e-paper koran madura 15 mei 2013

16
SURABAYA - Pasangan bakal Calon Gubernur Khofi- fah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja resmi mendaf- tar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur ke Komisi Pemilihan Umum, Selasa sore. “Kami datang ke KPU Ja- tim dengan niat tu- lus ikhlas mendaf- tar sebagai pasangan calon gubernur. Visi besarnya adalah ‘Berkah’, yakni Ber- sama Khofifah-Her- man,” ujarnya di se- la-sela pendaftaran. Pasangan ini maju berbekal usungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) beserta sejumlah partai politik nonparlemen, masing-masing PKPB, PKPI, PPNUI, PMB, Partai Kedaula- tan dan PPN. Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut mengaku, ke- datangannya ke KPU bersama Herman sengaja mengena- kan batik khas Madura untuk mengingatkan masyarakat Madura tentang Pilkada 2008 bahwa jangan sampai diper- dayai lagi, bahkan hingga tiga kali putaran. “Di samping itu, batik Madura ada- lah ciri khas dari para pelaku usaha. Di sana, UMKM- UMKM sangat kre- atif dan produktif sebagai bentuk dari perkembangan dan kemajuan usaha di Madura,” kata man- tan Menteri Pemberdayaan Perempuan tersebut. Sedangkan, Herman Su- mawiredja mengaku kesedi- aannya mendampingi Khofi- fah terjadi dalam waktu yang belum lama. Ia menepis ang- gapan kesediaannya menjadi bacawagub karena kecewa pada Pilkada 2008. “Sangat singkat waktunya, kurang lebih beberapa hari lalu. Saya ditawari peluang mendampingi Ibu Khofifah,” katanya. Saat ini, mantan Kapolda Ja- tim tersebut menjabat di posisi Dewan Pengawas PDAM Surya Kota Surabaya. (ant/fiq/beth) Cinta Koran Madura Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,- Oleh : M. Fadillah Kepala Pelaksana BPBD Sumenep Cak Munali Ke gurun engkau ikut, ke kutub engkau turut. Bersama kita berdua demikian kau ucapkan janji L agu Cinta (Titik Puspa) itu meng- gambarkan perjuangan dan kes- etiaan cinta. Bagaimana seseorang berjuang, bertarung menghadapi tan- tangan apapun demi cinta dan kes- etiaan. Ada komitmen luar biasa pada keterikatan yang dibangun bersama. Ke gurun engkau ikut, ke kutub pun engkau turut. Selalu bersama dalam suka-duka. Sangat indah. Namun sayang gam- baran itu, saat ini langka. Apalagi ke- tika terkait sikap dan komitmen poli- tik. Yang berlaku bukan lagi cinta, tapi kepentingan. Saat ini, di tengah hiruk pikuk proses pemilu tampak jelas bagaimana cinta dan kesetian politik itu begitu rapuh. Kecintaan dan ke- setiaan seseorang pada afiliasi poli- tik mudah goyah. Kecintaan gampang digadaikan kepada partai baru pilihan- nya walaupun ia sudah ber- tahun-tahun “makan asam garam” di par- tai itu. Pilihannya sudah terbelah. Yang ada hanya kepentingan. Ketika partain- ya diperkira- kan gagal saat pemilu, dia menoleh atau pindah pada partai lain. Karena itu benar yang dikatakan Mach- iavelli bahwa dalam politik itu, “tidak ada pertemanan yang abadi yang ada kepentingan yang abadi”. Fakta sosial seperti ini, yang mudah terlihat, manusia hanya secara fisik tampak sehat tetapi batinnya kesakitan. Dia seperti tinggal dalam sebuah ling- kungan tapi tak sadar dimana ia berada karena jiwanya mudah terbelah. Jauh berbeda dan bahkan bertolak belakang dengan mereka yang cintanya begitu tulus pada partai pilihannya. Yang ada hanya sebuah kesetiaan sehingga mela- hirkan jargon “walaupun bumi terbelah engkau tetap partai pilihanku”. Kondisi seperti itu, jauh panggang dari api jika dibandingkan kecintaan dan kesetiaan pada partai pilihan sep- erti di Orde Lama. Sikap politik sangat jelas dan tegas, bahkan kadang begitu mengakarnya sampai ke anak cucu pun memiliki sikap politik sama. Tidak mu- dah goyah dan goncang serta terpen- garuh apapun. Berjuang dengan partai merupakan keniscayaan, panggilan hati nurani bukan berjuang karena “beras, baju dan uang” yang membuat men- jadikan ia kutu loncat. Pada memori politik manusia yang gampang pindah partai ini, yang jadi pertimbangan hanya menjadi orang lain seperti lawan, jika kepentingannya terganggu. Seperti kata Thomas Hob- bes, mereka tergolong “manusia yang menjadi serigala bagi manusia yang lain. Saling jegal teman seiring atas dasar kepentingan semata. Hanya me- nang yang ada di pikirannya. Pantas diingat, seorang anak se- dang mengikuti lomba mobil balap mainan. Karena lawannya banyak serta menggunakan mobil balap yang lebih bagus, ia hanya bisa pasrah dengan usa- ha dan doa. Ternyata ikhtiar dan doanya terwujud; dia juara. Lalu ketika ditanya juri apakah saat komat-kamit sebelum pertandingan, berdoa untuk menang? Dengan polos dia menjawab, “Tidak!”. “Rasanya tidak adil meminta Allah untuk menolong mengalahkan orang lain. Saya hanya minta supaya saya tidak menangis dan bersedih ketika saya kalah.” Sebuah doa indah, yang hanya memohon kesiapan hati dan pikiran menerima apapun, bukan mengalah- kan siapapun. Bukan kepentingan yang mengemuka, tapi seman- gat dan keikhlasan serta sikap tawakkal. Sub- hanallah! = g PAMANGGHI Dia seperti tinggal dalam sebuah lingkungan tapi tak sadar dimana ia berada karena jiwanya mudah terbelah 15 MEI 2013 RABU Pemimpin “Coba Matrawi, sebutkan ciri-ciri pemimpin yang baik?” tanya guru agama. Matrawi: Siddiq, tabligh, dan amanah.. Guru : Lho... fathonahnya mana..? Matrawi: Ditangkap KPK pak Guru. Guru : ??? JAKARTA-Ketua Maje- lis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar 6 jam. Bos PKS ini tiba di gedung KPK sekitar pukul.09.00 dan baru keluar pemeriksaan sekitar pukul 15.15. Hilmi yang menggunakan baju koko dan kopiah putih di KPK didampingi sekitar 10 orang, termasuk kuasa hukum Luthfi, Zainuddin Paru dan Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf. Dijadwalkan, pemerik- saan terhadap Hilmi dilakukan pukul 10.00 WIB. Namun sayangnya, usai pemeriksaan tersebut, Ustadz Hilmi tak mau banyak komentar, termasuk soal adanya dugaan aliran dana seki- tar Rp 15 Miliar dari Ahmad Fathanah ke dirinya. Dugaan itu terungkap, dalam reka- man percakapan antara anak Hilmi, Ridwan Hakim dengan Ahmad Fathanah dalam kaitan dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementan. “Enggak tahu,” kata Hilmi di Kantor KPK, Jakarta, Selasa (14/5) Namun Hilmi tidak membantah pada pemeriksaan tadi. Bahkan, pe- nyidik KPK sempat memperdengarkan kepadanya percakapan antara Ahmad Fathanah dan Ridwan.”Rekaman semuanya dibuka. Tapi bluffing semua isinya,” tegasnya. Hilmi sendiri diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan pencu- cian uang atas tersangka Ahmad Fathanah dan Lu- thfi Hasan Ishaaq. Saat ditanya maksud bluffing tersebut, Hilmi yang hadir men- genakan pakaian serba putih menyaran- kan untuk bertanya kepada KPK. Sementara itu, Kuasa hukum Hilmi, Zainuddin Paru mengaku Hilmi akan memberikan keterangan dalam perkara tindak pidana korupsi dan pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Ahmad Fathanah dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. “Beliau dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Fathan- ah, kasus korupsi dan pencucian uang daging sapi, termasuk Pak Luthfi,” ka- tanya. Namun Zainuddin menghormari ke- wenangan penyidik terkait pemeriksaan itu. “Kita hormati penyidik, kita belum tahu apa yang akan ditanyakan, mudah- mudahan nanti setelah beliau dimintai keterangannya sebagai saksi,” imbuh- nya. Zainuddin menegaskan Hilmi di- periksa dalam kaitannya dengan tin- dak pidana pencucian yang dilakukan keduanya. Namun, ia tak mengeta- hui apakah Hilmi dan PKS menerima aliran dana dari AF maupun LHI. “Dalam hal TPPU. Tapi saya belum tahu, nanti siang ya,” jelasnya. Sedangkan, Kepala Di- visi Humas PKS Mardani Alisera mengaku pemanggilan KPK ter- hadap Hilmi Aminuddin untuk saksi Lu- thfi Hasan Ishaaq tentulah sangat meny- inggung perasaan. Bahkan menyakitkan karena Ustadz Hilmi adalah panutan. “Bagi kami, ustad Anis Matta, ustad Hil- mi Aminuddin, itu bukan cuma pimpi- nan partai, tapi juga guru kami yang mengajarkan kehidupan pada kami dan sangat kami hormati dan juga muliakan. Bagi kader sebenarnya sangat sakit dan perih melihat beliau dipanggil,” tuturn- ya. (gam/abd/cea) PILGUB JATIM Khofifah-Herman Resmi Daftar Pemilukada Jatim PILWALI KOTA PROBOLINGGO Hari Kedua Tidak Ada Pendaftar PROBOLINGGO - Hari kedua pendaf- taran bakal calon walikota (Bacawali) dan bakal calon wakil walikota (bacawawali) Kota Probolinggo Periode 2014-2019 untuk Pemilukada Kota Probolinggo, yang akan dilangsungkan pada 29 Agustus mendatang, di KPU Kota Probolinggo, rupanya kurang diminati oleh para calon pemburu kursi N1 dan N2 ini. “Benar, sampai pada hari kedua ini be- lum ada yang datang untuk mendaftarkan diri menjadi calon walikota atau calon wakil walikota,” ujar Yahya Ulumuddin, Divisi Perencanaan Program dan Data, KPU Kota Probolinggo, Selasa (13/5). Yahya Ulumuddin memprediksi, pendaf- taran akan mulai ramai menjelang berakh- irnya pendaftaran 19 Mei 2013. Kemungki- nan saat ini mereka yang akan mendaftar ke KPU Kota Probolinggo sedang memper- siapkan berkas-berkas persyaratan. “Kemarin baru ada yang menanyakan persyaratan dan mekanisme pendaftaran, serta menanyakan apakah diperbolehkan membawa pendukung yang mengantar. Per- tanyaan itu saya jawab boleh-boleh saja, asalkan tertib,” tuturnya. Menurutnya, pendaftaran bakal calon (Balon) Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo, dilakukan langsung oleh calon yang bersangkutan. Dipastikan pendaftaran akan ikuti oleh banyak pendukung. Diterangkan, pendaftaran dibuka 13 Mei dan ditutup 19 Mei 2013, yakni dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Kecuali pada 19 Mei 2013, pendaftaran dibuka sampai de- ngan pukul 24.00 WIB.(hud)

Upload: koran-madura

Post on 12-Mar-2016

285 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Satu Hati Untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO. 00117 | TAHUN II 1

SURABAYA - Pasangan bakal Calon Gubernur Khofi-fah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja resmi mendaf-tar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur ke Komisi Pemilihan Umum, Selasa sore.

“Kami datang ke KPU Ja-tim dengan niat tu-lus ikhlas mendaf-tar sebagai pasangan calon gubernur. Visi besarnya adalah ‘Berkah’, yakni Ber-sama Khofifah-Her-man,” ujarnya di se-la-sela pendaftaran.

Pasangan ini maju berbekal usungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) beserta sejumlah partai politik nonparlemen, masing-masing PKPB, PKPI, PPNUI, PMB, Partai Kedaula-tan dan PPN.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul

Ulama tersebut mengaku, ke-datangannya ke KPU bersama Herman sengaja mengena-kan batik khas Madura untuk mengingatkan masyarakat Madura tentang Pilkada 2008 bahwa jangan sampai diper-dayai lagi, bahkan hingga tiga

kali putaran.“Di samping itu,

batik Madura ada-lah ciri khas dari para pelaku usaha. Di sana, UMKM-UMKM sangat kre-atif dan produktif sebagai bentuk dari

perkembangan dan kemajuan usaha di Madura,” kata man-tan Menteri Pemberdayaan Perempuan tersebut.

Sedangkan, Herman Su-mawiredja mengaku kesedi-aannya mendampingi Khofi-fah terjadi dalam waktu yang belum lama. Ia menepis ang-

gapan kesediaannya menjadi bacawagub karena kecewa pada Pilkada 2008.

“Sangat singkat waktunya, kurang lebih beberapa hari lalu. Saya ditawari peluang

mendampingi Ibu Khofifah,” katanya.

Saat ini, mantan Kapolda Ja-tim tersebut menjabat di posisi Dewan Pengawas PDAM Surya Kota Surabaya. (ant/fiq/beth)

Cinta

Koran Madura

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

Oleh : M. FadillahKepala Pelaksana BPBD Sumenep

Cak Munali

Ke gurun engkau ikut, ke kutub engkau turut. Bersama kita berdua demikian kau ucapkan janji

Lagu Cinta (Titik Puspa) itu meng-gambarkan perjuangan dan kes-etiaan cinta. Bagaimana seseorang

berjuang, bertarung menghadapi tan-tangan apapun demi cinta dan kes-etiaan. Ada komitmen luar biasa pada keterikatan yang dibangun bersama. Ke gurun engkau ikut, ke kutub pun engkau turut. Selalu bersama dalam suka-duka.

Sangat indah. Namun sayang gam-baran itu, saat ini langka. Apalagi ke-tika terkait sikap dan komitmen poli-tik. Yang berlaku bukan lagi cinta, tapi kepentingan. Saat ini, di tengah hiruk pikuk proses pemilu tampak jelas bagaimana cinta dan kesetian politik itu begitu rapuh. Kecintaan dan ke-setiaan seseorang pada afiliasi poli-

tik mudah goyah. Kecintaan gampang digadaikan kepada partai baru pilihan-nya walaupun ia sudah ber-tahun-tahun “makan asam garam” di par-tai itu.

Pilihannya sudah terbelah. Yang ada hanya kepentingan. Ketika partain-ya diperkira-kan gagal saat pemilu, dia menoleh atau pindah pada partai lain. Karena itu benar yang dikatakan Mach-iavelli bahwa dalam politik itu, “tidak ada pertemanan yang abadi yang ada kepentingan yang abadi”.

Fakta sosial seperti ini, yang mudah terlihat, manusia hanya secara fisik tampak sehat tetapi batinnya kesakitan. Dia seperti tinggal dalam sebuah ling-kungan tapi tak sadar dimana ia berada karena jiwanya mudah terbelah. Jauh berbeda dan bahkan bertolak belakang dengan mereka yang cintanya begitu tulus pada partai pilihannya. Yang ada hanya sebuah kesetiaan sehingga mela-hirkan jargon “walaupun bumi terbelah engkau tetap partai pilihanku”.

Kondisi seperti itu, jauh panggang dari api jika dibandingkan kecintaan dan kesetiaan pada partai pilihan sep-erti di Orde Lama. Sikap politik sangat jelas dan tegas, bahkan kadang begitu mengakarnya sampai ke anak cucu pun memiliki sikap politik sama. Tidak mu-dah goyah dan goncang serta terpen-garuh apapun. Berjuang dengan partai merupakan keniscayaan, panggilan hati nurani bukan berjuang karena “beras, baju dan uang” yang membuat men-jadikan ia kutu loncat.

Pada memori politik manusia yang gampang pindah partai ini, yang jadi pertimbangan hanya menjadi orang lain seperti lawan, jika kepentingannya terganggu. Seperti kata Thomas Hob-bes, mereka tergolong “manusia yang menjadi serigala bagi manusia yang lain. Saling jegal teman seiring atas dasar kepentingan semata. Hanya me-nang yang ada di pikirannya.

Pantas diingat, seorang anak se-dang mengikuti lomba mobil balap mainan. Karena lawannya banyak serta menggunakan mobil balap yang lebih bagus, ia hanya bisa pasrah dengan usa-ha dan doa. Ternyata ikhtiar dan doanya terwujud; dia juara. Lalu ketika ditanya juri apakah saat komat-kamit sebelum pertandingan, berdoa untuk menang? Dengan polos dia menjawab, “Tidak!”.

“Rasanya tidak adil meminta Allah untuk menolong mengalahkan orang lain. Saya hanya minta supaya saya tidak menangis dan bersedih ketika saya kalah.” Sebuah doa indah, yang hanya memohon kesiapan hati dan pikiran menerima apapun, bukan mengalah-kan siapapun. Bukan kepentingan

yang mengemuka, tapi seman-gat dan keikhlasan serta

sikap tawakkal. Sub-hanallah! =

g PAMANGGHI

Dia seperti tinggal dalam

sebuah lingkungan

tapi tak sadar dimana ia

berada karena jiwanya mudah

terbelah

15 MEI 2013 RABU

Pemimpin“Coba Matrawi, sebutkan ciri-ciri

pemimpin yang baik?” tanya guru agama.

Matrawi: Siddiq, tabligh, dan amanah..Guru : Lho... fathonahnya mana..? Matrawi: Ditangkap KPK pak Guru. Guru : ???

JAKARTA-Ketua Maje-lis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar 6 jam. Bos PKS ini tiba di gedung KPK sekitar pukul.09.00 dan baru keluar pemeriksaan sekitar pukul 15.15.

Hilmi yang menggunakan baju koko dan kopiah putih di KPK didampingi sekitar 10 orang, termasuk kuasa hukum Luthfi, Zainuddin Paru dan

Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf. Dijadwalkan, pemerik-

saan terhadap Hilmi dilakukan pukul 10.00 WIB.

Namun sayangnya, usai pemeriksaan tersebut, Ustadz Hilmi tak mau banyak komentar,

termasuk soal adanya dugaan aliran

dana seki-tar Rp

15

Miliar dari Ahmad Fathanah ke dirinya. Dugaan itu terungkap, dalam reka-

man percakapan antara anak Hilmi, Ridwan Hakim dengan Ahmad Fathanah dalam kaitan dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementan. “Enggak tahu,” kata Hilmi di Kantor KPK, Jakarta, Selasa (14/5)

Namun Hilmi tidak membantah pada pemeriksaan tadi. Bahkan, pe-nyidik KPK sempat memperdengarkan kepadanya percakapan antara Ahmad Fathanah dan Ridwan.”Rekaman semuanya dibuka. Tapi bluffing semua isinya,” tegasnya.

Hilmi sendiri diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan pencu-cian uang atas tersangka Ahmad Fathanah dan Lu-thfi Hasan Ishaaq. Saat ditanya maksud bluffing tersebut, Hilmi yang hadir men-genakan pakaian serba putih menyaran-kan untuk bertanya kepada KPK.

Sementara itu, Kuasa hukum Hilmi, Zainuddin Paru mengaku Hilmi akan memberikan keterangan dalam perkara tindak pidana korupsi dan pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Ahmad Fathanah dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. “Beliau dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Fathan-ah, kasus korupsi dan pencucian uang

daging sapi, termasuk Pak Luthfi,” ka-tanya.

Namun Zainuddin menghormari ke-wenangan penyidik terkait pemeriksaan itu. “Kita hormati penyidik, kita belum tahu apa yang akan ditanyakan, mudah-mudahan nanti setelah beliau dimintai keterangannya sebagai saksi,” imbuh-nya.

Zainuddin menegaskan Hilmi di-periksa dalam kaitannya dengan tin-

dak pidana pencucian yang dilakukan keduanya. Namun, ia tak mengeta-hui apakah Hilmi dan PKS menerima aliran dana dari AF maupun LHI. “Dalam hal TPPU. Tapi saya belum tahu, nanti siang ya,” jelasnya.

Sedangkan, Kepala Di-visi Humas PKS Mardani

Alisera mengaku pemanggilan KPK ter-hadap Hilmi Aminuddin untuk saksi Lu-thfi Hasan Ishaaq tentulah sangat meny-inggung perasaan. Bahkan menyakitkan karena Ustadz Hilmi adalah panutan. “Bagi kami, ustad Anis Matta, ustad Hil-mi Aminuddin, itu bukan cuma pimpi-nan partai, tapi juga guru kami yang mengajarkan kehidupan pada kami dan sangat kami hormati dan juga muliakan. Bagi kader sebenarnya sangat sakit dan perih melihat beliau dipanggil,” tuturn-ya. (gam/abd/cea)

PILGUB JATIM

Khofifah-Herman Resmi Daftar Pemilukada JatimPILWALI KOTA PROBOLINGGO

Hari Kedua Tidak Ada Pendaftar

PROBOLINGGO - Hari kedua pendaf-taran bakal calon walikota (Bacawali) dan bakal calon wakil walikota (bacawawali) Kota Probolinggo Periode 2014-2019 untuk Pemilukada Kota Probolinggo, yang akan dilangsungkan pada 29 Agustus mendatang, di KPU Kota Probolinggo, rupanya kurang diminati oleh para calon pemburu kursi N1 dan N2 ini.

“Benar, sampai pada hari kedua ini be-lum ada yang datang untuk mendaftarkan diri menjadi calon walikota atau calon wakil walikota,” ujar Yahya Ulumuddin, Divisi Perencanaan Program dan Data, KPU Kota Probolinggo, Selasa (13/5).

Yahya Ulumuddin memprediksi, pendaf-taran akan mulai ramai menjelang berakh-irnya pendaftaran 19 Mei 2013. Kemungki-nan saat ini mereka yang akan mendaftar ke KPU Kota Probolinggo sedang memper-siapkan berkas-berkas persyaratan.

“Kemarin baru ada yang menanyakan persyaratan dan mekanisme pendaftaran, serta menanyakan apakah diperbolehkan membawa pendukung yang mengantar. Per-tanyaan itu saya jawab boleh-boleh saja, asalkan tertib,” tuturnya.

Menurutnya, pendaftaran bakal calon (Balon) Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo, dilakukan langsung oleh calon yang bersangkutan. Dipastikan pendaftaran akan ikuti oleh banyak pendukung.

Diterangkan, pendaftaran dibuka 13 Mei dan ditutup 19 Mei 2013, yakni dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Kecuali pada 19 Mei 2013, pendaftaran dibuka sampai de-ngan pukul 24.00 WIB.(hud)

Page 2: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117 | TAHUN II2 SUMENEP

Masyarakat setempat menginginkan dua dusun itu disatukan menjadi desa tersendiri. Dengan demiki-an, ada pemekaran dari dua desa menjadi tiga desa, yai-tu gabungan dari dua dusun itu menjadi satu desa yaitu Desa Mandar.

Terdapat 1800 warga di desa setempat pada tanggal 1 April 2013 menandatangi kembali pernyataan sikap agar dilakukan pemekaran desa. Pernyataan sikap serupa juga sudah dilakukan 15 tahun yang lalu. Pada tahun 2006, warga menyerahkan hasil penggalan-gan tandatangan tersebut ke-pada DPRD Sumenep.

Hasil penggalangan dukungan pemekaran desa 1800 warga, Selasa (14/5) dis-erahkan kembali ke Kantor DPRD Sumenep. Yunus, tokoh masyarakat setempat yang ikut datang ke kantor dewan mengatakan, upaya peme-karan desa disebabkan dua dusun itu sama-sama berada diujung desa masing-masing. Akibatnya, pembangunan infrastruktur tidak pernah tersentuh. Selain itu, jarak dua dusun tersebut sangat jauh dari pusat pemerintahan dua desa tersebut.

“Kedatangan kami kesini (kantor dewan, red) untuk menyampaikan keinginan masyarakat di dua dusun tersebut. Masyarakat meng-inginkan ada pemekaran desa karena selama ini dua dusun yang terdisi dari dua desa itu tidak pernah diperhatikan. Jika menjadi desa sendiri,

maka masyarakat lebih lelua-sa mengurus desanya sendiri terutama peningkatan in-frastruktur,” kata Yunus ke-pada wartawan.

Sarana pendidikan mau-pun kesehatan yang kurang memuaskan dua dusun terse-but karena letak geografis jauh dari kantor desa meny-ulitkan mobilitas masyarakat di Pulau Sepanjang. Selain itu, selama ini bantuan dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi, hanya ter-pusat di pusat pemerintahan dua desa tersebut.

“Jarak dari pusat pemer-intahan desa ke dua dusun itu memang jauh karena terpisah laut. Sebab, dua dusun itu be-rada di pulau lain atau tidak satu pulau di desa tersebut. Untuk itu, masyarakat menilai lebih baik dimekarkan saja un-tuk mempermudah adminis-trasi di desa,” paparnya.

Wakil Katua Komisi A DPRD Sumenep Moh Ali menyatakan, sebagai warga kepulauan yang berada di komisi yang membidangi pemerintahan mendukung upaya masyarakat yang menginginkan adanya peme-karan desa, selama tidak ber-tentangan dengan peraturan. Dua dusun tersebut menu-rutnya layak untuk dimekar-kan dan berdisi sendiri dalam satu wilayah karena memang jarak dari pusat pemerinta-han desa sangat jauh.

“Kami mendukung atas upaya masyarakat untuk memekarkan desa itu. Dan kami tahu sendiri bagaimana

sulitnya masyarakat di dua dusun itu untuk mengurus administrasi ke pusat pemer-intahan desa masing-masing karena harus naik perahu lagi,” kata Moh Ali.

Dia menambahkan, upaya pemekaran desa itu bukan baru muncul saat ini, tapi pada tahun 2006 lalu, masyarakat setempat sempat mengajukan permohonan untuk pemekaran desa, na-mun belum ditindak lanjuti. “Mungkin saat ini masyarakat baru menindak lanjuti lagi,” pungkasnya.

Sementara Wakil Bupati Sumenep Soengkono Sid-dik mengatakan, pemekaran desa di Pulau Sapanjang

secara teknis akan diambil dari dua desa, yaitu Desa Sa-panjang dan Tanjung Kiaok. Pihaknya berjanji mengu-payakan pemekaran tersebut untuk memenuhi keinginan masyarakat setempat.

Ia berharap kepada Komite Pemekaran Desa untuk memenuhi tahapan administrasi, selain tidak mengambil terlalu banyak jumlah penduduk yang bera-da di dua desa. “Kalau warga Tanjung Kiaok jumlahnya 2000-an orang, ya ambil 400 saja. Jika Desa Sapanjang dalam usuluan warganya ada 3000, harus diambil 700 atau 800 menurut hak pilih,” pa-parnya. (athink/rif/mk)

Warga Menginginkan Pemekaran DesaSUMENEP - Masyarakat di Dusun Pelas Tanjung Desa Tanjung Kiaok dan Dusun Pelas Sepanjang Desa Sepanjang, Kecamatan Sapeken mengaju-kan pemekaran desa. Warga dua dusun tersebut merasa terisolir dan tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.

SUMENEP – Kantor De-wan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Sumenep mulai sepi. Jumlah kehadiran ang-gota legislatif belakangan ini mulai menurun. Direktur LSM Sumenep Independen (SI) M. Ramzy mengatakan, sudah tiga pekan terakhir kantor dewan terlihat sepi. ”Kami tidak paham, apa yang mereka lakukan. Kok kan-tornya dibiarkan layaknya rumah tak bertuan,” katanya.

Pantaun Koran Madura, Selasa (14/5) sekitar pukul 12.00 WIB, kantor anggota dewan yang terletak di Jalan Trunojoyo terlihat sepi. Dari jumlah 50 anggota dewan, di ruang komisi A terlihat ada satu orang, di komisi B ter-dapat empat anggota dewan. di komisi C juga tampak tiga orang, dan di komisi D hanya dua orang.

Sejumlah pimpinan DPRD saat dihubungi via telpon tidak bisa dimintai klarifikasi. Koran Madura mencoba men-ghubungi Ketua DPRD Imam Hasyim, Wakil Ketua DPRD Moh. Faisal, dan Moh. Hanif tapi nomor telpon yang bisa mereka gunakan tidak bisa

dihubungi sampai berita ini diturunkan.

Ketua BK DPRD Sumenep Miftahurrahman mengelak apabila tingkat kehadiran anggota dewan dibilang ren-dah. Menurutnya, tiga pekan ini banyak kegiatan yang di-lakukan dewan di luar kantor. ”Dewan menggelar reses se-lama satu minggu, otomatis tidak di kantor. Setelah itu, sosialisasi perda, kemudian beberapa ada yang ikut be-mtek dan lainnya,” katanya.

Miftah mengatakan, de-wan tidak hanya bertugas di kantor saja. Mereka juga pu-nya tugas dengan konstituen yang sudah mengusung men-jadi anggota legislatif. ”Ang-gota dewan itu, kan, kepan-jangan dari partai politik. Belakangan banyak agenda parpol, jadi anggota dewan juga terlibat,” tukasnya.

Ramzy curinga, anggota dewan mengambil kesempa-tan membolos untuk kepent-ingan pemilu 2014 disela-sela tugas kedewanan. Kalau satu minggu masih dimafhumi. Ini tiga pekan,” ungkapnya.

Mantan aktifis PMII di Jakarta ini mengungkapkan,

dewan hendaknya tidak ban-yak memikirkan kepentingan politik pribadi. Sebab, mere-ka masih menjabat sebagai anggota DPRD Sumenep. ”Tahun ini memang tahun politik, tapi saat jam kerja tidak usah ngurus politik. Urus dulu kepentingan raky-at,” ujarnya.

Hal yang sama diungkap-kan Direktur Lemdek (Lem-baga Demokrasi Kebangsaan) Imam Supandi. Imam mem-inta BK menindak anggota dewan yang membolos mas-uk kantor. Kalau memang masuknya tidak prosedural hendaknya bisa memberikan sanksi tegas. ”Kami minta BK tidak hanya tinggal diam. Harus bertindak cepat,” ka-tanya.

