edisi i web haji
TRANSCRIPT
Realita Haji : 1Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 2Edisi I / Tahun 2012
Daftar Isi
Salam Redaksi 3Surat Pembaca 4Sorotan 5Fokus Realita 6Evaluasi dan Perspektif 14Opini 12Asrama Haji 25Info Keijakan 26Hajisiana 28Kalaedoskop 30Kronika Luar Negeri 34Kronika Dalam Negeri 36 PIAK 38(Program Inisiatif Anti Korupsi)
Realita Haji : 2Edisi I / Tahun 2012
Cover Edisi I/2012
Realita Haji : 3Edisi I / Tahun 2012
Salam Redaksi
Penanggung JawabSlamet Riyanto Cepi Supriatna
Pimpinan RedaksiM. Amin Akkas
Wakil Pimpinan RedaksiAli Rokhmad
Sekretaris Redaksi Affan RangkutiRedaktur SeniorAhmad Baedowi
Mustofa HelmiEditor
Bahar MaksumEdi Supriatna Syafei
Desain Grafis & FotograferTaufiq Erwin Haryadi
Nashir MaqshudiKadar SantosoToto Sugiarto
Syaiful Asifuddin Sekretariat
Erwin JulystiawanFajris Saidah
Reza MuhammadEko Dwi IriantoRatna SalbiahAhmad Rizal
Widya NingsihTri Rostinanti
Endang SugandiMisbachul Munir
Dhias Rangga AnantaHerianto
Diterbitkan Oleh :Ditjen Penyelenggaraan
Haji dan Umrah Kementerian Agama RI
Alamat Redaksi :Gedung Kementerian Agama ,
Lt.VI/B.608Jl. Lapangan Banteng Barat, No.3-4
Jakarta Pusat 10710Telepon (021)3846446, Fax.
(021)34831417Email: [email protected]
Evaluasi dan Wacana Moratorium Haji
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, penyelenggaraan ibadah haji 1432H/2011 sudah selesai pada akhir Desember 2011 lalu. Selanjutnya para petugas haji yang masih di Tanah Suci langsung menyelenggarakan evaluasi haji tingkat Arab Saudi yang melibatkan seluruh petugas
di Daker Makkah, Madinah dan Jeddah. Evaluasi berikutnya dilangsungkan di setiap Embarkasi Haji di seluruh Tanah Air yang berjumlah 11 Embarkasi, yakni Embarkasi Jakarta I dan 2, Embarkasi Medan, Batam, Aceh, Padang, Palembang, Solo, Surabaya, Makasar, Banjarmasin dan Balikpapan.
Kegiatan yang didalamnya terdapat unsur evaluasi dilangsungkan dalam satu wadah rapat yang disebut dengan Rapat Koordinasi Teknis Tingkat Pimpinan (Rakortektim) tentang penyelenggaraan ibadah haji pusat dan daerah yang salah satu hasilnya akan menjadi koreksi untuk memperbaiki penyelenggaraan ibadah haji kedpan sekaligus peningkatan pelayanannya kepada para jemaah calon haji.
Demikianlah gambaran mengenai edisi perdana majalah yang kita cintai ini. Tentu saja rubrik-rubrik lainnya, tetap hadir seperti biasanya. Seperti info kebijakan, kita turunkan langkah Kantor Kementerian Agama Pasuruan, Jawa Timur dalam usaha peningkatan pelayanannya kepada para jemaah calon haji dengan menyebarkan angket yang harus diisi oleh para jemaah haji, pelayanan apa saja yang perlu ditingkatkan.
Sedangkan rubrik info dari daerah, kita turunkan laporan dari Kanwil Kemenag Kalteng yang sedang bekerja keras menjadikannya sebagai Embarkasi Haji Antara. Mereka menghadapi masalah anggaran untuk pengnggutan jemaahnya ke embarkasi utama Jakarta yang memerlukan biaya Rp 5,6 milyar.
Semoga apa yang kita turunkan dalam majalah ini, akan memberikan manfaat kepada kita semua. Dukungan para pembaca akan mendukung kami untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas majalah yang kita cintai ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Redaksi
Realita Haji : 4Edisi I / Tahun 2012
Rencana Pelunasan dan permohonan paspor Assalaamu’alaikum wr. wb. Estimasi keberangkatan saya dan istri tahun 1433H/2012 yang mau saya tanyakan rencana informasi pelunasan BPIH untuk tahun 2012 bulan apa ?
kemudian biaya permohonan paspor sudah termasuk di dalam BPIH ? kami tidak ikut KBIH apakah ada perbedaan pelayanan baik dari pembuatan paspor sampai pelayanan di tanah suci ? Atas penjelasannya kami ucapkan jazakumulloh khoiron katsiron Wassalaamu’alaikum wr. wb.
Wa’alaikum salam wr wb,Pembahasan BPIH dibahas lebih awal untuk tahun ini, sehingga diharapkan penetapanya pun lebih cepat. Untuk pembuatan passport sudah termasuk dalam BPIH, kecuali bagi yang telah memiliki passport. Tidak ada perbedaan pelayanan bagi jemaah yang mengikuti KBIH atau tidak, jika Anda masih merasa kurang bimbingan mengenai ibadah haji ada baiknya Anda mengikuti KBIH.Terimakasih telah menghubungi kami,wassalammualaikum wr wb
Bagaimana caranya Peralihan dari haji regular ke haji plus. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Orang tu saya telah mendaftar haji reguler pada tahun 10 maret 2010. Saya ingin mengalihkan mereka ke haji plus mengingat panjangnya daftar tunggu. Mohon penjelasannya bagaimana caranya ? Atas bantuanya saya
ucapkan banyak terima kasih. Wassalamu’alaikum wr. wbM. S. Sabilillah
Wa’alaikum salam wr wb,Terimakasih telah menghubungi kami, untuk pindah dari haji reguler menjadi haji plus, prosedurnya adalah sama dengan mendaftar awal kepada kantor wilayah kemenag kemudian memilih PIHK dan membatalkan nomor porsi haji reguler yang telah dimiliki.Wassalam
Pendaftaran Haji di Bawah 25 Tahun Assalamu’alaikum, wr. wbSaya sudah membaca surat edaran yang menyatakan bahwa anak di bawah 17 tahun bisa mendaftar haji hanya dengan persyaratan Kartu Pelajar, Akta lahir ato lain hal sebagainya tanpa harus ada KTP. Permasalahannya adalah bagaimana dengan tabungan hajinya?, sedangkan banyak pihak Bank penerima Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang mengharuskan nasabahnya bisa membuat tabungan kalau sudah punya KTP,
Trimakasih Wassalam.
Wa’alaikum salam wr wb,Terimakasih telah menghubungi kami, untuk membuka tabungan bagi anak dibawah umur, biasanya bank membuka program tabungan pendidikan, dan tabungan tersebut hanya membutuhkan kartu pelajar serta pendampingan orang tua. silahkan anda menghubungi customer service masing-masing bank untuk mengkonsultasikan hal
ini. sementara itu kami juga sedang berbenah agar jemaah tidak harus memiliki nomor rekening sehingga memudahkan jemaah, khususnya jemaah usia lanjut dan dibawah umur.Wassalammualaikum wr wb. Assalamualaikum , saya sudah melakukan pembayaran ongkos haji dengan haji khusus pada bulan maret th 2011, saya mau bertanya untuk haji khusus yang membayar sampai bulan berapa yang berangkat th 2011 , terima kasih, wassalamualikum
Wa’alaikum salam wr wb,Terimakasih telah mengubungi kami, sebelumnya telah kami umumkan lewat website ini batas no porsi haji khusus yang dapat melunasi pada tahun 2011, untuk saat ini haji khusus memiliki waiting list ./ daftar tunggu 2-3 tahun. sama seperti haji reguler pendaftaran haji mutlak memiliki prinsip first come frist serve, kecuali untuk jemaah udzur yang telah di atur oleh peraturan Menteri Agama mengenai penggunaan sisa kuota nasional, silahkan anda merujuk sesi regulasi pada website kami untuk peraturan tersebut.
Realita Haji : 4Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 5Edisi I / Tahun 2012
Soroton
Agenda TerselubungDrs. M. Amin Akkas, M.Si
Mengakhiri penyelenggaraan ibadah haji 1432H/2011M, merebak wacana perlunya pembentukan badan khusus penyelenggara ibadah haji yang dilontarkan Ketua DPR RI, Marzuki Alie. Menyusul kemudian KPK (Komisi Pemberatasan Korupsi) menyatakan perlunya moratorium pendaftaran jemaah calon haji.
Apa yang dilontarkan Ketua DPR RI itu, sebenarnya bukan masalah baru. Wacana itu muncul sudah cukup lama. Belakangan wacana itu muncul setiap adanya rencana revisi atau perubahan atas undang-undang penyelenggaran ibadah haji.
Seperti diketahui, saat ini DPR RI menggunakan hak inisiatif menyiapkan RUU (Rancangan Undang Undang) penyelenggaraan ibadah haji untuk mengganti UU No 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan ibadah haji. Pada saat pembahasan RUU ini, juga muncul wacana perlunya penyelenggara ibadah haji dari badan tersendiri di luar Kementerian Agama. Mereka yang mendukung ide ini menggunakan teori penyelenggaraan pemerintahan dimana harus ada pemisahan antara regulator dan operator. Dalam masalah ini, pemerintah bersama DPR sebagai regulator. Untuk itu sebagai operatornya harus badan tersendiri.
Tetapi ketika pembahasan RUU berlangsung dengan melibatkan stakeholder haji, hampir semuanya menolak ide penyelenggara ibadah haji ditangani badan khusus atau pihak swasta. Alasannya praktis saja, sejarah menunjukkan belum pernah ada badan swasta yang sukses menyelenggarakan ibadah haji. Setiap kegagalan swasta atau yayasan menyelengarakan ibadah haji, yang jadi korban para jemaah haji.
Pada sisi lain, penyelenggaraan ibadah haji merupakan pekerjaan besar, dimana setiap tahun tidak kurang dari 220 ribu jemaah calon haji harus diberangkatkan ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Pemerintah atau Kementerian Agama yang sudah puluhan tahun menyelenggarakan ibadah haji, hampir setiap tahun ada saja masalah yang timbul. Padahal pelayanan yang diberikan para petugas haji untuk mendukung suksesnya para jemaah calon haji meraih haji mabrur, sudah mendapat sertifikat ISO 9001:2008 sesuai standar pelayanan internasional.
Sekarang diusulkan agar penyelenggara ibadah haji ditangani badan khusus atau pihak swasta. Apa mereka mampu menyelenggarakannya? Semua masih tanda tanya besar, belum berpengalaman, sejarah mencatat hanya kegagalan dan kegagalan ketika mereka menyelenggarakan ibadah haji. Apakah kegagalan itu harus terulang kembali?
Pada sisi lain, mantan Ketua Umum PBNU, KH. Hasyim Muzadi mensinyalir, karena anggaran penyelenggaraan ibadah haji itu sangat besar, bukan tidak mungkin nantinya mereka akan mencari dana pinjaman ke luar negeri. Dan, yang punya dana besar kaum Yahudi. Apa umat Islam mau penyelenggaraan ibadah haji mereka menggunakan duit orang-orang Yahudi?
Bahkan ada yang lebih ekstrim memandang wacana itu sebagai agenda terselubung untuk menggerogoti Kementerian Agama secara bertahap hingga pada akhirnya kementerian itu dibubarkan. Sekarang penyelenggaraan ibadah haji yang akan dicopot dari Kementerian Agama, menyusul kemudian masalah pendidikan. Ini bukan omong kosong. Dalam draft RUU Pendidikan Nasional yang akan dibahas DPR RI terdapat pasal bahwa instansi pemerintah yang menjalankan pendidikan harus sesuai dengan bidang instansi tersebut. Dalam masalah ini Kementerian Agama kini memperluas penyelenggaraan pendidikan dari sebelumnya hanya institute atau IAIN (Institut Agma Islam Negeri) kini menjadi UIN (Universitas Islam Negeri). Kalau pasal itu lolos dalam pembahasan RUU tersebut, maka UIN-UIN tersebut akan terlepas dengan sendirinya. Agenda berikutnya, semua penyelenggaraan pendidikan akan ditangani oleh Kementerian Penidikan dan Kebudayaan.
Lantas Kementerian Agama akan menangani apa? Hanya bimbingan masyarakat keagmaan yang akan ditanganinya. Kalau sudah demikian, untuk apa Kementerian Agama dipertahankan? Inilah agenda terselubung mereka sebenarnya. Mereka menggunakan orang-orang Islam sendiri untuk membubarkan Kementerian Agama secara sistematis. Ironis sekali.
Padahal, para pendiri Negara ini yang sebagian besar tokoh-tokoh Islam, sudah banyak mengalah tidak menjadikan Negara ini sebagai Negara Islam demi keutuhan Negara Kesatuan RI (NKRI). Sebagai ‘’kompensasinya’’ dibentuklah Kementerian Agama untuk menangani berbagai masalah agama dan keagamaan, termasuk di dalamnya menyelenggaraan pendidikan keagamaan. Rupanya orang-orang yang tidak menghendaki keberadaan Kementerian Agama di Negara ini tidak mau putus asa. Berbagai cara mereka gunakan untuk mewujudkan tekadnya demi membubarkan Kementerian Agama. Sementara sekelompok orang Islam tidak menyadari adanya program terselubung tersebut.
Tetapi, penyelengaraan ibadah haji ini memang sangat menggiurkan. Bayangkan, saat ini dana pendaftaran jemaah calon haji lebih Rp 30 triliyun. Ini dana segar yang setiap saat bisa digunakan. Saat disimaini dana tersebut disimpan dalam bentuk deposito, giro serta SUKUK yang dijamin 100% oleh pemerintah, sehingga tidak perlu khawatir dana tersebut akan hangus sekiranya bank tempat dana tersebut disimpan mengalami kesulitan likuiditas hingga harus dilikuidasi. Hanya dengan disimpan begitu saja, setiap tahun mendatangkan dana optimalisasi hingga sekitar Rp 1,7 teriliyun. Luar biasa…..
Realita Haji : 5Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 6Edisi I / Tahun 2012
Jauh hari sebelumnya, ketua DPR Marzuki Alie ketika bertindak sebagai ketua tim pengawas haji DPR-RI, di Makkah akhir
Oktober tahun lalu, kepada pers pernah melontarkan usulan yang sama apabila memang
Kementerian agama tidak mampu mengelola layanan haji dengan baik maka perlu dibuat badan yang khusus mengelola haji.
Badan itu, kata Marzuki Alie, tidak lagi memerlukan APBN dan bisa menggunakan dana haji yang besarnya sangat besar dan harus dikelola secara profesional untuk memperbaiki layanan kepada jamaah.
Sementara Ketua Komisi VIII DPR-RI Abdul Kadir Karding menyatakan, delapan dari sembilan fraksi di
Pengelolaan Haji Mau Dibawa Kemana?
