edisi dua belas bag. ii

1
8 . NBA MADNESS INDONESIA Surabaya, 4-28 Juni 2009 HALAMAN INI DIPERSEMBAHKAN OLEH YUYUNG ABDI/ JAWA POS DAPAT TEMAN BARU: Grizz di tengah siswa-siswi SDN Bubutan Kompleks Surabaya saat mengikuti NBA Cares, Jumat (6/6). Di sana, Grizz sempat jadi ”murid baru” di dalam kelas. Madness Indonesia Lebihi Ekspektasi Penyelenggara SURABAYAWeekend pem- buka NBA Madness presented by Jawa Pos di Surabaya men- dapat acungan jempol dari tim NBA. Meski baru kali ini dise- lenggarakan di Indone- sia, namun sudah di- anggap sebagai salah satu yang paling ra- mai. Bersaing de- ngan Filipina, yang sudah menyeleng- garakan even ini selama tujuh tahun. Mulai Kamis hingga Minggu kemarin (4-7 Juni), NBA Madness pertama ini memang meng- hebohkan Surabaya, bahkan In- donesia. Puluhan ribu orang me- ngalir menikmati suasana even bas- ketball lifestyle ini. Melebihi ekspektasi penyelenggara, termasuk NBA. Hari pembukaan Kamis lalu (4/6) disebut telah memecahkan rekor kehebohan untuk hari kerja. ”Kami kira Indonesia adalah negara sepak bola. Ternyata ba- nyak juga penggemar basket di sini,” kata Ritchie Lai, director of events NBA Asia. Ritchie kagum pada antusiasme dan kehebohan pengunjung. Bila dibandingkan dengan kota-kota di negara-negara lain yang menyelenggarakan Madness, mungkin Surabaya sudah nomor dua di belakang Manila, Filipina. Padahal, di negara itu, basket adalah olahraga nomor satu. ”Kami yakin tahun depan pasti kembali ke Surabaya, dan meng- gelar NBA Madness bersama DBL Indonesia lagi,” tegasnya. Sekarang, Ritchie Lai dan panitia DBL Indonesia menung- gu seperti apa hebohnya even ini ketika ditutup di penghujung Juni nanti. Dari Tunjungan Plaza 3, NBA Madness presented by Jawa Pos berlanjut ke Mal Galaxy (11- 14 Juni), Royal Plaza (18-21 Juni), dan Supermal Pakuwon Indah (25-28 Juni). Pada weekend penutup, bakal hadir David Lee, bintang New York Knicks, di- dampingi enam personel Miami Heat Dancers. ”Kami berterima kasih kepada seluruh pengunjung, khususnya warga Surabaya. Mereka yang membuat even ini heboh. Kami tunggu kelanjutan kehebohan mereka pada pekan-pekan selan- jutnya. Ayo kita bikin NBA Mad- ness di Indonesia sebagai yang terheboh di dunia,” kata Azrul Ananda, wakil direktur Jawa Pos dan pimpinan DBL Indonesia. Sabtu (7/6) lalu, pengunjung NBA Madness tampak sudah lebih terbiasa dengan suasana. Kalau di hari-hari pertama masih lebih ba- nyak yang berputar- putar dan meraba-raba, Sabtu lalu mereka sudah sangat aktif berpartisipasi. Ba- nyak yang terus datang setiap hari, ketagihan menik- mati suasananya. ”Semula saya hanya nonton teman-teman bertanding. Tapi akhirnya jadi ketagihan dan datang setiap hari,” kata Muham- mad Fahmi, pelajar SMA Ta’- miriyah Surabaya. Penonton memang terus padat mengelilingi lapangan portabel di atrium Tunjungan Plaza 3. Mereka menonton semua permainan. Tentu saja, daya tarik utama weekend pembuka ini adalah Grizz, sang maskot Memphis Grizzlies. ”Tujuan utama kami ke sini ya lihat Grizz. Baru hari ini (Sabtu lalu, Red) kami sempat ke sini, karena saya kerja,” papar Wahyu Wibowo, warga Dukuh Kupang Surabaya yang datang bersama istri, Palupi Hikmawati, dan anak yang baru berusia tiga tahun, Omar Rasyid Muhammad. Demam NBA Madness tidak hanya mewabah di Surabaya. Virusnya menyebar hingga ke kota-kota lain, bahkan sampai ke luar pulau. Pada hari pembukaan (Kamis, 4/6), tidak sedikit rom- bongan atau penggemar yang datang dari jauh. Koang-Koang termasuk yang datang paling jauh. Dia datang khusus dari Kendari, Sulawesi Tenggara, untuk menyaksikan even ini. ’’Saya tidak bisa menemukan acara seperti ini selain di sini. Jadi, saya harus datang ke Surabaya,’’ kata pria 43 tahun itu. Pria