efektivitas sediaan oral nanoenkapsulasi...

12
THE 5 TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta 1456 EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI KOMBINASI EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) DAN RIMPANG JAHE (Zingiber officinalle) TERHADAP SELULIT DAN KOMPOSISI LEMAK BAWAH KULIT Ani Kristiyani 1) , Zullies Ikawati 2) , Reza Yuridian Purwoko 3) 1) Magister Farmasi Klinik, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta email: [email protected] 2) FakultasFarmasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta email: [email protected] 3) Ergia Klinik Skin Care & Research Yogyakarta email: [email protected] Abstrak Selulit adalah penampilan kulit menyerupai kulit jeruk atau kasur, terjadi perubahan pada jaringan adiposa dan gangguan mikrosirkulasi darah dan limfe yang menyebabkan fibrosklerosis pada jaringan ikat. Tujuan penelitian untuk menegetahui efek sediaan oral nanoenkapsulasi kombinasi ekstrak daun pegagan dan ekstrak rimpang jahe dosis 3000mg selama 28 dan 42 hari dalam mengurangi selulit dan memperbaiki komposisi lemak bawah kulit. Rancangan yang digunakan adalah quasi experimental pre dan postcontrolleddesignmenggunakan 38subjek wanita. Hasil penelitian menunjukkan pemberian sediaan uji pada 28 hari dapat memperbaiki grade selulit secara signifikan p<0,05. Selisih rerata rasio kolesterol/HDL secara signifikan p<0,05, yang menunjukkan kelompok 28 hari lebih baik dibandingkan kelompok 42 hari. Walau pada beberapa parameter yang diukur lainnya tidak menunjukkan perbaikan signifikan secara statistik, namun terdapat perbaikan secara klinis. Kelompok 28 hari menunjukkan perbaikan pada parameter trigliserid, kolesterol total, HDL, LDL, rasio LDL/HDL, persentase lemak tubuh, lemak lengan kanan, lemak lengan kiri dan GDP. Kelompok 42 hari menunjukkan perbaikan pada kolesterol total, LDL, GDP, dan lemak lengan kanan. Parameter yang mengalami perbaikan dibandingkan kelompok kontrol meliputi kolesterol total, LDL, rasio LDL/HDL,GDP, berat badan, IMT, lemak tubuh, persentase lemak tubuh, lemak lengan kiri, lemak lengan kanan, lemak perut, lemak paha kiri, dan grade selulit Kata Kunci:Nanoenkapsulasi, pegagan (Centella asiatica), jahe (Zingiber officinalle), selulit 1. PENDAHULUAN Selulit adalah kondisi normal yang dapat dialami siapa saja. Namun, wanita yang mengalami masalah selulit menganggap hal ini sebagai gangguan terhadap aspek estetika tubuh mereka, dan kondisi kuratif harus dilakukan.Selulit adalah dimana penampilan kulit menyerupai kulit jeruk atau kasur, terjadi perubahan pada jaringan adiposa dan gangguan mikrosirkulasi darah dan limfe yang menyebabkan jaringan ikat menebal dan mengeras,dalam bahasa medis disebut adiposis edematosa, dermopaniculosisdeformans, dan gynoid lipodystrophy. Selulit lebih banyak terjadi pada wanita dibanding pada laki-laki dan biasanya muncul pada bagian tubuh yang mengandung jaringan subkutan adiposa seperti pada paha, perut, dan bokong, dimana terdapat reseptor adrenergik pada bagian tersebut(Bonté dkk., 1995; Lucassen dkk., 1997). MenurutBylka dkk., (2013)daun pegagan memiliki kandungan triterpen yang mampu meningkatkan metabolisme lisin, prolin, dan asam amino yang berfungsi sebagai pembentuk kolagen. Senyawa tersebut mampu

Upload: vuonghuong

Post on 31-Jan-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1456

EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI KOMBINASIEKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) DAN RIMPANG JAHE(Zingiber officinalle) TERHADAP SELULIT DAN KOMPOSISI LEMAK

BAWAH KULIT

Ani Kristiyani1), Zullies Ikawati2), Reza Yuridian Purwoko3)

1)Magister Farmasi Klinik, Universitas Gadjah Mada Yogyakartaemail: [email protected]

2)FakultasFarmasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakartaemail: [email protected]

3)Ergia Klinik Skin Care & Research Yogyakartaemail: [email protected]

Abstrak

Selulit adalah penampilan kulit menyerupai kulit jeruk atau kasur, terjadi perubahan padajaringan adiposa dan gangguan mikrosirkulasi darah dan limfe yang menyebabkan fibrosklerosispada jaringan ikat. Tujuan penelitian untuk menegetahui efek sediaan oral nanoenkapsulasikombinasi ekstrak daun pegagan dan ekstrak rimpang jahe dosis 3000mg selama 28 dan 42 haridalam mengurangi selulit dan memperbaiki komposisi lemak bawah kulit. Rancangan yangdigunakan adalah quasi experimental pre dan postcontrolleddesignmenggunakan 38subjekwanita. Hasil penelitian menunjukkan pemberian sediaan uji pada 28 hari dapat memperbaikigrade selulit secara signifikan p<0,05. Selisih rerata rasio kolesterol/HDL secara signifikanp<0,05, yang menunjukkan kelompok 28 hari lebih baik dibandingkan kelompok 42 hari. Walaupada beberapa parameter yang diukur lainnya tidak menunjukkan perbaikan signifikan secarastatistik, namun terdapat perbaikan secara klinis. Kelompok 28 hari menunjukkan perbaikanpada parameter trigliserid, kolesterol total, HDL, LDL, rasio LDL/HDL, persentase lemaktubuh, lemak lengan kanan, lemak lengan kiri dan GDP. Kelompok 42 hari menunjukkanperbaikan pada kolesterol total, LDL, GDP, dan lemak lengan kanan. Parameter yangmengalami perbaikan dibandingkan kelompok kontrol meliputi kolesterol total, LDL, rasioLDL/HDL,GDP, berat badan, IMT, lemak tubuh, persentase lemak tubuh, lemak lengan kiri,lemak lengan kanan, lemak perut, lemak paha kiri, dan grade selulit

