efektivitas inovasi alat ukur transpirasi berbasis … · instrumen alat uji yakni tes tulis, ......
TRANSCRIPT
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
132
EFEKTIVITAS INOVASI ALAT UKUR TRANSPIRASI BERBASIS BAHAN DAUR
ULANG UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI
SUB MATERI TUMBUHAN
Fransiska Forno,1 Aung Sumbono,
1.2. Sutardi.
1
. 1 STKIP Muhammadiyah Sorong
2 Laboratorium Kimia MAN Model Sorong
ABSTRAK
Efektivitas inovasi alat ukur transpirasi telah diterapkan dan diteliti di SMP Negeri 10 Aimas, SMP
Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong dan SMP Negeri 4 Sorong Kabupaten Sorong guna mengetahui
efektifitas dalam pembelajaran biologi sub materi tumbuhan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan
dilaksanakan pada bulan April – Juni 2013. Sampel yang digunakan adalah siswa 2 kelas di masing-masing
sekolah, satu kelas diberlakukan sebagai kontrol dan satu kelas diperlakukan sebagai eksperimen. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Instrumen alat uji yakni tes tulis, observasi, angket dan
dokumentasi. Hasil data yang di peroleh dianalisis dengan uji validitas, normalitas, reliabilitas, homogenitas dan
uji t (T-test) menggunakan aplikasi SPSS V.17.0. Hasil uji validitas diperoleh nilai 0.325 – 0.804 ( > 0.300 )
intrumen dinyatakan valid, uji normalitas diperoleh angka yakni 0.053 - 0.889 ( > 0.300) menunjukkan data
normal, uji homogenitas diperoleh 0,036 dengan nilai probabilitas atau sig > 0,05 yaitu 0,850, 0.246 dengan
nilai probabilitas atau sig > 0,05 yaitu 0,622, dan 2,213 dengan nilai probabilitas atau sig > 0,05 yaitu 0,146
menunjukkan homogen. Uji relibilitas diperoleh 0.786 > 0.600 menyatakan reable. Uji hipotesis pada sekolah
SMP Negeri 10 Aimas dengan menggunakan uji t diperoleh nilai thitung = 5.1959 dan t tabel = 2.0369. Hasil uji t
pada sekolah SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong diperoleh nilai thitung = 13.4583 dan ttabel = 2.0010.
Sedangkan uji t pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong diperoleh nilai thitung = 2.0416 dan ttabel = 21,04161. Hasil
penelitian disimpulkan bahwa uji hipotesis diterima untuk keseluruhan sekolah.
Kata kunci : transpirasi, tumbuhan, sorong
ABSTRACT
Effectiveness the innovation of transpiration gauge has been implemented and studied in SMP Negeri 10 Aimas,
SMP Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong and SMP Negeri 4 Sorong Kabupaten Sorong to determine the
effectiveness of the biology learning material sub plant. This study uses quantitative methods and was conducted
in April - June 2013. The samples used were grade students in 2 school each, one class treated as a single
control class and treated as experimental class. The research method used is quantitative research. Instrument
test equipment ie written tests, observation, questionnaires and documentation. Results obtained data were
analyzed with test validity, normality, reliability, homogeneity and t test (T-test) using SPSS V.17.0. Validity of
the test results obtained by the value 0.325 – 0.804 ( > 0.300) is valid instruments, test for normality the figures
obtained 0.053 - 0.889 ( > 0.05) showed normal data, obtained 0,036 homogeneity test with a probability value
or sig is 0.850 > 0.05, 0246 with a probability value or sig > 0.05 is 0.622, and 2.213 with a probability value
or sig > 0.05 is 0.146 shows homogeneous. Test reliability obtained 0786 > 0600 stated reable. Hypothesis
testing in school SMP Negeri 10 Aimas with values obtained using the t test t = 5.1959 and t = 2.0369 table. T-
test results at SMP Muhammadiyah Al-Amin Sorong city obtained value t = 13.4583 and table = 2.0010. While
the t test at school SMP Negeri 4 Sorong shoves obtained value t = 2.0416 and table = 21.04161. The results
concluded that the hypothesis test is accepted for the entire school.
Keywords: transpiration, plants, sorong.
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
133
1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hak setiap warga
negara. Oleh karena itu, negara berkewajiban untuk
menyediakan fasilitas pendidikan yang layak yang
bisa diakses oleh setiap orang. Pada faktanya,
pendidikan belum bisa dinikmati oleh seluruh warga
negara, hal itu dibuktikan dengan adanya siswa-siswi
yang putus sekolah dan siswa-siswi yang tidak bisa
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi disebabkan biaya yang tinggi. Pendidikan pada
hakikatnya adalah proses memanusiakan manusia
muda (Hartoko, 1985 dan Dryarkara, 2006). Melalui
pendidikan banyak aspek diharapkan akan dapat
dicapai. Proses pendidikan merupakan proses
aktif, yang dilakukan oleh peserta pendidikan
dengan kesadaran untuk menjadi mandiri dan
bertanggung jawab penuh terhadap dirinya dan
terhadap masyarakat.
Pendidikan disetiap jenjang, termasuk
Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus
diselenggarakan secara sistematis guna mencapai
tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan
pembentukan karakter peserta didik sehingga
mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun
dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan
penelitian di Harvard University Amerika Serikat
(Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak
ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih
oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft
skill).
Pada hakekatnya siswa dituntut memiliki
keterampilan mengamati, menafsirkan, meramalkan,
menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep,
merencanakan percobaan, berkomunikasi dan
mengajukan pertanyaan. (Marten, 2002). Salah satu
ketrampilan adalah dapat dimunculkan dengan cara
melakukan pembelajaran yang menggunakan media.
Suatu contoh dari media pembelajaran biologi yang
berkaitan dengan materi biologi pada SMP adalah
media yang dapat membantu siswa memahami
tentang transpirasi.
Dengan menggunakan media alat ukur
transpirasi berbasis bahan daur ulang pada tumbuhan,
maka siswa akan lebih mudah memahami bagaimana
proses transpirasi. Transpirasi itu pada hakekatnya sama
dengan penguapan, akan tetapi istilah penguapan tidak hanya
digunakan untuk makhluk hidup (Dwidjoseputro, 1980.
Namun, tidak semua sekolah di Sorong memiliki alat
praktik yang lengkap. Untuk itu harus ada kreatifitas
untuk membuat alat praktik berbasis daur ulang.
Adapun inovasi alat ukur yang dibuat adalah alat
ukur untuk transpirasi pada suatu tumbuhan dengan
menggunakan bahan-bahan seperti penggaris, botol,
tripleks dan selang bekas. Suatu alat sebelum
digunakan maka perlu dilakukan uji kelayakan dan
uji efektivitas dari alat tersebut. Berdasarkan latar
belakang tersebut maka peneliti akan meneliti tentang
Efektivitas Inovasi Alat Ukur Transirasi Berbasis
Bahan Daur Ulang Untuk Pembelajaran Biologi Sub
Materi Tumbuhan. Adapun tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas media alat ukur transpirasi berbasis bahan
daur ulang hasil inovasi pada pembelajaran biologi
sub materi pada tumbuhan.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di tiga sekolah antara
lain SMP Negeri 10 Aimas yang terletak di
kabupaten Sorong pada kelas VIII A dan VIII B,
SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong pada
kelas VIII B dan VIII C, dan SMP Negeri 4 Sorong
yang terletak di Kabupaten dan Kota Sorong pada
kelas A VIII dan B VIII, semester genap tahun
pelajaran 2012/2013.
