Atau

• Dilakukan anggota pen-gelola hutan dan dibantu pihak lain.

Sumber informasi • Penglola PHBM atau pihak lain yang terlibat langsung

• Laporan survey capaian hasil (out putl).

• Laporan kegiatan.

• Dokumentasi foto/film

• Penglola PHBM atau pihak lain yang terlibat langsung

• Laporan survey dampak.

• Laporan monitoring.

• Dokumentasi foto/film.

Pengguna • Pengurus kelompok dan anggota/pemegang ijin.

• Pemerintah/pemberi ijin

• Pengurus kelompok dan anggota.

• Pemerintah/pemberi ijin

• Pihak lain (LSM, pergu-ruan tinggi dan pihak lain)

Penggunaan • Umpan balik bagi pelaksa-naan PHBM ke depan.

• Perubahan hasil (out put) dan kegiatan yang sifatnya terbatas.

• Tidak menjadi pertimban-gan penghentian proyek/program

• Umpan balik bagi pelak-sanaan PHBM periode tahun berikutnya.

• Perubahan tujuan/strategi/kebijakan kelompok/koperasi.

• Dapat dijadikan pertim-bangan untuk menghen-tikan atau meneruskan proyek/program periode beriktunya.

Menurut Tjoetra (2008), manfaat Monev adalah :

• mengenali sejak dini dan menemukan masalah-masalah penting agar tidak semakin mel-uas dan menimbulkan krisis baik dalam organisasi, anggota pengelola hutan maupun lingkungan.

• menilai dan menemukan kebutuhan-kebutuhan baru untuk memperbaiki program atau kegiatan-kegiatan berikutnya.

• melacak perkembangan, kemajuan pelaksanaan proyek/program dan pengelolaan or-ganisasi sesuai dengan tujuan/strategis/visi/misi organisasi.

• membantu organisasi secara berkala dalam melakukan penilaian diri terhadap hubungan antara visi, misi dan posisi strategis organisasi.

• menarik pelajaran-pelajaran penting dari pengalaman pelaksanaan program yang lalu sebagai basis perencanaan program selanjutnya.

7Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Evaluasi dilakukan pada periode waktu tertentu setelah suatu proyek atau program selesai dilakukan. Ruang lingkup evaluasi meliputi penilaian dampak secara luas baik dampak positif maupun negatif. Mis-alnya, evaluasi terhadap dampak ekonomi. Apakah dalam kurun waktu tertentu PHBM telah memberi dampak terhadap meningkatkan pendapatan anggota pengelola hutan atau menambah lapangan pekerjaan ? Atau misalnya dari dampak lingkungan. Apakah PHBM telah meningkatkan debet mata air atau anak sungai ?

Apa monitoring itu ?

Apa evaluasi itu ?

Monitoring adalah pengukuran kemajuan dan pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan program PHBM secara berkala. Monitoring memungkinkan pengelola PHBM mengendalikan kemajuan program PHBM sesuai ren-cana pengelolaan hutan, yaitu Rencana Umum (RU) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Monitoring dapat dilakukan kelompok/koperasi pen-gelola PHBM selama periode waktu tertentu, misalnya setiap 3 atau 4 bulan sekali. Monitoring berguna untuk fungsi pengendalian untuk memastikan RU dan RKT PHBM dilaksanakan sesuai rencana. Monitoring bertu-juan untuk:

• Mengetahui kegiatan dan proses yang dilaksanakan secara berkala oleh pengelola PHBM.

• Mengidentifikasi capaian kegiatan dan hasil (out put) secara berkala;

• Menemukan faktor pendukung dan penghambat dari waktu ke waktu dalam pelaksanaan PHBM;

• Menentukan cara mengatasi hambatan/kendala kemajuan PHBM dari waktu ke waktu;

8 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Mengapa Monev ?Monev merupakan siklus pengelolaan sebuah proyek atau program. Lalu, dimana posisi Monev ? Garis besarnya, ada 3 siklus pengelolaan proyek/program, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan Monev. Pengelolaan proyek/program dimulai dari perencanaan baik per-encanaan jangka pendek, menengah maupun panjang. Siklus berikutnya adalah pelaksanaan yang mengacu pada perencanaan. Monev merupakan siklus untuk memastikan proyek/program dijalankan sesuai rencana dan dapat mencapai hasil dan tujuan yang direncanakan.

Dengan demikian, Monev berguna untuk memperbaiki strategi dan perencanaan proyek/program yang baru. Siklus pengelolaan proyek/program terus berulang sebagai daur pem-belajaran di dalam organisasi (Tjoetra, 2008). Siklus pengelolaan proyek/program digambar-kan di bawah ini.

Permen Kehutanan No. 55 Tahun 2011 TentangTata Cara Permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Rakyat

Dalam Hutan Tanaman

BAB IX HAPUSNYA IZIN

Pasal 26 Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Rakyat dalam hutan tanaman hapus karena: a. dikembalikan oleh pemegang izin; b. dicabut oleh pemberi izin; c. berakhirnya masa berlaku izin; atau d. meninggalnya pemegang IUPHHK-HTR perorangan.

Pasal 27 Pencabutan IUPHHK-HTR sebagaimana dimaksud da-lam Pasal 26 huruf b, dikenakan apabila pemegang izin: a. memindahtangankan IUPHHK-HTR tanpa persetu-

juan tertulis dari pemberi izin; b. tidak melaksanakan kegiatan nyata di lapangan un-

tuk paling lambat 1 (satu) tahun sejak izin diberikan; atau

c. tidak menyusun RKUPHHK-HTR , paling lambat 2 (dua) tahun setelah izin diberikan.

Gambar 2. Siklus Pengelolaan Proyek/Program

Apa perbedaan Monev PHBM dengan Monev proyek/program ? Salah satu target Monev adalah rencana kerja proyek/program. Biasanya, kerangka rencana kerja proyek/program pada umumnya melipu-ti tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, hasil yang diharapkan (out put), dan kegiatan. Sementara, sesuai peraturan, kerangka RU dan RKT tidak terdapat tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, dan hasil yang diharapkan (out put). Tetapi RU dan RKT hanya berbasis pada ke-giatan dan rencana capaian kegiatan.

Mari kita lihat contoh salah satu bagian RU yang diatur Perdirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutan-an Sosial No. P.07/V-SET/2009 tentang Tata Cara

9Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan. Berikut contoh Rencana Umum Pengembangan Usaha HHK selama 10 tahun.

Tabel 2. Rencana Pengembangan Usaha Hasil Hutan KayuLuas : ……. ha )Zona : ….... )perlindungan/pemanfaatan

Blok KegiatanTahun ke

1 2 .…dst.… 10Jenis Btg Jenis Btg Jenis Btg Jenis Btg

Penanaman PanenPemungutan

Tabel Rencana Pengembangan Usaha HHK di atas memperlihatkan bahwa RU disusun ber-basis kegiatan. Tidak ada tujuan dan hasil yang dicapai (out put). RKT juga disusun berbasis kegiatan, seperti contoh dibawah ini sesuai Perdirjen di atas. Berikut contoh Rencana Kerja Tahunan Pengembngan Usaha HHK dan HHBK.

Rencana Kerja Tahun ………..Blok : ……………………….

Zona : ……………………… )Perlindungan/Pemanfaatan)

No. KegiatanLokasi

)Zona/Blok/Klp)Rincian Ke-

giatan Waktu Volume

A. Rencana Pengembangan Usaha HHK A.1 Penanaman A.2 Pemanenan A.3 Pemungutan

B. Rencana Pengembangan Usaha HHBK

B.1 Penanaman B.2 Pemanenan B.3 Pemungutan

C Dan seterusnya

Dengan demikian ada perbedaan antara kerangka rencana kerja PHBM dan rencana kerja proyek/program pada umumnya yang menjadi target Monev. Sehingga kerangka Monevn-ya juga berbeda dengan Monev PHBM. Batasan Monev PHBM dapat dijelaskan pada table berikut.

10 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Tabel 2. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Monitoring PHBM Evaluasi PHBMKapan dilaku-kan ?

Terus menerus dalam periode waktu tertentu, setidaknya setiap 3 – 4 bulan sekali

Setidaknya setahun sekali atau sesuai peraturan berlaku

Apa yang di-ukur

• Capaian kegiatan berdasarkan RKT.

• Proses pelaksanaan kegiatan.• Efektifitas dan efisiensi sum-

ber daya yang tersedia untuk melaksanakan PHBM.

• Capaian kegiatan selama tempo 1 tahun atau lebih ber-dasarkan RU dan RKT.

• Dampak ekonomi, sosial & lingkungan hutan.

• Keberlanjutan (sustainability) kegiatan.

Siapa pelaksa-na ?

• Dilakukan anggota pengelola hutan dan dapat dibantu pihak lain.

• Dilakukan oleh pemerintah selaku pemberi ijin.

• Dilakukan pemerintah selaku pemberi ijin; atau

• Dilakukan sendiri oleh pen-gelola PHBM, dapat dibantu pihak luar; atau

Sumber infor-masi

• Laporan survey.• Laporan kegiatan.• Dokumentasi foto/film

• Laporan survey dampak ekonomi, social dan lingkun-gan hutan.

• Laporan monitoring.• Dokumentasi foto/film.

Pengguna • Pengurus kelompok dan ang-gota; atau

• Pemerintah selaku pemberi ijin

• Pengurus kelompok dan ang-gota; atau

• Pemerintah selaku pemberi ijin

Penggunaan • Umpan balik untuk memper-baiki pelaksanaan PHBM ke depan.

• Mengetahui capaian kegiatan secara berkala.

• Memperbaiki RKT, jika dibu-tuhkan.

• Umpan balik untuk memper-baiki pelaksanaan PHBM periode tahun berikutnya.

• Memperbaiki RU, jika dibutuh-kan.

Pelaku Monev PHBM memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Misalnya berbeda kepent-ingan antara kelompok/koperasi selaku pemegang ijin dan pemerintah selaku pemberi ijin.

Sesuai ketentuan, kelompok/koperasi selaku pemegang ijin HKm/HD/HTR harus melaporkan kemajuan PHBM setiap tahun kepada pemberi ijin. Sesuai UU No. 23 tahun 2014, laporan kemajuan PHBM disampaikan kepada Gubernur. Laporan dapat disampaikan lewat Dinas Kehutanan Provinsi. Oleh karena itu, sebaiknya kelompok/koperasi melakukan evaluasi PHBM setiap tahun untuk bahan laporan kemajuan PHBM tahunan.

Sementara, pemberi ijin harus melakukan evaluasi PHBM sekurang-kurangnya 1 tahun sekali. Sesuai Permenhut No. 88 tahun 2015, evaluasi HKm dilakukan seti-ap 5 tahun sekali. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk menentukan apakah ijin diperpanjang, dicabut sementara atau dicabut permanen. Oleh karena itu, pemberi ijin dianjurkan melakukan evaluasi PHBM setiap tahun sekali. Hasil evaluasi tahu-nan dapat digunakan sebagai pertimbangan pemberi ijin untuk menyusun program/kegiatan penguatan PHBM. Bukahkah PHBM merupakan program pemberdayaan masyarakat ?

11Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

PHBM yang dimaksud dalam buku panduan ini adalah HKm, HTR dan HD. Buku panduan ini digunakan untuk melakukan Monev HKm, HD dan HTR yang telah mendapatkan ijin dari kepala daerah, bupati/walikota/gubernur. Se-lain itu, panduan ini juga dapat digunakan untuk melakukan Monev terhadap Kemitraan Kehutan-an yang telah diikat perjanjian antara kelompok/koperasi dengan KPH atau pihak lain yang diatur dalam Permenhut No.39 tahun 2013. Jadi, HKm, HTR dan HD yang belum mendapat ijin atau Ke-mitraan Kehutanan yang belum diikat perjanjian, tidak dalam kategori ini. Mengapa buku panduan ini digunakan untuk melakukan Monev HKm, HD, dan HTR yang su-dah mendapat ijin atau KK yang telah diperjan-jikan ? Karena setelah mendapat ijin atau setelah melakukan perjanjian kerjasama, kelompok/ko-perasi diikat oleh hak dan kewajiban mengelola area hutan dengan baik.

Sesuai ketentuan, kelompok/koperasi diwa-jibkan memberikan laporan pengelolaan hutan secara tertulis kepada pemberi ijin (bupati/wa-likota/gubernur) sekurang-kurangnya setahun sekali. Dengan demikian, setidaknya setahun sekali, kelompok/koperasi melakukan evaluasi terhadap kemajuan PHBM yang mereka kelola. Selain itu, sesuai ketentuan pula, pemberi ijin akan mengevaluasi HKm, HD dan HTR setiap 5 tahun sekali. Dari hasil evaluasi 5 tahunan, pem-

Bagaimana Menggunakan Panduan ini ?

Ingat ! Hasil Monev dapat

menjadi dasar pencab-utan ijin sementara atau

permanen. Untuk itu, Monev harus dilakukan dengan prosedur, krite-ria dan tolok ukur yang

jelas dan terukur.

12 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

beri ijin dapat mencabut ijin atau mencabut ijin sementara, apabila kelompok/koperasi ter-bukti tidak dapat mengelola area hutan dengan baik.

Panduan Monev ini bertujuan untuk:

1. Memberi pemahaman kepada pengguna panduan ini tentang konsep umum PHBM.

2. Memberi pemahaman kepada penggguna panduan ini tentang konsep dasar monitoring dan evaluasi.

3. Memberi tuntunan untuk memantau (monitoring) PHMB secara berkala dari proses per-encanaan sampai pelaksanaan kegiatan PHBM.

4. Memberi tuntutan untuk menilai (evaluating) capaian dan dampak PHBM sekurang-ku-rangnya pada periode satu tahun.

Cara Menggunakan PanduanPanduan Monev ini diramu berdasarkan aturan pemerintah dan praktik PHBM di lapan-gan. Secara umum, aspek-aspek yang akan dilakukan Monev, yaitu tata kelola kawasan, tata kelola usaha ekonomi dan kelembagaan. Panduan Monev bertujuan untuk menyediakan alat bagi pemangku kepentingan dalam melakukan pemantauan dan menilai keberhasilan di area kerja HKm, HD, HTR dan Kemitraan Kehutanan.

Panduan Monev ini selain dikhususkan untuk kelompok/koperasi masyarakat yang sudah mendapat ijin usaha pemanfaatan HKm, HTR dan HD dan pengelola KK, pemerintah juga dapat menggunakan panduan ini. Sebagai pemberi ijin, Pemerintah berkewajiban melaku-kan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan HKm, HTR dan HD. Misalnya, pemberi ijin harus melakukan evaluasi HKm setiap 5 tahun sekali.

Kelompok/koperasi pemegang ijin, lembaga desa pemegang ijin dan lembaga pemberi ijin bertanggung jawab dan/atau berkewajiban melakukan Monev dan membuat laporan kema-juan PHBM. Berikut pembagian perannya..

Bentuk PHBM Kegiatan Pelaksana WaktuHutan Kemas-yarakatan

Monitoring Pemberi ijin BerkalaEvaluasi Pemberi ijin Setahun sekali Laporan Pemegang ijin Setahun sekali

Dishut provinsi Setahun sekali Hutan Desa Monitoring Pemberi ijin Berkala

Evaluasi Pemberi ijin Setahun sekaliLaporan ke-majuan

Pemegang ijin Setahun skali

Pemberi ijin Setahun skali Hutan TanamanRakyat

Monitoring Pemberi ijin bulan sekali 3Evaluasi Pemberi ijin Setahun sekaliLaporan ke-majuan

Pemegang ijin Setahun sekaliPemberi ijin bulan sekali 3

13Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Kemitraan Ke-hutanan

Monitoring Para pihak yang melakukanperjanjian

Sesuai perjan-jian

Evaluasi Para pihak yang melakukanperjanjian

Sesuai perjan-jian

Laporan ke-majuan

Para pihak yang melakukanperjanjian

Sesuai perjan-jian

Namun demikian, panduan ini juga dapat dipakai oleh LSM, perguruan tinggi dan lemba-ga donor. Tentu tujuan penggunaan panduan berbeda-beda di antara mereka. Kelompok pengelola PHBM dapat menggunakan panduan ini untuk memantau dan menilai kemajuan program PHBM sesuai dengan rencana kerja hutan mereka. Sehingga kelompok dapat me-mastikan rencana kerja yang dibuat dilaksanakan dengan baik. Selain itu, kelompok/koper-asi dapat mempertanggung jawabkan area hutan yang dikelola dengan baik, terutama oleh pemegang ijin HKm, HD dan HTR kepada pemberi ijin, yaitu pemerintah.

Aparat pemerintah dapat menggunakan panduan ini untuk menilai dan mengevaluasi ke-majuan PHBM yang dikelola masyarakat pemegang ijin. Laporan Monev dapat dijadikan dasar bagi aparat pemerintah untuk menentukan kebijakan. Kebijakan itu dapat berupa memberikan dukungan pemberdayaan masyarakat. Selain itu pemerintah dapat menggu-nakan laporan Monev sebagai dasar penilaian keberhasilan PHBM, termasuk dasar pertim-bangan mencabut ijin baik sementara maupun permanen.