Mantan aktifis ini ber-harap, pada tahun-tahun terakhir menjabat wakil rakyat anggota DPRD Sume-nep meninggalkan perbuatan yang baik. Kinerjanya tentu harus ditingkatkan dengan baik, bukan malah menurun. ”Harus lebih bagus pada ta-hun-tahun terakhir. Sehingga, masyarakat bisa berempati,” tuturnya. (yat/mk)

JELANG PILEG

Kantor Dewan Mulai Sepi

LENGANG. Sudah tiga pekan terakhir kantor parlemen Kabupaten Sumenep ini sepi dari aktivitas anggota legeslatif. Bahkan, jumlah kehadirannya mulai menurun.

SUMENEP – Keberadaan alat perangkap hama yang terletak di Desa Ganding Timur Kecamatan Ganding, dikeluhkan warga, sebab adanya perangkap hama yang sudah lama tertanam sampai saat ini tidak berfungsi.

Berdasarkan sumber Koran Ma-dura, keberadaan perangkap hama tersebut merupakan proyek Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang pengadaannya melalui rekanan. Na-mun, setelah didistribusikan rekanan menyerahkan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Sumenep.

Ridwan, warga setempat menga-takan, kebaradaan perangkap hama sampai saat ini masih belum terlihat fungsinya. “Setahu saya, semenjak dipasang (sekitar dua bulan lalu) alat ini hanya dua hari yang hidup, itupun siang hari dari pukul 7 sampai pukul 11 siang,” ungkapnya ketika ditemui di areal sawahnya, Selasa (14/5).

Penangkap hama itu, katanya, menjadi harapan petani untuk men-gusir hama, melihat fungsinya yang dapat membunuh ratusan hama saat hidup. Ia berharap agar alat terse-but segera diperbaiki. “Kemain ada orang yang mau mengontrolnya, namun sampai saat ini masih belum

ada,” terangnya.Sementara Kepala Dinas Pendid-

ikan Kabupaten Sumenep Bambang Heriyanto ketika hendak dikonfir-masi tidak sedang di kantornya. Ia sedang ada acara di luar kota. Saat dihubungi via telpon, disuruh menghadap kepada Kepala Bidang Sumber Daya dan Penyuluhan (SDP). Namun yang ditunjuk juga tidak bisa dihubungi.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumenep Juwita Andriyani men-gatakan, pihaknya merasa terkejut setelah mendapatkan informasi tidak berfungsinya alat perangkap hama tersebut. Maka sebab itu, pihaknya meminta terhadap dinas terkait agar berhati-hati dalam memilih rekanan. “Jadi programnya itu bagus, namun spesifiknya yang masih belum bagus,” katanya.

Ia menganjurkan terhadap dinas terkait untuk segera melakukan tindakan. Melihat hasil merosotnya hasil budi daya tanam masyarakat menurun derastis, “Kami meng-himbau agar dinsa terkait segera mengambil tindakan nyata. Hal ini untuk membantu terhadap pen-ingkatan produktifitas pertanian kedepan,” tegasnya. (edy/mk)

PERTANIAN

Perangkap Hama Tidak Berfungsi

SUMENEP – Belum terka-bulnya permohonan Pemer-intah Kabupaten Sumenep kepada kontraktor Pasar Anom Baru Sumenep PT Surya Bayu Sejahtera (SBS) untuk mengembalikan uang Rp 800 juta, kuasa hukum pemkab, Kejari setempat mengagendakan pemanggi-lan direktur PS SBS.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sumenep Bam-bang Hartoto mengatakan, pihaknya sudah memberi-kan waktu kepada pembo-rong untuk mengembalikan uang kepada pemkab namun sampai saat ini belum meng-abulkan permohonan itu. “Tetapi sampai tengat waktu yang ditentukan, uang itu masih belum saja di kemba-

likan uang itu,” ucapnya.Untuk itulah, kejari segera

memanggil Direktur PT SBS T. Susilo Handoko untuk diproses lebih lanjut. “Agar semuanya bisa selesai, dan tidak berlarut-larut, termasuk juga tentang kejelasan pem-borong yang bernama Doni,” ujarnya.

Ditanya tentang kapan Direktur PT SBS tersebut akan dipanggil, Bambang mengatakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yakni Jum’at (17/5) mendatang. “Sesuai surat panggilan itu, Jum’at ini kami akan panggil Direktur PT SBS untuk di-mintai keterangan, dan juga akan menanyakan tentang perihal blunder proyek Pasar Anom, termasuk akan me-minta alasan kenapa pihak pemborong masih belum mengembalikan uang Rp 800 juta tersebut,” terang Bam-bang kepada wartawan.

Untuk diketahui, mega proyek tersebut mangkrak dan berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), pihak pemborong se-bagai pelaksana teknis harus mengembalikan uang Rp 800 juta kepala pelaksaan proyek tidak sesuai dengan spesifi-kasi. (sym/mk)

PENGEMBALIAN UANG PASAR

Kejari Segera Panggil Direktur PT SBS

TEATER. Adegan pementasan “Kisah Cinta DLL” karya Arifin C. Noer yang digarap kelompok Studiklub Teater Bandung (STB), dengan sutradara Kemal Ferdiansyah di Universitas Kristen Maranatha Bandung, Selasa (14/5). Pementasan ini bercerita tentang cinta majikan yang ditinggal mati Anjing kesayangannya.

SUMENEP — Komisi D DPRD Sumenep pesimis dengan rencana Dinas Pendidikan setempat untuk menyatukan sekolah yang siswan-ya tidak memenuhi batas minimal. Anggota Komisi D DPRD Nur Asyur mengatakan, rencana regrouping sudah diwacanakan sejak Kepala Disdik dijabat Mohammad Rais. Sampai berganti Ahmad Masuni dan saat ini dijabat A. Shadik waca-na tersebut belum terwujud karena dinas kurang tegas.

Menurut Politisi PKS tersebut, rencana penyatuan sekolah tidak selesai dengan menghimpun be-berapa sekolah menjadi satu se-kolah, tapi juga menyangkut dis-tribusi guru yang hingga saat ini belum merata. “Sepanjang mekan-isme distribusi guru tidak ditemu-kan, pendataan regrouping sekolah itu tak akan pernah selesai,” tu-turnya, Selasa (14/5).

Kendala utama regrouping se-kolah bukan hanya persoalan jarak dan kekurangan siswa. Namun, keti-ka suatu sekolah sudah diregrouping, dinas pendidikan akan berhadapan dengan persoalan distribusi guru dari sekolah yang sudah dikumpulkan jadi satu. “Karena setiap sekolah yang akan diregrouping selalu dilakukan

pada sekolah-sekolah pinggiran yang gurunya baru dapat menikmati ke-merdekaan setelah ditarik dari kepu-lauan,” katanya.

Menurutnya, sevalid apapun data yang dihasilkan dari lapangan agar dilakukan regrouping, jika be-lum ditemukan solusi yang cerdas dari pemerintah dalam hal distribu-si guru, apa yang dihasilkan di lapa-ngan tidak akan terpenuhi. “Sebab guru yang sudah di tarik ke darat, tak akan mungkin bersedia untuk dikembalikan lagi ke kepulauan,” tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan A Shadik mengatakan, bahwa distribusi guru tetap akan disesuaikan dengan jumlah sekolah yang membutuhkan. Tapi, pihaknya belum dapat men-emukan solusi yang baik bagaimana sirkulasi pendistribusian guru untuk sekolah yang diregrourping itu be-nar-benar merata.

Menurutnya, pendataan untuk sekolah yang akan diregrouping tersebut tetap terus dilakukan sam-pai menemukan mekanisme yang tepat dalam pendistribusian guru. “Pendataan terus dilakukan, begitu juga distribusi guru nanti akan dis-alurkan kepada sekolah yang mem-butuhkan,” tuturnya. (athink/mk)

PENYATUAN SEKOLAH

Dewan Pesimis Terwujud

TIDAK BERFUNGSI. Alat perangkap hama yang terletak di Desa Ganding Timur, Kecamatan Ganding, dikeluhkan warga sebab belum berfungsi.

Sampai tengat waktu yang

ditentukan, uang itu masih belum

saja di kembalikan

Bambang HartotoKajari Sumenep

Page 3: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117 | TAHUN II 3SUMENEP

SUMENEP — Kepala Kan-tor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Abd Kahir membandingkan efesiensi penerangan jalan umum (PJU) menggunakan pem-bangkit listrik tenaga surya. Pembangkit listrik tersebut lebih irit tiga kali dibanding-kan menggunakan PLN. Ren-cana penggunaan PLTS akan dilakukan pada tahun 2014. “Grand design komposisi sep-erti itu akan dilakukan pada tahun 2014 dengan prioritas Jalan Trunojoyo,”tuturnya.

Jalan Trunojoyo akan dip-rioritaskan karena di jalan tersebut akan dibangun ruas jalan double W. Penggunaan rencana desain seperti itu akan sangat membantu ting-kat efektifitas PJU, karena melihat banyak penerangan yang akan dipancangkan. Se-mentara ini yang baru bisa dijadikan proyek percontohan ada 30 buah, 10 buah di ka-

wasan Bluto, 10 buah di Sa-ronggi dan 10 buahnya lagi di Batang-Batang.

Dalam safari kepulauan, pihaknya sudah melaku-kan serap aspirasi kepada masyarakat kepulauan untuk penerangan PJU dan pemen-uhan jaringan instalasi listrik

ke rumah warga. Menurutnya, pada akhir tahun 2013 ini, pihaknya akan melakukan pemenuhan penerangan di dua kecamatan, yaitu di Desa Tanjung Kiaok Kecamatan Sapeken dan Desa Sonok Ke-camatan Nunggunung.

Selain itu pihaknya juga telah melakukan peman-tauan ke lokasi PLTS ter-pusat di Desa Gili Gilingan, Kecamatan Gili Genting. Pihaknya sudah menyaran-kan kepada kelompok penge-ola jaringan terpusat PLTS agar membentuk kelompok masyarakat (pokmas), pen-gelolaan dari aspek keuan-gan maupun proteksi kepada lokasi dapat dilakukan secara maksimal. Sebab, PLTS san-gat rentan dan sensitif ke-pada kotoran. “Jika dibentuk pokmas, akan memudahkan masyarakat membeli dop yang sudah mati,” tukasnya. (athink/mk)

LISTRIK

PLTS Lebih Efesien Tiga Kali dari PLN

PANEL SURYA. Pengunjung stand SMK 1 Batam mendapatkan pemaparan siswa jaga tentang aplikasi teknologi pelacak cahaya matahari pada panel surya atau Motorized Solar Panel, Selasa (14/5). Karya beberapa siswa kelas XI itu merupakan inovasi panel surya yang dilengkapi dengan sensor Light Dependent Resistor (LDR) yang memungkinkan panel bergerak mengikuti sumber cahaya terkuat.

Anggota Songennep Tempo Doeloe Faiq Nur Fikri meminta pemerintah untuk segera membuatkan perda untuk melestarian bangunan dan benda-benda bersejarah. Undang-Undang (UU) Nomor 5 tahun 1992 tentang Cagar Budaya yang kemudian dis-empurnakan dalam UU No 11 tahun 2010 tentang Cagar Bu-daya telah jelas menggariskan perlindungan terhadap bangu-nan-bangunan bersejarah.

“Selama kami di lapan-gan, kami menemukan ban-yak bangunan bersejarah kondisinya memperihatin-

kan” ungkap, Selasa (14/5).Mahasiswa arsitektur di

Surabaya itu mengungkap-kan, jika banyak bangunan bersejarah yang sudah dikenal masyarakat dan menjadi ob-jek wisata tidak terawat maka tidak akan luput dari tindakan vandalisme para pengun-jung yang tidak bertanggung jawab. Tindakan merusak tersebut misalnya dilakukan dengan coretan, goresan, atau bahkan pengambilan bagian-bagian tertentu dari ban-gunan bersejarah tersebut. “Kami juga temukan banyak bangunan yang dirusak oleh

pengunjung” tandasnya.Anggota Songennep Tem-

po Doeloe yang lain Hairul Anwar menceritakan, pada tahun 2011 sudah berkirim surat dan datang ke dinas pa-riwisata budaya dan pemuda dan olahraga, namun hingga saat ini draf rancangan perda tersebut belum juga selesai. “Tahun 2011 kami sudah per-nah meminta namun sampai saat ini tidak ada hasil,” ung-kapnya dengan nada kecewa.

Komunitas Songennep Tempo Doeloe saat ini sedang giat mendokumentasikan be-ragam bangunan-bangunan bersejarah dan mengabarkan-nya melalui beragam media sosial secara swadaya, baik berupa foto maupun video untuk menggugah kesadaran masyarakat melestarikan ban-gunan-bangunan bersejarah, seperti Benteng Vort Sume-nep dan makam sang Arsitek Kerataon Sumenep dan Asta Tinggi, dan Masjid Agung Sumenep Lauw Pia Ngo yang sebelumya berada di area Pe-rumnas Giling, saat ini kondis-inya sangat memprihatinkan setelah dipindah ke Kompleks Pemakaman Cina di Pamolo-kan Barat.

“Apa yang kami lakukan buah dari kecintaan kami terhadap sejarah Sumenep” ungkap Faiq Nur Fikri yang kerap kali merekonstruksi ulang bangunan-bangunan bersejarah yang rusak dalam sebuah sketsa.

Secara terpisah Kepala Dis-budparpora Kabupaten Sume-nep Bambang Iriyanto juga membenarkan bahwa ada ban-yak peninggalan sejarah beru-pa bangunan-bangunan kuno, seperti warisan masa lalu sep-erti arsitektur peninggalan Belanda, masjid, asta maupun bangunan lain yang bernilai

sejarah butuh perawatan, dan telah mengajukan raperda. “Artinya untuk melestarikan itu semua, kami ajukan perda cagar budaya kepada bupati,” katanya, Minggu (14/5).

Bambang menjelaskan, jika ada perda, bangunan-bangunan yang sifatnya ca-gar budaya tidak serta merta diubah arsitekturnya, apal-agi harus diubah. “Paling tidak, adanya perda tersebut akan menjadi kekuatan bagi bangunan-bangunan yang sifatnya cagar budaya, agar peninggalan masa lalu itu masih tetap terlindungi ke-beradaannya,” jelas Bambang.

Ia sedikit menyayangkan bangunan SMA 1 Sumenep karena arsitektur bangunan-nya telah diubah, baik model maupun warnanya. “Saya sedikit menyayangkan seperti arsitektur bangunan SMA 1 Sumenep harus diubah. Pada-hal itu merupakan peningga-lan sejarah. Inilah salah satu alasan kenapa perda cagar bu-daya harus ada,” ujarnya.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang perda tersebut apakah sudah ada kepastian dari bu-pati, Bambang Iriyanto men-gatakan bupati sudah meny-etujuinya. “Dan alhamdulillah sekarang permohonan perda cagar budaya sudah disetujui oleh bupati. Kini, tinggal kami membuat konsep dan draf perda tersebut, baru setelah itu diserahkan ke DPRD untuk dikaji,” terangnya.

Disbudparpora menar-getkan perda cagar budaya sudah harus selesai tahun ini. “Karena di daerah lain sep-erti Surabaya, perdanya su-dah ada. Maka dari itu, tahun ini perda cagar budaya harus ada, agar kasus seperti SMA 1 Sumenep tidak terjadi lagi,” tegasnya. (sym/mk)

Situs Sejarah Perlu DirawatSUMENEP – Komunitas Songennep Tempo Doe-loe mengatakan banyak situs sejarah di Sume-nep yang terancam hilang karena tidak terawat. Belum adanya regulasi pemerintah daerah yang mengatus pelestarian cagar budaya semakin mengancam hilangnya peninggalan masyarakat tempo dulu yang ada di Sumenep.

SUMENEP – Komisi D DPRD Sumenep mengagenda-kan pertemuan dengan Kepala Dinas Kesehatan setempat dan pengelola Puskesmas Am-buten terkait dengan dugaan pungutan terhadap pasien pemegang kartu jaminan kes-ehatan masyarakat (jamkes-mas) di Puskemas Ambunten. “Kalau tidak kami datangi ke mareka, maka kami akan segera panggil dinas terkait, sehingga semuanya akan clear, karena sekali lagi buktinya ada, termasuk bukti kwitansi,” kata anggota Komisi D Syam-sul Arijal.

Pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Anugerah Rizka Rahadi yang membantah adanya pungutan terhadap peserta jamkesmas di Am-

bunten dinilai karena dinkes tidak melakukan sudak lang-sung ke bawah. “Saya tegas-kan, jika dinkes tidak men-emukan kejanggalan tersebut, berati dinkes itu tidak melaku-kan sidak ke bawah,” ucapnya, Selasa (14/5).

Ia kembali menegaskan apa yang dia temukan saat melakukan reses, memang

realitas di lapangan berbic-ara bahwa ada pasien tidak mampu yang dirawat selama satu hari satu malam, saat itu di rawat secara umum, namun karena punya kartu jamkesmas lalu dipindah menjadi pasien jamkesmas. “Masalahnya, mereka masih membayar hampir Rp 900 ribu,” Syamsul Arijal. (sym/mk)

PESERTA JAMKESMAS DIPUNGUT BIAYA

Komisi D Akan Bertemu Dinkes

SUMENEP – Bupati A. Busyro Karim melantik lima anggota Komisi Informasi (KI) Kabupaten Sumenep, Selasa (14/5). Penguku-han anggota KI dilakukan di pendapa bupati. Kelima anggota KI yang dikukuh-kan adalah, R. Aj. Hawiyah, Rudi Hartono, Moh. Yusuf, Asmoni dan Mohammad Rasyid.

Dengan demikian, terhitung sejak 14 Mei 20113, lima anggota KI sudah resmi menjabat se-lama lima tahun hingga 2017 mendatang. Prosesi pelantikan KI itu diawali dengan pembacaan Su-rat Keputusan (SK) Bupati Sumenep Nomor 188/230/KEP/435.013/2013. SK itu dibacakan oleh Kepala Di-nas Komunikasi dan Infor-masi (Diskominfo) Yayak Nurwahyudi.

Setelah pembacaan SK, kelima anggota KI diam-bil sumpahnya oleh Bu-pati Sumenep A. Busyro

Karim. Acara pengambilan sumpah itu berlangsung sederhana, namun penuh khidmat. Hadir pada kes-empatan itu, Wakil Bupati Soengkono Sidik, Sekdakab Hadi Soetarto dan sejum-lah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Dalam sambutan-nya, bupati berharap ke-beradaaan KI memberikan kontribusi nyata dalam memberikan akses infor-masi. Masyarakat Sumenep diharapkan mampu men-gakses informasi secara menyeluruh, utamanya terkait pembangunan di ka-bupaten ujung timur pulau Madura ini. ”Keberadaanya harus lebih dari pada yang lain,” katanya.

Busyro mengungkap-kan, adanya KI dan UU ket-erbukaan informasi publik bisa mendorong terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Itu sesuai dengan prinsip pemer-intahan yang baik, yakni

transparansi dan akunta-bilitas. ”Jadi, kami harus bersyukur dengan adanya UU keterbukaan publik ini,” ucapnya.

Tidak hanya itu, dengan adanya informasi publik yang menyeluruh juga bisa memberikan investasi ke daerah. Juga, bisa men-dorong peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah). ”Itu juga sudah dilakukan 12 kabupaten kota di Indo-nesia. Jadi, keberadaan KI harus mampu mendorong tingkat perekonomian,” tuturnya dengan nada se-mangat.

Mantan ketua DPRD Sumenep dua periode ini menambahkan, keberadaan KI di Sumenep tidak hanya menjadi formalitas. Mis-alnya, hanya menerima, memeriksa dan memutus sengketa informasi publik. ”Tapi, kami berharap bisa membuat petunjuk teknis layanan informasi publik” tukasnya. (adv/edy/yat)

ADVERTORIAL

Bupati Lantik Lima Anggota KI

KHIDMAT : Bupati Sumenep A. Busyro Karim saat melantik lima anggota Komisi Informasi Kabupaten Sumenep, Selasa (14/5).

SUMENEP - Dua nama bakal calon anggota legislatif Sumenep ditemukan umurnya belum sampai 21 tahun atau tidak memenuhi syarat seba-gaimana diatur dalam Peratu-ran KPU. Akibatnya, dua nama itu pasti dicoret oleh KPUD setempat. Agar caleg tidak kurang, parpol harus meng-ganti dua nama lain.

Komisioner KPUD Sume-nep Ali Fikri mengatakan, dua nama caleg itu berasal dari dua parpol peserta pemilu 2014. Namun, dia enggan menyebut-kan dua nama dan dua parpol yang bersangkutan lantaran pihaknya sudah menyampai-kan pada masing-masing par-pol untuk segera diganti. Do-kumet yang diserahkan parpol ke KPU terkait daftar nama caleg sudah dikembalikan ke parpol guna dilakukan perbai-kan hingga akhir masa perbai-kan berkas 23 Mei.

‘’Ya, memang ada dua

nama caleg yang umurnya masih belum sampai 21 ta-hun hingga akhir pendaftaran caleg. Kami temukan nama itu saat verifikasi berkas caleg. Dari temuan itu kami sudah sampaikan kepada masing-masing parpol. Dan itu harus diganti,’’ kata Fikri kepada wartawan, Selasa (14/5).

Fikri menjelaskan, mes-ki caleg tersebut umurnya kurang satu hari mencapai 21 tahun hingga batas akhir pendaftaran caleg, dipastikan caleg tersebut tidak masuk daftar caleg tetap. Artinya caleg itu minimal berumur 21 tahun pas, tidak kurang mes-ki satu hari terhitung sejak lahir hingga batas ahir pen-dafratan caleg yaitu tanggal 22 April 2013.

Dia memaparkan, saat ini merupakan masa perbaikan berkas caleg hingga tanggal 23 Mei. Hingga saat ini, ada sejumlah parpol yang su-

dah menyerahkan perbaikan berkas caleg dan ada pula yang masih belum menyer-ahkan karena memang wak-tunya masih lama. ‘’Sekarang kan masa perbaikan berkas caleg, ada parpol yang sudah menyerahkan dan ada juga yang masih belum menyer-ahkan,’’ ungkapnya.

Pihaknya mengimbau, agar parpol yang berkas calegnya masih belum leng-kap segera dilengkapi. Sebab hasil verifikasi yang dilakukan KPU setempat, ada sejumlah berkas caleg yang masih perlu diperbaiki seperti kurang le-galisir ijazah dan tidak meny-ertakan ijazah SMA, padahal ijazah SMA yang merupakan persyaratan dalam lampiran berkas caaleg tersebut. ‘’Hasil verifikasi semua berkas caleg dari 12 parpol itu tidak me-menuhi syarat utamanya di-lampiran berkas ijazah SMA, rata-rata caleg hanya menyer-

takan ijazah S1 atau S2, pada-hal ijazah SMA perlu dilampir-kan,’’ paparnya.

Dia menambahkan, bagi parpol yang calegnya dite-mukan tidak memenuhi syarat umur mencapai 21 ta-hun, diharapkan bisa meng-ganti caleg tersebut agar daftar nama didapil tersebut tidak kurang karena KPU akan mencoret nama terse-but karena KPU tetap berpa-tokan pada peraturan KPU dan edaran KPU pusat. ‘’Kami pasti mengikuti aturan yang berlaku,’’ urainya.

Sebelumnya, hasil verifi-kasi KPU Sumenep, 12 parpol di Sumenep berkas calegnya tidak memenuhi syarat, may-oritas mereka tidak menyerta-kan foto kopi ijazah SMA. Un-tuk itu, KPU mengembalikan berkas caleg itu kepada 12 par-pol guna diperbaiki. Perbaikan berkas caleg itu berahir hingga tanggal 23 Mei. (rif/mk)

PEMILU LEGISLATIF

KPUD Temukan Dua Bacaleg di Bawah Umur

Grand design komposisi seperti itu akan dilakukan pada tahun 2014 dengan prioritas Jalan Trunojoyo

Abd. KahirKepala Kantor Energi dan

Sumber Daya Mineral

Page 4: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117| TAHUN II4 PAMEKASAN

PAMEKASAN- Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii, Selasa (14/5), melantik 30 Kepala Desa (Kades) di Pamekasan. Kepala Desa terpilih yang dilantik di Pen-dopo Ronggosukowati itu 15 orang diantaranya merupa-kan hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak ta-hap pertama yang dilaksana-kan pada 14 April sedang 15 orang lainnya hasil Pilkades serentak tahap kedua pada 11 Mei yang lalu.

Para kades itu tersebar di 10 kecamatan antara lain, dua desa di Kecamatan Waru, satu desa di Kecamatan Pegantenan, enam desa di Kecamatan Galis, empat desa di Kecamatan Larangan.

Kemudian satu desa di

Kecamatan Proppo, dua desa di Kecamatan Kadur, tiga desa di Kecamatan Pakong, enam desa di Kecamatan Tlanakan, dua desa di Ke-camatan Pamekasan dan tidak desa di Kecamatan Palengaan.

Bupati Ahmad Syafii, dalam sambutannya men-gucapkan selamat atas dilantiknya para Kepala Desa itu dan berharap agar mereka mampu mengawal pembangunan di desa mas-ing-masing dengan tidak meninggalkan peran serta masyarakat.

“Selamat atas dilan-tiknya para kepala desa pada pagi ini, semoga mampu menjalankan amanah de-ngan baik. Dan saya juga

menyampaikan terima kasih kepada kepala desa sebel-umnya atas jasa dan pengab-diannya pada masyarakat,” katanya.

Bupati juga mengingat-kan agar para kades baru tersebut untuk menjalankan amanah dan kepercayaan dari masyarakat, dan mampu menciptakan ketentraman dan keamanan masyrakat di desa masing-masing.

Para kepala desa itu juga diminta untuk meningkat-kan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sebab, sudah waktunya masyarakat diberi porsi yang luas un-tuk terlibat aktif dalam pembangunan, mulai dari proses perencanaan hingga pengawasan dan evaluasi.

“Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan, akan mem-bantu tugas kita untuk mel-aksanakan pembangunan yang sesuai dengan kebutu-han masyarakat. Demikian pula dengan keterlibatan mereka dalam proses pelak-sanaan dan pengawasan-nya,” kata bupati.

Lebih lanjut, Mantan Anggota DPR RI itu juga mengingatkan, jabatan yang diemban oleh kepala desa merupakan amanat dari rakyat yang harus dijaga. Selain itu, jabatan itu bukan merupakan hak milik, na-mun merupakan jalan untuk mengabdi bagi kepentingan masyarakat.

Syafii juga berpesan agar dalam menjalankan tugasn-ya para pemangku pucuk pimpinan pemerintahan desa itu berpegang teguh pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Pemerintahan Desa, juga termasuk dalam sistem pemerintahan Negara Re-publik Indonesia, sehingga dalam menjalankan tugasn-ya, kepala desa harus ber-pedoman pada perundang-undangan yang berlaku di Negeri ini,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, bupati Akhmad syafi’I juga menyaksikan serah terima jabatan kepala desa secara simbolis. Serah terima itu diwakili oleh Kepala Desa Samatan Kecamatan Proppo.(adv/awa/muj).

Bupati Minta Kades Terpilih Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan

ADVERTORIAL

Kepada sejumlah warta-wan, Syafi’I mengatakan, pelantikan terhadap kedua kepala desa tersebut sudah berdasarkan hasil koordi-nasi yang dilakukan oleh Tim Pengarah Kabupaten dan Tim Pengarah Kecama-tan dengan perwakilan massa yang menolak hasil pilkades, Panitia Pilkades di dua desa tersebut.

Hasil dari koordinasi itu, pelantikan tetap akan di-

laksanakan sementara bagi pihak-pihak yang merasa tidak puas terhadap hasil pilkades di kedua desa tersebut, dilaku-kan proses hukum.

“Kami melantik karena pertimbangan dari Tim Penga-rah Kabupaten dan Kecamatan yang mengatakan sudah mel-akukan koordinasi. Sementara untuk pihak-pihak yang tidak puas, bisa melakukan upaya hukum,” kata Syafii.

Syafii mengatakan, jika

dari upaya hukum yang ditempuh warga ternyata hasil pilkades tersebut dinyatakan tidak sah, maka pihaknya akan melakukan perbaikan.

“Didalam Surat Keputu-san pengangkatan kepala desa juga dinyatakan apabila dike-mudian hari terdapat keke-liruan maka akan dilakukan perbaikan. Itu sudah jelas,” katanya.

Ditanya soal kasus Pilkades Nyabulu, Kecamatan Proppo, Syafii menjelaskan perhitungan perolehan suara di desa itu akan tetap dilan-jutkan. Namun, pelaksanaan penghitungan itu tidak akan dilakukan di desa ataupun di kecamatan tersebut, melain-kan dilaksanakan di kabupat-en.

Pertimbangannya, kondisi di desa itu belum memung-

kinkan untuk dilakukan peng-hitungan suara hasil pemun-gutan suara Pilkades.

Kepala Badan Pember-dayaan Masyarakan Dan Pemerintah Desa (Bapemas Dan Pemdes) Pamekasan, Mohammad Zakir, meminta warga yang ada di dua desa di Kecamatan Pakong dan Tlana-kan itu, bisa menerima hasil keputusan tersebut. Pihaknya juga mempersilakan warga yang menemukan pelangga-ran hukum atas pelaksanaan pilkades untuk melakukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Sebelumnya, warga dari dua desa tersebut berunjukra-sa menolak hasil Pilkades di desa masing-masing dan menuntut pilkades ulang. Mereka menilai, pelaksanaan pemilihan pimpinan pemer-

intahan desa itu sarat dengan kecurangan dan ketidak netra-lan panitia penyelenggara.

Warga Desa Branta Pesi-sir yang diwakili Persatuan Rakyat Desa Branta Pesisir menyatakan, bukti kecuran-gan itu karena setelah dilaku-kan penghitungan, ditemukan adanya surat suara melebihi jumlah pemilih.

