efektivitas pembelajaran fisika pada pokok …
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN
TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA
ASRAMA MANIK HARGO PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh:
VICTORIANUS DIAS ARIANTO
NIM: 031424016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN
TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA ASRAMA MANIK HARGO
PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh:
VICTORIANUS DIAS ARIANTO
NIM: 031424016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tiada Sesuatu yang Besar
yang Pernah Diterima
Tanpa Adanya
Kesungguhan Hati
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Bapak dan Make
Mangtuk, Mangduk, dan Tino
Almamater Tercinta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 Maret 2008
Victorianus Dias Arianto
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN
TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA
ASRAMA MANIK HARGO PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO
V. Dias Arianto, “Efektivitas Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) bagi Siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo”. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2008 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterlibatan; (2) peningkatan pengetahuan; (3) minat; (4) kesulitan belajar siswa selama mengikuti pembelajaran fisika pada pokok bahasan tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian dilaksanakan di Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo pada tanggal 7-20 Januari 2008. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kanisius Argokiloso Sukorejo yang tinggal di asrama tersebut. Peneliti memberikan treatment melalui pembelajaran di kelas. Data keterlibatan siswa diperoleh dari pengamatan langsung pada selama proses pembelajaran; data peningkatan pengetahuan siswa tentang tekanan udara diperoleh dari soal pretest dan posttest; data minat siswa diperoleh dari kuesioner; dan data kesulitan belajar siswa diperoleh dari kuesioner dan pengamatan langsung oleh peneliti. Data keterlibatan dan minat siswa dianalisis secara kuantitatif; data peningkatan pengetahuan siswa tentang tekanan udara dianalisis secara statistik dengan uji Test-t; dan data kesulitan siswa dianalisis secara diskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) siswa terlibat di dalam pembelajaran dengan prosentase sebesar 69,3 %; (2) ada peningkatan pengetahuan tentang tekanan udara yang ditunjukkan│ treal │ > │ tcritical │; (3) siswa berminat dengan prosentase 80,26 %; (4) siswa masih merasa kesulitan dalam beberapa kegiatan selama mengikuti pembelajaran fisika pada pokok bahasan tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
PHYSICS LEARNING EFECTIVITY ON THE AIR PRESSURE SUBJECT USING PBOBLEM BASED LEARNING METHOD FOR THE STUDENT
OF MANIK HARGO DORMITORY IN ST. ISIDORUS SUKOREJO PARISH
By: Victorianus Dias Arianto Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, The Faculty of Education and Teacher Training, Sanata Dharma University, Yogyakarta. 2008 This research was aimed to know the students’ (1) involvement; (2) knowledge development; (3) interest; and (4) learning problem during following the physics course on the air pressure subject using problem based learning. This research was held in Manik Hargo dormitory St. Isidorus Sukorejo parish on January 7th - 20 th, 2008. This research samples were the VIII grade students of Kanisius Argokiloso Sukorejo junior high school who live in that dormitory. The researcher gave the treatment through the class learning activity. The students’ involvement data were got from the direct observation during involvement the learning process; the improvement of student’ knowledge about the air pressure was taken from the result of pretest and posttest; the student’ interest data were got from the questioners; and the students’ learning problem was got from the questioners and direct observation by the observer. The students’ involvement and interest data were analyzed quantitatively; the students’ improvement data about the air pressure subject were analyzed statistically by dependent Test-t; and the students’ learning problem data were analyzed quantitatively. The result shows that (1) 69,3 % of students were involved in the learning process; (2) there was knowledge improvement about the air pressure subject which was shown on the significancy the pretest and posttest differences; (3) 80,26 % of students were interested in the subject: and (4) the students still had some difficulties during following the physics learning on the air pressure subject using Problem Based Learning.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Efektivitas
Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara dengan Menggunakan
Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) bagi Siswa Asrama Manik Hargo
Gereja Santo Isidorus Sukorejo”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan tulisan ini peneliti didukung oleh banyak pihak, oleh
karena itu penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dengan baik dan sabar, dan sebagai pembimbing
akademik pada beberapa semester akhir ini.
2. Bp. R. Rohandi, M.Ed., selaku dosen pembimbing akademik, Bp. T. Sarkim,
Ph.D., Bp. Drs. Domi S, M.Si, Bp. Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd, Bp. A.
Atmadi, M.Si., Ibu Maslichah Asy’ari, M.Pd. dan Bp. Drs. F. Sinaradi,
M.Pd. selaku dosen program studi Pendidikan Fisika USD yang telah
membimbing penulis selama melaksanakan pendidikan di Universitas
Sanata Dharma ini.
3. Romo Stephanus Winarto, S. J., selaku Kepala Asrama Manik Hargo Gereja
Santo Isidorus Sukorejo yang telah memberikan izin dan dukungan sehingga
penelitian dapat berjalan dengan baik.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Pak Narjo & Pak Sugeng, Matur nuwun kagem sedaya Pak.... terimakasih
juga atas bantuan dan kesabarannya melayani kami sebagai mahasiswa.
Bapak Gito dan mas Agus, terimakasih atas bantuannya, sehingga
membantu kelancaran peneliti dalam menyelesaikan kuliah.
5. Romo Roni, S. J., selaku Romo kepala Gereja Paroki Gereja Santo Isidorus
Sukorejo yang telah memberikan bantuan moril dan materiil sehingga
penulis dapat menyelesaikan kuliah di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
6. Mba Mirah, selaku pembimbing siswa Asrama Manik Hargo yang telah
mendukung dan membantu penulis selama melaksanakan penelitian. Terima
kasih juga atas doanya. Kapan kita bisa main lagi mbak?
7. Siswa-siswa Asrama Manik Hargo, terimakasih atas segala dukungan dan
bantuannya. Kapan-kapan kita percobaan lagi ya.
8. Bapak dan Make tercinta, FX. Surahman dan Yuliana Rumiyati atas
bimbingan, cinta, kasih sayang, doa, dukungan dan semangat yang diberikan
kepada penulis dari kecil sampai akhirnya penulis bisa menyelesaikan kuliah
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Make terimakasih atas
perjuangan yang begitu gigih untuk keluarga. Make orang tertangguh yang
pernah Antok miliki. Tidak mungkin antok seperti ini tanpa Bapak dan
Make, terimakasih sekali.
9. Kakak-kakakku, C. Ketut Subiyanto (Mangtuk), R. Herman S (Mangduk)
dan adikku, Agustinus Wahyu A tercinta atas segala rasa persaudaraan
dukungan dan doanya. Terimakasih pula atas canda, tawa dan sharing-
sharingnya yang mengisi hari-hari Antok. Antok bangga punya saudara
seperti kalian. Kapan kita bisa touring bareng? Kita adalah satu dan satu
adalah kita KHAT (Ketut, Herman, Antok, Tino).
10. Kepada Alm Simbah Margaretha Painem, atas segala bimbingan doa dan
dukungannya. Maturnuwun Mbah.
11. Keluarga di Salaman, Pak Tuwo, Wo Tukiman sekeluarga terimakasih atas
doa dan dukungannya dan penerimaan selama ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Keluarga “Griya Biru” Mas Mano dan Mba Tina, atas segala bantuan dan
bimbingan yang diberikan selama ini. Tanpa panjenengan kabeh Antok tidak
mungkin seperti ini. Terimaksih pula atas canda, perhatian yang selalu
Antok terima. Lintang dan si kecil Elang terimakasih atas canda dan
kelucuannya.
13. Keluarga Kedung, Alm Bpk Setyawan, Ibu Fatima. terima kasih atas doa
dukungan, dan bantuannya selama ini. Mba Cici, terima kasih atas segala
bimbingan sharing, dan bantuannya. Tanpa njenengan Antok idak bisa
seperti ini.
14. Aniiisku yang ada di hati,Veronica Lilis Srimurni, makasih atas segala
pengertian, cinta, kasih sayang dan dukungan yang senantiasa diberikan
selama ini. Semoga kita berdua bisa melewati hari ke depan dengan bahagia.
“I Love You”
15. Kelompok Skripsi Bersama (KSB Club: Jose, Eko, Lilis, Ciwi, Sinta), berkat
kalian semua akirnya dias bisa lulus..Thanks for all....... Ayo segera kurangi
anggota (susul kami).
16. Sahabat-sahabatku, Jose (makasih Ce atas semua bantuannya baik moril dan
materiil, makasih juga pinjaman komputernya), Eko (mbul makasih atas
saran-saran dan kepolosanmu), Siwi (Iwik.. makasih telah menemani
penelitian dan makasih juga jambunya he..he), Sinta (Cin.. ayo jalan-jalan
Kapan kita kemana? Semangat!!), Dewi (De ayo bangkit kamu pasti bisa)
Lucia (Cia..Akhirnya aku lulus.. Huh lega.. makasih juga atas sharing-
sharingnya banyak hal yang bisa kupelajari bersamamu), Dimas (Pakde ayo
semangat!!!), Thomas (Wah kamu mendahului aku, ayo buruan cari kerja),
Andre (makasih Coy.. atas bantuan dan dukungannya, Tetep semangat!!!),
Endar (makasih juga atas sharing dan doanya). Suster makasih atas segala
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
doa dan dukungannya (selamat berjuang Suster..), Rosa (makasih atas
bimbingannya). Icha (ayo semangat!!!!Jangan lupa jaga angel dengan baik).
Tica (makasih ya... Kapan kita bangun Temanggung?)
17. Teman-teman P. Fis 03: Boni, Loren, Cornel, Alphon,Wahyu (Exs), Romo
Dion (Kemana Dikau), Ervan, Agatha, Gita, Simfrosa, Ely, Juni, Siska,
Nana, Gilang, Eka, Mei, Titis, Dewi, Ningsih (Exs), Ipus, Yeni, makasih
atas segala kerjasama yang diberikan selama kuliah.. Eh kapan-kapan kita
reuni ya..... Ayo Tetap Berjuang!!!!
18. Temanku Teguh PBI’06, makasih atas bantuan dan dukungannya. Kru P3W
(Tami, Melan, Melati, si Jo), Teman-temanku (Lia-feri, Ina-Teguh, Iin-Toto,
Fany, Yulis dkk) terima kasih atas semua canda dan tawa dan semangatnya
selama ini.
19. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan, terima kasih atas segala bantuan,
doa dan dukungannya.
Demikianlah tulisan ini dapat diselesaikan. Peneliti memohon maaf apabila
terdapat kesalahan dalam penyusunan tulisan ini. Tulisan ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu peneliti juga mengharapkan kritik dan saran demi pengembangan
tulisan ini. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 8 Maret 2008
Victorianus Dias Arianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
ABSTRACT.................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR GRAFIK....................................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II. DASAR TEORI
A. Kegiatan Belajar Mengajar .................................................................. 8
B. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)............................................... 10
1. Pengertian.................................................................................... 10
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Elemen-elemn dalam PBM ......................................................... 11
3. Karakteristik PBM ...................................................................... 12
4. Tujuan PBM................................................................................ 14
5. Prosedur PBM ............................................................................. 15
6. Penilaian dalam PBM.................................................................. 16
C. Pembelajaran yang Efektif ................................................................... 17
D. Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 19
E. Keterlibatan Siswa ............................................................................... 20
F. Minat Belajar Siswa ............................................................................. 21
G. Kesulitan Belajar.................................................................................. 22
H. Materi Pelajaran ................................................................................... 24
1. Pemuaian
a. Pemuaian pada zat cair....................................................... 25
b. Pemuaian pada udara/ gas .................................................. 26
2. Perubahan Wujud Zat.................................................................. 27
a. Mendidih ............................................................................ 28
b. Menguap............................................................................. 28
c. Mengembun ....................................................................... 28
3. Pengertian Tekanan..................................................................... 29
4. Tekanan Udara
a. Tekanan Atmosfer.............................................................. 30
b. Satuan Tekanan Udara ....................................................... 31
c. Barometer air raksa ........................................................... 32
d. Barometer Aneroid (Barometer logam) ............................. 34
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Hubungan tekanan atmosfer dan ketinggian tempat .......... 35
I. Kaitan Teori dengan Penelitian............................................................ 38
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..................................................................................... 40
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 40
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 41
D. Ubahan
1. Jenis Ubahan ............................................................................... 41
2. Definisi Operasional Ubahan ...................................................... 41
E. Treatment ............................................................................................. 43
F. Instrumen
1. Lembar Pengamatan.................................................................... 48
2. Soal Pretest dan Posttest ............................................................. 48
3. Kuisoner Minat ........................................................................... 50
4. Kuesioner Kesulitan Siswa ......................................................... 52
G. Validitas Instrumen .............................................................................. 53
H. Metode Analisis Data
1. Keterlibatan siswa dalam mengikuti Pembelajaran
Berbasis Masalah ........................................................................ 54
2. Peningkatan pemahaman siswa tentang konsep
Tekanan udara melalui PBM....................................................... 57
3. Minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui PBM................... 60
4. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa .................................... 62
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Penelitian .............................................................................. 64
B. Hasil Penelitian
1. Sejauh mana keterlibatan siswa Asrama Manik Hargo
Gereja Santo Isidorus Sukorejo dalam Mengikuti
Pembelajaran Berbasis Masalah pada Topik Tekanan Udara ..... 67
2. Ada Tidaknya Peningkatan Pemahaman Siswa Asrama
Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo tentang
Tekanan Udara dengan Pembelajaran Berbasis Masalah........... 69
3. Minat Siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus
Sukorejo Selama Mengikuti Pembelajaran Fisika pada
Pokok Bahasan Tekanan Udara Melalui PBM............................ 71
4. Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Siswa Asrama Manik
Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo SelamA Mengikuti
Pembelajaran Berbasis Masalah pada Topik Tekanan Udara ..... 73
C. Pembahasan.......................................................................................... 76
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 90
B. Saran..................................................................................................... 91
C. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 92
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 93
LAMPIRAN.................................................................................................. 95
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan izin Penelitian .......................... 96
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ................................... 97
Lampiran 3.a Petunjuk Percobaan I.............................................. 98
Lampiran 3.b Petunjuk Percobaan II ............................................ 99
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa............................................... 100
Lampiran 5 Soal Pretest............................................................. 106
Lampiran 6 Soal Posttest ........................................................... 108
Lampiran 7 Lembar Pengamatan............................................... 110
Lampiran 8 Kuesioner Minat..................................................... 112
Lampiran 9 Kuesioner Kesulitan Belajar................................... 114
Lampiran 10 Jawaban Pretest dan Posttest .................................. 116
Lampiran 11 Data Skor Keterlibatan Siswa secara Keseluruhan 119
Lampiran 12 Skor Pretest dan Posttest secara keseluruhan......... 120
Lampiran 13 Data Skor Kuesioner Minat.................................... 121
Lampiran 14 Data Kesulitan Belajar Siswa................................. 122
Lampiran 15 Jadwal Penelitian.................................................... 124
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perubahan Wujud .................................................................. 27
Tabel 2 Distribusi soal pretest dan posttest menurut sub
pokok bahasan dan aspek yang ingin diukur....................... 49
Tabel 3. Distribusi butir soal berdasarkan indikator minat.................. 51
Tabel 4 Tingkat keterlibatan............................................................... 54
Tabel 5 Contoh tabel distribusi skor keterlibatan siswa ..................... 55
Tabel 6 Kesungguhan Siswa yang Terlibat Sesuai tingkat Keterlibatan 56
Tabel 7 Kriteria Keterlibatan .............................................................. 56
Tabel 8 Distribusi skor soal pretest dan posttest ................................ 57
Tabel 9 Penskoran per item setiap jawaban soal kuesioner minat .... 60
Tabel 10 Contoh tabel skor jawaban kuesiner minat............................ 61
Tabel 11 Kriteria Minat ........................................................................ 61
Tabel 12 Kriteria Keterlibatan Siswa Selama Pembelajaran ................ 67
Tabel 13 Jumlah Presentase Siswa Dalam Kriteria
Keterlibatan Tertentu ............................................................ 68
Tabel 14 Jumlah Siswa yang Terlibat sesuai dengan Kesungguhan
dalam Setiap Kegiatan Selama Proses Pembelajaran ........... 68
Tabel 15 Analisis Nilai Pretest dan Posttest dengan Uji Test-T .......... 70
Tabel 16 Kriteria minat Siswa selama Pembelajaran ........................... 72
Tabel 17 Kriteria Minat Siswa menurut Kriteria Minat ....................... 73
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1a Susunan partikel zat sebelum suhunya dinaikkan ....................... 25
Gambar 1b Susunan partikel zat sesudah suhunya dinaikkan........................ 25
Gambar 2 Proses pemuaian udara dari bejana kaca berisi udara yang ujungnya
tercelup air pada bejana yang besar dipanaskan ........................ 26
Gambar 3 Barometer Sederhana dari Pipa Terbuka Berisi Air Raksa ........ 32
Gambar 4 Barometer Aneroid ...................................................................... 34
Gambar 5 Alat Suntik................................................................................... 37
Gambar 6 Menghisap air dengan sedotan .................................................... 38
Gambar 7 Siswa Melakukan Percobaan............................................................ 78
Gambar 8 Siswa Mengamati Percobaan ..................................................... 80
Gambar 9 Siswa bergerombol ingin mencoba percobaan di depan .............. 84
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GRAFIK
Grafik Hubungan antara Ketinggian Tempat dengan Tekanan Atmosfer 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar-mengajar melibatkan dua pihak, yaitu guru sebagai
pendidik dan siswa sebagai yang dididik. Dengan demikian suatu kegiatan
dinamakan kegiatan belajar mengajar jika ada guru, siswa dan interaksi antara
keduanya.
Membangun lingkungan belajar yang mendukung merupakan hal yang
penting dilakukan oleh guru agar para siswanya berhasil. Memang guru tidak
dapat mengatur semua faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar. Akan
tetapi para guru dapat mengusahakan lingkungan belajar yang mereka bangun
memberikan kontribusi pada keberhasilan belajar para siswanya.
Dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat merasakan
keberhasilan belajarnya secara langsung maka diperlukan keterlibatan siswa
dalam kegiatan tersebut. Untuk itu guru harus dapat mengusahakan agar
kegiatan belajar-mengajar yang diselenggarakan benar-benar melibatkan siswa
untuk aktif mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan karena siswa
bukan hanya wadah yang setiap saat dapat diisi, tetapi siswa juga harus dapat
mengerti dan memahami bagaimana penemuan konsep, prinsip dan hukum
yang dipelajari itu terjadi. Dengan demikian dalam diri siswa tertanam sikap
keilmuan yaitu sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan dan menemukan hasil
keilmuannya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kompentensi guru sangat diperlukan untuk dapat menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan. Dengan demikian para
siswa akan termotivasi dan tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar
sehingga dapat memahami dan menguasai dengan baik mata pelajaran yang
dipelajari.
Seorang guru harus bisa mempersiapkan dan melaksanakan
pembelajaran di kelas dengan baik. Menurut Paul Suparno (1996) seorang
guru atau pengajar berperan sebagai mediator dan fasilisator yang membantu
agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Fungsi mediator dan fasilisator
dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut :
1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa
bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses, dan penelitian.
Oleh karena itu, jelas ceramah bukanlah tugas utama seorang guru.
2. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang
keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan
gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka
(Watts & Pope dalam Suparno, 1996). Menyediakan kesempatan dan
pengalaman yang paling mendukung proses belajar siswa. Guru harus
menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan pengalaman konflik
(Tobin, Tippins. & gallard, 1994 dalam Suparno, 1996: 4).
3. Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si
siswa jalan atau tidak. Guru menunjukkan dan mempertanyakan
apakah pengetahuan siswa itu berlaku untuk menghadapi persoalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
baru yang berkaitan. Guru membantu mengevaluasi hipotesis dan
kesimpulan.
Agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai maka guru harus cermat dan
tepat dalam menggunakan metode pengajaran yang akan digunakan. Metode
pengajaran sangat diperlukan oleh guru sebagai sebuah teknik pengajaran
untuk menyampaikan pengetahuan agar dapat diterima siswa dengan baik
sehingga efektivitas pembelajaran dapat dioptimalkan.
Salah satu contoh metode pembelajaran yang digunakan untuk dapat
melibatkan siswa secara aktif di dalamnya adalah dengan Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM). PBM adalah suatu model pembelajaran, dimana
proses pembelajarannya diawali oleh suatu masalah nyata yang cukup
kompleks, yang sudah ditentukan sebelumnya dengan melibatkan berbagai
konsep atau topik. Dalam memecahkan masalah siswa harus banyak
dimotivasi agar masalah itu dapat terpecahkan dengan baik. Berdasarkan
masalah itu, siswa dalam kelompok-kelompok kecil, menentukan apa yang
harus diketahui dan dilaksanakan serta bagaimana cara mengetahuinya, agar
masalah itu dapat terselesaikan. Di dalam PBM siswa menentukan sendiri
proses belajarnya.
Masalah yang akan disajikan harus bisa membangun motivasi siswa
guna menemukan pemecahan masalahnya. Masalah-masalah yang diberikan
tidak harus mempunyai jawaban yang tunggal artinya, jawaban bisa kompleks.
Pembelajaran Berbasis Masalah yang dilaksanakan harus berpusat
pada siswa, artinya tanggung jawab dalam pemecahan masalah terletak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
siswa. Dalam hal ini guru bertindak sebagai fasilitator atau pembimbing. Jika
diskusi siswa dalam kelompok berhenti karena mengalami kesulitan, guru
harus bisa memancing dan menggugah pemikiran siswa agar siswa mampu
mengatasi sendiri kesulitan yang dihadapi.
Selain metode pembelajaran yang digunakan, lingkungan atau tempat
tinggal siswa belajar juga berperan penting dalam pencapaian hasil belajar
yang baik. Tempat tinggal itu antara lain rumah, asrama, rumah kos atau
kontrak. Semua tempat tinggal tersebut akan sangat mendukung siswa dalam
pencapaian hasil belajar yang baik apabila dikelola dengan baik. Salah satu
contohnya adalah asrama. Di asrama siswa sudah dibiasakan untuk hidup
teratur dari mulai bangun pagi sampai tidur malam. Para siswanya juga sudah
dibiasakan secara teratur dan tertib untuk mengerjakan tugas-tugas asrama
lebih-lebih untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Para siswa yang tinggal di
asrama diberi waktu untuk belajar setiap hari. Belajar di asrama sudah menjadi
suatu kewajiban dan rutinitas yang harus dilakukan. Dalam keadaan seperti ini
siswa lebih banyak mendapatkan waktu untuk belajar, sehingga tidak jarang
siswa yang tinggal di asrama prestasinya bisa meningkat, tapi tidak menutup
kemungkinan kalau prestasinya juga bisa menurun meskipun siswa tersebut
tinggal di asrama
Dari latar belakang masalah di atas, penulis ingin meneliti “Efektivitas
Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) bagi Siswa
Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Efektifitas pembelajaran dapat diukur dari segi keterlibatan, prestasi,
dan minat siswa selama mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang efektif
adalah suatu pembelajaran yang di dalamnya siswa aktif terlibat, minat siswa
untuk mengikuti pembelajaran tinggi dan hasil belajar (prestasi) yang dicapai
baik.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Sejauh mana keterlibatan siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo
Isidorus Sukorejo dalam mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah
pada topik tekanan udara?
2. Apakah ada peningkatan pemahaman siswa Asrama Manik Hargo
Paroki Santo Isidorus Sukorejo tentang tekanan udara dengan
Pembelajaran Berbasis Masalah?
3. Apakah siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo
berminat mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah pada topik
tekanan udara?
4. Kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi siswa Asrama Manik Hargo
Paroki Santo Isidorus Sukorejo selama mengikuti Pembelajaran
Berbasis Masalah pada topik tekanan udara?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa Asrama Manik
Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo dalam mengikuti pembelajaran fisika pada
topik tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah:
1. menjadi terlibat
2. pemahamannya meningkat
3. menjadi berminat belajar
4. mengalami beberapa kesulitan belajar.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat antara lain:
1. Bagi guru dan calon guru Fisika
Memperoleh gambaran tentang model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM) yang diharapkan bisa digunakan sebagai salah satu alternatif
untuk mengefektifkan pembelajaran fisika, sehingga hasil belajar yang
dicapai lebih optimal.
2. Bagi siswa
Dengan mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah para siswa
mendapatkan pengalaman baru dalam proses belajar mengajar di kelas
sehingga diharapkan siswa lebih mudah dalam memahami konsep
yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagi Penelitian
Hasil Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai contoh penelitian
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan proses aktif bagi
siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka
akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk
melakukan sesuatu (Depdiknas, 2003).
Suparno (1997) mengemukakan bahwa belajar adalah proses
mengkontruksi struktur pengetahuan baru dan membentuk hubungan baru
di antara struktur. Implikasi prinsip ini untuk pembelajaran adalah bahwa
pemahaman harus dikonstruksi secara bertahap dari pengalaman dan
komunikasi. Pengetahuan tidak dapat ditansfer langsung dari satu
individu ke individu yang lain. Setiap struktur pengetahuan individual
mencerminkan pengalaman uniknya. Pengetahuan yang kaya tidak dapat
dikonstruksi secara sekejap. Pemahaman harus dikembangkan secara
bertahap melalui penyusunan langkah demi langkah struktur pengetahuan.
Sedangkan mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa
dalam kegiatan belajar mengajar. Atau dapat dikatakan bahwa mengajar
merupakan suatu usaha untuk mengorganisasi lingkungan dalam
hubungannya dengan peserta didik dan bahan pengajaran sehingga
menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri siswa (Lilis S & Uzer
Usman, 1993).
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menurut kaum konstruktivis, seperti yang diungkapkan
Betencourt (1989) dalam Suparno (1997: 65) mengajar bukan merupakan
kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa melainkan suatu
kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya.
Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam membentuk
pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan
mengadakan justifikasi.
Berdasarkan pengertian di atas, seorang guru dituntut untuk dapat
berperan sebagai organisator dan fasilitator kegiatan belajar siswa yang
mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang terdapat di dalam kelas
maupun di luar kelas.
Agar peran dan tugas tersebut dapat berjalan secara optimal,
diperlukan kegiatan yang perlu dikerjakan dan beberapa pemikiran yang
perlu disadari oleh pengajar (Suparno, 1997):
1. Guru perlu banyak berinteraksi dengan siswa untuk lebih mengerti
apa yang sudah mereka ketahui dan pikirkan.
2. Tujuan yang akan dibuat di kelas sebaiknya dibicarakan bersama
sehingga siswa sungguh terlibat.
3. Guru perlu mengerti pengalaman belajar yang lebih sesuai dengan
kebutuhan siswa. Ini dapat dilakukan dengan berpartisipasi sebagai
pelajar di tengah pelajar.
4. Guru hendaknya terlibat dengan siswa yang sedang berjuang dan
mempercayai siswa bahwa mereka dapat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
5. Guru perlu mempunyai pemikiran yang fleksibel untuk dapat mengerti
dan menghargai pemikiran siswa, karena kadang siswa berpikir
berdasarkan pengandaian yang tidak diterima guru.
B. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
1. Pengertian
Severinus (2004), mengutip dua pendapat para ahli tentang
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM):
a. PBM adalah pembelajaran yang berpusat pada suatu masalah
nyata yang cukup kompleks. Dalam PBM, siswa akan lebih
banyak belajar mengidentifikasi suatu masalah bersama dengan
kelompoknya, saling membantu satu sama lain dan kemudian
menerapkan pengetahuan baru yang berkaitan dengan masalah
tersebut (Pirpic dan Roger, 1999).
b. PBM adalah suatu pembelajaran di mana masalah mendorong
pembelajaran. Jadi sebelum siswa mendapat pengetahuan tertentu,
mereka terlebih dahulu diberikan sebuah masalah. Masalah
tersebut diangkat, sehingga para siswa menyadari bahwa mereka
perlu memiliki pengetahuan baru, sebelum mereka memecahkan
masalah.
Dari definisi di atas, dijelaskan bahwa Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) adalah suatu model pembelajaran, dimana proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pembelajarannya diawali dengan suatu masalah yang nyata dan cukup
kompeks, yang sudah ditentukan sebelumnya dengan melibatkan
berbagai konsep atau topik. Permasalahan yang diajukan oleh guru
harus bisa memotivasi siswa untuk terlibat secara langsung dalam
proses belajar mengajar.
Disamping untuk menciptakan pembelajaran sains yang
menyenangkan, penggunaaan metode PBM ini juga diharapkan dapat
mengembangkan keterampilan-keterampilan siswa, seperti:
kemampuan berpikir kritis, membangun kerjasama dalam kelompok,
membangun kepercayaan diri, dan kemampuan untuk menganalisis
dan menyelesaikan masalah.
2. Elemen-elemen dalam PBM
Terdapat tiga elemen penting yang dipertimbangkan di dalam
pengembangan kurikulum yang menganut PBM (Peggy & Jonathan,
2003), yaitu:
a. Masalah
• Masalah yang akan disajikan dalam pembelajaran harus bisa
membangun motivasi siswa guna menemukan pemecahan
masalahnya.
• Pemberian masalah kepada siswa diberikan sebelum
pembelajaran dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
• Pemecahan masalah-masalah tidak harus menghasilkan
jawaban yang benar dan dapat diselesaikan dengan berbagai
cara. Yang terpenting di sini adalah proses belajarnya.
b. Guru
• Guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau tutor yang
mendampingi siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang
diberikan.
• Guru dapat menyediakan informasi-informasi tambahan yang
dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam
kelompok masing-masing.
c. Siswa
• Siswa adalah pusat pembelajaran. Maka siswa harus terus
berusaha sendiri untuk memahami masalah yang diajukan
guru.
• Siswa harus bertanggung jawab untuk mencari penyelesaian
masalah dalam kelompok dengan merancang dan
melaksanakan sendiri proses belajarnya.
3. Karakteristik PBM
PBM memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut
(Severinus, 2004):
a. Kegiatan pembelajaran dalam PBM berawal dari masalah.
Masalah menjadi pemicu, pemacu dan pengendali proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Masalah yang dipilih dalam PBM adalah masalah dunia nyata
(real world problem) yang cukup kompleks, sehingga memerlukan
pendekatan interdisipliner dalam penyelesaiannya.
c. Pembelajaran berpusat pada siswa. Mula-mula siswa berusaha
memahami masalah yang diajukan guru. Selanjutnya siswa dalam
kelompok-kelompok kecil, mengidentifikasi pengetahuan dan
ketrampilam yang sudah dimiliki, untuk menyelesaikan masalah
itu. Siswa merancang dan melaksanakan sendiri proses belajarnya
untuk menyelesaikan masalah itu (self regulated learning). Guru
atau team bertindak sebagai tutor, mendampingi siswa dalam
penyelesaian masalah itu.
d. Secara terjadwal setiap kelompok melaksanakan kegiatan tutorial
yang dipimpin oleh guru sebagai tutor. Dalam kegiatan tutorial
siswa menyampaikan perkembangan proses penyelesaian masalah,
hasil yang sudah dicapai, rencana tindak lanjut, kesulitan yang
dihadapi. Tutor dapat menggunakan kesempatan tutorial ini untuk
memberi masukan kepada siswa, menggali pemahaman siswa,
sekaligus melakukan assesment.
e. Yang terutama dalam PBM adalah proses belajar siswa, bukan
penyelesaian masalah itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Tujuan PBM
Tujuan dari PBM adalah pencapaian kompetensi. Yang
dimaksud dengan kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan,
sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
Beberapa kompetensi yang hendak dicapai melalui
pembelajaran dengan pendekatan PBM adalah sebagai berikut:
a. Siswa memperoleh pengetahuan baru dalam konteks masalah yang
bersangkutan. Pengetahuan baru itu diharapkan mampu bertahan
lama, karena merupakan hasil dari proses membangun sendiri
pengetahuan, bukan transfer pengetahuan.
b. Siswa mampu mengidentifikasi masalah dan merancang alternatif
penyelesaian masalah itu.
c. Siswa mampu mengakses, mengevaluasi dan menggunakan data
dan informasi dari berbagai sumber belajar.
d. Siswa mampu berpikir dan bertindak secara proaktif dan kritis.
e. Siswa mampu mengkomunikasikan gagasan dan hasil belajarnya
baik secara lisan maupun tertulis.
f. Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok.
g. Siswa mampu mengenali dan mengembangkan sikap-sikap ilmiah
dan profesional seperti obyektif, terbuka, sadar diri. Mampu
membangun relasi, tanggung jawab dan mampu memberi
perhatian kepada orang atau kelompok lain (Severinus, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. Prosedur PBM
Tahap persiapan
Pada tahap ini, guru mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Menentukan kompetensi yang akan dicapai siswa. Kompetensi ini
meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diharapkan
dapat dicapai dalam pembelajaran ini.
2) Merancang dan merumuskan masalah yang dikenal sebagai
skenario.
3) Menentukan kemungkinan pilihan kegiatan pokok penyelesaian
masalah.
4) Mempertimbangkan ketersediaan sumber-sumber belajar dan
sarana belajar.
5) Membentuk kelompok-kelompok siswa dan guru sebagai tutor.
6) Merancang jadwal kegiatan.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini siswa dengan bimbingan guru, melaksanakan
tiga langkah utama dalam pembelajaran, yaitu 1) identifikasi masalah,
2) proses percobaan, 3) penyelesaian masalah.
Kegiatan-kegiatan identifikasi masalah meliputi:
• Memahami masalah.
• Membuat hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
• Mencoba atau menguji hipotesis, sampai akhirnya menemukan
hipotesis yang benar.
• Menyimpulkan jawaban.
Kegiatan siswa pada langkah proses belajar meliputi:
• Siswa menentukan sumber-sumber belajar seperti bahan bacaan
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
• Siswa merancang hal-hal teknis dalam belajar seperti persiapan-
persiapan teknis pelaksanaan lainnya.
• Siswa melaksanakan proses belajar mengikuti tahap-tahap yang
sudah ditentukan.
Kegiatan penyelesaian masalah meliputi :
• Mediskusikan hasil penyelesaian masalah kepada kelompok, yang
relevan baik secara lisan maupun tertulis (Severinus, 2004).
6. Penilaian dalam PBM
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penilaian formatif.
Penilaian formatif ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan
proses belajar baik individu maupun kelompok. Dengan mengetahui
perkembangan proses belajar itu, maka dapat dilakukan tindak lanjut
yang sesuai dengan perkembangan itu sendiri. Bentuk tindak lanjut itu
antara lain menentukan jenis bantuan, dukungan, perbaikan yang
harus diberikan kepada individu atau kelompok, agar proses
belajarnya terarah kepada penyelesaian masalah. Penilaian formatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dilakukan selama proses belajar berlangsung, secara khusus dilakukan
pada waktu kegiatan percobaan. Penilaian formatif dapat dilakukan
oleh guru, teman kelompok dan diri siswa (http:/www.
Samford.edu/pbl).
C. Pembelajaran yang Efektif
Menurut Davis (1981) dalam Budi (2001) efektivitas mengacu
pada apa yang dikerjakan, sedangkan efisiensi mengacu pada cara
mengerjakan. Suatu pembelajaran fisika disebut efektif bila apa yang
dikerjakan benar, dan efisien bila cara mengerjakan benar sesuai dengan
materi dan tujuan. Kegiatan belajar mengajar akan efektif jika interaksi
komponen-komponen kegiatan belajar berjalan dengan baik, bermula dan
bermuara pada tujuan. Menurut Moedjiono dan Moh Dimyanti (1992: 1-
2) komponen-komponen dalam kegiatan belajar mengajar tersebut adalah:
1. Siswa, adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima,
dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Guru, adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan
belajar mengajar, katalisator kegiatan belajar mengajar, dan peranan
lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar yang efektif.
3. Tujuan, adalah pernyataan tentang perubahan perilaku yang
didefinisikan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mengajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif,
psikomotorik, dan afektif.
4. Isi pelajaran, adalah segala informasi berupa fakta, prinsip, dan
konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
5. Metode, adalah cara yang teratur untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mendapat informasi dari orang lain, dimana
informasi tersebut dibutuhkan siswa untuk mencapai tujuan.
6. Media, adalah peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi
kepada para siswa agar mereka dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
7. Evaluasi, adalah cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu
proses dan hasil. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen
kegiatan belajar mengajar dan sekaligus memberikan balikan bagi
setiap komponen kegiatan belajar mengajar.
Komponen-komponen di atas harus saling berinteraksi dengan
baik, maksudnya bahwa kerjasama antara siswa dan guru harus terjalin
dengan baik. Dengan adanya interaksi tersebut nantinya diharapkan
kegiatan belajar mengajar dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga
dapat mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran pengajaran sains.
Dalam kegiatan belajar mengajar sains guru menggunakan strategi
mengajar yang memungkinkan siswa ikut aktif, sehingga diharapkan
siswa terlibat di dalamnya. Untuk itu guru dituntut dapat memilih strategi
yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sarana dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
prasarana yang tersedia, serta kondisi siswa yang akan belajar. Agar siswa
terlibat dalam kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu harus
diusahakan agar siswa berminat mengikuti proses belajar mengajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran yang
efektif adalah pengajaran yang dapat menarik perhatian siswa agar
berminat belajar yang kemudian ikut aktif terlibat dalam proses belajar
mengajar sehingga hasil belajarnya menjadi lebih baik.
D. Hasil Belajar Siswa
Suparno (1997: 61) menyatakan bahwa hasil belajar seseorang
tergantung pada apa yang telah diketahui si pelajar: konsep-konsep,
tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang
dipelajari.
Hasil belajar seseorang tidak dapat terlihat secara langsung tanpa
orang itu melakukan sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah
diperoleh melalui belajar (Winkel, 1996: 52). Hasil belajar yang baik
menunjukkan tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran, yang dikenal sebagai prestasi belajar. Pada umumnya
prestasi belajar siswa diwujudkan dengan nilai sebagai simbol yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keberhasilan siswa selama
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Siswa dikatakan memiliki prestasi belajar yang tinggi apabila
banyak tujuan yang bisa dicapai dari pembelajaran. Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pencapaiannya dapat dilihat dari aspek pemahaman, ingatan, penerapan,
dan analisis. Aspek pemahamaan ditunjukkan dengan seberapa jauh siswa
dapat memahami dan mengerti materi yang dipelajari. Aspek ingatan
ditunjukkan dengan kemampuan siswa mengingat materi pelajaran,
mendefinisikan dan mampu mengungkap kembali konsep atau hukum yag
telah dipelajari. Aspek penerapan ditunjukkan dengan kemampuan siswa
dalam menerapkan konsep atau hukum dalam mengerjakan soal dan
dalam memecahkan suatu permasalahan. Sedangkan aspek analisis
ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam menggunakan konsep atau
hukum dengan tepat, misalnya dalam langkah penyelesaian soal (Winkel,
1996: 188).
Agar hasil belajar yang dicapai siswa baik, maka guru harus bisa
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, yang memungkinkan
siswa tertarik untuk mengikutinya dengan sungguh-sungguh.