LSM/lembaga donor sebagai pendamping/penyandang dana juga dapat menggunakan panduan ini untuk Monev kemajuan proyek mereka di lapangan. Mereka dapat mengeta-hui kemajuan proyek dari proses perencanaan sampai pelaksanaan di lapangan. Kemajuan proyek itu termasuk dampak PHBM yang menjadi lokasi intervensi proyek.

Ada 3 target dalam panduan Monev ini. Target pertama adalah kemajuan pelaksanaan PHBM yang dikelola kelompok/koperasi. Titik berangkat target ini karena kelompok/ko-perasi terikat oleh hak dan kewajiban dalam mengelola PHBM. Kelompok/koperasi harus menjamin PHBM dikelola secara lestari dan berkelanjutan baik untuk tujuan ekonomi mau-pun lingkungan hutan.

Target kedua adalah peran dan kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan PHBM. Sesuai ketentuan, PHBM adalah bentuk pemberdayaan masyarakat di sekitar dan di dalam hutan.

Oleh karena itu, secara kebijakan pemerin-tah bertanggung jawab untuk memberday-akan kelompok/koperasi pengelola PHBM. Secara kebijakan dan etik, pemerintah ber-tanggung jawab atas kemajuan dan kemun-duran PHBM.

Target ketiga adalah faktor pendukung dan penghambat kemajuan PHBM yang meli-puti tata kelola kawasan, tata kelola usaha ekonomi, kelembagaan dan kewajiban lain.

Panduan Monev ini akan menyediakan in-strument Monev untuk target pertama, kedua dan ketiga. Pengguna panduan dapat menggunakan salah satu instrument Monev atau ketiga-tiganya, terganting kebutuhan.

Permen Kehutanan No. 89 Tahun 2014 tentang Hutan Desa

Pasal 47

Pembiayaan untuk penyelenggaraan Hutan Desa dapat bersumber dari:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);

c. Anggaran/keuangan Desa; dan/ataud. Sumber-sumber lain yang tidak

mengikat.

14 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Ada beberapa syarat penting untuk diperhatikan bagi pengguna panduan ini.

Tidak kaku

Para pengguna panduan dapat menyesuaikan pengalaman mereka. Panduan ini dapat disesuaikan menurut tempat dan waktu.

Menuntut persiapan yang matang.

Monev dilakukan untuk mengetahui tingkat kemajuan program PHBM dan kebutuhan pemberdayaan masyarakat. Ingat ! Monev dapat dijadikan dasar penilaian pemberi ijin untuk mencabut ijin HKm, HD dan HTR. Untuk itu, pelaksana Monev dituntut melaku-kan persiapan dengan baik sebelum melakukan Monev.

Pelaksana harus terbuka dari persiapan, pelaksanaan sampai laporan hasil Monev.

Hasil laporan Monev akan menjadi penilaian tingkat keberhasilan satu lokasi PHBM. Hasil laporan akan berpengaruh pada citra pengelola atau pemegang ijin PHBM dalam mengelola hutan. Bahkan, sampai beresiko ijin PHBM dicabut selamanya atau sementa-ra. Oleh karena itu, keterbukaan sangat dituntut terutama kepada pengelola PHBM baik pemegang ijin maupun pengelola Kemitraan Kehutanan. Keterbukaan akan menjamin akuntabilitas laporan Monev.

Keterlibatan masyarakat pengelola PHBM selama proses Monev.

PHBM merupakan sistem pengelolaan hutan bersama, bukan individu layaknya swasta. Dengan demikian, kemajuan PHBM tergantung pada kerja bersama anggota kelompok pengelola PHBM. Selain itu, keterlibatan masyarakat penting karena, kegiatan Monev dapat menjadi proses pembelajaran mereka dalam mengelola PHBM.

Dituntut tim kerja, diutamakan dengan pemangku kepentingan.

Seperti dikemukakan di atas, PHBM merupakan hak pengelolaan hutan secara bersa-ma, oleh karena itu tim kerja (team work) dituntut dalam melaksanakan Monev. Hasil laporan Monev merupakan pertanggung jawaban bersama baik di tingkat kelompok, pe-merintah maupun LSM pendamping, termasuk lembaga donor yang memberi dukungan pendanaan. Mereka dapat melakukan Monev beranggotakan lintas pemangku kepentin-gan (multi stakeholders) atau satu pemangku kepentingan. Yang penting bekerja dalam tim.

Dituntut partisipasi pengelola PHBM.

PHBM merupakan bentuk pengelolaan hutan dengan mengusung pemberdayaan mas-yarakat. Monev akan menjadi pembelajaran bagi masyarakat dalam mengelola PHBM. Monev dilakukan dari persiapan, pengempulan data/informasi, analisa data dan pelapo-ran.

Berkesinambungan.

Monitoring dapat dilakukan berkala setidaknya 3 atau 4 bulan sekali. Sedangkan evalu-asi sekurang-kurangnya dilakukan setahun sekali. Kegiatan Monev secara berkala akan menjadi pengetahuan dan pengalaman berharga bagi masyarakat dan pemangku kepent-ingan lain. Dan apabila didokumentasikan dengan baik, pengetahuan dan pengalaman itu dapat menjadi pembelajaran untuk meningkatkan mutu program PHBM.

15Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Apa Kriteria dan Indikator Keberhasilan PHBM ?

Untuk menilai kemajuan PHBM, Monev akan menggunakan KRITERIA, INDIKATOR KE-BERHASILAN (tolok ukur keberhasilan) dan VERIFIER (alat/bahan bukti). Unsur-unsur Kriteria Monev PHBM dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3. Unsur-unsur Kriteria Monev PHBM

Bagan di atas menjelaskan, terdapat 7 Kriteria penilaian untuk melakukan Monev PHBM, yaitu :

1. Kriteria Perencanaan yang pada pokoknya dinilai kesesuaian kaidah partisipasi dan ketentuan berlaku terkait dengan HKm, HD, HTR dan Kemitraan Kehutanan;

2. Kriteria Tata Kelola Kawasan yang pada pokoknya dinilai dari kegiatan penataan dan pengelolaan HKm, HD, HTR dan Kemitraan Kehutanan sesuai RU & RKT;

3. Kriteria Tata Kelola Usaha yang pada pokoknya dinilai dari kegiatan penataan dan pen-gelolaan usaha ekonomi pengelola HKm, HD, HTR dan Kemitraan Kehutanan sesuai RU & RKT;

4. Perlindungan hutan yang dinilai dari kegiatan pencegahan dan penanganan ancaman bencara penyakit tanaman, kebakaran hutan, pencurian kayu, tanah longsor, dll;

5. Kriteria Kelembagaan yang pada pokoknya dinilai dari kegiatan penataan dan penge-lolaan kelembagaan pengelola HKm, HD, HTR dan Kemitraan Kehutanan sesuai RU & RKT;

6. Kriteria Kewajiban Lain yang pada pokoknya dinilai dari pemenuhan kewajiban lain se-suai ketentuan berlaku, seperti membuat laporan tahunan.

7. Pemberdayaan masyarakat yang dinilai dari kegiatan dinas/instansi di daerah maupun kementerian terkait dalam memberdayakan pengelola PHBM;

16 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Indikator KeberhasilanSetiap Kriteria terdapat beberapa Indikator Keberhasilan atau tolok ukur penilaian untuk menilai apakah kegiatan PHBM berhasil atau kurang berhasil atau bahkan tidak berhasil. Indikator merupakan petunjuk yang terukur untuk menilai kemajuan pelaksanaan PHBM. Keberhasilan pelaksanaan PHBM dapat diukur dari pencapaian dan pemenuhan Indikator kegiatan PHBM. Secara umum, Indikator dinilai dari proses Perencanaan, Hasil Kegiatan, Kewajiban Lain dan Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut.

Gambar 4. Proses Penilaian Indikator Keberhasilan dari Rencana Kegiatan, Hasil Kegia-tan, Kewajiban Lain dan Pemberdayaan Masyarakat.

Setiap Indikator Keberhasilan memiliki beberapa komponen. Secara rinci alat Monev untuk menilai Kriteria dan Indikator Perencanaan disajikan pada Lampiran 1. Komponen dari mas-ing-masing Kriteria Keberhasilan adalah sebagai berikut:

Kriteria dan Indikator Keberhasilan Perencanaan

Sesuai ketentuan, setiap pemegang ijin PHBM wajib menyusun rencana RU dan RKT selama masa ijin berlaku. RU dan RKT akan menjadi dasar pemegang ijin dalam melak-sanakan berbagai kegiatan PHBM. Selain itu, RU dan RKT akan menjadi dasar pemberi ijin untuk melakukan evaluasi kemajuan PHBM.

Kriteria dan Indikator Keberhasilan Tata Kelola Kawasan

Indikator dari Kriteria Tata Kelola Kawasan berlaku untuk hutan lindung dan hutan pro-duksi. Baik hutan lindung maupun hutan produksi masing-masing dibagi lagi menjadi 2 zona, yaitu zona perlindungan dan pemanfaatan/budidaya. Kriteria Tata Kelola Ka-wasan dibagi lagi menjadi 6 sub kriteria, di antaranya.

1. Penetaan area kelola

2. Mutu zona perlindungan

3. Pengembangan usaha HHBK

4. Pengembangan usaha HHK

17Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

5. Pengembangan usaha jasa lingkungan.

6. Pengembangan usaha pemanfaatan kawasan

Kriteria dan Indikator Keberhasilan Perlindungan Tanaman

Perlindungan tanaman cukup penting. Ibaratnya melindungi asset atau kekayaan yang dimiliki oleh anggota pengelola PHBM. Tanaman hutan merupakan sumber penghidupan mereka untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dari sini pula, mereka dapat mencip-takan lapangan pekerjaan.

Kriteria dan Indikator Keberhasilan Tata Kelola Usaha

Tata Kelola Usaha merupakan ujung dari tujuan PHBM yang mengusung pemberdayaan masyarakat. Ia akan menentukan tingkat kesejahteraan. Tata Kelola Usaha yang baik akan menghasilkan pendapatan pengelola PHBM. Tata kelola usaha juga berpotensi mencip-takan lapangan kerja di sekitar lokasi PHBM.

Kriteria dan Indikator Keberhasilan Kelembagaan

PHBM bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui pengemban-gan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat1.

Kelembagaan adalah roh dari PHBM yang menghidupkan rencana kegiatan menjadi pelaksanaan. Kelembagaan adalah roh untuk mencapai cita-cita hutan lestari masyarakat sejahtera.

Kriteria dan Indikator Keberhasilan Kewajiban Lain

Sesuai aturan, pemegang ijin atau pengelola PHBM Kemitraan Kehutanan diwajibkan membuat laporan sekurang-kurangnya setahun sekali. Bagi pemegang ijin, ada kewa-jiban untuk melaporkan kemajuan PHBM secara tertulis kepada pemberi ijin. Selain itu, pemberi ijin juga berkewajiban melakukan evaluasi setidaknya 1 tahun sekali. Evaluasi 5 tahun itu dapat menjadi bahan pertimbangan pencabutan ijin sementara atau permanen. Jadi, pelaporan itu cukup penting.

Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat

HKm, HD, HTR dan KK merupakan skema PHBM yang bertujuan untuk memberdaya-kan masyarakat. Pemerintah berperan dan bertanggung jawab melakukan pemberdayaan masyarakat. Wujudnya dapat berupa penguatan kapasitas masyarakat sampai soal pem-biayaan melalui anggaran desa, daerah dan nasional. Pemberdayaan masyarakat bukan saja tanggung jawab dinas/instansi di bidang kehutanan, tetapi juga lembaga pemeirin-tah lainnya.

1 Baca BAB Ketentuan Umum dalam Peraturan Menteri Kehutanan No. 88 Tahun 2014 tentang Hutan Kemasyarakatan. Baca juga Peraturan Menteri Kehutanan No. 39 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Setempat Melalui Kemitraan Kehutanan.

18 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Penjelasan Indikator KeberhasilanUntuk memudahkan memahami Indikator Keberhasilan, pembaca panduan perlu mema-hami setiap Indikator Keberhasilan. Penjelasan Indikator Keberhasilan dapat dibaca pada Lampiran 1.

Kegiatan tanpa perencanaan sama halnya dengan merencanakan kegaga-.lan. Persiapan yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula

Peraturan Menteri Kehutanan No. 88 Tahun 2014 tentang HKm

Pasal 37

Pembiayaan untuk penyelenggaraan HKm dapat bersumber dari:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN);

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); dan/atau

c. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat.

19Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

1. Persiapan Monev PHBM

Ingat perbedaan monitoring dan evaluasi PHBM ! Monitoring memantau :

• Capaian kegiatan berdasarkan RKT.

• Proses pelaksanaan kegiatan.

• Efektifitas dan efisiensi sumber daya yang ter-sedia untuk melaksanakan PHBM.

Sedangkan evaluasi menilai :

• Capaian kegiatan berdasarkan RU dan RKT ahir tahun.

• Dampak ekonomi, sosial & lingkungan hutan.

• Keberlanjutan (sustainability) kegiatan.

Setidaknya ada 5 langkah kegiatan Monev PHBM sebagaimana ditampilkan pada Gambar 5. Untuk mengetahui penjelasan setiap langkah Monev, silahkan anda melanjutkan membaca panduan ini.

BAB III

Tahapan Pelaksanaan MONEV

Kegiatan tanpa perencanaan sama dengan merencanakan kegagalan. Persiapan yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula.

Gambar 5. Langkah-langkah Monev

20 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Tahapan Persiapan Monev dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini.

Gambar 6. Langkah-langkah Persiapan Monev

A. Persiapan Monitoring

Berikut penjelasan langkah-langkah persiapan monitoring.

1. Pertemuan persiapan pelaksana monitoring, sekurang-kurangnya dengan agenda:

Menyepakati rencana kegiatan dan jadwal monitoring.

Bentuk tim kerja minitoring setidaknya beranggotakan 7-9 orang, berasal dari pengu-rus kelompok/koperasi dan wakil anggota (jika dilakukan pengelola PHBM).

Menyusun pembagian kerja antar anggota tim kerja. Tim kerja sekurang-kurangnya bertugas/berperan:

o mengkoordinasi pelaksanaan monitoring;

o menyiapkan alat/bahan, seperti alat tulis, panduan pertanyaan survey, monitor-ing sheet, dan kebutuhan Monev lainnya;

o mengumpulkan dokumen RU, RKT, profil kelompok/koperasi, laporan rapat, dan dokumen pendukung lainnya

o survey

o analisa data

o menyusun laporan Monev.

o dan lain-lain.

2. Periksa dokumen RU dan RKT.

3. Menyiapkan target monitoring, dengan langkah-langkah:

a. Pilih rencana kegiatan dan rencana capaiannya yang ada dalam RKT.

b. Ingat ! Salah satu Target Monev adalah semua rencana kegiatan dan rencana capaiannya yang ada dalam RKT. Lebih khusus lagi, kita melakukan monitoring terhadap kegiatan dan rencana capaiannya dalam hitungan bulan. Misalnya, mon-itoring terhadap kegiatan dan capaiannya pada bulan ke-3, bulan ke-6 dan bulan ke-9. Priode 3 bulan berikutnya atau ahir tahun tidak dilakukan monitoring, tetapi dilakukan evaluasi.

21Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Cara ini tentunya berbeda jika evaluasi dilakukan 3 tahun sekali. Monitoring tidak dilakukan 3 atau 4 bulan sekali, tetapi minimal 6 bulan sekali. Dengan demikian tar-get monitoring adalah kegiatan dan capaiannya dalam kurun waktu 6 bulan sekali.

Berikut contoh target monitoring 3 bulanan.

Gambar 6. Contoh Target Monitoring Rencana dan Capaian Penana-man HHK.

4. Menyiapkan format monitoring, seperti Lampiran 2.

5. Siapkan alat tulis kantor dan alat/bahan lain pendukung.

6. Menyampaikan rencana monitoring kepada anggota pengelola hutan lain, jika kelom-pok/koperasi melakukan kegiatan monitoring sendiri.

B. Persiapan EvaluasiLangkah-langkah persiapan evaluasi di antaranya:

1. Lakukan pertemuan persiapan evaluasi, sekurang-kurangnya dengan agenda:

Menyepakati rencana kegiatan dan jadwal evaluasi.

Bentuk tim kerja evaluasi setidaknya beranggotakan 7-9 orang, berasal dari pengu-rus kelompok/koperasi dan wakil anggota (jika dilakukan pengelola PHBM).

Menyusun pembagian kerja antar anggota tim kerja. Tim kerja sekurang-kurangnya bertugas/berperan:

o mengkoordinasi pelaksanaan evaluasi;

o menyiapkan alat/bahan, seperti alat tulis, panduan pertanyaan, alat/bahan eval-uasi, dan kebutuhan lainnya;

o menyiapkan dokumen RU dan RKT;

o menyusun laporan evaluasi.

22 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

2. Menetapkan target evaluasi.

Ingat ! Evaluasi menilai pencapaian kegiatan sekurang-kurangnya setahun sekali. Den-gan demikian, Jika evaluasi dilakukan setahun sekali, maka targetnya RU dan RKT. Ha-nya saja, kemajuan pada akhir tahun yang dievaluasi, bukan hitungan bulan. Gambar di bawah ini contoh dari RTK HTR, yaitu Rencana Kegiatan Penanaman. Target evaluasi RU/RKT ini adalah “Jenis Tanaman, Luas/Jumlah Batang Tahun Ini dan Luas/Jumlah Batang Tahun Lalu + Tahun Ini”.

Gambar 7. Contoh Target Evaluasi Rencana dan Capaian Penanaman HHK.

3. Persiapkan format evaluasi, seperti Lampiran 2.

4. Siapkan alat tulis kantor dan alat/bahan lain pendukung.

5. Menyampaikan rencana evaluasi kepada anggota pengelola hutan lain, jika kelompok/koperasi melakukan kegiatan evaluasi sendiri.

2. Mengumpulkan Data

Perhatian ! Tahap ini sangat penting dan menentukan nilai kemajuan PHBM. Tidak per-lu membayangkan terlebih dahulu, seperti apa hasil Monev nantinya. Hasil Monev bukan untuk memvonis pengelola hutan kurang atau tidak berhasil mengelola PHBM. Justru hasil Monev menjadi pembelajaran pengelola PHBM untuk meningkatkan kemajuan dan mutu PHBM. Panduan pengumpulan data menggunakan Lampiran 1, 2, 3 dan 4.

Data yang berkualitas harus memenuhi 3 kaidah, yaitu

Valid. Tidak dimanipulasi. Keasliannya berbobot dan tidak diragukan.

Akurat. Tepat atau berhubungan langsung dengan tujuan atau objek Monev PHBM.

Terpercaya. Data harus berasal dari orang terpercaya yang terlibat langsung dengan PHBM yang di Monev. Misalnya pengurus atau anggota pengelola PHBM atau petugas dinas/instansi atau pihak lain yang terlibat langsung. Jika data dari dokumen, maka

23Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

dokumen itu juga harus terpercaya. Misalnya dokumen RU dan RKT asli atau laporan rapat asli. Intinya, dapat dipertanggung jawabkan.

Dari mana sumber data Monev ?Data Monev dapat diperoleh dari berbagai sumber, di antaranya:

Seseorang yang pernah terlibat langsung dalam PHBM dari proses penyusunan ren-cana sampai pelaksanaan kegiatan. Mereka bisa berasal dari pengurus atau anggota kelompok/koperasi pengelola PHBM, pegawai pemerintah, relawan LSM atau pi-hak lainnya.

Dokumen tulisan, seperti perencanaan, notulen rapat, laporan kegiatan, laporan survey, berita acara rapat, surat keputusan, profil kelompok/koperasi, dan lain-lain.

Dokumen foto atau film.

Ada beberapa cara mengumpulkan data Monev PHBM, di antaranya:

Wawancara

Wawancara sama halnya dengan tanya jawab dengan narasumber untuk mendapatkan data yang kita butuhkan. Wawancara dapat dilakukan dengan satu orang atau dengan beberapa orang secara bersamaan. Ingat ! Wawancara harus dilakukan tatap muka langsung dengan narasumber. Tidak boleh dilakukan melalui sambungan telepon atau media internet.

Survey

Survey adalah bagian dari kegiatan wawancara. Survey biasanya untuk mengetahui pendapat atau persepsi seseorang. Seseorang yang diwawancarai disebut dengan re-sponden. Alat yang digunakan survey disebut kuesioner atau panduan pertanyaan. Kue-sioner biasanya berisi data pribadi responden dan daftar pertanyaan khusus sesuai data/informasi yang dibutuhkan oleh pelaksana Monev.

Responden yang disurvey bisa perwakilan dan dipilih secara acak (random sampling). Pemilihan responden secara acak dilakukan karena cepat dan murah, tapi data/informa-si yang didapat mendekati kebenaran. Misalnya, untuk mengetahui pendapat 100 orang, yang disurvey cukup 10 orang (sampling).

Survey juga dapat dipakai untuk mengetahui jumlah pohon pada areal hutan. Misalnya pada areal zona atau blok. Data jumlah pohon dikumpulkan dengan cara random sam-pling. Misalnya, jika luas blok 25 ha, jumlah pohon yang dihitung hanya di area seluas 2,5 ha (10 %) dari 25 ha.

Data yang diperoleh dari survey bisa kuantitatif atau kualitatif. Contoh pertanyaan sur-vey untuk mendapatkan data kuantitatif, “Apa jenis HHK di lahan HKm kel-uarga anda ? Berapa jumlah HHK di lahan HKm keluarga anda ?”. Contoh pertanyaan survey untuk mendapatkan data/informasi kualitatif, “Bagaimana kondisi hutan di dekat desa anda ?”. Pilihan jawabannya: “1. Semakin baik; 2. Tidak berubah; 3. Semakin rusak”.

24 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Pengamatan lapangan

Pengamatan lapangan (observasi) adalah cara untuk mengetahui kondisi hutan secara langsung di lapangan. Misalnya untuk mengetahui tutupan pepohonan (vegetasi) pada satu hamparan hutan. Atau untuk mengetahui jumlah HHK atau HHBK di area hutan tertentu. Jadi, kita tidak melakukan wawancara dengan seseorang. Pengamatan lapan-gan juga dapat dibantu dengan mengambil foto atau film di lapangan.

Pengamatan lapangan juga bisa menggunakan survey. Misalnya untuk mengetahui jum-lah pohon dalam satu hamparan hutan dengan luasan tertentu.

Pemeriksaan dokumen

Pelaksana Monev PHBM akan banyak melakukan pemeriksaan dokumen. Pelaksana Monev tidak melakukan kajian dokumen sebagaimana layaknya penelitian. Tapi cukup memeriksa ketersediaan dan kelengkapan isi dokumen. Misalnya, memeriksa ada atau tidak adanya dokumen RKT. Jika dokumen RKT ada, apakah sudah disahkan Kepala Dinas. Jadi, pemeriksaan dokumen cukup mudah dilakukan.

Bagaimana mengumpulkan data Monev PHBM ? Panduan Monev menggunakan Lampiran 1 dan 2. Lampiran 1 berisi tentang cara melaku-kan Monev. Sedangkan Lampiran 2 merupakan format Monev terdiri dari KRITERIA, INDIKATOR, BOBOT, SKOR, HASIL PENILAIAN dan KISARAN NILAI. Berikut penjelasan masing-masing bagian itu:

Kriteria, adalah bidang-bidang yang terdiri dari beberapa Indicator. Ada 7 Kriteria Uta-ma penilaian.

Indikator Keberhasilan. Biasanya hanya disebut Indikator, yaitu tolok ukur atau tan-da keberhasilan untuk menilai keberhasilan pengelolaan PHBM. Ada sebanyak 60 Ind-ikator untuk menilai keberhasilan PHBM.

Bobot diberi angka 1 s/d 10. Masing-masing Indikator memiliki Bobot. Antar Indikator memiliki Bobot sama atau lebih rendah atau lebih tinggi.

Skor diberi angka 0 s/d 5. Jika sama sekali tidak memenuhi Indikator, maka nilainya 0. Jika memenuhi Indikator, nilainya 5. Contoh ! Kelompok/Koperasi dinilai dari Ind-ikator, “Ketersediaan dokumen RU dan RO yang telah disahkan Kepala Dinas terkait”. Jika kelompok/koperasi pengelola PHBM dapat menunjukkan dokumen RU dan RKT yang sudah disahkan Kepala Dinas, Skornya 5. Tetapi, jika tidak dapat menunjukkan RU dan RKT, mendapat Skor 0.

Nilai yaitu perkalian antara Bobot dan Skor. Setiap Indikator Keberhasilan memiliki Nilai.

Hasil Penilaian, yaitu penjumlahan setiap Indikator dalam satu Kriteria atau gabun-gan dari semua Kriteria . Hasil Penilaian untuk menentukan kategori PHBM, apakah berkategori “Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, Kurang Baik dan Tidak Baik”

Kisaran Nilai. Setiap Kriteria memiliki kisaran nilai maksimal. Kisaran nilai setiap Kriteria lihat Lampiran 2 bagian C (Penilaian Umum PHBM Berdasarkan Kri-teria). Ada 2 Kisaran Nilai, yaitu:

25Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Kisaran Nilai masing-masing Kriteria. Contoh penilaian Kriteria Perencanaan. Perencanaan PHBM berkategori “Sangat Baik” apabila mendapat nilai maksimal 150, nilai 120 untuk kategori “Baik”, nilai 60 untuk kategori “Cukup Baik”, nilai 50 untuk kategori “Cukup Baik”, nilai 20 untuk kategori “Kurang Baik” dan nilai 0 (nol) untuk kategori “Tidak Baik”.

Kisaran Nilai Kriteria Umum yang merupakan gabungan dari 7 Kriteria di-hitung mulai dari angka 0 sampai 1.500. Contoh. Dengan menggunakan Kriteria Umum, PHBM berkategori “Sangat Baik” apabila mendapat nilai total maksimal 1.399, nilai 677 untuk kategori “Baik”, nilai 421 untuk kategori “Cukup Baik”, nilai 190 untuk kategori “Kurang Baik” dan nilai 0 (nol) untuk kategori “Tidak Baik”.

Berikut langkah-langkah mengumpulkan data1. Pastikan semua dokumen dan alat/bahan keperluan Monev tersedia, seperti dokumen

RU, RKT, ATK, profil kelompok, daftar anggota, kuesioner, dan dokumen pendukung lain. Siapkan kamera foto/video, jika dibutuhkan.

2. Ingat ! Rujukan utama Monev adalah dokumen RU dan RKT. Karena target utama yang dipantau dan dinilai adalah kegiatan-kegiatan dalam RU dan RKT.

3. Pastikan masing-masing anggota tim kerja Monev memahami peran/tugasnya.

4. Mulai mengumpulkan data dengan menilai Indikator Keberhasilan sesuai format Lampiran 2 dengan cara sebagai berikut.

Melakukan wawancara.

Wawancara dilakukan dengan pengurus dan an-ggota kelompok/koperasi atau dengan para pi-hak terkait. Wawancara untuk megumpulkan data/informasi kualitatif dan kuantitatif. Dapat dilakukan dengan satu orang atau pertemuan dengan beberapa orang sekaligus. Ingat ! Waw-ancara harus dilakukan dengan tatap muka se-cara langsung, tidak boleh melalui saluran tele-pon atau internet.

Pemeriksaan dokumen.

Memeriksa ketersediaan dokumen-dokumen kelembagaan, perencanaan, laporan kegiatan, dll yang menjadi tergat Monev. Kegiatan ini dilaku-kan bersama pengurus kelompok/koperasi. Se-belum pemeriksaan dokumen dilaksanakan, tim kerja menjelaskan tujuan Monev dan penjelas-an lain yang perlu kepada pengurus. Sebaiknya dilakukan di kantor kelompok/koperasi, karena biasanya semua dokumen berada di kantor.

Contoh format untuk menilai Kriteria dan Ind-ikator Perencanaan dapat dilihat di bawah ini.

Monitoring dilakukan secarapartisipatif dan terbuka. Data/informasi dikumpulkan den-gan cara melakukan wawan- cara. Wawancara dilakukan dengan tatap muka individuatau ngobrol dengan beber- apa orang. Selain itu, kita dapat melakukan pengamatan la pangan dengan melihat langsung di lapangan. Jangan lupa mengambil foto/video sebagai bukti pendukung.Terahir, gunakan cara pe- meriksaan dokumen dari laporan-laporan kegiatan. Misalnya, laporan pembibitan, laporan penebangan, laporan.rapat, daftar hadir rapat, dll

INGAT!

26 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Angka pada kolom Bobot, Skor dan Nilai sudah dibuat baku. Meskipun pelaksana Monev dapat merubah sesuai kondisi masing-masing lokasi. Tugas kita mencari data dan memeriksa dokumen, indicator mana yang dipenuhi oleh kelompok/ko-perasi pada kolom Hasil Penilaian.

Contoh. Jika kelompok/koperasi memenuhi Indikator No. 1 huruf c, beri tanda centang dan bukukan angka 20 pada kolom Hasil Penilaian. Apabila kelom-pok/koperasi dapat memenuhi indikator No. 2 huruf a, beri tanda centang dan bukukan angka 50. Dan apabila memenuhi Indikator No. 3 huruf a, bukukan angka 50. Lalu, jumlahkan Hasil Penilaian Indikator 1 s/d 3 dan hasilnya 120. Dengan demikian, Hasil Penilaian dari Kriteria Perencanaan adalah 120, seperti tabel berikut

INDIKATORBobot Skor Nilai V Hasil Pe-

nilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)1. Tersedia data biofisik, potensi

HHBK, HHK dan jasa lingkunganun-tuk bahan penyusunan RU dan RKT

10

a. Tersedia data biofisik (topografi,

jenis tanah, ketinggian), potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan

5 50

b. Tersedia 3 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan

3 30

c. Tersedia 2 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan

2 20 V20

d. Tersedia 1 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan

1 10

e. Tidak tersedia data 0 02. Ketersediaan dokumen RU dan RKT

10a. Tersedia dan disahkan Kepala

Dinas terkait.5 50 V 50

b. Tersedia, tapi belum disahkan Kepala Dinas terkait

4 40

c. Masih rancangan 1 10d. Belum ada rancangan sama

sekali0 0

3. Adanya keterlibatan pengurus, anggota pengelola PHBM, perem-puan dan stakeholder terkait dalam menyusun RU dan RKT.

10a. Melibatkan pengurus dan anggo-ta (+perempuan)

5 50 V 50

b. Melibatkan pengurus saja 3 30c. Dibuat oleh orang lain 1 10d. Tidak ada 0 0

Kisaran Nilai )1 - 3) 0 – 150 120

27Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Survey

Ada beberapa data yang dapat dikumpulkan melalui survey. Misalnya, untuk men-getahui jumlah pohon pada satu area zona atau blok. Akan membutuhkan waktu lama, jika kita menghitung satu per satu semua pohon yang ada pada satu area tertentu. Cukup menggunakan survey dengan cara menghitung acak (ramdom sampling). Misalnya, untuk mengetahui jumlah pohon di areal hutan 100 ha, cuk-up menghitung jumlah pohon pada areal hutan 5 ha (5 %). Cara menyusun daftar pertanyaan survey dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.

Berikut contoh survey untuk menilai Indikator nomor 1: Mutu Zona Perlindun-gan. Untuk mengetahui mutu zona perlindungan, kita cukup mengetahui jumlah tanaman kayu, termasuk buah-buahan. Kita menggunakan standar ideal jumlah tanaman kayu pada zona perlindungan sebanyak 800 pohon per ha. Jika luas zona perlindungan 100 ha, maka 100 ha x 8000 pohon, maka jumlah ideal tanaman kayu pada zona perlindungan sebanyak 80.000 pohon.

Mutu zona perlindungan diukur dengan menghitung jumlah tanaman kayu yang tumbuh pada area zona perlindungan. Apabila hasil survey rata-rata tanaman kayu dalam 1 hektar terdapat 700 pohon, maka jumlah tanaman kayu pada zona per-lindungan adalah 100 ha x 700 pohon = 70.000 pohon. Dengan demikian, Hasil Penilaian Indikator 1 adalah, yaitu 50. Mengapa 50 ? Karena, tutupan pepohonan pada zona perlindungan lebih dari 80 % atau 70.000 pohon (87 %). Lihat indikator no. 1 huruf a pada tabel berikut.

INDIKATORBobot Skor Nilai Hasil

Penilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Tutupan pepohonan pada zona per-lindungan

10

a. Lebih 80 %. 5 50 50

b. Antara 60 s/d kurang 80 %. 2 20

c. Antara 40% s/d 60 % 3 30

d. Kurang dari 40 % 0 0

Pengamatan lapangan (observasi).

Melakukan Monev dengan cara mengamati kondisi hutan, seperti tutupan lahan, keragaman HHBK, sistim wanatani, dan lain-lain. Lebih khusus lagi, pengamatan lapangan dilakukan untuk mengetahui pencapaian hasil selama jangka waktu satu tahun usia RKT. Selain itu, pengamatan lapangan dilakukan untuk melihat dampak dari kegiatan PHBM. Jangan lupa mengambil beberapa foto/video sebagai bukti pencapaian rencana kegiatan dan dampaknya.

6. Setelah Indikator Keberhasilan telah terisi semua sesuai format Lampiran 2, langkah selanjutnya melakukan diskusi terarah. Diskusi terarah atau disebut foucused group discussion (FGD) adalah diskusi untuk membahas topik-topik khusus. Peserta diskusi sekurang-kurangnya 10 orang dari unsur pengurus dan kelompok. Boleh melibatkan pi-hak lain jika diperlukan.

Alat bantu diskusi terarah menggunakan format pada Lampiran 5. Hal-hal yang diba-

28 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Seluruh proses analisa data ha-rus melibatkan

pengurus dan an-ggota kelompok/koperasi, terma-suk perempuan. Disarankan meli-batkan pemangku kepentingan lain.

INGAT!

has di antaranya:

• Apa faktor-faktor pendukung capaian kegiatan PHBM ?

• Apa faktor-faktor penghambat capaian kegiatan PHBM?

• Bagaimana cara mengatasi hambatan pencapaian kegiatan PHBM?

• Apa kebutuhan kegiatan ke depan untuk meningkatkan kemajuan PHBM ?

• Silahkan ditambahkan daftar pertanyaan lain yang dibutuhkan.

3. Analisa DataPerhatikan ! Analisa data bagian terpenting dari Monev.Setelah melakukan pengumpulan data, langkah Monev lanjutnya adalah analisa data. Bayangkan kalau orang baca data yang belum diolah. Pasti orang itu bingung. Datanya tentu tidak jelas. Tidak bermakna. Bahkan tidak berguna. Sederhananya, analisa data adalah mer-angkum atau mengolah data mentah yang banyak atau besar menjadi informasi yang tertata dan mudah dimengerti1. Singkatnya, pengertian anali-

sa data adalah:

• Mengolah data

• Mengelompokkan data.

• Menafsir data.

• Menilai data.

• Menghitung data berupa angka.

• Menjelaskan/mengartikan data.

Analisa data bertujuan untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan (Sofian Effendi, 1987) dalam bukunya Metode Peneli-tian Survai (1987 : 231). Analisa data berguna untuk merumuskan kesimpulan dari rekomendasi hasil Mon-ev.

Bagaimana menganalisa data Monev PHBM ? Proses analisa data dikerjakan Tim Kerja. Berikut lang-kah-langkah analisa data.

1. Pastikan 2 data utama ini sudah tersedia sebelum melakukan analisa data, yaitu :

1 https://carapedia.com/pengertian_definisi_analisis_info2056.html

29Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

a. Data penilaian PHBM berdasarkan Indikator dan Kriteria Umum sesuai format Lampiran 2.

b. Data faktor pendukung, penghambat, kebutuhan kegiatan ke depan untuk mening-katkan kemajuan PHBM dan informasi lainnya.

2. Mulailah melakukan analisa data tahap pertama. Isi angka pada kolom Hasil Penilaian seperti contoh Lampiran 2 bagian C (Penilaian Umum PHBM Berdasarkan Kriteria) untuk menilai apakah PHBM berkategori Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, Kurang Baik dan Tidak Baik. Tugas anda hanya mengisi kolom Hasil Penilaian dengan cara menyalin angka Hasil Penilaian setiap Kriteria dari data no. 1 huruf a di atas. Cara ini juga dapat mengetahui kategori PHBM setiap Kriteria.

PHBM berkategori “Sangat Baik”, apabila mendapat nilai maksimal 1.399, nilai maksi-mal 677 untuk kategori “Baik”, nilai maksimal 421 untuk kategori “Cukup Baik”, nilai maksimal 190 untuk kategori “Kurang Baik”, dan nilai 0 (nol) untuk kategori “Tidak Baik”,

3. Setelah menyelesaikan tahap di atas, langkah kedua merumuskan faktor pendukung dan penghambat kemajuan PHBM. Gunakan format Lampiran 5. Rumusan fak-tor pendukung dan penghambat harus jelas. Berikut beberapa contoh rumusan faktor penghambat.

• Pengurus kelompok tidak bisa menyusun RU dan RKT.

• Sekitar 40 % tanaman kopi terserang penyakit dan gagal berbuah.

• Hanya sekitar 50 % anggota kelompok mau membayar iuran bulanan secara rutin.

• Tanaman sengon muda dimakan sapi.

Selain disajikan dalam tabel di atas, rumusan faktor pendukung dan penghambat di-uraikan dalam bentuk tulisan paragraph.

4. Merumuskan kebutuhan kegiatan penguatan kemajuan PHBM, seperti contoh berikut.

Kriteria Faktor Peng-hambat

Upaya Meningkatkan Mutu PHBM

Pihak Terli-bat

1. Kriteria Perencanaan2. Kriteria Tata Kelola Kawasan

2.1. Penataan Area Kelola2.2. Mutu Zona Perlindungan2.3. Kriteria Pengembangan

Usaha HHBK2.4. Kriteria Pengembangan

Usaha HHK2.5. Pengembangan Usaha

Jasa Lingkingan

30 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

c. Selain disajikan dalam tabel di atas, rumusan kebutuhan kegiatan diuraikan dalam ben-tuk tulisan paragraph.

4. Menyusun Kesimpulan dan Rekomendasi

Sebelum menyusun rekomendasi, lazimnya didahului dengan merumuskan Kesimpu-lan. Kesimpulan merupakan pernyataan-pernyataan singkat yang disusun dari hasil analisa data. Rujukan Kesimpulan adalah hasil analisa data. Sedangkan Kesimpulan menjadi rujukan merumuskan Rekomendasi, seperti digambarkan pada bagan beri-

2.6. Kriteria Pengembangan Usaha Pemanfaatan Ka-wasan

3. Kriteria Perlindungan Tanaman4. Kriteria Keberhasilan Tata

Kelola Usaha5. Kriteria Kelembagaan6. Kriteria Kewajiban Lain7. Pemberdayaan mayarakat

Hal-hal perlu diperhatikan !

a. Pihak terlibat bisa dari unsur pengurus kelompok/koperasi, dinas/instansi Pemda, LSM dan pihak lainnya yang dikenal.

b. Rumusan upaya meningkatkan mutu PHBM harus jelas dan terukur. Contoh.

• Pengurus dilatih cara menyusun RU dan RKT.

• Meminta bantuan Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mengatasi penyakit tanaman kopi.

• Menagih iuran ke setiap anggota kelompok yang tidak mau membayar iuran.

• Sapi dikandangkan dan menanam pakan ternak di lokasi HKm.

kut ini.

31Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Gambar 8. Alur Hubungan Analisa Data, Kesimpulan Dan Rekomendasi

Kesimpulan dapat perupa pernyataan positif maupun negatif. Contoh kesimpulan posi-tif, “Koperasi Maju Bersama selaku pemegang ijin HTR telah memenuhi prosedur dan persyaratan pemanfaatan HHK dari lokasi penebangan hingga pengangkutan”.

Bandingkan dengan contoh kesimpulan negatif ini, “Koperasi Maju Bersama selaku pe-megang ijin HTR belum sepenuhnya menjalankan prosedur dan melengkapi per-syaratan pemanfaatan HHK dari lokasi penebangan hingga pengangkutan. Satu contoh lagi Kesimpulan negatif, “Tutupan lahan Zona Perlindungan masih dibawah 60 % dan masih terdapat beberapa kali kasus penebangan pohon yang berfungsi lind-ung”. Garis tebal merupakan penanda kesimpulan positif atau negatif. Jadi, kesimpulan negatit tidak selalu menggunakan kata “tidak”.

Rekomendasi adalah tahap terakhir dari proses monev PHBM. Rekomendasi dib-uat dalam pernyataan-pernyataan singkat. Bahan dasar untuk membuat Rekomenda-si adalah hasil Kesimpulan. Antara Kesimpulan dan Rekomendasi harus berhubungan langsung. Jangan membuat Rekomendasi tidak terkait langsung dengan hasil Kesimpu-lan.

Rekomendasi adalah penyataan-pernyataan utama dan penting dari seluruh hasil Mon-ev. Dirumuskan dengan jelas dan terukur. Rekomendasi bukan saran, tapi usulan tinda-kan kongkrit. Berikut beberapa contoh rekomendasi,

Pengurus kelompok/koperasi harus memenuhi persyaratan administrasi peneban-gan/pemanenan kayu, seperti Laporan Penebangan Kayu Bulat (LP-KB), Laporan Rekapitulasi Penebangan Kayu Bulat, dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Pengurus bersama anggota harus melakukan patroli secara bergilir untuk men-gamankan zona perlindungan dan segera melakukan rehabilitasi di area terbuka.

Kelompok Hutan Lestari harus memiliki kebun bibit HHBK sendiri untuk melaku-kan pengkayaan HHBK yang dipanen sehingga anggota kelompok memiliki sumber pendapatan secara berkelanjutan.

Isi rekomendasi dapat terkait dengan:

1. Usaha-usaha kelompok/koperasi untuk memperbaiki kinerja pengelola PHBM, setidaknya sesuai Kriteria. Gunakan lampiran 5.

2. Keterlibatan atau peran serta anggota kelompok.

3. Peran dinas/instansi terkait dalam memberdayakan masyarakat pengelola PHBM.

4. Kebijakan Pemda yang terkait langsung dengan lokasi PHBM yang dimonev.

Langkah-langkah merumuskan Rekomendasi.

1. Tim Kerja monev memastikan data sudah tersedia dalam bentuk tulisan, termasuk hasil analisa data.

2. Rencanakan pertemuan Tim Kerja dan dipastikan semua anggota hadir.

3. Bagikan foto kopi hasil analisa data kepada anggota Tim Kerja sekurang-kurangnya

32 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

3 hari sebelum pertemuan.

Jika dibutuhkan, Tim Kerja dapat mengundang ahli untuk menjadi narasumber meny-usun rekomendasi. Ingat ! Ahli hanya berperan menjadi narasumber. Tidak boleh ikut mengambil keputusan. Dia hanya memberi pendapat bagaimana merumuskan rekomen-dasi yang baik dan benar. Ahli juga dapat mememberi saran tentang keselarasan antara Kesimpulan dan Rekomendasi.

5. Pelaporan

Penting ! Pembaca laporan bukan hanya pelaksana Monev, tetapi juga pihak

lain, seperti aparat pemerintah, aktivis LSM, peneliti, dan lain-lain.

Sajikan laporan dengan bahasa yang mudah dipahami. Sejauh mun-gkin hindari menggunakan istilah asing, seperti hidrologi, ekologi, de-forestasi, degradasi, dan lain-lain. Jika harus menggunakan kata as-ing, karena tidak ada padanan kata Indonesianya, kata asing tersebut harus dicetak miring, misalnya multiplier effect, trade-off.

Ingat ! Salah satu manfaat hasil Monev untuk bahan pembelajaran meningkatkan kemajuan pengelolaan PHBM dan pemberdayaan kelompok/koperasi. Bukan hanya untuk kepentingan mencabut ijin.

Berikut saran-saran menyusun laporan Monev.

1. Tim Kerja memastikan semua data, hasil analisa data, rumusan kesimpulan dan rumusan rekomendasi telah terkumpul.

2. Lakukan pertemuan anggota Tim Kerja untuk mempersiapkan penulisan laporan. Setidaknya agenda pertemuan Tim antara lain:

a. Menyepakati kerangka isi laporan.

b. Pembagian tugas menyusun laporan. Kerangka isi laporan yang terdiri dari beber-apa bagian perlu dibagi antar anggota Tim Kerja.

c. Menyepakati jadwal penulisan laporan sampai laporan akhir.

3. Ada baiknya, sebelum laporan akhir, Tim Kerja melakukan pertemuan mambahas laporan dengan pengurus dan anggota kelompok/koperasi serta pihak lain.

4. Ada baiknya juga meminta bantuan relawan untuk menjadi narasumber dalam menyusun laporan. Relawan bisa berasal dari LSM, aparat pemerintah dan pihak lain yang dikenal.

Contoh kerangka isi laporan monitoring dan evaluasi dapat menggunakan Lampiran 6.

33Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

34 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

35Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Pemerintah sebagai pemberi ijin dapat mencabut ijin HKm, HD atau HTR baik se-mentara atau permanen. Pencabutan ijin itu mungkin akan mendapat protes keras dari pemegang ijin. Pertanyaannya adalah, apa kriteria dan indikator penilaiann-ya ? Bagaimana proses penilaiannya sebelum pencabutan ijin ? Namun, panduan Monev PHBM ini dihadirkan bukan semata-mata sebagai alat untuk mencabut ijin. Kehadirannya untuk meningkatkan mutu PHBM dengan mengusung cita-cita, hutan lestari, masyarakat sejahtera.

PHBM adalah sebuah keniscayaan untuk menyelesaikan konflik, kerusakan hutan dan mengurangi kemiskinan. Meski sebuah keniscayaan,PHBM tidak semerta-mer-ta menjadi obat mujarab pengobat sembuh 3 persoalan tersebut. PHBM adalah se-buah cara untuk memberdayakan masyarakat, terutama bagi keluarga miskin di dalam dan sekitar kehutanan. Hal ini berbeda dengan sektor swasta yang memiliki kemampuan sumber daya manusia, modal dan tehnologi.

Buku panduan Monev PHBM dihadirkan sebagai alat untuk memberdayakan kelom-pok pengelola hutan. Kelompok/koperasi pengelola hutan diharapkan dapat melaku-kan menilai dirinya sendiri untuk meningkatkan mutu PHBM. Panduan Monev ini juga penting bagi pemerintah untuk menilai kebutuhan pemberdayaan kelompok/koperasi pengelola hutan. Selain itu, hasil Monev dapat dijadikan proses pembelaja-ran bagi kelompok/koperasi pengelola PHBM.

BAB IV

Penutup

36 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

37Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Lampiran 1. Kriteria, Indikator,

Alat Penilaian Indikator & Metode Monev PHBM

38 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Kri

teri

aIn

dik

ator

Pen

jela

san

In

dik

ator

Ala

t/B

ahan

Pe-

nil

aian

In

dik

ator

Met

ode

Pih

ak T

erli

bat

A.

Per

enca

naa

n1.

Te

rsed

ia d

ata

biofi

sik,

po-

tens

i HH

BK

, HH

K d

an ja

sa

lingk

unga

nunt

uk b

ahan

pe

nyus

unan

RU

dan

RK

T

•D

ata

untu

k ba

han

peny

usun

an R

U d

an R

KT.

•D

ata

diku

mpu

lkan

mel

alui

iden

tifik

asi

pote

nsi H

HB

K, H

HK

dan

jasa

ling

kung

an…

Se

dang

kan

data

bio

fisik

dip

erol

eh d

ari d

oku-

men

tert

ulis

.

Dok

umen

fisi

k R

U

& R

KT

asli

yang

di

sahk

an K

epal

a D

inas

terk

ait

Peri

ksa

doku

men

kea

slia

n do

kum

en R

U &

RK

TPe

ngur

us d

an

angg

ota

kelo

mpo

k/ko

pera

si d

an/a

tau

Din

as K

ehut

anan

2.

Ket

erse

diaa

n do

kum

en R

U

dan

RK

T •

Sesu

ai k

eten

tuan

pem

egan

g iji

n w

ajib

men

y-us

un R

U d

an R

KT

•R

U H

Km

mer

upak

an r

enca

na p

enge

lola

an

area

l ker

ja H

Km

yan

g m

enja

min

kel

esta

rian

fu

ngsi

nya

seca

ra e

kono

mi,

ekol

ogi d

an s

o-si

al. D

isus

un u

ntuk

jang

ka w

aktu

10

tahu

n/se

lam

a ja

ngka

wak

tu ij

in.

•R

KTa

dala

h pe

njab

aran

lebi

h ri

nci d

ari

RU

yan

g m

emua

t keg

iata

n-ke

giat

an d

an

targ

et-t

arge

t dal

am ja

ngka

wak

tu 1

(sat

u)

tahu

n.3.

A

dany

a ke

terl

ibat

an p

en-

guru

s, a

nggo

ta p

enge

lola

PH

BM

, per

empu

an d

an

stak

ehol

der

terk

ait d

alam

m

enyu

sun

RU

dan

RK

T.

Peng

urus

dan

ang

gota

terl

ibat

akt

if m

enga

mbi

l ke

putu

san

sela

ma

pros

es p

enyu

suna

n R

U d

an

RK

T.

Lapo

ran

rapa

t dan

da

ftar

abs

en p

eser

ta

rapa

t

Peri

ksa

lapo

ran

rapa

t dan

da

ftar

nam

a pe

sert

a ra

pat

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

ata

u D

inas

K

ehut

anan

B.

Pen

ataa

n a

rea

kelo

la 1.

Ada

nya

peta

zon

a pe

rlin

d-un

gan,

zon

a pe

man

faat

an/

budi

daya

, blo

k da

n pe

tak.

Peta

are

a ke

rja

HK

m, H

D, H

TR &

KK

dib

agi

zona

per

lindu

ngan

, zon

a pe

man

faat

an, b

lok

dan

peta

k se

suai

kar

togr

afi y

ang

dita

nda

tang

ani

Ket

ua K

elom

pok/

Kop

eras

i.

Dok

umen

pet

a •

Peri

ksa

doku

men

pe

mba

gian

pet

a ar

ea

kerj

a

•Pe

riks

a ba

gian

tand

a ta

ngan

•Pe

riks

a pe

ta a

rea

kerj

a

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u D

inas

Keh

utan

an

2.

Bat

as z

onas

i mem

iliki

tan-

da fi

sik

B

atas

fisi

k un

tuk

men

ghin

dari

kon

flik

anta

r pe

n-ge

lola

hut

an. B

atas

laha

n se

tiap

pen

gelo

la h

utan

da

pat b

erup

a ba

tas

tana

man

ata

u ta

nda

fisik

lain

Dok

umen

foto

Su

rvey

ke

lapa

ngan

dan

m

enga

mbi

l fot

oPe

ngur

us d

an

angg

ota

kelo

mpo

k/ko

pera

si d

an/a

tau

Din

as K

ehut

anan

39Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

C.

Mu

tu z

ona

per

lin

du

nga

n1.

Tu

tupa

n pe

poho

nan

pada

zo

na p

erlin

dung

an

Zona

per

lindu

ngan

mel

iput

i sep

adan

sun

gai,

mat

a ai

r, d

anau

, kel

eren

gan

di a

tas

45 d

eraj

at a

t au

flor

a fo

una

yang

dili

ndun

gi

Dok

umen

pet

a zo

na

perl

indu

ngan

dal

am

peta

are

a ke

rja

PHB

M s

esua

i ijin

Peri

ksa

pem

bagi

an z

ona

perl

indu

ngan

dal

am p

eta

area

ker

ja P

HB

M s

esua

i iji

n

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

2.

Tida

k ad

a pe

neba

ngan

ta-

nam

an b

erka

yu, t

erm

asuk

je

nis

tana

man

bua

h-bu

ah-

an, y

ang

berf

ungs

i per

lind-

unga

n pa

da z

ona

perl

ind-

unga

n.

•Zo

na p

erlin

dung

an b

erfu

ngsi

lind

ung

sehi

ng-

ga d

ilara

ng m

elak

ukan

pen

eban

gan

poho

n.

•Zo

na p

erlin

dung

an d

apat

ber

ada

di h

utan

lin

dung

mau

pun

prod

uksi

.

Lapo

ran

surv

ey

tutu

pan

pepo

hona

n (v

eget

asi)

.

Laku

kan

surv

ey d

enga

n m

etod

e sa

mpl

ing

deng

an

men

ggun

akan

Lam

pir

an

3.

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok

da

n/at

au D

inas

K

ehut

anan

Dok

umen

foto

/film

Peri

ksa

doku

men

foto

/film

D.

Tat

a K

elol

a K

awas

an1.

P

enge

mba

nga

n

usa

ha

HH

BK

Pem

anen

an/P

eneb

anga

n.

1.

Ada

nya

lapo

ran

prod

uk-

si H

HB

K y

ang

min

imal

m

emua

t jen

is d

an v

olum

e ya

ng d

iatu

r da

lam

Per

a-tu

ran

Pem

erin

tah

No.

12

/201

4.

•Se

tiap

pen

gelo

la h

utan

waj

ib m

embu

at la

po-

ran,

teru

tam

a te

rkai

t den

gan

PSD

H.

•Je

nis-

jeni

s H

HB

K y

ang

dike

nai P

SDH

dia

tur

dala

m P

erat

uran

Pem

erin

tah

No.

12/

2014

Dok

umen

lapo

ran

prod

uksi

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

Reh

abil

itas

i HH

BK

2.

Ada

nya

kegi

atan

pen

ana-

man

HH

BK

ses

uai R

U/R

KT

Keb

erha

sila

n pe

laks

anaa

n PH

BM

dal

ah s

atun

ya

diuk

ur d

ari p

rose

ntas

e re

ncan

a (R

U &

RK

T) d

an

real

isas

i/pe

laks

anaa

n di

lapa

ngan

•D

oku

men

RU

/R

KT

•La

pora

n pe

n-ga

mat

an d

i la

pang

an

•D

okum

en fo

to/

film

•D

okum

en la

po-

ran

tahu

nan

•D

okum

en la

po-

ran

surv

ey

•B

andi

ngka

n d

okum

en

RU

/RK

T da

n la

pora

n ca

paia

n ke

giat

an r

eha-

bilit

asi

•Pe

riks

a fo

to/fi

lm

•Pe

ngam

atan

lang

sung

ke

lapa

ngan

dan

men

-ga

mbi

l fot

o

•M

enga

mbi

l fot

o ar

ea

pena

nam

an

•Pe

riks

a do

kum

en la

po-

ran

dan

peng

amat

an

lapa

ngan

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

40 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

3.

Ada

nya

kegi

atan

per

awat

an

tana

man

HH

BK

sek

u-ra

ng-k

uran

gnya

set

ahun

se

kali.

Ada

nya

kegi

atan

pem

angk

asan

, pem

bers

ihan

gu

lma

peng

gang

gu, p

ence

gaha

n pe

nyak

it, d

llD

okum

en la

pora

n ke

giat

anPe

riks

a do

kum

en la

pora

n da

n pe

ngam

atan

lapa

ngan

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u D

inas

Keh

utan

anD

okum

en fo

toPe

riks

a fo

to4.

K

erag

aman

tana

man

H

HB

KTe

rdap

at b

erba

gai j

enis

tana

man

HH

BK

seb

agai

su

mbe

r pe

ngha

sila

nD

okum

en fo

to/fi

lmM

elak

ukan

pen

gam

atan

la

pang

an d

an m

enga

mbi

l fo

to

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u D

inas

Keh

utan

an5.

M

emba

yar

Pung

utan

Sum

-be

r D

aya

Hut

an (P

SDH

) se-

suai

PP

No.

12

tahu

n 20

14

Seti

ap p

enge

lola

PH

BM

yan

g m

eman

en/

mem

u-ng

ut H

HB

K w

ajib

mem

baya

r PS

DH

Buk

ti p

emba

yara

n PS

DH

dar

i Din

as

terk

ait.

Peri

ksa

keas

lian

doku

men

pe

mba

yara

n PS

DH

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

2.

Pen

gem

ban

gan

u

sah

a H

HK

Per

enca

naa

n &

pen

ana-

man

1.

Ada

nya

doku

men

Inv

en-

tari

sasi

Teg

akan

Seb

elum

Pe

neba

ngan

(ITS

P)2.

A

dany

a La

pora

n H

asil

Chr

uisi

ng (L

HC

) dar

i has

il IT

SP

Dat

a po

tens

i HH

K d

alam

ben

tuk

blan

ko b

eris

i in

form

asi :

jeni

s po

hon,

kel

as d

iam

eter

(cm

),

jum

lah

poho

n da

n vo

lum

e ka

yu.

Dok

umen

asl

i LH

C

yang

dit

anda

tan-

gani

Ket

ua K

oper

a-si

/Kel

ompo

k

Peri

ksa

keas

lian

doku

men

LH

C

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u D

inas

Keh

utan

an3.

A

dany

a R

KT

pem

anen

an/

pem

ungu

tan

HH

K y

ang

suda

h di

sahk

an o

leh

Kep

ala

Din

as te

rkai

t.

Ada

nya

RK

T pe

man

enan

/pem

ungu

tan

HH

K

yang

dis

ahka

n K

epal

a D

inas

terk

ait a

tau

peja

bat

berw

enan

g la

inny

a.

Dok

umen

ren

cana

pe

man

enan

/pem

u-ng

utan

HH

K y

ang

disa

hkan

Kep

ala

Din

as te

rkai

t.

Peri

ksa

keas

lian

doku

men

re

ncan

a pe

man

enan

/pe-

mun

guta

n H

HK

bes

erta

la

mpi

rann

ya a

l:

•Pe

ta a

rea

pem

anen

an/

pem

ungu

tan

HH

K.

•SK

ijin

dar

i Bup

ati/

Wal

ikot

a/G

uber

nur.

•D

afta

r pe

ngur

us k

op-

eras

i

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

4.

Ada

nya

IUPH

HK

yan

g di

kelu

arka

n M

ente

ri

terk

ait.

Seti

ap p

emeg

ang

ijin

pem

anfa

atan

HH

K w

ajib

m

enda

pat i

jin d

ari M

ente

ri.

Dok

umen

SK

ijin

IU

PHH

K d

ari

Men

teri

Peri

ksa

keas

lian

SK I

UPH

-H

K d

ari M

ente

ri b

eser

ta

lam

pira

nnya

.

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

41Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Pem

anen

an/P

eneb

anga

n

5.

Ada

nya

petu

gas

penc

atat

ka

yu te

bang

an.

•Pe

meg

ang

ijin

waj

ib m

emili

ki p

etug

as p

em-

buat

LH

P-K

B.

•Pe

tuga

s Pe

mbu

at

LHP-

KB

ad

alah

te

naga

ya

ng b

erku

alifi

kasi

Pen

guji

Has

il H

utan

yan

g di

angk

at o

leh

Kep

ala

Din

as P

rovi

nsi.

Dok

umen

sur

at

peng

angk

atan

pet

u-ga

s pe

laks

ana

yan

g di

kelu

arka

n K

etua

K

oper

asi

Peri

ksa

keas

lian

doku

men

su

rat p

enga

ngka

tan

petu

-ga

s pe

laks

ana

.

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

6.

Ada

nya

Lapo

ran

Has

il Pe

man

enan

/Pem

ungu

tan

Kay

u B

ulat

(LH

P-K

B)

seti

ap p

erte

ngah

an d

an

akhi

r bu

lan

yang

dis

ahka

n Pe

jaba

t Pen

gesa

h La

po-

ran

Has

il Pe

neba

ngan

(P

2LH

P).

Lapo

ran

pem

anen

en d

ibua

t dal

am b

lank

o be

risi

N

omor

Bat

ang,

Jen

is K

ayu,

Kay

u K

elom

pok

Jeni

s, P

anja

ng, D

iam

eter

& V

olum

e

Dok

umen

LH

P-K

B y

ang

disa

hkan

P2

LHP

Peri

ksa

keas

lian

doku

men

LH

P-K

B d

an m

emba

nd-

ingk

an s

ecar

a ac

ak d

enga

n le

tak

kayu

yan

g di

pane

n/di

pung

ut.

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

7.

Ada

nya

LHP-

KB

yan

g te

lah

diki

rim

kep

ada

:

– K

epal

a D

inas

Pr

opin

si;

– K

epal

a B

P2H

P;

– Pe

nerb

it F

A-K

B;

dan

– P2

LHP.

Tiap

bul

an L

P-K

B d

irek

ap d

an d

ilapo

rkan

kep

a-da

pih

ak te

rkai

t.D

okum

en ta

nda

teri

ma

atau

sur

at

lain

pen

giri

man

LH

P-K

B

Peri

ksa

sura

t tan

da te

rim

a da

n ko

nfirm

asi k

epad

a:

– K

epal

a D

inas

Pro

pins

i;

– K

epal

a B

P2H

P;

– Pe

nerb

it F

A-K

B; d

an

– P2

LHP.

Peng

urus

ke

lom

-po

k/ko

pera

si

dan/

atau

Din

as

Ke-

huta

nan

8.

Ada

nya

Lapo

ran

Mut

asi

Kay

u B

ulat

(LM

KB

) yan

g di

tand

a ta

ngan

i Ket

ua

Kop

eras

i.

LMK

B a

dala

h bl

anko

ber

isi d

ata

Pers

edia

an

Aw

al, P

enam

baha

n,

Peng

uran

gan,

Per

sedi

aan

Akh

ir, K

ayu

Bul

at

Men

urut

Kel

ompo

k Je

nis

Kay

u (B

atan

g &

m3)

&

Tota

l (B

atan

g &

m3)

Dok

umen

LM

KB

ya

ng d

itan

da ta

n-ga

ni K

etua

Kop

era-

si/K

elom

pok

Peri

ksa

keas

lian

doku

men

LM

KB

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

Pen

gan

gku

tan

HH

K

9.

Ada

nya

Daf

tar

Kay

u B

ulat

Fa

ktur

Ang

kuta

n (D

KB

-FA

).

Dok

umen

pen

gang

kuta

n ka

yu b

eris

i dat

a: N

o.

dan

Tang

gal l

apor

an h

asil

pene

bagn

gan,

Nom

or B

atan

g, K

elom

pok

Jeni

s, P

anja

ng (m

),

Dia

met

er (c

m) d

an V

olum

e (m

3)

Dok

umen

DK

B-F

A

yang

dik

elua

rkan

pe

jaba

t ber

wen

ang

Peri

ksa

keas

lian

doku

men

D

KB

-FA

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

10.

Ada

nya

pert

ugas

FA

-KB

.Pe

tuga

s pe

meg

ang

ijin

yan

g di

teta

pkan

ole

h K

epal

a D

inas

Pro

vins

i ber

dasa

rkan

usu

lan

pim

pina

n pe

meg

ang

IU

PHK

m

42 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

11.

Ada

nya

sura

t Fak

tur

Ang

-ku

tan

Kay

u B

ulat

(FA

-KB

) •

Peng

angk

utan

HH

K w

ajib

dile

ngka

pi F

A-K

B.

•FA

-KB

mer

upak

an d

okum

en a

ngku

tan

dite

r-bi

tkan

Pen

erbi

t FA

-BK

.

Dok

umen

FA

-KB

ya

ng d

ikel

uark

an

peja

bat b

erw

enan

g

Peri

ksa

keas

lian

doku

men

FA

-KB

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

Reh

abil

itas

i

12.

Ada

nya

tem

pat p

embe

ni-

han/

pem

bibi

tan.

Pem

beni

han/

pem

bibi

tan

dike

lola

ole

h ke

lom

-po

k/ko

pera

si d

i sek

itar

hut

an y

ang

dike

lola

un

tuk

men

jam

in k

eber

lanj

utan

pen

gelo

laan

PH

BM

.

Dok

umen

foto

/film

•Pe

riks

a fo

to/fi

lm

•M

emfo

to lo

kasi

pem

-be

niha

n/pe

mbi

bita

n

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

13.

Ada

nya

capa

ian

kegi

atan

pe

nana

man

HH

K s

esua

i R

U/R

KT

Keb

erha

sila

n pe

laks

anaa

n PH

BM

dal

ah s

atun

ya

diuk

ur d

ari p

rose

ntas

e re

ncan

a (R

U &

RK

T) d

an

real

isas

i/pe

laks

anaa

n di

lapa

ngan

•D

okum

en R

U/

RK

T

•D

okum

en la

po-

ran

kegi

atan

•D

okum

en fo

to/

film

•D

okum

en R

U/R

KT

•Pe

riks

a la

pora

n ke

gia-

tan

•Pe

riks

a fo

to/fi

lm

•M

enga

mbi

l fot

o/fil

m

di la

pang

an

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

14.

Mem

baya

r Pu

ngut

an S

um-

ber

Day

a H

utan

(PSD

H)

dan

dana

reb

oisa

si (D

R).

Seti

ap k

elom

pok/

kope

rasi

yan

g m

eman

faat

kan

kayu

waj

ib m

emba

yar

PSD

H d

an D

RB

ukti

pem

baya

ran

PSD

H d

an D

RPe

riks

a ke

aslia

n PS

DH

da

n D

R d

an w

awan

cara

de

ngan

pet

ugas

terk

ait

yang

men

erim

a PS

DH

dan

D

R

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

3.

Pen

gem

ban

-ga

n u

sah

a ja

sa

lin

gku

nga

n

1.

Ada

nya

usah

a ja

sa li

ngku

n-ga

n:

Wis

ata

alam

; dan

/ata

u

Pena

ngka

ran

buru

ng/

bina

tang

yan

g di

bole

h-ka

n; d

an/a

tau

Perl

indu

ngan

kea

ne-

kara

gam

an h

ayat

i; da

n/at

au

Pem

anfa

atan

alir

an

sung

ai; d

an/a

tau

Kar

bon

mar

ket.

Kel

ompo

k/ko

pera

si m

emili

ki s

alah

sat

u at

au

lebi

h us

aha

jasa

ling

kung

an y

ang

mas

ih b

er-

jala

n.

Daf

tar

nam

a pe

nge-

lola

jasa

ling

kung

anPe

riks

a da

ftar

nam

a pe

n-ge

lola

jasa

ling

kung

an.

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u D

inas

Keh

utan

an

43Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Dok

umen

foto

Mem

foto

loka

si o

bjek

jasa

lin

gkun

gan

Dok

umen

ren

cana

lo

kasi

(sit

e pl

an)

Peri

ksa

keas

lian

renc

ana

loka

si2.

A

dany

a pe

ngur

us/p

enge

lo-

la u

saha

jasa

ling

kung

an.

Kel

ompo

k/ko

pera

si m

emili

ki p

engu

rus

yang

be

rtan

ggun

g ja

wab

men

gelo

la u

saha

jasa

lin

gkun

gan.

Dok

umen

daf

tar

nam

a pe

ngur

us/

peng

elol

a ja

sa

lingk

unga

n

Peri

ksa

daft

ar n

ama

pen-

guru

s/pe

ngel

ola

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

3.

Ada

nya

sara

na/p

rasa

rana

pe

nunj

ang

jasa

ling

kung

an.

Sara

na/p

rasa

rana

bai

k ya

ng d

iban

gun/

dise

-di

akan

sen

diri

mau

pun

bant

uan

pem

erin

tah

Lapo

ran

pen-

gam

atan

lapa

ngan

Peri

ksa

lang

sung

di l

apa-

ngan

Dok

umen

foto

Men

gam

bil f

oto

loka

si ja

sa

lingk

unga

n4.

A

dany

a ca

paia

n ke

giat

an

usah

a ja

sa li

ngku

ngan

ses

-ua

i RU

/RK

T

RU

/RK

T te

rcap

ai s

esua

i yan

g di

renc

anak

an

kelo

mpo

k/ko

pera

si a

tau

pem

buat

ker

jasa

ma

Kem

itra

an K

ehut

anan

•D

okum

en la

po-

ran

kegi

atan

.

•D

okum

en fo

to/

film

•B

andi

ngka

n an

tara

R

KT

dan

capa

ian

di

lapa

ngan

.

•Pe

riks

a la

pora

n da

n la

kuka

n pe

ngam

atan

la

pang

an

•Pe

rksa

foto

/film

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

4.

Pen

gem

ban

gan

u

sah

a p

eman

-fa

atan

kaw

asan

1.

Ada

nya

rag

am ta

nam

an

baw

ah te

gaka

n de

ngan

si

stim

wan

a ta

ni

Tana

man

di b

awah

tega

kan

poho

n ka

yu, s

eper

ti

empo

n-em

pon/

jam

ur/j

agun

g/pa

law

ija, p

oran

g,

cabe

jam

u, n

ilam

, jam

ur, r

umpu

t pak

an te

rnak

at

au la

inny

a.

Lapo

ran

kegi

atan

•Pe

riks

a la

pora

n ke

gia-

tan

•Pe

mer

iksa

an la

ngsu

ng

di la

pang

an.

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

2.

Ada

nya

capa

ian

kegi

atan

pe

nana

man

HH

K s

esua

i R

U/R

KT

RU

/RK

T te

rcap

ai s

esua

i yan

g di

renc

anak

an

kelo

mpo

k/ko

pera

si a

tau

pem

buat

ker

jasa

ma

Kem

itra

an K

ehut

anan

•D

okum

en R

U/

RK

T

•La

pora

n ca

paia

n ke

giat

an p

ena-

nam

an

•D

okum

en fo

to/

film

•Pe

riks

a do

kum

en R

U/

RK

T da

n la

pora

n ca

pa-

ian

kegi

atan

.

•Pe

riks

a fo

to/fi

lm

•M

enga

mbi

l fot

o/fil

m

di a

rea

pena

nam

an

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

44 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

3.

Ada

nya

kegi

atan

pe-

man

enan

/pem

ungu

tan

tana

man

baw

ah te

gaka

n se

kura

ng-k

uran

gnya

1 k

ali

seta

hun.

Keg

iata

n pe

man

enan

unt

uk d

ijual

ata

u di

gu-

naka

n se

ndir

i, se

pert

i oba

t, pa

kan

tern

ak, d

llLa

pora

n ke

giat

an•

Peri

ksa

lapo

ran

kegi

a-ta

n

•Pe

mer

iksa

an la

ngsu

ng

di la

pang

an

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

Dok

umen

foto

•M

enga

mbi

l fot

o di

ar

ea p

eman

enan

4.

Ada

nya

kegi

atan

per

awat

an

tana

man

baw

ah te

gaka

nPe

raw

atan

mel

iput

i pem

bers

ihan

laha

n, p

emu-

puka

n, p

eman

gkas

an,d

ll•

Lapo

ran

peng

amat

an

lapa

ngan

•D

okum

en fo

to

•W

awan

cara

•M

enga

mbi

l fot

o di

la

pang

an

Peng

urus

kel

ompo

k &

blo

k

D.

Per

lin

du

nga

n h

uta

n 1.

Ada

nya

kegi

atan

pen

cega

-ha

n/pe

nang

anan

pen

yaki

t ta

nam

an H

HB

K d

an H

HK

.

Ada

upa

ya p

engo

bata

n ta

nam

an y

ang

ters

eran

g pe

nyak

it a

tau

mer

awat

tana

man

unt

uk m

ence

-ga

h pe

nyak

it.

Dok

umen

lapo

ran

kegi

atan

kop

eras

i/ke

lom

pok

Peri

ksa

doku

men

lapo

ran

kegi

atan

Pe

ngur

us d

an

angg

ota

kelo

mpo

k/ko

pera

si d

an/a

tau

D

inas

Keh

utan

anD

okum

en fo

to/fi

lm•

Peri

ksa

foto

/film

•M

enga

mbi

l fot

o di

ar

ea p

enan

aman

2.

Ada

nya

kegi

atan

pat

roli

ru-

tin

peng

aman

an h

utan

ole

h di

laku

kan

satu

an k

husu

s/se

ksi p

enga

man

an.

Ada

nya

satu

an tu

gas

peng

aman

an h

utan

yan

g se

cara

rut

in p

atro

l. A

nggo

ta k

elom

pok/

kope

rasi

ju

ga te

rlib

at p

atro

li ru

tin.

Dok

umen

lapo

ran

kegi

atan

kop

eras

i/ke

lom

pok

Peri

ksa

doku

men

lapo

ran

kegi

atan

Pe

ngur

us d

an

angg

ota

kelo

mpo

k/ko

pera

si d

an/a

tau

D

inas

Keh

utan

anD

okum

en fo

to/fi

lm•

Peri

ksa

foto

/film

•M

enga

mbi

l fot

o di

ar

ea p

enan

aman

3.

Ada

nya

kegi

atan

pen

cega

h-an

/pen

anga

nan

keba

kara

n.A

dany

a at

uran

kel

ompo

k/ko

pera

si te

ntan

g la

rang

an m

emba

kar

laha

n. M

embe

rsih

kan

rum

-pu

t/al

ang-

alan

g pe

mic

u ke

baka

ran

Dok

umen

lapo

ran

kegi

atan

kop

eras

i/ke

lom

pok

Peri

ksa

doku

men

lapo

ran

kegi

atan

kop

eras

i/ke

lom

-po

k

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

Dok

umen

foto

/film

•Pe

riks

a fo

to/fi

lm

•M

enga

mbi

l fot

o di

ar

ea p

enan

aman

4.

Ada

nya

kegi

atan

pen

cega

-ha

n/pe

nyel

amat

an ta

nah

dan

air.

Ada

nya

kegi

atan

pen

anam

an d

i sek

itar

mat

a ai

r,

wad

uk/b

endu

ngan

dan

sun

gai.

Men

anam

poh

on

di a

rea

berp

oten

si ta

nah

long

sor.

Dok

umen

lapo

ran

peng

amat

an la

pa-

ngan

Pem

erik

saan

lang

sung

di

lapa

ngan

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u D

inas

Keh

utan

anD

okum

en fo

to/fi

lm•

Peri

ksa

foto

/film

•M

enga

mbi

l fot

o di

ar

ea p

enan

aman

45Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

5.

Ada

nya

patu

gas/

peng

urus

kh

usus

per

lindu

ngan

tana

-m

an h

utan

.

Petu

gas/

peng

urus

per

lindu

ngan

tana

man

mer

-up

akan

bag

ian

peng

urus

kel

ompo

k/ko

pera

siD

afta

r na

ma

petu

-ga

s pe

rlin

dung

an

tana

man

Peri

ksa

daft

ar n

ama

petu

-ga

s pe

rlin

dung

an ta

nam

anPe

ngur

us k

elom

-po

k/ko

pera

si d

an/

atau

Din

as K

e-hu

tana

nE.

T

ata

kelo

la u

sah

a1.

A

dany

a pe

ngur

us k

elom

pok

usah

a/ko

pera

si y

ang

ber-

tang

gung

jaw

ab d

i bid

ang

usah

a.

Ada

sal

ah s

atu

seks

i/di

visi

dal

am p

engu

rus

yang

be

rtan

ggun

g ja

wab

di b

idan

g us

aha

Dok

umen

daf

tar

peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

Peri

ksa

daft

ar p

engu

rus

kelo

mpo

k/ko

pera

siPe

ngur

us k

elom

-po

k/ko

pera

si d

an/

atau

Din

as K

e-hu

tana

n2.

A

dany

a pe

rtem

uan

ruti

n an

ggot

a/pe

ngur

us k

elom

-po

k us

aha

dala

m 2

tahu

n te

rahi

r

Ada

nya

pert

emua

n ti

ap d

ua b

ulan

sek

ali b

aik

hany

a di

hadi

ri p

engu

rus

mau

pun

peng

urus

dan

an

ggot

a.

.

Daf

tar

hadi

r pe

sert

a pe

rtem

uan

Peri

ksa

daft

ar h

adir

pes

era

pert

emua

nD

okum

en la

pora

n pe

rtem

uan

Peri

ksa

doku

men

lapo

ran

Dok

umen

foto

(jik

a ad

a)Pe

riks

a fo

to

3.

Ada

nya

kegi

atan

pel

atih

an

peng

uata

n ke

lom

pok/

kop-

eras

i usa

ha y

ang

dila

kuka

n se

cara

man

diri

ata

u de

ngan

pi

hak

lain

, sel

ain

pem

erin

-ta

h da

lam

12

bul

an te

rahi

r.

Keg

iata

n pe

lati

han

bisa

terk

ait u

saha

bis

nis,

bu

dida

ya, p

enge

lola

an u

saha

, dll.

D

afta

r ha

dir

pese

rta

pela

tiha

nPe

riks

a da

ftar

had

ir p

eser

-ta

pel

atih

anPe

ngur

us d

an

angg

ota

kelo

mpo

k/ko

pera

si d

an/a

tau

D

inas

Keh

utan

anD

okum

en la

pora

n pe

lati

han

Peri

ksa

doku

men

lapo

ran

pela

tiha

nD

okum

en fo

to (j

ika

ada)

Peri

ksa

foto

4.

Ada

nya

iura

n an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

tiap

bu

lan

sela

ma

seta

hun

tera

khir

.

Iura

n se

kura

ng-k

uran

gnya

dib

ayar

sat

u bu

lan

seka

li ol

eh a

nggo

taD

okum

en la

pora

n ke

uang

an/d

afta

r iu

ran

angg

ota

Peri

ksa

doku

men

lapo

ran

keua

ngan

/daf

tar

iura

n an

ggot

a

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

5.

Ada

nya

mod

al k

elom

pok/

kope

rasi

dal

am b

entu

k da

na u

saha

.

Mod

al k

elom

pok

ters

impa

n da

lam

tabu

ngan

ke

lom

pok/

kope

rasi

.D

okum

en la

pora

n ke

uang

anPe

riks

a bu

ku k

euan

gan

dan

buku

ban

k ke

lom

pok/

kope

rasi

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

6.

Ada

nya

prod

uk p

aska

pa

nen/

mak

anan

ola

han

Prod

uk H

HB

K o

laha

n ya

ng m

emili

ki n

ilai t

am-

bah

dan

tela

h di

kem

as.

Dok

umen

foto

.•

Men

gece

k la

ngsu

ng

prod

uk p

aska

pane

n

•M

enga

mbi

l fot

o

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

7.

Ada

nya

jari

ngan

pas

ar h

asil

prod

uksi

Jari

ngan

pas

ar d

inila

i dar

i lua

s ja

ngka

uan

penj

uala

n pr

oduk

loca

l,reg

iona

l dan

nas

iona

l/ek

spor

t

Buk

u ca

tata

n pe

n-ju

alan

bar

ang

Mem

erik

sa c

atat

an p

en-

jual

an b

aran

gPe

ngur

us k

elom

-po

k/ko

pera

si d

an/

atau

Din

as K

e-hu

tana

n

46 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

8.

Ada

nya

sum

bang

an h

asil

usah

a un

tuk

dana

kel

om-

pok.

Sum

bang

an d

iper

oleh

dar

i keu

ntun

gan

penj

ual-

an d

alam

ben

tuk

uang

.B

uku

pem

buku

-an

keu

anga

n da

n ta

bung

an k

elom

-po

k/ko

pera

si

Mem

erik

sa d

ana

kelo

m-

pok/

kope

rasi

di b

uku

pem

buku

an/t

abun

gan

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

, te

ruta

ma

bend

ahar

aF.

Kel

emba

gaan

1.

Ada

nya

doku

men

nam

a-na

-m

a pe

ngur

us d

an a

nggo

ta

kelo

mpo

k/ko

pera

si

Peng

urus

dip

ilih

oleh

ang

gota

dal

am m

usya

war

-ah

ang

gota

ses

uai a

tura

n ke

lom

pok/

kope

rasi

Daf

tar

nam

a pe

ngu-

rus

dan

angg

ota

Peri

ksa

doku

men

pro

fil

dan

atur

an k

elom

pok

atau

Ang

gara

n D

asar

/A

ngga

ran

Rum

ah T

angg

a K

oper

asi

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

2.

Ada

nya

penj

elas

an p

eran

/tu

gas

seti

ap p

engu

rus.

Pera

n/tu

gas

peng

urus

dib

uat t

ertu

lis a

tau

diur

aika

n da

lam

atu

ran

kelo

mpo

k/ko

pera

si d

an

diar

sipk

an.

Dok

umen

pro

fil d

an

atur

an k

elom

pok/

A

ngga

ran

Das

ar /

Ang

gara

n R

umah

Ta

ngga

Kop

eras

i (j

ika

berb

entu

k ko

eras

i).

Peri

ksa

dala

m d

okum

en

profi

l dan

atu

ran

kelo

m-

pok

atau

Ang

gara

n D

asar

/A

ngga

ran

Rum

ah T

angg

a K

oper

asi

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

3.

Ada

nya

atur

an k

elom

pok/

kope

rasi

ata

u at

uran

den

-ga

n se

buta

n na

ma

lain

.

Apa

bila

ses

uai a

tura

n, p

engu

rus

haru

s di

gant

i. M

isal

nya

seti

ap 3

ata

u 5

tahu

n se

kali

Dok

umen

atu

ran

kelo

mpo

k at

au s

e-bu

tan

nam

a la

in

Peri

ksa

doku

men

atu

ran

kelo

mpo

k at

au s

ebut

an

nam

a la

in

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

4.

Ada

nya

perg

anti

an p

engu

-ru

s (b

agi y

ang

mel

ampa

ui

bata

s w

aktu

kep

engu

rusa

n se

suai

atu

ran

kelo

mpo

k)

Ada

nya

atur

an k

elom

pok

atau

den

gan

sebu

tan

lain

yan

g di

arsi

pkan

sec

ara

tert

ulis

.D

okum

en la

pora

n m

usya

war

ah a

nggo

-ta

/kop

eras

i

Peri

ksa

Dok

umen

lapo

ran

mus

yaw

arah

Pe

ngur

us d

an

angg

ota

kelo

mpo

k/ko

pera

si d

an/a

tau

D

inas

Keh

utan

anD

okum

en b

erit

a ac

ara

perg

anti

an

peng

urus

Peri

ksa

doku

men

ber

ita

acar

a

5.

Ada

nya

pert

emua

n pe

ngu-

rus

dan/

atau

ang

gota

Pert

emua

n di

laku

kan

send

iri o

leh

kelo

mpo

k/ko

pera

si a

tau

beke

rjas

ama

deng

an p

ihak

lain

, se

lain

Lem

baga

pem

erin

tah

Dok

umen

lapo

ran

pert

emua

n Pe

riks

a do

kum

en la

pora

n pe

rtem

uan

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

Daf

tar

hadi

r pe

sert

a pe

rtem

uan

Peri

ksa

daft

ar n

ama

pese

r-ta

per

tem

uan

6.

Ada

nya

capa

ian

kegi

atan

pe

ngua

tan

kele

mba

gaan

se

suai

RU

/RK

T

•R

U/R

KT

terc

apai

ses

uai y

ang

dire

ncan

akan

ke

lom

pok/

kope

rasi

ata

u pe

mbu

at k

erja

sam

a K

emit

raan

Keh

utan

an

•D

okum

en R

U/

RK

T

•La

pora

n ca

paia

n ke

giat

an

•D

okum

en fo

to/

film

•D

okum

en R

U/R

KT

•La

pora

n ca

paia

n ke

-gi

atan

•D

okum

en fo

to/fi

lm

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

47Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

7.

Kel

engk

apan

adm

inis

tras

i ke

lom

pok,

sep

erti

buk

u in

-ve

ntar

is k

anto

r, k

euan

gan,

da

ftar

had

ir, n

otul

ensi

dan

bu

ku s

urat

-men

yura

t.

Suda

h je

las

•D

okum

en

kele

ngka

pan

adm

inis

tras

i

•M

emer

iksa

dok

umen

ke

leng

kapa

n ad

min

is-

tras

i

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

F. K

ewaj

iban

lain

1.

Ada

nya

doku

men

lapo

ran

tahu

nan

kem

ajua

n PH

BM

ke

lom

pok/

kope

rasi

Pem

egan

g iji

n w

ajib

mem

buat

lapo

ran

kem

a-ju

an p

elak

sana

an P

HB

M.

Dok

umen

lapo

ran

tahu

nan

Peri

ksa

keas

lian

doku

men

la

pora

n da

n w

awan

cara

ke

Din

as

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

2.

Pros

es p

enyu

suna

n la

pora

n ta

huna

n ke

maj

uan

PHB

M

kelo

mpo

k/ko

pera

si

Ket

erlib

atan

akt

if pe

ngur

us d

an a

nggo

ta, t

er-

mas

uk u

nsur

e pe

rem

puan

dal

am m

enyu

sun

lapo

ran.

Dok

umen

lapo

ran

dan

daft

ar h

adir

at

au b

erit

a ac

ara

rapa

t

Peri

ksa

keas

lian

doku

men

la

pora

n da

n da

ftar

had

ir

atau

ber

ita

acar

a ra

pat

Peng

urus

dan

an

ggot

a ke

lom

pok/

kope

rasi

dan

/ata

u

Din

as K

ehut

anan

G.

Pem

berd

ayaa

n m

asya

raka

t1.

A

dany

a fa

silit

asi p

eny-

usun

an R

U d

an R

KT

dari

di

nas/

inst

ansi

terk

ait.

Sesu

ai k

eten

tuan

, din

as/i

nsta

nsi t

erka

it w

ajib

m

emfa

silit

asi p

enyu

suna

n R

U d

an R

KT

dan

dapa

t dib

antu

pih

ak la

in

Dok

umen

lapo

ran

atau

ber

ita

acar

a ra

pat

Peri

ksa

lapo

ran

atau

ber

ita

acar

a ra

pat

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

Daf

tar

hadi

rPe

riks

a da

ftar

had

ir

2.

Ada

nya

kegi

atan

pel

atih

an/

peny

uluh

an d

ari d

inas

/in

stan

si te

rkai

t dal

am s

atu

tahu

n te

rahi

r

Din

as/i

nsta

nsi t

erka

it d

i kem

ente

rian

/pro

vins

i/ka

bupa

ten/

kota

men

yele

ngga

raka

n pe

lati

han/

peny

uluh

an te

rkai

t pem

berd

ayaa

n m

asya

raka

t. Pe

laks

ana

tida

k ha

rus

Din

as K

ehut

anan

. Bis

a da

ri p

etug

as B

akor

luh

atau

Bap

erlu

h at

au d

inas

/in

stan

si la

in.

•D

okum

en la

po-

ran

kegi

atan

•D

okum

en d

afta

r ha

dir

Peri

ksa

doku

men

lapo

ran

kegi

atan

, daf

tar

hadi

r da

n fo

to/fi

lm

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

3.

Ada

nya

pend

ampi

ngan

ru

tin

dari

din

as/i

nsta

nsi

terk

ait

Ada

nya

kunj

unga

n be

rkal

a da

ri p

etug

as d

inas

/in

stan

si te

rkai

t Din

as/i

nsta

nsi t

erka

it d

i pro

vin-

si/k

abup

aten

/ ko

ta. P

elak

sana

kun

jung

an ti

dak

haru

s da

ri D

inas

Keh

utan

an. B

isa

dari

pet

ugas

B

akor

luh

atau

Bap

erlu

h at

au d

inas

/ins

tans

i ko

pera

si, p

erda

gang

an d

an in

dust

ri, p

erta

nian

, pe

tern

akan

, dan

lain

nya.

•D

okum

en la

po-

ran

kegi

atan

•D

okum

en d

afta

r ha

dir

•D

okum

en fo

to/

film

Peri

ksa

doku

men

lapo

ran

kegi

atan

, daf

tar

hadi

r da

n fo

to/fi

lm

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

4.

Ada

nya

duku

ngan

ang

ga-

ran

dari

din

as/i

stan

si te

r-ka

it u

ntuk

mem

berd

ayak

an

mas

yara

kat s

elam

a 3

tahu

n te

rahi

r.

Din

as/i

nsta

nsi t

erka

it d

i kem

ente

rian

/pro

vins

i/ka

bupa

ten/

kota

men

yedi

akan

ang

gara

n un

tuk

pem

berd

ayaa

n. D

inas

/ins

tans

i buk

an s

aja

yang

te

raki

t den

gan

sect

or k

ehut

anan

. Bis

a di

nas/

in-

stan

si te

rkai

t kop

eras

i,per

daga

ngan

dan

indu

s-tr

y, p

erta

nian

, pet

erna

kan,

dan

lain

nya.

Dok

umen

Ren

ja

Din

as d

an S

KPD

te

rkai

t.

Dok

umen

Ren

ja D

inas

dan

SK

PD te

rkai

t yan

g su

dah

disa

hkan

/dis

etuj

ui

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

48 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

5.

Ada

nya

fasi

litas

i pem

erin

-ta

h da

lam

pem

asar

an H

HK

m

aupu

n H

HB

K.

Din

as/i

nsta

nsi t

erka

it d

i kem

ente

rian

/pro

vins

i/ka

bupa

ten/

kota

mem

fasi

litas

i pem

asar

an p

ro-

duk

HH

K d

an H

HB

K. D

inas

/ins

tans

i buk

an s

aja

yang

tera

kit d

enga

n se

ctor

keh

utan

an. B

isa

di-

nas/

inst

ansi

terk

ait k

oper

asi,

perd

agan

gan

dan

indu

stry

, per

tani

an, p

eter

naka

n, d

an la

inny

a.

•D

okum

en la

po-

ran

kegi

atan

•D

okum

en d

afta

r ha

dir

•D

okum

en fo

to/

film

Peri

ksa

doku

men

lapo

ran

kegi

atan

, daf

tar

hadi

r da

n fo

to/fi

lm

Peng

urus

kel

om-

pok/

kope

rasi

dan

/at

au D

inas

Ke-

huta

nan

49Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Lampiran 2. Contoh Penilaian Kriteria dan

Indikator PHBM

50 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

A. Kriteria & Indikator Keberhasilan Pada Skala Masyarakat Pengelola PHBM

1. Penilaian Kriteria dan IndikatorKeberhasilan Perencanaan

INDIKATORBobot Skor Nilai

V Hasil Penilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Tersedia data biofisik, potensi HHBK, HHK dan jasa lingkunganuntuk bahan penyusunan RU dan RKT

10

a. Tersedia data biofisik (topografi, jenis tanah, ketinggian), potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan

5 50

b. Tersedia 3 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan 3 30

c. Tersedia 2 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan 2 20 V 20

d. Tersedia 1 data dari 4 potensi HHBK, HHK dan jasa lingkungan 1 10

e. Tidak tersedia data 0 0

2. Ketersediaan dokumen RU dan RKT

10a. Tersedia dan disahkan Kepala Dinas terkait. 5 50 V 50

b. Tersedia, tapi belum disahkan Kepala Dinas terkait 4 40

c. Masih rancangan 1 10d. Belum ada rancangan sama sekali 0 0

3. Adanya keterlibatan pengurus, anggota pengelola PHBM, perempuan dan stakeholder terkait dalam menyusun RU dan RKT. 10a. Melibatkan pengurus dan anggota,

termasuk perempuan 5 50 V 50b. Melibatkan pengurus saja 3 30c. Dibuat oleh orang lain 1 10

Kisaran Nilai )1 - 3) 0 – 150 120

51Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

2. Penialian Kriteria dan IndikatorKeberhasilan Tata Kelola Kawasan

2.1. Penilaian Penataan Area Kelola

INDIKATORBobot Skor Nilai

V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Adanya peta zona perlindungan, zona pemanfaatan/budidaya, blok dan petak.

10a. Sudah ditanda tangani Ketua Kelompok/

Koperasi 5 50 V 50b. Belum ditanda tangani Ketua Kelompok/

Koperasi. 4 40c. Hanya ada salah satu peta (zona/blok/

petak). 2 20d. Belum ada peta zonasi.

0 02. Batas zonasi memiliki tanda fisik

10a. Batas fisik menggunakan pohon hidup/

tanaman tertentu 5 50b. Batas fisik menggunakan tanda (cat, kayu,

batu) 3 30c. Batas fisik menggunakan batas alam 2 20 V 20d. Tidak ada batas fisik 0 0Kisaran Nilai )1 - 2) 0 – 100 70

2.2. Penilaian Mutu Zona Perlindungan

INDIKATORBobot Skor Nilai

V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Tutupan pepohonan pada zona perlindungan

10

a. Lebih 80 %. 5 50 V 50b. Antara 60 s/d kurang 80 %. 2 20c. Antara 40% s/d 60 % 3 30d. Kurang dari 40 % 0 0

2. Penebangan tanaman berkayu dalam 1 tahun terahir, termasuk jenis tanaman buah-buahan, yang berfungsi perlindungan pada zona perlindungan. 10

a. Tidak pernah ada 5 50b. Pernah 0 0 V 0

Kisaran Nilai )1 - 2) 0 – 100 50

52 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

2.3. Penilaian Kriteria Pengembangan Usaha HHBK

INDIKATORBobot Skor Nilai

V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

Pemanenan/Penebangan 1. Adanya laporan produksi HHBK yang

minimal memuat jenis dan volume yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 12/2014.

6a. 3 kali setahun 5 30b. 2 kali setahun 4 24c. 1 kali setahun 1 6 V 6d. Tidak pernah ada pencatatan data 0 0

Rehabilitasi HHBK 2. Adanya kegiatan penanaman HHBK

sesuai RU/RKT

6a. Mencapai target lebih 80 % 5 30 V 30b. Mencapai target 60 % s/d 80 % 3 18c. Mencapai target 30 % s/d 60 % 2 12d. Mencapai target kurang dari 30 % 0 0

3. Adanya kegiatan perawatan tanaman HHBK

6a. 2 kali setahun 5 30 V 30b. 1 kali setahun 3 18c. Lebih dari 1 – 2 tahun sekali 1 6d. Tidak pernah 0 0

4. Keragaman tanaman HHBK

6

a. Lebih dari 10 jenis 5 30b. Antara 6-9 jenis 4 24 V 30c. Antara 4-5 jenis 3 18d. Dibawah 4 jenis 2 12

5. Membayar Pungutan Sumber Daya Hutan )PSDH) sesuai PP No. 12 tahun 2014

6a. 3 kali setahun 5 30b. 1 kali setahun 3 18c. Tidak tentu /kadang-kadang setahun

sekali2 12

d. Tidak ada/tidak pernah 0 0 V 0Kisaran Nilai )1 - 5) 0 – 150 96

53Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

2.4. Penilaian Kriteria Pengembangan Usaha HHK

INDIKATORBobot Skor Nilai

V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

Perencanaan & penanaman 1. Adanya dokumen Inventarisasi Tegakan

Sebelum Penebangan (ITSP)2

a. Ada dokumen laporan 5 10 V 10b. Sedang disusun 3 6c. Tidak ada 0 0

2. Adanya Laporan Hasil Cruising (LHC) dari hasil ITSP.

2

a. LHC dari hasil Inventarisasi ITSP ditandatangani oleh ketua kelompok/koperasi

5 10

b. Adanya Laporan Hasil Cruising (LHC) dari hasil Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP), tetapi tidak ditandantangani oleh kelompok/koperasi

4 8

V 8

c. Masih dalam bentuk rancangan LHC 3 6d. Tidak ada laporan Hasil Cruising (LHC) 0 0

3. Adanya RKT pemanenan/pemungutan HHK yang sudah disahkan oleh Kepala Dinas terkait .

2

a. Adanya rencana pemanenan/pemungutan HHK yang sudah disahkan oleh Kepala Dinas terkait.

5 10V 10

b. Adanya rencana pemanenan/pemungutan HHK yang belum disahkan oleh Kepala Dinas terkait.

4 8

c. Masih dalam bentuk rancangan 2 4d. Tidak ada dokumen rencana pemanenan/

pemungutan HHK0 0

4. Adanya IUPHHK yang dikeluarkan Menteri terkait.

2a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0

Pemanenan/Penebangan5. Adanya petugas pencatat kayu tebangan.

2a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0

6. Adanya Laporan Hasil Pemanenan/Pemungutan Kayu Bulat (LHP-KB) setiap pertengahan dan akhir bulan yang disahkan Pejabat Pengesah Laporan Hasil Penebangan (P2LHP).

2

a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0

7. Adanya LHP-KB yang telah dikirim kepada :

2

- Kepala Dinas Propinsi;- Kepala BP2HP;- Penerbit FA-KB; dan- P2LHP.a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0

8. Adanya Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) yang ditanda tangani Ketua Koperasi.

2a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0

Pengangkutan HHK

54 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

INDIKATORBobot Skor Nilai

V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

9. Adanya Daftar Kayu Bulat Faktur Angkutan (DKB-FA).

2a. Ada 5 10 V 10a. Tidak ada 0 0

10. Adanya pertugas FA-KB.

2a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0

11. Adanya surat Faktur Angkutan Kayu Bulat (FA-KB)

2a. Ada 5 10 V 10b. Tidak ada 0 0

Rehabilitasi12. Adanya tempat pembenihan/pembibitan.

2a. Ada 5 10 10b. Tidak ada 0 0

13. Adanya capaian kegiatan penanaman HHK sesuai RU/RKT

2

a. Target tercapai lebih 75 %. 5 10b. Target tercapai antara lebih 50 % s/d 75

%.3 6 6

c. Target tercapai antara 25-50 % 2 4d. Target tercapai kurang dari 25 % 0 0

14. Membayar Pungutan Sumber Daya Hutan (PSDH) dan dana reboisasi (DR).

2

a. Sebulan sekali 5 10b. 3 bulan sekali 4 8 V 8c. 6 bulan sekali 3 6d. 1 kali setahun 2 4e. Tidak pernah 0 0

Kisaran Nilai )1 - 14) 0 – 140 132

55Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

2.5. Penilaian Pengembangan Usaha Jasa Lingkingan

INDIKATORBobot Skor Nilai

V Hasil Penilaan)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Adanya usaha jasa lingkungan: Wisata alam; da/atau Penangkaran burung/binatang yang

dibolehkan; dan/atau Perlindungan keanekaragaman hayati;

dan/atau Pemanfaatan aliran sungai; dan/atau Karbon market; dan/atau Dan usaha lainnya

6

a. Memiliki 4 jenis usaha Jasling 5 30b. Memiliki 3 jenis usaha jasling 4 24c. Memiliki 2 jenis usaha Jasling 3 18d. Memiliki 1 jenis usaha jasling 1 6 V 6e. Tidak ada 0 0

2. Adanya pengurus/pengelola usaha jasa lingkungan. 6

a. Ada 5 30 V 30b. Tidak ada 0 0

3. Adanya capaian kegiatan usaha jasa lingkungan sesuai RU/RKT

6

a. Mencapai target lebih 75 % 5 30 V 30b. Mencapai target lebih 50 % s/d 75 % 3 18c. Mencapai target 25-50 % 2 12d. Mencapai target kurang 25 % 0 0

Kisaran Nilai )1 - 3) 0 – 90 66

56 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

2.6. Penilaian Kriteria Pengembangan Usaha Pemanfaatan Kawasan

INDIKATORBobot Skor Nilai

V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Ragam ragam tanaman bawah tegakan dengan sistim wana tani

8a. Adanya beragam jenis (di atas 6 jenis)

tanaman di bawah tegakan, dengan sistem wanatani.

5 40

b. Adanya 5 -6 ragam jenis tanaman dibawah tegakan

3 24

c. Adanya 3 – 4 ragam jenis tanaman dibawah tegakan

2 16 V 16d. Adanya tanaman bawah tegakan kurang

dari 3 jenis 1 8

e. Tidak ada tanaman bawah tegakan 0 02. Adanya capaian kegiatan penanaman HHK

sesuai RU/RKT

8

a. Mencapai target lebih 75% 5 40 V 40b. Mencapai target lebih 50-75% 3 24c. Mencapai target 25-50% 2 16d. Mencapai target kurang 25% 0 0

3. Adanya kegiatan pemanenan/pemungutan tanaman bawah tegakan

8

a. Mingguan-bulanan-musiman-tahunan 5 40a. Bulanan-musiman-tahunan 3 24 V 24b. Musiman – tahunan 2 16c. Tidak ada 1 8

4. Adanya kegiatan perawatan tanaman bawah tegakan

8

a. Setiap hari 5 40b. 1 kali seminggu 3 24 V 24c. 1 kali sebulan 2 16d. Tidak dirawat 0 0

Kisaran Nilai 1 + 4 0 – 160 104

57Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

3. Penilaian Kriteria dan Indikator Perlindungan Hutan

INDIKATOR Bobot Skor Nilai V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Adanya kegiatan pencegahan/penanganan penyakit tanaman HHBK dan HHK.

4

a. 3 bulan sekali 5 20b. 6 bulan sekali 3 12c. Setahun sekali 2 8d. Tidak pernah dilakukan 0 0 V 0

2. Adanya kegiatan patroli rutin pengamanan hutan oleh dilakukan satuan khusus/seksi pengamanan.

4

a. Seminggu sekali 5 20b. Dua minggu sekali 3 13c. Sebulan sekali 1 4 V 4d. Tidak ada 0 0

3. Adanya kegiatan pencegahan/penanganan kebakaran.

4

a. 3 kali setahun 4 16b. 2 kali setahun 3 12c. 1 kali setahun 2 8d. Tidak pernah dilakukan 0 0 V 0

4. Adanya kegiatan pencegahan/penyelamatan tanah dan air. 6

a. Ada 4 24 V 24b. Tidak ada 0 0

5. Adanya petugas/pengurus khusus perlindungan hutan. 4

a. Ada 5 20 V 20b. Tidak ada 0 0

Kisaran Nilai 1 - 5 0 – 100 48

58 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

4. Penilaian Kriteria dan IndikatorKeberhasilan Tata Kelola Usaha

INDIKATORBobot Skor Nilai

V HasilPenilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Adanya pengurus kelompok usaha/koperasi yang bertanggung jawab di bidang usaha. 5a. Ada 5 25 V 25b. Ada dokumen tapi tidak lengkap 3 15c. Tidak Ada 0 0

2. 2. Adanya pertemuan rutin anggota/pengurus kelompok usaha dalam 2 tahun terahir 5a. sebulan sekali 5 25b. 3 bulan sekali 4 20 V 20c. 6 bulan sekali 3 15d. 1 kali setahun 1 5e. Tidak pernah 0 0

3. 3. Adanya kegiatan pelatihan penguatan kelompok/koperasi usaha yang dilakukan secara mandiri atau dengan pihak lain, selain pemerintah dalam 12 bulan terahir.