yang mengaku wiraswas- tawan itu akan terus berada di Su- rabaya hingga pertengahan Juni. Setelah itu, dia kembali ke Ken- dari, sebelum balik lagi pada weekend penutup NBA Madness, 25–28 Juni mendatang. ’’Tentu saja saya tidak ingin melewatkan ketemu David Lee,’’ ujarnya. (nar) Bersaing dengan Filipina BOY SLAMET/ JAWA POS NBA ASIA VERSUS DBL INDONESIA: Persaingan tambahan di permainan NBA Shooting Stars. Tampak Ritchie Lai, director of events NBA Asia (kiri), menembak. Dia satu tim dengan Kam Hung Ip dan Jinwoo Yoo (kanan). PADA hari keempat NBA Madness presented by Jawa Pos Sabtu (7/6), bukan hanya permain- an dan pertunjukan Grizz yang menjadi tontonan. Untuk kali pertama, diselenggarakan pula basketball clinic bersama pelatih dan pemain-pemain profesional. Sebanyak 20 siswa SMP dan SMA mendapat kesempatan berlatih bersama para personel tim profesional Surabaya, Nuvo CLS Knights. Yaitu Filix Bendatu (asisten pelatih), serta Wijaya Saputra, Elia Prana Bukit, dan Erwin Triono. Karena peserta klinik sudah relatif besar, maka pola yang dia- jarkan kala itu adalah pengem- bangan fundamental bertahan dan menyerang. Yaitu triangle de- fense dan triangle offense. Sedikit pengarahan, lalu langsung prak- tik. “Ini merupakan pelajaran da- sar yang harus diketahui dan diku- asai pemain basket,” kata Filix. Di akhir sesi, diadakan simulasi. Wijaya memilih tiga orang peserta untuk bertanding 3-on-3. Yang beruntung adalah Adelina Nadia, 17, dari SMA Petra 5, Stefanus Liman, 17, dari SMA Santa Agnes, serta Rangga Putra, 16, dari SMA 17 Agustus Surabaya. Permainan ketiga anak itu cukup lincah. Trio CLS sempat keting- galan duluan. Tentu saja, pada akhirnya yang menang tetap para pemain profesional. Meski poin ketat, hanya menang 3-2. “Level- nya berbeda. Wajar kalau kami tak bisa mengimbangi,” ujar Adelina. Para personel CLS tetap memuji para peserta klinik. “Tinggal diasah. Saya yakin semua bisa lebih jago dari kami,” kata Erwin memberi semangat. Klinik basket ini rencananya akan diselenggarakan setiap Minggu, sampai NBA Madness berakhir. Bukan hanya untuk SMP dan SMA. Untuk anak-anak kecil juga ada. Ketika akhir pekan penutup nanti (di Supermal Pakuwon Indah), klinik ini bahkan dipandu langsung oleh David Lee, bintang New York Knicks. (ign) Klinik Basket di Tengah Mal YUYUNG ABDI/ JAWA POS SELALU SERU: Pengunjung memadati atrium Tunjungan Plaza 3 Sura- baya dan lantai-lantai di atasnya demi menyaksikan NBA Madness. BOY SLAMET/ JAWA POS PARA PENDUKUNG: Dari kiri, Gusto Adrianus (Prambors), Suwito (Honda), Mardyah Sofyan (DHL), Lilik Sianto (Mie Sedaap), Budi Santoso (duduk, Flexi), Victor Chu (NBA Asia), Arif Afandi (Wawali Surabaya), Azrul Ananda (Jawa Pos), serta Sutandi (Tunjungan Plaza) berpose bersama Grizz dan reog saat pembukaan (4/6). BOY SLAMET/ JAWA POS BELAJAR FUNDAMENTAL: Erwin dan Wijaya (paling kiri), pemain Nuvo CLS Knights Surabaya, saat memandu basketball clinic untuk anak-anak SMP dan SMA di lapangan portabel di atrium Tunjungan Plaza 3, Minggu (7/6). BOY SLAMET/ JAWA POS ARENA HAVE FUN: Pengunjung berpose dengan sepatu yang dipakai bintang Indiana Pacers Danny Granger saat dia tampil di even pertama NBA di Indonesia, di Surabaya tahun lalu. Foto kanan, gaya Stephanus Limena, 17, dari SMA Santa Agnes Surabaya, saat unjuk kemampuan dalam Jawa Pos Slam Dunk Contest di NBA Madness, Minggu (7/6). BOY SLAMET/ JAWA POS UKUR RENTANG TANGAN: Anggie, 7, berdiri di depan gambar pose arm span bintang Los Angeles Lakers Kobe Bryant di arena NBA Madness. BOY SLAMET/ JAWA POS KHAS NBA: Setiawan Adi, pelajar SD Petra 1 Surabaya membandingkan tangannya dengan milik Al Jefferson, bintang Minnesota Timberwolves. RADAR JOGJA Selasa Pon 9 Juni 2009 24

Upload: wahyu-nugroho

Post on 28-Mar-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

In Style Indikasi radar jogja edisi 9 juni 2009

TRANSCRIPT

Page 1: edisi dua belas bag. II

RADAR JOGJA Selasa Pon 9 Juni 2009248 Jawa Pos .Selasa 9 Juni 2009NBA MADNESS INDONESIA

Surabaya, 4-28 Juni 2009

HALAMAN INIDIPERSEMBAHKAN

OLEH

YUYUNG ABDI/ JAWA POS

DAPAT TEMAN BARU: Grizz di tengah siswa-siswi SDN Bubutan Kompleks Surabaya saat mengikuti NBA Cares, Jumat (6/6). Di sana, Grizz sempat jadi ”murid baru” di dalam kelas.

Madness IndonesiaLebihi EkspektasiPenyelenggara

SURABAYA– Weekend pem-buka NBA Madness presentedby Jawa Pos di Surabaya men-dapat acungan jempol dari timNBA. Meski baru kali ini dise-lenggarakan di Indone-sia, namun sudah di-anggap sebagai salahsatu yang paling ra-mai. Bersaing de-ngan Filipina, yangsudah menyeleng-garakan even iniselama tujuh tahun.

Mulai Kamis hingga Minggukemarin (4-7 Juni), NBA Madnesspertama ini memang meng-hebohkan Surabaya, bahkan In-donesia. Puluhan ribu orang me-ngalir menikmati suasana even bas-ketball lifestyle ini. Melebihiekspektasi penyelenggara, termasukNBA. Hari pembukaan Kamis lalu(4/6) disebut telah memecahkanrekor kehebohan untuk hari kerja.

”Kami kira Indonesia adalahnegara sepak bola. Ternyata ba-nyak juga penggemar basket disini,” kata Ritchie Lai, directorof events NBA Asia.

Ritchie kagum pada antusiasmedan kehebohan pengunjung. Biladibandingkan dengan kota-kotadi negara-negara lain yangmenyelenggarakan Madness,mungkin Surabaya sudah nomordua di belakang Manila, Filipina.Padahal, di negara itu, basketadalah olahraga nomor satu.

”Kami yakin tahun depan pastikembali ke Surabaya, dan meng-gelar NBA Madness bersama DBLIndonesia lagi,” tegasnya.

Sekarang, Ritchie Lai danpanitia DBL Indonesia menung-gu seperti apa hebohnya even iniketika ditutup di penghujung Juninanti. Dari Tunjungan Plaza 3,NBA Madness presented by JawaPos berlanjut ke Mal Galaxy (11-14 Juni), Royal Plaza (18-21Juni), dan Supermal PakuwonIndah (25-28 Juni). Pada weekendpenutup, bakal hadir David Lee,bintang New York Knicks, di-dampingi enam personel MiamiHeat Dancers.

”Kami berterima kasih kepadaseluruh pengunjung, khususnyawarga Surabaya. Mereka yangmembuat even ini heboh. Kami

tunggu kelanjutan kehebohanmereka pada pekan-pekan selan-jutnya. Ayo kita bikin NBA Mad-ness di Indonesia sebagai yangterheboh di dunia,” kata AzrulAnanda, wakil direktur Jawa Posdan pimpinan DBL Indonesia.

Sabtu (7/6) lalu, pengunjungNBA Madness tampak sudah lebihterbiasa dengan suasana. Kalau dihari-hari pertama masih lebih ba-

nyak yang berputar-putar dan meraba-raba,

Sabtu lalu merekasudah sangat aktifberpartisipasi. Ba-nyak yang terus

datang setiap hari,ketagihan menik-mati suasananya.

”Semula saya hanya nontonteman-teman bertanding. Tapiakhirnya jadi ketagihan dandatang setiap hari,” kata Muham-mad Fahmi, pelajar SMA Ta’-miriyah Surabaya.

Penonton memang terus padatmengelilingi lapangan portabel diatrium Tunjungan Plaza 3. Merekamenonton semua permainan. Tentusaja, daya tarik utama weekendpembuka ini adalah Grizz, sangmaskot Memphis Grizzlies.

”Tujuan utama kami ke sini yalihat Grizz. Baru hari ini (Sabtulalu, Red) kami sempat ke sini,karena saya kerja,” papar WahyuWibowo, warga Dukuh KupangSurabaya yang datang bersamaistri, Palupi Hikmawati, dan anakyang baru berusia tiga tahun,Omar Rasyid Muhammad.

Demam NBA Madness tidakhanya mewabah di Surabaya.Virusnya menyebar hingga kekota-kota lain, bahkan sampai keluar pulau. Pada hari pembukaan(Kamis, 4/6), tidak sedikit rom-bongan atau penggemar yangdatang dari jauh.

Koang-Koang termasuk yangdatang paling jauh. Dia datangkhusus dari Kendari, SulawesiTenggara, untuk menyaksikan evenini. ’’Saya tidak bisa menemukanacara seperti ini selain di sini. Jadi,saya harus datang ke Surabaya,’’kata pria 43 tahun itu.

Pria yang mengaku wiraswas-tawan itu akan terus berada di Su-rabaya hingga pertengahan Juni.Setelah itu, dia kembali ke Ken-dari, sebelum balik lagi padaweekend penutup NBA Madness,25–28 Juni mendatang. ’’Tentu sajasaya tidak ingin melewatkanketemu David Lee,’’ ujarnya. (nar)

Bersaing dengan Filipina

BOY SLAMET/ JAWA POS

NBA ASIA VERSUS DBL INDONESIA: Persaingan tambahan di permainan NBA Shooting Stars. Tampak RitchieLai, director of events NBA Asia (kiri), menembak. Dia satu tim dengan Kam Hung Ip dan Jinwoo Yoo (kanan).

PADA hari keempat NBAMadness presented by Jawa PosSabtu (7/6), bukan hanya permain-an dan pertunjukan Grizz yangmenjadi tontonan. Untuk kalipertama, diselenggarakan pulabasketball clinic bersama pelatihdan pemain-pemain profesional.

Sebanyak 20 siswa SMP danSMA mendapat kesempatanberlatih bersama para personeltim profesional Surabaya, NuvoCLS Knights. Yaitu FilixBendatu (asisten pelatih), sertaWijaya Saputra, Elia Prana Bukit,dan Erwin Triono.

Karena peserta klinik sudahrelatif besar, maka pola yang dia-jarkan kala itu adalah pengem-

bangan fundamental bertahan danmenyerang. Yaitu triangle de-fense dan triangle offense. Sedikitpengarahan, lalu langsung prak-tik. “Ini merupakan pelajaran da-sar yang harus diketahui dan diku-asai pemain basket,” kata Filix.

Di akhir sesi, diadakan simulasi.Wijaya memilih tiga orang pesertauntuk bertanding 3-on-3. Yangberuntung adalah Adelina Nadia,17, dari SMA Petra 5, StefanusLiman, 17, dari SMA Santa Agnes,serta Rangga Putra, 16, dari SMA17 Agustus Surabaya.

Permainan ketiga anak itu cukuplincah. Trio CLS sempat keting-galan duluan. Tentu saja, padaakhirnya yang menang tetap para

pemain profesional. Meski poinketat, hanya menang 3-2. “Level-nya berbeda. Wajar kalau kami takbisa mengimbangi,” ujar Adelina.

Para personel CLS tetap memujipara peserta klinik. “Tinggaldiasah. Saya yakin semua bisalebih jago dari kami,” kata Erwinmemberi semangat.

Klinik basket ini rencananyaakan diselenggarakan setiapMinggu, sampai NBA Madnessberakhir. Bukan hanya untuk SMPdan SMA. Untuk anak-anak keciljuga ada. Ketika akhir pekanpenutup nanti (di SupermalPakuwon Indah), klinik ini bahkandipandu langsung oleh David Lee,bintang New York Knicks. (ign)

Klinik Basket di Tengah Mal

YUYUNG ABDI/ JAWA POS

SELALU SERU: Pengunjung memadati atrium Tunjungan Plaza 3 Sura-baya dan lantai-lantai di atasnya demi menyaksikan NBA Madness.

BOY SLAMET/ JAWA POS

PARA PENDUKUNG: Dari kiri, Gusto Adrianus (Prambors), Suwito (Honda), Mardyah Sofyan (DHL), Lilik Sianto(Mie Sedaap), Budi Santoso (duduk, Flexi), Victor Chu (NBA Asia), Arif Afandi (Wawali Surabaya), Azrul Ananda(Jawa Pos), serta Sutandi (Tunjungan Plaza) berpose bersama Grizz dan reog saat pembukaan (4/6).

BOY SLAMET/ JAWA POS

BELAJAR FUNDAMENTAL: Erwin dan Wijaya (paling kiri), pemain Nuvo CLS Knights Surabaya, saat memandubasketball clinic untuk anak-anak SMP dan SMA di lapangan portabel di atrium Tunjungan Plaza 3, Minggu (7/6).

BOY SLAMET/ JAWA POS

ARENA HAVE FUN: Pengunjung berpose dengan sepatu yang dipakai bintang IndianaPacers Danny Granger saat dia tampil di even pertama NBA di Indonesia, di Surabayatahun lalu. Foto kanan, gaya Stephanus Limena, 17, dari SMA Santa Agnes Surabaya, saatunjuk kemampuan dalam Jawa Pos Slam Dunk Contest di NBA Madness, Minggu (7/6).

BOY SLAMET/ JAWA POS

UKUR RENTANG TANGAN: Anggie, 7, berdiri di depan gambar pose armspan bintang Los Angeles Lakers Kobe Bryant di arena NBA Madness.

BOY SLAMET/ JAWA POS

KHAS NBA: Setiawan Adi, pelajar SD Petra 1 Surabaya membandingkantangannya dengan milik Al Jefferson, bintang Minnesota Timberwolves.

RADAR JOGJA Selasa Pon 9 Juni 200924