Kata Kunci:Nanoenkapsulasi, pegagan (Centella asiatica), jahe (Zingiber officinalle),selulit

1. PENDAHULUANSelulit adalah kondisi normal yang dapat

dialami siapa saja. Namun, wanita yangmengalami masalah selulit menganggap halini sebagai gangguan terhadap aspek estetikatubuh mereka, dan kondisi kuratif harusdilakukan.Selulit adalah dimana penampilankulit menyerupai kulit jeruk atau kasur, terjadiperubahan pada jaringan adiposa dangangguan mikrosirkulasi darah dan limfe yangmenyebabkan jaringan ikat menebal danmengeras,dalam bahasa medis disebutadiposis edematosa,

dermopaniculosisdeformans, dan gynoidlipodystrophy. Selulit lebih banyak terjadipada wanita dibanding pada laki-laki danbiasanya muncul pada bagian tubuh yangmengandung jaringan subkutan adiposaseperti pada paha, perut, dan bokong, dimanaterdapat reseptor adrenergik pada bagiantersebut(Bonté dkk., 1995; Lucassen dkk.,1997).

MenurutBylka dkk., (2013)daun pegaganmemiliki kandungan triterpen yang mampumeningkatkan metabolisme lisin, prolin, danasam amino yang berfungsi sebagaipembentuk kolagen. Senyawa tersebut mampu

Page 2: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1457

meningkatkan sintesis tropokolagen danmukopolisakarida dari jaringan ikat. Karenakemampuannya meningkatkan sintesiskolagen, daun pegagan banyak dipakaisebagai produk perawatan kulit terutamauntuk mengembalikan elastisitas dankekecangan kulit. Mekanisme aksi ekstrakdaun pegagan adalah meningkatkan proliferasifibroblas, sintesis kolagen, fibronektinintraselular, meningkatkan kekuatan regangankulit baru yang terbentuk dan menghambatfase inflamasi bekas luka hipertrofi sertakeloid, sehingga dapat digunakan untuk antiselulit, photoaging, dan striae(Bylka dkk.,2014). Unsur pokok komponen gingerol,shagaol, dan paradols yang diisolasi daritanaman jahe telah diamati aktivitasnyasebagai antioksidan dan antiinflamasi(Buttdan Sultan, 2011; Mashhadi dkk., 2013). Efekantiselulit rimpang jahe berkaitan denganpenghambatan aktivitas reactive oxygenspecies (ROS). Ahmed dkk., (2000)melaporkan bahwa rimpang jahe secarasignifikan menurunkan peroksidasi lipidmelalui proses aktivitas enzim-enzimantioksidan, yaitu superoxide dismutase,kalatase,glutathione peroxidase pada hewanuji. Efek ini sebanding dengan efek vitamin Csebagai antioksidan.

Pada penelitian ini akan dilakukan ujiklinis untuk mengkonfirmasi efek sediaan ujidengan kompisisi yang sama terhadap subjekwanita sehat dengan IMT>25 dan mempunyaiselulit. Dari penelitian uji klinis inidiharapkan dapat memperoleh informasimengenai efek, dosis, frekuensi, dan jangkawaktu pemberian suatu sediaan oralnanoenkapsulasi ekstrak daun pegagan danrimpang jahe terhadap selulit dan komposisilemak bawah kulit.

2. KAJIAN LITERATUR DANPENGEMBANGAN HIPOTESIS2.1 SelulitSelulit adalah dimana penampilan kulit

menyerupai kulit jeruk atau kasur, terjadiperubahan pada jaringan adiposa dangangguan mikrosirkulasi darah dan limfe yangmenyebabkan jaringan ikat menebal danmengeras,dalam bahasa medis disebutadiposis edematosa,dermopaniculosisdeformans, dan gynoid

lipodystrophy. Selulit banyak terjadi padawanita dibanding pada laki-laki dan biasanyamuncul pada bagian tubuh yang mengandungjaringan subkutan adiposa seperti pada paha,perut, dan bokong, dimana terdapat reseptoradrenergik pada bagian tersebut(Bonte dkk.,1995; Lucassen dkk., 1997).

2.2 NanoenkapsulasiNanoenkapsulasi didefinisikan sebagai

teknologi untuk mengenkapsulasi zat/bahandalam atau mengacu untuk pengemasanbioaktif pada skala nano (Lopez dkk., 2006).Dalam sistem penghantaran obat,nanoenkapsulasi berperan sebagai pembawa(carier) dengan cara menyerap,mengenkapsulasi, atau menempelkan obat didalam matriksnya untuk melindungikomponen bioaktif (polifenol, mikronutriet,enzim, dan antioksidan) (Mohanraj dkk.,2006). Nanoencapsulasi dapatdiimplementasikan sebagai perlindungan danpengendalian pelepasan dari senyawa bioaktifpada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.Nanoenkapsulasi menjadi salah satu teknologiyang paling menjanjikan memiliki feasbilityuntuk menjebak senyawa bioaktif. Senyawabioaktif nanoencapsulasi memiliki kelebihanserbaguna untuk target pengiriman lokasispesifik dan penyerapan yang efisien melaluisel. Metode enkapsulasi dikembangkan untukmelindungi komponen bioaktif, untukmelindungi dari lingkungan yang merugikandan juga untuk mengontrol rilis pada targetyang dituju(Ezhilarasi dkk., 2013).