Rancangan Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian
ilmiah yang sistematis dalam menggambarkan
suatu masalah dan hasilnya dapat digeneralisasikan.
2.2. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa SMP Negeri 10 Aimas, SMPS
Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong dan SMP
Negeri 4 Sorong dengan jumlah keseluruhan adalah
778 siswa.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah kelas VIII A, VIII B,
dan VIII C dengan jumlah siswa tiap kelas 17 siswa
dari kelas VIII A dan 18 siswa dari kelas VIII B SMP
Negeri 10 Aimas, 32 siswa dari kelas VIII B dan 30
siswa dari kelas VIII C SMPS Muhammadiyah Al-
amin Kota Sorong, 20 siswa dari kelas VIII A dan 19
siswa dari kelas VIII B SMP Negeri 4 Sorong. Jadi
untuk pengambilan sampelnya berjumlah 136 siswa
dari 778 sampel siswa.
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
134
2.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10
Aimas, SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota
Sorong, dan SMP Negeri 4 Sorong yang terletak di
Kabupaten dan Kota Sorong. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013.
2.4. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah sekolah SMP
Negeri 10 Aimas, kelas VIII A (Kontrol) dengan
jumlah siswa dan kelas VIII B (Eksperimen). Sekolah
SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong, kelas
VIII C (Kontrol) dan kelas VIII B (Eksperimen) dan
Sekolah SMP Negeri 4 Sorong, kelas VIII A
(Kontrol), ddan kelas VIII B (Eksperimen).
2.5. Alat / Instrumen Pengambilan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar tes tertulis dan lembar angket untuk
mengetahui respon terhadap proses belajar mengajar
dengan menggunakan media transpirasi oleh siswa
dan lembar observasi teman sejawat.
1. Tes Tertulis
Tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang
diberikan, apakah materi yang dijabarkan dari
indikator penjabaran dari kompetensi dasar dapat
dicapai dengan baik.
2. Lembar observasi aktivitas siswa selama proses
belajar mengajar
Lembar observasi ini digunakan untuk
mengamati aktivitas siswa selama menggunakan
media respirasi yang meliputi kerja sama,
keantusiasan dan keaktifan siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
3. Angket
Angket merupakan metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara menggunakan
pertanyaan yang harus dikerjakan atau dijawab oleh
siswa. Dalam penelitian ini, angket digunakan
untuk mengumpulkan data tentang motivasi dan
iklim komunikasi dalam proses belajar mengajar.
4. Instrumen
Instrumen yang baik sebagai alat
pengumpulan data harus memiliki syarat yang valid
dan reliable. Oleh karena itu instrumen perlu diuji
normalitas, homogenitas, validitas dan
reliabilitasnya.
a. Uji Normalitas Instrumen
Uji normalitas data digunakan untuk
memeriksa apakah sampel yang diselidiki
berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus Kolmogrov-smirnov
dan rumus Shapiro-Wilk . Berdasarkan
analisis data dengan bantuan program
computer yaitu aplikasi SPSS 17.0 dapat
diketahui nilai signifikan yang menunjukan
normalitas data.
b. Uji Homogenitas Instrumen
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui
apakah beberapa varian populasi adalah sama atau
tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam
analisis independent sample t test dan Anova atau
bagi peneliti yang menggunakan lebih dari satu
kelompok sampel yang pada umumnya dipakai untuk
membuktikan hipotesis komparatif. Asumsi yang
mendasari dalam analisis varian (Anova) adalah
bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai
kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari
0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua
atau lebih kelompok data adalah sama. Dalam uji ini
akan dilakukan dengan menggunakan uji “f”, dalam
uji homogenitas varian akan menguji data pretest dari
dua kelas yaitu kelas kontrol dan eksperimen dan
menggunakan bantuan aplikasi SPSS 17.0.
c. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen ini dimaksudkan
untuk mengetahui tingkat instrumen penelitian untuk
mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang
hendak diungkap. Prosedur yang dilakukan dalam uji
validitas ini dengan cara mengkorelasikan skor-skor
pada butir soal dengan skor total. Adapun rumus
yang akan digunakan untuk menganalisis validitas
instrumen penelitian adalah rumus korelasi product
moment karl person. Secara teknik perhitungan ini
menggunakan bantuan computer dengan aplikasi
SPSS 17.0
d. Realibilitas Instrumen
Suatu test dapat dikatakan mempunyai
kepercayaan yang tinggi jika test tersebut
memberikan hasil yang tepat. Maka pengertian
realibilitas test berhubungan dengan masalah
ketepatan hasil test. Untuk uji realibilitas ini
digunakan rumus Koefisien Realibilitas Alpa. Semua
skor yang valid (10 butir soal) dikorelasikan satu
dengan yang lainya yang secara teknik
perhitungannya dilakukan dengan bantuan aplikasi
SPSS 17.0 dan dalam perhitungan untuk uji
realibilitas ini semua butir soal > 0.600. maka dapat
disimpulkan butir tersebut realiable. Hasil dari suatu
penelitian dapat berpatokan pada tingkat reliabilitas.
Tabel 3.1 Koefisien Korelasi dan Tingkat
Reliabilitas Koefisien
Koefisien Korelasi Tingkat Reliabilitas
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
135
0.00-0.20 Sangat rendah
0.21-0.50 Rendah
0.051-0.70 Sedang
0.71-0.90 Tinggi
0.91-1.00 Sangat tinggi
Sumber: Pratino, H.R (2008).
2.4. Prosedur Penelitian
Rangkaian penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah penelitian tentang media
respirasi dilakukan beberapa tahap antara lain:
1. Tahap persiapan
Penyusun perangkat pembelajaran yang berisi :
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar
kerja siswa dan tes sub sumatif. Rencana
pembelajaran pada sub pokok bahasan transpirasi
pada tumbuhan di susun untuk 2 X pertemuan yang
terdiri dari beberapa komponen antara lain:
c) Menjabarkan kompetensi dasar menjadi
indikator antara lain menjelaskan transpirasi
pada tumbuhan.
d) Menyusun sub indikator berdasarkan
indikator dijabarkan oleh peneliti menjadi
beberapa sub indikator yaitu:
1) Peserta didik dapat mengetahui postes
transpirasi tumbuhan
2) Peserta didik dapat mengetahui proses
fotosintesis secara sederhana.
3) Peserta didik dapat mengetahui
keuntungan dari transpirasi
e) Menyusun instrumen penelitian yang
berupa soal, lembar observasi aktivitas
siswa.
2. Tahap pelaksanaan
a. Pada pertemuan I, dilaksanakan pada kelas
kontrol proses belajar dengan panduan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I,
langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap
ini adalah:
1) Memotivasi siswa dan menyampaikan
sub indikator. Guru (peneliti) membagi
soal Pret-Test kepada siswa untuk
dikerjakan.