E. Keterlibatan Siswa
Dalam proses belajar mengajar, keterlibatan siswa secara aktif
sangatlah penting. Keterlibatan siswa secara aktif juga dapat
menggambarkan tingkat keberhasilan suatu proses pembelajaran. Seperti
yang dikatakan kaum konstruktivis bahwa siswa sendiri yang bertanggung
jawab atas hasil belajarnya. Dalam belajar siswa harus aktif sendiri dalam
mengkonstruksi pengetahuan. Siswa harus aktif mengolah bahan,
mencerna, memikirkan, menganalisis, dan akhirnya yang terpenting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
merangkumkannya sebagai suatu pengertian yang utuh. Tanpa keaktifan
siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri, mereka tidak akan
mengerti apa-apa (Suparno, 2006: 9).
Dari pengertian di atas keterlibatan siswa secara aktif dalam
proses belajar mengajar sangat penting, karena dengan terlibat aktif siswa
akan mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Dengan demikian
siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
F. Minat Belajar Fisika
Salah satu indikator yang menunjukkan bahwa proses belajar
mengajar di dalam kelas berlangsung efektif adalah minat. Winkel (1986)
mengemukakan bahwa minat adalah suatu kecenderungan yang agak
menetap dalam diri subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa
lebih menyukai suatu hal daripada yang lainnya. Terlihat bahwa minat
berhubungan dengan perasaan. Perasaan merupakan faktor psikis yang
non intelektual yang khusus berpengaruh terhadap semangat dan gairah
belajar dan akan mengadakan penilaian terhadap pengalaman belajar.
Penilaian yang positif akan menimbulkan perasaan senang dan diperkuat
dengan munculnya sikap positif.
Terlihat bahwa minat berhubungan dengan perasaan. Perasaan
merupakan faktor psikis yang non intelektual yang khusus berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
terhadap semangat dan gairah belajar dan akan mengadakan penilaian
terhadap pengalaman belajar. Penilaian yang positif akan menimbulkan
perasaan senang dan diperkuat dengan munculnya sikap positif (Winkel,
1986). Dari pengertian di atas dapat diketahui indikator dari seseorang
yang mempunyai minat terhadap sesuatu. Indikator tersebut adalah
sebagai berikut:
• rasa senang /gairah melakukan sesuatu
• rasa tertarik melakukan sesuatu
• keseriusan dan rasa semangat
• rasa puas setelah melakukan sesuatu
• berpartisiapasi aktif dan merasa tertantang dalam melakukan
sesuatu.
Siswa bisa dikatakan berminat terhadap sesuatu apabila sikapnya
memenuhi indikator-indikator minat di atas. Apabila siswa telah berminat
untuk belajar fisika, maka siswa tersebut akan mempelajarinya sesuai
dengan hakikatnya. Minat untuk belajar fisika adalah modal yang baik
sebagai motivasi bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran fisika.
G. Kesulitan Belajar
Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, tidak selamanya bisa
mengikutinya dengan baik. Siswa sering merasakan kesulitan-kesulitan
dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan. Kesulitan-kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
belajar disini merupakan kendala-kendala yang dihadapi siswa selama
mengikuti proses pembelajaran.
Ada dua faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari diri siswa, meliputi faktor jasmaniah (fisiologi) dan faktor
psikologis. Yang termasuk faktor jasmaniah adalah pancaindera yang
tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat
tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar
tubuh yang membawa kelainan tingkah laku. Sedangkan yang termasuk
faktor psikologis adalah faktor intelektif yang meliputi faktor potensial,
yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata. Faktor
nonintelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,
kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.
Faktor ini meliputi faktor sosial (lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, dan kelompok), faktor budaya (adat istiadat dan kesenian)
faktor lingkungan fisik (fasilitas rumah dan fasilitas belajar), faktor
lingkungan spiritual atau keagamaan (Usman & Setiawati, 1993).
Lingkungan sekolah meliputi: interaksi antara guru dan siswa, cara
penyajian (metode) pengajaran, hubungan antar siswa, media pendidikan,
teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
H. Materi Pelajaran
Materi yang diajarkan dengan metode PBM adalah tekanan udara,
dan serta perubahan wujud benda yang digunakan sebagai prasyarat
materi tekanan udara.
1. Pemuaian
Hampir setiap zat, baik zat padat, zat cair maupun gas, apabila
suhunya dinaikkan akan memuai dan sebaliknya apabila suhunya
diturunkan akan menyusut. Teori partikel zat menyatakan bahwa
semua zat tersusun atas bagian yang sangat kecil dan tidak kasat mata
(yang disebut partikel) yang selalu bergerak dan akan bergerak makin
cepat jika suhunya dinaikkan. Perhatikan gambar 1, pada gambar 1(a)
dilukiskan susunan partikel-partikel zat teratur dan berdekatan ketika
suhunya belum dinaikkan. Selanjutnya, pada gambar 1(b) jika suhu
itu dinaikkan, susunan partikel-partikel zat tersebut berubah dan jarak
antar partikel menjadi renggang sehingga volum zat bertambah besar.
Dengan kata lain, zat telah mengalami pemuaian. Sebaliknya jika
suhu zat itu turun, gerak partikel-partikelnya semakin lambat dan
jarak antar partikel semakin dekat sehingga volum zat mengecil.
Dengan kata lain zat telah mengalami penyusutan. Gejala inilah yang
dialami oleh berbagai zat, yaitu akan memuai apabila suhunya
dinaikkan dan akan menyusut apabila suhunya diturunkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 1(a) : Susunan partikel zat sebelum Gambar 1(b): Susunan partikel zat sebelum
suhunya dinaikkan suhunya dinaikkan
(Humizar, 2005: 12)
Ada tiga jenis pemuaian, yaitu: pemuaian pada zat padat,
pemuaian pada zat cair dan pemuaian pada zat udara/gas. Pemuaian
yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pemuaian
pada zat cair dan udara saja.
a. Pemuaian pada zat cair
Zat cair akan mengalami pemuaian jika suhunya dinaikkan,
tetapi karena bentuk zat cair tidak tetap, maka ketika zat cair
dipanaskan pemuaian yang terjadi bukanlah muai panjang melainkan
muai volum. Selain itu, pemuaian zat cair lebih besar jika
dibandingkan pemuaian pada zat padat. Hal ini dapat dibuktikan
dengan memanaskan minyak kelapa.
Ketika minyak dipanaskan di dalam bejana kaca, minyak dan
bejana sama-sama memuai, tetapi karena pemuaian zat cair (minyak)
lebih besar daripada bejana, maka jika pemanasan dilanjutkan
sebagian zat cair dalam bejana akan meluap. Menurut pengalaman
sehari-hari, pemuaian berbagai jenis zat cair juga berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Pemuaian pada udara/gas
Seperti halnya zat padat dan zat cair, gas juga akan memuai
bila dipanaskan. Untuk menunjukkan adanya pemuaian pada gas, ikuti
penjelasan berikut ini.
Gambar 2: Proses pemuaian udara dari bejana kaca berisi udara yang ujungnya tercelup air pada
bejana yang besar dipanaskan
Bejana kaca berisi udara
Air
Pipa Kaca
Lampu Spiritus
Gelembung udara
(Humizar, 2005: 16)
Gambar 2 di atas memperlihatkan sebuah bejana yang dilengkapi
pipa kaca yang ujungnya dicelupkan ke dalam bejana lain yang
berisi air. Selanjutnya, bejana kaca berisi udara dipanaskan
dengan menggunakan lampu spiritus. Ternyata setelah beberapa
lama pemanasan berlangsung, dari ujung pipa kaca yang
dicelupkan ke dalam bejana berisi air timbul gelembung-
gelembung udara. Hal itu terjadi akibat adanya pemuaian udara
(gas) di dalam bejana tersebut ketika suhunya dinaikkan. Apabila
pemanasan dihentikan, suhu udara di dalam bejana akan turun.
Akibatnya, volume udara di dalam bejana tersebut menyusut
disertai dengan masuknya air melalui pipa kaca ke dalam bejana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Perubahan Wujud Zat
Wujud zat bersifat tidak tetap, artinya bisa berubah-ubah
tergantung pada suhu zat tersebut, seperti yang telah disebutkan dalam
teori kinetik, semakin tinggi suhu zat, semakin cepat pergerakkan partikel
zat. Pada suatu saat, ketika suhunya mencapai nilai tertentu, partikel-
partikel zat mulai tidak mampu mengatasi gaya tarik menarik antar
partikel zat, dan zat pun mulai berubah wujud. Jadi, secara umum bisa
disebutkan bahwa wujud zat berubah ketika zat dipanaskan atau
didinginkan.
Tabel di bawah ini menunjukkan perubahan wujud yang terjadi
pada zat ketika dipanaskan atau pun didinginkan beserta contohnya.
Tabel 1 : Perubahan Wujud
Perubahan
dari wujud
menjadi wujud
Nama perubahan Contoh
Padat Cair Melebur Coklat yang tidak diletakkan di kulkas, atau dipanaskan
Cair Padat Membeku Air yang dimasukkan ke kulkas berubah menjadi es
Cair Gas Menguap Air yang direbus terus-menerus, lama-lama habis karena air berubah menjadi uap air
Gas Cair Mengembun Uap air di udara menjadi titik-titik air di gelas Padat Gas Menyublim Kapur barus berubah menjadi gas Gas Padat Menyublim Proses pemurnian yodium
Perubahan wujud yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah
perubahan wujud zat dari cair menjadi gas dan gas menjadi cair, yaitu
menguap dan mengembun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Sebelum membahas tentang proses penguapan dan pengembunan
perlu diketahui pengertian mendidih terlebih dahulu.
a. Mendidih
Jika air yang terdapat di dalam panci terbuka dipanaskan,
pada suhu tertentu terlihat gelembung-gelembung uap air.
Gelembung-gelembung uap ini tidak hanya terdapat di permukaan
zat cair melainkan di seluruh zat cair. Jadi zat cair dikatakan
mendidih jika gelembung-gelembung uap terjadi di dalam seluruh
zat cair dan dapat meninggalkan zat cair tersebut.
b. Menguap
Pada saat air yang dipanaskan sudah mendidih, maka
gelembung-gelembung uap air ini akan keluar dari permukaan air.
Gelembung-gelembung ini akan hilang ke permukaan udara. Jadi
zat cair dikatakan menguap jika ada pergerakan dari gelembung-
gelembung uap air meninggalkan permukaan zat cair setelah
terjadi proses mendidih.
c. Mengembun
Pengembunan adalah proses kebalikan dari penguapan,
yaitu perubahan wujud dari gas ke cair. Jika uap air yang terjadi
karena penguapan air (laut, sungai dan sebagainya) memasuki
udara dingin, uap air ini dapat kembali kewujud air sebagai tetesan
air murni. Sebagai contohnya adalah awan yang ada di langit.
Awan disusun oleh berjuta-juta tetes air yang menggantung di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
udara. Peristiwa pengembunan yang lain dapat diamati jika uap air
yang keluar dari ketel (tempat masak air) mengenai kaca. Tampak
bahwa kaca yang semula kering dipenuhi oleh tetes-tetes air yang
berasal dari pengembunan uap air.
3. Pengertian Tekanan
Dalam pengertian sehari-hari, kata tekanan sering
dicampuradukkan dengan pengertian gaya. Dalam sains, kata tekanan
(preassure dalam bahasa Inggris) adalah besarnya persebaran suatu gaya
yang bekerja gaya persatuan luas. Dengan demikian, jika gaya tersebut
bekerja pada daerah yang sempit, maka kekuatan gaya tersebut menjadi
terpusat. Itu berarti tekanannya besar. Namun jika gaya bekerja pada
daerah yang luas, maka gaya tersebar ke semua bagian permukaan.
Karena itu tekanannya kecil. Dengan demikian tekanan adalah gaya
persatuan luas. Persamaannya adalah sebagai berikut:
Dimana, P : tekanan (N/m2)
F : gaya (N)
A : luas penampang (m2)
Dengan demikian, dapatlah didefinisikan bahwa tekanan
adalah gaya persatuan luas. Tekanan dinyatakan dalam satuan N/m,
atau disebut Pascal (Pa), sesuai dengan nama seseorang ilmuwan
AFP =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Perancis Blaise Pascal (1623-1662). Satu pascal setara dengan gaya 1
Newton yang bekerja pada suatu permukaaan luas 1 meter persegi.
Tekanan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu, tekanan oleh
benda padat, tekanan pada fluida dan tekanan udara (tekanan
atmosfer). Namun materi tekanan yang akan diteliti dalam penelitian
ini adalah tekanan udara (atmosfer)
4. Tekanan Udara
a. Tekanan Atmosfir
Bumi kita diselimuti oleh lapisan udara yang disebut dengan
atmosfer. Udara tersebut merupakan campuran dari berbagai gas,
yaitu :
1) Nitrogen (78 %)
2) Oksigen (21%)
3) Satu persen lainya terdiri atas:
Argon (0,09%), karbon dioksida (0,03%), uap air
yang jumlahnya selalu berubah, ozon, xenon dll.
Udara dan gas-gas lainnya yang menyusun atmosfer
memiliki massa, mereka juga ditarik oleh gaya gravitasi bumi.
Oleh sebab itu atmosfer juga melakukan gaya. Gaya tersebut juga
mengalami tekanan pada permukaan bumi dan segala sesuatu di
bumi termasuk kita. Tekanan di sekitar kita ini disebut tekanan
atmosfir. Di dalam tubuh manusia juga ada tekanan karena di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dalam tubuh manusia terdapat udara yang jumlahnya telah diatur
sedemikian sehingga tekanan di dalam dan di luar tubuh manusia
(tekanan atmosfir) sama.
Tekanan udara yang ada di bumi ini cukup besar.
Besar tekanan udara menurut pengukuran yang dilakukan oleh
Torricelli (1608-1647) adalah 760 mmHg (76 cmHg).
Besaran tekanan udara di setiap tempat bervariasi,
tergantung ketinggian tempat. Tekanan udara di pantai (dataran
rendah) berbeda dengan tekanan udara di pegunungan (dataran
tinggi). Hal ini bisa terjadi karena lapisan Atmosfer yang ada di
bumi ini bagaikan lautan air saja. Tekanan dalam air makin besar
jika makin dalam dari permukaan air. Misalkan saja permukaan
bumi ini sebagai dasar lautan tersebut (bagian terdalam). Jadi
analogi dari lautan tadi, makin ke atas dari permukaan bumi, maka
tekanan udaranya juga akan berkurang.
b. Satuan tekanan udara
Tekanan udara biasa dinyatakan dalm satuan atmosfer
(disingkat atm). Namun demikian, tekanan udara dapat juga
dinyatakan dengan satuan lain, yaitu pascal (Pa) dan bar.
Hubungan antara ketiga satuan tersebut adalah sebagai berikut :
1 atm = 101300 Pa
1 bar = 100 000 Pa
1 atm = 1,013 bar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Barometer air raksa
Cara mengukur tekanan atmosfer menggunakan cairan raksa
ini ditemukan oleh Evangelista Torrielli (1608-1647). Ia membuat
barometer sederhana dengan cara mengisikan air raksa ke dalam
tabung kecil yang tebal dan panjangnya 1 meter dengan satu
ujungnya terbuka dan ujung lainnya tertutup. Setelah hampir
semua penuh, ujung terbuka tabung tersebut disumbat. Pipa lalu
dibalikkan dan ujung terbuka yang disumbat tersebut dicelupkan
ke dalam suatu wadah yang berisi cairan raksa pula.
Gambar 3: Barometer Sederhana dari Pipa Terbuka Berisi Air Raksa
(Foster, 2004: 137)
Sumbat dilepaskan, dan begitu cairan raksa dari pipa bertemu
dan bercampur dengan cairan raksa dalam wadah, maka
ketinggian kolom atau permukaan cairan raksa di dalam pipa akan
turun sampai setara dengan tekanan atmosfer yang menekan
permukaan permukaan cairan raksa dalam wadah tersebut.
Ternyata, kolom tersebut turun, hingga berjarak 760 mm dari
permukaan cairan raksa dalam wadah. Nilai 760 inilah yang
kemudian menjadi acuan besar tekanan atmosfer di permukaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Bumi yang sejajar dengan permukaan laut. Besar tekanan atmosfer
itu dinyatakan dengan 760 mmHg.
Bagian tabung di atas kolom cairan raksa tersebut menjadi
hampa karena sebelumnya diisi cairan raksa tersebut. Ruang
hampa tersebut memungkinkan kolom cairan raksa untuk naik lagi
jikalau besar tekanan atmosfer juga meningkat. Semakin tinggi
tekanan atmosfer, semakin tinggi kolom air raksanya. Di
permukaan laut, tekanan atmosfer yang standar adalah 760 mmHg.
Tetapi, seperti disebutkan sebelumnya bahwa tekanan atmosfer
juga dipengaruhi cuaca. Karena itu, tekanan atmosfer bisa
bervariasi dari 730 sampa 770 mmHg.
Besar tekanan atmosfer dalam satuan Pascal dapat dihitung
dengan persamaan p = hgρ . Kita tinggal menghitung berat air
raksa dalam tabung dibagi dengan luas daerah yang ditekan oleh
berat air raksa, yaitu sama dengan luas penampang lingkaran
bagian dalam tabung. Data yang dibutuhkan adalah ketinggian
kolom yaitu 760 mm atau 0,76 m, massa jenis air raksa 13600
kg/m3, dan nilai percepatan gravitasi 9,8 m/s2 atau 9,8 N/kg.
Persamaannya adalah:
1 atm = h x ρ x g (pascal)
= 0,76 m x 13600 kg/m3x 9,8 N/kg
= 101300 N/m2
= 1,013 x 105 Pa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Barometer air raksa tidak praktis karena memerlukan tempat yang
cukup besar dan melibatkan zat cair yang perlu penanganan khusus.
Paling tidak, memerlukan pipa yang panjangnya 1 m. Disamping itu,
cairan raksa berbahaya bagi kulit manusia dan juga mengahasilkan
uap raksa yang beracun. Oleh karena itu, para ilmuwan berusaha
mencari cara yang lebih aman dan mudah untuk mengukur tekanan
atmosfer.
d. Barometer Aneroid (Barometer logam)
Barometer aneroid lebih praktis, mudah dan lebih aman
digunakan dibandingkan dengan barometer air raksa, karena
barometer aneroid tidak menggunakan cairan raksa.
Gambar 4 : Barometer Aneroid
(Kanginan, 2004: 55)
Bagian utama barometer aneroid adalah sebuah kantung yang
berisi udara dengan tekanan rendah. Kantung ini dibuat dari bahan
membran/selaput yang sangat tipis. Karena tipisnya, setiap
perubahan tekanan atmosfer dapat menyebabkan kantung tersebut
bergerak mengembang dan menyusut. Gerakan kantung ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
diteruskan dengan sebuah lengan dan rantai yang terhubung ke
sebuah jarum penunjuk. Daerah gerakan jarum tersebut diberi
skala melengkung. Skala tersebut tentu saja telah disesuaikan
dengan tekanan yang ditunjukkan oleh jarum.
Barometer aneroid digunakan sebagai pengukur tekanan dan
pengukur ketinggian (altimeter) pada pesawat terbang. Mengapa
demikian? Karena tekanan atmosfer berkurang jika ketinggian
bertambah.
e. Hubungan Tekanan Atmosfer dan Ketinggian Tempat
Tekanan atmosfer berubah terhadap ketinggian. Atmosfer kita
bagaikan lautan air. Tekanan dalam air semakin besar jika
semakin dalam permukaan air. Misalkan permukaan bumi kita
sebagai dasar lautan tersebut (bagian terdalam). Jadi, semakin ke
atas dari permukaan bumi, maka tekanan atmosfer juga akan
semakin berkurang.
