efek antiinflamasi infusa daun songgolangit (tridax ... · pendahuluan inflamasi merupakan ......
TRANSCRIPT
i
EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA DAUN SONGGOLANGIT (Tridax
procumbens L.) PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Abednego Yoga Dwi Prasetyo
NIM : 128114083
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA DAUN SONGGOLANGIT (Tridax
procumbens L.) PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS
TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Abednego Yoga Dwi Prasetyo
NIM : 128114083
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Harmoni Melantunkan Cerita
Dalam Nada Mayor Terkuak Inisiatif
Dalam Nada Minor Muncul Keprihatinan
Hidup dengan Mayor Dan Minor Dalam Harmoni yang Menyatu
-Abednego Yoga D P-
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Bapakku dan Ibuku, Adikku dan Kakakku, keluarga tercinta
Teman-temanku, sahabatku dan kekasihku
Almamaterku Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan anugerah-Nya selama proses pelaksanaan penelitian hingga
terselesaikannya naskah skripsi ini yang berjudul “Efek Antiinflamasi Infusa
Daun Songgolangit (Tridax Procumbens L.) pada Mencit Betina Galur Swiss
Terinduksi Karagenin”. Banyak hambatan dan tantangan yang penulis alami
selama proses penelitian, hingga sesekali penulis mengalami keputusasaan.
Namun, proses ini menjadi sangat berarti dan mudah untuk dijalani oleh karena
orang-orang yang mendukung penulis dalam penelitian ini. Kesempatan ini
penulis gunakan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma;
2. Ketua Program Studi Farmasi;
3. Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan ijin untuk
menggunakan laboratorium beserta fasilitasnya;
4. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., yang telah memberikan bantuan dalam
determinasi tanaman Tridax procumbens L.;
5. Prof. Soegihardjo, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing terdahulu yang
pernah membimbing dengan sabar walaupun sedang sakit;
6. drh. Sugiyono, M.Sc., selaku dosen pembimbing baru yang telah
membimbing dengan sabar, memberikan motivasi, dan membagikan
ilmunya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat terarah sampai selesai;
7. Pak Heru, Pak Wagiran, Mas Kunto, Pak Kayatno, Pak Suparjiman, dan Pak
Sigit, selaku laboran laboratorium Fakultas Farmasi yang telah membantu
penulis dalam proses pelaksanaan teknis penelitian di laboratorium;
8. Petugas Cleaning Service, yang berkenan menunggu penulis dengan sabar
saat terjadi sedikit ekstra waktu dalam penelitian di laboratorium;
9. Keluarga tercinta, Sukamto, Sri, Yogi, Vallen, Djuwarto, dan Darmi yang
selalu memberi motivasi, perhatian, dan doa demi kelancaran studi,
penelitian, dan penyusunan naskah skripsi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
10. Pascalis Nika Putri Winahyu sebagai orang spesial yang telah menemani,
memberikan ide, perhatian, dan motivasi bagi penulis;
11. Teman-teman sekelompok skripsi, Mike, Satrio, dan Danang, atas
kerjasama, keceriaan, dan perjuangan yang dilakukan bersama penulis;
12. Teman-teman penghuni Wisma Sigulempong: Ananta, Alfius, Paul, Roy,
dan Martin, yang selalu memberikan motivasi.
13. Seluruh teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2012, atas perjuangan
bersama dalam menempuh gelar sarjana;
14. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Yogyakarta, 13 Juni 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
PRAKATA ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiii
ABSTRACT ....................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ..................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 6
KESIMPULAN ................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11
LAMPIRAN ...................................................................................................... 13
BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel I. Hasil uji Post Hoc AUC total (mL.jam) kelompok kontrol negatif
aquadest; kontrol positif diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB; IDS dosis
1000 mg/kg BB; IDS dosis 1500 mg/kg BB; dan IDS dosis 2000 mg/kg
BB ...................................................................................................... 7
Tabel II. Persentase penghambatan inflamasi kontrol positif diklofenak dosis 9,1
mg/kg BB; IDS dosis 1000 mg/kg BB; IDS dosis 1500 mg/kg BB; dan
IDS dosis 2000 mg/kg BB ..................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1. Kurva volume udema (mL) terhadap waktu (jam) pada masing-masing
kelompok uji antiinflamasi ....................................................................... 7
Gambar 2. Daun songgolangit dan pemanasan serbuk daun songgolangit ........ 14
Gambar 3. Proses pemerasan dan infusa daun songgolangit ............................ 14
Gambar 4. Udema telapak kaki mencit dan pengukuran volume kaki
mencit ............................................................................................ 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Daun Tridax procumbens L. dan pembuatan infusa daun
songgolangit ................................................................................ 14
Lampiran 2. Udema telapak kaki belakang mencit dan pengukuran volume
kaki mencit .................................................................................. 15
Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi Tridax procumbens L. ................... 16
Lampiran 4. Surat Ethical Clearance (EC) ....................................................... 17
Lampiran 5. Surat Keterangan Pembelian Hewan Uji ....................................... 18
Lampiran 6. Perhitungan Dosis ........................................................................ 19
Lampiran 7. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji antiinflamasi
infusa daun songgolangit ............................................................. 20
Lampiran 8. Hasil ANOVA nilai AUC total pada kelompok uji antiinflamasi
infusa daun songgolangit ............................................................. 21
Lampiran 9. Hasil analisis uji Post Hoc nilai AUC total pada kelompok uji
antiinflamasi infusa daun songgolangit ........................................ 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Songgolangit (Tridax procumbens L.) merupakan salah satu tanaman
yang memiliki aktivitas antiinflamasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah infusa daun songgolangit memiliki efek antiinflamasi dan mengetahui
dosis efektif yang dapat memberikan efek antiinflamasi.