2.3 Pegagan (Centella asiatica(L.)Urban )

Menurut Bylka dkk., (2013)pegaganmemiliki kandungan triterpen yang mampumeningkatkan metabolism lisin dan prolin,asam amino yang berfungsi sebagai buildingblock kolagen. Senyawa ini juga mampumening katkan sintesis tropokolagen danmukopolisakarida dari jaringan penghubung.Karena kemampuannya dalam meningkatkansintesis kolagen, pegagan banyak dipakaisebagai produk perawatan kulit terutamauntuk mengembalikan elastisitas dankekecangan kulit. Pegagan dilaporkan dapatmeningkatkan efek mikrosirkulasi danpermeabilitas kapiler pada kulit, sehinggabanyak dipakai dalam sediaan krim untuk

Page 3: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1458

mengatasi selulit (Hashim dkk.,2011).Senyawa aktif saponin asiaticosidedalam pegagan berperan dalam menstimulasipembentukkan kolagen tipe I (Shukla dkk.,1998). Menurut Lee dkk., (2006) mekanismeini berkaitan dengan fosforilasi faktortranskripsi Smad 2 dan Smad 3, serta ikatanSmad 3 dengan Smad 4 pada human dermalfibroblast. Asiaticoside menginduksipembentukkan kolagen tipe I melalui aktivasitransforming growth factor β (TGF-β)receptor I kinase – independent Smad pathw.

2.4 Jahe (Zingiber officinale Rosc.)Unsur pokok komponen gingerol,

shagaol, dan paradols yang diisolasi daritanaman jahe telah diamati aktivitasnyasebagai antioksidan dan antiinflamasi(Buttdan Sultan, 2011; Mashhadi dkk., 2013). Efekantiselulit jahe berkaitan denganpenghambatan aktivitas reactive oxygenspecies(ROS). Ahmed dkk., (2000)melaporkan bahwa jahe secara signifikanmenurunkan peroksidasi lipid melaluipemeliharaan aktivitas enzim-enzimantioksidan, yaitu superoxide dismutase,kalatase, glutathione peroxidase pada hewanuji. Efek ini sebanding dengan efek vitamin Csebagai antioksidan.

2.5 HipotesisSediaan nanoenkapsulasi kombinasi

ekstrak daun pegagan dan ekstrak rimpangjahe dapat mengurangi selulit danmemperbaiki komposisi lemak bawah kulit,yang ditunjukkan dengan perbaikan parameteruji seperti body composition, profil lipid,diagnosa grade selulit oleh dokter melaluiperubahan selulit dari hasil fotografi

3. METODE PENELITIANJenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah quasi experimental, predan post control design. Proposal danprotokol penelitian telah mendapatkan suratkelayakan etik dari Komite Etik PenelitianFakultaas Kedokteran Gadjah Mada dengannomor Ref: KE/FK/123/EC/2016.Jumlahsubjek uji yang masuk kriteria inklusi danekslusi kemudian dikelompokkan menjadi tigakelompok yaitu kelompok kontrol (tanpamenerima obat uji), kelompok perlakuan 28hari (menerima obat uji selama 28 hari), dan

kelompok perlakuan 42 hari (menerima obatuji selama 42 hari). Kriteria eksklusi subjekadalah subjek menderita atau memilikigangguan kesehatan klinis yang signifikan,misalnya hematologi, ginjal, kelenjarendokrin, paru-paru, saluran pencernaan,kardiovaskuler, hati, psikiatrik, syaraf,ataupun penyakit alergi (termasuk alergiterhadap obat-obatan tertentu), hamil atauberencana untuk hamil selama periodepengujian, menyusui, menggunakankontrasepsi hormonal, merokok,mengkonsumsi minuman beralkohol,menggunakan obat yang mempengaruhi profillipid dalam 1 minggu terakhir sebelum danselama menjalani uji klinik.

Penelitian di lakukan Ergia Klinik SkinCare andReserch dan Laboratorium HI-lab Yogyakarta. Alat penelitian yangdigunakan yaitu alat untuk pemeriksaan BCAdengan GAIA 359 PLUS, alat –alatlaboratorium/klinik untuk pemeriksaankondisi kesehatan subjek, yaitu pemeriksaandarah, fungsi hepar, dan ginjal, serta kartukontrol yang dibawa pulang oleh subjek uji,untuk membantu mengingat minum obat,mencatat asupan kalori dan lemak setiap hari,serta mencatat olah raga yang dilakukan.Sedangkan bahan yang digunakanadalahlembar informed consent berupainformasi dan persetujuan mengikutipenelitian dan sediaan oral nanoenkapsulasikombinasi ekstrak daun pegagan dan ekstrakrimpang jahe, komposisi kapsul ditampilkandalam tabel 1.Tabel 1. Komposisi Kapsul Nanoenkapsulasi

Seluruh data hasil pemeriksaan selama ujiklinik pada subjek uji yang meliputi hasilpemeriksaan laboratorium, pemeriksaan BCA,diagnosis grade selulit oleh dokter melalui

Page 4: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1459

hasil fotografi ditabulasi. Selanjutnya datahasil tabulasi dibandingkan antara pre danpost masing masing kelompok perlakuanmenggunakan T-test, Wilcoxon atau Mann-Whitney, sedangkan perbandingan ketigakelompok perlakuan diuji dengan ANOVAdengan taraf kepercayaan 95% (p< 0,05).

