efektivitas penggunaan metode pembelajaran …lib.unnes.ac.id/19944/1/3201409030.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS
HANDOUT PADA KOMPETENSI DASAR
MENDISKRIPSIKAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN
HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA
KELAS VIII SMP N 1 UNGARAN
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
di Universitas Negeri Semarang
Oleh :
M. Muzamzam Diar Achda
3201409030
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Moch. Arifien M.Si Ariyani Indrayati S.Si., M.Sc.
NIP: 195508261983031003 NIP: 197806132005012005
Mengetahui:
Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si.
NIP: 19620904 198901 1 001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji Utama
Drs. Sriyono., M.Si.
NIP: 196312171988031002
Penguji I Penguji II
Drs. Moch. Arifien M.Si Ariyani Indrayati S.Si., M.Sc.
NIP: 195508261983031003 NIP: 197806132005012005
Mengetahui:
Dekan,
Dr. Subagyo, M.Pd.
NIP: 19510808 1980031 003
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis ini benar-benar hasil karya sendiri,
bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2013
M. Muzamzam Diar Achda
NIM: 3201409030
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi
pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya
dengan belajar (H. R Bukhari)
Salah satu kenikmatan Allah atas seseorang ialah dijadikan anaknya mirip
ayahnya (dalam kebaikan) (H. R Ath Thahawi)
Cintailah anak – anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan
sesuatu kepadanya tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui kamulah
yang memberi mereka rejeki (H. R Ath Thahawi)
PERSEMBAHAN:
1. Abah dan Umiku, (Alm. M. Mundjid
Subkhi dan Eva Ida Asyati) yang
memberikan doa, dukungan dan
segalanya
2. Kakak, adik dan keluarga besarku
3. Sahabat-sahabatku “KFC” Vita, Ambar,
Kiki, dan Sri Lestari
4. Teman-teman Pendidikan Geografi 2009
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan RahmatNya
sehingga skripsi dengan judul “Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout pada Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP N 1 Ungaran” dapat terselesaikan dengan
baik.
Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Subagyo M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNNES.
3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi FIS UNNES, yang
telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan penyusunan
skripsi.
4. Drs. Moch. Arifien M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam pengerjaan skripsi ini dengan tulus.
5. Ariyani Indrayati, S.Si., M.Sc., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam pengerjaan skripsi ini dengan tulus.
6. Kepala di SMP Negeri 1 Ungaran yang telah mendukung dan memberikan
ijin dalam penelitian ini.
vii
7. Guru IPS di SMP Negeri 1 Ungaran, Ana Prastiwi S.Pd., yang telah
membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan penelitian.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan atas bantuan dan amal
baiknya. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, Agustus 2013
Penulis
viii
SARI
Achda, M. Muzamzam Diar. 2013. Efektivitas Penggunaan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout pada
Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Hasil Belajar
IPS Siswa Kelas VIII SMP N 1 Ungaran. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Moch. Arifien, M.Si.,
Pembimbing II: Ariyani Indrayati, S.Si, M.Sc.
Kata Kunci: Pembelajaran Efektif, Students Centered Learning (SCL),
handout.
Proses pembelajaran secara konvensional menempatkan guru sebagai
sumber belajar yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa.
Hal yang masih dirasa kurang dalam proses pendidikan konvensional adalah
kurangnya latihan problem solving. Belajar secara problem solving adalah
learning to learn, yaitu kemampuan yang dicapai akan membantu siswa belajar
selanjutnya.
Pada Pendekatan Metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL),
pembelajar memiliki tanggung jawab penuh atas kegiatan belajarnya, terutama
dalam bentuk keterlibatan aktif dan partisipasi siswa. Efektifitas adalah tingkat
keberhasilan pelaksanaan metode pembelajaran. Pembelajaran efektif berkaitan
langsung dengan keberhasilan pencapaian pengalaman belajar. Handout adalah
bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan
peserta didik terdiri dari dua unsur, yaitu identitas handout dan materi pokok atau
materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan. Tujuan penelitian yang
pertama adalah mendiskripsikan pelaksanaan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran. Kemudian yang kedua, untuk mencari
tingkat efektivitas metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan
Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan
Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1
Ungaran 2012/2013 yang terdiri dari 8 kelas dengan total 200 siswa. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik sampling purposive, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu seluruh siswa memperoleh materi
pelajaran IPS yang sama, buku yang digunakan siswa sama, siswa diampu oleh
guru yang sama, dan jadwal pelajaran IPS berada pada jam yang sama. Sampel
yang memenuhi pertimbangan tersebut adalah kelas VIIIC (kelas eksperimen) dan
kelas VIII H (kelas kontrol). Metode pengumpulan data adalah dokumentasi,
observasi, angket dan tes. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif persentase dan deskriptif kuantitatif inferensial menggunakan t-test.
ix
Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan pembelajarannya berkategori
baik dilihat dari hasil pengamatan kinerja guru/ peneliti setiap pertemuan yang
selalu mengalami peningkatan. Rata-rata dari dua observer masuk dalam kriteria
baik yaitu 78%, dengan pertemuan pertama 61% naik hingga 77,5% di pertemuan
kedua dan naik lagi di pertemuan ketiga menjadi 94,5%. Tingkat efektivitasnya
dilihat dari hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dengan rata-rata nilai tes
evaluasi sebesar 80,72 dengan rentang nilai tertinggi sebesar 90,90 dan nilai
terendah 68,36. Sedangkan kelas kontrol rata-ratanya sebesar 72,00, dengan nilai
tertinggi 81,81 dan nilai terendah 59,09. Hasil belajar kognitif dapat diketahui dari
uji t yang menghasilkan thitung > ttabel yaitu 5,88 > 2,01 dengan dk = 48 sehingga
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada
kelompok kontrol. Hasil belajar afektif menghasilkan rata-rata klasikal kelas
eksperimen 71,5% berkategori baik sedangkan rata-rata klasikal kelas kontrol
hanya 57% yang berkategori cukup baik, dari sinilah dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran ini efektif. Ketuntasan hasil belajar individu maupun klasikal
melalui uji t terhadap nilai kelas eksperimen yang mana thitung > ttabel yaitu 5,10 >
2,06 , sehingga Ho ditolak Ha diterima yang artinya siswa telah mampu mencapai
ketuntasan belajar individu. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal, kelas
eksperimen juga telah mencapai ketuntasan, karena 88% siswa nilainya ≥ 75.
Hasil belajar kelas ekperimen secara klasikal sebesar 80,72. Ketuntasan
nilai KKMnya pun tuntas karena 88% siswa nilainya ≥ 75, dengan rentang nilai
tertinggi 90,90 dan terendah 68,36. Pembelajaran ini pun mendapat respon positif
dari siswa dilihat dari persentase rata-rata persiswanya, mayoritas siswa dari 25
siswa sangat tertarik yakni 72% dan sisanya 28% tertarik. Rata-rata klasikalnya
diketahui dari analisis deskriptif persentase yang menghasilkan persentase sebesar
85%, yang mana nilai tersebut dikategorikan sangat tertarik.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................. iii
PERNYATAAN ......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v
PRAKATA ................................................................................................. vi
SARI ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
1.5. Penegasan Istilah .......................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Students Centered Learning (SCL) ............................................ 12
2.2. Peran Guru dalam Pendekatan Students Centered Learning
(SCL) ............................................................................................ 15
2.3. Prinsip-prinsip Psikologi Students Centered Learning (SCL) . 18
2.4. Manfaat, Sifat, Syarat dan Prosedur Kegiatan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) ................... 22
2.5. Media Pendidikan ..................................................................... 25
2.6. Kriteria Pemilihan Bahan Ajar ................................................ 27
xi
2.7. Bahan Ajar ................................................................................. 28
2.8. Handout ....................................................................................... 31
2.9. Peran Handout ............................................................................ 33
2.10. Tahap-tahap Pengembangan Handout .................................... 35
2.11. Pemanfaatan Media Handout dalam Proses Pembelajaran.... 43
2.12. Kerangka Berpikir ..................................................................... 44
2.13. Hipotesis ...................................................................................... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel .................................................................... 48
3.2. Variabel Penelitian ....................................................................... 51
3.3. Desain Penelitian .......................................................................... 51
3.4. Data dan Teknik Pengumpulan Data ......................................... 54
3.4.1. Sumber Data ................................................................................ 54
3.4.2. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 54
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 55
3.5. Analisis Instrumen ...................................................................... 56
3.5.1. Tes Hasil Belajar Kognitif ........................................................... 56
3.5.1.1. Uji Validitas Butir Soal ............................................................. 56
3.5.1.2. Uji Realibilitas Instrumen ........................................................ 58
3.5.1.3. Analisis Tingkat Kesukaran ..................................................... 59
3.5.1.4. Daya Pembeda Soal .................................................................. 60
3.5.2. Kinerja Guru .............................................................................. 62
3.5.3. Hasil Belajar Afektif ................................................................... 63
3.5.4. Angket Tanggapan Siswa ........................................................... 63
3.6. Metode Analisis Data ................................................................... 64
3.6.1. Analisis Data Tahap Awal ........................................................... 64
3.6.2. Analisis Data Tahap Akhir .......................................................... 66
3.6.2.1. Data Pelaksanaan Proses Pembelajaran .................................... 66
3.6.2.2. Analisis Data Perbedaan Hasil Belajar Kognitif ...................... 66
3.6.2.3. Analisis Data Hasil Belajar Afektif .......................................... 67
xii
3.6.2.4. Data Angket Tanggapan Siswa ................................................. 68
3.7. Diagram Alur Penelitian ................................................................. 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Ungaran ................................ 71
4.1.1. Lokasi Penelitian ......................................................................... 71
4.1.2. Kondisi Sekolah .......................................................................... 72
4.2. Hasil Penelitian ............................................................................. 73
4.2.1. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen ........................ 74
4.2.1.1. Persiapan Pembelajaran ............................................................ 75
4.2.1.2. Proses Pembelajaran ................................................................. 75
4.2.2. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol ............................... 80
4.2.2.1. Persiapan Pembelajaran ............................................................ 81
4.2.1.2. Proses Pembelajaran ................................................................. 81
4.2.3. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Antara Pembelajaran yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) Berbasis Handout dengan yang Tanpa Menggunakan
Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Berbasis
Handout ........................................................................................ 82
4.2.3.1. Analisis Hasil Belajar Siswa Secara Deskripsi ........................ 83
4.2.3.2. Kemampuan Siswa Setelah Perlakuan ..................................... 83
4.2.4. Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
Handout......................................................................................... 87
4.2.5. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Antara Pembelajaran yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) Berbasis Handout dengan Pembelajaran yang Konvensional
atau Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) Berbasis Handout ............................................... 88
4.2.6. Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ......................................................................................... 92
xiii
4.2.7. Ketertarikan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) Berbasis Handout ............................... 94
4.3. Pembahasan .................................................................................. 97
4.3.1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
Handout ........................................................................................ 98
4.3.1.1. Perencenaan Pembelajaran ....................................................... 98
4.3.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 98
4.3.2. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Antara Pembelajaran yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis Handout dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa Tanpa
Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis Handout ................................................................ 103
4.3.3. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Menggunakan
Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
Handout dengan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Tanpa
Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis Handout .............................................................. 107
4.3.4. Ketuntasan Belajar Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout ................. 108
4.3.5. Respon Siswa Terhadap Penggunaan Metode Pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis Handout ................................ 109
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ......................................................................................... 111
5.2. Saran .............................................................................................. 113
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 114
LAMPIRAN .............................................................................................. 117
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Rincian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran ........................... 48
3.2. Jadwal Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran ................ 50
3.3. Desain Penelitian .............................................................................. 52
3.4. Analisis Validitas Soal ...................................................................... 58
3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ...................................................... 60
3.6. Analisis Tingkat Kesukaran Soal ...................................................... 60
3.7. Kriteria Daya Pembeda Soal ............................................................. 61
3.8. Analisis Daya Pembeda Soal ............................................................ 62
3.9. Kriteria Hasil Belajar Afektif Siswa ................................................. 67
3.10. Kriteria Tanggapan Siswa ................................................................. 68
4.1. Sarana dan Prasarana Pendukung Sekolah .......... ............................. 72
4.2. Rincian Waktu Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen .... 74
4.3. Rincian Waktu Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol ........... 80
4.4. Hasil Uji Normalitas Data Tes Evaluasi ........................................... 84
4.5. Hasil Uji Kesamaan Dua Varian Data Tes Evaluasi ........................ 85
4.6. Hasil Perhitungan Uji t Pihak Kanan ................................................ 86
4.7. Rata-rata Hasil Pengamatan Kinerja Guru/ Peneliti Tiap Pertemuan 87
4.8. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Eksperimen Tiap
Pertemuan Observer Satu ................................................................. 89
4.9. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Eksperimen Tiap
Pertemuan Observer Dua .................................................................. 89
4.10. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas kontrol Tiap
Pertemuan Observer Satu ................................................................. 91
4.11. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Kontrol Tiap
Pertemuan Observer Dua .................................................................. 91
4.12. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Selama
Pembelajaran ditiap Pertemuan ........................................................ 92
4.13. Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen .............................. 93
xv
Tabel Halaman
4.14. Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol ..................................... 93
4.15. Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout ...................... 94
4.16. Persentase Ketertarikan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout ...................... 97
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kerangka Berpikir ............................................................................ 46
3.1. Diagram Alur Penelitian .................................................................... 70
4.1. Guru/ peneliti membuka pelajaran .................................................... 99
4.2. Siswa menggunakan handout sebagai pengganti catatan ................. 100
4.3. Suasana diskusi siswa ....................................................................... 101
4.4. Siswa mengerjakan tes evaluasi ........................................................ 102
4.5. Antusiasme siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout .............................................................................................. 110
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Peta Administrasi Penelitian ............................................................... 118
2. Peta Lokasi Penelitian ......................................................................... 119
3. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba .................................................... 120
4. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ............................................... 121
5. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ...................................................... 122
6. Silabus Pembelajaran ........................................................................... 123
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ..................... 124
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............................. 137
9. Kisi-kisi Soal Evaluasi Uji Coba ......................................................... 149
10. Lembar Soal Evaluasi Uji Coba .......................................................... 150
11. Kunci Jawaban Soal Evaluasi ............................................................. 158
12. Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya
Pembeda Soal ...................................................................................... 159
13. Lembar Soal Evaluasi ......................................................................... 171
14. Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Evaluasi Siswa ...................................... 175
15. Perbandingan Nilai Tes Evaluasi Kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 179
16. Analisis Data Tes Evaluasi ................................................................. 180
17. Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa .................................. 188
18. Kriteria Penskoran Aktivitas Siswa .................................................... 189
19. Instrumen Observasi ........................................................................... 191
20. Rekapitulasi Observasi Siswa ............................................................. 194
21. Uji Ketuntasan Belajar Siswa ............................................................. 200
22. Angket Respon Ketertarikan Siswa Terhadap Pembelajaran ............. 205
23. Rekapitulasi Angket Ketertarikan Siswa Terhadap Pembelajaran ..... 208
24. Kriteria Penskoran Kinerja Guru Metode Pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis Handout ....................................... 210
25. Lembar Pengamatan Guru Metode Pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis Handout ...................................................... 214
xviii
Lampiran Halaman
26. Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru Metode Pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis Handout ....................................... 216
27. Dokumentasi Penelitian ...................................................................... 218
28. Surat Keterangan Penelitian ................................................................ 219
29. Handout Siswa .................................................................................... 220
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses pendidikan merupakan salah satu dari proses pembangunan.
Pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia memerlukan
wawasan yang sangat luas, karena pendidikan menyangkut seluruh aspek
kehidupan, baik dalam pemikiran maupun dalam pengalaman. Pergeseran
paradigma pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi yang dicirikan dengan
kebijakan dan pelaksanaan pendidikan bottom-up telah mengubah praktik
pendidikan nasional. Lulusan SMP harus memiliki kemampuan dan strategi
problem solving serta kemampuan berfikir kritis. Siswa harus berkembang
kompetensinya yang dibangun dari pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur,
dan metakognisi (Anderson dan Krathwohl, 2004; dalam Marheini, 2008).
Pembelajaran IPS di SMP merupakan kelanjutan dari IPS sekolah dasar dan bekal
untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah atas. IPS merupakan salah
satu mata pelajaran yang diberikan di SMP secara correlated atau saling
berhubungan (Setiyakawan, 2012:1).
Hal yang masih dirasa kurang dalam proses pendidikan adalah kurangnya
latihan problem solving. Belajar secara problem solving adalah learning to learn,
yaitu kemampuan yang dicapai akan membantu siswa belajar selanjutnya. Proses
pembelajaran secara konvensional menempatkan guru sebagai sumber belajar
yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa.
2
Pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 1 Ungaran masih
menunjukkan pembelajaran konvensional yaitu berpusat pada guru, sehingga
siswa merasa bosan dan cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Pemanfaatan media dan model pembelajaran oleh guru masih kurang, sehingga
keaktifan siswa, interaksi baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa
dengan siswa untuk saling bekerja sama masih kurang. Kenyataan ini diperoleh
penulis berdasarkan pengalaman selama praktik pengalaman lapangan di SMP
Negeri 1 Ungaran.
Untuk mengatasi hal tersebut seorang guru harus dapat berinovasi dengan
metode pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa sehingga hasil
belajar optimal dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kunci perubahan tersebut
terdapat pada pemikiran bahwa siswa secara aktif membentuk pengetahuannya
sendiri, yang dikenal sebagai pemikiran konstruktivisme. Dipengaruhi oleh
perspektif konstruktivis, pembelajaran dianggap dapat menjawab tantangan
pendidikan global sekarang ini (pendidikan yang bermakna, bukan pendidikan
yang membebani hidup) adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa atau SCL.
Students Centered Learning (SCL) adalah refleksi dari ciri kehidupan global yang
penuh dengan kompetisi dalam perubahan yang sangat cepat. Pendekatan
konstruktivisme dalam implementasinya melahirkan pendekatan Students
Centered Learning (SCL) yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Kenyataannya adalah metode SCL belum banyak diketahui oleh pengajar.
3
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu
ke penerima pesan. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau
didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain
maupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah media pendidikan
dan penerima pesannya adalah siswa bahkan guru. Banyaknya media pendidikan
sebagai saluran proses pembelajaran membuat seorang guru harus jeli dalam
memilih media atau bahan ajar dalam proses pembelajarannya.
Bahan ajar merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran,
karena melalui bahan ajar ini membantu siswa dalam mempelajari sesuatu serta
sebagai sarana untuk mencapai kompetensi dasar dan hasil belajar yang
ditampilkan. Handout merupakan salah satu bentuk media cetak yang mudah
dikembangkan dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Jika dibandingkan
dengan modul, handout lebih sederhana. Hal ini sesuai dengan
fungsi handout sebagai pelengkap materi ajar. Dibandingkan dengan struktur
bentuk bahan ajar cetak lainnya, handout tergolong yang paling sederhana karena
hanya terdiri dari dua unsur, yaitu identitas handout dan materi pokok atau materi
pendukung pembelajaran yang akan disampaikan.
Manfaat utama handout adalah melengkapi kekurangan materi, baik materi
yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan.
Handout dapat berisi penjelasan singkat atau elaborasi tentang suatu materi
bahasan, menjelaskan kaitan antar topik, memberi pertanyaan dan kegiatan pada
4
para pembacanya, juga dapat memberikan umpan balik dan langkah tindak lanjut
sehingga handout, menjadi bahan yang kaya dengan berbagai macam fungsi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul: “Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis Handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP
N 1 Ungaran”.
5
1.2. Rumusan Masalah
Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang berpusat pada
guru, sehingga siswa cepat merasa bosan dan cenderung pasif dalam kegiatan
pembelajaran. Kurangnya pemanfaatan media dan model pembelajaran oleh guru,
berpengaruh terhadap keaktivan dan interaksi antara siswa dengan guru maupun
antara siswa dengan siswa, dari sini peneliti ingin meneliti mengenai:
1. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP
N 1 Ungaran?
2. Bagaimana tingkat efektivitas metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP
N 1 Ungaran?
6
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mendiskripsikan pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran.
2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP
N 1 Ungaran.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini memberi sumbangan bagi ilmu pengetahuan tentang
strategi pembelajaran IPS khususnya Geografi pada Kompetensi Daasara
Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan yang selama ini hanya
dilakukan metode ceramah.
7
1.4.2. Manfaat Praktis
Ada empat manfaat praktis yang terdapat dalam penelitian ini. Bagi
sekolah, guru, siswa dan penulis.
A. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang baik untuk sekolah dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Bagi Guru
Guru mengerti dan mengaplikasikan metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout sehingga memiliki alat bantu mengajar yang
menarik, kreatif, dan afektif.
C. Bagi Siswa
1. Untuk membangkitkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar, sehingga di
harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Memudahkan siswa dalam memahami dan menguasai materi
Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan melalui metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
8
D. Bagi Penulis
Memperoleh pengalaman langsung mengenai proses pelaksanaan dan
pengaplikasiannya metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis handout.
1.5. Penegasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dalam penelitian ini, maka
perlu adanya penegasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini.
1.5.1. Pembelajaran Efektif
Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau
membelajarkan peserta didik. Jadi pembelajaran merupakan upaya menciptakan
kondisi agar terjadi kegiatan belajar (Warsita, 2008:85), sedangkan efektif dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://kamusbahasaindonesia.org/efektif. diunduh
pada 24/04/2013 pukul 10:28) berarti adanya efek (pengaruh, hasilnya, akibatnya)
terhadap suatu tindakan. Pembelajaran efektif berkaitan langsung dengan
keberhasilan pencapaian pengalaman belajar. Pembelajaran efektif merupakan
perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaran (Daryanto, 2010:150).
Pembelajaran dalam penelitian yang dimaksud adalah usaha pembelajaran
di kelas VIII SMP N 1 Ungaran mata pelajaran IPS pada Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. Efektifitas dalam
penelitian ini adalah tingkat keberhasilan pelaksanaan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar
9
Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran.
1.5.2. Indikasi Tingkat Efektifitas
1. Pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout ditunjukkan dengan hasil kinerja guru yang membaik di setiap
pertemuan dengan dasar penilaian observasi guru mata pelajaran dan rekan
sejawat mahasiswa.
2. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibanding siswa tanpa
menggunakan metode tersebut.
3. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibanding siswa yang
tanpa menggunakan metode tersebut.
4. Respon positif siswa terhadap pembelajaran dengan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
10
1.5.3. Students Centered Learning (SCL)
Metode pembelajaran SCL dalam penelitian ini lebih merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang refleksif baik bagi pihak siswa maupun guru.
Pendekatan dalam SCL, pembelajar memiliki tanggung jawab penuh atas kegiatan
belajarnya, terutama dalam bentuk keterlibatan aktif dan partisipasi siswa.
Hubungan antara siswa yang satu dengan yang lainnya adalah setara, yang
tercermin dalam bentuk kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu
tugas belajar. Guru lebih berperan sebagai fasilitator yang mendorong
perkembangan siswa, dan bukan merupakan satu-satunya sumber belajar.
Keaktifan siswa telah dilibatkan sejak awal dalam bentuk desain belajar yang
memperhitungkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar siswa yang
telah didapatkan sebelumnya.
1.5.4. Handout
Bahan cetak adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang
dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi
(Kemp and Dayton 1985 dalam Prastowo, 2011:77). Handout merupakan salah
satu bentuk media cetak yang mudah dikembangkan dan dimanfaatkan dalam
pembelajaran. Handout lebih sederhana daripada modul dan sesuai dengan
fungsinya sebagai pelengkap materi. Handout yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah bahan tertulis yang siapkan oleh seorang guru untuk memperkaya
pengetahuan peserta didik terdiri dari dua unsur, yaitu identitas handout dan
materi pokok atau materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan.
11
Handout ini berisi materi dengan Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan.
1.5.5. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana 1989 dalam Khasanah, 2012:8). Dalam
penelitian ini yang menjadi objek penilaian hasil belajar mencakup:
1. Hasil belajar kognitif, dilakukan pengukuran menggunakan tes evaluasi hasil
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout antara kelas
kontrol dan eksperimen pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan.
2. Aktivitas belajar siswa, pengukuran dilaksanakan pada saat pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Students Centered Learning (SCL)
Pengertian SCL dari berbagai literatur (Elsaid, 2010):
Rogers (1983), SCL merupakan hasil dari transisis perpidahan kekuatan
dalam proses pembelajaran, dari kekuatan guru sebagai pakar menjadi
kekuatan peserta didik sebagai pembelajar. Perubahan ini terjadi setelah
banyak harapan untuk memodifikasi atmosfer pembelajaran yang
menyebabkan siswa menjadi pasif, bosan dan resisten.
Kember (1997), SCL merupakan sebua kutub proses pembelajaran yang
menekankan peserta didik sebagai pembangun pengetahuan sedangkan
kutub yang lain adalah guru sebagai agen yang memberikan pengetahuan.
Harden dan Crosby (2000), SCL menekankan pada peserta didik sebagai
pembelajar dan apa yang dilakukan siswa untuk sukses dalam belajar
dibanding dengan apa yang dilakukan oleh guru.
Students Centered Learning (SCL) menekankan pembelajarannya pada
minat, kebutuhan dan kemampuan individu, menjanjikan model belajar yang
menggali motivasi intrinsik untuk membangun masyarakat yang suka dan selalu
belajar.
13
Metode pembelajaran ini sekaligus dapat mengembangkan kualitas sumber
daya manusia yang dibutuhkan masyarakat seperti kreativitas, kepemimpinan,
rasa percaya diri, kemandirian, kedisiplinan, kekritisan dalam berpikir,
kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim, keahlian teknis, serta
wawasan global untuk dapat selalu beradaptasi terhadap perubahan dan
perkembangan (Elsaid, 2010).
Metode pembelajaran ini berbeda dari model belajar Instructor Centered
Learning yang menekankan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid yang
relatif bersikap pasif. Penerapan konsep Students Centered Leaning, peserta
didik diharapkan sebagai peserta aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang
bertanggung jawab dan berinitiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya,
menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab kebutuhannya,
membangun serta mempresentasikan pengetahuannya berdasarkan kebutuhan
serta sumber-sumber yang ditemukannya.
Students Centered Learning (SCL) merupakan metode pembelajaran yang
memberdayakan peserta didik menjadi pusat perhatian selama proses
pembelajaran berlangsung. Landasan pemikiran dari SCL adalah teori belajar
konstruktivis (Triyono, 2011). Prinsip teori konstruktivis berasal dari teori belajar
yang dikembangkan oleh Jean Piaget tahun 1983, Jerome Breuner tahun 1961,
dan John Dewey tahun 1933, yaitu memusatkan proses pembelajaran pada
perubahan perilaku peserta didik itu sendiri dan dialami langsung untuk
membentuk konsep belajar dan memahami. Selanjutnya, konsep pengalaman
belajar dari segitiga Dale membuktikan bahwa belajar mengalami sendiri pada
14
kondisi nyata atau sebenarnya dan mengendalikan proses belajarnya merupakan
pemenuhan pengalaman belajar yang lebih baik dibanding belajar dengan
mengamati.
John Dewey, Jean Piaget, dan Lev Vygotsky (Nugraheni, 2011) SCL
berarti menempatkan siswa sebagai pusat dari kegiatan belajar. Pergerakan konsep
tersebut didukung pula oleh penelitian mengenai bagaimana kerja otak manusia
yang menyebutkan bahwa siswa belajar secara lebih baik dengan cara mengalami
langsung dan mengontrol proses belajar tersebut.
Menurut Hall (Nugraheni, 2011) yang dikutip dalam blog Exploration on
Learning, SCL adalah tentang membantu siswa menemukan gaya belajarnya
sendiri, memahami motivasi dan menguasai keterampilan belajar yang paling
sesuai bagi mereka. Hal tersebut akan sangat berharga dan bermanfaat sepanjang
hidup mereka. Melaksanakan pendekatan SCL berarti guru perlu membantu siswa
untuk menentukan tujuan yang dapat dicapai, mendorong siswa untuk dapat
menilai hasil belajarnya sendiri, membantu mereka untuk bekerja sama dalam
kelompok, dan memastikan agar mereka mengetahui bagaimana memanfaatkan
semua sumber belajar yang tersedia. Pembelajaran lebih merupakan bentuk
pengembangan diri secara keseluruhan dibandingkan kemajuan linier yang dicapai
guru dengan cara pujian dan sanksi. Kesalahan dilihat sebagai bagian konstruktif
dari proses belajar dan tidak perlu dilihat sebagai hal yang memalukan. Pendapat
tersebut merupakan inti sari dari prinsip SCL yang muncul dalam berbagai definisi
SCL.
15
Lea, Stephenson, dan Troy (O’Neill & McMahon tahun 2005 dalam
Nugraheni, 2011) mendefinisikan SCL secara lebih luas yaitu mencakup
ketergantungan terhadap belajar aktif, penekanan terhadap belajar secara
mendalam, pemahaman, meningkatnya tanggung jawab di pihak siswa,
meningkatnya perasaan otonomi pada pembelajar, saling ketergantungan antara
guru dan siswa.
2.2. Peran Guru dalam Pendekatan Students Centered Learning (SCL)
SCL sendiri titik berat peranan beralih pada siswa sehingga guru harus
menyadari bahwa peran mereka adalah sebagai kolaborator dari proses belajar.
Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengakses semua sumber
belajar yang ada. Guru bukan satu-satunya sumber belajar bagi siswa.
Pendekatan metode SCL bercirikan peserta didik harus aktif terlibat dalam
proses belajar yang dipicu dari motivasi instrinsik, kemudian topik, isu atau
subjek pembelajaran harus menarik dan memicu motivasi instrinsik, serta
pengalaman belajar diperoleh melalui suasana yang nyata atau sebenarnya dan
relevan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dan digunakan di
tempat kerja.