Penelitian ini merupakan eksperimental murni rancangan acak searah.
Hewan uji sejumlah 25 ekor mencit dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan.
Kelompok kontrol negatif diberikan pelarut (aquadest), kelompok kontrol positif
diberikan larutan kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB, kelompok dosis rendah
(D1) diberikan infusa daun songgolangit (IDS) 1000 mg/kg BB mencit, kelompok
dosis tengah (D2) diberikan infusa daun songgolangit (IDS) 1500 mg/kg BB
mencit, dan kelompok dosis tinggi (D3) diberikan infusa daun songgolangit (IDS)
2000 mg/kg BB mencit. Setelah 15 menit kemudian diinduksi inflamasi
menggunakan injeksi zat iritan karagenin 3% secara subplantar. Setiap jam mulai
dari jam ke-0 hingga ke-10, kaki mencit diukur volumenya menggunakan alat
plethysmometer. Analisis hasil dilakukan dengan menghitung AUC volume
udema kemudian dianalisis secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk dilanjutkan
Levene’s Test dan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%.
Infusa daun songgolangit memiliki efek antiinflamasi dalam menurunkan
volume udema dari kaki mencit yang terinduksi karagenin 3%. Dosis infusa daun
songgolangit yang dapat memberikan efek antiinflamasi secara signifikan adalah
dosis 1500 mg/kg BB mencit dengan persen inhibisi sebesar 12,723% dan dosis
2000 mg/kg BB mencit dengan persen inhibisi sebesar 13,080%.
Kata kunci : udema, antiinflamasi, infusa, songgolangit, Tridax procumbens L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Songgolangit (Tridax procumbens L.) is herb plant that have anti-
inflammatory activity. This study aims to determine anti-inflammatory effects
from the infusion of songgolangit leaves and determine effective dose may
provide anti-inflammatory effects.
This research was a pure experiment with randomized complete direct
sampling design. Twenty five mice divided into five treatment groups. In negative
control group, the solvent (aquadest) was given; in positive control group,
potassium diclofenac solutions with dose 9,1 mg/kg BB was given; in
songgolangit leaves infusion (IDS) groups, infusion was given in three doses :
1000 mg/kg as low-dose (D1), 1500 mg/kg as middle-dose, and 2000 mg/kg as
highest-dose. Fifteen minutes later, carrageenan 3 % was injected in subplantar
area of mice as an irritant. Every hour from 0 - 10 hour, the behind paw of mice
was measured in volume using a plethysmometer. Analysis of the data had done
by calculating the AUC of the udema volume, then the data had been statistically
analyzed by Shapiro-Wilk test, continued by Levene's Test and ANOVA with
95% trust scale.
Songgolangit leaves Infusion has anti-inflammatory effect to reduce the
volume of mice paw edema induced by carrageenan 3%. The doses of
songgolangit infusion leaves that can provide anti-inflammatory effect are 1500
mg/kg body weight of mice with the percent inhibition 12.723% and 2000 mg/kg
body weight of mice with the percent inhibition 13.080%.
Keywords: edema,anti-inflammatory,infusion,songgolangit,Tridax procumbens L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Inflamasi merupakan respon terhadap kerusakan jaringan atau infeksi.
Proses inflamasi melibatkan reaksi vaskular dengan berkumpulnya cairan elemen
darah, leukosit, dan mediator kimia pada tempat jaringan yang rusak atau infeksi.
Reaksi inflamasi yang muncul sebagai gejala klinis, yaitu timbul warna kemerah-
merahan (rubor), peningkatan panas (kalor), pembengkakan (tumor), nyeri
(dolor), dan gangguan fungsi (function laesa) (Katzung, 2001). Orang yang
mengalami inflamasi akan merasa tidak nyaman akibat reaksi tersebut. Oleh
karena itu, perlu ada antiinflamasi dalam mengurangi ketidaknyamanan akibat
inflamasi ini. Antiinflamasi merupakan agen atau mekanisme yang menekan
gejala-gejala yang disebabkan oleh inflamasi (Whitcher, 1992).
Saat ini, telah ada obat-obatan yang berkhasiat sebagai antiinflamasi.
Tidak sedikit obat-obatan yang memiliki efek samping yang justru menambah
ketidaknyamanan penggunanya. Salah satu contoh obat antiinflamasi yaitu kalium
diklofenak memiliki efek samping yang umum dilaporkan seperti nyeri perut,
retensi cairan, diare, sembelit, dispepsia, mual, dan sakit kepala (Cerner Multum
Inc., 2015). Bahkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia
(BPOM) telah menyatakan untuk membatasi dosis diklofenak karena adanya
peningkatan risiko kardiovaskular (Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Republik Indonesia, 2015). Masyarakat perlu suatu antiinflamasi yang relatif
aman, dapat diperoleh dengan mudah dan dibuat dengan metode sederhana.