4. HASIL DAN PEMBAHASANSubjek penelitian yang tercatat mengikuti

uji klinik ini adalah sebanyak 45 orang, 7orang diantaranya diekslusi, 16 orangdimasukkan sebagai kelompok perlakuan 28hari, 22 orang dimasukkan sebagai kelompokperlakuan 42 hari dan kelompok kontrol 11orang (diambil dari kelompok perlakuan 42hari) yang datanya diambil sebelum mendapatperlakuan. Sebanyak 2 orang dari kelompokperlakuan 42 hari yang drop out. Satu subjekuji drop out karena pada akhir penelitiansubyek uji mengalami sakit tipus dan tidakbisa melakukan pemeriksaan akhir dan satusubjek uji lainya merupakan kebijakanpeneliti untuk melakukan droup out karenasubjek uji memberi tahu telah melakukansuntik KB lima belas hari terakhir sebelumselesai penelitian, sehingga diperoleh 36orang subyek yang menyelesaikan uji sampaiselesai dan datanya dapat dilakukan analisis.4.1 Karakteristik Subjek Uji

Semua data yang diperoleh padapemeriksaan baseline diuji normalitas.Perbandingan proporsi data karakteristiksubjek uji diantara ketiga kelompok terterapada tabel 2

Tabel 2.Baseline Karakteristik Subjek

Uji one way ANOVA

Dari data baseline menunjukkan bahwakelompok kontrol memiliki karakteristik yang

sama dengan kelompok perlakuan 42 hari,sedangkan antara kelompok perlakuan 28 harimemiliki beberapa perbedaan karakteristikdengan kelompok kontrol dan kelompokperlakuan 42 hari. Namun adanya perbedaanbaseline tidak dianggap mempengaruhioutcome karena setiap subjek akan dilihatsecara individu4.2 Evaluasi Gaya Hidup dan Kepatuhan

SubjekGaya hidup yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah pola makan dan olah ragayang dilakukan subjek selama penelitian.Makanan yang dikosumsi subjek dicatat setiaphari oleh subjek. Hasil catatan makanan yangdikonsumsi subjek dihitung kalori danlemaknya kemudian dibandingkan dengankebutuhan kalori yang seharusnya dibutuhkansubjek. Begitu pula olahraga yang dilakukansubjek selama penelitian juga dicatat dalambuku catatan dan dari hasil catatan dilakukanpenilaian. Perhitungan nilai kalorimenggunakan rumus Harris Benedict.(Compher dkk., 2004). Kepatuhan minumobat dinilai menggunakan kuisioner MoriskyMedication Adherene Scale (MMAS-8).Analisis gaya hidup dan kepatuhan yangdilakukan subjek uji selama penelitiantercantum pada tabel 3

Tabel 3. Analisis Proporsi Gaya Hidup danKepatuhan Subjek Pada Kelompok Perlakuan

28 Hari dan Kelompok Perlakuan 42 Hari

a Uji Chi Square; b Mann-Whitney

Pada tabel 3terlihat bahwa sebagian besarsubjek patuh dalam mengkonsumsi obat uji,persentase kepatuhan kelompok perlakuan 28hari sebesar 93% sedangkan kelompokperlakuan 42 hari sebesar 90%. Subjek yangkurang patuh sebanyak 6,25% pada kelompok

Page 5: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1460

perlakuan 28 hari disebabkan karena subjeklupa membawa obat saat perjalanan keluarkota sehingga subjek tidak minum obat ujiselama beberapa hari. Subjek uji yang kurangpatuh 10% pada kelompok perlakuan 42 haridikarenakan subjek uji mengalami sakit dangangguan haid selama penelitian, sehinggasubjek uji menunda minum obat selamabeberapa hari. Gaya hidup dan kepatuhanpada kelompok perlakuan 28 hari dan 42 harimemiliki nilai p>0,05, hal ini berarti bahwaproporsi gaya hidup dan kepatuhan tidakberbeda signifikan, menunjukkan bahwa gayahidup dan kepatuhan tidak mempengaruhihasil akhir penelitian.4.3 Efek tanpa pemberian herbal uji pada

kelompok kontrolHasil uji normalitas data pada

kelompok kontrol dengan uji shapiro-wilksemua parameter terdistribusi normaldengan nilai p>0,05, sehingga analisisdata dapat dilanjutkan ke analisisparametrik dengan uji paired_t_test. Hasilanalisis statistik dengan paired_t_testpada beberapa parameter yang diukurdiperoleh p<0,05 pada parameter GDPuntuk parameter lainnya diperoleh p>0,05,hal ini menunjukkan dari semua parameteryang diukur hanya parameter GDP yangmenunjukkan peningkatan kadar GDPyang signifikan secara statistik antara predan post kelompok kontrol. Namun jugaterdapat peningkatan secara klinis padabeberapa parameter yang diukur lainnya.Peningkatan pada parameter profil lipidmeliputi, kolesterol total, dan LDL.Sedangkan pada parameter komposisilemak tubuh yang mengalami peningkatanmeliputi, berat badan, IMT, lemak tubuh,persentase lemak tubuh, SLM, lemaklengan kiri, lemak perut, dan lemak pahakiri. Hasil analisis statistik pre dan postkelompok kontrol dapat dilihat pada tabel4.Tabel 4. Hasil Efek Tanpa Pemberian Herbal

Uji Pada Kelompok Kontrol

paired_t_test

4.4 Efek pemberian herbal uji padakelompok perlakuan 28 hari

Hasil uji normalitas data padakelompok perlakuan 28 hari dengan ujishapiro-wilk hanya ada satu parameteryang tidak terdistribusi normal dengannilai p<0,05 yaitu pada parameter selulit,sehingga analisis untuk parameter selulitmenggunakan wilcoxon. Untuk parameterlainnya yang terdistribusi normaldilanjutkan menggunakan paired_t_test.Pada beberapa parameter yang diukurmenggunakan paired_t_test diperolehnilai p>0,05, sedangkan parameter gradeselulit yang dianalisis wilcoxon diperolehnilai p<0,05, hal ini menunjukkan darisemua parameter yang diukur hanyaparameter grade selulit yang menunjukkanperbaikan yang signifikan secara statistik.Walau secara statistik tidak bermaknanamun secara klinis terdapat perbaikanpada parameter trigliserida, kolesteroltotal, HDL, LDL, rasio kolesterol/HDL,rasio LDL/HDL, persentase lemak tubuh.Hasil analisis statistik efek pemberianherbal uji pada kelompok perlakuan 28hari dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil Efek Pemberian Herbal UjiPada Kelompok Perlakuan 28 hari