Guru yang cenderung menggunakan pendekatan SCL memiliki
karakteristik umum yang membuat mereka menjadi guru yang efektif. Afiatin
(Nugraheni, 2011) secara umum menyebutkan bahwa karakteristik guru tersebut
antara lain mengakui dan menghargai keunikan masing-masing siswa dengan cara
mengakomodasi pemikiran siswa, gaya belajar, tingkat perkembangan,
kemampuan, bakat, persepsi diri, serta kebutuhan akademis dan non-akademis
16
siswa. Selanjutnya guru yang efektif akan memulai pembelajaran dengan asumsi
dasar bahwa semua siswa bersedia untuk belajar dengan sebaik-baiknya.
Perubahan peran guru dari fokus utama menjadi fasilitator atau pendamping
dalam SCL tidaklah mudah. Menurut Doyle (Nugraheni, 2011) ada berbagai
penyebab resistensi guru, antara lain mereka lebih senang menjadi pusat
perhatian, ada perasaan kurang berarti karena hanya sebagai pendamping siswa
sedangkan siswa yang mengontrol seluruh kegiatan belajar, dan guru menganggap
bahwa siswa tidak dapat menangani tanggung jawab atas belajarnya sendiri. Pada
kenyataannya, banyak guru yang tidak mengetahui bagaimana memegang peran
yang baru tersebut.
Untuk mengatasi hambatan peralihan peran tersebut, langkah yang bisa
dilakukan guru adalah mengurangi hal-hal yang biasa dilakukan seperti ceramah,
mengorganisasikan materi pelajaran, membuat contoh, menjawab pertanyaan,
merangkum diskusi, dan memecahkan permasalahan. Disamping itu, sebaiknya
banyak dilakukan adalah mendesain aktivitas dan tugas, memperbolehkan siswa
menemukan sendiri dan belajar di antara sesamanya, dan menciptakan suasana
belajar aktif dalam kelas. Dengan kata lain guru perlu mengulangi pengalaman
proses belajarnya sendiri dan menempatkan diri sebagai siswa, sehingga siswa
dapat mengalami proses belajar yang menarik dan menyenangkan (Doyle 2006
dalam Nugraheni, 2011).
17
Guru yang menerapkan SCL harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Mengakui dan menghargai keunikan masing-masing siswanya dengan cara
mengakomodasi pemikiran siswa, gaya belajarnya, tingkat perkembangannya,
kemampuan, bakat, persepsi diri, serta kebutuhan akademis dan non-akademis
siswa.
2. Memahami bahwa pembelajaran adalah suatu proses konstruktivis, oleh karena
itu siswa diminta untuk mempelajari sesuatu yang relevan dan bermakna bagi
diri mereka. Selain itu juga mencoba mengembangkan pengalaman belajar
dimana siswa dapat secara aktif menciptakan dan membangun pengetahuannya
sendiri serta mengkaitkan apa yang sudah diketahuinya dengan pengalaman
yang diperoleh.
3. Menciptakan iklim pembelajaran yang positif dengan cara memberikan
kesempatan pada siswa untuk berbicara dengan guru secara personal,
memahami siswa dengan sebaik-baiknya, menciptakan lingkungan yang
nyaman dan menstimulasi bagi siswa, memberikan dukungan pada siswa,
mengakui dan menghargai siswa
4. Memulai pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua siswa dengan
kondisinya masing-masing bersedia untuk belajar dan ingin melakukan dengan
sebaik-baiknya, serta memiliki minat intrinsik untuk memperkaya
kehidupannya.
18
2.3. Prinsip-prinsip Psikologi Students Centered Learning (SCL)
Bekal bagi para guru untuk dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator
salah satunya adalah memahami prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Prinsip tersebut adalah (Elsaid, 2010):
1. Dasar proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses alamiah untuk
mencapai tujuan yang bermakna secara pribadi, bersifat aktif, dan melalui
mediasi secara internal, merupakan proses pencarian dan pembentukan makna
terhadap informasi dan pengalaman yang disaring melalui persepsi unik,
pemikiran, dan perasaan siswa.
2. Tujuan proses pembelajaran. Siswa belajar untuk menciptakan makna,
representasi pengetahuan melalui kuantitas dan kualitas data yang tersedia.
3. Pembentukan pengetahuan. Siswa mengkaitkan informasi baru dengan
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya melalui cara-cara yang unik dan penuh
makna.
4. Pemikiran tingkat tinggi. Strategi tingkat tinggi untuk “berpikir tentang
berpikir” memantau dan memonitor proses mental, menfasilitasi kreativitas dan
berpikir kritis.
5. Pengaruh motivasi dalam pembelajaran. Kedalaman dari keluasan informasi
diproses, serta apa dan seberapa banyak hal itu dipelajari dan diingat
dipengaruhi oleh: (a) kesadaran diri dan keyakinan kontrol diri, kompetensi,
dan kemampuan, (b) kejelasan nilai-nilai personal, minat, dan tujuan,
19
(c) harapan pribadi terhadap kesuksesan dan kegagalan, (d) afeksi, emosi, dan
kondisi pikiran secara umum, serta (e) tingkat motivasi untuk belajar.
6. Motivasi intrinsik untuk belajar. Individu pada dasarnya memiliki rasa ingin
tahu dan menikmati pembelajaran, tetapi pemikiran dan emosi negatif
(misalnya perasaan tidak aman, takut gagal, malu, ketakutan mendapat
hukuman, atau pelabelan/ stigmatisasi) dapat mengancam antusiasme mereka.
7. Karakteristik tugas-tugas pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi. Rasa ingn tahu, kreativitas, dan berpikir tingkat tinggi dapat
distimulasi melalui tugas-tugas yang relevan, otentik yang memiliki tingkat
kesulitan dan kebaruan bagi masing-masing siswa
8. Kendala dan peluang perkembangan. Kemajuan individual dipengaruhi oleh
perkembangan fase-fase fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang
merupakan fungsi genetis yang unik serta pengaruh faktor lingkungan.
9. Keberagaman sosial dan budaya. Pembelajaran difasilitasi oleh interaksi sosial
dan komunikasi dengan orang lain melalui penempatan yang fleksibel,
keberagaman (budaya dan latar belakang keluarga) serta instruksional yang
adaptif.
10. Penerimaan sosial, harga diri, dan pembelajaran. Pembelajaran dan harga diri
sangat terkait ketika individu dihargai. Hubungan yang saling peduli satu sama
lain membuat mereka dapat saling mengetahui potensi, menghargai bakat-
bakat unik dengan tulus, dan menerima saling menerima sebagai individu.
20
11. Perbedaan individual dalam pembelajaran. Meskipun prinsisp-prinsip dasar
pembelajaran, motivasi, dan instruksi afeksi berpengaruh terhadap semua siswa
(termasuk suku, ras, gender, kemampuan fisik, agama, dan status sosial), siswa
memiliki perbedaan kemampuan dan preferensi dalam model dan strategi
pembelajaran. Perbedaan-perbedaan ini merupakan pengaruh dari lingkungan
(apa yang dipelajari dan dikomunikasikan dalam budaya dan kelompok sosial
yang berbeda) dan keturunan (apa yang muncul sebagai fungsi genetis).
12. Filter kognitif. Keyakinan personal, pemikiran, dan pemahaman berasal dari
pembelajaran dan interpretasi sebelumnya, hal ini dapat menjadi dasar
individual dalam pembentukan realitas dan interpretasi pengalaman hidup.
Ada lima faktor penting yang perlu diperhatikan dalam prinsip psikologi
pembelajaran SCL, yaitu:
1. Faktor Metakognitif dan Kognitif
Faktor Metakognitif dan kognitif ini menggambarkan bagaimana siswa berpikir
dan mengingat, serta penggambaran faktor-faktor yang terlibat dalam proses
pembentukan makna informasi dan pengalaman.
2. Faktor Afektif
Faktor Afektif yang menggambarkan bagaimana keyakinan, emosi, dan motivasi
mempengaruhi cara seseorang menerima situasi pembelajaran, seberapa banyak
orang belajar, dan usaha yang mereka lakukan untuk mengikuti pembelajaran.
21
3. Faktor Perkembangan
Faktor Perkembangan ini menggambarkan bahwa kondisi fisik, intelektual,
emosional, dan sosial dipengaruhi oleh faktor genetik yang unik dari faktor
lingkungan.
4. Faktor Pribadi dan Sosial
Faktor pribadi dan sosial menggambarkan bagaimana orang lain berperan dalam
proses pembelajaran dan cara-cara orang belajar dalam kelompok. Faktor ini
mencerminkan bahwa dalam interaksi sosial, orang akan saling belajar dan dapat
saling menolong melalui berbagai perspektif individual.
5. Faktor Perbedaan Individu
Faktor perbedaan Individu menggambarkan bagaimana latar belakang individu
yang unik dan kapasitas masing-masing berpengaruh dalam pembelajaran. Faktor
ini membantu menjelaskan mengapa individu mempelajari sesuatu yang berbeda,
waktu yang berbeda, dan dengan cara-carayang berbeda pula.
22
2.4. Manfaat, Sifat, Syarat dan Prosedur Kegiatan Metode Pembelajaran
Students Centered Learning (SCL)
Manfaat Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Students Centered
Learning (SCL)
Ada empat manfaat yang bisa diperoleh dari metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) (Priyatmojo, 2010), yaitu:
1. Mengembangkan daya nalar berdasarkan pengetahuan/ pengalaman yang
dimiliki dan sharing pengetahuan/ pengalaman dari teman kelompoknya.
2. Memupuk rasa tenggang rasa, empati, simpati dan menghargai pendapat
orang lain.
3. Kesediaan berbagi pengetahan/ pengalaman dengan orang lain bermanfaat
untuk menambah pengetahuan secara kolektif
4. Melalui proses sharing, peserta didik juga mendapatkan tambahan
pengetahuan untuk dirinya sendiri
Sifat Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Students Centered
Learning (SCL)
Sifat dari metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) ini ada
tujuh (Priyatmojo, 2010), yaitu:
1. Berbagi pengetahuan/ pengalaman (argumen) di antara tenaga pendidik dan
peserta didik, serta antar peserta didik
2. Berbagi otoritas di antara tenaga pendidik dan peserta didik
23
3. Tenaga pendidik sebagai fasilitator dan mediator
4. Wawasan peserta didik diperkaya dengan cara berdiskusi secara bebas dan
saling menghargai pendapat orang lain
5. Meningkatkan mutu berpikir secara kritis: analisis, sintesis dan evaluatif
6. Seluruh anggota kelompok harus bersikap saling membutuhkan secara positif
7. Hasil pembelajaran bersifat divergen
Syarat Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Students Centered
Learning (SCL)
Terdapat sembilan syarat dimana metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) dapat terlaksana (Priyatmojo, 2010). Syarat tersebut ialah:
1. Pengelompokan peserta didik secara heterogen, misalnya: pengetahuan,
kemampuan analisis, perbedaan etnis
2. Tugas dan struktur pembelajaran harus dijelaskan secara rinci
3. Peserta didik sudah mempunyai pengalaman belajar
4. Diberikan akses untuk berkontribusi/untuk berbicara secara adil
5. Masing-masing peserta didik memberikan kontribusi pendapatnya
6. Peserta didik mampu menjelaskan alasan tentang pendapatnya
7. Peserta didik mau mendengarkan dan memberi komentar atas pendapat
temannya
24
8. Hasil diskusi merupakan “daftar pendapat atau gagasan” yang diterima
seluruh anggota kelompok
9. Proses pembelajaran harus didukung suasana saling pengertian
Prosedur kegiatan Pembelajaran Metode Pembelajaran Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
Prosedur yang harus ditempuh oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) (Priyatmojo, 2010),
yaitu:
1. Tenaga pendidik menjelaskan topik yang akan dipelajari;
2. Tenaga pendidik membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang
masing-masing terdiri dari 5 orang;
3. Tenaga pendidik membagikan lembar kasus yang terkait dengan topik yang
dipelajari dalam penelitian ini lembar kasus yang dimaksud oleh peneliti adalah
handout siswa;
4. Tenaga pendidik meminta masing-masing peserta didik membaca handout
yang telah dibagikan dan mengerjakan tugas yang terkait dengan persepsi dan
solusi terhadap kasus;
5. Tenaga pendidik meminta peserta didik mendiskusikan hasil pekerjaannya
dalam kelompok masing-masing;
6. Tenaga pendidik meminta masing-masing kelompok mendiskusikan
kesepakatan kelompok;
25
7. tenaga pendidik meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
dan meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapannya.
2.5. Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medoẽ adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerimaan pesan (Sadiman,
2009:6). Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi
dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication
Technology/ AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau infomasi.
Tahun 1970, Gagne (Sadiman, 2009:6) menyatakan bahwa media adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar. Sementara Briggs di tahun yang sama (Sadiman, 2009:6)
berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar seperti handout, film, kaset, dan film
bingkai. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA)
(Sadiman, 2009:7) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-
bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
26
Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi. Ciri-ciri media pendidikan menurut Gerlach & Ely (Arsyad, 2011:12-14)
adalah:
1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan dan merekronstruksi suatu peristiwa atau objek. Ciri ini, media
memungkinkan merekam kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu
tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki
ciri manipulatif. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan
perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan
kembali urutan kejadian. Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan
mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu.
3. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang
relatif sama mengenai kejadian tersebut.
27
2.6. Kriteria Pemilihan Bahan Ajar
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan
bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa
kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media (Arsyad, 2011:75-76):
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah
satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor;
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa;
3. Praktis, luwes, dan bertahan;
4. Guru terampil dalam menggunakannya. Nilai dan manfaat media amat
ditentukan oleh guru yang menggunakannya;
5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu
sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan;
6. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus
memenuhi persyaratan teknis tertentu.
28
2.7. Bahan Ajar
Bahan ajar (instructional materials) yang secara garis besar adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari peserta didik dalam
rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan,
maka bahan ajar mengandung isi yang substansinya meliputi tiga macam, yaitu
pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur), keterampilan, dan sikap atau
nilai (Prastowo, 2011:43). Bahan ajar tidaklah sama dengan sumber belajar.
Sebab, bahan ajar memiliki berbagai jenis dan bentuk.
Namun, para ahli telah membuat beberapa kategori untuk macam-macam
bahan ajar. Kriteria yang menjadi acuan dalam membuat klasifikasinya adalah
berdasarkan bentuk, cara kerja dan sifatnya.
1. Bahan Ajar Menurut Bentuknya
Menurut bentuknya, bahan ajar dibedakan menjadi empat macam, yaitu bahan
cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan bahan ajar interaktif
(Prastowo, 2011:40).
a. Bahan cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas,
yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian
informasi. Contohnya, handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, wallchart, foto atau gambar, dan model atau maket.
b. Bahan ajar dengar atau program audio, yakni semua sistem yang
menggunakan sinyal radio secara langsung, yang dapat dimainkan atau
didengar oleh seseorang atau sekelompok orang. Contohnya, kaset, radio,
piringan hitam, dan compact disk audio.
29
c. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual), yakni segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak
secara sekuensial. Contohnya, video compact disk dan film.
d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching materials), yakni kombinasi dari
dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang
oleh penggunaannya dimanipulasi atau diberi perlakuan untuk
mengendalikan suatu perintah dan/ atau perilaku alami dari suatu presentasi.
Contohnya, compact disk interactive.
2. Bahan Ajar Menurut Cara Kerjanya
Menurut cara kerjanya, bahan ajar dibedakan menjadi lima macam, yaitu bahan
ajar yang tidak diproyeksikan, bahan ajar yang diproyeksikan, bahan ajar audio,
bahan ajar video, dan bahan ajar komputer (Prastowo, 2011:41).
a. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, yakni bahan ajar yang tidak memerlukan
perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di dalamnya, sehingga peserta
didik bisa langsung mempergunakan (membaca, melihat, dan mengamati)
bahan ajar tersebut. Contohnya, foto, diagram, display, dan model.
b. Bahan ajar yang diproyeksikan, yakni bahan ajar yang memerlukan proyektor
agar bisa dimanfaatkan dan atau dipelajari peserta didik. Contohnya, slide,
filmstrip, overhead transparancies, dan proyeksi komputer.
c. Bahan ajar audio, yakni bahan ajar yang berupa sinyal audio yang direkam
dalam suatu media rekam. Untuk mempergunakannya, mesti memerlukan alat
30
pemain (player) media rekam tersebut, seperti tape compo, CD Player, VCD
Player, atau multimedia player. Contohnya, kaset, CD, dan flash disk.
d. Bahan ajar video, yakni bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang biasa
berbentuk video tape player, VCD Player dan DVD Player. Karena bahan ajar
ini hampir mirip dengan bahan ajar audio, maka bahan ajar ini juga
memerlukan media rekam. Hanya saja bahan ajar ini dilengkapi dengan
gambar. Jadi dalam tampilan, dapat diperoleh sebuah sajian gambar dan suara
secara bersamaan. Contohnya, video, dan film.
e. Bahan ajar (media) komputer, yakni berbagai bahan ajar noncetak yang
membutuhkan komputer untuk menayangkan sesuatu untuk belajar.
Contohnya, computer mediated instruction dan computer based multimedia
atau hypermedia.
3. Bahan Ajar Menurut Sifatnya
Rowntree (Prastowo, 2011:42) mengatakan bahwa berdasarkan sifatnya, bahan
ajar dibagi menjadi empat macam.
a. Bahan ajar yang berbasiskan cetak, seperti buku, handout, pamflet, panduan
belajar siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, charts, dan foto bahan dari
majalah serta koran.
b. Bahan ajar yang berbasiskan teknologi, seperti audio cassette, siaran radio,
slide, filmstrips, film, video cassette, siaran televisi, video interaktif, computer
based tutorial, dan multimedia.
31
c. Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, seperti kit sains, lembar
observasi, dan lembar wawancara.
d. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia (terutama untuk
keperluan pendidikan jarak jauh), seperti telephone, handphone, dan video
conferencing.
2.8. Handout
Echols dan shadily (Prastowo, 2011:78) mengartikan bahwa hand-out
adalah sesuatu yang diberikan secara gratis. Sementara itu, Mohammad
(Prastowo, 2011:78) memaknai handout sebagai selembar (atau beberapa lembar)
kertas yang berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik kepada peserta didik.
Kamus Oxford (http://oxforddictionaries.com/definition/english/
handout?q=handout, diunduh pada 24/04/2013 pukul 10:32), handout dimaknai
sebagai a piece of printed information provided free of charge, especially to
accompany a lecture or advertise something atau bagian bahan cetak yang
menyediakan informasi gratis, khususnya untuk menyertai pembelajaran atau
mempromosikan sesuatu. Bahan ajar ini bersumber dari literatur yang relevan
terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik.
Bahan ajar ini diberikan kepada peserta didik guna memudahkan mereka
saat mengikuti proses pembelajaran, dengan demikian bahan ajar ini bukanlah
suatu bahan ajar yang mahal, melainkan ekonomis dan praktis. Berdasarkan
pandangan yang telah dikemukakan, dapat dipahami bahwa ringkasan suatu topik,
32
makalah suatu topik, lembar kerja siswa siswa, petunjuk praktikum, tugas, atau
tes, dan diberikan kepada peserta didik secara terpisah (tidak menjadi suatu
kumpulan lembar kerja siswa), maka pengemasan materi pembelajaran tersebut
termasuk dalam kategori handout.
Menurut Nurmaningsih (Ristyastini, 2012) handout adalah selebaran
tertulis tentang materi pelajaran yang diedarkan kepada siswa secara cuma-cuma
sebagai bahan penjelasan yang dapat berupa skema, diagram, rangkuman terbatas,
maupun contoh-contoh perhitungan yang dapat memudahkan pemahaman siswa
tentang konsep yang diberikan sehingga siswa dapat belajar lebih efisien.
Menurut Chai–Chairi (Ristyastini, 2012) handout termasuk media cetak yang
meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan
informasi belajar, biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki
relevansi dengan materi yang diajarkan atau kompetensi dasar dan materi pokok
yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Katrin (1996:170, dalam Ristyastini, 2012) handout adalah catatan yang
dibuat oleh guru yang digandakan dan dibagikan kepada siswa yang melingkupi
pokok-pokok penting pelajaran, jadwal pelajaran, tujuan pelajaran, tugas atau
pekerjaan rumah dan sumber referensi.
Karakteristik yang harus dimiliki oleh handout adalah padat informasi dan
dapat memberikan kerangka pemikiran yang lebih utuh. Sebagai media
pengajaran penjelasan yang lebih rinci tentang isi handout masih harus diberikan
oleh guru yang mengadakan pembelajaran. Handout diberikan pada awal atau
sebelum pelajaran dimulai dan merupakan catatan tambahan bagi siswa.
33
2.9. Peran Handout
Peran handout bagi kegiatan pembelajaran dipaparkan dalam fungsi,
tujuan serta kegunaan handout.
1. Fungsi Handout
Menurut Steffen dan Peter Ballstaedt (Prastowo, 2011:80), fungsi handout adalah:
a. Membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat,
b. Sebagai pendamping penjelasan pendidik,
c. Sebagai bahan rujukan peserta didik,
d. Memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar,
e. Pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan,
f. Memberi umpan balik, dan
g. Menilai hasil belajar.
2. Tujuan Pembuatan Handout
Pembuatan handout dalam fungsi pembelajaran memiliki tiga tujuan, yaitu untuk
memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran
sebagai pegangan bagi peserta didik, memperkaya pengetahuan peserta didik serta
untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari pendidik.
34
3. Kegunaan Handout
Penyusunan handout dalam kegiatan pembelajaran memiliki beberapa manfaat, di
antaranya memudahkan peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran, serta
melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks
maupun materi yang diberikan secara lisan oleh pendidik. Menurut Davies
(Ristyastini, 2012) ada enam kegunaan handout yaitu:
1. Dapat membantu siswa untuk memperoleh informasi tambahan yang belum
tentu mudah diperoleh secara cepat dari tempat lain;
2. Memberikan rincian prosedur atau teknik pelaksanaan yang terlalu kompleks
bila menggunakan media audiovisual;
3. Materi yang terlalu panjang atau kompleks yang telah diringkas dalam bentuk
catatan yang mudah dipahami;
4. Dapat menghemat waktu, menggantikan catatan siswa dan memelihara
kekonsistenan penyampaian materi di kelas oleh guru;
5. Siswa dapat mengikuti struktur pelajaran dengan baik;
6. Siswa akan mengetahui pokok yang diberikan oleh guru.
2.10. Tahap-Tahap Pengembangan Handout
Kelebihan media Handout dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya
adalah dapat merangsang rasa ingin tahu dalam mengikuti pelajaran,
meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta memelihara
35
konsistensi penyampaian materi pelajaran di kelas oleh guru sesuai dengan
perancangan pengajaran.
Selain itu handout juga berguna untuk memperkenalkan informasi atau
teknologi baru, dapat memeriksa hasil pembelajaran siswa, mendorong keberanian
siswa berprestasi dan dapat membantu pengetahuan ingatan dan penyempurnaan.
Ada empat kelebihan handout sebagai salah satu media cetak (Arsyad, 2000:38,
dalam Ristyastini, 2012) yaitu:
1. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing – masing;
2. Di samping dapat mengulang materi, siswa dapat mengikuti urutan pikiran
secara logis;
3. Perpaduan teks dan gambar dapat menambah daya tarik serta memperlancar
pemahaman informasi yang disampaikan;
4. Lebih ekonomis dan mudah terdistribusi.
Sedangkan kelemahan handout sebagai media cetak menurut Arsyad
(2000:38-39 dalam Ristyastini, 2012) ada lima yaitu:
1. Sulit menampilkan gerak dan suara dalam halaman media cetak;
2. Proses pencetakan memakan waktu lama;
3. Bagian-bagian pelajaran harus dirancang sedemikian rupa;
4. Cepat rusak atau hilang;
5. Umumnya kebehasilannya hanya ditingkat kognitif.
36
Tahapan pengembangan handout tidak jauh berbeda dengan tahapan
pengembangan modul. Pembeda keduanya, bahwa handout tidak selengkap
modul. Jika modul dikembangkan untuk mencapai target pembelajaran tertentu
maka handout dikembangkan untuk menutup kelemahan atau sebagai komplemen
dari modul, buku atau sumber belajar lain yang digunakan (Wuryanto, 2010). Jika
dilihat dari macamnya, handout dapat dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu handout yang terlepas sama sekali dari buku utamanya dan bagian yang tak
terpisahkan dari buku atau modul yang digunakan untuk materi tertentu.
Handout akan berisi materi baru jika dalam perkembangan pembelajaran
ditemukan konsep pemikiran atau masalah baru yang belum dibahas dalam buku
sumber yang digunakan. Sementara itu, handout akan berisi penjelasan yang lebih
lengkap dari materi yang sudah dibahas dalam buku atau diberikan dalam
pembelajaran lisan.
Menurut Nurtain (Ristyastini, 2012) bentuk handout ada tiga yaitu
berbentuk catatan di mana handout menyajikan konsep-konsep, prinsip, gagasan
pokok tentang suatu topik yang akan dibahas. Kemudian berbentuk diagram,
handout ini merupakan suatu bagan, sketsa atau gambar, baik yang dilukis secara
lengkap maupun yang belum lengkap. Serta yang berbentuk catatan dan diagram,
handout ini merupakan gabungan dari bentuk pertama dan kedua.
Aspek yang harus diperhatikan pada saat mengembangkan handout adalah
kedalaman dan banyaknya materi. Jika informasi yang diberikan terlalu sedikit,
pembaca tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari handout. Sebaliknya, jika
informasi dalam handout terlalu banyak, pembaca akan enggan untuk
37
membacanya. Tahapan pengembangan handout dimulai dari mengevaluasi bahan
ajar yang digunakan dengan menggunakan kompetensi dasar, kemudian
berdasarkan evaluasi, putuskan materi yang harus dikembangkan dengan
menggunakan handout, baru atau pengayaan. Setelah itu baru memutuskan
isi handout bisa secara over view atau ringkasan dan memutuskan cara
penyajiannya baik berupa narasi, tabel, gambar, diagram, atau kombinasi
semuanya.
Handout disusun atas dasar kompetensi dasar yang harus dicapai oleh
peserta didik, maka handout harus diturunkan dari kurikulum. Langkah-langkah
menyusun handout adalah (Ristyastini, 2012):
1. Melakukan analisis kurikulum;
2. Menentukan judul handout, disesuaikan dengan kompetensi dasar dan materi
pokok yang akan dicapai;
3. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. Diutamakan referensi
terkini dan relevan dengan materi pokoknya;
4. Menulis handout dengan kalimat yang singkat padat namun jelas;
5. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang untuk menemukan
kemungkinan kekurangan-kekurangan;
6. Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi
handout misalnya buku, internet, majalah, dan jurnal hasil penelitian.
38
Ada tujuh pertimbangan yang perlu dilakukan dalam menyusun handout,
yaitu substansi materi memiliki relevansi yang dekat dengan kompetensi dasar
atau materi pokok yang harus dikuasai peserta didik, materi memberikan
penjelasan secara lengkap tentang defenisi, klasifikasi, prosedur, perbandingan,
dan rangkuman. Kemudian padat pengetahuan, kebenaran materi dapat
dipertanggung jawabkan, kalimat yang disajikan singkat dan jelas, serta referensi
yang dapat diambil dari buku maupun internet.
Menurut Aziz (Ristyastini, 2012) ada tiga syarat dalam menyusun
handout, yaitu memuat kerangka materi yang mungkin berisikan pernyataan,
definisi, konsep, rumus, dan sejenisnya. Disajikan dalam bentuk pernyataan,
daftar, dan diagram serta penyajian informasi hendaknya diringkas, padat, dan
mudah dipahami siswa.
Aspek- aspek yang ada dalam penyusunan handout sesuai format menurut
Penyaji dan Katrin (1996:170, dalam Ristyastini, 2012) terdiri atas judul pokok
bahasan dan sub pokok bahasan, jadwal pelajaran, tujuan pembelajaran khusus,
pokok-pokok penting pelajaran, tugas atau pekerjaan rumah, dan sumber. Unsur-
unsur penyusun handout adalah:
1. Standar Kompetensi, adalah tujuan yang dicapai siswa setelah diberi satu
pokok bahasan yang berfungsi untuk memberikan pandangan umum tentang
hal-hal yang dikuasai siswa;
2. Kompetensi Dasar, adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti
pelajaran untuk satu kali pertemuan. Fungsinya untuk memberikan fokus
pada siswa pada sub pokok bahasan yang sedang dihadapi;
39
3. Ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan-kesimpulan dari bahan
ajar yang akan disampaikan atau diberikan pada siswa dan telah disusun
secara sistematis. Fungsinya agar memungkinkan siswa dapat mengetahui
sistematika pelajaran yang harus dikuasai, sekaligus memandu siswa dalam
pengayaan diluar proses mengajar di kelas;
4. Soal-soal, permasalahan yang harus diselesaikan siswa setelah ia menerima
atau mempelajari materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu dikumpul
atau dinilai, kemudian dibahas secara bersama-sama untuk membantu siswa
dalam melatih memahami materi pelajaran yang akan diberikan;
5. Sumber bacaan seperti buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan
atau menjadi sumber dari materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk
menelusuri lebih lanjut materi pelajaran yang akan disampaikan.
Handout dapat dikembangkan dengan beragam isi, misalnya:
1. Peta atau diagram konsep yang menghubungkan antar topik atau bagian
dalam topik;
2. Anotated bibliografi merupakan kumpulan abstrak dari sumber yang relevan
dengan materi yang sedang dipelajari akan sangat bermanfaat bagi peserta
didik. Handout yang berisi anotated bibliografi ini akan membantu pembaca
yang membutuhkan informasi lebih lanjut tentang materi ajar tertentu;
3. Informasi tambahan untuk meluruskan kesalahan dan bias yang ada dalam
bahan ajar;
40
4. Memberikan contoh baru dan contoh tambahan untuk konsep yang sulit
dipahami peserta didik. Contoh-contoh ini dapat disesuaikan dengan kondisi
dan latar belakang peserta didik agar pemahaman dapat ditingkatkan; dan
5. Memberikan kasus untuk dipelajari dan diselesaikan, baik secara individu
maupun kelompok.