Tumbuhan berkhasiat cukup dekat dengan masyarakat. Organisasi
kesehatan dunia (WHO), memperkirakan 80% lebih dari populasi di dunia telah
memanfaatkan obat tradisional untuk menjaga kesehatan primer (Manjamalai,
Varghese, Haridas, and Grace, 2012). Pengolahan tanaman obat di Indonesia
dilakukan dengan cara merebus, kemudian air rebusannya dikonsumsi sebagai
jamu. Pengolahan seperti ini hampir mirip dengan pembuatan sediaan farmasi
berupa infusa. Persamaan keduanya adalah sama-sama dipanaskan dalam air
untuk beberapa lama. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa metode infusa adalah
salah satu metode yang mudah ditiru oleh masyarakat awam dari pada metode
pembuatan sediaan farmasi lainnya seperti fraksinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Songgolangit (Tridax procumbens L.) merupakan tanaman yang penting
digunakan untuk melawan berbagai macam penyakit dalam pengobatan
tradisional seperti penyembuh luka, hepatoprotektif, antiinflamasi, antidiabetes,
dan aktivitas imunomodulator (Zambare, Chakraborthy, dan Banerjee, 2010).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Das, Das, Das, and Basu (2009),
memberikan informasi bahwa pemberian kombinasi aqueuos extract daun Tridax
procumbens L. dengan dosis 300mg/kg dan ekstrak etanol Calotropis gigantea
dengan dosis 400mg/kg secara oral terhadap tikus albino galur Wistar yang
terinduksi karagenin, menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang berbeda bermakna
dari pada ibuprofen dosis 100mg/kg. Penelitian yang dilakukan oleh Manjamalai,
et al. (2012), meneliti tentang kandungan senyawa bioaktif mayor dalam ekstrak
minyak esensial daun Tridax procumbens menggunakan Gas Chromatography –
Mass Spectrometry (GCMS) serta menguji aktivitas antiinflamasi dari ekstrak
metanol daun Tridax procumbens dengan metode induksi karagenin. Penelitian
tersebut memberikan hasil bahwa ekstrak metanol daun Tridax procumbens
memiliki aktivitas antifungal dan pada dosis 500mg/kg menimbulkan penurunan
inflamasi yang lebih cepat pada tikus udema.
Terkait dengan inflamasi, senyawa flavonoid dilaporkan memiliki
aktivitas sebagai antiinflamasi. Flavonoid termasuk kelompok zat alami dengan
struktur fenolik yang bervariasi dan ditemukan dalam buah, sayuran, biji-bijian,
kulit kayu, akar, batang, bunga, teh dan anggur (Rathee, Chaudhary, Rathee,
Rathee, Kumar, et al., 2009). Bagian daun dari songgolangit telah diteliti memiliki
kandungan flavonoid yang tinggi (6477,706 g/kg). Kandungan flavonoid yang
utama yaitu kaempferol (Ikewuchi, Ikewuchi, dan Ifeanacho, 2015). Deteksi
menggunakan High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) menunjukan
ekstraksi air mampu mengambil kaempferol (Kim, Jun, dan Lee, 2016). Proses
pemanasan pada pembuatan infusa akan meningkatkan kelarutan senyawa-
senyawa fenolik serta flavonoid yang kurang larut air (Xu, Chen, Xhang, Jiang,
Ye, 2008). Kandungan flavonoid yang tersari dalam infusa diharapkan memiliki
efek antiinflamasi terhadap inflamasi yang disebabkan oleh zat iritan karagenin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan laporan-laporan diatas, maka muncul hipotesis bahwa infusa
daun songgolangit memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi. Oleh karena itu,
perlu adanya penelitian dengan tujuan untuk mengetahui apakah infusa daun
songgolangit memiliki efek antiinflamasi dan mengetahui berapa dosis infusa
daun songgolangit yang dapat memberikan efek antiinflamasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis eksperimental murni dengan rancangan acak
lengkap pola searah. Pemberian perlakuan dilakukan pada subyek uji dan
penggunaan kontrol sebagai pembanding. Variabel-variabel pada penelitian ini
adalah: variabel bebas, yaitu dosis infusa daun songgolangit; variabel terikat, yaitu
penurunan volume udema yang dilihat dari perbandingan volume kaki mencit
normal sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan yang diukur menggunakan
plethysmometer dengan satuan mililiter; dan variabel pengacau yang meliputi
variabel terkendali dan tak terkendali. Variabel terkendali yaitu berat badan
mencit (20-30 gram), umur (2-3 bulan), jenis kelamin (betina), galur (Swiss).
Variabel tak terkendali yaitu kondisi patologis dan psikologis mencit.
Bahan
Hewan uji yang digunakan adalah 25 mencit betina galur Swiss yang
didapatkan dari Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas
Gajah Mada (LPPT-UGM) dengan limitasi umur 2-3 bulan dan berat badan 20-30
gram; simplisia kering daun songgolangit yang akan dibuat menjadi sediaan
infusa; serbuk kalium diklofenak Cataflam Fast®
50mg sebagai kontrol positif;
aquadest sebagai pelarut bahan infusa dan kalium diklofenak; serbuk karagenin
tipe 1 yang dibeli dari Fakultas Farmasi Universitas Islam Indonesia; dan cairan
NaCl fisiologis 0,9%.
Alat
Plethysmometer merek Ugo Basile yang berada di Laboratorium
Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
digunakan untuk mengukur volume udema; satu set panci infusa; spuit injeksi
peroral dan subplantar; dan alat-alat pendukung penelitian lainnya seperti alat-alat
gelas, timbangan, penangas, dan termometer.