Ribut-ribut soal usulan badan khusus penyelenggaraan haji, sebulan terakhir kembali marak karena munculnya usulan IPHI terhadap RUU, pengganti uu no 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Salah satu usulan dalam RUU versi IPHI adalah pembentukan Badan Khusus yang mengurus penyelenggaraan haji, dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Komisi VIII DPR mendukung usulan pembentukan badan khusus pengelolaan ibadah haji melalui revisi UU Nomor 13/2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
Sebagian besar fraksi di komisi yang
membidangi masalah agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan itu, kata Karding, sepakat usulan pembentukan badan khusus haji. Keberadaan badan khusus haji dinilai sebagai solusi untuk mengatasi
Ketua DPR Marzuki Ali didampingi Ketua Komisi VIII DPR-RI Abdul Kadir Karding memberikan keterangan pers, di ruang MCH Makkah
Fokus Realita
Realita Haji : 7Edisi I / Tahun 2012
yang harus melaksanakan penyelenggaraan ibadah haji. Jika ada kelemahan sistem, itu yang harus diperbaiki, bukan dikomersialkan urusan ibadah haji,” ucap Mahfud MD ketika menjadi pembicara dalam seminar menyambut Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama di Jakarta,
Mahfud menegaskan pelayanan penyelenggaraan haji adalah tugas negara. Jika dilakukan swasta, tentu hanya yang kaya saja dapat menunaikan ibadah haji. Tugas negara selain melindungi rakyat juga memberikan pelayanan di dalamnya, termasuk seluruh kebutuhan di dalamnya. Jika ada yang merasa kecewa terhadap penyelenggaraan ibadah haji, jangan lantas mengalihkan ke swasta.”Ini harus mati-matian dipertahankan,” tegasnya.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menilai pembentukan badan untuk mengelola penyelenggaraan ibadah haji belum tentu akan meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia. ”Saya khawatir malah akan
berbagai masalah yang kerap terjadi dalam setiap penyelenggaraan ibadah haji.
Menurut Karding, pada prinsipnya, fraksi-fraksi di Komisi VIII DPR menginginkan terjadinya perubahan yang signifikan dalam pengelolaan haji, salah satunya pemisahan antara regulator, operator, dan evaluator yang selama ini diperankan Kementerian Agama.
Menolak
KH. Hasyim Muzadi yang saat itu bertindak sebagai Naib Amirul Haj, ketika berada di Makkah menanggapi dengan tegas adanya usulan dari sejumlah orang tentang pembentukan badan khusus untuk penyelenggaraan haji. KH.Hasyim mengatakan, umat Islam diminta mewaspadai
“Islam Phobia” antara lain dengan makin gencarnya sejumlah pihak menginginkan agar penyelenggaraan ibadah haji diserahkan kepada badan.“Penyelenggaraan ibadah haji perlu modal sangat besar yang
memungkinkan investor luar negeri masuk. Bagaimana kalau yang investasiYahudi?” Kita musti ingat bahwa haji adalah ibadah umat Islam tidak sekedar travel atau pariwisata,” kata Hasyim.
Hasyim mengingatkan, penyelenggaraan ibadah haji adalah diselenggarakan dalam manasik syareat, sehingga harus ditangani oleh pihak yang bener-benar memahami pelaksanaan ritual itu.
Hasyim juga tidak mengingkari bahwa Kementerian Agama (Kemenag) dalam mempersiapkan pelaksanaan haji memiliki banyak kelemahan seperti lazimnya instansi yang lain. “Terpenting sekarang adalah bagaimana membantu Kemenag agar optimal dalam menyelenggarakan haji,” katanya.
Tanggapan yang sama juga disampaikan Ketua Mahkamah
Konstitusi (MK) Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD yang menyatakan, penyelenggaraan haji harus tetap dipegang oleh pemerintah, karena jika diswastakan akan berdampak luas. ”Penyelenggaraan haji tanggung jawab pemerintah. Pemerintahlah
KH. Hasyim Muzadi
Mahfud MD
Realita Haji : 8Edisi I / Tahun 2012
menambah biaya penyelenggaraan haji sehingga menjadi lebih mahal,” ucap KH.Said Aqil di kantor PBNU, Jakarta Pusat, saat menerima Menag dan rombongan, Selasa (7/2) malam.
Said Aqil menambahkan, pihak PBNU baru saja memperoleh penjelasan dari Menteri Agama mengenai rencana Dewan Perwakilan Rakyat yang akan membahas tentang pembentukan badan penyelenggara ibadah haji. “Jika ada badan belum tentu sebaik sekarang ini,” ujar kiai Said.
Namun demikian dia mengingatkan
agar Kementerian Agama semakin meningkatkan mutu pelayanan jemaah haji. “Kami bisa memaklumi melayani 200 ribu orang itu tidak mudah, tapi kita berharap Kemenag meningkatkan pelayanan,” katanya.
Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud turut menegaskan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menolak wacana pembentukan badan khusus yang mengelola penyelenggaraan ibadah haji karena dinilai tidak efisien.
“Katanya negara ini menggalakkan efisiensi, tapi kok terus berkeinginan membentuk badan-badan yang justru menghambur-hamburkan uang negara,” kata Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud di Jakarta, Rabu lalu
PBNU memahami semangat yang melatarbelakangi keinginan dibentuknya badan khusus haji, yakni ingin memperbaiki kualitas penyelenggaraan haji. ”Jika niatnya memperbaiki penyelenggaraan haji, maka sebaiknya berkonsentrasi saja di persoalan itu, tidak perlu diperlebar dengan keinginan membentuk lembaga khusus.
Apalagi, kata Marsudi, jika pembentukan badan itu ujung-ujungnya hanya upaya bagi-bagi kekuasaan atau berorientasi proyek.”PBNU berpendapat tidak perlu membakar rumah untuk menghilangkan tikus, atau membentuk lumbung baru yang belum tentu juga bebas dari tikus,” katanya.
Marsudi menambahkan, sudah terlalu banyak badan atau lembaga di Negara ini didirikan dan dibiayai untuk mengurus suatu urusan yang sebenarnya sudah ada yang mengurus.”Apa ini yang dimaksud efisiensi?” kata Marsudi.
Ketua Umum Forum Komunikasi (FK) KBIH Drs. KH Muchtar Ilyas juga menegaskan, menolak penyelenggaraan ibadah haji dikelola swasta atau pun dalam bentuk badan, karena selain dapat menjurus ke arah komersialisasi juga berujung pada kerugian umat Muslim secara keseluruhan.
FK KBIH, kata KH.Muchtar Ilyas, menolak usul atau pun gagasan dari Pengurus Besar Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) dan kelompok lain untuk mengubah penyelenggaraan ibadah haji yang selama ini dipegang Kementerian Agama.
Muchtar Ilyas menegaskan, alasan penolakannya, selain bakal menimbulkan biaya tinggi juga bisa menimbulkan kekacauan dan kekecewaan bagi calon haji. Bisa dibayangkan penyelenggaraan ibadah haji yang dari tahun ke tahun mengalami perbaikan secara tiba-tiba diubah. Hal itu bakal menimbulkan kekacauan mengingat umat Muslim yang menunaikan ibadah haji terus bertambah jumlahnya.
Menag Bicara
Menanggapi soal pembentukan badan khusus haji tersebut, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakankan, dirinya terbuka dengan usul pembentukan badan khusus penyelenggara haji. ”Cuma sayang, belum ada pihak-pihak pengusul gagasan itu yang menyampaikannya langsung atau mengajak berdiskusi secara langsung, ” ujar Menag.
Menag Suryadharma Ali mengungkapkan, usul itu selama ini hanya disampaikan melalui media. ’’Karena itu, undanglah saya. Itu yang
Said Aqil SiradzKetua umum PBNU
Marsyudi SyuhudSekjen PBNU
Realita Haji : 9Edisi I / Tahun 2012
saya minta dari dulu supaya konsep mereka secara utuh bisa saya terima,” tambahnya
Kalau bagus, Kata Menag, pasti kami dukung. Bukan hanya 100, tapi 1.000 persen. ”Saya berharap ada pihak yang memberikan pemahaman kepada saya secara komprehensif soal badan khusus penyelenggara haji itu,’’ katanya.
Menurut Suryadharma, pemahaman yang diminta, antara lain, mengenai profesionalitas dan transparansi yang pernah dia dengar. ”Jelaskan, kalau ada perkataan Menteri Agama dengan seluruh aparaturnya tidak profesional, kriteria profesional itu harus dijelaskan dengan gamblang,”harapnya.
Sampai saat ini, Menag mengaku belum melihat keunggulan usul
tersebut karena belum mengerti konsepnya secara utuh. Dia menegaskan kembali bahwa dirinya perlu mengetahui keunggulan konsep badan itu secara riil dan jelas. ’’Kalau sekarang, pandangan mengenai badan penyelenggara haji itu menurut saya belum utuh. Saya memandang tujuan pembentukan badan khusus itu memiliki pandangan politis dan berbau komersial, ”tegasnya.
Suryadharma Ali mencium adanya rencana komersialisasi dibalik usulan perbaikan-perbaikan tersebut, utamanya menyangkut pembentukan badan khusus penyelenggara ibadah haji. ”Jangan-jangan usulan pembentukan badan khusus ini terselip juga keinginan untuk mengkomersialisasikan haji,” ujar Suryadharma Ali kepada wartawan di
Kantor Kemenag, Jakarta, Senin lalu
Pembentukan badan khusus haji ini, jelas harus dipertimbangkan secara cermat dan matang, ditinjau dari beragam aspek dan kepentingan yang berorientasi sepenuhnya pada peningkatan pelayanan kepada jemaah haji, tak semata karena kepentingan sesaat, bernuansa politis dan mengarah kepada komersialisasi penyelenggaraan haji.
Seperti pendapat PBNU, tidak perlu membakar lumbung untuk menghilangkan tikus, atau membentuk lumbung baru yang belum tentu juga bebas dari tikus (ts)
Realita Haji : 10Edisi I / Tahun 2012
Kementerian Agama RI saat ini telah melakukan perbaikan mendasar dalam layanan penyelenggaraan ibadah haji
tahun 2011. Antara lain yang cukup signifikan adalah jarak tempuh dari lokasi pemukiman pemondokan jamaah haji di Arab Saudi yang semakin mendekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, sehingga pelaksanaan ibadah jamaah haji Indonesia semakin terjaga kenyamanan, keamanan dan kekhusyu’annya selama di Tanah Suci.
Berdasarkan hasil penelitian Biro
Pusat Statistik (BPS) Tahun 1431 H/ 2010 M, indeks kepuasan jemaah haji telah mencapai 81,45%. Indeks kepuasan tersebut tergolong cukup baik atau berada di atas standar. Diharapkan dalam penyelenggaraan tahun 1432 H/ 2011 M, indeks tersebut akan semakin meningkat berdasarkan indikator peningkatan yang mendasar dari tahun sebelumnya. Selain lokasi pemondokan, indikator kesuksesan yang mengalami peningkatan tahun ini juga mencakup pelayanan katering, kesehatan dan perlindungan jemaah, seperti
terlihat dari data di bawah ini:
1. Lokasi pemukiman pemondokan jemaah Indonesia di Makkah pada tahun 2011 ini telah meningkat cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dari total jumlah jamaah yang menempati jarak maksimum 2.000 meter dari Masjidil Haram adalah mencapai 187.424 jemaah atau 93%, sementara tahun sebelumnya 2010 hanya 63% atau sebanyak 127.338
jamaah. Sehingga sisanya hanya 15.129 jemaah atau tinggal 7% yang menempati pemondokan
Sukses Haji Tahun 1432H/2011M“Indeks kepuasan jemaah haji telah mencapai 81,45%. Indeks tersebut tergolong cukup baik atau berada di atas standar”
Fokus Realita
Realita Haji : 11Edisi I / Tahun 2012
jarak maksimal 2.500 m dari Masjidil Haram.
Untuk lebih jelasnya upaya perbaikan jarak tempuh ini dapat dilihat pada tabel perbandingan 3 tahun terakhir.
Demikian halnya dengan lokasi pemondokan Jemaah Indonesia di Madinah, yang tahun ini seluruhnya sudah berada di Wilayah
Markaziah dengan jarak maksimal 650 meter dari Masjid Nabawi. Berikut ini perbandingan 3(tiga) tahun terakhir upaya perbaikanjarak tempuh lokasi pemondokan Jemaah di Madinah:
2. Bidang konsumsi juga terus mengalami perbaikan. Pelayanan katering selama di Madinah, Armina dan di Jeddah dimaksudkan untuk menambah kekhusu’an jemaah untuk melakukan arba’in di masjid Nabawi maupun ziarah ketempat-tempat bersejarah oleh karena jarak tempuh semakin dekat dan telah
disediakan katering.
Di Madinah diberikan katering bentuk kemasan boks sebanyak 18 kali untuk makan siang dan malam, sedangkan di Armina katering diberikan sebanyak 16 kali dengan sistem prasmanan.
Selain itu, pemerintah juga menyedi akan konsumsi pada saat kedatangan dan pemulangan jemaah di Bandara KAAIA Jeddah maupun di hotel transit. Jaminan kualitas dan kuantitas melalui penetapan standarisasi layanan katering yang meliputi standar bahan baku, SDM, peralatan, proses kerja dan pengendalian mutu, serta telah penempatan tenaga pengawas dari Kementerian Kesehatan juga telah diberlakukan.
3. Terkait kesehatan, dilakukan proses seleksi dan perbaikan kopetensi para petugas kesehatan yang menyertai Jemaah di kloter yaitu dokter dan paramedis.
Penyempurnaan dan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan seperti klinik
atau BPHI yang setara dengan Rumah Sakit Tipe C, dengan total daya tampung 200 pasien, dilengkapi dengan 28 armada ambulan, juga ketersediaan alat-alat kesehatan dan obat-obatan juga terus ditingkatkan kualitasnya.
4. Hal lainnya yaitu keamanan. Pemerintah telah menugaskan 43 orang personel keamanan yang terdiri dari 28 anggota TNI dan 15 anggota Polri, yang ditempatkan di lokasi strategis aktifi tas keseharian
Jemaah termasuk tempat-tempat ibadah. Dalam konteks inilah, pemerintah senantiasa melakukan berbagai upaya untuk memberikan perlindungan dalam rangka menjaga dan menjamin rasa aman jemaah haji saat berada di Jeddah, Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina dan Madinah.
TABEL UPAYA PERBAIKAN JARAK TEMPUH PERBANDINGAN 3 TAHUN TERAKHIR
No Tahun KapasitasJarak
0-2.000m 2001-4.000m 4.001-7.000mJumlah % Jumlah % Jumlah %
1 2009 196.102 52.499 26.8 111.556 56.9 32.047 16.32 2010 200.855 126.539 63 74.316 37 0 03 2011 202.553 187.424 93 15.129 7
Sumber: Laporan Haji Tahunan
TABEL PERBAIKAN JARAK TEMPUH
No Tahun KapasitasWilayah
Markaziah Non MarkaziahJumlah % Jumlah %
1 2009 191.000 160.440 84 30.560 152 2010 197.500 187.625 95 9.875 53 2011 201.000 201.000 100 0 0
Sumber: Laporan Tahunan Haji
Realita Haji : 12Edisi I / Tahun 2012
Kementerian Agama Kalimantan Tengah mengakui saat ini kesulitan mengatasi biaya penerbangan domestik calon
jamaaah haji sekitar Rp5,6 miliar. “Transportasi itu digunakan dari Kalteng ke embarkasi induk, ada biaya Rp3,3 juta untuk satu orang jamaah jika tahun depan Bandara Tjilik Riwut sudah bisa direalisasikan menjadi Embarkasi Haji Antara,” kata Kepala Bidang Haji, Zakat dan Wakaf Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalteng, H Masrani Arsyad, di Palangka Raya, Kamis.
Sebenarnya, tuturnya, ada dua
KEMENAG KALTENG KESULITAN ATASI BIAYA PENERBANGAN DOMESTIK HAJI
alternatif yakni calon jamaah haji yang menanggung sendiri biaya sebesar Rp3.3 juta per orang untuk pulang pergi atau Pemprov melalui APBD atau Pemprov bersama Pemkot dan Pemkab. Karena APBD sudah diketok dan kita belum bisa memasukkannya, ini yang belum jelas,”ucapnya.
Kendati demikian, hal tersebut tidak akan menghalangi niat dari Pemprov Kalteng yang berencana pada 2012 memberangkatkan semua calon jamaah haji langsung dari Bandara Tjilik Riwut ke Jakarta setelah nanti ditetapkan menjadi Embarkasi Haji Antara. Untuk itu pihaknya saat ini
sedang melakukan rehabilitasi fasilitas asrama haji yang dijadwalkan Januari 2012 akan rampung.