Page 6: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1461

a Uji paired_t_test; b Ujiwilcoxon

4.5 Efek pemberian herbal uji padakelompokperlakuan 42 hari

Hasil uji normalitas data padakelompok perlakuan 42 hari dengan ujishapiro-wilk semua parameterterdistribusi normal dengan nilai p>0,05,sehingga analisis data dapat dilanjutkan keanalisis parametrik dengan ujipaired_t_test. Hasil analisis statistikdengan paired_t_test pada beberapaparameter yang diukur diperoleh p<0,05pada parameter HDL dan lemak paha kiri,namun perbedaan bermakna tersebutmenunjukkan bahwa pada perlakuan 42hari parameter HDL mengalamipenurunan, dan lemak paha kirimengalami kenaikan. Walau secarastatistik tidak bermakna, namun terdapatparameter yang mengalamiperbaikansecara klinis. Parameter yangmenunjukkan perbaikan secara klinistersebut meliputi, kholesterol total, LDL,GDP, lemak lengan kanan. Efekpemberian herbal uji pada kelompokperlakuan 42 hari dapat dilihat pada tabel6.

Tabel 6. Hasil Efek Pemberian Herbal UjiPada Kelompok Perlakuan 42 hari

paired_t_test

4.6 Perbandingan nilai rerata selisih predan post parameter antara kelompokkontrol, kelompok perlakuan 28 hari,dan kelompok perlakuan 42 hari.

Data yang diperoleh dilakuakan ujinormalitas, data yang tidak terdistribusinormal adalah lemak lengan kiri, lemaklengan kanan, dan selulit. Data yang tidakterdistribusi normal selanjutnya dilakukanuji Kruskal- Wallis,sedangkan data yangterdistribusi normal dilakukan uji repeatedANOVA. Hasil uji Kruskal- Wallisdiperoleh p>0,05sehingga disimpulkanbahwa tidak terdapat perbedaan efektivitasantara lemak lengan kiri, lemak lengankanan, dan selulit. Dari repeatedANOVAnilai signifikan yang diperoleh denganp<0,05 adalah HDL dan rasiokolseterol/HDL.Selanjutnya dilakukananalisis post hoc Tamhane’santarkelompok untuk mengetahui antarakelompok mana yaang mempunyaiperbedaan efektivitas. Hasil analisis posthoc Tamhane’sterdapat perbedaanefektivitas dengan nilai p<0,05 adalahHDL antara kontrol dengan perlakuan 42hari dimana nilai tersebut menunjukkanHDL kontrol lebih baik dari pada nilaiHDL kelompok perlakuan 42 hari. Jugaterdapat perbedaan efektivitas pada rasiokolesterol yang menunjukkan rasio

Page 7: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1462

kolesterol/HDL kelompok perlakuan 28hari lebih baik dari pada kelompokperlakuan 42 hari dan rasiokolesterol/HDLkelompok perlakuan 28hari lebih baik dari pada kelompok kontrol

Tabel 7. Perbandingan Nilai Rerata SelisihPre dan Post Parameter Antara KelompokKontrol, Kelompok Perlakuan 28 hari, dan

Kelompok Perlakuan 42 hari (bagan 1)

a Uji ANOVA; b Uji Kruskal Wallis Test

Tabel 8. Perbandingan Nilai Rerata SelisihPre dan Post Parameter Antara KelompokKontrol, Kelompok Perlakuan 28 Hari, dan

Kelompok Perlakuan 42 Hari (bagan 2).

Uji Post Hoc

Penelitian ini bertujuan untuk menilaiperubahan dari semua parameter yangdiukur. Hasil menunjukkan bahwa tidaksemua parameter memberikan perubahanyang signifikan. Pada penelitian initerdapat perbedaan yang signifikandengan nilai p<0,05 pada parameter HDLdan rasio kolesterol/HDL. Perbedaan padaparameter HDL tersebut terdapatpadakelompok kontrol dengan kelompokperlakuan 42 hari. Sedangkan perbedaanpada parameter rasio kolesterol/HDLterdapat pada kelompok perlakuan 28 haridengan perlakuan 42 hari. Perbedaan nilaipada parameter HDL menunjukkan bahwa

nilai HDL kontrol lebih baik dari padaHDL kelompok perlakuan 42 hari.Perbedaan nilai pada rasio kolesterol/HDLmenunjukkan bahwa nilai rasiokolesterol/HDL kelompok perlakuan 28hari lebih baik dibandingkan dengankelompok perlakuan 42 hari. Tanpaadanya penjelasan lain, hasil yangmenunjukkan bahwa kelompok intervensitidak memberikan perbaikan signifikanpada parameter HDL, penelitian seperti inibukanlah penelitian yang pertama kali, haltersebut juga ditunjukkan padapenelitian(Attari dkk., 2015; Nammi dkk.,2009).

Walau secara statistik parameterefektivitas yang diukur lainnya tidakmenunjukkan perbedaan bermakna,namun terdapat perbaikan secara klinis.Kelompok 28 hari menunjukkanperbaikan pada parameter trigliserid,kolesterol total, HDL, LDL, rasioLDL/HDL, persentase lemak tubuh, lemaklengan kanan, lemak lengan kiri dan GDP.Kelompok 42 hari menunjukkanperbaikan pada kolesterol total, LDL,GDP, dan lemak lengan kanan. Kelompokyang mendapatkan obat uji mengalamiperbaikan dibandingkan kelompokkontrol, parameter yang mengalamiperbaikan dibandingkan kelompok kontrolmeliputi kolesterol total, LDL, rasioLDL/HDL, GDP, berat badan, IMT,lemak tubuh, persentase lemak tubuh,lemak lengan kiri, lemak lengan kanan,lemak perut, lemak paha kiri, dan gradeselulit.