Prosedur
1. Pengumpulan daun songgolangit
Daun songgolangit diperoleh dari Paingan, Maguwoharjo, Depok,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daun dipetik dari tumbuhan songgolangit
yang sudah berbunga. Daun dipilih yang segar, berwarna hijau dan tidak cacat
(berlubang, sudah kering, dan/atau terdapat kotoran serangga)
2. Pembuatan simplisia kering daun songgolangit
Daun yang telah disortasi basah kemudian dicuci menggunakan air untuk
menghilangkan kotoran yang mungkin masih menempel. Pencucian dilakukan
menggunakan air mengalir dan diulang berkali-kali hingga air bekas cucian
tampak jernih. Daun ditiriskan untuk meniadakan air pada permukaan daun. Daun
dikeringkan menggunakan oven pada 50°C selama 24 jam. Daun yang sudah
benar-benar kering dengan ciri-ciri dapat dihancurkan dengan meremas-remas,
diserbuk menggunakan blender hingga tampak halus. Serbuk simplisia yang
didapatkan kemudian diayak secara bertingkat dengan ayakan nomor Mesh 30/40.
Serbuk hasil ayakan kemudian ditentukan kadar airnya menggunakan alat
Moisture Balance merek Mettler Toledo yang berada di Laboratorium Kimia
Analisis Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Penentuan kadar air serbuk
simplisia didasarkan pada persyaratan serbuk yang baik, yaitu kadar air kurang
dari 10% (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan,1995).
3. Pembuatan infusa daun songgolangit
Serbuk daun songgolangit ditimbang sebanyak 10 gram dan ditambahkan
100 ml aquadest di dalam panci infusa. Campuran tersebut dipanaskan di atas
penangas selama 15 menit dimulai pada suhu 90°C sambil sesekali diaduk.
Campuran diambil dan diperas menggunakan kain flannel. Air panas ditambahkan
sedikit demi sedikit melalui campuran dan diperas hingga didapatkan 100 ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
infusa daun songgolangit. Cara ini didasarkan pada pembuatan sediaan herbal
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (2010).
4. Perlakuan hewan uji
Mencit dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan. Masing-masing
kelompok berisi lima ekor mencit. Sebelum diberi perlakuan, kaki kiri mencit
diukur volumenya. Setelah itu mencit diberikan perlakuan secara peroral sesuai
kelompoknya. Kelompok kontrol negatif diberikan 0,5mL pelarut (aquadest),
kelompok kontrol positif diberikan larutan kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB
mencit, kelompok dosis rendah (D1) diberikan infusa daun songgolangit (IDS)
dengan dosis 1000 mg/kg BB mencit, kelompok dosis tengah (D2) diberikan IDS
dengan dosis 1500 mg/kg BB mencit, dan kelompok dosis tinggi (D3) diberikan
IDS dengan dosis 2000 mg/kg BB mencit. Setelah 15 menit kemudian setiap
mencit pada setiap kelompok diinduksi menggunakan zat iritan karagenin 3%
yang dilakukan dengan cara menyuntikkan iritan secara subplantar pada telapak
kaki mencit. Setiap jam mulai dari jam ke-0 hingga ke-10, kaki mencit diukur
volumenya.
Hasil volume kaki (mL) tiap jam dikurangi hasil volume kaki sebelum
diberi perlakuan untuk memperoleh volume udema. Kemudian dari data volume
udema tiap jam ini, dihitung luas area di bawah kurva/Area Under Curve (AUC)
dengan rumus sebagai berikut.
(
) (
)
(
)
Keterangan :
AUC0-x = Area Under Curve dari volume udema telapak kaki mencit pada
jam ke-0 sampai jam ke-10
Cn-Cn-1 = besarnya volume udema dari jam ke-0 sampai jam ke-10
tn-tn-1 = lamanya waktu pengukuran mulai dari jam ke-0 sampai jam ke-10
(Ikawati, Suparjan, dan Asmara, 2007).
5. Analisis data
Data perhitungan AUC dianalisis menggunakan program statistik SPSS
16.0 for Windows supaya dapat diketahui apakah IDS memiliki kemampuan
dalam menurunkan volume udema atau tidak. Analisis Data AUC diawali dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
uji normalitas distribusi menggunakan Shapiro-Wilk dan uji homogenitas varian
menggunakan Levene’s Test. Setelah mengetahui distribusi data dan varian data,
analisis dilanjutkan dengan ANOVA (Analysis of Variance) untuk mengetahui
adanya data yang berbeda secara bermakna. Kemudian dilakukan Post Hoc-
Bonferroni Test untuk menentukan kelompok data mana saja yang memiliki
perbedaan dengan kelompok data yang lain.
Dalam menentukan seberapa besar kemampuan penurunan volume
udema digunakan nilai persen penghambatan inflamasi (% inhibisi inflamasi).
Persen penghambatan inflamasi ini menggunakan nilai AUC0-x untuk dimasukkan
ke dalam rumus sebagai berikut.
% inhibisi = 100 (1-Vt/Vc)
Keterangan :
Vt = volume udema pada kelompok perlakukan infusa atau kalium diklofenak
Vc = volume udema pada kelompok kontrol negative
(Su, Li, and Zhu, 2011).