Handout dapat diisi dengan informasi dalam bentuk naratif deskriptif,
tabel, diagram, gambar, dan foto (Wuryanto, 2010). Pilihan penggunaan kata-kata,
tabel, atau gambar ini tergantung dari materi yang akan disajikan. Sama seperti
dalam pengembangan modul, diagram, grafis, gambar, foto dan yang sejenis
lainnya digunakan jika penjelasan dengan kata-kata tidak atau kurang dapat
mencerminkan konsep yang diinginkan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan gambar banyak digunakan pada
saat mencoba menyampaikan sesuatu, termasuk pada saat
mengembangkan handout. Sepuluh manfaat yang melatar belakangi penggunaan
gambar dalam pengembangan handout adalah (Wuryanto, 2010):
1. Hiasan, adalah gambar yang berfungsi sebagai hiasan atau dekorasi dalam
handout dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kebosanan.
2. Alat motivasi, di mana gambar jika dipilih dengan tepat, dapat dimanfaatkan
untuk memotivasi peserta didik untuk terus menekuni materi yang ada
dalam handout.
41
3. Menyampaikan perasaan, yaitu melalui gambar dapat dikirimkan pesan yang
mencerminkan perasaan, misalnya gambar ini yang mencerminkan niat untuk
mencapai target.
4. Mempengaruhi yang artinya gambar dapat mempengaruhi orang yang
melihatnya.
5. Ilustrasi berarti gambar dapat membantu kita untuk membayangkan pesan
yang ingin disampaikan.
6. Deskripsi bertujuan untuk menjelaskan materi secara lebih dalam. Narasi saja
kadang tidak mencukupi, dengan gambar informasi yang ingin disampaikan
dapat lebih jelas dipahami.
7. Menjelaskan, di mana satu gambar dapat menjelaskan bahwa cuaca berawan.
8. Penyederhanaan, melalui gambar dapat dilakukan penyederhanaan cara
menyampaikan konsep tanpa mengurangi arti.
9. Kuantifikasi, hal ini penting karena ada orang yang kesulitan jika harus
berhubungan dengan angka. Bantuan gambar seperti pictogram, bar chart,
pie chart, atau line graph akan lebih mudah diterima pesanya.
10. Problem posing dalam hal ini, gambar juga dapat digunakan untuk
memunculkan masalah. Gambar kebakaran hutan, misalnya, dapat
menimbulkan polemik tentang perlunya menjaga kelestarian hutan.
42
Kesepuluh manfaat gambar ini tidak berdiri sendiri. Satu gambar dapat
memiliki beragam fungsi pada saat yang bersamaan. Perlu diperhatikan pada saat
menggunakan gambar adalah manfaat yang diinginkan dari satu gambar tertentu,
tidak dikalahkan oleh manfaat lain yang mungkin bertolak belakang dengan
manfaat yang diinginkan. Untuk menghindari salah penafsiran dalam penggunaan
gambar pada handout, ada enam faktor yang harus diperhatikan pada saat
menggunakan gambar (Wuryanto, 2010), yaitu:
1. Jelas fungsinya, dalam hal ini gambar yang dimaksudkan untuk menjelaskan
atau memunculkan masalah sebaiknya diinformasikan secara eksplisit
sehingga peserta didik memperhatikan gambar tersebut.
2. Seimbang fungsinya. Jangan sampai fungsi gambar yang lebih minor
berakibat negatif pada fungsi mayor yang sebenarnya.
3. Tentukan aktivitas. Jika menggunakan gambar, pastikan bahwa peserta didik
membaca gambar tersebut. Informasi yang diberikan gambar jangan diulang
dalam narasi sehingga peserta didik harus melihat gambar untuk dapat
memahami materi.
4. Konvensi, pastikan bahwa peserta didik memahami konvensi yang digunakan
dalam gambar. Jika perlu, jelaskan dalam teks sehingga pesan yang ingin
disampaikan dalam gambar dapat diterima dengan benar.
5. Membatasi informasi dengan cara tidak memunculkan terlalu banyak
informasi pada satu gambar. Meskipun secara teori satu gambar dapat
memberikan banyak informasi, batasilah informasi yang ingin disampaikan.
43
6. Hindari SARA, jangan menggunakan gambar yang dapat memicu SARA.
2.11. Pemanfaatan Media Handout dalam Proses Pembelajaran
Handout dapat dikembangkan untuk beragam alasan, tetapi alasan yang
paling utama adalah melengkapi kekurangan yang ditemukan dalam bahan ajar
(baik dalam bentuk tercetak maupun non cetak) (Wuryanto, 2010). Dalam proses
pembelajaran, handout dapat digunakan untuk tujuan berikut:
1. Bahan rujukan, yaitu handout berisi materi (baik baru maupun pendalaman)
yang penting untuk diketahui dan dikuasai peserta didik. Keuntungan lain
adalah materi handout relatif baru sehingga peserta didik dapat diekspos
dengan isu mutahir. Di samping itu, komunikasi antara peserta didik dan
fasilitator dapat dikembangkan melalui handout.
2. Pemberi motivasi, melalui handout, fasilitator dapat menyelipkan pesan-pesan
sebagai motivator.
3. Pengingat, materi dalam handout dapat digunakan sebagai pengingat yang
dapat dimanfaatkan peserta didik untuk mempelajari materi sesuai urutan yang
dianjurkan dan juga membantu peserta didik untuk melakukan kegiatan yang
diminta.
4. Memberi umpan balik, umpan balik dapat diberikan dalam bentuk handout dan
tidak berhenti hanya pemberian umpan balik tetapi dapat pula diikuti dengan
langkah-langkah berikutnya.
5. Menilai hasil belajar, tes yang diberikan dalam handout dapat dijadikan alat
mekanisme untuk mengukur pencapaian hasil belajar.
44
2.12. Kerangka Berpikir
Penggunaan metode ceramah yang dirasa membosankan membuat siswa
merasa jenuh akan kegiatan belajar. Akibatnya banyak yang tidak memperhatikan
materi yang disampaikan oleh guru dan berakibat pada rendahnya hasil belajar
siswa. Berawal dari pembelajaran konvensional yang membosankan dan
membuat siswa jenuh, maka perlu adanya suatu variasi pembelajaran yang dapat
membantu siswa dalam memahami materi, salah satunya menggunakan metode
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout yang dipandang sebagai
kegiatan pembelajaran yang mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Melalui empat variabel penelitian yang saling bertautan satu sama lain,
seperti pelaksanaan pembelajaran, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, dan
respon positif siswa terhadap pembelajaran.
Untuk mengetahui kaitan antar variabel, dilakukan penelitian eksperimen
dalam penelitian ini. Terdapat dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen
untuk mengetahui hasil dari penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah efektifitas
metode Students Centered Learning (SCL) berbasis handout yang nantinya dapat
direkomendasikan atau disarankan untuk mengganti pembelajaran konvensional
yang membosankan dan meningkatkan minat serta hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian penulis, jalan pemikirannya dapat dilihat pada gambar 2.2.
45
Gambar 2.2. Diagram Alir Penelitian
Keterangan:
------- : Hubungan antar variabel
: Proses analisis
: Hasil penelitian
: Perbaikan metode
Hasil belajar yang rendah
Handout
Kegiatan pembelajaran
yang konvensional
Metode Students Centered
Learning (SCL)
Rekomendasi
Efektifitas metode Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout
Pelaksanaan
pembelajaran
Respon positif siswa
tentang metode
SCL berbasis
Handout
Hasil belajar
Aktivitas belajar
siswa
46
2.13. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,
2006:71). Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar
IPS yang diajarkan dengan metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout efektif digunakan dalam pembelajaran di kelas.
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
3.1.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130).
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil hitung menghitung
ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu
dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya (Sudjana, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMP
Negeri 1 Ungaran kelas VIII tahun ajaran 2012/ 2013. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Rincian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran
Sumber : Data Sekunder 2013
No. Kelas Jumlah
1. VIII A 25 Siswa
2. VIII B 25 Siswa
3. VIII C 25 Siswa
4. VIII D 25 Siswa
5. VIII E 25 Siswa
6. VIII F 25 Siswa
7. VIII G 25 Siswa
8. VIII H 25 Siswa
Jumlah 200 Siswa
48
3.1.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2010:118). Teknik sampling yang digunakan untuk
memilih sampel adalah teknik Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:124). Alasan peneliti
menggunakan teknik ini karena subjek yang diambil menjadi sampel benar-benar
merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri dalam populasi.
Penentuan kelas yang akan dijadikan sampel memiliki pertimbangan
sebagai berikut:
1. Seluruh siswa tersebut memperoleh materi pelajaran IPS pada Kompetensi
Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan yang sama;
2. Buku yang digunakan siswa sama;
3. Siswa diampu oleh guru yang sama;
4. Jadwal pelajaran siswa mata pelajaran IPS pada Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terletak pada jam yang
sama.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, diketahui bahwa populasi telah
memenuhi syarat nomor 1 sampai dengan nomor 3. Sedangakan syarat ke empat
mengenai kesamaan jam mata pelajaran IPS yang diampu guru yang sama, tiap
kelas dalam populasi memiliki jam pelajaran yang berbeda-beda. Perbedaan
49
jadwal pelajaran IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Ungaran dapat dilihat
pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Jadwal Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran
Jam
Pelajaran Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Jam ke-1 VIII C VIII H
Jam ke-2 VIII G
Jam ke-3 VIII G VIII D
Jam ke-4 VIII G VIII D
Jam ke-5 VIII H VIII C VIII D
Jam ke-6 VIII H VIII C VIII D
Jam ke-7 VIII G VIII H VIII C
Jam ke-8 VIII G VIII H VIII C
Jam ke-9 VIII D
Jam ke-10
Sumber : Data Sekunder 2013
Berdasarkan data mengenai jadwal pelajaran IPS siswa kelas VIII tersebut
diperoleh dua kelas yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu siswa
kelas VIII C dan VIII H dikarenakan kedua kelas tersebut memiliki jam pelajaran
yang sama yakni antara jam ke-5 sampai jam ke-8.
Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh kelas VIII C
sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan penerapan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. Sedangkan
kelas VIII H sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan penerapan
pembelajaran biasa.
50
3.2. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2006). Variabel dalam penelitian ini meliputi
efektifitas metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout, aktivitas siswa yang mencakup kegiatan visual, lisan, mendengarkan,
dan kegiatan emosional serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada
Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan.
3.3. Desain Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ungaran dengan sampel
penelitian siswa kelas VIII C dan VIII H. Pendekatan penelitian yang digunakan
adalah pendekatan eksperimen. Kedua kelas yang termasuk dalam sampel dibagi
menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen kelas VIII C dan kelas VIII H
sebagai kelompok kontrol.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan di kelas VIII C. Alur
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada
penelitian true experimental design, yakni disamping kelompok eksperimen, akan
dihadirkan kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut pengamatan.
51
Adanya kelompok pembanding atau kelompok kontrol akibat yang
diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan
yang tidak mendapat perlakuan (Arikunto, 2006). Pada dasarnya kedua kelompok
ini terdapat dua tahap pelaksanaan kegiatan yakni proses pembelajaran dan tes
evaluasi. Dalam proses pembelajaran kelompok eksperimen, guru menggunakan
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout sebagai
media pembelajaran. Sedangkan pada kelas kontrol dilakukan proses
pembelajaran yang konvensional. Waktu yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran dari kedua kelompok relatif sama yaitu 4 jam pelajaran untuk
pembelajaran inti dan 1 jam pelajaran untuk tes evaluasi. Alokasi waktu tiap jam
pelajaran adalah 45 menit. Adapun desain penelitian pada dua kelas dapat dilihat
pada tabel 3.3.
Tabel 3.3. Desain Penelitian
Kelas Perlakuan Tes Evaluasi
Ekperimen X1 Y1
Kontol X2 Y2
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Keterangan:
X1 : Pembelajaran dengan metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout
X2 : Pembelajaran konvensional
Y1 : Hasil tes evaluasi pada kelompok eksperimen
Y2 : Hasil tes evaluasi pada kelompok kontrol
52
Adapun langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
3.3.1. Tahap Persiapan
1. Menentukan kelas sampel (kelas eksperimen dan kelas kontrol).
2. Penyusunan perangkat pembelajaran seperti RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) sebagai desain metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout yang akan digunakan dalam kelas
eksperimen maupun kelas kontrol.
3. Pembuatan instrumen penelitian berupa handout, lembar observasi dan soal tes
yang kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya.
3.3.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
1. Pemberian perlakuan kepada kelompok eksperimen yaitu pembelajaran dengan
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
2. Pemberian perlakuan kepada kelompok kontrol yaitu pembelajaran tanpa
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
3. Selama proses pembelajaran berlangsung, observasi terhadap kinerja guru pada
kelas eksperimen dan observasi terhadap ranah afektif belajar siswa pada kedua
kelas tersebut dilakukan oleh observer dan peneliti.
3.3.3. Tahap Pengukuran Kemampuan Belajar Siswa
Setelah pemberian perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas tersebut,
langkah selanjutnya adalah mengukur kemampuan hasil belajar kognitif siswa
dengan menggunakan tes objektif. Sedangkan hasil belajar afektif siswa dengan
menggunakan lembar observasi pada saat pembelajaran berlangsung.
53
3.4. Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sumber
data, metode pengumpulan data, dan teknik pengumpulan data.
3.4.1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah dari siswa dan guru.
3.4.2. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan empat metode dalam pengumpulan datanya.
Mulai dari metode dokumentasi, metode tes, metode angket dan metode
observasi.
1. Metode dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa,
jumlah siswa, serta dokumen pendukung lainnya.
2. Metode tes dalam penelitian ini adalah tes kognitif siswa. Adapun tes yang
digunakan adalah objektif tes untuk mengukur hasil belajar dengan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
3. Metode angket, digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
4. Metode observasi, digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru
dalam pengekfektifan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis handout dan aktivitas siswa dalam melaksanakan metode tersebut di
dalam kelas serta menunjang keberhasilan siswa dalam mendapatkan hasil
belajar yang diharapkan.
54
3.4.3. Teknik Pengumpulan Data
1. Data pelaksanaan proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan dengan cara mendiskripsikan proses pembelajaran.
2. Data pelaksanaan proses pembelajaran yang menggunakan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada kelas
eksperimen diperoleh dari observasi selama pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi. Data diambil oleh observer yang mengamati
jalannya pembelajaran pada setiap pertemuan. Observer dalam penelitian ini
adalah guru mata pelajaran dan seorang rekan mahasiswa sejawat (selain
peneliti).
3. Data perbandingan hasil belajar kognitif antara kelas yang menggunakan
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout
dengan kelas yang tanpa metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout diperoleh dari hasil tes evaluasi pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
4. Data hasil belajar afektif kelas yang menggunakan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout diperoleh dari observasi
afektif siswa pada kelas eksperimen selama pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi. Data afektif siswa diambil oleh observer yang
mengamati jalannya pembelajaran pada setiap pertemuan. Observer dalam
penelitian ini adalah guru mata pelajaran dan seorang rekan mahasiswa sejawat
(selain peneliti).
55
5. Data ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai tes evaluasi kelas yang
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis handout.
6. Data tentang ketertarikan siswa diambil dengan menggunakan angket
tanggapan siswa pada siswa kelas eksperimen yang diterapkan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
3.5. Analisis Instrumen
Analisis instrumen ini meliputi instrumen tes hasil belajar kognitif, uji
validitas butir soal, uji reliabilitas instrumen, analisis tingkat kesukaran, daya
pembeda soal, instrumen hasil belajar afektif dan instrumen angket tanggapan
siswa.
3.5.1. Tes Hasil Belajar Kognitif
Perangkat tes hasil belajar yang telah disusun kemudian diuji coba kepada
kelas di luar sampel penelitian, yang bertujuan untuk mengetahui mutu perangkat
tes yang akan dibuat. Sasaran uji coba perangkat tes hasil belajar ini adalah siswa
kelas VIII D dikarenakan sama-sama diajar oleh guru yang sama.
3.5.1.1. Uji Validitas Butir Soal
Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi
antar bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara
mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah
setiap skor butir.
56
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud
(Arikunto, 2006 dalam Styawan, 2012). Cara menghitung validitas butir soal
dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor total. Rumus yang
digunakan (Hadi, 2000:294):
Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen dapat diketahui bahwa dari
40 item soal pilihan ganda yang telah diujicobakan pada 25 siswa dan dianalisis
menggunakan uji kevaliditasan, 22 soal diantaranya termasuk dalam soal valid
dikarenakan soal tersebut memiliki rxy lebih besar dari pada rtabel sedangkan 18
soal lainnya tidak valid karena rxy lebih kecil dari pada rtabel. Butir soal yang
tergolong valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.4.
2222xyr
Keterangan :
N : Banyaknya subjek
Y : Deviasi setiap nilai y
X : Deviasi setiap nilai x
57
Tabel 3.4. Analisis Validitas Soal
No Item
Soal rxy rtabel Kriteria No
Item
Soal rxy rtabel Kriteria
1 Item 1 0.443 0.396 Valid 21 Item 21 0.648 0.396 Valid
2 Item 2 0.561 0.396 Valid 22 Item 22 0.399 0.396 Valid
3 Item 3 0.659 0.396 Valid 23 Item 23 0.328 0.396 TIDAK
4 Item 4 0.474 0.396 Valid 24 Item 24 0.095 0.396 TIDAK
5 Item 5 0.409 0.396 Valid 25 Item 25 0.196 0.396 TIDAK
6 Item 6 0.464 0.396 Valid 26 Item 26 0.000 0.396 TIDAK
7 Item 7 0.000 0.396 TIDAK 27 Item 27 0.790 0.396 Valid
8 Item 8 0.473 0.396 Valid 28 Item 28 0.437 0.396 Valid
9 Item 9 0.402 0.396 Valid 29 Item 29 -0.166 0.396 TIDAK
10 Item 10 0.469 0.396 Valid 30 Item 30 0.523 0.396 Valid
11 Item 11 0.248 0.396 TIDAK 31 Item 31 0.000 0.396 TIDAk
12 Item 12 0.425 0.396 Valid 32 Item 32 -0.032 0.396 TIDAK
13 Item 13 0.653 0.396 Valid 33 Item 33 0.329 0.396 TIDAK
14 Item 14 0.069 0.396 TIDAK 34 Item 34 0.491 0.396 Valid
15 Item 15 -0.100 0.396 TIDAK 35 Item 35 0.452 0.396 Valid
16 Item 16 0.000 0.396 TIDAK 36 Item 36 0.607 0.396 Valid
17 Item 17 0.064 0.396 TIDAK 37 Item 37 -0.302 0.396 TIDAK
18 Item 18 0.039 0.396 TIDAK 38 Item 38 0.428 0.396 Valid
19 Item 19 0.017 0.396 TIDAK 39 Item 39 0.634 0.396 Valid
20 Item 20 -0.021 0.396 TIDAK 40 Item 40 0.496 0.396 Valid
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
3.5.1.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena intstrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Reliabilitas berarti dapat dipercaya, dapat diandalkan. Rumus untuk
menghitung reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut:
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen S2 : Varians total
k : Banyaknya butir soal ∑ pq : Jumlah dari pq
2
2
11S
pqS
1-k
k r
58
Setelah r11 diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga rtabel yang
diperoleh dari r product moment taraf signifikan 5%. Apabila r11 > rtabel maka
dikatakan instrument tersebut reliabel.
Hasil perhitungan reliabilitas 25 responden diperoleh r11 = 0,580
sedangkan rtabel = 0,396. Karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen penelitian reliabel. Sehingga item soal tersebut dapat digunakan sebagai
alat penelitian.
3.5.1.3. Analisis Tingkat Kesukaran
Taraf kesukaran soal adalah seberapa mudah soal atau sulit soal bagi
kelompok siswa (Arikunto, 2003). Ditinjau dari tingkat kesukaran, soal yang
terlalu mudah tidak akan merangsang siswa untuk memecahkannya, sebaliknya
bila soal terlalu sulit dapat menyebabkan siswa cepat putus asa. Jadi soal yang
baik adalah soal yang memiliki taraf kesukaran seimbang, artinya soal tersebut
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
Bilangan yang menunjukkan sulit atau mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran soal. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
IK : Indeks Kesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab benar
JS : Jumlah soal
JS
B IK
59
Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Interval IK Kriteria
0,00 – 0,30
0,30 – 0,70
0,70 – 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
(Arikunto, 2003)
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji tingkat
kesukaran soal yang tertera pada tabel 3.6.
Tabel 3.6. Analisis Tingkat Kesukaran Soal
No. Kriteria Nomor Soal Jumlah %
1 Mudah 1,2,4,7,8,11,12,14,15,16,17,19,20,
21,22,23,24,26,27,29,30,31,34,40 24 60
2 Sedang 3,5,6,9,10,13,18,25,32,36,37,39 12 30
3 Sukar 28,33,35,38 4 10
Jumlah 40 100
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
3.5.1.4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan
kurang. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi.
Daya pembeda soal dihitung menggunakan rumus (Arikunto, 2003):
D = -
Keterangan :
D : Indeks diskriminasi
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
60
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
Indeks daya pembeda berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Arikunto (2003)
menjelaskan bahwa butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal dengan
indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7.
Tabel 3.7. Kriteria Daya Pembeda Soal
Interval DP Kriteria
Negatif
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 1,00
Sangat tidak baik,
sebaiknya
dibuang
Jelek
Cukup
Baik
Sangat baik
(Arikunto, 2003)
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil daya
pembeda soal yang tertera pada tabel 3.8.
61
Tabel 3.8. Analisis Daya Pembeda Soal
No. Kriteria Nomor Soal Jumlah %
1 Baik Sekali - - -
2 Baik 1,3,5,6,10,13,25,27,
36,39,40
11 Soal 27,5
3 Cukup 2,4,8,9,12,21,23,24,
28,30,33,34,35,38
14 Soal 35
4 Jelek 7,11,14,15,16,17,18,19,
20,22,26,29,31,32,37
15 Soal 37,5
5 Negatif - - -
Jumlah 40 Soal 100
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
3.5.2. Kinerja Guru
Untuk menganalisis kinerja guru/ peneliti maka digunakanlah instrumen
lembar pengamatan kinerja guru. Analisisnya menggunakan indikator yang telah
ditentukan sebelumnya. Uji validitas instrumen diperlukan dalam menganalisis
instrumen lembar kinerja guru. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006).
Pengujian validitas lembar pengamatan kinerja guru menggunakan pengujian
validitas konstruk dimana dalam penelitian ini digunakan pendapat ahli
(judgement expert).
Setelah dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur selanjutnya
dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2006). Ahli dalam penelitian ini adalah
dosen pembimbing skripsi.
62
3.5.3. Hasil Belajar Afektif
Untuk menganalisis hasil belajar afektif digunakanlah instrumen hasil
belajar afektif siswa, analisis instrumen lembar observasi belajar siswa ini
menggunakan indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Uji validitas instrumen
diperlukan dalam menganalisis instrumen lembar observasi afektif siswa.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006).
Pengujian validitas instrumen afektif siswa menggunakan pengujian
validitas konstruk dimana dalam penelitian ini digunakan pendapat ahli
(judgement expert). Setelah dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur
selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2006). Ahli dalam penelitian
ini adalah dosen pembimbing skripsi.
3.5.4. Angket Tanggapan Siswa
Untuk menganalisis angket tanggapan siswa menggunakan instrumen
angket tanggapan siswa mengenai metode pembelajaran Student Centered
Learning (SCL) berbasis handout dan melakukan uji validitas terhadap instrumen.
Pengujian validitas instrumen angket tanggapan siswa ini menggunakan pengujian
validitas konstruk dimana dalam penelitian ini digunakan pendapat ahli
(judgement expert). Setelah dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur
selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2006). Ahli dalam penelitian
ini adalah dosen pembimbing skripsi. Instrumen lembar observasi yang telah
dikonsultasi dan disetujui oleh ahli dapat dikatakan valid.
63
3.6. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah
hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ekperimen yang menggunkan kelompok eksperimen
dan kelompok pembanding. Dalam hal ini t-test digunakan untuk menguji
signifikansi perbedaan mean (Arikunto, 2006).
3.6.1. Analisis Data Tahap Awal
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah kedua kelompok
berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk menguji
kenormalan adalah teknik chi kuadrat. Untuk menguji kenormalan dengan teknik
chi kuadrat dengan rumus sebagai berikut:
(Sudjana, 2005)
Keterangan :
X2 : Harga chi-kuadrat Ei : Frekuensi yang digunakan
k : Jumlah kelas interval Oi : Frekuensi hasil pengamatan
Kriteria pengujian; jika X2
hitung < X2 tabel dengan derajat kebebasan dk = k-
3 dan taraf signifikan 5 % maka kedua kelompok berdistribusi normal.
k
1i
2
i2 O
i
i
E
E
k
1i
2
i2 O
i
i
E
E
64
Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata data hasil tes evaluasi antara kelas eksperimen
dan kontrol untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara kelas
sampel. Secara umum, pola peneliti dilakukan terhadap 2 kelompok, yang satu
merupakan kelompok eksperimen yang dikenai perlakuan dan kelompok kontrol
atau kelompok pembanding yang tidak dikenai perlakuan.
Setelah selesai dilaksanakan eksperimen maka hasil kedua kelompok
diolah dengan membandingkan kedua mean. Untuk sampel random bebas,
pengujian perbedaan mean dihitung dengan rumus t-test sebagai berikut:
(Arikunto, 2006 )
Keterangan :
M : Nilai rata-rata hasil perkelompok
N : Banyaknya subjek
x : Deviasi setiap nilai x2 dan x1
y : Deviasi setiap nilai y2 dari mean y1
1- N
x
MM t
22
YX1
y
65
3.6.2. Analisis Data Tahap Akhir
Pengujian tahap akhir dianalisis secara deskriptif persentase dan deskriptif
kuantitatif.
3.6.2.1. Data Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Analisis data pelaksanaan proses pembelajaran di kelas eksperimen dan
kontrol dilakukan dengan cara mendiskripsikan proses pembelajaran mulai dari
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.
3.6.2.2. Analisis Data Perbedaan Hasil Belajar Kognitif
Analisis perbedaan hasil belajar kognitif siswa dilakukan dengan
menggunakan t-test atau uji t. Menggunakan uji t karena yang dibandingkan
adalah dua mean dan dua hal tersebut merupakan dua hal yang benar-benar
berbeda yaitu antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout dengan kelas yang tidak menggunakan
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa pada
pembelajaran IPS Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan
Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan.
66
3.6.2.3. Analisis Data Hasil Belajar Afektif
Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendiskripsikan hasil
belajar afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rumus yang digunakan untuk
menganalisis deskriptif persentase aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut:
Angka persentase : x 100
Cara menyusun tabel kriteria hasil belajar afektif siswa adalah:
a. Menetapkan persentase tertinggi = (5:5) x 100% = 100%
b. Menetapkan persentase terendah = (1:5) x 100% = 20%
c. Menetapkan rentang persentase = 100% - 20% = 80%
d. Menetapkan kelas interval (skala likert) = 5
e. Panjang kelas interval = 80% : 5 = 16%
Tabel 3.9. Kriteria Hasil Belajar Afektif Siswa
No Interval Persentase Kriteria Persentase
1. 85% - 100% Sangat baik
2. 69% - 84% Baik
3. 53% - 68% Cukup baik
4. 37% - 52% Kurang baik
5. 20% - 36% Tidak baik
Sumber: Arikunto, 2006
67
3.6.2.4. Data Angket Tanggapan Siswa
Angket tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui ketertarikan siswa
terhadap penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan
Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan
Berkelanjutan. Pengujian angket tanggapan siswa menggunakan rumus:
Angka persentase: x 100
Cara menyusun tabel kriteria tanggapan siswa adalah (Arikunto, 2006)
1. Menetapkan persentase tertinggi = (5:5) x 100% = 100%
2. Menetapkan persentase terendah = (1:5) x 100% = 20%
3. Menetapkan rentangan persentase = 100% - 20% = 80%
4. Menetapkan kelas interval (skala linkert)= 5
5. Panjang kelas interval = 80% : 5 = 16%
Kemudian ditentukan kriteria tanggapan siswa seperti pada tabel 3.10.
Tabel 3.10. Kriteria Tanggapan Siswa
No Interval Persentase Kriteria Persentase
1. 84, 01% - 100% Sangat tertarik
2. 68,01% - 84,00% Tertarik
3. 52,01 % - 68,00 % Cukup tertarik
4. 36,01% - 52,00% Kurang tertarik
5. 20,00% - 36,00% Tidak tertarik
Sumber: Arikunto, 2006
68
3.7. Diagram Alur Penelitian
Penelitian ini melalui beberapa langkah. Adapun langkah-langkah tersebut
adalah:
Pra Lapangan
Tahap ini ada beberapa langkah yang ditempuh seperti penentuan lokasi
penelitian, observasi, penentuan populasi dan sampel sebelum penyusunan
rancangan penelitian yang dalam hal ini adalah proposal dimana dikonsultasikan
kepada dosen pembimbing. Dilanjut ke pengurusan surat ijin penelitian,
penyusunan perlengkapan penelitian, instrumen dan soal tes hasil belajar.
Lapangan
Pada tahap ini, yang pertama dilakukan adalah uji coba instrumen meliputi
uji coba soal tes, validitas dan reabilitas instrumen. Selanjutnya penerapan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada
Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan pada kelas VIII C dan
penerapan pembelajaran tanpa metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout pada kelas VIII H.
Pasca Lapangan
Tahap pasca lapangan ini data yang telah diperoleh di lapangan diolah dan
disajikan dalam bentuk skripsi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.
