efektifitas pesan pengurangan risiko bencana yang disampaikan melalui media

Download Efektifitas pesan pengurangan risiko bencana yang disampaikan melalui media

If you can't read please download the document

Upload: awakmila

Post on 21-Jun-2015

557 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

1. Efektifitas pesan pengurangan risiko bencana yang disampaikan melalui mediaOleh : drs. H. DahlanKetua pwi acehBencana alam gempa bumi dan tsunami sangat dahsyat yang terjadi di aceh pada minggu, 26desember 2004 telah merenggut nyawa lebih 30.000 jiwa penduduk aceh. Bencana yang jugamenghacurkan lebih 800 kilo meter daerah bibir pantai, telah pula menyebabkan banyak sekalirumah penduduk, fasilitas pendidikan dan infrastruktur public lainnya hancur dan hilang.Tidak ada yang salah dan tidak ada yang bisa dilsalahkan dari bencana alam itu, kecuali kita hanyabisa berdoa kepada allah swt agar malapetaka dan semua bencanan itu dijaukan dari kita.Upaya-upaya yang dilakukan manusis hanya merupakan usaha semampu kita agar tidak terlalaubanyak menimbnulakn risiko terhadap manusia, lingkungan dan harta benda yang ditimbulkan olehbencana alam tersebut.Harus diakui juga bahwa bencana merupakan perwtiwa yang seringkali tidak dapat dielakkan.Namun demikian, kerugian korban jiwa diminimalisir dengan membangun kemampuan masyrakatdalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. Masyarakat yang dimaksud yakni meliputi semuagolongan dan lapisan masyarakat akan tetapi pada kenyataannya ada golongann tertentu yangseringkali diabaikan, salah satunya adalah kaum perempuan,Perempuan, dipandang sebagai kaum yang lemah dan memiliki kemampuan yang terbatas, dalamberbagai situasi kirisis, seperti bencana , peran perempuan seringkali diabaikan, hal ini jugadipengaruhi oleh budaya dan nilai-nilai tradional yang dianyt oelh sebagai masyarakat likal.Kontruksi sosial budaya telah menempatkan perempuan dalam posisi yang lemah inilah yangkemudian menempatkan posisi perempuan dalam kerentanan yang pada akhirnya menjadikanmereka tidak bedyaa dan menajdi kornban diskriminasi gender dalam berbgai bidang kehidupantermasuk juga galam konteks pengurangan risiko bencanaSekarang kita sadar bahwa penguranan risiko bencana (PRB) adalah komponen penting dariperencanaan pembangunan agar jangan sampai ketika terjadi bencana alam, anak-anaknya yangpaling tentan tekena dampaknya.Terutama seklai jika pada saat kejadian, anak-anak sedan belajar di sekolah, sebgai conytoh gempabumi di pakistan pada bulan oktober 2005 menybabkan lebih dari 16 ribu anak-anak meninggalakibat runtuhnya gedung sekolah, longsorlahan di leyte, philipina menewaskan lebnih dar 200 anaksekolah. Dari dua contoh kejadian tadi, seharusnya kita berupaya melindungi anak-anak sebelumbencana terjadi.Bencana dapat derdam secara berarti jika masyarakat mempunyai informasi yang cukup dandidorong pada budaya pengcegahan dan ketahanan terhadap bencana, yang pada akhirnyamemerlukan pencarian, pengumpulan, dan penyebaran pengetahuan dan informasi yang relevantentang bahaya, kerentanan, dan kapasitas, oleh karena itu diperlukan usaha-usaha antara lain : 2. Menggalakkan dimasukkannya pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana sebagai bagian yang relevan dalam kurukulum pendidikan di suema tingakt dan emnggunakan jalur formal dan informal lainnay untuk menjangkau anak-anak muda dan anak-anak dengan informasi.Menggalakkan pelaksanaan penjajagan risiko tingkat lokal dan lembaga-lembaga pendikdikan lanjutan.Menggalakkan pelaksanaan program dan akitivitas di sekolah-sekolah untuk pembelajaran tentang bagaimana meminimalisis efek bahayaMengembangkan program pelatihan dan pembelajaran tentang pengurangan risiko bencana dengan sasaran sektor-sektor tertentu, misalnya : para perancang pembangunan, manajer tanggap darurat, pejabat pemerintah tingkat lokal, dan sebagainyaMenggalakkan inisiatif palatihan bebasis masyarakat dengan mempertimbangkan peran tenaga sukarelawan sebagaimana mestinya untuk meningkaktkan kapasitas likal dalam melakukan mitigasi dan menghadapi bencana.Memastikan kesetaraan akses kesempatan memperoleh pelatihan dan pendikdikan bagianperempuan dan konstituen yang rentan.Menggalakkan pelatihan tentang sensitivitas gender dan budaya sebagai bagian tak terpisahkan dari pendidikan dan pelatihan tentang pengurangan resiko bencana.Masyarakat di seluruh dunia berpandangan bahwa anak-anak menghadirkan harapan masa depan. Sekolah dipercaya memiliki pengaruh langsung terhadap generasi muda, yaitu dalam menanamkan nilai-nilai budaya dan menyampaikan pengetahuan tradisional dan konvekssional kepada generasi muda. Untuk melindungi anak-anak dari ancaman bencana alam diperlukan dua prioritas berbeda namun tidak bisa dipisahkan aksinya yaitu pendidikan tentang risiko bencana dan keselamatan disekolah