Rumus diatas diadaptasi dan dipakai dalam hitungan menjadi seperti di
bawah ini :
𝑛 (
)
Keterangan :
(AUC0-x)n = AUC0-x dari kelompok kontrol negatif aquadest (mL.jam)
(AUC0-x)0 = AUC0-x dari kelompok IDS atau kontrol positif Kalium diklofenak
(mL.jam)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan uji distribusi data yang dilakukan menggunakan Shapiro-
Wilk, didapatkan data berdistribusi normal (p>0,05) dengan nilai p=0,072 dan
pada Levene’s Test menunjukkan varian data yang sama. Hal tersebut memenuhi
syarat untuk melanjutkan analisis data dengan ANOVA. Berdasarkan Hasil
ANOVA pengukuran terhadap volume udema seluruh kelompok menunjukkan
nilai p=0,04 (p<0,05). Hal ini berarti terdapat setidaknya dua kelompok yang
mempunyai perbedaan secara bermakna. Post Hoc-Bonferroni Test dilakukan
untuk melihat perbandingan antarkelompok yang memiliki perbedaan secara
bermakna yang ditampilkan pada tabel I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 1. Kurva volume udema (mL) terhadap waktu (jam) pada masing-masing
kelompok uji antiinflamasi
Tabel I. Hasil uji Post Hoc AUC total (mL.jam) kelompok kontrol negatif aquadest;
kontrol positif diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB; IDS dosis 1000 mg/kg BB; IDS
dosis 1500 mg/kg BB; dan IDS dosis 2000 mg/kg BB
Kelompok Nilai p
Kontrol negatif aquadest
Kontrol positif diklofenak 0,003 (B)
IDS dosis 1000 mg/kg BB 0,072 (TB)
IDS dosis 1500 mg/kg BB 0,028 (B)
IDS dosis 2000 mg/kg BB 0,022 (B) Kontrol positif diklofenak
dosis 9,1 mg/kg BB
Kontrol negatif aquadest 0,003 (B)
IDS dosis 1000 mg/kg BB 1,000 (TB) IDS dosis 1500 mg/kg BB 1,000 (TB) IDS dosis 2000 mg/kg BB 1,000 (TB)
IDS dosis 1000 mg/kg BB
Kontrol negatif aquadest 0,072 (TB)
Kontrol positif diklofenak 1,000 (TB) IDS dosis 1500 mg/kg BB 1,000 (TB) IDS dosis 2000 mg/kg BB 1,000 (TB)
IDS dosis 1500 mg/kg BB
Kontrol negatif aquadest 0,028 (B)
Kontrol positif diklofenak 1,000 (TB) IDS dosis 1000 mg/kg BB 1,000 (TB) IDS dosis 2000 mg/kg BB 1,000 (TB)
IDS dosis 2000 mg/kg BB Kontrol negatif aquadest 0,022 (B) Kontrol positif diklofenak 1,000 (TB) IDS dosis 1000 mg/kg BB 1,000 (TB) IDS dosis 1500 mg/kg BB 1,000 (TB)
0,060
0,065
0,070
0,075
0,080
0,085
0,090
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Vo
lum
e u
de
m (
mL)
Waktu (jam)
IDS D1
IDS D2
IDS D3
Kontrol negatifaquadestKontrol positif Kadiklofenak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Keterangan :
B = Berbeda Bermakna (P< 0,05)
TB = Berbeda Tidak Bermakna (P>0,05)
Nilai p < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang bermakna dari antara dua
kelompok yang dibandingkan (Dahlan, 2008). Gambar 1 menunjukkan bahwa
ketiga dosis IDS yaitu 1000, 1500 maupun dosis 2000 mg/kg BB mencit memiliki
nilai rata-rata AUC yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol negatif
aquadest yaitu 0,84120 ± 0,030492 (mL.jam). Perbandingan nilai AUC IDS D2
dan D3 dengan kelompok kontrol negatif aquadest memiliki nilai p<0,05. Nilai p
dari D2 dan D3 adalah P = 0,028 dan 0,022 (tabel I). Ini berarti IDS D2 dan D3
memiliki kemampuan menurunkan volume udema pada kaki mencit secara
bermakna. Perbandingan nilai AUC IDS D1 dengan kontrol negatif aquadest yaitu
P = 0,072 (nilai p>0,05). Hal tersebut menunjukan IDS D1 belum secara
bermakna menurunkan volume udema pada kaki mencit. Jika dibandingkan
dengan kontrol positif diklofenak yang mempunyai rata-rata AUC sebesar
0,70600 ± 0,005079 (mL.jam), ketiga dosis IDS memiliki nilai rata-rata AUC
yang lebih tinggi, tetapi berbeda tidak bermakna. Secara statistik, IDS pada ketiga
dosis memiliki kemampuan yang lebih rendah tetapi hampir sama dengan kontrol
positif kalium diklofenak. Jika dibandingkan antardosis IDS, dosis 2000 mg/kg
BB mencit memiliki nilai AUC terendah yaitu 0,73080 ± 0,023957 (mL.jam),
tetapi berbeda tidak bermakna.