Pada ketinggian 5,9 km (seperti dipuncak Gunung
Kilimanjaro) tekanan menurun drastis menjadi 380 mmHg skala
barometer cairan raksa. Setengah dari besar tekanan atmosfer di
permukaan laut. Bahkan dipuncak Mount Everest, tekanan
atmosfer hanya 250 mmHg. Pada ketinggian 80 km tekanan
atmosfer menjadi 0,0069 mmHg. Di bawah ini grafik hubungan
antara ketinggian tempat dengan tekanan atmosfer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Grafik : Hubungan antara Ketinggian Tempat dengan Tekanan Atmosfer
Grafik Hubungan Ketinggian terhadap Besar Tekanan Atmosfer
0
5
1015
20
25
0 500 1000
Tekanan Atmosfer (milibar)
Ketingg
ian (K
m)
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan
tekanan udara.
a. Sewaktu berpergian ke tempat-tempat di ketinggian, mungkin kita
akan merasakan telinga kita seperti tersumbat. Kita tahu bahwa
semakin tinggi suatu tempat di bumi ini, tekanan udara semakin
rendah. Padahal, dalam tubuh kita selalu terdapat udara yang
bertekanan normal. Di tempat yang tinggi itu, tekanan udara luar
biasa rendah daripada tekanan udara dalam tubuh kita. Karena itu
udara yang terdapat dalam tubuh kita mendesak keluar, salah
satunya melalui lubang telinga.
b. Disamping berpengaruh ke telinga kita, tekanan udara yang rendah
di dataran tinggi menyebabkan penurunan suhu didih air. Jikalau di
dataran rendah air yang dipanaskan di tempat terbuka baru mendidih
pada suhu 100oC, maka di dataran tinggi air yang dipanaskan pada
wadah terbuka akan mendidih pada suhu di bawah 100oC. Pada
wadah yang terbuka, permukaan air dalam wadah tersebut mendapat
tekanan atmosfer. Tekanan tersebut menekan partikel-partikel air di
permukaan. Akibat tekanan tersebut, air seperti mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
penghalang untuk berubah wujud menjadi uap. Akibatnya air
membutuhkan energi yang panas yang lebih banyak. Jikalau tekanan
itu lebih rendah, tentu saja energi panas yang dibutuhkan lebih
sedikit.
c. Alat suntik terdiri atas sebuah pengisap kecil yang ada dalam sebuah
tabung plastik silinder. Bagaimanakah cairan obat dimasukkan ke
dalam tabung alat suntik? Coba perhatikan gambar 4! Mula-mula
mulut suntik dimasukkan ke dalam cairan obat, kemudian pengisap
ditarik ke atas sehingga tekanan udara di bawah pengisap berkurang.
Tekanan udara luar pada permukaan cairan obat yang lebih besar
daripada tekanan udara di bawah pengisap memaksa cairan obat ke
atas memasuki tabung silider.
Gambar 5 : Alat Suntik
(Kanginan, 2004: 48)
d. Minum dengan menggunakan sedotan merupakan salah satu
kegiatan yang sering kali kita lakukan, dalam kegiatan ini kita telah
menggunakan prinsip Fisika yakni “perbedaan tekanan udara
menyebabkan udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke
daerah bertekanan rendah”. Ketika menghisap sedotan, paru-paru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
anda mengembang sehingga anda memindahkan sebagian udara dari
dalam sedotan
Hal ini menyebabkan tekanan udara di dalam sedotan berkurang
(lihat gambar 5), tekanan udara luar di dalam minuman sekarang
menjadi lebih besar dari pada tekanan udara di dalam sedotan.
Perbedaan tekanan udara ini memaksa air pada permukaan gelas
naik melalui sedotan ke mulut anda
Gambar 6 : Menghisap air dengan sedotan
(Kanginan, 2004: 48)
I. Kaitan Teori dengan Penelitian
Semua teori di depan disajikan untuk mendukung penelitian.
Teori-teori tersebut mendasari dalam pembuatan instument, treatment,
analisa data, dan kesimpulan. Teori tentang keterlibatan siswa mendasari
dalam pembuatan lembar pengamatan, teori tentang hasil belajar siswa
dan materi pelajaran mendasari pembuatan soal-soal pretest dan posttest,
teori tentang minat siswa mendasari pembuatan kuesioner minat, dan teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tentang kesulitan belajar siswa mendasari pembuatan kuesioner kesulitan
siswa.
Treatment dibuat berdasarkan teori tentang PBM dan materi
tentang tekanan udara. Di dalam treatment sampel diminta untuk
memecahkan masalah tentang materi tekanan udara. Di dalam proses
pemecahan masalah, siswa berdiskusi dan melakukan percobaan untuk
memahami konsep tekanan udara, yaitu percobaan kaleng penyok.
Dalam menganalisa dan menyimpulkan data, peneliti
menyusunnya berdasarkan teori tentang keterlibatan siswa, hasil belajar
siswa, minat siswa dan kesulitan belajar siswa. Untuk menganalisis
keterlibatan siswa digunakan teori keterlibatan siswa, dalam menganalisis
pengetahuan siswa tentang konsep tekanan udara digunakan teori hasil
belajar dan materi tekanan udara, dalam menganalisis minat siswa
digunakan teori minat siswa dan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan
siswa selama mengikuti pembelajaran digunakan teori kesulitan belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif kualitatif, gabungan dari
penelitian kuantitatif dan kualitatif dimana dalam penelitian ini terdapat data
yang dianalisis secara kuantitatif dan ada juga yang dianalisis secara kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui. Sedangkan penelitian kualitatif adalah
suatu proses menemukan pengetahuan dengan meneliti gejala-gejala atau
suatu keadaan yang untuk memahaminya tidak mudah dilakukan
menggunakan alat ukur melainkan dengan naluri dan perasaan perasaan
(Nasoetion, 1992: 81-82). Data yang akan dianalisis secara kuantitatif adalah
data tentang keterlibatan, peningkatan pemahaman terhadap materi tekanan
udara dan minat siswa selama mengikuti proses Pembelajaran Berbasis
Masalah. Sedangkan data yang akan dianalisis secara kualitatif adalah data
tentang kesulitan-kesulitan siswa selama mengikuti Pembelajaran Berbasis
Masalah.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian : 7-20 Januari 2007
Tempat Penelitian : Asrama (SLTP) ST Isidorus Sukorejo
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
C. Populasi dan Sampel
Populasi Penelitian : Siswa-siswi yang tinggal di Asrama ST Isidorus
Sukorejo
Sampel Penelitian : Siswa-siswi kelas VIII SMP K Argokiloso yang
tinggal di Asrama Manik Hargo gereja Santo
Isidorus Sukorejo yang berjumlah 17 siswa.
Siswa-siswa yang tinggal di asrama mempunyai jam belajar yang
teratur setiap harinya. Siswa belajar bersama dalam suatu ruangan dan
bahkan sering didampingi oleh seorang pendamping. Siswa-siswi yang
tinggal di asrama tersebut adalah siswa-siswi yang sekolah di SMP
Kanisius Argokiloso Sukorejo-Kendal. Peneliti ingin menerapkan
Pembelajaran Berbasis Masalah pada siswa-siswi yang tinggal di
Asrama santo Isidorus Sukorejo bukan di sekolahnya. Peneliti
mengambil sampel siswa arsama dengan alasan peneliti ingin melihat
sejauhmana efektivitas pembelajaran jika dilakukan di luar jam sekolah
dan dalam suasana belajar yang berbeda dengan Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM).
D. Ubahan
1. Jenis Ubahan
Penelitian ini memiliki empat ubahan, yaitu:
1. Keterlibatan siswa dalam mengikuti pelajaran fisika dengan metode
Pembelajaran Berbasis Masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Pengetahuan siswa tentang konsep tekanan udara melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah.
3. Minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah.
4. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar fisika melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah.
2. Definisi Operasional Ubahan
1. Keterlibatan siswa adalah tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti
Pembelajaran Berbasis Masalah. Tingkat keterlibatan siswa diukur dari
jumlah skor keaktifan siswa yang menunjukkan sejauh mana keaktifan
siswa selama mengikuti kegiatan PBM. Jumlah skor keterlibatan
diperoleh melalui pengamatan tiap-tiap aspek keterlibatan siswa pada
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2. Pengetahuan diukur dari skor yang diperoleh siswa dari soal pretest
yang diberikan sebelum proses pembelajaran dan soal postest yang
diberikan setelah pembelajaran berlangsung.
3. Minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah diungkapkan oleh skor yang diperoleh siswa dari jawaban
kuesioner tentang minat.
4. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa adalah beberapa
permasalahan dan hambatan yang dialami siswa selama kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
belajar berlangsung, yaitu kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam
setiap kegiatan dan proses Pembelajaran Berbasis Masalah.
E. Treatment
Treatment yang dilakukan pada sampel adalah dengan melibatkan
sampel pada proses pembelajaran dengan model PBM terbimbing, karena
masih ada campur tangan peneliti di dalam pembelajaran seperti pada
pemberian Lembar Kerja Siswa (LKS) dan dalam diskusi Treatment yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Sebelum Pembelajaran Berbasis Masalah
a. Pada tahap ini peneliti memberikan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan.
b. Peneliti mengajarkan materi yang menjadi materi prasyarat sebelum
pembelajaran dengan metode berbasis masalah. Materi yang diajarkan
antara lain tentang gaya, pemuaian dan perubahan wujud zat.
2. Tahap Proses Pembelajaran
a. Peneliti memulai Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
menerangkan kepada siswa bahwa topik yang akan dibahas tentang
tekanan udara, kemudian menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang
akan dilaksanakan agar proses pembelajaran berjalan lancar.
b. Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan memberikan callcard
kepada siswa agar identitas siswa dapat diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Peneliti menerangkan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan
dan menerangkan langkah-langkahnya sebelum permasalahan
diberikan.
Percobaan 1
Tujuan dari percobaan ini adalah
1. Mengetahui proses penguapan
2. Mengetahui proses pemuaian udara
• Alat dan Bahan
1 kaleng (sprite/fanta/ sejenisnya) bekas, kawat kecil
secukupnya, 4 buah lilin, korek api, balon, gunting, dan air
secukupnya.
Langkah percobaannya
1. Kawat dililitkan pada kaleng yakni pada bagian tengahnya
sebagai penjepit agar bisa untuk pegangan.
2. Potong atau guntinglah balon tiup, persis ditengah-tengah
(dibagi menjadi dua).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Pasanglah balon bagian bawah (bukan ujung balon) pada
mulut kaleng yang tidak berisi air, kemudian panaskan dia
atas api.
4. Amati yang terjadi pada balon!
5. Ulangi percobaan dia atas hanya sekarang kaleng diisi dengan
air sedikit saja. Amati pula apa yag terjadi pada balon!
Percobaan 2
Tujuan percobaan untuk mengetahui:
1. Adanya tekanan udara di sekitar kita
2. Sifat-sifat tekanan udara
3. Pengaruh tekanan udar terhadap lingkungan
• Alat dan Bahan
1 kaleng (sprite/fanta/ sejenisnya) bekas
Kawat kecil secukupnya
4 buah lilin
Korek api
Piring plastik (untuk tempat air)
Air secukupnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
• Langkah percobaannya
1. Melilitkan kawat pada ujung atas kaleng untuk pegangan.
2. Mengisi kaleng dengan air + 5 ml. Mengisi juga piring atau
wadah dengan air secukupnya.
3. Menyalakan semua lilin lalu memanaskan air yang ada di
dalam kaleng di atas api lilin sampai mendidih dan terlihat
ada proses penguapan.
4. Apabila air sudah mendidih dan terjadi penguapan, maka
secepatnya memindahkan kaleng tersebut ke piring atau
wadah yang berisi air dingin dalam posisi terbalik (bibir
kaleng menyentuh air dalam wadah). Lakukan langkah ini
sampai kaleng berubah menjadi penyok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
5. Mengamati fenomena yang terjadi setelah kaleng dibalik
dalam piring atau wadah
d. Setelah semua dijelaskan pada siswa, peneliti mengutarakan
permasalahan yang akan diteliti, sambil menunjukkan alat kepada
siswa. Masalah yang akan diteliti adalah
“Mengapa pada saat kaleng berisi air mendidih dibalik di atas
piring yang berisi air, kaleng bisa penyok?” Dan
“Mengapa pada saat kaleng diangkat, air yang ada di dalam
kaleng bisa bertambah?”
Siswa diharapkan bisa merangkai alat percobaan bersama
kelompoknya.
e. Siswa diminta memecahkan permasalahan yang telah diberikan pada
point di dalam kelompok. Pada tahap ini kelompok menentukan
sendiri proses atau bentuk belajar yang akan dilakukan agar
permasalahan dapat terpecahkan.
f. Peneliti mengamati kegiatan siswa di dalam kelompok, membantu dan
membimbing siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
g. Setelah diskusi dalam kelompok selesai, permasalahan yang diberikan
dibahas di kelas secara bersama-sama.
F. Instrument
1. Lembar pengamatan
Lembar pengamatan ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana
keterlibatan siswa selama mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah.jenis
keterlibatan yang diamati antara lain membuat/mengajukan/merumuskasn
hipotesis, merancang/merangkai alat percobaan, mengamati peristiwa dari
percobaan yang dilakukan, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,
mencari informasi di buku sumber atau lainnya, menarik kesimpulan,
kerjasama dengan kelompok, dan berdiskusi dalam kelompok.
Lembar pengamatan ini diisi oleh observer, yaitu teman dari
peneliti. Observer ini membantu peneliti untuk mengamati siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Observer mencatat keterlibatan apa saja
yang dilakukan siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan
metode berbasis masalah.
Lembar pengamatan ini dapat dilihat pada lampiran 7.
2. Soal pretest dan Postest
Pretest digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
awal siswa tentang tekanan udara. Pretest ini berisi soal-soal uraian yang
diberikan sebelum proses pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Postest digunakan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Postest ini juga berisi soal-
soal uraian seperti pretest namun diberikan setelah proses pembelajaran
Distribusi soal pretest dan posttest menurut sub pokok bahasan dan
aspek yang ingin diukur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2: Distribusi soal pretest dan posttest menurut sub pokok bahasan
dan aspek yang ingin diukur
Sub Materi
Pokok
Indikator hasil
Belajar Aspek yang ingin dicapai No Soal
Siswa dapat :
1.Menjelaskan apakah
udara mempunyai tekanan
beserta contohnya
Ingatan
Aplikasi/penerapan 1
2.Menjelaskan pengertian
tekanan udara dan sifat-
sifat tekanan udara.
Pemahaman 2
3.Mampu menyebutkan
alat-alat pengukur
tekanan udara
Ingatan 3
4.Menjelaskan pengaruh
ketinggian terhadap
tekanan udara.
Pemahaman 3
5. Menjelaskan pengaruh
tekanan udara terhadap
lingkungan khususnya ba
gi tubuh manusia.
Analisis 4
Tekanan
Udara
6. Menerapkan konsep
tekanan udara pada
kehidupan sehari-hari
Analisis 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Contoh soal:
Soal No. 6
Perhatikan gambar di bawah ini!
1
2
1. Kertas Karton
2. Gelas berisi air
Apabila kertas diletakkan di atas bibir gelas yang berisi air penuh,
kemudian gelas dibalik dengan cepat (kertas sambil dipegangi), Setelah itu
kertas dilepaskan.
Apakah karton akan jatuh dan air akan tumpah? Jelaskan jawabanmu!
Aspek yang ingin dicapai pada contoh soal no.6 di atas adalah
aspek analisis. Siswa harus bisa menggunakan konsep tekanan udara untuk
bisa menjawab soal tersebut.
Soal pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6.
3. Kuesioner Minat
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap
pelajaran fisika selama mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah.
Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan kesediaan siswa selama
mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah. Kuesioner ini diisi langsung
oleh siswa. Siswa diminta persetujuannya atas pernyataan-pernyataan
yang tersedia dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Ada empat (4) pilihan jawaban yang disediakan oleh peneliti, yaitu Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)
Kuisioner ini berisi 26 butir soal. Butir- butir soal kuesioner ini
dibuat berdasarkan indikator-indikator minat, yaitu : (a) rasa senang
/gairah melakukan sesuatu, (b) rasa tertarik melakukan sesuatu, (c)
keseriusan dan rasa semangat, (d) rasa puas setalah melakukan sesuatu,
(e) berpartisiapasi aktif dan merasa tertantang dalam melakukan sesuatu.
Distribusi butir soal berdasarkan indikator minat dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 3: Distribusi butir soal berdasarkan indikator minat
Komponen Minat Indikator Minat No Soal Senang terhadap PBM 2, 6 Rasa senang, rasa gairah
Bergairah terhadap PBM 8
Ketertarikan Tertarik terhadap PBM 1,7
Keseriusan Serius mengikuti PBM 3
Semangat Semangat dalam mengikuti PBM 4
Kepuasan terhadap memahami
sesuatu
20,21,
Rasa puas
Kepuasan terhadap tanggapan guru 22
Persetujuan terhadap
sesuatu
Setuju terhadap metode PBM
5,9,12,13,14
Aktif mengikuti PBM 19,23,24,25
Aktif berpikir 11
Partisipasi aktif
Aktif berdiskusi 26
Tertantang berpikir kreatif 10,15 Rasa tertantang
Tertantang untuk mengerjakan
sesuatu
16,17,18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Di bawah ini contoh pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam
kuesioner minat.
No Keterangan SS S TS STS
1 Pembelajaran Berbasis Masalah dalam fisika menarik
2 Pembelajaran Berbasis Masalah dalam fisika menyenangkan
3
Ketika pembelajaran fisika dilakukan dengan metode pembelajaran
Berbasis masalah, saya melakukannya dengan serius
Kuesioner minat yang lengkap dapat dilihat pada lampiran 8.
4. Kuesioner Kesulitan Siswa
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan siswa selama belajar tekanan udara melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
dalam kuesioner ini adalah dari mulai siswa melakukan percobaan,
mengamati, berdiskusi sampai akhirnya siswa menyimpulkan gagasannya,
apakah siswa mengalami kesulitan? Bagimana kesulitan yang dialami
siswa? Sebagai contoh, apakah siswa mengalami kesulitan pada saat
merancang percobaan atau melakukan percobaan? Bagaimana
kesulitannya? Atau pada saat diskusi apa yang menjadi kesulitan siswa?
Kuesioner ini berisi soal-soal uraian yang diisi langsung oleh siswa setelah
proses pembelajaran sudah selesai. Kuesioner secara lengkap dapat dilihat
pada lampiran 9.
Untuk lebih mengetahui kesulitan-kesulitan yang mungkin
dirasakan oleh siswa selama proses penelitian, peneliti dalam mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
akan sambil mengamati siswa. Dengan cara ini peneliti bisa mengetahui
lebih jelas kesulitan apa yang dirasakan siswa.
G. Validitas Instrumen
Semua insntrumen yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi
lembar pengamatan, soal-soal pretest dan posttest, kuesioner minat, dan
kuesioner kesulitan-kesulitan siswa selama mengikuti PBM akan dilihat
validitas isinya.
Lembar pengamatan berisi tentang item-item keterlibatan siswa selama
mengikuti proses pembelajaran dari mulai membuat hipotesis permasalahan,
merancang percobaan, berdiskusi sampai dengan menarik kesimpulan.