69
Tes Evaluasi
Tes Evaluasi
Gambar 3.1. Diagran Alur Penelitian
Pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout
1. Melakukan uji coba instrumen
2. Melakukan observasi ranah afektif belajar
siswa selama proses pembelajaran
berlangsung
Pembelajaran tanpa menggunakan metode
pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout
Pasca Lapangan
Pembuatan laporan
Tes Evaluasi
Analisi dan pengujian
hipotesis
Observasi pra-
lapangan
Lapangan
Penyususnan
rancangan penelitian
Kontrol Eksperimen
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Ungaran
Gambaran umum SMP Negeri 1 Ungaran pada penelitian ini dibagi
menjadi 2 bagian. Bagian pertama akan membahas tentang letak lokasi penelitian
dan bagian kedua membahas tentang kondisi sekolah.
4.1.1. Lokasi Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Ungaran.
Secara administratif SMP Negeri 1 Ungaran berlokasi di Jalan Diponegoro No.
197 Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. SMP Negeri 1
Ungaran merupakan sebuah sekolah yang letaknya cukup strategis, dan terletak
tidak terlalu jauh dari jantung kota Ungaran. Terletak di depan jalan raya yang
menghubungkan Kota Semarang dan Kota Solo sehingga memudahkan akses
menuju sekolah. Di sebelah utara berbatasan Kota Semarang. Di sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Bergas, dan sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Ungaran Timur. Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi sekolah dapat
dilihat pada peta pada lampiran 1 dan lampiran 2.
71
4.1.2. Kondisi Sekolah
SMP Negeri 1 Ungaran memiliki tanah seluas 13.663 m2 dengan luas
bangunan 8.432 m2. Sekolah ini memiliki ruang belajar sebanyak 24 ruang yang
didukung dengan ruang laboratorium dan ruang multimedia. Untuk lebih jelas
mengenai sarana dan prasarana pendukung SMP Negeri 1 Ungaran dapat dilihat
pada tabel 4.1.
Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Ungaran cukup terbantu dengan
koleksi media pembelajaran IPS berupa peta-peta, seperti peta dunia, peta
Indonesia, peta Asia, peta Asia Tenggara, beberapa Globe dan buku-buku
pendukung yang ada di perpustakaan.
Tabel 4.1. Sarana dan Prasarana Pendukung Sekolah
No Ruang Jumlah Ruang
1. Ruang Kepala Sekolah 1
2. Ruang Wakasek 1
3. Ruang Tatat Usaha 1
4. Ruang Guru 1
5. Ruang BK 1
6. Ruang Komite Sekolah 1
7. Ruang BK 1
8. Laboratorium 11
9. Ruang Kelas 24
10. Mushola 1
11. Ruang UKS 1
12. Ruang OSIS/ Pramuka 1
13. Koperasi 1
14. Gedung Serbaguna 1
15. Kamar Mandi/ WC Guru 3
72
16. Kamar Mandi/ WC Siswa 16
17. Kantin 6
Sumber: Data Sekunder 2013
Tenaga pengajar di SMP Negeri 1 Ungaran berjumlah 48 orang, dengan
sebaran mata pelajaran yang berbeda-beda. Guru laki-laki berjumlah 16 orang dan
guru perempuan berjumlah 32 orang. Jenjang pendidikan terakhir guru dan tenaga
kependidikan antara lain ada yang telah menempuh S2, S1, D3/ Sarmud, D2, D1
dan SMA atau sederajat.
4.2. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menjelaskan tentang pelaksanaan pembelajaran di
kelas eksperimen, pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol, kemudian
perbandingan hasil belajar kognitif dan afektif antara pembelajaran yang
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout dengan yang tanpa menggunakan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout, lalu ketuntasan hasil belajar kognitif
kelas ekperimen dan kelas kontrol, ketertarikan siswa terhadap metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
73
4.2.1. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen
Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan dilaksanakan dalam
waktu 5 jam pelajaran atau 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit setiap
pertemuan. Rincian waktu pembelajaran di kelas eksperimen dapat dilihat pada
tabel 4.2.
Tabel 4.2. Rincian Waktu Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen
No Hari/ Tanggal Jam Ke- Materi Pembelajaran
1. Kamis/ 30 Mei 2013 7 – 8
- Arti penting lingkungan hidup
- Unsur-unsur lingkungan hidup
- Pengaruh tiap unsur terhadap
lingungan hidup
2. Selasa/ 4 Juni 2013 5 – 6
- Pengertian kerusakan lingkungan
- Identifikasi kerusakan lingkungan
lahan, air, dan udara
- Upaya pelestarian lingkungan
hidup
3. Rabu/ 5 juni 2013 1
- Hakekat Pembangunan
Berkelanjutan
- Ciri-ciri Pembangunan
Berkelanjutan
- Penerapan Pembangunan
Berkelanjutan
Sumber: RPP Kelas Eksperimen
74
Berikut ini langkah-langkah pembelajaran di kelas eksperimen dengan
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout.
4.2.1.1 Persiapan Pembelajaran
Pada tahap ini, peneliti melakkukan persiapan berupa pembuatan silabus
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mempersiapkan handout
sebagai media pembelajaran.
4.2.1.2. Proses Pembelajaran
Pembelajaran hari Kamis, 30 Juni 2013
Pada awal pembelajaran, peneliti berkenalan dengan siswa dan
mengenalkan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout sebelum memulai pelajaran. Sembari membagikan handout yang sudah
dipersiapkan, sebagi apersepsi guru/ peneliti mengingatkan akan pentingnya
menjaga lingkungan. Guru juga memotivasi siswa bahwa materi ini sangatlah
berguna, karena dalam keseharian mereka akan turut andil dalam lingkungan
mereka tinggal.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peserta didik dapat
menjelaskan arti dari lingkungan serta unsur-unsurnya. Pada kegiatan eksplorasi,
guru yang sudah membagikan handout kepada peserta didik untuk meminta
mereka membacanya dan meminta mereka menemukan pemahaman mereka.
Untuk membantu pemahaman tiap individu, guru mengelompokan mereka sesuai
tempat duduk agar mudah berdiskusi dengan teman sebayanya. Mereka mulai
75
mencari, membaca sendiri pengertian lingkungan hidup, unsur-usur dan hubungan
keduanya kemudian mereka diskusikan dengan teman sekelompok mereka.
Siswa berdiskusi, guru membantu peserta didik dalam mengarahkan
diskusi mereka. Siswa yang merasa kesulitan dalam pemahaman meminta bantuan
kepada guru. Guru dan observer memantau kinerja siswa di masing-masing
kelompoknya. Setelah waktu berdiskusi selesai, guru meminta mereka untuk
berani mengungkapkan pemahaman kelompok diskusinya didepan kelas. Guru
memberi kesempatan kepada siswa yang lain untuk saling bertanya, bertukar
pendapat dan saling menanggapi. Siswa yang aktif dalam pembelajaran layak
mendapat penghargaan. Guru juga memberi penguatan bagi peserta didik yang
bertanya, bertukar pendapat dan saling menanggapi.
Siswa bersama guru mengkaji ulang mengenai hasil pemahaman dari
diskusi mereka dengan handout yang telah diberikan. Siswa yang masih belum
paham dan mengerti tentang istilah asing dapat melihatnya di glosarium
handout halaman 11 (lihat lampiran). Guru memantapkan pemahaman siswa
dan siswa terlihat sangat tertarik dengan handout yang dibagikan karena
menurut mereka itu sangat membantu kelengkapan catatan siswa. Akhir
pembelajaran, siswa bersama guru menarik kesimpulan dari materi hari ini,
kemudian pelajaran ditutup dengan berdoa.
76
Pembelajaran hari Selasa, 4 Juni 2013
Pembelajaran kedua ini peneliti memberikan apersepsi dengan
menanyakan “Siapa yang bisa mencontohkan kerusakan lingkungan yang dapat
kalian temui dilingkungan rumah kalian?” dan memberikan kesempatan kepada
siswa yang terlihat antusias ingin menjawab.
Kemudian guru memotivasi siswa bahwa materi hari ini sangatlah berguna
karena sering terjadi di lingkungan hidup keseharian kita. Melanjutkan
pembelajaran sebelumnya peneliti menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yaitu
peserta didik dapat mengidentifikasi kerusakan lingkungan lahan, air, dan udara.
Kemudian guru mempersilakan mereka kembali ke kelompok diskusinya dan
memulai diskusi hari ini. Guru menyampaikan garis-garis besar materi
pembelajaran melalui handout. Siswa berdiskusi dalam mengidentifikasi
kerusakan lingkungan lahan, air dan udara dari segi pengertian hingga upaya
pelestariannya.
Guru memantau jalannya diskusi dan membantu pemahaman siswa.
Setelah waktu berdiskusi selesai, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mempresentasikan pemahaman mereka dari hasil berdiskusi. Siswa lain
diperbolehkan mengajukan pendapatnya dan saling menanggapi. Tampak
beberapa siswa mulai terbawa suasana, guru mulai menengahi dan memberikan
pendapat yang bijak dan logis. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang
berani mengemukakan pendapatnya. Penguatan-penguatan dari meteri yang
dikemukakan siswa dilakukan oleh guru dan meluruskan materi jika ada kesalah
pahaman. Guru mempersilakan siswa untuk menambah catatan mereka tentang
77
hasil diskusi hari ini dihandout masing-masing guna memberi penguatan akan
materi menurut pemahaman mereka. Siswa yang tampak masih antusias untuk
mengemukakan pendapatnya diberi kesempatan untuk mengungkapkannya. Akhir
pembelajaran guru memberi kesimpulan mengenai materi hari ini. Pembelajaran
diakhiri dengan berdoa.
Pembelajaran hari Rabu, 5 Juni 2013
Pembelajaran ketiga kalinya ini peneliti memberikan apersepsi tentang
Pembangunan Berkelanjutan, kemudian guru memotivasi siswa bahwa materi hari
ini sangatlah berguna karena pentingnya Pembangunan Berkelanjutan bagi
kelangsungan hidup selain manusia.
Melanjutkan pembelajaran sebelumnya peneliti menjelaskan tentang
tujuan pembelajaran yaitu menafsirkan Hakekat Pembangunan Berkelanjutan dan
mengidentifikasi ciri-ciri serta penerapan Pembanguan Berkelanjutan. Kemudian
guru mempersilakan mereka kembali ke kelompok diskusinya dan memulai
diskusi hari ini. Guru menyampaikan garis-garis besar materi pembelajaran
melalui handout. Siswa berdiskusi dalam mengidentifikasi penerapan
Pembangunan Berkelanjutan yang mereka ketahui dari lingkungan hidup sekitar
mereka.
Guru memantau jalannya diskusi dan membantu pemahaman siswa.
Setelah waktu berdiskusi selesai, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mempresentasikan pemahaman mereka dari hasil berdiskusi. Siswa lain
diperbolehkan mengajukan pendapatnya dan saling menanggapi. Tampak
beberapa siswa mulai bingung akan maksud dari Pembangunan Berkelanjutan itu
78
sendiri. Guru menjelaskan dan memberi penghargaan kepada siswa yang berani
mengemukakan pendapatnya tentang Pembangunan Berkelanjutan.
Guru mempersilakan siswa untuk menambah catatan mereka tentang hasil
diskusi hari ini di handout masing-masing guna memberi penguatan akan materi
menurut pemahaman mereka. Pada kesempatan hari ini, siswa diberikan
permainan mencocokkan gambar pada handout dan menganalisis kasus yang
sudah tersedia di handout. Kemudian dengan bekerjasama dengan kelompok
mereka berebut untuk menjawab pertanyaan sesuai jawaban kelompok diskusi
masing-masing. Permainan berjalan lancar dan menyenangkan. Guru memberi
kesimpulan mengenai materi hari ini dan memberi tahu bahwa untuk pertemuan
selanjutnya akan ada tes evaluasi dari materi lingkungan hidup. Pembelajaran
diakhiri dengan berdoa.
Pelaksanaan Tes Evaluasi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan terakhir adalah tes evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
siswa menguasai materi yang telah diberikan selama proses pembelajaran
berlangsung. Tes evaluasi dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2013 dengan jumlah
soal 22 butir pilihan ganda.
79
4.2.2. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
Pembelajaran pada kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional tanpa
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan
Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan.
Dilaksanakan dalam waktu 5 jam pelajaran atau 3 kali pertemuan dengan alokasi
waktu 90 menit setiap pertemuan. Rincian waktu pembelajaran di kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Rincian Waktu Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol
No Hari/ Tanggal Jam Ke- Materi Pembelajaran
1. Sabtu/ 1 Juni 2013 1
- Arti penting lingkungan hidup
- Unsur-unsur lingkungan hidup
- Pengaruh tiap unsur terhadap
lingungan hidup
2. Senin/ 3 Juni 2013 5 – 6
- Pengertian kerusakan lingkungan
- Identifikasi kerusakan lingkungan
lahan, air, dan udara
- Upaya pelestarian lingkungan
hidup
3. Rabu/ 5 juni 2013 7 – 8
- Hakekat pembangunan
berkelanjutan
- Ciri-ciri pembangunan
berkelanjutan
- Penerapan pembangunan
berkelanjutan
Sumber: RPP Kelas Kontrol
80
Berikut ini langkah-langkah pembelajaran di kelas kontrol tanpa
menggunakan metode pembelajaran Student Centerd Learning (SCL) berbasis
handout.
4.2.2.1. Persiapan Pembelajaran
Pada tahap ini, peneliti melakkukan persiapan berupa pembuatan silabus
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum melaksanakan
pembelajaran.
4.2.1.2. Proses Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran
Pembelajaran pada kelas kontrol ini dilaksanakan pada kelas VIII H.
Metode pembelajarannya adalah pembelajran konvensional, atau berpusat pada
guru. Berbeda dengan kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
Peneliti melakukan apersepsi setiap kali dimulai, peneliti juga memberikan
permasalahan-permasalahan kontekstual mengenai lingkungan hidup dan upaya
penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjuntan yang bisa dijawab oleh
siswa dengan mengungkapkan pemikiran mereka. Guru/ peneliti mengajar
layaknya guru biasanya. Memberikan pengertian dan penjelasan materi, bila ada
yang kurang paham siswa dapat menanyakannya, dipembelajaran ini kebanyakan
siswa hanya diam, tidak terlalu aktif. Bila aktifpun itu adalah aktif yang tidak
kondusif seperti berbicara dengan temannya diluar materi, ramai sendiri dan
bahkan tidak menghiraukan pembelajaran.
81
Pada akhir kelas, peneliti memberikan kesimpulan materi, memberi
kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya, dan pada pertemuan terakhir
menghimbau untuk belajar karena akan ada tes evaluasi.
Pelaksanaan Tes Evaluasi
Pertemuan terakhir adalah tes evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
siswa menguasai materi yang telah diberikan selama proses pembelajaran
berlangsung. Tes evaluasi dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2013 dengan jumlah
soal 22 butir pilihan ganda.
4.2.3. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Antara Pembelajaran yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis Handout dengan yang Tanpa Menggunakan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout.
Penilaian hasil belajar kognitif siswa dilakukan dengan menggunakan
teknik pengumpulan data berupa tes. Penelitian ini, tes dilakukan diakhir
penelitian yaitu tes evaluasi. Soal tes yang di berikan kepada siswa adalah soal
pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 22 butir. Hasil tes nantinya di analisis
secara deskriptif maupun secara statistik. Analisis statistik yang digunakan pada
sampel random bebas ini adalah pengujian perbedaan mean hitung dengan rumus
t-test. Pada analisis tahap akhir digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan dalam penelitian ini. Berikut adalah analisis hasil belajar secara
deskriptif dan analisis statistik hasil belajar kognitif siswa.
82
4.2.3.1. Analisis Hasil Belajar Siswa Secara Deskriptif
Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen
Hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout bahwa rata-rata nilai tes evaluasi kelas eksperimen
sebesar 80,72 dengan rentang nilai ditunjukan oleh data nilai tertinggi 90,90 dan
nilai terendah sebesar 68,36.
Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Kontrol
Sedangkan hasil belajar siswa kelas kontrol setelah mengikuti
pembelajaran konvensional atau tanpa menggunakan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout bahwa rata-rata nilai tes
evaluasi kelas kontrol sebesar 72,00 dengan rentang nilai pada kelas kontrol nilai
tertinggi 81,81 dan nilai terendah sebesar 59,09.
4.2.3.2. Kemampuan Siswa Setelah Perlakuan
Setelah mendapat perlakuan pembelajaran yang berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol maka masing-masing kelas diambil data hasil
belajar kognitif materi Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan
Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan dengan
menggunakan tes evaluasi. Data hasil belajar kognitif digunakan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik pada kelas eksperimen setelah diajar
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout dan kelas kontrol setelah diajar secara konvensional atau tanpa
83
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout.
Analisis data tahap akhir dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis yang telah diajukan. Analisis tahap akhir meliputi uji
normalitas, uji homogenitas dan uji beda rata-rata yang dilakukan pada data hasil
belajar kognitif siswa pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan
Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan
Berkelanjutan.
1. Uji Normalitas Data Tes Evaluasi
Sebelum menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas data. Pengujian normalitas data tes evaluasi
memperoleh hasil dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data Tes Evaluasi
Kelas x2
hitung x2
tabel (0,05)(dk-3) kriteria
Eksperimen 5,82 7,81 Berdistribusi normal
Kontrol 2,90 7,81 Berdistribusi normal
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Berdasarkan perhitungan x2hitung < x
2tabel, maka data tes evaluasi kelas
eksperimen dan data tes evaluasi kelas kontrol berdistribusi normal.
84
2. Uji Kesamaan Dua Varian
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data tes evaluasi
siswa mempunyai varian yang sama (homogen) atau tidak. Hasil perhitungan
uji kesamaan dua varian data tes evaluasi antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol disajikan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil Uji Kesamaan Dua Varian Data Tes Evaluasi
Data Fhitung Ftabel (0,025)(1,98) Kriteria
Tes Evaluasi 1,33 1,98 Varian Homogen
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan
bahwa kedua kelompok mempunyai varian yang tidak berbeda.
3. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Tes Evaluasi Antara Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa data tets evaluasi
siswa Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup
dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan kelas
kontrol berdistribusi normal. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
dilakukan dangan uji perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol mengunakan uji beda t-test. Setelah mengetahui bahwa terdapat
perbedaan rata-rata hasil belajar, kemudian dilakukan pengujian untuk
mengetahui apakah hasil belajar kelas eksperimen lebih baik atau tidak
menggunakan uji 1 pihak (pihak kanan).
85
Hipotesis yang digunakan adalah:
Ho: Nilai rata-rata kelompok eksperimen tidak lebih baik daripada rata-rata
kelompok kontrol
Ha: Nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata
kelompok kontrol
Hasil perhitungan disajikan dalam tabel 4.6.
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Uji t Pihak Kanan
Kelas Rata-rata Dk thitung ttabel kriteria
Eksperimen 80,72 48 5,88 2,01
Ada
Perbedaan Kontrol 72,00
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Karena t berada pada daerah penolakan Ho (thitung ≥ ttabel), dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada
kelompok kontrol.
86
4.2.4. Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout
Analisis ini digunakan untuk menganalisis data non tes, yaitu data yang
diperoleh melalui lembar observasi aktivitas atau kegiatan peneliti saat mengajar
di kelas. Pada saat pembelajaran berlangsung, lembar observasi tersebut diisi oleh
observer yang dilakukan selama 3 kali pertemuan di kelas VIII C yaitu kelas
eksperimen dalam Kompetensi Dasar Permasalahan Lingkungan Hidup dan
Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. Observer dalam
penelitian ini adalah guru IPS kelas VIII, yaitu Ibu Ana Prastiwi S.Pd dan rekan
sejawat peneliti, Kiki Ari Cahyo Prayitno. Untuk mengetahui perbedaannya maka
digunakan analisis deskriptif persentase. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
4.7.
Tabel 4.7. Rata-rata Hasil Pengamatan Kinerja Guru/ Peneliti Tiap Pertemuan
No Kelas
Eksperimen
Pertemuan
I
Pertemuan
II
Pertemuan
III
Rata-
rata Kriteria
1. Observer 1 59 % 84 % 96 % 80 % Baik
2. Observer 2 63 % 71 % 93 % 76 % Baik
Rata-rata 61 % 77,5 % 94,5 % 78 % Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Berdasarkan hasil observsi hasil pengamatan kinerja guru/ peneliti yang
dilakukan selama tiga kali pertemuan oleh kedua observer pada kelas eksperimen
yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout, diketahui bahwa rata-rata hasil pengamatan di tiap
pertemuannya selalu mengalami peningkatan. Pada observer satu, pada pertemuan
87
pertama menunjukkan angka 59 % naik pada pertemuan kedua menjadi 84 % dan
96 % di pertemuan ketiga. Bila dirata-rata menjadi 80 % yang berkategori baik.
Obeserver dua, pada pertemuan pertama 63 % dan naik menjadi 71 % di
pertemuan kedua dan 93 % di pertemuan terakhir atau ketiga. Bila dirata-rata
menjadi 76 % yang berkategori baik. Apabila dilihat dari rata-rata secara
keseluruhan selama tiga kali pertemuan dari dua observer pada kelas eksperimen,
diketahui besar rata-ratanya 78% sehingga termasuk dalam kriteria baik.
4.2.5. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Antara Pembelajaran yang
Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis Handout dengan Pembelajaran yang Konvensional
Atau Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis Handout.
Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen
Analisis ini digunakan untuk menganalisis data non tes, yaitu data yang
diperoleh melalui lembar observasi afektif siswa. Pada saat pembelajaran
berlangsung, lembar observasi tersebut diisi oleh observer yang dilakukan selama
3 kali pertemuan di kelas VIII C (kelas eksperimen) dan VIII H (kelas kontrol)
dalam Kompetensi Dasar Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. Observer dalam
penelitian ini adalah guru IPS, yaitu Ibu Ana Prastiwi S.Pd dan rekan sejawat
peneliti, Kiki Ari Cahyo Prayitno.
88
Terdapat satu variabel penelitan yaitu aktifitas belajar siswa dimana aspek
yang dinilai meliputi kegiatan visual (visual activities), kegiatan lisan (oral
activities), kegiatan mendengarkan (listening activities), kegiatan metrik (motoric
activities), dan kegiatan emosional (emotional activities) yang kemudian
dijabarkan lagi ke dalam 6 indikator. Untuk mengetahui perbedaannya maka
digunakan analisis deskriptif persentase. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
4.8 dan tabel 4.9.
Tabel 4.8. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Eksperimen Tiap
Pertemuan Observer Satu
No Kelas Eksperimen Jumlah Rata-rata Klasikal Kriteria
1. Pertemuan 1 364 67 % Cukup Baik
2. Pertemuan 2 381 71% Baik
3. Pertemuan 3 423 78% Baik
Jumlah 72% Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Tabel 4.9. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Eksperimen Tiap
Pertemuan Observer Dua
No Kelas Eksperimen Jumlah Rata-rata Klasikal Kriteria
1. Pertemuan 1 354 66% Cukup Baik
2. Pertemuan 2 387 72% Baik
3. Pertemuan 3 403 75% Baik
Jumlah 71% Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
89
Berdasarkan hasil observasi hasil belajar afektif siswa yang dilakukan
selama tiga kali pertemuan pada kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout,
diketahui bahwa rata-rata klasikal hasil belajar afektif siswa disetiap pertemuan
selalu mengalami peningkatan, dari kriteria cukup baik menjadi sangat baik
dipertemuan berikutnya. Apabila dilihat dari rata-rata hasil belajar afektif siswa
secara keseluruhan selama tiga kali pertemuan dari dua observer pada kelas
eksperimen, diketahui besar rata-ratanya 71,5% sehingga termasuk dalam kriteria
baik.
Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil observasi hasil belajar afektif siswa yang dilakukan
selama tiga kali pertemuan pada kelas kontrol yang diajar tanpa menggunakan
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout,
diketahui bahwa rata-rata klasikal hasil belajar afektif siswa disetiap pertemuan
juga mengalami peningkatan diseluruh aspek. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 4.10 dan tabel 4.11.
90
Tabel 4.10. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Kontrol Tiap Pertemuan
Observer Satu
No Kelas Kontrol Jumlah Rata-rata Klasikal Kriteria
1. Pertemuan 1 227 51% Kurang Baik
2. Pertemuan 2 305 56% Cukup Baik
3. Pertemuan 3 335 62% Cukup Baik
Jumlah 57% Cukup Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Tabel 4.11 Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Kontrol Tiap Pertemuan
Observer Dua
No Kelas Kontrol Jumlah Rata-rata Klasikal Kriteria
1. Pertemuan 1 224 41% Kurang Baik
2. Pertemuan 2 277 51% Kurang Baik
3. Pertemuan 3 381 71% Baik
jumlah 54% Cukup Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Apabila dilihat dari rata-rata hasil belajar afektif siswa secara keseluruhan
secara tiga kali pertemuan pada kelas kontrol, diketahui besar rata-rata sebesar
57%, sehingga termasuk dalam cukup baik. Besarnya persentase kumulatif
(klasikal) hasil belajar afektif siswa kelas eksperimen mencapai kriteria baik yaitu
sebesar 71,5%, sedangkan pada kelas kontrol mencapai kriteria cukup baik yaitu
sebesar 57%. Lebih jelasnya perbandingan rata-rata hasil belajar afektif siswa
pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.12.
91
Tabel 4.12. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Selama
Pembelajaran tiap Pertemuan
No Pertemuan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rata-rata Kriteria Rata-rata Kriteria
1. Pertemuan 1 66,5% Cukup baik 46% Kurang Baik
2. Pertemuan 2 71,5% Baik 53,5% Cukup Baik
3. Pertemuan 3 76,5% Baik 66,5% Cukup Baik
Rata-rata Klasikal 71,5% Baik 57% Cukup Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
4.2.6. Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP Negeri 1 Ungaran
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dijadikan dasar patokan nilai
terendah dalam penilaian peserta didik. Jika peserta didik mampu mendapatkan
nilai di atas KKM maka dianggap tuntas atau menguasai kompetensi yang
dipelajari. Nilai KKM setiap KD diperoleh dari rata-rata nilai aspek kompleksitas
atau tingkat kesulitan materi, aspek sumber daya pendukung, dan aspek intake
atau kemampuan awal siswa.
Kriteria Ketuntasan Minimal SMP Negeri 1 Ungaran untuk mata
pelajaran IPS Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan
Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan adalah
75.
92
Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen
Hasil uji ketuntasan belajar kelas eksperimen dapat dilihat dalam tabel
4.13 berikut ini;
Tabel 4.13. Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen
N Jumlah Siswa Belum Tuntas thitung ttabel(0,95)(24) % Kriteria
Ketuntasan
25 3 5,10 2,06 88 Terpenuhi
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Berdasarkan hasil uji ketuntasan belajar individu kelas eksperimen sudah
terpenuhi yang berarti sudah mencapai ketuntasan belajar karena thitung berada
pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya lebih
dari 75 atau telah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan untuk hasil persentase
ketuntasan belajar kelas eksperimen sebesar 88%.
Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol
Hasil uji ketuntasan belajar kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.14
berikut ini;
Tabel 4.14. Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol
N Jumlah Siswa Belum Tuntas thitung ttabel(0,95)(24) % Kriteria
Ketuntasan
25 19 -3,09 2,06 24 Tidak Terpenuhi
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
93
Berdasarkan hasil uji ketuntasan belajar individu kelas kontrol belum
mencapai ketuntasan belajar karena thitung berada pada daerah penerimaan Ho,
maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya kurang dari 75 atau belum
mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan untuk hasil persentase ketuntasan belajar
kelas kontrol sebesar 24%.
4.2.7. Ketertarikan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis Handout
Penyebaran angket tanggapan siswa bertujuan untuk mengetahui seberapa
tingkat ketertarikan siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout. Hasil dari penyebaran angket
tanggapan siswa dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15. Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout
No Pernyataan
Persentase
Jawaban
Responden/
Siswa (%)
Kriteria
1.
Anda menyukai pembelajaran IPS Geografi
dengan metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout
91 Sangat
Setuju
2.
Anda dapat belajar dengan baik pada Proses
Belajar Mengajar (PBM) yang menggunakan
metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout
81 Sangat
Setuju
94
3.
Melalui metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout dapat
mengurangi kesulitan belajar anda
81 Sangat
Setuju
4.
Anda dapat mengemukakan pertanyaan melalui
metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout
90 Sangat
Setuju
5.
Metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout tidak dilakukan secara
berkelompok
59 Setuju
6.
Melalui metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout dapat
meningkatkan kemampuan menyimak dan
berkomunikasi anda
91 Sangat
Setuju
7.
Setujukah anda jika digunakan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis handout pada mata pelajaran IPS
Geografi
85 Sangat
Setuju
8.
Metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout menjadikan kegiatan
belajar terasa menyenangkan
91 Sangat
Setuju
9.
Melalui metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout, anda menjadi
aktif dalam mengikuti pelajaran
87 Sangat
Setuju
10.
Melalui metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout, anda dapat
memahami materi pelajaran
89 Sangat
Setuju
11
Dalam mengikuti proses belajar mengajar
menggunakan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout anda
dapat menemukan pengetahuan-pengetahuan baru
90 Sangat
Setuju
95
12.
Dengan menggunakan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout dapat meningkatkan kreatifitas anda
dalam mengikuti pembelajaran
81 Sangat
Setuju
13.
Tidak ada paksaan dari pihak manapun disaat anda
mengikuti proses belajar-mengajar menggunakan
metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout
88 Sangat
Setuju
14.
Melalui metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout penerimaan
secara individu lebih efektif
83 Sangat
Setuju
15.
Sekolah sudah memberikan fasilitas yang
memadai untuk mendukung kegiatan belajar-
mengajar dengan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout
84 Sangat
Setuju
Rata-rata 85 Sangat
Tertarik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Berdasarkan tabel hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa
siswa sangat tertarik dengan penggunaan metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout dalam pembelajaran IPS pada Kompetensi
Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan, karena rata-rata
persentase siswa 85%.
Sedangkan jika dilihat dari persentase rata-rata per-siswanya, dapat
diketahui bahwa mayoritas (72%) siswa dari 25 siswa sangat tertarik dengan
penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
96
handout, 28% sisanya hanya tertarik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
4.16.