Tabel II. Persentase penghambatan inflamasi kontrol positif diklofenak dosis 9,1 mg/kg
BB; IDS dosis 1000 mg/kg BB; IDS dosis 1500 mg/kg BB; dan IDS dosis 2000
mg/kg BB
Setelah dihitung menggunakan rumus, maka didapatkan hasil persentase
inhibisi inflamasi masing-masing kelompok perlakuan. Persentase inhibisi dari
ketiga dosis IDS masih berada di bawah persentase inhibisi dari kontrol positif
kalium diklofenak. Kenaikan persentase inhibisi inflamasi berbanding lurus
Perlakuan Persentase inhibisi inflamasi (%)
Kontrol positif diklofenak IDS dosis 1000 mg/kg BB
IDS dosis 1500 mg/kg BB
IDS dosis 2000 mg/kg BB
16,052 11,177
12,723
13,080
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dengan kenaikan dosis IDS. Persentase inhibisi inflamasi dari IDS D1, IDS D2,
dan IDS D3 secara berturut-turut adalah 11,177%, 12,723%, dan 13,080%. IDS
D3 memberikan tingkat inhibisi yang paling besar di antara dosis lainnya. Hal
tersebut menunjukkan dosis 2000 mg/kg BB mencit adalah dosis yang paling baik
dalam menurunkan volume udema dibanding dua dosis lainnya. Dosis tersebut
bila dikonversikan ke dalam dosis manusia adalah 15,516 g/ 70 kg BB manusia.
Penurunan udema ditandai dengan adanya selisih nilai rata-rata AUC
total kelompok IDS baik dosis 1, 2, maupun dosis 3 terhadap nilai rata-rata AUC
total kelompok kontrol negatif aquadest. Rata-rata AUC total kelompok IDS dari
masing-masing dosis terbukti lebih rendah dari pada kelompok kontrol negatif
aquadest.
Udema terjadi karena adanya induksi oleh zat iritan karagenin 3% yang
bersifat bifase. Pada fase awal, mediator yang terinduksi karagenin adalah
histamin, serotonin, dan bradikinin. Prostaglandin (PGs) terlibat dalam
peningkatan permeabilitas vaskuler dan terdeteksi pada fase akhir (Necas and
Bartosikova, 2013). Terkait dengan inflamasi, senyawa flavonoid merupakan
salah satu senyawa yang dilaporkan memiliki aktivitas antiinflamasi. Mekanisme
penting untuk aktivitas antiinflamasi dari flavonoid adalah penghambatan enzim-
enzim pembentuk eicosanoids yang termasuk fosfolipase A2, siklooksigenase dan
lipoksigenase, dengan cara mengurangi konsentrasi dari prostanoid dan leukotrin.
Mekanisme yang lain adalah penghambatan pelepasan histamin, fosfodiesterase,
protein kinase, dan aktivasi dari transkriptase (Rathee, et al., 2009). Teori di atas
dapat menjelaskan kemungkinan sebab terjadinya penurunan udema. Oleh karena
adanya senyawa flavonoid yang tinggi pada daun songgolangit, maka senyawa
tersebut terlarut dalam pelarut aquadest saat pembuatan IDS. Sifat senyawa
flavonoid sendiri larut dalam air (Astuti, 2001). Senyawa flavonoid yang terlarut
ini kemudian ikut masuk ke dalam tubuh mencit saat pemberian peroral. Senyawa
inilah yang dimungkinkan bekerja menghambat kedua fase inflamasi yang
diinduksi oleh zat iritan karagenin 3%. Akibat penghambatan ini, maka mediator-
mediator proinflamasi seperti histamin dan prostaglandin terhambat produksinya,
sehingga inflamasi yang ditimbulkan tidak sebesar kontrol negatif yang hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
diberi aquadest tanpa IDS. Hipotesis awal yang menyatakan bahwa IDS memiliki
efek antiinflamasi yang ditandai dengan penurunan volume udema telapak kaki
mencit betina terinduksi karagenin adalah benar sesuai hasil yang didapat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Infusa daun songgolangit memiliki efek antiinflamasi dalam menurunkan
volume udema dari kaki mencit yang terinduksi karagenin 3%. Dosis Infusa daun
songgolangit yang dapat memberikan efek antiinflamasi secara signifikan adalah
dosis 1500 mg/kg BB mencit dengan persen inhibisi sebesar 12,723% dan dosis
2000 mg/kg BB mencit dengan persen inhibisi sebesar 13,080%.
Penelitian yang serupa perlu dilakukan dengan melihat parameter
histopatologi untuk menunjukkan perbandingan mediator-mediator inflamasi yang
terbentuk. Hasil dari penelitian dengan parameter histopatologi ini mungkin dapat
lebih menggambarkan inflamasi yang terjadi dengan akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, M., 2001, Radikal Bebas dan Antioksidan dalam Kesehatan Dasar
Aplikasi dan Pemanfaatan Bahan, Bag. Biokimia, Bagian Biokimia FKUI,
Jakarta, hal. 1-15.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2010, Acuan Sediaan
Herbal, Direktorat Obat Asli Indonesia, Jakarta, hal. 3-4
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2015, Update Informasi
Aspek Keamanan Obat: Pembatasan Dosis dan Kontraindikasi Diklofenak
Terkait Dengan Risiko Kardiovaskular, Buletin Berita MESO, 33 (1), 3.
Cerner Multum Inc., 2015, Diclofenac Side Effects,
http://www.drugs.com/sfx/diclofenac-side-effects.html, diakses tanggal 1
Juni 2016.
Dahlan, M.S., 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3, Salemba
Medika, Jakarta, hal. 53-58, 85-105.
Das, S., Das, S., Das, M.K., and Basu, S.P., 2009, Evaluation of anti-
inflammatory effect of Calotropis gigantea and Tridax procumbens on
Wistar albino rats, Journal of Pharmaceutical Sciences and Research,
Vol.1(4), 123-126.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia,
Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 46.