Hal serupa juga dilakukan warga Desa Klompang yang menengarai adanya kecuran-gan pada pilkades di desanya. Sebab, ditemukan banyaknya surat suara yang sudah ter-coblos dalam pesta demokrasi tingkat desa tersebut.

Sedangkan di Desa Nyabu-lu, Proppo, perhitungan suara dihentikan sementara, karena saat perhitungan, ditemukan tanda tanda berupa pita pada surat suara. (awa/muj)

Kades Branta Pesisir dan Kelompang Barat Tetap DilantikPAMEKASAN- Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii, Selasa (14/5), tetap melantik Kepala Desa (Kades) terpilih Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Misbahul Lailah dan Kades terpilih Desa Kelompang Barat, Kecamatan Pakong, Syamsul Arifin, sekali-pun warga dua desa tersebut melakukan protes dan menuntut Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) ulang.

PANEN RUMPUT LAUT. Senja di Pantai Jumiang, Sanami bersama ibunya, baru saja panen rumput laut.

PAMEKASAN- De-wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pame-kasan menilai sistem pendistribusian jatah Beras Miskin (Raskin) di wilayah itu perlu dibenahi agar tepat sasaran. Selain itu, komitmen penanggung-jawab penyaluran raskin mulai dari tingkat kabu-paten hingga desa un-tuk menyalurkan beras murah itu dengan baik, masih dinilai lemah.

Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam, Selasa (14/5), mengatakan, pada pemerintahan Bupati Pamekasan Achmad Syafii, masyarakat berharap agar pendistribusian raskin bisa dilaksanakan lebih baik dan tepat sasaran.

Dalam melaksanakan harapan itu, kata Khairul Kalam, harus ada komitmen antara bupati dengan para camat agar mendukung upaya tersebut. Jika terda-pat camat yang tidak bisa mengarahkan penyaluran raskin secara baik, maka camat itu harus segera di mutasi agar tidak menjadi beban bagi pemerintahan saat ini.

“Kalau nantinya ada ca-mat yang tidak serius dan tidak mendukung upaya perbaikan sistem ini di daer-ahnya, maka mereka harus dimutasi,” katanya.

Menurut Khairul Kalam, titik lemah yang memicu terjadinya peny-impangan raskin selama ini, karena tidak adanya komitmen dari pihak-pihak yang berwenang dalam pendistribusian raskin. Mengenai pola pendistribusian, ia men-gusulkan untuk dibenahi, namun jika tidak me-mungkinkan, hendaknya dilakukan pola pendistri-busian yang lebih baik.

Bupati Pamekasan Ach-mad Syafii menyatakan su-dah memiliki konsep baru untuk memperbaiki pendis-tribusian jatah beras miskin yang dinilai masih sering disalahgunakan oleh pihak-

pihak tertentu. Salah satunya, pihaknya

berencana merubah pola pendistribusian dari se-mula melalui kepala desa (Kades), disalurkan mela-lui kelompok masyarakat (Pokmas).

Rencana ini belum fi-nal dan masih akan dibic-arakan lebih lanjut antara bupati, DPRD dan Bulog. Namun, meski belum final, arah kebijakan yang akan diambil nanti mendekati pada perubahan sistem distribusi.

“Sekarang ini masih tel-aah staf, tapi sepertinya akan merubah pola distribusi dari semula melalui kepala desa akan dirubah penyaluran-nya, melalui Pokmas. Tapi saya masih perlu koordinasi dulu dengan pihak terkait,” katanya.

Dijelaskan, dalam koor-dinasi awal dengan pihak Bulog, bupati menyimpul-kan peluang penyimpangan sangat minim. Sebab, pen-distribusian dari bulog ber-jalan normal.

Bupati menegaskan, penataan pola distribusi raskin di Pamekasan ini, sebagai salah satu upaya untuk memerangi penyim-pangan raskin, yang selama ini merugikan rakyat. Meski demikian, bupati tidak men-jelaskan titik-titik distribusi yang berpotensi terjadi pe-nyimpangan.

Syafii mengatakan, mes-ki dilakukan perubahan pola distribusi ke pokmas, ia be-lum bisa menjamin secara pasti konsep tersebut bisa menghilangkan kasus peny-impangan raskin. Sebab, bisa jadi pokmas menjadi pelaku baru penyimpangan dalam program tersebut.

“Karenanya, nanti yang perlu diatur ada-lah pembentukan pok-mas dan pemilihan anggotanya. Yang tidak kalah penting, adalah adanya aturan yang mengikat agar pokmas itu bisa benar-benar sesuai yang diharap-kan,” jelas Syafi i . (uzi/muj)

DPRD Minta Pemerintah Benahi Sistem

Distribusi raskin

Page 5: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117| TAHUN II 5PAMEKASAN

JELANG PUTARAN KEDUA. Pelatih Persepam Madura United (P-MU) Daniel Roekito (2kiri) mengawasi latihan skuadnya, di Stadion Soenarto Hadiwidjojo, Pamekasan, Jatim. Menjelang putaran kedua kompetisi Indonesia Super League (ISL), P-MU terus melakukan pembenahan skema permainan dan perombakan sejumlah pemain.

Pengosongan itu dilaku-kan karena lokasi yang saat ini masih ditempati para pedagang yang sebagian besar merupakan pedagang konvek-si itu akan digunakan sebagai Ruang Terbuka Hijau.

“Hasil koordinasi kami de-ngan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, jika tidak ada perubahan pengosongan itu akan dilakukan pada Novem-ber mendatang,” kata Koman-

dan Kodim Pamekasan, Let-nan Kolonel Mawardi, Selasa (14/5).

Selama ini, rencana pen-gosongan itu selalu tertunda karena pemerintah masih mencari lokasi pengganti un-tuk tempat relokasi (pemin-dahan) tempat para pedagang berjualan.

Dandim mengatakan, para pedagang itu merupakan tang-gungjawab pemerintah setem-

pat, sehingga pengosongan dilakukan setelah lokasi baru bagi para pedagang itu sudah ditentukan.

“Sekalipun mereka berada di lahan miliki TNI, namun kami tidak akan serta merta melakukan pengosongan, ka-rena kewenangan melakukan relokasi ada pada pemerintah daerah,” katanya.

Letkol Mawardi men-gaku sudah menyampaikan masalah tersebut ke Bupati Pamekasan, Ahmad Syafi. Di-rinya juga selalu melakukan koordinasi untuk menyama-kan pandangan tentang pe-manfaatan Lapangan Sedan-dang sebagai tempat olahraga

umum dan Ruang Terbuka Hi-jau.

Rencana pengosongan itu, merupakan perintah dari Panglima Kodam V/Brawijaya sebagai bagian dari instrurksi Markas Besar TNI AD untuk melakukan pendataan dan pengembalian aset TNI.

Para pedagang, jelas Dan-dim, juga sudah tiga kali men-emuinya dan meminta agar penertiban dan pengosongan itu ditunda karena sampai saat ini para pedagang belum men-emukan lokasi pengganti yang memiliki nilai strategis yang sama dengan lokasi tersebut.

Saat ini Kodim sudah tidak lagi menarik retribusi kepada

semua PKL yang berjualan di lahan milik kodim 0826 terse-but sambil melakukan penya-daran kepada mereka tentang tujuan pengosongan itu.

Sebab, dari beberapa kali pendekatan untuk pengoson-gan, para pedagang menya-takan keengganannya untuk pindah, karena lokasi tersebut dinilai cukup strategis untuk berjualan, dan sudah dikenal masyarakat.

Salah satu lokasi yang direncanakan akan menjadi tempat relokasi pedagang Sedandang, diantaranya pasar sore yang berada di Jalan Dipenogoro . (awa/muj)

Kodim Umumkan Relokasi Pasar Pada Bulan NovemberPAMEKASAN- Komando Disrik Militer (Kodim) 0826 Pamekasan, mengumumkan akan mengosongkan Lapangan Sedandang, Pamekasan dari pedagang pada November yang akan datang.

PAMEKASAN- Pengelo-laan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) di Kabupaten Pamekasan sampai saat ini dinilai belum maksimal. Padahal banyak sumber-sumber pendapa-tan yang bisa dikelola untuk kemandirian dan kemajuan pembangunan desa.

Ketua komisi A DPRD Pamekasan, Suli Faris, Se-lasa (14/5), mengatakan, ketentuan tentang pengelo-laan APBDes sudah jelas diatur dalam paket Peratu-ran Daerah (Perda) tentang desa yang didalamnya juga mengatur tentang pengelo-laan aset desa dan sumber-sumber pendapatan yang bisa dikelola dalam APBDes. Hanya saja dalam pelaksan-aannya dinilai masih jauh dari harapan.

Dijelaskan, penataan aset dan pengelolaan APB-Des ini sebenarnya sangat bisa diterapkan secara mak-simal, dengan catatan ada keseriusan dari kepala desa masing-masing.

Diantaranya melalui pengelolaan aset-aset desa yang bisa menghasilkan serta pendapatan dari biaya administrasi kependudukan yang bisa dimasukan dalam Kas Desa.

Selama ini, kata Suli, pengelolaan aset desa cen-drung masih dikelola secara perorangan, terutama oleh perangkat desa. Seharusnya, aset desa, seperti tanah per-caton dikelola oleh pemer-intah desa, dengan cara dis-ewakan kepada pihak ketiga, termasuk kepada perangkat desa.

Dari pendapatan ini, bisa dikelola untuk kepent-ingan desa, terutama untuk kepentingan pembangunan desa serta dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Mus-renbangdes) dan dicantu-mkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Des).

“Pengelolaan aset desa seperti tanah percaton itu beda dengan dulu. Perca-ton itu sudah tidak mele-kat pada perangkat, karena mereka sudah mendapat tunjangan kesejahteraan perangkat (TKP) sebesar Rp. 900 ribu perbulan,” katanya.

Terpisah, Kepala Bap-emas-Pemdes, Pamekasan Mohammad Zakir men-gakui, pengelolaan APBDES di Pamekasan belum maksi-mal karena beberapa faktor. Sayangnya ia tidak merinci kendala yang dihadapi para kepala desa dalam pengelo-laan APBDes itu.

Zakir menyatakan akan melakukan beberapa upaya, untuk memaksimalkan pengelolaan aset yang bisa dikelola sebagai pendapa-tan asli desa. Salah satunya akan melakukan pembinaan kepada mereka.

Disinggung soal pen-gelolaan tanah percaton yang masih melekat pada perangkat desa, Zakir men-yatakan masih wajar, karena pendapatan perangkat desa sangat terbatas.

“Saya kira tidak ada masalah, karena pendapa-tan perangkat desa masih sedikit,” katanya. (uzi/muj)

Pengelolaan APBDES Dinilai Belum Maksimal

anggaran pendapatan dan belanja desa

PAMEKASAN- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan sudah menyelesaikan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif DPRD, tentang penye-lenggaraaan hiburan dan pentas seni budaya. Raperda terse-but kini menunggu paripurna pengesahan yang melibatkan semua anggota DPRD.

Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi, Se-lasa (14/5), mengatakan, dalam Raperda tersebut diatur batasan-batasan yang diperbolehkan dalam penyelengga-ran hiburan dan pentas seni di Kota Gerbang Salam tersebut. Salah satunya tentang tempat hiburan karaoke.

Setelah disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) peraturan itu akan memberikan kepastian hukum pelak-sanaan hiburan dan pentas seni di Pamekasan. Sedang hal yang dinyatakan belum jelas, akan diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup).

Menurut Hosnan, dengan selesainya perda itu, tidak ada lagi kerancuan teknis pelaksanaan pentas seni dan hiburan yang tidak diperbolehkan. Dicontohkan, seperti hiburan karaoke, dalam rancangan perda tersebut disepakati yang diperbolehkan adalah karaoke keluarga.

“Karaoke yang diperbolehkan Raperda ini dalam bentuk karaoke keluarga, yang digelar secara terbuka,” katanya.

Raperda inisiatif ini mulai dirancang DPRD setempat se-jak tahun lalu, setelah adanya desakan dari para ulama un-tuk menutup tempat karaoke yang diduga menjadi tempat maksiat. Selain itu, keberadaan beberapa tempat karaoke di Kabupaten itu diketahui tak berijin sehingga ditutup.

Penutupan tempat karaoke saat itu, berdasar Surat Edar-an Bupati Nomor: 510/52/441.303/2012 menutup semua tempat karaoke di wilayah tersebut. Selain tidak berizin, penutupan semua tempat karaoke tersebut, juga atas desa-kan para tokoh ulama yang menginginkan agar Pamekasan bebas dari praktik maksiat.

Dalam surat edaran yang ditanda tangani langsung oleh Bupati Pamekasan yang saat itu masih dijabat Kholilurrah-man, diinstruksikan agar semua tempat karaoke ditutup, terhitung sejak 2 Februari 2012 sampai batas waktu yang tidak ditentukan. (uzi/muj)

Tinggal Menunggu Pengesahan

rancangan perda HiburanPAMEKASAN - Bupati

Pamekasan Achmad Syafii mengatakan akan melakukan pendekatan khusus terkait kasus dugaan korupsi uang tunjangan insentif guru sebe-sar Rp15 miliar lebih, karena telah mengganggu kondisi pendidikan di wilayah itu.

Menurut Achmad Syafii, Se-lasa, pemkab perlu turun tan-gan guna menyelesaikan perso-alan tersebut, karena berbagai kasus yang terjadi di lembaga

itu telah mengganggu proses kegiatan belajar mengajar di sejumlah lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Ke-menag di Pamekasan.

“Secara kelembagaan, Ke-menag memang bukan berada di bawah naungan pemkab, akan tetapi, akibat persoalan yang ditimbulkan itu, korbannya adalah masyarakat Pamekasan dan proses pendidikan di Pame-kasan,” kata Achmad Syafii.

Oleh karenanya sambung dia, pihaknya perlu berkoor-dinasi, melakukan pendeka-tan kepada semua pihak, baik kepada Kemenag Pamekasan sendiri, maupun kepada

guru-guru di sejumlah lem-baga pendidikan yang kini bermasalah akibat kebijakan pimpinan Kemenag.

Mantan anggota DPR RI

dari Partai Demokrat ini leb-ih lanjut menjelaskan, situ-asi pendidikan di Pamekasan akhir-akhir ini sering ter-ganggu atas kebijakan Kepala Kemenag bahkan sudah beru-lang kali berunjuk rasa, hingga menyebabkan kegiatan belajar mengajar di sejumlah lembaga pendidikan lumpuh.

“Saya juga pernah ber-dialog dengan sejumlah murid di MAN Pamekasan dan telah meminta agar masuk sekolah,

sembari melakukan pendeka-tan kepada Kemenag agar kasus ini segera terselesaikan dan tidak ada kejolak lagi,” tu-turnya, menjelaskan.

Kegiatan belajar menga-jar di sejumlah lembaga pen-didikan yang ada di bawah naungan kantor Kemenag Pamekasan menjadi tergang-gu, akibat adanya kebijakan oknum pimpinan lembaga itu yang menuai protes para guru dan para pegawai di lingkun-gan Kemenag Pamekasan.

Salah satunya pemotongan gaji guru sebesar Rp350.000 untuk sumbangan koperasi, pemotongan gaji untuk sum-

bangan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag Pamekasan, serta yang terakhir dana in-sentif 5.137 guru tidak dicair-kan tanpa alasan yang jelas.

Akibatnya, ke-5.137 orang guru ini memrotes karena hak mereka hingga kini belum di-berikan, meskipun dana tun-jangan itu seharusnya telah dicairkan pada 2012.

Bupati Pamekasan men-gatakan, pihaknya tidak ingin permasalah yang terjadi di lingkungan Kemenag Pame-kasan ini menyebabkan guru, siswa dan masyarakat Pame-kasan menjadi korban, ter-masuk dunia pendidikan.

Pada tahun 2012, sebanyak 9.834 guru di bawah naungan Kemenag Pamekasan mendapat tunjangan insentif dari pemer-intah pusat, masing-masing sebesar Rp3.000.000 per orang.

Mereka itu merupakan guru dari berbagai tingkatan, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak, hingga Madra-sah Aliyah (MA).

Akan tetapi, dari jum-lah sebanyak 9.834 yang se-harusnya mendapatkan tun-jangan insentif itu, hanya 4.697 orang yang menerima dan lainnya hingga kini belum menerimanya.

Mereka itu terdiri dari guru TK atau Raudatul Atfal (RA) sebanyak 1.001 orang, guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-banyak 1.660 orang, Madrasah Tsanawiyah sebanyak 1.311 orang dan guru Madrasah Ali-yah (MA) sebanyak 725 orang.

Jika dikalkulasi dari sisa guru yang hingga kini belum menda-patkan tunjangan insentif mas-ing-masing sebesar Rp3.000.000 itu, maka total dana tunjangan yang belum dicairkan mencapai Rp15.411.000.000. (ant/mk)

Bupati Lakukan Pendekatan Khusus Terkait Kasus KankemenagKasus KanKeMenag

Sejumlah alat berat mengeruk Waduk Pluit, Jakarta Utara. Pemprov DKI Jakarta terus melanjutkan normalisasi waduk tersebut serta mencari solusi bagi kelompok warga yang tinggal di bantaran waduk itu agar mau direlokasi.

Page 6: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117 | TAHUN II6 SAMPANG

Perlu Penertiban Tambang Pasir Ilegal

Kantor Guru MTs Negeri Roboh

PENAMBANG LIAR

SEKOLAH

Tanggal 22 Mei itu adalah kesempatan

terakhir. Apapun adanya nanti

yang tidak layak ya tidak layak dan yang tidak

memenuhi syarat ya tidak memenuhi syarat, kami tidak

akan memberi toleransi,”

Miftahul RozaqAnggota KPUD

Sampang

SAMPANG - Maraknya aksi penambang pasir ilegal di sepanjang air terjun Toroan, Desa Ketapang Timur, Ke-camatan Ketapang, Sampang memperburuk potensi wisata. Sebab, di lokasi masuk air ter-jun, banyak dijumpai kerikil bekas penambang pasir ilegal berserakan, sehingga meny-ulitkan pengunjung untuk da-tang ke air terjun Toroan.

Penambangn pasir ilegal yang berlangsung lama ini tidak ada tindakan tegas dari aparat yang berwenang se-hingga para penambang terus melakukan aksinya. Oleh ka-rena, seharusnya, pihak yang berwenang melakukan pen-ertiban para penambang pasir yang ilegal itu.

Menurut Moh Sadik Kasi Ops Satpol PP Sampang saat dikonfirmasi pada Selasa (14/4) menjelaskan aktifitas penambangan pasir ilegal di sepanjang pantai air terjun Toroan itu bukan kewenangan Satpol PP. Melainkan menjadi kewenangan aparat kepoli-

sian. Apalagi penambangan pa-

sir ilegal seperti yang terjadi di Desa Ketapang Timur, itu su-dah masuk ranah pidana. Hal ini didasarkan pada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Pasal 73 Ayat (1). Sehingga Polri mempunyai kewenangan untuk memprosesnya secara hukum.

“Memang maraknya penambang pasir ilegal di Ka-bupaten Sampang termasuk di lokasi wisata air terjun Toroan dan di sepanjang pantai Cam-plong sangat memprihatinkan dan merusak lingkungan. Be-berapa kali kami sudah berkoor-dinasi dengan pihak Polres Sampang untuk melakukan tindakan supaya menimbulkan efek jera,” terangnya.

Sementara itu, lanjut Sadik, hingga saat ini Satpol PP belum mempunyai payung hukum untuk menindak tegas pelaku penambangan liar di sekitar air terjun Toroan, ka-rena masih belum ada Perda yang mengatur penambangan pasir ilegal di Kabupaten Sam-

pang. Saat ini yang ada hanya Perda Nomor 10 Tahun 2002 tentang penambang sirtu yang berada di wilayah pengunun-gan, bukan di laut. Dan UU NO 27 Tahun 2007 itu juga men-jadi wilayah tugas kepolisian, karena Pol PP hanya bertugas mengamankan, bukan pen-egak UU.

”Ranah Satpol PP memang hanya pengaman perda, bu-kan penegak undang-undang, sehingga untuk memberikan sanksi pada para penambang pasir ilegal yang berada di wilayah laut Kabupaten Sam-pang adalah kewenangan poli-si, bukan kewenangan Satpol PP,” kelitnya.

Sementara Zainal Faruk (55), warga asal Desa Keta-pang Sampang, saat dite-mui kemaren, mengaku sangat kecewa terhadap kebi-jakan pemerintah daerah yang kurang memperhatikan po-tensi wisata air terjun Toroan. Sebab sampai saat ini, air ter-jun yang alami tersebut tidak pernah diimbangi dengan

pembangunan infra struktur jalan menuju lokasi air terjun Toroan. Bahkan, penambang pasir ilegal yang bisa men-gancam kerusakan lingkungan di sekitar air terjun pun tidak mendapat tindakan tegas.

“Saya sebagai warga asli Ketapang Sampang sangat prihatin atas kurang pedulin-ya Pemkab Sampang. Apapun dalih pemerintah terkait pen-ertiban penambang pasir ile-gal di sekitar lokasi air terjun. Itu sangat memprihatinkan dan memperburuk infrastruk-tur yang ada. Saya menduga aparat baik Satpol PP dan aparat yang berwenang lain-nya bukan tidak tahu aktifitas penambangan liar itu. Tetapi, keesannya memang sengaja dibiarkan,” keluhnya.

Selain itu, dirinya ber-harap pemerintah daerah ber-sama instansi terkait harus bersama-sama menjaga po-tensi alam air terjun Toroan di Desa Ketapang Timur Ke-camatan Ketapang, Sampang. (hol/lum/rah)

Berdasarkan informasi yang dihimpun tercatat data sekitar 2.000 GTT K2. Nama-nama tersebut diten-garai tidak melalui proses seleksi secara ketat.

Menurut Alan Kaisan, aktivis Lingkar Rakyat Sam-pang (Liras), sebanyak 2.000 orang K2 tersebut layak di-curigai karena kemungki-nan besar dalam rekrutmen K2 yang diajukan BKD Sam-pang tidak memenuhi per-syaratan.

"Meskipun memen-uhi persyaratan itu hanya dibuat-buat," katanya tanpa memerinci lebih jauh lan-dasan kecurigaannya itu ke-pada Koran Madura, Selasa (14/5).

Lebih lanjut Alan men-gatakan dirinya mengaku telah mencium adanya ke-curangan yang telah di-lakukan oleh BKD setem-pat. Diantaranya, banyak temuan di beberapa dinas di Sampang yang meng-gunakan nama fiktif, guru honorer yang mulai masuk tahun 2008 dimasukkan menjadi K2. Itu jelas-jelas tidak sesuai dengan Pera-turan Pemerintah (PP) No 56 Tahun 2012 tentang pen-gangkatan tenaga honorer menjadi CPNS.

"Itu (pengangkatan) tidak sesuai dengan PP. Modus lainnya juga seperti salah satu di instansi dinas

tidak ada orangnya, tapi namanya ada yang masuk nominasi. Apalagi terka-dang hanya masuk selama dua minggu sekali," ungka-pnya tanpa menyebut secara jelas Dinas apa saja yang di-maksudkan.

Padahal, menurut Alan, berdasarkan PP No. 56 Ta-hun 2012 Pasal 1 huruf B, dalam pengangkatan tena-ga honorer harus masuk terus menurus. "Itu pun kalau memang ada dalam pengangkatan CPNS harus dipublikasikan melalui me-dia massa melalui beberapa instansi seperti papan in-formasi atau pun media ce-tak," imbuhnya.

Ia juga menginginkan kepala daerah membuat pernyataan kembali di me-dia massa yang sebenar-benarnya. Agar tidak sam-pai membuat pernyataan secara kontroversial. Bah-kan, ia mengancam, jika permintaan tersebut tidak ditanggapi secara serius, pihaknya akan langsung melaporkan BKD Sampang ke Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan) agar menolak pengajuan tenaga honorer Sampang ta-hun 2013. Selain itu, dirinya juga akan mendesak Men-pan agar kepala BKD dipecat karena telah membiarkan terjadinya penyimpangan rekrutmen GTT K2.

"Kalau ini masih tetap tidak ada perkembangan, maka kami akan langsung melaporkan ke Menpan agar semuanya jelas dan ditinjau ulang," ujarnya.

Saat dikonfirmasi Kepala BKD Kabupaten Sampang, Sri Andoyo Sudono melalui Kabid pengembangan karir Abd Hannan membantah jika uji publik masih belum dilakukan. Bahkan, bebera-pa tahap informasi pen-erimaan CPNS sudah dilay-angkan melalui media cetak maupun elektronik.

Dia mengkalim semua tahap dan prosedurnya itu sudah sesuai petunjuk Men-teri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan). "Sudah uji publik Pak dan hasil uji publik itu akan kami kirim ke Menpan. Setelah itu baru verifikasi dan validasi sete-lah ada perintah. Itu ada ta-hapannya, semua yang nga-tur pusat," tukasnya. (ryn/lum/rah)

SAMPANG - Seleksi rekrutmen tenaga kerja sukwan kategori dua (K2) tahun 2013 di Kabupaten Sam-pang yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sampang dinilai tak sesuai PP No. 56 Tahun 2012. Selain itu, dalam pendataannya juga tidak transparan dan sarat rekayasa.

Rekrutmen Guru Honorer Diduga Tak Sesuai PP

PENAMBANGAN PASIR: Wisata air terjun Toroan Desa Ketapang Timur Kecamatan Ketapang Kabupaten Samapang marak aktivitas penambangan pasir ilegal. holis/koran madura

SAMPANG - Kantor guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri di Desa Tanggumong, Kecamatan Kota Sampang ti-ba-tiba roboh, Selasa (14/05) sekitar pukul 10.00 pagi. Dis-inyalir, gedung yang tidak pernah mengalami rehabili-tasi itu roboh lantaran bahan-bahan atapnya sudah lapuk dimakan usia.

Kejadiannya berawal saat semua guru duduk bersama pada waktu jam istirahat. Tiba-tiba terdengar suara yang mengkhawatirkan mirip pohon tumbang. Sontak saja semua guru yang lagi asyik ngobrol itu langsung keluar ruangan. Ternyata mereka mendapati bangunan yang se-

lama ini dijadikan kantor guru itu sudah roboh. Untungnya dalam kejadian ini tidak me-makan korban jiwa. Hanya saja, semua buku dan arsip guru tertimpa puing-puing bangunan.

Semua guru MTs Negeri Sampang mengaku kaget de-ngan kejadian gedung sekolah yang roboh karena sebelumn-ya tidak ada tanda-tanda kalau bangunan itu akan roboh. Mereka langsung berkumpul dan menceritakannya kepada guru-guru yang lain. Seme-natra sebagian guru ada yang mengambil barang-barang yang tertinggal dalam kantor.

Salah satu guru, Harnanik (45) mengaku berada di dalam

ruangan sedang berkumpul dengan guru yang lain sebe-lum bangunan itu roboh. Tiba-tiba ada suara aneh terdengar di telinganya. Karena suara itu semakin kencang maka mere-ka dengan guru yang lain lari keluar dan tak lama kemudian bangunan itu langsung roboh. Beruntung semua guru sudah berada di luar sehingga tak ada seorang pun yang tertim-bun reruntuhan bangunan.

“Ketika kami istirahat dan berkumpul dengan guru yang lain tiba-tiba ada suara kriyuk-kriyuk, saya kira itu suara kucing tapi karena suara itu semakin keras maka guru langsung keluar berlarian. Tiba-tiba bangunan kantor

langsung roboh. Dalam ke-jadian ini ada satu guru yang tertimpa jatuhnya genteng tapi orangnya sudah tidak apa-apa,” ujarnya kepada Ko-ran Madura, Selasa (14/05).

Hal senada juga disam-paikan oleh bagian humas, Muhari. Ketika dikonfirmasi dia mengatakan tidak meng-etahui secara langsung dalam kejadian tersebut. Namun, menurutnya bangunan roboh karena kondisi gedung sudah cukup tua dan sampai saat ini belum mendapatkan perbai-kan. Selain itu, lokasi tanah juga sering bergetar, apalagi kalau ada kendaraan besar yang lewat di jalan raya geta-rannya terasa hingga di dalam

kantor.“Ini terjadi karena ban-

gunannya sudah tua dan juga kondisi tanah yang bergetar sehingga mudah roboh. Ketika mendapatkan bantuan per-baikan, yang diperbaiki hanya plafonnya saja, sedangkan yang di atas masih belum ada perbaikan,” ucapnya

Masih kata Muhari, sebe-lumnya di bagian depan ge-dung kantor ada tanda-tanda bangunan itu mau roboh. Itu langsung saja disampaikan kepada dewan guru yang be-rada di dalam untuk segera ke-luar dari dalam ruangan. Betul saja, setelah mereka keluar bangunan itu langsung roboh. (jun/lum/rah)

junaidi/koran madura

TIBA-TIBA ROBOH: Gedung MTs Negeri di Desa Tanggumong, Kecamatan Kota Sampang yang tiba-tiba roboh sekitar jam 10 pagi di waktu jam istirahat.

Ada Parpol Tidak Memenuhi Syarat

PARPOL

SAMPANG - Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Kabu-paten Sampang tampaknya tidak main-main dengan kelengkapan persyaratan Partai Politik (Parpol) pe-serta pemilu mendatang. KPU Sampang memastikan akan mencoret sebagai pe-serta pemilu setiap parpol yang terlambat menyerah-kan berkas dan atau tidak memenuhi syarat. Batas waktu terakhir penyerahan berkas sendiri jatuh pada tanggal 22 Mei, beberapa hari lagi.

Pada waktu penyerahan berkas perbaikan tanggal 22 Mei mendatang, KPU Kabupaten Sampang mene-gaskan tidak akan memberi toleransi lagi bagi partai politik yang terlambat atau masih ada kekeliruan dalam adminitrasi.

Menurut Miftahul Ro-zaq, salah satu anggota KPU Kabupaten Sampang, jika dalam waktu yang telah ditentukan masih ada kes-alahan atau keterlambatan penyerahan, maka parpol yang bersangkutan akan langsung dicoret dan di-anggap tidak lolos sebagai peserta pemilu 2014.