Ditambahkannya, daftar tunggu saat ini berjumlah 13.225 orang, paling banyak dari Kabupaten Kapuas sebanyak 2583 orang, Kabupaten Barito Utara sebanyak 2251 orang dan Kota Palangka Raya sebesar 2183 orang. Kemudian Kabupaten Gunung Mas sebanyak 55 orang, Kabupaten Sukamara 201 orang, Lamandau 155 orang dan Seruyan 266 orang.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kalteng, M Hatta menyatakan, pada intinya Bandara Tjilik Riwut menjadi Embarkasi Haji secara fisik sudah siap, karena tidak perlu adanya penambahan tebal kekerasan. “Karena pesawat yang mendarat merupakan pesawat reguler yang dipakai garuda sekarang,”ujarnya.
Hal ini berbeda jika nantinya Kalteng menjadi Embarkasi Haji Permanen yang langsung menuju Jedah, sehingga ketebalan kekerasannya juga harus ditambah sekitar 16 sentimeter untuk bisa menjadi 60 sentimeter karena yang ada sekarang setebal 44 sentimeter dan diperkirakan memerlukan anggaraan sekitar Rp100 miliar. (ess)
Info Daerah
Realita Haji : 12Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 13Edisi I / Tahun 2012
Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah meminta agar pemerintah provinsi setempat menghibahkan sebidang
tanahnya untuk pengembangan asrama haji transit Palu. “Sekarang dalam tahap negosiasi. Kemungkinan tanah itu mau dihibahkan ke kami karena ada lampu hijau dari pemerintah provinsi,” kata Kepala Bidang Haji, Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Sulawesi Tengah, Muchlis A Mahmud, di Palu, Rabu.
Dia mengatakan, asrama haji transit Palu belum bisa dikembangkan secara maksimal karena ada dua kepemilikan yakni sebagian bangunan milik pemerintah provinsi sebagian lagi milik Kementerian Agama. Sementara tanah sepenuhnya masih milik pemerintah provinsi.
“Kalau nanti tanah itu sudah dihibahkan bersama dengan bangunan yang ada di sana, Kementerian Agama sepenuhnya akan mengembangkan pembangunan asrama haji itu,” kata Muchlis.
Menurut dia, asrama haji Palu yang terletak di Jalan WR Supratman
Kementerian AgamaMinta Pemerintah Provinsi
Hibahkan Tanahnya Untuk Asrama
Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah meminta agar pemerintah provinsi setempat menghibahkan sebidang tanahnya untuk pengembangan asrama haji transit Palu.
Palu sudah memungkinkan untuk dijadikan asrama embarkasi dan sudah bisa menampung lebih dari satu kelompok terbang.
Muchlis mengatakan, asrama tersebut tinggal menambah beberapa fasilitas pendukung sudah layak menampung dua kelompok terbang sekaligus.
“Tinggal mau dipoles sedikit lagi. Fasilitasnya ditambah sedikit ya sudah bisa menampung dua kloter,” katanya. Menurut dia, jika asrama haji sudah memenuhi syarat tinggal kesiapan bandara lagi yang mau diurus karena saat ini bandara tersebut belum bisa didarati pesawat jenis airbus. Muchlis mengatakan jika Palu sudah menjadi embarkasi maka pemerintah provinsi tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran untuk membiayai perjalanan domestik calon haji dari Palu ke embarkasi Balikpapan.
Setiap tahun pemerintah provinsi mensubsidi sampai Rp2 miliar setiap musim haji untuk membiayai perjalanan domestik. (ess)
Muchlis A Mahmud Kepala Bidang Haji, Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Sulawesi Tengah
Realita Haji : 13Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 14Edisi I / Tahun 2012
Restrukturisasi organisasi Kementerian Agama yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Agama Nomor
10 Tahun 2010, menyebabkan terjadinya perubahan struktur organisasi pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU). Sejalan dengan perubahan tersebut, Ditjen PHU melakukan langkah-langkah dan terus berbenah diri untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan haji dalam aspek pembinaan, pelayanan dan perlindungan pada tahun-tahun mendatang. Upaya ini dilakukan dengan melihat kelemahan dan kekurangan yang terjadi sebelumnya
oleh : Achmad Nidjam dan Miftahul Maulana*)
serta memperhatikan berbagai masukan yang diberikan oleh stakeholders perhajian. Restrukturisasi organisasi yang telah berjalan di Kementerian Agama Pusat diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik seiring dengan masukan yang telah diterima. Salah satunya adalah kajian yang diberikan dan disarankan oleh Kominsi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang pelayanan publik, antara lain tentang pendaftaran haji yang merupakan salah satu program pencepatan pelayanan publik (quick wins) oleh Kementerian Agama.
Pelaksanaan tugas pelayanan pendaftaran haji merupakan salah satu tugas dan fungsi Direktorat
Pelayanan Haji, dan dalam pelaksanaan operasionalnya secara teknis menjadi tanggung jawab Subdit Pendaftaran Haji. Subdirektorat Pendaftaran Haji mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, serta evaluasi di bidang pendaftaran haji. Sedangkan fungsinya adalah melakukan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, serta evaluasi pendaftaran haji regular, haji khusus dan pembatalan. Pendaftaran haji khusus merupakan tugas baru bagi Direktorat Pelayanan Haji karena sebelumnya sepenuhnya menjadi tugas Direktorat Pembinaan Haji. Dengan struktur baru, maka tugas pelayanan jemaah haji khusus menjadi tanggung jawab dua Direktorat sesuai dengan domainnya masing-masing, yaitu Direktorat Pelayanan Haji dalam pendaftaran dan pembatalan, serta Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah dalam hal kelembagaannya. Sejalan dengan restrukurisasi tersebut, mulai bulan April 2010 pelayanan pendaftaran jemaah haji khusus dilaksanakan di Direktorat Pelayanan Haji. Untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan sebagaian dilakukan realisasi pelayanan
Pendaftaran Haji,Evaluasi Dan Perspektif
Info Haji
Achmad Nidjam (kanan) dan Miftahul Maulana (kiri) sedang memberikan materi dalam evaluasi Sistem Informasi Haji Terpadu
Realita Haji : 15Edisi I / Tahun 2012
pendaftaran bagi haji khusus di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi mulai bulan Juni 2010.
PENDAFTARAN HAJI REGULER MENUJU E-PAYMENT
Pendaftaran haji regular dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang merupakan pelayanan langsung kepada masyarakat, dalam prakteknya
meliputi registrasi, penerbitan SPPH, penyetoran awal, pelunasan sampai kepada pembatalan, kesemuanya secara fisik dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Bank Penerima Setoran BPS BPIH setempat. Oleh karena itu, sebagai garda terdepan pelayanan langsung kepada jemaah haji maka implementasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota online merupakan langkah strategis
untuk pelayanan yang cepat, tepat dan pasti. Bekerjasama dengan Sekretariat Ditjen Penyelenggaraan haji dan Umrah c.q. Bagian Sistem Informasi Haji Terpadu sedang terus dikembangkan penggunaan sistem teknologi informasi online ini ke seluruh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk pelayanan perndaftaran haji on line.
Dalam kaitan dengan teknologi informasi yang diimplementasikan
di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, masih terdapat kendala menyebabkan belum optimalnya pendaftaran haji antara lain belum standarnya infrastruktur yang ada, yaitu sudah ada yang biometric dan ada yang non biometric; kurangnya sumber daya manusia dalam mengoperasikan teknologi pendaftaran haji; dan pengadaan backup system yang belum menyeluruh, sehingga apabila
terjadi gangguan akan menyebabkan operasional pendaftaran online terhenti dan berpotensi merugikan jemaah haji terutama dalam kaitannya dengan perolehan nomor porsi.
Pendaftaran haji yang merupakan salah satu program quick wins Kementerian Agama, dalam pelayanannya perlu mengedepankan prinsip-prinsip dekat, cepat, dan terpadu. Saat ini dengan dukungan teknologi on line yang telah
diimplementasikan di hampir seluruh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, prinsip-prinsip tersebut telah dapat dipenuhi meskipun masih memerlukan peningkatan dan penyempurnaan dari berbagai aspek. Salah satu upaya penyempurnaan dalam system teknologi adalah dengan mengimplementasikan teknologi switching pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah
Realita Haji : 16Edisi I / Tahun 2012
Haji. Teknologi ini merupakan penggabungan antara pendaftaran dan pembayaran, meskipun saat ini baru dalam taraf pencepatan proses transfer dari Bank Penerima Setoran BPIH ke rekening Menteri Agama secara real time. Untuk itu dalam rangka menindaklanjuti hasil kajian dan rekomendari dari Komisi Pemberantasan Korupsi, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan satu atap (one stop service), perlu
dilakukan terobosan baru dalam penyempurnaan sistem pendaftaran haji, dengan mengoptimalkan teknologi switching menuju ke arah e-payment. Dasar dari konsep ini adalah penyelesaian pendaftaran dan pembayaran BPIH dilakukan di Kantor Kementerian Agama, dimana aplikasi pendaftaran terhubung dengan
aplikasi switching pembayaran seluruh BPS BPIH. Prakteknya dapat dipersamakan dengan proses pembayaran menggunakan debit card dan Kantor Kementerian Agama berfungsi seperti merchant dalam proses pembayaran BPIH. Dengan demikian jemaah hanya satu kali datang ke Kantor Kementerian Agama, untuk melakukan proses pendaftaran dan pembayaran BPIH serta memperoleh nomor porsi.
PENGELOLAAN DAFTAR TUNGGU
Potensi pendaftar haji yang setiap tahun terus meningkat dan sudah mencapai 1,5 juta pendaftar dirasakan tidak seimbang dengan jumlah kuota jemaah haji Indonesia yaitu 211.000 orang. Besarnya jumlah pendaftar
dibandingkan dengan kuota haji yang terbatas ini menyebabkan masa tunggu untuk jemaah haji regular berkisar antara 5 s.d. 9 tahun, bahkan di beberapa provinsi ada yang melebihi 10 tahun, termasuk untuk provinsi yang menggunakan porsi Kabupaten/Kota. Lamanya jumlah daftar tunggu menjadi problematika tersendiri bagi penyelenggaraan ibadah haji, antara lain banyaknya jemaah haji regular pindah ke haji
khusus dan adanya jemaah haji yang berangkat tidak melalui Kementerian Agama. Bahkan dalam beberapa kejadian didapati jemaah yang terpengaruh dan tertipu oleh rayuan oknum yang tidak bertanggung jawab dan berjanji dapat memberangkatkan haji meskipun quota haji sudah terpenuhi dan
Salah satu calon jamaah Haji sedang mendaftarkan dirinya pada sistim siskohat online
Realita Haji : 17Edisi I / Tahun 2012
pemberian visa haji sudah ditutup.
Sosialisasi dan informasi perlu disampaikan secara intensif kepada jemaah haji yang masuk dalam daftar tunggu dengan berbagai media baik cetak, elektronik, tatap muka, penyuluhan serta kemungkinan kerja sama dengan seluruh stakeholders termasuk pemerintah daerah yang mempunyai cakupan wilayah sampai tingkat kelurahan. Disamping itu juga perlu dipertimbangkan pula kemungkinan untuk memberikan pembinaan dan
bimbingan kepada mereka sejak dini, sehingga masa tunggu yang dialami tidak menjenuhkan, karena sudah diisi dengan berbagai kegiatan dan aktivitas yang dikelola oleh Kementerian Agama bekerjasama dengan stakeholders. Dengan
demikian diharapkan pada saat masa tunggunya telah selesai, jemaah haji yang bersangkutan sudah memiliki bekal pengetahuan berbagai aspek tentang penyelenggaraan ibadah haji di tanah air dan di Arab Saudi.
PELAYANAN KHUSUS UNTUK JEMAAH HAJI LANJUT USIA
Kebijakan pelayanan khusus untuk jemaah haji lanjut usia mulai diberlakukan pada tahun 2011 dalam pemanfaatan kuota nasional dan kuota tambahan adalah memberikan
prioritas kepada jemaah haji lanjut usia untuk berangkat menunaikan ibadah haji, dengan mengacu pada Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2010, yang sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 29 Tentang Pelayanan Publik
dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1988 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Alokasi yang diberikan adalah sebesar 50% dari jumlah kuota tambahan yang diberikan kepada masing-masing provinsi, dengan pengaturan berdasarkan urutan usia tertua sampai batas termuda 60 tahun. Sedangkan 50% lainnya dialokasikan untuk penggabungan anak dan orangtua, suami dan isteri, serta pendamping bagi jemaah haji uzur, yang keseluruhannya prosesnya diselesaikan melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
Secara umum implementasi kebijakan tersebut mendapat respon yang baik dari masyarakat, meskipun masih ditemukan adanya kekurangan, khususnya yang terkait dengan waktu pelunasan BPIH yang hanya tiga hari, tidak cukup optimal untuk sosialisasi
Petugas kepolisian (Polda Sulsel) membantu jemaah usia lanjut yang berisiko tinggi, saat masuk di aula asrama haji Sudiang, Makassar, Kamis (foto.dir)
Realita Haji : 18Edisi I / Tahun 2012
kepada calon jemaah haji, apalagi bagi jemaah haji yang domisilinya berada di pelosok dan memerlukan waktu untuk mendatanginya serta minimnya sarana komunikasi. Hal ini yang perlu menjadi perhatian agar dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan perlu dipertimbangkan waktu untuk sosialisasi dan verifikasi data karena urutan usia murni berdasarkan database SISKOHAT, yang validitas dan akurasinya sangat ditentukan pada masukan data ketika jemaah haji mendaftar.
PELAYANAN PEMBATALAN
Masalah pembatalan juga menjadi sorotan, karena masih ditemukan adanya “proses yang dirasakan terlalu lama”, baik secara administratif maupun penyampaian dana BPIH kepada jemaah haji yang batal atau ahli warisnya. Prosedur berjenjang yang selama ini berjalan sejak pengajuan permohonan pembatalan oleh jemaah haji atau ahli warisnya, verifikasi administrasi dan persyaratan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan penyampaiannya ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, proses
pembatalan melalui SISKOHAT pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan pengantar ke Ditjen PHU, proses pembatalan melalui SISKOHAT pada Direktorat Pelayanan Haji dan pengantar pengembalian BPIH ke Direktorat Pengelolaan Dana Haji, penerbitan perintah kepada BPS BPIH untuk membayar pengembalian BPIH ke rekening jemaah haji sampai kepada proses transfer dana BPIH batal dari BPS BPIH ke rekening jemaah haji. Dari setiap titik proses masih ditemukan kendala dan hambatan karena berbagai sebab. Sehingga masih timbul kesan “waktu mau nyetor gampang banget, tapi begitu mau ngambil uang sendiri saja lama banget”.
Oleh karena itu, perlu adanya terobosan tentang pelayanan pembatalan ini baik dari aspek prosedur maupun pengendalian sehingga penyelesaian pembatalan dapat dilakukan lebih cepat dari yang sekarang berjalan, aman dan akuntabel serta transparansi informasi yang dapat diakses dari berbagai titik layanan. Dari sisi proses, misalnya verifikasi administrasi dan dokumen serta pembatalan
melalui SISKOHAT cukup dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan melalui sistem dapat langsung diakses dan diketahui oleh Direktorat Pengelolaan Dana Haji dalam hal ini Bendahara BPIH sehingga dapat secara cepat melakukan pengembalian dana BPIH batal dengan menggukan cash management system langsung mentransfer ke rekening jemaah yang bersangkutan. Dari sisi pengendalian, fungsi Direktorat Pelayanan Haji c.q. Subdit Pendaftaran Haji melakukan monitoring terhadap seluruh proses pembatalan dan pengendalian terhadap kemungkinan adanya keterlambatan proses.
PENDAFTARAN HAJI KHUSUS
Menindaklanjuti restrukturisasi Kementerian Agama, mulai bulan April 2010 pelayanan pendaftaran jemaah haji khusus dilaksanakan di Direktorat Pelayanan Haji. Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 6 Tahun 2010 tentang Prosedur dan Persyaratan Pendaftaran Jemaah Haji dan Peraturan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/1 Tahun 2011 tentang Pedoman Pendaftaran Jemaah Haji Khusus yang intinya adalah pendaftaran jemaah haji khusus dilakukan di Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
Disamping pendaftaran yang dilakukan di Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan dilakukan realisasi pelayanan pendaftaran di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi mulai bulan Juni 2010. Hal ini dilakukan dalam rangka pembenahan dan perbaikan dalam pelayanan khususnya pendaftaran haji, dan telah dilakukan koordinasi dengan Kanwil
HAJI KHUSUS. Pegawai Kanwil Kementerian Agama Prov. DKI Jakarta melayani pengambilan Surat Pendaftaran Perjalanan Haji (SPPH) bagi calon jamaah haji khusus
Realita Haji : 19Edisi I / Tahun 2012
Kemenag Provinsi seluruh Indonesia. Sampai saat ini 6 (enam) Kanwil sudah melaksanakan pendaftaran SPPH jemaah haji khusus, yaitu Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Informasi tentang hal ini telah disampaikan kepada PIHK sehingga bagi PIHK yang berkantor atau mempunyai cabang di provinsi tersebut dapat mendaftarkan jemaah
haji khusus melalui Kanwil kemenag Provonsi setempat. Untuk Provinsi lain sedang dipersiapkan dan diharapkan mulai tahun 2012 seluruh kanwil kemenag Provinsi dapat melayani pendaftaran jemaah haji khusus.
Pengurusan dokumen perjalanan jemaah haji khusus dilakukan pada Direktorat Pelayanan Haji meliputi penyelesaian Dokumen Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH) dan pengurusan visa yang dilakukan oleh Subdit Dokumen dan Perlengkapan Haji. Dalam kaitan dengan penyerahan dana BPIH Khusus dari Kementerian Agama dalam hal ini Ditjen PHU (Direktorat Pengelolaan Dana Haji) kepada PIHK secara administratif
dengan melampirkan dokumen yang telah dipersyaratkan dilakukan melalui Subdit Pendaftaran Haji dan selanjutnya diterukan ke Direktorat Pengelolaan Dana Haji untuk dilakukan verifikasi dan pengiriman dana ke PIHK sesuai dengan jumlah yang diajukan oleh PIHK. Sedangkan USD 277 akan dibayarkan kepada pemerintah ke pemerintah Arab Saudi untuk pembayaran General Service.
Pembatalan BPIH jemaah haji khusus dilakukan oleh Subdit Pendaftaran Haji dengan melampirkan dokumen yang diberikan oleh PIHK antara lain surat permohonan, bukti setoran BPIH dan surat-surat lain yang dipersyaratkan. Berkas pembatalan apabila sudah sesuai dengan persyaratan akan dikirim di Direktorat Pengelolaan Dana Haji untuk dilakukan pembayaran.
Kekurangan yang dirasakan saat ini adalah belum optimalnya penyampaian informasi kepada masyarakat berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji khusus, sehingga ditemukan banyaknya masyarakat yang dijanjikan oleh yang
mengaku sebagai penyelenggara ibadah haji khusus dapat diberangkatkan untuk menunaikan ibadah haji melalui jalur-jalur diluar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pelayanan pendaftaran, penyelesaian dokumen dan perlengkapan serta pemvisaan jemaah haji tahun 1432H secara umum telah dapat berjalan dengan baik dan lancar meskipun masih ditemukan beberapa kekurangan yang perlu terus diupayakan perbaikan dan penyempurnaannya di masa yang akan datang. Perlu dilakukan evaluasi system pendaftaran haji secara menyeluruh sesuai dengan perkembangan kondisi dan situasi serta teknologi terkini dalam rangka pelaksanaan pelayanan publik yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel, baik dari aspek prosedur, pelayanan, pengendalian dan penyelesaian permasalahan yang timbul.
Disamping itu, wacana moratorium pendaftaran haji yang saat ini terus bergulir perlu disikapi dengan melakukan kajian, penyusunan konsep dan desain yang matang, koordinasi dengan konsultansi dengan stakeholders perhajian sehingga pada akhirnya akan melahirkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, khususnya jemaah haji, dan meminimalisir persoalan-persoalan “yang tidak perlu” yang dihadapi oleh Kementerian Agama.
Wallahu a’lam bi al shawab.
*) Achmad Nidjam, Kasubdit Pendaftaran Haji dan Miftahul Maulana, Kepala Seksi Pendaftaran Haji Khusus pada Direktorat Pelayanan Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Suasana pendaftaran calon jemaah Haji
Realita Haji : 20Edisi I / Tahun 2012
KEM
ENTE
RIA
N A
GA
MA
REP
UBL
IK IN
DO
NES
IABI
AYA
PEN
YELE
NG
GA
RAA
N IB
AD
AH
HA
JI T
AH
UN
143
2H/2
011M
*) P
erio
de m
ulai
1 F
ebru
ari 2
011
s/d
31 D
esem
ber 2
011
Cat
atan
:1.
Lapo
ran
Keua
ngan
BPI
H T
ahun
143
2H/2
01 M
terd
iri d
ari L
apor
an O
pera
sion
al, N
erac
a, L
apor
an A
rus
Kas
dan
Cat
atan
ata
s La
pora
n Ke
uang
an.
2.La
pora
n Ke
uang
an B
PIH
Tah
un 1
432/
2011
M d
ileng
kapi
den
gan
Supp
lem
en L
apor
an K
euan
gan
beru
pa In
form
asi S
etor
an B
iaya
Pen
yele
ngga
raan
Ibad
ah H
aji,
Peng
elol
aan
dan
Peng
emba
ngan
Dan
a Ha
ji, Pe
laks
anaa
n An
ggar
anO
pera
sion
al H
aji (
dala
m ID
R),
Kant
or M
iisi H
aji I
ndon
esia
Jed
dah
(dal
am S
AR d
an ID
R).
3.La
pora
n Ke
uang
an B
PIH
Tah
un 1
432H
/201
1M b
elum
dia
udit
oleh
Bad
an P
emer
iksa
Keu
anga
n (B
PK) R
I4.
Lapo
ran
Keua
ngan
BPI
H T
ahun
143
2H/2
011M
tel
ah d
iisam
paik
an k
epad
a Pr
esid
en R
I dan
DPR
pad
a ta
ngga
l 23
Febr
uari
2012
.
ASET As
et L
anca
rKa
s dan
Seta
ra K
as 76
7,301
,686,6
97
436,2
64,17
0,081
Pi
utang
Ope
rasio
nal
8,35
0,322
,729
204,4
49,86
6,955
Pe
rsedia
an 11
0,612
,945
-
Beba
n Diba
yar D
imuk
a 5,
803,5
20,00
0 5,
568,6
32,72
6 Ju
mlah
Ase
t Lan
car
781,5
66,14
2,371
64
6,282
,669,7
62As
et Y
ang
Diba
tasi
Peng
guna
anny
aKa
s dan
Seta
ra K
as S
etora
n Awa
l 4,
124,5
86,26
4,286
5,524
,408,4
34,77
7Inv
estas
i Jan
gka P
ende
k 11
,175,1
85,65
7,041
9,848
,405,0
93,28
7Inv
estas
i Jan
gka P
anjan
g 23
,000,0
00,00
0,000
12,00
0,000
,000,0
00Ha
sil O
ptima
lisas
i Yan
g mas
ih Ha
rus D
iterim
a 14
8,913
,776,3
1182
,116,5
19,17
2Ju
mlah
Ase
t Yan
g Di
bata
si Pe
nggu
naan
nya
38,44
8,685
,697,6
3827
,454,9
30,04
7,236
Aset
Teta
p Ha
rga P
erol
ehan
Tana
h 39
5,782
,334,0
00
395,7
82,33
4,000
Gedu
ng da
n Ban
guna
n 53
0,013
,452,0
00
528,9
35,60
0,000
Kend
araa
n 50
,228,5
00,17
3 29
,603,6
63,88
0Pe
ralat
an da
n Mes
in 32
,257,7
74,08
4 26
,996,8
47,88
9As
et Te
tap La
innya
4,30
5,161
,626
-
Kons
truks
i dala
m Pe
nger
jaan
2,12
7,371
,865
-
Jum
lah H
arga
Per
oleh
an 1,
014,7
14,59
3,748
98
1,318
,445,7
69Ak
umul
asi P
enyu
suta
n (2
3,528
,439,5
23)
-
Jum
lah A
set T
etap
-Ber
sih 99
1,186
,154,2
25
981,3
18,44
5,769
Aset
Lain
nya
Aset
Tak B
erwu
jud -
-As
et La
in-La
in 41
,724,9
03,71
114
,731,4
59,97
8Ju
mlah
Ase
t Lain
nya
41,72
4,903
,711
14,73
1,459
,978
JUML
AH A
SET
40,26
3,162
,897,9
4529
,097,2
62,62
2,745
KEW
AJIB
AN D
AN E
KUITA
SKe
wajib
anKe
wajib
an Ja
ngka
Pen
dek
Utan
g Beb
an 63
7,961
,773,4
3126
7,266
,792,7
48Ut
ang D
ana A
badi
Umat
- 16
,175,5
66,94
2Ut
ang P
ajak
32,44
2,448
-Ut
ang L
ain-L
ain 9,
667,4
11,52
214
,163,0
75,43
1Ju
mlah
Kew
ajiba
n Ja
ngka
Pen
dek
647,6
61,62
7,401
297,6
05,43
5,121
Kewa
jiban
Jang
ka P
anjan
gUt
ang B
PIH
– Ter
ikat
37,75
2,350
,736,0
00
27,01
2,716
,634,8
41Pe
ndap
atan Y
ang D
itang
guhk
an Te
rikat
696,3
34,96
1,638
46
1,729
,208,2
71Ju
mlah
Kew
ajiba
n Ja
ngka
Pan
jang
38,44
8,685
,697,6
38
27,47
4,445
,843,1
12Ju
mlah
Kew
ajiba
n 39
,096,3
47,32
5,038
27
,772,0
51,27
8,233
Ekui
tas
Ekui
tas T
idak
Terik
atEk
uitas
Awa
l 14
0,412
,319,2
5221
7,174
,594,8
44Su
rplus
(Defi
sit) T
ahun
Ber
jalan
42,85
3,787
,710
134,3
54,99
2,180
Ekui
tas T
erika
t Tem
pore
r98
3,549
,465,9
4697
3,681
,757,4
88Ju
mlah
Eku
itas
1,166
,815,5
72,90
71,3
25,21
1,344
,512
JUML
AH K
EWAJ
IBAN
DAN
EKU
ITAS
40,26
3,162
,897,9
4529
,097,2
62,62
2,745
NER
ACA
PER
31 D
ESEM
BER
2011
DAN
31
JAN
UAR
I 201
1(D
alam
Rup
iah) 31
Des
embe
r 201
1(U
naud
ited)
31 J
anua
ri 20
11(A
udite
d)
PEND
APAT
AN
Pend
apata
n BPI
H
Pend
apata
n BPI
H - B
iasa
6,423
,940,0
00,00
0 6,
153,7
71,47
6,361
95
.79 5,
924,5
16,45
6,189
Pend
apata
n BPI
H - K
husu
s 52
,350,0
00,00
0 50
,781,7
88,41
2 97
.00 73
,055,8
20,26
4
Jum
lah P
enda
pata
n BP
IH
6,47
6,290
,000,0
00
6,20
4,553
,264,7
73
95.80
5,99
7,572
,276,4
53
Pend
apat
an P
eman
faat
an S
etor
an A
wal
1,417
,376,0
72,10
6 1,
390,0
13,31
0,409
98
.07 1,
045,9
48,85
8,815
Pend
apat
an L
ain-la
in
-
65,50
5,218
,405
- 35
,911,9
14,42
0
JUML
AH P
ENDA
PATA
N 7,8
93,66
6,072
,106
7,66
0,071
,793,5
87
97.04
7,07
9,433
,049,6
88
BEBA
N Beba
n Pen
erba
ngan
3,
702,6
07,51
5,000
3,
596,8
60,04
6,196
97
.14 3,
098,7
77,04
4,532
Beba
n Ako
moda
si 2,
192,5
94,91
1,069
2,
180,4
04,26
4,621
99
.44 1,
845,6
20,39
5,715
Beba
n Livi
ng C
ost
726,0
03,91
2,510
69
7,267
,760,4
28
96.04
721,4
45,21
4,518
Beba
n Mas
lahat
amma
h (ge
nera
l ser
vice)
38
1,888
,000,0
00
369,4
57,89
5,129
96
.75 31
7,978
,073,8
60
Beba
n Kon
sums
i 25
1,354
,018,0
16
244,8
87,29
0,623
97
.43 23
8,447
,883,8
45
Beba
n Ang
kutan
dara
t 16
9,065
,000,0
00
165,5
46,13
0,837
97
.92 23
2,017
,016,2
05
Beba
n Ope
rasio
nal
160,0
00,00
0,000
15
7,641
,584,4
22
98.53
171,9
43,45
4,671
Beba
n Per
beka
lan
93,02
3,775
,000
82,48
8,272
,916
88.67
93,70
9,428
,258
Beba
n Pem
binaa
n, Pe
nyulu
han &
Pela
tihan
74
,546,0
00,00
0 73
,326,6
62,48
2 98
.36 71
,532,5
17,29
5
Beba
n Sew
a 38
,095,0
80,64
5 29
,712,1
72,19
2 77
.99 43
,277,9
79,94
5
Beba
n Pem
eliha
raan
11
,334,5
03,22
5 7,
857,2
80,96
8 69
.32 29
,831,2
17,73
5
Beba
n Pas
seng
er S
ervic
e Cha
rge (
PSC)
10
,185,2
50,00
0 10
,114,6
00,00
0 99
.31 10
,529,7
50,00
0
Beba
n Lain
nya
5,00
0,000
,000
1,65
4,045
,063
33.08
69,96
8,080
,929
JUML
AH B
EBAN
7,
815,6
97,96
5,465
7,
617,2
18,00
5,877
97
.46 6,
945,0
78,05
7,508
Surp
lus (
Defis
it) Ta
hun
Berja
lan
77,96
8,106
,641
42,85
3,787
,710
54.96
134,3
54,99
2,180
LAPO
RAN
OPE
RASI
ON
ALU
NTU
K PE
RIO
DE
YAN
G B
ERAK
HIR
SAM
PAI D
ENG
AN 3
1 D
ESEM
BER
2011
*(D
alam
Rup
iah)
31 D
esem
ber 2
011
(Una
udite
d)31
Jan
uari
2011
(Aud
ited)
Urai
anAn
ggar
anRe
alis
asi
%Ur
aian
A. A
RUS
KAS
DARI
AKT
IVITA
S OP
ERAS
II.
Arus
Kas
Mas
ukPe
ndap
atan B
PIH
- Bias
a6,1
53,77
1,476
,361
5,924
,516,4
56,18
9Pe
ndap
atan B
PIH
- Khu
sus
50,78
1,788
,412
73,05
5,820
,264
Pend
apata
n Pem
anfaa
tan S
etora
n Awa
l1,3
90,01
3,310
,409
1,045
,948,8
58,81
5Pe
ndap
atan L
ain-L
ain65
,505,2
18,40
535
,911,9
14,42
0Ju
mlah
Aru
s Kas
Mas
uk (A
.I)7,6
60,07
1,793
,587
7,079
,433,0
49,68
8II.
Aru
s Kas
Kelu
arBe
ban P
ener
bang
an3,5
96,86
0,046
,196
3,098
,777,0
44,53
2Be
ban A
komo
dasi
2,180
,404,2
64,62
11,8
45,62
0,395
,715
Beba
n Livi
ng C
ost
697,2
67,76
0,428
721,4
45,21
4,518
Beba
n Mas
hlaha
t Amm
ah (G
ener
al Se
rvice
)36
9,457
,895,1
2931
7,978
,073,8
60Be
ban K
onsu
msi
244,8
87,29
0,623
238,4
47,88
3,845
Beba
n Ang
kutan
Dar
at (N
aqab
ah)
165,5
46,13
0,837
232,0
17,01
6,205
Beba
n Ope
rasio
nal
157,6
41,58
4,422
171,9
43,45
4,671
Beba
n Per
beka
lan
82,48
8,272
,916
93,70
9,428
,258
Beba
n Pem
binaa
n dan
Pen
yuluh
an73
,326,6
62,48
271
,532,5
17,29
5Be
ban S
ewa
29,71
2,172
,192
43,27
7,979
,945
Beba
n Pem
eliha
raan
7,857
,280,9
6829
,831,2
17,73
5Be
ban P
asse
nger
Ser
vice
10,11
4,600
,000
10,52
9,750
,000
Beba
n Lain
nya
1,654
,045,0
6469
,968,0
80,92
9Ju
mlah
Aru
s Kas
Kelu
ar (A
.II)7,6
17,21
8,005
,878
6,945
,078,0
57,50
8Ar
us K
as B
ersih
dar
i Akt
ivita
s Ope
rasi
(A.I -
A.II)
42,85
3,787
,710
134,3
54,99
2,180
B. A
RUS
KAS
DARI
AKT
IVITA
S IN
VEST
ASI
I. Ar
us K
as M
asuk
Jum
lah A
rus K
as M
asuk
(B.I)
--
II. A
rus K
as K
eluar
Pemb
elian
Ase
t Teta
p9,8
67,70
8,456
661,9
18,05
0Ju
mlah
Aru
s Kas
Kelu
ar (B
.II)9,8
67,70
8,456
661,9
18,05
0Ar
us K
as B
ersih
dar
i Akt
ivita
s Inv
estas
i (B.
I - B
.II)(9
,867,7
08,45
6)(6
61,91
8,050
)
C. A
RUS
KAS
DARI
AKT
IVITA
S LA
INNY
AI.
Arus
Kas
Mas
ukPi
utang
Ope
rasio
nal
204,4
49,86
6,955
7,590
,057,4
97Ut
ang O
pera
siona
l37
0,694
,981,6
8316
5,513
,266,3
29Ut
ang P
ajak
32,44
2,447
-Ut
ang L
ain –
Lain
-4,4
64,63
2,764
Juml
ah A
rus K
as M
asuk
(C.I)
575,1
77,29
1,085
181,0
59,77
1,152
II. Ar
us K
as K
eluar
Peny
etora
n ke D
AU19
4,617
,440,1
9928
,778,5
17,50
9Ut
ang D
AU16
,175,5
66,94
2-
Bank
Gar
ansi
26,99
3,443
,733
4,830
,000,0
00Ut
ang L
ain –
Lain
4,495
,664,9
09-
Perse
diaan
110,6
12,94
5-
Sewa
Diba
yar D
imuk
a23
4,887
,274
-Pi
utang
Ope
rasio
nal
8,350
,322,7
2920
0,096
,164,4
26Pe
mind
ahan
buku
an da
ri Rek
. Seto
ran A
wal
19,51
5,795
,876
25,34
9,148
,698
Kore
ksi E
kuita
s6,6
32,11
9,116
-Ju
mlah
Aru
s Kas
Kelu
ar (C
.II)27
7,125
,853,7
2325
9,054
,230,6
33Ar
us K
as B
ersih
dar
i Akt
ivita
s La
inny
a (C.
I - C
.II)29
8,051
,437,3
62(7
7,994
,459,4
81)
KENA
IKAN
BER
SIH
DALA
M KA
S DA
N SE
TARA
KAS
331,0
37,51
6,616
55,69
8,614
,649
KAS
DAN
SETA
RA K
AS P
ADA
AWAL
PER
IODE
436,2
64,17
0,081
380,5
65,55
5,432
KAS
DAN
SETA
RA K
AS P
ADA
AKHI
R PE
RIOD
E76
7,301
,686,6
9743
6,264
,170,0
81
LAPO
RAN
ARU
S KA
SU
NTU
K PE
RIO
DE
YAN
G B
ERAK
HIR
SAM
PAI D
ENG
AN 3
1 D
ESEM
BER
2011
*(D
alam
Rup
iah) 31
Des
embe
r 201
1(U
naud
ited)
31 J
anua
ri 20
11(A
udite
d)Ur
aian
Jaka
rta,
15
Febr
uari
2012
MEN
TER
I AG
AM
A
ttd
SURY
AD
AR
MA
ALI
Realita Haji : 21Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 21Edisi I / Tahun 2012
Tidak sedikit jamaah haji yang membawa Handphone, Camera foto digital hingga Handycam yang perlu
disetrum atau di charge power nya. Jumlah tusukan atau colokan untuk menyetrum di hotel dan pemondokan terbatas dan belum tentu cocok. Semuanya ingin mencharge powernya dalam waktu yang relatip lama. Rata-rata sekitar 1 sampai 3 jam. Untuk mengatasinya, sebaiknya setiap calon haji sudah mempersiapkan diri dari tanah air, minimal membawa colokan listrik “Leter T” dan Colokan listrik “Kaki Tiga”.Siapa tahu colokan listrik yang tersedia di situ hanya bisa dipakai dengan colokan listrik kaki tiga. Sehingga kita sudah siap. Harganya pun tidak mahal dan.. Colokan tersebut sebaiknya dimasukkan ke dalam tas tentengan jamaah yang bisa dibawa ke dalam kabin pesawat. Serta bisa dibawa ke
kemah di Arafah dan Mina. Di situ pun kita perlu menyetrum HP maupun camera digital dan Video. Tempat menyetrum, ada kalanya di luar tenda yaiutu didekat lampu taman. Di situ ada colokan listriknya dan sudah dipakai oleh belasan Charger HP.
Memori Card
Obyek menarik yang perlu difoto melimpah. Sehingga tidak sedikit kamera foto digi-tal maupun handycam yang memori atau penyimpan gam-barnya menjadi Full. Tidak bisa dipakai untuk memotret atau merekam gambar. Jalan keluar-nya yang paling praktis yaitu membawa memori cadangan yang memadai dari tanah air. apa lagi kalau dibelinya ditem-pat penjual kamera kita tersebut. Sehingga pasti pas dan cocok. Kita pun bisa minta diajari cara memasangnya.
Hal Kecil Yang Punya Arti Besar
Harga memori di tanah air relatip lebih murah dibandingka di Arab Saudi. Semua kamera dan memori cadangan tersebut dimasukkan ke dalam tas kecil atau tas gantung penyimpan paspor. Atau bisa juga menggunakan tas kamera. Walaupun tas yang terkhir ini sering menjadi masalah, karena diang-gap bukan tas resmi haji yang disediakan oleh Garuda. Buat mereka yang masih memilik handycam analog dengan media penyimpan rekamannya beru-pa kaset video. maka mereka bisa dibilang lebih asyik.
Cukup menyiapkan diri dengan sejumlah kaset rekaman yang harganya mungkin alat foto atau kaset rekaman kita disita. Hal kecil lainnya yang tak kalah menarik yaitu menyi-apkan ‘Karet Gelang’ dalam jumlah yang cukup. Pertama untuk aneka keperluan. Dan yang kedua ini cukup unik. Sejumlah jamaah melengkapi diri dengan karet gelang di tangan kanan atau kiri mereka sebanyak 7(tujuh) karet gelang sewaktu Thawab dan Syai yaitu untuk menghitung putaran. Setiap satu putaran dicapai, gelang karet yang ada di tangan kanan, kita pindah ke tangan kiri atau sebaliknya sebagai tanda jumlah putaran. Sehingga tak perlu repot menghitung jumlah putaran yang sudah kita lakukan. (BW)
Tips HAJI
Realita Haji : 22Edisi I / Tahun 2012
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Kementerian
Agama RI telah menyusun berbagai langkah kea rah pembenahan system manajemen penyelenggaraan ibadah haji. Hal itu sesuai dengan amanat UU No. 13 th 2008 yang menyebutkan bahwa : penyelenggaraan haji merupakan tugas nasional yang harus dilaksanakan sesuai dengan asas keadilan, professional dan akuntabel dengan prinsip nirlaba. Oleh karena itu diperlukan peran serta seluruh komponen bangsa untuk mensukseskan penyelenggaraan kegiatan ini. Berkait dengan itu ada sejumlah langkah yang telah dan akan dilaksanakan pada kurun waktu 2010 – 2014 mendatang.
Langkah Pertama, pendaftaran haji dengan prinsip first come first served, melalui system ini dapat diketahui kepastian keberangkatan calon jemaah haji. Hal ini seiring dengan tingginya minat masyarakat untuk berhaji dan adanya ketentuan kuota haji dari Pemerintah Arab Saudi. Salah satu bentuk kegiatan kearah itu , dilakukan pengembangan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sejak tahun 1992M. Dengan dikembangkannya sitem tersebut, diharapkan dapat menghilangkan praktek percaloan jual beli kuota haji oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Langkah Kedua, Mengubah struktur komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) menjadi biaya
langsung (Direct Cost) dan Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost). Jemaah haji hanya membayar komponen biaya langsung. Sedangkan komponen biaya tak langsung dibebankan APBN atau manfaat dari dana setoran awal jemaah haji. Kemudian laporan BPIH(Biaya Perjalanan Ibadah Haji) disusun tepat waktu dan neraca keuangannya disampaikan kepada masyarakat luas dan dimuat di media massa nasional.
Langkah Ketiga, Meningkatkan bimbingan jemaah haji dari semula 14 kali menjadi 15 kali dan KUA Kecamatan sebanyak 11 kali serta 4 kali di kantor Kemenag Kabupaten/Kota. Ditambah 2 kali untuk daerah yang memerlukan tambahan bimbingan. Menonjolkan substansi
Sebelas Langkah PeningkatanPenyelenggaraan
Haji Tahun 2010 - 2014
Opini
Realita Haji : 23Edisi I / Tahun 2012
ibadah haji adalah ibadah, bahwa bepergian akan bersusah-susah untuk tiga tujuan, Masjidil Haram, Masjidil Nabawi, dan Masjidil Aqsa, sehingga membangun insan-insan yang shaleh baik individu maupun sosial.
Langkah Keempat, meningkatkan layanan embarkasi dengan membentuk rgulasi daerah yang seragam sebagai dasar hukumnya. Peningkatan layanan di embarkasi juga dilakukan dalam bentuk peningkatan kualitas pelayanan catering, akomodasi, dokumen perjalanan dan dukungan operasional PPIH (Panitia Pelaksana Ibadah Haji) embarkasi.
Langkah Kelima, Pembenahan kelembagaan dan SDM dengan prinsip The Man And Right Place, dalam rangka terlaksana keseimbangan antara beban tugas dan struktur organisasi tersendiri yaitu Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah pada tahun 2006. Sebelumnya organisasi tersebut berada di Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji. Disamping itu , dilakukan pula pembinaan Kelembagaan di Arab
Saudi dengan membentuk Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah yaitu Kantor Misi Haji Indonesia di Arab Saudi.
Langkah Keenam, pengembangan dan “mendirikan” Sistem Manajemen Mutu penyelenggaraan haji sebagai upaya rintisan untuk memperoleh sertifikasi ISO 9001 – 2008 . Disamping itu, dilakukan rintisan untuk optimalisasi pengelolaan dana haji yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi jamaah haji Indonesia.
Langkah Ketujuh, Peningkatan Pelayanan dan Pembenahan di Arab Saudi antara lain meliputi tiga hal yaitu (1). Mempertahankan sistem proporsional terhadap pemondokan dengan tidak adanya pengembalian selisih sewa dan menerapkan sistem sewa dengan konsep Pugree. (2). Menambah biaya pelayanan umum yang selama ini tidak naik-naik yang terkait kepada tingkat layanan yang diberikan oleh Muassasah. (3). Penyediaan katering bagi jemaah selama di Arab Saudi dengan prinsip dunia mendekati ibadah.
Langkah Kedelapan. Penyatuan seluruh asosiasi penyelenggara ibadah haji khusus pada tahun 2006. Penyatuan ini dapat meningkatkan pelayanan dan nilai tawar Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PPIHK) di Arab Saudi.
Langkah Kesembilan. Peningkatan kualitas Petugas Haji dengan “mendirikan” rekruitmen berbasis kompetensi dan psikotes, serta pelatihan secara intensif untuk memperoleh petugas yang professional dan dedikatif.
Langkah Kesepuluh. Penghapusan fasilitas menunaikan ibadah haji bagi pejabat, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi kemasyarakatan dan unsur lainnya. Yang pada dasarnya penyelenggaraan haji hanya diperuntukan bagi jemaah haji.
Langkah Kesebelas. Terbitnya peraturan perundang-undangan yang menjadi rujukan tentang penyelenggaraan ibadah haji yaitu Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan Ibadan Haji dan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2009 tentang PP pengganti UU No. 2 th 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 13 th 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang.
Dampak positip dari langkah-langkah tersebut antara lain, pembinaan semakin meningkat. Pelayanan semakin baik, adanya perlindungan dan rasa adil bagi jemaah serta peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Ibadah Haji khususnya di bidang organisasi, tatalaksana, SDM(Sumber Daya Manusia) dan pengelolaan BPIH yang lebih transparan dan akuntabel.
Realita Haji : 24Edisi I / Tahun 2012
Pentingnya Image Building Terpadu, Bagi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji Indonesia
Kegiatan penyelenggaraan ibadah haji dilakukan oleh banyak pihak, boleh dibilang dilakukan sepanjang tahun. Mulai dari pendaftaran jemaah, proses administrasi awal, lanjutan hingga latihan manasik yang perlu
diikuti oleh calon jemaah haji. Baik latihan manasik di tingkat Kantor Urusah Agama Kecamatan hingga kegiatan terkait yang dilakukan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Ragam dan biaya yang dikeluarkan oleh calon jemaah haji bervariasi dan masing-masing jemaah sudah mengukur kemampuannya masing-masing. Ada pihak yang merasa mampu sebagai jemaah haji regular yang ditangani oleh Kementerian Agama RI, tapi ada pula yang tertarik pada penyelenggaraan haji Khusus, sebagai wujud intepretasi masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam rangka mencerdaskan jemaah haji agar tidak lengah dan tertipu
oleh bujuk rayu atau informasi yang menyesatkan, maka sudah waktunya diadakan langkah “Image Building Terpadu” yang hadir sepanjang tahun. Terpadu di sini yaitu semua pihak yang terkait dengan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji, wajib menyampaikan image buildingnya secara terpadu yang dirancang oleh Bagian Sistem Informasi Haji Terpadu Ditjen PHU Kementerian
Agama RI. Di situ akan dijadwal, kapan saatnya Katering dimunculkan, penerbangan, bank penerima setoran BPIH, Perusahaan Asuransi hingga pemondokan di Mekkah, Madinah dan Hotel Transit di Jeddah. Bahkan bila perlu, ada semacam ‘Puncak Azara Gelar Informasi” berupa ‘Bursa Layanan Haji Tahun Ini’ di mana calon jemaah bisa kontak langsung dengan calon penyelenggara dalam sebuah pameran akbar haji. (bgs)
Menteri Agama Suryadharma Ali melakukan sidak ke ruang dokumen haji dan Siskohat Kementerian Agama
BIO DATA:
Nama R.Bagus Wahyono, biasa dipanggil Pak Bagus Wahyono. Lahir di Purworejo, Jawa Tengah tgl 7 Desember 1947. Pendidikan, dimulai dari TK Widodo , SR Negeri I Purworejo, SD Negeri I Kroya, Jawa Tengah, SMP Pami Jakarta, SMA Negeri V Budi Utomo Jakarta th 1966. Akademi Pimpinan Perusahaan Departemen Perindusterian Jakarta. Strategy Marketing dan Speed Reading di IMPM Prasetya Mulya Jakarta.. Status menikah, isteri Emiyati, warta wati dan guru. Anak tiga dan cucu tujuh.
Perjalanan jurnalistik dimulai menjadi wartawan di Majalah Mingguan Berita Ekspres sebelum pecah menjadi Majalah Tempo. Kemudian di Harian Merdeka, Majalah Keluarga, Majalah Berita Topik, Harian Indonesian Observer, Majalah Mode Indonesia, Pengasuh Rubrik Anak Majalah Mutiara, Penulis Info Elektronik Sinar Harapan, Penulis Rubrik Terminal Komputer dan Fotografi Suara Pembaruan, Ikut membantu Rubrik Info Haji Harian Terbit, Ikut Menulis buku 40 tahun Waskita Karya, Menyusun Buku Panduan Bisnis dan Belanja Pasar Induk Kramat Jati. Menulusuri Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo. Pernah menjadi wartawan foto harian Merdeka di Istana dan Pemda DKI. Meliput Kerusuhan Malari. Sekarang sebagai pengasuh rubrik “Warung Informasi Haji” di Harian Terbit dan Bloger senama. Tahun 1431 H/2010 Masehi, terpanggil untuk berangkat ke Tanah Suci.
Pengalaman Jurnalistik yang mengesankan, Menelusuri Jalur Kereta Api di Jawa dan Sumatera. Terbang dengan pesawat Ultralight, Ikut bersama Kak Seto memulai acara di Istana Anak Anak di TMII, Ikut Kegiatan bersama Pak Tino Sidin di berbagai kota di Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Ikut berbagai kunjungan Menteri Perumahan Rakyat Cosmas Batubara. Memotret Gelandangan di “Ruang Bawah Tanah” di depan Istana Merdeka. Persemian SKSD Palapa di Medan. Seminar Tuyul di Semarang, Bersama Adjie Damais meliput awal persiapan Museum Bahari Sunda Kelapa, Meliput Sehari Besama Pengamen Mapasoga, makan pagi sore kagak di Jakarta. Meliput penutupan latihan infanteri Gaya Baru II di Mauk Tanjung Kait, Tangerang.
Kenangan Masa Kecil dan Remaja, dimulai ketika nyelonong dan ikut melihat acara Bung Karno membongkar Patung Ratu Belanda yang diteruskan dengan peletakan batu pertama di halaman Masjid Istiqlal, Ikut devile pembentukan pramuka sebagai anggota pramuka laut, gugus depan Macan Tutul, Pasar Nangka Kemayoran, Jakarta Pusat. Pramuka Bantuan Kesehatan selama Asian Games di Jakarta, kemudian di Ganefo di Senayan. Naik lokomotif kereta uap dari Kroya ke Banjar Patoman. Tersesat di Gunung Gede selama 7 hari 6 malam bersama APP Mountenering Club tahun 70 an. Ikut jaga parker sepeda di dekat Lapangan Ikada Gambir, Team Serbaguna SMA V ke SMA Tangerang tahun 64 dan saat itu terjadi Kesurupan Masal di situ.
Realita Haji : 25Edisi I / Tahun 2012
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Tengah Kemenag Kalteng), Drs H
Djawahir Tantowi mengatakan, biaya keberangkatan haji Kalteng melalui Embarkasi Jakarta lebih irit dibandingkan Embarkasi Banjarmasin.
“Calon jamaah haji kita bisa mengirit biaya biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) sebesar 100 dolar AS apabila ikut Embarkasi Jakarta, dan mudah-mudahan pada tahun 2012 Embarkasi Antara Tjilik Riwut Palangka Raya bisa diberlakukan,” kata H Djawahir Tantowi, di Palangka Raya, Sabtu.
Menurutnya, apabila Embarkasi Antara Tjilik Riwut Palangka Raya diberlakukan 2012, maka calon Jamaah Haji seluruh kabupaten/kota se-Kalteng, berangkat tidak lagi terpisah menjadi dua embarkasi.
Justru tergabung menjadi satu rombongan melalui Embarkasi Haji Jakarta.
“Pemberangkatan dari Embarkasi Jakarta satu kloter bisa diberangkatkan sebanyak 450 orang. Sedangkan melalui Embarkasi hanya 325 orang calon jamaah haji saja,” ujar Kemenag Kalteng.
Dengan jumlah calon jamaah haji Kalteng sebanyak 1.336 orang pada tahun 2012, sebut dia, maka bila melalui Embarkasi Jakarta diperkirakan antara empat sampai lima kloter saja.
“Kita berharap pemerintah pusat bisa menyetujui pemberangkatan calon jamaah haji Kalteng 2012 bisa melalui Embarkasi Antara Tjilik Riwut Palangka Raya, kemudian bergabung dengan Embarkasi Jakarta,” terangnya.
Berkaitan dengan upaya pemberangkatan calon jamaah haji asal Kalten melalui Embarkasi Antara Tjilik Riwut Palangka Raya, jelas H Djawahir Tantowi, saat ini pihaknya sudah melakukan persiapan-persiapan.
“Namun demikian semua itu sangat tergantung dari pemerintah pusat dalam menilai bisa atau tidaknya calon jamaah haji Kalteng melalui Embarkasi Antara Tjilik Riwut Palangka Raya,” tegasnya.
Secara terpisah, Wakil Gubernur Kalteng, Ir H Achmad Diran menegaskan, untuk mendukung Embarkasi Antara Tjilik Riwut Palangka Raya, semua instansi terkait harus mampu bekerjsama dalam memberikan pela anan yang baik pada calon jamaah haji Kalteng. (ess)
Kemenag : Embarkasi Haji Jakarta Lebih Irit 100 Dolar AS
Realita Haji : 25Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 26Edisi I / Tahun 2012
Menteri Agama Suryadharma Ali dan Dubes Arab Saudi di Indonesia yang baru Mustafa Ibrahim A.A.Mubarak saling bertukar cinderamata pada acara jamuan kehormatan di gedung Kemenag, Jl.MH.Thamrin No.6, Jakarta, Kamis (16/2) malam. (NM)
Tekad semacam ini dilakukan Kantor Kementerian Agama (Kemenag)Kabupaten Pasuruan. Kemenag Pasuruan,
misalnya, terus bertekad untuk melakukan peningkatan pelayanan Ibadah Haji dari tahun ke tahunnya. Bahkan, untuk tahun ini Kemenag Pasuruan menargetkan kenaikan sebesar 4 % dari tahun 2011.
Menurut Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan, H. Barnoto, untuk mengetahui tingkat kepuasan
Untuk lebih memberikan pelayanan yang prima, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama terus melakukan peningkatan pelayanan kepada para jemaah haji. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menjalankan ibadahnya.
UNTUK KENYAMANAN HAJI KEMENAG TERUS LAKUKAN PERBAIKAN
Info Kebijakan
Realita Haji : 26Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 27Edisi I / Tahun 2012
jamaah, khususnya tentang penyelenggaraaan ibadah haji, baik tata cara, teknis maupun pemberangkatan, Kemenag menyebarkan angket kepada para jamaah yang baru saja menyelesaikan ibadah haji beberapa bulan lalu.
“Dua minggu setelah jamaah pulang, kami langsung menyebar angket. Dan dalam angket itu kami isi dengan daftar pertanyaan yang intinya adalah, apakah jamaah sudah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan kemenag,” ujar Barnoto seperti dirilis dalam situs Kemenag Kabupaten Pasuruan.
Setelah diberikan waktu dua minggu, Kemenag pun mendapatkan hasilnya, di mana total tingkat kepuasan sebesar 93 %. “Rata-rata semuanya puas dan senang dengan pelayanan kami selama penyelenggaraan ibadah haji, baik sebelum dan sesudah haji,” katanya.
Target meningkatnya prosentase pelayanan sampai 4 % diakui Barnoto sebagai komitmen untuk mengetahui seberapa besar keinginan dan kemauan dari semua pihak, terutama Kemenag Kabupaten Pasuruan, untuk lebih tertantang lagi meningkatkan pelayanan yang sudah optimal tersebut.
“Secara keseluruhan kami merasa puas, tapi masih ada tujuh persen kekurangan yang harus segera kita tambal,” imbuhnya. Kekurangan yang dimaksud, kata Barnoto, adalah beberapa keluhan, yang berasal dari jamaah selama menunaikan rukun Islam yang kelima di Makkah. Kebanyakan dari jamaah mengeluhkan sampah di Makkah, di mana para jamaah melihat masih banyaknya sampah yang berserakan di sekitar Maktab maupun pemondokan.
“Kami menyadariya, karena selama di Makkah, jamaah tidak hanya berasal dari Indonesia, melainkan dari seluruh
negara di dunia. Dan semuanya berbeda-beda. Ada yang orangnya selalu menjaga kebersihan. Tapi ada juga yang membuang sampah seenaknya sendiri,” tegasnya.
Oleh karenanya, Barnoto mengharap khususnya karyawan Kemenag Kabupaten Pasuruan untuk semakin meningkatkan kinerja dan keprofesionalan dalam bekerja untuk kenyamanan para jemaah haji. Kerjasama Bilateral.
Apa yang menjadi tekad Kemenag Pasuruan juga menjadi komitmen Kemenag yang lainnya dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap jemaah haji. Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama RI dan Kerajaan Saudi Arabia terus melakukan serta meningkatkan kerjasama bilateral. Kerjasama ini antara lain akan difokuskan pada perbaikan layanan dalam proses pemberangkatan jamaah haji Indonesia.
Rencana tersebut disampaikan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali pada acara pelepasan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Al-Khayyat dan perkenalan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia yang baru, Mustafa Ibrahim Al Mubarak di Gedung Kementerian Agama (Kemenag) Thamrin, Jakarta, Kamis (16/2) malam.
Kepada Dubes Arab Saudi yang baru, tentunya jangan kaget jika nantinya pihak Kedutaan Arab akan disibukkan oleh masyarakat Indonesia khususnya yang mau umroh atau haji. “Dan mungkin Yang Mulia berada di Indonesia akan menjadi Dubes tersibuk di dunia. Karena Indonesia memiliki jamaah haji terbesar, yakni 221 ribu jamaah setiap tahunnya, dan juga 300 ribu jamaah umroh. Semoga kerjasama kita ke depan dapat lebih baik lagi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Menag Suryadharma Ali .
Ibadah haji dan umroh bagi masyarakat Islam Indonesia merupakan kegiataan yang sangat diminati karena keimanan masyarakat yang cukup tinggi. Menurut Menag, masyarakat Indonesia beranggapan, jika belum melihat Ka’bah maka belum seutuhnya menjadi seorang muslim.
Arab Saudi pun seakan-akan menjadi negara kedua bagi masyarakat Indonesia. “Sehingga, banyak jamaah yang berkali-kali datang ke Arab Saudi, karena merindukan suasananya dan memberikan keteduhan bagi mereka. Itulah yang membuat umat Islam di Indonesia kerap kali berkunjung ke sana,” tukasnya.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi yang baru, Mustafa Ibrahim Al Mubarak mengatakan, dirinya merasa senang dan bahagia karena ditugaskan di negara yang indah dan udaranya sangat bersahabat. “Sangat beruntung juga, kami diberangkatkan pada saat bukan saat haji. Jadi kami bisa ada waktu untuk berkeliling Jakarta dan juga berkenalan dengan Menteri Agama Indonesia,” jelasnya.
Menyinggung masalah pelayanan haji, Mustafa menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak perlu mengkhawatirkannya. Sebab, pemerintah Arab Saudi sudah pasti akan menyiapkan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia. “Masalah pelayanan haji, saya minta Menag jangan khawatir, itu tidak akan membuat kami repot. Kami sudah memiliki staf-staf khusus untuk menangani masalah itu. Intinya, kami bertugas di Indonesia untuk melakukan dua hal. Antara lain, memelihara hubungan bilateral dan kerjasama, dan menangani masalah warga Arab Saudi yang ada di sini,” terangnya.(NM)
Realita Haji : 27Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 28Edisi I / Tahun 2012
Hal ini tak kurang dikemukakan Ketua Umum MUI Pusat KH MA Sahal Mahfudz ketika ditemui
RHI di Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati Jawa Tengah. “Sebaiknya jemah haji kita diajarkan manasik secara baik dan sungguh-sungguh sehingga para jemaah haji tahu rukun-rukun haji. Selama ini yang dijelaskan kepada jemaah hanya pegalaman pembimbing jemaahnya.
Kalau senang diceritakan senangnya. Jadi bukan ajaran manasiknya.”
Manasik haji sangat mennentukan sah tidaknya berhaji. KH A dullah Syukri Zarkasyi, MAs, pengasuh Pondok Pesantren Gontor Ponorogo Jawa Timur ketika menjabat sebagai Naib Amirul Haj (wakil ketua misi haji Indonesia) pernah bicara dengan Menteri Agama KH Tholchah Hasan waktu itu.
“Saya katakan bahwa jemaah
haji Indonesia tidak sah hajinya. Kiai Tholchah kaget. Bagaimana mungkin kiai, tanyanya. Saya jawab, tidak sah karena jemaah haji kita tidak tahu rukun syarat haji.
Mereka mengabaikan manasik haji.” Kiai Tholchah akhirnya membenarkan. Selama ini agaknya manasik haji tak pernah diajarkan secara intensif. Di Malaysia, jemaah haji harus lulus kursus haji untuk bisa berangkat haji. Kementerian Agama sejak tahun 2005 sudah melibatkan ujung tombak kementerian itu, KUA, untuk bisa
Pengajaran Manasik Haji Sangat Mendesak
Pelaksanana perhajian dianggap sudah memiliki standar dan telah berjalan dengan baik. Namun, sejumlah ulama menilai pelaksanaan pendidikan manasik haji belum intensif sehingga jemaah haji kita tak kenal rukun dan syarat haji.
Hajisiana
Realita Haji : 28Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 29Edisi I / Tahun 2012
mendukung pelaksnaan pendidikan manasik haji.
Yang jadi masalah kala itu, banyak pegawai KUA bahkan kepala KUA yang belum haji sehingga akan mnenyulitkan bagaimana menggambarkan pelaksnaan manasik haji di tanah Suci.
Dalam ingatan KH Hasyim Muzadi, Rais Syuriah PBNU, manasik belum bisa diajarkan dan djiwai jemaah haji kita. “Saya lihat ada demonstrasi jemaah haji. Itu tandanya manasik haji belum dijiwai betul jemaah haji kita,” katanya kepada RHI. Menurut Hasyim, andaikan ada kesalahan dilakukan petugas haji atau pemerintah kita saat itu, “Caranya kan bukan dengan cara demo.
Hal ini memang kelihatan kecil tapi menunjukkan bahwa kesiapan rohani dan kesiapan ibadah para jemaah haji kita masih rendah,” katanya. Karena itu, Naib Amirul Haj 2011 ini mengusulkan agar pendidikan manasik haji diselenggarakan secara intensif dan menjadi keharusan bagi setiap jemaah haji. “Sepertinya, seluruhnya tercurah untuk proses pendaftaran, keuangan, dan yang terkait dengan menejemen haji. Padahal, fasilitas
dan semua itu hanya sarana untuk ibadah, bukan ibadahnya. Seharusnya kebalikannya,” katanya. Padahal, menurut hasyim, andaikan saja orang-orang yang menunaikan ibadah haji itu pulang dengan predikat haji mabrur, maka akan terjadi kesalehan dari 230.000 orang itu. Proses kesalehan ini bisa meningkat dengan mensalehkan keluarganya. “Apalagi kemudian jika jemaah haji melakukan kesalehan sosial. Jadi, menurut saya, haji berpotensi untuk karekterisasi bangsa. Maka saya usulkan agar persoalan mental rohani dan niat ibadahnya itu ditingkatkan dengan cara intensitifikasi manasik haji.”
Caranya? Tidak bisa manasik diberikan saat akan berangkat saja.
“Begitu jemaah ada kepastian bisa berangkat tahun ini maka segera pula harus dikenalkan dengan manasik.” Hasyim juga mengusulkan kepada Kementerian Agama agar membuat beberapa video tentang haji, antara lain tentang manasiknya, penataan hati, kendala-kendala di lapangannya, dan lain sebagainya. “Disamping itu juga perlu ditunjukkan juga kesalahan yang umum dilaksanakan di sana. Kalau pakai video dengan doa yang lengkap dengan mencantumkan
artinya maka akan sangat membantu pengetahuan jemaah haji. Setiap hari bisa didengar dan ditonton. Jangan sampai orang naik haji tidak tahu apa itu haji.”
Menurut hasyim, sekarang ini banyak jemaah haji yang tidak tahu bedanya haji ifrad dan tamattu’. Ini namanya sama sekali tidak ada peningkatan pengetahuan tentang haji. “Padahal, pengetahuan ini sangat menentukan apa nanti yang akan dibawanya pulang.” Menurut Zarkasyi, haji sangat memiliki andil semakin tertib dan baiknya masyarakat kita. “Bagaimana pun juga orang naik haji akan semakin baik akhlak dan pemahaman keagamannya,” kata penerus generasi kedua Gontor itu.
Diakui, ada hadis Rasulullah yang menyatakan bahwa seseorang yang berkuasa naik haji untuk bisa mendapatkan kekuasaan yang lebih. Orang yang kaya ingin naik haji supaya bisa semakin kaya. Dan mereka yang berilmu juga ingin bisa bertambah pula ilmunya dengan naik haji. “Ini hadis khabari yang tidak ada unsur larangan untuk seseorang yang berniat semacam itu.
Dan banyak orang yang ingin kehidupan beragamanya lebih baik setelah menunaikan ibadah haji,” katanya. Karena itu pola pendidikan manasik haji 14 kali harus benar-benar dipantau sehingga jemaah haji benar-benar memahami manasik haji.
Seperti dikatakan Sayid Hamid Alkaff, ulama Indonesia di Arab Saudi, sekarang tidak ada lagi alasan tidak tahu manasik haji. “Tidak ada pengampunan karena ketidaktahuan manasik haji karena semua sudah diajarkan dan wajib difahami oelh setiap jemaah haji.” (MH)
Realita Haji : 29Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 30Edisi I / Tahun 2012
Oleh: Affan Rangkuti
Dengan telah berjalannya struktur baru berdasarkan PMA Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agama, tugas dan fungsi yang diamanatkan pada bagian Sistem Informasi Haji Terpadu Sekretariat Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
INFORMASI HAJI Setahun Dalam Wadah Yang Baru
diharapkan mampu membawa perubahan sistem pelayanan dan informasi haji menjadi lebih baik dengan daya dukung perangkat dan media informasi baik cetak maupun elektronik. Mengingat selalu adanya catatan-catatan kekurangan pada setiap penyelenggaraan ibadah haji, maka membangun dan mengembangkan program informasi melalui media cetak
dan media elektronik merupakan sebuah keharusan dan salah satu aspek untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraannya ke depan.
Program ini sesungguhnya upaya dalam membangun optismis, simpati dan kepercayaan (trust) jemaah haji dan masyarakat bahwa Kementerian Agama RI memiliki komitmen tinggi dalam memperbaiki
“Pelaksanaan program informasi pada Tahun 1432 H/ 2011 M secara umum berjalan dengan baik dan lebih meningkat dari tahun sebelumnya.”
Kaleidoskop
Affan Rangkuti
Realita Haji : 31Edisi I / Tahun 2012
kualitas pelayanan umum dan bimbingan dalam penyelenggaraan ibadah. Materi informasi bersifat kebijakan, edukasi dan guidance tentang pembinaan, pelayanan dan perlindungan. Pelaksanaan program informasi tersebut pada Tahun 1432 H/ 2011 M secara umum berjalan dengan baik dan lebih meningkat dari tahun sebelumnya.
Televisi
Program Live Praktis di TVRI dan Indosiar
Program Live Praktis merupakan program Pintar Haji yang akan berbagi dan mengupas tuntas tentang manasik haji dan kegiatan perjalanan ibadah lainnya sejak dari tanah air-Arab Saudi-kembali ke tanah air. Dilaksanakan di TVRI sebanyak 30 episode dengan durasi 60 menit yang ditayangkan setiap hari kamis sampai dengan sabtu yang dimulai pada Tanggal 30 September 2011 pada pukul 05.00-06.00 WIB dengan nara sumber terpilih di kalangan praktisi haji. Sedangkan di Indosiar
sebanyak 30 episode dengan durasi 30 menit yang dimulai pada Tanggal 4 Oktober 2011 pada pukul 04.30-05.00 WIB. Dilakukan sebagai upaya memperkuat pengetahuan bagi jemaah haji. Rangkaian program yang disajikan dengan pola kombinasi antara praktek manasik penayangan dokudrama dan narasi tematik untuk menguatkan informasi yang akan
disajikan. Dialog interaktif bersifat dua arah dengan membuka tanyajawab tentang materi yang disampaikan.
Program Talkshow TVRI dan TVone
Program Talkshow merupakan program TV yang membangun konsep komunikasi berdialog searah dengan menghadirkan 2 panelis (seorang dari tim Kementerian Agama dan seorang pengamat/pemerhati haji) serta moderator/pemandu acara, yang mengangkat topik-topik di sekitar regulasi perhajian dan isu temporer tentang haji yang menjadi kepedulian masyarakat berkaitan erat dengan penyelenggaraan ibadah haji.
Tayangan PSA di TVRI, 11 TV Lokal, Built in (Lensa Bisnis) di Metro TV, dan Profil Niaga di SCTV
Penayangan dilakukan di stasiun televisi pemberitaan nasional dengan rating tertinggi (AGB Nielsen). Menayangkan Public Service Announcer (PSA) di TVRI dan TV local tentang penyelenggaraan Ibadah Haji dengan rincian berdurasi 30 detik, 30 Spot dan 3 Versi (image building, info program, awareness campaign). Penayangan filler di Metro TV berdurasi 2 menit sebanyak 20 kali tayang yang terintegrasi dengan program Built In Stasiun. Sedangkan filler SCTV berdurasi 4 menit sebanyak 2 kali tayang dan 2 versi yang terintegrasi dengan program Profil Niaga/Usaha Anda Stasiun yang bersangkutan. Ranning teks melengkapi semua tayangan-tayangan tersebut.
Media Cetak
Pendekatan advertorial terhadap jemaah haji dan masyarakat disampaikan dengan pendekatan informasi dengan jalan yang lebih persuasif, lembut dengan memakai kelengkapan dan kekuatan data, fakta serta bahasa yang lebih menarik dengan tujuan menarik perhatian dan menyakinkan pembaca. Dilengkapi dengan foto, grafik, tabel dan ilustrasi lainnya akan lebih mendukung dan membantu pembaca dalam memahami isi cerita secara cepat dan mudah. Memproduksi dan menayangkan Advertorial tentang penyelenggaraan haji di majalah Tempo sebagai media pemberitaan nasional dengan tiras tertinggi (AGB Nielsen) di Indonesia dengan ukuran 220x285 mmk sebanyak 7 (tujuh) kali penayangan dengan materi yang tersedia sesuai kebutuhan pengguna jasa. Disamping itu penggunaan media local wilayah jadebotabek harian Terbit dengan 10 kali terbit,
MEDIA CENTER HAJI. Sejumlah pewarta membuat berita di Media Center Haji di Daerah Kerja (daker) Makkah, Pewarta dari berbagai media tersebut untuk liputan Ibadah Haji yang di bagi dalam tiga daker yaitu Makkah, Madinah dan Jeddah
Realita Haji : 32Edisi I / Tahun 2012
2 halaman dengan ukuran halaman muka 2x70 mmk dan halaman dalam 3x 320 mmk. Karakter Advertorial lebih menonjolkan artikel dibanding visual atau gambar, meyakinkan atau mempengaruhi kekuatan data dan sangat mengutamakan penulisan yang komprehensif. Disamping itu, meliput, memproduksi dan mendistribusikan informasi perhajian pada kalangan internal dan stakeholder melalui media Majalah Realita, majalah dinas rutin sebagai media komunikasi penyelenggaraan ibadah haji yang terbit setiap bulan dengan oplah 5000 exemplar dan didistribusikan ke seluruh kanwil kemenag provinsi dan stakeholder.
Advertorial dan Banner Media Online
Konsep dasar pemberitaan terkait pelayanan dan berita tentang penyelenggaraan ibadah haji dengan sasaran pengguna internet, mahasiswa, pengusaha, politisi. Frekuensi penayangan @ 10 (sepuluh) kali untuk masing-masing situs (media penayang) dengan menngunakan situs berita OKEZONE situs berita ANTARA (mewakili Komunitas). Adapun konsep dasar jurnalistik concept (advertorial/Features/Artikel) dengan tematik dan issued release Menteri Agama, efisiensi BPIH, ISO, Transportasi, akomodasi, pemondokan, konsumsi, batik, responsi survey BPS, profesionalisme, dan tips-tips seputar haji. Dalam melengkapinya penayangan Banner dengan ukuran 300 x 250 pix melalui situs berita DETIK situs berita OKEZONE.
Disamping itu, pengelolaan media dinas online www.haji.kemenag.go.id sebagai salah satu kewajiban pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik berdasarkan SK Menteri PAN Nomor 63/Kep/M.PAN/7/2003, maka pengelolaan situs dinas dilakukan uptodate baik
pemberitaan, perolehan informasi maupun pengaduan dari masyarakat tentang penyelenggaraan haji pusat dan daerah. Hal ini dilakukan sebagai pemenuhan kebutuhan penerima layanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan semangat reformasi yang menuntut sebuah pemerintahan yang baik (good
governance), pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk semakin baik dengan cara memberikan informasi terkini tentang perhajian, khususnya tentang penyelenggaraan ibadah haji, meningkatkan mutu layanan informasi publik di bidang pelayanan haji dan meningkatkan pencitraan publik Kementerian Agama melalui pengelolaan website dan webmail dinas www.haji.kemenag.go.id. Web design yang semakin lengkap dan menarik dilengkapi dengan info perkiraan pemberangkatan jemaah haji.
Media Luar Ruang
Melakukan pra dan pasca event
penyelenggaraan ibdah haji tahun 1431 H/ 2011 M dengan pembuatan dan pendistribusian materi-materi below the lines di beberapa lokasi strategis dalam bentuk media luar ruang dalam bentuk Spanduk dan Standing Banner di lokasi yang strategis dan dapat dilihat masyarakat seperti Masjid Istiqlal Jakarta, Kantor Kementerian Agama Pusat, Kanwil
kemenag Provinsi, Asrama Haji, Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH dan di Bandara
Konferensi Pers
Menyelenggarakan Pertemuan Pers dalam rangka penyebaran informasi terkini penyelenggaraan ibadah haji 2011 di pusat dengan mengundang media cetak dan elektronik yang tergabung dalam media centre haji serta wartawan kordinator kementerian.
Media Centre Haji
Media Centre Haji yang efektif telah berjalan sejak tahun 2002 dalam pemberitaan perhajian terkini dan terpusat yang saat itu dipusatkan
Memberikan layanan yang lebih baik bagi para calon jamaah haji Indonesia dengan SISKOHAT Online yang terhubung langsung dengan Kementrian Agama
Realita Haji : 33Edisi I / Tahun 2012
pada Subdit Informasi Haji Direktorat Pembinaan Haji dan bersinegi dengan Pinmas, merupakan corong informasi kementerian agama tentang perhajian. Penyampaian informasi tentang haji dilakukan dengan menggunakan sumberdaya internal kementerian dan wartawan kordinator dengan memberdayakan web dinas www.haji.kemenag.go.id. Informasi diuploud terkini dan terus menerus pra-saa-pasca penyelenggaraan ibdah haji baik dari daerah di tanah air, Arab Saudi dan negara lainnya.
One Stop Service
Pembangunan ruang host data center haji ini merupakan implementasi keterbukaan data dan layanan informasi bagi publik baik secara langsung maupun melalui media teknologi informasi yang terpusat dalam satu area dengan tatanan dan klasifikasi ruangan. Pembanguanan dilakukan dimulai sejak pertengahan Desember 2011 dengan maksud memperoleh suatu sistem informasi haji yang selalu up to date dan mampu mengikuti perkembangan teknologi terkini sehingga dapat berfungsi sebagai alat bantu untuk meningkatkan efisiensi dan efekktivitas proses kerja pelayanan haji sistem one stop services, sebagai alat bentuk memudahkan dan dan mempercepat penglolaan data jamaah, monitiring terhadap penyelenggaraan ibadah haji, memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan informasi haji serta kegiatan yang terkait dengan yang diperlukan. Tujuanannya menngkatkan pelayanan informasi Ditjen PHU untuk memenuhi kebutuhan terkini, memudahkan akses data dan informasi terkait jemaah haji, memudahkan pengelolaan dan penyusunan program pelayanan haji; dan memudahkan pencapaian single entry untuk mendapatkan informasi
terkait dengan pelayanan ibadah haji.
Kajian Program Image Building
Menyiapkan, mengumpulkan dan melakukan survey dalam rangka melihat manfaat dari pelaksanaan pekerjaan, apakah mempunyai nilai guna bagi para jamaah haji. Merupakan survey pengumpulan data untuk melihat sejauhmana nilai guna (manfaat) penayangan program image building bagi para jamaah haji dengan cara membandingkan hasil sebelum ada program dan setelah ada program. Metode yang digunakan adalah metode cluster dimana per cluster meliputi 4 wilayah embarkasi. Instrumen akan dibagikan kepada para jamaah haji di embarkasi. Sebagai sampel adalah para jamaah haji di embarkasi. Embarkasi Medan, Embarkasi Ujung Pandang, Embarkasi Surabaya, Embarkasi Pondok Gede-Bekasi sebagai embarkasi terpilih.
Dengan melakukan survey berskala nasional dengan jumlah sample sebanyak 1.000 jemaah haji tahun 1432 H/ 2011 M pad 12 embarkasi dapat disimpulkan bahwa mayoritas calon jemaah haji lebih menyukai pola informasi yang didistribusikan melalui lisan, baik melalui tatap muka maupun melalui media visual. Meskipun demikian, masih banyak responden yang belum merasa cukup dengan informasi yang diberikan melalui tatap muka dan visual tersebut, terutama responden yang berprofesi sebagai guru dan dosen. Informasi yang dipandang masih kurang adalah mengenai manasik, pemondokan di tanah suci, catering, pemberangkatan dan layanan kesehatan dengan konsentrasi utama pada informasi mengenai manasik dan pemondokan di tanah suci. Iklan layanan masyarakat yang ditayangkan melalui televisi paling disukai oleh responden karena dianggap mudah dicerna dan
menghibur, sementara talkshow dan live practice juga dianggap menarik karena memberikan pengetahuan dan fungsional dalam mengingatkan. Secara umum dengan adanya sosialisasi berupa image building, responden umumnya berpandangan bahwa itu cukup membantu memberikan informasi, pengetahuan, bahkan kepercayaan terhadap pelaksana penyelenggaraan haji, hanya saja polanya masih perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan karakteristik calon jemaah haji secara umum. Hal senada disampaikan oleh TVRI bahwa pelaksanaan program image building berdampak kepada tingginya animo masyarakat terhadap tayangan tersebut, terbukti dengan banyaknya telepon pemirsa yang masuk saat berlangsungnya acara, baik dari Jakarta maupun daerah di seluruh tanah air.
Penyebarluasan informasi yang dilaksanakan secara aktif dan efektif kepada publik telah ditindaklanjuti oleh Sekretariat Kabinet berdasarkan arahan Bapak Presiden tentang pencapaian kinerja pemerintah dan perlunya pelurusan informasi ke publik. Hal ini dilakukan agar masyarakat luas dapat memperoleh informasi yang utuh, benar, proporsional dan focus mengenai perkembangan pelaksanaan program kerja/kebijakan pemerintah dan hasil-hasil yang dicapai. Untuk itu, peran dan fungsi kehumasan pada kementerian/lembaga diminta untuk dioptimalkan. Amanat tersebut menjadi motivasi bagi Bagian Sistem Informasi Haji Terpadu Sekditjen PHU untuk melakukan penyebarluasan informasi tentang perhajian dengan memanfaatkan media massa secara efektif, tepat waktu dan konklusif untuk mencapai peningkatan mutu dan kualitas informasi lebih baik dari tahun sebelumnya.
Realita Haji : 34Edisi I / Tahun 2012
Peringatan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia, Rushan Hazrat Abbyasov yang sekaligus
didaulat untuknmenjadi penceramah, demikian sekretaris dua pensosbud KBRI Moskow Enjay Diana kepada ANTARA London, Senin.
Peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh Himpunan
Dewan Mufti Rusia Ikuti Peringatan Maulid Nabi
Kronika Luar Negeri
Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia Rushan Hazrat Abbyasov bersama msyarakat muslim Indonesia di Moskow memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di KBRI Moskow.
Realita Haji : 34Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 35Edisi I / Tahun 2012
Persudaraan Islam Indonesia (HPII) Moskow tersebut bertemakan “Teladan Rasulullah SAW dalam Kerukunan Umat Beragama”.
Selain ceramah, rangkaian acara berupa pembacaan ayat suci Al Quran, persembahan lagu-lagu rohani dan musikalisasi puisi tentang kecintaan kepada Rasulullah SAW oleh murid dan guru Sekolah Indonesia Moskow (SIM).
Ditengah cuaca dingin yang masih melanda wilayah Rusia, ceramah yang disampaikan oleh Abbyasov mampu menghangatkan suasana.
Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia yang sudah beberapa kali mengunjungi Indonesia menyampaikan bahwa umat muslim Indonesia dan Rusia memiliki banyak persamaan dalam perayaan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Abbyasov menyampaikan pula kesan kesan yang mendalam selama berada di Indonesia, termasuk kehidupan masyarakat muslim Indonesia.
Dalam ceramahnya, Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia menjelaskan
selama hidup Nabi Muhammad SAW telah memberikan teladan yang baik tidak hanya kepada umat muslim, tetapi juga seluruh umat manusia di muka bumi, tanpa membedakan warna kulit, derajat dan asal muasal seseorang.
“Sebagaimana firman Allah SWT bahwa semua manusia dihadapan Allah SWT adalah sama. Yang membedakan hanyalah keimanan dan ketaqwaannya”, kata Wakil Ketua Dewan Mufti.
Abbyasov menyampaikan kisah Bilal, seorang budak asal Ethiopia yang karena kehalusan budi pekerti Rasul memutuskan mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan menjadi pemeluk agama Islam yang sangat taat. Pembebasan Bilal sebagai budak mencerminkan bahwa Islam menjunjung tinggi nilai-nilai dan hak-hak asasi manusia.
Teladan Rasul yang ditunjukkan dengan kasih sayangnya kepada Bilal yang berbeda warna kulit dan suku bangsa tersebut juga merupakan teladan yang perlu ditiru oleh seluruh umat muslim di dunia saat ini.
Menurut Abbyasov, perbedaan merupakaan sesuatu yang hal yang indah dan mewarnai kehidupan umat manusia. Rasulullah SAW telah
mencontohkan untuk saling menghormati perbedaan-perbedaan yang ada sehingga tercipta keharmonisan dan kerukunan antar sesama manusia.
Terkait perkembangan masyarakat muslim di Rusia, Abbyasov menjelaskan dalam 20 tahun terakhir Islam di Rusia mengalami perkembangan yang pesat.
Saat ini umat muslim Rusia berjumlah sekitar 24 juta dari 142 juta penduduk
Rusia yang mewakili lebih dari 40 suku bangsa di Rusia. Komunitas muslim Rusia merasakan bagian dari komunitas internasional sehingga kerjasama dilakukan pula pada tingkat internasional, termasuk dengan Indonesia.
Pengarah HPII-Moskow Nugroho Setyadie mengatakan ceramah
yang disampaikan Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia ini diharapkan dapat
lebih memberikan pemahaman dalam memaknai Maulid Nabi untuk dapat meneladani kehidupan Rasulullah SAW. dalam menembus ruang dan waktu kehidupan sehari-hari.
Peringatan Maulid Nabi diakhiri dengan ramah tamah sambil menikmati hidangan khas Indonesia. Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia
yang sudah merasakan kedekatan dengan Indonesia, berkali-kali
mengucapkan “matur nuwun” yang selalu diingatnya.(ZG)
Masjid Kul Sharif (Kazan Rusia)
Realita Haji : 35Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 36Edisi I / Tahun 2012
Menteri Agama RI, Suryadharma Ali menyatakan tantangan haji di tahun 2012 sangat
berat, sehingga mungkin terjadi kenaikan ongkos haji yang disertai dengan tanda-tanda, termasuk kenaikan bahan bakar minyak.
“Tanda-tanda kenaikan ongkos haji yang dimaksud ada tiga, diantaranya adalah berkaitan dengan pemondokan haji di tanah suci,” kata Menag di Pekanbaru, Sabtu (25/2)
Untuk diketahui, katanya, bahwa di tanah suci Mekkah terdapat sekitar 1.700 lebih pemondokan haji yang terletak tepat di sekitar Masjidil Haram.
“Nah jika seluruh pemondokan ini dilakukan pembongkaran, maka pemondokan bagi para jemaah haji Indonesia bisa lebih mundur lagi. Dan kalau pun mau tetap pada jarak yang sama, atau jarak yang lebih baik, maka biaya pemondokan akan jauh lebih mahal lagi,” kata Suryadharma.
Tanda kedua terkait potensi kenaikan ongkos haji adalah, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik secara global maupun di tanah air.
Untuk diketahui, demikian Menag, bahwa pada tahun 2011 lalu, harga BBM itu masih berkisar antara 80 sampai 100 US Dollar per barrelnya
Sementara untuk tahun 2012 ini, katanya, posisi harga minyak sudah mencapai 190 US Dollar per barrel, dan hal demikian bisa menyebabkan ongkos haji naik.
“Namun kita tidak pernah tahu, kapan kenaikan harga BBM dunia berimbas hingga ke dalam negeri. Bisa empat bulan mendatang bahkan bisa dalam waktu dekat ini,” katanya.
Kondisi kenaikan BBM ini tidak hanya disebabkan krisis global, namun juga disebabkan konflik Iran dengan negara di Eropa dan Amerika.
“Diketahui juga bahwa Iran mengancam akan menutup jalur perdagangan minyak, dan bahkan embargo minyak dan seterusnya dan seterusnya. Hal demikian bisa menyebabkan terus meningkatnya harga minyak dunia termasuk di Indonesia. Hingga akhirnya menyebabkan krisis ekonomi bahkan kenaikan ongkos haji tanah air,” ujarnya.
Kemudian tanda-tanda ketiga, yakni nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terus menurun.
“Untuk diketahui, pada tahun 2011 lalu, nilai tukar rupiah itu mencapai Rp8.300 sampai dengan Rp8.700 per US Dollar. Namun sekarang sudah sampai diatas Rp9.000. Kondisi demikian juga bisa menyebabkan ongkor haji meninggi,” kata Menag
Kendati demikian, Menag berharap masyarakat di tanah air tidak kaget dan tidak perlu mengkuatirkan ketiga tanda-tanda yang diuraikan diatas.
“Karena kami selaku pemerintah akan terus berusaha agar tidak terjadi kenaikan terhadap onkos haji,” ujarnya
Selama dana optimalisasi dan dana abadi umat itu masih mencukupi, demikian Menag, maka kenaikan ongkos haji akan disubsidi.
“Nanti dengan dana abadi umat ini, kami akan menekan ongkos haji hingga tetap normal seperti biasanya,” kata Suryadharma. (TS)
Tanda-tanda Kenaikan Ongkos Haji
Tanda-tanda kenaikan ongkos haji yang dimaksud ada tiga, diantaranya adalah berkaitan dengan pemondokan haji di tanah suci
Kronika Dalam Negeri
Realita Haji : 37Edisi I / Tahun 2012
Sementara ini dalam penjajakan, namun kami sudah menyiapkan vaksin untuk para calon jamaah haji
apabila disetujui pihak Kementerian Agama,” kata Kepala Divisi Penujang Pemasaran PT Bio Farma (Persero) Aco Aslam Yusuf di Makassar, Jumat. Dia mengatakan, produksi perusahaan yang berbasis di Jawa Barat tersebut sudah mulai digunakan di dalam negeri sejak prakemerdekaan, kemudian produksinya kini sudah dapat dirasakan di mancanegara.
Menurut dia, vaksin flu bio itu diberikan pada calon jemaah haji pada saat pemeriksaan kesehatan dan di karantina menjelang debarkasi di masing-masing wilayah pemberangkatan.
Selain rencana penyiapan vaksin flu bio untuk calon jamaah haji, lanjut dia, Bio Farma juga ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan akbar ke-13 “Developing Countries Vaccine Manufactures Network” (DCVMN) di Bali pada 31 Oktober - 2 November 2012.
Sementara untuk pemenuhan kebutuhan vaksin di Sulsel dan sekitarnya, Aco mengatakan, melalui dua jalur. Pertama jalur pemerintah dari Kementerian Ke ehatan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan selanjutnya ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
“Sedang jalur kedua melalui distributor. Di daerah ini terdapat
enam distributor yang menyuplai vaksin ke klinik atau tempat praktek dokter dan apotik,” katanya.
Khusus mengenai target perjualan perusahaan vaksin ini pada 2012
berdasarkan data Bio Farma diketahui, sebanyak 1,5 triiun, sedang pada periode 2011 kinerja perusahaan mencatat pendapatan laba bersih Rp30 miliar. (ess)
Perusahaan produsen vaksin PT Bio Farma (Persero) siap menyuplai vaksin flu bio pada calon jamaah hajiperiode 2012.
BIO FARMA SIAP SUPLAI VAKSIN JAMAAH HAJI
Realita Haji : 37Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 38Edisi I / Tahun 2012
Hari Amal Bhakti Kementerian Agama (HAB Kemenag) ke-66 sekali ini mengusung tema “Memperteguh Komitmen
untuk Membangun Kementerian Agama yang Bebas dari Korupsi”. Alasannya cukup jelas, di mata publik kementerian ini harus menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Prof. Dr. Nasaruddin Umar MA pernah menyebut bahwa pejabat yang korup masih merupakan masalah aktual. Sepertinya bukan hanya keberanian dan keteladanan yang diperlukan, tetapi juga waktu yang cukup untuk memberantasnya. “Sistem dan tradisi yang berlaku di dalam masyarakat kita terkadang ikut melegalkan korupsi itu,” katanya.
Di dalam Islam, ia mengatakan, jelas sekali bedanya antara pemberian (hibah atau hadiyah) dengan sogokan (risywah). Bahasa agama perlu lebih dikencangkan untuk mencegah korupsi. Banyak orang yang melakukan korupsi, tetapi tidak sedikit pun merasa malu. Seharusnya dikembangkan teologi korupsi yang menganggap korupsi itu aib besar, dosa besar, dan sanksinya pun harus maksimum.
Tema HAB Kemenag ke-66 sungguh tepat, karena kementerian tersebut
HAB KEMENAG Ke-66, dan BEBAS KORUPSI
Menteri Agama Suryadharma Ali dengan didampingi Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, para pejabat eselon I Kementerian Agama, dan para tokoh agama turut serta pada gerak jalan kerukunan dalam rangka Hari Amal Bakti Kementerian Agama Ke 66 di Monas, Jakarta (29/1).
harus bebas dari korupsi. Korupsi menurut UU No. 31/1999 jo. UU No.20/2001 ialah merugikan keuangan negara, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi.
Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Transparency International
mendifinisikan sebagai perilaku pejabat publik, baik politikuspolitisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Dari prespaktif hukum, korupsi dimaknai sebagai tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sbb: perbuatan melawan hukum; penyalahgunaan
Realita Haji : 38Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 39Edisi I / Tahun 2012
HAB KEMENAG Ke-66, dan BEBAS KORUPSI
kewenangan, kesempatan, atau sarana; memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi; merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya: memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan); penggelapan dalam jabatan; pemerasan dalam jabatan; ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara); menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara). Terkait HAB Kemenag ke-66 dan tema pemberantasan korupsi, bagi jajaran Kemenag hal tersebut dijadikan momen untuk mempertegas komitmen antikorupsi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Sesditjen Pendis) Kemenag Affandi Mochtar, sebagai Ketua Panitia Peringatan HAB ke-66 Kemenag, dan Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pinmas) Zubaidi, kepada pers mengatakan, Kemenag berkomitmen pada pengembangan agama. Dalam praktiknya harus betul-betul jadi institusi yang bersih dari korupsi. Guna mewujudkan itu, Kemenag akan menyisipkan program-program antikorupsi dalam kegiatan HAB, mulai dari kegiatan olahraga, seni, donor darah, bazar dan bakti sosial.
Menyambut HAB itu sendiri, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, perjalanan sejarah Kementerian Agama selama 66 tahun telah menorehkan amal bagi umat, bangsa dan negara. Banyak keberhasilan Kemenag dalam pelayanan kehidupan beragama, pengembangan pendidikan agama serta pelayanan ibadah haji yang mendapat apresiasi dari publik.
“Namun disamping itu, kita tidak memungkiri masih terdapat sorotan dan penilaian yang kurang menggembirakan terhadap kinerja
sebagian aparatur Kementerian Agama. Untuk itu saya mengajak keluarga besar Kemenag untuk menyikapi semua itu dengan bijak,” kata Menteri Agama pada malam tasyakuran HAB di Jakarta. Ia mengajak jajaran Kemenag terus bekerja dengan tekad menjadikan hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari esok lebih baik daripada hari ini. Dan, dalam membangun Kemenag ke depan, di tengah dinamika perkembangan bangsa dan isu-isu agama yang semakin berat, diperlukan pewarisan nilai-nilai, tradisi dan spirit Kemag yang menjadi pegangan dan inspirasi bagi seluruh aparatur. “Kita semua menyadari bahwa wajah Kementerian Agama adalah representasi wajah umat beragama di Indonesia, “ ia menegaskan.
Bersamaan dengan tasyakuran HAB ke-66 Kemenag, Menteri Agama Suryadharma Ali memberikan penghargaan kepada empat orang tokoh nasional maupun daerah. Penghargaan tersebut diberikan kepada fugur yang dianggap berperan dan berjasa dalam penddidikan keagamaan di tanah air.
Keempat tokoh penerima penghargaan dari Menag adalah mantan Presiden RI, BJ Habibie, mantan Menteri Agama Tolchah Hasan, Gubernur Lampung Sjahruddin ZP dan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu. (ess)
Wamenag Nasaruddin Umar bersama sejumlah pejabat eselon I menyerahkan piala kepada pemenang lomba olahraga dalam rangka HAB ke 66, di halaman Kemenag, Jakarta, Jumat (3/2).
Realita Haji : 39Edisi I / Tahun 2012
Realita Haji : 40Edisi I / Tahun 2012
Dirgahayu
HARI AMAL BHAKTI KE 66
KEMENTERIAN AGAMA Republik indonesia
TAHUN2012
Selamat dan Sukses