Ikawati, Z., Supardjan, A.M., Asmara, L.S., 2007, Pengaruh Senyawa
Heksagamavunon-1 terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilaksis
Kutaneus Aktif pada Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin, Laporan
Penelitian, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 34-36.
Ikewuchi, Catherine C., Ikewuchi, Jude C., Ifeanacho, Mercy O., 2015,
Phytochemical Composition of Tridax procumbens Linn Leaves: Potential
as a Functional Food, Food and Nutrition Sciences, Vol. 6, 992-1004.
Katzung, and Bertram, G., 2001, Farmakologi Dasar dan Klinik, Penerbit
Salemba, Jakarta, hal. 449-450.
Kim, O.K., Jun, W., Lee, J., 2016, Effect of Cudrania tricuspidata and
Kaempferol in Endoplasmic Reticulum Stress-Induced Inflammation and
Hepatic Insulin Resistance in HepG2 Cells, Journal of Human Nutrients, 8
(1), 1-13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Laurence, D.L., and Bacharach, A.L., 1964, Evaluation of Drug Activities:
Pharmacometrics, Vol. 1, Academic Press, USA, p. 161.
Manjamalai, A., Varghese, S.S., Haridas, A., and Grace, V.M.B., 2012,
Antifungal, Anti-inflammatory and GC – MS Analysis for Bioactive
Molecules of Tridax procumbens L. Leaf, Asian Journal of
Pharmaceutical and Clinical Research, Vol. 5, Suppl 1, 139-145.
Necas, J., and Bartosikova, L., 2013, Carrageenan: a review, Veterinarni
Medicina, 4, 187-105.
Rathee, P., Chaudhary, H., Rathee, S., Rathee, D., Kumar, V., et al., 2009,
Mechanism of Action of Flavonoids as Anti-inflammatory Agents: A
Review, Inflammation & Allergy-Drug Targets, 8 (3), 229-235.
Su, J., Li, Q., Zhu L., 2011, Evaluation of The In Vivo Anti-Inflammatory
Activity of A Flavone Glycoside from Cancrinia discoidea (Ledeb.)
Poljak, EXCLI Journal, Vol. 10, pp. 110-116.
Whitcher, J.T., 1992, Biochemistry of Inflammation, Kluwer Academic Publisher,
UK, pp. 132-133.
Xu, G.H., Chen, D.H., Xhang, Y.H., Jiang, P., Ye, X.Q., 2008, Minerals, Phenolic
Compounds, and Antioxidant Capacity of Citrus Peel Extract by Hot
Water, Journal of Food Science, 73 (1), c11-c18.
Zambare A.V., Chakraborthy G.S., dan Banerjee S.K., 2010, Pharmacognostic
Studies of Potential Herb – Tridax Procumbens Linn, International
Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, Vol. 1, Issue 9, 58-62.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Lampiran 1. Daun Tridax procumbens L. dan pembuatan infusa daun
songgolangit
Gambar 2. Daun songgolangit dan pemanasan serbuk daun songgolangit
Gambar 3. Proses pemerasan dan infusa daun songgolangit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Lampiran 2. Udema telapak kaki belakang mencit dan pengukuran volume
kaki mencit
Gambar 4. Udema telapak kaki mencit dan pengukuran volume kaki mencit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi Tridax procumbens L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 4. Surat Ethical Clearance (EC)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 5. Surat Keterangan Pembelian Hewan Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 6. Perhitungan Dosis
a. Dosis infusa daun songgolangit
Dosis tengah/dosis II = 500 mg/kg BB (Manjamalai, et al., 2012).
Dosis terendah/ dosis I = 0,5 x 500 mg/kg BB = 250 mg/kg BB
Dosis tertinggi/ dosis III = 500 mg/kg : 0,5 BB = 1000 mg/kg BB
Setelah mengalami optimasi, dosis ke-3 dijadikan sebagai dosis terendah dan
menjadi acuan untuk dosis tengah dan dosis tertinggi dengan perhitungan
sebagai berikut.
Dosis terendah/ dosis I = 1000 mg/kg BB
Dosis tengah/ dosis II = (½.1000)+1000mg/kg BB = 1500 mg/kg BB
Dosis tertinggi/dosis III = (½.1000)+1500mg/kg BB = 2000 mg/kg BB
b. Dosis karagenin 3%
Dosis karagenin 3% dihitung dengan perhitungan sebagai berikut.
c. Dosis kalium diklofenak
Dosis kalium diklofenak untuk manusia adalah 50 mg untuk berat badan 50
kg, maka dosis untuk manusia 70 kg adalah sebesar 70 mg. Konversi dosis
dari manusia 70 kg ke mencit 20 g berdasarkan tabel konversi adalah sebesar
0,0026 (Laurence and Bacharach, 1964). Perhitungan dosisnya sebagai
berikut.
Dosis = 70 mg x 0,0026
= 0,182 mg/ 20 g BB mencit
= 9,1 mg/kg BB mencit
𝐷𝑜 𝑘𝑎𝑟𝑎𝑔𝑒𝑛 𝑛 = 0,05𝑚𝑙 𝑥
3000 𝑚𝑔100 𝑚𝑙
0,02 𝑘𝑔= 75𝑚𝑔 𝑘𝑔 𝐵𝐵
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 7. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji antiinflamasi
infusa daun songgolangit
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing
Total
N Percent N Percent
N Percent
AUC 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
AUC Mean .75188 .013147
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound .72475
Upper Bound .77901
5% Trimmed Mean .74877
Median .74000
Variance .004
Std. Deviation .065736
Minimum .643
Maximum .910
Range .267
Interquartile Range .079
Skewness .953 .464
Kurtosis .983 .902
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic
Df Sig.