“Tanggal 22 Mei itu adalah kesempatan tera-khir. Apapun adanya nanti yang tidak layak ya tidak layak dan yang tidak me-menuhi syarat ya tidak me-menuhi syarat, kami tidak akan memberi toleransi,” katanya kepada Koran Ma-dura, Selasa (14/05).

Ketentuan tersebut di-lakukan, karena dalam ta-hapan selanjutnya KPU hanya menerima berkas pengembalian dari setiap parpol. Kemudian dikore-ksi berdasarkan peraturan yang berlaku dan tidak ada lagi tambahan waktu per-

baikan. “Kami sebagai penye-

lenggara pemilu, khusus pada tahapan pencalo-nan ini, apapun keputusan partai itu harus disesuai-kan dengan peraturan dan juknis yang sudah disosial-isasikan sebelumnya,” im-buhnya.

Rozaq juga mengung-kapkan bagi setiap parpol yang berkasnya sempat dikembalikan pada tahapan verifikasi, agar memanfaat-kan waktu perbaikan yang diberikan untuk diguna-kan semaksimal mungkin. Selain itu KPU selalu siap memberikan informasi jika masih ada parpol yang be-lum paham terhadap prose-dur dan syarat yang men-jadi ketentuan.

“Mudah-mudahan ko-munikasi yang kita bangun dengan partai politik sebe-lumnya bisa meminimalisir kesalahan yang ada,” ujarn-ya. (ryn/lum/rah)

Page 7: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117 | TAHUN II 7SAMPANG

Pol PP Tak Berani Menertibkan Lokasi MadeganTEMPAT BERCINTA

Satu Pohon Keluar Dua Jantung Pisang

BOS Tak Cair Mengganggu Pengelolaan Sekolah

KEAJAIBAN

DANA PENDIDIKAN

SAMPANG - Pengelola salah satu Madrasah Ibtidai-yah (MI) di Desa Pamola’an, Kecamatan Camplong men-gaku kelimpungan menan-gani pembayaran honor guru dan peningkatan fasilitas pembelajaran karena dana biaya operasional sekolah (BOS) sampai saat ini masih belum cair. Padahal, menu-rutnya, BOS itu menjadi an-dalan satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan se-kolah dan operasionalnya.

Akibatnya banyak honor guru yang tidak terbayar dan beberapa kebutuhan pening-katan fasilitas pembelajaran tidak terpenuhi. Salah satu Lembaga Pendidikan Madra-sah Ibtida’iyah (MI) di Desa Pamola’an Kecamatan Cam-plong mengeluhkan angga-ran BOS yang sampai saat ini masih belum bisa dicair-kan oleh Kantor Kementrian Agama (Kankemenag) Ka-bupaten Sampang. Padahal, dana tersebut merupakan penunjang untuk melancar-kan proses belajar mengajar dan untuk menggaji para guru.

Salah satu pengelola pendidikan MI yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan sampai saat ini terkendala dengan keuangan untuk membayar gaji para guru dan juga untuk meleng-kapi kebutuhan proses bela-jar mengajar seperti pembel-ian alat tulis dan kebutuhan yang lain. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan itu sebelumnya melalui dengan anggaran BOS.

Mulai dari bulan Januari sampai bulan Mei di tahun ini, para pengelola masih be-lum menerima sama sekali dana BOS tersebut. Padahal jika mengacu pada waktu ta-hun 2012, tidak ada kendala dan bisa mengambil tiga bu-lan sekali melalui rekening madrasah masing-masing. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar menjadi

lancar. Sayangnya, itu tidak terjadi lagi untuk BOS ta-hun 2013 yang sampai saat ini masih belum keluar se-hingga pengelola madrasah merasa terkatung-katung dalam menjalankan proses belajar mengajar.

“Dengan adanya dana BOS kami merasa terbantu untuk meningkatkn pendidi-kan meskipun keberadaan sekolah di desa. Guru yang mengajar di sini kebanyakan datang dari kota Sampang dan mereka sering menan-yakan tentang honornya. Sedangkan sebelumnya un-tuk gaji para guru kami am-bilkan dari dana bos, saya sebenarnya merasa kasihan. Saya juga menunggu dari Kemenag sampang,” ujarnya.

Sementara Kepala Ke-menterian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang melalui Kasi Mapenda Syamsuri juga mengaku prihatin terhadap pengelola lembaga pendidi-kan yang masih belum men-erima dana BOS karena dana tersebut masih terkendala di pusat dan provinsi.

Menurutnya, kemungki-nan besar dana ini akan tu-run pada bulan Juni tahun 2013 karena sudah men-dapat lampu hijau setelah koordinasi dengan Kemen-terian Agama Pusat dan Provinsi.

“Untuk tahun ini kami masih terkendala dengan bintang yang belum terang dari Kemenag Pusat. Be-berapa hari lalu setelah kami mengkoordinasikan itu, kami sudah mendapatkan info kalau bulan Juni insya Allah bisa dicairkan. Sudah kami sampaikan kepada pengawas di masing-masing kecamatan,” ucapnya.

Hal senada juga dis-ampaikan oleh bagian URS Keuangan Wahyu Hiday-at. Dia mengatakan untuk dana BOS pada tahun 2013 pencairannya merupakan wewenang Kanwil. Ang-garan Kemenag sementara ini masih diblokir karena masih belum mendapatkan persetujuan dari DPR Pusat. Bukan hanya anggaran BOS yang belum keluar, anggaran yang lain pun juga masih be-lum keluar.

“Yang menjadi peng-hambat anggaran BOS dan anggaran yang lain be-lum keluar karena adanya struktur kepengurusan dari tingkat kabupaten sampai tingkat pusat. Selain itu, se-mentara ini, anggaran un-tuk Kemenag masih diblokir. Pada pertengahan bulan pemblokirannya sudah bisa diselesaikan, mungkin ini bisa dicairkan pada bulan Juni,” terangnya. (jun/lum/rah)

Akan tetapi, bangunan tak ber-IMB itu terkesan sengaja dibiarkan. Sejauh ini petugas Satpol PP belum pernah mel-akukan penertiban bangunan tersebut dengan alasan masih belum berkoordinasi dengan tim yang lain.

Kasatpol PP H Kusno Abdullah saat dikonfirmasi melalui Kasi Ops Moh Sadik membenarkan jika bangunan yang tak mengantongi IMB di Kabupaten Sampang hingga saat ini masih belum ada pen-

ertiban. Tidaknya penertiban itu,

kata Kusno, karena untuk mel-akukan penertiban ratusan bangunan tersebut pihaknya masih butuh koordinasi de-ngan instansi lain. Beberapa instansi yang harus dikoor-dinasi antara lain Kantor Pe-layanan Perizinan dan Pena-naman Modal (KP3M), Badan Pengembangan Jalan, Dihub-kominfo, PU Cikatarung, Dis-pendaloka, BLH, dan Bagian Hukum.

Menurut Kusno setiap per-dirian bangunan harus ada IMB. Itu berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2011 tentang retribusi perizinan tertentu, termasuk di dalamnya IMB.

”Jika kami selaku penga-man Perda langsung melaku-kan tindakan tanpa berkoor-dinasi dengan tim instansi yang lain, maka khawatir pen-ertiban tersebut akan timbul persoalan di kemudian hari,” ucapnya kepada Koran Madu-ra, Selasa (14/5).

Untuk itu, lanjut Kusno, pihaknya berharap pada warga yang mendirikan bangunan di atas tanah milik PJKA itu agar tidak mendirikan bangu-nan secara permanen, karena suatu ketika nanti jika tanah tersebut dibutuhkan oleh pemerintah akan dilakukan penggusuran paksa.

Hal senada juga diungkap-kan Ainur Rasjid, Kasubag TU KP3M Sampang. Saat dikon-firmasi ia membenarkan ratu-san bangunan permanen milik warga yang berdiri di tanah milik PJKA di Kabupaten Sam-pang tidak mengantongi IMB.

Menurut Ainur, hingga saat ini, pihaknya belum per-nah mengeluarkan satu pun IMB karena warga tidak bisa menunjukkan kepemilikan sertifikat tanah.

”Adapun lokasi bangunan permanen milik warga terse-but tersebar di 4 Kecamatan di Kabupaten Sampang. Di antaranya Kecamatan Jregik, Kecamtan Torjun, Kecamatan Sampang Kota, dan Kecama-tan Camplong. Tapi, yang paling banyak bangunan per-manen tak mengantongi IMB itu berada di Kecamatan Kota

Sampang,” bebernya.Lebih lanjut Ainur Rasjid

menjelaskan secara rutin setiap tahun, pihak KP3M sudah men-sosialisasikan pada warga, agar tidak mendirikan bangunan secara permanen di lahan milik PJKA. Sebab jika sewaktu-wak-tu pihak PJKA membutuhkan tanah tersebut, maka warga yang memiliki bangunan terse-but akan digusur.

”Memang problematik bangunan tak ber-IMB di Ka-bupaten Sampang. Ini menjadi PR kita bersama untuk me-nyikapinya secara bijaksana. Tetapi yang paling penting adalah partisipasi dan ke-sadaran masyarakat untuk tidak mendirikan bangunan permanen di atas lahan yang bukan miliknya. Apalagi, di lahan milik PJKA,” ucapnya. (hol/lum/rah)

SAMPANG - Berdasarkan data di Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (KP3M) Sampang terdapat ratusan bangunan rumah permanen milik warga di Kabupaten Sampang tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB). Sebab bangunan permanen milik warga tersebut berdiri di atas tanah milik Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

PoL PP Membiarkan Ratusan Bangunan Tak Berizin

TIDAK MEMPUNYAI IZIN: Ratusan bangunan rumah permanen di Kabupaten Sampang yang tidak mempunyai izin mendirikan bangunan (IMB) berdiri diatas tanah milik PJKA.holis/koran madura

Kepala Kasi Mapenda Kabupaten Sampang

Syamsuri

SAMPANG - Banyaknya pasangan muda-mudi yang menjadikan Desa Madegan, Kelurahan Polagan, Kecama-tan Kota Sampang sebagai areal melakukan perbuatan tak sopan terus dikeluhkan warga setempat. Namun se-jauh ini warga mengaku tidak bisa berbuat apa-apa lantaran tidak mempunyai dasar untuk bertindak.

Oleh karena itu, warga berharap banyak kepada aparat keamanan. Terutama

pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang. Akan tetapi, sampai sekarang belum ada personil Satpol PP Sampang yang turun lang-sung ke lokasi dengan alasan belum mendapat laporan dari masyarakat.

”Sampai sekarang kami belum menerima laporan dari warga Madegan. Mungkin dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan operasi ke daerah itu. Kami nanti akan melakukan pembinaan terha-

dap remaja yang terjaring ope-rasi agar tidak mengulanginya lagi. Kalau masih tetap, maka akan dikenakan pasal tipiring (tindak pidana miring),” kata Kepala Satpol PP melalui Kasi Ops Moh Sadik kepada Koran Madura, Selasa (14/05).

Sementara itu, tokoh masyarakat Madegan terus berupaya untuk menimalisir banyaknya remaja yang ser-ing nongkrong di jalan Made-gan menuju Desa Aeng Sareh dengan cara mengajak warga

dan pemuda untuk melakukan tindakan pengusiran. Namun, upaya itu tidak pernah berhas-il karena setelah memberikan tindakan justru para remaja masih tetap menempatinya.

Salah satu tokoh masyarakat Dusun Marbulan, Desa Madegan Imam men-gatakan dirinya sudah ser-ing melakukan pengamanan bersama warga sekitar. Bah-kan, warga sudah menebang tumbuh-tumbuhan yang biasa dijadikan tempat persembu-

nyian para remaja ketika ber-duaan, namun upaya itu masih belum berhasil.

“Saya dengan warga di sini sudah sering melakukan pa-troli dan menyarankan agar pindah ke tempat lain, tapi setelah kami pergi mereka jus-tru kembali lagi. Bahkan ada juga yang melawan ketika di-beri peringatan, namun kami mengalah untuk menghindari terjadi perkelahian antara mereka dengan warga di sini, “ ujarnya. (jun/lum/rah)

SAMPANG - Warga Dusun Madegan Kelurahan Polagan Kecamatan Kota Sampang di-gegerkan dengan penemuan sebuah pohon pisang aneh. Dari pohon tersebut keluar dua jantung pisang.

Menurut Iskandar (42), pemilik pohon Pisang Tubai tersebut, keanehan itu sebe-narnya sudah terjadi sekitar tiga bulan lalu. Ketika itu pi-sang tersebut sudah bertang-kai dua. Sejak itu pula dirinya telah berpraduga dari tang-kai pohon itu akan keluar jantung pisang.

“Sejak tiga bula lalu sete-lah saya tanam itu, kok ada tangkai dua, diperkirakan sama saya hanya tangkai daun pak,” katanya kepada Koran Madura, Selasa (14/5).

Menurut pria yang beker-ja serabutan itu, sebelumnya memang ada tanda-tanda yang datang kepada ister-inya, ibu Siti Dina Titin. Dia

pernah bermimpi melahirkan bayi kembar dua. Padahal is-trinya masih belum hamil. Ternyata setelah beberapa hari kemudian, keanihan mimpinya rupanya menjadi firasat adanya pohon pisang miliknya yang mengeluarkan dua jantung pisang.

“tidak tahu kenapa istri saya mimpi begitu Mas, pa-dahal istri saya tidak hamil,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya.

Awalnya, lanjut pria yang dikaruniai satu anak tersebut mengatakan pohon pisang didapatkan dari tetangganya. Ditanam di sebalah utara rumahnya. Kondisinya tidak ada perkembangan, kemu-dian pisang itu dipindah di-tanam di selatan rumahnya. Sehingga sampai saat ini kondisi pohon pisang itu su-dah menujukkan hasilnya, mengeluarkan dua jantung pisang.

“Awalnya tidak ada buahnya dan tidak tumbuh, pas kebetulan saya pindah ke sini ternyata besar dan tum-buh dua tongkol (jantung pi-sang), Mas,” ucapnya.

Hingga saat ini, beberapa tetangganya banyak yang berdatangan untuk meli-hat keanehan pohon pisang itu dari dekat. Bahkan tidak sedikit di antara pengunjung yang minta bibitnya untuk ditanam pula di rumah mas-ing-masing.

selain dari warga setem-pat, para pengunjung yang datang melihat pohon pi-sang ajaib milik Iskandar itu juga berasal dari desa tetang, meski jumlahnya tidak ter-lalu banyak.

Menurut Iskandar, dirin-ya tidak memungut apapun pada pengunjung yang da-tang melihat pohon pisang di atas lahan di selatan ru-mahnya itu. (ryn/rah)

Page 8: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117 | TAHUN II8 BANGKALAN

Selama Setahun ASDP Rugi Rp 7 Miliar

Pelabuhan Kamal yang du-lunya ramai dengan kendaraan lalu-lalang, bahkan hampir tiap hari sering macet hingga beberapa kilometer, kini telah kehilangan para penggemarn-ya. Bahkan di saat hari tert-entu pun, setelah jembatan Suramadu itu dioperasikan, tak ada lagi keramaian orang maupun kendaraan yang me-lewati Pelabuhan Kamal.

“Ya, kita akui bahwa kondsi saat ini sangat mem-prihatinkan, masyarakat tidak lagi berminat menggunakan jasa anggkutan kapal,” ungkap Khairil Anwar.

Bagian Supervisi Spera-sional Angkutan Sungai Da-nau dan Penyebrangan (ASDP) ini mengatakan bahwa setiap harinya hanya 100 kendaraan yang menggunakan jasa kapal yang disediakan.

Dengan kondisi seperti ini pihaknya harus menang-gung kerugian yang cukup besar akibat pendapatan yang menurun. Menurut Khairil Anwar, pendapatan setiap harinya selalu tidak

sebanding dengan biaya op-ersianal kapal.

“Bila dibandingkan, sebe-lum ada suramadu kendaraan yang melintasi selat meng-gunakan kapal mencapai 700 kendaraan. Akan tetapi, saat ini kendaraan sangat minim dan hanya meraup pendapa-tan 5 sampai 6 juta untuk satu kapal. Secara keseluruahn de-ngan empat kapal yang diope-rasikan hanya mengasilkan 31 juta,” imbuhnya.

Padahal, sambung Khairil, biaya opersiaonal untuk satu kapal sekali jalan mencapai Rp 600.000 untuk BBM, be-lum biaya lainnya. Sedangkan jam operasi kapal mulai pukul 5.24-11.30 WIB. Sehingga pengeluaran yang begitu ting-gi menjadi penyebab setiap tahunnya harus menanggung kerugian sebesar 7 miliar.

Padahal sebelum adanya suramadu, pihaknya bisa mer-aup keuntungan Rp 78.000.000 setiap 24 jam.

“Kapal itu setiap jam mel-akukan 8 kali trip (perjalanan), kemudian tinggal mengka-

likan saja biaya opersianalnya. Sedangkan pendapatan sangat kecil,” keluhnya.

Untuk menutupi kerugian itu, lanjut Khairil pihaknya menggunakan subsidi si-lang. Karena momen-momen penting sudah tidak bisa lagi dijadikan harapan dan tidak seramai dulu.

Pada kenyataannya masyarakat lebih memilih suramadu sebagai alternatif untuk mempercepat perjala-nan mereka.

Efek sosial bagi para ped-agang kecil, masih kata ka-hiril, yaitu gulung tikar dan hanya sedikit yang bertahan. Itu pun bisa dihitung dengan jari. Tidak seperti dulu yang bisa dijadikan harapan untuk menunjang sektor perekon-imian.

“Harapannya bagaimana caranya agar pelabuhan bisa ramai kembali, yang pent-ing bisa tetap bertahan ka-rena adanya suramadu sangat minta perhatian masyarakat. Kalau bisa roda 2 dialihkan ke kapal untuk menghindari adanya sesuatu yang menim-bulkan kerugian bagi pengen-dara, karena tidak ada tol yang pantas dilewati kendaraan roda dua,” tandasnya.(dn/rah)

BANGKALAN - Semenjak ada Suramadu, Palabuhan Kamal semakin sepi daripada sebelum jembatan Suramadu itu diresmikan.

doni heriyanto/koran madura

SEMAKIN SEPI: Suasana pelabuhan Kamal yang dulunya ramai dengan kendaraan lalu-lalang bahkan hampir setiap hari terjadi macet, kali ini tampak semakin sepi pasca adanya jembatan suramadu.

Stok Elpiji Berkurang

Penyaluran Raskin Belum Normal

Warga Banyior Diamankan karena Diduga Menimbun Solar

Pemerintah Butuh 3.006 Guru PNSELPIJI

DISTRIBUSI GAKIN PENIMBUNAN BBM

TENAGA PENDIDIK

BANGKALAN - Setelah sempat diguncang kelang-kaan BBM jenis solar dan premium beberapa waktu lalu, sepekan terakhir ini se-bagian warga kecamatan kota Bangkalan mulai diresahkan dengan kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram.

Menurut penuturan se-jumlah warga, beberapa pengecer gas elpiji 3 kilo-gram tersebut mendapat distribusi yang minim dari para agen, sehingga ber-dampak pada keterbatasan penyediaan elpiji tersebut di pasaran.

Salah seorang ibu rumah tangga warga Pangeranan Bangkalan, Hanifah men-gaku kerepotan memenuhi kebutuhannya karena lang-kanya elpiji bersubsidi itu.

Menurutnya, kalaupun ada pengecer yang menjual elpiji ukuran 3 kilogram, harganya sedikit lebih ma-hal daripada biasanya. Harga elpiji itu bisa men-capai Rp 15.000, padahal harga normalnya hanya Rp 13.000.

“Ya ini, saya cari cukup sulit Mas. Beberapa penjual

di sekitar sini kehabisan stok katanya. Menurut pen-jualnya, agen ngirim juga sedikit. Adanya agak jauh, itu pun harganya lebih mahal, Rp 15.000 per tabung,” ujar ibu rumah tangga tersebut.

Hanifah berharap masalah ini dapat segera dis-elesaikan oleh pihak terkait. Baginya setelah harga min-yak tanah meroket tinggi, tak ada pilihan lain baginya se-lain menggunakan gas elpiji bersubsidi itu.

Sementara itu, Kastini, salah seorang penjual toko yang pengecer gas elpiji 3 kilogram juga mengakui cukup kesulitan memenuhi permintaan pelanggannya. Menurutnya, itu terjadi kare-na stok kiriman barang yang didapatinya dari agen juga berkurang.

“Gak tahu juga kenapa Mas. Beberapa hari terakhir ini mulai agak sulit, kadang kiriman barang dari agen berkurang, kadang juga telat kirimannya. Masak iya mau ikutan naik Mas. Biasanya kan gitu, kalau mau naik ba-han bakar langka dulu,” tan-dasnya. (dn/rah)

BANGKALAN - Penyalu-ran beras untuk masyarakat miskin (raskin) di kabupaten Bangkalan belum normal, ka-rena pendistribusian raskin masih dilakukan penyesua-ian jumlah pagu bagi Rumah Tangga Sasaran (RTS) pen-erima.

“Memang sekarang masih ada penyesuaian pagu, jadi penyaluran raskin belum nor-mal,” kata Kabag Perekono-mian Setkab Bangkalan, Rudi-yanto.

Rudy menjelaskan pendis-tribusian raskin pada bulan Mei ini masih terus dilaku-kan hingga jatah bulan yang sebelumnya terdistribusi se-cara keseluruhan. Untuk pen-distribusian bulan ini masih mengejar ketertinggalan pada bulan lalu.

“Sekarang kan masih bu-lan Mei, jadi jatah bulan Maret dan April didistrubisikan pada bulan Mei ini,” terangnya.

Dia memperkirakan pen-distribusian raskin baru akan normal pada bulan Juni men-datang. Untuk itu, pihaknya akan melakukan percepatan dalam pendistribusiannya. Menurut mantan kepala Sat-pol PP tersebut, setelah selu-ruh kecamatan mendapatkan jatahnya masing-masing, di-

harapkan penyalurannya bisa berjalan normal kembali pada setiap bulan.

“Semuanya juga bergan-tung dengan harga di pasaran atau tebusan. Kalau secara ad-ministratif, sudah selesai dis-alurkan lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), rumah tangga sasa-ran penerima manfaat (RTSM) pada tahun ini berjumlah 85.068 KK (Kepala Keluarga). Dari data itu menunjukkan tren menurun sebanyak 15,02 persen dibanding pada tahun sebelumnya yang mencapai 100.102 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM). (ori/rah)

BANGKALAN – Jajaran Kepolisian Polres Bangkalan mengamankan F, warga Desa Banyior Kecamatan Sepuluh karena diduga telah melaku-kan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Dia diperiksa dan ditangkap oleh polisi ketika sedang melaku-kan pengisian di salah satu SPBU di kota Bangkalan.

Penimbunan dilakukan oleh F karena menghadapi rencana pemerintah menaik-kan harga BBM jenis solar. F membayangkan ketika kenai-kan BBM jenis solar itu be-nar-benar telah diberlakukan, maka dirinya akan memper-oleh keuntungan yang sangat besar. Namun sial, perbuatan F keburu tercium aparat kea-manan sehingga harus beru-rusan dengan pihak kepoli-sian.

”BBM jenis solar itu didu-ga kuat akan ditimbun untuk dijual kembali. Sebab, kula-kannya dengan jumlah ban-yak, sehingga kami gagalkan dan diamankan ke Mapolres untuk pemeriksaan lebih lan-jut,” ujar Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Mukhammad Lutfi, kepada sejumlah warta-wan, kemarin (14/5).

Dia menjelaskan, BBM jenis solar sudah dinaikkan ke dalam truk usai melakukan pengisian di SBPU Kota, sebelum akh-

irnya petugas memergokinya. Sebanyak 25 jerigen dengan jumlah 860 liter berhasil dia-mankan sebagai barang bukti.

“Rencanya BBM itu akan digunakan di suatu perusa-haan. Intinnya selain digu-nakan, juga akan dilakukan penimbunan sehingga ketika

BBM nanti naik juga akan di-jual lagi,” ungkapnya.

Lutfi menambahkan, se-lain mengamankan barang bukti (BB) berupa BBM dan sebuah truk, polisi juga akan mengamankan sopir dan kenek truk tersebut.

Tidak hanya itu, setelah

aparat mengecek ke rumah pemilik, ditemukan ada be-berapa tempat perusahaan, di antaranya pengelolaan batu, penggilingan padi, dan juga pertambangan berupa bedel.

Lutfi menegaskan pihakn-ya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap pemi-

lik SPBU, terkait dibolehkan-nya kulaan BBM dengan jum-lah banyak.

“Ancaman bagi tersangka akan dijerat dengan pasal 55 UU Migas No. 22 tahun 2021, dengan kurungan 6 tahun dan denda maksimal 20 miliyar,” tegasnya. (ori/rah)

BANGKALAN – Kekuran-gan jumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) terjadi di Bangkalan. Jumlah guru yang ada saat ini tidak bisa

memenuhi kebutuhan men-gajar di sekolah. Hingga tahun 2013 ini, Dinas Pen-didikan (Disdik) masih kekurangan guru PNS se-

banyak 3.006 orang.“Kekurangan ribuan

tenaga pendidik (guru) Pen-gawai Negeri Sipil (PNS) meliputi guru SD, SMP, SMA

dan SMK,” kata Kepala Dis-dik Bangkalan, Mohni mela-lui Kasubag Umum Moh. Bakrun, Selasa (14/5).

Bakrun menjelaskan

kekurangan 3.006 orang guru tersebut, dengan rincian untuk SD sebanyak 2.743 orang dari 660 lem-baga, guru SMP sebanyak 134 orang dari 42 lembaga. Selain itu, guru SMA seban-yak 15 orang dari 9 lembaga, dan guru SMK sebanyak 114 orang dari 10 lembaga.

Kalau tidak ada penam-bahan atau rekrutmen CPNS khusus guru setiap tahun dipastikan guru PNS terus berkurang. Sebab mereka kebanyakan sudah pensiun. Rata-rata setiap tahunnya, sebanyak 200 orang guru memasuki masa pensiun.

Sejauh ini, pihaknya mengaku sudah berusaha untuk menutupi kekurangan guru tersebut dengan men-gajukan ke Badan Kepegawa-ian Daerah (BKD) setempat sesuai kebutuhan. Apabila disetujui dibutuhkan rekrut-men CPNS.

”Rata-rata di lembaga se-kolah yang kekurangan guru itu, sekarang diisi oleh guru sukwan dan bayaran mereka tergantung kebijakan lem-baga sekolah masing-mas-ing,” ujarnya. (ori/rah)

ori/koran madura

MENGAWASI UN: Tampak sejumlah guru SMP yang ada di Bangkalan saat mengawasi pelaksanaan ujian nasional yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

DIAMANKAN: Ratusan jerigen berisi solar diamankan Polres Bangkalan saat mengisi di SPBU Kota, Jalan Soekarno Hatta.ori/koran madura

Memang sekarang masih ada

penyesuaian pagu, jadi penyaluran raskin belum

normal,”

RudiyantoKabag Perekonomian

Setkab Bangkalan

Page 9: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117 | TAHUN II 9MATARAMAN

Yang jelas berkas persyaratan untuk pembuatan paspor

978 calon haji Bojonegoro sudah kami serahkan ke Imigrasi Surabaya.

Kita nanti akan mendapatkan

pemberitahuan pembuatan paspor

dari Imigrasi Surabaya,”

Abdul WachidKepala Kemenag

Bojonegoro

Saat ini kami masih menunggu surat penetapan dari Pengadilan Tipikor, tanpa surat itu kami

tidak bisa memindahkan,

karena saat ini wewenang

penahanan ada pada pengadilan,

Kejaksaan hanya tinggal melaksanakan

saja,”

Indi PremadasaKasi Intel Kejaksaan

Negeri Trenggalek

Kemenag Belum Peroleh Jadwal Paspor Calon Haji

Petani Tanam Palawija Antisipasi Kekeringan

Pengadilan Kabulkan Pemindahan Tahanan Ketua DPRD

Pemerintah Bentuk Tim Pengawas Elpiji

HAJI

PERTANIAN

KORUPSI ANTISIPASI KELANGKAAN

BOJONEGORO - Kemen-terian Agama (Kemenag) Bo-jonegoro, Jatim, belum mem-peroleh jadwal pelaksanaan pembuatan paspor calon haji dari Imigrasi Surabaya, karena masih menunggu pengesahan biaya pembua-tan paspor dari pemerintah pusat.

“Jadwal pembuatan paspor calon haji masih men-unggu pengesahan peneta-pan besarnya biaya pembua-tan paspor dari pemerintah,” kata Kepala Kemenag Bojon-egoro Abdul Wachid di Bojo-negoro, Selasa.

Didampingi Kasi Penye-lenggara Haji dan Umrah Kemenag Wachid Priyono, ia mengaku belum tahu pasti kapan pemerintah menge-sahkan besarnya biaya pem-buatan paspor bagi calon haji di Indonesia tahun ini.

“Yang jelas berkas per-syaratan untuk pembuatan paspor 978 calon haji Bojone-goro sudah kami serahkan ke Imigrasi Surabaya. Kita nanti

akan mendapatkan pember-itahuan pembuatan paspor dari Imigrasi Surabaya,” ka-tanya.

Menurut dia, pelaksanaan pembuatan paspor calon haji memerlukan waktu sekitar tiga hingga empat hari, ka-rena menyesuaikan kemam-puan Imigrasi Surabaya yang rata-rata 300-400 paspor per hari.

Mengenai Biaya Penye-lenggara Ibadah Haji (BPIH), ia mengatakan pemerintah sudah menetapkan besarnya 3.619 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp35 juta.

Dengan demikian, lan-jutnya, jumlah BPIH yang harus dilunasi calon haji sekitar Rp15 juta, sebab se-mua calon haji yang berang-kat pada musim haji tahun ini hendaknya memiliki tabungannya sebesar Rp20 juta. “Tapi kita juga belum memperoleh jadwal ka-pan waktu pelunasannya,” ucapnya.