2) Penyampaian materi, Guru (peneliti)
menyampaikan materi sistem pernapasan
manusia menggunakan model
pembelajaran langsung.
3) Guru (peneliti) membagi Postest kepada
siswa untuk mengerjakan.
4) Memberi umpan balik kepada siswa dan
penguatan materi.
b. Pada pertemuan II, dilaksanakan pada kelas
eksperimen proses belajar mengajar dengan
panduan Rencana Pembelajaran 2. Adapun
tahap-tahapnya adalah:
1) Memotivasi siswa dalam menyampaikan
sub indicator.
2) Guru (peneliti) membagi soal prêt-test
kepada siswa untuk dikerjakan
3) Penyampaian materi, guru (peneliti)
menyampaikan materi transpirasi pada
tumbuhan menggunakan media alat ukur
transpirasi yang telah di inovasi dari
bahan daur ulang.
4) Membimbing siswa dalam melakukan
praktik dalam proses transpirasi
tumbuhan.
5) Guru membagikan soal post-test dan
angket kepada siswa untuk dikerjakan
yang bertujuan untuk mengetahui
penguasaan siswa terhadap materi yang
diberikan.
2.5. Prosedur Pengambilan Data
Data diperoleh melalui metode-metode sebagai
berikut:
1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data tentang hasil belajar siswa. Tes
tertulis adalah tes yang diberikan kepada siswa
sebelum dan setelah siswa menerima materi pelajaran
dan sudah menggunakan media respirasi dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran yang telah diperoleh
melalui pembelajaran langsung dan kooperatif dan
disertai adanya diskusi.
2. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan untuk
mengetahui aktivitas siswa dan keterlaksanaan
rencana pembelajaran. Metode observasi ini juga
digunakan untuk mengumpilkan data aktivitas siswa
pada saat melakukan percobaan pada alat peraga
yang berupa lembar observasi.
3. Metode Angket
Metode angket digunakan untuk memperoleh
data tentang respon siswa dan guru terhadap
pelaksanaan model pembelajaran respirasi yang
diberikan terhadap pembelajaran pada sub pokok
bahasan Sistem Pernapasan Manusia.
2.6. Teknik Analisis Data
Setelah mendapat data yang diperlukan
terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
136
data. Menganalisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh
agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang
meneliti, tapi juga oleh orang lain yang ingin
mengetahui hasil penelitian.
Untuk mengetahui bahwa hasil belajar siswa
dari kelas yang diberi pembelajaran dengan
menggunakan media alat ukur transpirasi lebih baik
dibanding dengan kelas yang hanya diberikan metode
ceramah, di uji dengan menggunakan:
Dalam analisis data peneliti akan menganalisis
dengan menggunkan uji t satu sampel. Rumus uji t
sampel
Sebelum menghitung koefisien t, terlebih dahulu
haruslah menghitung varians populasi (S2) yang
dipergunakan untuk menghitung simpangan baku
perbedaan rata-rata hitung kedua distribusi sampel.
Rumus simpangan baku perbedaan rata-rata adalah
sebagai berikut:
3. HASIL PENELITIAN
3.1. Deskripsi Data Penelitian
Data ini merupakan subyek yang diteliti dengan
mengambil sampel dari tiga sekolah. Masing-masing
sekolah akan diteliti dengan menggunakan dua kelas,
satu untuk kelas kontrol (tanpa menggunakan media)
dan yang satu untuk kelas eksperimen (kelas dengan
menggunakan media) sehingga menjadi enam kelas
untuk tiga sekolah. Dari tiga sekolah tersebut yakni
SMP Negeri 10 Aimas kelas A (kontrol) yang
berjumlah 17 siswa dan kelas B (eksperimen) yang
berjumlah 18 siswa, SMP Muhammadiyah Al- Amin
Kota Sorong kelas C (kontrol) yang berjumlah 30
siswa dan kelas B (eksperimen) yang berjumlah 32
siswa, sedangkan untuk SMP Negeri 4 Sorong kelas
A (kontrol) yang berjumlah 20 siswa dan kelas B
(eksperimen) yang berjumlah 19 siswa dengan
jumlah keseluruhan 135 siswa.
Data dari penelitian ini di bagi dalam beberapa
tahap penilaian yakni nilai awal (pretest), nilai akhir
(postest) angket siswa dan lembar observasi teman
sejawat. Data yang telah didapat akan di tampilkan
dalam bentuk table dan grafik. Selanjutnya akan
dianalisis untuk mencari harga rerata atau mean,
median, modus, simpngan baku atau standar deviasi,
varians dan diinterprestasikan peneliti guna
menjawab permasalahan peneliti.
1. Data Hasil Tes
a. Sekolah SMP Negeri 10 Aimas
Gambar 4.1. Grafik Pretest dan Postest kelas
ekspperimen SMP Negeri 10 Aimas
Hasil penelitian pada sekolah SMP Negeri 10
Aimas dengan menggunakan kelas eksperimen
diperoleh data pretest ditunjukan pada gambar 4.1.
Grafik pretest menggambarkan nilai terbagi menjadi
tiga kelompok yakni kelompok siswa yang mendapat
nilai 0-20 sebanyak 9 siswa, kelompok siswa yang
mendapat nilai 20-40 sebanyak 8 siswa dan
kelompok siswa yang mendapat nilai 40-60 sebanyak
1 siswa. Nilai terendah yakni 4 di hasilkan 1 siswa
sedangkan nilai tertinggi yakni 54.
Hasil penelitian pada kelas eksperimen sekolah
SMP Negeri 10 Aimas diperoleh data posttest yang
menggambarkan nilai terbagi tiga kelompok yakni
kelompok siswa yang mendapat nilai 40-60 sebanyak
6 siswa, 60-80 sebanyak 10 siswa dan kelompok
siswa yang mendapat nilai 80-90 sebanyak 1 siswa.
Nilai tertinggi yakni 84 di hasilkan oleh 1 siswa
sedangkan nilai terendah yakni 41.
Gambar 4.2. Grafik Pretest dan Postest kelas Kontrol
SMP Negeri 10 Aimas
0
20
40
60
80
100
1 3 5 7 9 11 13 15 17
Nil
ai
SiswaPretes Kelas Eksperimen
0
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617
Nil
ai
SiswaPretes Kelas Kontrol Postest Kelas Kontrol
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
137
Hasil penelitian pada kelas kontrol sekolah SMP
Negeri 10 Aimas diperoleh data pretest di tunjukan
pada Gambar 4.2. Grafik pretest menggambarkan
nilai terbagi dua kelompok yakni kelompok siswa
yang mendapat nilai 0-20 sebanyak 9 siswa dan
kelompok siswa yang mendapatkan nilai 20-45
sebanyak 7 siswa. Nilai terendah yakni 0, sedangkan
nilai teringgi yakni 44.
Hasil penelitian pada kelas kontrol sekolah SMP
Negeri 10 Aimas diperoleh data postest ditunjukan
pada Gambar 4.2. Grafik postest menggambarkan
nilai terbagi tiga kelompok yakni kelompok siswa
yang mendapat nilai 0-30 sebanyak 3 siswa,
kelompok siswa yang mendapatkan nilai 30-60
sebanyak 9 siswa dan kelompok siswa yang
mendapat nilai 60-80 sebanyak 4 siswa. Nilai
tertinggi yakni 80, sedangkan nilai terendah yakni 3.
b. Sekolah SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota
Sorong
Gambar. 4.3. Grafik Pretest dan Postes kelas
eksperimen SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota
Sorong
Hasil penelitian pada kelas eksperimen
sekolah SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong
diperoleh data pretest ditunjukan pada Gambar 4.3.
Grafik pretest menggambarkan nilai terbagi tiga
kelompok yakni kelompok siswa yang mendapat nilai
0-20 sebanyak 17 siswa, kelompok siswa yang
mendapatkan nilai 20-40 sebanyak 12 siswa dan
kelompok siswa yang mendapatkan nilai 40-60
sebanyak 2 siswa. Nilai terendah yakni 4 dihasilkan
oleh 2 siswa, sedangkan nilai teringgi yakni 42 dan
56.
Hasil penelitian nilai postest pada kelas
eksperimen sekolah SMPS Muhammadiyah Al-amin
Kota Sorong diperoleh data postest di tunjukan pada
Gambar 4.3. Grafik postest menggambarkan nilai
terbagi tiga kelompok yakni kelompok siswa yang
mendapat nilai 40-60 sebanyak 10 siswa, kelompok
siswa yang mendapatkan nilai 60-80 sebanyak 14
siswa dan kelompok siswa yang mendapatkan nilai
80-100 sebanyak 7 siswa. Nilai tertinggi yakni 91
dihasilkan oleh 1 siswa, sedangkan nilai terendah
yakni 45 dan 48.
Gambar. 4.4. Grafik Pretest dan Postest Kelas
Kontrol SMPS Muhammadiyah Al-Amin Kota
Sorong
Hasil penelitian pada kelas kontrol sekolah
SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong
diperoleh data pretest ditunjukan pada Gambar 4.4.
Grafik pretest menggambarkan nilai terbagi tiga
kelompok yakni kelompok siswa yang mendapat nilai
0-20 sebanyak 17 siswa, kelompok siswa yang
mendapatkan nilai 20-40 sebanyak 12 siswa dan
kelompok siswa yang mendapat nilai 40-55 sebanyak
2 siswa. Nilai tertinggi yakni 55, sedangkan nilai
terendah yakni 0.
Hasil penelitian pada kelas kontrol sekolah
SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong dengan
menggunakan diperoleh data postest ditunjukan pada
Gambar 4.4. Grafik postest menggambarkan nilai
terbagi tiga kelompok yakni kelompok siswa yang
mendapat nilai 20-60 sebanyak 12 siswa, kelompok
siswa yang mendapatkan nilai 60-80 sebanyak 12
siswa dan kelompok siswa yang mendapat nilai 80-
100 sebanyak 6 siswa. Nilai tertinggi yakni 100,
sedangkan nilai terendah yakni 36.
c. Sekolah SMP Negeri 4 Sorong
0
20
40
60
80
100
1 3 5 7 9 1113151719212325272931
Nil
ai
SiswaPostest Eksperimen Pretest Eksperimen
0
50
100
150
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Nila
i
SiswaPostest …
020406080
100120
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Nil
ai
SiswaPretes Kelas Eksperimen
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
138
Gambar. 4.5. Grafik Pretest dan Postest eksperimen
SMP Negeri 4 Sorong
Hasil penelitian pada kelas eksperimen
sekolah SMP Negeri 4 Sorong diperoleh data pretest
ditunjukan pada Gambar 4.5. Grafik pretest
menggambarkan nilai terbagi tiga kelompok yakni
kelompok siswa yang mendapat nilai 0-15 sebanyak
13 siswa, kelompok siswa yang mendapatkan nilai
15-30 sebanyak 5 siswa dan kelompok siswa yang
mendapatkan nilai 30-55 sebanyak 1 siswa. Nilai
terendah yakni 0 dihasilkan oleh 1 siswa, sedangkan
nilai teringgi yakni 52.
Hasil penelitian pada kelas eksperimen
sekolah SMP Negeri 4 Sorong diperoleh data postest
di tunjukan pada Gambar 4.5. Grafik postest
menggambarkan nilai terbagi tiga kelompok yakni
kelompok siswa yang mendapat nilai 15-50 sebanyak
7 siswa, kelompok siswa yang mendapatkan nilai 50-
75 sebanyak 6 siswa dan kelompok siswa yang
mendapatkan nilai 75-100 sebanyak 6 siswa. Nilai
tertinggi yakni 98 dihasilkan oleh 2 siswa,
sedangkan nilai terendah yakni 15.
Gambar. 4.6. Grafik Pretest dan Postest Kelas
Kontrol SMP Negeri 4 Sorong
Hasil penelitian pada kelas kontrol sekolah
SMP Negeri 4 Sorong diperoleh data pretest
ditunjukan pada Gambar 4.6. Grafik pretest
menggambarkan nilai terbagi tiga kelompok yakni
kelompok siswa yang mendapat nilai 0-15 sebanyak
15 siswa, kelompok siswa yang mendapatkan nilai
15-25 sebanyak 2 siswa dan kelompok siswa yang
mendapat nilai 25-35 sebanyak 2 siswa. Nilai
tertinggi yakni 34, sedangkan nilai terendah yakni 0
dihasilkan oleh 5 siswa.
Hasil penelitian pada kelas kontrol sekolah
SMP Negeri 4 Sorong dengan menggunakan
diperoleh data postest ditunjukan pada gambar 4.6.
Grafik postest menggambarkan nilai terbagi tiga
kelompok yakni kelompok siswa yang mendapat nilai
20-60 sebanyak 15 siswa, kelompok siswa yang
mendapatkan nilai 60-80 sebanyak 1 siswa dan
kelompok siswa yang mendapat nilai 80-100
sebanyak 4 siswa. Nilai tertinggi yakni 95, sedangkan
nilai terendah yakni 20.
2. Data Hasil Angket
a. Sekolah SMP Negeri 10 Aimas
Gambar. 4.7. Grafik Angket Siswa SMP Negeri 10
Aimas
Hasil penelitian pada kelas eksperimen
sekolah SMP Negeri 10 Aimas diperoleh data angket
ditunjukan pada Gambar 4.7. Grafik angket
menggambarkan bahwa pernyataan yang
memperoleh skor terendah adalah pernyataan
nomor 4 dengan jumlah nilai 73, sedangkan
pernyataan yang memperoleh skor tertinggi adalah
nomor 10 dengan jumlah nilai 87. Jadi secara umum
semua skor di atas nilai 73 kecuali pernyataan nomor
4.
b. Sekolah (SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota
Sorong)
Gambar. 4.8. Grafik Angket Siswa SMPS
Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong
Hasil penelitian pada kelas eksperimen
sekolah SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong
diperoleh data angket ditunjukan pada Gambar 4.8.
Grafik angket menggambarkan bahwa pernyataan
yang memperoleh skor terendah adalah pernyataan
nomor 2 dan 8 dengan jumlah nilai 123, sedangkan
pernyataan yang memperoleh skor tertinggi adalah
0
20
40
60
80
100
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Nil
ai
SiswaPretes Postes Kelas Kontrol
65
70
75
80
85
90
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ju
mla
h P
ern
yata
an
Pernyataan
115
120
125
130
135
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ju
mla
h P
ern
ya
taa
n
Pernyataan
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
139
nomor 1 dengan jumlah nilai 136. Jadi secara umum
semua skor di atas nilai 123 kecuali pernyataan
nomor 2 dan 8.
c. Sekolah SMP Negeri 4 Sorong
Gambar. 4.9. Grafik Angket Siswa SMP Negeri 4
Sorong
Hasil penelitian pada sekolah SMP Negeri
10 Aimas dengan menggunakan kelas eksperimen
diperoleh data angket ditunjukan pada gambar 4.9.
Grafik angket menggambarkan bahwa pernyataan
yang memperoleh skor terendah adalah pernyataan
nomor 2 dengan jumlah nilai 79, sedangkan
pernyataan yang memperoleh skor tertinggi adalah
nomor 4 dengan jumlah nilai 88. Jadi secara umum
semua skor di atas nilai 79 kecuali pernyataan nomor
2.
3. Observasi
a. Sekolah SMP Negeri 10 Aimas
Gamabar. 4.10. Grafik Hasil Observasi Teman
Sejawat Kelas Kontrol dan Eksperimen SMP Negeri
10 Aimas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada
pada Gmbar. 4.10. Grafik observasi teman sejawat
untuk kelas kontrol menggambarkan bahwa
pernyataan yang memperoleh skor terendah adalah
pernyataan nomor 4, 6 dan 7 dengan jumlah nilai 3,
sedangkan pernyataan yang memperoleh skor
tertinggi adalah nomor 1, 3, 5 dan 8 dengan jumlah
nilai 4. Sedangkan untuk grafik observasi teman
sejawat untuk postest kelas eksperimen
menggambarkan bahwa pernyataan yang
memperoleh skor terendah adalah 2 dan 4 dengan
jumlah nilai 2. Pernyataan yang memperoleh nilai
tertinggi adalah pernyataan 1 dan 8 dengan jumlah
nilai 4, sedangkan untuk pernyataan 3, 5, 6, dan 7
dengan jumlah nilai 3. Jadi dapat dikatakan untuk
perbandingan kelas kontrol terhadap eksperimen
adalah 8:2 dimana kelas kontrol lebih unggul dari
kelas eksperimen.
b. Sekolah SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota
Sorong
Gambar. 4.11. Grafik Hasi Observasi Teman Sejawat
Kelas Kontrol dan Eksperimen SMPS
Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong.
Grafik observasi teman sejawat di atas untuk
kelas kontrol menggambarkan bahwa pernyataan
yang memperoleh skor terendah adalah pernyataan
nomor 2 dan 7 dengan jumlah nilai 3, sedangkan
pernyataan yang memperoleh skor tertinggi adalah
nomor 1, 3, 4, 5, 6, dan 8 dengan jumlah nilai 4.
Grafik observasi teman sejawat untuk kelas
eksperimen menggambarkan bahwa pernyataan yang
memperoleh nilai terendah adalah nomor 1, 3, 4 dan
8 dengan jumlah nilai 3, sedangkan pernyataan yang
memperoleh nilai tertinggi adalah pernyataan nomor
2, 5, 6 dan 7. Jadi, dapat dikatakan untuk
perbandingan dari kelas control dan eksperiment 6 :
4, dimana kelas kontrol lebih unggul dari kelas
eksperimen.
c. Sekolah SMP Negeri 4 Sorong
Grafik observasi teman sejawat di atas untuk
kelas kontrol menggambarkan bahwa pernyataan
yang memperoleh skor terendah adalah
pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 6, dan 7 dengan
jumlah nilai 3, sedangkan pernyataan yang
74
76
78
80
82
84
86
88
90
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ju
mla
h P
ern
ya
taa
n
Pernyataan
00.5
11.5
22.5
33.5
44.5
1 2 3 4 5 6 7 8
Nil
ai
Perrnyataan
kelas kontrol kelas eksperimen
00.5
11.5
22.5
33.5
44.5
1 2 3 4 5 6 7 8
Nil
ai
pernyataankelas kontrol kelas eksperimen
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
140
memperoleh skor tertinggi adalah nomor 5 dan 8
dengan jumlah nilai 4. Sedangkan untuk grafik
observasi teman sejawat kelas eksperimen
menggambarkan bahwa pernyataan yang
memperoleh skor terendah adalah 1 dan 4
dengan jumlah nilai 3, dan untuk pernyataan
yang memperoleh nilai tertinngi adalah
pernyataan nomor 2, 3, 5, 6, 7, dan 8 dengan
jumlah nilai 4. Jadi dapat dikatakan untuk
perbandingan dari kelas kontrol dan eksperiment
2:6, dimana kelas eksperimen lebih unggul dari
kelas kontrol.
Gambar. 4.12. Grafik Hasil Observasi Teman
Sejawat Kelas Kontrol-Eksperimen SMP Negeri 4
Sorong.
3.2. Pengujian Dasar Analisis
1. Hasil Uji Prasyarat Instrumen
Sebuah pengkajian statistik berlaku jika
memenuhi asumsi-asumsi landasan teori yang
mendasar. apabila asumsi tersebut tidak dapat
terpenuhi maka kesimpulan hasil perhitungan tidak
berlaku karena menyimpang dari apa yang
seharusnya dilakukan penggunaan uji “t” dapat
dilakukan apabila memenuhi syarat berdistribusi
normal dan homogen. Maka persyaratan uji “t”.
a. Uji Normalitas tes tertulis
Berdasarkan hasil uji normalitas pada SMP
Negeri 10 Aimas untuk kelas kontrol pada Shapiro-
Wilk dari Lampiran halaman 105 nilainya 0.074 >
0.05 dan pada Kolmogorov-Smirnov nilainya 0.133 >
0.05, kelas eksperimen Shapiro-Wilk dari 109
nilainya .329 > 0.05 dan pada Kolmogorov-Smirnov
nilainya 0.200 > 0.05, maka untuk SMP Negeri 10
Aimas data berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas pada SMPS Muhammadiyah Al-
amin Kota Sorong untuk kelas kontrol pada Shapiro-
Wilk dari Lampiran halaman 113 nilainya 0.283 >
0.05 dan pada Kolmogorov-Smirnov nilainya 0.053 >
0.05, kelas eksperimen Shapiro-Wilk dari halaman
117 nilainya 0.166 > 0.05 dan pada Kolmogorov-
Smirnov nilainya 0.152 > 0.05, maka untuk SMPS
Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong data
berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas pada SMP Negeri 4
Sorong untuk kelas kontrol pada Shapiro-Wilk dari
Lampiran halaman 121 nilainya 0.012 < 0.05 dan
pada Kolmogorov-Smirnov nilainya 0.012 < 0.05
tidak normal, sedangkan pada kelas eksperimen
Shapiro-Wilk dari Lampiran halaman 125 nilainya
0.889 > 0.05 dan pada Kolmogorov-Smirnov nilainya
0.200 > 0.05, data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Tes Tertulis
Output Test of homogeneity of variances
digunakan untuk mengetahui apakah sampel tersebut
memiliki varian yang sama . Pedoman pengambilan
keputusannya adalah jika pada levene statistic
bernilai signifikansi (sig) < 0,05 maka data tidak
homogen dan sebaliknya jika nilai signifikansi (sig) >
0,05 maka data dikatakan homogen (Basrowi dan
Soenyono, 2007 : 105). Berdasarkan Lampiran
halaman 126 dapat diketahui nilai levene statistic
pada sekolah SMP Negeri 10 Aimas adalah 0,036
dengan nilai probabilitas atau sig > 0,05 yaitu 0,850,
pada Lampiran halaman 128 diketahui nilai levene
statistic pada SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota
Sorong adalah 0.246 dengan nilai probabilitas atau
sig > 0,05 yaitu 0,622 dan pada Lampiran halaman
129 pada SMP Negeri 4 Sorong dapat diketaui nilai
levene statistic adala 2,213 dengan nilai probabilitas
atau sig > 0,05 yaitu 0,146 maka dapat disimpulkan
bahwa ketiga sekolah tersebut memiliki varian
sampel adalah homogen .
c. Uji Validitas
Berdasarkan Lampiran halaman 133 data
hasil uji validitas instrumen tes tertulis menggunakan
aplikasi SPSS 17.0 untuk ”Item X ke 1” nilai
korelasinya adalah 0,403 > 0.300, “Item X ke 2” nilai
korelasinya 0.325 > 0.300, “Item X ke 3” nilai
korelasinya 0.328 > 0.300, “Item X ke 4” nilai
korelasinya 0.749 > 0.300, “Item X ke 5” nilai
korelasinya 0.544 > 0.300, “Item X ke 6” nilai
korelasinya 0.508 > 0.300, “Item X ke 7” nilai
korelasinya 0.689 > 0.300, “Item X ke 8” nilai
korelasinya 0.761 > 0.300, “Item X ke 9” nilai
korelasinya 0.804 > 0.300, “Item X ke 10” nilai
korelasinya 0.732 > 0.300. Maka dapat disimpulkan
bahwa Item X ke 1 sampai Item X ke 10 dinyatakan
valid, karena nilainya > 0.300.
d. Uji Realibilitas
0
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 6 7 8
Nil
ai
Pernyataankelas kontrol kelas eksperimen
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
141
Berdasarkan Lampiran halaman 136 nilai
koefisien reliabilitas tes tertulis adalah 0.786.
Sesuai kriteria, nilai ini sudah > dari 0.600,
maka hasil data tes siswa memiliki tingkat
reliabilitas yang tinggi, atau dengan kata lain
data hasil tes siswa dapat dipercaya.
2. Hasil Analisis Data
3.
Tabel. 4.13. Rangkuman hasil analisis data tes
Hasil penelitian dari nilai mean pretest adalah 9.80 -
24.44 dan nilai mean posttest adalah 46.12 - 69.53
menunjukkan ada perbedaan antara nilai mean pretest
dan postest. Hasil nilai korelasi pretest adalah -0.05 -
0.09 dan nilai korelasi posttest adalah 0.48 - 0.89
menunjukkan ada perbedaan antara nilai korelasi
pretest dan posttest. Hasil nilai simpangan baku
pretest adalah 9.46 - 13.04 dan simpangan baku
posttest adalah 0.67 - 23.12 menunjukkan ada
perbadaan antara nilai simpangan baku pretest dan
posttest. Hasil nilai median pretest 9.50 - 22.00 dan
nilai median postest adalah 41.00 - 71.00
menunjukkan ada perbedaan antara nilai simpangan
baku pretest dan posttest. Hasil penelitian varians
pretest adalah 89 . 53 - 170.04 dan nilai varians
pretest adalah 183.78 - 674.17 menunjukkan ada
perbadaan antara nilai varians pretest dan postest.
Hasil data tes tertulis pada penelitian
dilakukan analisis menggunakan aplikasi statistik
sederhana anastase untuk memperoleh nilai rata-rata
(mean), simpangan baku, korelasi, median dan
varians. Selain itu data di analisis menggunakan
aplikasi SPSS 17.0 untuk memperoleh nilai median
dan variance. Data yang telah dianalisis dengan
anastase secara lengkap ditunjukan pada Lampiran
halaman 137 - 186 secara sederhana dari nilai pretest
dan postest, walaupun tingkat kenaikannya berbeda-
beda pada kelas eksperimen maupun pada kelas
kontrol.
4. Data Hasil Selisih Nilai Antara Pretest dan
Postest
Gambar. 4.14. Grafik Selisih Pretest-Postest Kelas
Eksperimen SMP Negeri 10 Aimas
0
20
40
60
80
1 3 5 7 9 11 13 15 17
Nil
ai
Siswa
No Sekolah Kelas Jenis
Tes
Hasil Analisis Data
mean Korelasi Simpangan
baku Median Variance
1 SMP N 10
Aimas Kontrol
Pretes 23.29 -0.05 11.72 20.00 137.47
Postes 46.12 0.89 20.35 42.00 414.11
Eksperimen Pretes 24.44 0.12 11.98 22.00 143.43
Postes 63.28 0.55 13.57 65.50 184.09
2 SMP M
Al-Amin
kota
Sorong
Kontrol Pretes 23.27 0.09 12.07 20.00 145.78
Postes 64.50 0.48 15.76 62.00 248.32
Eksperimen Pretes 20.88 0.04 11.74 19.00 137.91
Postes 69.53 0.58 13.21 71.00 183.78
3 SMP
Negeri 4
Sorong
Kontrol Pretes 9.80 0.44 9.46 9.50 89.53
Postes 47.60 0.64 23.12 41.00 534.46
Eksperimen Pretes 13.53 0.59 13.04 10.00 170.04
Postes 60.26 0.51 0.67 70.00 674.17
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
142
Grafik 4.15 Hasil selisih antara Pretest-Postest Kelas
Kontrol SMP Negeri 10 Aimas
Grafik 4.16. Hasil Selisih antara Pretest dan Postest
Kelas Eksperimen
SMP Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong.
Gambar. 4.17. Grafik Hasil Selisih Pretest-Postest
Kelas Kontrol SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota
Sorong.
Gambar. 4.18. Grafik Hasil Selisih Pretest-Postest
Kelas Eksperimen Pretest dan Postest SMP Negeri 4
Sorong
Gambar 4.19. Grafik Hasil Selisih Pretest dan Postest
Kelas Kontrol SMP Negeri 4 Sorong.
3.3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis perlu dilakukan untuk
mengetahaui apakah hipotesis yang diajukan tersebut
dapat diterima atau ditolak. Hipotesis yang diajukan
dalam skripsi ini sebagai hipotesis penelitian yang
antara lain : Alat ukur transpirasi tumbuhan berbasis
bahan daur ulang diduga dapat efektif dalam
pembelajaran biologi kelas VIII di SMP Negeri 10
Aimas, SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong
dan SMP Negeri 4 Sorong pada Materi Transpirasi
Tumbuhan. Data yang diuji hipotesis adalah data
yang berasal dari nilai postes pada kelas kontrol
terhadap kelas eksperimen. Ini, dilakukan karena
hasil pretest antara kelas kontrol terhadap kelas
eksperimen untuk masing-masing sekolah dianggap
homogeny. Anggapan homogeny dari nilai pretest
tersebut dibuktikan dengan hasil uji homogenitas dari
setiap sekolah.
Pengujian hipotesis yang digunakan untuk
menguji hipotesis ini adalah uji-t. dengan hasil
analisis data pada sekolah SMP Negeri 10 Aimas
diperoleh thitung = 5.1959 dimana taraf signifikansi 5%
(0,05) dan derajat kebebasan dk = N1 + N2 – 2,
diperoleh dk = 17 + 18 – 2 = 33 jadi diperoleh ttabel =
2,0369. Dengan kata lain nilai t yang diperoleh dari
perhitungan lebih kecil daripada nilai t tabel pada
taraf signifikasi 5% (perhitungan lengkap dapat
dilihat di Lampiran).
Dengan demikian, berdasarkan bukti empirik
yang diperoleh dilapangan, Ha yang berbunyi “ada
efektivitas dalam pembelajaran biologi dengan alat
ukur transpirasi berbasis bahan daur ulang sub materi
tumbuhan”, diterima. Artinya, berdasarkan bukti-
-50
0
50
100
1 3 5 7 9 11 13 15 17
Nil
ai
Siswa
0
20
40
60
80
1 3 5 7 9 1113151719212325272931
Nil
ai
Siswa
0
20
40
60
80
1 3 5 7 9 11131517192123252729
Nil
ai
Siswa
0
20
40
60
80
100
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Nil
ai
Siswa
0
20
40
60
80
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Nil
ai
Siswa
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
143
bukti yang diperoleh lewat penelitian media alat ukur
transpirasi dinyatakan efektif.
Sekolah SMPS Muhammadiyah Al-Amin Kota
Sorong diperoleh thitung = 13,4583 dimana taraf
signifikansi 5% (0,05) dan derajat kebebasan dk = N1
+ N2 – 2, diperoleh dk = 30 + 31 – 2 = 60 jadi
diperoleh ttabel = 2,0010. Dengan kata lain nilai t yang
diperoleh dari perhitungan lebih besar daripada nilai t
tabel pada taraf signifikasi 5% (perhitungan lengkap
dapat dilihat di Lampiran halaman 182). Dengan
demikian, berdasarkan bukti empirik yang diperoleh
dilapangan, Ha yang berbunyi “ alat ukur transpirasi
berbasis bahan daur ulang untuuk pembelajaran
biologi sub materi tumbuhan”, diterima. Artinya,
berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh lewat
penelitian, media alat ukur transpirasi dinyatakan
efektif.
Pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong diperoleh
thitung = 21,04161 dimana taraf signifikansi 5% (0,05)
dan derajat kebebasan dk = N1 + N2 – 2, diperoleh dk
= 20 + 13 – 2 = 37 jadi diperoleh ttabel = 2,0281.
Dengan kata lain nilai t yang diperoleh dari
perhitungan lebih besar daripada nilai t tabel pada
taraf signifikasi 5%. Dengan demikian, berdasarkan
bukti empirik yang diperoleh dilapangan, Ha yang
berbunyi: “alat ukur transpirasi berbasis bahan daur
ulang untuk pembelajaran biologi sub materi
tumbuhan”, diterima. Artinya, berdasarkan bukti-
bukti yang diperoleh lewat penelitian, media alat
ukur transpirasi dinyatakan efektif (untuk lebih
jelasnya dapat dilihat di Lampiran halaman 191).
3.4. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji
prasyarat diperoleh, hasil uji normalitas pada SMP
Negeri 10 Aimas untuk kelas kontrol dengan
perhitungan Shapiro-Wilk nilainya 0.074 > 0.05 dan
dengan perhitungan Kolmogorov-Smirnov nilainya
0.133 > 0.05, kelas eksperimen dengan perhitungan
Shapiro-Wilk nilainya 0.329 > 0.05 dan dengan
perhitungan Kolmogorov-Smirnov nilainya 0.200 >
0.05, maka untuk SMP Negeri 10 Aimas data
berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada SMPS
Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong untuk kelas
kontrol dengan perhitungan Shapiro-Wilk nilainya
0.283 > 0.05 dan dengan perhitungan Kolmogorov-
Smirnov nilainya 0.053 > 0.05, kelas eksperimen
dengan perhitungan Shapiro-Wilk nilainya 0.166 >
0.05 dan dengan perhitungan Kolmogorov-Smirnov
nilainya 0.152 > 0.05, maka untuk SMPS
Muhammadiyah Al-Amin Kota Sorong data
berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada SMP
Negeri 4 Sorong untuk kelas kontrol dengan
perhitungan Shapiro-Wilk nilainya 430 > 0.05 dan
dengan perhitungan Kolmogorov-Smirnov nilainya
0.200 > 0.05, kelas eksperimen dengan perhitungan
Shapiro-Wilk nilainya 0.889 > 0.05 dan dengan
perhitungan Kolmogorov-Smirnov nilainya 0.200 >
0.05, maka untuk SMPS Muhammadiyah Al-amin
Kota Sorong data berdistribusi normal. Hasil nilai
homogenitas pada sekolah SMP Negeri 10 Aimas
adalah 0.850, sekolah SMPS Muhammadiyah Al-
Amin Kota Sorong adalah 0.622 dan pada sekolah
SMP Negeri 4 Sorong adalah 0.146, ini menunjukkan
bahwa tingkat kemampuan siswa untuk masing-
masing sekolah pada kelas kontrol maupun kelas
eksperimen dinyatakan homogen. Uji Validitas tes
tertulis diperoleh nilai untuk item x ke 1 adalah
0.403, item x ke 2 adalah 0.325, item x ke 3 adalah
0.328, item x ke 4 adalah 0.749, item x ke 5 adalah
0.544, item x ke 6 adalah 0.508, item x ke 7 adalah
0.689, item x ke 8 adalah 0.761, item x ke 9 adalah
0.804 dan nilai item x ke 10 adalah 0.732, yang
berarti instrumen tes tertulis dinyatakan valid untuk
digunakan sebagai alat uji karena nilainya lebih besar
dari 0.300. Sedangkan nilai realibilitas diperoleh nilai
adalah 0.786, nilai reliabilitas tersebut menyatakan
bahwa instrumen tes tertulis yang digunakan
dianggap reabel.