5

a. Dilaksanakan secara mandiri/swadaya kelompok 5 25 V 25

b. Dilaksanakan oleh pihak lain 2 10c. Tidak ada 0 0

4. 4. Adanya iuran anggota kelompok/koperasi tiap bulan selama setahun terakhir. 5a. 3 kali setahun 5 25 V 25b. 2 setahun 4 20c. 1 kali setahun 3 15d. Tidak ada 0 0

5. Adanya modal kelompok/koperasi dalam bentuk dana usaha. 5a. diatas Rp 10 juta 5 25b. antara Rp 5-10 juta 4 20 V 20c. di bawah Rp 5 juta 3 15d. Tidak ada 0 0

6. Adanya produk paska panen/makanan olahan

5a. Diolah, berkemasan, berlebel dan sudah

mendapat PIRT/sertifikat POM 5 25 V 25b. Diolah, berkemasan dan berlebel, tapi

belum mendapat PIRT/sertifikat POM 4 20c. Diolah dan berkemasan, tapi belum

berlebel 2 10d. Diolah, tapi tidak berkemasan 1e. Tidak diolah 0 0

7. Adanya jaringan pasar hasil produksi

5 a. Keluar daerah 5 25

b. Dalam daerah 3 15 V 15

c. Tidak ada 0 08. Adanya sumbangan hasil usaha untuk dana

kelompok5 a. Ada 5 25 V 25

b. Tidak ada 0 0Kisaran Nilai 1 - 8 0 - 200 155

59Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

5. Penilaian Kriteria dan Indikator Keberhasilan Kelembagaan

INDIKATORBobot Skor Nilai

VHasil

Penilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Adanya dokumen nama-nama pengurus dan anggota kelompok/koperasi 5a. Ada 5 25 V 25b. Ada, tidak lengkap 3 15c. Tidak ada 0 0

2. Adanya penjelasan peran/tugas setiap pengurus. 5a. Ada 5 25 V 25b. Tidak ada 0 0

3. Adanya aturan kelompok/koperasi atau aturan dengan sebutan nama lain. 5a. Ada 5 25 V 25b. Tidak ada 0 0

4. Adanya pergantian pengurus (bagi yang melampaui batas waktu kepengurusan sesuai aturan kelompok)

5

a. Ada 5 25b. Tidak ada 0 0 V 25

5. Adanya pertemuan pengurus dan/atau anggota 5a. Setiap bulan 5 25 V 25b. 3 kali setahun 4 20c. 2 kali setahun 3 `15d. 1 kali setahun 1 5a. Tidak pernah 0 0

6. Adanya capaian kegiatan penguatan kelembagaan sesuai RU/RKT 5a. Mencapai target lebih 75% 5 25 V 25b. Mencapai target lebih 50 % s/d 70 % 3 15c. Mencapai target kurang 25-50 % 2 10d. Kurang dari 25% 0 0

7. Kelengkapan administrasi kelompok (Memiliki buku tamu, buku iventaris, keuangan, daftar hadir, notulensi, buku surat-menyurat)

5

a. Memiliki buku tamu, buku iventaris, keuangan, daftar hadir, notulensi 5 25 V 25

b. Memiliki buku tamu, buku iventaris, keuangan, daftar hadir 4 20

c. Memiliki buku tamu, buku iventaris, keuangan 3 15

d. Memiliki buku tamu, buku iventaris 2 10e. Hanya memiliki buku tamu 1 5f. Tidak memiliki kelengkapan administrasi 0 0

Kisaran Nilai 1 - 7 0 – 175 150

60 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

6. Penilaian Kriteria dan Indikator Kewajiban Lain

INDIKATORBobot Skor Nilai

V Hasil Penilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Adanya dokumen laporan tahunan kemajuan PHBM kelompok/koperasi 10a. Ada dan dilaporkan ke Dinas Kehutanan 5 50b. Ada, tapi tidak disampaikan ke Dinas

Kehutanan 4 40c. Masih sedang disusun 3 30 V 30d. Tidak ada 0 0

2. Proses penyusunan laporan tahunan kemajuan PHBM kelompok/koperasi

10a. Disusun oleh pengurus melibatkan

anggota 5 50a. Disusun oleh pengurus 3 30a. Disusun oleh satu orang pengurus/

anggota saja 2 20 V 20b. Tidak ada 0 0

Kisaran Nilai 1 - 2 0 – 100 50

B. Kriteria & Indikator Keberhasilan Pada Skala Pemberdayaan Masyarakat Pengelola PHBM.

INDIKATORBobot Skor Nilai

V Hasil Penilaian)1 – 10) )0 – 5) )B x S)

1. Adanya fasilitasi penyusunan RU dan RKT dari dinas/instansi terkait. 4a. a. Ya 5 20 V 20b. b. Tidak 0 0

2. Adanya kegiatan pelatihan/penyuluhan dari dinas/instansi terkait dalam satu tahun terahir 4a. 2 kali setahun 5 20 V 20b. 1 kali setahun 3 12c. Pernah dalam 3 tahun terakhir 2 8d. Tidak pernah 0 0

3. Adanya pendampingan rutin dari dinas/instansi terkait 4a. 2 kali sebulan. 5 20b. 1 kali sebulan. 4 16 V 16c. 3 bulan sekali 2 8d. Tidak pernah. 0 0

4. Adanya dukungan anggaran dari dinas/istansi terkait untuk memberdayakan masyarakat selama 3 tahun terahir. 4a. Setiap tahun 5 20b. 2 kali dalam 3 tahun 2 8 V 8c. 1 kali dalam 3 tahun 1 4d. Tidak pernah 0 0

5. Adanya fasilitasi pemerintah dalam pemasaran HHK maupun HHBK. 4a. Ada 5 20 V 20b. Tidak ada 0 0

Kisaran Nilai 1 - 5 0 – 100 84

61Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

C.

Peni

laia

n U

mum

PH

BM

Ber

dasa

rkan

Krit

eria

KR

ITER

IAK

ISA

RA

N N

ILA

IK

ATEG

OR

I NIL

AI

HA

SIL

PEN

ILA

IAN

Sang

at B

aik

Bai

kC

ukup

B

aik

Kur

ang

Bai

kTi

dak

Bai

k

A.

Per

enca

naan

0 - 1

5012

1-15

091

-120

61-9

031

-60

0-30

120

B.

Tata

Kel

ola

Kaw

asan

1.

Pen

ataa

n A

rea

Kel

ola

0 - 1

0081

-100

61-8

041

-60

21-4

00-

2070

2.

Mut

u Zo

na P

erlin

dung

an0

- 100

81-1

0061

-80

41-6

021

-40

0-20

50

3.

Krit

eria

Pen

gem

bang

an U

saha

H

HB

K0

- 150

121-

150

91-1

2061

-90

31-6

00-

3096

4.

Krit

eria

Pen

gem

bang

an U

saha

H

HK

0 - 1

4010

5-14

079

-104

53-8

427

-52

0-26

132

5.

Pen

gem

bang

an U

saha

Jas

a Li

ngkU

ngan

0 - 9

073

-90

55-7

237

-54

19-3

60-

1866

6.

Pen

gem

bang

an U

saha

P

eman

faat

an K

awas

an0

- 160

129-

160

97-1

2865

-96

33-6

40-

3210

4

C.

Per

lindu

ngan

Tan

aman

0 - 1

0081

-100

61-8

041

-60

21-4

00-

2048

D.

Tata

Kel

ola

Usa

ha0

- 200

161-

200

121-

160

81-1

2041

-80

0-40

155

E.

Kel

emba

gaan

0 - 1

7514

1-17

510

6-14

071

-105

36-7

00-

3515

0

F.

Kew

ajib

an L

ain

0 - 1

0081

-100

61-8

041

-60

21-4

00-

2060

G.

Pem

berd

ayaa

n M

asya

raka

t0

- 100

81-1

0061

-80

41-6

021

-40

0-20

84

1.

Kis

aran

Nila

i )de

ngan

HH

K)

0 –

1565

12

45 –

156

5 93

4 –

1244

62

3 –

939

312

– 62

2 0

– 31

1 11

35

2.

Kis

aran

Nila

i )ta

npa

HH

K)

0 –

1425

11

41 –

142

5 85

6 –

1140

51

7 –

855

286

– 57

0 0

– 28

5 10

03

62 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

63Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Lampiran 3. Panduan Survey Tutupan Lahan Zona Perlindungan

64 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

65Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Langkah-langkah

1. Siapkan peta zona perlindungan dan catat luasnya.

2. Survey tidak dilakukan di semua zona perlindungan. Misalnya, luas zona perlindun-gan 100 ha, survey cukup dilakukan di 5 ha atau 5 % dari zona perlindungan. Untuk menentukan 5 ha (5 %) itu, ikuti langkah-langkah berikut.

a. Bagi 100 ha zona perlindungan menjadi 100 petak atau setiap petak seluas 1 ha.

b. Beri nomor urut 1 s/d 100 pada setiap petak.

c. Pilih sebanyak 5 petak secara acak dengan cara seperti mengambil lotre (tertutup) untuk menentukan lokasi yang disurvey.

d. Mulailah survey di setiap petak (1 ha). Caranya mudah. Hanya mencatat jenis dan menghitung jumlah pohon kayu. Tidak perlu menghitung semua po-hon kayu di setiap petak. Di satu petak seluas 1 ha tentukan 3 tempat yang padat, agak padat dan jarang pohonnya. Hutunglah jenis dan jumlah pohon di 3 tempat itu. Simak contoh hasil survey berikut ini.

Zona Perlindungan : Sepadan Sungai/mata air/danau/kelerengan lebih 45 derajat/dan lain-lain

No. Nama Tanaman Kayu JumlahPetak 1

12345

JumlahPetak 2

123

JumlahPetak 3

1234

JumlahPetak 4

66 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

1234

JumlahPetak 5

123

JumlahJumlah 1 s/d 5

3. Ingat ! Seuai ketentuan, area PHBM baik di hutan lindung maupun di hutan produksi memiliki 2 zona, yaitu zona perlindungan dan zona pemanfaatan. Lokasi zona per-lindungan biasanya berada di sepadan sungai, danau, mata air, kelerengan lebih 45 % atau terdapat habitat tanaman/hewan langka yang harus dilindungi.

4. Gunakan acuan ini. Dalam 1 ha area zona perlindungan harus terdapat minimal 800 tanaman kayu baik di hutan lindung maupun produksi. Apabila luas area zona perlindungan adalah 100 ha, maka harus terdapat minimal 80.000 tanaman kayu

5. Apabila jumlah pohon kayu di 5 petak yang disurvey sebanyak 700 pohon, maka jumlah tanaman kayu di area zona perlindungan 100 ha diasumsikan 100 ha x 700 pohon = 70.000 pohon kayu. Dengan demikian, tutupan lahan zona perlindungan diasumsikan mencapai 87 % dari 80.000 pohon kayu atau dalam kategori “Baik”.

67Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Lampiran 4. Panduan Survey Tutupan Lahan Zona Pemanfaatan

68 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

69Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Langkah-langkah1. Siapkan peta zona pemanfaatan dan catat luasnya.

2. Survey tidak dilakukan di semua zona pemanfaatan. Misalnya, luas zona peman-faatan 500 ha, survey cukup dilakukan di 5 % (25 ha) dari zona pemanfaatan. Untuk menentukan 25 ha (5 %) itu, ikuti langkah-langkah berikut.

a. Bagi 500 ha zona pemanfaatan menjadi 500 petak atau setiap petak seluas 1 ha.

b. Beri nomor urut 1 s/d 500 pada setiap petak.

c. Pilih secara acak sebanyak 25 petak dari 500 petak dengan cara seperti men-gambil lotre (tertutup) untuk menentukan lokasi yang disurvey.

d. Mulailah survey di setiap petaknya (1 ha). Caranya mudah. Hanya mencatat jenis dan menghitung jumlah pohon kayu. Tidak perlu menghitung semua po-hon kayu di setiap petak. Di satu petak seluas 1 ha tentukan 3 tempat yang padat, agak padat dan jarang pohonnya. Hutunglah jenis dan jumlah pohon di 3 tempat itu dengan menggunakan tabel berikut ini.

No. Nama Pohon Kayu JumlahPetak 1

12345

JumlahPetak 2

123

JumlahPetak 3

1234

JumlahPetak 4

1234

Jumlah

70 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Petak 5123

JumlahJumlah 1 s/d 5

3. Ingat ! Seuai ketentuan, area PHBM baik di hutan lindung maupun hutan produksi dibagi 2 zona, yaitu zona perlindungan dan zona pemanfaatan. Lokasi zona perlind-ungan biasanya berada di sepadan sungai, danau, mata air, kelerengan lebih 45 % atau terdapat habitat tanaman/hewan langka yang harus dilindungi.

4. Gunakan acuan ini.

a. Hutan lindung Zona pemanfaatan di hutan lindung harus terdapat minimal 800 pohon kayu/ha. Atau da-

lam 500 ha harus terdapat 500 ha x 800 pohon = 400.000 pohon.

Apabila jumlah pohon kayu di 25 petak yang disurvey terdapat 600 pohon, maka jumlah tanaman kayu di area zona pemanfaatan 500 ha diasumsikan 500 ha x 600 pohon = 300.000 pohon kayu. Dengan demikian, tutupan lahan zona pemanfaatan diasumsikan mencapai 75 % dari 400.000 pohon kayu atau dalam kategori “Baik”.

b. Hutan produksi Zona pemanfaatan di hutan produksi harus terdapat minimal 400 pohon kayu/ha. Atau

dalam 500 ha harus terdapat 500 ha x 400 pohon = 200.000 pohon.

Apabila jumlah pohon kayu di 25 petak yang disurvey sebanyak 200 pohon, maka jum-lah tanaman kayu di area zona pemanfaatan 500 ha diasumsikan 500 ha x 200 pohon = 100.000 pohon kayu. Dengan demikian, tutupan lahan zona pemanfaatan diasumsikan mencapai 50 % dari 200.000 pohon kayu atau dalam kategori “Cukup baik”.

71Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Lampiran 5. Faktor Pendukung,

Penghambat dan Rekomendasi

72 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

73Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Krit

eria

Kat

egor

i Pe

nila

ian

Fakt

or

Pend

ukun

gFa

ktor

Pe

ngha

mba

tR

ekom

enda

si1.

Krit

eria

Per

enca

naan

2. K

riter

ia T

ata

Kel

ola

Kaw

asan

2.1.

Pen

ataa

n A

rea

Kel

ola

2.2.

Mut

u Zo

na P

erlin

dung

an

2.3.

Krit

eria

Pen

gem

bang

an U

saha

HH

BK

2.4.

Krit

eria

Pen

gem

bang

an U

saha

HH

K

2.5.

Pen

gem

bang

an U

saha

Jas

a Li

ngki

ngan

2.6.

Krit

eria

Pen

gem

bang

an U

saha

P

eman

faat

an K

awas

an

3. K

riter

ia P

erlin

dung

an T

anam

an

4. K

riter

ia K

eber

hasi

lan

Tata

Kel

ola

Usa

ha

5. K

riter

ia K

elem

baga

an

6. K

riter

ia K

ewaj

iban

Lai

n

7. P

embe

rday

aan

may

arak

at

74 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

75Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Lampiran 7. Kerangka Isi Laporan Monev

76 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

77Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

Kerangka Isi Laporan MonitoringKata Pengantar (dari penyelenggara monitoring)

A. Latarbelakang.

Berisi alasan-alasan mengapa monitoring dilakukan. Setidaknya dibuat 1 halaman.

B. Cara Melakukan Monitoring

Berisi informasi langkah-langkah melakukan monitoring, kapan dilaksanakan, siapa terlibat, dari mana sumber data, dan lain-lain)

C. Profil Kelompok/Koperasi

Berisi informasi nama kelompok/koperasi, sejarah berdiri, pengurus, jumlah anggota, luas area PHBM dan lain-lain.

D. Hasil Monitoring.

1. Rencana Kerja Tahunan Kelompok/Koperasi Tahun ……

Berisi table-tabel RKT, seperti Pengembangan Usaha HHK, HHBK, Jasa Lingkun-gan, Pemanfaatan Kawasan, Perlindungan Hutan.

2. Hasil Monitoring

Berisi hasil monitoring, termasuk informasi pelaksanaan/realisasi dari RKT.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat.

Berisi hasil monitoring.

4. Upaya meningkatkan mutu PHBM.

Berisi hasil monitoring.

E. Kesimpulan & Rekomendasi.

Lampiran-lampiran

78 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Kerangka Isi Laporan EvaluasiKata Pengantar (dari penyelenggara evaluasi)

A. Latarbelakang.

Berisi alasan-alasan mengapa evaluasi dilakukan. Setidaknya dibuat 1 halaman.

B. Cara Melakukan Evaluasi

Berisi informasi langkah-langkah melakukan evaluasi, kapan dilaksanakan, siapa ter-libat, dari mana sumber data, dan lain-lain)

C. Profil Kelompok/Koperasi

Berisi informasi nama kelompok/koperasi, sejarah berdiri, pengurus, jumlah anggota, luas area PHBM dan lain-lain.

D. Hasil Evaluasi.

1. Rencana Umum/RKT Kelompok/Koperasi Tahun ……

Berisi table-tabel RU/RKT, seperti Pengembangan Usaha HHK, HHBK, Jasa Lingkungan, Pemanfaatan Kawasan, Perlindungan Hutan.

2. Hasil Evaluasi

Berisi hasil evaluasi, termasuk informasi pelaksanaan/realisasi dari RU/RKT.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat.

Berisi hasil evaluasi.

4. Upaya meningkatkan mutu PHBM.

Berisi hasil evaluasi.

E. Kesimpulan & Rekomendasi.

Lampiran-lampiran

79Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

80 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

81Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM |

82 | Panduan Monitoring dan Evaluasi PHBM

Diterbitkan olehDidukung oleh