Penelitian Ikawati dkk., (2016)mengenai efek nanoenkapsulasi rimpangjahe dan daun pegagan menggunakanhewan uji tikus betina galur Wistardengan dosis 50mg/kg BB; 100 mg/kgBB; dan 200 mg/kg BB menunjukkanhasil yang signifikan dan menunjukkansemakin tinggi dosis semakin meningkatkonsentrasi dan ketebalan kolagen, sertadiameter sel adiposit semakin mengecil.

Page 8: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1463

Penelitian ini mengacu pada penelitiantersebut dimana dosis yang digunakandikonversikan kepada dosis manusiasehingga didapat dosis 3000 mg dengankandungan rimpang jahe 1,2 mg dan daunpegagan 6 mg, namun dalam penelitianterdapat beberapa perbedaan hasil setelahdiujikan pada manusia. Bukti dari studieksperimental menunjukkan hasil yangsignifikan bahwa jahe dapat menurunkanglukosa darah dan lemak darah pada tikusyang diinduksi streptozotocin (Bhandaridkk., 2005). Namun pada hewan nondiabetik ada beberapa yang menunjukkantidak konsisten (Bordia dkk., 1997;Nammi dkk., 2009)

Jahe merupakan salah satu darikomposisi sediaan oral nanoenkapsulasiyang diminum subjek uji, didalam3000mg sediaan oral nanoenkapsulasiterdapat kandungan jahe 1,2mg yangdiminum subjek uji selama 28 hari dan 42hari. Terdapatnya komposisi jahe dalamsediaan uji ini bertujuan untukmenurunkan lemak sesuai mekanismekerja jahe merangsang aktivitas lipolisisyang merupakan proses hidrolisistrigliserida menjadi gliserol dan asamlemak bebas, sehingga jahe dapatdigunakan untuk mengurangipenumpukan lemak dan dapat mengurangiselulit. Penelitian Attari dkk., (2015)menggunakan suplemen jahe dengan dosis1gr diminum 2 kali sehari selama 12minggu pada 80 wanita obesitas usia 18 –45 tahun dengan IMT 30-40 kg/m2

menunjukkan hasil yang signifikan dalammenurunan trigliserida, rasiocholesterol/HDL, rasio LDL/HDL, beratbadan, IMT, lingkar pinggang dan lingkarpinggul, namun tidak terdapat hasil yangsignifikan dalam menurunkan glukosadarah, kolesterol total, LDL, danmeningkatkan HDL. Nammi dkk., (2009)melaporkan bahwa ekstrak etanol dalamjahe dapat menurunkan kolesterol total,LDL, trigliserida pada tikus yang diberi

makanan diet lemak tinggi, namun tidakterdapat perubahan yang signifikan padaHDL. Atashak dkk., (2014); Bordia dkk.,(1997) menunjukkan bahwa bubuk jahedosis 4 gr serhari selama 3 bulan padapasien non diabetes tidak memiliki efekyang signifikan pada profil lipid dan guladarah, sedangkan Andallu dkk., (2003)menunjukkan bahwa mengkonsumsi jahebubuk kering 3 mg perhari selama 30 harisecara signifikan menurunkan kolesteroltotal, LDL, dan VLDL pada pasiendiabetes. Penelitian lainnya menggunakanserbuk jahe dengan dosis 2gr dua kalisehari selama 8 minggu tidakmenunjukkan hasil yang signifikan dalammenurunkan kadar gula darah puasa,kolesterol total, HDL pada pasein DM tipe2 (Mahluji dkk., 2013).

Perbedaan dari beberapa hasilpenelitian mengenai jahe menurut Alidkk.,( 2008)dikarenakan jahe mempunyaiefektivitas menurunkan tingkat serumglukosa, terutama pada kadar yang tinggioleh beberapa mekanisme standar sepertipeningkatan ekspresi gen GULT-4,reseptor insulin dan meningkatkan fungsisel . Pada penelitian ini juga ditunjukkanbahwa pada kelompok yang memilikibaseline gula darah puasa tinggimenunjukkan penurunan yang lebih besar.Sedangkan adanya perbedaan jahe dalammenurukan profil lipid menurut Ali dkk,.(2008) dikarenakan jahe dalammenurunkan profil lipid dengan caramenurunkan penyerapan lemak,biosintesis sel kolesterol, danmeningkatkan konversi kolesterol ke asamempedu. Dalam penelitian ini jugaditunjukkan pada kelompok yangmemiliki nilai baseline kolesterol palingtinggi terdapat penurunan yang lebihbesar. Terdapat pendapat lain mengenaiadanya perbedaan hasil penelitianmengenai jahe disebabkan karenaperbedaan bantuk jahe yang diberikanberupa bubuk atau ekstrak, metode

Page 9: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1464

persiapan, target penyakit, dan lamanyapenelitian (Attari dkk., 2015).

Efek pegagan dalam menurunkanselulit dilihat dari kemampuannya dalammeningkatkan sintesis kolagen yang dapatmengembalikan elastisitas dankekencangan kulit. Parameter untukmelihat efektifitas kolagen dalam sediaannanoenkapsulasi yang diminum subjek ujidiukur melalui diagnosa grade selulit olehdokter. Dalam penelitian ini yangmemberikan hasil perbedaan signifikandalam menurunkan grade selulit terdapatpada analisis pre dan post kelompokperlakuan 28 hari, sedangkan padakelompok kontrol dan kelompokperlakuan 42 hari tidak terdapatperubahan bermakna. Jika dibandingkansecara bersama sama menggunakan ujiANOVA ketiga kelompok tidak terdapatperbedaan bermakna.

Pegagan dalam mengurangi selulitbiasanya dibuat dalam bentuk sediaankrim. Pada penelitian Primastuti dkk.,(2013) kombinasi ekstrak daun pegagandengan ekstrak biji kopi hijau dalambentuk krim yang diberikan selama 84hari menunjukkan hasil secara signifikandalam mengurangi selulit 1 tingkat dandapat mengurangi lingkar perut, namuntidak terlihat dalam pengurangan lingkarpaha. Penelitian efektivitas antiselulityang diberikan dengan sediaan oral sangatterbatas. Hasil pengujian Ranti danWasitaatmadja (2011) mengenai efikasikrim dan kapsul sediaan herbal kombinasiekstrak pegagan dan ekstrak jahe yangdigunakan secara simultan (krim dankapsul)mampu memperbaiki selulitdengan ditunjukkan meningkatkanyakelembaban kulit, elastisitas kulit, sertamengurangi kekeriputan kulit melaluipenurunan kekasaran dan peningkatankelembutan kulit, hasil penelitian tersebutberbeda dengan hasil penelitian ini,dimana penelitian ini hanya diberikansecara oral serta parameter yang

digunakan untuk mengukur efektifitasselulit juga berbeda.

Terdapat penelitian yangmembandingkan penggunaan suplemenantioksidan oral dengan sediaan topikalbio kosmetik yang mengandung bahanaktif alami selama 60 hari menunjukkanpemeberian topikal signifikan lebih baikdibandingkan dengan pemberian oral(Passi dkk., 2003). Penelitian tersebutmenunjukkan kesamaan hasil dalampenelitian ini dan dapat mendukung dalammemberikan kesimpulan bahwa sediaannanoenkapsulasi sediaan herbal daunpegagan dan rimpang jahe untuk antiselulit dan perbaikan komposisi lemakbawah kulit perlu diteliti lebih lanjut.

5. KESIMPULAN

Uji efektivitas sediaan oralnanoenkapsulasi ekstrak daun pegagan(Centella asiatica) dan rimpang jahe(Zingiber officinalle) menunjukkan bahwapemberian sediaan uji pada 28 hari dapatmemperbaiki grade selulit secarasignifikan p<0,05. Terdapat perbaikanpada selisih rerata rasio kolesterol/HDLsecara signifikan p<0,05, yangmenunjukkan bahwa pada kelompokperlakuan 28 hari lebih baik dibandingkankelompok perlakuan 42 hari. Walau padaparameter komposisi lemak badan danprofil lipid yang diukur lainnya tidakmenunjukkan perbaikan signifikan secarastatistik, namun terdapat perbaikan secaraklinis. Kelompok 28 hari menunjukkanperbaikan pada parameter trigliserid,kolesterol total, HDL, LDL, rasioLDL/HDL, persentase lemak tubuh, lemaklengan kanan, lemak lengan kiri dan GDP.Kelompok 42 hari menunjukkanperbaikan pada kolesterol total, LDL,GDP, dan lemak lengan kanan. Parameteryang mengalami perbaikan dibandingkankelompok kontrol meliputi kolesteroltotal, LDL, rasio LDL/HDL,GDP, berat

Page 10: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1465

badan, IMT, lemak tubuh, persentaselemak tubuh, lemak lengan kiri, lemaklengan kanan, lemak perut, lemak pahakiri, dan grade selulit.

6. DAFTAR PUSTAKAAhmed, R.., Seth, V., Pasha, S.., dan

Banerjee, B.., 2000. Influence of dietaryginger (Zingiber officinales Rosc) onoxidative stress induced by malathionin rats. Food and Chemical Toxicology,38: 443–450.

Al-Amin, Z.M., Thomson, M., Al-Qattan,K.K., Peltonen-Shalaby, R., dan Ali,M., 2006. Anti-diabetic andhypolipidaemic properties of ginger(Zingiber officinale) in streptozotocin-induced diabetic rats. The BritishJournal of Nutrition, 96: 660–666.

Ali, B.H., Blunden, G., Tanira, M.O., danNemmar, A., 2008. SomePhytochemical, Pharmacological andToxicological Properties of Ginger (Zingiber Officinale Roscoe): A Reviewof Recent Research.

Andallu, B., Radhika, B., dan Suryakantham,V., 2003. Effect of aswagandha, gingerand mulberry on hyperglycemia andhyperlipidemia. Plant Foods for HumanNutrition, 58: 1–7.

Atashak, S., Peeri, M., Azarbayjani, M.A.,dan Stannard, S.R., 2014. Effects ofginger (Zingiber officinale Roscoe)supplementation and resistance trainingon some blood oxidative stress markersin obese men. Journal of ExerciseScience & Fitness, 12: 26–30.

Attari,V.E., Mahluji, S., Asghari Jafarabadi,M., dan Ostadrahimi, A., 2015. Effectsof Supplementation with Ginger(Zingiber officinale Roscoe) on Serum

Glucose, Lipid Profile and OxidativeStress in Obese Women: ARandomized, Placebo-ControlledClinical Trial. Pharmaceutical Sciences,21: 184–191.

Bhandari, U., Kanojia, R., dan Pillai, K.K.,2005. Effect of ethanolic extract ofZingiber officinale on dyslipidaemia indiabetic rats. Journal ofEthnopharmacology, 97: 227–230.

Bonté, F., Dumas, M., Chaudagne, C., danMeybeck, A., 1995. [Comparativeactivity of asiaticoside andmadecassoside on type I and IIIcollagen synthesis by cultured humanfibroblasts]. Annales PharmaceutiquesFrançaises, 53: 38–42.

Bordia, A., Verma, S.K., dan Srivastava,K.C., 1997. Effect of ginger (Zingiberofficinale Rosc.) and fenugreek(Trigonella foenumgraecum L.) onblood lipids, blood sugar and plateletaggregation in patients with coronaryartery disease. Prostaglandins,Leukotrienes, and Essential FattyAcids, 56: 379–384.

Butt, M.S. dan Sultan, M.T., 2011. Ginger andits health claims: molecular aspects.Critical Reviews in Food Science andNutrition, 51: 383–393.

Bylka, W., Znajdek-Awiżeń, P., Studzińska-Sroka, E., dan Brzezińska, M., 2013.Centella asiatica in cosmetology.Advances in Dermatology andAllergology/Postȩpy Dermatologii IAlergologii, 30: 46–49.

Bylka, W., Znajdek-Awiżeń, P., Studzińska-Sroka, E., Dańczak-Pazdrowska, A.,dan Brzezińska, M., 2014. Centella

Page 11: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1466

asiatica in Dermatology: An Overview:THE EXPERIMENTS ABOUT USEOF CENTELLA ASIATICA INDERMATOLOGY. PhytotherapyResearch, 28: 1117–1124.

Compher, C., Cato, R., Bader, J., danKinosian, B., 2004. Harris-Benedictequations do not adequately predictenergy requirements in elderlyhospitalized African Americans.Journal of the National MedicalAssociation, 96: 209–214.

Ezhilarasi, P.N., Karthik, P., Chhanwal, N.,dan Anandharamakrishnan, C., 2013.Nanoencapsulation Techniques forFood Bioactive Components: AReview. Food and BioprocessTechnology, 6: 628–647.

Hashim, P., Sidek, H., Helan, M.H.M.,Sabery, A., Palanisamy, U.D., danIlham, M., 2011. TriterpeneComposition and Bioactivities ofCentella asiatica. Molecules, 16: 1310–1322.

Ikawati, Z., Murwanti, R., Meliana, Y., danKartika, W., 2016. THE EFFECT OFNANOENCAPSULATED CEN℡LAASIATICA L AND ZINGIBEROFFICINALE ROSC. VAR.RUBRUM COMBINATION TOPROMOTECOLLAGEN SYNTHESISAND DECREASE THE DIAMETEROF ADIPOCYTE CELLS IN FEMALEWISTAR RATS. International Journalof Pharmaceutical Sciences andResearch, 7: 1909.

Lee, J., Jung, E., Kim, Y., Park, J., Park, J.,Hong, S., dkk., 2006. Asiaticosideinduces human collagen I synthesisthrough TGFbeta receptor I kinase

(TbetaRI kinase)-independent Smadsignaling. Planta Medica, 72: 324–328.

Li, Y., Tran, V.H., Kota, B.P., Nammi, S.,Duke, C.C., dan Roufogalis, B.D.,2014. Preventative Effect of Zingiberofficinale on Insulin Resistance in aHigh-Fat High-Carbohydrate Diet-FedRat Model and its Mechanism ofAction. Basic & Clinical Pharmacology& Toxicology, 115: 209–215.

Lopez-Rubio, A., Gavara, R., dan Lagaron,J.M., 2006. Bioactive packaging:turning foods into healthier foodsthrough biomaterials. Trends in FoodScience & Technology, 17: 567–575.

Lucassen, G.W., van der Sluys, W.L., vanHerk, J.J., Nuijs, A.M., Wierenga, P.E.,Barel, A.O., dkk., 1997. Theeffectiveness of massage treatment oncellulite as monitored by ultrasoundimaging. Skin research and technology:official journal of International Societyfor Bioengineering and the Skin (ISBS)[and] International Society for DigitalImaging of Skin (ISDIS) [and]International Society for Skin Imaging(ISSI), 3: 154–160.

Mahluji, S., Attari, V.E., Mobasseri, M.,Payahoo, L., Ostadrahimi, A., danGolzari, S.E.J., 2013. Effects of ginger(Zingiber officinale) on plasma glucoselevel, HbA1c and insulin sensitivity intype 2 diabetic patients. InternationalJournal of Food Sciences and Nutrition,64: 682–686.

Mashhadi, N.S., Ghiasvand, R., Askari, G.,Hariri, M., Darvishi, L., dan Mofid,M.R., 2013. Anti-oxidative and anti-inflammatory effects of ginger in healthand physical activity: review of current

Page 12: EFEKTIVITAS SEDIAAN ORAL NANOENKAPSULASI …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/279-ANI-KRISTIYANI1456... · diagnosa grade selulit oleh dokter melalui ... ginjal, kelenjar endokrin,

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1467

evidence. International Journal ofPreventive Medicine, 4: S36-42.

Mohanraj, V.J., Chen, Y., dan others, 2006.Nanoparticles–a review. Trop J PharmRes, 5: 561–573.

Nammi, S., Sreemantula, S., dan Roufogalis,B.D., 2009. Protective Effects ofEthanolic Extract of Zingiber officinaleRhizome on the Development ofMetabolic Syndrome in High-Fat Diet-Fed Rats. Basic & ClinicalPharmacology & Toxicology, 104:366–373.

Passi, S., Pità, O.D., Grandinetti, M., Simotti,C., dan Littarru, G.P., 2003. Thecombined use of oral and topicallipophilic antioxidants increases theirlevels both in sebum and stratumcorneum. BioFactors, 18: 289–297.

Primastuti, R.F., Wih, W.L., dan Mun’im, A.,2013. Effect of a Combination ofExtract of Centella asiatica L. Leavesand Extract of Green Coffee ( Coffeacanephora robusta P.) Beans in aCream Preparation for Grade 1-3Cellulite and Slimming. Makara Journalof Science, 1–5.

Ranti, A.S. dan Wasitaatmadja, S., 2011.Sediaan Kombinasi MenggunakanEkstrak Terstandar Daun Pegagan danJahe Untuk Mengatasi Selulit PadaGejala Gangguan Metabolit SertaPenyediaan Formula Produk NanoDispersinya. PT. Martina Berto Tbk, 1–2.

Saravanan, G., Ponmurugan, P., Deepa, M.A.,dan Senthilkumar, B., 2014. Anti-obesity action of gingerol: effect onlipid profile, insulin, leptin, amylaseand lipase in male obese rats inducedby a high-fat diet. Journal of the

Science of Food and Agriculture, 94:2972–2977.