Ditanya kemungkinan ada tambahan kuota haji, Wakhid menjelaskan pen-etapan tambahan kuota calon haji tergantung keputusan Kementerian Agama setelah memperhitungkan jumlah calon haji yang batal berang-kat di seluruh Indonesia.

“Biasanya tahun-tahun yang lalu selalu ada tamba-han kuota,” ucapnya.

Wachid menambahkan dua calon haji yang sudah masuk jadwal berangkat ta-hun ini dilaporkan mening-gal dunia yaitu Listari asal Desa Sumberrejo, Kecamatan Sumberrejo dan Mashari asal Kecamatan Baureno.

“Laporan meninggalnya calon haji sudah kami terima, tapi keluarga belum men-cabut keberangkatannya, se-hingga masih masuk dalam daftar,” jelasnya. (ant/rah)

PACITAN - Dinas Tana-man Pangan dan Peterna-kan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengimbau petani setempat agar be-ralih dari tanaman padi ke palawija, untuk mengantisi-pasi dampak kemarau yang berpotensi menyebabkan kekeringan pada lahan se-luas 6.000 hektar di daerah setempat.

“Ada sekitar 6.000 hektar lahan pertanian yang ber-potensi terdampak musim kemarau. Musim kering ini harus disiasati dengan me-nanam tanaman palawija karena tidak terlalu mem-butuhkan air untuk hidup,” kata Kabid Penyuluhan dan Sarana Prasarana Dinas Tanaman Pangan dan Pe-ternakan (Distanak) Pacitan, Bagianto, Selasa.

Tanaman yang direko-mendasikan untuk ditanam selama kemarau di antara-nya adalah jagung, kedelai, kacang tanah, dan umbi-umbian.

Selain lebih tahan hidup dengan minim air, rotasi jenis tanaman diperlukan untuk memperbaiki unsur hara dalam tanah persawa-han yang diindikasikan terus menurun drastis seir-ing penggunaan pupuk non organik oleh petani dalam jumlah masif.

Selain memberikan im-bauan pada para petani, Dis-tanak Pacitan juga mulai mel-akukan inventarisasi sarana dan mengupayakan bantuan pertanian, seperti pemerik-saan sumur bor, pump trek (traktor sekaligus pompa air), dan mesin penyedot air.

Tidak itu saja, mereka juga akan menggelar ra-pat persiapan menghadapi musim kemarau tingkat Ba-

korwil I Madiun.Di tingkat lokal, Dis-

tanak Pacitan terus berkoor-dinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain, seperti Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Dinas Bi-namarga dan Pengairan.

Beberapa wilayah perta-nian di Kabupaten Pacitan yang berpotensi mengalami kekeringan tersebar di Ke-camatan Pacitan, Kebona-gung, Ngadirojo, Arjosari, Nawangan, dan Bandar.

Lahan seluas 6.000 hektar yang diprediksi ter-dampak bencana kekeringan itu merupakan areal perta-nian yang telah dilengkapi sarana irigasi teknis.

Artinya, jika ditam-bahkan dengan lahan yang bersistem pengairan semi teknis maupun sederhana, luasnya bisa lebih besar.

Bagianto mengakui jika datangnya musim kema-rau dengan sendirinya akan mempengaruhi hasil panen.

P e n u r u n a n n y a diperkirakan mencapai lima persen dari hasil serupa pada musim penghujan ke-marin.

Sesuai perkiraan pihakn-ya, pada musim penghujan, dari satu hektar lahan perta-nian mampu menghasilkan sebanyak enam ton gabah.

Sementara luas keselu-ruhan lahan di Kota 1001 Goa ini mencapai sekitar 13.000 hektar, sehingga la-zimnya produksi padi dalam satu musim panen mencapai sekitar 78 ribu ton.

“Saat kemarau luasan lahan pertanian yang ditan-ami padi mungkin tinggal sekitar 4.000-an hektar atau di atasnya sedikit,” ujarnya.(ant/rah)

“Panggilan eksekusi hari ini sudah ketiga kalinya de-ngan batas terakhir pukul 16.00 WIB. Kalau tidak da-tang, ya kita tetapkan se-bagai DPO,” kata Kepala Ke-jaksaan Negeri Bojonegoro Tugas Utoto.

Ia menjelaskan dalam

panggilan dua kali eksekusi salah satu terpidana yaitu mantan Wakil Ketua DPRD Maksum Amin tidak datang dengan alasan sakit.

“Yang satunya (juga man-tan Wakil Ketua DPRD Mo-chtar Setijohadi) tidak datang tanpa alasan,” ujarnya.

Keterangan yang diper-oleh, sesuai keputusan Mahkamah Agung (MA) No. 1481/K/pid.sus/2012 menya-takan secara sah terbukti mel-akukan tindak pidana korupsi dana perjalanan dinas DPRD dari APBD 2006-2007 sebesar Rp 13,2 miliar.

Sesuai keputusan MA, keduanya dijatuhi hukuman masing-masing enam tahun penjara ditambah denda sebe-sar Rp 200 juta atau enam bu-lan kurungan.

Masih dalam putusan MA, Mochtar Setijohadi juga diwa-jibkan membayar uang peng-

ganti sebesar Rp 687.900.000 dan Maksum Amin mem-bayar uang pengganti Rp 754.050.000.

MA juga menyebutkan apabila keduanya tidak bisa membayar uang pengganti, maka harta mereka akan disita atau menjalani pidana enam bulan kurungan.

Keputusan MA itu mem-batalkan keputusan Pengadi-lan Tinggi (PT) Surabaya pada 22 Agustus 2011 yang men-jatuhkan hukuman kepada keduanya masing-masing dua tahun penjara ditambah den-da Rp 50 juta atau dua bulan

kurungan.“Kalau mereka bisa mener-

ima putusan Pengadian Negeri Bojonegoro seharusnya mas-ing-masing hanya menjalani pidana satu tahun penjara,” jelas Utoto.

Menjawab pertanyaan, Utoto memastikan pihaknya tetap akan melakukan pen-gusutan dana perjalanan di-nas DPRD yang diduga juga diterima anggota DPRD lain-nya.

“Kita akan terus men-gusut kasus korupsi dana perjalanan dinas DPRD ini,” tegasnya. (ant/rah)

TRENGGALEK - Pen-gadilan Tindak Pidana Ko-rupsi (Tipikor) Surabaya mengabulkan permohonan pemindahan penahanan terdakwa korupsi Sanimin Akbar Abbas yang juga Ket-ua DPRD Trenggalek dari Rumah Tahanan (Rutan) Medaeng, Sidoarjo, ke Ru-tan Trenggalek.

Kepastian pemindahan penahanan Akbar Abbas itu disampaikan Kasi Intel Ke-jaksaan Negeri Trenggalek Indi Premadasa, Selasa, na-mun proses eksekusi masih menunggu surat resmi dari Pengadilan Tipikor Sura-baya.

“Saat ini kami masih menunggu surat penetapan dari Pengadilan Tipikor, tanpa surat itu kami tidak bisa memindahkan, karena saat ini wewenang pena-hanan ada pada pengadilan, Kejaksaan hanya tinggal melaksanakan saja,” ka-tanya.

Setelah mendapatkan surat penetapan, ia bersama Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani kasus tersebut akan segera menu-ju Rutan Medaeng, Sidoarjo guna melakukan penjempu-tan tahanan.

Indi menolak menje-laskan alasan pemindahan lokasi penahanan terse-but. Ia berkilah masalah itu menjadi prerogratif lem-baga Pengadilan Tipikor, apalagi materi permohonan pemindahan penahanan disampaikan langsung oleh penasihat hukum kepada majelis hakim.

“Yang mengetahui ada-lah majelis hakim dan tim

pengacaranya Akbar Ab-bas, yang jelas dalam per-sidangan kemarin (Senin, 13/5) hakim menyampaikan mengabulkan permohonan itu dan kami diperintahkan untuk melaksanakannya,” ujarnya.

Lanjut Indi, meskipun terdakwa merupakan Ketua DPRD Trenggalek, pihak Ke-jaksaan dan rumah tahanan tidak akan memberikan fasilitas maupun perlakuan khusus.

“Nanti setelah dipin-dahkan di sini (Rutan Trenggalek), perlakuannya sama dengan tahanan yang lainnya, karena setiap war-ga negara itu sama di muka

hukum,” ujarnya.Disinggung menge-

nai dampak pemindahan lokasi penahanan tersebut, pihaknya mengaku akan lebih repot karena setiap kali sidang harus melaku-kan antar-jemput terdakwa dari Trenggalek ke Sura-baya.

“Kalau sebelumnya cukup dekat antara Pen-gadilan Tipikor dan Me-daeng. Tapi apa pun risikonya kami harus siap, karena sudah kewajiban kami,” tandasnya.

Sementara itu menge-nai proses persidangan, Indi menjelaskan saat ini telah masuk dalam materi pemeriksaan saksi-saksi yang diajukan Kejaksaan.

“Sebelumnya sudah diperiksa para pimpinan dewan, kemudian ada juga anggota dewan dan ke-marin gilirannya pegawai sekretariat dewan yang diperiksa,” katan Indi Pre-madasa.

Unsur sekretariat DPRD tersebut terdiri dari enam orang, masing-masing, sekretaris dewan, Abu Mansur, mantan sekretaris dewan, Mahfud Efendi, dan empat staf DPRD Treng-galek.

Sebelumnya, Ketua DPRD Trenggalek, Sanimin Akbar Abbas dijebloskan ke tahanan karena diduga melakukan tindak pidana korupsi berupa pemotongan uang saku perjalanan dinas 44 anggota dewan sebesar tiga persen. Kini terdakwa dijerat pasal 12e dan f Un-dang-Undang Tipikor. (ant/rah)

BOJONEGORO - Pemkab Bojonegoro, Jatim, beren-cana membentuk tim penga-was yang bertugas memantau pendistribusian elpiji 3 kilo-gram mulai stasiun pengi-sian bulk elpiji (SPBE), agen, hingga ke pangkalan agar tidak terjadi kelangkaan elp-iji di masyarakat.

Kepala Dinas Perindus-trian dan Perdagangan Bo-jonegoro Bambang Suharno, Selasa, mengatakan pemben-tukan tim pengawas pendis-tribusian elpiji 3 kilogram itu mempertimbangkan kelang-kaan elpiji yang terjadi akhir-akhir ini.

Selain itu, katanya, pihaknya juga mempertim-bangkan elpiji 3 kilogram merupakan barang bersub-sidi, sehingga harus tepat sasaran.

“Saat ini elpiji 3 kilogram dijual bebas. Hampir semua toko menjual elpiji 3 kilo-gram dengan jumlah banyak, sehingga mereka yang kaya pun bisa mencari di toko se-cara sembunyi-sembunyi,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia me-maklumi kalau harga elpiji 3 kilogram di masyarakat saat ini jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.750/tabung di SPBE.

“Harga elpiji 3 kilogram di masyarakat jauh di atas HET karena penjualannya dilakukan secara bebas,” ujarnya.

Ia menjelaskan pihaknya akan mengumpulkan SPBE yang ada juga 12 agen elpiji untuk menghitung jumlah kebutuhan riil elpiji 3 kilo-gram sekaligus pola pendis-tribusiannya.

“Kami juga akan mem-inta di setiap desa ada satu pangkalan elpiji 3 kilogram, agar pola pendistribusiannya menjadi jelas,” tuturnya.

Kelangkaan elpiji 3 kil-ogram, menurut dia, se-harusnya tidak terjadi, sebab kuota elpiji 3 kilo-gram di daerahnya sebanyak 5.200.000 tabung berkurang 63 ribu tabung dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang jumlahnya mencapai 5.263.000 tabung.

“Kalau saja terjadi kel-angkaan elpiji seharusnya bukan saat ini, tapi akhir ta-hun,” ujarnya.

Ia menambahkan pem-kab tahun ini mengajukan usulan kuota elpiji 3 kilo-gram sebanyak 5.659.000 tabung dengan memper-timbangkan bertambahnya pemakai gas elpiji 3 kilo-gram, namun hanya dis-etujui Pertamina sebanyak 5.200.000 tabung.

“Saya kurang tahu jum-lah warga yang saat ini memanfaatkan elpiji 3 kilogram. Tapi pada awal pemanfaatan elpiji tahun 2008, warga yang memper-oleh bantuan tabung gas dan kompor mencapai 350 ribu kepala keluarga (KK),” ucapnya.

Seorang warga Kelura-han Sumbang, Kecamatan Kota, Bojonegoro Tony Ade Irawan menyebutkan pagi tadi istrinya baru membeli elpiji 3 kilogram Rp17.000/tabung, yang sebelumnya Rp16.000/tabung. “Men-carinya juga susah banyak penjual elpiji 3 kilogram yang stoknya kosong,” ujarnya. (ant/rah)

BOJONEGORO - Kejaksaaan Negeri Bojonegoro, Jatim, Selasa, menetapkan Mochtar Setijohadi dan Maksum Amin sebagai daftar pencarian orang (DPO) karena tidak memenuhi panggilan eksekusi dalam kasus korupsi perjalanan dinas DPRD sebesar Rp 13,2 miliar.

Kejaksaan Tetapkan Dua DPO Korupsi

Page 10: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117| TAHUN II10 TAPAL KUDA

GADING CARNAVAL NITE. Sejumlah peserta Jember Fashion Carnaval tampil dalam parade karnaval “Gading Carnaval Nite” di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta. Parade tersebut menjadi pembuka perhelatan Jakarta Fashion Food Festival 2013 yang memasuki tahun ke-10 yang akan menampilkan pagelaran fesyen dan festival kuliner pada 8-26 Mei 2013.

PROBOLINGGO - Hari kedua pendaftaran bakal calon walikota (Bacawali) dan bakal calon wakil wa-likota (bacawawali) Kota Probolinggo Periode 2014-2019 untuk Pemilukada Kota Probolinggo, yang akan dilangsungkan pada 29 Agustus mendatang, di KPU Kota Probolinggo, ru-panya kurang diminati oleh para calon pemburu kursi N1 dan N2 ini.

“Benar, sampai pada hari kedua ini belum ada yang datang untuk mendaf-tarkan diri menjadi calon walikota atau calon wakil walikota,” ujar Yahya Ulu-muddin, Divisi Perencanaan Program dan Data, KPU Kota Probolinggo, Selasa (13/5).

Yahya Ulumuddin mem-prediksi, pendaftaran akan mulai ramai menjelang be-rakhirnya pendaftaran 19 Mei 2013. Kemungkinan saat ini mereka yang akan mendaftar ke KPU Kota Probolinggo sedang mem-persiapkan berkas-berkas persyaratan.

“Kemarin baru ada yang

menanyakan persyaratan dan mekanisme pendaf-taran, serta menanyakan apakah diperbolehkan membawa pendukung yang mengantar. Pertanyaan itu saya jawab boleh-boleh saja, asalkan tertib,” tu-turnya.

Menurutnya, pendaf-taran bakal calon (Balon) Walikota dan Wakil Wa-likota Probolinggo, dilaku-kan langsung oleh calon yang bersangkutan. Di-pastikan pendaftaran akan ikuti oleh banyak pen-dukung.

“Semua calon dipas-tikan akan menyerta-kan tim pendukung saat melakukan pendaftaran, namun terlebih dahulu harus memberitahukan kepada panitia,” ujarn-ya.

Diterangkan, pendaf-taran dibuka 13 Mei dan ditutup 19 Mei 2013, yak-ni dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Kecuali pada 19 Mei 2013, pen-daftaran dibuka sampai dengan pukul 24.00 WIB.(hud).

Hari Kedua Pendaftaran Bacawali Masih Sepi

BAKAL CALON WALIKOTA

Pembantu Rektor II Uni-versitas Muhammadiyah Ma-lang (UMM) Fauzan, Selasa, mengemukakan keduanya dilepas oleh kepolisian karena tidak ada bukti yang kuat jika keduanya telah membocorkan jawaban soal-soal tes tersebut.

“Sebelum mereka men-girimkan jawaban kepada pe-serta tes yang menjadi klien-nya, mereka sudah ditangkap 20 menit setelah tes dimulai. Sehingga, mereka belum sem-pat menyebarkan jawaban-nya,” tegas Fauzan.

Berbeda dengan kedua ma-hasiswa Jurusan Teknik Kimia

ITS berinisial VA dan WP yang dilepas dan dipulangkan, 31 peserta tes yang mengguna-kan jasa joki dan tertangkap tangan itu secara otomatis didiskualifikasi, bahkan sudah masuk daftar hitam UMM.

Karena kejadian tersebut, lanjut Fauzan, ke depan proses seleksi penerimaan mahasiswa baru akan lebih diperketat, mulai dari proses pendaftaran hingga pengawasan selama pelaksanaan tes.

Kapolsek Karangploso, Ka-bupaten malang, Ajun Komisa-ris Polisi (AKP) Sugeng Hardi-anto sebelumnya mengatakan

jika perjokian tersebut belum sempat dilaksanakan, karena tertangkap lebih dulu. Oleh karena itu, kepolisian lang-sung melimpahkan persoalan tersebut kepada Rektor UMM Dr Muhadjir Effendi.

Kalaupun praktik perjoki-an itu sudah dilaksanakan, tegas Sugeng, polisi juga tidak bisa menjadikan keduanya se-bagai tersangka, sebab hingga saat ini tidak ada UU dalam KUHP yang mengatur tentang pembocoran rahasia negara.

“Karena itu, masalah ini kita limpahkan kembali ke kampus. Yang pasti, kasus ini bukan tindakan kriminal,” te-gas Sugeng.

Pada saat tes gelombang pertama seleksi masuk bagi calon mahasiswa baru UMM yang digelar, Senin (13/5), ditemukan adanya dua orang mahasiswa ITS berperan men-

jadi joki dengan modus ikut sebagai peserta tes.

Peralatan yang mereka gunakan cukup canggih de-ngan memodifikasi hand-phone sebagai alat komuni-kasi untuk mengirimkan soal dan jawaban dari joki lain yang berada di luar area ru-angan tes.

Dari keterangan dua orang mahasiswa tersebut, tarif yang harus dibayar pengguna jasan-ya antara Rp50 juta hingga Rp250 juta. Tarif sebesar Rp50 juta untuk kelas ekonomi, artinya peserta mengerjakan sendiri dan hanya mendapat-kan kunci jawaban.

Sedangkan tarif Rp250 juta untuk kelas VVIP dari Fakul-tas Kedokteran (FK) dan pe-serta tidak ikut mengerjakan atau terima beres, karena yang mengerjakan adalah joki ber-sangkutan. (ant/mk)

Dua Mahasiswa ITS Pelaku Joki UMM DilepasMALANG - Dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pelaku perjokian dalam tes seleksi masuk di Universitas Muham-madiyah Malang dilepas, karena tidak memenuhi unsur kriminal.

MALANG - Bupati Ma-lang, Jawa Timur, Rendra Kresna mengakui bahwa an-gka pernikahan dini di daer-ahnya dari tahun ke tahun terus meningkat, yakni men-capai 30,5 persen pada 2011, dan 32,49 persen pada 2012.

“Tahun 2011 pasangan usia dini (di bawah usia 20 ta-hun) yang menikah sebanyak 8.250 pasangan, dari 25.330 pasangan (30,5 persen), dan pada 2012 sebanyak 8.515 pa-sangan dari 26.143 pasangan (32,49 persen),” kata Rendra Kresna di Malang, Selasa.

Ia mengatakan angka pernikahan dini tersebut harus ditekan, karena sum-bangannya terhadap laju pertumbuhan penduduk, terutama dari kelahiran bayi cukup tinggi, bahkan melam-paui pertumbuhan penduduk Jatim.

Menurut dia, dari jumlah penduduk secara keseluru-han yang lebih dari tiga juta jiwa itu, angka pertumbuhan-nya mencapai 0,87 persen per

tahun. Sedangkan laju per-tumbuhan penduduk Jatim hanya 0,7 persen per tahun.

Oleh karena itu, kata Ren-dra, untuk menekan laju perni-kahan dini tersebut, bukan hanya menjadi tugas pemerin-tah semata, tapi semua pihak juga harus dilibatkan, termas-uk orang tua, tokoh agama dan lembaga pendidikan.

Sementara itu, Kepala Badan Keluarga Berencana Kabupaten Malang Sukowi-yono menambahkan jika pernikahan dini tersebut ga-gal dikendalikan melalui pro-gram KB, maka kelahiran bayi di daerah itu bisa mencapai 45 ribu per tahun.

Angka kelahiran bayi tersebut, katanya, memun-cak pada tahun ini, dengan asumsi setiap kejadian lahir bisa satu atau dua bayi, bah-kan lebih karena kembar.

Ia mengakui jika kejadian kelahiran di Kabupaten Ma-lang dalam beberapa tahun terakhir ini cenderung men-ingkat. Pada tahun 2007, bayi

yang lahir sebanyak 39.609 jiwa, 2008 dan 2009 masing-masing sebanyak 40 ribu jiwa.

Tahun 2010, meningkat lagi menjadi 50 ribu bayi dan 2011 turun menjadi 40 ribu bayi. “Kami terus berupaya menekan angka pernikahan dini agar laju pertumbuhan penduduk juga bisa dikenda-likan dan tidak sampai terjadi ledakan kelahiran bayi (baby boom),” ujarnya.

Jumlah penduduk Kabu-paten Malang yang mencapai lebih dari 3 juta jiwa itu, laki-laki sebanyak 1.524.633 jiwa dan perempuan sebanyak 1.518.980 jiwa.

Dari jumlah penduduk tersebut yang masih aktif sebagai akseptor KB seban-yak 408.896 pasangan (78,5 persen) dari total jumlah pasangan usia subur (PUS) sebnayak 520.578 pasangan. “Kami akan terus menggen-carkan kampanye KB agar masyarakat yang belum ber-KB menjadi akseptor baru,” tegasnya. (ant/mk)

Bupati: Pernikahan Dini Terus Meningkat

PERNIKAHAN DINI

DESTA MENIKAH. Presenter, komedian yang juga mantan personil kelompok musik Club Eighties Desta bersama bintang sinetron Natsha Rizki memperlihatkan buku nikah usai melangsung akad nikah di Masjid Bintaro, Tangerang Selatan. Desta memberikan mas kawin berupa logam mulia seberat 21,4 gram.

MALANG - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Jawa Timur, Sri Rahayu-Priyatmoko Oetomo (SR-MK) memberikan hadiah berlibur gratis ke Jatim Park di Batu kepada 4.000 siswa SMA/SMK kelas XII.

Calon Wali Kota Malang dengan nomor urut 2 Sri ra-hayu, Selasa, mengatakan re-kreasi gratis bagi siswa kelas XII ini, selain sebagai ajang “refreshing”, juga untuk me-nambah pengetahuan siswa, karena rekreasinya adalah re-kreasi pendidikan.

“Saya yakin mereka akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk me-nambah ilmu dan pengeta-

huan baru terkait berbagai hal yang ditemui di lokasi wisata, seperti di museum satwa atau di Eco Green Park,” ujar politi-si PDIP tersebut.

Ribuan siswa peserta wisa-ta gratis tersebut, katanya, tetap dikawal oleh aparat ke-polisian dan di bawah koor-dinasi dan pendamping dari masing-masing pengurus anak cabang (PAC) PDIP di Kota Malang.

Sebelum diberangkatkan, Sri Rahayu berpesan kepada ribuan siswa tersebut untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Malang 23 Mei mendatang, yakni de-

ngan menyalurkan aspirasi politiknya di Tempat Pemun-gutan Suara (TPS).

“Saya yakin siswa-siswi yang ikut program wisata gra-tis ini adalah pelajar yang ter-didik. Meski mereka sebagai pemilih pemula, saya yakin mereka tidak akan meng-abaikan hak suaranya dalam pilkada alias golongan putih (golput),” ujar anggota Komisi IX DPR RI tersebut.

Sementara Sekretaris Tim Pemenangan SR-MK, Hadi Su-santo mengatakan setiap 500 siswa dikawal oleh beberapa tim pengamanan dari kepoli-sian maupun tim kesehatan yang disiapkan panitia dan koordinator.

“Pengawalan ini dengan harapan anak-anak bisa tertib di jalan, sehingga tidak men-ganggu pengguna jalan lain-nya,” ucapnya.

Sejak dibuka pendaftaran wisata gratis tersebut, warga yang sudah diberangkatkan mencapai puluhan ribu, khu-susnya anak-anak TK, SD dan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang didampingi oleh orang tua masing-masing.

Program wisata gratis terse-but akan berlangsung hingga saat pencoblosan 23 Mei men-datang. “Saat ini antreannya masih cukup panjang, mudah-mudahan saja sebelum pelak-sanaan pencoblosan sudah tun-tas,” kata Hadi. (ant/mk)

SR-MK Beri Hadiah 4.000 Siswa Berlibur GratisCAWALI MALANG

SURABAYA – Fania, bayi kembar siam yang berhasil dipisahkan melalui operasi yang dilakukan tim dok-ter ahli dari Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo, kini dirawat di Ruang Gita Loka Husada Lantai II. Bayi yang lahir di RS Aisyah Po-norogo pada 27 Februari lalu dengan berat badan 4.800 gr, tampak semakin sehat pasca operasi. Say-angnya saudaranya, Fenia, meninggal dunia setelah dua hari pasca operasi kes-

ehatannya terus memburuk.Diungkapkan ketua tim

dokter, Agus Heriyanto, SPAk, Fania yang lahir di Ponorogo awalnya dirawat oleh dr. So-edarmanto, SPK. Alasannya, karena Fania dilahirkan de-ngan kondisi kembar siam, yaitu badan saling menem-pel mulai dari perut hingga tulang dada. Selanjutnya, dr. Soedarminto berkoordinasi dengan Tim Pusat Pelayanan Terpadu Kembar Siam yang ada di RSU dr. Soetomo. “Ke-mudian secara intens kami

berkoordinasi dan rapat un-tuk memutuskan waktu yang tepat. Pada 5 maret 2013, Fania dan Fenia dijemput dari Ponorogo untuk dibawa ke Surabaya,” kata dia Selasa (14/5).

Sesampainya di Surabaya, Tim Pelayanan Bayi Siam melakukan pemeriksaan Baby gram Echocardiografi dan USG serta Fania Atrial Sepfal Defact (ASD) untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk perawa-tan dan pengoperasian. Dari

hasil musyawarah ditetapkan 19 maret 2013 pada malam hari dilakukan operasi de-ngan tim yang berjumlah 50 orang dokter dan 50 orang perawat di lantai VI. Tujuan-nya agar tidak mengganggu aktivitas pelayanan keseha-tan yang ada di dr. Soetomo. “alhamdullillah, tepat pukul 02.30 WIB operasi kembar siam Fania dan Fenia selesai. Namun ada sedikit kendala, karena kondisi Fenia men-galami penurunan karena operasi di dada Fenia terlalu

lebar.Akhirnya, Fenia meninggal

dunia setelah dua hari operasi tepatnya Minggu 24 maret 2013, pukul 11.30, karena ga-gal multi fungsi organ dan kelainan bawaan yang berat dan komplek.

Hadir dalam kesempa-tan tersebut, Direktur RSU dr Soetomo, Dr Dodo Andono MPh, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Dekan kedok-teran Unair, dan para Tim Kes-ehatan dr. Soetomo Surabaya. (neu)

Pisahkan Bayi Kembar Siam, Hanya Mampu Selamatkan Satu OrangMELAHIRKAN

Fania, bayi kembar siam yang berhasil dipisahkan melalui operasi yang dilakukan tim dokter ahli dari Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo.

Page 11: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117 | TAHUN II 11OPINI

APemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, M. Farizal Amir, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto, Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Viane Cara Rima Pamela, Joeli Hidayati, Agus Setyawan, I Made Ardhiangga Probolinggo Pujianto, M. Hisbullah Huda, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

salam songkemJangan Saling Menjatuhkan

Nuansa politik di DPRD Surabaya semakin memanas. Terutama setelah Wishnu Wardhana dilengserkan dari kursi ketua DPRD Surabaya, sejumlah politisi

dari beberapa partai politik terbesar di Surabaya mulai saling serang. Perseteruan melibatkan Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Kedua parpol besar tersebut tampaknya berupaya saling menjatuhkan. Tentu secara politis tidak hanya untuk kepent-ingan di Surabaya. Di balik perseteruan itu kiranya juga ada kepentingan lain untuk target politik menjelang pelaksanaan Pilgub Jatim yang akan digelar pada bulan Agustus.

Memang, pergantian antar waktu (PAW) Wishnu Wardha-na dengan SK Gubernur nomor 171.436/113/011/2013 tentang PAW WW telah disahkan melalui rapat paripurna DPRD Sura-baya, hingga kini terjadi kekosongan Ketua DPRD Surabaya. Sehingga dewan meminta PD kembali mengusulkan satu atau dua nama sebagai calon Ketua DPRD Surabaya.

Munculnya nama Moch. Mahmud yang merupakan calon tunggal untuk menggantikan posisi WW sebagai Ketua DPRD Jatim dianggap kurang cocok karena dia figur yang kurang komunikatif. Moch. Mahmud dinilai gagal membangun ko-munikasi dengan sejumlah fraksi yang ada di DPRD Surabaya. Dengan kata lain, mayoritas fraksi di DPRD Surabaya kurang menghendaki Moch. Mahmud menjadi Ketua DPRD Surabaya, sehingga harus ada nama lain yang diusulkan.

Sebaliknya, PD juga mendesak PDIP segera mengusulkan dua nama untuk menempati wakil wali kota Surabaya yang telah ditinggalkan Bambang DH. Sebagaimana diketahui Bam-bang DH berhenti dari wakil wali kota Surabaya karena maju dalam cagub Jatim berpasangan dengan Said Abdullah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Sejauh ini, DPC PDIP Surabaya memastikan posisi Wakil Wali Kota Surabaya yang ditinggalkan Bambang DH akan diisi oleh Wisnu Sakti Buana, karena dia dianggap sebagai orang yang paling layak dan direstui oleh DPC PDIP, bah-kan rekomendasi sudah dikirim ke DPD untuk kemudian dilaporkan ke DPP PDIP.