Tabel 4.16. Persentase Ketertarikan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout
Kriteria Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tertarik 18 72
Tertarik 7 28
Cukup Tertarik 0 0
Kurang Tertarik 0 0
Tidak Tertarik 0 0
Jumlah 25 100
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
4.3. Pembahasan
Pelaksanaan penelitian ini untuk membandingkan keefektifan dari
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout dibandingkan pembelajaran tanpa metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
Parameter efektifitas dalam penelitian ini meliputi 4 hal, yaitu: (1)
Pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout yang membaik di tiap pertemuannya, (2) Aktivitas belajar siswa yang
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout lebih baik dibanding siswa tanpa menggunakan metode tersebut, (3)
Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered
97
Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibanding siswa yang tanpa
menggunakan metode tersebut, dan terakhir yang ke (4) Respon positif siswa
terhadap pembelajaran dengan metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout.
4.3.1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout
Pada proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout ada beberapa
tahap pelaksanaan, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
dan evaluasi. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut;
4.3.1.1. Perencanaan Pembelajaran
Tahap perencanaan pembelajaran peneliti mempersiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran nantinya, persiapan tersebut meliputi
menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mempersiapkan
handout yang nantinya siap digunakan di kelas eksperimen.
4.3.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout meliputi
beberapa tahap yaitu membuka pelajaran, isi pelajaran, dan menutup pelajaran.
98
Gambar 4.1. Guru/ peneliti membuka pelajaran Sumber: Dokumentasi Peneliti
1. Membuka Pelajaran
Tahap awal pembelajaran peneliti melakukan apersepsi kepada siswa
dengan memberikan stimulus dan motivasi dengan memberikan pernyataan
yang bisa ditanggapi oleh siswa tentang keadaan lingkungan di kehidupan
sehari-hari. Pemahaman dasar mereka ditujukan agar memudahkan siswa
untuk mendiskripsikan lingkungan mereka dan mengkaitkannya dengan
materi yang akan dipelajari serta membangkitkan minat belajar siswa.
Apersepsi membangkitkan minat dan perhatian untuk sesuatu, oleh karena itu
pelajaran dimulai atas pengetahuan yang telah mereka ketahui sebelumnya.
2. Isi Pelajaran
Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan dengan
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis handout. Handout tersebut diharapkan mampu menggali informasi
99
Gambar 4.2. Siswa menggunakan handout sebagai pengganti catatan
Sumber: Dokumentasi Peneliti
dasar yang peserta didik miliki baik dari pengalaman pribadi maupun dari
buku paket yang mereka baca untuk meningkatkan aktivitas belajar di kelas.
Penggunaaan handout di setiap pertemuan memberi peluang siswa untuk
lebih fokus pada diskusi mereka tanpa harus banyak mencatat karena materi
sudah ada di buku dan di handout masing-masing siswa.
Pembelajaran selama tiga kali pertemuan, siswa lebih banyak
mendiskusikan permasalahan-permasalahan kontekstual yang terjadi dalam
lingkungan mereka. Hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang
digunakan yaitu metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) di
mana pembelajar/ siswa memiliki tanggung jawab atas kegiatan belajarnya,
terutama dalam bentuk keterlibatan aktif dan partisipasinya. Hubungan antara
siswa yang satu dengan yang lainnya adalah setara, yang tercermin dalam
bentuk kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas belajar.
100
Gambar 4.3. Suasana diskusi siswa Sumber: Dokumentasi Peneliti
Guru lebih berperan sebagai fasilitator yang mendorong
perkembangan siswa, dan bukan merupakan satu-satunya sumber belajar.
Keaktifan siswa telah dilibatkan sejak awal dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman belajar siswa yang telah didapatkan
sebelumnya. Dengan pelaksanaan pembelajaran seperti ini diharapkan terjadi
pembelajaran yang kooperatif dan kompetitif dikalangan peserta didik secara
aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
3. Menutup pelajaran
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti berupa tes tertulis.
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa setelah
diberikan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout. Tes evaluasi ini berupa soal pilihan ganda (multiple choice) dengan
jumlah 22 butir soal.
101
Gambar 4.4. Siswa mengerjakan tes evaluasi Sumber: Dokumentasi Peneliti
Selain itu, pelaksanaan proses pembelajaran juga dapat dilihat dari
kinerja peneliti dalam mengelola pembelajaran di kelas ekperimen.
Berdasarkan hasil observasi kinerja peneliti pada kelas eksperimen selama
penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout dapat diketahui bahwa kinerja
peneliti selama tiga kali pertemuan mengalami peningkatan baik dari observer
satu maupun observer dua. Kenaikan kinerja tersebut dikarenakan peneliti
selalu mengevaluasi kekurangan-kekurangan dari awal pertemuan sampai ke
pertemuan yang terakhir. Secara rata-rata kinerja peneliti dalam mengelola
pembelajaran di kelas eksperimen dikategorikan baik.
4.3.2. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Siswa Menggunakan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout
dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa tanpa Menggunakan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout.
Hasil belajar kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan,
kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif dalam penelitian ini
mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
102
Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah mendapat perlakuan
yang berbeda yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada kelas eksperimen dan
pembelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout di kelas kontrol adanya perbedaan hasil belajar
kognitif siswa.
Hal ini ditunjukkan nilai thitung sebesar 5,88 dan nilai tersebut lebih besar
dari nilai ttabel yaitu 2,01 sehingga Ho ditolak. Berarti hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil tes evaluasi antara kelas
eksperimen dan kelas kontrolpun terdapat perbedaan. Pada kelas eksperimen
dengan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis handout hasil tes evaluasinya sebesar 80,72 sedangkan kelas kontrol
dengan pembelajaran tanpa metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout hasil tes evaluasinya sebesar 72,00. Berdasarkan hasil
tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kognitif
kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah pembelajaran dengan perlakuan
yang berbeda.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout memberikan pengaruh positif yang
lebih dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dibandingkan dengan tanpa
menggunakan metode tersebut.
103
Perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang ditunjukan secara signifikan
ini terkait dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dalam
pembelajaran sehingga akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan
Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan adalah
hal yang tepat, karena pembelajaran akan lebih kongkret dengan mengkaitkan
materi pelajaran dengan masalah-masalah nyata (kontekstual).
Pendekatan Students Centered Learning (SCL), pembelajar memiliki
tanggung jawab penuh atas kegiatan belajarnya, terutama dalam bentuk
keterlibatan aktif dan partisipasi siswa. Hubungan antara siswa yang satu dengan
yang lainnya adalah setara, yang tercermin dalam bentuk kerja sama dalam
kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas belajar. Dalam kelas eksperimen,
kelas VIII C, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang mendorong
perkembangan siswa, dan bukan merupakan satu-satunya sumber belajar.
Keaktifan siswa telah dilibatkan sejak awal dalam bentuk desain belajar yang
memperhitungkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar siswa yang
telah didapatkan sebelumnya dan bantuan handout yang sudah disiapkan oleh
guru.
Handout dipilih karena memudahkan peserta didik saat mengikuti proses
pembelajaran, dan bukanlah suatu bahan ajar yang mahal, melainkan ekonomis
dan praktis. Handout ini berisi materi dengan Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
104
Pembangunan Berkelanjutan, diberikan pada awal atau sebelum pelajaran dimulai
yang merupakan catatan tambahan bagi siswa. Pelaksanaannya pun berjalan
lancar. Siswa tertlihat sangat antusias dengan metode pembelajaran ini. Hal ini
dikarenakan siswa kelas eksperimen pada dasarnya suka sekali mengeluarkan
pendapat mereka. Saling berpendapat satu sama lain sehingga bila tidak diarahkan
ke arah yang positif, kelas cenderung ramai. Metode Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout merupakan metode pembelajaran yang tepat untuk kelas
yang ramai-aktif sehingga keaktifan siswa tersalurkan dengan baik.
Peran metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout sangatlah besar dalam proses pembelajaran IPS. Metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dapat membuat pembelajaran
jadi lebih menarik, lebih interaktif, dan kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan.
Menurut Hall (Nugraheni, 2011) yang dikutip dalam blog Exploration on
Learning manfaat tersebut dapat diperoleh sebab metode pembelajaran SCL
adalah tentang membantu siswa menemukan gaya belajarnya sendiri, memahami
motivasi dan menguasai keterampilan belajar yang paling sesuai bagi mereka.
Peneliti juga setuju dengan Doyle, 2006 (Nugraheni, 2011) yang menyatakan
bahwa guru mengulangi pengalaman proses belajarnya sendiri dan menempatkan
diri sebagai siswa, sehingga siswa dapat mengalami proses belajar yang menarik
dan menyenangkan. Selain itu pemilihan media handout memiliki keunggulan
dibanding media lain.
105
Penyusunan handout dalam kegiatan pembelajaran memiliki beberapa
manfaat, di antaranya memudahkan peserta didik saat mengikuti proses
pembelajaran, serta melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan
dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan oleh pendidik.
Menurut Davies (Ristyastini, 2012) ada enam kegunaan handout yaitu:
1. Dapat membantu siswa untuk memperoleh informasi tambahan yang belum
tentu mudah diperoleh secara cepat dari tempat lain;
2. Memberikan rincian prosedur atau teknik pelaksanaan yang terlalu kompleks
bila menggunakan media audiovisual;
3. Materi yang terlalu panjang atau kompleks yang telah diringkas dalam bentuk
catatan yang mudah dipahami;
4. Dapat menghemat waktu, menggantikan catatan siswa dan memelihara
kekonsistenan penyampaian materi di kelas oleh guru;
5. Siswa dapat mengikuti struktur pelajaran dengan baik;
6. Siswa akan mengetahui pokok yang diberikan oleh guru.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang
mengungkapkan pembelajaran yang menggunakan media cetak meningkatkan
hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Styawan (2012) menunjukkan
penggunaan media cetak dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa
dalam proses belajar mengajar IPS dibandingkan dengan hasil belajar kelas
konvensional.
106
4.3.3. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Menggunakan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout
dengan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Tanpa Menggunakan Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout.
Penilaian afektif siswa dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
Pada saat pembelajaran berlangsung, yang dilakukan selama tiga kali pertemuan
di kelas eksperimen dalam materi Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan, terdapat satu variabel penelitan yaitu aktifitas
belajar siswa dimana aspek yang dinilai meliputi kegiatan visual (visual
activities), kegiatan lisan (oral activities), kegiatan mendengarkan (listening
activities), kegiatan metrik (motoric activities), dan kegiatan emosional
(emotional activities) yang kemudian dijabarkan lagi ke dalam 6 indikator.
Observer yang mengamati aktivitas siswa di dalam kelas selama penelitian
adalah guru IPS, yaitu Ibu Ana Prastiwi S.Pd dan rekan sejawat peneliti, Kiki Ari
Cahyo Prayitno. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan
aktivitas siswa pada kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-
rata klasikal 66,5% pada pertemuan pertama menjadi 71,5% pada pertemuan
kedua dan pertemuan ketiga sebesar 76,5%. Peningkatan ini juga terjadi pada
kelas kontrol, dari awalnya 46% pada pertemuan pertama menjadi 53,5% di
pertemuan kedua dan 66,5% di pertemuan ketiga. Peningkatan ini terjadi karena
peneliti berusaha memperbaiki kinerja di setiap pertemuannya.
107
Hasil pengamatan menunjukkan skor rata-rata klasikal afektif siswa kelas
eksperimen selama tiga kali pertemuan yang diajar menggunakan menggunakan
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout adalah
sebesar 71,5%, sehingga termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan hasil
pengamatan di kelas kontrol, yaitu kelas yang diajar tanpa menggunakan
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout sebesar 57%, sehingga termasuk dalam kriteria cukup baik.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar
afektif kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis handout memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar
afektif siswa.
4.3.4. Ketuntasan Belajar Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout
Berdasarkan hasil uji ketuntasan belajar individu, kelas ekperimen sudah
mencapai ketuntasan belajat karena thitung berada pada penolakan Ho (thitung > ttabel),
maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen setelah perlakuan
mencapai ≥ 75. Sedangkan untuk hasil persentase ketuntasan belajar klasikal
kelompok eksperimen sebesar 88%. Hal ini menujukan bahwa kelas eksperimen
telah mencapai ketuntasan belajar klasikal karena persentase ketuntasan belajar
kedua kelas lebih dari 24%.
108
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa penggunaan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout berkontribusi
positif terhadap ketuntasan belajar siswa, baik ketuntasan individu maupun
ketuntasan klasikal, sehingga penggunaan model atau media ini sangatlah relevan
dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan dan juga meringankan tugas guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
4.3.5. Respon Siswa Terhadap Penggunaan Metode Pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis Handout
Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap penggunaan model
dan media ini digunakan angket yang disebarkan kepada siswa kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil analisis angket dapat disimpulkan bahwa siswa kelas
eksperimen merasa sangat tertarik dengan penggunaan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dalam pembelajaran, karena
rata-rata persentasenya 85%. Sedangkan jika dilihat dari persentase rata-rata per-
siswanya, diketahui bahwa 72% atau 18 dari 25 siswa sangat tertarik dengan
penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout, 28%atau 7 dari sisanya tertarik.
109
Gambar 4.5. Antusiasme siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout
Sumber: Dokumentasi Peneliti
Hasil ini menunjukkan antusiasme dan minat siswa terhadap penggunaan
model dan media ini sangat tinggi. Pembelajaran yang dilakukan tidak membuat
siswa tegang tapi justru merasa nyaman. Siswa juga menjadi merasa mudah
memahami materi yang dipelajari sehingga siswa akan mampu memecahkan
permasalahan-permasalahan lingkungan hidup dengan perkembangan pola
pikirnya.
110
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka
dapat diambil kesimpulan bahwa metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis Handout efektif digunakan dalam pembelajaran IPS
Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan SMP N 1 Ungaran
dengan indikator sebagai berikut:
1. Pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan
Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan
Berkelanjutan pada kelas VIII C berlangsung dengan baik, karena hasil dari
lembar pengamatan kinerja guru dari dua observer menunjukkan rata-rata 78
% yang masuk dalam kriteria baik. Pertemuan pertama kinerja guru berada
pada angka 61% naik 16,5% menjadi 77,5% di pertemuan kedua dan naik lagi
secara signifikan dipertemuan ketiga menjadi 94,5%. Pada kelas yang aktif-
produkif metode ini dapat menyalurkan keaktifan siswa dengan baik yang
dilihat dari hasil belajarnya.
111
2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Ungaran dapat diketahui melalui emapt indikasi, yaitu:
a. Pelaksanaan metode pembelajaran ini berlangsung dengan baik, karena
hasil dari lembar pengamatan kinerja guru dari dua observer menunjukkan
rata-rata 78 % yang masuk dalam kriteria baik. Pertemuan pertama kinerja
guru berada pada angka 61% naik 16,5% menjadi 77,5% di pertemuan
kedua dan naik lagi secara signifikan dipertemuan ketiga menjadi 94,5%.
b. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibandingkan siswa
tanpa menggunakan metode tersebut, ini dilihat dari hasil belajar afektif
dari analisis deskriptif persentase yang menghasilkan rata-rata klasikal
kelas eksperimen sebesar 71,5% berkategori baik sedangkan rata-rata
klasikal kelas kontrol hanya 57% berkategori cukup baik.
c. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibanding siswa
tanpa menggunakan metode tersebut. Ketuntasan hasil belajar individu
maupun klasikal yang diketahui melalui uji t telah mampu mencapai
ketuntasan belajar individu. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal, kelas
eksperimen mencapai ketuntasan, dimana 88% siswa nilainya ≥ 75.
112
d. Respon positif siswa dapat dilihat dari hasil dari persentase rata-rata
persiswanya dari 25 siswa mayoritas siswanya sangat tertarik yakni 72%
dan sisanya 28% tertarik. Rata-rata klasikalnya diketahui dari analisis
deskriptif persentase yang menghasilkan persentase sebesar 85%, yang
mana nilai tersebut dikategorikan sangat tertarik.
5.2. Saran
Saran yang peneliti dapat sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini
adalah:
1. Kepada guru mata pelajaran IPS hendaknya dapat mengembangkan metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout untuk
materi Kompetensi Dasar lainnya.
2. Kepada pihak sekolah agar dapat menfasilitasi dalam pengembangan handout
untuk desain-desain yang lebih modern lagi oleh guru mata pelajaran
sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik lagi.
3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar dapat meneliti apa yang belum
sempat peneliti teliti dalam penelitian ini, seperti berpengaruh atau tidaknya
tempat duduk dalam diskusi metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout.
113
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi VI. (Cetakan ketigabelas). Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting Dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Elsaid, Fairuz. 2010. Pendidikan Konsep SCL Students Centered Learning.
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/08/28/pendidikan-konsep-scl-
student-centered-learning/ diunduh pada 29/08/2013 pukul 21:02
Hadi, Sutrisno. 2000. Statistika Jilid 2. Yogyakarta: Percetakan Adi
Http://Kamusbahasaindonesia.Org/Efektif, diunduh pada 24/04/2013 pukul 10:28
Http://Oxforddictionaries.Com/Definition/English/Handout?Q=Handout, diunduh
pada 24/04/2013 pukul 10:32
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualititatif
dan Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Juhadi, Dewi Liesnoor Setiyowati. 2001. Desain dan Kompilasi Peta
Tematik.UNNES: Badan Pengkajian dan Pelayanan SIG
Khasanah, Dewi Uswatun. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Kotak Berhuruf
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VII SMP
Negeri 4 Purworejo. Skripsi: UNNES
Kunaefi, Tresna Dermawan dkk. 2008. Buku Panduan Pengenbangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi (Sebuah Alternatif Penyusunan
Kurikulum). Jakarta: Direktorat Akademik Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi
Marhaeni, AAIIN. 2008. Pembelajaran Berbasis Asesmen Otentik Dalam Rangka
Implementasi Sekolah Kategori Mandiri (SKM). Jurnal Penelitian
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Bali
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
114
Nugraheni, Endang. 2011. Student Centered Learning Dan Implikasinya
Terhadap Proses Pembelajaran. http://mbegedut.blogspot.com/
2011/03/contoh-makalah-pendidikan-student.html, diunduh pada
05/03/2013 pukul 10:10
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press
Priyatmojo, Achmadi (dkk). 2010. Buku Panduan Pelaksanaan Students Centered
Learning (SCL) dan Students Teacher Aesthethic Role-Sharing (STAR).
Pusat Pengembangan Pendidikan: Universitas Gadjah Mada
Ristyastini, Yulita. 2012. Handout Sebagai Media Pembelajaran Print Based
System. http://targadscommunity.com/2012/09/handout-sebagai-media-
pembelajaran-print-based-system/, diunduh pada 10/04/2013 pukul 19:52
Riva’i, syaiful anwar. 2012. Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Berbentuan Multimedia Pembelajaran
Interaktif Flash Terhadap Hasil Belajar Geografi Materi Pokok Atmosfer
Pada Siswa Kelas X SMA N 14 Semarang Tahun Ajaran 2011/2012.
Skripsi: UNNES
Sadiman, Arief S (dkk). 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press
Setiakawan, Lili. 2012. Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Bolasalju
Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1
Muntilan. Skripsi: UNNES
Styawan, Andhy Putra. 2012. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis
Konstruktivisme Sebagai Sumber Belajar Geografi (Studi Kasus di SMA
Negeri 1 Mejobo Kudus). Skripsi: UNNES
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV ALFABETA
Tim PEKERTI-AA. 2010. Panduan Pelaksanaan SCL. Lembaga Pengembangan
Pendidikan: Universitas Sebelas Maret
Triyono, M. Bruri. 2011. Student Centered Learning: Aplikasi di Laboratorium/
Bengkel. Pelatihan SCL Politeknik Negeri Bali di Denpasar-Juni 2011
115
Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta
Wuryanto, Agus. 2010. Hand-out: Pengembangan dan Pemanfaatan.
http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/handout/, diunduh pada
11/03/2013 pukul 20:23
116
LAMPIRAN
117
Lampiran 1
118
Lampiran 2
119
Lampiran 3
DAFTAR ANGGOTA SISWA KELAS UJICOBA
No KODE NAMA SISWA
1. UC – 1 Adrian Zulfi Primadi
2. UC – 2 Afeef Ilham Dienira
3. UC – 3 Amelinda Azalia Savira
4. UC – 4 Andhini Ardhea Pramesti
5. UC – 5 Aninda Diah Maharani Utami
6. UC – 6 Bernadetha Lintang Puspa Handevi
7. UC – 7 Candra Putri
8. UC – 8 Cantika Aulia Salsabila
9. UC – 9 Dwikinita Cahyani Putri
10. UC – 10 Fakhrur Risya
11. UC – 11 Gracia Clarashinta Widdwiaputri
12. UC – 12 Ilda Nurul Annisa
13. UC – 13 Imam Septian Adi Wijaya
14. UC – 14 Joshua Bagus Cristian Widjoseno
15. UC – 15 Mazaya Izazi El Suffa
16. UC – 16 Mei Suryani
17. UC – 17 Muhammad Faisal Daffa
18. UC – 18 Muhammad Farrel Luqman
19. UC – 19 Ovina Amelinda Subroto
20. UC – 20 Pita Puspa Ulhusnah
21. UC – 21 Regista Wahyu Pratama
22. UC – 22 Rispa Aprilliana Setyaning Tias
23. UC – 23 Selvy Jessica Berliana BR. Silaen
24. UC – 24 Shandy Fanyahya Ikstian
25. UC – 25 Wilhemia Hanny Febriana
120
Lampiran 4
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN
No KODE NAMA SISWA
1. E – 1 Abraham Artbityo
2. E – 2 Adam Jatmiko
3. E – 3 Ade Galih Bachtiar
4. E – 4 Ajeng Puspitaningtyas
5. E – 5 Aji Rachma Dewantara
6. E – 6 Alfiatul Hana Digtia Putri
7. E – 7 Alifa Helmaniar
8. E – 8 Angga Wahyu Riyadi
9. E – 9 Anindha Vidya Larasati
10. E – 10 Anne Stasia Kusainingtyas
11. E – 11 Anwar Lutfil Hikam
12. E – 12 Ardisa Nydia Mentari
13. E – 13 Charterine Maudy Amelia Widi
14. E – 14 Eka Novita Hidayaningtyas
15. E – 15 Indi Dinda Kinan Mahati
16. E – 16 Isaka Natasya Wening Hapsari
17. E – 17 Jovita Adelia Chessy
18. E – 18 Muhammad Khaerudin Hidayatullah
19. E – 19 Puri Danis Fatansa
20. E – 20 Rafli Firmansyah
21. E – 21 Rima Ayunda Pitaloka
22. E – 22 Rizall Abhi Kristyanto
23. E – 23 Sandyka Apriyanto Putra
24. E – 24 Tiska Ayu Melati
25. E – 25 Trianggunani Purnaning Siwi
121
Lampiran 5
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
No KODE NAMA SISWA
1. K – 1 Axel Agna Delvino
2. K – 2 Burhannuddin Ramadhani
3. K – 3 Catharina Channa Maharani P
4. K – 4 Charysa Zaimatussoleha
5. K – 5 Erny Kamarudin
6. K – 6 Fahmi Al Lubis
7. K – 7 Faiz Ardhianto
8. K – 8 Fiondy Anfifa
9. K – 9 Galang Alif Prasetia
10. K – 10 Ghinaa Rifki Ilyasa
11. K – 11 Hanif Falah Pratama
12. K – 12 Jesica Prissa Ayu Valentina
13. K – 13 Kevin Satria Prajatna
14. K – 14 Mifta Raidesti Marganingsih
15. K – 15 Muhammad Davva Arisandi
16. K – 16 Muhammad Adib Firanto
17. K – 17 Nadia Novena Putri
18. K – 18 Rara Putri Ramadhanti
19. K – 19 Rizky Candra Wicaksono
20. K – 20 Salsa Bila Dela Sativa
21. K – 21 Suciati Lestari
22. K – 22 Tania Durarun Nafisah
23. K – 23 Tommy Yon Prakoso
24. K – 24 Wisang Febri Pandega
25. K – 25 Zufikar Wahid Ashari
122
Lampiran 6 SILABUS
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Kelas/ Semester : VIII/ 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar Nilai
Karak
ter
Materi Pokok/
Pembelajara
n
Kegiatan
Pembelajara
n
Indikator Penilaian Alokasi
Wak
tu
Sumber
Belaja
r Teknik Bentuk
Instru
men
Contoh Instrumen
1.3 Mendiskripsikan
permasalahan
lingkungan hidup
dan upaya
penanggulanganny
a dalam
pembangunan
berkelanjutan
Taqwa
Disiplin
Teliti
Peduli
Tanggung
jawab
Kerjasama
Percaya
diri
Cinta
tanah
air
Lingkungan
hidup dan
pelestariannya
Unsur-unsur
abiotik, biotik,
dan sosial
budaya.
Arti penting
lingkungan
bagi
kehidupan.
Bentuk kerusakan
lingkungan
hidup dan
faktor
Tanya jawab
tentang
lingkunagan
hidup dan
unsur-
unsurnya.
Tanya jawab
tentang arti
penting
lingkungan
bagi
kehidupan.
Diskusi tentang
kerusakan
lingkungan
Mengidentifikasi
unsur-unsur
lingkunagan
(Unsur-unsur
abiotik, biotik,
dan sosial
budaya).
Menafsirkan arti
penting
lingkungan
bagi
kehidupan.
Mengidentifikasi
bentuk-bentuk
kerusakan
lingkungan
Tes Tulis
Tes Tulis
Tes Tulis
Tes Uraian
Daftar
Pertany
aan
Tes Uraian
Produk
Jelaskan arti
lingkungan hidup!
Golongkan unsur
lingkungan biotik,
abiotik, dan sosial
budaya!
Jelaskan manfaat hutan
bagi kehidupan!
Buatlah kliping berupa
gambar/ berita dari
media cetak lima
buah tentang
kerusakan
2JP
Foto/
gambar
Lingkung
an Hidup
Foto/
Gambar
kerusaka
n
lingkung
123
penyebabnya
Usaha pelestarian
lingkungan
hidup
Hakekat
pembangunan
berkelanjutan
Ciri-ciri
pembangunan
berkelanjutan
Penerapan
pembangunan
berkelanjutan
di wilayah
sekitar
hidup dan
faktor
penyebabnya
Diskusi tentang
Usaha
pelestarian
lingkungan
hidup
Membaca buku
tentang
Hakekat
pembanguna
n
berkelanjutan
Mebaca buku
sumber
tentang ciri-
ciri
pembanguna
n
berkelanjutan
Mengamati
usaha
Penerapan
pembanguna
hidup dan
faktor
penyebabnya
Memberi contoh
Usaha
pelestarian
lingkungan
hidup
Menafsirkan
Hakekat
pembangunan
berkelanjutan
Mengidentifikasi
ciri-ciri
pembangunan
berkelanjutan
Mengidentifikasi
penerapan
pembangunan
berkelanjutan
Tes Unjuk
Kerja
Tes Tulis
Tes
Tertuli
s
Tes uraian
Tes uraian
Uraian
Panduan
observa
si
lingkungan alam
yang disebabkan
oleh alam dan
manusia!
Berilah contoh usaha
untuk melestarikan
daerah aliran sungai!
Jelaskan yang
dimaksud dengan
pembangunan
berkelanjutan!
Sebutkan empat ciri
pembangunan
berkelanjutan!
Amatilah wilayah
sekitar kalian dan
buatlah laporan
tentang penerapan
pembangunan
berkelanjutan
tersebut!
an
Buku
paket
IPS
BSE
terbita
n
Pusat
Perbuk
uan
Depart
emen
Pendid
ikan
Nasion
al
124
n
berkelanjutan
di wilayah
sekitar
125
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN METODE
PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL)
BERBASIS HANDOUT KELAS EKSPERIMEN
(RPP 1.3.1)
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar : 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan
upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
Indikator :
1.) Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup
2.) Mengidentifikasi unsur-unsur Lingkungan (Unsur Biotik, Abiotik, dan
Sosial-Budaya)
3.) Mendeskripsikan pengaruh-pengaruh tiap unsur lingkungan terhadap
lingkungan hidup
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1. Mendefinisikan Lingkungan Hidup.
2. Menjelaskan unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup
3. Menjelaskan pengaruh unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup
terhadap lingkungannya
Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
126
B. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian Lingkungan Hidup
2. Unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup (Unsur Biotik, Abiotik dan
Sosial-Budaya)
3. Pengaruh unsur-unsur penbentuk Lingkungan Hidup terhadap
lingkungannya
C. Metode Pembelajaran :
1. Diskusi
2. Inquiri
3. Tanya Jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :
No. Kegiatan Belajar Mengajar Alokasi
Waktu Metode
a. Pendahuluan:
Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: ’apakah
lingkungan itu?’
Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai
lingkungan disekitar tempat tinggal mereka
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru membagikan hand-out kepada setiap
siswa.
2. Menanyakan keadaan lingkungan hidup
disekitar tempat tinggal mereka
Elaborasi
1. Siswa berdiskusi tentang lingkungan yang
sesuai dengan pemahaman mereka dari hand-
10 menit
60 menit
Tanya
jawa
b
Diskusi
127
out yang telah dibagikan
2. Satu kelas dibagi menjadi 5 kelompok.
Masing- masing kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya didepan
3. siswa mencatat hasil diskusi di hand-out yang
telah dibagikan sebagai catatan tambahan
Konfirmasi
Peserta didik memahami hasil diskusi mengenai
mengenai Lingkungan Hidup mulai dari unsur
pembentuknya (Unsur Biotik, Abiotik, dan Sosial-
Budaya), serta pengaruhnya terhadap lingkungan
c.Penutup
Siswa bersama-sama mengetahui dan memahami
arti penting Lingkungan Hidup
10 menit
E. Sumber Pembelajaran:
- Handout siswa
- Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE.Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 30 Mei 2013
Mengetahui :
Guru Pamong Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd. M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008 NIM. 3201409030
128
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN METODE
PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL)
BERBASIS HANDOUT KELAS EKSPERIMEN
(RPP 1.3.2)
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar : 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup
dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan
berkelanjutan
Indikator :
1.) Menjelaskan pengertian Kerusakan Lingkungan Hidup
2.) Mengidentifikasi kerusakan lingkungan lahan, air dan udara
3.) Menjelaskan upaya pelestarian lingkungan hidup
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1. Mendefinisikan Kerusakan Lingkungan Hidup
2. Mencari penyebab kerusakan lingkungan lahan, kerusakan lingkungan air,
dan kerusakan lingkungan udara
3. Menjelaskan upaya pelestariannya
Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
129
B. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian Kerusakan Lingkungan Hidup
2. Penyebab kerusakan lingkungan lahan, kerusakan lingkungan air dan
kerusakan lingkungan udara
3. Upaya pelestariannya
C. Metode Pembelajaran :
1. Diskusi
2. Inquiri
3. Tanya Jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :
No. Kegiatan Belajar Mengajar Alokasi
Waktu Metode
a. Pendahuluan:
Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: siapa yang
bisa memberi contoh kerusakan lingkungan yang
kalian temui dilingkungan rumah kalian? Ada?
Siapa? Bagaimana coba diceritakan’
Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai
kerusakan lingkungan
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru meminta siswa untuk mengeluarkan
handout yang sudah dibagikan kepada siswa
sebelumnya
2. Siswa menceritakan kerusakan lingkungan yang
mereka temui di lingkungannya masing-masing.
10 menit
60 menit
Tanya
jawa
b
Diskusi
130
Elaborasi
1. Siswa tiap kelompok berdiskusi mengenai uji
kompetensi dan studi kasus yang terdapat
dalam handout hal.8-9
2. Satu kelas dibagi menjadi 5 kelompok.
Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya didepan
3. Siswa mencatat hasil diskusi di handout yang
telah dibagikan sebagai catatan tambahan
Konfirmasi
Peserta didik memahami hasil diskusi mengenai
kerusakan lingkungan dan bagaimana
pelestariannya
c.Penutup
Siswa memahami apa itu kerusakan lingkungan
dan tahu bagaimana pelestariannya
10 menit
E. Sumber Pembelajaran:
- Handout siswa
- Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 4 Juni 2013
Mengetahui :
Guru Pamong Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd. M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008 NIM. 3201409030
131
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN METODE
PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL)
BERBASIS HANDOUT KELAS EKSPERIMEN
(RPP 1.3.3)
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar : 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup
dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
Indikator :
1). Menafsirkan Hakekat Pembangunan Berkelanjutan
2). Mengidentifikasi ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan
3). Mengidentifikasi penerapan Pembangunan Berkelanjutan
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1. Mendefinisikan tujuan dan Hakekat dari Pembangunan Berkelanjutan.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan.
3. Menjabarkan penerapan Pembangunan Berkelanjutan dalam kehidupan
sehari-hari
Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
132
B. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian Hakekat Pembangunan Berkelanjutan
2. Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan
3. Menerapkan konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam kehidupan sehari-
hari
C. Metode Pembelajaran :
1. Diskusi
2. Inquiri
3. Tanya Jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :
No. Kegiatan Belajar Mengajar Alokasi
Waktu Metode
a. Pendahuluan:
Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: ’ada yang
tahu apa yang dimaksud dengan Pembangunan
Berkelanjutan?’
Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai
pentingnya Pembangunan Berkelanjutan
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru memaparkan kompetensi yang ingin
dicapai dan meminta siswa untuk mengeluarkan
handout yang sudah dibagikan kepada siswa
sebelumnya
2. Siswa menceritakan Pembangunan
Berkelanjuatan menurut pengertian mereka.
10 menit
60 menit
Tanya
jawa
b
Diskusi
133
Elaborasi
1.Setiap siswa membaca dan mulai memahami
tujuan serta hakekat Pembangunan
Berkelanjutan
2. Siswa diberi kesempatan untuk maju dan
menuliskan hasil pemahaman mereka tentang
tujuan dan hakekat pembangunan sesuai yang
mereka baca
3. Siswa mencatat hasilnya
Konfirmasi
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
mengenai arti penting dari Hakekat Pembangunan
Berkelanjutan, menjabarkan ciri-ciri
Pembangunan Berkelanjutan dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
c.Penutup
Siswa memahami arti penting Pembangunan
Berkelanjutan dan bisa menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari
10 menit
E. Sumber Pembelajaran:
- Handout siswa
- Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE.Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 5 Juni 2013
Mengetahui :
Guru Pamong Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008 NIM. 3201409030
134
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
(RPP 1.3.1)
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar : 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan
upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
Indikator :
1.) Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup
2.) Mengidentifikasi unsur-unsur Lingkungan (Unsur Biotik, Abiotik, dan
Sosial-Budaya)
3.) Mendeskripsikan pengaruh-pengaruh tiap unsur lingkungan terhadap
lingkungan hidup
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1. Mendefinisikan Lingkungan Hidup.
2. Menjelaskan unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup
3. Menjelaskan pengaruh unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup
terhadap lingkungannya
Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
135
B. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian Lingkungan Hidup
2. Unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup (Unsur Biotik, Abiotik dan
Sosial-Budaya)
3. Pengaruh unsur-unsur penbentuk Lingkungan Hidup terhadap
lingkungannya
C. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Inquiri
4. Tanya Jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :
No. Kegiatan Belajar Mengajar Alokasi
Waktu Metode
a. Pendahuluan:
Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: ’apakah
lingkungan itu?’
Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai
lingkungan disekitar tempat tinggal mereka
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru memaparkan kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Menanyakan keadaan lingkungan hidup
disekitar tempat tinggal mereka
10 menit
60 menit
Tanya
jawa
b
Diskusi
136
Elaborasi
1.Siswa duduk siap menerima pelajaran dari guru
dengan membuka buku paket siswa dan
membacanya
2. guru menjelaskan didepan kelas dengan
sesekali menanggapi pertanyaan siswa
3. siswa mencatat hasil diskusi di buku catatan
masing-masing
Konfirmasi
Peserta didik memperhatikan dan mencatat hasil
diskusi mengenai mengenai Lingkungan Hidup
mulai dari unsur pembentuknya (Unsur Biotik,
Abiotik, dan Sosial-Budaya), serta pengaruhnya
terhadap lingkungan
c.Penutup
Siswa bersama-sama mengetahui dan memahami
arti penting Lingkungan Hidup
10 menit
E. Sumber Pembelajaran:
- Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE.Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 1 Juni 2013
Mengetahui :
Guru Pamong Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd. M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008 NIM. 3201409030
137
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
(RPP 1.3.2)
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar : 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup
dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
Indikator :
1.) Menjelaskan pengertian Kerusakan Lingkungan Hidup
2.) Mengidentifikasi kerusakan lingkungan lahan, air dan udara
3.) Menjelaskan upaya pelestarian lingkungan hidup
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1. Mendefinisikan Kerusakan Lingkungan Hidup
2. Mencari penyebab kerusakan lingkungan lahan, kerusakan lingkungan air,
dan kerusakan lingkungan udara
3. Menjelaskan upaya pelestariannya
Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
B. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian Kerusakan Lingkungan Hidup
2. Penyebab kerusakan lingkungan lahan, kerusakan lingkungan air dan
kerusakan lingkungan udara
3. Upaya pelestariannya
138
C. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Inquiri
4. Tanya Jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :
No. Kegiatan Belajar Mengajar Alokasi
Waktu Metode
a. Pendahuluan:
Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: siapa yang
bisa memberi contoh kerusakan lingkungan yang
kalian temui dilingkungan rumah kalian? Ada?
Siapa? Bagaimana coba diceritakan’
Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai
kerusakan lingkungan
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru memaparkan kompetensi yang ingin
dicapai.
2. Siswa menceritakan kerusakan lingkungan yang
mereka temui di lingkungannya masing-masing.
Elaborasi
1.Siswa berdiskusi bersama teman sebangkunya
untuk menemukan permasalah lingungan
disekitar mereka
2. masing-masing perwakilan menuliskan hasil
10 menit
60 menit
Tanya
jawa
b
Diskusi
139
diskusinya didepan
3. siswa mencatat hasil diskusi di buku catatan
masing-masing
Konfirmasi
Peserta didik memperhatikan mencatat hasil diskusi
mengenai kerusakan lingkungan dan bagaimana
pelestariannya
c. Penutup
Siswa memahami apa itu kerusakan lingkungan
dan tahu bagaimana pelestariannya
10 menit
E. Sumber Pembelajaran:
- Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 4 Juni 2013
Mengetahui :
Guru Pamong Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd. M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008 NIM. 3201409030
140
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
(RPP 1.3.3)
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan
pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar : 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup
dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
Indikator :
1). Menafsirkan Hakekat Pembangunan Berkelanjutan
2). Mengidentifikasi ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan
3). Mengidentifikasi penerapan Pembangunan Berkelanjutan
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :
1. Mendefinisikan tujuan dan Hakekat dari Pembangunan Berkelanjutan.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan.
3. Menjabarkan penerapan Pembangunan Berkelanjutan dalam kehidupan
sehari-hari
Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
B. Materi Pembelajaran :
1. Pengertian Hakekat Pembangunan Berkelanjutan
2. Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan
3. Menerapkan konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam kehidupan sehari-
hari
141
C. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Inquiri
4. Tanya Jawab
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :
No. Kegiatan Belajar Mengajar Alokasi
Waktu Metode
a. Pendahuluan:
Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: ’ada yang tahu
apa yang dimaksud dengan Pembangunan
Berkelanjutan?’
Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai pentingnya
Pembangunan Berkelanjutan
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru memaparkan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Siswa menceritakan Pembangunan Berkelanjuatan
menurut pengertian mereka.
Elaborasi
1.Setiap siswa membaca dan mulai memahami tujuan
serta hakekat Pembangunan Berkelanjutan
2. Siswa diberi kesempatan untuk maju dan menuliskan
hasil pemahaman mereka tentang tujuan dan hakekat
pembangunan sesuai yang mereka baca
3. Siswa mencatat hasilnya
10 menit
60 menit
10 menit
Tanya
jawa
b
Diskusi
142
Konfirmasi
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
arti penting dari Hakekat Pembangunan Berkelanjutan,
menjabarkan ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
c.Penutup
Siswa memahami arti penting Pembangunan
Berkelanjutan dan bisa menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari
E. Sumber Pembelajaran:
- Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE.Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 5 Juni 2013
Mengetahui :
Guru Pamong Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd. M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008 NIM. 3201409030
143
Lampiran 9
KISI-KISI SOAL EVALUASI UJI COBA
Standar Kompetensi : 1. Memahami Permasalahan Sosial Berkaitan dengan
Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Kompetensi Dasar Indikator Ranah Kognitif Jumlah
C1 C2 C3
1.3. Mendiskripsikan
Permasalahan
Lingkungan
Hidup dan Upaya
Penanggulangann
ya dalam
Pembangunan
Berkelanjutan
Lingkungan
hidup
Unsur-unsur
abiotik, biotik,
dan sosial
budaya.
Arti penting
lingkungan bagi
kehidupan.
Bentuk kerusakan
lingkungan hidup
dan faktor
penyebabnya
Usaha pelestarian
lingkungan hidup
Hakekat
pembangunan
berkelanjutan
Ciri-ciri
pembangunan
berkelanjutan
Penerapan
pembangunan
berkelanjutan di
wilayah sekitar
5,9,10
1,2,3,4,6,7,
8,12,13
17
35,37
11,22
23,25
14,15,21,24
,30
19,20,27,28
31,32,40
33
38
16,18,26,
29
36
34,39
3
11
2
5
9
6
1
3
Jumlah 15 18 7 40
144
Lampiran 10
LEMBAR SOAL EVALUASI UJI COBA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)
pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar a, b, c atau d.
1. Tanah, udara, dan air adalah
komponen dari ...
a. Produsen
b. Alam
c. Abiotik
d. Heterotropik
2. Udara merupakan unsur
lingkungan hidup ...
a. Abiotik
b. Alam
c. Biotik
d. Sosial
3. Lahan merupakan unsur
lingkungan hidup ...
a. Abiotik
b. Alam
c. Biotik
d. Sosial
4. Berikut ini merupakan unsur
lingkungan hidup biotik, kecuali
...
a. Dekomposer
b. Karnivora
c. Konifer
d. Iklim
5. Lapisan bumi tempat ekosistem
berlangsung disebut dengan ...
a. Biosfer
b. Litosfer
c. Atmofer
d. Antroposfer
6. Pemakan sisa organisme yang
telah mati dan mengubahnya
menjadi partikel-partikel
organik, dinamakan...
a. Herbivora
b. Omnivora
c. Karnivora
d. Dertivora
7. Singa, harimau, dan cheetah
merupakan contoh ...
a. Herbivora
b. Omnivora
c. Karnivora
d. Dertivora
8. Jamur merupakan contoh ...
a. Herbivora
b. Omnivora
c. Karnivora
d. Dertivora
9. Ruang yang ditempati makhluk
hidup bersama benda tak hidup
disebut ...
a. Ekosistem
b. Lingkungan
c. Populasi
d. Habitat
10. Yang dimaksud dengan
lingkungan hidup adalah ...
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Kelas : VII (Delapan)
Mata Pelajaran: IPS Geografi
Materi Pokok: Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan
Waktu : 45 menit
145
a. Lingkungan dimana tempat
para makhluk bisa hidup
b. Lingkungan di luar suatu
organisme yang terdiri atas
makhluk hidup seperti
tumbuhan, hewan dan
manusia
c. Lingkungan tempat
berinteraksi antara manusia
dengan habitatnya
d. Lingkungan tempat interaksi
antara hewan dan tumbuhan
pada suatu tempat.
11. Berikut yang tidak termasuk
unsur-unsur lingkungan hidup
adalah ...
a. Unsur managemen lingkungan
b. Unsur biotik
c. Unsur abiotik
d. Unsur sosial budaya
12. Unsur-unsur berikut ini yang
merupakan komponen abiotik
adalah ...
a. Tanah, udara, dan
mikroorganisme
b. Mikroorganisme, cacing, dan
serangga
c. Flora, fauna dan mikroorganisme
d. Air, tanah, dan udara
13. Antara unsur-unsur lingkungan
hidup satu dengan lainnya saling
berhubungan tidak bisa dipisah-
pisahkan, merupakan kesatuan
fungsi yang dikenal dengan
istilah ekosistem. Berikut ini
yang tidak termasuk unsur hayati
adalah sebagai berikut:
a. Manusia
b. Matahari
c. Tumbuhan
d. Jasad renik
14. Kerusakan lingkungan hidup
bisa saja terjadi disebabkan oleh
proses alam dan disebabkan oleh
kegiatan manusia. Berikut ini
kerusakan-kerusakan lingkungan
hidup yang bukan disebabkan
oleh manusia adalah;
a. Banjir bandang
b. Tsunami
c. Pencemaran sungai dan lahan
d. Kebisingan ibukota
15. Hutan merupakan paru-paru
dunia yang dapat
menyeimbangkan oksigen di
udara yang dibutuhkan manusia
dan makhluk hidup lainnya.
Berikut ini yang tidak diderita
akibat kerusakan hutan adalah:
a. Terjadi perubahan iklim,
karena pengaturan
klimatologisnya tidak
berfungsi
b. Berubahnya berbagai jenis
hewan menjadi spesies lain.
c. Timbul lahan kritis di mana-
mana, tahan menjadi tidak
subur
d. Terjadi kekeringan pada
musim kemarau, banjir pada
musim hujan
16. Penanaman kembali hutan yang
gundul disebut ...
a. Rekontruksi
b. Rehabilitasi
c. Reboisasi
d. Regenerasi
17. Reboisasi hutan yang diselingi
dengan tanaman pangan disebut
dengan istilah ...
a. Tumpang susun
146
b. Tumpang sari
c. Tumpang tindih
d. Terasering
18. Salah satu pelestarian udara
adalah ...
a. Reboisasi dan penghijauan
b. Memperluas lahan pemukiman
c. Tidak menggunakan
kendaraan kendaraan
bermotor
d. Menutup seluruh industri atau
pabrik-pabrik di wilayah
Indonesia
19. Pelarangan merokok di tempat
tertentu merupakan contoh
pencegahan kerusakan
lingkungan ...
a. Budaya
b. Air
c. Udara
d. Lahan
20. Pelarangan jenis kendaraan dua
tak di beberapa kota merupakan
contoh mencegah kerusakan
lingkungan ...
a. Budaya
b. Air
c. Udara
d. Lahan
21. Berikut adalah proses alam yang
dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan yaitu ...
a. Tumpahan minyak di laut
b. Jembolnya tanggul
c. Kemarau panjang
d. Buangan limbah industri
22. Adaptasi yang dilakukan
manusia terhadap lingkungannya
akan menghasilkan berbagai
hasil interaksi yang disebut
dengan budaya. Berikut ini
adalah hasil budaya manusia,
kecuali ...
a. Pola aliran sungai
b. Pola mata pencaharian
c. Pola pemukiman
d. Pola penggunaan lahan
23. Selain bentuk tempat tinggalnya,
lingkungan hidup juga dapat
dimanfaatkan manusia untuk
dikembangkan sebagai hal-hal
berikut kecuali ...
a. Manusia penghasil bahan
kebutuhan pokok
b. Wahana bersosialisasi dan
berinteraksi
c. Sumber energi
d. Potensi konflik
24. Berkurangnya kadar oksigen
(O2), menipisnya lapisan ozon
(O3), dan bila bersenyawa
dengan air hujan akan
menimbulkan hujan asam
merupakan dampak dari ...
a. Polusi air
b. Polusi udara
c. Polusi lahan
d. Polusi suara
25. Lingkungan mempunyai arti
penting dalam menyokong
kehidupan makhluk hidup,
sejauh makhluk hidup tersebut
mampu beradaptasi dengan
lingkungan. Berikut ini yang
merupakan bentuk adaptasi
manusia terhadap lingkungannya
adalah ...
a. Pola pemukiman penduduk
b. Pemakaian berbagai sumber
daya alam
147
c. Pembangunan PLTA dan
sarana transportasi
d. Kegiatan perladangan
26. Usaha untuk mengurangi erosi di
lahan pertanian yang miring
antara lain bisa dilakaukan
dengan cara ...
a. Menanami dengan tanaman
semusim
b. Menggunakan sistem terasering
c. Melaksanakan mekanisme
pertanian
d. Menggunakan sistem tumpang
sari
27. Pelestarian lingkungan hidup
adalah suatu usaha untuk
menjaga agar ...
a. Lingkungan memberi hasil
yang maksimal
b. Lingkungan memiliki keadaan
tetap
c. Lingkungan dapat berubah
mengikuti perkembangan
zaman
d. Lingkungan tetap dikuasai
manusia
28. Salah satu upaya untuk
mencegah pencemaran terhadap
air sungai di daerah perkotaan
antara lain sebagai berikut,
kecuali …
a. Membuat taman di areal
sekitar sungai
b. Mendaur ulang limbah
c. Memakai pestisida sesuai
dengan dosis yang dianjurkan
d. Membuang sampah pada
tempatnya
29. Salah satu perilaku pengendalian
lingkungan terhadap
keterbatasan daerah yang rawan
banjir adalah ...
a. Pengerukan pasir sungai dan
pelurusan sungai
b. Pemanfaatan sungai untuk
perikanan
c. Pembangunan system drainase
pada daerah rawan banjir
d. Pembangunan sistem
drainase, tanggul, sungai, dan
penghijauan
30. Tanah longsor dan erosi yang
terjadi di Indonesia sebagian
besar disebabkan oleh
penggundulan hutan. Kerusakan
hutan tersebut antara lain berupa
tindakan ...
a. Reboisasi
b. Melaksanakan tebang pilih
c. Pembalakan hutan
d. Mempertahankan hutan lindung
31. Pembangunan berwawasan
lingkungan artinya
pembangunan yang …
a. Mempertimbangkan segi-segi
kehidupan dan menghindari
pencemaran dan perusakan
b. Mengutamakan
pendayagunaan dan hasil
c. Mengutamakan keindahan dan
kemegahan
d. Mengutamakan kesehatan
32. Menurut konsep pembangunan
yang berwawasan lingkungan,
kegiatan pembangunan yang kita
lakukan hendaknya ....
a. Tidak usah dilakukan jika
menimbulkan dampak posotif
b. Dilakukan jika menimbulkan
dampak positif
c. Boleh dilakukan jika tidak
menimbulkan dampak negatif
d. Kegiatan pembangunan
dilakukan dengan cara
148
menekan seminimanl
mungkin dampak yang terjadi
33. Salah satu ciri pembangunan
yang berwawasan lingkungan
adalah ...
a. Melakukan AMDAL setelah
pembangunan dilakukan
b. Melakukan AMDAL sebelum
pembangunan dilaksanakan
c. Setelah pembangunan
dilakukan diteliti dampak
yang terjadi
d. Sebelum pembangunan
dilaksanakan terlebih dulu
diteliti potensi lingkungannya
34. Tindakan pemanfaatan
lingkungan sesuai pembangunan
berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan antara lain ...
a. Pemilihan energi yang paling
langka
b. Selalu meningkatkan kegiatan
eksploitasi
c. Pembuatan peresapan air hujan
d. Mengolah tanah dengan
teknologi paling modern
35. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan untuk
mendukung ...
a. Kondisi fisik lahan
b. Siklus hidrologi
c. Kondisi sosial lingkungan
d. Makin terbukanya lapangan kerja
36. Berikut ini adalah contoh
pemanfaatan lingkungan dengan
menerapkan prinsip
keberlanjutan yaitu ...
a. Alih fungsi lahan di kawasan
pelindung
b. Penerapan kebijakan
perikanan tangkap
menggunakan jaring
c. Mengolah lahan pertanian
secara intensif dan kontinu
d. Membangun pompa air tanah
di kawasan pesisir
37. Yang tidak termasuk aspek
dalam keberlanjutan
pembangunan adalah ...
a. Politik
b. Sosial
c. HanKam
d. Budaya
38. Keberhasilan pembangunan dari
aspek ekonomi dapat dinilai
menggunakan indikator ...
a. Kelengkapan infrastruktur
b. PNB per kapita
c. Pemerataan pembanguan
d. Pemerataan pendapatan
penduduk
39. Sebelum memanfaatkan suatu
lahan potensial untuk
pengembangan lebih lanjut tanpa
melupakan prinsip pembangunan
berkelanjutan, maka terlebih
dahulu harus dilakukan ...
a. Izin pembangunan
b. Kerja sama antar masyarakat
dan pengembang
c. Mengadakan survei
d. Musyawarah dengan
penduduk sekitar
40. Salah satu hakikat pembangunan
nasional adalah …
a. Pemerataan hasil
pembangunan di seluruh
pelosok tanah air
b. Kemajuan di segala bidang
149
c. Musyawarah yang mufakat
d. Keseimbangan antar golongan
SELAMAT BEKERJA DAN
SUKSES
150
Lampiran 11
KUNCI JAWABAN SOAL EALUASI
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Kelas : VII (Delapan)
Mata Pelajaran: IPS Geografi
Materi Pokok : Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan
1. C
2. A
3. A
4. D
5. B
6. D
7. C
8. D
9. B
10. B
11. A
12. D
13. B
14. B
15. B
16. C
17. B
18. A
19. C
20. C
21. C
22. A
23. D
24. B
25. A
26. B
27. A
28. C
29. D
30. C
31. A
32. D
33. D
34. C
35. C
36. C
37. A
38. D
39. C
40. A
151
Lampiran 12 ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA
PEMBEDA SOAL
No. Kode
Respon
den
Nomor Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 UC-06 1 1 1 1 0 1 1 1
2 UC-15 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-16 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 1
5 UC-22 1 1 1 1 0 1 1 1
6 UC-04 1 1 1 1 1 1 1 1
7 UC-05 1 1 1 1 0 1 1 1
8 UC-09 1 1 1 1 1 1 1 0
9 UC-19 1 1 0 1 1 0 1 1
10 UC-20 1 1 0 1 1 0 1 1
11 UC-08 1 1 1 1 1 1 1 1
12 UC-13 1 1 1 1 1 1 1 1
13 UC-18 1 1 1 1 0 1 1 1
14 UC-01 1 1 1 1 0 1 1 1
15 UC-02 1 1 0 1 0 0 1 1
16 UC-11 0 0 0 1 0 0 1 1
17 UC-14 1 1 0 1 0 1 1 1
18 UC-25 0 1 1 0 0 1 1 0
19 UC-10 1 1 0 1 0 0 1 1
20 UC-12 0 1 0 0 0 1 1 1
21 UC-17 1 0 0 1 0 0 1 0
22 UC-24 0 1 0 0 0 0 1 0
23 UC-23 1 0 0 1 1 0 1 0
24 UC-03 1 1 0 1 0 1 1 0
25 UC-21 0 0 0 0 0 0 1 1
Val
idit
as B
uti
r S
oal
SX 20 21 13 21 10 16 25 19
SX2 20 21 13 21 10 16 25 19
SXY 603 635 412 632 312 490 733 576
rxy 0,443 0,561 0,659 0,474 0,409 0,464 0,000 0,473
rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
Vali
d
Valid
Tingkat
Ke
suk
ara
n
P 0,80 0,84 0,52 0,84 0,40 0,64 1,00 0,76
Keterangan Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah
Day
a P
emb
eda
BA 12 12 10 12 9 10 12 11
BB 7 8 2 8 1 5 12 7
JA 12 12 12 12 12 12 12 12
JB 12 12 12 12 12 12 12 12
D 0,42 0,33 0,67 0,33 0,67 0,42 0,00 0,33
Keterangan Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Jelek Cukup
Rel
iab
ilit
as p 0,80 0,84 0,52 0,84 0,40 0,64 1,00 0,76
q 0,20 0,16 0,48 0,16 0,60 0,36 0,00 0,24
pq 0,16 0,13 0,25 0,13 0,24 0,23 0,00 0,18
Keterangan Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai
152
No. Kode
Respon
den
Nomor Butir Soal
9 10 11 12 13 14 15 16
1 UC-06 1 1 0 1 0 1 1 1
2 UC-15 1 1 1 1 1 1 1 1
3 UC-16 1 1 1 1 1 1 1 1
4 UC-07 1 0 1 1 1 1 1 1
5 UC-22 0 1 1 1 1 1 0 1
6 UC-04 1 0 0 1 1 1 1 1
7 UC-05 0 0 1 1 1 1 1 1
8 UC-09 1 0 1 1 1 1 1 1
9 UC-19 1 1 1 1 1 0 1 1
10 UC-20 1 1 1 1 1 0 1 1
11 UC-08 0 1 1 1 1 1 1 1
12 UC-13 0 0 1 1 1 0 1 1
13 UC-18 1 0 1 1 1 1 1 1
14 UC-01 0 0 1 1 0 1 1 1
15 UC-02 0 0 1 1 1 1 1 1
16 UC-11 1 1 1 0 1 1 0 1
17 UC-14 0 0 1 1 1 1 1 1
18 UC-25 1 0 0 1 1 1 0 1
19 UC-10 0 0 1 1 0 0 1 1
20 UC-12 1 1 1 1 1 1 1 1
21 UC-17 0 0 0 0 0 1 1 1
22 UC-24 0 0 0 1 0 1 1 1
23 UC-23 0 0 1 1 0 0 1 1
24 UC-03 1 0 1 1 0 1 1 1
25 UC-21 0 0 0 0 0 1 1 1
Val
idit
as B
uti
r S
oal
SX 13 9 19 22 17 20 22 25
SX2 13 9 19 22 17 20 22 25
SXY 400 285 567 658 527 589 642 733
rxy 0,402 0,469 0,248 0,425 0,653 0,069 -0,100 0,000
rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
Keteranga
n
Valid Valid
Tidak
Vali
d
Valid Valid
Tidak
Vali
d
Tidak
Vali
d
Tidak
Val
id Tingkat
Ke
suk
ara
n
P 0,52 0,36 0,76 0,88 0,68 0,80 0,88 1,00
Keteranga
n Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah
Day
a P
emb
eda
BA 8 7 10 12 11 9 11 12
BB 4 2 8 9 5 10 10 12
JA 12 12 12 12 12 12 12 12
JB 12 12 12 12 12 12 12 12
D 0,33 0,42 0,17 0,25 0,50 -0,08 0,08 0,00
Keteranga
n Cukup Baik Jelek Cukup Baik Jelek Jelek Jelek
Rel
iab
ilit
as p 0,52 0,36 0,76 0,88 0,68 0,80 0,88 1,00
q 0,48 0,64 0,24 0,12 0,32 0,20 0,12 0,00
pq 0,25 0,23 0,18 0,11 0,22 0,16 0,11 0,00
Keterangan Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang
153
No.
Kode
Respond
en
Nomor Butir Soal
17 18 19 20 21 22 23 24
1 UC-06 1 0 1 1 1 1 1 1
2 UC-15 1 1 1 0 1 1 1 1
3 UC-16 0 1 1 1 1 1 1 1
4 UC-07 1 0 1 1 1 1 1 1
5 UC-22 1 1 1 1 1 1 1 1
6 UC-04 1 0 1 1 1 1 1 1
7 UC-05 1 1 1 1 1 1 1 1
8 UC-09 1 1 1 0 1 1 1 1
9 UC-19 1 0 1 1 1 1 1 1
10 UC-20 1 0 1 1 1 1 1 1
11 UC-08 0 0 1 0 1 1 1 1
12 UC-13 1 1 1 1 1 1 1 1
13 UC-18 1 0 1 1 1 1 1 1
14 UC-01 1 0 0 1 1 1 1 1
15 UC-02 1 1 1 1 1 1 1 0
16 UC-11 1 1 1 1 1 1 0 1
17 UC-14 1 1 1 1 1 1 1 0
18 UC-25 1 1 1 1 1 1 1 0
19 UC-10 1 1 1 1 0 1 0 0
20 UC-12 1 0 1 1 1 1 0 1
21 UC-17 1 0 1 1 1 1 1 1
22 UC-24 1 1 1 1 0 1 1 1
23 UC-23 1 0 1 1 0 1 0 1
24 UC-03 0 0 1 0 1 0 1 1
25 UC-21 1 1 1 1 0 1 1 1
Val
idit
as B
uti
r S
oal
SX 22 13 24 21 21 24 21 21
SX2 22 13 24 21 21 24 21 21
SXY 647 383 704 615 638 711 627 619
rxy 0,064 0,039 0,017 -0,021 0,648 0,399 0,328 0,095
rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
Keterangan
Tidak
Va
lid
Tidak
Vali
d
Tidak
Vali
d
Tidak
Vali
d
Valid Valid Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tingkat
Ke
suk
ara
n
P 0,88 0,52 0,96 0,84 0,84 0,96 0,84 0,84
Keterangan Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah
Day
a P
emb
eda
BA 10 6 12 9 12 12 12 12
BB 11 7 11 11 8 11 8 8
JA 12 12 12 12 12 12 12 12
JB 12 12 12 12 12 12 12 12
D -0,08 -0,08 0,08 -0,17 0,33 0,08 0,33 0,33
Keterangan Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup
Rel
iab
ilit
as p 0,88 0,52 0,96 0,84 0,84 0,96 0,84 0,84
q 0,12 0,48 0,04 0,16 0,16 0,04 0,16 0,16
pq 0,11 0,25 0,04 0,13 0,13 0,04 0,13 0,13
Keterangan Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang
154
No. Kode
Respon
den
Nomor Butir Soal
25 26 27 28 29 30 31 32
1 UC-06 0 1 1 1 1 1 1 1
2 UC-15 1 1 1 1 1 1 1 0
3 UC-16 1 1 1 0 1 1 1 1
4 UC-07 1 1 1 1 1 1 1 0
5 UC-22 1 1 1 1 0 1 1 1
6 UC-04 1 1 1 0 1 1 1 0
7 UC-05 1 1 1 0 1 1 1 0
8 UC-09 1 1 1 0 1 1 1 0
9 UC-19 1 1 1 0 0 1 1 1
10 UC-20 1 1 1 0 0 1 1 1
11 UC-08 1 1 1 0 1 1 1 0
12 UC-13 1 1 1 0 1 0 1 1
13 UC-18 0 1 1 0 1 1 1 1
14 UC-01 0 1 1 1 1 1 1 1
15 UC-02 1 1 1 0 1 1 1 0
16 UC-11 0 1 1 0 1 1 1 1
17 UC-14 1 1 1 0 1 1 1 0
18 UC-25 0 1 0 0 1 1 1 1
19 UC-10 1 1 1 0 1 1 1 1
20 UC-12 0 1 0 0 1 0 1 1
21 UC-17 0 1 0 0 0 1 1 0
22 UC-24 1 1 0 0 1 0 1 0
23 UC-23 1 1 0 0 1 0 1 1
24 UC-03 0 1 0 0 1 0 1 0
25 UC-21 1 1 0 0 1 1 1 1
Val
idit
as B
uti
r S
oal
SX 17 25 18 5 21 20 25 14
SX2 17 25 18 5 21 20 25 14
SXY 507 733 561 163 610 606 733 409
rxy 0,196 0,000 0,790 0,437 -0,166 0,523 0,000 -0,032
rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
Keterangan
Tidak
Valid
Tidak
Valid Valid Valid
Tidak
Valid Valid
Tidak
Valid
Tidak
Valid
Tingkat
Ke
suk
ara
n
P 0,68 1,00 0,72 0,20 0,84 0,80 1,00 0,56
Keterangan Sedang Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang
Day
a P
emb
eda
BA 11 12 12 4 9 11 12 6
BB 6 12 5 1 11 8 12 7
JA 12 12 12 12 12 12 12 12
JB 12 12 12 12 12 12 12 12
D 0,42 0,00 0,58 0,25 -0,17 0,25 0,00 -0,08
Keterangan Baik Jelek Baik Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek
Rel
iab
ilit
as p 0,68 1,00 0,72 0,20 0,84 0,80 1,00 0,56
q 0,32 0,00 0,28 0,80 0,16 0,20 0,00 0,44
pq 0,22 0,00 0,20 0,16 0,13 0,16 0,00 0,25
Keterangan Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang
155
No. Kode
Respon
den
Nomor Butir Soal
32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y Y2
1 UC-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1156
2 UC-15 0 0 1 1 1 0 1 1 1 34 1156
3 UC-16 1 0 1 1 1 0 0 0 1 34 1156
4 UC-07 0 0 1 0 1 1 0 1 1 33 1089
5 UC-22 1 1 1 1 0 0 0 1 1 33 1089
6 UC-04 0 0 1 0 1 1 0 1 1 32 1024
7 UC-05 0 0 1 0 1 0 1 1 1 32 1024
8 UC-09 0 0 1 0 1 0 1 1 1 32 1024
9 UC-19 1 1 1 0 1 1 0 1 1 32 1024
10 UC-20 1 1 1 0 1 1 0 1 1 32 1024
11 UC-08 0 0 1 1 1 0 0 0 1 30 900
12 UC-13 1 0 1 0 1 0 0 0 1 30 900
13 UC-18 1 0 1 0 1 0 0 0 1 30 900
14 UC-01 1 0 1 0 1 0 0 0 1 29 841
15 UC-02 0 0 1 0 0 1 0 0 1 29 841
16 UC-11 1 0 1 1 1 0 0 1 0 29 841
17 UC-14 0 0 1 0 0 1 0 0 1 29 841
18 UC-25 1 0 1 0 1 1 0 1 0 29 841
19 UC-10 1 0 1 0 1 0 0 0 1 27 729
20 UC-12 1 0 1 0 0 1 0 0 0 27 729
21 UC-17 0 0 0 0 1 0 0 0 1 26 676
22 UC-24 0 0 0 0 0 1 0 0 1 25 625
23 UC-23 1 0 1 0 0 1 0 0 0 23 529
24 UC-03 0 0 0 0 0 1 0 0 1 22 484
25 UC-21 1 0 1 0 0 1 0 0 0 20 400
Val
idit
as B
uti
r S
oal
∑X 14 4 22 6 17 13 4 11 20 733 21843
∑X2 14 4 22 6 17 13 4 11 20
∑XY 409 131 660 194 525 367 132 352 605
rxy -0,032 0,399 0,491 0,452 0,607 -0,302 0,428 0,634 0,496
rtabel 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396 0,396
Keterangan
Tidak
Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
Valid Valid Valid Valid
Tin
gk
at
Kes
uk
aran
P 0,56 0,16 0,88 0,24 0,68 0,52 0,16 0,44 0,80
Keterangan Sedang Sukar Mudah Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah
Day
a P
emb
eda
BA 6 4 12 5 11 5 4 9 12
BB 7 0 9 1 5 8 0 2 7
JA 12 12 12 12 12 12 12 12 12
JB 12 12 12 12 12 12 12 12 12
D -0,08 0,33 0,25 0,33 0,50 -0,25 0,33 0,58 0,42
Keterangan Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Jelek Cukup Baik Baik
Rel
iab
ilit
as
p 0,56 0,16 0,88 0,24 0,68 0,52 0,16 0,44 0,80
q 0,44 0,84 0,12 0,76 0,32 0,48 0,84 0,56 0,20
pq 0,25 0,13 0,11 0,18 0,22 0,25 0,13 0,25 0,16
Keterangan Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai
156
PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL
Rumus :
(Arikunto, 2006)
Butir soal valid jika rxy > rtabel
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada
tabel analisis butir soal.
No.
Butir
soal
no 1
(X)
Skor Total
(Y) X
2 Y
2 XY
1 1 34 1 1156 34
2 1 34 1 1156 34
3 1 34 1 1156 34
4 1 33 1 1089 33
5 1 33 1 1089 33
6 1 32 1 1024 32
7 1 32 1 1024 32
8 1 32 1 1024 32
9 1 32 1 1024 32
10 1 32 1 1024 32
11 1 30 1 900 30
12 1 30 1 900 30
13 1 30 1 900 30
14 1 29 1 841 29
15 1 29 1 841 29
16 0 29 0 841 0
17 1 29 1 841 29
18 0 29 0 841 0
19 1 27 1 729 27
20 0 27 0 729 0
21 1 26 1 676 26
22 0 25 0 625 0
23 1 23 1 529 23
24 1 22 1 484 22
25 0 20 0 400 0
∑ 20 733 20 21843 603
2222xyr
157
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
rxy =
rxy = 0, 4427
hasil perhitungan bahwa rhitung adalah 0,4427. Karena rhitung > rtabel ,
maka soal no.1 valid
158
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Rumus :
Keterangan :
k : Banyaknya butir soal
∑pq : Jumlah dari pq
S2 : Varian total
Kriteria :
Apabila r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
∑pq = pq1 + pq2 + pq3 + ... + pq40
= 0,1600 + 0,1344 + 0,2496 + ... + 0,1600
= 6,1024
S2 =
= 14,0576
r11 = ( )( )
= 0,580
Pada α = 5% dengan n = 35, diperoleh rtabel = 0,396. Karena r11 > rtabel,
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
2
2
11S
pqS
1-k
k r
159
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL
Rumus :
Keterangan :
IK : Indeks Kesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab benar
JS : Jumlah Soal
Kriteria :
Interval IK Kriteria
0,00 – 0,30
0,30 – 0,70
0,70 – 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
(Arikunto, 2003)
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh hasil seperti
pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC-06 1 1 UC-01 1
2 UC-15 1 2 UC-02 1
3 UC-16 1 3 UC-11 0
4 UC-07 1 4 UC-14 1
5 UC-22 1 5 UC-25 0
6 UC-04 1 6 UC-10 1
7 UC-05 1 7 UC-12 0
8 UC-09 1 8 UC-17 1
9 UC-19 1 9 UC-24 0
10 UC-20 1 10 UC-23 1
11 UC-08 1 11 UC-03 1
12 UC-13 1 12 UC-21 0
13 UC-18 1
Jumlah 13 Jumlah 7
JS
B IK
160
Kemudian masukkan data kedalam rumus dan diperoleh hasil sebagai
berikut:
IK =
= 0,800
Berdasarkan kriteria, maka soal no.1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah.
161
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL
Rumus :
Keterangan :
D : Indeks Diskriminasi
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
Kriteria :
Interval DP Kriteria
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 1,00
Negatif
Jelek
Cukup
Baik
Sangat baik
Sangat tidak baik,
sebaiknya dibuang
(Arikunto, 2003)
Perhitungan :
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk
butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada
tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 UC-06 1 1 UC-01 1
2 UC-15 1 2 UC-02 1
3 UC-16 1 3 UC-11 0
4 UC-07 1 4 UC-14 1
5 UC-22 1 5 UC-25 0
6 UC-04 1 6 UC-10 1
7 UC-05 1 7 UC-12 0
8 UC-09 1 8 UC-17 1
9 UC-19 1 9 UC-24 0
10 UC-20 1 10 UC-23 1
11 UC-08 1 11 UC-03 1
12 UC-13 1 12 UC-21 0
Jumlah 12 Jumlah 7
JB JA
BBBA DP
162
Dengan rumus Daya Pembeda tersebut, maka diperoleh hasil:
D =
= 0,417
Berdasarkan kriteia, maka soal no. 1 memiliki daya pembeda yang baik.
163
Lampiran 13
LEMBAR SOAL EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)
pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar a, b, c atau d.
1. Tanah, udara, dan air adalah
komponen dari ...
a. Produsen
b. Alam
c. Abiotik
d. Heterotropik
2. Udara merupakan unsur lingkungan
hidup ...
a. Abiotik
b. Alam
c. Biotik
d. Sosial
3. Lahan merupakan unsur lingkungan
hidup ...
a. Abiotik
b. Alam
c. Biotik
d. Sosial
4. Berikut ini merupakan unsur
lingkungan hidup biotik, kecuali ...
a. Dekomposer
b. Karnivora
c. Konifer
d. Iklim
5. Lapisan bumi tempat ekosistem
berlangsung disebut dengan ...
a. Biosfer
b. Litosfer
c. Atmofer
d. Antroposfer
6. Pemakan sisa organisme yang telah
mati dan mengubahnya menjadi
partikel-partikel organik, dinamakan...
a. Herbivora
b. Omnivora
c. Karnivora
d. Dekomposer
7. Jamur merupakan contoh ...
a. Herbivora
b. Omnivora
c. Karnivora
d. Dekomposer
8. Ruang yang ditempati makhluk hidup
bersama benda tak hidup disebut ...
a. Ekosistem
b. Lingkungan
c. Populasi
d. Habitat
9. Yang dimaksud dengan lingkungan
hidup adalah ...
a. Lingkungan dimana tempat para
makhluk bisa hidup
b. Lingkungan di luar suatu organisme
yang terdiri atas makhluk hidup
seperti tumbuhan, hewan dan
manusia
c. Lingkungan tempat berinteraksi
antara manusia dengan habitatnya
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Kelas : VII (Delapan)
Mata Pelajaran: IPS Geografi
Materi Pokok: Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan
Waktu : 45 menit
164
d. Lingkungan tempat interaksi antara
hewan dan tumbuhan pada suatu
tempat.
10. Unsur-unsur berikut ini yang
merupakan komponen abiotik adalah
...
a. Tanah, udara, dan mikroorganisme
b. Mikroorganisme, cacing, dan
serangga
c. Flora, fauna dan mikroorganisme
d. Air, tanah, dan udara
11. Antara unsur-unsur lingkungan hidup
satu dengan lainnya saling
berhubungan tidak bisa dipisah-
pisahkan, merupakan kesatuan fungsi
yang dikenal dengan istilah ekosistem.
Berikut ini yang tidak termasuk unsur
hayati adalah sebagai berikut:
a. Manusia
b. Matahari
c. Tumbuhan
d. Jasad renik
12. Usaha untuk mengurangi erosi di
lahan pertanian yang miring antara
lain bisa dilakaukan dengan cara ...
a. Menanami dengan tanaman
semusim
b. Menggunakan sistem terasering
c. Melaksanakan mekanisme pertanian
d. Menggunakan sistem tumpang sari
13. Pelestarian lingkungan hidup adalah
suatu usaha untuk menjaga agar ...
a. Lingkungan memberi hasil yang
maksimal
b. Lingkungan memiliki keadaan tetap
c. Lingkungan dapat berubah
mengikuti perkembangan zaman
d. Lingkungan tetap dikuasai manusia
14. Salah satu upaya untuk mencegah
pencemaran terhadap air sungai di
daerah perkotaan antara lain sebagai
berikut, kecuali …
a. Membuat taman di areal sekitar
sungai
b. Mendaur ulang limbah
c. Memakai pestisida sesuai dengan
dosis yang dianjurkan
d. Membuang sampah pada tempatnya
15. Tanah longsor dan erosi yang terjadi
di Indonesia sebagian besar
disebabkan oleh penggundulan hutan.
Kerusakan hutan tersebut antara lain
berupa tindakan ...
a. Reboisasi
b. Melaksanakan tebang pilih
c. Pembalakan hutan
d. Mempertahankan hutan lindung
16. Salah satu ciri pembangunan yang
berwawasan lingkungan adalah ...
a. Melakukan AMDAL setelah
pembangunan dilakukan
b. Melakukan AMDAL sebelum
pembangunan dilaksanakan
c. Setelah pembangunan dilakukan
diteliti dampak yang terjadi
d. Sebelum pembangunan
dilaksanakan terlebih dulu diteliti
potensi lingkungannya
17. Tindakan pemanfaatan lingkungan
sesuai pembangunan berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan antara
lain ...
a. Pemilihan energi yang paling langka
b. Selalu meningkatkan kegiatan
eksploitasi
c. Pembuatan peresapan air hujan
d. Mengolah tanah dengan teknologi
paling modern
18. Pembangunan yang berkelanjutan
bertujuan untuk mendukung ...
a. Kondisi fisik lahan
b. Siklus hidrologi
c. Kondisi sosial lingkungan
d. Makin terbukanya lapangan kerja
19. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan
lingkungan dengan menerapkan
prinsip keberlanjutan yaitu ...
a. Alih fungsi lahan di kawasan
pelindung
165
b. Penerapan kebijakan perikanan
tangkap menggunakan jaring
c. Mengolah lahan pertanian secara
intensif dan kontinu
d. Membangun pompa air tanah di
kawasan pesisir
20. Keberhasilan pembangunan dari aspek
ekonomi dapat dinilai menggunakan
indikator ...
a. Kelengkapan infrastruktur
b. PNB per kapita
c. Pemerataan pembanguan
d. Pemerataan pendapatan penduduk
21. Sebelum memanfaatkan suatu lahan
potensial untuk pengembangan lebih
lanjut tanpa melupakan prinsip
pembangunan berkelanjutan, maka
terlebih dahulu harus dilakukan ...
a. Izin pembangunan
b. Kerja sama antar masyarakat dan
pengembang
c. Mengadakan survei
d. Musyawarah dengan penduduk
sekitar
22. Salah satu hakikat pembangunan
nasional adalah …
a. Pemerataan hasil pembangunan di
seluruh pelosok tanah air
b. Kemajuan di segala bidang
c. Musyawarah yang mufakat
d. Keseimbangan antar golongan
SELAMAT BEKERJA DAN SUKSES
166
Lampiran 14
REKAPITULASI HASIL NILAI TES EVALUASI SISWA KELAS EKSPERIMEN
No Kode Nomor Soal
Benar Salah Nilai Ketuntasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kunci Jawaban C A A D B D D B B D B B A C C D C C C D C A
1 E – 1 C A A D B D D B C D B B A B C B C C C B A A 17 5 77,273 Tuntas
2 E – 2 C A A D B D D B B D B B A A C B C C C D A A 19 3 86,364 Tuntas
3 E – 3 C A A D A D D A C D B B A C C D C C C D C A 19 3 86,364 Tuntas
4 E – 4 C A A D B D D B B D B B A A C B C C C D C A 20 2 90,909 Tuntas
5 E – 5 C A A D B D D A A D B B A C C B C C C D C B 18 4 81,818 Tuntas
6 E – 6 C A A D B D D B B D B B A A C B C C C D D A 19 3 86,364 Tuntas
7 E – 7 C A A D B D D B B D B B A A C B C C C D D A 19 3 86,364 Tuntas
8 E – 8 C A A D A D D B B D B B A A C B C C B D D A 17 5 77,273 Tuntas
9 E – 9 C A A D A D D B C D B B A C d B C C B C D A 15 7 68,182 Belum Tuntas
10 E – 10 C A A D B D D B B D B B C C C D C B C B C A 19 3 86,364 Tuntas
11 E – 11 C A A D A D D A A D B B A C C B C C C D D A 17 5 77,273 Tuntas
12 E – 12 C A A D B D D B B D B B A D C B C C C D D A 19 3 86,364 Tuntas
13 E – 13 C A A D C D D B B D B B A C C D C D C D D A 19 3 86,364 Tuntas
14 E – 14 B A A D B D D B B D B B A A C D C C C C D A 18 4 81,818 Tuntas
15 E – 15 C A A D B D D B B D B B A C C B B C B B A A 17 5 77,273 Tuntas
16 E – 16 C A A D B D D A B D B B B C b B C D C D C B 16 6 72,727 Belum Tuntas
17 E – 17 C A A D B D D B C D B D A A C D B C C C C A 17 5 77,273 Tuntas
18 E – 18 C A A D B D D B B D B B A A C B C C B C A A 17 5 77,273 Tuntas
167
19 E – 19 C A A D A D D B B D B B A A C B C C B D D A 17 5 77,273 Tuntas
20 E – 20 C A A D B D D B B D B B A C C B C A C D D D 18 4 81,818 Tuntas
21 E – 21 C A A D A D D B B D B B A B C B C C B C A A 16 6 72,727 Belum Tuntas
22 E – 22 C A A D A D D B B D B B A A C B C C B B C A 17 5 77,273 Tuntas
23 E – 23 C A A D B D D B B D B B A A C B C C C D D A 19 3 86,364 Tuntas
24 E – 24 C A A D B D D B B D B D A A C B C C C D D A 18 4 81,818 Tuntas
25 E – 25 C A A D A D D B B D B B A C C B C C B C A A 17 5 77,273 Tuntas
JUMLAH 80,727 Tuntas
168
REKAPITULASI HASIL NILAI TES EVALUASI SISWA KELAS KONTROL
No Nama Nomor Soal
Benar
Salah
Nilai
Ketuntasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kunci Jawaban C A A D B D D B B D B B A C C D C C C D C A
1 K – 1 B A A D A D D A B D B B C C C D C B C C D A 15 7 68,182 Belum Tuntas
2 K - 2 C A D D A D D B B D B B A C C B B C C B C B 16 6 72,727 Belum Tuntas
3 K - 3 C A A D A D D B B D B B B C C D D C C C B A 17 5 77,273 Tuntas
4 K - 4 C A A D A D D B D D B B B A C B C A C C C A 15 7 68,182 Belum Tuntas
5 K - 5 C A A D A D D B B D B B B A C B C C C B C A 17 5 77,273 Tuntas
6 K - 6 B A B D A D D B B D B B A C C B C C C B C B 16 6 72,727 Belum Tuntas
7 K - 7 C A A D A D D B B D B B B A C B C A C C D A 15 7 68,182 Belum Tuntas
8 K - 8 C A A D A D D A A D B B B C C B C A C C C A 15 7 68,182 Belum Tuntas
9 K - 9 C A A D A D D A A D B B A C C B C A C C C A 16 6 72,727 Belum Tuntas
10 K - 10 C A A D A D D B C D B B B C C B D C C C C A 16 6 72,727 Belum Tuntas
11 K - 11 C A C D A D D B D D B B B A C B C A C B B A 13 9 59,091 Belum Tuntas
12 K - 12 C A A D C D D B B D A B A A C B C A C A D A 15 7 68,182 Belum Tuntas
13 K - 13 C A A D A D D B B D B B B A C B C A C C C A 16 6 72,727 Belum Tuntas
14 K - 14 C A A D A D D B D D B B B A C B C C C B C A 16 6 72,727 Belum Tuntas
15 K - 15 C A A D A D D B D D B B A A C B C A C C C A 16 6 72,727 Belum Tuntas
16 K - 16 C A A D A D D B B D B B A A C B C A C C C A 17 5 77,273 Tuntas
17 K - 17 C A A B A D D B B D B B A C C D D C C B C A 18 4 81,818 Tuntas
18 K - 18 C A A D A D D B B D B B A A C B C A C B C A 17 5 77,273 Tuntas
19 K - 19 C A A D A D D A A D B B A C C B C A C C C A 16 6 72,727 Belum Tuntas
20 K - 20 C A A D A D D B B A B B A C C B C A C B C A 17 5 77,273 Tuntas
169
21 K - 21 C A A D A D D B B D B B B A C B C A C C C A 16 6 72,727 Belum Tuntas
22 K - 22 C A A D A D D B D B B B B A C B C C C B C A 15 7 68,182 Belum Tuntas
23 K - 23 C A A D C D D B B D A D A D C B D C C D C A 16 6 72,727 Belum Tuntas
24 K - 24 C A A D A D D B D D B B A A C B C A C C C A 16 6 72,727 Belum Tuntas
25 K – 25 C A C D A D D B D D B B B A C B C A C B C A 14 8 63,636 Belum Tuntas
JUMLAH 72,000 Belum Tuntas
170
Lampiran 15
PERBANDINGAN NILAI TES EVALUASI KELAS EKSPERIMEN DAN
KONTROL
Eksperimen Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 E-01 77,27 1 K-01 68,18
2 E-02 86,36 2 K-02 72,73
3 E-03 86,36 3 K-03 77,27
4 E-04 90,91 4 K-04 68,18
5 E-05 81,82 5 K-05 77,27
6 E-06 86,36 6 K-06 72,73
7 E-07 86,36 7 K-07 68,18
8 E-08 77,27 8 K-08 68,18
9 E-09 68,18 9 K-09 72,73
10 E-10 86,36 10 K-10 72,73
11 E-11 77,27 11 K-11 59,09
12 E-12 86,36 12 K-12 68,18
13 E-13 86,36 13 K-13 72,73
14 E-14 81,82 14 K-14 72,73
15 E-15 77,27 15 K-15 72,73
16 E-16 72,73 16 K-16 77,27
17 E-17 77,27 17 K-17 81,82
18 E-18 77,27 18 K-18 77,27
19 E-19 77,27 19 K-19 72,73
20 E-20 81,82 20 K-20 77,27
21 E-21 72,73 21 K-21 72,73
22 E-22 77,27 22 K-22 68,18
23 E-23 86,36 23 K-23 72,73
24 E-24 81,82 24 K-24 72,73
25 E-25 77,27 25 K-25 63,64
S = 2018,18 S = 1800
n1 = 25 n2 = 25
x1
= 80,727
x2
= 72,00
s12 = 31,474 s2
2 = 23,5537
171
Lampiran 16
ANALISIS DATA TES EVALUASI
UJI KESAMAAN DUA VARIAN DATA TES EVALUASI ANTARA
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipoteis :
Ho : σ12 = σ2
2
Ha : σ12 ≠ σ2
2
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis digunakan rumur :
(Sudjana, 2005)
Ho diterima apabila F ≤ F1/2α(nb-1):(nk-1)
F 1/2 (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh :
Sumber variasi Kelompok
Eksperimen
Kelompok
Kontrol
Jumlah 2018 1800
n 25 25
x
80,73 72,00
Varians (s2) 31,4738 23,5537
Standart deviasi (s) 5,61 4,85
Berdasarkan rumus di atas diperoleh :
F =
F = 1,3363
terkecilVarians
terbesarVarians F
172
Pada α = 5% dengan:
dk pembilang = nb – 1 = 25 – 1 = 24
dk penyebut = nb – 1 = 25 – 1 = 24
F1/2α(nb-1):(nk-1) = 1,98
1,3363
1,98
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelompok mempunyai varian yang tidak berbeda.
173
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL TES EVALUASI
ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis :
Ho : μ1 ≤ μ2
Ha : μ1 > μ2
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus :
Dimana,
Mx = = = 80,7273 My = = = 72
∑x2 = ∑x
2 - ∑y
2 = ∑y
2 -
= 163678 - = 130165 -
= 163678 – 162922 = 130165 - 129600
= 755,372 = 565,289
1- N
x
MM t
22
YX1
y
174
t =
=
=
= 5,88245
Pada α = 5% dengan dk = 25 + 25 – 2 = 48 diperoleh t(0,95)(58) = 2,01
-2,01
2,01
5,88
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan
kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.
175
UJI NORMALITAS DATA HASIL BELAJAR KELOMPOK
EKSPERIMEN
Hipotesis :
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis :
Rumus yang digunakan:
(Sudjana, 2005)
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika x2 < x
2tabel
2()(k-3)
Nilai maksimal = 90,91 Panjang kelas = 3,8
Nilai minimal = 68,18 rata-rata (Ẍ ) = 80,7
Rentang = 22,73 S = 5,6
Banyak Kelas = 6,0 N = 25
Kelas Interval
Batas
K
el
as
Z untuk
batas
kls.
Peluang
untuk
Z
Luas Kls.
Untuk
Z
Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei
68,18 - 71,18 67,68 -2,33 0,4900 0,0434 1,085 1 0,007
72,18 - 75,18 71,68 -1,61 0,4466 0,1308 3,270 2 0,493
76,18 - 79,18 75,68 -0,90 0,3158 0,2419 6,046 9 1,443
80,18 - 83,18 79,68 -0,19 0,0739 0,2747 6,867 4 1,197
84,18 - 87,18 83,68 0,53 0,2008 0,1917 4,792 8 2,148
88,18 - 91,18 87,68 1,24 0,3924 0,0821 2,053 1 0,540
91,68 1,95 0,4746 25
c² = 5,828
k
1i
2
i2 O
i
i
E
E
176
Untuk α = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3 diperoleh x2
tabel = 7, 815
5,828
7,81
Karena x2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut
berdistribusi normal
177
UJI NORMALITAS DATA HASIL BELAJAR KELOMPOK KONTROL
Hipotesis :
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis :
Rumus yang digunakan:
(Sudjana, 2005)
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika x2 < x
2tabel
2()(k-3)
Nilai maksimal = 81,82 Panjang kelas = 3,8
Nilai minimal = 59,09 rata-rata (Ẍ ) = 72,0
Rentang = 22,73 S = 4,9
Banyak Kelas = 6,0 N = 25
Kelas Interval
Batas
K
el
as
Z untuk
batas
kls.
Peluang
untu
k Z
Luas Kls.
Untuk
Z
Ei Oi
(Oi-Ei)²
Ei
59,09 - 62,09 58,59 -2,76 0,4971 0,0234 0,585 1 0,294
63,09 - 66,09 62,59 -1,94 0,4737 0,1063 2,656 1 1,033
67,09 - 70,09 66,59 -1,11 0,3675 0,2533 6,331 6 0,017
71,09 - 74,09 70,59 -0,29 0,1142 0,3175 7,938 11 1,182
75,09 - 78,09 74,59 0,53 0,2033 0,2095 5,237 5 0,011
79,09 - 82,09 78,59 1,36 0,4128 0,0727 1,817 1 0,367
82,59 2,18 0,4855 25
x² = 2,904
k
1i
2
i2 O
i
i
E
E
178
Untuk α = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3 diperoleh x2
tabel = 7, 815
2,904
7,81
Karena x2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut
berdistribusi normal
179
Lampiran 17
KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Kelas : VII (Delapan)
Mata Pelajaran : IPS Geografi
Materi Pokok : Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Dan Upaya
Penanggulangannya Dalam Pembangunan Berkelanjutan
No
Variabel
penelitia
n
Aspek yang Dinilai (Indikator) Responden
1. Aktivitas
belajar
siswa
1. Kegiatan-kegiatan visual (visual activities)
1.1. Perhatian siswa ketika guru menerangkan dan mengikuti pelajaran
Siswa
2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral activities)
2.1. Mampu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
2.2. Aktivitas siswa
3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan (listening activities)
3.1. Mendengarkan dan memahami ketika guru menjelaskan
4. Kegiatan-kegiatan metrik (motor activities)
4.1. Minat demonstrasi di depan kelas
5. Kegiatan-kegiatan emosional (emotional activities)
5.1. Semangat siswa dalam pembelajaran
5.2. Semangat siswa dalam berdiskusi
Ungaran, 30 Mei 2013
Observer I Guru Pamong
Ana Prastiwi, S.Pd.