Hasil tes tertulis nilai postes kelas kontrol
diperoleh rentang nilai dari 13 sampai 80 dan kelas
eksperimen dari 42 sampai di 84. Ini menunjukkan
bahwa nilai postes kelas eksperimen lebih tinggi
dibang kelas kontrol. Ini, membuktikan bahwa
mediaalat ukur transpirasi berbasis bahan daur ulang
efektif digunakan pada pembelajaran biologi sub
materi tumbuhan. Hasil angket diperoleh fakta bahwa
pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan tentang
motivasi siswa memperoleh skor tinggi. Pernyataan-
pernyataan yang dimaksud adalah pernyataan 1, 2 3,
5, 6, 7, 8, 9 dan 10 . Sedangkan hasil observasi teman
sejawat membuktikan bahwa media efektif digunakan
untuk pembelajaran biologi sub materi tumbuhan
efektifitas ini dibuktikan dengan perolehan skor yang
tinggi pada pernyataan 1, 3, 5, 6, 7, dan 8. Hasil
analisis uji t pada sekolah SMP Negeri 10 Aimas
diperoleh nilai thitung = 5.1959 > t tabel = 2.0369, uji t
membuktikan bahwa hipotesis diterima atau media
dianggap efektif.
Hasil tertertulis nilai postes kelas kontrol
diperoleh rentang nilai dari 36 sampai 100 dan kelas
eksperimen dari 45 sampai di 91. Namun, nilai rata-
rata kelas eksperimen lebih tinggi disbanding kelas
kontrol. Ini menunjukkan bahwa nilai postes kelas
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
144
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Ini, membuktikan bahwa media alat ukur transpirasi
berbasis bahan daur ulang efektif digunakan pada
pembelajaran biologi sub materi tumbuhan. Hasil
angket diperoleh fakta bahwa pernyataan-pernyataan
yang mengungkapkan tentang motivasi siswa
memperoleh skor tinggi. Pernyataan-pernyataan yang
dimaksud adalah pernyataan 1, 3, 4, 5, 7, 9 dan 10.
Sedangkan hasil observasi teman sejawat
membuktikan bahwa media efektif digunakan untuk
pembelajaran biologi sub materi tumbuhan efektifitas
ini dibuktikan dengan perolehan skor yang tinggi
pada pernyataan 1, 3, 5, 6, 7 dan 8. Hasil uji t pada
SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota Sorong
diperoleh nilai thitung = 13.4583 > ttabel = 2.0010, uji t
membuktikan bahwa hipotesis diterima atau media
dianggap efektif.
Hasil tertertulis nilai postes kelas kontrol
diperoleh rentang nilai dari 20 sampai 85 dan kelas
eksperimen dari 15 sampai 98. Ini menunjukkan
bahwa nilai postes kelas eksperimen lebih tinggi
dibang kelas kontrol. Ini, membuktikan bahwa media
alat ukur transpirasi nernasis bahan daur ulang efektif
digunakan pada pembelajaran biologi sub materi
tumbuhan. Hasil angket diperoleh fakta bahwa
pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan tentang
motivasi siswa memperoleh skor tinggi. Pernyataan-
pernyataan yang dimaksud adalah pernyataan 1, 3, 4,
5, 6, 8, 9 dan 10. Sedangkan hasil observasi teman
sejawat membuktikan bahwa media efektif digunakan
untuk pembelajaran biologi sub materi tumbuhan
efektifitas ini dibuktikan dengan perolehan skor yang
tinggi pada pernyataan 2, 3, 5, 7 dan 8. Hasil uji t
pada SMP Negeri 4 Sorong diperoleh nilai thitung =
21,0416 > ttabel = 2,0281, uji t membuktikan bahwa
hipotesis diterima atau media dianggap efektif.
Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
sekolah SMP Negeri 10 Aimas media dianggap
efektif, sekolah SMP Muhammadiyah Kota Sorong
media dianggap efektif, dan sekolah SMP Negeri 4
Sorong dianggap efektif. Hasil penelitian ini secara
signifikan diperoleh kesimpulan bahwa media inovasi
alat ukur transpirasi berbasis bahan daur ulang efektif
digunakan dalam pembelajaran biologi hal yang
serupa juga diperoleh pada penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Insiyah, 2010 dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Media Belajar Terhadap Minat Belajar
Biologi Siswa Kelas VII MTs. Muhammadiyah 1
Salawati” dan hasilnya penggunaan media terdapat
pengaruh antara pengguna media belajar terhadap
minat belajar biologi siswa kelas VII MTs.
Muhammadiyah 1 Salawati kabupaten Sorong.
4. Kesimpulan
Hasil penelitian dapat disimpulkan:
1. Sekolah SMP Negeri 10 Aimas diperoleh hasil
efektif dibuktikan dengan uji thitung 5.1959 dan
ttabel = 2.0369, media alat ukur transpirasi
berbasis bahan daur ulang efektif di gunakan
untuk pembelajaran biologi sub materi
tumbuhan.
2. Sekolah SMPS Muhammadiyah Al-amin Kota
Sorong diproleh hasil efektif dibuktikan dengan
uij thitung 13.4583 dan ttabel = 2.0010, media alat
ukur transpirasi berbasis bahan daur ulang
efektif di gunakan untuk pembelajaran biologi
sub materi tumbuhan.
Sekolah SMP Negeri 4 Sorong diproleh hasil efektif
dibuktikan dengan uij thitung = 21.0416 dan ttabel =
2.0281, media inovasi alat ukur transpirasi berbasis
bahan daur ulang efektif di gunakan untuk
pembelajaran biologi sub materi tumbuhan.
5. DAFTAR PUSTAKA
A. S. Sudirman R. Raharjo dan Amung H, 2001,
Media Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada)
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina
Aksara.
Bernard, I, Chaster. 1992. Organisasi dan
Manajemen Struktur, Perilaku dan Proses.
Gramedia. Jakarta
Djohar. 1987. Peningkatan Proses Belajar Sains
Melalui Pemanfaatan Sumber Belajar. Karya
ilmiah disajikan pada sidang senat terbuka IKIP
Yogyakarta.
Drost. J. 1999. Proses Pembelajaran Sebagai Proses
Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Dwijoseputro, D. 1986. Pengantar Fisiologi
Tumbuhan. Gramedia. Jakarta. 232 hlm.
Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Herawati. 2008. Studi Aplikasi Teknik
Elektrokoagulasi dengan Aliran Kontinyu untuk
Pengolahan Lindi TPA Benowo Menggunakan
Alumunium dan Besi sebagai Anoda. Surabaya:
Jurusan Teknik Lingkungan. FTSPITS
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Marten. 2002. Petunjuk Guru Beelajar Biologi SLTP.
Jakarta: Pustekkom Diknas
JURNAL STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607;ISN: 2337-7593
145
Pratino, H.R. 2008. Pengantar Statistik. Yogyakarta.
Pustaka Mahasiswa.
Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi Jilid 1.
Erlangga. Jakarta
Salisbury, F.B dan Ross, C.W. 1995. Fisiologi
Tumbuhan Jilid 1. ITB Bandung.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sri Harto Br., 1993, Analisis Hidrologi, Gramedia
Pustaka Utama, Cetakan pertama, Jakarta.
Sugiyono. 2001. Statistika untuk Penelitian,
Bandung: Alfabeta.
Teti Suryati. 2009. Bijak Dan Cerdas Mengolah
Sampah. PT Agromedia Pustaka. Jakarta
Tim Penyusun. 2003. Biologi 2a. Intan pariwara.
Klaten.
Umar, Husein. 2000. Metode Penelitian untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Wahyuningsih, dkk. 2002. Praktikum Biologi III.
Universitas Terbuka. Jakarta. ISBN: 979-689-
074-7