Kuesioner minat memuat item-item soal yang dibuat berdasarkan komponen
dan indikator-indikator yang terdapat dalam minat. Soal-soal pretest dan
posttest dibuat berdasarkan pada indikator-indikator dan kompetensi dasar
yang akan dicapai pada pokok bahasan tekanan udara. Kuesioner kesulitan
belajar siswa memuat item-item soal yang digunakan untuk mengetahui
kesulitan-kesulitan siswa selama mengikuti proses pembelajaran dari mulai
menghipotesis sesuatu, merancang percobaan sampai pada akhirnya
memecahkan permasalahan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
H. Metode Analisis Data
1. Keterlibatan siswa dalam mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah
Untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa selama pembelajaran
berlangsung dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dinyatakan pada
lembar pengamatan. Keterlibatan yang diamati antara lain
membuat/mengajukan/merumuskan hipotesis, merancang/merangkai alat
percobaan, mengamati peristiwa dari percobaan yang dilakukan,
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mencari informasi di buku
sumber atau lainnya, menarik kesimpulan, kerjasama dengan kelompok,
dan berdiskusi dalam kelompok.
Setiap keterlibatan siswa diberi skor antara 1-4. Kriteria
pemberian skornya sebagai berikut:
Tabel 4: Tingkat keterlibatan
Tingkat keterlibatan Skor
Sangat sungguh-sungguh 4
Sungguh-sungguh 3
Kurang sungguh-sungguh 2
Tidak sungguh-sungguh 1
Skor yang diperoleh siswa adalah skor sesuai dengan keterlibatan
siswa dalam mengikuti PBM, apakah siswa melakukan dengan sangat
sungguh-sungguh, sungguh-sungguh, kurang sungguh-sungguh, atau tidak
sungguh-sungguh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Contoh:
Apabila siswa menjawab pertanyaan dengan sangat sungguh-
sungguh sesuai dengan konsep yang diajarkan maka siswa akan
mendapatkan skor 4, sedangkan siswa yang menjawab tidak sesuai dengan
konsep yang diajarkan dengan maka siswa tersebut akan mendapat skor 1.
Di dalam penelitian ini, peneliti membedakan keterlibatan menjadi
lima kriteria, yaitu: Keterlibatan sangat tinggi, keterlibatan tinggi,
keterlibatan yang cukup, keterlibatan rendah, keterlibatan sangat rendah.
Untuk menghitung prosentase jumlah skor perseorangan maupun seluruh
siswa/sampel, yaitu dengan cara membagi jumlah skor yang dicapai siswa
dengan skor total dikalikan 100%. Jumlah skor maksimal untuk
perseorangan 40.
Untuk mengetahui skor perseorangan maupun seluruh siswa dapat
digunakan persamaan sebagai berikut:
100%xtotalskorJumlah
dicapaiyangskorJumlah
Setelah penskoran selesai maka hasilnya dimasukkan dalam tabel
di bawah ini:
Tabel 5: Contoh tabel distribusi skor keterlibatan siswa
Jenis Keterlibatan No Absen A B C D E F G H I J
Jumlah Skor
Jumlah (%)
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Untuk mengetahui kesungguhan siswa yang terlibat di dalam setiap
kegiatan selama proses pembelajaran, data dimasukkan dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 6: Tabel Kesungguhan Siswa yang Terlibat Sesuai tingkat Keterlibatan
Jumlah siswa yang terlibat sesuai tingkat keterlibatan
Jumlah seluruhnya
Kode
Jenis Keterlibatan
SSS SS KSS TSS Jumlah % A B C D E F G H I J
Jumlah Siswa Jumlah (%)
Selanjutnya tingkat keterlibatan siswa diklasifikasikan berdasarkan
interval (%) sebagai berikut :
Tabel 7 : Kriteria Keterlibatan
Interval (%) Kriteria Keterlibatan
81-99
61-80
41-60
21-40
<20
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup tinggi
Rendah
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. Peningkatan pemahaman siswa tentang konsep tekanan udara melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah
Peningkatan pemahaman siswa tentang konsep tekanan udara dapat
dianalisis dengan memberikan skor pada jawaban siswa atas pertanyaan-
pertanyaan (pretest dan posttest) yang diajukan. Skor pada soal pretest dan
postest tergantung dari tingkat kesulitan soal. Skor soal adalah 100 baik
untuk soal pretest maupun soal postest. Jumlah skor yang diperoleh siswa
akan menjadi nilai siswa misalnya, siswa A memperoleh skor 80 maka
nilai siswa adalah 80.
Tabel di bawah ini merupakan tabel distribusi penskoran pada soal
pretest dan postest.
Tabel 8 : Distribusi skor soal pretest dan posttest
No Soal
Pertanyaan Penjelasan Skor
1. Apakah udara mempunyai
tekanan? Jelaskan dan
berilah contohnya!
Pertanyaan ini mengukur aspek
aplikasi/penerapan. Siswa diminta
untuk menjelaskan apakah udara
mempunyai tekanan. Penjelasan siswa
perlu dibuktikan dengan contoh dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila siswa
dapat menjelaskan dengan benar
lengkap dengan contohnya, skor yang
diperoleh adalah 10.
10
2. Jelaskan!
a. Tekanan udara.
b. Sifat-sifat tekanan
udara
Pertanyaan ini mengukur aspek
pemahaman karena siswa harus bisa
menjelaskan pengertian tekanan udara
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sisertai sifat-sifat tekanan udara. Perlu
pemahaman yang benar tentang
pengertian dan sifat-sifat tekanan
udara. Apabila dijawab dengan tepat
dan lengkap siswa memperoleh skor
15.
3. Sebutkan alat–alat yang
digunakan untuk mengukur
tekanan udara!
Pertanyaan ini mengukur aspek
ingatan. Siswa hanya diminta untuk
menyebutkan alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan udara.
Jawaban yang tepat diberi skor 5.
5
4. Mengapa tekanan udara di
tempat yang rendah lebih
besar daripada tekanan
udara pada tempat yang
tinggi?
Perlu pemahaman yang tepat untuk
menjawab soal ini karena siswa harus
bisa memahami konsep tekanan P =
F/A. Selanjutnya konsep ini diterapkan
pada tekanan udara untuk menjawab
perbedaan tekanan udara di daerah
dataran tinggi dan di daerah dataran
rendah. Apabila dijawab dengan tepat
dan lengkap siswa skor diberi skor 20.
20
5. Badan anda sebenarnya
mengalami tekanan udara
yang cukup besar, tapi
mengapa anda tidak
merasakan tekanan udara
tersebut?
Pertanyaan ini mengukur aspek
analisis. Siswa perlu memahami dan
menggunakan konsep tekanan udara
untuk bisa membandingkan tekanan
udara di dalam dan di luar tubuh agar
bisa menjawab pertayaan ini. Jawaban
yang lengkap dan tepat diberi skor 20.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
6.
Perhatikan gambar di
bawah ini!
1. Kertas Karton
2. Gelas berisi air
Apabila kertas diletakkan di
atas bibir gelas yang berisi
air penuh, kemudian gelas
dibalik dengan cepat (kertas
sambil dipegangi), Setelah
itu kertas dilepaskan.
Apakah karton akan jatuh
dan air akan tumpah?
Jelaskan jawabanmu!
Pertanyaan ini mengukur aspek
analisis. Pertanyaan ini berisi bukti
bahwa tekanan udara mempunyai
engaruh dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa perlu menggunakan konsep
gaya dan tekanan udara untuk
menjawab pertanyaan ini siswa juga
diminta untuk menjelaskan alasan dari
jawaban yang diberikan. Jawaban yang
lengkap dan tepat diberi skor 30
karena pertanyaan ini kompleks.
30
Setelah memberikan skor pada hasil pretest dan postest, kemudian
peneliti menggunakan analisa statistik, yaitu dengan test-t. Test ini
digunakan untuk menguji dua kelompok yang dependen atau satu
kelompok yang dites dua kali yaitu pretest dan postest (Suparno, 2002).
)1(
)( 22
21
−
−
−=
∑ ∑
NNN
DD
XXtreal
Dimana:
D : Perbedaaan skor tiap subyek (X2-X1)
N : Jumlah pasang skor
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Df : N-1
Setelah diperoleh nilai treal, kemudian realt dibandingkan dengan
criticalt dalam tabel-t dengan level 0,05. Jika realt > criticalt maka
signifikan, artinya ada perubahan yang signifikan dan terjadi peningkatan
pemahaman. Jika sebaliknya realt < criticalt maka tidak signifikan, artinya
pemberian treatment tidak berpengaruh apapun atau tidak terjadi
peningkatan pemahaman.
3. Minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah
Minat terhadap pelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah diperoleh melalui kuesioner. Untuk mengetahui minat tersebut
peneliti menganalisis hasil jawaban kuesioner dari siswa dengan langkah
sebagai berikut:
a. Peneliti menentukan skor untuk setiap butir soal kuesioner yang
diajukan kepada siswa, kriteria skor untuk setiap butir soal adalah
sebagai berikut :
Tabel 9: Penskoran per item setiap jawaban soal kuesioner minat
Jawaban Skor
ST 4
S 3
TS 2
STS 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
b. Peneliti memberikan skor dari jawaban siswa. Jumlah item 26 dengan
demikian skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 104
Seluruh skor yang diperoleh siswa dicatat pada tabel di bawah ini:
Tabel 10: Contoh tabel skor jawaban kuesiner minat
Item Kuesioner Kode Siswa (KS) 1 2 3 .... .. 26
Jumlah Skor
c. Peneliti membagi lima kriteria tentang minat. Setiap kriteria diberi
interval prosentase sesuai dengan tingkat minat. Prosentase minat
siswa terhadap pelajaran fisika dicari dengan persamaan :
100%xskorJumlah
dicapaiyangskorJumlahmaksimum
Tabel kriteria minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah
Tabel 11: Kriteria Minat
Interval Skor
(%) Kriteria
81- 100
61- 80
41- 60
21- 40
< 20
Sangat positif
Positif
Sedang
Kurang
Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa
Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar
digunakan kuesioner. Jawaban tersebut selanjutnya dibaca dan
diidentifikasi hal-hal apa saja yang menjadi kendala siswa dan alasannya
dalam belajar tentang tekanan udara. Setelah diperoleh kendala-kendala
yang dialami siswa dan alasannya dalam belajar, selanjutnya hasil tersebut
dianalisis secara kualitatif sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan
siswa. Data yang diperoleh diberi tanda (coding). Coding diwujudkan
dalam suatu kata yang menunjukkan isi dari bagian data tertentu. Data-
data yang sama codingnya disatukan, sehingga akan terlihat pola yang
muncul. Pola yang sama itu kemudian diberi nama dengan konsep tertentu
yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Suparno, 2007: 121).
Penarikan kesimpulan dari analisis kesulitan belajar ini adalah dengan
melihat semua jawaban siswa kemudian dikelompok menurut
kesulitannya dalam setiap kegiatan yang dilakukan siswa selama proses
pembelajaran seperti dalam hal menggunakan dan merangkai alat;
melakukan percobaan; menganalisis dan menjelaskan percobaan; dan
menghubungkan konsep fisika dengan fenomena. Selain itu juga untuk
mengetahui alasan dan penyebabnya, apakah siswa merasa percobaannya
sulit atau permasalahan yang diberikan terlalu sulit dan kompleks.
Deskripsi ini juga dapat memberikan gambaran lain yang dapat
menunjukkan apakah siswa merasa kesulitan atau tidak selain kesulitan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kesulitan yang telah disebutkan, karena ada banyak hal yang kemungkinan
akan terjadi selama proses penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus
Sukorejo, Kendal pada tanggal 7-20 Januari 2008. Alasan peneliti memilih
Asrama tersebut sebagai tempat penelitian karena peneliti ingin melihat
sejauhmana efektivitas pembelajaran jika dilakukan di luar jam sekolah dan dalam
suasana belajar yang berbeda dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).
Asrama ini ditempati oleh sebagian siswa-siswi SMP K Argokiloso
Sukorejo. Jumlah siswa yang tinggal di asrama ini adalah 57 siswa, yang terdiri
dari 14 siswa kelas IX, 17 siswa kelas VIII, dan 26 siswa kelas VII. Sampel
penelitian ini adalah siswa kelas VIII karena tekanan udara adalah materi fisika
kelas VII.
Proses penelitian dan pengumpulan data berlangsung dalam proses sebagai
berikut: Pada awal penelitian peneliti mengajarkan materi prasyarat yaitu tentang
Gaya, Pemuaian dan Perubahan Wujud Benda. Materi ini diajarkan karena
diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah tentang kaleng
penyok pada materi tekanan udara. Materi ini diajarkan dalam satu kali pertemuan
karena ternyata para siswa sudah menerima materi prasyarat sehingga peneliti
hanya mengulang saja. Setelah materi prasyarat diajarkan, tahap berikutnya
sampel diberi pretest. Pada pertemuan berikutnya Pembelajaran Berbasis Masalah
dimulai. Sebelum memulai pembelajaran peneliti membagi sampel ke dalam
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
kelompok-kelompok kecil. Peneliti membagi sampel menjadi empat kelompok,
tiga kelompok beranggotakan empat siswa dan satu kelompok lagi
beranggotakan lima siswa. Sampel diminta untuk duduk berkumpul sesuai
kelompoknya masing-masing. Pada awal pembelajaran peneliti memberikan dua
permasalahan melalui suatu percobaan dengan menggunakan kaleng yang berisi
air kemudian kaleng itu dipanaskan di atas pembakar. Dua permasalahan tersebut
yaitu, “Mengapa pada saat kaleng berisi air mendidih dibalik di atas piring yang
berisi air dingin, kaleng bisa penyok?” dan
“Mengapa pada saat kaleng diangkat, air yang ada di dalam kaleng bisa
bertambah?”.
Setelah semua siswa memahami permasalahan yang diberikan, para siswa
diminta untuk memecahkan masalah dalam kelompok kecil. Untuk membantu
siswa dalam memecahkan masalah, peneliti membagi lembar kerja siswa (LKS)
kepada setiap siswa. Pada tahap ini, peneliti tidak ikut berdiskusi dengan siswa
melainkan bersama observer lain mengamati keterlibatan siswa selama diskusi
kelompok dalam memecahkan masalah. Untuk mempermudah pengamatan,
sampel memakai tanda pengenal bertuliskan nomor absen yang dipasang di dada
sebelah kiri.
Peneliti membiarkan siswa dalam menentukan proses belajarnya sendiri,
apakah dengan percobaan, dengan diskusi saja atau dengan cara yang lain. Peneliti
hanya menyediakan segala bahan dan peralatan jika kelompok ingin melakukan
percobaan. Sambil berdiskusi, kelompok diminta untuk mengerjakan LKS yang
dibagikan. Setiap kelompok diminta untuk mengumpulkan hasil LKS yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
diisi kepada peneliti. Dari LKS ini peneliti bisa mengetahui proses berpikir
kelompok untuk sementara.
Diskusi dilanjutkan pada pertemuan berikutnya karena pada pertemuan
sebelumnya belum selesai. Kelompok diminta untuk menyelesaikan diskusinya
agar permasalahan yang diberikan bisa terpecahkan. Setelah diskusi semua
kelompok selesai, ada perwakilan dari kelompok untuk mepresentasikan hasil
diskusi kelompoknya ke depan. Dari presentasi ini, diskusi dalam kelompok besar
dimulai. Pada diskusi ini peneliti bertugas sebagai moderator, agar proses diskusi
dapat berjalan dengan baik. Diskusi yang dilakukan adalah untuk mecahkan
permasalahan dan membahas konsep lain yang berhubungan dengan materi
tekanan udara secara bersama-sama.
Pada pertemuan berikutnya sampel diberi posttest. Siswa juga diminta
untuk mengisi kuesioner minat dan kesulitan belajar dalam belajar menggunakan
Pembelajaran Berbasis Masalah. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat diihat pada
lampiran 15.
Proses penelitian di asrama ini dimulai setiap jam 18.00-20.30 WIB.
Waktu ini adalah waktu yang biasanya digunakan untuk belajar mandiri. Waktu
ini tidak sepenuhnya tidak digunakan untuk penelitian, karena pukul 19.00 para
siswa harus makan malam sampai pukul 19.30 yang kemudian dilanjutkan lagi
untuk proses pembelajaran sampai pukul 20.30. Ini adalah jadwal yang sudah
ditentukan asrama sejak dahulu sehingga peneliti hanya mengikuti peraturan yang
sudah berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
B. Hasil Penelitian
1. Sejauh mana Keterlibatan Siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo
Isidorus Sukorejo dalam Mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah
pada Topik Tekanan Udara
Keterlibatan siswa selama mengikuti pembelajaran diketahui melalui
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan beberapa pengamat lain. Data
keterlibatan siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 11. Berikut ini
adalah rangkuman dari hasil analisis keterlibatan siswa berdasarkan lembar
pengamatan yang diisi oleh para pengamat.
Tabel 12: Kriteria Keterlibatan Siswa Selama Pembelajaran
Skor Keterlibatan Kode Siswa Jumlah %
Kriteria Keterlibatan
1 17 47.22 Cukup tinggi 2 25 69.44 Tinggi 3 19 52.78 Cukup Tinggi 4 22 61.11 Tinggi 5 19 52.78 Cukup Tinggi 6 26 72.22 Tinggi 7 24 66.67 Tinggi 8 24 66.67 Tinggi 9 23 63.89 Tinggi 10 27 75 Tinggi 11 23 63.89 Tinggi 12 32 88.89 Sangat Tinggi 13 24 66.67 Tinggi 14 30 83.33 Sangat Tinggi 15 31 86.11 Sangat Tinggi 16 28 77.78 Tinggi 17 24 66.67 Tinggi
Jumlah 418 68.30 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dari tabel di atas, maka dapat dirangkum dalam tabel di bawah ini
yaitu banyaknya jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria keterlibatan
tertentu.
Tabel 13: Jumlah Presentase Siswa Dalam Kriteria keterlibatan
Tertentu
Interval (%)
Kriteria
JumlahSiswa
Jumlah (%)
81 - 100 Sangat Tinggi 3 17.65 61 - 80 Tinggi 11 64.71 41 - 60 Cukup Tinggi 3 17.64 21 - 40 Rendah 0 0
< 20 Sangat Rendah 0 0
Selain itu juga di bawah ini disajikan tabel jumlah siswa yang
terlibat sesuai dengan kesungguhan dalam setiap kegiatan selama proses
pembelajaran.
Tabel 14: Jumlah Siswa yang Terlibat sesuai dengan Kesungguhan
dalam Setiap Kegiatan Selama Proses Pembelajaran
Jumlah siswa yang terlibat sesuai tingkat keterlibatan
Jumlah seluruhnya
Kode
Jenis Keterlibatan
SSS SS KSS TSS Jumlah % A Membuat/merumuskan hipotesis 0 4 4 1 9 52.94 B Merancang/merangkai alat percobaan 6 8 3 0 17 100 C Melakukan percobaan 12 5 0 0 17 100 D Mengamati peristiwa dari percobaan 13 4 0 0 17 100 E Mengajukan pertanyaan 2 6 9 0 17 100 F Menjawab pertanyaan 5 6 4 0 16 94.12 G Mencari informasi di buku sumber atau lainnya 0 11 4 0 15 88.24 H Menarik kesimpulan 2 10 2 1 15 88.24 I Kerjasama dengan kelompok 7 7 3 0 17 100 J Berdiskusi dalam kelompok 7 9 1 0 16 94.12
Jumlah Siswa 54 70 30 2 Jumlah (%) 35,29 46 19.6 1.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Keterangan:
SSS : Sangat Sungguh-sungguh
SS : Sungguh-sungguh
CSS : Cukup Sungguh-sungguh
TSS : Tidak Sungguh-sungguh
Prosentase keterlibatan untuk keseluruhan siswa selama mengikuti
pembelajaran adalah sebesar 69.12 %. Keterlibatan siswa tersebut
dibuktikan dari 3 (17,65 %) siswa yang keterlibatannya sangat tinggi, 11
(64,71 %) siswa keterlibatannya tinggi dan 3 (17,64) siswa yang
keterlibatannya cukup tinggi selama mengikuti Pembelajaran Berbasis
Masalah.