AUC .122 25 .200
* .926 25 .072
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 8. Hasil ANOVA nilai AUC total pada kelompok uji antiinflamasi infusa daun songgolangit
Descriptives
AUC
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
Kontrol aquades 5 .84120 .068181 .030492 .75654 .92586 .752 .910
Kontrol Ka Diklofenak 5 .70600 .011358 .005079 .69190 .72010 .690 .717
Perlakuan dosis 1000 mg/Kg BB
5 .74720 .050825 .022730 .68409 .81031 .680 .810
Perlakuan dosis 1500 mg/Kg BB
5 .73420 .046040 .020590 .67703 .79137 .677 .782
Perlakuan dosis 2000 mgKg BB
5 .73080 .053570 .023957 .66428 .79732 .643 .785
Total 25 .75188 .065736 .013147 .72475 .77901 .643 .910
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.193 4 20 .107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 7. Lanjutam
AUC
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups .054 4 .014 5.497 .004
Within Groups .049 20 .002
Total .104 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 9. Hasil analisis uji Post Hoc nilai AUC total pada kelompok uji antiinflamasi infusa daun songgolangit
Multiple Comparisons
AUC Bonferroni
(I) Kelompok (J) Kelompok Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Kontrol aquades Kontrol Ka Diklofenak .135200* .031433 .003 .03608 .23432
Perlakuan dosis 1000 mg/Kg BB .094000 .031433 .072 -.00512 .19312
Perlakuan dosis 1500 mg/Kg BB .107000* .031433 .028 .00788 .20612
Perlakuan dosis 2000 mgKg BB .110400* .031433 .022 .01128 .20952
Kontrol Ka Diklofenak Kontrol aquades -.135200* .031433 .003 -.23432 -.03608
Perlakuan dosis 1000 mg/Kg BB -.041200 .031433 1.000 -.14032 .05792
Perlakuan dosis 1500 mg/Kg BB -.028200 .031433 1.000 -.12732 .07092
Perlakuan dosis 2000 mgKg BB -.024800 .031433 1.000 -.12392 .07432
Perlakuan dosis 1000 mg/Kg BB Kontrol aquades -.094000 .031433 .072 -.19312 .00512
Kontrol Ka Diklofenak .041200 .031433 1.000 -.05792 .14032
Perlakuan dosis 1500 mg/Kg BB .013000 .031433 1.000 -.08612 .11212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Perlakuan dosis 2000 mgKg BB .016400 .031433 1.000 -.08272 .11552
Perlakuan dosis 1500 mg/Kg BB Kontrol aquades -.107000* .031433 .028 -.20612 -.00788
Kontrol Ka Diklofenak .028200 .031433 1.000 -.07092 .12732
Perlakuan dosis 1000 mg/Kg BB -.013000 .031433 1.000 -.11212 .08612
Perlakuan dosis 2000 mgKg BB .003400 .031433 1.000 -.09572 .10252
Perlakuan dosis 2000 mgKg BB Kontrol aquades -.110400* .031433 .022 -.20952 -.01128
Kontrol Ka Diklofenak .024800 .031433 1.000 -.07432 .12392
Perlakuan dosis 1000 mg/Kg BB -.016400 .031433 1.000 -.11552 .08272
Perlakuan dosis 1500 mg/Kg BB -.003400 .031433 1.000 -.10252 .09572
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Efek
Antiinflamasi Infusa Daun Songgolangit (Tridax
procumbens L.) pada Mencit Betina Galur Swiss
Terinduksi Karagenin” yang memiliki nama lengkap
Abednego Yoga Dwi Prasetyo, lahir di Gunungkidul
pada tanggal 30 Januari 1994. Penulis merupakan putra
kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Sukamto,
S.Pd. dan Endang Sri Sutiyanti, S.Th. Pendidikan
formal yang ditempuh penulis yaitu TK PKK
Sumberejo (1998-2000), SD N 1 Logantung (2000-2006), SMP N 1 Semin (2006-
2009), SMA N 1 Wonosari (2009-2012). Penulis melanjutkan pendidikan strata
satu di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam masa kuliah penulis aktif dalam kepanitiaan yaitu Pharmacy
Performance and Event Cup (PPEC) 2012 sebagai anggota divisi, Tiga Hari Temu
Akrab Farmasi (TITRASI) 2013 sebagai anggota divisi, dan Sarasehan
Spiritualitas Ignasian 2015 sebagai anggota divisi. Penulis aktif bergabung dalam
keorganisasian yaitu UKM Paduan Suara Mahasiswa “Cantus Firmus” sebagai
anggota divisi periode 2013/2014, koordinator divisi musik periode 2014/2015,
dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Farmasi (DPMF) sebagai wakil ketua periode
2015/2016. Penulis juga pernah mengikuti lomba dan konser yaitu Festival
Paduan Suara tingkat Kopertis Wilayah V Yogyakarta 2013, Konser pre-
competition “Don’t Stop Me Now” Paduan Suara “Cantus Firmus” tahun 2014,
Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) Mahasiswa XIII di Jakarta 2014,
Konser “Celebraseum” Paduan Suara “Cantus Firmus” tahun 2015, dan Festival
Paduan Suara tingkat Kopertis Wilayah V Yogyakarta 2015.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI