edisi kelima irect - mississauga.irect.org · lunches), bpa free water bottles, usb sticks,...

8
DAFTAR ISI Edisi kelima IRECT Mission Newsletter Editorial Orientasi misi selalu bersifat keluar. Misi mengajak kita untuk keluar dari zona aman-nyaman kita, dari perhatian yang terlalu berlebihan akan diri kita, keluarga kita, komunitas dekat kita, dan bahkan gereja kita. Misi mendorong kita untuk melihat keluar, ke neighborhood sekitar, ke komunitas yang lain, ke negara-negara yang belum pernah dan mungkin tidak akan pernah kita kunjungi, ke dunia ini. Misi menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan juga berkarya dan sedang bekerja di tempat-tempat yang lain, di gereja-gereja yang lain, di organisasi-organisasi yang lain. Misi meminta kita untuk berpikir secara berbeda (teologis-misiologis), bertindak secara berbeda (melayani, bukan dilayani), dan berdoa secara berbeda (mendoakan orang-orang yang sebenarnya tidak ingin kita doakan). Mission Newsletter ini—dengan Artikel, Kesaksian, Update Misi, Info Gereja yang Teraniaya, serta Pojok Doa—kiranya menolong saudara untuk melakukan hal ini. Selamat membaca! Selamat berdoa! Selamat bermisi! Update Misi Halaman 2 Teologi and Misi Halaman 3 Holistic Mission On Embodiment Kesaksian Halaman 5 Pelayanan: Dari Tugas ke Kerinduan Hati (Ibu Francisca Noegroho) SUMMER 2 015 Editor Pdt. Agus Sadewa Ev. Chandra Wim Tony A. Tan MISSISSAUGA Sunday Service 4:00 PM Glenbrook Presbyterian Church 3535 South Common Court Mississauga, ON L5L 2B3 Pdt. Agus Sadewa phone (647) 238 1897 [email protected] www.irect.org Jesus Network, The Open Door, Penganiayaan di Syria, Compassion

Upload: leminh

Post on 16-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

Edisi kelima

IRECT Mission Newsletter

Editorial

Orientasi misi selalu bersifat keluar. Misi mengajak kita untuk keluar dari zona aman-nyaman kita, dari perhatian yang terlalu berlebihan akan diri kita, keluarga kita, komunitas dekat kita, dan bahkan gereja kita. Misi mendorong kita untuk melihat keluar, ke neighborhood sekitar, ke komunitas yang lain, ke negara-negara yang belum pernah dan mungkin tidak akan pernah kita kunjungi, ke dunia ini. Misi menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan juga berkarya dan sedang bekerja di tempat-tempat yang lain, di gereja-gereja yang lain, di organisasi-organisasi yang lain. Misi meminta kita untuk berpikir secara berbeda (teologis-misiologis), bertindak secara berbeda (melayani, bukan dilayani), dan berdoa secara berbeda (mendoakan orang-orang yang sebenarnya tidak ingin kita doakan). Mission Newsletter ini—dengan Artikel, Kesaksian, Update Misi, Info Gereja yang Teraniaya, serta Pojok Doa—kiranya menolong saudara untuk melakukan hal ini. Selamat membaca! Selamat berdoa! Selamat bermisi!

Update Misi Halaman 2

Teologi and Misi Halaman 3 Holistic Mission On Embodiment

Kesaksian Halaman 5

Pelayanan: Dari Tugas ke Kerinduan Hati (Ibu Francisca Noegroho)

S U M M E R 2 0 1 5

Editor

Pdt. Agus Sadewa Ev. Chandra Wim

Tony A. Tan

MISSISSAUGA Sunday Service 4:00 PM

Glenbrook Presbyterian Church 3535 South Common Court Mississauga, ON L5L 2B3

Pdt. Agus Sadewa

phone (647) 238 1897 [email protected]

www.irect.org

Jesus Network, The Open Door, Penganiayaan di Syria, Compassion

2

IRECT MISSION NEWSLETTER – EDISI KELIMA SUMMER 2015

Update Misi dan Gereja Teraniaya

26 September nanti, Jesus Network akan mengadakan pesta makan (banquet) ala Persian. Menarik bukan? Lebih dari sekadar banquet,

dalam acara ini beberapa Muslims yang pernah mendapat mimpi mengenai Yesus juga akan memberikan kesaksian tentang bagaimana Tuhan selanjutnya mengubah hidup mereka. Acara ini akan dimulai pada 5:45 pm. Sdr/i yang berminat menghadirinya harap menghubungi Pdt. Agus Sadewa.

Jesus Network

Lembaga outreach di Mississauga ini ternyata telah

melayani masyarakat sejak 1974. Pada tahun ini mereka mengadakan lagi program penyediaan perlengkapan sekolah. Pada tahun lalu lewat program ini mereka berhasil membantu kira-kira 200 anak miskin. Jika Sdr/i tergerak, mari berpartisipasi. Berikut ini daftar barang-barang yang mereka sarankan: Backpacks, lunch bags, Tupperware container (for lunches), BPA free water bottles, USB sticks, thermoses, pencil cases, markers, highlighters, binders, calculators, geometry set. Satu item yang semua sekolah wajibkan adalah sepasang sepatu yang sol-nya tidak meninggalkan bercak di lantai (non-marking soles shoes). Seandainya Sdr/i tidak sempat berbelanja, WalMart gift cards boleh dipertimbangkan. The Open Door berharap seluruh donasi dapat sampai

paling lambat 31 Agustus (10 am - 4:30 pm). Pada Sabtu, 3 Oktober, IRECT berencana untuk terlibat dalam penyediaan lunches bagi para homeless atau mereka yang needy. Jemaat IRECT diharap dapat berpartisipasi.

The Open Door

Bersambung ke halaman 7

3

IRECT MISSION NEWSLETTER – EDISI KELIMA SUMMER 2015

Artikel Teologi and Misi Holistic Mission: On Embodiment

2

Di  balik  konsep  keselamatan  seperti  ini  biasanya  ada  asumsi  yang  tak  tertulis  mengenai  tubuh  kita  dan  dunia  ini:  bahwa  roh/jiwa  lebih  penting  daripada  tubuh,  dan  bahwa  dunia  ini  pada  dasarnya  adalah  jahat.  Meskipun  sekilas  nampak  benar,  namun  asumsi  ini  lebih  dekat  ke  ajaran  Gnostik  dan  Marcion  dibanding  ajaran  Alkitab.  Mengikuti  Plato,  kaum  Gnostik  mengajarkan  bahwa  tubuh  adalah  penjara  bagi  roh,  dan  bahwa  roh  dapat  dibebaskan  dari  tubuh  jika  seseorang  menerima  pengetahuan  (gnosis)  khusus.     Setali  tiga  uang,  bidat  Marcionisme  mengajar  bahwa  materi  (termasuk  tubuh)  ialah  jahat  adanya.  Marcion  percaya  bahwa  dunia  ini  diciptakan  oleh  "allah"  yang  jahat,  yang  lebih  rendah  dari  allah  yang  baik.  Allah  yang  baik,  yang  digambarkan  oleh  Yesus,  adalah  roh  adanya;  oleh  karena  itu  ia  tidak  dapat  menciptakan  dan  berhubungan  dengan  materi.  Sedangkan  "allah"  Israel,  yang  menciptakan  langit  dan  bumi,  ialah  allah  yang  berbeda  dengan  allah  yang  baik  itu.  Itu  sebabnya  Marcion  menolak  Perjanjian  Lama  dan  menerima  (sebagian)  Perjanjian  Baru  sebagai  kanon  Kitab  Suci-­‐nya.  Baik  kaum  Gnostik  maupun  Marcion  sama-­‐sama  dualistic  in  theology  and  philosophy,  yaitu  penganut  paham  bahwa  ada  dua  kuasa/prinsip/allah  yang  saling  berlawanan  sejak  mulanya:  yang  satu  lebih  tinggi,  spiritual,  dan  baik;  yang  lain  lebih  rendah,  material,  dan  jahat.  

1

Di  artikel  Teologi  &  Misi  yang  lalu,  kita  sudah  membahas  tentang  hubungan  antara  kebangkitan  Kristus  dengan  misi  gereja.  Momen  kebangkitan  Kristus  menjadi  titik  balik  di  mana  scope,  power,  dan  content  dari  Injil  yang  dibawa  oleh  murid-­‐murid  mendapat  bentuk  dan  menjadi  semakin  jelas.  Salah  satu  implikasi  dari  kebangkitan  Kristus  terhadap  bagaimana  gereja  seharusnya  bermisi  ialah  lahirnya  realisasi  akan  ketuhanan  Kristus  (the  lordship  of  Christ)  atas  segala  sesuatu:  atas  jiwa  maupun  tubuh,  atas  hal-­‐hal  yang  “rohani”  maupun  hal-­‐hal  yang  “duniawi”,  atas  umat  manusia  maupun  seluruh  ciptaan,  di  sorga  maupun  di  bumi.  Di  edisi  ini  kita  akan  melanjutkan  perenungan  kita  akan  misi  gereja  dilihat  dari  perspektif  kebangkitan  Kristus,  namun  kali  ini  dalam  kaitannya  dengan  theology  of  body.      Hari  ini,  banyak  orang  Kristen  yang  menganggap  bahwa  keselamatan  dalam  Kristus  adalah  sekadar  tiket  pass  untuk  masuk  ke  sorga  setelah  mereka  meninggal  dunia.  Mereka  mengidam-­‐idamkan  sorga  yang  non-­‐material  di  mana  roh  mereka  dapat  melayang-­‐layang  setelah  dilepaskan  dari  tubuh  yang  hina  dina  ini.  Bagi  mereka,  misi  gereja  hanyalah  untuk  menarik  jiwa-­‐jiwa  yang  sedang  berbaris  menuju  neraka  agar  berbalik  arah  ke  sorga.  Motif  mereka,  tentu  saja,  adalah  baik:  agar  orang-­‐orang  terhindar  dari  neraka  yang  jahanam  dan  menikmati  sorga  yang  mulia.  Namun  sayangnya,  teologi  yang  melandasi  motif  dan  misi  ini  seringkali  keliru.  

Bersambung ke halaman 4

4

IRECT MISSION NEWSLETTER – EDISI KELIMA SUMMER 2015

Holistic Mission: On Embodiment (Lanjutan)

2

Lebih  lanjut,  ketika  Pribadi  Kedua  dari  Allah  Tritunggal  itu  berinkarnasi  menjadi  manusia,  Ia  menjadi  manusia  seutuh-­‐utuhnya,  yaitu  dalam  darah  dan  daging.  Kata  inkarnasi  itu  sendiri  pun  sebenarnya  mengindikasikan  hal  ini,  yaitu  “in  +  carnal”:  di  dalam  daging.  The  Word  became  flesh.  Dalam  hikmat  and  anugerahNya,  Allah  memutuskan  untuk  menyelamatkan  kita  bukan  dengan  menghancurkan  dunia  ini  (beserta  tubuh  kita)  dan  mengangkat  roh  kita  ke  sorga  (alias  rapture),  namun  dengan  turun  ke  dunia  ini  dan  mengambil  tubuh  manusia  menjadi  milik  AnakNya.      Tindakan  inkarnasi  (atau  boleh  juga  kita  sebut  embodiment)  ini  bukanlah  tindakan  yang  sementara  sifatnya.  Alkitab  menunjukkan  bahwa  Yesus  yang  disalib  itu  dibangkitkan  dengan  tubuh  kebangkitan.  Benar,  bahwa  tubuh  pasca-­‐kebangkitan  ini  bukan  tubuh  yang  sama  persis  dengan  tubuh  pra-­‐kebangkitan.  Ada  both  continuity  and  discontinuity  antara  keduanya,  dan  seperti  apa  persisnya  masih  merupakan  misteri.  Namun  apapun  karakteristiknya,  tubuh  kebangkitan  ini  tetap  adalah  sebuah  tubuh!  Kebangkitan  Kristus  adalah  kebangkitan  tubuh  (bodily  resurrection),  dan  bukan  (hanya)  kebangkitan  roh  (spiritual  resurrection).      

1

Alkitab,  di  lain  pihak,  mengajarkan  bahwa  pada  mulanya  adalah  Allah.  Dan  hanya  Allah;  tidak  ada  yang  lain.  Allah  Tritunggal  ialah  sumber  dari  segala  sesuatu  yang  ada,  baik  yang  bersifat  spiritual  maupun  material.  Dunia  ini  dan  segala  isinya  diciptakan  oleh  Allah.  Tubuh  kita,  sebagaimana  juga  roh/jiwa  kita,  diciptakan  oleh  Allah.  Dan  Ia  mengatakan  bahwa  segala  ciptaanNya  itu  adalah  baik  adanya.  Baik  jiwa  maupun  raga  sama-­‐sama  baik  di  mata  Allah,  sebab  keduanya  berasal  dari  Allah  yang  baik!    Di  antara  semua  ciptaanNya,  manusia  secara  khusus  diciptakan  sesuai  dengan  gambar  dan  rupa  Allah.  Manusia  seutuhnya-­‐-­‐tubuh  dan  jiwa-­‐-­‐ialah  gambar  dan  rupa  Allah. Meski  kemudian  manusia  jatuh  dalam  dosa,  dan  dunia  ini  ikut  terkena  dampaknya,  namun  ini  tidak  membuat  ciptaan  Allah  serta  merta  menjadi  tidak  baik.  Dan  perlu  diingat  bahwa  yang  jatuh  ke  dalam  dosa  bukan  hanya  tubuh  saja,  atau  jiwa  saja;  melainkan  manusia  seutuhnya  jatuh  dalam  dosa.  Sesungguhnya  Alkitab  tidak  pernah  memisahkan,  apalagi  mempertentangkan,  keduanya.  Meski  secara  konseptual  kita  bisa  membedakan  tubuh  dan  jiwa,  namun  secara  konkret  kita  tidak  dapat  memisahkan  keduanya.  Ketika  Alkitab  (dan  juga  kita!)  menyebut  manusia,  maka  yang  dimaksud  selalu  ialah  embodied  human  being,  dan  bukan  disembodied  soul/spirit.  In  fact,  to  be  human  is  to  be  embodied  in  a  particular  human  body  within  a  particular  space  and  time.    

Bersambung ke halaman 6

5

IRECT MISSION NEWSLETTER – EDISI KELIMA SUMMER 2015

Pelayanan: Dari Tugas ke Kerinduan Hati (Kesaksian oleh Ibu Francisca Noegroho)

2

melayani orang lain. Hal ini, awalnya, membuat saya heran sekali: “Kok bisa ya, dia mau melakukan pelayanan di gereja dan kepada orang lain walaupun tidak ada yang ‘menyuruh’ dia?” Suami saya tidak pernah menyuruh saya untuk melakukan pelayanan seperti yang dia lakukan. Dia juga selalu berusaha untuk tetap menjaga keseimbangan antara pelayanannya dan tanggung jawab keluarga. Misalnya, jika dia hendak melakukan pelayanan, dia akan bicarakan dahulu dengan saya untuk mendiskusikan apakah ini akan mengganggu aktivitas keluarga kami — berhubung anak-anak yang masih kecil dan butuh banyak perhatian waktu itu. Bersama berjalannya waktu, contoh hidup dari suami saya serta bimbingan dan pengajaran Roh Kudus lewat firmanNya perlahan-lahan menimbulkan kerinduan dalam diri saya untuk melayani orang lain dan gerejaNya. Saya mulai dengan melayani di bidang-bidang yang saya tahu saya bisa lakukan, seperti membantu memasak untuk kegiatan gereja. Namun kemudian saya juga memberanikan diri untuk melakukan hal-hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya, seperti mengajar anak-anak sekolah minggu. Saya belajar bahwa melayani Tuhan dan orang lain bukanlah sesuatu yang mudah. Namun ketika saya memenuhi kerinduan di dalam hati saya untuk melayani, saya merasakan sukacita dan kepuasan yang sulit dijelaskan.

1

Melayani. Melakukan pelayanan. Istilah-istilah ini adalah sesuatu yang “asing” bagi saya dulu. Puji Tuhan, berkat penerangan Roh Kudus dan anugerah Tuhan, sekarang melayani/pelayanan bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi saya. Saya dilahirkan di tengah keluarga Katolik Roma. Dibaptis ketika saya masih belum juga berumur 6 bulan sebagai seorang Katolik. Dididik di sekolah Katolik dari TK sampai SMA. Singkatnya, saya adalah seorang Kristen Katolik. Kami sekeluarga selalu ke gereja untuk mengikuti misa setiap Minggu. Sejak kecil, saya cukup sering diberi tugas oleh guru-guru sekolah saya untuk membaca Alkitab dalam misa sekolah. Sewaktu di SMP and SMA, setiap kelas biasanya diberi giliran untuk mempersiapkan misa di sekolah. Dari situ, saya juga ikut membantu mempersiapkan misa bersama teman-teman sekelas. Apakah ini semua merupakan pelayanan? Well, apapun

jawabannya, yang pasti ini semua adalah pelayanan yang dilakukan karena kami diberi “tugas” untuk melakukannya. Unfortunately, saya hanya terbiasa dengan bentuk pelayanan yang begini ini – pelayanan karena “ditugaskan” – dan bukan pelayanan yang keluar dari inisiatif dalam diri saya sendiri karena saya ingin melayani. Perubahan sedikit demi sedikit terjadi setelah saya menikah, pindah ke Canada, dan bergereja di IRECT. Dengan berjalannya pernikahan kami, saya bisa menyaksikan bahwa suami saya sungguh-sungguh mempunyai jiwa yang mau untuk melakukan pelayanan di gereja, ataupun

Bersambung ke halaman 6

6

IRECT MISSION NEWSLETTER – EDISI KELIMA SUMMER 2015

Holistic Mission: On Embodiment (Lanjutan)

Namun  yang  paling  mencengangkan  ialah  fakta  bahwa  Tuhan  Yesus  kembali  ke  sorga  dengan  tubuhNya!  Tubuh  manusiawi/inkarnasi  Yesus  tidak  pernah  meninggalkan  Pribadi  Yesus  Kristus  sang  Anak  Allah  itu.  Tidak  dalam  kematianNya,  tidak  dalam  kebangkitanNya,  dan  tidak  juga  dalam  kenaikanNya  ke  sorga.  Dan  Alkitab  menyaksikan  bahwa  Ia  akan  datang  kembali  dengan  tubuhNya  itu.  Ia  akan  selama-­‐lamanya  menjadi  Imam  Besar  Agung  kita,  Pengantara/Mediator  antara  Allah  dan  manusia,  sebab  Ia  selama-­‐lamanya  adalah  the  God-­‐Man  Jesus  Christ.  Saya  tergelitik  untuk  menyimpulkan:  for  Jesus,  to  be  the  Son  of  God  is  to  be  embodied  in  the  particular,  incarnate  body  of  Jesus  of  Nazareth.    Lalu  apa  implikasi  semuanya  ini  dengan  misi  kita  sebagai  gereja  dan  sebagai  individu?  Kita  akan  mengupas  hal  ini  dalam  edisi  berikutnya.  Namun  izinkan  saya  menutup  dengan  mengutip  perkataan  apik  dari  seorang  blogger  sebagai  bahan  perenungan  kita:  "Ours  is  a  God  not  of  escape  but  of  engagement.”  

Pelayanan: Dari Tugas ke Kerinduan Hati (Lanjutan)

Saya percaya ini semua bisa terjadi karena Tuhan bekerja di dalam hati saya. Dan untuk ini saya sungguh bersyukur. Sungguh, melakukan pelayanan adalah sesuatu yang tidak bisa dipaksakan. Asalkan kita tidak mengeraskan hati, dan kita membiarkan Tuhan bekerja mengajar dan membentuk kita, kita bisa melakukan pelayanan untuk Tuhan. Sebab itu, marilah kita semua semakin membuka hati kita untuk diajar dan dibentuk olehNya. He has good plans for each of us. Let us be humble and willing to be taught by Him to fulfill His plan for each one of us.

7

IRECT MISSION NEWSLETTER – EDISI KELIMA SUMMER 2015

Update Misi dan Gereja Teraniaya (Lanjutan)

IS menculik sejumlah orang Kristen di Syria minggu lalu. Mereka diculik di kota al-Quaryatayn. Belum diketahui persisnya berapa orang yang diculik. The Assyrian International News Agency (AINA) melaporkan 250 Assyrians (termasuk perempuan dan anak-anak) ditawan oleh IS. IS juga bertanggung jawab atas penculikan lebih dari 200 Assyrian Christians dari daerah Khabur River di northeastern Syria. Kebanyakan dari mereka masih belum diketemukan. Syria menduduki peringkat #4 dalam Open Doors’ 2015 World Watch List of the 50 worst persecutors of Christians. Kurang lebih 4 juta Syrians telah meninggalkan negeri itu. Di antaranya kira-kira 700,000 orang Kristen yang mengungsi sejak perang dimulai 4 tahun lalu. Open Doors bekerja sama dengan gereja-gereja dan organisasi Kristen di Syria untuk menyediakan makanan, pakaian, medical supplies, dan konseling trauma. Injil Menyebar di Timur Tengah Di antara Syrian and Iraqi refugees, beberapa orang mulai menjadi percaya pada Kristus ketika menyaksikan orang-orang Kristen yang dianiaya menghidupi iman mereka. Berikut ini kutipan dari Voice of the Martyrs: “For some reason, there is a significant number of Muslims coming to church, especially those women who wear the hijab. We also will go to the streets on daily basis during the breakfast time in the month of Ramadan and will share the love of Christ with Muslim people directly.” Ketika mereka mendistribusi bala bantuan, ada seorang ibu yang begitu excited mengambil Alkitab. Nampaknya beberapa refugees sempat mendengar mengenai mukjizat Tuhan Yesus dan ingin membacanya. Tetaplah berdoa bagi gereja-gereja teraniaya agar kuasa-kasih Tuhan makin nyata dalam kehidupan dan kesaksian mereka.