2. Ada Tidaknya Peningkatan Pemahaman Siswa Asrama Manik Hargo
Paroki Santo Isidorus Sukorejo tentang Tekanan Udara dengan
Pembelajaran Berbasis Masalah
Peningkatan pemahaman siswa diketahui melalui hasil pretest dan
posttest yang dilaksanakan siswa. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan
statistik, yaitu dengan uji Test-T. Berikut ini adalah hasil analisis statistik
untuk nilai pretest dan posttest. Hasil pretest dan posttest secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 15: Analisis Nilai Pretest dan Posttest dengan Uji Test-T
Kode Siswa
Nilai Pretest
(X1)
Nilai Posttest
(X2) D = (X1 - X2)
D2
1 49.5 5 44.5 1980.25 2 59 61 -2 4 3 40 48 -8 64 4 53 53 0 0 5 43 59 -16 256 6 40 63 -23 529 7 43 46 -3 9 8 29.5 41 -11.5 132.25 9 49 58 -9 81 10 36.5 63 -26.5 702.25 11 36 39 -3 9 12 30 38 -8 64 13 58 95 -37 1369 14 23 42 -19 361 15 34 61 -27 729 16 69.5 79.5 -10 100 17 54 91 -37 1369
Jumlah 747 942.5 -195.5 7758.75 Rata-rata 43.94 55.44
Keterangan :
94.4317747
1 ==X
44.5517
5.9422 ==X
(∑D)2= 38220.25
∑(D2) = 7758.75
N = 17
Untuk mengetahui treal digunakan persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
( )( )
( )1
22
12
−
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡ ∑−∑
−=
NNNDD
XXTreal
Keterangan:
X1 = skor pretest
X2 = skor posttest
D = perbedaan antara skor tiap subjek (X1 – X2)
N = jumlah pasangan skor
Df = N – 1
Dengan memasukkan harga setiap variabel pada persamaan di atas,
maka diperoleh treal = 5.007. Sedangkan untuk memperoleh tcritical dilihat dari
tabel-t dengan level signifikan α = 0,05. Untuk Df = 16 diperoleh tcritical =
1.746.
Karena |treal| lebih besar dari pada |tcritical| maka dapat dikatakan
perbedaan pretest dan posttest signifikan, hal ini berarti siswa mengalami
peningkatan pemahaman tentang konsep tekanan udara selama proses
pembelajaran fisika berlangsung dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis
Masalah.
3. Minat Siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo
Selama Mengikuti Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan
Udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Minat siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo
diketahui dari jawaban kuesioner minat yang diisi oleh siswa sendiri Data
mengenai minat siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 13. Berikut
ini adalah rangkuman dari hasil analisis kuesioner minat..
Tabel 16: Kriteria Minat Siswa selama Pembelajaran
Kode Siswa
Jumlah Skor
Skor (%)
Kriteria Minat
1 76 73.077 Positif
2 75 72.115 Positif
3 75 72.115 Positif
4 89 85.577 Sangat Positif
5 89 85.577 Sangat Positif
6 89 85.577 Sangat Positif
7 82 78.846 Positif
8 78 75 Positif
9 77 74.038 Positif
10 77 74.038 Positif
11 87 83.654 Positif
12 84 80.769 Positif
13 90 86.538 Sangat Positif
14 87 83.654 Sangat Positif
15 87 83.654 Sangat Positif
16 100 96.154 Sangat Positif
17 77 74.038 Positif Total
Keseluruhan 1419 80.26 Positif
Selain itu di bawah ini juga disajikan tabel mengenai jumlah siswa
menurut kriteria minat tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 17: Kriteria Minat Siswa Selama Pembelajaran
Interval (%)
Kriteria
JumlahSiswa
Jumlah (%)
81 - 100 Sangat Positif 7 41.18 61 - 80 Positif 10 58.82 41 - 60 Sedang 0 0 21 - 40 Rendah 0 0
< 20 Sangat Rendah 0 0
Hasil yang diperoleh sebanyak 41,18 % siswa termasuk dalam
kriteria minat sangat positif dan 58,82 % siswa temasuk dalam kriteria minat
positif dalam mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah. Untuk minat
keseluruhan siswa dalam satu kelas diperoleh hasil sebesar 80.26 %. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa siswa berminat dalam mengikuti
pembelajaran fisika berbasis masalah.
4. Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Siswa Asrama Manik Hargo Paroki
Santo Isidorus Sukorejo selama Mengikuti Pembelajaran Berbasis
Masalah pada Topik Tekanan Udara
Kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar fisika selama mengikuti
proses pembelajaran diketahui dari jawaban kuesioner tentang kesulitan
belajar yang diisi langsung oleh siswa dan hasil pengamatan oleh peneliti
selama proses pembelajaran berlangsung.
Berikut ini adalah rangkuman kesulitan-kesulitan siswa selama
mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah yang diperoleh dari kuesioner
maupun dari pengamatan langsung oleh peneliti. Data kesulitan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
selengkapnya terdapat pada lampiran 14. Kesulitan-kesulitan di bawah ini
adalah yang paling banyak dirasakan oleh siswa.
a. Merangkai dan Menggunakan Alat untuk Percobaan
Kesulitan merangkai dan menggunakan alat untuk percobaan ini
hanya dirasakan oleh sebagian siswa saja. Hal ini dapat dibuktikan dari
jawaban kuesioner hanya dua (11,76 %) siswa saja yang merasa kesulitan
untuk merangkai dan menggunakan alat. Sebagian siswa merasa kesulitan
karena tidak terbiasa menggunakannya dan merasa alat-alat percobaan
asing bagi siswa. Namun kesulitan ini tidak menghambat mereka untuk
memecahkan masalah karena mereka berkerjasama dengan anggota
kelompok yang tidak merasa kesulitan sehingga proses pemecahan
masalah dalam kelompok bisa dilanjutkan.
b. Melaksanakan Percobaan
Kesulitan ini terlihat pada saat siswa berusaha untuk membuat
kaleng menjadi penyok. Siswa mencoba sampai beberapa kali sampai pada
akhirnya kaleng bisa menjadi penyok. Dari jawaban kuesioner terdapat
lima (29,41%) siswa yang merasa kesulitan dalam melaksanakan
percobaan terutama dalam membuat kaleng menjadi penyok. Dari
pengamatan peneliti, ada satu kelompok yang membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk membuat kaleng menjadi penyok. Kesulitan ini tidak
membuat patah semangat para siswa justru siswa semakin merasa
penasaran untuk terus mencobanya. Bagi siswa percobaannya adalah
sesuatu yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
c. Menganalisis dan Menjelaskan Fenomena Kaleng Penyok
Kesulitan ini banyak dirasakan oleh siswa. Hampir keseluruhan
siswa merasa kesulitan untuk menganalisis dan menjelaskan fenomena
yang terjadi. Dari jawaban kuesioner terhitung ada 10 siswa atau 58,82 %
yang merasa kesulitan untuk menganalisis dan menjelaskan fenomena
yang terjadi meskipun siswa telah dibantu dengan lembar kerja siswa. Dari
pengamatan peneliti, memang kesulitan ini banyak dirasakan oleh
sebagian besar siswa. Siswa cenderung menyerah pada keadaan pada saat
mereka tidak bisa menjelaskan. Kesulitan ini juga bisa dilihat dari jawaban
lembar kerja siswa yang menunjukkan sebagian besar jawaban mereka
hanya asal-asalan saja.
d. Menghubungkan Konsep Fisika dengan Fenomena Kaleng Penyok
Kesulitan ini juga muncul pada saat para siswa mulai berdiskusi untuk
memecahkan permasalahan secara kelompok. Dari pengamatan peneliti,
siswa cenderung menjelaskan fenomena hanya dengan pengalaman
mereka tanpa melihat konsep fisika apa yang sebenarnya bisa untuk
menjelaskan fenomena yang terjadi. Siswa tetap pada jawaban masing-
masing tanpa melihat fenomena secara fisika, tanpa menghubungkan
konsep-konsep fisika dengan fenomena yang terjadi. Kesulitan ini tidak
dirasakan oleh seluruh siswa, namun hanya beberapa siswa saja.
Berdasarkan kuesioner, siswa yang mengalami kesulitan ini sebesar
sembilan (52 %) siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
C. Pembahasan
Berikut ini pembahasan dari hasil analisis data yang telah disajikan di atas.
1. Sejauh mana Keterlibatan Siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo
Isidorus Sukorejo dalam Mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah
pada Topik Tekanan Udara.
Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran fisika yang
dilakukan dengan Pembelajaran Berbasis Masalah tinggi. Hal ini dapat
dibuktikan dari hasil pengamatan dan hasil analisis lembar pengamatan
yang menunjukkan bahwa sebesar 69,12 % dari keseluruhan siswa terlibat
utuk mengikuti pembelajaran fisika berbasis masalah. Dari keseluruhan
siswa yang berjumlah 17 siswa, 3 (17,65 %) siswa termasuk dalam kriteria
keterlibatan yang sangat tinggi, 11 (64,70 %) siswa termasuk dalam
kriteria keterlibatan yang tinggi, dan 3 (17,65 %) siswa termasuk dalam
kriteria keterlibatan yang cukup. Keterlibatan yang dilakukan siswa sangat
beragam antara lain membuat hipotesis, merancang atau merangkai alat
percobaan, melaksanakan dan mengamati percobaan, mengajukan dan
menjawab pertanyaan, dan menarik kesimpulan. Hampir secara
keseluruhan siswa terlibat di dalam setiap kegiatan dalam pembelajaran..
Keterlibatan yang dilakukan siswa dalam setiap kegiatan selama
pembelajaran bervariasi, ada siswa yang terlibat secara sangat sungguh-
sungguh terhitung sebesar 35.29 %, terlibat secara sungguh-sungguh
sebesar 46 %, terlibat secara cukup sungguh-sungguh sebesar 19,6 %, dan
terlibat namun tidak secara sungguh-sungguh terhitung sebesar 1,3 % dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
keseluruhan siswa (tabel 14). Di bawah ini dibahas setiap keterlibatan
yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
a Membuat atau Mengajukan Hipotesis
Kegiatan ini jarang dilakukan siswa. Hanya sebagian siswa saja
yang membuat atau mengajukan hipotesis. Hipotesis yang diajukan
pun hanya sebatas pada kemampuan siswa dalam melihat fenomena
saja. Misalnya saja pada saat siswa melakukan percobaan untuk
memanaskan air di dalam kaleng dimana mulut kaleng dipasang balon
sebagai penutup. Sebagian siswa berhipotesis bahwa balon akan
menggembung, namun beberapa siswa tidak melakukan hipotesis,
melainkan hanya diam saja. Dari analisis hasil pengamatan tentang
keterlibatan siswa menujukkan empat (23,53 %) siswa terlibat secara
sungguh-sungguh, empat (23,52 %) siswa terlibat secara cukup
sunggguh–sungguh dan satu (5,88 %) siswa untuk membuat dan
mengajukan hipotesis.
Kegiatan berhipotesis masih jarang dilakukan siswa karena
siswa jarang sekali dihadapkan pada peristiwa yang memungkinkan
mereka untuk berhipotesis, misalnya percobaan. Menurut penuturan
beberapa siswa di sela-sela pembelajaran, para siswa jarang sekali
dihadapkan pada percobaan oleh guru di sekolah sehingga siswa sulit
untuk melakukan hipotesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
b Merancang atau Merangkai Alat dan Melaksanakan Percobaan
Hampir secara keseluruhan siswa terlibat dalam kegiatan
merancang alat percobaan dan melaksanakan percobaan. Para siswa
sangat antusias dan bersemangat dalam merancang alat dan kemudian
melaksanakan percobaan. Pada saat merangkai alat percobaan siswa
saling bekerjasama satu sama lain agar alat yang diinginkan dalam
percobaan bisa terangkai dengan benar. Dari hasil pengamatan
keseluruhan anggota kelompok terlibat dalam merangkai alat
percobaan, meskipun tidak semua siswa terlibat secara sungguh-
sungguh. Distribusi kesungguhan siswa dalam merangkai alat dan
melaksanakan percobaan dapat dilihat pada tabel 14.
Gambar 7: Siswa Melakukan Percobaan
Sikap yang antusias dan semangat juga ditunjukkan siswa saat
melakukan percobaan. Siswa saling berebut alat untuk bisa mencoba
dan merasakan percobaaan. Sikap ingin mencoba percobaan yang
dilakukan ini membuat situasi kelas menjadi ramai, karena siswa sibuk
dengan aktivitasnya sendiri-sendiri untuk mencoba percobaan. Bahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
ada siswa yang meminta alat lagi kepada peneliti karena siswa ingin
melakukan percobaan sekali lagi.
Siswa terlihat bersemangat dalam merangkai dan melakukan
percobaan karena alat-alat yang digunakan sangat sederhana dan
percobaan yang dilakukan juga menyenangkan. Menurut penuturan
beberapa siswa di akhir percobaan, siswa jarang sekali dihadapkan
pada percobaan-percobaan di sekolah. Apalagi percobaan sederhana
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu pada
saat siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan, siswa aktif
terlibat dalam melakukannya.
c Mengamati Fenomena yang Terjadi pada Percobaan
Rasa semangat siswa tidak hanya ditunjukkan pada saat
melakukan percobaan, namun sikap itu juga ditunjukkan siswa saat
mengamati fenomena yang terjadi pada saat percobaan. Secara
keseluruhan siswa terlibat dalam mengamati fenomena yang terjadi
dalam percobaan. Setiap siswa mengamati fenomena yang terjadi
karena terdorong rasa penasaran siswa terhadap percobaan dan juga
keinginan untuk memecahkan dua permasalaan yang diberikan pada
awal pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis lembar pengamatan
keterlibatan siswa selama pembelajaran ditunjukkan 13 (74,47 %)
siswa terlibat secara sangat sungguh-sungguh dan empat (23,52 %)
siswa terlibat secara sungguh-sungguh dalam mengamati fenomena
yang terjadi selama percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Gambar 8: Siswa Mengamati Percobaan
Keterlibatan siswa dalam mengamati fenomena yang terjadi
tidak hanya dilakukan siswa pada saat diskusi kecil dalam kelompok
saja, melainkan juga pada saat diskusi kelas karena peneliti juga
melakukan beberapa demonstrasi tentang tekanan udara pada saat
diskusi kelas.
d Mengajukan dan Menjawab Pertanyaan
Aktivitas ini banyak dilakukan siswa pada saat siswa berdiskusi
dalam kelompok kecil. Siswa saling bertanya dan menjawab satu sama
lain. Pertanyaan yang diajukan siswa dalam kelompok juga bervariasi,
ada yang bertanya terkait dengan percobaan yang dilakukan dan ada
pula yang hanya bertanya asal-asalan saja. Dalam hal menjawab
pertanyaan, siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan kemampuan
dan pengalamannya. Ada siswa yang menjawab pertanyaan dengan
sungguh-sungguh tapi ada pula yang menjawab hanya asal-asalan saja.
Ada pula siswa yang bertanya kepada para pengamat. Menyikapi
pertanyaan siswa, pengamat hanya menjawab pertanyaan yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
terkait dengan permasalahan yang diberikan peneliti. Pada prinsipnya
pengamat hanya membantu siswa sebatas pada prosedur percobaan
saja. Secara keseluruhan siswa banyak melakukan aktivitas untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan dalam diskusi dalam kelompok.
Aktivitas ini dilakukan siswa agar permasalahan yang diberikan di
awal pembelajaran bisa terpecahkan.
Pada saat diskusi kelas, antusias siswa untuk bertanya menurun,
hanya beberapa siswa saja yang mau bertanya. Dalam hal menjawab
pertanyaan siswa masih merasa kurang percaya diri dan merasa takut.
Hal ini membuat siswa diam saja dan diskusi kelas tidak lancar. Untuk
lebih menghidupkan diskusi kelas, peneliti sebagai moderator banyak
memberikan pertanyaan pancingan terkait dengan percobaan yang
telah dilakukan. Pertanyaan pancingan ini ditanggapi secara positif
oleh siswa. Secara serempak siswa menjawab pertanyaan demi
pertanyaan yang diberikan peneliti. Untuk memberi kesempatan siswa
untuk menjawab pertanyaan secara mandiri, peneliti menunjuk
beberapa siswa secara bergantian untuk menjawab pertanyaan. Hal ini
dilakukan peneliti untuk melatih para siswa agar berani
mengemukakan pendapatnya di kelas. Hal ini dilakukan peneliti juga
untuk membantu kesulitan siswa dalam menganalisis dan menjelaskan
fenomena kaleng penyok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
e Menarik Kesimpulan
Keterlibatan siswa selam proses pembelajaran dalam menarik
kesimpulan tentang konsep maupun peristiwa yang dialami terkait
dengan permasalahan yang diberikan banyak dilakukan siswa.
Keterlibatan ini bisa terlihat dari kesimpulan-kesimpulan yang ditulis
siswa dalam lembar kerja siswa. Memang kesimpulan yang dibuat
siswa tidak selamanya benar namun siswa telah melakukannya sebagai
sebuah proses untuk membangun pemahamannya masing-masing,
karena dengan menarik kesimpulan siswa merangkum semua konsep
atau hal-hal yang berkaitan dengan materi yang diajarkan khususnya
materi tentang tekanan udara.
Aktivitas dalam menarik kesimpulan ini juga dilakukan siswa
pada saat diskusi kelas. Siswa merangkum hasil diskusi dalam
kelompok kecil dan dalam diskusi kelas kemudian hasil rangkuman
tersebut dikemukakan di kelas sebagai jawaban dari dua permasalahan
yang diberikan di awal pembelajaran.
2. Ada Tidaknya Peningkatan Pemahaman Siswa Asrama Manik Hargo
Paroki Santo Isidorus Sukorejo tentang Tekanan Udara dengan
Pembelajaran Berbasis Masalah
Berdasarkan hasil analisis statistik dari jawaban pretest dan
posttest siswa menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
konsep tekanan udara siswa-siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo
Isidorus Sukorejo. Peningkatan pemahaman siswa dapat terlihat dari
peningkatan hasil pretest dan posttest. Hasil yang diperoleh dari analisis
data (tabel 15) diperoleh treal = 5.007 dan tcritical = 1.746. Hal ini
menujukkan, │ treal │ > │ tcritical │ dengan level signifikan α = 0.05
sehingga dapat dikatakan ada peningkatan antara hasil pretest dan posttest.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika pada
pokok bahasan tekanan udara menggunakan Pembelajaran Berbasis
Masalah mampu meningkatkan pengetahuan siswa-siswa Asrama Manik
hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo tentang tekanan udara.
.
3. Minat Siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo
Selama Mengikuti Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan
Tekanan Udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah
Meskipun pembelajaran dilaksanakan pada malam hari, namun
siswa terlihat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dari awal
sampai akhir. Semangat siswa ini menunjukkan bahwa siswa berminat
mengikuti pembelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.