NIP. 19730921200604 2 008
180
Lampiran 18
KRITERIA PENSKORAN AKTIVITAS SISWA
Mata Pelajaran : IPS Geografi
Kelas : VIII
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Dan
Upaya Penanggulangannya Dalam Pembangunan
Berkelanjutan
Kriteria Penskoran :
Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup baik
Skor 1 = Kurang baik
No. Aspek Penilaian Kriteria Skor
1.
Perhatian siswa
mengikuti
pelajaran
Selalu memperhatikan pelajaran 3
Sering memperhatikan pelajaran 2
Kadang-kadang memperhatikan pelajaran 1
2. Demonstrasi didepan
kelas
Kemauan sendiri untuk maju didepan kelas 3
Ajakan teman untuk maju didepan kelas 2
Hanya ikut-ikut teman maju didepan kelas 1
3. Pemahaman siswa
Kejelasan siswa dalam menerima materi pelajaran 3
Sering bertanya dengan guru tentang materi pelajaran 2
Selalu bertanya dengan guru tentang materi pelajaran 1
4. Semangat siswa dalam
berdiskusi
Bekerjasama dengan semua anggota kelompok 3
Bekerjasama dengan beberapa anggota kelompok 2
Hanya bekerjasama dengan satu anggota kelompok saja 1
5. Keaktifan siswa
Selalu menjawab maupun bertanya dengan guru tentang
materi 3
Sering menjawab maupun bertanya dengan guru tentang
materi 2
Kadang-kadang menjawab maupun bertanya dengan guru
tentang materi 1
6. Menjawab pertanyaan
Selalu menjawab pertanyaan 3
Sering menjawab pertanyaan 2
Kadang-kadang menjawab pertanyaan 1
181
Lampiran 19
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Mata Pelajaran : IPS Geografi
Kelas : VIII
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangannya Dalam
Pembangunan Berkelanjutan
No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah
Skor
Pencapaian
Keterangan
Perhatian
Siswa
Mengiku
ti
Pelajaran
Demonstrasi
Didepan
Kelas
Pemahaman
Siswa
Semangat
Siswa
Dalam
Berdisku
si
Keaktifan
Siswa
Menjawab
Pertanya
an
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
182
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Penilaian : Nilai = x 100
Kriteria penilaian:
100 – 68 = Baik
67 – 33 = Cukup baik
< 33 = Kurang baik
183
Lampiran 20
REKAPITULASI OBSERVASI SISWA KELAS EKSPERIMEN
OBSERVER I
No Nomor
Kode
Aspek Penilaian
Pertemuan 1
AP 1 AP 2 AP 3 AP 4 AP 5 AP 6
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 E – 1 2 2 2 3 2 2
2 E – 2 2 3 2 3 3 3
3 E – 3 1 1 2 3 2 2
4 E – 4 2 2 3 3 2 2
5 E – 5 2 3 3 3 2 2
6 E – 6 2 2 3 3 2 2
7 E – 7 2 2 3 3 2 2
8 E – 8 2 2 3 3 2 2
9 E – 9 3 2 3 3 2 2
10 E – 10 3 3 3 3 3 3
11 E – 11 2 2 3 3 2 2
12 E – 12 2 2 3 3 2 2
13 E – 13 2 2 3 3 2 2
14 E – 14 2 2 3 3 3 3
15 E – 15 3 3 3 3 3 3
16 E – 16 2 2 3 3 3 2
17 E – 17 2 2 2 3 3 2
18 E – 18 2 3 2 2 2 1
19 E – 19 2 3 3 2 2 2
20 E – 20 2 2 3 3 3 2
21 E – 21 2 2 2 3 2 3
22 E – 22 2 3 2 2 3 2
23 E – 23 2 2 3 2 3 3
24 E – 24 2 2 3 3 2 3
25 E – 25 2 2 3 3 3 3
Jumlah 9 42 1 21 34 1 54 14 0 63 8 0 30 30 0 24 32 1
rata-rata 20,22222222
67%
184
No Nomor
Kode
Aspek Penilaian
Pertemuan 2
AP 1 AP 2 AP 3 AP 4 AP 5 AP 6
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 E – 1 2 2 2 3 2 2
2 E – 2 2 3 3 3 2 2
3 E – 3 1 2 3 3 2 1
4 E – 4 2 2 3 3 2 2
5 E – 5 2 2 3 3 2 2
6 E - 6 2 2 3 3 2 2
7 E - 7 2 2 3 3 2 2
8 E - 8 2 2 3 3 2 2
9 E - 9 2 2 3 3 2 2
10 E - 10 3 3 3 3 2 3
11 E - 11 3 3 3 3 2 3
12 E - 12 3 3 3 3 2 3
13 E - 13 3 3 3 3 2 3
14 E - 14 3 3 3 3 3 3
15 E - 15 3 3 3 3 2 3
16 E - 16 3 3 3 3 2 3
17 E - 17 3 3 3 3 2 3
18 E - 18 3 3 3 3 2 3
19 E - 19 2 3 3 3 2 3
20 E - 20 2 3 3 3 2 3
21 E - 21 2 2 3 3 2 2
22 E - 22 2 2 3 3 2 2
23 E - 23 2 3 3 3 2 2
24 E - 24 2 2 3 3 2 2
25 E - 25 2 2 3 3 2 2
Jumlah 27 30 1 39 24 0 72 2 0 75 0 0 3 48 0 33 26 1
rata-rata 21,16666667
% 71%
72%
185
No
Nomer
Ko
de
Aspek Penilaian
Jumlah % Kategori Pertemuan 3
AP 1 AP 2 AP 3 AP 4 AP 5 AP 6
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 E - 1 2 2 3 3 3 3 42 78% Baik
2 E - 2 2 3 3 3 3 3 48 89% Sangat Baik
3 E - 3 2 2 3 3 3 3 39 72% Baik
4 E - 4 2 2 3 3 3 3 44 81% Sangat Baik
5 E - 5 2 3 3 3 3 3 46 85% Sangat Baik
6 E - 6 2 2 3 3 3 3 44 81% Sangat Baik
7 E - 7 2 2 3 3 3 3 44 81% Sangat Baik
8 E - 8 2 2 3 3 3 3 44 81% Sangat Baik
9 E - 9 2 2 3 3 3 3 45 83% Sangat Baik
10 E - 10 3 3 3 3 3 3 53 98% Sangat Baik
11 E - 11 3 3 3 3 3 3 49 91% Sangat Baik
12 E - 12 3 3 3 3 3 3 49 91% Sangat Baik
13 E - 13 3 3 3 3 3 3 49 91% Sangat Baik
14 E - 14 3 3 3 3 3 3 52 96% Sangat Baik
15 E - 15 2 3 3 3 3 3 52 96% Sangat Baik
16 E - 16 2 3 3 3 3 3 49 91% Sangat Baik
17 E - 17 2 3 3 3 3 3 48 89% Sangat Baik
18 E - 18 2 3 3 3 3 3 46 85% Sangat Baik
19 E - 19 2 3 3 3 3 3 47 87% Sangat Baik
20 E - 20 2 3 3 3 3 3 48 89% Sangat Baik
21 E - 21 2 3 3 3 3 3 45 83% Sangat Baik
22 E - 22 2 3 3 3 3 3 45 83% Sangat Baik
23 E - 23 2 3 3 3 3 3 47 87% Sangat Baik
24 E - 24 2 3 3 3 3 3 46 85% Sangat Baik
25 E - 25 2 3 3 3 3 3 47 87% Sangat Baik
Jumlah 15 40 0 54 14 0 75 0 0 75 0 0 75 0 0 75 0 0
rata-rata 23,5
% 78% 72% Baik
186
REKAPITULASI OBSERVASI SISWA KELAS EKSPERIMEN
OBSERVER II
No Nomor
Kode
Aspek Penilaian
Pertemuan 1
AP 1 AP 2 AP 3 AP 4 AP 5 AP 6
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 E - 1 2 2 2 3 3 2
2 E - 2 3 2 3 3 3 2
3 E - 3 1 1 1 1 2 1
4 E - 4 2 2 3 3 3 2
5 E - 5 2 2 2 3 3 2
6 E - 6 2 2 3 3 3 2
7 E - 7 2 2 3 3 3 2
8 E - 8 2 2 3 3 3 2
9 E - 9 2 2 3 3 3 2
10 E - 10 3 3 3 3 3 3
11 E - 11 1 1 2 3 3 2
12 E - 12 2 2 3 3 3 2
13 E - 13 2 2 3 3 3 2
14 E - 14 2 3 3 3 3 3
15 E - 15 2 2 3 3 3 3
16 E - 16 2 2 3 3 3 2
17 E - 17 2 2 3 3 3 2
18 E - 18 1 1 2 2 2 1
19 E - 19 1 1 2 3 3 2
20 E - 20 1 1 2 3 3 2
21 E - 21 2 2 3 3 3 2
22 E - 22 1 1 2 3 3 2
23 E - 23 1 2 3 3 3 3
24 E - 24 2 2 3 3 3 2
25 E - 25 2 2 3 3 3 2
Jumlah 6 32 7 6 34 6 51 14 1 69 2 1 69 4 0 12 38 2
rata-rata 19,66666667
% 66%
187
No Nomor
Kode
Aspek Penilaian
Pertemuan 2
AP 1 AP 2 AP 3 AP 4 AP 5 AP 6
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 E - 1 2 2 3 3 2 3
2 E - 2 2 3 3 3 3 3
3 E - 3 2 1 2 2 2 2
4 E - 4 3 2 3 3 3 2
5 E - 5 3 3 3 3 3 3
6 E - 6 3 2 3 3 3 2
7 E - 7 3 2 3 3 3 2
8 E - 8 3 2 3 3 3 3
9 E - 9 3 2 3 3 3 2
10 E - 10 3 3 3 3 3 3
11 E - 11 2 2 3 3 3 2
12 E - 12 3 2 3 3 3 2
13 E - 13 3 2 3 3 3 2
14 E - 14 3 3 3 3 3 3
15 E - 15 3 3 3 3 3 3
16 E - 16 3 2 3 3 3 2
17 E - 17 3 2 3 3 3 2
18 E - 18 2 2 2 2 2 2
19 E - 19 2 3 2 3 2 2
20 E - 20 2 3 2 3 2 2
21 E - 21 3 2 2 3 2 2
22 E - 22 2 3 2 3 2 2
23 E - 23 3 3 2 3 2 3
24 E - 24 3 2 2 3 2 2
25 E - 25 3 2 2 3 2 2
Jumlah 51 16 0 27 30 1 48 18 0 69 4 0 45 20 0 24 34 0
rata-rata 21,5
% 72%
188
No
Nomor
Ko
de
Aspek Penilaian
Jumlah %
Kategori
Pertemuan 3
AP 1 AP 2 AP 3 AP 4 AP 5 AP 6
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 E - 1 2 2 3 3 3 3 45 83% Sangat Baik
2 E - 2 2 2 3 3 3 3 49 91% Sangat Baik
3 E - 3 2 2 2 3 2 3 32 59% Cukup Baik
4 E - 4 2 2 3 3 3 3 47 87% Sangat Baik
5 E - 5 2 2 3 3 3 3 48 89% Sangat Baik
6 E - 6 2 2 3 3 3 3 47 87% Sangat Baik
7 E - 7 2 2 3 3 3 2 46 85% Sangat Baik
8 E - 8 2 2 3 3 3 3 48 89% Sangat Baik
9 E - 9 2 2 3 3 3 2 46 85% Sangat Baik
10 E - 10 3 2 3 3 3 3 53 98% Sangat Baik
11 E - 11 2 2 3 3 3 2 42 78% Baik
12 E - 12 2 2 3 3 3 2 46 85% Sangat Baik
13 E - 13 2 2 3 3 3 2 46 85% Sangat Baik
14 E - 14 3 2 3 3 3 3 52 96% Sangat Baik
15 E - 15 3 3 3 3 3 3 52 96% Sangat Baik
16 E - 16 2 2 3 3 3 3 47 87% Sangat Baik
17 E - 17 2 2 3 3 3 3 47 87% Sangat Baik
18 E - 18 2 2 3 3 3 3 37 69% Baik
19 E - 19 2 2 3 3 3 3 42 78% Baik
20 E - 20 3 3 3 3 3 3 44 81% Sangat Baik
21 E - 21 2 2 3 3 3 3 45 83% Sangat Baik
22 E - 22 3 3 3 3 3 3 44 81% Sangat Baik
23 E - 23 3 3 3 3 3 3 49 91% Sangat Baik
24 E - 24 2 2 3 3 3 3 45 83% Sangat Baik
25 E - 25 2 2 3 3 3 3 45 83% Sangat Baik
Jumlah 18 38 0 12 42 0 72 2 0 75 0 0 72 2 0 60 10 0 1144
rata-rata 22,38888889
% 75% 71% Baik
Kategori
189
Lampiran 21
UJI KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis :
Ho : μ < 75 (Belum mencapai ketuntasan belajar)
Ha : μ ≥ 75 (Sudah mencapai ketuntasan belajar)
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus :
Ha diterima apabila t > t(1-α):(n-1)
Sumber variasi Nilai
Jumlah 2018
n 25
x
80,73
Varians (s2) 31,4738
Standart deviasi (s) 5,61
Berdasarkan rumus di atas diperoleh :
t = = 5,1044
Pada α = 5% dengan dk = 25 – 1 = 24, diperoleh t(0,95)(24) = 2,0639
2,06 5,104
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajarnya lebih dari 75 atau telah mencapai ketuntasan belajar.
n
s
-xt o
190
UJI KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS KONTROL
Hipotesis :
Ho : μ < 75 (Belum mencapai ketuntasan belajar)
Ha : μ ≥ 75 (Sudah mencapai ketuntasan belajar)
Uji Hipotesis :
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus :
Ha diterima apabila t > t(1-α):(n-1)
Sumber variasi Nilai
Jumlah 1800
n 25
x
72,00
Varians (s2) 23,5537
Standart deviasi (s) 4,85
Berdasarkan rumus di atas diperoleh :
t = = -3,0907
Pada α = 5% dengan dk = 25 – 1 = 24, diperoleh t(0,95)(24) = 2,0639
-3,0907
2,6
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajarnya kurang dari 75 atau belum mencapai ketuntasan belajar.
n
s
-xt o
191
PERBANDINGAN DATA NILAI TES EVALUASI KELOMPOK
EKSPERIMEN DENGAN KELOMPOK KONTROL
Eksperimen Kontrol
No Kode NILAI Kriteria No Kode NILAI Selisih
1 E-01 77,27 Tuntas 1 K-01 68,18 Belum Tuntas
2 E-02 86,36 Tuntas 2 K-02 72,73 Belum Tuntas
3 E-03 86,36 Tuntas 3 K-03 77,27 Tuntas
4 E-04 90,91 Tuntas 4 K-04 68,18 Belum Tuntas
5 E-05 81,82 Tuntas 5 K-05 77,27 Tuntas
6 E-06 86,36 Tuntas 6 K-06 72,73 Belum Tuntas
7 E-07 86,36 Tuntas 7 K-07 68,18 Belum Tuntas
8 E-08 77,27 Tuntas 8 K-08 68,18 Belum Tuntas
9 E-09 68,18 Belum Tuntas 9 K-09 72,73 Belum Tuntas
10 E-10 86,36 Tuntas 10 K-10 72,73 Belum Tuntas
11 E-11 77,27 Tuntas 11 K-11 59,09 Belum Tuntas
12 E-12 86,36 Tuntas 12 K-12 68,18 Belum Tuntas
13 E-13 86,36 Tuntas 13 K-13 72,73 Belum Tuntas
14 E-14 81,82 Tuntas 14 K-14 72,73 Belum Tuntas
15 E-15 77,27 Tuntas 15 K-15 72,73 Belum Tuntas
16 E-16 72,73 Belum Tuntas 16 K-16 77,27 Tuntas
17 E-17 77,27 Tuntas 17 K-17 81,82 Tuntas
18 E-18 77,27 Tuntas 18 K-18 77,27 Tuntas
19 E-19 77,27 Tuntas 19 K-19 72,73 Belum Tuntas
20 E-20 81,82 Tuntas 20 K-20 77,27 Tuntas
21 E-21 72,73 Belum Tuntas 21 K-21 72,73 Belum Tuntas
22 E-22 77,27 Tuntas 22 K-22 68,18 Belum Tuntas
23 E-23 86,36 Tuntas 23 K-23 72,73 Belum Tuntas
24 E-24 81,82 Tuntas 24 K-24 72,73 Belum Tuntas
25 E-25 77,27 Tuntas 25 K-25 63,64 Belum Tuntas
S = 2018,18 S = 1800
n1 = 34 n2 = 34
x1
= 80,73
x2
= 72,00
Tuntas = 22 88,00% s22 = 6 24,00%
Belum = 3 12,00% s2 = 19 76,00%
Klasikal = 88,00% Terpenuhi 24,0% Belum Terpenuhi
192
Lampiran 22
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN STUDENTS
CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT
Petunjuk Pengisian:
1. Isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang telah tersedia.
2. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan teliti dan sesuai dengan kehendak
hati.
3. Jawaban saudara pada angket ini tidak akan mempengaruhi nama baik dan nilai
anda pada mata pelajaran karena hanya bersifat pendapat.
Adapun keterangannya sebagai berikut:
Skor 4 : Sangat setuju
Skor 3 : Setuju
Skor 2 : Kurang setuju
Skor 1 : Tidak setuju
No Pertanyaan Skor
4 3 2 1
1. Anda menyukai pembelajaran IPS Geografi
dengan metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout
2. Anda dapat belajar dengan baik pada Proses
Belajar Mengajar (PBM) yang
menggunakan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout
3. Melalui metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout
dapat mengurangi kesulitan belajar anda
4. Anda dapat mengemukakan pertanyaan
melalui metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout
5. metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout tidak
dilakukan secara berkelompok
6. Melalui metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout
dapat meningkatkan kemampuan
menyimak dan berkomunikasi anda
193
7. Setujukah anda jika digunakan metode
pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout pada mata
pelajaran IPS Geografi
8. Metode pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) berbasis handout
menjadikan kegiatan belajar terasa
menyenangkan
9. Melalui metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis
handout, anda menjadi aktif dalam
mengikuti pelajaran
10. Melalui metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis
handout, anda dapat memahami materi
pelajaran
11. Dalam mengikuti proses belajar mengajar
menggunakan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout anda dapat menemukan
pengetahuan-pengetahuan baru
12. Dengan menggunakan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout dapat meningkatkan kreatifitas
anda dalam mengikuti pembelajaran
13. Tidak ada paksaan dari pihak manapun disaat
anda mengikuti proses belajar-mengajar
menggunakan metode pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis
handout
14. Melalui metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout
penerimaan secara individu lebih efektif
15. Sekolah sudah memberikan fasilitas yang
memadai untuk mendukung kegiatan
belajar-mengajar dengan metode
pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout
Ungaran, 4 Juni 2013
Responden
194
Lampiran 23
REKAPITULASI ANGKET KETERTARIKAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN
No Kode Nomor Angket
Total % Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 E - 1 4 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 51 85% Sangat Tertarik
2 E - 2 4 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 50 83% Sangat Tertarik
3 E - 3 4 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 50 83% Sangat Tertarik
4 E - 4 4 4 3 4 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 46 77% Tertarik
5 E - 5 4 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 50 83% Sangat Tertarik
6 E - 6 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73% Tertarik
7 E - 7 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 52 87% Sangat Tertarik
8 E - 8 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 51 85% Sangat Tertarik
9 E - 9 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 51 85% Sangat Tertarik
10 E - 10 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 53 88% Sangat Tertarik
11 E - 11 4 3 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 51 85% Sangat Tertarik
12 E - 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75% Tertarik
13 E - 13 3 2 2 2 1 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 43 72% Tertarik
14 E - 14 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 4 4 3 49 82% Sangat Tertarik
15 E - 15 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 3 4 50 83% Sangat Tertarik
16 E - 16 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73% Tertarik
17 E - 17 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 48 80% Tertarik
18 E - 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 100% Sangat Tertarik
19 E - 19 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 39 65% Tertarik
20 E - 20 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 53 88% Sangat Tertarik
195
21 E - 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 100% Sangat Tertarik
22 E - 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 100% Sangat Tertarik
23 E - 23 4 3 3 4 1 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 51 85% Sangat Tertarik
24 E - 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 100% Sangat Tertarik
25 E - 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 100% Sangat Tertarik
Jumlah 91 81 81 90 59 91 85 91 87 89 90 81 88 83 84 1271
Persentase 91% 81% 81% 90% 59% 91% 85% 91% 87% 89% 90% 81% 88% 83% 84% 85% sangat tertarik
196
Lampiran 24
KRITERIA PENSKORAN KINERJA GURU METODE PEMBELAJARAN
STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT
Mata Pelajaran : IPS Geografi
Kelas : VIII
Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran
Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Dan
Upaya Penanggulangannya Dalam Pembangunan
Berkelanjutan
Kriteria Penskoran :
Skor 4 = Sangat baik
Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup baik
Skor 1 = Kurang baik
No. Aspek Penilaian Kriteria Skor
1.
Memotivasi atau
membangkitkan
minat siswa
Perhatian semua siswa dalam kelas tertuju pada guru 4
Perhatian siswa tertuju pada guru 3
Adanya perhatian dari siswa 2
Tidak diperhatikannya kehadiran guru 1
2.
Menghubungkan topik
terdahulu yang
merupakan
prasyarat untuk
topik berikutnya
Menguasai topik sebelumnya dan dapat
menghubungkannya 4
bisa menghubungkan topik sebelumnya 3
Masih terlihat kaku dalam menghubungkan topik
sebelumnya 2
Terlihat kaku dalam menghubungkan topik sebelumnya 1
3.
Telah menyiapkan alat
dan bahan dari
metode
pembelajaran
Students Centered
Learning (SCL)
berbasis handout
Sudah siap sedia sebelum jam pelajaran tiba 4
Datang tepat diawal jam pelajaran tanpa persiapan 3
Ada yang terlupakan 2
Tidak siap 1
4. Mengkondisikan
siswa aktif belajar
Siswa aktif belajar dan berdiskusi selama proses
pembelajaran 4
197
Siswa aktif berdiskusi 3
Ada beberapa siswa yang tidak kondusif 2
Siswa tidak kondusif, ramai sendiri 1
5.
Memberikan
penegasan
pertanyaan dan
jawaban yang
dibuat secara arif
Memberi pertanyaan dan menjawab dengan jawaban yang
baik dimana dapat mengarahkan siswa ke pemahaman
selajutnya
4
Sekedar memberi pertanyaan dan menjawab 3
Tidak dapat menjawab, mengelak 2
mengabaikan pertanyaan dan diam saja 1
6. Memahami jawaban
alternatif siswa
Memahami, mengelola, dan mengarahkan jawaban siswa
untuk mendapat pemahaman berikutnya 4
menerima jawaban siswa dan membahasnya 3
hanya sekedar mendengarkan 2
Tidak terima dengan jawaban hasil pemahaman siswa 1
7.
Memberikan
kesempatan siswa
untuk berpikir,
merumuskan
gagasan,
mengungkapkan
pikiran, dan
membantu
kesulitan belajar
lebih dari tiga kali 4
dua atau tiga kali kesempatan saja 3
Sekali 2
Tidak pernah 1
8. Telah mengelola kelas
dengan baik
Kelas kondusif, diskusi dan pembelajaran berjalan lancar 4
Hanya beberapa yang kondusif 3
Kelas ramai, gaduh sendiri 2
Siswa ramai hingga keluar kelas 1
9.
Membimbing siswa
menyimpulkan
materi
Membimbing siswa untuk dapat menyimpulkan materi
secara bersama-sama 4
Hanya guru yang menyimpulkan 3
ketika siswa menyimpulkan, guru diam saja 2
tidak dilaksanakan 1
10.
Memberikan tugas
untuk pertemuan
berikutnya
Selalu 4
Sering 3
Terkadang, bila ingat 2
198
Tidak 1
11. Penampilan
Berpenampilan pantas, selayaknya guru 4
Rapi 3
Penampilan tidak rapi dan kurang layak untuk mengajar 2
Tidak pantas, tidak rajin 1
12. Penggunaan papan
tulis
Dimanfaatkan dengan baik 4
Digunakan sebagian 3
Hanya digunakan sesekali 2
Tidak digunakan 1
13. Pengelolaan waktu
pelajaran
Disiplin 4
Kekurangan jam pelajaran hingga memakan jam pelajaran
berikutnya 3
Belum mampu memanfaatkan/ mengelola waktu 2
Tidak bisa mengelola waktu 1
14.
Penggunaan media
pembelajaran
(handout)
Digunakan dan dimanfaatkan dengan baik 4
Kurang dalam penggunaannya 3
Hanya dipakai diawal atau akhir pelajaran 2
Tidak digunakan 1
199
Lampiran 25
LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU METODE
PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL)
BERBASIS HANDOUT
Nama Guru Praktikan : M. Muzamzam Diar Achda
Kelas : VIII (Delapan)
Mata Pelajaran : IPS
Berilah tanda (√) untuk setiap aspek yang diamati pada kolom skor sesuai dengan
kriteria penskoran sebagai berikut:
Skor 4 : Sangat baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup baik
Skor 1 : Kurang baik
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
A. Pendahuluan
apakah guru:
Memotivasi atau membangkitkan minat siswa
Menghubungkan topik terdahulu yang merupakan prasyarat untuk topik
berikutnya
Telah menyiapkan alat, bahan, dari metode pembelajaran Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout
B. Kegiatan Inti
apakah guru:
Mengkondisikan siswa aktif belajar
Memberikan penegasan pertanyaan dan jawaban yang dibuat secara arif
Memahami jawaban alternatif siswa
Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir, merumuskan gagasan,
mengungkapkan pikiran, dan membantu kesulitan belajar
Telah mengelola kelas dengan baik
C. Penutup
apakah guru:
Membimbing siswa menyimpulkan materi
Memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya
200
11.
12.
13.
14
D. Kesan Terhadap Guru Mengajar
Penampilan
Penggunaan papan tulis
Pengelolaan waktu pelajaran
Penggunaan media pembelajaran (handout)
Ungaran, 30 Mei 2013
Observer Guru Pamong
Ana Prastiwi, S.Pd.
NIP. 19730921200604 2 008
201
Lampiran 26
REKAPITULASI OBSERVASI KINERJA GURU METODE
PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL)
BERBASIS HANDOUT OBSERVER I
No
Aspek
Yang
Diam
ati
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
∑ % Kategori Skor Skor Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 A1 2 3 3 8 67% Baik
2 A2 3 3 3 9 75% Baik
3 A3 4 4 4 12 100% Sangat Baik
4 B1 2 3 4 9 75% Baik
5 B2 3 3 4 10 83% Sangat Baik
6 B3 2 3 4 9 75% Baik
7 B4 2 3 4 9 75% Baik
8 B5 2 3 4 9 75% Baik
9 C1 2 3 4 9 75% Baik
10 C2 2 3 4 9 75% Baik
11 D1 2 4 4 10 83% Sangat Baik
12 D2 2 4 4 10 83% Sangat Baik
13 D3 2 4 4 10 83% Sangat Baik
14 D4 3 4 4 11 92% Sangat Baik
∑ 4 9 20 0 20 27 0 0 48 6 0 0
Rata-rata 59 % 84 % 90 % 80 % Sangat Baik
Kriteria Baik Sangat Baik Sangat Baik
Kriteria
76% - 100% Sangat baik
51 % - 75 % Baik
26 % - 50 % Cukup baik
1 % - 25 % Kurang baik
202
REKAPITULASI OBSERVASI KINERJA GURU METODE
PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL)
BERBASIS HANDOUT OBSERVER II
No
Aspek
Yang
Diam
ati
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
∑ % Kategori Skor Skor Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 A1 3 3 4 10 83% Sangat Baik
2 A2 2 3 3 8 67% Baik
3 A3 3 3 4 10 83% Sangat Baik
4 B1 2 3 4 9 75% Baik
5 B2 2 2 3 7 58% Baik
6 B3 2 3 3 8 67% Baik
7 B4 1 2 4 7 58% Baik
8 B5 3 4 4 11 92% Sangat Baik
9 C1 2 3 3 8 67% Baik
10 C2 3 3 4 10 83% Sangat Baik
11 D1 3 3 4 10 83% Sangat Baik
12 D2 4 3 4 11 92% Sangat Baik
13 D3 2 2 4 8 67% Baik
14 D4 3 3 4 10 83% Sangat Baik
∑ 4 18 12 1 4 30 6 0 40 12 0 0 127
Rata-rata 63 % 71 % 93 % 76 % Sangat Baik
Kriteria Baik Baik Sangat Baik
Kriteria
76% - 100% Sangat baik
51 % - 75 % Baik
26 % - 50 % Cukup baik
1 % - 25 % Kurang baik
203
Gambar 1.1. Siswa kelas eksperimen Sumber: Dokumentasi peneliti
Gambar 1.6. SMP Negeri 1 Ungaran Sumber: Dokumentasi peneliti
Gambar 1.5. Suasana siswa kelas
Eksperimen mengisi angket Sumber: Dokumentasi peneliti
Gambar 1.3. Suasana kelas eksperimen Sumber: Dokumentasi peneliti
Gambar 1.4. Suasana kelas kontrol Sumber: Dokumentasi peneliti
Gambar 1.2. Siswa kelas kontrol Sumber: Dokumentasi peneliti
DOKUMENTASI PENELITIAN