Penganiayaan di Syria

Menulis surat bagi anak-anak Compasion yang kita sponsor merupakan encouragement besar bagi mereka. Mereka tahu bahwa ada orang-orang Kristen lain yang sungguh peduli dan mendoakan mereka. Dorongan-dorongan kita akan menyemangati mereka menempuh studi hingga tamat, bekerja dan melayani Tuhan. Tahukah Sdr bahwa menulis surat bagi anak-anak sponsor kita itu mudah? Sdr dapat melakukannya via internet. Pergi ke www.compassion.ca/writing-your-child/#write. Setelah tiba di sana, klik tombol Write your child. Lalu isi informasi yang diminta. Nama anak-anak sponsor kita dan supporter numbers dapat Sdr lihat di bulletin Minggu IRECT. Mudah bukan? Oh ya, jangan lupa mengucapkan selamat pada Mardius Putra yang berulang tahun pada 29 September!

Compassion

Pojok Doa Tema doa di edisi ini adalah mendoakan suku-suku bangsa dari daerah Asia Selatan.

1. Doakan teman di kantor atau tetangga saudara yang berasal dari Asia Selatan. Doakan supaya saudara bisa menjalin persahabatan dengan mereka dan bisa punya kesempatan untuk membagikan Injil kepada mereka. Bawa nama mereka dalam doa-doa saudara.

2. Doakan untuk orang-orang muda yang telah dijangkau Injil di Nepal, bersyukur untuk mereka yang telah bertobat dan dibaptis di Kathmandu, Nepal. Doakan untuk pertumbuhan rohani dan pengenalan mereka akan Yesus Kristus. (source: “bulletin Open Doors, August 2015”)

3. Kini, tak ada lagi bangunan gereja yang berdiri secara resmi di Bhutan. Gereja Katolik, Gereja Sidang Jemaat Allah, dan berbagai Gereja Pentakosta lainnya telah ditutup oleh pemerintah. Di jalanan hanya ada lambang-lambang agama Budha, sementara orang percaya hanya dapat bertemu dalam ibadah secara tertutup di rumah-rumah. Berdoalah untuk situasi ini, dan untuk pertumbuhan gereja di Bhutan. (source: “bulletin Open Doors, August 2015”)

4. Berdoa untuk Asia Bibi, seorang wanita Kristen di Pakistan. Saat ini pelaksanaan hukuman mati karena tuduhan penghujatan telah ditunda pada tanggal 22 Juli oleh hakim di Pakistan. Kasus ini akan dikaji ulang oleh Pengadilan Negara sebelum keputusan akhir bisa diambil. Hal ini adalah jawaban Tuhan atas doa-doa dari berbagai negara. Doakan untuk proses pengadilan ini agar ada kebenaran dan keadilan dari Tuhan untuk Asia Bibi. (Source: Voice of Martyr website)

5. Doakan untuk keluarga dari pemimpin Kristen di India (Mohammad Yousf Bhat). Beliau yang telah percaya kepada Kristus ditembak di rumahnya di Kashmir. Pada tanggal 1 Juli, 4 orang memaksa masuk ke dalam rumah Yousf dan menembak dia. Sebelum beliau meninggal, Yousf aktif mengabarkan Injil kepada orang-orang Muslim selama 15 tahun dan telah menjadi pemimpin Kristen di daerah dia tinggal. Yousf meninggalkan istri dan ketiga anaknya. (Source: Voice of Martyr website)

IRECT MISSION NEWSLETTER – EDISI KELIMA SUMMER 2015