Minat siswa ini ditunjukkan dari analisis jawaban kuesioner minat yang
menunjukkan bahwa sebesar 41.18 % atau tujuh siswa mempunyai minat
yang sangat positif dan 52,82 % atau 10 orang mempunyai minat yang
positif terhadap pembelajaran fisika berbasis masalah. Secara keseluruhan
80,26 % siswa berminat mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Menurut pengamatan peneliti dan beberapa pengamat selama
proses pembelajaran, siswa merasa senang karena tidak ada siswa terlihat
tegang dalam mengikuti pembelajaran. Menurut penuturan beberapa siswa
setelah mengikuti pembelajaran, siswa merasa senang karena ada
pengalaman baru dan metode yang digunakan mengasyikkan karena siswa
dibiarkan untuk berpikir dan berkreasi tanpa diselimuti rasa tegang.
Meskipun terkadang rasa senang siswa membuat peneliti untuk
mengendalikan keadaan kelas, namun menurut peneliti justru dengan rasa
senang siswa akan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Ketertarikan lain yang menunjukkan siswa berminat untuk
mengikuti pembelajaran adalah pada saat peneliti menunjukkan
demonstrasi tentang pengaruh tekanan udara yaitu dengan gelas berisi dan
ditutup kertas, kemudian gelas tersebut dibalik serta percobaan untuk
menggembungkan balon. Hampir semua siswa mendekat melingkari
peneliti. Setelah itu para siswa ingin mencobanya sendiri. Pada saat
mencoba percobaan, siswa saling berebutan karena pada saat itu alat yang
disediakan hanya terbatas.
Gambar 9: Siswa bergerombol ingin mencoba percobaan di depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Bukti lain yang menunjukkan minat siswa dalam mengikuti
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pada saat percobaan kaleng penyok.
Suasana pada saat itu ramai sekali, semua anak ingin mencoba untuk
memenyokkan kaleng. Bahkan ada satu kelompok yang harus mencoba
terus menerus sampai bisa memenyokkan kaleng. Meskipun bagi siswa ini
sulit namun siswa tetap mencobanya karena menurut mereka percobaan
yang dilakukan menyenangkan. Ada pula siswa yang sampai meminta
kaleng lagi kepada peneliti.
Semua sikap-sikap siswa di atas menujukkan bahwa siswa
berminat mengikuti pembelajaran fisika melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah.
4. Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Siswa Asrama Manik Hargo
Paroki Santo Isidorus Sukorejo Selama Mengikuti Pembelajaran
Berbasis Masalah pada Topik Tekanan Udara
Meskipun siswa berminat dalam mengikuti serangkaian
pembelajaran Berbasis Masalah namun siswa masih merasakan kesulitan-
kesulitan selama pembelajaran berlangsung dari awal sampai akhir. Hal ini
terbukti dari hasil analisis jawaban kuesioner dan hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti dan para pengamat yang lainnya. Hasil analisis
menunjukkan bahwa siswa masih merasa kesulitan dalam beberapa
kegiatan selama proses pembelajaran antara lain dalam merangkai dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
menggunakan alat utuk percobaan, melaksanakan percobaan, menganalisis
dan menjelaskan fenomena yang terjadi, dan dalam menghubungkan
konsep-konsep fisika dengan fenomena kaleng penyok. Berikut ini
pembahasan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa selama proses
pembelajaran:
a. Merangkai dan Menggunakan Alat-alat untuk Percobaan
Kesulitan ini hanya dirasakan oleh sebagian siswa saja
khusunya siswa putri, hanya dua (11,76 %) siswa. Siswa merasa
kesulitan menggunakan dan merangkai alat karena belum terbiasa
menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut penuturan
siswa, hal yang paling tersulit adalah pada saat membuat pegangan
kaleng dengan kawat. Kesulitan ini bisa teratasi karena anggota
kelompok membantunya khususnya siswa putra.
b. Melaksanakan Percobaan
Meskipun percobaan yang dilakukan sederhana, namun masih
ada beberapa siswa yang merasa kesulitan untuk melakukan percobaan.
Kesulitan dalam melaksanakan percobaan dirasakan oleh lima (29,41
%) siswa. Sebagian besar siswa merasa kesulitan dalam hal membuat
kaleng menjadi penyok sesuai dengan prosedur yang diharapkan.
Alasan yang diutarakan siswa karena percobaan yang dilakukan adalah
sesuatu yang baru sehingga siswa belum terbiasa. Dari keempat
kelompok, hanya satu kelompok yang kesulitan dalam memenyokkan
kaleng. Kesulitan yang dirasakan siswa ini justru membuat rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
penasaran siswa menjadi lebih besar sehingga siswa terus-menerus
melakukan percobaaan untuk memenyokkan kaleng. Kesulitan ini bisa
teratasi karena siswa mengulangi percobaan berulang kali dengan
bantuan anggota kelompok yang lain.
Secara umum kesulitan dalam melaksanakan percobaan
disebabkan karena siswa tidak terbiasa dihadapkan pada percobaan-
percobaan dalam pembelajaran. Ketidakbiasaan ini membuat siswa
merasa canggung dan takut untuk melakukan percobaan.
c. Menganalisis dan Menjelaskan Fenomena Kaleng Penyok
Dalam memecahkan dua permasalahan yang diberikan pada
awal pembelajaran memang siswa dibebaskan untuk berkreasi sendiri-
sendiri, terserah dengan cara bagaimana siswa ingin memecahkan
permasalahan yang diberikan. Hal ini membuat siswa merasa kesulitan
dalam menganalisis dan menjelaskan fenomena yang terjadi khususnya
pada percobaan kaleng penyok. Kesulitan ini dirasakan oleh sebagian
besar siswa, yakni 10 (58,82 %) siswa. Hal ini terbukti dari jawaban
lembar kerja siswa untuk kelompok dan dari jawaban atas masalah
yang diberikan di awal pembelajaran. Siswa hanya menjawab secara
sederhana tanpa menganalis fenomena dengan sungguh-sungguh.
Banyak siswa yang cenderung menyerah pada keadaan karena merasa
kesulitan. Sebagian besar siswa beralasan bahwa percobaannya terlalu
sulit dan kompleks. Disamping itu juga siswa belum pernah melihat
fenomena kaleng penyok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kesulitan ini juga terlihat pada saat diskusi kelas, banyak siswa
yang diam pada saat diberi pertanyaan oleh moderator (peneliti).
Banyak siswa yang tidak bisa menjelaskan dan menganalisis fenomena
kaleng penyok. Untuk mengatasi kesulitan ini, peneliti memberikan
pertanyaan-pertanyaan pancingan supaya siswa mampu menganalisis
dan menjelaskan fenomena kaleng penyok. Hal ini cukup membantu
siswa dalam menganalisis dan menjelaskan fenomena kaleng penyok,
terbukti siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
termasuk dua permasalahan yang diberikan di awal pembelajaran.
d. Menghubungkan Konsep-konsep Fisika dengan Fenomena Kaleng
Penyok
Pada awal pembelajaran peneliti telah mengajarkan beberapa
materi prasyarat, yaitu tentang pemuaian, perubahan wujud dan gaya.
Tujuan materi diberikan di awal pembelajaran adalah untuk membantu
siswa dalam menganalisis dan menjelaskan fenomena tentang kaleng
penyok. Konsep yang ada di dalam materi prasyarat sangat diperlukan
untuk memecahkan dua permasalahan yang diberikan namun pada saat
siswa dihadapkan pada fenomena kaleng penyok, siswa cenderung
terheran-heran dan takjub terhadap fenomena yang terjadi tanpa
berpikir sebenarnya mengapa kaleng bisa penyok dan mengapa air
dingin yang ada di dalam piring bisa masuk ke kaleng pada saat kaleng
penyok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Siswa merasa kesulitan untuk menghubungkan konsep-konsep
fisika yang ada dengan fenomena kaleng penyok yang terjadi.
Kesulitan ini dibuktikan dari jawaban-jawaban yang diberikan
cenderung sederhana hanya sedikit saja konsep fisika yang diterapkan.
Padahal sebenarnya banyak konsep fisika yang bisa digunakan untuk
memecahkan dua permasalahan yang diberikan seperti pemuaian,
perubahan wujud, gaya, dan tekanan udara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis, dapat disimpulkan:
1. Keterlibatan siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus
Sukorejo dalam mengikuti pembelajaran fisika pada pokok bahasan
tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah tinggi.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah mampu meningkatkan pemahaman
tentang konsep tekanan udara pada siswa Asrama Manik Hargo Gereja
Santo Isidorus Sukorejo.
3. Minat siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo
dalam mengikuti pembelajaran fisika pada pokok bahasan tekanan
udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah tinggi.
4. Siswa masih merasakan kesulitan pada beberapa kegiatan yaitu
kesulitan dalam merangkai dan menggunakan alat untuk percobaan;
melaksanakan percobaan; menganalisis dan menjelaskan fenomena
kaleng penyok dan menghubungkan konsep fisika dengan fenomena
kaleng penyok selama mengikuti pembelajaran fisika pada pokok
bahasan tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran antara
lain:
1. Untuk Bidang Pembelajaran
Pembelajaran fisika dapat dilakukan dengan model Pembelajaran
Berbasis Masalah. Dengan model ini, siswa dapat belajar memecahkan
masalah dengan caranya sendiri, siswa diberi kebebasan untuk
berkreasi. Kebebasan ini bisa membuat siswa lebih bersemangat dan
terlibat aktif dalam pembelajaran. Hanya diperlukan pendampingan
yang lebih pada saat siswa belajar agar kondisi kelas bisa dikendalikan
dan tujuan yang akan diinginkan bisa tercapai. Untuk bisa merangsang
berpikir siswa, masalah yang diberikan agar lebih kompleks.
2. Untuk Bidang Penelitian
a. Jumlah sampel diusahakan lebih banyak agar hasil penelitian lebih
valid.
b. Adanya kelas kontrol atau pembanding dalam penelitian sehingga
dari hasil penelitian akan diketahui apakah penelitian seperti ini
lebih baik dari penelitian yang biasa.
c. Sebaiknya penelitian dilaksanakan di suatu sekolah karena akan
lebih mudah untuk mengkondisikan keadaan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
1. Jumlah sampel yang sedikit, yaitu 17 orang siswa karena peneliti
memilih tempat penelitian di Asrama siswa SMP Argokiloso bukan
disekolahnya.
2. Tidak ada kelas pengontrol dalam penelitian ini. Peneliti hanya
mengambil satu kelas yang kemudian diberi treatment sehingga tidak
ada pembanding dalam penelitian ini
3. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada malam hari, pada
saat jam belajar siswa di asrama yang membuat suasana sangat
berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan di kelas pada suatu
sekolah. Selain itu, juga adanya pemotongan jam belajar di tengah-
tengah pembelajaran untuk istirahat makan malam. Hal ini agak
mengganggu proses pembelajaran. Peneliti sudah meminta kepada
kepala asrama untuk menggeser waktu makan malam, namun hal
tersebut merupakan peraturan asrama yang sudah disepakati bersama
sehingga peneliti hanya mengikuti peraturan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Budi, Kartika. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siwa Secara Aktif
dalam Proses Pembelajaran Fisika SMU, Efektivitasnya dan Sikap
Mereka pada Strategi Tersebut. Widya Dharma. No.2 Th. XI, hal
31-35
Depdiknas. 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta
Foster, Bob. 2004. Ekplorasi Sains Fisika untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga
Grow, Peggy L & Plucker, Jonathan. 2003. Good Problem to Have, dalam
majalah “The Science Teacher” Edisi Desember 2003, Hal 43-71
Kanginan, Martin. 2004. Sains Fisika. Jakarta: Erlangga
Moedjiono dan Dimyati Moh. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta.
Depdikbud
Nasoetion, Andi Hakim.1992. Panduan Berpikir dan Meneliti secara Ilmiah bagi
Remaja. Jakarta: Grasindo
NN. 2000. Problem Based Learning. Desember 8th, 2000 from (http:/www.
Samford.edu/pbl)
Severinus, Domi. 2004. Pembelajaran Sains yang Kontekstual dalam Seminar
Pendidikan JP MIPA “ Pembelajaran Kontekstual”
Suparno, Paul. 1996. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius
………………, 2006. Metodologi Pembelajaran Fisika (konstruktivistik &
Menyenangkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
........................, 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Usman M.U & Setiawati, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Van de Berg, Daday and Ed. 1991. Buku Sumber Fisika Eksperimental untuk
Sekolah Menengah. Salatiga: Kantor Sinode GKJ
Winkel. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia
............, 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1/ 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3a/ 98
Percobaan 1:
PEMUAIAN UDARA DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA
Tujuan Percobaan
1. Mengetahui proses penguapan
2. Mengetahui proses pemuaian udara
3.
Alat dan Bahan
1 kaleng (sprite/fanta/ sejenisnya) bekas
Kawat kecil secukupnya
4 buah lilin
Korek api
Balon
Gunting
Air secukupnya
LANGKAH PERCOBAAN
1. Kawat dililitkan pada kaleng yakni pada bagian tengahnya
sebagai penjepit agar bisa untuk pegangan.
2. Potong atau guntinglah balon tiup, persis ditengah-tengah
(dibagi menjadi dua).
3. Pasanglah balon bagian bawah (bukan ujung balon) pada
mulut kaleng yang tidak berisi air, kemudian panaskan dia
atas api.
4. Amati yang terjadi pada balon!
5. Ulangi percobaan dia atas hanya sekarang kaleng diisi dengan
air sedikit saja. Amati pula apa yag terjadi pada balon!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3b/ 99
Percobaan 2
KALENG PENYOK
TUJUAN PERCOBAAN
1. Adanya tekanan udara di sekitar kita
2. Sifat-sifat tekanan udara
3. Pengaruh tekanan udara terhadap lingkungan
ALAT DAN BAHAN
1 kaleng (sprite/fanta/ sejenisnya) bekas
Kawat kecil secukupnya
4 buah lilin
Korek api
Piring plastik (untuk tempat air)
Air secukupnya
LANGKAH PERCOBAAN
1. Melilitkan kawat pada ujung atas kaleng untuk pegangan.
2. Mengisi kaleng dengan air + 5 ml. Mengisi juga piring atau wadah
dengan air secukupnya.
3. Menyalakan semua lilin lalu memanaskan air yang ada di dalam
kaleng di atas api lilin sampai mendidih dan terlihat ada proses
penguapan.
4. Apabila air sudah mendidih dan terjadi penguapan, maka
secepatnya memindahkan kaleng tersebut ke piring atau
wadahyang berisi air dingin dalam posisi terbalik (bibir kaleng
menyentuh air dalam wadah). Lakukan langkah ini sampai kaleng
berubah menjadi penyok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4/ 100
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : VII (tujuh)
Sub Materi Pokok : Pemuaian Gas dan Perubahan Wujud Benda
Tujuan :
1. Siswa mengetahui pergerakkan partikel udara saat dipanaskan
2. Siswa dapat mengetahui proses pemuaian udara pada saat udara
dipanaskan
3. Siswa mengetahui perubahan wujud benda dari cair menjadi gas
4. Siswa dapat mengetahui perubahan volume zat cair apabila dipanaskan
Petunjuk Umum !
Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini biasa membantu anda dalam
memecahkan masalah “kaleng penyok”. Jawablah pertanyaan di bawah ini
dengan singkat dan jelas pada tempat yang disediakan secara urut karena
jawaban pada no sebelumnya akan mempengaruhi soal berikutnya.
Selamat Mengerjakan!
Kelompok : ...............................
Nama Anggota :1
2.
3.
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4/ 101
Kegiatan 1 : Mengetahui Proses terjadinya pemuaian udara
Tujuan
1. Siswa mengetahui pergerakkan partikel udara saat dipanaskan
2. Siswa dapat mengetahui proses pemuaian udara pada saat udara
dipanaskan
1. Apa yang terjadi pada udara yang ada di dalam kaleng pada saat kaleng
tesebut di panaskan?
Udara akan..........................................................................................................
.............................................................................................................................
2. Bagaimana volume udara pada saat dipanaskan?
Volume udara akan..............................................................................................
.............................................................................................................................
3. Bagaimana pergerakkan partikel penyusun udara pada saat udara di dalam
kaleng dipanaskan?
Partikel penyusun udara.....................................................................................
...........................................................................................................................
4. Kemana arah pergerakkan partikel penyusun udara?
Partikel udara akan bergerak...............................................................................
5. Setelah udara di dalam kaleng dipanaskan untuk beberapa menit, apa yang
terjadi pada balon?
Balon akan...........................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4/ 102
Kegiatan 2 : Mengetahui Proses terjadinya perubahan wujud zat
6. Apabila air terus menerus dipanaskan apa yang akan terjadi dengan air?
Air akan berubah menjadi...................................................................................
7. Pada keadaan air setelah dipanaskan agak lama hingga berubah wujud,
bagaimana volume air sekarang dibandingkan dengan volume air sebelum
dipanaskan?
Volume air setelah dipanaskan............................................................................
.............................................................................................................................
8. Kemana partikel-partikel air dan udara bergerak?
Partikel penyusunnya akan bergerak...................................................................
9. Apa pengaruhnya terhadap balon?
Balon akan...........................................................................................................
10. Dibandingkan dengan balon pada percobaan dengan kaleng yang kosong
(tidak berisi air). Mana balon yang menggembung lebih besar? Apa
penyebabnya?
Balon yang menggembung lebih besar adalah...................................................
Penyebabnya adalah.............................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4/ 103
Kegiatan 3 : Mengetahui penyebab kaleng yang dianaskan bisa penyok
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : VII (tujuh)
Sub Materi Pokok : Tekanan Udara
Tujuan :
1. Siswa dapat mengetahui adanya tekanan udara di lingkungan sekitar
2. Siswa dapat mengetahui sifat-sifat tekanan udara
3. Siswa dapat mengetahui pebgaruh tekanan udara
4. Siswa dapt mengetahui penyebab kaleng yang dipanaskan bisa penyok.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
11. Sebelum di panaskan. Apa yang ada di dalam kaleng?
Yang ada di dalam kaleng adalah................ dan ...............
12. Pada saat kaleng berisi air dipanaskan, Apa yang terjadi dengan udara dan air
di dalam kaleng?
a. Udara akan...............................................................................................
b. Air akan...................................................................................................
13. Pada saat air mendidih, sekarang apa yang terjadi dengan air?
Lama kelamaan air akan......................................................................................
14. Setelah air mendidih agak lama, apa yang terjadi dengan udara?
Udara akan...........................................................................................................
15. Berdasarkan jawaban no. 4, berikan alasanmu!
Saya beranggapan bahwa .................................................................................
.............................................................................................................................
............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4/ 104
Coba masukkan kaleng yang berisi air mendidih ke dalam piring atau wadah
dalam posisi terbalik (seluruh bibir kaleng menyentuh air lebih dahulu). Amati
yang terjadi!
16. Apa yang terjadi dengan kaleng?
Yang terjadi adalah..............................................................................................
.............................................................................................................................
17. Pada saat kaleng yang berisi air yang mendidih menyentuh air dingin yang
ada di dalam piring atau wadah, apa yang terjadi dengan uap air?
Uap air akan.........................................................................................................
18. Berdasarkan jawaban no. 17 Jelaskan alasanmu!
Saya beralasan.....................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
19. Bagaimana tekanan udara di dalam kaleng pada saat itu?
Tekanan udara pada saat itu ................................................................................
20. Berdasarkan jawaban no. 19, jelaskan alasanmu!
Saya beralasan.....................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
21. Bagaimana tekanan udara di dalam kaleng? Dibandingkan dengan tekanan
udara di luar kaleng?
Tekanan udara di luar kaleng akan................................................ dari tekanan
udara si dalam kaleng.
22. Berdasarkan jawaban no. 21, apa pengaruhnya terhadap kaleng?
Kaleng akan.........................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4/
105
Angkatlah kaleng setelah dimasukkan di dalam piring atau wadah. Amati
yang terjadi di dalam kaleng!