Namun PD menilai usulan satu nama sebagai pengganti Bambang DH dari PDIP melanggar peraturan, karena pen-gusulan seharusnya dua orang. Oleh karena itu, tidak boleh tidak, PDIP pun nantinya walau pun telah merekomendasikan Wisnu, tetap akan mengusulkan dua nama untuk dibawa ke rapat paripurna DPRD Surabaya sehingga tidak melanggar perundang-undangan yang mengharuskan usulan dua nama untuk pengganti wakil wali kota.

Perseteruan untuk saling menjatuhkan seharusnya tidak perlu terjadi, karena sangat tidak memberikan pendidikan politik yang baik terutama kepada warga Surabaya. Akan tetapi, perseteruan politik yang dimainkan antara PD dan PDIP kiranya hanya memanfaatkan momen lengsernya WW untuk kepentingan politis yang lebih besar, setidak-tidaknya masing-masing partai tersebut berkepentingan dengan popo-laritas parpol menjelang pilgub Jatim.

Baik PD maupun PDIP sudah menyiapkan kadernya un-tuk bersaing memperebutkan kursi nomer satu dan dua di Jawa Timur. PD mengusung Soekarwo yang berpasangan dengan Saifullah Yusuf, sedangkan PDIP mengusung Bam-bang DH yang berpasangan dengan Said Abdullah. Lewat popularitas partainya masing-masing berharap dapat men-dongkrak perolehan suara untuk pasangan cagub-cawagub Jatim yang diusungnya pada bulan Agustus mendatang. (*)

Tanggungjawab sosial perusahaan atau akrab dengan sebutan Cor-porate Sosial Responsibility (CSR),

sesungguhnya bukan wacana yang baru bagi masyarakat kebanyakan, terutama wilayah daratan. Namun manakala isti-lah tersebut dituturkan pada masyarakat kepulauan, maka mayoritas dari mereka akan memadangnya sebagai makhluk yang serba anyar. Maka dalam koteks inilah penulis ingin mewacanakannya dalam kapasitas sebagai orang kepu-lauan, meski sejatinya penulis sudah mengenal makhluk bernama CSR itu se-masa kuliah di Yogyakarta.

Urgensi wacana ini dikemuka-kan, tentu menyangkut hajat hidup masyarakat kepulauan, khususnya Kepu-lauanKangean dan Sapeken, yang sejak tahun 1992 telah dieksploitasi oleh PT Bali North Indonesia/PT Arco yang ber-salinmenjadi PT. Energi Mega Persada Kangean lalu bersalin lagi menjadi PT Kangean Energi Indonesia. Namunde-mikian, hak masyarakat kepulaua Indo-nesia sebagai “pemilik” lahan tempat bertenggernya perusahaan-perusahaant-ersebut masih saja dalam kondisi serba terbelakang. Padahal, seharusnya mereka telah menikmati hasil pengerukanSDA mereka itu melalui CSR.

Penulis berharap pemerintahan Sumenep mampu memperjuangkan aspi-rasi masyarakat dengan memberikande-sakan terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di Sumenep terkait hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan, teru-tama daerah kepulauan. Dengan kata lain, tidak hanya perusahaan saja yang harus memiliki dan menerapkanCorporate So-cial Responsibility (CSR), namun pemer-intah (daerah) maupun DPRD sejatiya juga harus memiliki danmenerapkan apa yang penulis istilahkan dengan Gover-ment Social Responsibility (GSR) dengan cara, salah satunya,benar-benar menjadi penyambung lidah dalam memperjuang-kan hak dan aspirasi masyarakat terhadap setiap korporasi yang ada.

Derita KepulauanCoba kita perhatikan, kebebasan

pengerukan alam yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut telah menyebabkan penderitaan rakyat seki-tar karena dampak negatif yang dit-

imbulkanya terhadap potensi tanah, ekologi kelautan, dan lain sebagainya. Seperti yang terjadi di Pulau Pagerun-gan Besar maupun Pulau Sepanjang, di mana dahulu kala potensi tanah di dua pulau tersebut terkenal amat subur, sehigga mampu menghidupkan masyarakat sekitar melalui pertanian seperti jagung, singkong, pisang, sayur-sayuran, dan lain sebagainya.

Namun semenjak ditancapkannya perusahaan migas di dua pulau tersebut, potensi tanah yang awalnya sanggup menghijaukan tetumbuhan dan tanam-tanaman para petani secara perlahan-lahan banyak yang gagal panen sebelum masanya. Menurut hemat penulis, tak ada peyebab lain kecuali potensi racun yang ditimbulkan oleh proses pengeboran yang menyebar kemana-mana, sehingga mengakibatkan hilangnya potensi kesub-uran tanah sekitar perusahaan tersebut.

Akan halnya dengan ekologi kelau-tan, dimana sebelum perusahaan migas bertengger dengan gagah perkasanya di dua pulau tersebut, masyarakat sekitar masih tampak asyik menikmati kehidu-pan sebagai nelaya yang nota benemasih menggunakan alat-alat tradisional ramah lingkungan, seperti mancing, menjala, dan lain sebagainya, dengan hasil cukup memuaskan.

Namun kini, mereka harus berjam-jam hanya untuk mendapatkan seekor ikan saja. Sebab, ikan-ikan yang semula ramai mengitari bebatuan kini mulai punah satu persatu karena tersengat racun pengeboran. Sementara ikan-ikanyang masih tersisa serasa jengkel sehingga bersikap acuh tak acuh meny-ambut umpan pancing sang nelayan.

Akibatnya, sebagian masyarakat pada akhirnya alih peralatan dengan meng-gunakan potasiun, alat peledak, dan alat-alat instan lainnya yang tidak ramah lingkungan. Mereka sebenarnya sepakat bahwa alat-alat semacam itu dilarang. Namun siapakah yang harus disalahkan? Masyarakat, ataukah perusahaan? Di sinilah peranan penting pemerintah dan DPRD menjadi urgen melihat dampak besar nan luas yang ditimbulkan perusa-haan-perusahaan migas seperti di atas.

Badan Khusus CSRSejatinya, perusahaan-perusahaan

tersebut telah menyalurkan CSR-nya. Akan tetapi, masih belum setara denganhasil ke-kayaan alam yang telah mereka keruk. Di lain pihak, proses penyalurnya juga kerap tidak tepat sasaran, karena tidak adanya mekaisme yang jelas dari pemerintah. Bahwa masing-masing perusahaan ber-hak mengatur CSR-nya, penulis sepakat. Namun membiarkannya tanpa ada kon-trol yang jelas dari pemerintah, terutama DPRD, inilah yang penulis tidak inginkan. Dalam konteks ini, penulis sesungguhnya hendak menyarankan supaya dibentuk semacam Badan Khusus yang menangani CSR, yang mengurusi setiap dana CSR dari berbagai perusahaan.

Jika kumpulan dana CSR tersebut bisa ditangani oleh satu Badan Khusus tersebut, maka proses penyalurannya terhadap masyarakat pun akan men-jadi lebih terorganisir dan tepat sasa-ran, tentunya dengan kontrol keuangan yang super ketat dan transparan. Dan sebagai alat kontrol, sebaiknya juga melibatkan beberapa LSM sebagai pe-mantau, seperti LSM-AMI yang terkenal cukup kompetable dan teruji keinde-pendenannya, maupun LSM-LSM lain-nya yang dianggap kompetable.

Namun demi meminimalisir angga-ran, personel Badan Khusus CSR tersebut sebaiknya tidak perlu banyak, cukup Ket-ua, Sekretaris, Bendahara, dan ditambah dua staf saja, yang diambil dari kalangan professional dan kualitatif berdasarkan persetujuan DPRD. Sebab, kalau terlalu bayak personel, selain akan memperbesar anggaran, juga dikhawatirkan kerjanya kurang maksimal.

Selain itu, dalam proses penyaluran-nya nanti, pemerintah melalui Badan Khusus CSR tersebut juga harus bersi-kap realistis dan tanpa adanya diskrimi-nasi. Dalam arti, bahwa ukuran batas masyarakat yang harus mendapatkan dana CSR tersebut tidak perlu dibuat klasifikasi seperti Ring Satu, Ring Dua, dan Ring Tiga. Seharusnya, dilihat dari kepentingan masyarakat pulau tert-inggal di dalam pembangunan di Ke-camatan penghasil migas. Dengan cara demikian, maka tanggungjawab sosial perusahaan akan betul-betul meny-entuh pada lapisan masyarakat bawah secara realistis dan tepat sasaran, tidak ATD (Asal Teman Dekat). Semoga saja!

Imbuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak meng-gunakan musik dangdut di panggung-

pangggung kampanye Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden mendatang, menuai protes kalangan pedangdut Indonesia. Pernyataan Presiden SBY itu disampai-kan saat pidato politik bertema ‘Indone-sia Democracy Outlook’ yang digelar oleh KNPI di Hotel Borobudur, Jakarta, (16/01).

Memang disatu sisi menuai protes, akan tetapi disisilain imbuan itu ada be-narnya. Bukan tanpa alasan SBY memberi imbuan terkait pelarangan untuk tidak menggunakan musik dangdut dalam pemilu. Selama ini musik dangdut dinilai sebagai pemicu pergesekan atau tawur.

Harus diakui, di era modern sep-erti saat ini musik dangdut telah men-galami pergeseran yang yang sangat signifikan, baik dari segi nilai, etika dan lain sebagainya. Dangdut selalu diidentikkan dengan goyangan. tanpa goyangan bagiakan sayur tanpa ga-ram. Artinya, penonton bebas bergoy-ang menyalurkan penat hati, menuruti naluri, terjun dalam kebahagiaan diri, menikmati kebebasan alami, hanyut dalam alunan musik dangdut.

Nah, dengan demikian tentu po-tensi untuk munculnya sebuah gesekan atau kisruh semakin tinggi. Pasalnya, musik dangdut pada zaman sekarang lebih “keras”, sehingga tidak menu-tup kemungkinan para penonton akan hanyut dan bergoyang tanpa dilandasi kesadaran (bebas) terhadap alunan musik tersebut. Disisi lain, kebiasaan mabuk-mabukan ketika menonton dan-gdut juga merupakan pemicu terjadinya tawuran. Kebiasaan itu banyak kita lihat ketika ada konser musik dangdut koplo.

Perjalanan DangdutMusik dangdut merupakan salah satu

genre yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Me-layu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik In-dia (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Dan sejak dulu sampai sekarang musik yang satu ini sangat merakyat. Dengan ciri khas irama melayunya. Irama mel-

ayu ini merupakan awal dari mutasi dari irama melayu ke musik dangdut.

Seiring berkembangnya zaman se-hingga perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka mas-uknya pengaruh musik barat yang kuat. Hal ini ditandai dengan masuknya peng-gunaan gitar listrik dan juga bentuk pe-masarannya. Sejak tahun 1970-an dang-dut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya kontemporer, yaitu suatu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.

Sementara nama “dangdut” meru-pakan omonatope atau sebutan yang sesuai dengan suara dan bunyi dari su-ara tabla ( gendang) yang khas dan di-dominasi oleh bunyi “ndang dan ndut”. Atas dasar itulah musik itu dinamakan Dangdut. Jadi, bukanlah musik dangdut jika tidak ada gendangnya, yang meru-pakan ciri khas dari Dangdut itu sendiri.

Seiring berjalannya waktu, musik dangdut kian populer. Oleh karena itu, munculah penyanyi-penyanyi yang pop-uler pada era-nya. Pada tahun 1970-an musik dangdut terkenal dengan musikn-ya mendayu-dayu, mendengarnya orang bisa menikmatinya sebagai alunan lagu yang santai. Artis pada zaman ini mis-alnya: Ida laela dan Ahmadi dengan nama groupnya Arwana. Pada era ini orang mendengar lagu dangdut bergoyang san-gat santai, karena memang lagunya san-tai bak lagu melayu kala itu.

Selanjutnya pada era Rhoma Irama (Raja Dangdut). Pada era inilah penan-da bagi awal musim dangdut. Jika sebe-lumnya musik dangdut mendayu-dayu bahkan terkesan ‘monoton’. Maka oleh tangan Rhoma Irama atau akrab disapa Bang Haji dirombak dengan memadu-kan unsur rock dan India. Kemudian musik dangdut menjadi lebih atraktif dan energik, dengan demikian itu mem-buat orang semangat bergoyang ketika mendengar musik ini.

Pada era Bang Haji ini juga, musik dangdut dijadikan sebagai media berdakwah. Hal ini terlihat dari lirik-lirik lagu yang diciptakannya. Misalnya; dari

lagu pada zama dahulu Judi, Mirasanti-kan sampai saat ini yaitu Azza. Jadi, bisa dikatan pada periode ini musik dangdut lebih berisi, bukan sekedar musik yang hanya untuk melepaskan penat di hati.

Periode itu bertahan sampai tahun 2000. Kemudian pada pada tahun 2001 musik dangdut mulai bbabak baru. Dan pada periode inilah barangkali bisa di-katakan sebagai degradasi nilai dan etika musik dangdut. Bagaimana tidak? Pada periode ini musik yang dapat menyedot banyak peminat ini dihebohkan dengan kemunculan Ikon baru, Inul Daratista.

Dengan hadirnya Inul ini merubah nyanyian dangdut kemuudian dengan goyangan “dahsyat” sungguh menggoda para pecinta musik dangdut Tanah Air. Siapa yang tidak kenal goyang “Ngebor”? saat itu pula Inul mulai dikenal oleh se-mua orang dengan Lagunya yamg kala itu berjudul “ cinta dikocok-kocok”.

Sejak saat itulah banyak bermuncu-lan penyanyi yang memadukan musik dangdut dengan goyangan hot dan erotis. Misalnya; Uut Permatasari. Sipa sangka seorang penyanyi desa yang se-belumya adalah penyanyi kalem, dan siapa sangka Uut ini akan menjadi ikon goyang hot. Namun, karena tuntunan, sehingga dirinya berubah dan hijrah ke Jakarta denga Melantunkan lagu Anda-lan berjudul “ Putri Panggung”. Tentu-nya dengan goyang khasnya.

Setelah kesuksesan duo gayang hot diatas, saat ini jugga banyak beraliran penyanyi serupa. Sebut saja nama Tiga Macan, Dewi Persik, Kembar Srikandi, dan masih banyak lainnya seperti para penayanyi dangdut Koplo yang saat ni dikenal di banyak desa.

Sangat jelas bahwa saat ini musik dangdut telah mengalami pergeseran. Jika pada era Rhoma Irama musik dang-dut dijadikan media dakwah, kini dari segi lirik-liriknya sudah tidak ada lagi nilai-nilai yang dapat dijadikan hikmah dan pelajaran didalamnya. Barangkali lagu “ Judi” Rhoma Irama dengan lagu “Ala-mat Palsu” Ayu Ting Ting dapat menjadi contohnya. Dalam lagu Judi itu, terdapat makna bahwa judi itu haram dan banyak dampak negatifnya. Sementara apa yang dapat kita ambil dari lagu Alamat palsu yang sangat populer sekali?

CSR dan Derita Kepulauan

Penumpang Gelap dan Degradasi dalam Dangdut

M. Yunus BS. Al-Hasni

Muhammad Najib

Pemerhati Kepulauan | Pen-gasuh PP. Darussalam Pelat Tanjung Sapeken

Pemerhati Sosial BudayaTinggal di Semarang

Semenjak ditancapkannya

perusahaan migas di dua pulau tersebut, potensi tanah yang

awalnya sanggup menghijaukan

tetumbuhan dan tanam-tanaman

para petani secara perlahan-lahan banyak

yang gagal panen sebelum masanya.

Kegamangan Kurikulum

Mulai tahun ajaran baru, Juli mendatang, kurikulum 2013 akan diberlakukan. Akan tetapi hingga saat ini, kepastian pelaksanaan kurikulum 2013 tersebut masih

mendatangkan kegamangan. Sebab jangankan pihak lembaga, baik sekolah negeri maupun swasta, instansi pendidikan terkait pun, seperti di Dispendik Surabaya masih belum mengetahui bagaimana sesungguhnya kurikulum 2013 tersebut.

Tidak hanya di Surabaya, tetapi juga instansi pendidikan di Madura pun masih kurang begitu menguasai secara men-dalam isi dan teknis pelaksanaan kurikulum 2013. Bukan mustahil kegamangan menyambut kurikulum tersebut juga terjadi di daerah lain di luar Jawa Timur.

Padahal waktu pelaksanaan pendidikan tahun ajaran baru tinggal sekitar 70 hari lagi. Dalam waktu sesempit itu, semua instansi pendidikan masih diperlukan melakukan so-sialisasi terlebih dahulu ke sejumlah lembaga pendidikan negeri dan swasta agar pelaksanaan kurikulum 2013 berjalan sebaik-baiknya.

Sebab survei Kompas mengenai guru dan kualitas pendidi-kan nasional 2013 di delapan kota lokasi sorvei yang tersebar di Indonesia memperlihatkan para guru SD-SMP belum memiliki pemahaman memadai mengenai kurikulum 2013. Dari delapan kota sorvei, Kota Kupang, NTT, menjadi wilayah paling rendah tingkat pemahamannya mengenai kurikulum 2013.

Hasil survei tersebut menggambarkan adanya sejumlah lembaga pendidikan di Indonesia yang belum memahami se-cara menyeluruh tentang kurikulum 2013, sehingga mereka dapat dipastikan akan banyak mengalami kesulitan dalam menjabarkan maksud kurikulum tersebut ke dalam RPP.

Memang, secara idealisme perumus, kurikulum 2013 tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan kompetensi lu-susan peserta didik, namun dalam pelaksanaanya sebagian guru (64,8 persen) menganggap kurikulum 2013 tak ubahn-ya kurikulum 2006 yang bermuatan sangat padat sehingga dikhawatirkan hanya menjadi beban peserta didik. Sedang-kan kurikulum 2006 merupakan penyempurnaan kurikulum 2014 yang cenderung menyeragam kurikulum di seluruh In-donesia dan tidak menghargai keunggulan local.

Kurikulum 2006 dikenal dengan konsep Kurikulum Ting-kat Satuan Pendidikan. Dengan demikian sejatinya kuri-kulum 2013 ini merupakan pengulangan dari KTSP pada kurikulum 2006. Tampak sekali sesungguhnya pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, hanya ingin mengulang sejarah kurikulum lama, sekedar untuk menghabiskan biaya kuriku-lum yang dianggarkan sekitar Rp 800 miliar. (*)

Dengan hadirnya Inul ini merubah

nyanyian dangdut kemuudian dengan

goyangan “dahsyat” sungguh menggoda para pecinta musik

dangdut Tanah Air. Siapa yang

tidak kenal goyang “Ngebor”?

Page 12: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO. 00117 | TAHUN II12 EKONOMI

Salah satu konsekwensin-ya adalah merosotnya jumlah bank pelat merah di Indone-sia. “Ada bahaya bila merger bank BUMN dilakukan dan membawa konsekwensi ter-tentu,” kata Direktur Utama, Bank BNI Gatot Suwodo dalam talkshow ‘Kebangkitan BUMN Nasional’ di Hotel Sahid, Ja-karta, Selasa (14/5).

Sebagai contoh jelas dia, paska krisis 1998 lalu, empat bank milik pemerin-tah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indone-sia (Bapindo), digabungkan menjadi Bank Mandiri. Em-pat bank BUMN langsung hi-

lang. Akibatnya, jumlah bank BUMN di luar negeri juga langsung berkurang. Padahal untuk mendapatkan izin di luar negeri susahnya setengah mati,” tegas dia.

Seperti diketahui, bebera-pa waktu lalu, Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) mewacanakan merger Bank Mandiri dan Bank BNI untuk menciptakan bank terbesar di Asia Tengga-ra. Langkah ini diyakini men-ingkatkan daya saing industri perbankan nasional di tingkat internasional.

Dia mengatakan, selama ini bank BUMN sering diang-gap belum mencapai kelas kor-porasi global. Namun definisi korporasi global cenderung bias sehingga harus diperjelas. “Kalau soal operasinya, Bank BNI sudah beroperasi melalui cabangnya di New York, Lon-don, Tokyo, Hong Kong hingga Singapura. Apakah itu yang dimaksud dengan korporasi global?,” ujar Gatot dengan nada tanya.

Untuk itu, dia berharap agar penilaian terhadap bank BUMN lebih adil mengingat

Berbahaya Bila Bank BUMN Dimerger

DISKUSI. Empat pimpinan BUMN (dari ki-ka) Dirut PT Semen Indonesia Tbk Dwi Sutjipto, Dirut BNI Gatot Suwondo, Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Arief Yahya dan Dirut PT Jamsostek Elvyin G.Massasya, berbincang disela diskusi publik bertema Kebangkitan BUMN Nasional, di Jakarta, Selasa (14/5). BUMN mempunyai peran penting sebagai pelopor dalam sektor-sektor usaha strategis, pelaksana pelayanan publik dan membantu pengembangan usaha kecil dan koperasi, disamping juga merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang signifikan. ANTARA FOTO/Audy Alwi

ant/Setpres-Cahyo Bruri

JAKARTA-Wacana menggabungkan atau merger bank-bank BUMN harus dipertimbangkan secara matang karena seringkali tidak mempertimbangkan dampaknya bagi eksistensi perbankan negara.

level regulasi yang dihadap-inya berbeda dengan bank swasta.

Bank BUMN jelas dia harus tunduk kepada sembilan UU, termasuk UU Tipikor. Semen-tara bank swasta hanya tun-duk pada tiga UU, yaitu UU PT, UU Perbankan dan UU Pasar Modal. “Rugi satu rupiah di Bank BUMN bisa menjadi urusan KPK. Sementara bank swasta, pertanggung-jawa-bannya hanya sampai kepada pemegang saham,” tutur dia.

Oleh karena itu, Gatot ber-harap pemerintah memberi-kan ruang yang lebih long-gar bagi bank BUMN. “Kami pernah diminta menutup cabang kami di London. Saya fight waktu itu memperjuang-kan agar tidak ditutup. Sebab sekali ditutup, kita akan sulit memperoleh izin membukan-ya lagi,” kata Gatot.

Pengamat perbankan, Paul Sutaryono menilai merger bank BUMN tidak ada man-faatnya. “Apa signifikansinya merger Bank BUMN hanya untuk memiliki bank bertaraf global? Saya kira, tidak pent-ing,” tegas dia.

Yang harus dilakukan perbankan Indonesia kata dia menjaga pasar agar tidak tergerus bank asing. Apalagi, saat ini, bank asing berlomba-lomba masuk ke Indonesia. Hal ini membuktikan pasar Indonesia begitu mempesona dan pasar yang maha luas un-tuk bisnis perbankan. “Tengok saja Bank Sumitomo segera akuisisi BTPN hingga 40 pers-en,” imbuh dia.

Secara terpisah, pengamat ekonomi Tony Prasetiantono mengatakan memang sudah saatnya Indonesia mempunyai bank nasional yang ukurannya global. Karena itu, beberapa bank BUMN yang banyak me-miliki kesamaan, terutama dalam eksposur kredit korpo-rasi perlu dimerger. “Namun masalahnya setiap upaya merger selalu mendapat ten-tangan dengan berbagai ala-san. Tetapi, secara substansial, merger dapat meningkatkan efisiensi,” pungkas dia. (gam)

J A K A R TA - L e m b a g a Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika (LP-POM) Majelis Ulama Indo-nesia (MUI) memberikan sertifikat halal kepada 34 produk obat-obatan yang be-redar di Indonesia. Padahal ada 30 ribu item obat yang diproduksi oleh 206 perusa-haan di Indonesia. “Dengan jumlah penduduk 200 juta jiwa lebih, konsumen mus-lim di Indonesia mestinya mendapatkan perlindun-gan,” kata Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim di Ja-karta, Senin (13/5).

Menurut Lukmanul, kon-stitusi telah memberikan ja-minan kesehatan dan hidup yang layak kepada setiap warga negara. “Memperoleh obat-obatan yang halal ada-lah hak bagi konsumen mus-lim yang dijamin konstitusi,” tambahnya.

Lebih jauh kata Luk-manul, sertifikasi halal obat-obatan itu sebagai kajian ilmiah untuk mendorong berbagai kalangan semakin peduli terhadap penyedian obat halal bagi konsumen muslim di Indonesia.

Namun disisi lain, Luk-manul mengakui animo pe-rusahaan industri obat un-tuk melakukan sertifikasi halal obat-obatan masih rendah. Padahal prosedur sertifikasinya tidak sulit. “Mereka tidak mau dengan alasan tanpa sertifikasi halal saja obat sudah laku,” ung-kapnya.

Dikatakan Lukmanul lagi, ketiadaan obat bersertifikat halal juga disebabkan pema-haman bahwa obat merupa-kan sesuatu yang darurat, sehingga boleh dikonsumsi meski tidak jelas kehalalan-nya.

Pandangan itu keliru, sambungnya, sebab untuk

menentukan hukum ke-daruratan menggunakan obat harus dengan alasan kuat. Misalnya, obat terse-but harus digunakan sebab kalau tidak sang pasien akan meninggal,sementara obat pengganti belum ada. “Hu-kum kedaruratan obat juga tidak bisa berlaku selaman-ya,” tegasnya.

Lukmanul menjelaskan produsen obat-obatan lebih mengutamakan sertifikasi keamanan dan mutu dari Kementerian Kesehatan (Ke-menkes), sedangkan sertifi-kasi halal masih bersifat vol-untary atau suka rela.

Sebab itu, katanya, LP-POM memandang perlu adanya upaya sistematis dari pemerintah dan pemangku kepentingan lain seperti produsen farmasi, apoteker, dokter, ulama, pebisnis obat, dan vaksin serta ilmuwan dari perguruan tinggi agar bertindak nyata untuk mem-berikan ketentraman bagi konsumen obat di Indonesia.

Sementara itu, Rek-tor Universitas Pror Dr Hamka (Uhamka) Suyatno menilai rendahnya minat perusahaan mendaftarkan sertifikasi halal tentulah cukup memprihatinkan. “Jadi perlu dibangun ke-sadaran bersama ulama, cendekiawan,perusahaan dan pmerintah dengan memberi ruang kepada masyarakat,” terangnya.

Menurut Suyatno, semua elemen bangsa harus mel-akukan ikhtiar dan memberi solusi agar situasi darurat obat halal dapat kurangi, termasuk kalangan akad-emisi. “Perguruan tinggi juga punya tugas melindun-gi masyarakat agar darurat obat tidak by design,” pung-kasnya. (gam/cea)

OBAT-OBATAN

Cuma 34 Produk Obat Bersertifikasi Halal

SURABAYA- CIMB Niaga menandatangani perjanjian kerjasama dengan Intiland Group melalui anak usahanya, Intiland Grande.

Perjanjian kerjasama ini meliputi fasilitas pembiayaan lengkap, berupa kredit kepe-milikan rumah (KPR) dan kredit kepemilikan apartemen (KPA) bagi masyarakat yang berminat mengambil hunian di dua proyek Intiland Grande, yaitu Graha Natura– Surabaya, dan Apartemen Sumatera 36 – Surabaya.

Head of Consumer Lend-ing CIMB Niaga Tony Tardjo, mengungkapkan, kerjasama dengan Intiland Grande ini melanjutkan kerjasama serupa yang telah dilakukan antara CIMB Niaga dengan Intiland Group untuk proyek Sere-nia Hills di Jakarta, bulan Juli 2012 lalu. “Kerjasama dengan

Intiland ini juga menjadi salah satu strategi CIMB Niaga un-tuk terus memperkuat pasar kredit propertinya di area Jawa Timur,” kata Tony dalam keterangan tertulisnya kepada KoranMadura di Jakarta, Se-lasa (14/5).

Menurut Tony, sebagai salah satu pengembang besar di Tanah Air, Intiland Group dikenal mempunyai reputasi yang bagus di area Jakarta dan Surabaya. Pangsa pasar Inti-land Grande yang menyasar segmen menengah atas, juga menjadi segmen yang dituju oleh KPR CIMB Niaga.

Tony menambahkan, pasar properti di Jawa Timur yang masih menarik, ditam-bah dengan kredibilitas Intiland Group, ke depan-nya diharapkan mampu meningkatkan pangsa pasar kredit properti CIMB Niaga

di wilayah ini. Per 31 Maret 2013, total penyaluran KPR CIMB Niaga telah mencapai Rp21,52 triliun.

Sementara itu, David Ho-sea Buditjahjono, Direktur Intiland Grande mengungka-pkan, kesamaan segmen na-sabah dan juga jaringan CIMB Niaga yang tersebar di berba-gai lokasi di Tanah Air, men-jadi pertimbangan Intiland dalam menjalin kerjasama de-ngan CIMB Niaga.

“Sebagai satu bank besar di Tanah Air dengan jumlah nasabah yang besar, kami ber-harap kerjasama ini mampu meningkatkan penjualan hu-nian untuk proyek-proyek kami. Kedepannya, semoga kerjasama ini bisa terus dit-ingkatkan dan berlanjut ke proyek-proyek Intiland Group lainnya,” kata David. (gam/abe)

PERBANKAN

CIMB Niaga Gandeng Intiland Group

JAKARTA-Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indone-sia kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 5,75%. Ini berarti sudah 15 bulan, bank sentral mempertahankan BI Rate se-jak Februari 2012. Tingkat BI Rate tersebut dinilai masih konsisten dengan sasaran in-flasi tahun 2013 dan 2014, sebesar 4,5% ± 1%. “Meskipun Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan April 2013 mengalami deflasi, BI tetap mewaspadai tekanan inflasi yang berasal dari kenaikan ekspektasi in-flasi terkait dengan rencana kebijakan BBM yang akan ditempuh Pemerintah,” ujar Direktur Eksekutif Departe-men Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Budianto di Jakarta, Selasa (14/5).

Untuk itu, kata dia BI akan melanjutkan penguatan ope-rasi moneter melalui penyera-pan likuiditas yang lebih besar ke tenor yang lebih jangka panjang. Penguatan operasi moneter tersebut juga dimak-sudkan untuk mendukung ke-bijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan tingkat fundamentalnya.

Dia menjelaskan, kebija-kan ini didukung dengan lang-kah-langkah lanjutan untuk pendalaman pasar keuangan, khususnya pasar valuta asing, antara lain dengan mempub-likasikan kurs referensi spot Rupiah/dollar Amerika Serikat (AS) di pasar domestik dalam waktu dekat. “BI akan mewas-padai sejumlah risiko terhadap tekanan inflasi maupun nilai tukar, dan akan menyesuaikan respon kebijakan moneter bila

diperlukan. Selain itu, koor-dinasi bersama Pemerintah terus diperkuat dengan fokus pada upaya meminimalkan potensi tekanan inflasi dan mengelola defisit transaksi berjalan,” jelas dia.

Lebih lanjut dia menjelas-kan, perekonomian Indonesia pada triwulan I-2013 tumbuh 6,02%, melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,11%. Tingkat per-tumbuhan ini lebih rendah daripada perkiraan BI sebesar 6,2%.

Perlambatan Produk Do-mestik Bruto (PDB) bersum-ber dari permintaan domestik yang menurun, ditengah pe-mulihan ekspor yang masih terbatas. Konsumsi rumah tangga tumbuh melambat sejalan dengan menurunnya daya beli akibat inflasi bahan

makanan dan meningkatnya ekspektasi inflasi terkait de-ngan ketidakpastian kebija-kan subsidi BBM. Konsumsi pemerintah tumbuh rendah di awal tahun karena masih terbatasnya serapan belanja, khususnya belanja barang.

Di sisi lain, investasi, khu-susnya nonbangunan, cend-erung melambat dipengaruhi oleh prospek permintaan do-mestik dan internasional yang terbatas. “Sejalan dengan melambatnya investasi dan konsumsi, impor mengalami kontraksi,” jelas dia.

Dengan perkembangan tersebut, ujar dia pertumbu-han ekonomi pada triwulan II-2013 diprakirakan juga akan lebih rendah dari prakiraan sebelumnya dan berada di tingkat yang tidak jauh ber-beda dari tingkat pertumbu-

han triwulan I-2013. Untuk keseluruhan tahun 2013, perekonomian Indonesia dip-rakirakan akan mengarah ke batas bawah kisaran proyeksi 6,2%-6,6%.

Di sisi eksternal, jelas dia, keseimbangan eksternal dalam perekonomian men-galami perbaikan. Defisit tran-saksi berjalan pada triwulan I-2013 tercatat sebesar 2,4% terhadap PDB, turun dari 3,5% terhadap PDB pada triwulan sebelumnya.

Perbaikan defisit tran-saksi berjalan imbuh dia disebabkan oleh membai-knya kinerja neraca per-dagangan yang didorong oleh penurunan impor yang cukup tajam, khususnya barang-barang konsumsi, sementara beberapa komodi-tas ekspor nonmigas tetap

tumbuh positif. Sementara itu, transaksi modal dan fi-nansial (TMF) pada triwu-lan I-2013 mencatat defisit seiring dengan menurunnya arus modal masuk, karena memburuknya kondisi pere-konomian global dan men-ingkatnya tekanan inflasi di dalam negeri.

Pada awal triwulan II-2013 arus modal masuk kembali meningkat cukup tinggi, anta-ra lain terkait dengan pener-bitan global bond Pemerintah RI. “Cadangan devisa pada akhir April 2013 meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya menjadi sebesar 107,3 miliar dolar AS atau se-tara dengan 5,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, di atas standar kecukupan interna-sional,” pungkas dia. (gam)

SUKU BUNGA ACUAN

Lima Belas Bulan BI Tahan BI Rate pada Level 5,75 Persen

Perekonomian Indonesia pada triwulan I-2013 tumbuh 6,02%,

melambat dibanding triwulan sebelumnya

yang tumbuh 6,11%. Tingkat pertumbuhan

ini lebih rendah daripada perkiraan BI sebesar 6,2%.

Budianto Direktur Eksekutif

Departemen Perencanaan Strategis

dan Hubungan Masyarakat BI

HARGA EMAS NEGATIF. Pedagang emas merapikan barang dagangannya di sebuah toko emas di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (14/5). Harga emas dalam negeri masih bergerak negatif. Setelah kemarin anjlok Rp4.000, hari ini turun lagi Rp2.000 ke level Rp523.000 untuk ukuran satu gram, dari sebelumnya Rp525.000 per gram.

ant/fanny octavianus

Page 13: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO. 00117 | TAHUN II 13NASIONAL

RUU PETANI

Bukan Komoditas Politik

JAKARTA- Pembahasan

RUU Perlindungan dan Pem-berdayaan Petani (PPP) bukan sekedar menjadi komoditas politik, melainkan benar-benar untuk pemberdayaan dan per-lindungan petani. “Jadi, RUU ini memberikan kekhususan pada petani sebagai subyek,” kata Ketua Panja RUU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Her-man Khaeron dalam diskusi ‘RUU Perlindungan dan pem-berdayaan petani’ bersama Ket-ua Pusat Penyuluhan Pertanian Kementan Momon Rusmono, dan Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih di Ja-karta, Selasa (14/5).

Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR ini, RUU ini su-dah dibahas selama dua masa sidang dan pada pertengahan masa sidang III Mei-Juni 2013 mendatang akan disahkan oleh DPR RI. “RUU ini untuk mendorong pemerintah dalam meningkatkan kualitas petani berbasis produksi dengan memberikan kepastian berta-ni, harga, pendapatan, kepas-tian sarana prasarana, fasilitas dan sebagainya,” tambahnya.

Soal asuransi, lanjut Her-man, selain gagal panen aki-bat penyakit, kena banjir dan musibah lainnya, petani akan mendapat ganti rugi sebesar 70%. Hal itu sudah dilakukan oleh Malaysia, Thailand, dan negara-negara lain. “Pemer-intah bisa intervensi pada perbankan dan pihak asuransi untuk mengeluarkan ganti rugi tersebut tanpa agunan. Untuk Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) saja program yang dikucurkan senilai Rp 3 triliun, namun sayangnya belum ada payung hukumnya atau UU,” terangnya.

Menurut Herman, tanah yang bisa diberdayakan untuk petani saat ini ada sekitar 139 juta hektar. Sementara jumlah petani sekitar 40 juta jiwa, dan masyarakat selaku konsumen sebanyak 245 juta jiwa. Karena itu dengan RUU ini, nantinya akan mampu mengatasi stabili-tas ketahanan dan kedaulatan pangan, harga, dan memini-malisir terjadinya konflik lahan pertanian. (gam/abd/cea)

JAKARTA-Ketua Aliansi Rakyat untuk Rakyat (ARUP), Rizal Ramli mengampanyekan perlunya negara mendanai Parpol lewat APBN. Hal ini disebabkan sistem keuangan partai yang tertutup, sehing-ga membuat parpol mencari segala cara untuk membiayai roda organisasi. “Saya usul-kan, harus ada reformasi pem-biayaan parpol. Sebab banyak kasus yang melibatkan parpol dan membuat rakyat tidak percaya,” kata Rizal Ramli yang juga anggota tim Panel Ahli Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) usai menemui Ketua MPR, Taufik Kiemas di Jakarta, Selasa,(14/5).

Dengan demikian kata dia, Parpol bisa lebih berkon-sentrasi untuk melahirkan kader-kader muda yang layak memimpin bangsa. Parpol tidak lagi disibukkan dengan mencari dana secara tidak sah. Karena itu, dia mendorong agar parpol di biayai negara. Sehingga parpol melakukan tugasnya mencetak kader tan-pa lagi harus bingung mencari dana.

“Dalam hitung-hitungan saya, APBN hanya perlu men-galokasikan anggaran sekitar Rp 5 triliun setahun. Jumlah ini tidak ada artinya diband-ingkan dengan volume APBN yang mencapai Rp2.000 trili-un. Saat ini korupsi APBN luar biasa. Angkanya mencapai 30% saat pembahasan dan 15% waktu realisasi di lapan-gan,” ungkap dia.

Lebih jauh capres versi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini mengaku Ketua MPR, Taufik Kiemas juga sepakat perlu adanya reformasi pem-berdayaan parpol. Karena yang terjadi sekarang ini, ban-yak kasus-kasus korupsi yang melibatkan parpol. “Sehingga hal-hal seperti ini menyebab-kan rakyat tidak percaya pada parpol,” tambahnya.

Oleh karena itu, sambung Rizal, pihaknya menyaran-kan MPR juga harus memper-juangkan hal ini. Bahkan MPR merespon positif dan keliha-tan setuju dengan ide agar

parpol dibiayai oleh negara, seperti yang terjadi di Eropa dan Australia. “Jadi tugas dari parpol itu menyiapkan dan memilih kader, termasuk me-milih anggota legislatif dan eksekutif,” terangnya.

Menurut Rizal, Taufik Kie-mas malah memberikan apre-siasi dan pujian atas gagasan-ya tersebut. Alasannya, selama ini banyak para tokoh bangsa yang tak bisa menjadi pem-impin. “Lihat saja, kalo seka-rang ini, mau jadi caleg saja, butuh uang sampai 3 miliar. Dosen saja, tidak bisa, apalagi yang lainnya,” tuturnya

Intinya, kata mantan Men-ko Perekonomian era Gus Dur, harus ada kesempatan yang sama buat semua warga ne-gara. Jadi nanti itu, memilih pemimpin harus berdasarkan meritokrasi. “Karena itulah maka parpol harus dibiayai oleh rakyat, dengan begitu parpol hanya berhutang budi pada rakyat,” paparnya.

Masalahnya, ujar Rizal, sangat berbahaya, parpol mencari pendanaan dari luar. Apalagi pengusaha hitam. “Kalau sampai parpol dibi-ayai oleh investor, cukong atau bandar, maka dia hutang budinya juga sama Bandar,” tandasnya.

Diakui Rizal, MPR mem-inta agar konsep-konsep pem-biayaan parpol ini dijelaskan kepada publik. Sehingga pub-lic bisa mengetahui maksud dan tujuannya. “TK mengakui konsep-konsep saya bagus, nah kalo konsep ini dijelaskan kepada rakyat, maka rakyat akan paham,” imbuhnya.

Saat ditanya apakah PDI Perjuangan memberi isyarat menerima Rizal sebagai salah satu capres 2014, Rizal tak mau menjawabnya. “Wah saya no comment, soal itu,” jawabnya langsung mening-galkan wartawan.

Begitu pula, saat Taufik Kiemas ditanyakan apakah Rizal Ramli cocok diduetkan dengan Puan Maharani, Suami Megawati hanya tersenyum saja dan tidak memberikan komentar. (gam/cea)

CEGAH KORUPSI

Partai Politik Harus Dibiayai Negara

Karena itu, Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) harus membuka semua nama parpol yang diduga menerima dana haram ini ke publik agar dampak lanjutan pember-antasan korupsi tepat sasar. “Kalau KPK bisa membukti-kan dana korupsi itu dinikmati parpol, KPU bisa mendiskuali-fikasi bahkan membatalkan keikutsertaan partai itu. Me-mang, tidak ada aturan yang

secara tegas menghukum parpol yang terbukti meneri-ma dana korupsi. Akan tetapi dalam UU sudah ada keten-tuan mengenai sumbangan yang boleh diberikan kepada parpol,” ujar peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus di Jakarta, Selasa (14/5).

Dugaan keterlibatan par-tai lain menerima aliran dana Ahmad Fathonah disampai-

kan kader Partai Keadilan Se-jahtera (PKS), Fahri Hamzah.

Menurut dia, Fathanah merupakan makelar semua partai. Bahkan Fathanoh ini seperti M Nazaruddin di Partai Demokrat. “”Ahmad Fathan-ah ini makelar semua orang. Sama dengan Nazaruddin. Bedanya, Nazar ini makelar proyek pejabat Negara. Jadi, saya yakin bukan hanya PKS. Tetapi ada juga aliran dana dari Fathanah ke partai lain,” ujar Fahri.

Sejauh ini, kata dia hanya Luthfi Hasan Ishaaq dari pihak politisi yang sudah ditangkap KPK terkait kasus impor dag-ing ini. Namun kuat dugaan,

mantan Presiden PKS itu bu-kan satu-satunya penikmat dana haram tersebut. Jika melihat aliran dana yang me-nyebar, bukan tak mungkin hal serupa juga terjadi di jagad politik, baik politisi maupun parpol tempat para politisi bernaung. “Kalau partai ter-bukti menerima dana maka itu cacat hokum dan cacat moral sehingga tidak layak mengi-kuti pemilu yang berdasar-kan prinsip jujur dan adil. Jadi melanggar prinsip dasar kepemiluan. Maka otomatis harus digugurkan partai itu,” tegas dia.

Seperti diberitakan Koran Madura (13/5), Pusat Pelapo-

ran dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sudah lama mencium aliran dana mencurigakan milik Ahmad Fathanah. Bahkan sudah memiliki data siapa saja pe-nyelenggara negara ataupun kerabat yang terkait dengan pencucian uang, termasuk 20 perempuan yang diduga men-erima uang hasil kejahatan ini.

Menurut dia, impor dag-ing sapi merupakan proyek yang terjalin dengan pemer-intah, khususnya Departe-men Pertanian. Modus peng-gunaan kekuasaan politik membuka ruang asumsi ket-erlibatan politisi-politisi lain dalam penggunaan dana ras-

uah tersebut. Karena itu, KPK harus melebarkan zona telisi-kan ke berbagai politisi “KPK harus transparansi dengan tak takut menyebut dugaan keter-libatan politisi lain,” pinta dia.

Apalagi, momentum pen-gungkapan korupsi daging sapi ini harus bermakna bagi proses pemberantasan korupsi khususnya pasca 2014 dengan memvonis para pelaku secara politis sekalipun belum ber-status hukum tetap. “Pub-lik bisa menghukum dengan tidak memilih mereka pada pemilu mendatang,” kata dia.

Dia menjelaskan, pember-antasan korupsi bukan hanya soal memenjarakan yang su-

dah dibuktikan terlibat, akan tetapi dampak lanjutannya juga harus diperhatikan se-cara serius. Itu artinya, pent-ing bagi KPK untuk membuka semua parpol maupun politisi yang diduga menerima dana haram ini. “Bahwa tak hanya hukuman penjara bagi yang terlibat kasus ini. Institusi yang menikmati dan ikut melindungi tindakan korupsi juga harus dihukum publik se-cara politis dengan melucuti kepercayaan dari mereka mel-alui pemilu. Jangan sampai kelompok koruptor masih saja menguasai negeri ini di era setelah pemilu nanti,” tegas dia. (gam/abd)

Uang Fathanah juga Mengalir ke ParpolJAKARTA- Aliran dana tersangka kasus suap im-por daging, Ahmad Fathanah kian meluas. Selain mengucur ke 20 orang perempuan, dana korupsi ini juga disinyalir mengendap ke partai politik (parpol), termasuk politisi.

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) batal mengumumkan dan melantik Men-teri Keuangan yang baru pengganti Agus Martowardojo pada Selasa (14/5). Padahal, sehari sebelumnya, Menteri Koordiantor Perekonomian yang juga pelaksana tugas Menteri Keuangan Hatta Radjasa memas-tikan bahwa SBY mengumumkan penggantinya itu pada Selasa.

Tetapi Juru Bicara Presiden Ju-lian Pasha di Jakarta, Selasa (14/5) menegaskan bahwa Presiden SBY akan mengumumkan Menteri Keuangan yang baru pada waktu yang tepat. Hanya saja, Julian belum menyebut kapan waktu yang pasti nama itu akan diumumkan. “Untuk pelantikan (Menkeu) tidak dilaku-kan hari ini,” ujar Julian Pasha.

Julian mengatakan, Presiden SBY akan mengumumkan Menkeu yang baru pada waktu yang tidak

ditentukan. Dia pun enggan men-jawab saat ditanya tentang nama Chatib Basri yang disebut-sebut se-bagai calon kuat Menteri Keuangan. “Nanti akan diumumkan pada saat yang tepat oleh Bapak Presiden,” ungkapnya.

Sehari sebelumnya, Chatib Bas-ri bertemu dengan Hatta Radjasa di kantor Menko Perekonomian. Pertemuan keduanya berlangsung singkat, hanya 10 menit. Setelah pertemuan tersebut, Hatta Radjasa yang adalah Ketua Umum PAN dan besan Presiden SBY itu langsung menghadap SBY. Hatta juga me-mastikan bahwa Menteri Keuan-gan yang baru berasal dari kalan-gan profesional, bukan anggota partai politik tertentu. Kemudian

merebak kabar bahwa Muhammad Chatib Basri adalah calon kuat Menteri Keuangan.

Muhammad Chatib Basri sendiri yang kini sedang menjabat seba-gai Kepala Badan Koordinasi Pena-naman Modal (BKPM) dan ditemui terpisah di Balaikota DKI Jakarta hanya tersenyum saat ditanya mengenai kemungkinan dia men-jadi calon terkuat Menteri Keuangan menggantikan Agus Martowardojo yang kini menjabat sebagai Guber-nur Bank Indonesia. Nama Chatib belakangan memang santer setelah dikabarkan mendapatkan restu dari Wapres Boediono.

“He-he-he. Nanti saja ya tunggu pengumuman presiden,” kata Chatib usai bertemu dengan Gubernur DKI

Jakarta Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Selasa (14/5).

Dia membantah jika pertemuan-nya dengan Jokowi berkaitan de-ngan posisi Menteri Keuangan yang santer ditujukan kepadanya. “Nggak. Ini saya datang kesini membahas tentang perijinan investasi saja. Bagaimana membuat perijinan itu mudah dengan hanya satu pintu,” ujar Chatib.

Perusahaan asing, lanjutnya, banyak yang tertarik menanamkan investasi di Jakarta karena diang-gap sebagai kota yang paling siap dari segi infrastruktur. Beberapa perusahaan yang saat ini tengah menjajaki kemungkinan investasi di Jakarta itu lebih banyak bergerak di bidang otomotif. “Semua mau-

nya di Jakarta dan Jawa. Tapi, kan nggak bagus juga kalau semua disi-ni. Kami menyarankan untuk inv-estasi diluar Jawa. Hanya memang Jakarta ini paling siap infrastruk-turnya,” katanya.

Sedangkan terkait santernya nama Chatib Basri disebut-sebut se-bagai calon terkuat Menteri Keuan-gan, Wakil Menteri Keuangan Ma-hendra Siregar mendukung Chatib Basri menduduk jabatan terse-but. Pasalnya, Chatib yang adalah ekonom Universitas Indonesia itu dinalai layak dan mumpuni men-jalankan tugas tersebut.

“Saya bilang bagus. Kalau itu betul, saya mendukung sekali,” ung-kap Mahendra kepada di kantor BPK, Jalan Gatot Subroto secara terpisah

di Jakarta, Selasa (14/5).Ada beberapa alasan yang

mendukung pernyataan Mahendra. Pertama, secara kapasitas Chatib sangat paham soal makro ekonomi. “Karena beliau yang paham soal negara, dan makro ekonomi tahu apa yang mesti dilakukan. Beliau sangat diharapkan oleh kondisi seperti ini,” ujarnya.

Kedua, Chatib dapat selaras dengan rencana pemerintah un-tuk meningkatkan investasi. Sep-erti yang diketahui Chatib saat ini menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang pasti sangat mengerti soal investasi. “Beliau juga mengerti investasi, se-bagai bidang investasi sekarang ini yang sangat diperlukan. Kemudian bisa ikut serta membangun mikro industri dan menjaga momentum pertumbuhan,” terangnya. (gam/abd/aji)

SBY Batal Umumkan dan Lantik Menkeu

BAYI ORANGUTAN. Pengunjung memegang tabung yang berisi bayi Orangutan yang mati dan diawetkan di Rumah Pintar, Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, Selasa (14/5). Bayi Orangutan yang mati kerena terkena penyakit pada 31 Juli 2006 tersebut sengaja diawetkan sebagai edukasi kepada pengunjung yang berekreasi ke tempat tersebut.

ant/zabur karuru

Formappi Meminta KPK Membeber Nama Partai dan Politisi yang Kecipratan hasil TPPU Impor Daging Sapi

Page 14: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117| TAHUN II14 LINTAS JATIM

SURABAYA – Kantor Pen-gawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean Juanda berhasil menggagal-kan penyelundupan sabu-sa-bu seberat hampir 1 kilogram melalui paket pos dari Mum-bai, India, Selasa (14/5).

Kepala Kantor Bea Cu-kai Juanda, Iwan Hermawan mengatakan, penggagalan penyelundupan ini berawal dari kecurigaan petugas Bea Cukai yang sedang memerik-sa barang mesin X-Ray.

“Saat itu petugas men-curigai ke-18 tas wanita dari bahan kulit beraneka warna itu seberat 927,72 gram atau sekitar Rp1,8 miliar yang dikirim oleh tersangka ber-inisial Juliet asal Mumbai, India yang ditujukan kepada berinisial Hariyanto warga Probolinggo, “katanya.

Ia mengatakan dalam pemeriksaan yang diikuti

petugas Customs Narcotic Team (CNT) Kantor Penga-wasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean Juanda tersebut, modus yang digunakan oleh pelaku dengan menyembunyikan sabu-sabu di dalam tali jin-jing tas tangan wanita. Saat dibuka, di dalamnya terdapat bungkusan plastik berisi ser-buk putih sabu-sabu.

“Setelah uji laborato-rium, ternyata serbuk putih ditemukan di tali tas jinjing itu sabu, “ katanya.

Penggagalan yang dilaku-kan bekerjasama Kantor Pos dan BNN Provinsi Jatim itu kemudian dikembangkan. Hasilnya, petugas menga-mankan Dwi Harianto, warga Serah, Probolinggo, seorang kurir yang diperintah Hari-yanto mengambil tersebut.

“Kami lakukan delivery control dengan harapan bisa

menangkap penerima ba-rang. Alhasil kami bisa me-nangkap kurir. Sementara Hariyanto masih buron. Dia merupakan calo penumpang dan tiket di terminal Ubung, Denpasar, dan terbongkarnya kiriman barang haram terse-but sudah diketahui sehingga dia melarikan diri,”ujarnya.

Terkait dengan kasus tersebut, pelaku melanggar pidana sesuai dengan pasal 113 ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika de-ngan ancaman pidana lama 15 tahun penjara dan denda 10 miliar.

“Selain itu, jika barang bukti yang disita melebihi 5 gram, maka pelaku dipidana dengan pidana mati, seumur hidup atau pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda maksimal Rp10 mil-iar,” jelasnya. (ara)

Sabu-sabu Dikirim Via PosNARKOBA

KASUS NARKOBA. Tas Jinjing Wanita yang dipakai untuk menyelundupkan narkoba, Selasa (14/5).

PEMBUNUHAN. Petugas menangkap Supardi (30), pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri di Bangkingan Timur II No 6, Surabaya, Selasa (14/5). Pelaku memutilasi dengan cara menggorok leher ibunya sendiri Akhiyah (65), hingga putus kemudian menusuk dada korban dan mengambil hati korban. Setelah melakukan olah TKP Petugas membawa jenazah ke RSUD dr Soetomo untuk dilakukan otopsi.

Ironisnya, pelaku muti-lasi itu adalah Supardi (30) yang tak lain adalah anak kandung korban. Tersangka yang bekerja sebagai kuli bangunan dirumah adiknya sendiri ini mengaku, per-buatan itu dilakukannya pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB disaat rumah se-mentara yang dihuni ibu dan bapak serta adiknya itu sedang sepi.

Pertama kali, ia pun memukul korban dengan menggunakan sebuah ba-lok kayu. Kemudian, meli-hat sosok ibunya yang tak berdaya, dengan meng-gunakan sebilah parang, Pardi menggorok kepala ibunya hingga putus dan membelah dada korban de-ngan menggunakan pisau dapur lalu mengambil hat-inya.“ Saya nekat mem-bunuh karena sakit hati,” ungkap tersangka Supardi, kepada wartawan dilokasi kejadian, selasa (14/5) ke-marin.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Krimi-

nal Polrestabes Surabaya, AKBP Farman yang turun langsung memimpin di-lapangan, mengatakan, pertama kali ditemukan oleh anggota, kondisi kor-ban cukup mengenaskan. Tersangka, kata dia, masuk kerumah saat hendak bek-erja sebagai kuli disamp-ing lokasi kejadian yang tak lain rumah adiknya. Pertama kali, tersangka memukul korban menggu-nakan palu. Diduga, pelaku hendak memutilasi korban. Namun, keburu keluarga akan datang, maka ia pun mengurungkan niatnya.

“ Dari pengakuannya sak-it hati. Tersangka juga diduga hendak melakukan pemutila-sian terhadap korban,” kata Farman.

Selain tersangka, petugas juga berhasil mengaman-kan barang bukti kejahatan berupa, sebuah pisau dapur, satu bilah parang yang ga-gangnya terlepas, alat plas-tik rantangan, sebuah sandal dan karung beras yang masih berisi bercak darah.

Lulusan Akpol tahun 1996 itu menyatakan, Titik terang diketahuinya bahwa Supardi merupakan pelaku pembunuhan tersebut, yai-tu berdasarkan keterangan di polsek tersangka yang tak lain anak ke-3 dari kor-ban itu ketika ditanya dida-pati keganjalan. Setelah itu, sambungnya, pencocokan putung rokok merk Surya yang berada dilokasi kejadi-an antara dapur dan tempat tidur dan rokok tersangka, ternyata sama. Setelah itu, baju agak basah dan ada bekas-bekas darah yaitu pa-kaian yang dicuci. Namun, pakaian yang dikenakan tersangka sudah beda serta palu yang digunakan untuk memukul korban berada dirumah adiknya yang se-dang dibangun.

“ Dari kecocokan bukti dan introgasi saat dipolsek. Maka, kami meyakini Anak korban sebagai pelakunya dan kini kami tetapkan me-nadi tersangka,” jelasnya.

Sementara itu, salah se-orang saksi yakni Sutadi (49), keamanan didaerah tersebut, memang memi-liki gangguan kejiwaan. Ia (pelaku,red) diketahui ser-ing murung dan pernah menimba ilmu kebathinan. Setelah sejauh mendalami ilmunya, saat pulang ter-sangka menjadi linglung dan stres. “ Dulunya ter-sangka ini pernah mendala-mi ilmu kebathinan, setelah itu stres,” terangnya.

Saat pertama kali dite-mukan sekitar pukul 09.30 WIB, ia mengakui, Ke-curigaan adanya orang dekat dibalik peristiwa tersebut telah dirasakan-nya. Sebab, diketahui di-antara anak-anaknya kor-ban diketahui berselesih. Dalam seminggu terakhir, kata dia, memang tidak nampak adanya perselisi-han atau cek-cok antara ke-luarga korban dan pelaku. Namun, pelaku ini terlihat sering menyendiri dan mu-rung. “ Seminggu terakhir ini, tidak ada konflik dan tidak pernah dengar cek-cok. Tapi, tersangka itu terlihat sering menyendri dan murung,” ungkapnya.

Selain itu, ketika dikon-firmasikan kepada Adik ipar korban, Dwi Rachmawati, sejauh ini tidak ada masalah yang serius diantara ter-sangka dan korban. Sebel-umnya, kata dia, tersangka memang pernah dirawat dirumah sakit menur pada Januari 2012 silam, karena mengidap stres. Sayangnya, keluarga tidak menyetujui untuk dirawat lebih anjut. Akhirnya, dirawat rumah ditempatkan di Kebraon. “ Dulu memang mau dirawat di rumah sakit jiwa. Na-mun, setelah itu tinggal di Kebraon dan tambah pa-rah. Malahan, disini dia (supardi,red) sudah tidak murung. Tidak tahu kenapa dia bisa nekat seperti itu,” tukasnya. (mag/kas)

Anak Mutilasi IbunyaSURABAYA- Warga Bangkingan Timur RT 01 RW 01 Surabaya, Selasa (14/5) kemarin, digegerkan penemuan sesosok mayat yang diduga merupakan korban pembunuhan. Mayat itu diketahui bernama Akhiyah (65), ditemukan oleh Multhar (suami) dan Suwarni (anak korban). Saat ditemukan kondisi Akhiyah sangat memperihatinkan, organ tubuh berceceran darah dan terpisah dengan raganya atau biasa disebut mutilasi.

SURABAYA- Susanto, 20 tahun asal La-mongan yang tinggal didaerah Kalianak Surabaya harus berurusan dengan pihak ke-polisian. Hal itu, lantaran kelakuannya yang nekat mengamankan Blackberry milik Rohm-an, 25 tahun warga Tanah Merah, Bangkalan, Madura yang ketinggalan di kasir Indomaret di Jalan. Demak Surabaya dan tidak dikem-balikannya. Kinipun, tersangka mendekam di hotel Prodeo Polsek Bubutan, Surabaya untuk mempertangungjawabkan perbuatannya.

Kapolsek Bubutan, Kompol Suryo Hap-soro, menceritakan awalnya pada hari sabtu malam 11/5) korban sedang berbelanja di In-domaret yang berada di Jalan. Demak Sura-baya.dengan istrinya. Saat mau bayar ke kasir, karena ribet korban menaruh Blackberry di meja kasir. kemudian, korban membayar hasil belanjanya lalu langsung pergi.

“ Tersangka kami amankan karena beru-saha memilik barang yang bukan merupakan

miiknya,” ujarnya, Selasa (14/5).Dijelaskannya, 15 menit setelahnya, kor-

ban ingat bahwa HP Blackberry miliknya ket-inggalan di meja kasir Indomaret di Jalan. Demak tersebut. Seusai kembali menuju In-domart, korban menanyakan kepada trsangka tentang barang yang diilikinya. Sayangnya, tersangka malah berkelit dan mengaku tiak mengetahui barang milik korban tersebut.

“ Awalnya tersangka tidak mengaku bah-wa ia menemukan BB tersebut, setelah kor-ban melapor ke Polsek Bubutan, dilakukan penyelidikan dan kita introgasi ahrinya te-sangka mengaku bahwa ia mengambil Black-berry tersebut,’ ungkapnya.

“ saya buat mbayar hutang pak, tapi saya tidak niat mencuri,”akiuinya.

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dalam pasal 362 KUHP tentang tindak pen-curian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman paling lama 5 tahun penjara. (mag)

Kasir Indomaret DipolisikanKRimiNAl

LINTAS JATIM

Page 15: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117| TAHUN II 15LINTAS JATIM

Kajari Surabaya Muham-mad Dofir beserta jajaran Kepala Seksi atau Kasi melipu-ti, Kasipidum, Kasintel, Kasi-datun dan Kasubagbin terli-hat menyambut kedatangan Jamintel yang datang tepat pukul 10.30 WIB dengan pen-gawalan ketat. Dengan meng-gunakan Mobil Toyota Jenis Vellfire warna hitam, No Pol B 1661 Y, Jamintel terlihat tu-run dan langsung memasuki loby Kejari Surabaya.

Upacara penghormatan-pun dilakukan jajaran Adhyak-sa, Namun berlangsung sing-kat. Begitu memasuki ruangan loby, Jamintel melirik absensi sidik jari pegawai yang dil-etakkan di ruang loby.”Bagus ini, kalau ditaruh disini jadi kelihatan siapa yang nggak datang,”sergah Jamintel ke-pada Mohammad Dofir.

Ditengah melakukan so-sialisasi, Jamintel sesaat me-luangkan waktu untuk beriba-dah sholat dzuhur di masjid Nurul Iman Kejari Surabaya. bahkan Jamintel menjadi

imam pada Sholat dzuhur itu. Usai melakukan Sholat, Jamintel beserta rombongan-nya meninggalkan area Kejari Surabaya menuju Kejari Tan-jung Perak.

Menurut Kajari Sura-baya, Muhammad Dofir mengatakan, kedatangan Jamintel ke kantornya han-yalah bersifat memberikan moril atau dukungan untuk kinerja jajarannya, khu-sunya dibagian intelelijen .”Intinya beliau memberi-kan support kepada kami di sini, terutama terkait bagaimana menyikapi kelu-han masyarakat yang ber-hubungan dengan bidang Intelijen “kata Dofir, kema-rin.

Sementara Kasipenkum Kejaksaan Tinggi, Mulyono mengakui jika kedatangan Ja-mintel ke Jawa Timur hanyalah bersifat sosialisasi terhadap program program kinerja In-telelijen. “Tujuannya hanya supervisi kinerja teman teman, termasuk sosialisasi masalah

pengawasan intelijen dalam Pilgub Jatim,”kata Mulyono.

Sejak Senin (13/5) kemarin, Jamintel berada di Surabaya. Saat di Kejati Jatim Senin, ke-marin, Jamintel mensosial-isasikan ke seluruh Kajari Seja-tim jika Bidang Intelijen tidak lagi diperbolehkan melakukan penyelidikan kasus korupsi melainkan hanya sebatas mel-

akukan Puul data dan Puul Baket saja. Sedangkan Penye-lidikan dan Penyidikan Kasus Korupsi merupakan kewenan-gan bidang Pidana khusus atau Pidsus.

Hal itu dibenarkan oleh Sumber intel Kejati jatim, tapi dibantah oleh Kasipen-kum Kejati, Mulyono.”Nggak, beliau hanya supervisi saja

kok,” bantah Mulyono saat ikut dalam rombongan Ja-mintel.

Perlu diketahui, Jamintel melakukan kunjungan kerja ke tiga kejari di Jatim. Kunjungan pertama dilakukan Jamintel di Kejari Sidoarjo, lantas dilan-jutkan di Kejari Surabaya dan yang terakhir di Kejari Tan-jung Perak. (kas)

Jamintel Semangati Kejari SurabayaSURABAYA- Jaksa Muda Intelijen Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Jamintel Kejagung RI), Adjat Sudrajat, kemarin siang melakukan kunjungan ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya di Jalan Sukomanunggal Surabaya. Kunjungannya tersebut merupakan kunjungan pertama sejak menjabat pada April 2013 lalu.

SURABAYA- Berkas perka-ra penganiayaan terhadap tenaga Keamanan dalam kerusuhan di Institute Agama Islam Negeri (IAIN), Sunan Ampel, Selasa (14/5) kemarin dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, artinya satu minggu ke depan perkara tersebut siap untuk disidang-kan.

Menurut, Kasipidum Ke-jari Surabaya, Judhy Ismono, perkara tersebut ditangani oleh dua Jaksa Fungsional. “Hari ini kita limpahkan ke PN Surabaya, jaksanya Arief Faturrachman dan Kito,”terang Judhy.

Sementara, Jaksa Ar-ief Faturrachman menga-takan, Dalam perkara pen-ganiayaan tersebut, ada tiga Mahasiswa yang akan disidangkan.”Terdakwanya ada tiga, yakni syaiful Bahri Bin H Suprapto, Nurul Ak-bar, Amirul Ichsan, semuan-ya mahasiswa IAIN Sunan Ampel,”kata Arief.

Ketiga mahasisiwa itu

diancam dengan pasal 351 ayat 1 dengan ancaman 4 bu-lan penjara.”Ini bukan yang pengerusakan tapi pengani-ayaan terhadap salah seorang keamanan kampus,”jelas Arif.

Sedangkan untuk kasus perusakan gedung Rektor IAIN Sunan Ampel yang men-jadikan 8 mahasiswa sebagai tersangka, Kata Judhy sudah dilimpahkan ke Kejari Sura-baya oleh penyidik .”sudah dilimpahkan dan ke 8 tersang-kanya sudah dimedaeng “kata Judhy.

Seperti diketahui, Aksi demontrasi mahasiswa IAIN Sunan Ampel itu ter-jadi pada 6 Maret 2013 lalu, yang berujung pada tindakan anarkisme. Awalnya para ma-hasiswa tidak diperbolehkan masuk oleh keamanan kam-pus IAIN, Merasa dihalangi, ketiga mahasiswa itu akhirn-ya memukul satpam kampus hingga berujung ke laporan Polisi.

Sedangkan aksi anarkis

Mahasiswa IAIN Sunan Am-pel itu sendiri merupakan akumulasi dari kekecewaan mahasiswa terkait dengan transparansi alokasi angga-ran praktikum. Dimana biaya praktikum tersebut dibeban-kan ke mahasiswa dengan be-saran yang bervariatif antara Rp. 200 ribu - Rp. 300 ribu per-semester. Bahkan penari-kan iuran praktikum sudah dilakukan sejak tahun 2009. Artinya, hingga selesai tahun ajaran 2013 ini, pihak lembaga IAIN Sunan Ampel, Surabaya, telah memberlakukan penari-kan iuran praktikum selama 10 semester.

Tidak hanya itu, fasilitas yang diberikan pihak Rektorat IAIN Sunan Ampel kepada mahasiswa yang mengikuti praktikum juga sangat minim. Fasilitas yang didapat maha-siswa yang mengikuti prak-tikum yang diadakan selama dua hari dengan 4 sampai 8 pemateri hanya nasi bungkus dan itupun mereka dapat satu kali per hari. (kas)

Berkas Penganiayaan Pamdal IAIN Supel Siap DisidangkanPENGADILAN

Terdakwa penculikan terhadap Siti Nurjanah alias Nana, anak tiri pedangdut Nassar KDI yakni Padlun Heriyanto usai mengikuti sidang perdana di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, Senin (13/5). Jaksa Penuntut Umum mendakwa dengan dakwaan subsider Pasal 330 KUHP junto pasal 55 dan Pasal 80 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman di atas 5-7 tahun.

SURABAYA - Wishnu Wardhana (WW) memu-tuskan mencabut gugatan-nya atas SK Gubernur terkait pencopotan dirinya dari anggota DPRD Surabaya di Pengadilan Tata Usaha Ne-gara, Senin (13/5). Dorongan politik sepertinya menjadi pemicu WW jadi ‘melembek’.

Hadirnya Yusril Ihza Ma-hendra sebagai bagian tim kuasa hukum WW diduga menjadi ‘pembisik’ hingga keputusan cabut gugatan dipilih. Ini wajar mengingat Yusril, selain sebagai ad-vokat, juga menjadi Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB).

Intervensi politik pada pencabutan gugatan hukum WW menguat karena perny-ataan cabut gugatan diikuti oleh deklarasi pencalonan dirinya sebagai caleg DPR RI Dapil 1 dari PBB. “Saya akan fokus pada pencalonan DPR RI dari PBB,” kata WW.

Andry Ermawan, kuasa hukum WW sejak awal SK Gubernur dikeluarkan, juga mengira Yusril yang me-nasehati WW agar men-cabut gugatannya. Dia men-gaku heran atas keputusan kliennya yang tiba-tiba itu. “Saya tidak tahu, tiba-tiba keputusannya seperti itu,” ujarnya di PN Surabaya, ke-marin.

Dia bercerita, sebelum pencabutan gugatan diu-mumkan WW, setelah hakim memutuskan skorsing, di-rinya diajak WW dan Yusril untuk membuat pernyataan dengan wartawan di pangka-lan ojek dekat PTUN. “Saya heran, kenapa tidak di PTUN

saja,” ujarnya.Rupanya, pangkalan ojek

dijadikan pilihan tempat ri-lis karena pernyataan cabut gugatan juga akan diikuti deklarasi pencalegan dari PBB. “Di situ jas PBB diberi-kan kepada WW dan lang-sung dipakai saat rilis,” tan-das Andry.

Ketua LBH FPI Jatim itu menduga, keputusan cabut gugatan WW ada kaitan-nya dengan deal-deal politik Pilgub. “PBB kelihatannya mendukung KarSa di Pilgub,” terang Andry. Dia menden-gar ada komunikasi antara KarSa dengan Yusril agar mengerem aksi gugatan WW. “Kayaknya Gus Ipul yang ko-munikasi dengan Yusril,” im-buhnya.

Andry mengatakan, ka-rena gugatan di PTUN di-cabut, maka gugatan WW terhadap DPC, DPD dan DPP Partai Demokrat di PN Surabaya juga akan dicabut. “Saya akan ajukan pencabu-tan nanti pas sidang. Gak ada gunanya diteruskan kalau di PTUN dicabut,” ucapnya.

Yusril belum bisa dikon-firmasi terkait keterangan Andry itu. Ditanya via SMS kemarin, dia tidak memba-las. Namun saat pertama mendampingi WW di PTUN tiga pekan lalu, Yusril tegas mengatakan bahwa kesedi-aannya mendampingi WW murni dalam aspek hukum, tanpa direcoki urusan politik sedikitpun. “Cak Karwo me-mang salah (pada penerbitan SK Gubernur terkait penco-potan WW sebagai anggota dewan),” katanya saat itu. (kas)

Politik Intervensi Pencabutan Gugatan WW

CABUT GUGATAN

SURABAYA – Meskipun pembangunan dan renovasi kembali gedung eks bioskop mitra atau yang sekarang su-dah berganti nama menjadi gedung Balai Budaya Sura-baya sudah bisa dikatakan rampung. Namun, masih ada saja persoalan yang muncul menyelimutinya.

Kali ini persoalan yang muncul adalah soal susahn-ya memperoleh izin pemaka-ian gedung tersebut. Bah-kan, bisa dikatakan proses birokrasi untuk mengurus perijinan terkesan ‘mbulet’ atau susah. Hal ini tentunya dikeluhkan oleh kalangan seniman dan budayawan Surabaya. Padahal, eks ge-dung bioskop mitra tersebut dibangun dan direnovasi kembali dengan tujuan me-majukan kesenian, kebu-dayaan dan salah satu desti-nasi wisata di Surabaya.

Hal ini diungkapkan, Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Agus Sudirjo. Dirinya mengatakan, jika pihaknya menerima laporan dari kalangan para seniman dan budayawan, terkait de-ngan susahnya proses peri-jinan pemakaian gedung eks bioskop mitra tersebut. Bahkan, seniman dan bu-dayawan yang tergabung di Dewan Kesenian Surabaya (DKS) juga mengalami hal serupa.

“Ya, para seniman kota Surabaya protes itu dan mengadu ke kami di Komisi C DPRD Surabaya ini. Kami, tentu sangat menyesalkan-nya. Sebab, selain pelaksan-aan pembangunannya selalu ada saja permasalahan yang menyelimutinya, tapi setelah gedung selesai ternyata para seniman yang tergabung dalam DKS tidak bisa me-manfaatkannya secara baik,” ungkap dia. Selasa (14/5) ke-marin.

Dia menegaskan, jika dari awal pihaknya pesimis de-ngan itikad Pemkot Surabaya dalam mengelola gedung Balai Budaya Surabaya terse-but. Karena, jika memang

Dinas Kebudayaan dan Pa-riwisata (Disbudparta) tidak mampu mengelola dengan baik, dirinya menyarankan, jika lebih baik gedung eks Mitra atau cagar budaya yang lainnya di Surabaya di jual saja.

“Dijual saja, yang pent-ing fungsi dan bentuk ban-gunannya tidak diubah. Dari pada dikelola Dinas Pari-wisata tidak memiliki konsep yang baik dan bisa meng-hasilkan sesuatu,” saran dia.

Sementara itu, Ketua DKS, Sabrot D. Malioboro mengatakan, memang sete-lah gedung eks Mitra selesai dipugar kembali, para seni-man belum bisa memanfaat-kannya sama sekali. Karena itu, pihaknya mempertanya-kan hal tersebut dan men-gadukan masalahnya ke DPRD Surabaya.

“Jika alasan Pemkot Sura-baya, khususnya Disbud-parta adalah pembangunan gedung Balai Budaya Sura-baya belum serah terima dari pihak rekanan atau kontrak-tor, kenapa beberapa kali sudah dipakai acara, ini kan perlu dipertanyakan,” tegas dia.

Seperti diketahui, gedung Balai Budaya Surabaya sudah pernah dipakai beberapa kali, antara lain acara pagelaran kesenian dari Korea, Apec, dan yang terakhir acara Suroboyo Award. (wan/kas)

Perizinan Gedung Balai Budaya Disoal

PROSES BIROKRASI

Sementara itu, Ketua DKS, Sabrot

D. Malioboro mengatakan,

memang setelah gedung eks Mitra selesai dipugar kembali, para

seniman belum bisa memanfaatkannya

sama sekali.

BOdY painTinG. Seorang peserta menggoreskan cat pada tubuh model, saat Gelar Fantasi Tata Rias Body Painting ‘Story of Surabaya’, di Royal Plasa Surabaya, Selasa (14/5). Perhelatan seni tata rias yang merupakan tugas akhir mahasiswa Jurusan Tata Rias Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut, sekaligus memperingati HUT Ke-720 Surabaya.

Page 16: e-Paper Koran Madura 15 Mei 2013

RABU 15 MEI 2013 NO.0117 | TAHUN II16 OLAHRAGA RABU15 MEI 2013

NUSANTARA NUSANTARANUSANTARANUSANTARA

Satu-satunya harapan terakhir yang sedikit me-nyelamatkan Mancini sebe-narnya Piala FA. Tetapi di final yang berlangsung Sabtu (11/5) lalu di Stadion Wembley, pas-ukan Roberto Mancini juga kalah 0-1 dari Wigan Athletic. Kegagalan itu membulatkan tekad manajemen klub untuk memecat pelatih asal Italia itu setelah tiga seten-gah tahun melatih City. Manuel Pellegrini dise-but-sebut sebagai calon kuat pengganti Mancini di Etihad.

“Dengan sangat me-nyesal Manchester City mengu-mumkan bahwa Roberto Man-cini sudah diberhentikan dari tugasnya sebagai pelatih Man-chester City. Ini keputusan su-lit yang harus diambil pemilik, Chirman dan dewan klub. Kami sangat menghormati kontribusi Mancini yang begitu besar ter-hadap klub ini. Meskipun setiap orang sudah memberikan yang terbaik, tetapi klub ini gagal mencapai target tahun ini. Se-lain itu, perlu ada perubahan secara holistik di semua aspek dari klub sepakbola ini untuk musim depan. Karena itu, klub ini akan segera mencari pelatih baru untuk mengarungi musim 2013-2014,” demikian pengu-muman pihak klub.

Dilanjutkan, “Asisten pelatih Brian Kidd akan men-jadi pelatih ad interim pada dua laga sisa musim ini dan pada tur pra musim ke Amerika Serikat.”

Sementara itu, Chairman Khaldoon Al Mubarak menam-bahkan, “Rekor Roberto sudah membicarakan kualitasnya dan karena itu dia menda-pat hormat dan penghargaan dari Sheikh Mansour, saya, dan seluruh dewan klub atas

kerja keras dan komitmennya selama tiga setengah tahun terakhir. Dia juga mendapat simpati dari para pendukung kami. Dia sudah menjalankan tugasnya sesuai yang dia jan-jikan dan meraih kesuksesan dan trofi, memecahkan kebu-tuhan klub yang absen gelar selama 35 tahun dan meraih gelar juara Liga Utama Inggris

pada 2012.”“Secara pribadi

dan atas nama klub, saya ingin berterima kasih kepadanya atas semua yang sudah dia berikan untuk klub ini,

dan atas dukungannya serta tetap akan menjalin persa-habatan,” sambungnya.

Mancini tiba di Etihad pada Desember 2009 menggantikan Mark Hughes. Pada enam bu-lan pertamanya menangani klub Manchester Biru, Man-cini tidak mempersembahkan gelar. Baru pada musim penuh pertamanya, 2010/2011, Man-cini mempersembahkan gelar juara Piala FA untuk Manches-ter City. Ini adalah gelar per-tama mereka sejak menjuarai Piala Liga pada 1976. Musim 2011/2013, dia mempersem-bahkan gelar juara Liga Utama Inggris. Ini adalah gelar liga pertama setelah 45 tahun ab-sen meraih gelar Juara Liga Utama Inggris.

Tetapi Mancini belum sukses mengangkat prestasi City di Liga Champions. Pada dua musim terakhir, City se-lalu tersingkir di babak grup. Begitupun di Liga Europa, Mancini selalu gagal. Bahkan tahun ini, City mengakhiri musim tanpa satu gelar pun sehingga mendorong mana-jemen klub untuk meme-catnya. (espn/aji)

City Resmi Pecat ManciniMANCHESTER - Manchester City akhirnya me-mecat Roberto Mancini sebagai pelatih klub itu setelah gagal mempersembahkan satupun gelar pada musim ini. Musim lalu, Mancini mem-persembahkan gelar juara Liga Utama Inggris untuk pertama kalinya dalam 45 tahun terakhir.

191 Laga

113 Menang

38 Seri

40Kalah

• LigaPrimerInggris: 133 pertandingan, 82 kali menang, 27 kali seri, 24 kalah. Persentase ke-menangan: 61,7 persen.

• PialaFA: 19 pertandingan, 13 kemenangan, tiga kali seri, tiga kalah. Persentase keme-nangan: 68 persen

• Piala Liga: Sembilan pertandingan, empat kemenangan, satu hasil imbang, empat kalah. Persentase kemenangan: 44,4 persen.

• LigaChampions: 12 pertandingan, tiga kali menang, empat kali seri, lima kalah. Persentase kemenangan: 25 persen.

• LigaEropa: 16 pertandingan, 10 kemenangan, tiga kali seri, tiga losses. Persentase kemenangan: 62,5 persen.

• Community Shield: Dua pertandingan, satu menang, satu kali kalah. Persentase kemenangan: 50 persen.

Data dan Fakta Mancio

ROMA - Pelatih Tim Na-sional Italia Cesare Prandelli mendukung reaksi striker AC Milan Mario Balotelli yang mendapat pelecehan ras dari pendukung AS Roma saat AC Milan bermain imbang tan-pa gol melawan AS Roma di San Siro pada Minggu (12/5) malam waktu setempat atau Senin (13/5) dini hari WIB.

Mendapat teriakkan pelece-han ras dari penonton, Balotelli mengangkat jari dan diletak-kan di mulutnya sebagai isyarat untuk meminta penonton diam dan menghentikan aksi pelece-han tersebut. Wasit yang mem-impin pertand-ingan Gianluca Rocchi kemu-dian menghentikan pertand-ingan selama dua menit pada awal babak kedua sebagai tin-dak lanjut dari protes Balotelli tersebut.

Ofisial pertandingan ke-mudian mendaulat kapten AS Roma Francesco Totti untuk meminta pendukung tim Sri-gala Hitam itu segera meng-hentikan aksi pelecehan ras tersebut melalui pengeras suara di dalam stadion. Upaya ini ternyata efektif. Meski demikian, AS Roma tetap di-denda senilai 50.000 euro oleh Lega Calcio karena aksi pen-dukungnya tersebut.

Menanggapi aksi Balo-telli itu, Prandelli menilai, penyerang Timnas Italia itu sudah cukup matang mengha-dapi situasi seperti ini. “Signal tersebut sudah terlihat jelas kemarin. Menurut saya, dalam menghadapi aksi serupa ke depan, perlu ada sanksi lar-angan bermain di kompetisi untuk sementara waktu bagi klub yang pendukungnya mel-akukan aksi pelecehan ras. Ini bukan masalah Balotelli, tetapi masalah kredibilitas dalam

sepakbola kita,” kata Prandelli.Mantan pelatih Fiorentina

itu melanjutkan, “Kita tidak boleh marah, tetapi harus ada cara-cara yang tepat un-tuk mengatasi masalah terse-but di dalam stadion. Stadion juga harus dibuat agar bisa lebih banyak membantu men-gatasi masalah ini, seperti yang terjadi di Juventus. Bila pendukung merasa nyaman, mereka harus berpikir dua kali sebelum melakukan hal-hal yang merugikan. Kita semua harus bertanggung jawab.”

Balotelli menjadi mesin gol AC Milan pada paruh

kedua musim ini sejak dida-tangkan dari

Manchester City pada jen-dela transfer musim dingin Januari 2013 lalu. Dia sudah mencetak 11 gol dalam 12 laga bersama Milan.

Prandelli juga yakin Ba-lotelli akan menjadi tulang punggung “Gli Azzuri” dalam merobek gawang lawan pada Piala Konfederasi yang ber-langsung 15-30 Juni 2013 men-datang di Brasil. Tetapi untuk itu, Balotelli harus fokus. “Saya yakin para pemimpin Milan dan Massimiliano Allegri su-dah membicarakan masalah ini kepadanya. Mario hanya berpikir tentang bermain. Dia tidak boleh kehilangan konsen-trasi dan perhatian yang benar. Kadang hal-hal itu (pelecehan ras) hanya untuk menguji kesa-baran seorang pemain hebat,” papar Prandelli lagi.

Pada bagian lain, Prandelli juga memuji duet Balotelli di lini depan Milan dan Timnas Italia Stephan El Shaarawy. “Jangan khawatir tentang El Shaarawy. Dia sudah mem-beri begit banyak. Dia sudah melewati musim yang hebat,” tutup Prandelli. (espn/aji)

Prandelli Dukung Balotelli

PADANG - Tim Semen Pa-dang sukses melaju ke putaran delapan besar Piala AFC sete-lah menundukkan tamunya, SHB Da Nang dari Vietnam, dengan skor akhir 2-1 di Sta-dion H Agus Salim, Selasa.

Kemenangan Semen Pa-dang dalam babak 16 besar AFC Cup ditentukan oleh pe-main nomor 10 Vendri Mofu, pada menit akhir babak kedua, menyambut umpan Hengki Ardiles yang menusuk dari sisi kiri pertahanan SHB Da Nang, setelah menyambut lemparan kedalam Hendra Adi Bayau pada menit ke-90.

Pertandingan yang ber-langsung ditengah terik ma-tahari dan suhu mencapai 33 derajat celcius di Kota Padang, tidak membuat pertandingan berlangsung monoton. Ter-bukti jual beli serangan terjadi dalam pertandingan tersebut, meski tuan rumah lebih men-guasai pertandingan.

Pada babak pertama, Semen Padang yang berjuang meng-harumkan nama Indonesia melalui sepak bola, terlebih da-hulu tertinggal berkat gol dari serangan balik tim tamu pada menit 30 melalui lesatan striker SHB Da Nang, memanfaatkan kesalahan pemain belakang tim tuan rumah, dalam mengantisi-pasi serangan tim tamu.

Setelah tertinggal, Se-men Padang yang bertanding di depan ratusan pasang mata pendukungnya, langsung mel-akukan pergantian pemain. Mamasukkan pemain berta-han yang telah lama absen ka-rena cedera, David Ngan Pagbe, menggantikan pemain berno-mor 16 Saepuloh Maulana, yang disambut tepuk tangan riuh pendukung tim tersebut.

Masuknya Pagbe merubah irama permainan, dimana pa-main dengan nomor punggung

5 tersebut memasuki menit ke-45 menusuk ke sayap kiri perta-hanan tim tamu, yang berujung dijatuhkanya sang pemain di dalam kotak penalti. Wasit asal Jepang Ryuti Sato langsung menunjuk titik putih.

Penalti yang diambil peny-erang Semen Padang Edward Juniar Wilson pada menit ke-45 tersebut langsung menghu-jam jala gawang tim tamu yang dikawal Nguyen Than Phuong, skorpun berubah menjadi 1-1.

Memasuki babak kedua, Seman Padang yang tidak mau kehilangan kesempatan untuk maju labih jauh di ajang terse-but, kemudian melakukan dua pergantian lainnya, dimana pada menit ke-55 kapten tim Elie Aiboy diganti oleh Mu-hammad Nur Iskandar, yang kemudian menghidupkan kembali serangan dari sayap kanan tim tuan rumah.

Pada menit ke-85 Esteban Gabriel Viscara yang dinilai pelatih bermain terlalu indi-vidual dalam pertandingan tersebut, kemudian diganti oleh pamin lain Hendra Adi Bayaw.

Menjelang akhir pertand-ingan, serangan balik tim tamu sempat mengancam gawang Semen Padang yang dikawal kiper kedua mereka Fakhrurrazi. Namun berun-tung serangan itu mampu di-antisipasi oleh kiper penggan-ti Jandria Eka Putra yang tidak bisa tampil karena mengalami cedera tersebut.

Semen Padang sendiri se-benarnya sempat melesakkan gol pada menit 80 melalui pe-mainya Mofu, namun dianulir wasit karena dianggap telah berada dalam posisi offside.

Saat ini Semen Padang masih menunggu lawan yang akan dihadapi pada delapan besar yang akan dilaksanakan pada September 2013. (ant/dar)

AFC CUP

Semen Padang Melaju ke Delapan Besar

LOLOS. Pemain tengah Semen Padang FC, Vendry Ronaldo Moro (tengah) berebut bola dengan pemain belakang SHB Da Nang, di lapangan Haji. Agus Salim Padang, Sumbar, Selasa (14/5).

Pelatih: Kembalinya Pagbe Hidupkan Permainan

PELATIH Semen Padang Jafri Sastra menyatakan, kembalinya David Ngan Pag-be setelah lama absen akibat cedera mampu menghidup-kan permainan tim pada ba-bak 16 besar Piala AFC 2013 di Stadion H Agus Salim Pa-dang, Selasa.

“Meski Pagbe belum me-nampilkan permainan ter-baiknya usai cedera panjang yang dialami di bagian kaki, ternyata saat diturunkan sebagai pemain pengganti dalam pertandingan mela-waan SHB Da Nang pada babak 16 besar piala AFC, cukup baik,” kata Jefri usai pertandingan Piala AFC di Padang, Selasa.

Dia menambahkan, Pag-be menunjukan kualitasnya dipertahanan meski belum 100 persen, dan ini merupa-kan penampilan pertamanya

setelah pulih.Saat pertandingan piala

AFC melawan SHB Da Nang di Stadion H Agus Salim, Pagbe masuk dibabak perta-ma menit ke-40, sete-lah tim tersebut tertinggal 0-1, mengganti-kan pemain b e r n o m o r 16 Saepuloh M a u l a n a . Kehadiran-nya lang-sung disambut tepuk tangan riuh pen-d u k u n g t i m

tersebut.Pagbe yang baru masuk

lima menit langsung men-unjukkan perannya dalam tim dengan menusuk ke jan-tung pertahanan tim tamu, hingga dia harus dihentikan

pemain belakang SHB Da Nang yang berbuah pen-alti. (ant/dar)

ROMA-Mantan petenis peringkat satu dunia Caro-line Wozniacki masih belum mampu meraih kemenangan di turnamen lapangan tanah liat utama musim ini saat Prancis Terbuka sudah semakin dekat, setelah ia kalah dari Bojana Jo-vanovski 2-6, 6-4, 7-6 (7/5) pada turnamen Roma Master, Selasa.

Unggulan kesepuluh Wozni-acki memainkan pertandingan selama hampir tiga jam, ketika ia kalah dari lawannya yang menghuni peringkat 48 du-nia pada pertandingan putaran pertama mereka.

Dengan kemenangan-nya ini, petenis 21 tahun dari Beograd mengakhiri laju penampilan buruk dan men-dapatkan kemenangan per-tamanya sejak pertengahan Januari di Australia Terbuka.

Wozniacki mengalahkan petenis Serbia itu dalam dua kesempatan pada pertemuan-pertemuan mereka sebelumn-ya, namun ia mengalami enam kesalahan ganda saat kalah di Roma sedangkan servisnya pun dipatahkan sebanyak tu-juh kali.

Petenis Maria Kirilenko merestorasi dominasi para pe-tenis unggulan di Foro Italico ketika petenis peringkat 12 dunia itu menaklukkan pe-tenis Spanyol Anabel Medina Garrigues 6-3, 6-3.

Sementara itu petenis Jerman Julia Goerges melaju setelah menyingkirkan Andrea Hlavackova asal Ceko meski kalah di set pertama dan Var-vara Lepchenko dari AS men-galahkan Lesya Tsurenko 6-4, 6-2. (ant/dar)

TENIS

Penderitaan Wozniacki Berlanjut di Roma