23. Bagaimana jumlah air sekarang dibandingkan dengan jumlah air sebelum
kaleng dimasukkan ke dalam wadah?
Jumlah air setelah kaleng dimasukkan ke dalam wadah.....................................
.............................................................................................................................
24. Berdasarkan jawaban no.23, mengapa ha itu bisa terjadi? Coba jelaskan
penyebabnya!
Saya beranggapan bahwa....................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
25. Berdasarkan apa yang telah anda lakukan dan lihat, coba tuliskan kembali
alasan mengapa kaleng yang berisi air mendidih bila dimasukkan ke dalam
wadah yang berisi air dingin, kaleng bisa penyok?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5/ 106
SOAL PRETEST
Nama/no.Absen :____________________/____
Kelompok/Kelas :________/____________
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jelas dan singkat!
1. Apakah udara mempunyai tekanan? Jelaskan dan berilah contohnya!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Jelaskan!
a. Tekanan udara.
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. Sifat-sifat tekanan udara
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
3. Sebutkan alat–alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara!
............................................................................................................................
............................................................................................................................
4. Mengapa tekanan udara di tempat yang rendah lebih besar daripada tekanan
udara pada tempat yang tinggi?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
5. Badan anda sebenarnya mengalami tekanan udara yang cukup besar, tapi
mengapa anda tidak merasakan tekanan udara tersebut?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5/ 107
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
1
2
1. Kertas Karton
2. Gelas berisi air
Apabila kertas diletakkan di atas bibir gelas yang berisi air penuh, kemudian
gelas dibalik dengan cepat (kertas sambil dipegangi), Setelah itu kertas
dilepaskan.
Apakah karton akan jatuh dan air akan tumpah? Jelaskan jawabanmu!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6/ 108SOAL POSTEST
Nama/no.Absen :____________________/____
Kelompok/Kelas :________/____________
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jelas dan singkat!
1. Dari percobaan yang telah dilakukan, apakah udara mempunyai tekanan?
Buktikan jawabanmu!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Dari percobaan tentang kaleng penyok, sekarang jelaskan :
a. Tekanan udara
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. Sifat-sifat tekanan udara
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
3. Alat–alat apa saja yang digunakan untuk mengukur tekanan udara? Coba
sebutkan.
............................................................................................................................
4. Apa yang menyebabkan perbedaan tekanan pada daerah yang rendah dengan
daerah yang tinggi?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
5. Mengapa badan kita bisa mengimbangi tekanan udara yang begitu besar?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6/ 1096. Perhatikan gambar di bawah ini!
1
2
1. Kertas Karton
2. Gelas berisi air
Apabila kertas diletakkan di atas bibir gelas berisi air setengah, kemudian
gelas dibalik dengan cepat (kertas sambil dipegangi), Setelah itu kertas
dilepaskan.
Apakah karton akan jatuh dan air akan tumpah? Jelaskan jawabanmu!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7/ 110LEMBAR PENGAMATAN
Jenis Keterlibatan Jumlah
Skor Jumlah
(%) No Absen A B C D E F G H I J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7/ 111
Keterangan :
1. Membuat/mengajukan/merumuskan hipotesis
2. Merancang/merangkai alat percobaan
3. Melaksanakan percobaan
4. Mengamati peristiwa dari percobaan yang dilakukan
5. Mengajukan pertanyaan
6. Menjawab pertanyaan
7. Mencari informasi di buku sumber atau lainnya
8. Menarik kesimpulan
9. Kerjasama dengan kelompok
10. Berdiskusi dalam kelompok
Setiap keterlibatan siswa diberi skor antara 1- 4. Kriteria pemberian skornya
sebagai berikut:
Tingkat keterlibatan Skor
Sangat sungguh-sungguh 4
Sungguh-sungguh 3
Kurang sungguh-sungguh 2
Tidak sungguh-sungguh 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8/ 112KUESIONER MINAT
Petunjuk Kuesioner ini memuat penyataan-pernyataan tentang kesediaan Anda
berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran Fisika dengan metode PBM. Anda akan
diminta untuk memberikan persetujuan pada setiap pernyataan. Tidak ada jawaban
benar atau salah. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai fisika anda.Oleh
sebab itu, sungguh-sungguh diharapkan anda menjawab kuesioner ini sejujur-
jujurnya sesuai dengan pendapat dan yang anda rasakan.
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia untuk setiap pernyataan yang
sesuai dengan pendapat Anda.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Terima kasih atas kesediaan Anda untuk mengerjakan kuesioner ini.
_ Selamat Mengerjakan_
No Keterangan SS S TS STS
1 Pembelajaran berbasis masalah dalam fisika menarik
2 Pembelajaran berbasis masalah dalam fisika menyenangkan
Ketika pembelajaran fisika dilakukan dengan metode pembelajaran 3
Berbasis masalah, saya melakukannya dengan serius
Ketika pembelajaran fisika dilakukan dengan metode pembelajaran 4
Berbasis masalah, saya melakukannya dengan semangat
5 Pembelajaran fisika dengan metode PBM hanya membuang waktu saja
Dibandingkan dengan metode ceramah oleh guru dan siswa mencatat, 6
pembelajaran fisika dengan metode PBM jauh menyenangkan
Dibandingkan dengan metode ceramah oleh guru dan siswa mencatat, 7
pembelajaran fisika dengan metode PBM jauh menarik
Dibandingkan dengan metode ceramah oleh guru dan siswa mencatat, 8
pembelajaran fisika dengan metode PBM jauh menggairahkan
9 Saya merasa terbantu dalam belajar fisika menggunakan metode PBM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8/ 113Saya merasa lebih tertantang untuk berpikir kreatif untuk memecahkan 10
masalah yang diajukan
11 Saya merasa lebih aktif berpikir dalam belajar fisika
Melalui metode PBM, saya merasa lebih cepat memahami materi 12
pelajaran fisika
Ketika kegiatan pembelajaran terlalu sulit, saya menyerah dan hanya 13
mengerjakan bagian-bagian yang mudah
Selama kegiatan pembelajaran, saya lebih suka bertanya kepada teman 14
untuk mendapatkan jawaban dari pada berpikir sendiri
Ketika mempelajari konsep-konsep fisika yang baru, saya berusaha 15
mengkaitkannya dengan pengalaman saya sebelumnya
Selama proses belajar, saya berusaha untuk membuat hubungan antara 16
konsep-konsep yang saya pelajari
Ketika saya melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal-soal fisika, 17
saya mencoba untuk menemukan alasannya
Ketika saya menjumpai konsep-konsep pelajaran yang tidak saya 18
pahami, saya tetap mencoba untuk mempelajarinya
Saya berpartisipasi aktif dalam selama pembelajaran pembelajaran 19
berlangsung untuk berprestasi lebih baik dari siswa lain
Saya merasa puas ketika bisa memahami konsep tekanan udara yang 20
dilakukan dengan metode PBM
Saya merasa puas ketika bisa memecahkan masalah tentang 21
kaleng penyok
Selama mengikuti pembelajaran, saya merasa sangat puas ketika guru 22
menerima gagasan-gagasanku
Saya berpartisipasi aktif dalam selama pembelajaran pembelajaran 23
karena guru tidak banyak menekanku
Saya berpartisipasi aktif dalam selama pembelajaran pembelajaran 24
karena pembelajarannya menantang
Saya berpartisipasi aktif dalam selama pembelajaran pembelajaran 25
karena guru menggunakan metode yang baru
Saya berpartisipasi aktif dalam selama pembelajaran pembelajaran 26
karena siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9/ 114
Angket Kesulitan Belajar Siswa
Nama :______________________
Kelompok :______________________
Hari/Tanggal :______________________
Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan apa yang anda alami selama
mengikuti pembelajaran fisika dengan metode Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM)!
1. Pada saat kegiatan merancang percobaan, apakah anda merasa
kesulitan? Mengapa demikian?
...........................................................................................................
..........................................................................................................
2. Apakah anda merasa asing dengan peralatan dan bahan yang
digunakan? Coba sebutkan alat dan bahan tersebut?
............................................................................................................
............................................................................................................
3. Apakah anda merasa kesulitan dalam menggunakan alat yang
digunakan? Coba sebutkan alatnya dan bagaimana kesulitannya!
............................................................................................................
............................................................................................................
4. Dapatkah anda, melaksanakan percobaan tanpa bantuan guru?
Mengapa demikian?
..........................................................................................................
...........................................................................................................
5. Apakah anda merasa kesulitan dalam menganalisis atau
menjelaskan fenomena yang terjadi pada saat percobaan?
............................................................................................................
............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9/ 115
6. Apakah anda masih membutuhkan penjelasan dari guru tentang
konsep tekanan udara terutama tentang percobaan yang
dilakukan?Mengapa demikian?
..........................................................................................................
............................................................................................................
7. Apakah anda merasa kesulitan dalam menghubungkan konsep-
konsep fisika pada fenomena yang terjadi pada percobaan?
Mengapa demikian?
............................................................................................................
...........................................................................................................
-Terima Kasih-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10/ 116
JAWABAN PRETEST DAN POSTTEST
1. Apakah udara mempunyai tekanan? Jelaskan dan berilah contohnya!
Jawaban:
Udara mempunyai tekanan, bahkan tekanannya besar. Hal ini dapt dibuktikan
dari beberapa fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
a. Balon yang kita tiup lama-kelamaan akan meletus karena tekanan udara
di dalam balon yang menekan ke segala arah pada balon.
b. Gelas yang berisi air yang ditutup dengan kertas, jika gelas tersebut
dibalik maka kertas tidak akan jatuh dan air tidak akan tumpah karena
kertas tertahan oleh udara yang menekan ke atas.
c. Kaleng tertutup berisi air panas kemudian disiram air dingin maka
kaleng akan penyok karena tertekan udara di luar kaleng yang menekan
ke segala arah.
2. Jelaskan!
a. Tekanan udara.
Jawaban:
Tekanan udara adalah gaya persatuan luas (tekanan) yang disebakan
oleh udara.
b. Sifat-sifat tekanan udara
Jawaban:
Sifat-sifat tekanan udara
• Tekanannya besar
• Menekan ke segala arah
3. Sebutkan alat–alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara!
Jawaban:
Alat yang digunakan adalah Barometer (logam atau raksa), Anemometer,
Altimeter, Manometer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10/ 117
4. Mengapa tekanan udara di tempat yang rendah lebih besar daripada tekanan
udara pada tempat yang tinggi?
Jawaban:
Semakin tinggi suatu daerah (pegunungan), udaranya akan semakin sedikit,
sehingga tekanannya kecil sebaliknya semakin rendah suatu daerah (pantai)
maka udaranya akan semakin banyak sehingga tekanannya besar. Hal ini
sesuai dengan persamaan tekanan. AFP = . Semakin banyak udaranya maka
massa udaranya akan semakin besar yang mengakibatkan gayanya (F) juga
semakin besar. Apabila luasan daerah tekan (A) tetap, maka tekanannya akan
semakin besar.
5. Badan anda sebenarnya mengalami tekanan udara yang cukup besar, tapi
mengapa anda tidak merasakan tekanan udara tersebut?
Jawaban:
Karena di dalam tubuh kita juga ada udara yang digunakan untuk proses
respirasi dan oksidasi. Udara di dalam tubuh mempunyai tekanan yang sama
dengan tekanan udara di luar tubuh, sehingga tidak ada perbedaa tekanan.
Pada keadaan ini tubuh kita dikatakan setimbang sehingga kita tidak
merasakan tekanan udara di luar tubuh.
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
1. Kertas Karton
2. Gelas berisi air
Apabila kertas diletakkan di atas bibir gelas yang berisi air penuh, kemudian
gelas dibalik dengan cepat (kertas sambil dipegangi), Setelah itu kertas
dilepaskan.
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10/ 118
Apakah karton akan jatuh dan air akan tumpah? Jelaskan jawabanmu!
Jawaban:
Kertas tetap menempel pada ujung-ujung gelas dan air tidak tumpah
Alasan: Sejumlah air di dalam gelas yang dibalik memiliki gaya gravitasi
(berat) yang menekan vertikal ke bawah. Jika gaya vertikal ke bawah ini tidak
ada yang menahannya maka air akan tumpah dari gelas. Karena faktanya air
tidak tumpah maka pastilah ada gaya yang lebih besar yang arahnya vertikal
ke atas dan bekerja pada sisi bawah kertas. Karena sisi bawah kertas
berhubungan dengan udara luar, maka dapat diperkirakan bahwa udara
menekan sisi bawah kertas berarah vertikal ke atas. Gaya yang berasal dari
tekanan udara lebih besar daripada berat air dan berat kertas sehingga mampu
menahan air tidak tumpah dari gelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11/ 119
Tabel : Distribusi Skor Keterlibatan Siswa secara Keseluruhan
Jenis Keterlibatan No
Absen A B C D E F G H I J
Jumlah Skor
Jumlah(%)
1 0 4 4 4 2 1 0 2 2 2 21 52.5 2 0 3 3 4 3 4 3 3 2 3 28 70 3 0 2 4 3 2 2 3 1 3 3 23 57.5 4 1 3 3 4 2 3 3 0 2 4 25 62.5 5 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 23 57.5 6 0 3 4 4 2 4 3 3 3 4 26 65 7 0 4 4 4 2 3 3 2 3 3 24 60 8 2 4 3 3 3 3 2 0 4 3 24 60 9 2 3 4 4 3 2 0 3 3 3 27 67.5 10 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 31 77.5 11 0 3 3 4 2 0 3 3 4 4 26 65 12 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 36 90 13 0 3 4 3 3 3 2 3 4 3 28 70 14 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 33 82.5 15 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 35 87.5 16 3 4 4 4 2 4 2 3 3 3 32 80 17 0 3 4 3 2 2 3 3 4 4 28 70
Jumlah 470 69.12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12/ 120
Tabel: Distribusi Skor Pretest dan Posttest Siswa
Skor per Soal (pretest/postest) Jumlah skor Nilai
1 2 3 4 5 6 Pre Post Pre Post Kode Siswa Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 9 0 8 0 2.5 5 6 0 3 5 21 5 49.5 5 49.5 5 2 6 8 4 6 0 5 15 3 10 15 24 30 59 61 59 61 3 8 8 9 6 5 5 3 3 0 15 15 11 40 48 40 48 4 8 8 9 11 5 5 12 3 0 15 19 11 53 53 53 53 5 7 10 9 11 3 3 8 5 3 5 13 25 43 59 43 59 6 6 8 7 6 2 5 3 15 10 6 12 30 40 63 40 63 7 8 10 10 11 3 3 8 5 3 5 11 12 43 46 43 46 8 6 8 4 11 2.5 5 5 3 2 2 10 11 29.5 41 29.5 41 9 7 8 8 12 3 3 15 3 5 2 11 30 49 58 49 58
10 10 10 5 11 2.5 5 5 5 2 2 12 30 36.5 63 36.5 63 11 10 6 8 12 0 0 15 3 3 3 0 15 36 39 36 39 12 10 8 5 12 0 0 12 3 3 0 0 12 30 38 30 38 13 9 8 12 12 3 5 12 20 3 20 19 30 58 95 58 95 14 4 6 4 6 0 5 2 2 3 12 10 15 23 42 23 42 15 7 8 5 5 0 5 5 1 6 12 11 30 34 61 34 61 16 10 8 11.5 16.5 3 5 8 3 7 17 30 30 69.5 79.5 69.5 79.5 17 8 8 10 8 0 5 4 20 7 20 25 30 54 91 54 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13/ 121
Tabel: Distribusi Skor Jawaban Kuesioner Minat Siswa
Skor per item Soal Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Jumlah Skor
Skor (%)
1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76 73.082 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 75 72.123 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 75 72.124 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 89 85.585 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 89 85.586 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 89 85.587 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 82 78.858 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78 75 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 74.04
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 74.0411 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 87 83.6512 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 84 80.7713 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 90 86.5414 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 87 83.6515 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 87 83.6516 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 100 96.1517 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 74.04
Jumlah 1419 80,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran14/ 122
Data Kesulitan Siswa Selama Proses PBM
Pertanyaan/No Jawaban Kategori Kesulitan
2. Apakah anda merasa asing
dengan peralatan dan bahan yang digunakan? Coba sebutkan alat dan bahan tersebut?
Tidak asing, sudah terbiasa dengan alatnya
Tidak sulit Alasan: Karena alat-alatnya sederhana Biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari
3. Apakah anda merasa kesulitan
dalam menggunakan alat yang digunakan? Coba sebutkan alatnya dan bagaimana kesulitannya!
Ya merasa kesulitan: Pada saat membuat pegangan
pada kaleng Keterangan: yang menjawab
siswa perempuan
Menggunakan dan merangkai alat-alat percobaan.
Tidak merasa kesulitan: Alasan:
- kegiatannya sangat menyenangkan -percobaannya mudah dan sederhana
1. Pada saat kegiatan merancang percobaan, apakah anda merasa kesulitan? Mengapa demikian?
Ya merasa kesulitan: Pada saat membalikkam kaleng,
yang berakibat kaleng susah penyok
Tidak perlu bantuan guru karena percobaannya mudah
4. Dapatkah anda melaksanakan tanpa bantuan guru? Mengapa demikian ?
Perlu bantuan guru, karena tidak memperhatikan, tidak biasa dengan percobaan
Melakukan percobaan
5. Apakah anda merasa kesulitan dalam menganalisis dan menjelaskan fenomena yang terjadi pada saat percobaan
Ya, kesulitan Alasan: Belum tahu faktor penyebab kaleng bisa penyok bingung, tidak tahu Tidak terlalu sulit, karena mudah untuk dipahami
Menganalisis dan menjelaskan fenomena kaleng penyok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran14/ 123
6. Apakah anda masih membutuhkan penjelasan dari guru tentang konsep tekanan udara terutama tentang percobaan kaleng penyok
mengapa demikian?
Masih membutuhkan Alasan: Karena belum mengerti sepenuhnya Belum yakin Unutk menambah pengetahuan
Menganalisis dan menjelaskan fenomena kaleng penyok
Ya, merasa kesulitan Alasan: Karena bingung penjelasannya sulit
7. Apakah anda merasa kesulitan dalam menghubungkan konsep-konsep fisika pada fenomena yang terjadi pada percobaan. Mengapa demikian?
Tidak merasa kesulitan Alasan: Karena materinya mudah konsep-konsepnya sudah saya ketahui sebelumnya
Menghubungkankonsep-konsep fisika dengan fenomena kaleng penyok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15/ 124
JADWAL PENELITIAN
NO Tanggal Jenis Kegiatan
Pengajaran Materi Prasyarat :
Gaya, pemuaian dan perubahan wujud
1
7 Januari 2008
Pretest
Pemberian Masalah 2
8 Januari 2008
Diskusi kelompok
3 9 Januari 2008
Diskusi kelompok (melanjutkan)
Presentasi dan diskusi kelas
Pembenaran materi dari peneliti
Posttest
4
20 Januari 2008
Pengisian kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16/ 125
BIOGRAFI PENULIS
Skripsi yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran
Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM) bagi Siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo
Isidorus Sukorejo” disusun oleh Victorianus Dias Arianto.
Anak ke-tiga dari empat bersaudara dari Bapak Surahman
dan Ibu Yuliana Rumiyati, yang lahir di Temanggung, 07 Maret 1985.
Penulis mulai mengenyam pendidikan di SD N Gunung Payung, Candiroto
(1991-1997). Melanjutkan pendidikan di SMP Kanisius Argokiloso Sukorejo
(1997-2000) kemudian masuk SMU N 01 Sukorejo (2000-2003), dan melanjutkan
kuliah di Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI